• Tidak ada hasil yang ditemukan

02311440000069_niken Arina Pratiwi_paper KP

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "02311440000069_niken Arina Pratiwi_paper KP"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

 Abst

 Abstrak rak  —  —  FF an blaan bladede merupakan komponen padamerupakan komponen pada engineengine turbofan

turbofan pesawat yang memiliki peran penting yaitupesawat yang memiliki peran penting yaitu menghasilkan gaya dorong (

menghasilkan gaya dorong (thrust thrust ) sebesar 75-85% dari total gaya) sebesar 75-85% dari total gaya dorong pesawat. Kegagalan pada struktur

dorong pesawat. Kegagalan pada struktur  fan  fan bblaladdee dapatdapat berakibat pada terjadinya kegagalan

berakibat pada terjadinya kegagalan engineengine hingga timbulnyahingga timbulnya korban jiwa. Sub-unit

korban jiwa. Sub-unitNon-DNon-D estestrructive uctive Test Test  (NDT) yang berada di (NDT) yang berada di bawah dinas

bawah dinascomponent component mamaiintenancentenancePT. GMF AeroAsia bertugasPT. GMF AeroAsia bertugas untuk melakukan tes tidak merusak pada komponen-komponen untuk melakukan tes tidak merusak pada komponen-komponen pesawat, salah satunya yaitu pada

pesawat, salah satunya yaitu pada fan  fan bblaladdee. Pada penelitian ini. Pada penelitian ini dilakukan analisa mengenai

dilakukan analisa mengenai non-denon-destrstructive uctive teteststyang diterapkanyang diterapkan pada

pada fan  fan bblaladde e RRoolls-Roylls-Royce Trce Tr eent nt 700 700 EE nginengine dengan metodedengan metode ultr

ultrasoasoninic phac phased sed arrarr ayaysesuai dengan arahan padasesuai dengan arahan pada Se Service rvice BBulleulletintin RB211-72-AH465 yang diterbitkan oleh Rolls-Royce. RB211-72-AH465 yang diterbitkan oleh Rolls-Royce. Berdasark

Berdasarkan penelitian ini an penelitian ini diperoleh bahwadiperoleh bahwa fan  fan bblaladdeepada mesinpada mesin turbofan

turbofan memiliki potensi untuk mengalamimemiliki potensi untuk mengalami  fat fatigigue ue cracrackck mengingat kecepatan putaran operasional

mengingat kecepatan putaran operasional fan  fan bblaladdeeyang sangatyang sangat tinggi. Metode

tinggi. Metode ultrasonic phased arrayultrasonic phased array diterapkan pada inspeksiditerapkan pada inspeksi  fa

 fan bn blaladdeekarena metode ini memakan waktu yang lebih singkatkarena metode ini memakan waktu yang lebih singkat untuk melakukan scanning pada area yang besar serta

untuk melakukan scanning pada area yang besar serta defectdefect  sizing

 sizing yang dapat  yang dapat dilakukdilakukan secaraan secara rreaeal til ti mmeedan lebih mudah.dan lebih mudah. K

Katata a KKunci unci  —  —  fan blade,  fan blade, fatigue fatigue crack, crack, Rolls-Royce Rolls-Royce Trent Trent 700, non-700, non-destructive test, ultrasonic phased array

destructive test, ultrasonic phased array

I.

I. PENDAHULUANPENDAHULUAN

erkembangan bidang transportasi udara mengalami erkembangan bidang transportasi udara mengalami  peningkatan yang sangat pesat dari waktu ke

 peningkatan yang sangat pesat dari waktu ke waktu. Halwaktu. Hal ini dibuktikan dengan semakin banyaknya jumlah ini dibuktikan dengan semakin banyaknya jumlah maskapai penerbangan dan pengguna jasa transportasi udara maskapai penerbangan dan pengguna jasa transportasi udara  baik di

 baik di dalam negeri dalam negeri maupun luar maupun luar negeri setiap negeri setiap tahunnya. tahunnya. [1][1] Peningkatan aktivitas tersebut harus diimbangi dengan usaha Peningkatan aktivitas tersebut harus diimbangi dengan usaha untuk menjaga kualitas dari setiap komponen pesawat untuk untuk menjaga kualitas dari setiap komponen pesawat untuk menjamin keamanan penumpang maupun awak pesawat. menjamin keamanan penumpang maupun awak pesawat.

Komponen utama pesawat terbang secara umum meliputi Komponen utama pesawat terbang secara umum meliputi  beberapa

 beberapa bagian, bagian, yaitu yaitu kokpit kokpit yang yang menjalankan menjalankan fungsifungsi komando dan kendali, badan pesawat sebagai tempat bagi komando dan kendali, badan pesawat sebagai tempat bagi  penumpang

 penumpang atau atau kargo, kargo, sayap sayap sebagai psebagai penghasil enghasil gaya gaya angkatangkat dan tangki bahan bakar, serta mesin pesawat yang berfungsi dan tangki bahan bakar, serta mesin pesawat yang berfungsi menghasilkan gaya dorong. Fungsi vital mesin pesawat sebagai menghasilkan gaya dorong. Fungsi vital mesin pesawat sebagai  penghasil gaya

 penghasil gaya dorong dorong menuntut PT. menuntut PT. GMF AeroAsia GMF AeroAsia sebagaisebagai  penyedia

 penyedia jasa jasa perawatan pperawatan pesawat esawat agar agar membememberikan rikan perhatianperhatian lebih dalam hal perawatan dan perbaikan mesin pesawat lebih dalam hal perawatan dan perbaikan mesin pesawat terbang.

terbang.

Sebagian besar pesawat penumpang komersil yang Sebagian besar pesawat penumpang komersil yang  beroperasi

 beroperasi menggunakan menggunakan mesin mesin dengan dengan jenisjenis turbofanturbofan. [2]. [2]

Salah satu bagian penting pada mesin

Salah satu bagian penting pada mesin turbofanturbofanyaituyaitu fan blade fan blade yang berfungsi sebagai

yang berfungsi sebagai low pressure compressorlow pressure compressor dandan  pembangki

 pembangkit t gaya gaya dorong dorong ((thrust thrust ) pesawat.) pesawat. Fan  Fan bladeblade pada pada mesin turbofan menghasilkan gaya dorong yang lebih besar dari mesin turbofan menghasilkan gaya dorong yang lebih besar dari  proses pembakaran di da

 proses pembakaran di dalam mesin, lam mesin, yaitu sekitar 75-85% yaitu sekitar 75-85% daridari total gaya dorong pesawat. Peran yang besar ini menyebabkan total gaya dorong pesawat. Peran yang besar ini menyebabkan  fan blade

 fan blade pada mesin pada mesinturbofanturbofan digolongkan sebagai salah satu digolongkan sebagai salah satu  bagian yang

 bagian yang penting pada penting pada pesawat terbang pesawat terbang dan dituntut dan dituntut untukuntuk senantiasa memiliki kualitas yang baik.

senantiasa memiliki kualitas yang baik. [3][3] Usaha untuk menjaga kualitas

Usaha untuk menjaga kualitas fan blade fan blade dapat dilakukan dapat dilakukan salah satunya melalui inspeksi

salah satunya melalui inspeksi non-destructive test.non-destructive test. InspeksiInspeksi non-destructive test 

non-destructive test   dilakukan terhadap  dilakukan terhadap  fan  fan bladeblade untukuntuk memastikan bahwa

memastikan bahwa  fan  fan bladeblade  berada  berada pada pada kondisi kondisi layaklayak terbang. Perintah untuk melakukan inspeksi

terbang. Perintah untuk melakukan inspeksi non-destructivenon-destructive test

testterhadap semuaterhadap semua fan blade fan blademesin Rolls-Royce Trent seri 700mesin Rolls-Royce Trent seri 700 dikeluarkan oleh EASA (

dikeluarkan oleh EASA ( European  European Aviation Aviation Safety Safety AgencyAgency))  pada tahun 2014

