• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ppt Referat GGA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Ppt Referat GGA"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

REFERAT

REFERAT

GAGAL GINJAL AKUT

GAGAL GINJAL AKUT

KEP

KEPANITERAAN ANITERAAN KLINIK KLINIK ILMU ILMU KESEHATKESEHATAN ANAK AN ANAK 

FAKULTAS KEDOKTERAN

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS M

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKAUHAMMADIYAH SURAKARTRTAA

2013

2013

Dipresentasikan Oleh :

Dipresentasikan Oleh : Eka ambarwati , S. Ked

Eka ambarwati , S. Ked

Pembimbing:

Pembimbing: dr. A. Septiarko, Sp. A

dr. A. Septiarko, Sp. A

dr. Elief Rohana, Sp. A, M. Kes

(2)

LATAR

LATAR

BELAKANG

BELAKANG

(3)

Berlawanan dengan gagal ginjal kronik sebagian

besar pasien gagal ginjal akut biasanya memiliki

fungsi yang sebelumnya normal dan keadaan ini

umumnya dapat pulih kembali

Terjadi penurunan fungsi ginjal yang cepat, untuk

itu dibutuhkan diagnosis dini yang akurat untuk

mengetahui penyebab gagal ginjal akut dan

pengenalan proses yang reversible dan pemberian

terapi yang tepat

(4)

Gagal ginjal akut merupakan sindroma klinis yang

lazim terjadi sekitar 5% pasien yang dirawat inap dan

30% pasien yang dirawat di unit perawatan intensif.

Dalam pengelolaan pasien gagal ginjal akut harus

selalu bersikap hati-hati, tekun dan penuh kesabaran

dimana sering terjadi keadaan penderita justru

memburuk akibat pengobatan yang berlebihan.

(5)
(6)

Review

Fisiologi

Anatomi

(7)

• Daerah

retroperitoneal • Setinggi T12 (ren

sinistra) dan L1 (ren dextra)

Letak

•Korteks terdiri korpus

renalis/Malpighi (glomerulus dan kapsul Bowman),

tubulus kontortus proksimal dan tubulus kontortus

distalis.

•Medulla terdiri lengkung

Henle dan ductus colligent

struktur

(8)

Fisiologi

Fungsi

ekskresi Mempertahankan osmolalitasdan pH plasma Mempertahankan kadar masing-masing elektrolit plasma

Mengekskresikan produk akhir

Fungsi non ekskresi

Menghasilkan renin yang penting untuk mengatur tekanan darah Menghasilkan eritropoietin

Memetabolisme vitamin D menjadi bentuk aktifnya

(9)

DEFINISI GAGAL GINJAL

AKUT

Gagal ginjal akut (GGA) merupakan suatu

sindrom klinik akibat adanya gangguan fungsi

ginjal yang terjadi secara mendadak (dalam

beberapa jam sampai beberapa hari) yang

menyebabkan

retensi

sisa

metabolisme

nitrogen (urea-creatinin) dan non nitrogen,

dengan atau tanpa disertai oligouri

(10)

Etiologi

pre-renal 

(gagal ginjal

sirkulatorik)

renal 

(gagal ginjal

intrinsik)

post-renal 

(uropati

obstruksi

akut)

(11)

hipovolemia, penyebab hipovolemi ini bisa dari perdarahan,luka bakar, diare, asupan yang memburuk, pemakaian diureticyang berlebihan

 penurunan curah jantung pada gagal jantung kongestif, infarkmiokardium, tamponade jantung, emboli paru

vasodilatasi perifer terjadi pada syok septic, anafilaksis dan cedera remuk, antihipertensi

 peningkatan resistensi pembuluh darah ginjal, terjadi pada proses pembedahan, penggunaan anastesia, penghambat prostaglandin, sindrom hepato-renal, obstruksi pembuluh darah ginjal, disebabkan karena adanya stenosis arteri ginjal, embolisme, trombosis, vaskulitis

Hipoperfusi ginjal

Disebabkan Oleh :

(12)

•hipertensi maligna, emboli kolesterol, vaskulitis, purpura,

trombositopenia trombotik, sindrom uremia hemolitik, krisis ginjal pada scleroderma, toksemia kehamilan

Kelainan pembuluh

darah ginjal

•pascainfeksi akut, glomerulonefritis, proliferatif difus dan

progresif, lupus eritematosus sistemik, endokarditis infektif, sindrom Goodpasture, vaskulitis

Penyakit

glomerolus

•iskemia, zat nefrotksik(aminoglikosida, sefalosporin,

siklosporin, amfoterisin B, aziklovir, pentamidin, obat kemoterapi, zat warna kontras radiografik, logam berat, hidrokarbon, anaestetik), rabdomiolisis dengan

mioglobulinuria, hemolisis dengan hemoglobulinuria, hiperkalsemia, protein mieloma, nefropati rantai ringan,

