• Tidak ada hasil yang ditemukan

referat diuretik

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "referat diuretik"

Copied!
45
0
0

Teks penuh

(1)

Referat Referat Fakultas Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman Universitas Mulawarman

Diuretika

Diuretika

Disusun oleh Disusun oleh DM FK UNMUL DM FK UNMUL Fakultas Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman Universitas Mulawarman Samarinda Samarinda 2011 2011

(2)

BAB I BAB I

PENDAHULUAN PENDAHULUAN

Diuretik merupakan salah satu obat yang bekerja di

Diuretik merupakan salah satu obat yang bekerja di ginjal. Diuretik banyak ginjal. Diuretik banyak  digunakan di praktek klinik terutama untuk mengobati edema. Pemakaian diuretik  digunakan di praktek klinik terutama untuk mengobati edema. Pemakaian diuretik  sebagai terapi edema telah dimulai sejak abad ke-16. HgCl

sebagai terapi edema telah dimulai sejak abad ke-16. HgCl22 diperkenalkan olehdiperkenalkan oleh Paracelcus sebagai diuretik. 1930 Swartz menemukan bahwa sulfanilamide Paracelcus sebagai diuretik. 1930 Swartz menemukan bahwa sulfanilamide sebagai antimikrobial dapat juga digunakan untuk mengobati edema pada pasien sebagai antimikrobial dapat juga digunakan untuk mengobati edema pada pasien payah jantung, yaitu dengan meningkatkan eksresi dari Na

payah jantung, yaitu dengan meningkatkan eksresi dari Na++. Diuretik modern. Diuretik modern semakin berkembang sejak ditemukannya efek samping dari obat-obat semakin berkembang sejak ditemukannya efek samping dari obat-obat antimikroba yang mengakibatkan perubahan komposisi dan output urine. antimikroba yang mengakibatkan perubahan komposisi dan output urine. Terkecuali spironolakton, diuretik kebanyakan berkembang secara empiris, tanpa Terkecuali spironolakton, diuretik kebanyakan berkembang secara empiris, tanpa mengetahui

mengetahui mekanisme sistem mekanisme sistem transpor spesifik dtranspor spesifik di nephron.i nephron.(1)(1)

Diuretik adalah obat yang terbanyak diresepkan di USA, cukup efektif, Diuretik adalah obat yang terbanyak diresepkan di USA, cukup efektif, namun memiliki efek samping yang banyak pula. Oleh karena itu sebagai dokter namun memiliki efek samping yang banyak pula. Oleh karena itu sebagai dokter umum perlu untuk mengetahui jenis obat diuretik agar pemberian terapi diuretik  umum perlu untuk mengetahui jenis obat diuretik agar pemberian terapi diuretik  menjadi rasional.

(3)

TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA

A.

A. DefinisiDefinisi

Diuretik adalah obat yang bekerja pada ginjal dengan menambah Diuretik adalah obat yang bekerja pada ginjal dengan menambah kecepatan pembentukan urine Diuretika meningkatkan ekskresi air dan kecepatan pembentukan urine Diuretika meningkatkan ekskresi air dan natrium klorida.

natrium klorida.(2)(2)

B.

B. Fisiologi ginjalFisiologi ginjal

Ginjal merupakan sebuah organ tubuh yang berfungsi Ginjal merupakan sebuah organ tubuh yang berfungsi mengekskresi produk hasil metabolisme seperti urea, asam urat, dan mengekskresi produk hasil metabolisme seperti urea, asam urat, dan kreatinin. Disamping itu, ginjal juga memiliki fungsi lain yaitu sebagai kreatinin. Disamping itu, ginjal juga memiliki fungsi lain yaitu sebagai pengatur homeostasis dan regulasi elektrolit dan volum ekstraseluler dan pengatur homeostasis dan regulasi elektrolit dan volum ekstraseluler dan keseimbangan asam basa. Darah mengalami filtrasi, di mana semua keseimbangan asam basa. Darah mengalami filtrasi, di mana semua komponennya melintasi „saringan‟ ginjal kecual

komponennya melintasi „saringan‟ ginjal kecuali zat putih telur dan sel-seli zat putih telur dan sel-sel darah. Setiap ginjal mengandung lebih kurang 1 juta filter kecil darah. Setiap ginjal mengandung lebih kurang 1 juta filter kecil (glomeruli) dan setiap 50 menit se;uruh darah tubuh (k.l. 5 liter) sudah (glomeruli) dan setiap 50 menit se;uruh darah tubuh (k.l. 5 liter) sudah „dimurnikan‟ melewati saringan tersebut. Fungsi penting lainnya adalah „dimurnikan‟ melewati saringan tersebut. Fungsi penting lainnya adalah meregulasi kadar garam dan cairan tubuh. Ginjal merupakan organ meregulasi kadar garam dan cairan tubuh. Ginjal merupakan organ terpenting dalam pengaturan homeostasis, yaitu keseimbangan dinamis terpenting dalam pengaturan homeostasis, yaitu keseimbangan dinamis antara cairan intrasel dan ekstrasel, serta pemeliharaan volume total dan antara cairan intrasel dan ekstrasel, serta pemeliharaan volume total dan susunan cairan ekstrasel. Homeostasis sangat dipengaruhi oleh jumlah ion susunan cairan ekstrasel. Homeostasis sangat dipengaruhi oleh jumlah ion Na+, yang sebagian besar terdapat di luar sel, di cairan intrasel, dan di Na+, yang sebagian besar terdapat di luar sel, di cairan intrasel, dan di plasma darah. Kadar Na+ di cairan ekstrasel diregulasi oleh sekresi ADH plasma darah. Kadar Na+ di cairan ekstrasel diregulasi oleh sekresi ADH di

dineurohipofisis..neurohipofisis

Proses deuresis dimulai dengan mengalirnya darah kedalam Proses deuresis dimulai dengan mengalirnya darah kedalam glumeruli (gumpalan kapiler), yang terletak di bagian luar ginjal (

glumeruli (gumpalan kapiler), yang terletak di bagian luar ginjal (cortexcortex).). Dinding glumeruli inilah

Dinding glumeruli inilah yang berkerja sebagai saringan halus yang secarayang berkerja sebagai saringan halus yang secara pasif dapat dilintasi air, garam, dan glukosa. Ultrafiltrat yang diperoleh pasif dapat dilintasi air, garam, dan glukosa. Ultrafiltrat yang diperoleh dari filtrasi dan mnegandung banyak air serta elektrolit ditampung di dari filtrasi dan mnegandung banyak air serta elektrolit ditampung di wadah, yang mengelilingi setiap glomerulus seperti corong (kapsul wadah, yang mengelilingi setiap glomerulus seperti corong (kapsul

(4)

bowman) dan disalurkan ke pipa kecil. Tubuli ini terdiri dari bagian bowman) dan disalurkan ke pipa kecil. Tubuli ini terdiri dari bagian proksimal dan distal, yang dihubungi oleh sebuah lengkungan (

proksimal dan distal, yang dihubungi oleh sebuah lengkungan ( Henle’s Henle’s loop

loop). Air dan komponen yang sangat penting bagi tubuh, seperti glukosa). Air dan komponen yang sangat penting bagi tubuh, seperti glukosa dan garam-garam, antara lain ion Na+, ditarik kembali secara aktif di dan garam-garam, antara lain ion Na+, ditarik kembali secara aktif di ginjal. Zat-zat tersebut dikembalikan pada darah melalui kapiler yang ginjal. Zat-zat tersebut dikembalikan pada darah melalui kapiler yang mengelilingi tubuli. Sisanya yang tidak berguna seperti perombakan mengelilingi tubuli. Sisanya yang tidak berguna seperti perombakan metabolism protein untuk sebagian besar tidak diserap kembali.

metabolism protein untuk sebagian besar tidak diserap kembali.

Filtrate dari semua tubuli ditampung disuatu saluran pengumpul Filtrate dari semua tubuli ditampung disuatu saluran pengumpul ((ductuscolligensductuscolligens), dimana air di serap kembali. Filtrate akhir disalurkan), dimana air di serap kembali. Filtrate akhir disalurkan kekandung kemih dan ditimbun sebagai urine. Ultrafiltrat bagi orang kekandung kemih dan ditimbun sebagai urine. Ultrafiltrat bagi orang dewasa, setiap harinya dihasilkan rata-rata 180 liter yang dipekatkan dewasa, setiap harinya dihasilkan rata-rata 180 liter yang dipekatkan sampai lebih kurang 1 liter air kemih. 99% lainnya dirabsosi dan sampai lebih kurang 1 liter air kemih. 99% lainnya dirabsosi dan dikembalikan pada darah. Suatu obat hanya diperlukan sedikit untuk  dikembalikan pada darah. Suatu obat hanya diperlukan sedikit untuk  mengurangi reabsosi tubuler, misalnya dengan 1% mampu mengurangi reabsosi tubuler, misalnya dengan 1% mampu melipatgandak

(5)

Gambar 1. Anatomi nefron ginjal. Gambar 1. Anatomi nefron ginjal.(3)(3)

C.

C. Klasifikasi diuretikKlasifikasi diuretik

Diuretika terdiri dari bermacam-macam golongan obat Diuretika terdiri dari bermacam-macam golongan obat 1.

1. Inhibitor karbonik anhidraseInhibitor karbonik anhidrase 2.

2. Loop diureticsLoop diuretics 3.

3. ThiazideThiazide 4.

4. Diuretik hemat kaliumDiuretik hemat kalium 5.

(6)

6.

6. Antagonis ADHAntagonis ADH(4)(4)

Gambar 2. Tempat kerja berbagai jenis diuretika. Gambar 2. Tempat kerja berbagai jenis diuretika.(4)(4)

Diuretika bekerja di sepanjang tubulus ginjal dimana Diuretika bekerja di sepanjang tubulus ginjal dimana masing-masing tempat kerja berbeda-beda, yakni di:

masing tempat kerja berbeda-beda, yakni di: 

 Tubuli proksimalTubuli proksimal. Ultrafiltrat mengandung sejumlah besar garam yang. Ultrafiltrat mengandung sejumlah besar garam yang disini direabsorpsi secara aktif untuk kurang lebih 70 % antara lain untuk  disini direabsorpsi secara aktif untuk kurang lebih 70 % antara lain untuk  ion-Na

ion-Na++ dan air, begitu pula glukosa dan ureum. Karena reabsorpsidan air, begitu pula glukosa dan ureum. Karena reabsorpsi berlangsung secara proporsional, maka susunan filtrate tidak berubah dan berlangsung secara proporsional, maka susunan filtrate tidak berubah dan tetap isotonis terhadap plasma.

tetap isotonis terhadap plasma. Diuretika osmotisDiuretika osmotis (manitol, sorbitol)(manitol, sorbitol) bekerja di sini dengan merintangi reabsorpsi air

bekerja di sini dengan merintangi reabsorpsi air dan juga natrium.dan juga natrium.(5)(5) 

 Lengkungan henleLengkungan henle. Di bagian menaik dari. Di bagian menaik dari Henle’s Loop Henle’s Loop ini k.l. 25% dariini k.l. 25% dari semua ion Cl

semua ion Cl-- yang telah difiltrasi direabsorpsi secara aktif, disusul denganyang telah difiltrasi direabsorpsi secara aktif, disusul dengan reabsorpsi pasif dari Na

reabsorpsi pasif dari Na++ dan Kdan K++ tetapi tanpa air, hingga filtrate menjaditetapi tanpa air, hingga filtrate menjadi hipotonis.