 pada tahun 2014 dalam bentukdalam bentuk Airwor Airworthiness Directivethiness Directive (AD).(AD). Penerbitan AD tersebut dilatarbelakangi oleh sebuah Penerbitan AD tersebut dilatarbelakangi oleh sebuah kecelakaan pesawat yang terjadi akibat terbakarnya mesin kecelakaan pesawat yang terjadi akibat terbakarnya mesin nomor 2 pesawat Airbus A330 pada 16 Mei 2011. Kebakaran nomor 2 pesawat Airbus A330 pada 16 Mei 2011. Kebakaran ini terjadi akibat kesalahan pada susunan mikrostruktur ini terjadi akibat kesalahan pada susunan mikrostruktur fan fan blade

blade dan menyebabkan kekuatan mekaniknya berkurang,dan menyebabkan kekuatan mekaniknya berkurang, sehingga salah satu ujung

sehingga salah satu ujung fan  fan bladeblade patah sepanjang 130  patah sepanjang 130 mmmm ketika berputar dengan kecepatan tinggi. Hilangnya ujung ketika berputar dengan kecepatan tinggi. Hilangnya ujung fan fan blade

blade sepanjang 130 mm kemudian mengakibatkansepanjang 130 mm kemudian mengakibatkan ketidakseimbangan perputaran

ketidakseimbangan perputaran fan  fan bladeblade dan menyebabkandan menyebabkan terbakarnya mesin. Inspeksi

terbakarnya mesin. Inspeksi non-destructive test non-destructive test   terhadap  terhadap struktur

struktur  fan  fan bladeblade  perlu  perlu dilakukan dilakukan secara secara berkala berkala untukuntuk memastikan bahwa

memastikan bahwa fan blade fan blade berada pada kondisi aman untuk berada pada kondisi aman untuk dioperasikan dan menghindari terjadinya kecelakaan yang dioperasikan dan menghindari terjadinya kecelakaan yang sama. [4]

sama. [4]

II.

II. PROFILPROFIL PERUSAHAANPERUSAHAAN  A.

 A. Sejarah singkat perusahaanSejarah singkat perusahaan

PT. GMF (Garuda Maintenance Facility) AeroAsia PT. GMF (Garuda Maintenance Facility) AeroAsia merupakan perusahaan yang memperkerjakan sekitar 2500 merupakan perusahaan yang memperkerjakan sekitar 2500 karyawan dan berlokasi di Cengkareng, Jakarta, Indonesia. karyawan dan berlokasi di Cengkareng, Jakarta, Indonesia. Perusahaan ini merupakan salah satu penyedia fasilitas Perusahaan ini merupakan salah satu penyedia fasilitas  pemeliharaan pesawat terbesar d

 pemeliharaan pesawat terbesar d i Asia dan i Asia dan melayani berbagaimelayani berbagai maskapai dari seluruh penjuru dunia. GMF AeroAsia pada maskapai dari seluruh penjuru dunia. GMF AeroAsia pada awalnya dibentuk sebagai divisi teknik maskapai Garuda awalnya dibentuk sebagai divisi teknik maskapai Garuda Indonesia di Kemayoran dan

Indonesia di Kemayoran dan bandara Halim Perdanakusuma dibandara Halim Perdanakusuma di

Analisa

Analisa

 Non-Destructive T

 Non-Destructive Test 

est 

 pada

 pada

 Fan Blade

 Fan Blade

 Rolls-Royce T

 Rolls-Royce Trrent 700 Engine

ent 700 Engine

dengan Metode

dengan Metode

Ultrasonic Phased Array

Ultrasonic Phased Array

di

di PT

PT. G

. GMF AeroAsia

MF AeroAsia

 Niken Arina Pratiw

 Niken Arina Pratiwi dan Prof. Dr. Ir. Aulia Siti Aisjah, M.T.

i dan Prof. Dr. Ir. Aulia Siti Aisjah, M.T.

Departemen Teknik Fisika, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Departemen Teknik Fisika, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Surabaya (ITS)

Surabaya (ITS)

Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111

Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 Indones

Indonesia

ia

e-mail 

e-mail 

:

: nikenarinapratiw

nikenarinapratiwi@gmail.com

i@gmail.com

P

P

(2)

Jakarta pada tahun 1949. Divisi ini dipindahkan ke Bandara Jakarta pada tahun 1949. Divisi ini dipindahkan ke Bandara Internasi

Internasional Soekarno-Hatta dan onal Soekarno-Hatta dan mengubah namanya menjadimengubah namanya menjadi Divisi Pemeliharaan dan Teknik (

Divisi Pemeliharaan dan Teknik ( Division of  Division of Maintenance Maintenance &&  Engineering 

 Engineering ) pada tahun 1984. Divisi Pemeliharaan dan Teknik) pada tahun 1984. Divisi Pemeliharaan dan Teknik  berubah

 berubah menjadi menjadi Unit Unit Bisnis Bisnis Strategis Strategis ((Strategic BusinessStrategic Business Unit/ 

Unit/ SBU-GMF) yang menangani aktivitas pemeliharaanSBU-GMF) yang menangani aktivitas pemeliharaan seluruh armada Garuda Indonesia pada tahun 1998. SBU-GMF seluruh armada Garuda Indonesia pada tahun 1998. SBU-GMF dipisahkan dari Garuda Indonesia pada tahun 2002 dan secara dipisahkan dari Garuda Indonesia pada tahun 2002 dan secara resmi menjadi anak perusahaan independen di bawah nama PT. resmi menjadi anak perusahaan independen di bawah nama PT. Garuda Maintenance Facility AeroAsia yang saat ini dianggap Garuda Maintenance Facility AeroAsia yang saat ini dianggap sebagai salah satu perusahaan pemeliharaan pesawat yang sebagai salah satu perusahaan pemeliharaan pesawat yang terbaik dan terbesar di wilayahnya. [5]

terbaik dan terbesar di wilayahnya. [5]

Gambar 1.

Gambar 1.Logo Perusahaan PT GMF Logo Perusahaan PT GMF AeroAsiaAeroAsia  B.

 B. Visi dan Misi PerusahaanVisi dan Misi Perusahaan

PT. GMF Aeroasia memiliki visi dan misi seperti di PT. GMF Aeroasia memiliki visi dan misi seperti di  bawah ini

 bawah ini.. 1.

1. VisiVisi

““Top 10 MROs in the world in 2020Top 10 MROs in the world in 2020”” 2.

2. MisiMisi

“Menyediakan solusi perawatan pesawat yang “Menyediakan solusi perawatan pesawat yang terintegritas dan handal untuk keamanan udara dan menjamin terintegritas dan handal untuk keamanan udara dan menjamin kualitas hidup manusia.”

kualitas hidup manusia.” [5] [5] III.

III. DASAR DASAR TEORITEORI  A.

 A.  Non-Destru Non-Destructive Testing (ctive Testing (NDT)NDT)  Non-Destr

 Non-Destructive uctive TestingTesting (NDT) atau tes tidak merusak(NDT) atau tes tidak merusak merupakan kebalikan dari

merupakan kebalikan dari Destructive Test, Destructive Test, yaitu aktivitas tes,yaitu aktivitas tes, uji, evaluasi atau inspeksi terhadap suatu benda atau material uji, evaluasi atau inspeksi terhadap suatu benda atau material untuk mengetahui adanya cacat, retak, atau

untuk mengetahui adanya cacat, retak, atau discontinuitydiscontinuitylainlain tanpa merusak benda tersebut. NDT dilakukan guna menjamin tanpa merusak benda tersebut. NDT dilakukan guna menjamin  bahwa suatu material masih aman untuk digunakan dan belum  bahwa suatu material masih aman untuk digunakan dan belum

melewati toleransi kerusakan (

melewati toleransi kerusakan (damage tolerancedamage tolerance).).

Tes tidak merusak (NDT) dapat dilakukan dengan Tes tidak merusak (NDT) dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai macam metode. Metode

menggunakan berbagai macam metode. Metode non- non-destructiv

destructive e testtest yang diterapkan di PT. GMF AeroAsia yakniyang diterapkan di PT. GMF AeroAsia yakni  Magnetic

 Magnetic Particle Particle Inspection Inspection ( ( MPI),MPI), Fluores Fluorescent cent PenetrantPenetrant  Inspection

 Inspection (FPI),(FPI),  Radiography  Radiography TestingTesting (RT),(RT), UltrasonicUltrasonic Testing 

Testing   (UT),  (UT), Eddy  Eddy Current Current TestingTesting (ET),(ET), Thermal/InfraredThermal/Infrared Testing

Testing (IR), serta(IR), sertaVisual TestingVisual Testing(VT).(VT).  B.

