• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMBUATAN MINYAK ESSENSIAL DENGAN CARA ENFLEURAGE DAN TEKANAN DINGIN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PEMBUATAN MINYAK ESSENSIAL DENGAN CARA ENFLEURAGE DAN TEKANAN DINGIN"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

0

UNIVERSITAS INDONESIA

PEMBUATAN MINYAK ESSENSIAL

DENGAN CARA ENFLEURAGE DAN

TEKANAN DINGIN

TUGAS KONSEP HERBAL INDONESIA

PULAN WIDYANATI

1106107214

DOSEN: Dr. rer. nat. Anna S. Ranti, Apt.

FAKULTAS FARMASI

PROGRAM MAGISTER HERBAL

2011

▸ Baca selengkapnya: cara pembuatan helium

(2)

1

PENDAHULUAN

A. MINYAK ESSENSIAL

Minyak essensial atau minyak atsiri atau minyak menguap adalah masa yang berbau khas, yang berasal dari tanaman, mudah menguap pada suhu kamar tanpa mengalami peruraian. Minyak atsiri sering dikenal dengan nama volatile oil, ethereal oil atau essential oil.

Pada umumnya minyak essensial dalam keadaan segar tidak berwarna atau berwarna pucat, bila dibiarkan akan berwarna lebih gelap; berbau sesuai dengan bau tanaman penghasilnya. Umumnya larut dalam pelarut organik dan sukar larut dalam air.

Kegunaan minyak essensial bagi tanamannya sendiri untuk menarik serangga yang membantu proses penyerbukan, sebagai cadangan makanan, untuk mencegah kerusakan tanaman oleh serangga atau hewan lain dan mempengaruhi proses transpirasi. Dalam industri sering digunakan sebagai zat tambahan dalam sediaan kosmetik, obat dan makanan. Selain itu banyak digunakan sebagai obat anti kuman dan kapang. [1-2]

Minyak essensial banyak digunakan dalam penggunaan terapeutik, untuk perasa (contoh: minyak lemon), dalam industri parfum (contoh: minyak mawar), atau sebagai bahan awal untuk sintesis berbagai zat (contoh: minyak turpentin). Untuk tujuan pengobatan yang diberikan secara inhalasi (contoh: minyak eukaliptus), secara oral (contoh: minyak peppermint), sebagai obat kumur (contoh: timol), dan secara transdermal, serta banyak minyak essensial termasuk seperti lavender, rosemary dan bergamot digunakan sebagai aromaterapi.[3]

B. SIFAT UMUM

Minyak essensial merupakan salah satu hasil proses metabolism dalam tanaman. Minyak essensial terbentuk karena reaksi antar berbagai persenyawaan kimia dengan air. Minyak tersebut disintesis dalam sel kelenjar, dan ada juga yang terbentuk dalam pembuluh resin misalnya minyak terpentin dari tanaman pinus.

(3)

2

Minyak essensial umumnya terdiri dari berbagai campuran persenyawaan kimia yang terbentuk dari unsur kabon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O) serta beberapa persenyawaan kimia yang mengandung unsur nitrogen (N) dan belerang (S).

Pada umumnya komponen kimia dalam minyak atsiri digolongkan menjadi 2, yaitu:

1. Golongan hidrokarbon

Persenyawaan yang termasuk golongan ini terbentuk dari unsur hIdrogen dan karbon.

2. Golongan hidrokarbon yang teroksigenasi

Persenyawaan yang termasuk dalam golongan ini terbentuk dari unsur hIdrogen, karbon dan oksigen.

Senyawa yang termasuk golongan hidrokarbon yang teroksigenasi merupakan senyawa yang paling penting dalam minyak essensial, karena umumnya senyawa tersebut mempunyai bau yang lebih harum.

Perubahan sifat kimia minyak atsiri merupakan ciri kerusakan sehingga mengakibatkan penurunan mutu. Beberapa proses yang dapat mengakibatkan perubahan sifat kimia minyak essensial adalah proses oksidasi, hidrolisa, polimerisasi, pendamaran dan penyabunan.