(7)

etakrinat 

etakrinat , bekerja terutama di sini dengan merintangi transport Cl, bekerja terutama di sini dengan merintangi transport Cl-- dandan demikian reabsorpsi Na

demikian reabsorpsi Na++. pengeluaran K. pengeluaran K++dan air juga diperbanyak.dan air juga diperbanyak.(5)(5) 

 Tubuli distal.Tubuli distal. DiDi bagian pertamabagian pertama segmen ini, Nasegmen ini, Na++ direabsorpsi secaradireabsorpsi secara aktif pula tanpa air hingga filtrate menjadi lebih cair dan lebih hipotonis. aktif pula tanpa air hingga filtrate menjadi lebih cair dan lebih hipotonis. Senyawa thiazida

Senyawa thiazida dandan klortalidonklortalidon bekerja di tempat ini denganbekerja di tempat ini dengan memperbanyak ekskresi Na

memperbanyak ekskresi Na++ dan Cldan Cl-- sebesar 5-10%. Di bagian keduasebesar 5-10%. Di bagian kedua segmen ini, ion Na

segmen ini, ion Na++ ditukarkan dengan ion Kditukarkan dengan ion K++ atau NH4atau NH4++; proses ini; proses ini dikendalikan oleh hormon anak ginjal aldosteron.

dikendalikan oleh hormon anak ginjal aldosteron. Antagonis aldosteronAntagonis aldosteron (spironolakton) dan

(spironolakton) dan zat-zat penghemat kaliumzat-zat penghemat kalium (amilorida, triamteren)(amilorida, triamteren) bertitik kerja disini

bertitik kerja disini dengan mengakibadengan mengakibatkan ekskresi Natkan ekskresi Na++dan retensi Kdan retensi K++..(5)(5) 

 Saluran pengumpul.Saluran pengumpul. Hormone antidiuretik Hormone antidiuretik  ADH (vasopresin)ADH (vasopresin) daridari hipofisis bertitik kerja di sini dengan jalan memengaruhi permeabilitas hipofisis bertitik kerja di sini dengan jalan memengaruhi permeabilitas bagi air dari sel-sel saluran ini.

bagi air dari sel-sel saluran ini.(5)(5)

1.

1. Loop Diuretik (Diuretik Kuat/ Loop Diuretik (Diuretik Kuat/  High-ceiling diuretics High-ceiling diuretics)) Farmakodinamik

Farmakodinamik

Loop dieuretik terutama bekerja dengan menghambat reabsorbsi elektrolit Loop dieuretik terutama bekerja dengan menghambat reabsorbsi elektrolit Na

Na++ /K /K++ /2Cl /2Cl-- di ansa henle ascenden bagian epitel tebal; tempat kerjanya didi ansa henle ascenden bagian epitel tebal; tempat kerjanya di permukaan sel epitel bagian luminal (yang menghadap ke lumen tubuli). Pada permukaan sel epitel bagian luminal (yang menghadap ke lumen tubuli). Pada pemberian IV obat ini cenderung menigkatkan aliran darah ginjal tanpa disertai pemberian IV obat ini cenderung menigkatkan aliran darah ginjal tanpa disertai peningkatan filtrasi glomerulus. Peningkatan aliran darah ginjal ini relative hanya peningkatan filtrasi glomerulus. Peningkatan aliran darah ginjal ini relative hanya berlangsung sebentar. Dengan berkurangnya cairan ekstra sel akibat dieresis, berlangsung sebentar. Dengan berkurangnya cairan ekstra sel akibat dieresis, maka aliran darah ginjal menurun dan hal ini akan mengakibatkan meningkatnya maka aliran darah ginjal menurun dan hal ini akan mengakibatkan meningkatnya reabsorpsi cairan dan elektrolit di tubuli proksimal. Hal terakhir ini merupakan reabsorpsi cairan dan elektrolit di tubuli proksimal. Hal terakhir ini merupakan suatu mekanisme kompensasi yang membatasi jumlah zat terlarut yang mencapai suatu mekanisme kompensasi yang membatasi jumlah zat terlarut yang mencapai bagian epitel tebal Henle

(8)

Farmakokinetik Farmakokinetik Absorbsi

Absorbsi

loop diuretic mudah diserap melelui saluran cerna, dengan derajat yang loop diuretic mudah diserap melelui saluran cerna, dengan derajat yang berbeda-beda. Bioavalabilitas furosemid 65% sedangkan bumetenid hampir berbeda-beda. Bioavalabilitas furosemid 65% sedangkan bumetenid hampir 100%.

100%. Distribusi Distribusi

Obat golongan ini terikat pada protein plasma secara ekstensif, sehingga tidak  Obat golongan ini terikat pada protein plasma secara ekstensif, sehingga tidak  difiltrasi glomerulus tetapi cepat sekali disekresi melalui system transport difiltrasi glomerulus tetapi cepat sekali disekresi melalui system transport asam organic di tubulus proksimal.

(9)

Metabolism Metabolism

Obat terakumulasi di cairan tubuli dan mungkin sekali di tempat kerja Obat terakumulasi di cairan tubuli dan mungkin sekali di tempat kerja didaerah yang lebih distal lagi.

didaerah yang lebih distal lagi. Eksresi

Eksresi

Kira-kira 2/3 dari asam etakrinat yang diberikan IV diekskresi melalui ginjal Kira-kira 2/3 dari asam etakrinat yang diberikan IV diekskresi melalui ginjal dalam bentuk utuh dan dalam konjugasi dengan senyawa sulfhidil terutama dalam bentuk utuh dan dalam konjugasi dengan senyawa sulfhidil terutama sistein dan N-asetil sistein.

sistein dan N-asetil sistein.(6)(6)

Tabel 1. Bioavailabilitas, waktu paruh, dan rute eliminasi berbagai jenis loop Tabel 1. Bioavailabilitas, waktu paruh, dan rute eliminasi berbagai jenis loop diuretika.

diuretika.(1)(1)

Nama obat

Nama obat BioavailabilitasBioavailabilitas oral

oral T T  ½  ½ (jam) (jam) Rute Rute eliminasieliminasi Furosemide

Furosemide LASIX) LASIX) 60% 60% 1.5 1.5 65% 65% R, R, 35% 35% MM Bumetanide

Bumetanide (BUMEX) (BUMEX) 80% 80% 0.8 0.8 62% 62% R, R, 38% 38% MM Ethacrynic

Ethacrynic acid acid (EDECRIN) (EDECRIN) 100% 100% 1 1 67% 67% R, R, 33% 33% MM Torsemide

Torsemide (DEMADEX) (DEMADEX) 80% 80% 3.5 3.5 20% 20% R, R, 80% 80% MM Axosemide*

Axosemide* 12% 12% 2.5 2.5 27% 27% R, R, 63% 63% MM Piretanide*

Piretanide* 80% 80% 0.60.6 –  – 1.5 1.5 50% 50% R, R, 50% 50% MM

R:

R: ekskresi renalekskresi renal

M

M: metabolism: metabolism

Indikasi atau Penggunaan klinik Indikasi atau Penggunaan klinik (6)(6)

Gagal jantung Gagal jantung

Furosemid merupakan obat standar untuk gagal jantung yang disertai edem Furosemid merupakan obat standar untuk gagal jantung yang disertai edem dan tanda-tanda bendungan sirkulasi seperti peninggian tekanan vena jugular, dan tanda-tanda bendungan sirkulasi seperti peninggian tekanan vena jugular, edema paru, edema tungkai, dan asites. Furosemid lebih banyak digunakan edema paru, edema tungkai, dan asites. Furosemid lebih banyak digunakan dari pada asam etakrinat, karena gangguan saluran cerna lebih ringan dan dari pada asam etakrinat, karena gangguan saluran cerna lebih ringan dan kurva dosis respons kurang curam. Untuk edema paru akut diperlukan kurva dosis respons kurang curam. Untuk edema paru akut diperlukan pemberian secara intravena. Pada keadaan ini perbaikan klinik dicapai karena pemberian secara intravena. Pada keadaan ini perbaikan klinik dicapai karena terjadi perubahan hemodinamik dan penurunan volume cairan ekstrasel terjadi perubahan hemodinamik dan penurunan volume cairan ekstrasel dengan cepat, sehingga alir balik vena dan curah ventrikel

dengan cepat, sehingga alir balik vena dan curah ventrikel kanan berkurang.kanan berkurang. Edema refrakter

Edema refrakter

Untuk mengatasi edema refrakter diuretic loop biasanya diberikan bersama Untuk mengatasi edema refrakter diuretic loop biasanya diberikan bersama diuretic lain, misalnya thiazid atau diuretic hemat kalium. Pemakaian dua diuretic lain, misalnya thiazid atau diuretic hemat kalium. Pemakaian dua

(10)

macam obat diuretic loop secara bersamaan merupakan tindakan tidak  macam obat diuretic loop secara bersamaan merupakan tindakan tidak  rasional.

rasional.

Asites dan edema akibat gagal ginjal Asites dan edema akibat gagal ginjal

Diuretic loop merupakan obat efektif untuk asites akibat penyakit sirosis Diuretic loop merupakan obat efektif untuk asites akibat penyakit sirosis hepatis. Dan edema akibat gagal ginjal.

hepatis. Dan edema akibat gagal ginjal. Gagal ginjal akut

Gagal ginjal akut

Loop diuretic diberikan pada pasien gagal ginjal akut yang masih awal baru Loop diuretic diberikan pada pasien gagal ginjal akut yang masih awal baru terjadi namun hasilnya tidak konsisiten.

terjadi namun hasilnya tidak konsisiten. Menurunkan kadar kalsium plasma

Menurunkan kadar kalsium plasma

Diuretic loop dapat menurunkan kadar kalsium plasma pada pasien Diuretic loop dapat menurunkan kadar kalsium plasma pada pasien hiperkalsemia simptomatis dengan cara meningkatkan ekskresi kalsium hiperkalsemia simptomatis dengan cara meningkatkan ekskresi kalsium melalui urin. Bila digunakan untuk tujuan ini, maka perlu pula diberika melalui urin. Bila digunakan untuk tujuan ini, maka perlu pula diberika suplemen Na

suplemen Na++ dan Cldan Cl-- untuk menggantikan kehilangan Nauntuk menggantikan kehilangan Na++ dan Cldan Cl-- melaluimelalui urin.

urin.

