• Tidak ada hasil yang ditemukan

IMPLEMENTASI BUDAYA THK, PERSPEKTIF USIA DAN PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "IMPLEMENTASI BUDAYA THK, PERSPEKTIF USIA DAN PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

IMPLEMENTASI BUDAYA THK, PERSPEKTIF USIA DAN PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

I Kadek Satria Nova, Ni Nyoman Ayu Suryandari

Universitas Mahasaraswati Denpasar

ABSTRAK

Dalam pengembangan sistem terutama penentu kesuksesan SIA faktor manusia

merupakan hal yang sangat penting karena berperan sebagai user dan brainware. Oleh karena

itu perlu dipertimbangkan faktor budaya dalam penerimaan dan penggunaan SIA karena budaya mempunyai dampak besar terhadap prilaku dan praktik manusia di dalam melaksanakan kegiatannya. Faktor budaya merupakan faktor penting dalam membentuk konteks utilisasi teknologi dan kinerja telah lama. Budaya tersebut adalah budaya THK yang terdiri dari parhyangan, pawongan dan palemahan. Teknik analisis data yang digunakan

dalam penelitian ini adalah MRA (Moderated Regressiaon Analisys). Peneliti telah menyebar

kuisioner dalam penelitian ini sebanyak 126 buah dengan jumlah populasi 184 dengan sampel yang digunakan dalam penelitian sebanyak 126 buah berdasarkan rumus Slovin. Alasan peneliti menggunakan rumus Slovin untuk menghemat biaya penelitian. Hasil penelitian menunjukan bahwa implementasi budaya THK berpengaruhi positif signifikan pada penggunaan sistem infomrmasi akuntansi. Namun, usia tidak mampu memoderasi hubungan antara impelemtasi budaya THK dengan penggunaan sistem informasi akuntansi.

Kata Kunci : implementasi budaya THK, penggunaan SIA dan usia

PENDAHULUAN Latar Belakang

Menurut Bodnar dan Hopwood (2006) tujuan akuntansi adalah menyediakan informasi bagi pengambil keputusan. Setiap perusahaan berhadapan dengan masalah pengambilan keputusan. Informasi yang memadai (akurat, tepat waktu, dan tepat nilainya) merupakan solusinya yang umumnya dihasilkan oleh sistem informasi berbasis komputer. Hal tersebut sesuai dengan SFAC No. 2 yang menyatakan bahwa sistem informasi mempunyai peranan penting dalam akuntansi.

Dalam pengembangan sistem terutama penentu kesuksesan SIA faktor manusia

merupakan hal yang sangat penting karena berperan sebagai user dan brainware (Halim,

1994). Oleh karena itu perlu dipertimbangkan faktor budaya dalam penerimaan dan penggunaan SIA karena budaya mempunyai dampak besar terhadap prilaku dan praktik manusia di dalam melaksanakan kegiatannya. Faktor budaya merupakan faktor penting dalam membentuk konteks utilisasi teknologi dan kinerja telah lama diakui (Lippert and Volkmar, 2007). Budaya dalam hal yang dipakai peneliti adalah konsep THK (Tri Hita Karana) yang terdiri dari Parhyanga, Palemahan dan Pawongan. Parhyangan merupakan hubungan harmonis manusi dengan Tuhan. Palemahan merupakan hubungan harmonis manusia dengan lingkungan sekitar. Pawongan merupakan hubungan yang harmonis antara manusia dengan sesame manusia.

Adanya kepuasan yang dirasakan oleh pengguna sistem informasi, atau dapat digambarkan dengan adanya penggunaan sistem infromasi akuntansi oleh pengguna secara

(2)

berkesinambungan merupakan gambaran kesuksesan sistem informasi itu sendiri (Radityo dan Zulaikha, 2007). Peneliti menggunakan usia sebagai varibel moderasi dengan asumsi usia merupakan variabel yang tidak dapat dikontrol dan semakin senior usia penggunaan sistem informasi akuntansi maka akan memberikan kepuasan bagi penggunanya.