Jika minyak essensial dibiarkan di udara dan kena cahaya matahari pada suhu kamr, komponen dalam minyak essensial teroksidasi sehingga menghasilkan minyak lebih kental, warna lebih gelap, bau berubah dan akhirnya membentuk jenis dammar.

Untuk mencegah proses oksidasi pada minyak atsiri, penyimpanan dilakukan dalam jumlah kecil, sebaiknya dalam botol berwarna gelap, sedang penyimpanan minyak essensial dalam jumlah besar dilakukan dalam drum yang dilapisi dengan

“laquer” (menghindari reaksi katalis antara minyak dengan ion logam). Udara yang

terdapat di atas minyak essensial dalam wadah, dapat diganti dengan gas karbondioksida atau gas nitrogen. [1-3]

(4)

3

C. CARA PEMBUATAN

Untuk memperoleh minyak essensial dengan hasil yang baik, sebaiknya menggunakan simplisia yang memenuhi persyaratan yang tertera dalam Farmakope Indonesia, Ekstra Farmakope Indonesia, Materia Medika Indonesia atau Buku Standar lainnya.

Sebelum proses pembuatan minyak essensial, simlisia sebaiknya dikecilkan ukurannya dengan cara dipotong-potong, digiling kasar atau digerus halus, tergantung pada simplisia yang digunakan. Pengecilan ukuran tersebut untuk mempermudah penembusan uap air ke dalam sel. Daun, bunga dan simplisia yang tipis biasanya dalam keadaan utuh; biji digiling kasar; kayu, akar dan bagian tanaman yang keras digerus halus terlebih dahulu. [1]

Berdasarkan sifat fisik dan kimia, maka minyak essensial dapat dibuat dengan cara [1-3]:

1. Penyulingan / Destilasi

2. Ekstraksi dengan pelarut mudah menguap 3. Pembuatan dengan lemak padat / Enfleurage

4. Ekspresi / Tekanan tanpa pemanasan / Tekanan dingin

Berdasar tugas Konsep Herbal Indonesia yang diperoleh yaitu “Pembuatan Minyak Essensial Dengan Cara Enfleurage dan Tekanan Dingin”, maka yang akan dibahas adalah pembuatan minyak essensial dengan pembuatan dengan lemak padat / enfleurage dan ekspresi / tekanan tanpa pemanasan / tekanan dingin.

(5)

4

PEMBUATAN MINYAK ESSENSIAL

DENGAN CARA ENFLEURAGE

Dengan cara penyulingan / destilasi, karena pengaruh uap, air atau suhu, terkadang minyak yang diperoleh tidak sama dengan aslinya karena ada sebagian yang terurai atau tidak ikut terdestilasi. Bunga-bunga tertentu seperti melati, kaca piring, violet, tuberos , jonquil, narcissus, mimosa, acacia, gardenia, hyacinth dan jenis bunga yang lain bila didestilasi akan menghasilkan minyak yang berbau tidak sama dengan bunganya. [1, 4]

Minyak essensial dari bunga-bunga tersebut di atas diperoleh dengan pembuatan minyak essensial dengan lemak padat. Pembuatan minyak essensial dengan lemak padat diketahui terbagi atas 2, yaitu:

1. Pembuatan minyak essensial dengan lemak tanpa pemanasan (Enfleurage) 2. Pembuatan minyak essensial dengan lemak panas (Maserasi)

Berdasar tugas, maka yang dibahas adalah pembuatan minyak essensial dengan cara enfleurage.

A. Prinsip pembuatan minyak essensial cara enfleurage

Cara enfleurage sudah dilakukan sejak berabad-abad yang lalu secara primitif. Setelah tanaman dipetik, tanaman tersebut akan meneruskan proses fisiologisnya dengan mengeluarkan bau khasnya. Segera setelah bunga dipetik, ditaburkan di atas lemak, lemak mengabsorbsi minyak tersebut. Untuk memperbesar absorpsinya permukaan lemak digores. Tiap 1 kg lemak diperlukan bunga melati sebanyak 2,5 kg sampai 3 kg. Untuk seluruh proses “enfelurage” memerlukan waktu 8 sampai 10 minggu. Lemak yang telah jenuh dengan minyak essensial, dikerok dengan sudip, kemudian dilelehkan pada tempat tertutup. Lemak tersebut kemudian diekstraksi dengan alkohol, lalu didinginkan pada suhu rendah (kalau mungkin 15ºC) untuk memisahkan lemaknya, disaring, kemudian dipekatkan dengan cara penyulingan. Cara ini dilakukan hanya untuk bunga-bunga tertentu, memerlukan waktu lama dan memerlukan banyak tenaga yang terlatih untuk mengerjakannya, walaupun dengan

