• Tidak ada hasil yang ditemukan

EFEK FRAKSI ETIL ASETAT DAUN SUKUN (Artocarpus altilis (Park) Fosberg.) TERHADAP KADAR KALSIUM URIN TIKUS JANTAN GALUR SPRAGUE DAWLEY SECARA IN VIVO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "EFEK FRAKSI ETIL ASETAT DAUN SUKUN (Artocarpus altilis (Park) Fosberg.) TERHADAP KADAR KALSIUM URIN TIKUS JANTAN GALUR SPRAGUE DAWLEY SECARA IN VIVO"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

1

EFEK FRAKSI ETIL ASETAT DAUN SUKUN (Artocarpus altilis (Park) Fosberg.) TERHADAP KADAR KALSIUM URIN TIKUS JANTAN GALUR SPRAGUE

DAWLEY SECARA IN VIVO

Jatmiko Susilo, Sikni Retno K, Baiq Septia Hastuti

ABSTRACT

Sukun leaves (Artocarpus altilis (Park) Fosberg.) contain flavonoids that are supposed to excrete calcium. In this study aimed to determine the effect of ethyl acetat fraction of sukun leaves to prevent the calcium oxalate crystals formation in male sprague dawley strain rats in vivo.

This was a purely eksperimental study with post test only control group test. The sampel consisted of 24 male sprague dawley strain rats were divided into 4 group i.e. a negative control group were given inducer and CMC Na 1%, II groups III and IV treated with ethyl acetate fraction inducer coupled with high of sukun leaves (Artocarpus altilis (Park) Fosberg.) 5% b/v, 10% b/v and 15% b/v the oral. Inducer contains ethylene glikol 0,75% and amonium chlorida 2% to accelerate the calcium oxalate crystal formation. Urinary calcium levels will be measured by spectrofotometry autoanlizer. The average data of Urine Calcium level from 1st until 7th day will be analyzed by one way ANOVA SPSS with a 95% confidence level.

The results showed that ethyl acetat fraction sukun leaves (Artocarpus altilis (Park) Fosberg.) 5% b/v, 10% b/v dan 15% b/v prevent the calcium oxalate crystals formation in male sprague dawley strain rats in vivo with significance value at <0,05.

Key words: Sukun leaves (Artocarpus altilis (Park) Fosberg.), Ethylene glycol, Levels urinary calcium.

(2)

2

EFEK FRAKSI ETIL ASETAT DAUN SUKUN (Artocarpus altilis (Park) Fosberg.) TERHADAP KADAR KALSIUM URIN TIKUS JANTAN GALUR SPRAGUE

DAWLEY SECARA IN VIVO

Jatmiko Susilo, Sikni Retno K, Baiq Septia Hastuti

INTISARI

Daun sukun (Artocarpus altilis (Park) Fosberg.) mengandung flavonoid yang diduga dapat mengekskresikan kalsium. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek fraksi etil asetat daun sukun sebagai pencegah pembentukan kristal kalsium oksalat pada tikus jantan galur sprague dawley secara in vivo.

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni post test only control group desigen. Sampel terdiri dari 24 ekor tikus jantan galur sprague dawley dibagi menjadi 4 kelompok yaitu kelompok I kontrol negatif yang diberi inducer dan CMC Na 1%, kelompok II, III dan IV diberi perlakuan inducer + fraksi etil asetat daun sukun (Artocarpus altilis (Park) Fosberg.) dengan kadar 5% b/v, 10% b/v dan 15% b/v secara peroral. Inducer mengandung etilen glikol 0,75% dan amonium klorida 2% untuk pembentukan kristal kalsium oksalat. Kadar kalsium urin diukur dengan spektrofotometri autoanalizer. Data rata rata kadar kalsium urin dari hari ke-1 sampai hari ke-7 dianalisis dengan ANAVA satu jalan menggunakan SPSS dengan taraf kepercayaan 95%.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa fraksi etil asetat daun sukun (Artocarpus altilis (Park) Fosberg.) mempunyai kemampuan dalam mencegah pembaentukan kristal kalsium oksalat urin. Kadar 5% b/v, 10% b/v dan 15% b/v dari fraksi etil asetat daun sukun (Artocarpus altilis (Park) Fosberg.) dapat mencegah pembentukan kristal kalsium oksalat pada tikus jantan galur spraguedawley secara in vivo dengan nilai signifikansi <0,05.