 B. Ultrasonic TestingUltrasonic Testing

Prinsip kerja dari metode

Prinsip kerja dari metode ultrasonic testing ultrasonic testing   adalah  adalah mengirimkan gelombang suara dengan frekuensi tinggi mengirimkan gelombang suara dengan frekuensi tinggi (frekuensi > 20 kHz) ke material dengan menggunakan (frekuensi > 20 kHz) ke material dengan menggunakan transduser. Gelombang suara yang melewati material tersebut transduser. Gelombang suara yang melewati material tersebut kemudian ditangkap kembali oleh transduser yang sama kemudian ditangkap kembali oleh transduser yang sama ataupun transduser lain. Besarnya energi yang dipancarkan dan ataupun transduser lain. Besarnya energi yang dipancarkan dan diterima serta waktu yang dibutuhkan gelombang suara untuk diterima serta waktu yang dibutuhkan gelombang suara untuk diterima oleh transduser dapat dianalisa untuk menentukan diterima oleh transduser dapat dianalisa untuk menentukan

ketebalan, mendeteksi keberadaan cacat, maupun sifat lain dari ketebalan, mendeteksi keberadaan cacat, maupun sifat lain dari material

material. . [6][6]

Gambar 2.

Gambar 2. Prinsip Kerja Prinsip KerjaUltrasonic TestingUltrasonic Testing

Komponen-komponen yang bekerja pada proses Komponen-komponen yang bekerja pada proses  pembangki

 pembangkitan tan gelombang gelombang ultrasonik ultrasonik hingga hingga pembentukanpembentukan gambar pada layar inspeksi ditampilkan pada Gambar 2. gambar pada layar inspeksi ditampilkan pada Gambar 2.

Gambar 3.

Gambar 3. Komponen Dasar Penyusun Alat Komponen Dasar Penyusun Alat Ultrasonic Testing Ultrasonic Testing C.

C. Ultrasonic Phased ArrayUltrasonic Phased Array Metode inspeksi

Metode inspeksiultrasonic phased arrayultrasonic phased arraymerupakan metodemerupakan metode ultrasonic testing 

ultrasonic testing  yang menggunakan susunan dari transduser yang menggunakan susunan dari transduser ultrasonik dengan jumlah bervariasi (mulai dari 8 elemen ultrasonik dengan jumlah bervariasi (mulai dari 8 elemen hingga 256 elemen) di dalam satu

hingga 256 elemen) di dalam satu probe probe, di mana setiap elemen, di mana setiap elemen transduser dapat memancarkan dan menerima gelombang transduser dapat memancarkan dan menerima gelombang ultrasonik secara terpisah. Metode ini diciptakan guna ultrasonik secara terpisah. Metode ini diciptakan guna mengatasi keterbatasan metode NDT ultrasonik

mengatasi keterbatasan metode NDT ultrasonik non-phasednon-phased array

array (( single-element  single-element probe/monolithic probe/monolithic probeprobe) ) yangyang membutuhkan waktu yang lama dalam menginspeksi material membutuhkan waktu yang lama dalam menginspeksi material dengan volume yang besar. Gelombang ultrasonik pada metode dengan volume yang besar. Gelombang ultrasonik pada metode ultrasonic phased array

ultrasonic phased arraydapat difokuskan dan bergerak secaradapat difokuskan dan bergerak secara elektronik untuk menginspeksi suatu area tanpa harus elektronik untuk menginspeksi suatu area tanpa harus menggerakkan

menggerakkan probe. probe.[7][7]

Gambar 4.

Gambar 4. Susunan elemen p Susunan elemen p iezoelektrik diiezoelektrik di phased array probe phased array probe  D.

 D.  Fan Blade mes Fan Blade mesin Rolls-Roycin Rolls-Royce Trent 700e Trent 700

Rolls-Royce Trent 700 adalah mesin yang dikembangkan Rolls-Royce Trent 700 adalah mesin yang dikembangkan dari RB211 dan merupakan varian pertama dari mesin tipe dari RB211 dan merupakan varian pertama dari mesin tipe Trent yang diproduksi oleh perusahaan multinasional Trent yang diproduksi oleh perusahaan multinasional Rolls-Royce. Mesin ini merupakan mesin

(3)

 buah

 buah shaft  shaft  dan nilai rasio dan nilai rasiobypassbypassyang tinggi (5:1). Ketigayang tinggi (5:1). Ketiga shaft  shaft  ini dinamakan

ini dinamakanhigh pressure shaft, intermediate pressure shafthigh pressure shaft, intermediate pressure shaft dan

dan low pressure shaftlow pressure shaft yang masing-masing menghubungkanyang masing-masing menghubungkan sebuah

sebuahcompressorcompressordandanturbineturbine. [8]. [8] Compressor 

Compressor  yang t yang terhubung padaerhubung padalow pressure shaft low pressure shaft  disebut disebut low pressure compressor

low pressure compressor dengan 26 buahdengan 26 buah bladeblade  yang biasa  yang biasa disebut

disebut fan  fan blade.blade.  Fan  Fan bladeblade pada mesin  pada mesin RR RR T700 T700 dapatdapat  berputar hingga kecepatan 3300

 berputar hingga kecepatan 3300 rpm pada 100% rpm pada 100% rpm dan trpm dan tiapiap tip

tipatau ujungatau ujungblade-blade-nya dapat nya dapat mencapai kecepatanmencapai kecepatan supersonic supersonic hingga 1730

hingga 1730kmkm//  jam  jam..

 Fan blade

 Fan blade pada mesi pada mesin RR T700 n RR T700 terbuat dari terbuat dari lapisanlapisantitaniumtitanium alloy

alloy  (Ti6Al4V) yang bagian dalamnya diisi oleh susunan  (Ti6Al4V) yang bagian dalamnya diisi oleh susunan material yang sama dengan bentuk

material yang sama dengan bentuk hollowhollow atau rongga sepertiatau rongga seperti  pada

 pada Gambar Gambar 4. 4. Manufaktur Manufaktur daridari fan  fan bladeblade ini dilakukanini dilakukan dengan proses yang disebut

dengan proses yang disebut Diffusion  Diffusion Bonding-Super Bonding-Super PlasticPlastic  Forming

 Forming(DB-SPF). [9](DB-SPF). [9]

Gambar 5

Gambar 5. Struktur. Strukturhollowhollow pada pada fan blade fan blade Rolls-Royce Trent 700 Rolls-Royce Trent 700

Impuritas dan partikel asing yang terkandung di dalam Impuritas dan partikel asing yang terkandung di dalam struktur internal

struktur internal fan  fan bladeblade dapat memicu terjadinyadapat memicu terjadinya fatigue fatigue crack

crack dan dapat merambat serta menyebabkandan dapat merambat serta menyebabkan failure failure pada pada kondisi pengoperasian.

kondisi pengoperasian.  Fatigue  Fatigue crackcrack atau retak akibatatau retak akibat kelelahan merupakan jenis kegagalan yang terjadi akibat kelelahan merupakan jenis kegagalan yang terjadi akibat  pembebanan

 pembebanan berulang berulang pada pada materialmaterial, , meskipun meskipun nilainilai  pembebanan yang diberi

 pembebanan yang diberikan di bawahkan di bawahultimate tensile strengthultimate tensile strength maupun

maupun yield streng yield strengthth..

Besarnya energi kinetik yang dihasilkan oleh

Besarnya energi kinetik yang dihasilkan oleh fan blade fan blade pada pada kecepatan penuh mengakibatkan

kecepatan penuh mengakibatkan  fatigue  fatigue crackcrack sangatsangat  berpotensi untuk terjadi. Inspeksi dilakukan untuk

 berpotensi untuk terjadi. Inspeksi dilakukan untuk mendeteksimendeteksi adanya

adanyababy crackbaby crackyang berukuran lebih dariyang berukuran lebih daridamage tolerancedamage tolerance untuk

untuk mengelimimengeliminasi kemungkinan nasi kemungkinan terjadinyaterjadinya failure failure pada saat pada saat engine

enginedioperasikandioperasikan. . [9][9] IV.