Penelitian dilakukan pada BPR wilayah Denpasar karena peneliti ingin mengetahui implementasi budaya THK pada pengguna sistem informasi akuntansi dengan perspektif usia sebagai variabel moderasi. Motivasi dalam penelitian ini adalah Denpasar merupakan ibukota Propinsi Bali dengan berbagai macam kemajuan salah satunya pemakaian sistem informasi. Namun, dalam hal perbankan khususnya BPR belum banyak menerapkan sistem informasi akuntansi. Adapun masalah dalam penelitian ini berdasarkan uraian latar belakang di atas adalah (1) Apakah budaya THK berpengaruh pada penggunaan sistem informasi akuntansi?, (2) Apakah perspektif usia memoderasi pengaurh budaya THK pada penggunaan sistem informasi akuntansi?

METODA PENELITIAN Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian ini mencerminkan hubungan kausalitas antara variabel terikat dengan variabel bebas dengan adanya variabel moderasi antara dua variabel tersebut. Peneliti

ingin meneliti pengaruh budaya THK pada penggunaan sistem infromasi akuntansi dengan

dimoderasi oleh perspektif usia. Berdasarkan teori yang ada dan kajian empiris terdahulu

diperolehlah rancangan penelitian seperti Gambar 3.1

Lokasi dan Obyek Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada BPR daerah Denpasar dengan menyebarkan kuisioner peneltian kepada direktur utama, direktur, kepala bagian akuntansi dan staf akuntansi prodi akuntansi yang sering memakai sistem informasi akuntansi dalam melaksanakan operasional perusahaan.

Identifikasi Variabel

Berdasarkan rumusan masalah dan hipotesis yang telah dirumuskan, maka variabel-variabel penelitian dapat diidentifikasi sebagai berikut:

1) Variabel bebas dalam penelitian ini adalah budaya THK.

2) Variabel terikat dalam penelitian ini adalah pengguaan sistem informasi akuntansi.

3) Variabel moderasi dalam penelitian ini adalah perspektif usia.

Budaya THK Penggunaan sistem

informasi akuntansi

Perspektif usia

(3)

Definisi Operasional Variabel

Budaya THK diukur dengan 3 indikator, yaitu parahyangan, pawongan, dan palemahan masing-masing masing-masing terdiri atas 8 iteminstrumen ini diadopsi dari Windia dan Dewi (2007), dan Riana (2010) yang dimodifikasi dan ditambahkan agar sesuai dengan kontek penelitian ini.

Penggunaan SIA diukur dengan tiga indikator, yaitu: siklus proses transaksi, pembuatan anggaran/rencana kerja, dan proses pengendalian intern masing-masing terdiri atas 5 item. Pertanyaan/pernyataan dalam daftar pertanyaan-pernyataan diukur dengan menggunakan skala Likert dengan cara meminta responden untuk menyatakan persepsinya dengan memilih salah satu dari alternatif jawaban berupa lima angka penilaian: (5) sangat setuju, (4) setuju, (3) netral, (2) tidak setuju, (1) sangat tidak setuju yang tertera dalam daftar pertanyaan/pernyataan. Perpektif usia dikategorikan menjadi 6 bagian yaitu 1 untuk usia di bawah 20 tahun, 2 untuk usia 20-25 tahun, 3 untuk usia 26-30 tahun, 4 untuk usia 31-35 tahun, 5 untuk usia 36-40 tahun dan 6 untuk usia di atas 40 tahun (Surdikha, 2012).

Metode Pengumpulan Sampel

Sampel dalam penelitian ini dipilih dengan cara purposive sampling dengan kriteria tertentu.

Metode Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data tersebut dikumpulkan dengan survei langsung melalui kuesioner yang didesain untuk memperoleh data tentang

budaya THK, penggunaan sistem informasi akuntansi dan usia.

