KLASIFIKASI AMFIBI
MATA KULIAH : TAKSONOMI HEWAN DISUSUN O L E H KELOMPOK IV
1. PEBY SUKMA MARTINA
2. NINI KURNIASIH
3. AGUS IRAWAN
4. NINIK MASRI
5. AGUSTA MELCY
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PERSADA KHATULISTIWA SINTANG
i KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas karunia-Nya lah kami dapat menyelesaikan tugas mata kuliah taksonomi hewan “Klasifikasi Amfibi”.Walaupun dalam menyelesaikan makalah ini kami banyak menemui kendala-kendala, namun karena-Nyalah makalah ini dapat terselesaikan dengan baik.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing mata kuliah taksonomi hewan, karena atas bimbingannyalah tugas ini dapat kami selesaikan. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang selalu memotivasi kami dalam mengerjakan makalah ini hingga selesai.
Makalah ini tentunya masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu kami selaku penyusun mengharapkan saran dan kritiknya apabila di dalam makalah ini ada kesalahan-kesalahan. Atas perhatianya penyusun ucapkan terima kasih.
Tim Penyusun
ii DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ... i DAFTAR ISI ... ii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1 B. Tujuan Penulisan ... 1 BAB II PEMBAHASAN A. Ciri-ciri umum amfibi ... 2
B. Struktur dan fungsi alat tubuh ... 4
C. klasifikasi ... 5
D. Peranan amfibi dalam kehidupan ... 9
BAB III PENUTUP A. Kesimpulan ...10
B. Saran ...10
1 BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Hewan adalah bentuk paling beragam di muka bumi. Sampai saat ini telah
didefenisikan sebanyak 2 juta spesies hewan. Ukuran hewan berkisar antara 0,05 mm
hingga 30 mm. tempat hidup hewanpun beragam, mulai dari gurun, padang es, hingga
dibagian lautan yang terdalam. Karena banyaknya hewan yang ada dimuka bumi ini
maka dibuatlah klasifikasi hewan berdasarkan cirri-cirinya.
Berdasarkan yang memiliki tulang belakang(vertebrata), hewan dibagi kedalam
beberapa kelas yaitu pisces, amphibia, reptilia, aves, dan mamalia. Amphibia atau amfibi
merupakan hewan yang dapat hidup di darat dan di air. Ampfibi terbagi kedalam
beberapa ordo. Dalam makalah ini akan dibahas mengenai ciri-ciri umum amfibi,
klasifikasi dan peranannya.
B. Tujuan penulisan
Adapun tujuan penulisan dari makalah ini yaitu :
1. Agar mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan cirri umum amfibi.
2. Agar mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan klasifikasi amfibi.
2 BAB II PEMBAHASAN
A. Ciri-ciri umum
Nama amfibi berasal dari bahasa latin yaitu Amphibian (dua kehidupan),
maksudnya kelompok hewan tersebut dapat hidup di darat dan di laut. Kebanyakan
amfibi bergerak ke air hanya untuk bereproduksi, hanya beberapa jenis yang mampu
bereproduksi di darat. Amfibia bertelur di air, atau menyimpan telurnya di tempat yang
lembap dan basah. Ketika menetas, larvanya yang dinamai berudu hidup di air atau
tempat basah tersebut dan bernapas dengan insang. Setelah beberapa lama, berudu
kemudian berubah bentuk (bermetamorfosa) menjadi hewan dewasa, yang umumnya
hidup di daratan atau di tempat-tempat yang lebih kering dan bernapas dengan
paru-paru.
Penyebaran Amfibi pertama yaitu periode karboniferus (tahun amfibi). Beberapa
amfibi dapat melakukan Mimikri dan berfluoresen sehingga dapat berwarna hijau dan
merah (khususnya katak beracun). Amfibi termasuk hewan eksoterm (berdarah dingin)
sehingga, pengaturan suhu badan tergantung lingkungan. Oleh sebab itu amfibi hidup
3
Untuk lebih jelas ciri-ciri amfibi lihat tebel berikut:
Penutup tubuh Kulit yang berlendir
Alat gerak
Dua pasang kaki dan pada setiap kakinya terdapat selaput
renang yang terdapat di antara jari-jari kakinya dan kakinya
berfungsi untuk melompat dan berenang.
