• Tidak ada hasil yang ditemukan

MARKET BRIEF PELUANG USAHA PRODUK BERAS (HS 1006) DI ITALIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MARKET BRIEF PELUANG USAHA PRODUK BERAS (HS 1006) DI ITALIA"

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)

Page 0

MARKET BRIEF

PELUANG USAHA PRODUK BERAS (HS 1006)

DI ITALIA

2017

INDONESIAN TRADE PROMOTION CENTER ITPC MILAN

Via Vittor Pisani, 8 – 6° Piano 20124 Milan (MI), ITALY Tel. +39 02 3659 8182 Fax. +39 02 3659 8191 http://www.itpcmilan.com

(2)

Page 1 DAFTAR ISI Halaman HALAMAN SAMPUL DAFTAR ISI 1 KATA PENGANTAR 2 I. PENDAHULUAN I. 1 Pemilihan Produk 7

I. 2 Profil Geografi Italia 12

II. POTENSI PASAR PRODUK BERAS DI ITALIA

II. 1 Ekspor Produk Beras Italia ke Dunia 15

II. 2 Potensi Pasar Produk Beras di Italia 17

II. 3 Regulasi Impor Produk Beras di Italia 20

II. 4 Saluran Distribusi Produk Beras di Italia 21

II. 5 Hambatan dan tantangan Lainnya 23

III. PELUANG & STRATEGI

III. 1 Peluang 25

III. 2 Strategi 27

IV. INFORMASI PENTING 29

(3)

Page 2 KATA PENGANTAR

Dalam upaya penyediaan informasi pasar produk 10 – 10 – 3 dan sesuai dengan keputusan Menteri Perdagangan RI No. 706/M-DAG/KEP/9/2011 tentang Pedoman Penyusunan dan Mekanisme Pelaporan Perwakilan Perdagangan di Luar Negeri, ITPC Milan, Italia telah melakukan penyusunan Market Brief yang didasarkan pada studi literatur (desk study). Informasi pasar ini diharapkan dapat berguna sebagai dasar pengambilan kebijakan oleh pimpinan dan atau sebagai bahan referensi pelaku usaha dibidangnya. Penulisan Market Brief merupakan rangkaian kajian yang terus dilakukan selama 1 tahun untuk memenuhi target yaitu menyiapkan 10 Market Brief.

Pada topik ini dipilih produk beras (HS 1006) sesuai data yang mengindikasikan bahwa Indonesia memiliki potensi yang besar serta adanya peluang pasar untuk produk beras di Italia. Di dalam Market Brief ini akan diinformasikan mengenai latar belakang pemilihan produk, profil Italia, potensi pasar di Italia, serta peluang dan strategi memasuki pasar di Italia.

Untuk itu penyusunan laporan ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi yang berguna bagi pihak Pemerintah maupun Swasta di Indonesia, khususnya bagi kalangan eksportir dan pengusaha produk terkait dalam menyikapi peluang ekspor di italia.

Disadari sepenuhnya bahwa penulisan laporan ini masih terdapat banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik yang membangun dari berbagai pihak demi kesempurnaan penulisan ini sangat kami harapkan.

Semoga Laporan Market Brief ini dapat memberikan manfaat bagi pihak yang membutuhkan informasi tentang produk beras.

Milan, Januari 2017

Kepala ITPC Milan Agung Pramudya FR.

(4)

Page 3 ABSTRAKSI

Indonesia merupakan salah satu negara penghasil beras terbesar di dunia, sekaligus merupakan salah satu konsumen beras terbesar di dunia dimana rata-rata konsumsi beras masyarakat Indonesia mencapai 200 kg tiap orang per tahunnya. Di Indonesia, beras ditanam dalam berbagai variasi ketinggian lahan dimana 75%nya merupakan area irigasi dan produksinya kebanyakan bertempat di pulau Jawa. 1

Meski saat ini Indonesia tengah melakukan impor beras antara lain dari Vietnam sebesar satu juta ton secara bertahap, Kementerian Pertanian menyebutkan Indonesia masih melakukan ekspor komoditas sejenis. Negara tujuan ekspornya pun, bukan negara yang kelasnya di bawah Indonesia, melainkan negara di benua Eropa, yaitu Italia. 2

Pada November 2015 lalu, 134 ton beras organik dari Indonesia diekspor ke Italia. Menteri Pertanian menyatakan bahwa ekspor tersebut baru 'pemanasan' saja. Produksi beras Indonesia akan melonjak tahun depan sehingga tak perlu impor lagi, bahkan bisa ekspor dalam jumlah besar ke berbagai negara. Beras organik yang diekspor ke Italia ini diekspor oleh PT Bloom Agro, dan di produksi di Kabupaten Tasikmalaya. Pembelinya datang langsung dari Italia untuk melihat langsung proses produksinya. Selain Italia, Amerika Serikat dan Singapura juga akan mengimpor beras organik dari Indonesia.

Nilai tambah yang dihasilkan oleh beras organik ini sangat tinggi, harganya jauh lebih mahal dibanding beras medium dan beras premium. Di Eropa, harga beras organik asal Indonesia bisa dijual dengan harga 6 euro/kg. Karena itu, ekspor beras organik ini akan terus ditingkatkan. Dengan adanya program pengembangan 4.000 hektare padi organik, produksinya akan terus bertambah. Diharapkan tahun depan bisa meningkat, sesuai

1 FAOSTAT database online and AQUASTAT database online, http://www.fao.org/rice2004/en/p7.htm,diakses pada 20

Januari 2017

2 Indonesia, Impor Beras dari Vietnam Tapi Ekspor ke Eropa, Tribun News, 9 November 2015

http://jogja.tribunnews.com/2015/11/09/indonesia-impor-beras-dari-vietnam-tapi-ekspor-ke-eropa diakses pada 20 Januari 2017

(5)

Page 4 dengan program untuk pengembangan padi organik 4.000 ha tahun depan dan mampu memberikan nilai tambah yang tinggi 3

Oleh karena itu, kita dapat mengambil kesimpulan awal bahwa peluang Indonesia untuk meningkatkan ekspor produk beras (HS 1006) terutama beras organik ke Uni Eropa khususnya Italia sangat besar. Untuk dapat mengambil peluang tersebut, maka Indonesia perlu melakukan beberapa langkah strategis sebagai berikut:

 Strategi produksi

Meningkatkan kualitas produksi antara lain dengan memperbaiki jalur irigasi, pembangunan waduk, meningkatkan jumlah alat mesin pertanian dan memperbaiki logistik serta menyediakan subsidi pupuk bagi para petani beras yang menggarap lahan kurang dari 0.5 hektar serta memberikan penyuluhan pertanian kepada petani kecil terkait budidaya beras organik yang bebas dari penggunaan bahan kimia

 Strategi produk

Menyiapkan para periset yang mampu untuk melakukan berbagai penelitian tentang beras dan berkolaborasi dengan peneliti-peneliti di negara lain untuk hasil yang maksimal. Mengoptimalkan lembaga-lembaga penelitian untuk produk beras dan produk agrikultural lainnya, serta melanjutkan pengembangan perbaikan strategi manajemen nutrisi dengan menambah personil untuk mempromosikan dan melakukan diseminasi varietas baru untuk mengatasi stagnansi dalam produksi beras

 Strategi pemasaran

3 RI Ekspor 134 Ton Beras Organik ke Italia, Mentan : Ini Baru Pemanasan

(6)

Page 5 Strategi ini meliputi penggunaan kontrak “Spot” untuk penentuan harga beras serta pemberian seminar kepada eksportir beras mengenai tata cara pengisian dokumen ekspor yang akurat dan lengkap.