(6)

5

cara ini dapat menghasilkan minyak essensial yang lebih baik. Syarat lemak yang digunakan adalah tidak berbau dan mempunyai konsentrasi tertentu. [1]

B. Pembuatan minyak essensial cara enfleurage

Pada daerah Grasse di Prancis Selatan, bunga diproses dengan metode enfleurage sebelum ditemukan metode ekstraksi dengan pelarut menguap. Di Grasse, mereka membudidayakan bunga dan mengambil minyaknya dengan spesialisasi pertanian bunga dan diturunkan dari generasi ke generasi.

Pada awal sejarah pembuatan parfum, minyak essensial dari bunga diektraksi dari lemak, dan pencucian dengan alkohol pada lemak yang mengandung parfum

(7)

6

dan disebut sebagai ekstrak bunga. Ekstrak bunga ini merupakan campuran dari minyak essensial dan tinktur, merupakan metode lama bentuk parfum.

Walaupun cara enfleurage adalah cara lama yang telah digunakan, tapi sampai sekarang metode ini masih digunakan. Enfleurage dengan skala besar masih dilakukan di daerah Grasse.

Prinsip cara enfleurage sederhana. Beberapa bunga (contoh melati) tetap melakukan aktifitas fisiologi dan memberikan bau harum / khas ketika dipetik. Lemak mempunyai kekuatan yang baik dalam mengabsorpsi dan dapat menyerap minyak essensial dengan baik bila kontak dengan bunga. Prinsip ini, secara metode dapat digunakan dalam skala besar, menggantikan enfleurage. Selama periode pemanenan, yang berakhir sekitar 8-10 minggu, bunga-bunga segar yang baru dipetik disebarkan di atas permukaan dasar lemak (corps) yang khusus telah disiapkan, biarkan (selama 24 jam untuk bunga melati), lalu ganti lagi dengan bunga baru yang segar. Bila lemak yang digunakan telah jenuh dengan minyak essensial dari bunga tersebut, maka ekstraksi lemak tersebut dengan alkohol dan lalu diisolasi untuk mendapatkan minyak essensial.

1. Persiapan Dasar Lemak (Fat Corps)

Suksesnya enfleurage tergantung dari kualitas dasar lemak yang digunakan. Dalam mempersiapkan lemak harus hati-hati dan dengan berlatih. Dasar lemak yang digunakan harus tidak berbau dan mempunyai konsistensi / konsentrasi yang sesuai. Bila dasar lemak terlalu keras, bunga tidak dapat kontak dengan baik dengan lemak, sehingga absopsi sedikit dan menghasilkan minyak essensial dengan kadar rendah. Tetapi bila terlalu lunak, dasar lemak cenderung mengikat bunga sehingga susah untuk melepaskan bunga dari dasar lemak. Konsistensi dasar lemak adalah suatu keharusan, yaitu harus mempunyai permukaan yang tidak terlalu keras, sehingga dapat menyerap minyak essensial dengan baik dan bunga dapat dengan mudah dilepaskan. Kebanyakan proses enfelurage dilakukan dalam ruangan dingin, tapi tiap industri harus menyiapkan kondisi ruangan sama seperti suhu sewaktu panen. Dari pengalaman bertahun-tahun diketahui bahwa campuran 1 bagian lemak lilin (tallow) murni kulitas baik dengan 2 bagian lemak hewan (lard) merupakan kombinasi yang baik untuk

(8)

7

dasar lemak pada enfleurage. Campuran tersebut mempunyai konsistensi yang baik dan dapat mengabsorpsi minyak essensial dengan baik pula.

