ASUHAN
ASUHAN KEPERAKEPERAWATAN SWATAN SOLUSIO POLUSIO PLASENTALASENTA BAB 1 BAB 1 PENDAHULUAN PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1 Latar Belakang
Solusio plasenta atau disebut abruption placenta / ablasia placenta adalah Solusio plasenta atau disebut abruption placenta / ablasia placenta adalah separasi prematur plasenta dengan implantasi normalnya di uterus (korpus separasi prematur plasenta dengan implantasi normalnya di uterus (korpus uteri) dalam masa kehamilan lebih dari 20 minggu dan sebelum janin lahir. uteri) dalam masa kehamilan lebih dari 20 minggu dan sebelum janin lahir. Dalam plasenta terdapat banyak pembuluh darah yang memungkinkan Dalam plasenta terdapat banyak pembuluh darah yang memungkinkan pengantaran zat nutrisi dari ibu kejanin, jika plasenta ini terlepas dari pengantaran zat nutrisi dari ibu kejanin, jika plasenta ini terlepas dari implantasi normalnya dalam masa kehamilan maka akan mengakibatkan implantasi normalnya dalam masa kehamilan maka akan mengakibatkan perdarahan yang hebat.
perdarahan yang hebat.
Perdarahan pada solusio plasenta sebenarnya lebih berbahaya daripada Perdarahan pada solusio plasenta sebenarnya lebih berbahaya daripada plasenta previa oleh karena pada kejadian tertentu perdarahan yang
plasenta previa oleh karena pada kejadian tertentu perdarahan yang tampak keluar melalui vagina hampir tidak ada / tidak sebanding dengan tampak keluar melalui vagina hampir tidak ada / tidak sebanding dengan perdarahan yang berlangsung internal yang sangat banyak pemandangan perdarahan yang berlangsung internal yang sangat banyak pemandangan yang menipu inilah yang sebenarnya yang membuat solusio plasenta lebih yang menipu inilah yang sebenarnya yang membuat solusio plasenta lebih berbahaya karena dalam keadaan demikian seringkali perkiraan jumlah, berbahaya karena dalam keadaan demikian seringkali perkiraan jumlah, darah yang telah keluar sukar diperhitungkan, padahal janin telah mati dan darah yang telah keluar sukar diperhitungkan, padahal janin telah mati dan ibu berada dalam keadaan syok.
ibu berada dalam keadaan syok.
Penyebab solusio plasenta tidak diketahui dengan pasti, tetapi pada Penyebab solusio plasenta tidak diketahui dengan pasti, tetapi pada kasus-kasus berat didapatkan korelasi dengan penyakit hipertensi vaskular
kasus berat didapatkan korelasi dengan penyakit hipertensi vaskular
menahun, 15,5% disertai pula oleh pre eklampsia. Faktor lain diduga turut menahun, 15,5% disertai pula oleh pre eklampsia. Faktor lain diduga turut
berperan sebagai penyebab terjadinya solusio plasenta adalah tingginya berperan sebagai penyebab terjadinya solusio plasenta adalah tingginya tingkat paritas dan makin bertambahnya usia ibu.
tingkat paritas dan makin bertambahnya usia ibu. Gejala dan
Gejala dan tanda solusio platanda solusio plasenta sangat besenta sangat beragam, sehinragam, sehingga sulitgga sulit menegakkan diagnosisnya dengan cepat. Dari kasus solusio plasenta menegakkan diagnosisnya dengan cepat. Dari kasus solusio plasenta
didiagnosis dengan persalinan prematur idopatik, sampai kemudian terjadi didiagnosis dengan persalinan prematur idopatik, sampai kemudian terjadi gawat janin, perdrhan hebat, kontraksi uterus yang hebat, hipertomi uterus gawat janin, perdrhan hebat, kontraksi uterus yang hebat, hipertomi uterus yang menetap. Gejala-gejala ini
yang menetap. Gejala-gejala ini dapat ditemukan sebagai gejala tunggaldapat ditemukan sebagai gejala tunggal tetapi lebih sering berupa gejala kombinasi.Solusio plasenta merupakan tetapi lebih sering berupa gejala kombinasi.Solusio plasenta merupakan penyakit kehamilan yang relatif umum dan dapat secara serius
penyakit kehamilan yang relatif umum dan dapat secara serius
membahayakan keadaan ibu. Seorang ibu yang pernah mengalami solusio membahayakan keadaan ibu. Seorang ibu yang pernah mengalami solusio plasenta, mempunyai resiko yang lebih tinggi mengalami kekambuhan
plasenta, mempunyai resiko yang lebih tinggi mengalami kekambuhan pada kehamilan berikutnya. Solusio plasenta juga cenderung menjadikan pada kehamilan berikutnya. Solusio plasenta juga cenderung menjadikan morbiditas dan bahkan mortabilitas pada janin dan bayi baru lahir.
morbiditas dan bahkan mortabilitas pada janin dan bayi baru lahir. 1.2 Batasan Masalah
1.2 Batasan Masalah
Makalah yang kami buat ini dibatasi pada hal-hal yang mngenai solusio Makalah yang kami buat ini dibatasi pada hal-hal yang mngenai solusio plasenta. Tentang definisi solusio plasenta, etiologi,
plasenta. Tentang definisi solusio plasenta, etiologi, patofisiologipatofisiologi, klas, klasifikasiifikasi solusio plasenta, manifestasi klinis,
solusio plasenta, manifestasi klinis, pemeriksaapemeriksaan n penunjangpenunjang, komplikasi,, komplikasi, prognosis, asuhan keperawatan pada solusio
prognosis, asuhan keperawatan pada solusio plasenta.plasenta.
1.3 Rumusan Masalah 1.3 Rumusan Masalah a)
a) Apa Apa definisi definisi solusio solusio plasenta plasenta ?? b)
b) Apa Apa etiologi etiologi solusio solusio plasenta?plasenta? c)
d)
d) Apa Apa saja saja klasifikasklasifikasi i dari dari solusio solusio plasenta plasenta ?? e)
e) Apa Apa saja saja manifestamanifestasi si klinis klinis dari dari solusio solusio plasenta plasenta ?? f)
f) Apa Apa saja saja pemeriksaan pemeriksaan penunjang penunjang untuk untuk pasien pasien dengan dengan solusiosolusio plasenta ?
plasenta ? g)
g) Apa Apa saja saja klasifikasi klasifikasi dari dari solusio solusio plasenta plasenta ?? h)
h) Apa Apa prognosis prognosis dari dari solusio solusio plasenta plasenta ?? i)
i) Bagaimana Bagaimana asuhan asuhan keperawatan keperawatan pada pada pasien pasien dengan dengan solusiosolusio plasenta ?
plasenta ?