 Strategi promosi

Strategi ini meliputi partisipasi dalam pameran berskala internasional, menjalin kerjasama dengan peritel- peritel besar yang memiliki jaringan luas di negara-negara Uni Eropa, serta bekerja sama dengan ITPC setempat untuk membangun citra Indonesia yang positif.

 Strategi jaminan mutu produk

Sosialisasi berbagai hal yang terkait dengan standar dan implementasi budidaya, pengolahan dan perdagangan beras, terutama beras organic, sehingga konsistensi mutu produk selalu terjaga sehingga dapat meningkatkan daya saing produk beras Indonesia, mengingat konsumen Eropa sangat memperhatikan masalah kesehatan, kelestarian lingkungan dan tanggung jawab sosial.

(7)

Page 6 I. PENDAHULUAN

Beras merupakan makanan pokok bagi lebih dari separuh penduduk dunia, dimana lebih dari 700 juta ton diproduksi setiap tahunnya. Meskipun beras kebanyakan di produksi oleh masyarakat di negara-negara penghasil beras, sejak kurang lebih 1 dekade lalu, permintaan akan beras dari negara-negara bukan penghasil beras mulai meningkat, yang berimbas kepada semakin dinamisnya perdagangan beras internasional. Kebanyakan beras diproduksi dan dikonsumsi oleh negara-negara di kawasan Asia, yang menguasai 90% produksi beras dunia.

Diluar kawasan Asia, dimana beras bukan merupakan makanan pokok, konsumsi per kapita terus meningkat. Beberapa negara saat ini sudah mulai meningkatkan ekspor berasnya, seperti Argentina, Brazil, Kamboja dan Myanmar. Di Sub Sahara Afrika, dimana saat ini hampir setengah dari nilai konsumsi beras mereka masih harus diimpor, juga turut mulai meningkatkan produksi beras mereka untuk menggantikan biaya impor yang mahal dan membantu menuntaskan kemiskinan dan kekurangan nutrisi. Kawasan Amerika Latin yang memiliki dataran yang luas dan sumber daya air yang kaya juga diprediksi akan menjadi kawasan pengekspor beras di masa yang akan datang.

Untuk menjaga pasar beras nasional dari ketidakpastian dalam pasar internasional, pemerintah umumnya akan campur tangan dengan menaikkan harga beras dalam negeri apabila harga beras internasional sedang rendah dan sebaliknya, menurunkan harga beras di pasar dalam negeri apabila harga beras internasional sedang tinggi.

Meskipun sektor swasta memainkan peran besar, di sejumlah negara Asia penghasil beras, badan pemerintah seperti BULOG di Indonesia, NFA di Filipina dan VINAFOOD di Vietnam memainkan peran besar untuk menjaga

(8)

Page 7 kestabilan harga beras dan ketersediaan bahan pangan nasional di negara masing-masing. 4

Kawasan Uni Eropa sendiri secara umum bukan merupakan daerah penghasil beras atau konsumen beras yang besar. Akan tetapi seiring dengan meningkatkan arus imigrasi masyarakat dari negara-negara pengkonsumsi beras ke kawasan Uni Eropa, dan makin banyaknya warga negara di kawasan Uni Eropa itu sendiri yang makin banyak berpergian ke luar Eropa dan mulai terbuka dengan hal-hal baru termasuk dengan makanan “Etnik” yang berasal dari luar Eropa, permintaan akan beras pun mulai mengalami kenaikan.

Italia sendiri merupakan negara penghasil beras terbesar di Eropa, dimana kawasan penghasil beras terbesar ada di Lombardia dan Piemonte. Produksi beras di Italia dimulai sekitar pertengahan abad ke 15. Saat ini, jenis beras Japonica ditanam dalam bentuk irigasi pertanian modern, di setiap bulan April sampai Oktober setiap tahunnya.

Masyarakat Italia sendiri tidak mengkonsumsi terlalu banyak nasi, yaitu sekitar 8,5 kg tiap orang di awal tahun 2000an, akan tetapi peluang Indonesia untuk mengekspor produk beras ke Italia masih terbuka lebar mengingat salah satu masakan Italia yang paling terkenal adalah Risotto yang berbahan dasar beras. Berbagai macam varian beras telah dikembangkan untuk tujuan ini, terutama jenis beras Arborio dan Carnaroli. 5

I.1 Pemilihan Produk

Di tahun 2014/2015, konsumsi beras global mencapai 500.5 juta ton dan untuk pertama kalinya dalam 1 dekade, melebihi kapasitas produksinya. Nilai ini diperkirakan akan terus bertambah di masa yang akan datang.

4 Source: FAOSTAT database online and AQUASTAT database online http://ricepedia.org/italy , diakses pada 20 Januari

2017

(9)

Page 8 Dengan produksi kurang dari 3 juta ton padi per tahun, Uni Eropa mewakili sekitar 0.4% dari produksi beras global. Ekpor beras terkonsentrasi secara geografis dimana 5 negara pengekspor terbesar adalah Thailand, India, Vietnam, Amerika Serikat dan Pakistan. Ke-5 negara tersebut menguasai 80% dari nilai ekspor global. Nilai ekspor beras dari negara-negara Uni Eropa sendiri hanya berkisar 0.5% dari nilai ekspor global.

Produksi beras dari kawasan Uni Eropa didominasi oleh beras Japonica, yaitu sekitar 65-70% dari total produksi beras Uni Eropa. Sekitar 90% dari ekspor beras Uni Eropa merupakan beras jenis Japonica. Italia menyumbangkan 70% dari nilai ekspor tersebut, 15% dari total nilai ekspor disumbangkan oleh Spanyol dan 5% dari gabungan beberapa negara-negara lain.

Beras jenis ini merupakan beras tradisional dan merupakan bagian penting dari diet Mediterania terutama Italia dan Spanyol. Makanan tradisional seperti paella dan risotto dibuat dari beras jenis Japonica karena karakteristiknya (mampu untuk menyerap rasa dari bumbu-bumbu dan saus makanan tersebut) lebih cocok dibanding jenis beras lain.

Italia dan Spanyol menguasai 80% dari kapasitas produksi beras di Uni Eropa. Berdasarkan skema 1, dapat dilihat bahwa Italia merupakan negara produsen terbesar produk beras di Uni Eropa dengan kapasitas produksi mencapai 51%. Peringkat kedua ditempati oleh Spanyol dengan 29%. Yunani, Portugal dan Perancis berada di peringkat 3,4 dan 5 dengan kapasitas produksi masing-masing dibawah 10%.6

6http://ec.europa.eu/agriculture/sites/agriculture/files/cereals/trade/rice/economic-fact-sheet_en.pdf diakses pada 20 Januari 2017

(10)

Page 9 Skema 1. Produksi Beras Negara-negara di Kawasan Uni Eropa

Sumber : CBI

Sementara itu, impor beras Uni Eropa umumnya terdiri dari beras jenis Indica. Berdasarkan skema 2 mengenai pengekspor beras ke Uni Eropa, India menduduki peringkat pertama sebagai pemasok terbesar produk beras ke Uni Eropa dengan nilai presentasi sebesar 24%, diikuti dengan Kamboja dan Thailand sebesar 22% dan 18%. Berikutnya adalah Amerika Serikat dan Pakistan dengan nilai sebesar 15% dan 4%.

