Fakultas Ilmu Komputer
Universitas Brawijaya
2017
Perancangan Sistem Plug and Play pada Otomasi Lampu menggunakan
nRF24L01 dan Protokol MQTT melalui Smartphone
Muhammad Kevin Pratama1, Wijaya Kurniawan2, Mochammad Hannats Hanafi Ichsan3
Program Studi Teknik Komputer, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya Email: 1[email protected], 2[email protected], 3[email protected]
Abstrak
Perkembangan internet of things terjadi karena adanya Wireless Sensor Network. NRF24l01 merupakan salah satu modul komunikasi yang digunakan pada Wireless Sensor Network. Jangkauan komunikasi NRF24l01 cocok digunakan dalam rumah maupun gedung. NRF24l01 dapat diimplementasikan dalam kegiatan sehari-hari contohnya mematikan dan menyalakan lampu. Terkadang ada lampu yang tidak terpasang pada fitting lampu dan tidak diketahui saat akan menyalakan lampu. Dengan penelitian ini dibuat node-node slave yang menjadi penggerak untuk menyalakan atau mematikan lampu dan menggunakan sensor arus listrik dan infrared untuk mengetahui apakah terdapat lampu dan node sink/gateway yang menghubungkan antara node-node slave dengan aplikasi smartphone. Komunikasi antara node slave dan node sink/gateway menggunakan NRF24l01. Komunikasi antara node sink/gateway dan aplikasi smartphone menggunakan konsep internet of things dengan menggunakan protokol MQTT untuk mengatur komunikasinya dan cloudMQTT sebagai broker yang menyimpan data sementara dari komunikasi tersebut. Penelitian ini menggunakan metode plug and play yang diterapkan pada saat pertama kali menyala, node slave akan mengirim perkenalan pada node sink/gateway untuk mendapatkan alamat dan node sink/gateway akan mengirim alamat yang tersedia. Hasil pengujian membuktikan bahwa jarak antara node slave dan node sink/gateway mempengaruhi delay pengiriman data, kemudian yang menjadi acuan terdapat lampu atau tidak adalah perubahan arus listrik dan sensor infrared yang mendeteksi benda.
Kata kunci: Internet of Things, Wireless Sensor Network, NRF24l01, Plug and Play, MQTT
Abstract
The development of the internet of things occurs because of the Wireless Sensor Network. NRF24l01 is one of the communication modules used in the Wireless Sensor Network. The NRF24l01 communication range is suitable for use in homes and building. NRF24l01 can be implemented in daily activities for example turning off and on lamp. Sometimes there are lamp that are not installed in the lamp fitting and it is unknown when going to turn on the lamp. With this research, slave nodes are made as a driving force to turn on or off the lamp and use electric and infrared current sensors to find out whether there are lamp and nodes sink/gateways that connect the slave nodes to the smartphone application. Communication between slave node and sink/gateway node uses NRF24l01. Communication between sink/gateway node and smartphone application uses the concept of internet of things by using the MQTT protocol to manage its communication and cloudMQTT as a broker that stores data temporarily from these communications. This research uses a plug and play method that is applied when it is first turned on, the slave node will send an introduction to the sink/gateway node to get the address and the sink/gateway node will send the available address. The test results prove that the distance between the slave node and the sink/gateway node affects the delay of sending data, then the reference whether there is a lamp or not is the change in electric current and infrared sensors that detect objects.