Cara pemberian dan dosis Cara pemberian dan dosis

Sebaiknya diberikan secara oral, kecuali bila

Sebaiknya diberikan secara oral, kecuali bila diperlukan untuk dieresis segera,diperlukan untuk dieresis segera, maka dapat diberikan IM satu IV. Bila ada nefrosis atau gagal ginjal kronik  maka dapat diberikan IM satu IV. Bila ada nefrosis atau gagal ginjal kronik  maka diperlukan dosis furosemid jauh lebih besar daripada dosis biasa. Hal maka diperlukan dosis furosemid jauh lebih besar daripada dosis biasa. Hal iniini disebabkan oleh banyaknya protein dalam cairan tubuli yang akan mengikat disebabkan oleh banyaknya protein dalam cairan tubuli yang akan mengikat furosemid sehingga menghambat dieresis. Selain itu pada pasien dengan furosemid sehingga menghambat dieresis. Selain itu pada pasien dengan uremia, sekresi furosemid melalui tubuli menurun.

uremia, sekresi furosemid melalui tubuli menurun.(5)(5)

Dosis obat Dosis obat

Table . Sediaan, Dosis, Dan Efek Diuretic

Table . Sediaan, Dosis, Dan Efek Diuretic LoopLoop(6)(6) Obat

Obat Sediaan Sediaan Dosis Dosis EfekEfek Furosemid

Furosemid Tab.20&40 Tab.20&40 mgmg Injeksi 20 Injeksi 20 mg/ampl 2 ml mg/ampl 2 ml

 10-40 mg oral 2x sehari10-40 mg oral 2x sehari (HT)

(HT) 

 20-80 mg iv, 2-3 x sehari20-80 mg iv, 2-3 x sehari (CHF) (CHF)   Sampai 250-2000 mgSampai 250-2000 mg oral/iv oral/iv 

 Diuresis dalamDiuresis dalam 10-20 menit 10-20 menit 

 Efek maksimalEfek maksimal 1,5 jam

1,5 jam 

 Lama kerja 4-5Lama kerja 4-5  jam

 jam Torsemid

(11)

(HT) (HT) 

 10-20 mg (CHF), oral10-20 mg (CHF), oral atau iv, dapat naik sampai atau iv, dapat naik sampai 200 mg

200 mg

 Efek maksimal 60Efek maksimal 60 menit

menit 

 Lama kerja 6-8Lama kerja 6-8  jam  jam Butenamid Tab.0,5&1mg Butenamid Tab.0,5&1mg Inj. 5 mg Inj. 5 mg 

 0,5-2 mg, oral 1-2x sehari0,5-2 mg, oral 1-2x sehari 

 Maksimum 10 mg/hariMaksimum 10 mg/hari

 Onset 75-90 menitOnset 75-90 menit 

 Lama kerja 4-5Lama kerja 4-5  jam  jam Asam Asam etakrinat etakrinat Tab 25& 50 Tab 25& 50 mg mg Injeksi Injeksi 50mg/amp 50mg/amp   50-200mg/hari50-200mg/hari   0,5-1 mg/kg BB0,5-1 mg/kg BB   Efek samping Efek samping(5)(5) o

o Gangguan cairan elektrolitGangguan cairan elektrolit

Sebagian efek berkaitan dengan gangguan keseimbangan elektrolit dan cairan Sebagian efek berkaitan dengan gangguan keseimbangan elektrolit dan cairan antara lain: hipotensi, hiponatremia, hipokalemia, hipokloremia, hipokalsemia, antara lain: hipotensi, hiponatremia, hipokalemia, hipokloremia, hipokalsemia, dan hipomagnesia

dan hipomagnesia

o

o OtotoksisitasOtotoksisitas

Asam etakrinat dapat menyebabkan ketulian sementara maupun menetap, dan Asam etakrinat dapat menyebabkan ketulian sementara maupun menetap, dan ini merupakan efek samping serius. Ketulian

ini merupakan efek samping serius. Ketulian sementara juga dapat terjadi padasementara juga dapat terjadi pada furosemid dan jarang pada butenamid. Ketulian disebabkan oleh perubahan furosemid dan jarang pada butenamid. Ketulian disebabkan oleh perubahan komposisi elektrolit cairan endolimf.

komposisi elektrolit cairan endolimf.

o

o Efek metabolik Efek metabolik 

Hiperuresemia, hiperglikemia, penigkatan kolesterol LDL dan trigliserida Hiperuresemia, hiperglikemia, penigkatan kolesterol LDL dan trigliserida serta penurunan HDL.

serta penurunan HDL.

o

o Reaksi alergiReaksi alergi

Berkaitan dengan struktur model yang menyerupai sulfonamide, sehingga Berkaitan dengan struktur model yang menyerupai sulfonamide, sehingga dikontraindikasika

dikontraindikasikan pada pasien n pada pasien dengan riwayat alergi sulfonamide.dengan riwayat alergi sulfonamide.

o

o Nefritis intersisialis alergik Nefritis intersisialis alergik 

Furosemid dapt menyebabkan nefritis intersisialis alergik yang menyebabkan Furosemid dapt menyebabkan nefritis intersisialis alergik yang menyebabkan gagal ginjal reversible.

(12)

Kontraindikasi dan perhatian Kontraindikasi dan perhatian

Gagal ginjal yang disertai anuria, Hati-hati pada pasien yang dicurigai Gagal ginjal yang disertai anuria, Hati-hati pada pasien yang dicurigai hipokalemia, gout, hiperkalsemia, pengguna digitalis dan sirosis hepatik Tidak  hipokalemia, gout, hiperkalsemia, pengguna digitalis dan sirosis hepatik Tidak  dianjurkan pada wanita hamil.

dianjurkan pada wanita hamil.

Interaksi obat Interaksi obat(5)(5) o

o Pemberian diuretic loop dapat meningkatkan risiko aritmia pada pasien yangPemberian diuretic loop dapat meningkatkan risiko aritmia pada pasien yang  juga mendapat digitalis atau obat antiaritmia.

 juga mendapat digitalis atau obat antiaritmia. o

o Pemberian bersama obat yang bersifat nefrotoksik seperti amininoglikosidaPemberian bersama obat yang bersifat nefrotoksik seperti amininoglikosida dan anti kanker sispaltin

dan anti kanker sispaltin akan meningkatkan risiko nefrositotoksisitas.akan meningkatkan risiko nefrositotoksisitas. o

o Probenesid mengurangi sekresi diuretic ke lumen tubulus sehingga efek Probenesid mengurangi sekresi diuretic ke lumen tubulus sehingga efek  diuresisnya berkurang.

diuresisnya berkurang. o

o Berinteraksi dengan warfarin dan klofibrat melalui penggeseran ikatannyaBerinteraksi dengan warfarin dan klofibrat melalui penggeseran ikatannya dengan protein.

dengan protein. o

o Pada penggunaan jangkPada penggunaan jangka lama diuretic loop a lama diuretic loop dapat menurunkan klirens litium.dapat menurunkan klirens litium. o

o Penggunaan bersama sefalosporin dapat menigkatkan nefrotoksisitasPenggunaan bersama sefalosporin dapat menigkatkan nefrotoksisitas sefalosporin

sefalosporin o

o Anti inflamasi non steroid terutama indometasin dan kortikosteroid melawanAnti inflamasi non steroid terutama indometasin dan kortikosteroid melawan kerja furosemid.

kerja furosemid.

2.

2. Thiazid atau BenzotiazidThiazid atau Benzotiazid Sejarah

Sejarah

Tiazid atau benzotiazid disintesis

Tiazid atau benzotiazid disintesis dalam rangka penelitian zat dalam rangka penelitian zat penghampenghambatbat enzim karbonik anhidrase. Komposisi yang terbentuk setelah pemberian obat ini enzim karbonik anhidrase. Komposisi yang terbentuk setelah pemberian obat ini ternyata banyak mengandung ion klorida, efek sangat berbeda dengan senyawa ternyata banyak mengandung ion klorida, efek sangat berbeda dengan senyawa induknya yaitu benzene disulfonamid. Penelitian lebih lanjut menunjukkan bahwa induknya yaitu benzene disulfonamid. Penelitian lebih lanjut menunjukkan bahwa tiazid berefek langsung terhadap transport Na

tiazid berefek langsung terhadap transport Na++ dan Cldan Cl-- di tubuli ginjal, lepas daridi tubuli ginjal, lepas dari efek penghambatannny

efek penghambatannnya ta terhadap enzim karbonik erhadap enzim karbonik anhidrase.anhidrase.

Protoipe golongan tiazid, yang merupakan obat tandingan pertama Protoipe golongan tiazid, yang merupakan obat tandingan pertama golongan Hg-organik, yang telah mendominasi selama lebih dari 30 tahun.

(13)

Farmakodinamik Farmakodinamik

Diuretic tiazid bekerja dengan menghambat simporter Na

Diuretic tiazid bekerja dengan menghambat simporter Na++ dan Cldan Cl-- di huludi hulu tubulus distal. System transport ini dalam keadaan normal berfungsi membawa tubulus distal. System transport ini dalam keadaan normal berfungsi membawa Na

Na++ dan Cldan Cl-- dari lumen ke dalam sel epitel tubulus. Nadari lumen ke dalam sel epitel tubulus. Na++ selanjutya dipompakan keselanjutya dipompakan ke luar tubulus dan ditukar dengan K

luar tubulus dan ditukar dengan K++ , sedangkan Cl, sedangkan Cl-- dikeluarkan melalui kanaldikeluarkan melalui kanal klorida.

klorida.