(11)

Page 10 Konsumsi beras untuk kawasan Uni Eropa sendiri sudah semakin meningkat dalam beberapa tahun terakhir, baik dalam pasar dalam negeri (kurang lebih sejumlah 2,6 juta ton) maupun dalam peningkatan nilai ekspor produk tersebut (200 ribu ton), seperti yang terlihat dalam skema 3 mengenai Konsumsi Beras di Uni Eropa.

Skema 3. Konsumsi Beras Negara-negara Uni Eropa

Meningkatnya konsumsi beras di kalangan masyarakat di negara-negara Uni Eropa membuka peluang bagi Indonesia untuk meningkatkan ekspor produk berasnya ke kawasan ini, terutama ke Italia. Saat ini Indonesia telah mengirimkan 134 juta ton beras Organik ke Italia pada akhir tahun 2015 lalu dan diharapkan dapat terus bertambah di masa yang akan datang.

Berdasarkan Tabel 1, maka dapat dilihat bahwa nilai impor beras HS 1006 Italia terhadap produk beras Indonesia belum signifikan yaitu sebesar 54 ribu dolar di tahun 2015 atau naik 8.4% dibandingkan dengan nilai impor di tahun sebelumnya. Secara keseluruhan, nilai impor beras HS 1006 Italia terhadap produk beras Indonesia mencatat tren positif sebesar 188.78% dari tahun 2011 – 2015. Oleh karena itu, momentum ini harus dapat dioptimalkan untuk terus meningkatkan nilai ekspor produk beras Indonesia ke Italia

(12)

Page 11 Tabel 1. Kinerja Ekspor – Impor Italia terhadap Produk Beras HS 1006

Indonesia

Italy-Indonesia Balance of Trade - HS 1006 2011 - 2015

Value: Million USD

2011 2012 2013 2014 2015 Trend (%) 11-15 Change (%) 15/14 Export 0.016 0.013 0.027 0.001 0.004 -41.08 314.60 Import 0.001 0.004 0.049 0.050 0.054 188.78 8.40 Balance of Trade 0.02 0.01 -0.02 -0.05 -0.05 Source: WTA/Istat

(13)

Page 12 I.2 Profil Geografi Italia

Dari sudut pandang geografi, Italia terletak di sebelah selatan benua Eropa di wilayah semenanjung Mediterania yang langsung menghadap ke benua Afrika. Negara-negara yang berbatasan langsung dengan Italia adalah Austria dengan batas wilayah daratan 430 km, Perancis 488 km, Vatican 3.2 km, San Marino 39 km, Slovenia 199 km, dan Switzerland 740 km. Italia memiliki posisi yang strategis yaitu berada di tengah-tengah antara Eropa dan Afrika, serta meiliki keuntungan sebagai negara yang memberikan akses ke negara Eropa Utara, negara-negara Mediterania dan negara-negara-negara-negara Eropa Timur.

Wilayah Italia meliputi luas kedaulatan 301.340 km2 termasuk dua pulau

utama yaitu pulau Sisilia dan pulau Sardinia, selain 38 pulau lainnya luas daerah kedaulatan tersebut mencakup luas daerah daratan 294,140 km2

dan luas kawasan laut 7,200 km2 . Apabila dibandingkan dengan total luas

wilayah kedaulatan negara lainnya di seluruh dunia, Italia menempati urutan ke-72. Italia merupakan kawasan yang dikelilingi oleh pegunungan Alpen dan Apenini, dengan gunung tertinggi, Monte Bianco setinggi 4,810 m, diikuti gunung Monte Rosa 4,634 m dan Monte Cervino 4,478 m.

Kota perdagangan di Italia adalah Milan dengan GDP per kapita pada akhir tahun 2015 mencapai € 44.700, Milan disebut-sebut sebagai salah satu kota utama untuk keuangan dan bisnis dimana GDP-nya merupakan ke-4 tertinggi di Eropa dan ke-26 tertinggi di dunia. Milan juga menduduki 20 besar sebagai kota dengan finansial terbaik.

Diantara kota-kota di Italia, Milan merupakan kota dengan jumlah tenaga kerja produktif terbesar yaitu 50.7% dari total jumlah penduduk di kota Milan. Milan juga dikenal sebagai pusat mode dunia. Kondisi perekonomian

(14)

Page 13 Milan yang juga merupakan kekuatan dan potensinya adalah banyaknya jumlah perusahaan asing yang beroperasi yaitu sekitar 19.500 perusahaan. Milan juga merupakan kota no. 2 di dunia setelah New York dalam hal jumlah konsultan asing. Hal ini menunjukkan potensi dan peluang yang cukup besar bagi pelaku usaha Indonesia untuk mencoba meningkatkan ekspornya ke Italia

Milan terletak di Propinsi Lombardia, yang memiliki area perdagangan seluas 550,000 meter persegi yang dikelola oleh “La Fiera Milano” . Setiap tahun lebih dari 30,000 pameran perdagangan diselenggarakan. Nilai perdagangan asing mencapai angka € 250 juta. Setiap tahun nilai ekspor Lombardia mencapai angka € 75 miliar sementara nilai impor mencapai €95 miliar. Tingginya nilai impor dibanding nilai ekspor tetap merupakan peluang yang baik bagi para pelaku usaha Indonesia untuk menggenjot nilai ekspornya dan mengembangkan sayapnya ke pasar Italia melalui Lombardia. Pendapatan produk domestik brutto per orang di Lombardia rata-rata sebesar € 25,000

Berdasarkan estimasi sensus yang dilakukan oleh ISTAT pada Desember 2015, populasi di Italia mencapai 60.674.003 jiwa dengan dua wilayah berpenduduk terbesar di wilayah Italia-Utara sebanyak 27 % dari jumlah populasi dan wilayah Italia-Selatan sebanyak 23 % dari jumlah populasi

Bahasa yang digunakan sehari-hari adalah bahasa Italia. Mayoritas penduduk Italia beragama Katolik dengan persentase sebesar 83%. Italia dikenal sebagai negara yang penuh dengan peninggalan sejarah dan jenius dalam kebudayaan. Saat ini Italia memiliki 400 buah museum, galeri dan situs arkeologi.

Italia memiliki fasilitas transportasi yang sangat baik, dimana jaringan kereta api dikontrol oleh Trenitalia, Ferrovie dello Stato (Perusahaan Kereta Api Italia) yang rata-rata mengangkut setidaknya 23,3 juta ton komoditas sejak tahun 2005 dan kecenderungan jumlah penumpang yang selalu meningkat.

(15)

Page 14 Jaringan jalan raya untuk pengangkutan kargo dan truk serta transportasi penumpang juga terus bertambah. Sementara komoditas minyak menggunakan pelayaran sebagai moda transportasi utama dengan jaringan pelabuhan antara lain di Genova, La Spezia, Napoli, Trieste, Livorno dan Venezia. Untuk moda penerbangan, Italia telah mengalami pertumbuhan yang signifikan sejak tahun 2005 dimana tercatat setidaknya terdapat 48,9 juta penumpang domestik dan 63,2 juta penumpang internasional. Italia telah membangun dua bandara udara yang modern di Roma yaitu Fiumicino dan Ciampino serta dua di Milan yaitu Linate dan Malpensa yang mencatat 50% kedatangan dan penerbangan internasional dilakukan di Milan.