1.4 Tujuan 1.4 Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini yaitu : Tujuan pembuatan makalah ini yaitu : a)
a) Untuk Untuk mengetahui mengetahui definisi definisi solusio solusio plasenta.plasenta. b)
b) Untuk Untuk mengetahui mengetahui etiologi etiologi dari dari solusio solusio plasenta.plasenta. c)
c) Untuk Untuk mengetahmengetahui ui patofisiologpatofisiologi i dan dan solusio solusio plasenta.plasenta. d)
d) Untuk Untuk mengetahmengetahui ui kalsifikasi kalsifikasi dari dari solusio solusio plasenta.plasenta. e)
e) Untuk Untuk mengetahui mengetahui manifestasi manifestasi klinis klinis dari dari solusio solusio plasenta.plasenta. f)
f) Untuk Untuk mengetahui mengetahui pemeriksaan pemeriksaan pemnunjang pemnunjang untuk untuk solusio solusio plasenta.plasenta. g)
h)
h) Untuk Untuk mengetahui mengetahui prognosis prognosis dari dari solusio solusio plasenta.plasenta. i)
i) Untuk Untuk mengetahui mengetahui asuhan asuhan keperawatan keperawatan pada pada pasien pasien dengan dengan solusiosolusio plasenta.
plasenta.
1.5 Manfaat 1.5 Manfaat
Manfaat dari penyusunan makalah ini yaitu memberikan sidikit informasi Manfaat dari penyusunan makalah ini yaitu memberikan sidikit informasi kepada mahasiswa tentang solusio plasenta sampai asuhan keperawatan kepada mahasiswa tentang solusio plasenta sampai asuhan keperawatan pasien dengan solusio plasenta.
BAB 2 BAB 2 ISI ISI 2.1 Definisi 2.1 Definisi
Solusio plasenta adalah terlepasnya plasenta yang letaknya normal pada Solusio plasenta adalah terlepasnya plasenta yang letaknya normal pada korpus uteri sebelum janin lahir, dengan masa kehamilan 22 minggu / berat korpus uteri sebelum janin lahir, dengan masa kehamilan 22 minggu / berat janin di atas 5
janin di atas 500 gr.00 gr.
2.2 Etiologi 2.2 Etiologi
Etiologi dari solusio belum diketahui secara pasti. Faktor predisposisi yang Etiologi dari solusio belum diketahui secara pasti. Faktor predisposisi yang mungkin ialah hipertensi kronik, trauma eksternal, tali pusat pendek,
mungkin ialah hipertensi kronik, trauma eksternal, tali pusat pendek,
defisiensi gizi, merokok, konsumsi alkohol, penyalah gunaan kokain, umur defisiensi gizi, merokok, konsumsi alkohol, penyalah gunaan kokain, umur ibu yang tua.
ibu yang tua.
2.3
2.3 PatofisiologiPatofisiologi
Terjadinya solusio plasenta dipicu oleh perdarahan ke dalam desidua Terjadinya solusio plasenta dipicu oleh perdarahan ke dalam desidua basalis yang kemudian terbelah dan meningkatkan lapisan tipis yang basalis yang kemudian terbelah dan meningkatkan lapisan tipis yang melekat pada mometrium sehingga terbentuk hematoma desidual yang melekat pada mometrium sehingga terbentuk hematoma desidual yang menyebabkan pelepasan, kompresi dan akhirnya penghancuran plasenta menyebabkan pelepasan, kompresi dan akhirnya penghancuran plasenta yang berdekatan dengan bagian tersebut.
yang berdekatan dengan bagian tersebut.
Ruptur pembuluh arteri spiralis desidua menyebabkan hematoma retro Ruptur pembuluh arteri spiralis desidua menyebabkan hematoma retro plasenta yang akan memutuskan lebih banyak pembuluh darah, hingga plasenta yang akan memutuskan lebih banyak pembuluh darah, hingga pelepasan plasenta makin luas dan mencapai tepi plasenta, karena uterus pelepasan plasenta makin luas dan mencapai tepi plasenta, karena uterus tetap berdistensi dengan adanya janin, uterus tidak mampu berkontraksi tetap berdistensi dengan adanya janin, uterus tidak mampu berkontraksi optimal untuk menekan pembuluh darah tersebut. Selanjutnya darah yang optimal untuk menekan pembuluh darah tersebut. Selanjutnya darah yang mengalir keluar dapat melepaskan selaput ketuban.
mengalir keluar dapat melepaskan selaput ketuban.
Pohon masalah Pohon masalah
Trauma Trauma
↓ ↓
Perdarahan ke dalam desidualbasalis Perdarahan ke dalam desidualbasalis
↓ ↓
Terbelah & meninggal lapisan tipis pada miometrium Terbelah & meninggal lapisan tipis pada miometrium
↓ ↓
Terbentuk hematoma desidual Terbentuk hematoma desidual
↓ ↓ Penghancuran plasenta Penghancuran plasenta ↓ ↓
Ruptur pembuluh arteri spinalis desidua Ruptur pembuluh arteri spinalis desidua
↓ ↓ Hematoma retroplasenta Hematoma retroplasenta ↓ ↓
Pelepasan plasenta lebih banyak Pelepasan plasenta lebih banyak
↓ ↓
Uterus tidak mampu berkontraksi optimal Uterus tidak mampu berkontraksi optimal
↓ ↓
Darah mengalir keluar dapat melepaskan selaput ketuban Darah mengalir keluar dapat melepaskan selaput ketuban
↓ ↓ Syok hipovolemik Syok hipovolemik 2.4 Klasifikasi 2.4 Klasifikasi 1.
1. Menurut derajat lepasnya plasentaMenurut derajat lepasnya plasenta a)
a) Solusio Solusio plasenta plasenta partsialispartsialis
Bila hanya sebagaian plasenta terlepas dari tepat pelekatnya. Bila hanya sebagaian plasenta terlepas dari tepat pelekatnya. b)
b) Solusio Solusio plasenta plasenta totalistotalis Bila seluruh plasenta sudah
Bila seluruh plasenta sudah terlepas dari tempat pelekatnya.terlepas dari tempat pelekatnya. c)
c) Prolapsus Prolapsus plasentaplasenta
Bila plasenta turun kebawah dan dapat teraba pada pemeriksaan dalam. Bila plasenta turun kebawah dan dapat teraba pada pemeriksaan dalam.
1.
