PT ISLAND CONCEPT INDONESIA Tbk
DAFTAR ISI
SURAT PERNYATAAN DIREKSI LAPORAN KEUANGAN 1. NERACA 2. LAPORAN LABA RUGI 3. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS 4. LAPORAN ARUS KAS 5. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN DATA PERUSAHAANASET Catatan Per 31 Maret 2009 Per 31 Maret 2008 ( Per ‐ Book ) ( Per ‐ Book ) ASET LANCAR ‐ Kas dan Bank 1 107.370.073 106.396.608 ‐ Piutang usaha 2 1.777.404.892 1.757.582.037 ‐ Persediaan 3 20.929.708 12.708.573 ‐ Biaya dibayar dimuka 4 434.943.676 101.196.569 ‐ Pajak dibayar dimuka 5 501.797.181 123.420.331 JUMLAH ASET LANCAR 2.842.445.529 2.101.304.118 ASET TIDAK LANCAR ‐ Aset pajak tangguhan 6 ‐ ‐ ‐ Hak atas sewa tanah 7 472.612.671 871.592.824 ‐ Aset tetap ‐ setelah di‐ di kurangi akumulasi ‐ penyusutan th. 2009. 8 10.101.879.078 9.781.799.573 ‐ Beban ditangguhkan ‐ Bersih 9 240.380.150 791.605.455 ‐ Aset tidak lancar lainnya 10 32.500.000 503.562.500 JUMLAH ASET TIDAK LANCAR 10.847.371.899 11.948.560.352 JUMLAH ASET 13.689.817.428 14.049.864.470
PT ISLAND CONCEPT INDONESIA Tbk
N E R A C A
( Angka dalam tabel disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain )PER 31 MARET 2009 DAN PERBANDINGAN PER 31 MARET 2008
KEWAJIBAN DAN EKUITAS Catatan Per 31 Maret 2009 Per 31 Maret 2008 ( Per ‐ Book ) ( Per ‐ Book ) KEWAJIBAN LANCAR ‐ Hutang usaha 11 646.961.820 253.508.698 ‐ Biaya yang masih harus dibayar 12 633.303.072 138.451.643 ‐ Uang muka pelanggan 13 123.513.883 474.264.814 ‐ Hutang pajak 14 653.974.123 697.157.608 JUMLAH KEWAJIBAN LANCAR 2.057.752.898 1.563.382.763 KEWAJIBAN TIDAK LANCAR ‐ Hutang hubungan istimewa 15 8.293.890.614 8.350.056.018 JUMLAH KEWAJIBAN TIDAK LANCAR 8.293.890.614 8.350.056.018 JUMLAH KEWAJIBAN 10.351.643.512 9.913.438.781 EKUITAS ‐ Modal saham ‐ nilai nominal Rp 56,125 pada tahun 2008 dan Rp 1125,25 pada tahun 2007. Modal dasar ‐ 1.000.000.000 saham pada tahun 2008 dan 500.000.000 saham pada tahun 2007 Ditempatkan dan disetor penuh ‐ 250.000.000 saham pada tahun 2008 dan 125.000.000 saham pada tahun 2007 16 14.031.250.000 14.031.250.000 ‐ Selisih kurs setoran modal (2.737.000.000) (2.737.000.000) ‐ Biaya penerbitan saham (759.657.299) (759.657.299) ‐ Defisit 17 (7.196.418.786) (6.398.167.012) Jumlah ekuitas 3.338.173.916 4.136.425.689 JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 13.689.817.428 14.049.864.470 PT ISLAND CONCEPT INDONESIA Tbk N E R A C A PER 31 MARET 2009 DAN PERBANDINGAN PER 31 MARET 2008 ( Angka dalam tabel disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain )
1 Januari 2009 1 Januari 2008
sampai dengan sampai dengan
Catatan 31 Maret 2009 31 Maret 2008
( Per ‐ Book ) ( Per ‐ Book ) PENDAPATAN 18 554.146.626 610.539.350 BIAYA DAN BEBAN DEPARTEMEN 19 1.123.110.076 1.176.879.844 LABA KOTOR (568.963.450) (566.340.494) BEBAN USAHA 20 10.031.310 182.649.943 RUGI USAHA (578.994.760) (748.990.437) PENGHASILAN (BEBAN) LAIN‐LAIN 48.840.710 298.821.984 RUGI SEBELUM MANFAAT (BEBAN PAJAK) (530.154.050) (450.168.453) MANFAAT (BEBAN) PAJAK ‐ ‐ RUGI BERSIH (530.154.050) (450.168.453) RUGI BERSIH PER SAHAM DASAR (2,12) (1,80) ( Angka dalam tabel disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain ) PERBANDINGAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR TANGGAL 31 MARET 2008 UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR TANGGAL 31 MARET 2009 DAN ‐ PT ISLAND CONCEPT INDONESIA Tbk LAPORAN PERHITUNGAN LABA ‐ RUGI