Beberapa sektor yang turut mendukung kondisi ekonomi Italia diantaranya adalah sektor pos dan telekomunikasi. Italia telah mengalami reorganisasi yang dilakukan pada tahun 2004 dimana Italia berhasil menggabungkan 3.440 perusahaan skala kecil menjadi beberapa perusahaan skala besar. Beberapa perusahaan komunikasi yang berskala multinasonal antara lain: Vodavone, Telecom, Tele2, Wind, H3g serta memiliki pasar yang terus berkembang, dimana 70% populasi memiliki setidaknya satu telepon selular. Dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah Italia juga mulai memberikan insentif kepada perusahaan swasta. Italia juga memiliki sistem IT yang sangat baik pada kantor-kantor administrasi lokalnya.

Otoritas sektor perbankan Italia berada di bawah Bank of Italy yang berdasarkan hukum perbankan Eropa bertanggung jawab sebagai peninjau, pemeriksa serta menganalisa sistem perbankan di seluruh negeri.

(16)

Page 15 II.POTENSI PASAR PRODUK BERAS DI ITALIA

II.1 Ekspor Produk Beras Italia ke Dunia

Secara umum, Italia mengalami penurunan ekspor untuk produk beras HS 1006 berdasarkan Tabel 2. Kinerja ekspor produk beras Italia cenderung stagnan, bahkan mencatatkan pertumbuhan negatif selama periode tahun 2011 – 2015 dengan rata – rata tren ekspor dari tahun 2011 – 2015 yang mengalami penurunan sebesar 2.07%. Nilai ekspor produk beras pada tahun 2015 mengalami penurunan sebesar 15.46% dibanding nilai ekspor produk beras pada tahun 2014

Indonesia sendiri, meski terus berusaha meningkatkan nilai ekspornya untuk produk beras, masih sulit melepaskan diri dari impor beras. Pasalnya, selain instrument yang dimiliki Perum Bulog belum kokoh, masa tanam padi pun mundur karena el nino. Misalnya HPP, kalau masih belum direvisi, maka dipastikan akan sangat sulit bagi Bulog untuk mendapatkan beras. Kemunduran selama 1,5 bulan dapat mengakibatkan potensi kehilangan produksi padinya sebesar 3 juta ton. Maka impor pangan terutama beras masih dibutuhkan untuk menjaga ketersediaan dan meredam kenaikan harga beras di dalam negeri. 7

Tabel 2. Kinerja Ekspor – Impor Italia ke Dunia terhadap Produk Beras HS 1006 Italy-World Balance of Trade - HS 1006 RICE

2011 - 2015 Value: Million USD

2011 2012 2013 2014 2015 Trend (%) 11-15 Change (%) 15/14 Export 692.69 629.43 645.71 699.89 591.66 -2.07 -15.46 Import 99.03 90.78 110.97 154.89 137.17 12.59 -11.44

7USDA : Indonesia Masih akan Impor Beras pada 2016

(17)

Page 16

Balance of Trade 593.66 538.65 534.75 545.00 454.50

Source: WTA/Istat

Kinerja ekspor produk beras Italia ke negara lain di dunia dapat dilihat pada Tabel 3. Secara keseluruhan, Italia mengalami penurunan kinerja ekspor produk beras ke dunia sebesar 15.46% pada tahun 2015 apabila dibandingkan dengan data pada tahun 2014.

Berdasarkan data tahun 2015 yang terdapat di Tabel 3 dapat dilihat bahwa Jerman menjadi negara tujuan ekspor di peringkat ke-1 dengan total nilai ekspor pada tahun 2015 sebesar US$ 113,8 juta. Perancis berada di peringkat ke-2 dengan total nilai ekspor pada tahun 2015 sebesar US$ 106 juta, diikuti oleh Inggris di peringkat ke-3 dengan total nilai ekspor pada tahun 2015 sebesar US$ 60.9 juta, Belgia di peringkat ke-4 dengan total nilai ekspor pada tahun 2015 sebesar US$ 40,3 juta, dan Turki di peringkat ke-5 dengan total nilai ekspor pada tahun 2015 sebesar US$ 23 juta. Sementara itu, Indonesia berada di peringkat ke-108 dimana total nilai ekspor produk beras Italia ke Indonesia hanya sebesar US$ 4 ribu.

Tabel 3. Kinerja Ekspor Produk Beras Italia ke Dunia berdasarkan Negara Tujuan

Italy's Export Partners of HS 1006 RICE 2011 - 2015

Value: Million USD

Rank Country 2011 2012 2013 2014 2015 Trend (%)

11-15 Change (%) 15/14 -- World -- 692.692078 629.432281 645.712154 699.888957 591.66482 -2.07 -15.46 1 Germany 117.181417 116.629534 118.995286 132.857044 113.860439 0.73 -14.30 2 France 138.010013 129.549576 128.392177 127.587837 106.032954 -5.28 -16.89 3 United Kingdom 56.283499 51.869366 50.658684 57.193004 60.976317 2.61 6.61 4 Belgium 39.672163 47.492896 46.056892 50.600318 40.347448 0.98 -20.26 5 Turkey 17.916821 17.793261 37.401752 47.777594 23.072421 16.11 -51.71 108 Indonesia 0.016396 0.012679 0.027405 0 0.004146 #NUM! #DIV/0!

(18)

Page 17 II.2 Potensi Pasar Produk Beras di Italia

Kinerja impor Italia terhadap produk beras HS 1006 dunia dapat dilihat pada Tabel 2 diatas dimana total nilai impor produk beras adalah sebesar US$ 137 juta pada tahun 2015. Secara keseluruhan, kinerja selama periode 2011 – 2015 mengalami kenaikan sebesar 12.59%. Nilai impor produk beras sejak tahun 2011 memiliki nilai yang berfluktuasi. Setelah sempat mengalami penurunan pada periode 2011-2012, nilai tersebut mengalami kenaikan pada periode 2012-2013 dan mengalami puncaknya pada 2013-2014 yang mencapai US$ 154 juta, sebelum akhirnya kembali mengalami penurunan pada tahun 2014-2015 menjadi sebesar 137 juta. Penurunan nilai impor produk beras pada tahun 2015 sebesar 11.44% apabila dibandingkan dengan data pada 2014.

Italia banyak mengimpor produk beras dari negara – negara seperti India, Guyana, Pakistan, Thailand dan Kamboja (data dapat dilihat pada Tabel 4). India berada di peringkat ke-1 dengan menyumbang nilai impor sebesar US$31 juta dari total nilai impor pada tahun 2015. Guyana berada di peringkat ke-2 yang menyumbang sebesar US$ 21 juta dari total nilai impor pada tahun 2015, Pakistan berada di peringkat ke-3 yang menyumbang sebesar US$ 16 juta dari total nilai impor pada tahun 2015.

Dua negara Asia Tenggara yaitu Thailand dan Kamboja berada di peringkat ke-4 dan ke-5 dengan nilai sebesar US$12 dan US$11 juta dari total nilai impor pada tahun 2015. Indonesia sendiri berada di peringkat ke- 30 dengan nilai sebesar US$ 50 ribu Mengingat Indonesia merupakan salah satu negara produsen beras terbesar di dunia, nilai ini seharusnya masih bisa ditingkatkan lagi.