IV. METODOLOGIMETODOLOGI PENELITIANPENELITIAN Inspeksi

Inspeksi  fan  fan bladeblade mesin RR T700 dilakukan sesuaimesin RR T700 dilakukan sesuai arahan dari Rolls-Royce pada

arahan dari Rolls-Royce pada Service BulletinService Bulletin dengan nomordengan nomor RB211-72-AH465.

RB211-72-AH465. Service bulletinService bulletin ini menyebutkan bahwaini menyebutkan bahwa mesin yang telah beroperasi lebih dari 2400

mesin yang telah beroperasi lebih dari 2400 cyclecyclesejak waktusejak waktu inspeksi terakhir harus melalui proses inspeksi ulang untuk inspeksi terakhir harus melalui proses inspeksi ulang untuk memastikan kelayakan terbang sebelum dapat beroperasi memastikan kelayakan terbang sebelum dapat beroperasi kembali. Proses inspeksi yang harus dilakukan pada

kembali. Proses inspeksi yang harus dilakukan pada fan blade fan blade sesuai pada

sesuai pada service  service bulletinbulletin menggunakan metodemenggunakan metode ultrasonicultrasonic  phased

 phased arrayarray untuk memastikan bahwa tidak terdapat cacatuntuk memastikan bahwa tidak terdapat cacat yang melebihi

yang melebihidamage tolerancedamage toleranceyang ditentukanyang ditentukan..[10][10]

Gambar 6.

Gambar 6. Diagram alir penelitian Diagram alir penelitian[10][10]  A.

 A.  Persiapan alat i Persiapan alat inspeksinspeksi

Tahapan ini bertujuan untuk mempersiapkan peralatan yang Tahapan ini bertujuan untuk mempersiapkan peralatan yang diperlukan untuk melaksanakan inspeksi, antara lain

diperlukan untuk melaksanakan inspeksi, antara lainultrasonicultrasonic  probe,

 probe, wedge wedge housing, housing, flexible flexible wedgewedge,,  OmniScan,  OmniScan, scanning scanning  frame,

 frame, scanning scanning arm, arm, allen allen key,key, spidol, penggaris, sertaspidol, penggaris, serta couplant.

couplant.

Penentuan frekuensi

Penentuan frekuensi probe probe yang digunakan dalam inspeksiyang digunakan dalam inspeksi ultrasonic phased array

ultrasonic phased array mengikuti standar darimengikuti standar dari  American American Society for Testing and Materials

Society for Testing and Materials  (ASTM) E587-15 bahwa  (ASTM) E587-15 bahwa ukuran cacat yang akan dideteksi harus lebih besar dari ukuran cacat yang akan dideteksi harus lebih besar dari setengah panjang gelombang ultrasonik yang digunakan. [11] setengah panjang gelombang ultrasonik yang digunakan. [11] Kalimat tersebut secara matematis dapat dituliskan dalam Kalimat tersebut secara matematis dapat dituliskan dalam  bentuk persam

 bentuk persamaan (1) hingga (3).aan (1) hingga (3).

 > >

  



   (1)(1)

 > >



   (2)(2)

    >>



   (3)(3) di

di mana mana : : d d = = diameter diameter cacat cacat (mm)(mm)



 = panjang gelombang ultrasonik (nm) = panjang gelombang ultrasonik (nm)



 = kecepatan gelombang ultrasonik ( = kecepatan gelombang ultrasonik (

 ⁄⁄))

  

 = frekuensi gelombang ultraasonik (MHz) = frekuensi gelombang ultraasonik (MHz) Gelombang longitudinal memiliki kecepatan rambat bunyi Gelombang longitudinal memiliki kecepatan rambat bunyi yang berbeda dengan gelombang transversal, yaitu sekitar dua yang berbeda dengan gelombang transversal, yaitu sekitar dua kali lebih cepat. Kecepatan rambat gelombang bunyi baik kali lebih cepat. Kecepatan rambat gelombang bunyi baik longitudinal maupun transversal dalam suatu material dapat longitudinal maupun transversal dalam suatu material dapat diperoleh dengan menggunakan persamaan yang melibatkan diperoleh dengan menggunakan persamaan yang melibatkan sifat-sifat mekanik dari material. Kecepatan rambat gelombang sifat-sifat mekanik dari material. Kecepatan rambat gelombang longitudinal di dalam suatu material dapat diperoleh longitudinal di dalam suatu material dapat diperoleh menggunakan persamaan (4) di bawah ini.

menggunakan persamaan (4) di bawah ini.

(4)

di

di mana mana ::





 = kecepatan gelombang longitudinal ( = kecepatan gelombang longitudinal (

 ⁄⁄

))



= = modulus elastisitas modulus elastisitas (Pa)(Pa)



= = rasio rasio PoissonPoisson



= m= massa jenis massa jenis material (aterial (

 

 

⁄⁄



.

.

))

 Nilai modulus

 Nilai modulus elastisitas (E), elastisitas (E), massa massa jenisjenis/densitas (ρ),/densitas (ρ),

dan rasio Poisson (µ) diperoleh dari Tabel 3.9 sehingga dan rasio Poisson (µ) diperoleh dari Tabel 3.9 sehingga  perhitungan

 perhitungan kecepatan kecepatan gelombang gelombang longitudilongitudinal nal dapatdapat dilakukan. dilakukan.





 = =    

.

. 

  ,×

  ,×

  (+



(+,,)(−



 Pa (−,)

 Pa (−,)

)(−(,

(,

))))

==    

  ,×

  ,×



 Pa (−,)

 Pa (−,)

.

.  

  (+



(+,,)(

)(−

−(,

(,))

))

==    

  ,×

  ,×



 Pa Pa

,

, 





== √  √ 39,858856 ×10

39,858856 ×10



= 6313,387

= 6313,387  ⁄⁄

Kecepatan rambat gelombang transversal di dalam suatu Kecepatan rambat gelombang transversal di dalam suatu material dapat diperoleh dengan menggunakan persamaan (5) material dapat diperoleh dengan menggunakan persamaan (5) di bawah ini.

di bawah ini.





 = =    

(+)

(+)



   (5)(5) di

di mana mana ::





 = kecepatan gelombang transversal ( = kecepatan gelombang transversal (

 ⁄⁄

))



= = modulus elastisitas modulus elastisitas (Pa)(Pa)



= = rasio rasio PoissonPoisson



= m= massa jenis massa jenis material (aterial (

 

 

⁄⁄



.

.

))

 Nilai m

 Nilai modulus elastisiodulus elastisitas (E), tas (E), massa jmassa jenis/densienis/densitas (ρ), dantas (ρ), dan

rasio Poisson (µ) yang digunakan sama seperti pada rasio Poisson (µ) yang digunakan sama seperti pada  perhitungan

 perhitungan kecepatan kecepatan rambat rambat gelombang gelombang longitudinlongitudinal al ((





)) sehingga perhitungan kecepatan ra

sehingga perhitungan kecepatan ra mbat gelombang transversalmbat gelombang transversal (( shear  shear ) dapat dilakukan.) dapat dilakukan.





 = =    

(.

(. 

  ×

  ×

  )()(++,,))





PaPa

== √  √ 9,587792 × 10

9,587792 × 10



= 3.096,4160

= 3.096,4160 ⁄⁄

≅ 3.100

≅ 3.100 ⁄⁄

Ukuran cacat terkecil yang harus dapat terdeteksi oleh Ukuran cacat terkecil yang harus dapat terdeteksi oleh

ultrasonic phased array

ultrasonic phased array menurutmenurut  service  service bulletinbulletin yangyang diterbi

diterbitkan otkan oleh Rolls-Royce adalah sebesar 0,3 leh Rolls-Royce adalah sebesar 0,3 mm. Frekuensimm. Frekuensi gelombang ultrasonik minimal yang harus dihasilkan oleh gelombang ultrasonik minimal yang harus dihasilkan oleh transduser untuk dapat mendeteksi cacat terkecil ini dapat transduser untuk dapat mendeteksi cacat terkecil ini dapat diperoleh melalui pertidaksamaan (3).

diperoleh melalui pertidaksamaan (3).