Banyak zat yang disarankan untuk dasar enfleurage, dan telah mempunyai paten untuk tujuan ini. Sebagai contoh, berdasar Paten Prancis 836.172, 12 Januari 1939, 29 minyak essensial dan minyak bunga alami diekstraksi dengan ester dari polihidrat alifatis alkohol, mengandung 6 atom karbon, dengan asam lemak yang mempunyai berat molekul tinggi, yang diperoleh dari oksidasi paraffin hidrokarbon yang mempunyai berat molekul tinggi. Lalu ester dari glikol, gliserol, eritritol, manitol, heksitol atau trimetilpropan digunakan.

Pada industri parfum di Grasse, dasar lemak disiapkan selama musim dingin/salju, ketika mereka tidak sibuk memproses panen bunga. Lemak lilin (tallow) dan lemak hewan (lard) dimurnikan dengan cara lama. Lemak-lemak tersebut dengan hati-hati dibersihkan menggunakan tangan, partikel-partikel pengotor dihilangkan, lalu dihancurkan secara mekanik dan dicuci dengan air dingin. Setelah semua zat pengotor dihilangkan, lemak dilelehkan perlahan dengan penangas uap. Sejumlah sedikit benzoin (0,6%) dan alum (0,15-0,30%) ditambahkan sebagai pengawet. Penambahan pengawet sangat penting untuk menghindari menjadi tengik pada musim panas. Benzoin digunakan sebagai pengawet, sedangkan alum ditambahkan untuk menghindari koagulasi sewaktu peleleham lemak. Lemak hangat disaring dengan kain, biarkan dingin dalam posisi berdiri sehingga air akan terpisah. Dasar lemak yang dihasilkan berwarna putih, lembut, konsistensi baik, bebas air dan praktis tidak berbau. Bila disiapkan dan disimpan dengan baik, akan terhindar dari tengik selama beberapa tahun. Beberapa perusahaan juga menambahkan sedikit bunga jeruk atau bunga mawar dalam mempersiapkan dasar lemak.

2. Enfleurage dan Defleurage

Setiap enfleurage dipersiapkan dengan menggunakan tempat yang disebut

chassis. Chassis terdiri dari bingkai kayu berbentuk kotak dengan tinggi 2 inci,

panjang sekitar 20 inci dan lebar sekitar 16 inci. Kerangka menahan lempeng kaca yang kedua sisinya dioleskan dasar lemak dengan menggunakan spatula pada proses awal enfleurage.

(9)

8

Proses enfleurage

(menaruh bunga melati pada bagian atas dasar lemak pada lempeng kaca chassis)

Tiap pagi selama panen, bunga segar yang telah dipetik datang ke perusahaan, dan lalu dibersihkan dari pengotor seperti daun dan ranting, lalu dengan tangan, bunga tersebut ditaruh di atas lapisan lemak dari tiap masing-masing lempeng kaca. Bunga yang basah tidak digunakan, karena dapat mengubah dasar lemak menjadi tengik. Lalu chassis dapat ditumpuk dan biarkan selama 24 jam atau lebih, tergantung dari jenis bunganya. Seteleh 24 jam, bunga telah mengeluarkan semua minyaknya dan mulai hilang bau khasnya. Bunga-bunga tersebut diambil dari dasar lemak dengan tangan. Pengambilan Bunga-bunga secara hati-hati (defleurage) sama pentingnya dari pada mengganti dasar lemak pada chassis dengan bunga segar (enfleurage), dan pekerja yang melakukan pekerjaan ini haruslah yang berpengalaman dan terlatih. Kebanyakan bunga yang telah kehilangan minyak essensialnya akan jatuh dari lapisan lemak pada

(10)

9

lempengan kaca chassis bila chassis dalam posisi berdiri. Segera setelah defleurage, setiap 24 jam, chassis diisi dengan bunga segar. Untuk bunga melati, seluruh proses enfleurage selesai dalam waktu 70 hari; setiap hari mengganti dengan bunga segar.