Hal ini disebabkan Indonesia juga merupakan salah satu negara di dunia yang memiliki tingkat konsumsi beras terbesar, sehingga Indonesia juga

(19)

Page 18 harus dapat memenuhi kebutuhan konsumsi dalam negeri disamping meningkatkan kapasitas produksi untuk tujuan ekspor. Masih rendahnya produktivitas pertanian di Indonesia menjadikan swasembada pangan sebagai tujuan jangka menengah, mengingat masih perlu waktu untuk 'menyerang' masalah dari akar atau fundamentalnya seperti pembangunan waduk, jalur irigasi dan memperbaiki logistik. 8

Secara keseluruhan, kinerja impor Italia terhadap produk beras dari Indonesia menunjukkan perubahan yang positif sebesar 8.4% selama periode 2014-2015. Meskipun nilainya belum signifikan, kinerja impor Italia terhadap produk beras dari Indonesia mengalami peningkatan pada tahun 2015 apabila dibandingkan dengan nilai impor pada tahun 2014. Kinerja impor Italia terhadap produk beras Indonesia pada tahun 2014 adalah sebesar US$ 49 ribu, sementara itu di tahun 2015 jumlah tersebut meningkat sebesar 8.4% menjadi US$ 53 ribu. Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia masih memiliki potensi untuk meningkatkan ekspor produk beras ke negara Italia.

Tabel 4. Kinerja Impor Italia terhadap Produk Beras Dunia (2011 – 2015)

Italy's Import Partners of HS 1006 RICE 2011 - 2015

Value: Million USD

Rank Country 2011 2012 2013 2014 2015 Trend (%)

11-15 Change (%) 15/14 World 99.029497 90.780947 110.966364 154.885326 137.167167 12.59 -11.44 1 India 22.184852 33.526164 39.536172 56.755128 31.054388 12.74 -45.28 2 Guyana 0 0 0 0.316533 21.152435 #NUM! 6582.54 3 Pakistan 16.443903 6.739131 11.611646 25.789076 16.818589 14.88 -34.78 4 Thailand 18.205234 16.979217 16.116894 17.101918 12.656602 -6.95 -25.99 5 Cambodia 3.029092 2.026694 7.355371 5.256326 11.99861 44.86 128.27 30 Indonesia 0 0.003542 0.049078 0.049539 0.053698 #NUM! 8.40

8Mendag: 2016 RI Masih Impor Pangan

(20)

Page 19 Sumber: Istat

Dalam hal kinerja ekspor produk beras (HS 1006) ke Italia, Indonesia masih tertinggal dari negara Asia lainnya. Berdasarkan tabel 5, negara yang berada dalam peringkat 5 besar seluruhnya adalah negara-negara Asia yaitu India di peringkat pertama dengan market share sebesar 22.63%, disusul oleh Guyana dengan market share 15.42%. Peringkat ketiga ditempati oleh Pakistan dengan nilai market share 12.26%, dan Thailand serta Kamboja di peringkat keempat dan kelima dengan nilai market share masing-masing sebesar 9.22% dan 8.74%. Indonesia sendiri yang berada di peringkat ke-30 hanya memiliki market share sebesar 0.03%.

Tabel 5. Nilai Market Share Partner Impor Italia Untuk Produk HS 1006

Italy's TOP 10 Import Partners of HS 1006 Rice

Rank Country Share (%)

2015 1 India 22.63 2 Guyana 15.42 3 Pakistan 12.26 4 Thailand 9.22 5 Cambodia 8.74 6 France 7.29 7 Romania 3.57 8 Belgium 3.33 9 Myanmar 2.89 10 United Kingdom 2.67 30 Indonesia 0.03 88.05 Others 11.95 Source: WTA/Istat

Meskipun jumlah market sharenya belum signifikan, produk beras Indonesia yang sudah memasuki pasar Italia memiliki pangsa pasarnya sendiri, yaitu untuk produk organik. Seperti yang sudah disebutkan

(21)

Page 20 sebelumnya, produk beras Indonesia yang sudah dipasarkan di Italia adalah produk beras organik yang diekspor oleh PT. Bloom Agro dan dihasilkan di Kabupaten Tasikmalaya seperti yang dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

(PT.Bloom Agro)

II.3 Regulasi Produk Beras di Italia

Italia menerapkan kebijakan yang secara umum mengacu pada garis besar ketentuan impor yang telah ditetapkan oleh Uni Eropa. Kebijakan impor serta regulasi ekspor yang perlu dipenuhi terkait syarat ketentuan secara detail dapat disimak pada portal EU Help Desk

(http://www.exporthelp.europa.eu) dengan memasukkan kode HS pada

kolom yang telah ditentukan.

Export Helpdesk EU sebagai layanan online yang disediakan oleh Komisi

Uni Eropa untuk mempermudah akses pasar bagi negara-negara berkembang, mengelompokkan ketentuan legal requirements yang harus dipenuhi untuk melakukan ekspor ke Uni Eropa menjadi enam bagian yakni:

(22)

Page 21

Tabel 6. Kebijakan dan Regulasi Ekspor Produk Biji Kopi untuk Negara Berkembang yang diterapkan oleh Uni Eropa

Legislasi Dasar Hukum Deskripsi Singkat

Kontaminasi “Council Regulation (EEC) 315/93 Regulation (EC) 1881/2006”

Peraturan yang dirancang untuk memastikan bahwa makanan dan bahan pangan yang masuk ke pasar Uni Eropa aman dikonsumsi dan tidak mengandung kontaminan pada tingkat yang dapat mengancam kesehatan manusia.

Residu pestisida

Regulation (EC) 1107/2009

Regulasi ditentukan guna memastikan perlindungan terhadap konsumen. Jika terdapat kandungan residu dalam tanaman dan hewan atau bagiannya yang digunakan untuk konsumsi, hanya diperbolehkan diimpor jika sesuai dengan ketetapan undang-undang Uni Eropa yang dirancang untuk mengontrol keberadaan zat kimia dan residu dari hewan hidup, produk hewani, dan produk yang berasal dari tumbuhan.

Kontrol kesehatan

Regulation (EC) 852/2004

Ketentuan umum dan ketentuan khusus yang didesain untuk mencegah risiko terhadap kesehatan konsumen dan melindungi kepentingan konsumen.

Label Council Directive 2000/13/ EC

Semua bahan makanan yang dipasarkan di Uni Eropa harus mematuhi aturan pelabelan Uni Eropa, yang bertujuan untuk memastikan bahwa konsumen mendapatkan semua informasi penting dalam memilih saat membeli bahan makanan tersebut.

Traceability (pelacakan)

Regulation (EC) 178/2002

UU Pangan Uni Eropa tidak hanya melindungi kehidupan dan kesehatan manusia (konsumen), tetapi juga kesehatan dan kesejahteraan hewan, tanaman, dan lingkungan. Oleh karena itu, peraturan ini diberlakukan bahwa produk yang dikonsumsi memenuhi kaidah-kaidah perlindungan tersebut dan memastikan bahwa produk tersebut aman untuk dipasarkan di EU. Organik “Council Regulation (EC) 834/2007 Commission Regulation (EC) 889/2008”

Pasar Uni Eropa untuk produk pertanian yang masih hidup (live) atau belum diproses atau produk pertanian olahan yang digunakan untuk makanan, pakan ternak, benih, maupun material vegetasi, diwajibkan memenuhi aturan produksi

secara organik dan peraturan EU.