Kata kunci: Daun sukun (Artocarpus altilis (Park) Fosberg.), Etilen glikol, Kadar kalsium urin.

(3)

3

PENDAHULUAN

Sukun (Artocarpus altilis (Park) Fosberg.) merupakan salah satu tanaman yang terdapat di Indonesia dan dimanfaatkan untuk kehidupan sehari-hari. Harmanto (2012), menyatakan daun dari tanaman sukun ini mempunyai banyak manfaat untuk pengobatan yaitu sebagai anti inflamasi, antiplatelet, antioksidan, antiatherosklerosis, antinefritis, antimikroba, antidiabetes, sakit gigi, gatal-gatal, jantung dan ginjal karena daun sukun mengandung saponin, polifenol, asam hidrosianat, kalium, asetilkolin, tanin, riboflavin, dan phenol. Ramadhani (2009), juga menyatakan daun dari tanaman ini mengandung kuersetin, champorol dan artoindonesianin. Artoindonesianin dan kuersetin merupakan senyawa turunan dari flavonoid.

Batu di saluran ureter dan ginjal disebutkan sebagai penyebab kedua yang sering memicu penyakit gagal ginjal. Karena tergolong membahayakan kesehatan maka diupayakan berbagai cara untuk mencegah, menghindari, dan mengatasi batu ginjal. Upaya pencegahan paling sederhana dengan mengatur jenis makanan yang dikonsumsi, banyak minum air putih dan olah raga teratur. Namun jika terbentuk batu dalam ginjal maka pengobatan dilakukan dengan operasi, penyinaran dan obat, baik dengan obat modern maupun tradisional (Yusurtadi, 1997 dalam Sasmito, 2001).

Kalsium pada batu ginjal diduga dapat membentuk senyawa kompleks dengan gugus – OH dari flavonoid sehingga membentuk Ca-flavonoid. Senyawa kompleks ini diduga lebih mudah larut dalam air, sehingga air yang ada dalam urin akan membantu kelarutan batu tersebut (Suharjo dan Cahyono, 2009 dalam Nisma, 2011).

Berdasarkan urain diatas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian apakah fraksi etil asetat daun sukun (Artocarpus altilis (Park) Fosberg.) mempunyai kemampuan dalam mencegah pembentukan kristal kalsium oksalat sehingga perlu dilakukan penelitian tentang efek fraksi etil asetat daun sukun (Artocarpus altilis (Park) Fosberg.) terhadap kadar kalsium urin pada tikus jantan galur sprague dawley secara in vivo.

BAHAN DAN CARA

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah daun sukun, hewan uji tikus jantan galur sprague dawley umur 2-3 bulan dengan berat rata-rata 180-200 gram, etanol 70%, n-heksana, etil asetat, etilen glikol 0,75%, amonium klorida 2%, aquadest, metanol, H2SO4, CMC Na 1%.

(4)

4

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah kandang tikus, timbangan, ayakan no.30 mesh, blender, batang pengaduk, panci, kain flanel, tabung reaksi, spuit oral, waterbath, spektrofotometri autoanalizer, micro pipet.

Determinasi tanaman dilakukan di Laboratorium Ekologi dan Biosistematika Jurusan Biologi Fakultas MIPA Universitas Diponegoro Semarang.

Simplisia daun sukun (Artocarpus altilis (Park) Fosberg.) diperoleh dari daerah Ungaran, Kabupaten Semarang. Daun sukun dicuci kemudian dilakukan pengeringan dengan perajangan yang bertujuan untuk mempercepat proses pengeringan. proses pengeringan dilakukan di bawah sinar matahari secara tidak langsung dengan ditutup kain hitam. Setelah kering daun dibuat serbuk dengan cara diblender sampai halus dan diayak dengan nomor ayakan 30 mesh.

