• Tidak ada hasil yang ditemukan

PANDUAN PENGUATAN SIDa

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PANDUAN PENGUATAN SIDa"

Copied!
88
0
0

Teks penuh

(1)

PANDUAN PENGUATAN SIDa

KEMENTERIAN RISET DAN TEKNOLOGI

2014

(2)

i

KATA PENGANTAR

Terbitnya Peraturan Bersama Menteri Riset dan Teknologi, dan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia No. 3 Tahun 2012 dan No. 36 Tahun 2012 tentang Penguatan Sistem Inovasi Daerah sebagai upaya Pemerintah dalam menyikapi tuntutan peningkatan produktivitas daya saing nasional maupun daerah yang mensyaratkan kapasitas inovatif1.Untuk meningkatkan daya saing dan kapasitas inovatif diperlukan agenda strategis yang harus dilaksanakan dengan komitmen tinggi. Agenda strategis disusun berdasarkan landasan sistem inovasi daerah, termasuk penguatan kelembagaan, mekanisme hubungan dan dokumen rencana.

Melalui Panduan Penguatan Sistem Inovasi daerah yang selanjutnya disebut SIDa ini, semua pihak yang berkepentingan diharapkan dapat memperoleh gambaran umum tentang proses penyelenggaraan dan pembangunan daerah melalui Penguatan SIDa sesuai yang diamanahkan dalam Peraturan Bersama.

Dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan daerah, Pemerintah daerah memiliki peran yang sangat penting dan strategis.Pemerintah Daerah tidak hanya berfungsi sebagai penyelenggaraan pemerintah, tetapi juga sebagai penyelenggara utama pembangunan di daerah. Dengan demikian, upaya pencapaian sasaran pembangunan nasional khususnya pembangunan di daerah, dan upaya mempertahankan fundamental perekonomian Negara untuk tetap kuat menghadapi tantangan global dapat diatasi bersama oleh Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah melalui keterpaduan penerapan kebijakan di masing-masing sektor serta mendapat dukungan penuh seluruh lapisan masyarakat dan industri.

Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa senantiasa meridhoi upaya kita dalam melanjutkan pembangunan, untuk mencapai tingkat kesejahteraan masyarakat.

Jakarta, Mei 2014

Deputi Bidang Jaringan Iptek,

Dr. Agus Rusyana Hoetman

(3)

ii

KATA PENGANTAR ... DAFTAR ISI ... II DAFTAR TABEL ... III DAFTAR LAMPIRAN ... IV DEFINISI ... V

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. LATAR BELAKANG ... 1

B. PROSES PELAKSANAAN PENGUATAN SIDA ... 3

C. INDIKATOR PELAKSANAAN PENGUATAN SIDA ... 3

BAB II KEBIJAKAN SIDA ... 6

A. PENGUATAN KEBIJAKAN SIDA ... 6

B. TIM KOORDINASI ... 6

C. PENETAPAN TEMA SIDA/BIDANG PRIORITAS ... 8

D. ROADMAP PENGUATAN SIDA ... 9

E. SINKRONISASI, HARMONISASI, DAN SINERGI KEBIJAKAN YANG TERKAIT PENGUATAN SIDA ... 10

BAB III PENATAAN KELEMBAGAAN SIDA ... 14

BAB IV PENGUATAN JARINGAN SIDA ... 23

A. MEMBANGUN KOMUNIKASI INTENSIF ANTARA LEMBAGA SIDA: ... 23

B. MOBILISASI SUMBER DAYA MANUSIA; ... 25

C. OPTIMALISASI PENDAYAGUNAAN HKI, INFORMASI, SERTA SARANA DAN PRASARANA ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI MELALUI PEMANFAATANNYA; ... 26

BAB V PENATAAN SUMBERDAYA SIDA ... 31

BAB VI PENGEMBANGAN SIDA ... 37

A. PEMBANGUNAN KOMITMEN DAN KONSENSUS UNSUR-UNSUR SIDA DI DAERAH ... 37

B. PEMETAAN POTENSI DAN ANALISIS SIDA ... 37

C. PEMBERLANJUTAN PENGUATAN SIDA. ... 37

BAB VII PEMBINAAN, PENGAWASAN, DAN EVALUASI ... 40

A. PEMBINAAN DAN PENGAWASAN ... 40

B. EVALUASI ... 40

C. PENGUKURAN PELAKSANAAN PENGUATAN SIDA PROPINSI DAN KABUPATEN/ KOTA ... 41

D. TIMPEMBINAAN,PENGAWASAN, DAN MONITORING EVALUASI ... 42

E. PENGHARGAAN ... 42

(4)

iii

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Kegiatan Penguatan Kebijakan SIDa ... 11

Tabel 2 Kegiatan Penataan Kelembagaan SIDa (contoh) ... 16

Tabel 3 Agenda Diskusi/Seminar/workshop/lokakarya Tahun …….. ... 23

Tabel 4 Hasil aktifitas forum komunikasi kelitbangan ... 24

Tabel 5 Isian konsorsium / kerjasama litbang: ... 24

Tabel 6 Forum Komunikasi Kelitbangan Daerah ... 25

Tabel 7 Data / informasi basis data mobilitas SDM iptek ke industri ... 26

Tabel 8 Kegiatan Penguatan Jaringan SIDa ... 27

Tabel 9 Data ahli dan pakar Kelitbangan (contoh) ... 32

Tabel 10 Informasi kebutuhan KompetensiSDM iptek pada industri (Contoh) ... 32

Tabel 11 Kegiatan Penataan Sumber daya SIDa (contoh) ... 33

Tabel 12 Kegiatan Pengembangan Sistem Inovasi Daerah ... 38

(5)

iv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Lembaga Penunjang Sistem Inovasi Daerah ... 44

Lampiran 2 Panduan Penyusunan Roadmap SIDa ... 48

Lampiran 3 Pengukuran Kegiatan Penguatan Kebijakan SIDa ... 54

Lampiran 4 Pengukuran Kegiatan Penataan Kelembagaan SIDa ... 57

Lampiran 5 Pengukuran Kegiatan Penataan Jaringan SIDa ... 66

Lampiran 6 PengukuranKegiatan Penataan Sumberdaya SIDa ... 72

Lampiran 7 Pengukuran Kegiatan Pengembangan SIDa ... 75

Lampiran 8 Pengukuran outcome Penguatan SIDa ... 79

(6)

v

DEFINISI

Inovasi : Inovasi adalah kegiatan penelitian, pengembangan, penerapan, pengkajian, perekayasaan, dan pengoperasian yang selanjutnya disebut kelitbangan yang bertujuan mengembangkan penerapan praktis nilai dan konteks ilmu pengetahuan yang baru atau cara baru untuk menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah ada ke dalam produk atau proses produksi.