Produk-produk bahan makanan organik yang akan memasuki pasar Uni Eropa membutuhkan sertifikasi produk organik dan Fair Trade.

(23)

Page 22 Berdasarkan informasi dari World Trade Organization (WTO), produk-produk bisa dikategorikan telah melakukan Fair Trade apabila telah menerapkan prinsip-prinsip sebagai berikut : menciptakan kesempatan bagi para petani/produsen kecil, memiliki transparansi dan akuntabilitas, menerapkan praktek-praktek perdagangan yang adil bagi semua pihak yang terlibat, melakukan pembayaran/pembelian dengan harga yang wajar, memastikan tidak ada pekerja ilegal atau pekerja anak dalam proses produksi, memiliki komitmen untuk tidak melakukan diskriminasi dalam bentuk apapun, melakukan kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan serta kebasan berasosiasi.

Selain itu, prinsip-prinsip lain yang harus diterapkan adalah memastikan kondisi kerja yang memadai, mempromosikan praktek perdagangan Fair

Trade dan proses produksi serta praktek bisnisnya secara keseluruhan

harus memiliki respek terhadap lingkungan hidup.

Sertifikasi produk organik yang akan memasuki pasar Uni Eropa hanya akan diberikan kepada eksportir yang dapat menghasilkan produk yang memenuhi standar produksi bahan makanan organik yang ditetapkan di Uni Eropa, yaitu produk-produk yang dihasilkan dari sistema kultivasi yang berkelanjutan, memiliki varietas dengan kualitas tinggi, sistem produksi yang melestarikan lingkungan dan biodiversity, dan melindungi konsumen dari bahan kimia berbahaya. Selain itu, produk bahan pangan bisa mendapatkan label organik apabila lebih dari 95% bahan yang terkandung dalam produk tersebut memenuhi yang ditetapkan.

Logo organik Uni Eropa (

(24)

Page 23 II.4 Saluran Distribusi Produk Beras di Italia

Berdasarkan Skema 4, eksportir produk beras dari negara berkembang dapat memasok produknya ke importir, atau langsung ke distributor di Italia yang akan memasarkan produknya ke retail untuk dapat dijangkau konsumen. Untuk produk seperti beras organik seperti yang telah diekspor oleh Indonesia ke Italia, saat ini toko khusus makanan dan minuman kesehatan dan organik seperti Natura Si dan Bio Coop cenderung mengatur trend baru bagi konsumen, namun visibilitas produk dan pola konsumsi mayoritas konsumen masih dipengaruhi oleh para pengecer modern seperti Esselunga, Auchan, IperCoop dan sebagainya. Hypermarket toko diskon dan supermarket selalu memperkuat jajaran produk kesehatan dan organik dengan produk-produk yang sudah populer dan memiliki pasar yang luas, namun dengan cepat dapat memperluas portofolio produk mereka dengan menargetkan segmen niche.

Pengecer modern memiliki keunggulan kompetitif yang kuat pada tingkat harga karena mereka mendapatkan keuntungan dari skala ekonomi saat bernegosiasi dengan produsen. Pengecer modern umumnya juga memiliki

private label sehingga produk beras Indonesia juga bisa dipasarkan tanpa

merek dan menjadi pemasok produk beras bagi private label pengecer modern. Produsen dan eksportir produk beras organik dan non organik dari Indonesia yang ingin memasarkan produknya ke Italia juga dapat menghubungi perusahaan importir di Italia.

Para importir ini biasanya sudah memiliki lisensi khusus untuk memasarkan produk, termasuk produk organik di Eropa. Mereka ada yang berperan khusus sebagai importir saja, namun ada juga yang berperan sebagai importir dan sekaligus sebagai distributor. Importir maupun importir/distributor tersebut kemudian akan memasarkan produknya ke konsumen melalui toko-toko retail fisik maupun retail online yang kini banyak terdapat di Eropa. Untuk produk-produk baru, para importir

(25)

Page 24 biasanya akan melakukan trial order dengan kuantitas lebih sedikit dengan pengiriman melalui kargo udara langsung ke Italia

Skema 4. Jalur Distribusi Produk Beras ke Italia

(26)

Page 25 II.5 Hambatan dan Tantangan

Hambatan dan tantangan yang akan dihadapi oleh eksportir produk beras dari negara berkembang untuk masuk ke pasar Uni Eropa tak terkecuali Italia adalah sebagai berikut:

Tabel 7. Hambatan dan Tantangan yang Kemungkinan Dihadapi oleh Eksportir Produk Beras Indonesia

No Kategori Deskripsi Hambatan dan Tantangan

1 Produksi Permasalahan yang kerap ditemui dalam mengembangkan komoditas beras adalah terkait dengan produktivitas yang tidak meningkat dengan baik bahkan produksinya cenderung mengalami stagnan. Sementara itu kebutuhan produk beras untuk konsumsi dalam negeri dan konsumsi global terus meningkat setiap tahun. Karena itu, produksi di Indonesia harus ditingkatkan untuk mampu melakukan swasembada beras dan memenuhi kebutuhan konsumsi dalam negeri serta mulai bisa fokus meningkatkan produksi untuk melakukan ekspor dan memenuhi kebutuhan dunia tersebut.

2 Produk 1. Produksi beras di Indonesia sangat dipengaruhi oleh fenomena El nino yang dapat menyebabkan pergeseran musim tanam

2. Penanaman beras di daerah dataran tinggi rentan terkena erosi

3. Kerugian tahunan akibat dari pengalihan lahan di daerah-daerah sentra penanaman padi, dari lahan pertanian menjadi lahan komersil, industri atau perkotaan yang diperkirakan dapat mencapai 100 ribu hektar per tahun

4. Budget irigasi yang rendah untuk perbaikan dan pembangunan infrastruktur baik di tingkat daerah maupun propinsi

5. Tingkat kesejahteraan yang rendah bagi para petani beras sehingga banyak yang beralih profesi atau

(27)

Page 26

No Kategori Deskripsi Hambatan dan Tantangan

meninggalkan lahan padi dan mengadu nasib di perkotaan.

3 Pasar Dalam pasar beras internasional, sejumlah kecil negara-negara pengekspor beras harus berinteraksi dengan banyak negara importirnya mengingat 5 negara pengekspor beras terbesar menguasai sekitar 80% dari pasar. Oleh karena itu, pasar beras internasional sangat rentan terhadap gangguan yang mungkin terjadi (misalnya bencana alam, pergantian kebijakan dagang atau kebijakan produksi di negara-negara tersebut dan lain lain) terhadap produksi beras di negara-negara pengekspor, yang dapat mengakibatkan terganggunya arus pasar dan melambungnya harga beras.

4 Regulasi 1. Kurangnya jumlah petugas panen padi yang memiliki pengetahuan memadai mengenai teknik panen beras dan pembasmian hama padi

2. Kurangnya insentif bagi pegawai pemerintah yang menunjukkan performa bagus dalam mengimplementasikan program-program pertanian utama.

3. Perlu adanya kerjasama antara instansi-instansi terkait untuk bersama-sama mencari solusi dalam upaya menghasilkan produk beras yang tahan hama, dan memiliki tingkat toleransi tinggi terhadap kekeringan.