Alat pernapasan
Pernapasan pada saat masih kecebong berupa insang,
setelah dewasa alat pernapasannya berupa paru-paru dan
kulit dan hidung amfibi mempunyai katup yang mencegah
air masuk ke dalam rongga mulut ketika menyelam.
Habitat Air dan darat
Suhu tubuh
Tidak tetap, berubah-ubah mengikuti suhu lingkungannya
(berdarah dingin/poikiloterm)
Peredaran darahnya Tertutup
Alat penglihatan
Mata dan matanya mempunyai selaput tambahan yang
disebut membrana niktitans yang sangat berfungsi waktu
menyelam
Berkembang biak
Dengan cara melepaskan telurnya dan dibuahi oleh yang
jantan di luar tubuh induknya (pembuahan eksternal)
4
Taksonomi amfibi yaitu :
Kerajaan : Animalia
Filum : Chordata
Subfilum : Vertebrata
Subkelas : Tetrapoda
Kelas : Amfibia
Contoh amfibia yang terdapat di Indonesia adalah ordo sesilia, serta kodok dan
katak ( ordo Anura). Sesilia adalah semacam amfibia tidak berkaki yang badannya
serupa cacing besar atau belut. Satu lagi bangsa amfibia, yang tidak terdapat secara
alami di Indonesia, adalah salamander. Amfibia dari daerah bermusim empat ini
bertubuh serupa kadal, namun berkulit licin tanpa sisik.
B. Struktur dan fungsi alat tubuh amfibi
a. Tubuh terdiri dari kepala dan badan atau kepala, badan, dan ekor tubuh berlendir
b. Mempunyai dua lubang hidung yang berhubungan dengan rongga mulut yang
disebut koane
c. Di kanan kiri tulang vomer yang berbentuk V terdapat penghubung antara rongga
mulut dengan rongga telinga disebut Eustrachius
d. Endoskeleton mempunyai kolumna vertebratis (ruas tulang belakang)
5
f. Kelopak mata digunakan untuk menjaga kelembaban mata.
g. Telinga digunakan untuk menangkap gelombang suara.
h. Alat pernapasan utama amfibi dewasa biasanya berupa paru-paru yang dibantu oleh
pori-pori kulit.
i. Sistem peredaran darahnya adalah system peredaran darah ganda.
j. Kulit amfibi tidak bersisik dan halus, kelembaban kulit selalu terpelihara karena
adanya kelenjar mokusa. Pada amfibi kulit berperan dalam :
a) Menjaga keseimbangan air dan respirasi.
b) Membantu mengatur suhu tubuh ketika berada didarat.
c) Melindungi diri dari hewan predator.
C. Klasifikasi Amfibi
Bangsa caudata atau salamander merupakan bangsa yang bertubuh serupa kadal,
namun berkulit licin tanpa sisik. Bangsa kedua yaitu apoda atau gymnophiona yang
mempunyai ukuran paling kecil diantara amfibi yang lain. Bentuknya seperi cacing
dengan kepala dan mata yang tampak jelas. Satu lagi bangsa amfibi yang paling umum
dijumpai yaitu bangsa anura atau katak. Katak mudah dikenali dari tubuhnya yang
tampak seperti berjongkok dengan empat paha untuk melompat, leher yang tidak jelas,
dan tanpa ekor (Iskandar 1998).
Bangsa apoda tersebar di daerah tropis, kecuali di Madagaskar, New Guinea dan
Australia. Salamander tersebar luas di daerah temperate dari belahan bumi utara
6
tersebar hampir di seluruh dunia, dengan keanekaragaman tertinggi di daerah tropis
(Cogger & Zweifel 2003).
Bangsa apoda mempunyai ukuran terkecil 15 mm sedangkan yang terbesar
mencapai 1,5 meter. Bangsa salamander mempunyai ukuran terkecil 27 mm dan yang
terbesar mencapai 160 cm. Sedangkan bangsa anura terkecil berukuran 1 cm dan yang
terbesar mencapai 40 cm dengan berat 3,3 kg (Hofrichter 2000).