Efek farmakodinamik tiazid yang utama adalah meningkatkan sekresi Efek farmakodinamik tiazid yang utama adalah meningkatkan sekresi natrium, klorida dan sejumlah air. Efek natrieresis dan klouresis ini disebabkan natrium, klorida dan sejumlah air. Efek natrieresis dan klouresis ini disebabkan oleh penghambatan mekanisme reabsorpsi elektrolit ada hulu tubuli distal (

oleh penghambatan mekanisme reabsorpsi elektrolit ada hulu tubuli distal (earlyearly distal tubule

distal tubule). Laju ekskresi Na). Laju ekskresi Na++ maksimal maksimal ditimbulkan ditimbulkan oleh tiazid oleh tiazid relative relative lebihlebih rendah dibandingkan dengan apa yang dicapai oleh beberapa diuretic lain, hal ini rendah dibandingkan dengan apa yang dicapai oleh beberapa diuretic lain, hal ini disebabkan 90% Na

disebabkan 90% Na++ dalam cairan filtrate tdalam cairan filtrate telah direabsorpsi lebih dahulu sebelumelah direabsorpsi lebih dahulu sebelum ia mencapai tempat kerja.

ia mencapai tempat kerja.(6)(6)

Derivate tiazid memperlihatkan efek penghambatan karbonik anhidrase Derivate tiazid memperlihatkan efek penghambatan karbonik anhidrase dengan potensi yang berbeda-beda. Zat yang aktif sebgai penghambat karbonik  dengan potensi yang berbeda-beda. Zat yang aktif sebgai penghambat karbonik  anhidrase,

anhidrase, dalam dodalam dosis yang sis yang mencukupi, mencukupi, memperlihatkan memperlihatkan efek sefek sama sepeama sepertirti asetazolamid dalam ekskresi bikarbonat. Efek penghambatan karbonik anhidrase asetazolamid dalam ekskresi bikarbonat. Efek penghambatan karbonik anhidrase ini tidak berarti secara klinis. Efek penghambatan karbonik anhidrase di luar ini tidak berarti secara klinis. Efek penghambatan karbonik anhidrase di luar ginjal praktis tidak terlihat karena tiazid tidak tertimbun di sel lain.

(14)

Pada pasien h

Pada pasien hipertensi, tiazid menurunkaipertensi, tiazid menurunkan tekanan darah bun tekanan darah bukan saja kan saja karenakarena efek diuretiknya, tetapi juga karena efek

efek diuretiknya, tetapi juga karena efek langsung terhadap arteriol seingga terjadilangsung terhadap arteriol seingga terjadi vasodilatasi.

vasodilatasi.(5)(5)

Pada pasien diabetes insipidus, tiazid justu mengurangi dieresis. Efek ini Pada pasien diabetes insipidus, tiazid justu mengurangi dieresis. Efek ini kita jumpai baik pada diabetes insipidus nefrogen maupun yang disebabkan oleh kita jumpai baik pada diabetes insipidus nefrogen maupun yang disebabkan oleh kerusakan hipofise posterior. Efek ini berdasarkan pengurangan volume plasma kerusakan hipofise posterior. Efek ini berdasarkan pengurangan volume plasma yang diikuti oleh penurunan laju filtrasi glomerulus sehingga meningkatkan yang diikuti oleh penurunan laju filtrasi glomerulus sehingga meningkatkan reabsorpsi Na dan air di tubulis proksimal. Akibatnya jumlah air dan Na yang reabsorpsi Na dan air di tubulis proksimal. Akibatnya jumlah air dan Na yang melewati segmen distal berkurang sehingga volume maksimal urin yang encer melewati segmen distal berkurang sehingga volume maksimal urin yang encer  juga berkurang. Hasil akhirnya adalah p

 juga berkurang. Hasil akhirnya adalah pengurangan poliuria secara signifikan.engurangan poliuria secara signifikan. (6)(6) Fungsi ginjal

Fungsi ginjal

Tiazid dapat mengurangi kecepatan filtrasi glomerulus, terutama bila Tiazid dapat mengurangi kecepatan filtrasi glomerulus, terutama bila diberikan secara intravena. Efek ini mungkin disebabkan oleh pengurangan diberikan secara intravena. Efek ini mungkin disebabkan oleh pengurangan aliran darah ginjal. Namun berkurangnya filtrasi

aliran darah ginjal. Namun berkurangnya filtrasi ini sedikit sekali pengaruhnyaini sedikit sekali pengaruhnya terhadap efek diuretic tiazid, dan hanya mempunyai arti klinis bila fungsi terhadap efek diuretic tiazid, dan hanya mempunyai arti klinis bila fungsi ginjal memang sudah kurang.

ginjal memang sudah kurang.(6)(6) Asam urat

Asam urat

Tiazid dapat meningkatkan kadar asam urat darah dengan 2 mekanisme: Tiazid dapat meningkatkan kadar asam urat darah dengan 2 mekanisme: 1.Tiazid meninggikan reabsorpsi asam urat di tubuli proksimal

1.Tiazid meninggikan reabsorpsi asam urat di tubuli proksimal 2.Tiazid menghamba

2.Tiazid menghambat sekresi asam urat t sekresi asam urat oleh tubuli.oleh tubuli.

Peninggian kadar asam urat ini kurang begitu berarti karena insiden serangan Peninggian kadar asam urat ini kurang begitu berarti karena insiden serangan akut gout terutama berhubunga dengan asam urat dalam plasma sebelum akut gout terutama berhubunga dengan asam urat dalam plasma sebelum pengobatan tiazid.

pengobatan tiazid.(5)(5) Cairan ekstrasel

Cairan ekstrasel

Tiazid dapat meninggikan ekskresi ion K+ terutama pemberian jangka pendek, Tiazid dapat meninggikan ekskresi ion K+ terutama pemberian jangka pendek, mungkin efek ini menjadi

mungkin efek ini menjadi kecil bila penggunaannya berlangsung dalam jangkakecil bila penggunaannya berlangsung dalam jangka panjang. Ekskresi natrium yang berlebihan tanpa disertai jumlah air yang panjang. Ekskresi natrium yang berlebihan tanpa disertai jumlah air yang sebanding, dapat menyebabkan hiponatremi dan hipokloremia, terutama bila sebanding, dapat menyebabkan hiponatremi dan hipokloremia, terutama bila pasien mendapat diet rendah garam. Namun secara keseluruhan golongan pasien mendapat diet rendah garam. Namun secara keseluruhan golongan tiazid cenderung menimbulkan gangguan komposisi cairan ekstrasel yang tiazid cenderung menimbulkan gangguan komposisi cairan ekstrasel yang lebih ringan dibandingkan diuretic loop, karena intensitas dieresis yang lebih ringan dibandingkan diuretic loop, karena intensitas dieresis yang

(15)

ditimbulkan

ditimbulkan lebih lebih rendah. rendah. Ekskresi Ekskresi MgMg2+2+ meningkat, sehingga dapatmeningkat, sehingga dapat menimbulkan hipomagnesia.

menimbulkan hipomagnesia.(5)(5)

Ekskresi yodida dan bromide secara kualitatif sama dengan ekskresi Ekskresi yodida dan bromide secara kualitatif sama dengan ekskresi klorida. Diuretic yang menyebabkan klouresis juga akan meningkatkan klorida. Diuretic yang menyebabkan klouresis juga akan meningkatkan ekskresi kedua ion halogen lain. Dengan demikian semua obat yang bersifat ekskresi kedua ion halogen lain. Dengan demikian semua obat yang bersifat klouresis dapat digunakan untuk menanggulangi keracunan bromide. Selain klouresis dapat digunakan untuk menanggulangi keracunan bromide. Selain itu penggunaan diuretic yang berkepanjangan dapat menigkatkan sekresi itu penggunaan diuretic yang berkepanjangan dapat menigkatkan sekresi yodida dengan akibat dapat terjadi deplesi yodida ringan.

yodida dengan akibat dapat terjadi deplesi yodida ringan.

Farmakokinetik Farmakokinetik(6)(6) Absorpsi

Absorpsi

Absorpsi tiazid melalui saluran cerna baik. Umumnya efek obat tampak  Absorpsi tiazid melalui saluran cerna baik. Umumnya efek obat tampak  setelah 1 jam.

setelah 1 jam. Distribusi

Distribusi

Klortiazid didistribusikan ke seluruh ruang intrasel dan dapat melewati sawar Klortiazid didistribusikan ke seluruh ruang intrasel dan dapat melewati sawar uri, tetapi obat ini hanya ditimbun dalam jaringan ginjal saja.

uri, tetapi obat ini hanya ditimbun dalam jaringan ginjal saja. Metabolisme dan Ekskresi

Metabolisme dan Ekskresi

Dengan suatu proses aktif, tiazid diekskresi oleh sel t

Dengan suatu proses aktif, tiazid diekskresi oleh sel tubuli proksimal ke dalamubuli proksimal ke dalam cairan tubuli. Jadi klirens ginjal obat ini besar sekali, biasanya dalam 3-6 jam cairan tubuli. Jadi klirens ginjal obat ini besar sekali, biasanya dalam 3-6 jam sudah diekskresi dari tubuh.

sudah diekskresi dari tubuh.

Obat

Obat Bioavailabilitas Bioavailabilitas oraloral T T  ½  ½ jamjam EliminasiEliminasi

Bendroflumethiazide Bendroflumethiazide (NATURETIN) (NATURETIN) 100% 3 100% 3 –  – 3.9 3.9 30% 30% R, R, 70%70% M M Chlorothiazide

Chlorothiazide (DIURIL) (DIURIL) 99 –  – 56% (dose-56% (dose-dependent) dependent) 1.5 R 1.5 R Hydrochlorothiazide Hydrochlorothiazide (HYDRODIURIL) (HYDRODIURIL) 70% 70% 2.5 2.5 RR Hydroflumethiazide

Hydroflumethiazide (SALURON) (SALURON) 50% 50% 17 17 4040 –  – 80% R,80% R, 20

20 –  – 60% M60% M Methyclothiazide

Methyclothiazide (ENDURON) (ENDURON) ID ID ID ID MM Polythiazide

Polythiazide (RENESE) (RENESE) 100% 100% 25 25 25% 25% R, R, 75%75% U

U Trichlormethiazide

Trichlormethiazide (NAQUA) (NAQUA) ID ID 2.32.3 –  – 7.3 7.3 RR Chlorthalidone

Chlorthalidone (HYGROTON) (HYGROTON) 65% 65% 47 47 65% 65% R, R, 10%10% B, 25% U B, 25% U Indapamide

(16)

Metolazone (MYKROX, Metolazone (MYKROX, ZAROXOLYN) ZAROXOLYN) 65% 65% ID ID 80% 80% R, R, 10%10% B, 10% M B, 10% M Quinethazone

Quinethazone (HYDROMOX) (HYDROMOX) ID ID ID ID IDID R: ekresi renal

R: ekresi renal M: metabolism M: metabolism ID: insufficient data ID: insufficient data

Indikasi Indikasi(1)(1) 

 Hipertensi. Tiazid merupakan salah satu obat penting pada pengobatanHipertensi. Tiazid merupakan salah satu obat penting pada pengobatan

hipertensi baik tunggal maupun dalam

hipertensi baik tunggal maupun dalam kombinasi dengan obat antihipertensikombinasi dengan obat antihipertensi lain. Selain sebagai diuretic, tiazid member efek anti hipertensi berdasarkan lain. Selain sebagai diuretic, tiazid member efek anti hipertensi berdasarkan efek penurunan resistensi pembuluh darah.

efek penurunan resistensi pembuluh darah.