Teknik Analisis Data

Uji Validitas dan Realiabilitas

Suatu skala pengukuran disebut valid apabila skala tersebut melakukan apa yang seharusnya dilakukan dan mengukur apa yang seharusnya diukur. Apabila skala pengukuran tidak valid maka skala tidak bermanfaat bagi peneliti karena tidak mengukur apa yang seharusnya diukur atau melakukan apa yang seharusnya dilakukan. Menurut Ghozali (2011) uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut

Menurut Ghozali (2011), reliabilitas sebenarnya adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dariwaktu ke waktu.

Pengujian Asumsi Klasik

Secara teoritis penggunaan model regresi akan menghasilkan nilai parameter yang valid, jika model tersebut dapat memenuhi persyaratan asumsi klasik. Asumsi klasik yang harus dipenuhi adalah variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal, tidak terdapat autokorelasi, tidak terjadi heterokedastisitas, dan tidak terjadi multikolinearitas.

(4)

Di dalam analisis data penelitian digunakan metode statistika. Seluruh perhitungan statistik dilakukan dengan menggunakan bantuan program komputer SPSS versi 16. Tingkat signifikansi yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebesar 0,05 (5%). Alat analisis yang digunakan untukmenguji hipotesis 1 adalah regresi linier sederhana, sedangkan untuk

menguji pengaruh budaya THK pada penggunaan sistem informasiakuntansidengan variabel

moderasi perspektif usia digunakan model persamaan sebagai berikut:

Yi = α0 + α1 X1 + ei……….. (1)

Yi = β0 + β1 X1 + β2 X2 + β3 ( X1*X2) + ei………. ………...…(2)

Keterangan:

Yi = penggunaan sistem informasi akuntansi (dependent variable)

X1 = budaya THK (independent variable)

X2 = usia (moderating variable)

α0 = Konstanta persamaan pertama.

β0 = Konstanta persamaan kedua.

β1= Koefesien regresi variabel independen budaya THK persamaan pertama.

β2= Koefesien regresi variabel independen budaya THK persamaan kedua.

β3 = Koefesien regresi variabel independen budaya THK persamaan ketiga.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil penelitian menunjukkan bahwa data penelitian valid dan reliable sehinggan bisa dilanjutkan ke uji asumsi klasik.

Uji Asumsi Klasik Uji Normalitas

Tabel Hasil Uji Normalitas

Tabel di atas menunjukkan titik menyebar di sekitar garis diagonal sehingga dapat disimpukan data terdistribusi normal.

(5)

Uji Multikolonieritas

Tabel Hasil Uji Multikolonieritas

Berdasarkan tabel di atas nilai VIF tidak melebihi 10 yang berarti tidak terjadi multikolonieritas antar variabel independen dalam model regresi.

Uji Heteroskedastisitas

Tabel Hasil Uji Heteroskedastisitas

Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) .930 .364 2.560 .012 USIA -.036 .040 -.081 -.890 .375 IMPLEMENTASI BUDAYA THK .008 .018 .042 .468 .641

a. Dependent Variable: ABSRES

Berdasarkan tabel di atas nilai signifikan di atas 0,05 ini berarti model regresi tidak mengandung heteroskedastisitas. Uji Hipotesis Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 2.896 .487 5.946 .000 IMPLEMENTASI BUDAYA THK .909 .034 .967 26.996 .000 XM -.008 .004 -.067 -1.879 .063 sig F = 0,000

Berdasarkan tabel di atas diperoleh nilai sig F = 0,000 < 0,05 sehingga dapat disimpulkan model dalam penelitian layak untuk digunakan.

Pengaruh Implementasi Budaya THK Pada Penggunaan Sistem Informasi Akuntansi

Berdasarkan tabel di atas nilai sig implementasi budaya THK 0,000 < 0,05 dengan koefisien regresi bertanda positif 0,909, ini berarti implemetasi budaya THK berpengaruh positif signifikan pada penggunaan SIA sehingga hipotesis diterima, Semakin tinggi pemahaman badaya THK akan meningkatkan penggunaan sitem informasi akuntansi. Hal ini disebabkan dengan meningkatnya pemahaman budaya maka pengguna sistem akan semakin

(6)

(pawongan) dan hubungan harmonis dengan lingkungan sekitar (pawongan). Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian dari Surdhika (2012) yang menyatakan bahwa budaya THK berpengaruh positif signifikan pada penggunaan sistem informasi akuntansi.