Sistem Inovasi : Sistem Inovasi Daerah yang selanjutnya disingkat SIDa adalah keseluruhan proses dalam satu sistem untuk menumbuhkembangkan inovasi yang dilakukan antarinstitusi pemerintah, pemerintahan daerah, lembaga kelitbangan, lembaga pendidikan, lembaga penunjang inovasi, dunia usaha, dan masyarakat di daerah

Penguatan Kebijakan SIDa merupakan aktifitas dalam menguatkan kebijakan-kebijakan makro yang mendukung pelaksanaan penguatan SIDa di daerah

Penataan kelembagaan dalam kerangka penguatan SIDa ditujukan untuk terwujudnya dukungan kapasitas dan kapabilitas lembaga dalam memperkuat kerangka pelaksanaan SIDa

Lembaga Kelitbangan adalah institusi yang melakukan kegiatan penelitian, pengembangan, penerapan, pengkajian, perekayasaan, dan pengoperasian yang bertujuan mengembangkan penerapan praktis nilai dan konteks ilmu pengetahuan yang baru atau cara baru untuk menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah ada ke dalam produk atau proses produksi.

Kelembagaan Iptek (UU No. 18 Tahun 2002) tersebut terdiri atas unsur: perguruan tinggi, lembaga litbang, badan usaha dan lembaga penunjang (pasal 6 UU No. 18/2002).

Jaringan Sistem Inovasi daerah (SIDa) adalah interaksi antara lembaga/organisasi dalam SIDa (pasal 19 ayat 1).Interaksi ini melibatkan sistem politik, sistem pendidikan dan litbang, sistem industri, serta sistem pendukung lainnya.Penguatan Jaringan SIDa bertujuan untuk men-sinergikan kemampuan yang dimiliki masing-masing lembaga/organisasi SIDa dalam satu rantai kegiatan (pasal 19 ayat 2).

Pengembangan SIDaadalah keseluruhan proses dalam satu sistem untuk menumbuhkembangkan inovasi yang dilakukan antarinstitusi pemerintah, pemerintahan daerah, lembaga kelitbangan, lembaga pendidikan, lembaga penunjang inovasi, dunia usaha, dan masyarakat di daerah

 Pengertian mengenai kompetensi mencakup dua pengertian, yaitu kompetensi individu dan kompetensi organisasi. Kompetensi individu mencakup pengetahuan (knowledge), keterampilan (skills) dan kemampuan (abilities) yang dimiliki seseorang dalam sebuah organisasi. Sedangkan kompetensi organisasi merupakan tindakan kolektif dari karakteristik kompetensi individu dalam tingkatan organisasi dalam hal ini lembaga.

Roadmap Penguatan SIDa atau pemetaan rencana Penguatan SIDa pada dasarnya merupakan serangkaian proses perencanaan SIDa yang didorong oleh proyeksi kebutuhan-kebutuhan (projected needs) atas kondisi masa yang akan datang dengan memperhatikan kondisi saat ini serta melihat peluang dan tantangan yang ada, yang selanjutnya dituangkan dalam suatu rencana kerja selama 5 tahunan.

(7)

1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Masalah pokok dalam pembangunan daerah adalah terletak pada penekanan terhadap kebijakan-kebijakan pembangunan yang berdasarkan pada kekhasan daerah yang bersangkutan (endogenous development) dengan menggunakan potensi sumberdaya manusia, kelembagaan, dan sumberdaya fisik secara lokal (daerah). Orientasi ini mengarahkan kita kepada pengambilan inisiatif-inisiatif yang berasal dari daerah tersebut dalam proses pembangunan untuk menciptakan kesempatan kerja baru dan merangsang kegiatan ekonomi.

Pembangunan ekonomi daerah adalah suatu proses yang mencakup pembentukan-pembentukan institusi baru, pembangunan industri-industri alternatif, perbaikam kapasitas tenaga kerja yang ada untuk menghasilkan produk dan jasa yang lebih baik, identifikasi pasar-pasar baru, alih ilmu pemngetahuan, dan pengembangan perusahaan-perusahan baru.

Setiap upaya pembangunan ekonomi daerah mempunyai tujuan utama untuk meningkatkan jumlah dan jenis peluang kerja untuk masyarakat daerah. Dalam upaya untuk mencapai tujuan tersebut, pemerintah daerah dan masyarakat harus secara bersama-sama mengambil inisiatif pembangunan daerah. Oleh karena itu, pemerintah daerah beserta partisipasi masyarakatnya dan dengan menggunakan sumberdaya yang ada harus memanfaatkan potensi sumberdaya yang mempunyai nilai tambah jual dalam membangun perekonomian daerah. (Lincolin Arsyad, 1999).

Melalui Peraturan Bersama antara Menteri Riset dan Teknologi dengan Menteri Dalam Negeri berupaya meningkatkan kapasitas pemerintah daerah terutama berkaitan dengan upaya-upaya meningkatkan daya saing daerah melalui Penguatan Sistem Inovasi daerah (SIDa).

Peraturan Bersama tersebut mengamanatkan bahwa setiap daerah baik Provinsi maupun Kabupaten/Kota menetapkan kebijakan Penguatan Sistem Inovasi Daerah (SIDa), dimana dalam perencanaan pembangunan ekonomi daerah menjadi bagian yang integral dengan Rencana Induk pembangunan Daerah (RIP Daerah) dan masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan mempunyai pengaruh yang baik guna mencapai tujuan pembangunan ekonomi yang diharapkan. Terutama dalam mengelaborasi potensi untuk meningkatkan pembangunan ekonomi serta menciptakan peluang bisnis yang menguntungkan dalam mempercepat laju pertumbuhan ekonomi daerah.

Dalam implementasi SIDa ini, harmonisasi dan sinkronisasi yang menghasilkan sinergi positif antar sektor pembangunan ekonomi dan Iptek menjadi syarat penting dalam menumbuhkembangkan kapasitas daya saing daerah.