1. Menurut derajat solusio plasenta dibagi menjadi :Menurut derajat solusio plasenta dibagi menjadi : a)
a) Solusio Solusio plasenta plasenta ringanringan
Ruptur sinus marginalis atau terlepasnya sebagian kecil plasenta yang Ruptur sinus marginalis atau terlepasnya sebagian kecil plasenta yang tidak berdarah banyak akan menyebabkan perdarahan pervaginan tidak berdarah banyak akan menyebabkan perdarahan pervaginan
berwarna kehitaman dan sedikit. Perut terasa agk sakit atau terus menerus berwarna kehitaman dan sedikit. Perut terasa agk sakit atau terus menerus agak tegang. Bagian janin masih mudah diraba.
agak tegang. Bagian janin masih mudah diraba. b)
b) Solusio Solusio plasenta plasenta sedangsedang
Plasenta telah terlepas lebih dari seperempat tanda dan gejala dapat Plasenta telah terlepas lebih dari seperempat tanda dan gejala dapat timbul perlahan atau mendadak dengan gejala sakit terus menerus lalu timbul perlahan atau mendadak dengan gejala sakit terus menerus lalu perdarahan pervaginan. Dinding uterus teraba tegang.
perdarahan pervaginan. Dinding uterus teraba tegang. c)
c) Solusio Solusio plasenta plasenta beratberat
Plasenta telah lepas dari dua pertiga permukaan disertai penderita shock. Plasenta telah lepas dari dua pertiga permukaan disertai penderita shock.
2.5 Manifestasi Klinis 2.5 Manifestasi Klinis
1.
1. AnamnesisAnamnesis
Perdarahan biasanya pada trimester ketiga, perdarahan pervaginan Perdarahan biasanya pada trimester ketiga, perdarahan pervaginan
berwarna kehitam-hitaman yang sedikit sekali dan tanpa rasa nyeri sampai berwarna kehitam-hitaman yang sedikit sekali dan tanpa rasa nyeri sampai dengan yang disertai nyeri perut, uterus tegang perdarahan pervaginan dengan yang disertai nyeri perut, uterus tegang perdarahan pervaginan yang banyak, syok dan kematian
1.
1. Pemeriksaan fisikPemeriksaan fisik
Tanda vital dapat normal sampai menunjukkan tanda syok. Tanda vital dapat normal sampai menunjukkan tanda syok.
1.
1. Pemeriksaan obstetriPemeriksaan obstetri
Nyeritekan uterus dan tegang, bagian-bagian janin yang sukar dinilai, Nyeritekan uterus dan tegang, bagian-bagian janin yang sukar dinilai, denyut jantung janin sulit dinilai / tidak ada, air
denyut jantung janin sulit dinilai / tidak ada, air ketuban berwarnaketuban berwarna kemerahan karena tercampur darah.
kemerahan karena tercampur darah. 2.6 Pemeriksaan Penunjang
2.6 Pemeriksaan Penunjang 1.
1. Pemeriksaan laboratorium darah : Pemeriksaan laboratorium darah : hemoglobin, hemotokrit, trombosit, waktuhemoglobin, hemotokrit, trombosit, waktu protombin, w
protombin, waktu pembekuan, waktu pembekuan, waktu trombopaktu tromboplastin, parsial, lastin, parsial, kadarkadar fibrinogen, dan elektrolit plasma.
fibrinogen, dan elektrolit plasma. 2.
2. CardiotokogrCardiotokografi untuk afi untuk menilai kesejahteraan janin.menilai kesejahteraan janin. 3.
3. USG untuk menilai letak plasenta, usia gestasi dan keadaan USG untuk menilai letak plasenta, usia gestasi dan keadaan janin.janin.
2.7 Komplikasi 2.7 Komplikasi 1)
1) Langsung Langsung (immediate)(immediate)
PerdarahanPerdarahan
InfeksiInfeksi
Emboli dan syok abtetric.Emboli dan syok abtetric. 2)
Couvelair uterus, sehinga kontraksi tak baik, Couvelair uterus, sehinga kontraksi tak baik, menyebabkan perdarahan postmenyebabkan perdarahan post partum.
partum.
Hipofibrinogenamia dengan perdarahan Hipofibrinogenamia dengan perdarahan post partum.post partum.
Nikrosis k Nikrosis korteks neralis, orteks neralis, menyebabkan anmenyebabkan anuria dan uremuria dan uremiaia
Kerusakan-kerusakan organ Kerusakan-kerusakan organ seperti hati, seperti hati, hipofisis.hipofisis. 3)
3) Tergantung Tergantung luas luas plasenta plasenta yang yang terlepas terlepas dan dan lamanya lamanya solusiosolusio
plasenta berlangsung. Komplikasi pada ibu ialah perdarahan, koalugopati plasenta berlangsung. Komplikasi pada ibu ialah perdarahan, koalugopati konsumtif (kadar fibrinogen kurang dari 150 mg % dan produk degradasi konsumtif (kadar fibrinogen kurang dari 150 mg % dan produk degradasi fibrin meningkat), oliguria, gagal ginjal, gawat janin, kelemahan janin dan fibrin meningkat), oliguria, gagal ginjal, gawat janin, kelemahan janin dan apopleksia utero plasenta (uterus couvelar). Bila janin dapat diselamatkan, apopleksia utero plasenta (uterus couvelar). Bila janin dapat diselamatkan, dapat terjadi komplikasi asfiksia, berat badan lahir rendah da sindrom
dapat terjadi komplikasi asfiksia, berat badan lahir rendah da sindrom gagal nafas.
gagal nafas.
2.8
2.8 PenatalaksaPenatalaksanaannaan 1.
1. Harus dilakukan di rumah sakit dengan fasilitas operasi .Harus dilakukan di rumah sakit dengan fasilitas operasi . 2.
2. Sebelum dirujuk , anjurkan pasien untuk tirah baring total denganSebelum dirujuk , anjurkan pasien untuk tirah baring total dengan menghadap ke kiri , tidak
menghadap ke kiri , tidak melakukan senggama , menghindari eningkatanmelakukan senggama , menghindari eningkatan tekanan rongga perut .
tekanan rongga perut . 3.
3. Pasang infus cairan Nacl fisiologi . Bila tidak memungkinkan, berikan cairanPasang infus cairan Nacl fisiologi . Bila tidak memungkinkan, berikan cairan peroral .
peroral . 4.
4. Pantau tekanan darah & frekuensi nadi tiap 15 Pantau tekanan darah & frekuensi nadi tiap 15 menit untuk mendeteksimenit untuk mendeteksi adanya hipotensi / syk akibat perdarahan . pantau pula
adanya hipotensi / syk akibat perdarahan . pantau pula BJJ & pergerakanBJJ & pergerakan janin .
janin . 5.