Proses defleurage

(mengambil bunga melati dari chassis)

Pada awal enfleurage, lemak digores dengan sisir logam untuk meningkatkan absorpsi. Setelah lemak jenuh dengan minyak essensial bunga dan mempunya bau yang khas, lemak yang mengandung parfum harus dilepaskan dari lempeng kaca yang menempel di antara chassis. Untuk tujuan ini digunakan spatula untuk melepaskan lemak dari lempeng kaca dan hati-hati dilelehkan dan disimpan dalam wadah tertutup. Produk akhir ini disebut sebagai pomade (pomade de jasmin, pomade de tubereuse, pomade de violet), pomade yang paling baik adalah pomade nomor 86, karena dasar lemak pada chassis

(11)

10

diperlakukan dengan bunga segar sebanyak 36 kali selama proses enfleurage. Pada awalnya, tiap chassis dilapisi dengan 360 g dasar lemak pada tiap sisi lempeng kaca, jadi tiap chassis mengandung 720 g dasar lemak. Tiap kilogram dasar lemak harus kontak dengan sekitar 2,5 kg (sebaiknya 3 kg) bunga melati selama seluruh periode enfleurage, yang berakhir selama 8-10 minggu. Jumlah bunga akan berbeda tergantung dari jenis bunganya. Pada akhir enfleurage, dasar lemak akan kehilangan sekitar 10% dari berat awal karena berbagai hal. Dapat disimpulkan, total rendemen Pomade nomor 36 akan 10% lebih kecil dibanding dengan dasar lemak sebenarnya pada chassis. Kehilangan ini disebabkan oleh terikutnya lemak pada bunga yang telah hilang minyak essensialnya ketika bunga tersebut diambil (defleurage) tiap 24 jam.

3. Ekstrak Alkohol

Pada awal penemuan parfum, fragmen pomade yang diperoleh langsung digunakan; tapi dengan perkembangan teknologi pomade diekstraksi dengan alkohol berkualitas tinggi, alkohol melarutkan minyak essensial dari pomade. Hasil pencucian dengan alkohol disbue sebagai Ekstrak nomor 36 bila dibuat dari Pomade nomor 36; yang menghasilkan parfum dengan kualitas yang baik.

Selama proses enfleurage dan pencucian pomade dengan alkohol tidak menggunakan panas sama sekali sehingga ekstrak mengandung minyak essensial yang sama dengan yang ada di dalam bunga segar. Untuk tujuan ini, pomade diasukkan ke dalam alat yang disebut batteuses, wadah tertutup berbentuk silinder terbuat dari tembaga dan di dalamnya dilengkpi pengaduk kuat sekitar poros vertikal. Beberapa batteuses menggunakan baterai. Pekerjaan ini biasanya berlangsung selama beberapa bulan, dalam tempat yang dingin untuk menghindari penguapan alkohol karena evaporasi. Tiap bets pomade diaduk beberapa hari. Alkohol digunakan untuk mengekstraksi pomade, sampai didapatkan minyak essensial dan didapatkan ekstrak alkohol. Untuk pencucian terakhir, digunakan alkohol baru. Ketika pencucian keempat dan kelima, metode ini mengekstraksi pomade sangat efisien yang menghasilkan lemak tidak berbau. Hasil pencucian disebut sebagai Ekstrak nomor 36, lalu dimasukkan ke dalam lemari pendingin dan didinginkan di bawah temperatur beku, kalau

(12)

11

memungkinkan 15ºC. Kebanyakan lemak larut dalam alkohol. Larutan alkohol dingin (Ekstrak nomor 36) lalu disaring, juga pada suhu rendah. Jumlah alkohol yang digunakan untuk mencuci pada tiap bets pomade diperhitungkan dengan perolehannya, akhirnya diperoleh 1 kg ekstrak dari per kilogram pomade. Biasanya sejumlah alkohol hilang karena evaporasi selama proses pengadukan. Ekstrak murni menghasilkan parfum dengan kualitas yang baik.