Pembuatan ekstrak etanol daun sukun (Artocarpus altilis (Park) Fosberg.) dibuat dengan metode maserasi. Sebanyak 1000 g serbuk simplisia dimasukkan dalam panci kemudian diberi etanol 70% sebanyak 7500 ml. Maserasi dilakukan selama 5 hari dalam ruangan yang terlindung dari cahaya matahari dan dilakukan pengadukan. Ekstrak yang diperoleh disaring menggunakan kertas saring, kemudian dilakukan remaserasi. Remaserasi dilakukan selama 2 hari menggunakan sisa dari pelarut etanol sebanyak 2500 ml, lalu maserat dipindah dalam bejana tertutup, maserat dienaptuangkan atau disaring. Maserat I dan maserat II dikumpulkan selanjutnya diuapkan di waterbath pada suhu 500C hingga diperoleh ekstrak daun sukun (Artocarpus altilis (Park) Fosberg.)

Pembuatan Fraksi Etil Asetat Daun Sukun (Artocarpus altilis (Park) Fosberg.) dilakukan secara bertingkat dimulai dari memisahkan senyawa non polar menggunakan pelarut yang bisa menarik senyawa non polar yaitu n-heksana kemudian dilanjutkan dengan senyawa yang bersifat semi polar menggunakan pelarut yang bersifat semi polar yaitu etil asetat untuk menarik senyawa flavonoid yang terkandung dalam daun sukun (Artocarpus altilis (Park) Fosberg.). Setelah dilakukan fraksinasi, fraksi etil asetat yang diperoleh kemudian diuapkan di waterbath pada suhu 500C.

Penelitian ini menggunakan 24 ekor tikus jantan galur Sprague dawley yang dikelompokkan secara acak menjadi 4 kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 6 ekor tikus. Kelompok I kontrol negatif diberi inducer + CMC Na 1%, kelompok perlakuan II, III, dan IV diberi inducer + fraksi etil asetat daun sukun kadar 5% b/v, 10% b/v dan 15%

(5)

5

b/v. Inducer mengandung etilen glikol 0,75% dan amonium klorida 2% untuk mempercepat proses pembentukan kristal kalsium oksalat. Selama 7 hari masing-masing kelompok diberi perlakuan berupa pemberian inducer + fraksi etil asetat daun sukun secara peroral dengan cara dicekok menggunakan sonde lambung.Kadar kalsium urin hewan uji diukur setiap hari selama 7 hari menggunakan spektrofotometri autoanalizer.

Data rata-rata kadar kalsium urin hari ke-1 sampai hari ke-7 yang diperoleh kemudian dianalisis dengan ANAVA satu jalan dan dilanjutkan dengan uji LSD menggunakan SPSS 19.0 for windows dengan taraf kepercayaan 95%.

HASIL

Kunci determinasi : 1b-2b-3b-12b-13b-14b-17b-18b-19b-20b-21b-22b-23b-24b-25b-26b-27b-799b-800a (Famili 117. Moraceae) 1b-2b-4b-6b-8b-9b-15b (Genus. 9. Artocarpus) 1a-2a-3b-4b (Species Artocarpus altilis (Park) Fosberg.

Berdasarkan reaksi pengamatan warna, maka dapat disimpulkan bahwa di dalam fraksi etil asetat daun sukun (Artocarpus altilis (Park) Fosberg.) mengandung senyawa flavonoid dengan reaksi kimia sebagai berikut :

Gambar 1. Reaksi kimia identifikasi flavonoid

Tabel I. Hasil Pengamatan Rata-Rata Kadar Kalsium Urin Kumulatif Hari Ke 1-7 Tikus Jantan Galur Sprague Dawley

Kelompok perlakuan Mean ± SD

Kontrol negatif 0,86 ± 0,26 mg/ dl

P I (5%) 2,22 ± 0,46 mg/dl

P II (10%) 4,13 ± 1, 19 mg/dl

P III (15%) 6,92 ± 0,97 mg/dl

Keterangan

Mean : Nilai Rata-Rata kadar kalsium urin kumulatif hari ke 1-7 SD : Standar Deviasi

Flavonoid (kuning kehijauan)

kkkehijauan)

Kalkon (merah)

(merah)

flavonoid

(6)

6

Tabel II. Hasil Uji LSD Efek Fraksi Etil Asetat Daun Sukun (Artocarpus altilis (Park) Fosberg.) Terhadap Kadar Kalsium Urin Tikus Jantan Galur Sprague Dawley Secara In Vivo