5. Bila terdapat renjatan , segera lakukan resusitasi cairan dan tranfusi darah ,Bila terdapat renjatan , segera lakukan resusitasi cairan dan tranfusi darah , bila tidak terata
bila tidak teratasi , upayakan penysi , upayakan penyelamatan optimelamatan optimal dan bila teratsial dan bila teratsi perhatikan keada
6.
6. Setelah renjatan diatasi pertimbangkan seksio sesarea bila janin Setelah renjatan diatasi pertimbangkan seksio sesarea bila janin masih hidupmasih hidup atau persalinan pervaginam diperkirakan akan berlangsung lama . bila
atau persalinan pervaginam diperkirakan akan berlangsung lama . bila renjatan tidak dapat diatasi , upayakan tindakan penyelamatan optimal . renjatan tidak dapat diatasi , upayakan tindakan penyelamatan optimal . 7.
7. Setelah syok teratasi dan janin mati , Setelah syok teratasi dan janin mati , lihat pembukaan . bila lebih dari lihat pembukaan . bila lebih dari 6 cm6 cm pecahkan ketuban l
pecahkan ketuban lalu infus okalu infus oksitosin . bilsitosin . bila kurang dari 6 cm a kurang dari 6 cm lakukan seksiolakukan seksio sesarea .
sesarea . 8.
8. Bila tidak terdapat renjatan dan usia gestasi kurang dari 37 Bila tidak terdapat renjatan dan usia gestasi kurang dari 37 minggu / taksiranminggu / taksiran berat janin kur
berat janin kurang dari 2.500 ang dari 2.500 gr . penganganagr . penganganan berdasarkan bn berdasarkan berat / ringannyerat / ringannyaa penyakit yaitu :
penyakit yaitu : a)
a) Solusi Solusi plasenta plasenta ringan ringan ..
Ekspektatif , bila ada perbaikan ( perdarahan berhenti , Ekspektatif , bila ada perbaikan ( perdarahan berhenti , kontraksi uterus tidakkontraksi uterus tidak ada , janin hidup ) dengan tirah baring atasi anemia , USG & KTG serial , ada , janin hidup ) dengan tirah baring atasi anemia , USG & KTG serial , lalu tunggu persalinan spontan .
lalu tunggu persalinan spontan .
Aktif , bila ada perburukan ( perdarahan berlangsung terus , uterusAktif , bila ada perburukan ( perdarahan berlangsung terus , uterus berkontraks
berkontraksi , dapat mengancam i , dapat mengancam ibu / janin ) usaibu / janin ) usahakan partus hakan partus pervaginampervaginam dengan amnintomi / infus oksitosin bila memungkinan . jika terus
dengan amnintomi / infus oksitosin bila memungkinan . jika terus perdarahan sk
perdarahan skor pelvik kuranor pelvik kurang dari 5 / ersalg dari 5 / ersalinan masih laminan masih lama , lakukan seksia , lakukan seksi sesarea
sesarea b)
b) Slusio Slusio plasenta plasenta sedang sedang / / berat berat ..
Resusitasi cairan Resusitasi cairan ..
Atasi anemia dengan pemberian tranfusi darah .Atasi anemia dengan pemberian tranfusi darah .
Partus pervaginam bila diperkirakan dapat berkurang dalam 6 Partus pervaginam bila diperkirakan dapat berkurang dalam 6 jamjam perabdominam
perabdominam bila tidak dapat rebila tidak dapat renjatan , usia genjatan , usia gestasi 37 mstasi 37 minggu / lebih /inggu / lebih / taksiran berat janin 2.500 gr /
taksiran berat janin 2.500 gr / lebih , pikirkan partus perabdominam bilalebih , pikirkan partus perabdominam bila persalinan per
persalinan pervaginam diperkvaginam diperkirakan berlangsirakan berlangsung lama .ung lama .
2.9 Prognosis 2.9 Prognosis
1.
1. Terhadap ibuTerhadap ibu Mortalitas ibu 5
Mortalitas ibu 5 – – 10 % hal ini karena adanya perdarahan sebelum dan 10 % hal ini karena adanya perdarahan sebelum dan sesudah partus.
sesudah partus. 1.
1. Terhadap anakTerhadap anak
Mortalitas anak tinggi mencapai 70
Mortalitas anak tinggi mencapai 70 – – 80 % hal ini tergantung derajat 80 % hal ini tergantung derajat pelepasan dari
pelepasan dari plasenta.plasenta. 1.
1. Terhadap kehamilan berikutnyaTerhadap kehamilan berikutnya
Biasanya bila telah menderita penyakit vaskuler dengan solusio plasenta, Biasanya bila telah menderita penyakit vaskuler dengan solusio plasenta, maka kehamilan berikutnya sering terjadi solusio plasenta yang lebih maka kehamilan berikutnya sering terjadi solusio plasenta yang lebih hebat.
BAB 3 BAB 3 ASUHAN K
ASUHAN KEPERAEPERAWATAN PWATAN PADAADA SOLUSIO PLACENTA SOLUSIO PLACENTA 3.1 Pengkajian 3.1 Pengkajian 1. 1. BiodataBiodata
Pada biodata yang perlu dikaji berhubungan dengan solusio plasenta Pada biodata yang perlu dikaji berhubungan dengan solusio plasenta antara lain
1.
1. Nama Nama
Nama dikaji karena nama digunakan untuk mengenal dan merupakan Nama dikaji karena nama digunakan untuk mengenal dan merupakan identitas untuk membedakan dengan pasien lain dan menghindari identitas untuk membedakan dengan pasien lain dan menghindari kemungkinan tertukar nama dan diagnosa penyakitnya.
kemungkinan tertukar nama dan diagnosa penyakitnya. 1.
1. Jenis kelaminJenis kelamin
Pada solusio plasenta diderita oleh wanita yang sudah menikah dan Pada solusio plasenta diderita oleh wanita yang sudah menikah dan mengalami kehamilan.
mengalami kehamilan. 1.
1. UmurUmur
Solusio plasenta cenderung terjadi pada usia lanjut (> 45 tahun) karena Solusio plasenta cenderung terjadi pada usia lanjut (> 45 tahun) karena terjadi penurunan kontraksi akibat menurunnya fungsi hormon (estrogen) terjadi penurunan kontraksi akibat menurunnya fungsi hormon (estrogen) pada masa menopause.
pada masa menopause. 1.
1. PendidikanPendidikan
Solusio plasenta terjadi pada golongan pendidikan rendah karena mereka Solusio plasenta terjadi pada golongan pendidikan rendah karena mereka tidak mengetahui cara perawatan kehamilan dan penyebab gangguan tidak mengetahui cara perawatan kehamilan dan penyebab gangguan kehamilan.
kehamilan. 1.