Sketsa Batteuse yang digunakan untuk ekstraksi concretes bunga dengan alkohol

4. Enfleurage absolut

Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya, ekstrak tidak hanya mengandung minyak essensial tapi juga mengandung sedikit (sekitar 1%) alkohol larut dalam lemak, yang larut dalam dasar lemak, yang tidak bisa dipisahkan, walaupun dengan pendinginan di bawah 0ºC. Jika ekstrak tersebut didestilasi untuk memisahkan alkohol, maka kandungan minyak essensial dan lemak meningkat. Bila digunakan vakum pada suhu rendah maka didapatkan minyak essensial pekat, bebas dari alkohol, yang disebut sebagai enfleurage absolut.

Enfleurage absolute awal biasanya berwarna gelap (karena kandungan lemak) dan berbentuk setengah padat. Produk dengan warna terang dan bentuk cair dapat diperoleh dengan berbagai metode pemurnian untuk menghilangkan

(13)

12

lemak. Penghilangan lemak dan pemurnian akan meningkatkan harga untuk menghasilkan produk akhir dengan kualitas baik.

5. Chassis absolut

Ketika menjelaskan tentang proses enfleurage, disebutkan bahwa bunga diambil dari dasar lemak pada chassis tiap 24 jam. Bunga-bunga ini tidak langsung dibuang karena bunga-bunga tersebut masih mengandung bagian dari parfum alami yang tidak dapat diserap oleh lemak. Harus diketahui bahwa parfum atau minyak essensial bunga tidak hanya mengandung zat yang menguap, tapi juga zat yang dalam suhu pemanasan tidak dikeluarkan oleh bunga-bunga tersebut. Kondisi sebenarnya mungkin lebih kompleks dan banyak proses fisiologi berperan di dalamnya, yang sejauh ini belum semua terelusidasi. Bagian dari minyak essensial yang diperoleh dari bunga yang diambil dari

chassis (defleurage) dapat diekstraksi dengan larutan menguap petroleum eter,

contohnya. Bentuk dari hasil ini adalah massa padat. Massa padat ini berasal dari lemak yang kontak dengan bunga sewaktu proses enfleurage; lalu dimurnikan dan larut dalam alkohol untuk menghilangkan lemak pada suhu dingin. Hasil akhir produk ini disebut chassis absolut, kental, minyak larut dalam alkohol, menghasilkan aroma berbeda dengan enfleurage absolut. Pada pemasarannya, harga chassis absolute lebih murah dibandingkan dengan enfleurage absolut. [4] .

(14)

13

PEMBUATAN MINYAK ESSENSIAL

DENGAN CARA TEKANAN DINGIN

Tekanan dingin (cold pressing) atau pengepresan (expression) merupakan segala proses fisika dimana glandula minyak essensisal pada kulit buah dihancurkan atau dirusak untuk melepaskan minyak essensial. Biasanya proses ini digunakan untuk memproduksi minyak jeruk. Pada sebagian kecil minyak atsiri seperti pada kulit buah jeruk, sebagian besar diperoleh dengan pengepresan untuk menghasilkan produk dengan kualitas terbaik. Pada pemanasan dengan air mendidih dapat mempengaruhi beberapa senyawa kimia yang termolabil sehingga dapat menyebabkan hidrolisis, polimerisasi dan resinifikasi. Bagaimanapun juga, minyak essensial yang diperoleh dari destilasi tidak menghasilkan minyak alami seperti yang asli terdapat pada tumbuhan. Untuk bahan tumbuhan yang mempunyai sifat demikian, minyak essensial diekstraksi dengan proses tekanan dingin (cold pressing) atau pengepresan (expression). [5]

Pembuatan minyak essensial dengan cara tekanan dingin merupakan dengan cara pengepresan tanpa pemanasan, dilakukan terhadap bahan berupa biji, buah atau kulit buah yang dihasilkan dari tanam yang termasuk jenis sitrus, karena minyak dari jenis tanaman tersebut akan mengalami kerusakan bila dibuat dengan cara destilasi. [1]

Berdasarkan tipe alat tekanan dibedakan menjadi 2 macam yaitu [1]: 1. Hydraulic Expressing

2. Expeller Expressing

(15)