(8)

2

Oleh karena itu, dalam merumuskan prospek pembangunan daya saing daerah melalui Penguatan SIDa kedepan perlu diawali dengan melakukan identifikasi Permasalahan &kondisiperkembangan SIDa saat ini; Peluang-peluang yang terbuka baik lingkup regional maupun lingkup nasional untuk didayagunakan; serta Tantangan yang harus diselesaikan. Agar Penguatan SIDa mempunyai kontribusi positif dalam memperkuat ekonomi daerah, maka Penguatan SIDA harus merupakan bagian integral Rencana Induk Pembangunan(RIP) lima tahunan Provinsi/Kabupaten yang tertuang dalam RPJMD Provinsi maupun Kabupaten/Kota. Dalam konteks membangun daya saing daerah adalah merupakan suatu strategi yang potensial untuk diterapkan di Provinsi/Kabupaten dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat daerah. Strategi ini tidak dapat berdiri sendiri karena lebih bersifat supply-side. Sisi demand side kurang diperhatikan karenanya usulan untuk membangun “kerjasama antar daerah” dapat membantu meningkatkan daya saing Provinsi. Provinsi dapat menggalang kerjasama antar Provinsi untuk mengambil manfaat bersama membangun daerah dengan penghematan biaya bersama, sekaligus bersama mengambil pelajaran yang sangat berharga untuk meningkatkan kualitas produk daerah, dan kelanggengan hubungan dengan daerah lain berdasarkan prinsip saling menguntungkan.

Oleh karena itu, arah – strategi – dan Penguatan SIDa yang dirumuskan Roadmap Penguatan SIDA dibawa menuju satu arah, yaitu Pembangunan & Penguatan interaksi antara sektor R&D dengan sektor riil di daerah.

Disadari sepenuhnya bahwa untuk menuju adanya interaksi antar sektor riil di dan antar daerah diperlukan pendekatan yang terintegrasi dan strategi kebijakan yang menyeluruh. Oleh karena itu, Penguatan SIDa diharapkan dapat memberikan impact bagi peningkatan kesejahteraan rakyat di daerah.

Untuk mempermudah memahami Pedoman Panduan Penguatan SIDa ini, dalam Bab Pendahuluan ini dijelaskan terkait dengan Penguatan SIDa sebagaimana yang tertuang dalam Peraturan Bersama yang terdiri dari :

BAB II : KEBIJAKAN SIDa

Bab ini menjelaskan mengenai kebijakan bagi penguatan pelaksanaan SIDa. Meliputi Penguatan Kebijakan SIDa, Tim Koordinasi Penguatan SIDa, dan Roadmap Penguatan SIDa.

BAB III : PENATAAN KELEMBAGAAN SIDa

Bab ini menjelaskan terkait dengan penataan kelembagaan SIDa,

Penguatan Kapasitas Lembaga serta penguatan dukungan

keberlanjutan kapasitas kelembagaan.

BAB IV : PENGUATAN JARINGAN SIDa

Bab ini menjelaskan terkait esensi Jaringan SIDa, dimana interaksi

antar lembaga/organisasi dalam SIDa dapat bersinergi menjadi suatu aktivitas kegiatan yang didasarkan pada alokasi sumber daya

(9)

masing-3 BAB.V :

PENATAAN SUMBERDAYA SIDa

Bab ini menjelaskan terkait dengan Sumber Daya SIDa yang

memuatkepakaran, keahlian, kompetensi,

keterampilanmanusiadanpengorganisasiannya;kekayaanintelektualdan informasi; dansarana dan prasarana ilmu pengetahuan dan teknologi.

BAB VI : PENGEMBANGAN SIDa

Bab ini menjelaskan tentang pengembangan SIDa bagi tema strategik daerah dan keberlanjutannya.

BAB VII : PEMBINAAN, PENGAWASAN DAN EVALUASI

Bab ini menjelaskan bagaimana proses pembinaan, pengawasan dan evaluasi pelaksanaan penguatan SIDa dilakukan baik oleh propinsi, maupun kabupaten/ kota.

B. Proses Pelaksanaan Penguatan SIDa

Untuk mempermudah pelaksanaan penguatan SIDa, berikut adalah proses pelaksanaan secara umum.

Langkah ke

Kegiatan Pelaksanaan

1. membentuk Tim koordinasi SIDa Merujuk Bab II.B

2. menetapkan Tema/ bidang prioritas SIDa secara

konsensus dan Komitmen

Merujuk Bab II.C

3a. menyusun roadmap SIDa Merujuk Bab II.D dan

Lampiran 2

3b. memasukkan roadmap dalam RPJMD

3c. measukkan actionplan dalam RKPD

4. melaksanakan ActionPlan Merujuk seluruh bab

5. menguatkan SIDa melalui pengawasan,

pembinaan, dan evaluasi pelaksanaan Penguatan SIDa secara terus menerus

Merujuk seluruh bab

C. Indikator Pelaksanaan Penguatan SIDa a) Indikator output Pelaksanaan SIDa

1) Penguatan Kebijakan SIDa

(1) Terbentuknya Tim Koordinasi yang mampu melaksanakan sebagian tugas Kepala Daerah di bidang penguartan SIDa.

(2) Tersusunnya Roadmap Penguatan SIDa

(3) Tercapainya sinkronisasi, harmonisasi,dan sinergi kebijakan yang terkait Penguatan SIDa.

2) Penataan Unsur SIDa

(10)

4

1. Tersikronisasinya tugas dan tanggung jawab antar institusi pusat dan daerah

2. Teracapainya tujuan penguatan SIDa secara optimal

3. Meningkatnya kapasitas pemerintah daerah dalam

menguatkan SIDa melalui terbentuknya BPPD 4. Meningkatkan kapasitas dan peran iptek di daerah

5. Meningkatnya kapasitas litbang di lingkungan lembaga pendidikan daerah

6. Teroptimalisasinya peran lembaga - lembaga penunjang untuk pencapaian tujuan penguatan SIDa

7. Peningkatan ekonomi daerah oleh dunia usaha melaui pemanfaatan hasil litbang

8. Organisasi kemasyarakatan bersinergi dengan stake holder lainnya dalam penguatan SIDa

9. Terwujudnyaq penataan peraturan sehingga memiliki

keberpihakan terhadap penguatan kelembagaan SIDa

10. Terwujudnya sikap profesionalisme dan internalisasai nilai-nilai sosial dalam penguatan SIDa.

(2) Penataan Jaringan SIDa

1. terjalinnya forum komunikasi penelitian dan pengembangan daerahdalam peningkatan daya saing daerah