    >> 22

    >>   3.100

22((0,3×10

  3.100 ⁄⁄

0,3×10

−−

))

    > 5,167 

> 5,167 

Pertidaksamaan di atas menunjukkan bahwa frekuensi Pertidaksamaan di atas menunjukkan bahwa frekuensi transduser yang digunakan pada inspeksi ini (10 MHz) transduser yang digunakan pada inspeksi ini (10 MHz) memenuhi syarat untuk mendeteksi ukuran cacat terkecil yang memenuhi syarat untuk mendeteksi ukuran cacat terkecil yang

ditentukan. ditentukan.

Parameter selain frekuensi yang harus ditentukan untuk Parameter selain frekuensi yang harus ditentukan untuk melakukan inspeksi

melakukan inspeksi ultrasonic phased arrayultrasonic phased array adalah sudutadalah sudut kemiringan

kemiringan  probe probe  atau sudut kemiringan  atau sudut kemiringan wedgewedge yangyang digunakan. Terdapat hal-hal yang harus diperhatikan dalam digunakan. Terdapat hal-hal yang harus diperhatikan dalam  pengaturan

 pengaturan sudut sudut inspeksiinspeksi, , salah salah satunya satunya adalah adalah fenomenafenomena

mode conversion

mode conversion  guna menentukan batas minimum dan  guna menentukan batas minimum dan maksimum sudut datang yang diperbolehkan untuk melakukan maksimum sudut datang yang diperbolehkan untuk melakukan inspeksi

inspeksiultrasonic phased array.ultrasonic phased array.

Fenomena

Fenomena mode conversionmode conversion  menyebabkan dua bentuk  menyebabkan dua bentuk gelombang yang berbeda merambat di dalam material inspeksi gelombang yang berbeda merambat di dalam material inspeksi sehingga proses inspeksi tidak akan dapat dilakukan. Sudut sehingga proses inspeksi tidak akan dapat dilakukan. Sudut datang diatur sedemikian rupa menurut

datang diatur sedemikian rupa menurut Snell’s lawSnell’s law sehinggasehingga hanya ada satu bentuk gelombang yang merambat di dalam hanya ada satu bentuk gelombang yang merambat di dalam material, yaitu

material, yaitu shear  shear wave,wave,  agar hasil inspeksi dapat diamati  agar hasil inspeksi dapat diamati dengan baik. Kondisi ini berada di antara

dengan baik. Kondisi ini berada di antara first  first critical critical angleangledandan

 second critica

 second critical anglel angle. [11]. [11] a.

a.  First critical angle First critical angle

∅

∅



sin90°

sin90° = =  

∅

∅









sin90°

sin90° = =   1000

∅

∅



 = 0,1584

 = 0,1584

6313,387

6313,387  ⁄⁄

  1000 ⁄⁄

∅∅



 = 9,11367°

 = 9,11367°

 b.

 b. Second critical angleSecond critical angle

∅

∅



sin90°

sin90° = =  







∅

∅



sin90°

sin90° = = 1000

∅

∅



 = 0,33258

 = 0,33258

 1000 ⁄⁄

3100

3100 ⁄⁄

∅∅



 = 18,819°

 = 18,819°

Besarnya sudut yang datang pada material

Besarnya sudut yang datang pada material titanium alloytitanium alloy harus berada di antara 9,1136˚ dan 18,819˚ berdasarkan pada harus berada di antara 9,1136˚ dan 18,819˚ berdasarkan pada

 perhitungan di  perhitungan di atas.atas.

S

Sudut inspeksi sebesar 45˚ digunakan agar cacat dapatudut inspeksi sebesar 45˚ digunakan agar cacat dapat

terdeteksi dengan baik berdasarkan potensi ukuran dan

terdeteksi dengan baik berdasarkan potensi ukuran dan orientasiorientasi cacat pada struktur

cacat pada struktur fan  fan bladeblade. [12]. [12] WedgeWedge pada pada special  special tooltool yang digunakan pada inspeksi ini

yang digunakan pada inspeksi ini memilimemiliki sudut sebesar ±13˚.ki sudut sebesar ±13˚.

Sudut

Sudut wedgewedge ini diatur pada nilai tersebut untuk memenuhiini diatur pada nilai tersebut untuk memenuhi sudut inspeksi seb

sudut inspeksi sebesar 45˚ dengan menggunakan hukumesar 45˚ dengan menggunakan hukum SnellSnell

seperti berikut ini. seperti berikut ini.

∅

∅



sin90

sin90 = =  

∅

∅









sin45

sin45 = = 1000

 1000 ⁄⁄

3100

3100 ⁄⁄

∅

∅

∅∅





 = 0,2281

 = 0,2281

 = 13,185°

 = 13,185°

∅∅



 ≈ 13°

 ≈ 13°

 B.

 B.  Pengecekan si Pengecekan sistemstem

Pengecekan sistem dilakukan menggunakan

Pengecekan sistem dilakukan menggunakan workingworking  standard

(5)

 probe

 probe arrayarray memiliki sensitivitas yang seragam.memiliki sensitivitas yang seragam. WorkingWorking  standard

 standard merupakan platmerupakan plat titanium alloytitanium alloy dengan ukurandengan ukuran 200x120x6,5 mm.

200x120x6,5 mm.

C.

C.  Kalibrasi pr Kalibrasi probeobe

Sensitivitas

Sensitivitas probe probedikalibrasi menggunakandikalibrasi menggunakan notchnotch sepanjangsepanjang 1 mm dengan kedalaman 0,5 mm yang terdapat di setiap slot 1 mm dengan kedalaman 0,5 mm yang terdapat di setiap slot  pada

 pada working standard working standard . Inspeksi. Inspeksi notchnotch diilustrasikan padadiilustrasikan pada Gambar (6) di bawah ini.

Gambar (6) di bawah ini.

Gambar 7.

Gambar 7.Tampak samping dari inspeksiTampak samping dari inspeksi notch notch pada slot 6 mm oleh pada slot 6 mm oleh  probe

 probe

 D.

 D.  Inspeksi fan blade  Inspeksi fan blade dengan metode ultrdengan metode ultrasonic phased arrasonic phased arrayay

Inspeksi dilakukan pada 26 buah

Inspeksi dilakukan pada 26 buah fan  fan bladeblade pesawat Airbus pesawat Airbus A330 untuk memastikan bahwa tidak terdapat cacat di luar A330 untuk memastikan bahwa tidak terdapat cacat di luar  batas

 batas toleransi toleransi pada pada strukturstruktur  fan  fan bladeblade dengan mengikutidengan mengikuti tahapan-tahapan yang tertera pada

tahapan-tahapan yang tertera pada service bulletin RB211-72- service bulletin RB211-72- AH465

 AH465..

Gambar 8

Gambar 8..PosisiPosisi scan arm holder scan arm holderyang benar yang benar saat melakukansaat melakukan  scanning

 scanning Gambar 7 mengilustrasikan posisi

Gambar 7 mengilustrasikan posisi scan  scan arm arm holderholder yangyang  benar untuk

 benar untuk melakukanmelakukan scanning  scanning   pada posisi indeks pertama.  pada posisi indeks pertama.

 Probe

 Probe digerakkan dari digerakkan daritiptipkekerootroot(untuk sisi(untuk sisiconcaveconcave) atau dari) atau dari

root

root keke tiptip (untuk sisi(untuk sisi convexconvex) setelah mengaplikasikan) setelah mengaplikasikan

couplant

couplant yang cukup di permukaanyang cukup di permukaan  fan  fan blade. blade. ScanningScanning

dilakukan dengan menggerakkan

dilakukan dengan menggerakkan probe probe dengan tekanan yangdengan tekanan yang kuat dan kecepatan tidak lebih dari 90

kuat dan kecepatan tidak lebih dari 90mmmm//

ss. Kecepatan. Kecepatan scanning scanning lebih dari angka tersebut akan mengakibatkan munculnya garis lebih dari angka tersebut akan mengakibatkan munculnya garis hitam pada

hitam pada displaydisplay OmniScan akibat data tidak terekam.OmniScan akibat data tidak terekam. Sedangkan apabila tekanan yang diberikan kurang kuat dan Sedangkan apabila tekanan yang diberikan kurang kuat dan sinyal permukaan material tidak berada di dalam

sinyal permukaan material tidak berada di dalam interface gateinterface gate extent 

extent , gelombang ultrasonik tidak dapat disalurkan ke dalam, gelombang ultrasonik tidak dapat disalurkan ke dalam material atau akan menyebabkan kesalahan penampilan lokasi material atau akan menyebabkan kesalahan penampilan lokasi

defect  defect ..