Nekrosis tubulus

akut

•nefritis interstisial alergi (antibiotika, diuretic, allopurinol,

rifampin, fenitoin, simetidin, NASAID), infeksi (stafilokokus, bakteri gram negatif, leptospirosis, bruselosis, virus, jamur, basil tahan asam), penyakit infiltratif (leukemia, limfoma, sarkoidosis).(

Penyakit interstisial

(13)

• Fibrosis atau tumor retroperitoneal • Striktura bilateral

pascaoperasi atau radiasi • Batu ureter bilateral

• Nekrosis papiler lateral • Bola jamur bilateral

sumbatan

ureter

• Hipertrofi prostate benigna • Kanker prostat

• Striktura ureter

• Kanker kandung kemih • Kanker serviks • Kandung kemih “neurogenik”

sumbatan

uretra

Post renal

(14)

Klasifikasi GGA menurut The Acute Dialysis Quality Initiations Group

Kriteria Laju Filtrasi Glomerulus Kriteria Jumlah Urine

Risk Injury

Failure

Loss

ESRD

Peningkatan serum kreatinin 1,5 kali Peningkatan serum kreatinin 2 kali

Peningkatan serum kreatinin 3 kali atau kreatinin 355µmol/l

Gagal ginjal akut persisten, kerusakan total fungsi ginjal selama lebih dari 4 minggu

Gagal ginjal terminal lebih dari 3 minggu

<0,5 ml/kg/jam selama 6 jam

< 0,5 ml/kg/jam selama 12 jam

<0,5 ml/kb/jam selama 24 jam atau anuria selama 12 jam

(15)

PATOFISIOLOGI

Iskemia atau nefrotoksin

Penurunan aliran darah ginjal Kerusakan glomerulus Kerusakan sel tubulus Penurunan aliran darah glomerulus Penurunan GFR Peningkatan hantaran NaCl ke makula densa Kebocoran filtrat Obstruksi

tubulus ultrafiltrasiPenurunan glomerulus

(16)

Manifestasi Klinis

Secara klinis GGA dibagi dalam 3 fase :

Pada fase permulaan ini, sering tidak diketahui orang tua, karena gejala penyakit primer sebagai penyebab GGA  lebih menonjol.

 Jumlah urin berkurang smp 10-30 ml sehari dan umumnya  tidak sampai anuria. Oliguria berlangsung 4-5 hari atau

lebih kadang sampai 1 bulan.

Lambat laun gejala uremia menjadi nyata : pusing, muntah, apati sampai somnolen, rasa haus, pernafasan kussmaul, anemia dan kejang.

Selain kadar ureum meningkat ditemukan pula  hiperkalemia, hiperfosfatemia, hipokalsemia, hiponatremia, dan asidosis metabolik.

1. Fase

oliguria/

(17)

Manifestasi Klinis

Diuresis dapat timbul mendadak 

atau urin bertambah tiap hari

sehingga mencapai keadaan poliuria.

Diuresis ini disebabkan oleh kadar

ureum tinggi didalam darah (diuresis

osmotik).

Lama fase ini berlangsung kira-kira 2

minggu

2. Fase

diuretik

(18)

Manifestasi Klinis

Poliuria akhirnya berkurang, demikian

 juga gejala uremia. Didalam beberapa 

minggu faal glomerulus dan tubulus

menjadi naik, tetapi masih ada kelainan

kecil. Yang paling lama terganggu ialah

daya mengkonsentrasi urin.

2. Fase

penyembuh

an/pasca

diuretik

(19)

DIAGNOSIS

•Saat mulainya GGA serta faktor-faktor pencetus ANAMNESIS •status volume pasien •pemeriksaan kardiovaskuler , pelvis, rectum, dan pemasangan kateter PEMERIKSAAN FISIK •elektrolit serum, BUN, kreatinin serum, kalsium, fosfor, dan asam urat LABORATORIUM •USG ginjal, biopsi ginjal, CT scan, MRI PENUNJANG LAIN

(20)

Penatalaksanaan

Tujuan utama dari pengelolaan GGA adalah:

mencegah terjadinya kerusakan ginjal

mempertahankan hemostasis

melakukan resusitasi

mencegah komplikasi metabolik dan infeksi

mempertahankan pasien tetap hidup sampai faal ginjalnya sembuh secara

(21)

Penatalaksanaan

Prioritas Tatalaksana pasien dengan GGA:

Cari dan perbaiki faktor pre dan pasca renal Evaluasi obat – obatan yang telah diberikan

Optimalkan curah jantung dan aliran darah ke ginjal Perbaiki dan atau tingkatkan aliran urine

Monitor asupan cairan dan pengeluaran cairan, timbang badan tiap hari

Cari dan obati komplikasi akut ( hiperkalemi, hipernatremi, asidosis,

hiperfosfatemia, edema paru )

Asupan nutrisi adekuat sejak dini

Cari focus infeksi dan atasi infeksi sejak dini

Perawatan menyeluruh yang baik ( kateter, kulit, psikologis )

Segera memulai terapi dialysis sebelum timbul komplikasi

Berikan obat dengan dosis tepat sesuai kapasitas bersihan ginjal.