1. AlamatAlamat
Solusio plasenta terjadi di lingkungan yang jauh dan
Solusio plasenta terjadi di lingkungan yang jauh dan pelayanan kesehatanpelayanan kesehatan,, karena mereka tidak pernah dapat pelayanan kesehatan dan pemeriksaan karena mereka tidak pernah dapat pelayanan kesehatan dan pemeriksaan untuk kehamilan.
untuk kehamilan. 1.
1. Riwayat persalinanRiwayat persalinan
Riwayat persalinan pada solusio plasenta biasanya pernah mengalami Riwayat persalinan pada solusio plasenta biasanya pernah mengalami pelepasan plasenta.
1.
1. Status perkawinanStatus perkawinan
Dengan status perkawinan apakah pasien mengalami kehamilan (KET) Dengan status perkawinan apakah pasien mengalami kehamilan (KET) atau hanya sakit karena penyakit lain yang tidak ada hubungannya dengan atau hanya sakit karena penyakit lain yang tidak ada hubungannya dengan kehamilan.
kehamilan. 1.
1. AgamaAgama
Untuk mengetahui gambaran dan spiritual pasien sebagai memudahkan Untuk mengetahui gambaran dan spiritual pasien sebagai memudahkan dalam memberikan bimbingan kegamaan.
dalam memberikan bimbingan kegamaan. 1.
1. Nama suam Nama suamii Agar diketah
Agar diketahui siapa yui siapa yang bertanggang bertanggung jawab dung jawab dalam pembalam pembiayaan daniayaan dan memberi persetujuan dalam perawatan.
memberi persetujuan dalam perawatan. 1.
1. PekerjaanPekerjaan
Untuk mengetahui kemampuan ekonomi pasien dalam pembinaan selama Untuk mengetahui kemampuan ekonomi pasien dalam pembinaan selama istrinya dirawat.
istrinya dirawat.
1.
1. Keluhan utamaKeluhan utama
Pasien mengatakan perdarahan yang disertai nyeriPasien mengatakan perdarahan yang disertai nyeri
Rahim keras seperti papan dan nyeri tekan karena isi Rahim keras seperti papan dan nyeri tekan karena isi rahim bertambahrahim bertambah dengan dorongan yang berkumpul dibelakang plasenta, sehingga rahim dengan dorongan yang berkumpul dibelakang plasenta, sehingga rahim tegang.
tegang.
Perdarahan yang berulang-ulang.Perdarahan yang berulang-ulang. 1.
1. Riwayat penyakit sekarangRiwayat penyakit sekarang
Darah terlihat merah kehitaman karena membentuk gumpalan darh, darah Darah terlihat merah kehitaman karena membentuk gumpalan darh, darah yang keluar sedikit banyak, terus menerus. Akibat dari perdarahan pasien yang keluar sedikit banyak, terus menerus. Akibat dari perdarahan pasien lemas dan pucat. Sebelumnya biasanya pasien pernah mengalami
lemas dan pucat. Sebelumnya biasanya pasien pernah mengalami
hypertensi esensialis atau pre eklampsi, tali pusat pendek trauma, uterus hypertensi esensialis atau pre eklampsi, tali pusat pendek trauma, uterus yang sangat mengecil (hydroamnion gameli) dll.
1.
1. Riwayat penyakit masa laluRiwayat penyakit masa lalu
Kemungkinan pasien pernah menderita penyakit hipertensi / pre eklampsi, Kemungkinan pasien pernah menderita penyakit hipertensi / pre eklampsi, tali pusat pendek, trauma, uterus /
tali pusat pendek, trauma, uterus / rahim feulidli.rahim feulidli.
1.
1. Riwayat psikologisRiwayat psikologis
Pasien cemas karena mengalami perdarahan disertai nyeri, serta tidak Pasien cemas karena mengalami perdarahan disertai nyeri, serta tidak mengetahui asal dan penyebabnya.
mengetahui asal dan penyebabnya. 1.
1. Pemeriksaan fisikPemeriksaan fisik a)
a) Keadaan Keadaan umumumum
Kesadaran : composmetis s/d comaKesadaran : composmetis s/d coma
Postur tubuh : biasanya gemukPostur tubuh : biasanya gemuk
Cara berjalan : biasanya lambat dan tergesa-gesaCara berjalan : biasanya lambat dan tergesa-gesa
Raut wajah : biasanya pucatRaut wajah : biasanya pucat b)
b) Tanda-tanda Tanda-tanda vitalvital
Tensi : normal sampai turun (syok)Tensi : normal sampai turun (syok)
Nadi : norm Nadi : normal sampai meningal sampai meningkat (> 90x/menikat (> 90x/menit)t)
Suhu : normal / meningkat (> 37Suhu : normal / meningkat (> 3700 c) c)
RR : normal / meningkat (> RR : normal / meningkat (> 24x/menit)24x/menit) c)
c) Pemeriksaan Pemeriksaan cepalo cepalo caudalcaudal
Kepala : kulit kepala biasanya normal / Kepala : kulit kepala biasanya normal / tidak mudah mengelupas rambuttidak mudah mengelupas rambut biasanya ront
biasanya rontok / tidak rontook / tidak rontok.k.
Muka : biasanya pucat, tidak oedema ada Muka : biasanya pucat, tidak oedema ada cloasmacloasma
Hidung : biasanya ada pernafasan cuping hidungHidung : biasanya ada pernafasan cuping hidung
Dada : bentuk dada normal, RR meningkat, nafas cepat da Dada : bentuk dada normal, RR meningkat, nafas cepat da dangkal,dangkal, hiperpegm
hiperpegmentasi entasi aerola.aerola.
AbdomenAbdomen -
- Inspeksi Inspeksi : : perut perut besar besar (buncit), (buncit), terlihat terlihat etrio etrio pada pada area area perut, perut, terlihatterlihat linea alba dan ligra
linea alba dan ligra -
- Palpasi Palpasi rahim rahim keras, keras, fundus fundus uteri uteri naiknaik -
- Auskultasi Auskultasi : : tidak tidak terdengar terdengar DJJ, DJJ, tidak tidak terdengar terdengar gerakan gerakan janin.janin.
GenetaliaGenetalia
Hiperpregmentasi pada vagina, vagina berdarah / keluar darah yang merah Hiperpregmentasi pada vagina, vagina berdarah / keluar darah yang merah kehitaman, terdapat farises pada kedua paha / femur.
kehitaman, terdapat farises pada kedua paha / femur.
EkstimitasEkstimitas Akral dingin,
Akral dingin, tonus otot mtonus otot menurun.enurun.
d)
d) pemeriksaan pemeriksaan penunjangpenunjang
Darah : Hb, hemotokrit, trombosit, fibrinogeDarah : Hb, hemotokrit, trombosit, fibrinogen, elektrolit.n, elektrolit.