 Gagal jantung. Tiazid merupakan obat terpilih untuk pengobatan edemaGagal jantung. Tiazid merupakan obat terpilih untuk pengobatan edema

akibat gagal jantung ringan sampai sedang. Ada baiknya bila dikombinasi akibat gagal jantung ringan sampai sedang. Ada baiknya bila dikombinasi dengan diuretic hemat kalium pada pasien yang juga mendapat pengobatan dengan diuretic hemat kalium pada pasien yang juga mendapat pengobatan digitalis untuk mencegah terjaidnya hipokalemiaa yang memudahkan digitalis untuk mencegah terjaidnya hipokalemiaa yang memudahkan terjadinya intoksikasi digitalis. Hasil yang baik juga didapat pada terjadinya intoksikasi digitalis. Hasil yang baik juga didapat pada pengobatan tiazid untuk edema akibat penyakit hati dan ginjal kronis. pengobatan tiazid untuk edema akibat penyakit hati dan ginjal kronis. Pemberian

Pemberian tiazid pada tiazid pada pasien gagapasien gagal jantung l jantung atau hipertensi atau hipertensi yang dyang disertaiisertai gangguan fungsi ginjal harus dilakukan hati-hai, karena obat in dapat gangguan fungsi ginjal harus dilakukan hati-hai, karena obat in dapat memperhebat gangguan fungsi ginjal akibat penurunan kecepatan filtrasi memperhebat gangguan fungsi ginjal akibat penurunan kecepatan filtrasi glonerulus dan hilangnya natrium, klorida dan kalium yang terlalu

glonerulus dan hilangnya natrium, klorida dan kalium yang terlalu banyak.banyak.

 Pengobatan jangka panjang edema kronik. Pasien jangan terlalu dibatasiPengobatan jangka panjang edema kronik. Pasien jangan terlalu dibatasi

garam. garam.

 Diabetes insipidus. Terutama yang berfifat nefrogenik. Masih mempunyaiDiabetes insipidus. Terutama yang berfifat nefrogenik. Masih mempunyai

manfaat walaupun bukan obat pilihan. manfaat walaupun bukan obat pilihan.

 Hiperkalsiuria. Pasien dengan batu kalsium pada saluran kemih mendapatHiperkalsiuria. Pasien dengan batu kalsium pada saluran kemih mendapat

manfaat dari pengobatan tiazid karena dapat mengurangi sekresi kalsium ke manfaat dari pengobatan tiazid karena dapat mengurangi sekresi kalsium ke saluran kemih sehingga mengurangi risiko pembentukan batu.

(17)

Dosis dan Sediaan Obat Dosis dan Sediaan Obat

Table. Sedian dan dosis tiazid Table. Sedian dan dosis tiazid(1)(1) Obat

Obat Sediaan Sediaan DosisDosis Lama kerjaLama kerja  jam  jam Hidroklortiazid Hidroklortiazid HCT HCT Tab.25&50mg Tab.25&50mg  12,5-25 mg (HT)12,5-25 mg (HT)   25-100 (CHF)25-100 (CHF)   6-126-12 Klorotiazid

Klorotiazid Tab Tab 250 250 & & 500mg500mg  250-1000250-1000  6-126-12 Hidroflumetazid

Hidroflumetazid Tab Tab 50mg50mg  12,5-25 mg(HT)12,5-25 mg(HT)  12-2412-24 Bendroflumetazid

Bendroflumetazid Tab Tab 2,5;5 2,5;5 &10mg&10mg  1,25(HT)1,25(HT) 

 10 (CHF)10 (CHF)

  6-126-12 Politiazid

Politiazid Tab.1,2 & Tab.1,2 & 4 4 mgmg  1-4 (HT)1-4 (HT)  24-4824-48 Benztiazid

Benztiazid Tab.50 Tab.50 mgmg  50-20050-200  18-2418-24 Siklotiazid

Siklotiazid Tab 2mgTab 2mg  1-2mg1-2mg  6-246-24 Metiklotiazid

Metiklotiazid Tab Tab 2,5&5mg2,5&5mg  2,5-10 mg2,5-10 mg  24-7224-72 Klortalidon Tab.25,50&100mg

Klortalidon Tab.25,50&100mg  12,5-50 mg12,5-50 mg  48-7248-72 Kuenitazon

Kuenitazon Tab Tab 50 50 mgmg  50-20050-200  24-3624-36 Indapamid

Indapamid Tab Tab 2,5 2,5 mgmg  1,25 (HT)1,25 (HT) 

 2,5-5 (CHF)2,5-5 (CHF)

 16-3616-36 Metolazon

Metolazon Tab. Tab. 5 5 mgmg Inj. 10 mg Inj. 10 mg   2,5-5 (HT)2,5-5 (HT)   5-20 (CHF)5-20 (CHF)   18-2518-25

Efek samping dan Perhatian Efek samping dan Perhatian (5)(5) 1.

1. Gangguan Gangguan elektrolit. elektrolit. Hipokalemia, Hipokalemia, hipovolumia, hipovolumia, hipokloremia,hipokloremia, hipomagnesia. Hipokalemi mempermudah terjadinya aritmia terutama pada hipomagnesia. Hipokalemi mempermudah terjadinya aritmia terutama pada pasien yang juga mendapat digitalis atau antiaritmia lain. Pemberian diuretic pasien yang juga mendapat digitalis atau antiaritmia lain. Pemberian diuretic pada pasien sirosis dengan asites perlu dilakukan ahti-hati, gangguan pada pasien sirosis dengan asites perlu dilakukan ahti-hati, gangguan pembentukan H

pembentukan H++ menyebabkan amoniak tidak dapat diubah menjadi ionmenyebabkan amoniak tidak dapat diubah menjadi ion ammonium dan memasuki darah, ini merupakan faktro penyebab terjadinya ammonium dan memasuki darah, ini merupakan faktro penyebab terjadinya depresi mental dan koma pada pasien sirosis hepatis.

depresi mental dan koma pada pasien sirosis hepatis. 2.

2. Gejala insufisiensi ginjal dapat diperberat oleh tiazid langsung mengurangiGejala insufisiensi ginjal dapat diperberat oleh tiazid langsung mengurangi aliran darah ginjal, suatu reaksi idiosinkrasi yang jarang sekali timbul sperti aliran darah ginjal, suatu reaksi idiosinkrasi yang jarang sekali timbul sperti hepatitis kloestatik.

hepatitis kloestatik. 3.

3. Hiperkalsemia. Merupakan efek samping yang menguntungkan terutamaHiperkalsemia. Merupakan efek samping yang menguntungkan terutama untuk orang tua deng

untuk orang tua dengan resiko osteoporosan resiko osteoporosis is karena dapat mengkarena dapat mengurangi risikourangi risiko fraktur.

(18)

4.

4. Hiperuresemia. Dapat meningkatkan kadar asam urat darah karena efeknyaHiperuresemia. Dapat meningkatkan kadar asam urat darah karena efeknya menghambat sekresi dan meningkatkan reabsorpsi asam urat. Efek samping menghambat sekresi dan meningkatkan reabsorpsi asam urat. Efek samping ini perlu mendapat perhatian pada pasien gout arthritis karena dapat ini perlu mendapat perhatian pada pasien gout arthritis karena dapat mencetuskan serangan gout akut.

mencetuskan serangan gout akut. 5.

5. Penurunan toleransi glukosa dan efektivitas obat hipoglikemik oral. Hal iniPenurunan toleransi glukosa dan efektivitas obat hipoglikemik oral. Hal ini terjadi karena kurangnya sekresi insulin terhadap peniggian kadar glukosa terjadi karena kurangnya sekresi insulin terhadap peniggian kadar glukosa plasma, meningkatnya glikogenolisis dan

plasma, meningkatnya glikogenolisis dan berkurangnya glikogenesis.berkurangnya glikogenesis. 6.

6. Peningkatan kadar kolesterol dan trigliserida plasma dengan mekanismePeningkatan kadar kolesterol dan trigliserida plasma dengan mekanisme yang tidak diketahui.

yang tidak diketahui. 7.

7. Gangguan fungsi seksual, mekanismenyGangguan fungsi seksual, mekanismenya tidak a tidak jelas.jelas.

Kontraindikasi Kontraindikasi

Hati-hati pada pasien yang dicurigai hipokalemia, gout, hiperkalsemia, pengguna Hati-hati pada pasien yang dicurigai hipokalemia, gout, hiperkalsemia, pengguna digitalis dan sirosis hepatik 

digitalis dan sirosis hepatik  Interaksi obat

Interaksi obat(1)(1) 

 Indometasin dan AINS lain dapat mengurangi efek tiazid karena kedua obatIndometasin dan AINS lain dapat mengurangi efek tiazid karena kedua obat ini menghambat sintesis prostaglandin vasodilator di ginjal.

ini menghambat sintesis prostaglandin vasodilator di ginjal. 

 Probenesid menghambat sekresi tiazid dalam lumen tubulus, akibatnya efek Probenesid menghambat sekresi tiazid dalam lumen tubulus, akibatnya efek  tiazid berkurang.

tiazid berkurang. 

 Hipokalemi yang terjadi akibat pemberian tiazid dapat meningkatkan risikoHipokalemi yang terjadi akibat pemberian tiazid dapat meningkatkan risiko aritmia oleh digitalis dan obat anti aritmia lain, sehingga pemantauan kadar aritmia oleh digitalis dan obat anti aritmia lain, sehingga pemantauan kadar kalium sangat penting pada pasien uyang mendapat digitalis atau

kalium sangat penting pada pasien uyang mendapat digitalis atau antiaritmiaantiaritmia lain. Kehilangan kalium lebih lanjut dapat memperbesar bahaya intoksikasi lain. Kehilangan kalium lebih lanjut dapat memperbesar bahaya intoksikasi digitalis.

digitalis. 

 Kombinasi dengan KCL dapat menimbulkan iritasi local di usus halusKombinasi dengan KCL dapat menimbulkan iritasi local di usus halus sehingga tidak digunakan lagi

sehingga tidak digunakan lagi 1.

1. Tiazid menghambat ekskresi litium sehingga kadar litium dalam darahTiazid menghambat ekskresi litium sehingga kadar litium dalam darah meningkat.