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS UNTUK TAHUN‐TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2009 (Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Uang Muka Selisih Kurs Biaya Emisi Pemesanan
Modal Saham Setoran Modal Saham Saham Defisit Jumlah Ekuitas
Saldo per 31 December 2005 14.031.250.000 (2.737.000.000) (759.657.299) ‐ (3.742.662.618) 6.791.930.083 Rugi Bersih ‐ ‐ ‐ ‐ (1.580.933.945) (1.580.933.944) Saldoper 1 January 2007 14.031.250.000 (2.737.000.000) (759.657.299) ‐ (5.323.596.562) 5.210.996.139 Rugi Bersih ‐ ‐ ‐ ‐ (624.401.995) (624.401.995) Saldo per 31 December 2007 14.031.250.000 (2.737.000.000) (759.657.299) ‐ (5.947.998.557) 4.586.594.144 Rugi Bersih ‐ ‐ ‐ ‐ (718.266.177) (718.266.177) Saldo per 31 December 2008 14.031.250.000 (2.737.000.000) (759.657.299) ‐ (6.666.264.735) 3.868.327.966 Rugi Bersih ‐ ‐ ‐ ‐ (530.154.050) (530.154.050) Saldo per 31 Maret 2009 14.031.250.000 (2.737.000.000) (759.657.299) ‐ (7.196.418.786) 3.338.173.916
Per 31 Maret 2009 Per 31 Maret 2008 ( Per ‐ Book ) ( Per ‐ Book ) I ARUS KAS DARI AKTIVITAS USAHA LABA (RUGI) USAHA SEBELUM PERUBAHAN MODAL KERJA ‐ Rugi bersih setelah pajak (530.154.050) (450.168.453) ‐ Biaya Penyusutan & Amortisasi 267.062.872 269.885.515 (263.091.178) (180.282.938) KAS DARI HASIL AKTIVITAS ‐ Penurunan ( Kenaikan ) Piutang usaha (19.822.855) 5.664.198 ‐ Penurunan ( Kenaikan ) Persediaan (8.221.135) 139.245 ‐ Penurunan ( Kenaikan ) Pajak dibayar dimuka (378.376.850) (109.987.500) ‐ Penurunan ( Kenaikan ) Beban ditangguhkan (333.747.106) 191.246.573 ‐ Kenaikan ( Penurunan ) Hutang usaha 393.453.122 130.618.407 ‐ Kenaikan ( Penurunan ) Hutang Biaya m.h.d 536.847.910 (53.043.642) ‐ Kenaikan ( Penurunan ) Uang muka pelanggan (392.747.711) 145.147.499 ‐ Kenaikan ( Penurunan ) Hutang pajak (43.183.485) 30.434.890 ‐ Kenaikan ( Penurunan ) Selisih pencatatan (245.797.810) 340.219.669 Total Kenaikan ( Penurunan ) arus kas dari Aktivitas Usaha (508.888.988) 159.936.731 II ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI ‐ Pengurangan ( Kenaikan ) Aktiva Tetap (34.167.071) (583.705.605) ‐ Pengurangan ( Kenaikan ) Proyek dalam penyelesaian 471.062.500 ‐ ‐ Pengurangan ( Kenaikan ) Hak atas sewa tanah 397.230.153 ‐ Total Pengurangan ( Kenaikan ) arus kas dari Aktivitas Investasi 834.125.582 (583.705.605) III ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN ‐ Kenaikan ( Penurunan ) Hutang tidak lancar (56.165.404) 106.306.000 ‐ Kenaikan ( Penurunan ) Modal Saham (268.097.725) ‐ Total Kenaikan ( Penurunan ) arus kas dari Aktivitas Pendanaan (324.263.129) 106.306.000 TOTAL KENAIKAN ( PENURUNAN ) ARUS KAS BERSIH 973.464 (317.462.875) SALDO KAS, BANK & SETARA KAS AWAL 106.396.608 423.859.483 SALDO KAS, BANK & SETARA KAS AKHIR 107.370.073 106.396.608 SALDO KAS, BANK & SETARA KAS AKHIR ‐ KAS & BANK 107.370.073 423.859.483 TOTAL KAS, BANK & SETARA KAS 107.370.073 423.859.483 ( Angka dalam tabel disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain ) PT ISLAND CONCEPT INDONESIA Tbk LAPORAN ARUS KAS PER 31 MARET 2009 DAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR TANGGAL 31 MARET 2009 SERTA PERBANDINGAN BULAN MARET TAHUN 2008
PER 31 MARET 2009 DAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR TANGGAL 31 MARET 2008