▸ Baca selengkapnya: pemasangan nic pada computer tidak plug and play disebabkan…
(2)1. PENDAHULUAN
Bidang teknologi yang sudah berkembang pada saat ini memiliki harapan untuk mempermudah kegiatan masyarakat. Terutama kegiatan yang berhubungan dengan penggunaan listrik karena kelalaian manusia yang menyebabkan pemborosan dalam pemakaian energi listrik itu sendiri itu dapat merugikan (Desyantoro, et al., 2015). Membuat lampu untuk menyala atau mati merupakan salah satu kegiatan berhubungan dengan listrik. akan tetapi jika ingin menyalakan atau mematikan lampu kita perlu menuju lokasi saklar lampu tersebut dan bisa saja lokasi saklar tersebut jauh seperti berada pada gudang disebelah rumah, gedung yang luas maupun ruangan yang lokasinya jauh di dalam rumah. Ada kalanya kondisi lampu terpasang atau tidak terpasang tidak diketahui sehingga harus mencari lampu terlebih dahulu padahal sudah sampai pada lokasi saklar. Internet of Things (IoT) menjadi berkembang didukung adanya Wireless Sensor Network (WSN) yang merupakan metode komunikasi nirkabel.
Metode Internet of Things (IoT) yaitu sebuah metode yang menghasilkan sebuah sistem cerdas yang memiliki cara yaitu melakukan interkoneksi dari perangkat yang berbeda dan memungkinkan sebuah perangkat dan perangkat lainnya berinteraksi dengan jarak jauh dan dapat mengendalikan sebuah benda yang dijalankan oleh sebuah perangkat dengan melakukan kontrol jarak jauh. Dengan memiliki tujuan yaitu memantau dan mengontrol penggunaan perangkat, penggunaan internet hampir dibutuhkan pada setiap perangkat elektronik sehingga tidak hanya perangkat seperti komputer atau ponsel saja yang menggunakan pemanfaatan internet (Kurniawan, et al., 2018). Metode Internet of Things (IoT) menjadi berkembang dikarenakan adanya Wireless Sensor Network (WSN) yang merupakan metode komunikasi nirkabel lainnya.
Salah satu teknologi jaringan yaitu Wireless Sensor Network (WSN) adalah penyebab dari perkembangan teknologi jaringan dan menyebabkan kemajuan dalam bidang komunikasi (Singh & Verma, 2016). Di dalam Teknologi ini terdapat beberapa kumpulan node yang saling berkomunikasi dan membuat komunikasi secara nirkabel dapat dilakukan. Setiap node pada Wireless Sensor Network (WSN) terdapat perangkat transmisi yang
kegunaannya yaitu untuk mengirimkan dan menerima data ke node lainnya secara nirkabel (Hari & Singh, 2016). Penempatan node sensor perlu diperhatikan karena dapat mempengaruhi kinerja dari node sensor itu sendiri (Ichsan, et al., 2019). Di dalam teknologi jaringan Internet of Things (IoT) dan Wireless Sensor Network (WSN) terdapat masalah salah satunya yaitu mengenali perangkat baru sehingga dibutuhkan metode plug and play.
Suatu metode yang dapat mengenali jika ada perangkat baru yang masuk ke dalam sistem merupakan salah satu pengertian plug and play. Plug and Play memiliki pengertian lain yaitu fitur yang tanpa melakukan konfigurasi manual atau instalasi driver dapat memperbolehkan perangkat untuk ditambahkan pada modul maupun komputer (Siahaan, et al., 2018). Dengan adanya plug and play yang terdapat pada suatu sistem maka perangkat baru dapat ditambahkan secara otomatis ke dalam sistem tergantung dengan jumlah kapasitas dari perangkat baru yang diterima oleh sistem tanpa harus melakukan konfigurasi manual pada sistem, instalasi driver, maupun pemrograman ulang saat setiap ada perangkat baru yang masuk ke dalam sistem. Hanya butuh 1 source code untuk pemrograman pada setiap perangkat yang akan menjadi perangkat baru dalam sistem jika perangkat tersebut memiliki fungsi yang sama dengan perangkat lainnya. Terdapat beberapa protokol untuk melakukan komunikasi antara mikrokontroler dan smartphone jika menggunakan media komunikasi Wifi yang salah satunya adalah MQTT.