USG untuk mengetahui letak plasenta,usia gestasi, keadaan janinUSG untuk mengetahui letak plasenta,usia gestasi, keadaan janin 3.2.
3.2. Daftar Daftar Diagnosa Diagnosa KeperawatanKeperawatan 1)
1) Gangguan Gangguan perfusi perfusi jaringan jaringan berhubungan berhubungan dengan dengan perdarahan perdarahan ditandaiditandai dengan conjungtiva anemis , acral dingin , Hb turun , muka pucat & lemas . dengan conjungtiva anemis , acral dingin , Hb turun , muka pucat & lemas . 2)
2) Resiko Resiko tinggi tinggi terjadinterjadinya ya letal letal distress distress berhubungan berhubungan dengan dengan perfusiperfusi darah ke plasenta berkurang .
3)
3) Gangguan Gangguan rasa rasa nyaman nyaman nyeri nyeri berhubungan berhubungan dengan dengan kontraksi kontraksi uterusuterus di tandai terjadi distress / pengerasan uterus , nyeri tekan uterus .
di tandai terjadi distress / pengerasan uterus , nyeri tekan uterus . 4)
4) Gangguan Gangguan psikologi psikologi ( ( cemas cemas ) ) berhubungan berhubungan dengan dengan keadaan keadaan yangyang dialami .
dialami . 5)
5) Potensial Potensial terjadinya terjadinya hypovolemik hypovolemik syok syok berhubungan berhubungan dengandengan perdarahan .
perdarahan . 6)
6) Kurang Kurang pengetahuan pengetahuan klien klien tentang tentang keadaan keadaan patologi patologi yang yang dialaminyadialaminya berhubungan dengan kurangnya informasi .
berhubungan dengan kurangnya informasi . 3.3.
3.3. Intervensi Intervensi KeperawatanKeperawatan 1)
1) Gangguan Gangguan perfusi perfusi jaringan jaringan berhubungan berhubungan dengan dengan perdarahan perdarahan ditandaiditandai dengan conjunctiva anemis, acrar dingin, Hb turun, muka pucat, lemas. dengan conjunctiva anemis, acrar dingin, Hb turun, muka pucat, lemas. - Tujuan : suplai / kebutuhan darah kejaringan terpenuhi
- Tujuan : suplai / kebutuhan darah kejaringan terpenuhi - Kriteria hasil
- Kriteria hasil
Conjunctiva tida anemis, acral hangat, Hb normal muka tidak pucat, tida Conjunctiva tida anemis, acral hangat, Hb normal muka tidak pucat, tida lemas.
lemas. - Intervensi - Intervensi
1. Bina hubungan saling percaya dengan pasien 1. Bina hubungan saling percaya dengan pasien Rasional : pasien percaya tindakan yang dilakukan Rasional : pasien percaya tindakan yang dilakukan 2. Jelaskan penyebab terjadi perdarahan
2. Jelaskan penyebab terjadi perdarahan
Rasional : pasien paham tentang kondisi yang dialami Rasional : pasien paham tentang kondisi yang dialami
3.Monitor tanda-tanda vital 3.Monitor tanda-tanda vital
Rasional : tensi, nadiyang rendah, RR dan suhu tubuh yang tinggi Rasional : tensi, nadiyang rendah, RR dan suhu tubuh yang tinggi menunjukkan gangguan sirkulasi darah.
menunjukkan gangguan sirkulasi darah. 4.Kaji tingkat perdarahan setiap 15
4.Kaji tingkat perdarahan setiap 15 – – 30 menit 30 menit Rasional :
Rasional : mengantisipmengantisipasi terjadinya syokasi terjadinya syok 5.Catat intake dan output
5.Catat intake dan output
Rasional : produsi urin yang kurang dari 30 ml/jam menunjukkan Rasional : produsi urin yang kurang dari 30 ml/jam menunjukkan penurunan fungsi ginjal.
penurunan fungsi ginjal.
6.Kolaborasi pemberian cairan infus isotonik 6.Kolaborasi pemberian cairan infus isotonik
Rasional : cairan infus isotonik dapat mengganti volume darah yang hilang Rasional : cairan infus isotonik dapat mengganti volume darah yang hilang akiba perdarahan.
akiba perdarahan.
7.Kolaborasi pemberian tranfusi darah bila Hb rendah 7.Kolaborasi pemberian tranfusi darah bila Hb rendah
Rasional : tranfusi darah mengganti komponen darah yang hilang akibat Rasional : tranfusi darah mengganti komponen darah yang hilang akibat perdarahan.
perdarahan.
2)
2) Resiko Resiko tinggi tinggi terjadinterjadinya ya fetal fetal distres distres berhubungan berhubungan dengan dengan perfusiperfusi darah ke
darah ke placenta berkurang.placenta berkurang.
- Tujuan : tidak terjadi fetal distress - Tujuan : tidak terjadi fetal distress
- Kriteria hasil : DJJ normal / terdengar, bisa berkoordinasi, adanya - Kriteria hasil : DJJ normal / terdengar, bisa berkoordinasi, adanya pergerakan bayi,
bayi lahir selamat. bayi lahir selamat. - Intervensi
- Intervensi
1. Jelaskan resiko terjadinya dister janin / kematian janin pada ibu 1. Jelaskan resiko terjadinya dister janin / kematian janin pada ibu Rasional : kooperatif pada tindakan
Rasional : kooperatif pada tindakan
2. Hindari tidur terlentang dan anjurkan tidur ke posisi kiri 2. Hindari tidur terlentang dan anjurkan tidur ke posisi kiri
Rasional : tekanan uterus pada vena cava aliran darah kejantung menurun Rasional : tekanan uterus pada vena cava aliran darah kejantung menurun sehingga terjadi perfusi jaringan.
sehingga terjadi perfusi jaringan.
3. Observasi tekanan darah dan nadi klien 3. Observasi tekanan darah dan nadi klien
Rasional : penurunan dan peningkatan denyut nadi terjadi pad sindroma Rasional : penurunan dan peningkatan denyut nadi terjadi pad sindroma vena cava sehingga klien harus di monitor secara teliti.
vena cava sehingga klien harus di monitor secara teliti. 4.Oservasi perubahan frekuensi dan pola DJ janin
4.Oservasi perubahan frekuensi dan pola DJ janin
Rasional : penurunan frekuensi plasenta mengurangi kadar oksigen dalam Rasional : penurunan frekuensi plasenta mengurangi kadar oksigen dalam janin sehingga
janin sehingga menyebmenyebabkan perubahabkan perubahan frekuensi an frekuensi jantung janinjantung janin.. 5.Berikan O2 10
5.Berikan O2 10 – – 12 12 liter dengan masker jika terjadi tanda-tanda fetalliter dengan masker jika terjadi tanda-tanda fetal distress
distress
Rasional : meningkat oksigen pada janin. Rasional : meningkat oksigen pada janin.