2. terlaksananya kelompok diskusi terfokus, seminar, lokakarya, dan kegiatan sejenisnya;

3. terlaksananya kerjasama kelitbangan antar lembaga/organisasi SIDa

4. Terwujudnya Kerjasama Kepakaran, keahlian, kompetensi, keterampilan SDM untuk penguatan SIDa antara pemerintah pusat, dan pemerintah daerah

5. peningkatan komersialisasi HKI

6. termanfaatkannya sarana dan prasarana Iptek (3) Penataan Sumberdaya SIDa

1. adanya Sistem Informasi Sumberdaya SIDa

2. termanfaatkannya keahlian dan kepakaran yang sesuai dengan tematik dan/atau spesifik sumber daya SIDa

3. adanya model pengembangan struktur dan strata keahlian jenjang karir yang mendorong seseorang berkontribusi maksimal

4. adanya peningkatan pengelolaan dan pemanfaatan kekayaan intelektual

5. termanfaatkannya data dan informasi sumberdaya SIDa secara maksimal

6. adanya pengembangan sarana dan prasarana ilmu

(11)

5

1) Tersosialisasikannya tujuan dan manfaat penguatan SIDa bagi daya saing berbasis sumber daya lokal

2) Memfasilitasi stakeholder SIDa untuk bersama-sama

berkomitmen untuk meningkatkan daya saing daerah berbasis sumber daya lokal

3) Adanya sinergi sumber daya dari para stakeholder, baik sumberdaya SDM, pendanaan, sarana prasarana, program, maupun kegiatan

4) Mendapatkan data hasil pelaksanaan penguatan SIDa selama 1 tahun periode (pencapaian indikator input, indkator output dan outcome)

5) Memetakan hasil identifikasi dan pengumpulan data dalam format yang memudahkan untuk menganalisis

6) Mendapatkan faktor-faktor pendorong dan penghambat bagi tercapainya indikator output dan outcome penguatan SIDa dilihat dari faktor kebijakan, penguatan unsur SIDa, pelaksanaan program, dan kegiatan (action plan)

7) Dengan hasil evaluasi komitmen dan konsensus, serta pemetaan potensi dan analisis SIDa, disusun tindak lanjut hasil evaluasi dengan konsep perbaikan terus menerus.

b) Indikator Outcome Pelaksanaan SIDa

1) Pertumbuhan kewirausahaan berbasis teknologi (Jumlah IKM baru berbasis teknologi yang tumbuh di daerah).

2) Pertumbuhan nilai tambah dari produk-produk di industri akibat diterapkannya teknologi di industri (% peningkatan laba perusahaan).

3) Peningkatan lapangan kerja (% penurunan tingkat pengangguran). 4) Pertumbuhan ekonomi lokal (% peningkatan PDRB).

(12)

6

BAB II

KEBIJAKAN SIDa

A.

Penguatan Kebijakan SIDa

Penguatan Kebijakan SIDa merupakan aktifitas dalam menguatkan kebijakan-kebijakan makro yang mendukung pelaksanaan penguatan SIDa di daerah. Kebijakan SIDa merupakan acuan/ pedoman yang dikeluarkan oleh pemangku kebijakan untuk menentukan dan melaksanakan program dan kegiatan dalam penguatan Sistem Inovasi Daerah (SIDa). Penguatan Kebijakan SIDa harus dapat dijadikan acuan untuk menumbuhkembangkan inovasi yang dilakukan antar institusi pemerintah, pemerintah daerah, lembaga kelitbangan, lembaga pendidikan, lembaga penunjang inovasi, dunia usaha, dan masyarakat di daerah.

Adapun fungsi dari kebijakan SIDa, yaitu :

1. Memberikan petunjuk, rambu dan signal penting dalam menyusun program dan kegiatan agar tidak terjadi tumpang tindih antar stackholder pelaksana SIDa 2. Memberikan informasi mengenai bagaimana strategi penguatan SIDa akan

dilaksanakan

3. Memberikan arahan kepada pelaksana SIDa untuk kelancaran dan keterpaduan upaya mencapai visi, misi, sasaran dan tujuan

Penguatan Kebijakan nasional terkait SIDatersebut dilakukan oleh Menteri Negara Riset dan Teknologi bersama Menteri Dalam Negeri, sedangkan penguatan kebijakan daerah terkait SIDa dilakukan oleh masing-masing kepala daerah. Kebijakan penguatan SIDa harus tercantum dalam rencana strategis lima tahunan kementerian untuk kebijakan skala nasional penguatan SIDa, dan harus tercantum dalam Roadmap penguatan SIDa, RPJMD, dan RKPD untuk kebijakan penguatan SIDa di provinsi dan kabupaten/kota.

Agar selaras antara kebijakan penguatan SIDa skala nasional dengan kebijakan penguatan SIDa di provinsi dan kabupaten/kota, maka kebijakan penguatan SIDa yang telah ditetapkan memerlukan sinkronisai, harmonisasi dan sinergi. Di tingkat pusat, sinkronisai, harmonisasi dan sinergi dilaksanakan oleh Menteri Negara Riset dan Teknologi bersama Menteri Dalam Negeri. Sedangkan di level provinsi dan kabupaten/kota dilaksanakan oleh Gubernur dan Bupati/Walikota.

Adapun sinkronisasi, harmonisasi dan sinergi kebijakan penguatan SIDa dapat dilaksanakan dengan cara:

1) melakukan identifikasi dan inventarisasi kebijakan penguatan SIDa; 2) melakukan analisis potensi sinergi kebijakan penguatan SIDa;dan

3) memadukan kebijakan-kebijakan antardaerah dan antara pemerintah daerah dengan pemerintah pusat untuk penguatan SIDa.

B.

Tim koordinasi

Tim koordinasi penguatan SIDa pada level Provinsi dan Kabupaten/Kota dibentuk dan ditetapkan melalui keputusan kepala daerah dalam hal ini Gubernur dan Bupati/Walikota.