Protokol Message Queue Telemetry Transport (MQTT) yaitu sebuah protokol yang menggunakan dua metode yaitu Publish dan Subscribe dalam mengirim dan menerima data. Proses untuk menyimpan atau mengirim data merupakan metode Publish sedangkan proses mengambil atau menerima data merupakan metode Subscribe. Dibutuhkan Broker untuk sebagai tempat penyimpanan sementara data yang akan dikirim atau diterima dari proses komunikasi yang dilakukan seperti cloudMQTT. MQTT berjalan di atas Transmission Control Protocol / Internet Protocol (TCP/IP) (Saputro, Mengenal MQTT, Protokol Komunikasi Untuk IoT, 2018). Karena protokol ini sangat ringan dan sederhana maka MQTT dipilih dalam penelitian ini.
Pada penelitian sebelumnya terdapat alat serupa yang merunjuk pada jurnal yang dibuat oleh (Susanto & Jauhari, 2017) dengan judul
“Rancang Bangun Aplikasi Android Untuk Kontrol Lampu Gedung Menggunakan Media Bluetooth Berbasis Arduino Uno”. Proses kerja alat tersebut yaitu mikrokontroler yaitu Arduino uno R3 dengan melalui media komunikasi Bluetooth akan menerima perintah dari aplikasi smartphone. Perintah tersebut berisi tentang pengaturan relay yang sebagai saklar untuk lampu untuk menyalakan atau mematikan lampu. Perintah tersebut dapat dikontrol aplikasi Android pada smartphone dengan jarak kurang dari 12 meter dari lokasi Arduino dengan menggunakan media komunikasi Bluetooth.
Hal tersebut membuat peneliti membuat penelitian dengan berjudul “Perancangan Sistem Plug And Play Pada Otomasi Lampu Menggunakan NRF24L01 Dan Protokol MQTT Melalui Smartphone”. Walaupun sudah banyak penelitian yang menggunakan prinsip mematikan atau menyalakan lampu, alasan lainnya kenapa dibuatnya penelitian ini adalah karena penelitian sebelumnya menggunakan node yang mengatur lampu dan langsung terkoneksi dengan aplikasi. Sedangkan penelitian ini membuat node yang bertugas menyalakan, mematikan dan mendeteksi lampu menjadi node slave dan membuat satu node menjadi sink/gateway yang tugasnya untuk melanjutkan data menuju aplikasi smartphone dari node slave dan sebaliknya. Dalam komunikasi antara node antara node slave dan node sink/gateway menggunakan NRF24l01 karena agar lokasi yang tidak terjangkau oleh internet dapat tercapai dan jika ada node slave yang belum terdaftar maka secara otomatis node slave akan melakukan perkenalan dengan node sink/gateway dan jika berhasil node slave akan menerima id untuk terdaftar pada sistem. Pada penelitian ini karena adanya plug and play membuat node slave yang belum terdaftar akan melakukan perkenalan dengan node sink/gateway dan balasan yang diterima berupa id untuk node agar terdaftar pada sistem. Kemudian node slave yang sudah terdaftar akan mengolah data baik data status terdapat lampu atau tidak maupun status lampu menyala atau tidak dan jika ada perintah untuk menyalakan atau mematikan lampu node slave akan mengolahnya juga. Bagian untuk mengetahui apakah terdapat lampu atau tidak dilakukan oleh sensor arus listrik yang menggunakan perubahan arus dari kondisi belum ada arus menjadi ada arus sebagai acuannya dan infrared yang akan mendeteksi benda jika ada benda didepan sensor tersebut. Bagian untuk menyalakan atau
mematikan lampu sekaligus memberitahu kondisi lampu yaitu relay. Data dikirimkan dari node slave menuju node sink/gateway maupun sebaliknya dikirim menggunakan modul tambahan NRF24l01 dengan menerapkan prinsip Wireless Sensor Network (WSN). Kemudian pada node sink/gateway data yang diterima dari node slave diolah dan diteruskan menuju aplikasi smartphone sedangkan data dari aplikasi smartphone diolah dan diteruskan ke node slave. Dengan menerapkan Internet of Things (IoT) data dari node sink/gateway menuju aplikasi smartphone maupun sebaliknya melalui komunikasi wifi yang diatur oleh protokol MQTT dan disimpan terlebih dahulu di broker sebelum diteruskan menuju aplikasi smartphone maupun sebaliknya.