5 Komunikasi Para pembeli dari Uni Eropa umumnya tidak hanya tertarik dengan eksportir yang mengandalkan produk dan profil perusahaannya saja melainkan juga kondisi perekonomian negara eksportir dan kesejahteraan para petani beras tersebut. Reputasi dari negara eksportir juga dapat memberikan pengaruh terhadap pembeli misalnya dalam hal kualitas dari barang yang dibeli. Apabila kualitasnya tidak bagus atau menggunakan bahan

(28)

Page 27

No Kategori Deskripsi Hambatan dan Tantangan

berbahaya dalam proses penanamannya bisa mempengaruhi finalisasi kontrak akhir.

III PELUANG DAN STRATEGI III.1 Peluang

Saat ini, volume import negara-negara Uni Eropa untuk produk beras dan kacang-kacangan masih relative stabil di kisaran 1,6-1,8 juta ton dengan nilai yang terus bertambah dan mencapai €1,3 milyar di tahun 2015. Hal ini menunjukkan adanya peluang yang bagus untuk melakukan ekspor produk beras dan kacang-kacangan ke negara-negara Uni Eropa, terlebih mengingat 36% dari nilai impor tersebut berasal dari negara-negara berkembang.

Perancis, Spanyol dan Inggris merupakan konsumen terbesar untuk produk-produk tersebut. Sementara itu Italia, Spanyol dan Inggris adalah importir terbesar produk beras dan kacang-kacangan dari negara-negara berkembang. Jenis produk-produk ini di pasar Eropa semakin banyak, umumnya digunakan sebagai alternatif baru atau pengganti dari komoditas regular yang sudah ada seperti beras jenis Indica yang memang dihasilkan di Eropa. 9

Kaum pendatang memberikan kontribusi besar bagi peningkatan permintaan akan produk beras. Faktor lainnya adalah para konsumen di Eropa mulai sering melakukan perjalanan ke negara-negara lain dan mencicipi kuliner dari kebudayaan yang berbeda sehingga permintaan akan bahan makanan etnik seperti beras ketan, beras merah, cokelat dan hitam meningkat.

(29)

Page 28 Saat ini permintaan untuk beras jenis Indica yang lebih panjang seperti beras Basmati dan Jasmine, serta beras organic meningkat sekitar 6% setiap tahunnya, mengingat konsumen Eropa juga memiliki tingkat kesadaran akan kesehatan yang tinggi, dan banyak mengkonsumsi bahan makanan organik.

Pasar organik di Eropa sendiri bertumbuh sebanyak 7.4% di tahun 2014.

Market share untuk makanan organik di Eropa bervariasi antara 2-8%

dengan Denmark, Austria, Swiss dan Swedia sebagai negara pengkonsumsi terbesar produk-produk bahan makanan organik. Konsumsi makanan organik di Swedia bahkan bertumbuh 40% di tahun 2014 dan 2015. Dalam hal luasan pasar, negara-negara yang memiliki penjualan total terbesar untuk retail produk-produk organik adalah Jerman dan Perancis dengan pertumbuhan sebesar 10-11% di tahun 2015. 10

Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa peluang untuk melakukan ekspor produk beras, terutama beras organik ke negara-negara Uni Eropa masih terbuka lebar, dengan melakukan berbagai strategi yang sesuai, yang akan dibahas berikutnya.

10http://ec.europa.eu/agriculture/sites/agriculture/files/cereals/trade/rice/economic-fact-sheet_en.pdf , diakses pada 21

(30)

Page 29 III.2 Strategi

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan di atas, maka dapat dirumuskan beberapa strategi sebagai berikut:

Tabel 8. Strategi Peningkatan Ekspor Produk Beras ke Italia

No Strategi Deskripsi Outcome

1 Strategi Produksi Meningkatkan kualitas produksi antara lain

dengan memperbaiki jalur irigasi, pembangunan waduk, meningkatkan jumlah alat mesin

pertanian dan memperbaiki logistik serta menyediakan subsidi pupuk bagi para petani beras yang

menggarap lahan kurang dari 0.5 hektar.

Produktivitas beras meningkat sehingga eksportir dapat

memasok beras dalam kuantitas yang lebih besar lagi ke Uni Eropa.

2 Strategi Produk - Menyiapkan para periset yang mampu untuk melakukan berbagai penelitian tentang beras dan berkolaborasi dengan peneliti-peneliti di negara lain untuk hasil yang maksimal

-Mengoptimalkan lembaga-lembaga penelitian untuk produk beras dan produk agrikultular lainnya seperti The Indonesian Center for Rice Research (ICRR), the regional institute of the Assessment Institute for Agricultural Technology (AIAT), di level propinsi dan The Center for Agro-Socio-Economic Research (CASER).

-Melanjutkan

pengembangan perbaikan strategi manajemen nutrisi

dengan menambah

personil untuk

mempromosikan dan melakukan diseminasi

Produk beras terutama beras organik dapat terus di ekspor ke pasar Uni Eropa khususnya Italia dan pasar baru seperti negara-negara Scandinavia yang pertumbuhan konsumsi bahan makanan

organiknya bertumbuh pesat, karena tren akan produk ini terus

meningkat di Uni Eropa, tidak terkecuali di Italia

(31)

Page 30

No Strategi Deskripsi Outcome

varietas baru untuk mengatasi stagnansi dalam produksi beras.

3 Strategi Pemasaran

Menggunakan kontrak “spot” untuk menghindari kerugian yang ditimbulkan oleh kondisi pasar yang sulit untuk diprediksi.

Eksportir akan

memperoleh kepastian harga beras yang diperdagangkan serta mencegah pembeli untuk mengambil keputusan yang tiba-tiba dan oportunis. Memberikan seminar

kepada eksportir beras mengenai tata cara

pengisian dokumen ekspor yang akurat dan lengkap.

Pembeli Uni Eropa akan semakin percaya dengan eksportir Indonesia yang dapat berdampak pada meningkatnya kuantitas pembelian beras. 4 Strategi Promosi Melakukan promosi yang

lebih gencar ke negara-negara Uni Eropa dengan cara berpartisipasi dalam pameran perdagangan dan menjalin kerjasama

dengan peritel-peritel besar yang memiliki jaringan luas di Eropa sehingga produk beras Indonesia bisa dipasarkan di jaringan ritel mereka dan dapat dikenal di kalangan yang lebih luas

Meningkatnya impor beras, terutama beras organik dari Indonesia ke Italia dan negara-negara Eropa lain yang memiliki konsumsi besar terhadap bahan makanan organik seperti Perancis, Jerman, Austria dan negara-negara Skandinavia seperti Swedia, Norwegia, dan Denmark.

Bekerjasama dengan Indonesia Trade Promotion Center (ITPC) setempat untuk membangun citra Indonesia yang positif bagi negara Uni Eropa

khususnya Italia.

Meningkatnya impor beras dari Indonesia akibat citra positif yang dimiliki oleh Indonesia.