(13)

7

Komposisi Tim Koordinasi menggambarkan para stakeholder yang terkait dengan penguatan SIDa yaitu akademisi, pemerintah, dunia usaha dan asosiasi masyarakat. Tim Koordinasi Penguatan SIDa itu sendiri merupakan perpanjangan tangan dari Kepala Daerah. Susunan tim koordinasi provinsi dan kabupaten/kota sebagai berikut:

Pengarah : Kepala Daerah

Ketua : Sekretaris Daerah

Sekretaris : Kepala BPPD/ Kepala SKPD Kelitbangan

Anggota : 1. Kepala Dinas/Badan/Kantor yang terkait

2. Lembaga/Organisasi lainnya yang terkait

Dalam teknis pelaksanaannya, Tim Koordinasi dapat membentuk Tim Kerja/Kelompok Kerja dan Tim Sekretariat. Tim Sekretariat berkedudukan di SKPD yang menjabat Sekretaris Tim koordinasi

Tim koordinasi provinsi dan kabupaten/kota penguatan SIDa memiliki tugas sebagai berikut:

a. menyusun dokumen Roadmap penguatan SIDa;

Mengidentifikasi potensi manfaat pengembangan inovasi dari teknologi dan merekomendasikan strategi, kebijakan dan langkah-langkah krusial yang spesifik secara bersama serta membangun consensus dan komitmen dari para stakeholder

b. mengintregrasikan program SIDa dalam dokumen RPJMD;

Menyepakati secara bersama dari para stakeholder dalam satu dokumen rencana induk pembangunan (RIP) lima tahunan dan menjadi acuan bagi SKPD dalam penyusunan program

c. melakukan sinkronisasi, harmonisasi dan sinergi SIDa;

melakukan sinkrnonisasi, harmonisasi, dan sinergi kebijakan-kebijakan yang akan mendukung pelaksanaan penguatan SIDa.

d. melakukan penataan unsur SIDa di daerah;

melakukan penataan unsur-unsur SIDa yang meliputi penataan kelembagaan SIDa, sumberdaya SIDa, dan Jaringan SIDa agar dapat berdaya guna dan berhasil guna bagi peningkatan daya saing daerah berbasis sumberdaya.

e. melakukan pengembangan SIDa di daerah;

berbasis pada penguatan kebijakan SIDa, dan penataan unsur-unsur SIDa, melaksanakan peningkatan nilai tambah sumber daya bagi daya saing daerah. Dengan indikator pencapaian outcome penguatan SIDa. Pembangunan ekonomi perlu makin diarahkan pada pengembangan ekonomi berbasis pengetahuan

(knowledge-based economic). Namun sebaliknya pengembangan pengetahuan (dan teknologi) perlu difokuskan pada upaya pengembangan yang berbasiskan potensi/ kekayaan sumber daya yang dimiliki. Dalam kaitan ini, keragaman potensi daerah/lokal, teknologi masyarakat (indigenous/grassroot technology) dan penguatan usaha kecil menengah merupakan hal penting dalam agenda membangun ekonomi daerah yang berdaya saing.

(14)

8

f. memersiapkan rumusan kebijakan penguatan SIDa di daerah;

Rumusan kebijakan Penguatan di daerah setidaknya mengandung 4(empat) komponen pokok. Pertama, untuk menciptakan iklim kondusif agar seluruh potensi yang ada dapat berkembang dan bersinergi positif (enabling). Hal ini tentunya berimplikasi antara lain bukan saja pada pengakuan pentingnya pertumbuhan

(growth) melainkan juga keadilan/pemerataan kesempatan untuk tumbuh berkembang (equity & equality).Kedua, upaya pendayagunaan sumber daya yang dimiliki juga perlu diprioritaskan pada segi potensi kelebihan/keunggulan yang dimiliki (comparative advantage) agar menjadi keunggulan daya saing (competitive advantage) bangsa (strengthening). Ketiga, peran pemerintah, terfokus pada upaya memfasilitasi, menstimulasi kemitraan/aliansi/ kerjasama, dan investasi produktif. Ke-empat, Percepatan pengembangan kapasitas untuk membangun, hal ini tentunya perlu menekankan pada upaya percepatan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM), penguatan faktor institusional.

g. mengkoordinasikan penyusunan program dan kegiatan penguatan SIDa di daerah; Mengkoordinasikan program/ kegiatan di daerah agar sinergi dalam peningkatan daya saing daerah berbasis sumberdaya daerah melalui sistem inovasi daerah. h. melakukan monitoring dan evaluasi

Melakukan monitoring dan evaluasi;Monitoring dilakukan secara berkala terhadap pelaksanan penguatan SIDa pada setiap level. antar susunan pemerintahan dilakukan oleh Tim Koordinasi dengan periode setiap 6 bulan dan setiap akhir tahun anggaran. Sedangkan Evaluasi secara tentative terhadap pelaksanan penguatan SIDa dengan mengaju pada capaian indikator-indikator input, output, dan outcome. i. melaporkan hasil pelaksanaan penguatan SIDa.

Kepala daerah melaporkan pelaksanaan penguatan SIDa di daerahnya kepada Menteri riset dan teknologi melalui kementerian dalam negeri.

C.

Penetapan Tema SIDa/bidang prioritas

Sistem Inovasi Daerah merupakan salah satu pendekatan pembangunan dengan cara yang holistik dan sistemis. Sebagai sebuah cara pendekatan Sistem Inovasi Daerah memerlukan objek pembangunan yang akan diusung. Oleh karena itu diperlukan adanya bidang prioritas pembangunan daerah yang fokus.

Bidang prioritas pembangunan tidak identik dengan sektor pembangunan, walaupun dalam pengembangannya bidang prioritas memerlukan sektor unggulan sebagai penarik (lokomotif) perekonomian daerah.

Dalam menentukan bidang prioritas yang harus menjadi bahan pertimbangan adalah: 1. Bidang prioritas tersebut sangat didukung oleh potensi sumberdaya yang dimiliki

daerah;

2. Sesuai dengan visi pembangunan daerah; 3. Disepakati oleh seluruh stakeholders daerah; 4. Menjadi icon daerah (branding daerah).

(15)

9

1. Melakukan analisis objektif potensi ekonomi daerah. 2. Melakukan analisis subjektif potensi ekonomi daerah.

3. Melakukan diskusi partisipatif penentuan bidang prioritas daerah. 4. Menetapkan bidang prioritas daerah.

Kegiatan 1. Analisis Objektif Potensi Ekonomi Daerah

Potensi ekonomi daerah dianalisis menggunakan alat analisis objektif, misalnya dengan input-output atau berdasarkan data PDRB. Alternatif bidang prioritas dapat diperoleh berdasarkan hasil analisis tersebut dengan menggunakan data yang valid dan aktual. Kegiatan 2. Analisis Subjektif Potensi Ekonomi Daerah

Potensi ekonomi daerah dapat juga menggunakan hasil analisis subjektif, antara lain menggunakan metode delphi atau hasil wawancara dengan para tokoh masyarakat atau pakar ekonomi.