I. POSISI KEUANGAN
Per 31 Maret 2009 Per 31 Maret 2008 1 Kas dan Bank ( Per ‐ Book ) ( Per ‐ Book )
Kas : ‐ Kas ‐ General Cashier (IDR) 3.658.164 17.256.148 ‐ Kas ‐ General Cashier (USD) ‐ ‐ ‐ Kas ‐ Island Villas (IDR) 7.459.105 14.541.314 ‐ Kas ‐ Island Villas (USD) 19.216.005 14.964.722 Sub total 30.333.273 46.762.184 Bank : ‐ Bank ‐ Mandiri Account (IDR) ‐ BIV 25.562.043 16.044.942 ‐ Bank ‐ Mandiri Account (IDR) 2.509.946 16.620.031 ‐ Bank ‐ Mandiri Account (USD) 9.793.813 8.370.900 ‐ Bank ‐ Mandiri Account (IDR) 15.288.827 1.139.938 ‐ Bank ‐ BCA (IDR) ‐ IN 11.595.887 3.929.009 ‐ Bank ‐ BCA (IDR) ‐ OUT 12.286.284 2.939.552 ‐ Bank ‐ BCA (USD) ‐ 10.101.922 ‐ Kartu Kredit ‐ 488.130 Sub total 77.036.799 59.634.424 Jumlah 107.370.073 106.396.608 31 Maret 2009 31 Maret 2008 2 PIUTANG USAHA ( Per ‐ Book ) ( Per ‐ Book )
‐ Piutang Usaha 1.777.404.892 1.757.582.037
Jumlah 1.777.404.892 1.757.582.037
Per 31 Maret 2009 Per 31 Maret 2008 3 PERSEDIAAN ( Per ‐ Book ) ( Per ‐ Book )
‐ Makanan 12.119.208 11.748.573
‐ Minuman 695.000 960.000
‐ Lainnya 8.115.500 ‐
Jumlah 20.929.708 12.708.573
Per 31 Maret 2009 Per 31 Maret 2008 4 BIAYA DIBAYAR DIMUKA ( Per ‐ Book ) ( Per ‐ Book )
‐ 38.377.658 15.833.644
‐ 17.500.000 46.750.000
‐ 379.066.018 38.612.925
Jumlah 434.943.676 101.196.569
Merupakan saldo Bank per 31 Maret 2009 dengan rincian sebagai berikut :
Merupakan saldo piutang atas kegiatan usaha pokok perusahaan per 31 Maret 2009 sebagai berikut :
Merupakan saldo akhir persediaan makanan & minuman perusahaan per 31 Maret 2009 sebagai berikut :
PT ISLAND CONCEPT INDONESIA Tbk
PENJELASAN POS‐POS NERACA DAN LABA (RUGI)
( Angka dalam tabel disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain )
Merupakan biaya yang dibayar dimuka per 31 Maret 2009 dengan perincian sebagai berikut :
Biaya Asuransi dibayar dimuka Sewa gedung dibayar dimuka Biaya dibayar dimuka lainnya
Per 31 Maret 2009 Per 31 Maret 2008 5 PAJAK DIBAYAR DIMUKA ( Per ‐ Book ) ( Per ‐ Book )
‐ Uang muka PPN 501.797.181 123.420.331
Jumlah 501.797.181 123.420.331
Per 31 Maret 2009 Per 31 Maret 2008 6 AKTIVA PAJAK TANGGUHAN ( Per ‐ Book ) ( Per ‐ Book )
‐ Rugi fiskal (63.066.495) (63.066.495) ‐ Penyusutan & Amortisasi 63.066.494 63.066.494 Jumlah (1) (1) Per 31 Maret 2009 Per 31 Maret 2008 7 HAK ATAS SEWA TANAH ( Per ‐ Book ) ( Per ‐ Book )
‐ 1.118.458.751 1.581.538.751
‐ (645.846.080) (709.945.927)
Jumlah 472.612.671 871.592.824
Per 31 Maret 2009 Per 31 Maret 2008 8 ASET TETAP ( Per ‐ Book ) ( Per ‐ Book )
‐ Bangunan 10.882.800.912 10.366.703.207 ‐ Kendaraan 815.970.000 304.680.000 ‐ Mesin 3.125.000 3.125.000 ‐ Inventaris / perlengkapan 1.498.435.039 1.325.367.539 ‐ Peralatan 1.015.078.350 989.531.350 ‐ Bangunan kantor 13.306.157 13.306.157 ‐ Perkebunan & Landscaping 7.866.100 7.866.100 ‐ Total harga perolehan 14.236.581.558 13.010.579.353 ‐ Akm. Peny. Aktiva Tetap (4.134.702.481) (3.228.779.780 Nilai Buku Aset Tetap 10.101.879.077 9.781.799.573 Per 31 Maret 2009 Per 31 Maret 2008 9 BEBAN DITANGGUHKAN ‐ BERSIH ( Per ‐ Book ) ( Per ‐ Book )
‐ 370.893.899 922.119.204
‐ (130.513.479) (130.513.749)
Jumlah 240.380.150 791.605.455
Per 31 Maret 2009 Per 31 Maret 2008 10 ASET TIDAK LANCAR LAINNYA ( Per ‐ Book ) ( Per ‐ Book )
Jumlah 32.500.000 503.562.500