Kelompok perlakuan Sig Keterangan

K (-) vs PI 0,009 Berbeda bermakna K (-) vs P2 0,000 Berbeda bermakna K (-) vs P3 0,000 Berbeda bermakna PI vs P2 0,001 Berbeda bermakna PI vs P3 0,000 Berbeda bermakna P2 vs P3 0,000 Berbeda bermakna

Variabel: rata-rata total Keterangan :

Kontrol (-) : inducer + CMC Na 1%

PI : inducer + fraksi etil asetat daun sukun kadar 5% b/v P2 : inducer + fraksi etil asetat daun sukun kadar 10% b/v P3 : inducer + fraksi etil asetat daun sukun kadar 15% b/v PEMBAHASAN

Hewan uji yang digunakan adalah tikus jantan galur sprague dawley sebanyak 24 ekor yang dikelompokkan menjadi 4 kelompok. Sebelum dilakukan perlakuan hewan uji dipuasakan terlebih dahulu selama 24 jam namun tetap diberi air minum. Tujuan dipuasakan untuk menghindari pengaruh makanan yang dapat mempengaruhi kadar kalsium urin tikus. Sebelum perlakuan urin kumulatif hewan uji selama 24 jam ditampung untuk diukur kadar kalsium awalnya, untuk mengetahui nilai kadar kalsium awal hewan uji. Hasil rata-rata kadar kalsium awal urin hewan uji sebesar 8,41 mg/dl. Penelitian ini dilakukan selama 7 hari dimana kadar kalsium urin diukur setiap hari untuk mengetahui ada tidaknya ekskresi kalsium urin tikus yang dilihat dari nilai kadar kalsium urin hewan uji. Alat yang digunakan untuk mengukur kadar kalsium urin adalah spektrofotometri autoanalizer menggunakan reagen o-cresopthalein-complexone.

Data rata-rata kadar kalsium urin hari ke-1 sampai hari ke-7 dianalisis dengan ANAVA satu jalan kemudian dilanjutkan dengan uji LSD menggunakan SPSS dengan taraf kepercayaan 95%. Hasil analisis menunujukkan nilai signifikansi p≥0,05 sehinggga dikatakan data terdistribusi normal dan homogen. Setelah diketahui data terdistribusi normal dan homogen maka dilanjutkan dengan uji ANAVA satu jalan. Dari hasil uji ANAVA satu jalan didapatkan nilai signifikasi sebesar 0,000 (p<0,05). Hal ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan antara keempat kelompok perlakuan sehingga dilanjutkan dengan uji LSD.

(7)

7

Berdasarkan uji LSD menunjukkan antara kelompok kontrol negatif dengan kelompok perlakuan I, kelompok perlakuan II dan kelompok perlakuan III didapatkan nilai signifikasi <0,05 menunjukkan hasil berbeda bermakna. Hal ini menunjukkan bahwa pengaruh dari pemberian fraksi etil asetat daun sukun kadar 5% b/v, 10% b/v dan 15% b/v dengan kontrol negatif mempunyai efek yang berbeda dalam mencegah pembentukan kristal kalsium oksalat.

Senyawa aktif yang terkandung dalam fraksi etil asetat daun sukun (Artocarpus altilis (Park) Fosberg.) dapat mengikat kalsium, senyawa aktif tersebut kemungkinan dari golongan flavonoid. Kalsium yang terikat oleh flavonoid akan membentuk suatu ikatan kalsium flavonoid melalui mekanisme kalsium pada batu ginjal dapat membentuk senyawa kompleks dengan gugus –OH dari flavonoid sehingga membentuk Ca-flavonoid. Senyawa kompleks ini diduga lebih mudah larut dalam air dan mudah diekskresikan. Aktivitas diuretik dari flavonoid dapat membantu pengeluaran batu dari dalam ginjal yaitu dikeluarkan bersama urin (Suharjo dan Cahyono, 2009 dalam Nisma, 2011).

KESIMPULAN

1. Fraksi etil asetat daun sukun (Artocarpusaltilis (Park) Fosberg.) mempunyai kemampuan mencegah pembentukan Kristal kalsium oksalat urin pada tikus jantan galur sprague dawley secara in vivo.