14

Expeller Expressing dalam skala besar

Ada berbagai macam proses tekanan dingin / pengepresan, yaitu [5]: 1. Proses dengan Tangan

Pada proses ini, buah segar yang baru dipanen, dipotong menjadi dua. Isi buah diambil dengan sendok yang pinggirannya tajam disebut rastrello. Kulit buah kemudian direndam dalam air beberapa jam dan kemudian dipress dengan tangan. Pekerja memegang buah dengan tangan kiri dan tangan kanan memegang kayu degan spon di atasnya, lalu buah dipress dengan bantuan alat tersebut. Proses ini membutuhkan banyak pekerja dan menghasilkan rendemen 50-70% dari total minyak yang ada dalam kulit buah. Kualitas minyak yang diperoleh dari pengepresan tangan mempunyai kualitas yang hampir sama dengan yang ada di dalam kulit buah. Dulu di Sisilia dan Calibria menggunakan metode ini untuk memproduksi minyak lemon dan jeruk, tapi proses ini sudah tidak digunakan lagi.

2. Proses Ecuelle

Proses ini umum dikerjakan di Prancis selatan. Ecuelle terdiri dari mangkok tembaga dengan lubang di tengah membentuk saluran kecil. Mangkok dilengkapi dengan kuningan besar membentuk seperti kuku dengan bagian ujungnya tumpul, dimana buah diperas dengan tekanan samapai selueuh permukaan buah menghasilkan minyak. Sel minyak dan air mengendap di bawah ke dalam lubang utama, yang kemudian dipisahkan dengan dekantasi. Rendemen hanya 20% dari

(16)

15

total minyak yang ada di kulit buah. Metode ini cukup melelahkan dan dengan kemajuan teknologi mesin, mesin telah diciptakan untuk melakukannya. Sekarang, kulit buah diekstraksi untuk mendapatkan minyak dengan tekanan sentrifugal.

3. Mesin Tangan

Untuk pengepresan, kulit buah ditaruh pada spon dan ditekan pada spon lain. Spon dihubungi dengan bagian yang dapat menerima bahan minyak dan air. Bagian yang kontak dengan minyak terbuat dari perunggu.

4. Sfumatrici dan Pelatrici

Mesin yang hanya memproses kulit buah yang telah diambil jus dan isinya disebut

sfumatrici, sedangkan yang memproses semua bagian buah disebut pelatrici.

4.1. Sfumatrici Khusus

Mesin tipe gulung yang didesain khusus sehingga tiap kulit buah dapat menghasikan maksimum jumlah minyak. Tidak banyak tekanan yang digunakan untuk mengeluarkan isi sel. Emulsi dikumpulkan dan disaring melalui wol atau spon untuk memisahkan minyak dan air. Mesin sfumatrici telah dikembangkan dan digunakan di berbagai negara. Pada penggunaan

sfumatrici, ada 2 pendekatan yang digunakan. Pada pendekatan pertama

(digunakan oleh Ramino Sfumatrice), hanya kulit buah yang diproses, jadi harus memisahkan buah dan isi buah dan kemudian mengepres kulit buah. Pada pendekatan kedua, minyak diekstraksi dengan tekanan pada glandula kulit buah atau lapisan superficial kulit buah untuk mengeluarkan minyak dari glandula; kemudian mencuci minyak dengan semprotan air.

5. Mesin Modern

Mesin ini dapat menghancurkan semua bagian buah dan memisahkan minyak dari fase air dengan destilasi atau sentrifugasi, atau dengan mengepres minyak. Ekstraktor minyak dikembangkan oleh perusahaan Brown International, California, yang dapat memisahkan minyak essensial dari semua bagian buah jeruk. Minyak diperoleh dengan tekanan ringan pada seluruh permukaan buah dengan lebih dari 3 juta ujung tajam stainlees steel. Kecepatan yang bisa diatur disesuaikan dengan

(17)

16

jumlah buah yang digunakan. Semua buah berputar melalui brown oil extractor (BOE), dengan ada bagian bergerigi dan air yang dapat secara simultan kulit buah melepaskan minyak dari glandula. Buah kemudian ke ekstraktor dan campuran minyak-air ke sentrifugasi dan minyak dikumpulkan di wadah.