Merupakan nilai buku atas aktiva tetap yang dimiliki perusahaan per 31 Maret 2009 dengan perincian sebagai berikut :
Akumulasi Amortisasi sewa tanah
Merupakan beban ditangguhkan untuk pembangunan dalam proses per 31 Maret 2009 dengan penjelasan sebagai berikut :
Merupakan aktiva pajak tangguhan per 31 Maret 2009 dengan perincian sebagai berikut :
Merupakan biaya pra operasi ‐ bersih per 31 Maret 2009 sebagai berikut :
Akumulasi Amortisasi sewa tanah
Merupakan pajak yang dibayar dimuka per 31 Maret 2009 dengan perincian sebagai berikut :
Harga perolehan
Merupakan sewa tanah dibayar dimuka per 31 Maret 2009 dengan penjelasan sebagai berikut :
Per 31 Maret 2009 Per 31 Maret 2008 11 HUTANG USAHA ( Per ‐ Book ) ( Per ‐ Book )
‐ Hutang usaha 200.565.820 127.866.298 ‐ Toyota Astra Finance 395.084.300 ‐ ‐ Dipo Star Finance 51.311.700 125.642.400
Jumlah 646.961.820 253.508.698
Per 31 Maret 2009 Per 31 Maret 2008 12 BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR ( Per ‐ Book ) ( Per ‐ Book )
Jumlah 633.303.072 138.451.643
Per 31 Maret 2009 Per 31 Maret 2008 13 UANG MUKA PELANGGAN ( Per ‐ Book ) ( Per ‐ Book )
Jumlah 123.513.883 474.264.813
Per 31 Maret 2009 Per 31 Maret 2008 14 HUTANG PAJAK ( Per ‐ Book ) ( Per ‐ Book )
‐ Tax & Service ‐ PB1 ( Pajak daerah) 634.431.803 684.073.185 ‐ PPh Ps. 25 6.000.000 6.000.000 ‐ PPh Ps. 21 & 26 8.959.820 7.084.423 ‐ PPh Ps. 23 4.582.500 ‐ Jumlah 653.974.123 697.157.608 Per 31 Maret 2009 Per 31 Maret 2008 15 HUTANG HUBUNGAN ISTIMEWA ( Per ‐ Book ) ( Per ‐ Book )
‐ 7.544.190.105 7.683.246.301
‐ 404.100.000 404.100.000
‐ 144.974.000 214.843.000
‐ 200.626.508 47.866.716
Jumlah 8.293.890.613 8.350.056.017
Merupakan saldo hutang atas kegiatan usaha per 31 Maret 2009 dengan perincian sebagai berikut :
Merupakan saldo hutang pajak per 31 Maret 2009 dengan perincian sebagai berikut :
Kewajiban imbalan kerja Kewajiban Pajak Tangguhan Hutang ke Graham Bristow Hutang ke Max Hunt
Merupakan saldo penerimaan dimuka atas pendapatan usaha dari travel agent dan biro perjalanan lainnya per 31 Maret 2009 dengan total sebagai berikut :
Merupakan saldo hutang Kepada pemegang saham per 31 Maret 2009 dengan perincian sebagai berikut :
Merupakan saldo hutang biaya per 31 Maret 2009 dengan total sebagai berikut :
16 MODAL SAHAM Jumlah Saham Nilai Saham ‐ 86.812.000 4.872.323.500 ‐ 48.500.000 2.722.062.500 ‐ 32.000.000 1.796.000.000 ‐ 16.500.000 926.062.500 ‐ 66.188.000 3.714.801.500 Jumlah 250.000.000 14.031.250.000 Jumlah Saham Nilai Saham ‐ 91.750.000 10.298.937.500 ‐ 24.250.000 2.722.062.500 ‐ China Brokers 4.000.000 449.000.000 ‐ 5.000.000 561.250.000 Jumlah 125.000.000 14.031.250.000 Per 31 Maret 2009 Per 31 Maret 2008 17 LABA ( RUGI ) DITAHAN ( Per ‐ Book ) ( Per ‐ Book )
‐ Laba ( Rugi ) ditahan awal (6.666.264.737) (5.947.998.559) ‐ Laba ( Rugi ) periode berjalan (530.154.050) (450.168.452) Jumlah (7.196.418.786) (6.398.167.011) ‐ Selisih Kurs Setoran Modal (2.737.000.000) (2.737.000.000) Jumlah (9.933.418.786) (9.135.167.011) II. KINERJA PERUSAHAAN Per 31 Maret 2009 Per 31 Maret 2008 18 PENDAPATAN ( Per ‐ Book ) ( Per ‐ Book )