(19)
(20)

Diuretik Hemat kalium Diuretik Hemat kalium

Yang tergolong dalam kelompok ini ialah antagonis aldosteron, triamteren dan amilorid. Yang tergolong dalam kelompok ini ialah antagonis aldosteron, triamteren dan amilorid. Efek diuretiknya tidak sekuat golongan diuretik kuat.

Efek diuretiknya tidak sekuat golongan diuretik kuat. 1.

1. Antagonis aldosteronAntagonis aldosteron

Aldosteron adalah mineralokortikoid endogen yang paling kuat. Peranan utama Aldosteron adalah mineralokortikoid endogen yang paling kuat. Peranan utama aldosteron ialah memperbesar reabsorbsi natrium dan klorida di tubuli distal serta aldosteron ialah memperbesar reabsorbsi natrium dan klorida di tubuli distal serta memperbesar ekskresi kalium. Jadi pada hipoaldosteronisme, akan terjadi penurunan memperbesar ekskresi kalium. Jadi pada hipoaldosteronisme, akan terjadi penurunan kadar kalium dan alkalosis metabolik karena reabsorbsi HCO

kadar kalium dan alkalosis metabolik karena reabsorbsi HCO33-- dan sekresi Hdan sekresi H++ yangyang bertambah.

bertambah.

Kadaan dan tindakan yang dapat menyebabkan bertambahnya sekresi Kadaan dan tindakan yang dapat menyebabkan bertambahnya sekresi aldosteron oleh korteks adrenal adalah sekresi glukokortikoid yang meninggi aldosteron oleh korteks adrenal adalah sekresi glukokortikoid yang meninggi misalnya pembedahan, rasa takut, trauma fisik dan perdarahan, asupan kalium yang misalnya pembedahan, rasa takut, trauma fisik dan perdarahan, asupan kalium yang tinggi, asupan natrium yang rendah, bendungan pada vena cava inferior, sirosis tinggi, asupan natrium yang rendah, bendungan pada vena cava inferior, sirosis hepatis, nefrotis dan payah jantung akan meningkatkan sekresi aldosteron tanpa hepatis, nefrotis dan payah jantung akan meningkatkan sekresi aldosteron tanpa peningkatan sekresi glukokortikoid. Keadaan tersebut di atas sering disertai adanya peningkatan sekresi glukokortikoid. Keadaan tersebut di atas sering disertai adanya edema, sehingga pemberian antagonis aldosteron yaitu sebagai diuretik sangat edema, sehingga pemberian antagonis aldosteron yaitu sebagai diuretik sangat bermanfaat.

bermanfaat.

Saat ini dikenal dua macam

Saat ini dikenal dua macam antagonis aldosteron, yaitu spironolakton dan eplerenon.antagonis aldosteron, yaitu spironolakton dan eplerenon. a.

a. SpironilaktonSpironilakton -- MorfologiMorfologi Spironola

Spironolakton merupakan molekul dengan tatanama 7αkton merupakan molekul dengan tatanama 7α-Acetylthio-3-oxo--Acetylthio-3-oxo-17α 17α--pregn-4-ene-21,17-carbolactone OR (1' S,2R,2' R,9' R,10' R,11' S,15' pregn-4-ene-21,17-carbolactone OR (1' S,2R,2' R,9' R,10' R,11' S,15' S)-9'-(acetylsulfanyl)-2',15'-dimethylspiro[oxolane-2,14' tetracyclo [8.7.0.02, 7.011, (acetylsulfanyl)-2',15'-dimethylspiro[oxolane-2,14' tetracyclo [8.7.0.02, 7.011, 15] heptadecan]-6'-ene-5,5'-dione, dengan rumus molekul C

15] heptadecan]-6'-ene-5,5'-dione, dengan rumus molekul C2424HH3232OO44S danS dan memiliki berat molekul 416.574 g/mol.

memiliki berat molekul 416.574 g/mol.

Spironolakton dikenal dengan nama dagang Aldactone, Carpiaton, Letonal, Spironolakton dikenal dengan nama dagang Aldactone, Carpiaton, Letonal, Spirola, Spiralacton serta Aldazid yang merupakan kombinasi spironolakton Spirola, Spiralacton serta Aldazid yang merupakan kombinasi spironolakton dengan thiabutazid.

(21)

Gambar molekul spironolakton Gambar molekul spironolakton

-- Farmakodinamik Farmakodinamik 

Spironolakton menghambat pengaruh aldosteron secara kompetitif pada Spironolakton menghambat pengaruh aldosteron secara kompetitif pada reseptor aldosteron intraseluler di duktus koligentes. Hal ini menyebabkan reseptor aldosteron intraseluler di duktus koligentes. Hal ini menyebabkan penurunan reabsorpsi natrium dan air, sehingga sekresi kalium juga penurunan reabsorpsi natrium dan air, sehingga sekresi kalium juga berkurang.

berkurang. -- Farmakokinetik Farmakokinetik 

Absorbsi

Absorbsi : : pada pada pemberian pemberian oral, oral, 70% 70% diserap diserap di di saluran saluran cernacerna Distribusi

Distribusi : : Ikatan Ikatan dengan dengan protein protein cukup cukup tinggitinggi

Metabolisme : mengalami sirkulasi enterohepatik dan first pass Metabolisme : mengalami sirkulasi enterohepatik dan first pass metabolisme dihati. Metabolit utamanya, kanrenon, metabolisme dihati. Metabolit utamanya, kanrenon, memperlihatkan aktivitas antagonis aldosteron dan turut memperlihatkan aktivitas antagonis aldosteron dan turut berperan dalam aktivitas biologik spironolakton. Kanrenon berperan dalam aktivitas biologik spironolakton. Kanrenon mengalami interkonversi enzimatik menjadi kanrenoat yang mengalami interkonversi enzimatik menjadi kanrenoat yang tidak aktif. Spironolakton menginduksi CP450 hati.

tidak aktif. Spironolakton menginduksi CP450 hati. Ekskresi

Ekskresi : : melalui melalui urin urin dan dan cairan cairan empedu.empedu. -- IndikasiIndikasi

Digunakan secara luas untuk pengbatan hipertensi dan edema yang refrakter. Digunakan secara luas untuk pengbatan hipertensi dan edema yang refrakter. Biasanya obat ini dipakai bersama diuretik lain dengan maksud mengurangi Biasanya obat ini dipakai bersama diuretik lain dengan maksud mengurangi sekresi kalium, di samping memperbesar diuresis. Pada gagal jantung kronik  sekresi kalium, di samping memperbesar diuresis. Pada gagal jantung kronik  spironolakton digunakan untuk mencegah remodeling (pembentukan jaringan spironolakton digunakan untuk mencegah remodeling (pembentukan jaringan fibrosis di miokard). Spironolakton merupakan obat pilihan untuk hipertensi fibrosis di miokard). Spironolakton merupakan obat pilihan untuk hipertensi

(22)

hiperaldosteronisme primer dan sangat bermanfaat pada kondisi-kondisi yang hiperaldosteronisme primer dan sangat bermanfaat pada kondisi-kondisi yang disertai hiperaldosteronisme sekunder seperti asites pada sirosis hepatik dan disertai hiperaldosteronisme sekunder seperti asites pada sirosis hepatik dan sindrom nefrotik.

sindrom nefrotik. -- KontraindikasiKontraindikasi

Insufisiensi ginjal akut, anuria, hiperkalemia, kehamilan. Insufisiensi ginjal akut, anuria, hiperkalemia, kehamilan. -- Efek sampingEfek samping

Efek toksik yang utama dari spironolakton adalah hiperkalemia yang sering Efek toksik yang utama dari spironolakton adalah hiperkalemia yang sering terjadi bila obat ini diberikan bersama-sama dengan asupan kalium yang terjadi bila obat ini diberikan bersama-sama dengan asupan kalium yang berlebihan. Tetapi efek toksik ini dapat pula terjadi bila dosis yang biasa berlebihan. Tetapi efek toksik ini dapat pula terjadi bila dosis yang biasa diberikan bersama dengan tiazid pada pasien dengan gangguan fungsi ginjal diberikan bersama dengan tiazid pada pasien dengan gangguan fungsi ginjal yang berat. Efek samping lain yang ringan dan reversibel di antaranya yang berat. Efek samping lain yang ringan dan reversibel di antaranya ginekomastia, efek samping mirip androgen dan gejala saluran cerna., sakit ginekomastia, efek samping mirip androgen dan gejala saluran cerna., sakit kepala, diare, kram, mengantuk, ruam, impotensi, menstruasi tidak teratur, dan kepala, diare, kram, mengantuk, ruam, impotensi, menstruasi tidak teratur, dan pertumbuhan rambut tidak teratur. Ketidakseimbangan cairan dan elektrolit pertumbuhan rambut tidak teratur. Ketidakseimbangan cairan dan elektrolit (misalnya, natrium rendah, magnesium yang rendah, dan kalium tinggi) dapat (misalnya, natrium rendah, magnesium yang rendah, dan kalium tinggi) dapat terjadi, sehingga pasien harus dimonitor secara hati-hati.

terjadi, sehingga pasien harus dimonitor secara hati-hati. -- Interaksi obatInteraksi obat

Spironolactone dapat menurunkan kadar natrium darah sekaligus Spironolactone dapat menurunkan kadar natrium darah sekaligus meningkatkan kadar potass

meningkatkan kadar potassium darah. ium darah. Kalium darah yang Kalium darah yang terlalu tinggi dapatterlalu tinggi dapat mengakibatkan kelainan irama jantung yang berpotensi mengancam jiwa mengakibatkan kelainan irama jantung yang berpotensi mengancam jiwa dalam. Oleh karena itu, spironolactone biasanya tidak diberikan dengan agen dalam. Oleh karena itu, spironolactone biasanya tidak diberikan dengan agen lain yang dapat meningkatkan kadar kalium darah, seperti suplemen kalium, lain yang dapat meningkatkan kadar kalium darah, seperti suplemen kalium, angiotensin converting enzyme (ACE) inhibitor, indometasin, atau diuretik  angiotensin converting enzyme (ACE) inhibitor, indometasin, atau diuretik  hemat kalium lainnya. Spironolactone dapat menyebabkan peningkatan kadar hemat kalium lainnya. Spironolactone dapat menyebabkan peningkatan kadar digoxin darah menjadi toksik sehingga membutuhkan penyesuaian dosis digoxin darah menjadi toksik sehingga membutuhkan penyesuaian dosis digoksin.

digoksin. -- SediaanSediaan

Tersedia dalam bentuk tablet 25mg, 50mg, dan 100mg. Sediaan kombinasi Tersedia dalam bentuk tablet 25mg, 50mg, dan 100mg. Sediaan kombinasi tetap antara spironolakton 25mg dan hidrochlorothiazid 25mg, serta antara tetap antara spironolakton 25mg dan hidrochlorothiazid 25mg, serta antara spironolakton 25mg dan tiabutazid 2,5mg (Aldazide tab

spironolakton 25mg dan tiabutazid 2,5mg (Aldazide tab 100mg)100mg) -- DosisDosis

(23)

Pada dewasa diberikan 25-200 mg/hari, tetapi dosis efektif sehari rata-rata Pada dewasa diberikan 25-200 mg/hari, tetapi dosis efektif sehari rata-rata 100mg dalam dosis tunggal atau terbagi.