Brown oil extractor

6. FMC Whole Fruit Extractor

Food Machinery Corporation (FMC) di San Jose, California , telah

mengembangkan banyak desain dan menghasilkan ekstraktor dimana jus dan minyak essensial diekstraksi bersamaan tanpa tercampur antara satu dengan yang lain.

FMC whole fruit extractor

Ekstraktor jus FMC mempunyai 2 antar-meshing (hydraulic press) yang dapat dilewati buah, dan mengepres buah yang melewatinya. Jus keluar dari tekanan yang berpenetrasi ke pusat buah dan jus berpisah dari kulit buah dan biji. Aksi

(18)

17

pengepresan ini cukup dapat mengeluarkan minyak dari glandula pada permukaan flavado kulit buah. Semprotan air pada mesin FMC menyemprotke permukaan buah, dan emulsi minyak-air kemudian tersentrifugasi. Air dan baggian minyak terpisah pada suhu rendah. Sekitar75% minyak jeruk diproduksi dengan alat ini. Aroma pada minyak yang dihasilkan dengan tekanan dingin seperti aslinya dan hampir sama dengan minyak yang terdapat pada buah segar.

(19)

18

KESIMPULAN

Banyak cara pembuatan untuk menghasilkan minyak essensial dengan berbagai teknologi terbaru. Pembuatan minyak essensial dengan cara enfleurage dan tekanan dingin merupakan metode yang sudah lama dikenal atau sering disebut cara kuno. Tetapi hanya dengan metode enfleurage dan tekanan dingin didapatkan minyak esensial yang menghasilkan aroma alami sebenarnya. Hanya dengan mengembangkan teknologi untuk mempermudah ekstraksi dengan cara tersebut tanpa merubah prinsip dasar dari metode enfleurage dan tekanan dingin.

Metode enfleurage digunakan untuk bunga sedangkan metode tekanan dingin digunakan untuk biji, buah atau kulit buah yang dihasilkan dari tanaman yang termasuk jenis jeruk.

(20)

19

PUSTAKA

1. Cara Pembuatan Simplisia. 1985, Departemen Kesehatan Republik Indonesia:

Jakarta.

2. Claus, E.P., Pharmacognosy. 4 ed. 1961, Philadelphia: Lea & Febiger.

3. Evans, W.C., Trease and Evans' Pharmacognosy. 15 ed. 2002, London: WB

Saunders Company Limited.

4. Guenther, E., The Essential Oils: History-Origin in Plants, Production-Analysis.

1948, D. Van Nostrand Company, Inc.: New York.

5. Handa, S.S., et al., eds. Extraction Technologies for Medicinal and Aromatic

Plants. 2008, United Nations Industrial Development Organization and the

Referensi

Dokumen terkait

Kepada seluruh peserta Pengadaan Jasa Konsultansi yang merasa keberatan atas ditetapkannya pemenang tersebut di atas, dapat mengajukan sanggahan secara online kepada Pokja

Dengan itu, ketepatan strategi menerapkan teknik sampling untuk mendapatkan dataset dalam kondisi seimbang untuk seluruh kelas merupakan permasalahan yang perlu

Koneksi matematis yaitu merupakan suatu kegiatan pembelajaran dimana siswa dapat mendefinisikan bagaimana cara untuk menyelesaikan suatu permasalahan, situasi –

Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mendapatkan gambaran yang aktual mengenai tingkat pengetahuan guru TK mengenai kompetensi pedagogik, karena itu penelitian ini menggunakan

Yang dimaksud dengan Surat Perjanjian Kerja Sama ini adalah perjanjian dimana PIHAK PERTAMA mengikat PIHAK KEDUA sebagaimana pula PIHAK KEDUA telah sepakat untuk

(1998) utilized a linearised Boussinesq equation and discussed the range of its validity and boundary conditions in comparison with the Boussinesq equation and the potential

Istilah acak (random) sering disalahartikan menjadi sembarang (sesuka hati), padahal sebenarnya acak merupakan suatu konsep matematik yang tepat yang

[r]