Pendapatan Kamar ‐ Penjualan kamar 452.203.806 494.365.123 ‐ Penjualan lainnya 2.912.396 900.000 Sub total 455.116.202 495.265.123 Pendapatan Penjualan makanan & minuman 96.316.040 113.943.599 Pendapatan jasa telpon & fax 1.088.475 2.013.847 Pendapatan jasa laundry 1.627.500 1.017.500 Kerugian dari selisih kurs (1.592) (1.700.719) Jumlah 554.146.626 610.539.350 Pendapatan Lain 3.395.000.000 298.821.984 Jumlah 557.541.626 909.361.334 Masyarakat (dibawah 5%) Island Regency Group Ltd. (dahulu Meridian Pacific Invesment Hk. Ltd.) Island Residences Club Inc. Francis Street Pty Ltd
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham pada tanggal 14 Mei 2008 yang telah dituangkan dalam akta notaris No. 55 oleh Notaris Evi Susanti Panjaitan, S.H., menyetujui pemecahan modal dasar Perusahaan dari 500.000.000 lembar saham menjadi 1.000.000.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp 112,25 per lembar saham menjadi Rp 56,125. Oleh karena itu, saham yang ditempatkan dan disetor mengalami kenaikan dari 125.000.000 lembar saham menjadi 250.000.000 lembar saham. Per 31 Maret 2009 ( Per ‐ Book ) Per 31 Maret 2008 ( Per ‐ Book ) Graham Bristow Island Residences Club Inc.
Merupakan laba (rugi) ditahan selama perusahaan melakukan kegiatan usaha per 31 Maret 2009.
Merupakan hasil penjualan kamar dan makanan ‐ minuman perusahaan selama periode 1 Januari 2009 ‐ 31 Maret 2009, dengan perhitungan sebagai berikut :
Island Regency Group Ltd. (dahulu Meridian Pacific Invesment Hk. Ltd.)
Masyarakat (dibawah 5%)
Komposisi pemegang saham dan kepemilikan saham adalah sebagai berikut :
Per 31 Maret 2009 Per 31 Maret 2008 19 BIAYA DAN BEBAN DEPARTEMEN ( Per ‐ Book ) ( Per ‐ Book )
Biaya langsung Departemen ‐ Harga pokok usaha Departemen F & B 45.467.114 53.121.665 ‐ Harga pokok usaha Departemen Laundry & Vallet 806.150 578.490 Sub total 46.273.264 53.700.155 Beban langsung umum departement epartement 249.379.040 293.156.073 Beban langsung departemen Administrasi & Marketing 827.457.772 830.023.616 Jumlah 1.123.110.076 1.176.879.844 Per 31 Maret 2009 Per 31 Maret 2008 20 BEBAN USAHA ( Per ‐ Book ) ( Per ‐ Book )
Jumlah 10.031.310 182.649.943
Merupakan pengeluaran administrasi umum lainnya selama periode 1 Januari 2009 ‐ 31 Maret 2009, dengan total sebagai berikut :
Merupakan biaya dan beban langsung atas kegiatan operasional usaha selama periode 1 Januari 2009 ‐ 31 Maret 2009, dengan perhitungan sebagai berikut :
- 1 -
PT ISLAND CONCEPT INDONESIA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PER 31 MARET 2009
SERTA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PER 31 MARET 2008
1. Umum PT. Island Concept Indonesia Tbk (selanjutnya disebut perusahaan ) didirikan pada tanggal 11 Juli 2001 berdasarkan akta No. 3 Notaris Evi Susanti Penjaitan, SH, Notaris Di Tabanan Bali. Akta tersebut kemudian diubah melalui Akta Pemasukan, Pengeluaran dan perubahan Anggaran Dasar Perusahaan No. 14 tanggal 12 September 2002, yang dibuat di hadapan Evi Susanti Panjaitan SH, Notaris Di Kuta, Bali. Kedua Akta tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui surat Keputusan No. C‐08791 HT.01.01.TH.2003 tanggal 23 April 2003 serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 73 tanggal 10 September 2004, tambahan No. 9004. Pendirian perusahaan sebagai perusahaan Penanaman Modal Asing berdasarkan Undang‐undang Penanaman Modal Asing No. 11/1970 telah disetujui oleh BKPM melalui surat Keputusan Kepala BKPM No. 496/I/PMA/2001 tanggal 14 Juni 2001 yang selanjutnya direvisi dengan Surat Keputusan Kepala BKPM No. S‐506/DU6‐BKPM/2001 tanggal 11 Juli 2001.