Pengaruh Usia Dalam Hubungan Implementasi Budaya THK Pada Penggunaan Sistem Informasi Akuntansi

Berdasarkan tabel di atas nila sig interaksi antara implementasi budaya THK dengan usia 0,063 > 0,05. Ini berarti usia tidak mampu memoderasi hubungan antara budaya THK

dengan penggunaan sistem informasi akuntansi. Hal ini berarti semakin produktif usia user

tidak mempengaruhi penggunaan SIA. Penyebabnya adalah user sudah kompeten dalam

memakai SIA dari pendidikan dan pelatihan yang diberikan oleh perusahaan. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian Al-Khadasah dan Sulieman (2009) yang menyatakan bahwa usia tidak mempengaruhi penggunaan sistem informasi akuntansi.

PENUTUP Simpulan

Simpulan dalam penelitian ini adalah:

1) Implementasi budaya THK berpengaruh positif signifikan pada penggunaan SIA

2) Usia tidak mampu memoderasi hubungan antara implementasi budaya THK dengan

penggunaan SIA.

DAFTAR PUSTAKA

Al-Khadash, Husam Aldeen dan Sulieman Al-Beshtawi, 2009, Attitudes Toward Learning Accounting By Computers: The Impact on Perceive, Journal of Acconting Accounting and Taxation, Vol. 1. No. 1.

Agung, Anak Agung Gde. 2009. Bawa Tri Hita Karana Go World, Bali Post, Minggu Pon, 5 April 2009.

Bodnar, George H dan Wiliiam S. Hopwood. 2006. Sistem Informasi Akuntansi. Andi: Yogyakarta.

Davis, Fred D.; Bagozzi, Richard P.; and Warshaw, Paul R. 1989. User Acceptance of Computer Technology: A Comparison of Two Theoretical Models, Management Science, Vol. 35, No. 8, Agustus, p. 982- 1003.

Dalem, A.A.G. R. 2007. Implementasi Tri HitaKarana dalam bidang Pariwisata Menuju Pembangunan Berkelanjutan, Jurnal lingkungan Hidup Bumi Lestari PPLH-UNUD Denpasar, Vol. 7, No. 1, hal. 78-84.

Ghozali, Imam, 2011, “Analisis Multivariate dengan Program SPSS”, Badan Penerbitan

Universitas Diponegoro, Semarang, Edisi 3.

Halim, Abdul. 1994. Bunga rampai Sistem Informasi Akuntansi, Edisi Pertama, BPFE, Yogyakarta.

Hartono, Jogiyanto. 1994. Sistem Informasi Akuntansi Berbasis Komputer: Konsep Dasar dan Komponen, Buku 1, BPFE, Yogyakarta.

Kaler, G.K. 1983. Butir-butir Tercecer Tentang Adat Bali Vol II (Scattered Thoughts on Balinese Custom Vol II), Bali Agung, Denpasar.

(7)

Kotter, J.P. and Heskett, J.L., 2002. Corporate Culture and Performance, Free Press, New York.

Lippert, Susan K. and Volkmar, John A. 2007. Cultural Effects on Technology Performance and Utilization: a Comparison of U.S. and Canadian Users, Journal of Global Information Management, Vol. 15, No. 2, April-June, p. 56-90.

Palguna, A.A.B. 2007. Budaya Tri Hita Karana dan Trikaya Parisudha, Wahana, Edisi No. 59 Th. XXIII Nopember 2007, Hal. 14-17

Pitana, IG. 1994. Desa Pekraman dalam arus Moderenisasi, In G. Pitana (Ed.): Dinamika Masyarakat dan Kebudayaan Bali (The Dynamic of Balinese Culture and Society), Denpasar: Bali Post Press) pp.137-169.