Kegiatan 3. Diskusi Partisipatif Penentuan Bidang Prioritas Daerah

Setelah diperoleh data dan informasi potensi ekonomi daerah, baik secara objektif maupun subjektif, kemudian didiskusikan secara partisipatif. Kunci keberhasilan diskusi partisipatif adalah penentuan peserta diskusi. Peserta diskusi yang diperlukan adalah representasi dari seluruh stakeholders daerah, antara lain mewakili kalangan pemerintah, swasta (industri), tokoh masyarakat, kalangan akademisi, dan LSM. Hasil dari diskusi partisipatif ini adalah bidang prioritas yang disepakati oleh para peserta diskusi.

Kegiatan 4. Penetapan Bidang Prioritas Daerah

Penetapan bidang priorias daerah yang telah disepakati dalam diskusi partisipatif perlu dilakukan dan diberi payung hukum agar dapat dijadikan acuan oleh seluruh stakeholders

pembangunan daerah. Payung hukum yang dapat digunakan bisa berupa peraturan kepala daerah.

D.

Roadmap Penguatan SIDa

Roadmap Penguatan SIDa ditujukan untuk menentukan arah dan memberikan suatu konteks perencanaan, pendekatan jangka panjang, menentukan prioritas penggunaan sumberdaya secara efisien dalam rangka meningkatkan daya saing daerah.

Dalam menjalankan penugasan dari Gubernur dan Bupati/Walikota, tim koordinasi menyusun Roadmap penguatan SIDa yangdidalamnya terdiri dari:

a. kondisi SIDa saat ini:

b. tantangan dan peluang SIDa c. kondisi SIDa yang akan dicapai:

d. arah kebijakan dan strategi penguatan SIDa: e. fokus dan program prioritas SIDa; dan f. rencana aksi penguatan SIDa.

Roadmap penguatan SIDa harus dapat mengakomodasi seluruh program dan kegiatan yang didanai dari anggaran pendapatan dan belanja negara, anggaran pendapatan dan belanja

(16)

10

daerah provinsi, anggaran pendapatan dan belanja daerah kabupaten/kota dan lain-lain pendapatan yang sah dan tidak mengikat.

Tim koordinasi harus mengintegrasikan Roadmap penguatan SIDa yang telah di disusun ke dalam dokumen RPJMD. Apabila peraturan daerah yang mengatur RPJMD sudah ditetapkan, maka pemerintahan daerah provinsi dan kabupaten/kota harus melakukan perubahan peraturan daerah yang mengatur tentang RPJMD.

Rencana aksipenguatan SIDa berdasarkan roadmap penguatan SIDa yang sudah disusun. Rencana aksi penguatan SIDa yang telah disusun harus diintegrasikan ke dalam dokumen RKPD. Apabila peraturan daerah yang mengatur RKPD sudah ditetapkan, maka pemerintahan daerah provinsi dan kabupaten/kota harus melakukan perubahan peraturan daerah yang mengatur tentang RKPD.

Secara rinci, panduan menyusun Roadmap SIDa dapat dilihat padaLampiran 2.

E.

Sinkronisasi, harmonisasi, dan sinergi kebijakan yang terkait Penguatan SIDa

Sinkronisasi, harmonisasi, dan sinergi kebijkan terkait penguatan SIDa adalah agar tidak terjadi tumpang tindih kebijakan terkait penguatan SIDa yang menjadikan kegiatan penguatan SIDa menjadi tidak menentu arahnya. Untuk itu, tahapan kegiatan yang harus dilakukan adalah:

1. Inventarisasi peraturan dan kebijakan Pusat dan Daerah.propinsi, daerah terkait Penguatan SIDa (menghambat SIDa, mendukung SIDa, kebijakan yang belum ada) 2. petakan peraturan/ kebijakan yang ada terkait penguatan SIDa

3. analisis peraturan dan kebijakan

4. rancang peraturan/ kebijakan yang dapat disinkronisasikan, diharmonisasi, dan disinergikan

5. Mengusulkan dan merekomendasikan pencabutan, perubahan maupun pembuatan

peraturan kebijakan daerah.

6. Sosialisasi Kebijakan kepada Stakeholder

(17)

11

Sub Kegiatan Sasaran/ output Tahapan Indikator Output/ kriteria

keberhasilan

Pelaksana Mitra

Pembentukan Tim koordinasi Penguatan SIDa dan perangkatnya

Terbentuknya Tim Koordinasi yang mampu melaksanakan sebagian tugas Kepala Daerah di bidang penguartan SIDa.

memetakan stakeholder SIDa

adanya peta stakholder SIDa Ketua tim koordinasi SIDa dibantu oleh SKPD yang terkait SKPD yang terkait menyusun draft tim

koodinasi dan perangkatnya, serta tugas-tugasnya berdasasrkan peta yang ada

adanya draft tim

koordinasi penguatan SIDa dan perangkatnya dengan keterlibatan seluruh unsur pimpnan stakeholder SIDa menyusun draft SK

kepala daerah

adanya draft SK Kepala daerah tentang tim koordinasi penguatan SIDa dan perangkatnya

mengajukan draft SK Tim koordinasi SIDa dan perangkatnya kepada Kepala Daerah

Adanya SK kepala daerah tentang Tim koordinasi penguatan SIDa dan perangkatnya Sosialisasi SK Tim

koordinasi Penguatan SIDa dan perangkatnya kepada para stakeholder

Laporan sosialisasi Roadmap penguatan SIDa Tersusunnya Roadmap Penguatan SIDa persiapan dan pengorganisasian proses penyusunan

agenda kerja penyusunan Roadmap SIDa Ketua tim koordinasi SIDa dibantu oleh SKPD yang terkait SKPD yang terkait penentuan tema prioritas

penetapan tema prioritas oleh SEKDa

inventarisasi kondisi SIDa terkini, tantangan dan peluang

(18)

12

Sub Kegiatan Sasaran/ output Tahapan Indikator Output/ kriteria

keberhasilan

Pelaksana Mitra

analisis hasil inventarisasi

hasil analisis rancang kondisi SIDa

yang akan dicapai, arah kebijakan dans trategi penguatan SIDa, fokus dan program prioritas SDIa, dan rencana aksi

hasil rancangan

sosialisasi hasil inventarisasi, hasil analisis, dan hasil rancangan

Laporan sosialisasi

susun draft roadmap penguatan SIDa

draft Roadmap penguatan SIDa

susun draft SK Kepala Daerah tentang Roadmap penguatan SIDa

SK Kepala Daerah tentang Roadmap SIDa

analisis RPJMD terkait penguatan SIDa

adanya hasil analisis memasukkan unsur

roadmap SIDa dalam dokumen RPJMD

adanya unsur SIDa dalam RPJMD

memasukkan action plan penguatan SIDa dalam RKPD

adanya kegiatan SIDa dalam RKPD

(19)

13

keberhasilan

Sinkronisasi, harmonisasi, dan sinergi kebijakan yang terkait Penguatan SIDa

Tercapainya sinkronisasi, harmonisasi,dan sinergi kebijakan yang terkait Penguatan SIDa.