100mg dalam dosis tunggal atau terbagi. -- PerhatianPerhatian

Pemakaian bersama dengan suplemen kalium, ibu

Pemakaian bersama dengan suplemen kalium, ibu menyusui, kerusakan fungsimenyusui, kerusakan fungsi ginjal.

ginjal.

b.

b. EpleronEpleron -- MorfologiMorfologi

Merupakan analog spironolakton yang baru digunakan sejak tahun 2003,. Merupakan analog spironolakton yang baru digunakan sejak tahun 2003,. Eplerenon merupakan molekul dengan tatanama

Eplerenon merupakan molekul dengan tatanama  pregn-4-ene-7,21-  pregn-4-ene-7,21-dicarboxylic acid,

9,11-epoxy-17-hydroxy-3-dicarboxylic acid, 9,11-epoxy-17-hydroxy-3-oxo, γoxo, γ--lactone, methyl ester (7α,lactone, methyl ester (7α, 11α, 17α)

11α, 17α)dengan rumus molekul Cdengan rumus molekul C2424HH3030OO66dan berat molekul 414,49. Obat inidan berat molekul 414,49. Obat ini dipasarkan dengan nama dagang Inspra namun belum beredar di

dipasarkan dengan nama dagang Inspra namun belum beredar di Indonesia.Indonesia.

Gambar molekul epleron Gambar molekul epleron

Eepleron berwarna putih, tidak berbau dan sangat sedikit larut dalam air, Eepleron berwarna putih, tidak berbau dan sangat sedikit larut dalam air, dimana kelarutannya tidak tergantung pada pH.

dimana kelarutannya tidak tergantung pada pH.

-- Farmakodinamik Farmakodinamik 

Epleron memiliki cara kerja yang sama dengan spironolakton. Namun Epleron memiliki cara kerja yang sama dengan spironolakton. Namun dibandingkan dengan spironolakton, eplerenon memiliki afinitas yang lebih dibandingkan dengan spironolakton, eplerenon memiliki afinitas yang lebih

(24)

lemah terhadap reseptor meniralokortikoid, androgen, dan progesteron. Obat lemah terhadap reseptor meniralokortikoid, androgen, dan progesteron. Obat ini dipasarkan khusus untuk mengurangi resiko kardiovaskular pada pasien ini dipasarkan khusus untuk mengurangi resiko kardiovaskular pada pasien infark miokard.

infark miokard. -- Farmakokinetik Farmakokinetik 

Absorbsi

Absorbsi : : diabsorbsi diabsorbsi di di saluran saluran cerna cerna dan dan mencapai mencapai konsentrasi konsentrasi puncak puncak  1,5 jam setelam pemberian oral. Bioavailabilitas absolut 1,5 jam setelam pemberian oral. Bioavailabilitas absolut sekitar 69%.

sekitar 69%. Distribusi

Distribusi : : terikat terikat dengan dengan protein protein plasma plasma sekitar sekitar 50%.50%. Metabolisme

Metabolisme : : mengalami mengalami metabolisme metabolisme dihati, dihati, yang yang dimediasi dimediasi oleh oleh enzimenzim CYP3A4

CYP3A4 Ekskresi

Ekskresi : : di di ekskresi ekskresi melalui melalui urin urin (67%) (67%) dan dan feses feses (32%). (32%). Waktu Waktu paruhparuh 4-6 jam.

4-6 jam. -- IndikasiIndikasi

Eplerenon digunakan sebagai antihipertensi dan sebagai terapi tambahan pada Eplerenon digunakan sebagai antihipertensi dan sebagai terapi tambahan pada gagal jantung. Eplerenone khusus diindikasikan untuk mengurangi risiko gagal jantung. Eplerenone khusus diindikasikan untuk mengurangi risiko kematian kardiovaskular pada pasien dengan gagal jantung dan disfungsi kematian kardiovaskular pada pasien dengan gagal jantung dan disfungsi ventrikel kiri dalam waktu 3-14 hari dari serangan infark miokard akut.

ventrikel kiri dalam waktu 3-14 hari dari serangan infark miokard akut. -- KontraindikasiKontraindikasi

Dikontraindikasikan

Dikontraindikasikan pada pada pasien pasien dengan dengan hiperkalemia, hiperkalemia, gagal ggagal ginjal beratinjal berat (creatinin klirens < 30 ml/menit), atau kerusakan hati yang berat (skor (creatinin klirens < 30 ml/menit), atau kerusakan hati yang berat (skor Child-Pugh C), pengobatan bersamaan dengan diuretik hemat kalium ketoconazole, Pugh C), pengobatan bersamaan dengan diuretik hemat kalium ketoconazole, itraconazole atau lainnya (kontraindikasi relatif)

itraconazole atau lainnya (kontraindikasi relatif) -- Efek sampingEfek samping

Efek samping penggunaan eplerenone meliputi:. hiperkalemia, hipotensi, Efek samping penggunaan eplerenone meliputi:. hiperkalemia, hipotensi, pusing, perubahan fungsi ginjal, dan peningkatan kadar kreatinin

pusing, perubahan fungsi ginjal, dan peningkatan kadar kreatinin -- Interaksi obatInteraksi obat

Eplerenone terutama dimetabolisme oleh enzim sitokrom P450 CYP3A4. Eplerenone terutama dimetabolisme oleh enzim sitokrom P450 CYP3A4. Dengan demikian ada potensi untuk interaksi obat yang merugikan dengan Dengan demikian ada potensi untuk interaksi obat yang merugikan dengan obat lain yang menginduksi atau menghambat CYP3A4. Secara khusus, obat lain yang menginduksi atau menghambat CYP3A4. Secara khusus, penggunaan bersamaan dari inhibitor CYP3A4 seperti ketokonazol dan penggunaan bersamaan dari inhibitor CYP3A4 seperti ketokonazol dan itraconazole merupakan kontraindikasi. Inhibitor CYP3A4 lainnya termasuk  itraconazole merupakan kontraindikasi. Inhibitor CYP3A4 lainnya termasuk  eritromisin, saquinavir, dan verapamil harus digunakan dengan hati-hati. Obat eritromisin, saquinavir, dan verapamil harus digunakan dengan hati-hati. Obat

(25)

lain yang meningkatkan konsentrasi kalium dapat meningkatkan resiko lain yang meningkatkan konsentrasi kalium dapat meningkatkan resiko hiperkalemia yang terkait dengan terapi eplerenone, termasuk pengganti hiperkalemia yang terkait dengan terapi eplerenone, termasuk pengganti garam, suplemen kalium dan potassium-sparing diuretic lainnya.

garam, suplemen kalium dan potassium-sparing diuretic lainnya. -- SediaanSediaan

Tablet salut film 25 mg dan 50 mg, namun belum beredar di Indonesia Tablet salut film 25 mg dan 50 mg, namun belum beredar di Indonesia -- DosisDosis

Eplerenon diberikan dalam dosis50-100mg/hari. Eplerenon diberikan dalam dosis50-100mg/hari. -- PerhatianPerhatian

Hiperkalemi, gangguan fungsi hati dan

Hiperkalemi, gangguan fungsi hati dan ginjal. Harus disimpan pada suhu 25ginjal. Harus disimpan pada suhu 2500CC

2.

2. Triamteren dan AmiloridTriamteren dan Amilorid a.

a. TriamterenTriamteren -- MorfologiMorfologi

Triamteren merupakan diuretik hemat kalium dengan tatanama molekul Triamteren merupakan diuretik hemat kalium dengan tatanama molekul 2,4,7-triamino-6-fenil-pteridine dan berat molekul 253,27. Pada 50°C, triamteren triamino-6-fenil-pteridine dan berat molekul 253,27. Pada 50°C, triamteren sedikit larut dalam air. Triamteren juga larut dalam larutan amonia, natrium sedikit larut dalam air. Triamteren juga larut dalam larutan amonia, natrium hidroksida dan dimetilformamida serta sedikit larut dalam

hidroksida dan dimetilformamida serta sedikit larut dalam methanol.methanol.

Obat ini dipasarkan dengan nama dagang Dyrenium, Maxzide Obat ini dipasarkan dengan nama dagang Dyrenium, Maxzide (Triamteren-hidroklorotiazid), dan Dyazide (Triamteren-hidroklorotiazid)

hidroklorotiazid), dan Dyazide (Triamteren-hidroklorotiazid)

Gambar molekul triamteren Gambar molekul triamteren

(26)

-- Farmakodinamik Farmakodinamik 

Meningkatkan ekskresi natrium dan klorida sedangkan ekskresi kalium Meningkatkan ekskresi natrium dan klorida sedangkan ekskresi kalium berkurang den eksresi bikarbonat tidak mengalami perubahan. Efek hambatan berkurang den eksresi bikarbonat tidak mengalami perubahan. Efek hambatan reabsorbsi natrium dan klorida oleh triamteren agaknya suatu efek langsung, reabsorbsi natrium dan klorida oleh triamteren agaknya suatu efek langsung, tidak melalui penghambatan aldosteron karena obat ini memperlihatkan efek  tidak melalui penghambatan aldosteron karena obat ini memperlihatkan efek  obat yang sama baik pada keadaan normal, maupun setelah adrenalektomi. obat yang sama baik pada keadaan normal, maupun setelah adrenalektomi. Triamteren menurunkan ekskresi kalium dengan menghambat sekresi kalium Triamteren menurunkan ekskresi kalium dengan menghambat sekresi kalium di sel tubuli distal. Berkurangnya reabsorbsi natrium di tempat tersebut di sel tubuli distal. Berkurangnya reabsorbsi natrium di tempat tersebut mengakibatkan turunnya perbedaan potensial listrik transtubular, sedangkan mengakibatkan turunnya perbedaan potensial listrik transtubular, sedangkan hal ini diperlukan untuk berlangsungnya proses sekresi kalium oleh sel tubuli hal ini diperlukan untuk berlangsungnya proses sekresi kalium oleh sel tubuli distal.

distal.