Radityo, Dody dan Zulaikha. 2007. Pengujian Model DeLone and McLean Dalam Pengembangan Sistem Informasi Manajemen (Kajian Sebuah Kasus), Materi SNA X Unhas Makasar, 26 ± 28 Juli 2007.

Riana, I Gede. 2010. Dampak Penerapan Budaya Tri Hita Karana terhadap Orientasi Kewirausahaan dan Orientasi Pasar serta Konsekuensinya terhadap Kinerja Usaha (Studi pada IKM Kerajinan Perak di Bali), Disertasi, Program Pasca Sarjana Universitas Brawijaya Malang.

Suardikha, I Made Sada, 2012, Pengaurh Implementasi Budaya Tri Hita Karana Terhadap Penggunaan Sistem Informasi Akuntansi Dimediasi Keyakinan Diri Atas komputer, Keinovaktifan Personal, Persepsi Kegunaan, dan Persepsi Kemudahan Pengguna Pada Bank Perkreditan Rakyat Di Bali, SNA XV, Banjarmasin 20-23 September 2012. Srite, Mark; Thacher, Jason Bennett; and Galy, Edith. 2008. Does Within-Culture Variation

Matter?, An Empirical Study of Computer Usage, Journal of Global Information Management, Vol. 16, Issue 1, p. 1-25.

Surpha, W. 1991. Eksistensi Desa Adat Bali (The Existence of Desa Adat In Bali), Upada Sastra, Denpasar.

Wilkinson, Joseph W.; Cerullo, Michael J.; Raval, Vasant; and Wong-On-Wong, Bernard. 2000. Accounting Information Systems (Essential Concepts and Ap.lications), Fourth Edition, John Wiley and Sons, Inc., New York

Windia, Wayan dan Dewi, Ratna Komala. 2007. Analisis Bisnis yang Berlandaskan Tri Hita Karana, Penerbit Universitas Udayana, Denpasar.

Xie, Bo, 2003, Older Adults, Computer, and The Internet: Future Directions, Gerontechjournal.net. Vol. 2 No. 4.

Gambar

Tabel Hasil Uji Normalitas
Tabel Hasil Uji Heteroskedastisitas  Coefficients a Model  Unstandardized Coefficients  Standardized Coefficients  t  Sig

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) Besarnya pengaruh manajemen berbasis sekolah terhadap kinerja guru pendidikan jasmani. 2) Besarnya pengaruh efektivitas

Aktiva tetap dicatat sebesar harga perolehannya yaitu jumlah uang yang dikeluarkan atau jumlah utang yang timbul untuk memperoleh aktiva tetap sampai dengan aktiva tersebut siap

Dari kedua percobaan menggunakan data uji naskah kuno yang memiliki masalah serat kertas yang lapuk ini, dapat disimpulkan bahwa metode usulan gagal dalam membinerisasi data yang

Pembuatan Fraksi Etil Asetat Daun Sukun ( Artocarpus altilis (Park) Fosberg.) dilakukan secara bertingkat dimulai dari memisahkan senyawa non polar menggunakan

Berdasarkan nilai koefisien determinan parsial (r 2 ) adalah 0.110889 maka dapat diketahui bahwa BOPO memberikan kontribusi sebesar 11.0889 persen terhadap ROA pada

”Untuk lokal masih bisa dipenuhi, tapi untuk luar negeri masih belum sanggup,” ujar pria yang kini mengembangkan usahanya dengan menjadi peternak ulat jerman. Di farm-nya

Catatan lapangan yang telah dianalisis secara tematik menunjukkan bahwa aktivitas bernyanyi yang menggunakan gerakan fisik tidak hanya berguna untuk mengajarkan

Penelitian ini diharapkan dapat menganalisis kualitas kompos yang dihasilkan dengan melakukan uji laboratorium terhadap kandungan unsur hara mikro (Fe. Mn, Zn) pada