2. METODOLOGI
2.1. Gambaran Umum Sistem
Terlihat dari Gambar 1 bahwa sistem ini dirancang agar dapat melakukan komunikasi antara node slave dengan node sink/gateway menggunakan media komunikasi NRF24l01 dan komunikasi antara node sink/gateway dengan aplikasi smartphone menggunakan media komunikasi wifi dan menggunakan protokol MQTT dan cloudMQTT sebagai broker. Semua node dapat berkomunikasi secara dua arah.
Gambar 1. Gambaran Umum Sistem
2.2. Perancangan Perangkat Keras
Perancangan ini dibuat untuk mengetahui bagaimana rancangan dari perangkat keras suatu sistem. Pada perancangan perangkat keras terdiri dari dua perancangan yaitu perancangan perangkat keras node slave terlihat pada Gambar 2 dan konfigurasi pin pada Tabel 1 dan untuk perancangan perangkat keras pada node
sink/gateway terlihat pada Gambar 3 dan konfigurasi pin pada Tabel 2.
Gambar 2. node slave
Tabel 1. Konfigurasi Pin Node Slave Jenis Sensor atau perangkat lainnya Pin Sensor Pin Pada Arduino Nano Relay Input D2 VCC VCC GND GND Arus Listrik ACS712 5A Input A0 VCC VCC GND GND Infrared FC-51 Input D3 VCC VCC GND GND NRF24l01 VCC VCC GND GND CSN D9 CE D10 MOSI D11 SCK D13 IRQ - MISO D12
Gambar 3. node sink/gateway
Tabel 2. Konfigurasi Pin Node Sink/Gateway
Jenis Sensor atau perangkat lainnya
Pin Sensor Pin Pada
NodeMCU NRF24l01 CE D4 MISO D6 CSN D2 SCK D5 MOSI D7 IRQ - VCC VCC GND GND
2.3. Perancangan Perangkat Lunak
Bagian ini terdiri dari 3 bagian yaitu mulai perancangan perangkat lunak node slave, perancangan perangkat lunak node sink/gateway, dan perancangan perangkat lunak aplikasi Android.
2.3.1 Perancangan Perangkat Lunak Node
Slave
Terlihat pada Gambar 4 tentang perancangan lunak node slave bahwa saat mulai pertama kali node slave akan melakukan inisialisai program dan kemudian melakukan perkenalan dengan node sink/gateway jika belum berkenalan. Node slave akan menerima id/alamat jika proses perkenalan berhasil. Saat node slave menerima pesan dari node sink/gateway maka node tersebut akan melakukan perintah sesuai pesan yang dikirim. Jika pesan yang diterima yaitu menyalakan lampu maka relay akan dinyalakan sedangkan jika pesan yang diterima mematikan lampu maka relay akan dimatikan. Pada saat tidak menerima pesan node slave akan mengirimkan kondisi lampu berupa variabel tanda dan terdapat 4 kondisi lampu yang berbeda. Variabel tanda yang bernilai 4 akan dikirim jika kondisinya yaitu relay off dan sensor infrared mendeteksi benda. Variabel tanda yang bernilai 5 akan dikirim jika kondisinya yaitu relay off dan sensor infrared tidak mendeteksi benda. Variabel tanda yang bernilai 3 akan dikirim jika kondisinya yaitu relay on dan sensor infrared mendeteksi benda. Variabel tanda yang bernilai 2 akan dikirim jika kondisinya yaitu relay on dan sensor infrared tidak mendeteksi benda. Kemudian data tersebut akan dikirim menuju node sink/gateway.