(22)

Terapi khusus GGA

Indikasi dilakukannya dialisa adalah:

Oligouria : produksi urine < 2000 ml in 12 h

Anuria : produksi urine < 50 ml in 12 h

Hiperkalemia : kadar potassium >6,5 mmol/L

Asidemia : pH < 7,0

Azotemia : kadar urea > 30 mmol/L

Ensefalopati uremikum

Neuropati/miopati uremikum

Perikarditis uremikum

Natrium abnormalitas plasma : Konsentrasi > 155 mmol/L

atau < 120 mmol/L

Hipertermia

Keracunan obat

Dialisis diindikasikan pada GGA untuk mengobati gejala uremia, kelebihan volume, asidemia,

(23)

Komplikasi sistemik seperti :

 Jantung : edema paru, aritmia, efusi pericardium

Gangguan elektrolit : hiperkalemia, hiponatremia,

asidosis

 Neurologi: iritabilitas neuromuskular, tremor, koma,

gangguan kesadaran dan kejang.

Gastrointestinal 

: nausea, muntah, gastritis, ulkus

 peptikum,

 perdarahan gastrointestinal

 Hematologi : anemia, diastesis hemoragik 

 Infeksi

: pneumonia, septikemia, infeksi nosokomial

komplikasi

(24)

Mortalitas akibat GGA bergantung keadaan

klinik dan derajat gagal ginjal.

Penyebab kematian tersering adalah infeksi

(30-50%), perdarahan terutama saluran cerna

(10-20%), jantung (10-20%), gagal nafas

(15%), dan gagal multiorgan dengan

kombinasi hipotensi, septikemia, dan

sebagainya.

Pasien dengan GGA yang menjalani dialysis

angka kematiannya sebesar 50-60%, karena

itu pencegahan, diagnosis dini, dan terapi

dini perlu ditekankan.

(25)

DAFTAR PUSTAKA

1. Price,Sylvia A.Wilson, Lorraine M. Gagal Ginjal Akut. In: Hurianti, Susi N, Wulansari P, Mahanani DA, editors. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Buku 2. Edisi 4. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC;1995. p:885-893.

2. Markum,M.H.S. Gagal Ginjal Akut. In: Sudoyo AW, Setiyohadi B, editors. Buku Ajar: Ilmu Penyakit Dalam. Jilid I. Edisi ke-4. Jakarta: Balai Penerbit FKUI; 2006. p:285-289.

3. Stein,Jay H. Kelainan Ginjal dan Elektrolit. Panduan Klinik Ilmu Penyakit 4. Dalam.Edisi ke-3. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2001. p:174-180

Boediwarsono.Gagal Ginjal Akut. Segi Praktis Pengobatan Penyakit Dalam.Surabaya. Penerbit PT Bina Indra Karya;1985. p:163-168.

5. Rahardjo, J.Pudji. Kegawatan pada Gagal Ginjal. Penatalaksanaan Kedaruratan di bidang Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: Pusat infomasi dan Penerbitan FKUI; 2000. p:67-69.

6. Sukahatya. Gagal Ginjal Akut. 2006 Des [2013 agustus 17]. Available from: URL: http://www.medicastore.com/cybermed/detail_py.php.

7. Aspelin P, Aubry P, Fransson SG, Strasser R, Willenbrock R, Joachim K, dkk. Efek Nefrotoksik pada Pasien Risiko Tinggi yang Menjalani Angiografi.  NEJM 3003; 348 (6) : 491-9 [2013 Agustus 17]. Available from: URL:

(26)

Referensi

Dokumen terkait

Permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian adalah melakukan pemodelan dengan menggunakan Response Surface Method terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi

Desa Cirompang dilewati oleh banyak sungai. Keberadaan jembatan adalah salah satu fasilitas yang penting untuk menunjang mobilitas masyarakat. Di dalam pemukiman, dapat

Berawal dari penaklukan negeri-negeri patalima di seram selatan, penaklukan dan perang ini bukan tanpa alasan, alasan yang sangat mendasar iyalah mempersatukan semua suku

Skripsi yang berjudul : Pengaruh Disposisi Matematis Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Materi Trigonometri Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Bati – Bati Tahun Pelajaran 2020/2021, Nama

model pengajaran langsung adalah salah satu pendekatan mengajar yang dirancang khusus untuk menunjang proses belajar peserta didik yang berkaitan dengan

· Bahan pemadaman yang tidak sesuai karena alasan keselamatan: Air dengan tekanan jet penuh · Bahaya khusus akibat dari zat atau campuran Tidak ada informasi lebih lanjut yang

• Penerapan fuzzy logic pada sistem ini cukup baik, hal ini dilihat dari hasil pengujian debit air pada set point 3,5 l/m dan 3 l/m besar maximum percent overshoot yang

berikutnya merupakan inti dari pemikiran atau gagasan Hujair A.H Sanaky yaitu strategi pendidikan islam dalam proses perubahan menuju masyarakat madani Indonesia