2. Kadar 5% b/v, 10% b/v dan 15% b/v dari fraksi etil asetat daun sukun (Artocarpusaltilis (Park) Fosberg.) mampu mencegah pembentukan Kristal kalsium oksalat urin pada tikus jantan galur sprague dawley secara in vivo.

SARAN

1. Perlu dilakukan penelitian isolasi senyawa yang berperan dalam fraksi etil asetat daun sukun (Artocarpusaltilis (Park) Fosberg.) sebagai pencegah pembentukan kristal kalsium oksalat urin.

2. Perlu dilakukan penelitian dengan cara pembedahan untuk mengetahui batu ginjal yang terbentuk dan untuk mengetahui kerusakan ginjal akibat pemberian etilen glikol 0,75% dan ammonium klorida 2%.

(8)

8

UCAPAN TERIMA KASIH

1. Drs. Jatmiko Susilo, Apt., M.Kes selaku Ketua Program Studi Farmasi STIKES Ngudi Waluyo Ungaran.

2. Seluruh staf dan dosen Program Studi Farmasi Stikes Ngudi Waluyo Ungaran atas kerjasamanya yang telah membantu dalam penyusunan skripsi.

DAFTAR PUSTAKA

1. Harmanto, N., 2012, Daun Sukun Si Daun Ajaib Penakluk Aneka Penyakit, AgroMedia Pustaka, Jakarta.

2. Ramdhani, AN., 2009, Uji Toksisitas Akut Ekstrak Etanol Daun Sukun (Artocarpus altilis) terhadap Larva Artemia salina Leach denganmetode Brine Shrimp Lethality Test (BST), Skripsi, Universitas Diponegoro, Semarang. www.undip.ac.id., April 2013. 3. Sasmito, 2001, Kemampuan Fraksi Ekstrak Air dan Etil Asetat Daun Benalu Mindi

(Dendropthoe falcate L.f Ettingsh) Melarutkan Batu Ginjal Kalsium In Vitro Yang Di Uji Dengan Metode Aktivasi Neoutron Cepat, Jurnal Penelitian, Fakultas Farmasi UGM, Yogyakarta.

4. Nisma, F., 2011, Pengaruh Penambahan Ekstrak Etanol 70% Buah Anggur Biru (Vitis vinifera L.) Terhadap Kelarutan Kalsium Batu Ginjal, Jurnal Penelitian, Jurusan Farmasi FMIPA Uhamka, Jakarta.

Gambar

Tabel    I.  Hasil  Pengamatan  Rata-Rata  Kadar  Kalsium  Urin  Kumulatif  Hari  Ke  1-7  Tikus Jantan Galur Sprague Dawley
Tabel II. Hasil Uji LSD Efek Fraksi Etil Asetat Daun Sukun (Artocarpus altilis (Park)       Fosberg.) Terhadap Kadar Kalsium Urin Tikus Jantan Galur Sprague Dawley  Secara In Vivo

Referensi

Dokumen terkait

Rendering merupakan suatu cara ekstraksi minyak atau lemak dari bahan yang diduga mengandung minyak atau lemak dengan kadar air yang tinggi.. Pada semua cara rendering,

A new class of regression-cum- ratio estimators has been proposed for two-phase sampling using information on two auxiliary variables derived from high resolution satellite data..

Perspektif ketiga adalah ekofeminisme yang melihat bahwa perempuan memiliki kedekatan emosional dengan lingkunga, sehingga O’Barry mendatangkan perempuan untuk

Cara kerja perpanjangan buku yaitu hanya dengan membawa KAP peminjam dan tidak harus peminjam sendiri yang datang (boleh diwakilkan). Setelah KAP peminjam diserahkan

Pada kondisi yang demikian, harga pasar akan didapatkan. melalui penetapan rata-rata harga barang

Oxford Learner’s Pocket Dictionary New York (03 ed): Oxford University Press.. A Glossary of Literary Term

[r]

Versi Program ; yaitu usulan penelitian yang mana hasil penelitian nanti difokusnya diarahkan kepada pemecahan masalah atau mencari informasi yang akan digunakan untuk