Menurut AmphibiaWeb (2011) jumlah amfibi di dunia sekarang ini mencapai
6810 jenis yang terdiri dari 6013 anura, 608 caudata dan 189 gymnophiona. Indonesia
memiliki sekitar 450 jenis anura dan terdapat 10 famili dari bangsa anura yang ada di
dunia. Famili tersebut adalah Bombinatoridae (Discoglossidae), Megophryidae
(Pelobatidae), Bufonidae, Lymnodynastidae, Myobatrachidae, Microhylidae,
Pelodryadidae, Ranidae, Rhacophoridae dan Pipidae (Iskandar 1998).
Dari penjelasan diatas maka dapat diketahui bahwa amfibi dibagi menjadi 3 ordo
yaitu:
a. Urodela / Caudata contohnya salamander.
b. Apoda / bymnophyona contohnya salamander cacing.
c. Anura contohnya katak dan kodok.
Berikut adalah penjelasan setiap ordo berdasarkan contoh-contohnya.
a. Caudata
Ciri-cirinya:
a) Hewan karnivora (pemakan daging).
7
c) Fertilisasi secara internal. Salamander jantan menghasilkan sel sperma yang
mengandung spermatofor. Setelah proses kopulasi (kawin) spermatofor
ditampung di dalam kloaka salamander betina, merupakan muara dari saluran
urine, genital, dan pemcernaan. Didalam kloaka sel telur dibuahi oleh sel sperma.
b. Apoda
Ciri-ciri:
a) Tidak berkaki
b) Sering kali buta
c) Ukuran sama dengan cacing pada umumnya panjang 10 cm sampai 1 m.
d) Habitat di dalam tanah yang subur.
e) Makanan berupa cacing dan invertebrate tanah lainnya.
8
c. Anura
Ciri-ciri katak :
a) Jenis amfibi tidak berekor.
b) Kepala bergantung pada anggota badan belakang yang terspesialisasi untuk
melompat
c) Memiliki kulit yang halus.
9
Ciri-ciri kodok:
a) Jenis amfibi tak berekor
b) Kepala terhubung dengan anggota badan sehingga dapat terspesialisasi untuk
melompat.
c) Bertubuh gemuk.
d) Kulit kasar berintil
e) Habitat ditempat lumpur
D. Peranan Amfibi dalam kehidupan
a. Dalam rantai makanan amfibi berperan untuk mengatur populasi serangga.
b. Amfibi merupakan makanan bagi unvertebrata lain misalnya ular dan burung.
c. Amfibi digunakan sebagai makanan bagi manusia yaitu untuk memperoleh asupan
protein (misalnya katak hijau)
10 BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
Nama amfibi berasal dari bahasa latin yaitu Amphibian (dua kehidupan),
maksudnya kelompok hewan tersebut dapat hidup di darat dan di laut. Kebanyakan
amfibi bergerak ke air hanya untuk bereproduksi. Penyebaran Amfibi pertama yaitu
periode karboniferus (tahun amfibi). Beberapa amfibi dapat melakukan Mimikri dan
berfluoresen sehingga dapat berwarna hijau dan merah (khususnya katak beracun).
Amfibi termasuk hewan eksoterm (berdarah dingin) sehingga, pengaturan suhu badan
tergantung lingkungan. Oleh sebab itu amfibi hidup didaerah subtropik (tidak aktif dan
tidak bergerak selam musim dingin).
Amfibi dikelompokan kedalam 3 ordo yaitu Urodela / Caudata contohnya
salamander, Sesilia / bymnophyona contohnya salamander cacing, dan Anura contohnya
katak dan kodok.
B. Saran
Kami berharap makalah yang sangat sederhana ini dapat memberikan sedikit
ilmu bagi pembacanya dan juga dapat dijadikan bahan literature bagi teman-teman
mahasiswa dalam menulis karya ilmiah.
Kami menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna, untuk itu kritik dan
saran sangat kami perlukan agar dalam penulisan makalah kedepannya dapat menuju ke
11 Daftar Pustaka
www.wikipedia.com
http://diajengasnani.blogspot.com/2009/03/amphibia.html http://yanuarefa.blogspot.com/2011/06/klasifikasi-amfibi.html