3)
3) Gangguan Gangguan rasa rasa nyaman nyaman nyeri nyeri berhubungan berhubungan dengan dengan kontraksi kontraksi uteresuteres ditandai terjadi distrensi uterus, nyeri tekan uterus.
- Tujuan : klien dapat beradaptasi dengan nyeri - Tujuan : klien dapat beradaptasi dengan nyeri - Kriteria hasil :
- Kriteria hasil :
* Klien dapat melakukan tindakan untuk mengurangi nyeri. * Klien dapat melakukan tindakan untuk mengurangi nyeri. * Klien kooperatif dengan tindakan yang dilakukan.
* Klien kooperatif dengan tindakan yang dilakukan. - Intervensi
- Intervensi
1. Jelaskan penyebab nyeri pada klien 1. Jelaskan penyebab nyeri pada klien
Rasional : dengan mengetahui penyebab nyeri, klien kooperatif terhadap Rasional : dengan mengetahui penyebab nyeri, klien kooperatif terhadap tindakan
tindakan
2. Kaji tingkat nyeri 2. Kaji tingkat nyeri Rasional :
Rasional : menentukamenentukan tindakan n tindakan keperawatakeperawatan n selanjutnyaselanjutnya.. 3. Bantu dan ajarkan tindakan untuk mengurangi rasa nyeri. 3. Bantu dan ajarkan tindakan untuk mengurangi rasa nyeri.
- Tarik nafas panjang (dalam) melalui hidung dan meng-hembuskan - Tarik nafas panjang (dalam) melalui hidung dan meng-hembuskan pelan- pelan-pelan
pelan
melalui mulut. melalui mulut.
Rasional : dapat mengalihkan perhatian klien pada nyeri yang dirasakan. Rasional : dapat mengalihkan perhatian klien pada nyeri yang dirasakan. - Memberikan posisi yang nyaman (miring kekiri / kanan)
- Memberikan posisi yang nyaman (miring kekiri / kanan)
Rasional : posisi miring mencegah penekanan pada vena cava. Rasional : posisi miring mencegah penekanan pada vena cava. - Berikan masage pada perut dan penekanan pada punggung - Berikan masage pada perut dan penekanan pada punggung
Rasional : memberi dukungan mental. Rasional : memberi dukungan mental.
4)
4) Gangguan Gangguan psikologis psikologis (cemas) (cemas) berhubungan berhubungan dengan dengan keadaan keadaan yangyang dialami
dialami
- Tujuan : klien tidak cemas dan dapat mengerti tentang keadaannya. - Tujuan : klien tidak cemas dan dapat mengerti tentang keadaannya. - Kriteria hasil :
- Kriteria hasil : penderita tidak cemas, penderita tenang, klie tidak gelisah.penderita tidak cemas, penderita tenang, klie tidak gelisah. - Intervensi
- Intervensi
1. Anjurkan klilen untuk mengemukakan hal-hal yang dicemaskan. 1. Anjurkan klilen untuk mengemukakan hal-hal yang dicemaskan.
Rasional : dengan mengungkapkan perasaannyaaka mengurangi beban Rasional : dengan mengungkapkan perasaannyaaka mengurangi beban pikiran.
pikiran.
2. Ajak klien mendengarkan denyut jantung janin 2. Ajak klien mendengarkan denyut jantung janin
Rasional : mengurangi kecemasan klien tentag kondisi janin. Rasional : mengurangi kecemasan klien tentag kondisi janin. 3.Beri penjelasan tentang kondisi janin
3.Beri penjelasan tentang kondisi janin
Rasional : mengurangi kecemasan tentang kondisi / keadaan janin. Rasional : mengurangi kecemasan tentang kondisi / keadaan janin. 4.Beri informasi tentang kondisi klien
4.Beri informasi tentang kondisi klien
Rasional : mengembalikan kepercayaan dan klien. Rasional : mengembalikan kepercayaan dan klien.
5.Anjurkan untuk manghadirkan orang-orang terdekat 5.Anjurkan untuk manghadirkan orang-orang terdekat
Rasional : dapat memberi rasa aman dan nyaman bagi klien Rasional : dapat memberi rasa aman dan nyaman bagi klien 6
6.Anjurkan klien untuk berdo’a kepada Tuhan.Anjurkan klien untuk berdo’a kepada Tuhan
Rasional :
Rasional : dapat meningkatkan keyakinan kepada Tuhan tentang kondisidapat meningkatkan keyakinan kepada Tuhan tentang kondisi yang dilami.
yang dilami.
7.Menjelaskan tujuan dan tindakan yang akan diberikan 7.Menjelaskan tujuan dan tindakan yang akan diberikan Rasional :
Rasional : penderita kooperatif.penderita kooperatif.
5)
5) Potensial Potensial terjadinya terjadinya hypovolemik hypovolemik syok syok berhubungan berhubungan dengandengan perdarahan
perdarahan
- Tujuan : syok hipovolemik tidak terjadi - Tujuan : syok hipovolemik tidak terjadi - Kriteria hasil :
- Kriteria hasil :
* Perdarahan berkurang * Perdarahan berkurang *
* Tanda-tanda Tanda-tanda vital vital normalnormal * Kesadaran kompos metit * Kesadaran kompos metit - Intervensi
- Intervensi
1.Kaji perdarahan setiap 15
1.Kaji perdarahan setiap 15 – – 30 menit 30 menit
Rasional : mengetahui adanya gejala syok sedini mungkin. Rasional : mengetahui adanya gejala syok sedini mungkin.
2.Monitor tekanan darah, nadi, pernafasan setiap 15 menit, bila normal 2.Monitor tekanan darah, nadi, pernafasan setiap 15 menit, bila normal observasi dilakukan setiap 30 menit.
observasi dilakukan setiap 30 menit. Rasional : mengetahui keadaan pasien Rasional : mengetahui keadaan pasien
3.Awasi adanya tanda-tanda syok, pucat, menguap terus keringat dingin, 3.Awasi adanya tanda-tanda syok, pucat, menguap terus keringat dingin, kepala pusing.
kepala pusing.