Inventarisasi peraturan dan kebijakan Pusat dan Daerah.propinsi, daerah terkait Penguatan SIDa (menghambat SIDa, mendukung SIDa, kebijakan yang belum ada)

Data/ jumlah peraturan-peraturan Pusat, propinsi, daerah terkait Penguatan SIDa (menghambat SIDa, mendukung SIDa, kebijakan yang belum ada)hasil Identifikasi dan inventarisasi Ketua tim koordinasi SIDa dibantu oleh SKPD yang terkait SKPD yang terkait petakan peraturan/ kebijakan yang ada terkait penguatan SIDa

adanya peta peraturan/ kebijakan terkait penguatan SIDa analisis peraturan dan

kebijakan

Jumlah dokumen laporan hasil analisis potensi sinergi kebijakan penguatan SIDa rancang peraturan/

kebijakan yang dapat disinkronisasikan, diharmonisasi, dan disinergikan

adanya draft perancangan peraturan/ kebijakan Mengusulkan dan merekomendasikan pencabutan, perubahan maupun pembuatan peraturan kebijakan daerah. jumlah peraturan/ kebijakan yang dipadukan

Sosialisasi Kebijakan kepada Stakeholder

(20)

14

BAB III

PENATAAN KELEMBAGAAN SIDa

Salah satu ruang lingkup dalam penguatan SIDa adalah penataan unsur SIDa. Penataan Unsur SIDa secara nasional dilaksanakan oleh Menteri Negara Riset dan Teknologi bersama Menteri Dalam Negeri yang kemudian didelegasikan ke Tim Koordinasi Nasional Penguatan SIDa. Pada level provinsi penataan unsur SIDa dilaksanakan oleh Gubernur dan pada level kabupaten/kota penataan unsur SIDa dilaksanakan oleh Bupati/Walikota.Pelaksanaan penataan unsur SIDa yang dilaksanakan mencakup kelembagaan SIDa, Jaringan SIDa dan Sumber Daya SIDa.

Pada bab ini secara khusus akan menjelaskan tentang penataaan kelembagaan SIDa. Penataan kelembagaan dalam kerangka penguatan SIDa ditujukan untuk terwujudnya dukungan kapasitas dan kapabilitas lembaga dalam memperkuat kerangka pelaksanaan SIDa. Langkah ini akan terkait dengan langkah strategis lembaga dalam mengelola sumber daya dan jaringan, menguatkan kapasitas aktivitas riset yang melahirkan hasil inovatif, dan menguatkan upaya diseminasi yang lebih relevan dengan kebutuhan pengguna. Pencapaian kelembagaan yang tangguh dan kuat diharapkan dapat memperkuat berjalannya SIDa yang mengedepankan aspek berkembangnya inovasi.

Dalam kelembagaan SIDa ada 3 (hal) yang perlu dilakukan penataan, yaitu penataan lembaga/organisasi, peraturan dan norma / etika / budaya.

A. Penataan Lembaga / organisasi

Penataan lembaga / organisasi bertujuan untuk meningkatkan kapasitas kelembagaan / organisasi sehingga mempunyai kemampuan untuk meningkatkan daya saing daerah dalam mendukung penguatan SIDa. Lembaga / organisai yang dimaksud meliputi :

a)

Institusipemerintah

b)

Pemerintahandaerah

c)

Lembagakelitbangan

d)

Lembagapendidikan

e)

Lembagapenunjanginovasi

f)

Duniausaha, dan

g)

Organisasikemasyarakatan di daerah

Khusus untuk penataan lembaga penunjang inovasi, beberapa lembaga penunjang Sistem Inovasi Daerah harus didirikan agar inovasi berjalan dengan baik. Lembaga penunjang SIDa tersebut dapat dilihat pada Error! Reference source not found.. Pendirian kelembagaan enunjang inovasi tersebut dapat dibangun dengan menggabungkan fungsi masing-masing menjadi satu kelembagaan, misal fungsi unit inkubator teknologi, unit inkubator bisnis, unit intermediasi, Unit konsultasi Teknologi dan bisnis, dan unit promosi bisnis dapat dijadikan satu kelembagaan. Akan tetapi setelah bebannya semakin berat, dapat dipecah menjadi beberapa kelembagaan.

(21)

15

Penataan peraturan bertujuan agar regulasi yang dapat mendukung terciptanya kondisi yang kondusif bagi penguatan SIDa guna mencapai tujuan peningkatan daya saing daerah. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan menyelaraskan peraturan – peraturan yang berkaitan dengan kebijakan SIDa.

C. Penataan Norma / Etika / Budaya

Penataan norma/etika/budaya bertujuan untuk meningkatkan nilai-nilai profesionalisme para pelaku penguatan SIDa sehingga dapat mendukung terciptanya kondisi yang kondusif bagi penguatan SIDa guna mencapai tujuan peningkatan daya saing daerah

(22)

16

Tabel 2 Kegiatan Penataan Kelembagaan SIDa (contoh)

Sub Kegiatan Sasaran/ output Tahapan Indikator Output/

kriteria keberhasilan Pelaksana Mitra Penataan Lembaga/ Organisasi Penataan institusi pemerintah Tersikronisasinya tugas dan tanggung jawab antar institusi pusat dan daerah