Gambar 9

Gambar 9..Area inspeksiArea inspeksi fan blade fan blade

Scanning 

Scanning  dilakukan pada area dilakukan pada area fan blade fan bladeseperti pada Gambarseperti pada Gambar 8 dengan cara memposisikan

8 dengan cara memposisikan scan  scan arm arm holderholder pada  pada indeksindeks  pertama

 pertama hingga hingga ke-enam ke-enam untuk untuk kedua kedua sisisisi fan  fan bladeblade (( suction suction

dan

dan pressure pressure). Inspeksi dilakukan secara bergantian terhadap). Inspeksi dilakukan secara bergantian terhadap ke-26

ke-26 fan blade fan blademesin Rolls-Royce Trent 700.mesin Rolls-Royce Trent 700. V.

V. HASILHASIL DANDAN PEMBAHASANPEMBAHASAN Penggunaan

Penggunaan ultrasonic phased arrayultrasonic phased array sebagai metodesebagai metode untuk mendeteksi cacat pada

untuk mendeteksi cacat pada fan blade fan bladesalah satunya bertujuansalah satunya bertujuan untuk memudahkan proses

untuk memudahkan proses defect sizing,defect sizing, yaitu kegiatan untukyaitu kegiatan untuk menentukan ukuran atau dimensi ketika terdapat indikasi cacat menentukan ukuran atau dimensi ketika terdapat indikasi cacat di dalam material

di dalam material  fan  fan bladeblade..  Defect  Defect sizingsizing  pada  pada metodemetode

ultrasonic phased array

ultrasonic phased array ditunjang menggunakan berbagaiditunjang menggunakan berbagai macam

macamdata presentationdata presentation(penyajian data) yang dapat (penyajian data) yang dapat diamatidiamati,, antara lain A-Scan, C-Scan, S-Scan, dan B-Scan.

antara lain A-Scan, C-Scan, S-Scan, dan B-Scan.

A-Scan merupakan penyajian data yang menampilkan A-Scan merupakan penyajian data yang menampilkan grafik nilai amplitudo relatif sebagai sumbu y dan waktu/jarak grafik nilai amplitudo relatif sebagai sumbu y dan waktu/jarak tempuh sebagai sumbu x. Nilai amplitudo relatif dinyatakan tempuh sebagai sumbu x. Nilai amplitudo relatif dinyatakan dalam persen dan diperoleh melalui perbandingan amplitudo dalam persen dan diperoleh melalui perbandingan amplitudo sinyal yang diterima dengan nilai amplitudo sinyal saat alat sinyal yang diterima dengan nilai amplitudo sinyal saat alat dikalibrasi. A-Scan diperlukan untuk menentukan

dikalibrasi. A-Scan diperlukan untuk menentukan rejectionrejection

material inspeksi.

material inspeksi. Rejection crite Rejection criteriariayang diberikan oleh Rolls-yang diberikan oleh Rolls-Royce untuk

Royce untuk fan  fan bladeblade RR T700 adalah sebesar 60%RR T700 adalah sebesar 60% screen screen height 

height , di mana nilai 100%, di mana nilai 100% screen height screen heightdidefinisikan sebagaididefinisikan sebagai amplitudo gelombang ultrasonik yang diterima oleh

amplitudo gelombang ultrasonik yang diterima olehtransdusertransduser

 pada

 pada saat saat mendeteksi mendeteksi cacat cacat terkecil terkecil padapada working standard,working standard,

yakni sebesar 0,3 mm. yakni sebesar 0,3 mm.

S-Scan merupakan salah satu jenis

S-Scan merupakan salah satu jenis displaydisplay yangyang menyajikan data dalam bentuk tampilan dari sudut pandang menyajikan data dalam bentuk tampilan dari sudut pandang

 probe

 probe dari hasil pemrosesan terhadap sinyal amplitudo dandari hasil pemrosesan terhadap sinyal amplitudo dan  pengukuran

 pengukuran waktu waktu yang yang diperlukan diperlukan bagi bagi sinyal sinyal tersebut tersebut daridari untuk kembali dipantulkan pada transduser 

untuk kembali dipantulkan pada transduser ..  Display Display S-ScanS-Scan menampilkan gambaran struktur

menampilkan gambaran struktur fan blade fan blade dari arah 45˚ padadari arah 45˚ pada

inspeksi ini. S-Scan digunakan untuk menentukan kedalaman inspeksi ini. S-Scan digunakan untuk menentukan kedalaman dari

(6)

 Display

 Display  dalam bentuk C-Scan menyajikan data berupa  dalam bentuk C-Scan menyajikan data berupa tampak atas dari seluruh permukaan yang telah

di-tampak atas dari seluruh permukaan yang telah di- scan scan  sejak  sejak

tombol

tombol start  start  ditekan. C-Scan merupakan hasil dari  ditekan. C-Scan merupakan hasil dari pemrosesanpemrosesan data amplitudo dan waktu tempuh sinyal, sama seperti S

data amplitudo dan waktu tempuh sinyal, sama seperti S -Scan.-Scan.

C-Scan dapat digunakan untuk menentukan lokasi dari

C-Scan dapat digunakan untuk menentukan lokasi dari defectdefect

dari posisi awal

dari posisi awal scanning scanning dilakukan. Display C-Scan diamatidilakukan. Display C-Scan diamati untuk mengamati ada atau tidaknya cacat di akhir proses untuk mengamati ada atau tidaknya cacat di akhir proses

 scanning

 scanning pada satu posisi  pada satu posisi indeks.indeks.

Gambar 10.

Gambar 10. Tampilan C-Scan saat scanning selesai dilakukan pada Tampilan C-Scan saat scanning selesai dilakukan pada  posisi indeks ke

 posisi indeks ke-empat-empat

Indikasi adanya cacat di dalam struktur sisi

Indikasi adanya cacat di dalam struktur sisi concaveconcave fan fan

blade

blade  ditemukan di posisi indeks ke-4 pada tampilan C-Scan  ditemukan di posisi indeks ke-4 pada tampilan C-Scan seperti yang ditampilkan pada Gambar 9. Kursor horizontal dan seperti yang ditampilkan pada Gambar 9. Kursor horizontal dan kursor vertikal diarahkan sehingga perpotongan antara kursor vertikal diarahkan sehingga perpotongan antara keduanya berada di posisi indikasi

keduanya berada di posisi indikasidefectdefect pada tampi pada tampilan Clan C-Scan-Scan sehingga didapatkan tampilan A-Scan dan S-Scan pada posisi sehingga didapatkan tampilan A-Scan dan S-Scan pada posisi tersebut guna melakukan

tersebut guna melakukan defect sizing defect sizing . Tampilan layar. Tampilan layar OmniScan ketika kursor diarahkan pada indikasi

OmniScan ketika kursor diarahkan pada indikasi defectdefect

ditunjukkan pada Gambar 10. ditunjukkan pada Gambar 10.

Gambar 11.

Gambar 11. Display Display OmniScan saat kursor diarahkan p OmniScan saat kursor diarahkan p ada indikasiada indikasi cacat pada C-Scan

cacat pada C-Scan

Pengarahan kursor horizontal dan vertikal pada indikasi Pengarahan kursor horizontal dan vertikal pada indikasi

defect 

defect  akan secara otomatis mengubah tampilan A-Scan dan S- akan secara otomatis mengubah tampilan A-Scan dan S-Scan sehingga menampilkan

Scan sehingga menampilkan displaydisplay pada  pada saat saat melakukanmelakukan

 scanning

 scanningdi posisi yang sama dengan kursor. Tampilan C-Scan,di posisi yang sama dengan kursor. Tampilan C-Scan, S-Scan, dan A-Scan di layar OmniScan setelah kursor S-Scan, dan A-Scan di layar OmniScan setelah kursor diarahkan pada indikasi

diarahkan pada indikasi defectdefect ditunjukkan oleh Gambar 11,ditunjukkan oleh Gambar 11, Gambar 12, dan Gambar 13

Gambar 12, dan Gambar 13 secara berturut-turut.secara berturut-turut.