Rasional : menentkan intervensi selanjutnya dan mencegah syok sedini Rasional : menentkan intervensi selanjutnya dan mencegah syok sedini mungkin
mungkin
4.Kaji konsistensi abdomen dan tinggi fundur uteri. 4.Kaji konsistensi abdomen dan tinggi fundur uteri. Rasional : mengetahui perdarahan yang tersembunyi Rasional : mengetahui perdarahan yang tersembunyi 5.Catat intake dan output
5.Catat intake dan output
Rasional : produksi urine yang kurang dari 30 ml/jam merupakan Rasional : produksi urine yang kurang dari 30 ml/jam merupakan penurunan fungsi ginjal.
penurunan fungsi ginjal.
6.Berikan cairan sesuai dengan program terapi 6.Berikan cairan sesuai dengan program terapi
Rasional : mempertahanka volume cairan sehingga sirkulasi bisa adekuat Rasional : mempertahanka volume cairan sehingga sirkulasi bisa adekuat dan sebagian persiapan bila diperlukan transfusi darah.
dan sebagian persiapan bila diperlukan transfusi darah. 6)
6) Kurangnya Kurangnya pengetahuan pengetahuan klien klien tentang tentang keadaan keadaan patologi patologi yangyang dialaminya berhubungan dengan kurangnya informasi
dialaminya berhubungan dengan kurangnya informasi - Tujuan : penderita dapat mengerti tentang penyakitnya. - Tujuan : penderita dapat mengerti tentang penyakitnya.
- Kriteria hasil : dapat menjelaskan hal-hal yang berkaitan dengan - Kriteria hasil : dapat menjelaskan hal-hal yang berkaitan dengan penyakitnya.
- Intervensi - Intervensi
1. Kaji tingkat pengetahuan penderita tentang keadaanya 1. Kaji tingkat pengetahuan penderita tentang keadaanya Rasional : menentukan intervensi keperawatan selanjutnya. Rasional : menentukan intervensi keperawatan selanjutnya.
2. Berikan penjelasan tentang kehamilan dan tindakan yang akan 2. Berikan penjelasan tentang kehamilan dan tindakan yang akan dilakukan.
dilakukan.
a. Pengetahua tentang perdarahan antepartum. a. Pengetahua tentang perdarahan antepartum. b. Penyebab
b. Penyebab
c. Tanda dan gejala c. Tanda dan gejala
d. Akibat perdarahan terhadap ibu dan janin d. Akibat perdarahan terhadap ibu dan janin e. Tindakan yang mungkin dilakukan
e. Tindakan yang mungkin dilakukan
Rasional : penderita mengerti dan menerima keadaannya serta pederita Rasional : penderita mengerti dan menerima keadaannya serta pederita menjadi kooperatif. menjadi kooperatif. BAB 4 BAB 4 PENUTUP PENUTUP
KESIMPULAN KESIMPULAN
Solusio plasenta atau disebut abruption placenta / ablasia placenta adalah Solusio plasenta atau disebut abruption placenta / ablasia placenta adalah separasi prematur plasenta dengan implantasi normalnya di uterus (korpus separasi prematur plasenta dengan implantasi normalnya di uterus (korpus uteri) dalam masa kehamilan lebih dari 20 minggu dan sebelum janin lahir. uteri) dalam masa kehamilan lebih dari 20 minggu dan sebelum janin lahir. Dalam plasenta terdapat banyak pembuluh darah yang memungkinkan Dalam plasenta terdapat banyak pembuluh darah yang memungkinkan pengantaran zat nutrisi dari ibu kejanin,
pengantaran zat nutrisi dari ibu kejanin, jika plasenta ini terlepas darijika plasenta ini terlepas dari implantasi normalnya dalam masa kehamilan maka akan mengakibatkan implantasi normalnya dalam masa kehamilan maka akan mengakibatkan perdarahan yang hebat.
perdarahan yang hebat.
Perdarahan pada solusio plasenta sebenarnya lebih berbahaya daripada Perdarahan pada solusio plasenta sebenarnya lebih berbahaya daripada plasenta previa oleh karena pada kejadian tertentu perdarahan yang
plasenta previa oleh karena pada kejadian tertentu perdarahan yang tampak keluar melalui vagina hampir tidak ada / tidak sebanding dengan tampak keluar melalui vagina hampir tidak ada / tidak sebanding dengan perdarahan yang berlangsung internal yang sangat banyak pemandangan perdarahan yang berlangsung internal yang sangat banyak pemandangan yang menipu inilah yang sebenarnya yang membuat solusio plasenta lebih yang menipu inilah yang sebenarnya yang membuat solusio plasenta lebih berbahaya karena dalam keadaan demikian seringkali perkiraan jumlah, berbahaya karena dalam keadaan demikian seringkali perkiraan jumlah, darah yang telah keluar sukar diperhitungkan, padahal janin telah mati dan darah yang telah keluar sukar diperhitungkan, padahal janin telah mati dan ibu berada dalam keadaan syok.
ibu berada dalam keadaan syok.
Penyebab solusio plasenta tidak diketahui dengan pasti, tetapi pada Penyebab solusio plasenta tidak diketahui dengan pasti, tetapi pada kasus-kasus berat didapatkan korelasi dengan penyakit
kasus berat didapatkan korelasi dengan penyakit hipertensi vaskularhipertensi vaskular
menahun, 15,5% disertai pula oleh pre eklampsia. Faktor lain diduga turut menahun, 15,5% disertai pula oleh pre eklampsia. Faktor lain diduga turut berperan sebagai penyebab terjadinya solusio plasenta adalah tingginya berperan sebagai penyebab terjadinya solusio plasenta adalah tingginya tingkat paritas dan makin bertambahnya usia ibu.
tingkat paritas dan makin bertambahnya usia ibu.
Gejala dan tanda solusio plasenta sangat beragam, sehingga sulit Gejala dan tanda solusio plasenta sangat beragam, sehingga sulit menegakkan diagnosisnya dengan cepat. Dari kasus solusio plasenta menegakkan diagnosisnya dengan cepat. Dari kasus solusio plasenta
didiagnosis dengan persalinan prematur idopatik, sampai kemudian terjadi didiagnosis dengan persalinan prematur idopatik, sampai kemudian terjadi gawat janin, perdrhan hebat, kontraksi uterus yang hebat, hipertomi uterus gawat janin, perdrhan hebat, kontraksi uterus yang hebat, hipertomi uterus yang menetap. Gejala-gejala ini
yang menetap. Gejala-gejala ini dapat ditemukan sebagai gejala tunggaldapat ditemukan sebagai gejala tunggal tetapi lebih sering berupa gejala kombinasi.
DAFTAR PUSTAKA DAFTAR PUSTAKA
MANSJOER ARIF DKK . 2001.KAPITA SELEKTA KEDOKTERAN. EDISI 3 MANSJOER ARIF DKK . 2001.KAPITA SELEKTA KEDOKTERAN. EDISI 3 JILID 1.FK UI . JAKARTA