Anggaran Dasar Perusahaan telah diubah beberapa kali terakhir adalah untuk disesuaikan dengan Undang‐Undang Nomor 40 tahun 2007 yang dinyatakan dalam akta pernyataan Nomor 56 tanggal 13 Juni 2008, dibuat dihadapan Notaris Evi Susanti Panjaitan, S.H., yang berkedudukan di Kabupaten Badung, Kuta dan telah mendapat persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan AHU.59617.AH.02 Tahun 2008 pada tanggal 5 September 2008 serta telah didaftarkan dalam daftar Perusahaan Perseroan Terbatas Nomor 220815503149 dengan agenda pendaftaran Nomor 1749/RUB.22‐08/XI/2008 tanggal 26 November 2008.
- 2 - Perusahaan berdomisili di Jl. Raya Petitenget No. 469, Kerobokan, Kuta, Badung, Bali.
Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan mencakup usaha dalam bidang akomodasi, yang meliputi penyediaan kamar tempat menginap, penyediaan tempat dan pelayanan makanan serta minuman, binatu dan jasa lainnya yang berhubungan dengan kegiatan akomodasi.
Perusahaan memulai kegiatan usaha secara komersial pada bulan April 2005.
Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2009 adalah sebagai berikut : Dewan Komisaris Presiden Komisaris : Marzuki Usman Komisaris : Graham James Bristow Komisaris Independen : Maxwell Morris Hunt Dewan Direksi Presiden Direktur : Elmid Hendro
Sampai pada tanggal 31 Maret 2009 jumlah karyawan tetap Perusahaan masing‐masing adalah sebanyak 5 dan 37.
- 3 -
2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi
Dasar Penyusunan Laporan Keuangan
Laporan keuangan, kecuali laporan arus kas, disusun berdasarkan konsep akrual dengan dasar pengukuran konsep biaya perolehan, kecuali beberapa akun tertentu yang disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing‐ masing akun tersebut.
Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung dan arus kas dikelompokan atas dasar aktivitas operasi, investasi dan pinjaman.
Mata uang pelaporan yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan adalah mata uang Rupiah (“Rp atau IDR”).
Piutang
Piutang diakui dan dicatat sebesar nilai asalnya dikurangi dengan penyisihan piutan ragu‐ ragu. Penyisihan piutang ragu‐ragu ditentukan pada tingkat yang dianggap memadai untuk mencadangkan kemungkinan terjadinya kerugian atas piutang. Besarnya penyisihan ini ditentukan berdasarkan pertimbangan manajemen dan factor lainnya yang dapat mempengaruhi kemungkinan tidak tertagihnya piutang. Transaksi Hubungan Istimewa Perusahaan dan Anak Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak‐pihak yang memiliki hubungan istimewa, sebagaimana yang didefinisikan oleh PSAK No. 7, “Pengukapan : Pihak‐ pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa”. Semua transaksi yang signifikan dengan pihak‐pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik yang dilakukan dengan syarat dan kondisi yang sama dengan pihak ketiga ataupun tidak diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.
- 4 - Persediaan
Persediaan terdiri dari makanan, minuman dan persediaan konsumsi lainnya, dinyatakan sebesar nilai terendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih. Biaya perolehan ditentukan dengan metode rata‐rata tertimbang. Perusahaan menentukan penyisihan atas penurunan nilai persediaan, berdasarkan hasil penelaahan terhadap kondisi persediaan pada akhir tahun. Biaya Dibayar Dimuka Biaya dibayar dimuka diamortisasi sepanjang masa manfaat masing‐masing biaya tersebut dengan menggunakan metode garis lurus. Hak atas Sewa Tanah Perusahaan menyewa tanah yang dicatat sebagai “Hak atas Sewa Tanah”. Nilai sewa tanah diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus sepanjang periode sewa. Biaya amortasi yang bersangkutan dibebankan pada laporan laba rugi tahun berjalan.
Aset Tetap
Perusahaan menerapkan PSAK No. 16 “Aset Tetap” (Revisi 2007) dalam penyajian laporan keuangan sejak 1 Januari 2008. Berdasarkan pernyataan ini, suatu entitas harus memilih antara Model Biaya atau Model Revaluasi sebagai kebijakan akuntansi atas asset tetap. Perusahaan telah memilih untuk menggunakan model biaya sebagai kebijakan akuntansi pengukuran aset tetapnya. Penerapan PSAK No. 16 (Revisi 2007) tidak menimbulkan perubahan terhadap kebijakan akuntansi Perusahaan yang telah ada.
Aset tetap dinyatakan berdasarkan harga perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan penurunan nilai. Penyusutan dihitung menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat masing‐masing aset adalah sebagai berikut :
- 5 - Masa Manfaat Ekonomis Bangunan – Villa 26 Bangunan – Kantor 20 Taman dan Landscaping 2 Kendaraan 4 Peralatan kantor 2‐4 Perabotan kantor 4 Biaya perbaikan dan pemeliharaan dibebankan pada laporan rugi laba pada saat terjadinya; sedangkan pengeluaran yang memperpanjang kegunaan aset atau menyebabkan kenaikan manfaat ekonomi di masa mendatang. Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual, nilai tercatatnya serta akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari akun dan laba atau rugi yang terjadi dibukukan dalam laporan laba rugi periode yang bersangkutan.