Gambar 4. Perancangan Perangkat Lunak Node Slave
2.3.2 Perancangan Perangkat Lunak Node
Sink/Gateway
Terlihat pada Gambar 5 tentang perancangan node sink/gateway bahwa awal mulai program akan diinisialisasi dan koneksi internet dan protokol MQTT diinisialisasi. Jika ada node slave yang ingin berkenalan maka node sink/gateway akan memeriksa alamat/id yang tersedia. Jika alamat/id 02 untuk lampu 1 tersedia maka alamat/id tersebut yang dikirim dan jika tidak alamat/id 03 untuk lampu 2 yang dikirim dan jika tidak alamat/id 04 untuk lampu 3 dan jika tidak juga maka node sink/gateway akan memeriksa terus-menerus sampai ada yang
tersedia. Saat smartphone mengirimkan data maka data tersebut akan diteruskan menuju node slave tujuan. Jika yang mengirimkan data adalah node slave dan jika data tersebut masuk dengan id 02 maka node tersebut adalah lampu 1 dan jika 03 maka lampu 2 dan jika 04 maka lampu 3. Data yang diterima dari node slave akan diolah dan diteruskan menuju aplikasi smartphone sesuai nilai dari data yang diterima. Jika nilainya 2 akan mengirim “Li:ON,Tidak Ada Lampu”, Jika nilainya 3 akan mengirim “Li:ON,Terdapat Lampu”, Jika nilainya 4 akan mengirim “Li:OFF,Terdapat Lampu”, dan Jika nilainya 5 akan mengirim “Li:OFF,Tidak Ada Lampu”. “Li” dari setiap data maksudnya jika lampu 1 “Li” = L1, lampu 2 Li” = L2 dan lampu 3 Li” = L3. Proses pengirimannya diatur oleh protokol MQTT dan sementara ditampung oleh broker yang kemudian nantinya diteruskan menuju aplikasi smartphone.
Gambar 5. Perancangan Perangkat Lunak Node
Sink/Gateway
2.3.3 Perancangan Perangkat Lunak Aplikasi Android
Terlihat pada Gambar 6 tentang Perancangan antarmuka aplikasi Android bahwa terdapat bagian-bagian. Bagian 1 yaitu tombol untuk menunjukkan notifikasi status dari semua alat. Bagian 2 menampilkan bagian-bagian lainnya. Pada bagian 3 menunjukkan status kondisi lampu dan bagian mengatur lampu untuk nyala atau tidak dari Lampu 1. Pada bagian 4 menunjukkan status kondisi lampu dan bagian mengatur lampu untuk nyala atau tidak dari Lampu 2. Pada bagian 5 menunjukkan status kondisi lampu dan bagian mengatur lampu untuk nyala atau tidak dari Lampu 3.
Gambar 6. Perancangan Perangkat Lunak Aplikasi Android
2.4. Implementasi Sistem
Implementasi sistem ini disesuaikan dari tahap
rancangan yang sudah dibuat sebelumnya. Implementasi perangkat keras node slave dapat dilihat pada Gambar 7. Implementasi perangkat keras node sink/gateway dapat dilihat pada Gambar 8. Implementasi perangkat lunak Android dapat dilihat pada Gambar 9. Untuk implementasi perangkat lunak lainnya dilakukan pada Arduino IDE dan Android Studio.
Gambar 7. Implementasi Perangkat Keras Node Slave
Gambar 8. Implementasi Perangkat Keras Node
Sink/Gateway
Gambar 9.Implementasi Perangkat Lunak Android
3. PENGUJIAN DAN ANALISIS
3.1 Pengujian Pengaturan Kondisi Lampu Pengujian ini dilakukan dengan 8 kondisi berbeda yang mempengaruhi nyala atau tidaknya lampu dengan urutannya yaitu lampu1, lampu2, dan lampu3 seperti on,on, dan on yang artinya semua lampu menyala yang terlihat seperti pada Tabel 3. Hasil pengujian terlihat pada Tabel 4.