Gambar 12.

Gambar 12.Tampilan C-Scan setelah kursor diarahkan pTampilan C-Scan setelah kursor diarahkan p ada indikasiada indikasi

defect defect

Indikasi

Indikasidefectdefect berada  berada pada posipada posisi 300 si 300 mm mm atau 30 atau 30 cm cm daridari titik awal inspeksi dilakukan dilihat dari sumbu x pada

titik awal inspeksi dilakukan dilihat dari sumbu x pada displaydisplay

C-Scan. Diameter indikasi

C-Scan. Diameter indikasidefectdefect yang ditemukan berdasarkanyang ditemukan berdasarkan tampilan tersebut adalah sekitar 10 mm.

tampilan tersebut adalah sekitar 10 mm.

Gambar 13

Gambar 13..Tampilan S-Scan setelah kursor diarahkan pTampilan S-Scan setelah kursor diarahkan p ada indikasiada indikasi

defect defect

Pengamatan kemudian dilakukan terhadap

Pengamatan kemudian dilakukan terhadap hasilhasil sectorial sectorial

 scan

 scan(S-Scan). Kedalaman dari indikasi(S-Scan). Kedalaman dari indikasi defectdefectdapat diketahuidapat diketahui melalui pengamatan terhadap sumbu y yang menyatakan melalui pengamatan terhadap sumbu y yang menyatakan kedalaman dari material uji pada S-Scan. Indikasi

kedalaman dari material uji pada S-Scan. Indikasi defectdefect yangyang

ditemukan mulai ada pada kedalaman sekitar 4 mm bila d

ditemukan mulai ada pada kedalaman sekitar 4 mm bila d iukuriukur

dari sinyal permukaan atas

dari sinyal permukaan atas fan blade fan blade. Kedalaman. Kedalamandefectdefectdiukurdiukur dari titik teratas

dari titik teratasdefectdefectkurang lebih sebesar 5 mm.kurang lebih sebesar 5 mm.

Gambar 14.

Gambar 14.Tampilan A-Scan setelah kursor diarahkan padaTampilan A-Scan setelah kursor diarahkan pada indikasi

indikasi defect defect

Pengambilan keputusan

Pengambilan keputusan rejectreject dilakukan melaluidilakukan melalui

 pengamatan

 pengamatan terhadap terhadap sinyal sinyal yang yang ditampilkan ditampilkan pada pada A-Scan.A-Scan. Pada

Pada  service  service bulletinbulletin disebutkan bahwa penginspeksidisebutkan bahwa penginspeksi diinstruksik

diinstruksikan an untuk untuk melakukanmelakukanrejectionrejection jika  jika sinyal amplisinyal amplitudotudo relatif menunjukkan angka di atas 60%. Amplitudo relatif dari relatif menunjukkan angka di atas 60%. Amplitudo relatif dari sinyal

sinyal defectdefect mencapai angka 180% berdasarkan Gambar 13,mencapai angka 180% berdasarkan Gambar 13, sehingga

(7)

VI.

VI. KESIMPULANKESIMPULAN

Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil ker

Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil ker ja praktik inija praktik ini adalah sebagai berikut:

adalah sebagai berikut: 1.

1.  Blade Blade  pada pada  fan fan mesinmesin turbofanturbofan  berpotensi untuk  berpotensi untuk mengalami

mengalami fatigue crack  fatigue crack   (retak akibat kelelahan), yang  (retak akibat kelelahan), yang terjadi akibat pembebanan secara berulang pada suatu terjadi akibat pembebanan secara berulang pada suatu material, meskipun beban tersebut berada di bawah nilai material, meskipun beban tersebut berada di bawah nilai

 yield strength

 yield strength material. material.CrackCrackdengan ukuran yang sangatdengan ukuran yang sangat kecil pada

kecil pada  fan  fan bladeblade dapat berakibat fatal (dapatdapat berakibat fatal (dapat menyebabkan

menyebabkan  fan  fan bladeblade  patah  patah hingga hingga mesin mesin yangyang terbakar) karena

terbakar) karena fan blade fan blademesinmesinturbofanturbofan bekerja dengan bekerja dengan kecepatan yang sangat tinggi.

kecepatan yang sangat tinggi. 2.

2.  Non-destruct Non-destructive testingive testingdengan metodedengan metodeultrasonic phasedultrasonic phased array

arraydigunakan untuk melakukan digunakan untuk melakukan inspeksi padainspeksi pada fan blade fan blade

karena metode ini membutuhkan waktu yang lebih singkat karena metode ini membutuhkan waktu yang lebih singkat untuk melakukan

untuk melakukan  scanning  scanning   pada area yang besar  pada area yang besar dibandingkan metode

dibandingkan metode ultrasonic testing ultrasonic testing   konvensional.  konvensional.

 Defect

 Defect sizing sizing   juga dapat dilakukan secara  juga dapat dilakukan secara real timereal time dandan lebih mudah.

lebih mudah. 3.

3. InspeksiInspeksi fan  fan bladeblade pada  pada mesin mesin Rolls-Royce Rolls-Royce Trent Trent 700700 dilakukan berdasarkan

dilakukan berdasarkan Service Service BulletinBulletin

 RB.211−72−AH465

 RB.211−72−AH465 yang diterbitkan oleh Rolls-Royce.yang diterbitkan oleh Rolls-Royce. Hal yang perlu diperhatikan dalam melakuakan inspeksi Hal yang perlu diperhatikan dalam melakuakan inspeksi dengan metode

dengan metode ultrasonic phased arrayultrasonic phased array yaitu frekuensiyaitu frekuensi gelombang ultrasonik yang digunakan dan sudut

gelombang ultrasonik yang digunakan dan sudut probe probe

ultrasonik. Frekuensi gelombang ultrasonik yang ultrasonik. Frekuensi gelombang ultrasonik yang diperbolehkan berdasarkan ukuran cacat terkecil yang diperbolehkan berdasarkan ukuran cacat terkecil yang harus dapat dideteksi yaitu 5,167 MHz. Besarnya sudut harus dapat dideteksi yaitu 5,167 MHz. Besarnya sudut

 probe

 probe  yang digunakan untuk inspeksi agar cacat dapat  yang digunakan untuk inspeksi agar cacat dapat dideteksi dengan baik yaitu

dideteksi dengan baik yaitu

13°13°

 berdasarkan perhitungan berdasarkan perhitungan dengan menggunakan hukum Snell.

dengan menggunakan hukum Snell. 4.

4.  Defect  Defect sizingsizing pada  pada metode metode inspeksiinspeksi ultrasonic phasedultrasonic phased array

array dapat dilakukan dengan bantuan tampilan datadapat dilakukan dengan bantuan tampilan data A-  A-Scan, C-Scan

Scan, C-Scan dandan S-ScanS-Scan..  A-Scan A-Scan memberikan datamemberikan data  berupa

 berupa grafik grafik amplitudo amplitudo gelombang gelombang yang yang ditangkapditangkap terhadap waktu,

terhadap waktu, C-ScanC-Scan  menampilkan tampak atas  menampilkan tampak atas komponen uji, sedangkan

komponen uji, sedangkan S-ScanS-Scan  memberi tampilan dari  memberi tampilan dari sudut pandang

sudut pandang  probe probe inspeksi.inspeksi.  Rejection Rejection  dilakukan  dilakukan apabila amplitudo sinyal

apabila amplitudo sinyal defectdefect  pada  pada displaydisplay  A-Scan A-Scan

melebihi nilai 60%.

melebihi nilai 60%. C-ScanC-Scan  dan  dan S-ScanS-Scan  diamati guna  diamati guna menentukan letak dan kedalaman

menentukan letak dan kedalamandefect.defect.

DAFTAR 

DAFTAR PUSTAKAPUSTAKA

[1] Badan Pusat Statistik, "Jumlah Penumpang yang [1] Badan Pusat Statistik, "Jumlah Penumpang yang Berangkat pada Penerbangan Internasional di Bandara Berangkat pada Penerbangan Internasional di Bandara Utama Indonesia, 2006-2017 (Orang)," 17 January 2017. Utama Indonesia, 2006-2017 (Orang)," 17 January 2017.