-- Farmakokinetik Farmakokinetik  Absorbsi

Absorbsi : : triamterene triamterene dengan dengan cepat cepat diserap diserap di di saluran saluran cerna cerna dandan mencapai onset of action 2-4jam setelah pemberian oral. mencapai onset of action 2-4jam setelah pemberian oral. Pada keadaan normal, kadar puncak rata-rata serum 30 Pada keadaan normal, kadar puncak rata-rata serum 30 ng/mL pada 3 jam. Rata

ng/mL pada 3 jam. Rata-rata persentase obat yang terkumpul-rata persentase obat yang terkumpul dalam urin (0 sampai 48 jam) adalah 21%.

dalam urin (0 sampai 48 jam) adalah 21%. Distribusi

Distribusi : : lebih lebih dari dari 50% 50% dari dari pemberian pemberian oral oral ditemukan ditemukan di di urinurin Metabolisme

Metabolisme : : triamterene terutama triamterene terutama dimetabolisme menjadi dimetabolisme menjadi konjugasikonjugasi sulfat-hydroxytriamterene. Baik di tingkat plasma dan urin sulfat-hydroxytriamterene. Baik di tingkat plasma dan urin dari metabolit ini jauh melampaui kadar triamterene

dari metabolit ini jauh melampaui kadar triamterene Ekskresi

Ekskresi : : diekskresi diekskresi melalui melalui urin.urin. Massa

Massa kerja kerja : : Kebanyakan Kebanyakan pasien pasien akan akan merespon merespon Dyrenium Dyrenium (triamterene)(triamterene) selama hari pertama pengobatan. Maksimum efek terapi, selama hari pertama pengobatan. Maksimum efek terapi, kadang-kadang, tidak dapat dilihat selama beberapa hari. kadang-kadang, tidak dapat dilihat selama beberapa hari. Durasi diuresis tergantung pada beberapa faktor, terutama Durasi diuresis tergantung pada beberapa faktor, terutama fungsi ginjal, tetapi umumnya menurun sekitar 7-9 jam fungsi ginjal, tetapi umumnya menurun sekitar 7-9 jam setelah pemberian.

setelah pemberian. -- IndikasiIndikasi

Triamteren ditujukan sebagai pengobatan terhadap edema yang berkaitan Triamteren ditujukan sebagai pengobatan terhadap edema yang berkaitan dengan gagal jantung kongestif, sirosis hati dan sindrom nefrotik; juga di dengan gagal jantung kongestif, sirosis hati dan sindrom nefrotik; juga di steroid-induced edema, edema idiopatik dan edema akibat steroid-induced edema, edema idiopatik dan edema akibat hyper-aldosteronism sekunder.

(27)

-- KontraindikasiKontraindikasi

Obat ini dikontraindikasikan pada pasien yang mengalami anuri, penyakit Obat ini dikontraindikasikan pada pasien yang mengalami anuri, penyakit ginjal yang berat atau progresif, penyakit hati yang berat, hipersensitivitas ginjal yang berat atau progresif, penyakit hati yang berat, hipersensitivitas terhadap obat tersebut. Triamterene tidak boleh digunakan pada pasien terhadap obat tersebut. Triamterene tidak boleh digunakan pada pasien hiperkalemi, seperti yang kadang-kadang terlihat pada pasien dengan hiperkalemi, seperti yang kadang-kadang terlihat pada pasien dengan gangguan fungsi ginjal atau azotemia. Tidak boleh diberikan kepada pasien gangguan fungsi ginjal atau azotemia. Tidak boleh diberikan kepada pasien yang menerima agen potassium-sparing lain seperti spironolakton, amilorid yang menerima agen potassium-sparing lain seperti spironolakton, amilorid hidroklorida atau formula lain yang mengandung triamterene.

hidroklorida atau formula lain yang mengandung triamterene.

-- Efek sampingEfek samping

Hiperkalemia, reaksi hipersensitifitas, azotemia, peningkatan BUN dan Hiperkalemia, reaksi hipersensitifitas, azotemia, peningkatan BUN dan kreatinin, batu ginjal, gagal ginjal akut, gangguan saluran cerna, pusing, kreatinin, batu ginjal, gagal ginjal akut, gangguan saluran cerna, pusing, kelemahan, sakit kepala.

kelemahan, sakit kepala.

-- Interaksi obatInteraksi obat

Sebuah interaksi yang mungkin mengakibatkan gagal ginjal akut telah Sebuah interaksi yang mungkin mengakibatkan gagal ginjal akut telah dilaporkan dalam beberapa mata pelajaran ketika indometasin, agen dilaporkan dalam beberapa mata pelajaran ketika indometasin, agen anti-inflammatory drugs, diberikan dengan triamterene.Efek potensiasi jika inflammatory drugs, diberikan dengan triamterene.Efek potensiasi jika diberikan bersama: obat antihipertensi, diuretik lain, agen preanesthetic dan diberikan bersama: obat antihipertensi, diuretik lain, agen preanesthetic dan anestesi, relaksan otot rangka (nondepolarizing). Agen potassium-sparing anestesi, relaksan otot rangka (nondepolarizing). Agen potassium-sparing harus digunakan dengan hati-hati bersama

harus digunakan dengan hati-hati bersama angiotensin-converting enzymeangiotensin-converting enzyme

(ACE) inhibitor karena peningkatan risiko hiperkalemia. (ACE) inhibitor karena peningkatan risiko hiperkalemia.

-- DosisDosis

Dosis awal 100mg, 2 kali/hari setelah makan. Maksimal 300mg/hari. Dosis awal 100mg, 2 kali/hari setelah makan. Maksimal 300mg/hari.

-- SediaanSediaan

Dyrenium kapsul 50 mg dan 100 mg, Maxzide (Triamteren-hidroklorotiazid) Dyrenium kapsul 50 mg dan 100 mg, Maxzide (Triamteren-hidroklorotiazid) 25 mg dan 50 mg, dan Dyazide (Triamteren-hidroklorotiazid) kapsul 25mg. 25 mg dan 50 mg, dan Dyazide (Triamteren-hidroklorotiazid) kapsul 25mg. Namun obat-obat ini belum beredar di Indonesia.

Namun obat-obat ini belum beredar di Indonesia.

-- PerhatianPerhatian

Peningkatan abnormal kadar kalium serum (lebih besar dari atau sama dengan Peningkatan abnormal kadar kalium serum (lebih besar dari atau sama dengan 5,5 mEq / liter) dapat terjadi dengan semua kombinasi diuretik hemat kalium, 5,5 mEq / liter) dapat terjadi dengan semua kombinasi diuretik hemat kalium, termasuk triamteren. Hiperkalemia lebih cenderung terjadi pada pasien dengan termasuk triamteren. Hiperkalemia lebih cenderung terjadi pada pasien dengan kerusakan ginjal dan diabetes (bahkan tanpa bukti kerusakan ginjal), dan pada kerusakan ginjal dan diabetes (bahkan tanpa bukti kerusakan ginjal), dan pada usia lanjut atau sakit berat. Kadar kalium serum harus dimonitor pada interval usia lanjut atau sakit berat. Kadar kalium serum harus dimonitor pada interval

(28)

yang sering terutama pada pasien yang baru pertama kali mendapat terapi yang sering terutama pada pasien yang baru pertama kali mendapat terapi triamteren, ketika dosis berubah atau

triamteren, ketika dosis berubah atau pada penyakit yang dapat mempengaruhipada penyakit yang dapat mempengaruhi fungsi ginjal.

fungsi ginjal.

b.

b. AmiloridAmilorid -- MorfologiMorfologi

Amiloride merupakan diuretik hemat kalium dengan tatanama molekul Amiloride merupakan diuretik hemat kalium dengan tatanama molekul 3,5-diamino-6-chloro-N-(diaminomethylene)pyrazine-2-carboxamide dan rumus diamino-6-chloro-N-(diaminomethylene)pyrazine-2-carboxamide dan rumus molekul C

molekul C66HH88CINCIN77O serta berat molekul 229,627 g/mol. Amilorid merupakanO serta berat molekul 229,627 g/mol. Amilorid merupakan kelompok guanidinium yang mengandung derivat pyrazine. Dipasarkan kelompok guanidinium yang mengandung derivat pyrazine. Dipasarkan dengan nama dagang Midamor (Amiloride Hydrochloride) dan Moduretic dengan nama dagang Midamor (Amiloride Hydrochloride) dan Moduretic (Amiloride Hydrochloride-Hydrochlorothiazide).

(Amiloride Hydrochloride-Hydrochlorothiazide).

Gambar molekul amilorid Gambar molekul amilorid

-- Farmakodinamik Farmakodinamik 

Amilorid bekerja dengan langsung memblokir saluran natrium epitel (ENaC) Amilorid bekerja dengan langsung memblokir saluran natrium epitel (ENaC) sehingga menghambat reabsorpsi natrium di akhir tubulus distal, tubulus sehingga menghambat reabsorpsi natrium di akhir tubulus distal, tubulus

Gambar

Gambar 1. Anatomi nefron ginjal.
Gambar 2. Tempat kerja berbagai jenis diuretika.
Tabel 1. Bioavailabilitas, waktu paruh, dan rute eliminasi berbagai jenis loopTabel 1
Table . Sediaan, Dosis, Dan Efek Diuretic
+7

Referensi

Dokumen terkait

EVALUASI KESESUAIAN DOSIS OBAT ANTIHIPERTENSI PADA PASIEN GANGGUAN GINJAL KRONIK DI

Pada pasien yang mengalami penurunan fungsi ginjal, maka akan terjadi penurunan klirens kreatinin atau kenaikan kadar serum kreatinin karena adanya gangguan

Gangguan ginjal telah dilaporkan terjadi setelah pemberian dosis tinggi faktor IX yang berasal dari plasma untuk memicu toleransi imun pada pasien hemofilia B dengan penghambat

Pada pasien yang mengalami penurunan fungsi ginjal, maka akan terjadi penurunan klirens kreatinin atau kenaikan kadar serum kreatinin karena adanya gangguan

Penggunaan obat-obatan yang bersifat toksik bagi ginjal, dehidrasi, kelelahan yang berlebihan, gangguan fungsi ginjal dengan infeksi, hipertensi yang tidak terkontrol, dan

EETM diberikan dalam berbagai dosis dengan tujuan untuk mengetahui EETM dapat menetralisir kerusakan ginjal akibat parasetamol dosis toksik dengan indikator kadar

Pilihan terapi pada pasien krisis tiroid adalah sama dengan pengobatan yang diberikan pada pasien dengan hipertiroidisme hanya saja obat yang diberikan lebih tinggi dosis dan

Madu yang diberikan secara oral dapat mencegah perdarahan dan infiltrasi sel radang ginjal tikus putih yang diinduksi aspirin dengan dosis toksik, madu dengan dosis 2 cc