Tabel 3 Kondisi Pengaturan Lampu Kondisi Pengujian Kondisi Lampu 1 Kondisi Lampu 2 Kondisi Lampu 3
1 Off Off Off
2 On Off Off 3 On On Off 4 On On On 5 Off On Off 6 Off On On 7 Off Off On 8 On Off On
Tabel 4. Pengujian Pengaturan Kondisi Lampu
Pengujian
Tingkat Berhasil Dalam 8 Kondisi Pengujian 1 Berhasil Semua 2 Berhasil Semua 3 Berhasil Semua 4 Berhasil Semua 5 Berhasil Semua 6 Berhasil Semua 7 Berhasil Semua 8 Berhasil Semua 9 Berhasil Semua 10 Berhasil Semua
3.2 Pengujian Waktu Data Sampai Pengujian Waktu Data Sampai Dari Node Slave Ke Node Sink/gateway
Pengujian waktu data sampai dilakukan jarak yaitu 10 cm, 5 m, 10 m, 15 m, dan 20 m dan masing-masing dilakukan sebanyak 10 kali dan rata-rata masing-masing pengujian jarak ditampilkan pada Tabel 5. Pada Gambar 10 menunjukkan diagram dari total pengujian waktu data sampai dari node slave ke node sink/gateway dengan variasi jarak. Untuk nilai rata-rata waktu data sampai dari node slave ke node sink/gateway pada jarak 20 m karena pengujiannya tidak berhasil semua maka tidak mempunyai nilai dan pada Gambar 10 nilai dari jarak 20 m tidak ada.
Tabel 5. Pengujian Waktu Data Sampai Pengujian Waktu Data Sampai Dari Node Slave Ke Node Sink/gateway
Gambar 10. Pengujian Waktu Data Sampai Pengujian Waktu Data Sampai Dari Node Slave Ke Node
Sink/gateway
3.3 Pengujian Mengetahui Adanya Lampu Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui berapa nilai perubahan arus yang membuat terdeteksinya lampu dalam satuan ampere dan kondisi node dinyatakan berhasil jika sensor infrared dan sensor arus berhasil mendeteksi lampu. Terlihat pada Tabel 6.
Tabel 6. Pengujian Mengetahui Adanya Lampu
Pengujian Arus sebelum ada lampu dalam ampere Arus setelah ada lampu dalam ampere Perbedaan arus sebelum dan setelah ada lampu Apakah node berhasil mendetek si adanya lampu 1 0.78 1 0.22 Berhasil 2 1.59 1.81 0.22 Berhasil 3 0.7 0.93 0.23 Berhasil 4 1.67 1.74 0.07 Berhasil 5 1.3 1.37 0.07 Berhasil 6 1.37 1.59 0.22 Berhasil 7 2.78 3.07 0.29 Berhasil 8 2.48 2.7 0.22 Berhasil 555,6 1899 12281,7 102967,7 0 20000 40000 60000 80000 100000 120000 Jarak 10 CM Jarak 5 M Jarak 10 M Jarak 15 M Jarak 20 M Total Pengujian Waktu Data Sampai Dari Node Slave Ke Node Sink/Gateway Dengan
Variasi Jarak Dalam Milidetik
Total Pengujian Waktu Data Sampai Dari Node Slave Ke Node Sink/Gateway Dengan Variasi Jarak Jarak Pengujian Pengujian Yang Berhasil Dari 10 Kali Pengujian Rata-rata Waktu Data Sampai (Dalam Milidetik) 10 CM 10 555,6 5 M 10 1899 10 M 10 12281,7 15 M 6 102967,7 20 M 0 -
9 1.44 1.52 0.08 Berhasil
10 1.74 1.81 0.07 Berhasil
Total Perbedaan Arus Dalam
Ampere 1.69
Rata-rata Perbedaan Arus
Dalam Ampere 0.169
4. KESIMPULAN DAN SARAN
Perancangan pembuatan sistem Plug and Play pada semua node slave dibuat mulai dari tahap rekayasa kebutuhan, selanjutnya perancangan dan terakhir implementasi. Tingkat keberhasilan pengaturan kondisi lampu menyala atau mati pada smartphone sama dengan kondisi lampu sebenarnya hasilnya adalah berhasil semua