[Online]. Available:

[Online]. Available:

https://www.b

https://www.bps.go.id/lips.go.id/linkTableDinamisnkTableDinamis/view/id/813./view/id/813. [Accesse

[Accessed 23 d 23 June 2017].June 2017]. [2]

[2] T. BT. Benson, enson, "Ultra-Effi"Ultra-Efficient Encient Engine gine Technology," Technology," 12 June12 June

2014. [Online]. Available:

2014. [Online]. Available:

https://www.grc.nasa.gov/WWW/k-12/UEET/S

12/UEET/StudentSite/entudentSite/engines.html.gines.html.

[3]

[3] National AeroNational Aeronautics and Space Adnautics and Space Administratministrationion (NASA), "Turbofan Engine," 5 May 2015. [Online]. (NASA), "Turbofan Engine," 5 May 2015. [Online]. Available: https://www.grc.nasa.gov/www/k-Available: https://www.grc.nasa.gov/www/k-12/airplane/a

12/airplane/aturbf.html. [Accessed 23 turbf.html. [Accessed 23 June 2017].June 2017]. [4]

[4] Air Air Accident Investigation Accident Investigation Bureau of Bureau of Singapore, "FinalSingapore, "Final Report Airbus A300-343, Registration B-HLM Engine Report Airbus A300-343, Registration B-HLM Engine Fire Event 16 May 2011," Ministry of Transport Fire Event 16 May 2011," Ministry of Transport Singapore, 2014.

Singapore, 2014. [5]

[5] PT. Garuda PT. Garuda Maintenance Facility AeroAsia, "GMFMaintenance Facility AeroAsia, "GMF AeroAsia," 30 January 2013. [Online]. Available: AeroAsia," 30 January 2013. [Online]. Available: http://www.gmf-aeroasia.co.id/about-gmf/. [Accessed http://www.gmf-aeroasia.co.id/about-gmf/. [Accessed 10 June 2017].

10 June 2017]. [6]

[6] CollaboratCollaboration fion for NDT or NDT Education, "NDT Education, "NDT EducationEducation Resource Center," 2014. [Online]. Available: Resource Center," 2014. [Online]. Available:

https://www.nde-ed.org/General

ed.org/GeneralResources/MeResources/MethodSummary/MethodSummary/MethodSumthodSum mary.htm. [Access

mary.htm. [Accessed 17 ed 17 Juni 2017].Juni 2017]. [7]

[7] Olympus, "PhasOlympus, "Phased Array Tutorialed Array Tutorial," 2017. [Online].," 2017. [Online]. Available: http://www.olympus-ims.com/en/ndt-Available: http://www.olympus-ims.com/en/ndt-tutorials/pha

tutorials/phased-array/. [Accessed 19 June sed-array/. [Accessed 19 June 2017].2017]. [8]

[8] Rolls-RoyceRolls-Royce, "Trent 70, "Trent 700 inf0 infographic," 2017. [Oographic," 2017. [Online].nline].

Available: https://www.rolls-Available: https://www.rolls- royce.com/~/media/Files/R/Rolls- Royce/documents/civil-aerospace-downloads/trent-700-infographic.pdf

infographic.pdf. [Accessed 22 . [Accessed 22 June 2017].June 2017]. [9]

[9] P. P. SpittleSpittle, "Ga, "Gas turbis turbine ne technology,"technology," Physics Education, Physics Education,

 pp. 504-511, 2003.  pp. 504-511, 2003. [10] Rolls-Royce,

[10] Rolls-Royce, RB211 Trent  RB211 Trent 700 Seri700 Series Proes Propulsion Systempulsion System  Non-Modification Ser

 Non-Modification Service Bulletinvice Bulletin,,Derby, 2013.Derby, 2013. [11] ASTM International,

[11] ASTM International, Standard Practice for UltrasonicStandard Practice for Ultrasonic  Angle-Beam

 Angle-Beam Contact Contact Testing,Testing, West Conshohocken,West Conshohocken, Pennsylvani

Pennsylvania, a, 2015.2015.

[12] The South West School of Non-Destructive Testing, [12] The South West School of Non-Destructive Testing,

Training Handbook of Ultrasonic Phased Array Training Handbook of Ultrasonic Phased Array Consulting NDT Level 3

Consulting NDT Level 3 Engineer,Engineer,2010.2010. BIODATA PENULIS BIODATA PENULIS

Penulis bernama Niken Arina Pratiwi, lahir Penulis bernama Niken Arina Pratiwi, lahir di Lamongan, 13 November 1997. di Lamongan, 13 November 1997. Merupakan anak kedua dari tiga Merupakan anak kedua dari tiga  bersaudara.

 bersaudara. Penulis Penulis telah telah menempuhmenempuh  pendidikan

 pendidikan formal, formal, yaitu yaitu di di SD SD IslamIslam Roushon Fikr Jombang, SMP Negeri 1 Roushon Fikr Jombang, SMP Negeri 1 Jombang, SMA Negeri 3 Jo

Jombang, SMA Negeri 3 Jo mbang. Setelahmbang. Setelah lulus dari SMA, penulis melanjutkan lulus dari SMA, penulis melanjutkan  pendidikan

 pendidikan S1 S1 di di Departemen Departemen TeknikTeknik Fisika FTI-ITS. Penulis mengambil bidang Fisika FTI-ITS. Penulis mengambil bidang minat rekayasa instrumentasi dan kontrol. Selama kuliah, minat rekayasa instrumentasi dan kontrol. Selama kuliah,  penulis aktif di beberapa organisasi, antara lain BEM FTI-ITS  penulis aktif di beberapa organisasi, antara lain BEM FTI-ITS dan menjadi asisten Laboratorium Simulasi dan Komputasi dan menjadi asisten Laboratorium Simulasi dan Komputasi Teknik Fisika ITS. Bagi pembaca yang

Teknik Fisika ITS. Bagi pembaca yang memilimemiliki kritik, saran,ki kritik, saran, atau ingin berdiskusi lebih lanjut mengenai penelitian ini, maka atau ingin berdiskusi lebih lanjut mengenai penelitian ini, maka dapat menghubungi penulis melalui e-mail: dapat menghubungi penulis melalui e-mail: nikenarinapratiwi@gmail.com

Gambar

Gambar 5 . Struktur . Struktur hollow hollow pada  pada fan blade  fan blade Rolls-Royce Trent 700  Rolls-Royce Trent 700 Impuritas  dan  partikel  asing  yang  terkandung  di  dalamImpuritas  dan  partikel  asing  yang  terkandung  di  dalam struktur  int

Referensi

Dokumen terkait

Pengalaman merupakan gambaran pengetahuan atau suatu cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan. Oleh sebab itu pengalaman pribadi pun dapat digunakan sebagai upaya

Hasil pengukuran bilangan peroksida yang dihubungkan dengan frekuensi penggorengan adalah bilangan peroksida pada minyak goreng fortifikasi vitamin A akan meningkat

NANA YAMANO TECHNIK Sudah Jadi.. 8 008/OMB/14 FERRY ANDIKO S Lulus

tertentu untuk meningkatkan populasinya, setelah introduksi agen antagonis diberi waktu yang lebih lama agar perkembangan agen antagonis menjadi lebih baik dan

Karena Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2011 tentang Bantuan Hukum mengambil konsep bantuan hukum model kesejahteraan yaitu bantuan hukum sebagai suatu hak akan kesejahteraan

- Pembangunan Gedung Posyandu/Poskesdes Jumlah Pembangunan Gedung Posyandu 1 Unit Pulau Laut Timur Sungai Limau RT 03 - Pembangunan Gedung Posyandu Teluk Gosong Jumlah

Mosston dan Asworth (1994) memaparkan, “Dalam pembelajaran dengan menggunakan strategi reciprocal, guru akan memulai dengan memperhatikan perubahan yang lebih besar

Judul Unit : Menetapkan Efektivitas Hubungan di Tempat Kerja Deskripsi Unit : Unit ini menjelaskan hasil kinerja, keterampilan, pengetahuan, dan sikap yang diperlukan