Bangunan dalam penyelesaian merupakan akumulasi biaya material dan biaya‐biaya lain yang berkaitan langsung dengan pembangunan bangunan sampai pekerjaan yang bersangkutan dianggap selesai dan siap digunakan. Biaya‐biaya ini dipindahkan ke akun aset tetap bilamana bangunan tersebut telah selesai dan siap untuk digunakan.
Penurunan Nilai Aset
Sesuai dengan PSAK No. 48, “Penurunan Nilai Aset”, Perusahaan mengkaji kembali nilai tercatat aset tetap terhadap penurunan dan kemungkinan penurunan nilai aset tetap ke nilai wajar apabila terdapat kejadian atau perubahan kondisi sebagaimana dijelaskan dalam PSAK No. 48, yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat aset tetap tidak dapat dipulihkan sepenuhnya. Selisih lebih antara nilai tercatat aset tetap dengan taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali dibebankan pada operasi tahun berjalan.
- 6 - Biaya Estimasi Saham
Berdasarkan Keputusan Bapepam tanggal 13 Maret 2000 No. KEP‐06/PM/2000, semua biaya yang terjadi sehubungan dengan Penawaran Umum Saham Perdana dan Penawaran Umum Terbatas kepada Pemegang Saham disajikan sebagai bagian dari ekuitas.
Pengakuan Pendapatan dan Beban
Pendapatan diakui pada saat jasa dilaksanakan setelah dikurangi dengan pajak dan potongan harga.
Beban diakui pada saat terjadinya (basis akrual).
Pajak Penghasilan
Perusahaan menghitung pajak penghasilan sesuai dengan PSAK No. 46, “Akuntansi Pajak Penghasilan”. Beban pajak kini Perusahaan ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam tahun bersangkutan yang dihitung berdasarkan tariff pajak yang berlaku.
Aset dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak tahun mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan kewajiban menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan kewajiban. Kewajiban pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak, sedangkan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang kemungkinan untuk dapat dimanfaatkan sebagai pengurangan laba kena pajak pada masa yang akan dating cukup besar (probable).
Imbalan Kerja
Kewajiban imbalan kerja yang mencakup imbalan pension, imbalan jangka pendek (cuti tahuanan yang dibayar, cuti sakit yang dibayar) dan imbalan jangka panjang lainnya (imbalan jasa jangka panjang, imbalan kesehatan pasca kerja) dihitung dengan PSAK No. 24 (Revisi 2004).
- 7 -
Perhitungan imbalan kerja menggunakan metode project unit credit. Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuaria bersih yang beban diakui yang melebihi jumlah yang lebih besar 10% dari nilai kini imbalan pasti dan 10% nilai wajar aset program diakui dengan metode garis lurus selama rata‐rata sisa masa kerja yang diperkirakan dari para pekerja dalam program tersebut. Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested, dan sebaliknya akan diakui sebagai beban dengan metode garis lurus selama periode rata‐rata sampai imbalan tersebut menjadi vested.
Jumlah yang diakui sebagai kewajiban imbalan pasti di neraca merupakan nilai kini kewajiban imbalan pasti disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian actuarial yang belum diakui, biaya jasa lalu yang belum diakui dan nilai wajar aset program.
Transaksi dan Penjabaran dalam Mata Uang Asing
Mata uang pelaporan dan pencatatan Perusahaan adalah Rupiah. Transaksi‐transaksi selain dalam mata uang Rupiah dicatat berdasarkan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam Rupiah berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia dan laba atau rugi yang terjadi diakui atau dibebankan pada laba rugi tahun berjalan.
Kurs tengah Bank Indonesia yang berlaku pada tanggal 31 Maret 2009 dan 2008 masing‐ masing sebesar Rp 11.575 Dan Rp 9.217 Per US$ 1.
Laba (Rugi) Bersih per Saham
Sesuai PSAK No. 56, “Laba per Saham”, laba (rugi) per saham dasar dihitung dengan membagi laba (rugi) bersih dengan jumlah rata‐rata tertimbang saham yang beredar selama tahun yang bersangkutan.
- 8 - Laba (rugi) per saham dilusian dihitung dengan membagi laba bersih dengan jumlah rata‐ rata tertimbang saham biasa yang beredar setelah disesuaikan dengan efek yang sifatnya berpotensi dilutif. Penggunaan Estimasi
Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum, mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan kewajiban dan pengungkapan aset dan kewajiban kontPinjen pada tanggal laporan keuangan serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Hasil yang sebenarnya dapat berbeda dari jumlah yang diestimasi.