dari 10 kali pengujian
yang
dilakukan dan kondisi lampu pada smartphone maupun kondisi sebenarnya memiliki kondisi yang sama. Waktu yang dibutuhkan untuk sebuah data untuk sampai dari node slave menuju sink node atau gateway memiliki variasi waktu yang dibutuhkan untuk data itu sampai. Pada jarak 10 cm, 5 m dan 10 m semua pengujian berhasil. Pada jarak 15 m hanya 6 kali pengujian berhasil dan pada jarak 20 m tidak berhasil sama sekali. Banyaknya variasi waktu yang terjadi dan berhasil atau tidaknya node slave dan node sink/gateway berkomunikasi diakibatkan jarak antara node slave dan node sink/gateway danapakah ada yang menganggu
frekuensi dari NRF24l01 atau tidak. Tingkat keberhasilan sensor arus dan sensor infrared mengetahui ada lampu pada Fitting atau tidak dari semua pengujian adalah berhasil semua. Rata-rata perubahan arus yang menyebabkan lampu terdeteksi yaitu 0.169 Ampere. Alat dapat mengetahui kondisi lampu menyala atau mati yang ditampilkan pada aplikasi smartphone yaitu dengan cara data yang berisi kondisi lampu dikirimkan node slave menuju node sink/gateway dan diteruskan menuju smartphone.Saran untuk penelitian ini yaitu dapat membuat sistem untuk melakukan perkenalan secara bersamaan karena sistem yang saat ini hanya dapat melakukan perkenalan node slave satu persatu. Menggunakan lampu selain lampu 5W dengan voltase sebesar 220-240V.
5. DAFTAR REFERENSI
Desyantoro, E., Rochim, A. F. & Kurniawan, T., 2015. Sistem Pengendali Peralatan Elektronik dalam Rumah secara Otomatis
Menggunakan Sensor PIR, Sensor LM35, dan Sensor LDR. jtsiskom.
Hari, P. B. & Singh, S. N., 2016. Security Issues In Wireless Sensor Network: Current Research And Challenges. Amity Instituute of Information Technology. Ichsan, M. H. H., Kurniawan, W., Setyawan, G.
E. & Sandy, I. A. K., 2019. WSN performance based on node placement by genetic algorithm at smart home environment. Telkomnika, 17(1), pp. 299-306.
Kurniawan, W., Ichsan, M. H. H. & Akbar, S. R., 2018. UDP Pervasive Protocol Implementation for Smart Home. International Journal of Electrical and Computer Engineering, Volume 8, pp. 113-123.
Saputro, T. T. (2018, January 26). Mengenal MQTT, Protokol Komunikasi Untuk IoT. Retrieved from embeddednesia.com: https://embeddednesia.com/v1/mengenal-mqtt-protokol-komunikasi-untuk-iot/. [Diakses 20 Agustus 2019].
Siahaan, B. B. H., Akbar, S. R. & Syauqy, D., 2018. Implementasi Modul Antarmuka Perangkat Sensor Dan Komunikasi Pada UART Dan I2C Dengan Fitur Plug And Play. jptiik.
Singh, R. & Verma, A. K., 2016. Energy efficient cross layer based adaptive threshold routing protocol for WSN. Susanto, A. & Jauhari, I. D., 2017. Rancang
Bangun Aplikasi Android Untuk Kontrol Lampu Gedung Menggunakan Media Bluetooth Berbasis Arduino Uno. Universitas Muhammadiyah Tangerang.