5 Strategi Jaminan Mutu Produk

Sosialisasi berbagai hal yang terkait dengan standar dan implementasi budidaya, pengolahan dan perdagangan beras

sehingga konsistensi mutu produk selalu terjaga, mengingat konsumen Eropa sangat

memperhatikan masalah

Meningkatnya daya saing produk beras Indonesia. Pembeli Uni Eropa akan semakin puas dengan kualitas beras Indonesia yang konsisten dan terjaga mutunya sehingga permintaan akan beras Indonesia meningkat

(32)

Page 31

No Strategi Deskripsi Outcome

kesehatan, kelestarian lingkungan dan tanggung jawab sosial. Selain sosialisasi, pemerintah perlu memfasilitasi

produsen dan pengekspor beras dengan penyediaan informasi pasar dan

fasilitas pendukung lainnya

dan pada akhirnya akan meningkatkan volume impor produk beras Indonesia ke Uni Eropa

IV. INFORMASI PENTING

4. 1 Major player di Italia

1. ITALIAN CEREALS ASSOCIATIONS ANACER Italian cereal traders association

Contact info: Via Lovanio 6 - 00198 Rome Tel +39 068416554 2. ITALMOPA Italian wheat millers association

Contact info: Via Lovanio 6 - 00198 Rome Tel +39 066785409

E-mail italmopa@italmopa.com Website: www.italmopa.com

3. AIDEPI (UNIPI) Pasta and bakeries industry association Contact info: Viale del Poggio Fiorito, 61- 00144 Rome Tel +39 068091071

E-mail aidepi@aidepi.it Website: www.aidepi.it

4. AIRI Italian rice millers association

Contact info: Via B. da Feltre 6 – 27100 Pavia Tel +39 0382720479

E-mail airi@rice.it Website: www.rice.it

4. 2 Alamat dan Website Penting

1. Kedutaan Italia di Indonesia. Jl. Dipenogoro 45 Jakarta 10310, Indonesia.

(33)

Page 32 2. Kamar Dagang Italia di Indonesia. Italian Business Association

Indonesia (IBAI). Wisma BRI II, 15th Floor, Suite 1501 Jend.

Sudirman No. 44 46 Jakarta 10210 IndonesiaTel: +62 (21) 571-3540 ; Fax: +62 (21) 571-9013.

Email: luigicarlo.gastel@pirelli.com. Kontak person: Dr. Luigi Carlo Gastel (President)

3. Promosi Perdagangan Indonesia di Italia. ITPC MILAN, Via Vittor Pisani No.8 Piano 6° Milan, Italia.

4. Perwakilan Indonesia di Italia. Ambasciata della Repubblica di Indonesia, Via Campania 53-55,00187 Roma, Italia.Tel: +39064200911; Fax: +39064880280 / +390648904910

5. Pihak Yang Dihubungi Bila Terjadi Dispute. Departemen Perdagangan Luar Negeri Italia (Instituito Nazionale per il commercio) Estero http://www.ice.gov.it/. Kementrian perdagangan Italia http://www.mincomes.it/. atau http://europa.eu/abc/governments/index_en.htm

6. Untuk Memastikan Nilai Mata Uang Euro

Untuk memastikan nilai tukar euro dengan mata uang lainnya, dapat dilakukan dengan mengakses http://www.oanda.com/Atau dapat juga melalui Euromonitor International (agensi riset) E-mail: mailto:info@euromonitor.comhttp://www.euromonitor.com

7. International Chamber of Commerce. E-mail: mailto:webmaster@iccwbo.org. http://www.iccwbo.org

8. International Trade Centre UNCTAD/ WTO

E-mail: mailto:tirc@intracen.org. http://www.intracen.org 9. Pameran Perdagangan. Macef (http://www.fmi.it/macef)

10. Website tentang Informasi terbaru mengenai pameran perdagangan Internasional Miller Freeman at:

http://www.dotfood.com/schedule/index.htm 11. Organisasi Promosi Perdagangan Italia

ICE, National Institute for Foreign Trade. Address: Via Liszt 21, 00144 Rome, Italy. Telephone: (39) 59921 Telefax: (39) 6-59926900

(34)

Page 33 12. Informasi produk dapat dilihat di Eurostat dan Italian National

Statistics (http://www.istat.it).

V. REFERENSI

1. FAOSTAT database online and AQUASTAT database online,

http://www.fao.org/rice2004/en/p7.htm, diakses pada 20 Januari 2017 2. Indonesia, Impor Beras dari Vietnam Tapi Ekspor ke Eropa, Tribun News,

9 November 2015 http://jogja.tribunnews.com/2015/11/09/indonesia-impor-beras-dari-vietnam-tapi-ekspor-ke-eropa diakses pada 20 Januari 2017

3. RI Ekspor 134 Ton Beras Organik ke Italia, Mentan : Ini Baru Pemanasan http://finance.detik.com/ekonomi-bisnis/3059682/ri-ekspor-134-ton-beras-organik-ke-italia-mentan-ini-baru-pemanasan diakses pada 20 Januari 2017.

4. Source: FAOSTAT database online and AQUASTAT database online http://ricepedia.org/italy , diakses pada 20 Januari 2017

5. http://www.fao.org/rice2004/en/p7.htm, diakses pada 20 Januari 2017

6. http://ec.europa.eu/agriculture/sites/agriculture/files/cereals/trade/rice/ economic-fact-sheet_en.pdf , diakses pada 20 Januari 2017

7. USDA : Indonesia Masih akan Impor Beras pada 2016

http://industri.bisnis.com/read/20160120/99/511113/usda-indonesia-masih-akan-impor-beras-pada-2016, diakses pada 20 Januari 2017

8. Mendag: 2016 RI Masih Impor Pangan

http://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20151227211740-92-100585/mendag-2016-ri-masih-impor-pangan/, diakses pada 20 Januari 2017

9. https://www.cbi.eu/market-information/grains-pulses/trends/, diakses pada 21 Januari 2017

10. http://ec.europa.eu/agriculture/sites/agriculture/files/cereals/trade/rice/econ omic-fact-sheet_en.pdf , diakses pada 21 Januari 2017

(35)

Gambar

Tabel 2. Kinerja Ekspor – Impor Italia ke Dunia terhadap Produk Beras HS 1006  Italy-World Balance of Trade - HS 1006 RICE
Tabel 3. Kinerja Ekspor Produk Beras Italia ke Dunia  berdasarkan Negara Tujuan
Tabel 4. Kinerja Impor Italia terhadap Produk Beras  Dunia           (2011 – 2015)
Tabel 5. Nilai Market Share Partner Impor Italia Untuk Produk HS 1006
+2

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana strategi teks pemunculan korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) dalam rubrik “Nah Ini Dia” yang ada pada

 GERD : gejala atau komplikasi akibat GER  Regurgitasi : pengeluaran isi lambung yang. refluks ke orofaring dan mulut tanpa disertai

Penggunaan bahan matrik Methocel K4M CR ® , NaHCO3, dan Ethocel ® dalam model optimasi SLD untuk mendapatkan formula optimum tablet floating aspirin belum pernah

HAMKA WILAYAH KOTA

Gambar 4.27 Soal latihan siswa konsep perbesaran bayangan pada

Game juga menyediakan goals(tujuan) untuk pengguna, sehingga pengguna mempunyai tujuan dalam memainkan game tersebut, jika game tidak mempunyai goals mungkin pengguna akan

Saran yang dapat peneliti berikan adalah pengambilan darah vena sebaiknya melalui vena ekor untuk meminimalkan terjadinya stress pada tikus, digunakan kadar minyak jelantah

Setelah pemberian jus mentimun dan tomat selama 7 hari, pada hari ke-8 dilakukan pengambilan darah post-test pada kelompok kontrol dan perlakuan untuk mengetahui kadar glukosa