Penyisihan dan Kontinjensi
Penyisihan diakui hanya jika Perusahaan memiliki:
a. Kewajiban masa kini (secara hokum atau konstruktif) atas kejadian masa lalu.
b. Kemungkinan besar mengakibatkan arus keluar sumber daya untuk menyelesaikan kewajiban tersebut.
c. Estimasi yang wajar dapat dilakukan atas jumlah kewajiban.
Penyisihan dikaji pada tanggal neraca dan disesuaikan untuk menggambarkan estimasi terbaik masa kini.
Kewajiban kontinjensi tidak diakui tetapi diungkapkan dalam laporan keuangan, kecuali jika kemungkinan arus keluar sumber daya sangat kecil. Aset kontinjensi tidak diakui pada laporan keuangan tetapi diungkapkan jika kemungkinan besar mengakibatkan arus masuk manfaat ekonomi.
Peristiwa Setelah Tanggal Neraca
Peristiwa setelah tanggal neraca yang memerlukan penyesuaian dan menyediakan informasi tambahan tentang posisi Perusahaan dan Anak Perusahaan pada tanggal neraca
- 9 - (adjusting event) tercermin dalam laporan keuangan. Peristiwa setelah tanggal neraca yang tidak memerlukan penyesuaian, diungkapkan dalam laporan keuangan apabila material. Standar Akuntansi Baru Ikatan Akutan Indonesia (IAI) telah menerbitkan revisi atas beberapa standar akutansi yang mungkin berdampak pada laporan keuangan Perusahaan. Revisi tersebut adalah sebagai berikut :
‐ PSAK No. 14 (Revisi 2008) – Persediaan (Berlaku untuk laporan keuangan yang periodenya dimulai pada atau setelah 1 Januari 2009).
‐ PSAK No. 50 (Revisi 2006) – Instrumen Keuangan : Penyajian dan Pengungkapan (Berlaku untuk laporan keuangan yang periodenya yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2010).
‐ PSAK No. 55 (Revisi 2006) – Instrumen Keuangan : Pengakuan dan Pengukuran (Berlaku untuk laporan keuangan yang periodenya yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2010).
Perusahaan sedang mempelajari dampak yang mungkin timbul dari penerapan standar‐ standar ini terhadap laporan keuangan.
3. Komisi Penjualan
Perusahaan melakukan kegiatan sebagai perantara (agen) untuk menyewakan tempat penginapan atau menjual harta pribadi pihak ketiga kepada pihak lainnya. Pendapatan bersih setelah dikurangi dengan biaya‐biaya yang berkaitan dengan kegiatan tersebut disajikan sebagai “Pendapatan Lain‐lain – Komisi Penjualan”.
- 10 -
4. Status Perusahaan di Pasar Modal
Informasi penting sehubungan dengan status Perusahaan di pasar modal adalah sebagai berikut :
Sejak penggabungan Bursa Efek Surabaya (BES) dengan Bursa Efek Jakarta (BEJ) menjadi Bursa Efek Indonesia (BEI) yang efektif pada tanggal 1 Desember 2007, perdagangan saham Perusahaan ditangguhkan karena belum memenuhi persyaratan jumlah pemegang saham public. Perusahaan telah menempuh berbagai langkah diantaranya dengah menambah jumlah pemegang saham public dan melakukan pemecahan nilai saham. Dalam surat tertanggal 26 Desember 2008 kepada otoritas bursa, Perusahaan menyatakan telah memenuhi ketentuan bursa dan memohon agar status tersebut dicabut. Sampai dengan tanggal laporan ini, belum ada keputusan dari Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (“Bapepam‐LK”) mengenai pencabutan status penangguhan perdagangan saham Perusahaan. Keterangan : Bahwa Laporan Keuangan 31 Maret 2009 ini tidak di Audit.
PT ISLAND CONCEPT INDONESIA Tbk DATA PERUSAHAAN KANTOR PUSAT & KANTOR TERDAFTAR Jl. Raya Petitenget No. 469 Kerobokan, Kuta Utara Badung Bali 80361 Telepon : (62 361) 736656 Facsimile : (62 361) 736658 Website : www.islandconcepts.com DEWAN KOMISARIS Presiden Komisaris : Marzuki Usman Komisaris : Graham James Bristow Komisaris Independen : Maxwell Morris Hunt DEWAN DIREKSI Presiden Direktur : Elmid Hendro DEWAN MANAJEMEN General Manager : Epafroditus Suyanto Corporate Secretary : Ni Wayan Purnamini Manajer Administrasi : Solihfia Nadafuri Manajer Marketing : I Made Putra Yasa Akunting : I Putu Widya Laksana Pendit KOMITE AUDIT Ketua : Maxwell Morris Hunt Anggota : Walter Rudolf Kaminski Anggota : Joseph Anthony Joyce