Inventarisasi program/ kegiatan pemerintah pusat dan daerah tentang penguatanSIDa adanya hasil inventarisasi program/ kegiatan Kementerian dan SKPD/lembaga terkait Kementerian dan SKPD/lembaga terkait

memetakan program pusat dan daerh terkait SID

adanya peta program pusat dan daerah

menganalisa hasil pemetaan adanya hasil analisa

merancang penataan untuk sinergi program/ kegiatan

adanya rancangan penataan memfasilitasi pertemuan untuk mensinergikan program/ kegiatan laporan pertemuan Mensinergikan program program yang telah ada dan membuat program baru yang diperlukan

dokumen sinergi

kegiatan yang terdiri dari distribusi program, pendanaan, penanggung jawab, dan jadwal pelaksanaan mensinergikan

program dan kegiatan dalam lingkungan pemerintahan dalam penguatan SIDa

Teracapainya tujuan penguatan SIDa secara optimal

Inventarisasi program/ kegiatan pemerintah pusat dan daerah tentang penguatanSIDa adanya hasil inventarisasi program/ kegiatan SKPD/lembaga terkait SKPD/lembaga terkait memetakan program pusat

dan daerah terkait SID

adanya peta program pusat dan daerah

(23)

17

kriteria keberhasilan

merancang draft sinergi program/ kegiatan

berdasarkan hasil pemetaan

adanya rancangan draft sinergi memfasilitasi pertemuan untuk mensinergikan program/ kegiatan laporan pertemuan Mensinergikan program program yang telah ada dan membuat program baru yang diperlukan

dokumen sinergi

kegiatan yang terdiri dari distribusi program, pendanaan, penanggung jawab, dan jadwal pelaksanaan Penataan terhadap pemerintahan daerah Meningkatnya kapasitas pemerintah daerah dalam menguatkan SIDa melalui terbentuknya BPPD membentuk BPPD (bagi daerah yang belum ada)

terbentuknya Badan Penelitian dan Pengembagan Daerah sebagai SKPD tersendiri SKPD terkait SKPD/lembaga terkait analisa kapasitas dan peran

BPPD dalam mengkoordinasikan penguatan SIDa

hasil analisa

merancang agenda bagi peningkatan kapasitas dan peran BPPD berdasarkan hasil analisa

adanya agenda yang terdiri dari program/

kegiatan, jadwal,

pendanaan, penanggungjawab fasilitasi pelaksanaan

agenda peningkatan kapasitas dan peran BPPD

(24)

18

Sub Kegiatan Sasaran/ output Tahapan Indikator Output/

kriteria keberhasilan Pelaksana Mitra Penataan lembaga kelitbangan Meningkatkan kapasitas dan peran iptek di daerah

Inventarisasi lembaga kelitbangan yang ada dan iptek yang dibutuhkan bagi daerah adanya hasil inventarisasi SKPD terkait SKPD/lembaga terkait memetakan pemenuhan

kebutuhan iptek berbasis pada lembaga kelitbangan yang ada

adanya peta pemenuhan kebutuhan iptek yang terdistribusikan pada lembaga kelitbangan

menganalisa hasil pemetaan adanya hasil analisa

merancang pendistribusian program/ kegiatan bagi pemenuhan kebutuhan iptek adanya rancangan pendistribusian program/ kegiatan mensosialisasikan program/ kegiatan pemenuhan kebutuhan iptek melalui pemberdayaan lembaga kelitbangan laporan sosialisasi memfasilitasi pemenuhan kebutuhan iptek laporan fasilitasi Penataan lembaga pendidikan Meningkatnya kapasitas litbang di lingkungan lembaga pendidikan daerah Inventarisasi lembaga pendidikan dan keberadaan kelitbangan didalamnya adanya hasil inventarisasi SKPD terkait SKPD/lembaga terkait memetakan kapasitas lembaga kelitbangannya

adanya peta kapasitas

(25)

19 kriteria keberhasilan merancang agenda peningkatan kapasitas lembaga kelitbangan pada lembaga pendidikan adanya rancangan agenda mensosialisasikan program/ kegiatan peningkatan kapasitas kelitbangan di lembaga pendidikan laporan sosialisasi memfasilitasi peningkatan kapasitas kelitbangan di lembaga pendidikan laporan fasilitasi Penataan lembaga penunjang (mensinergikan program dan kegiatan semua lembaga yang dapat menunjang penguatan SIDa) Teroptimalisasinya peran lembaga - lembaga penunjang untuk pencapaian tujuan penguatan SIDa inventarisasi lembaga penunjang SIDa yang ada

hasil inventarisasi SKPD terkait

SKPD/lembaga terkait memetakan lembaga

penunjang SIDa yang ada berdasarkan fungsi-fungsi penunjang SIDa

adanya peta lembaga penunjang

menganalisa kapasitas dan peran dari masing-masing lembaga berdasarkan fungsi penunjang SIDa

adanya hasil analisa

merancang pengembangan kapasitas dan peran masing-masing lembaga penunjang

adanya rancangan pengembangan memfasilitasi sinergi

program/ kegiatan lembaga penunjang

(26)

20

Sub Kegiatan Sasaran/ output Tahapan Indikator Output/

kriteria keberhasilan

Pelaksana Mitra

memberdayakan lembaga penunjang SIDa sesuai fungsi

laporan pemberdayaan lembaga penunjang

Penataan dunia usaha Peningkatan

ekonomi daerah oleh dunia usaha melaui

pemanfaatan hasil litbang

Inventarisasi kebutuhan teknologi dari dunia usaha, dan hasil-hasil litbang yang ada

hasil inventarisasi SKPD terkait

SKPD/lembaga terkait petakan berdasarkan

kesiapan hasil litbang untuk komersialisasi

adanya peta kesiapan hasil litbang

merancang kegiatan yang mendorong hasil litbang terkomersialisasikan

adanya rancangan kegiatan

fasilitasi pertemuan lembaga litbang dengan dunia usaha

laporan fasilitasi

mendorong kerjasama dunia usaha dengan lembaga litbang

daftar kerjasama

mendorong pendirian dunia usaha berbasis hasil litbang

daftar pendirian dunia usaha berbasis litbang

Penataan organisasi kemasyarakatan memberdayakan organisasi kemasyarakatan dan mensinergikan dengan penguatan SIDa. Organisasi kemasyarakatan bersinergi dengan stake holder lainnya dalam penguatan SIDa Inventarisasi organisasi kemasyarakatan yang mendukung penguatan SIDa

hasil inventarisasi SKPD terkait

SKPD/lembaga terkait Pemetaan kapasitas organisasi kemasyarakatan dalam mendukung SIDa

(27)

21

kriteria keberhasilan

Analisis hasil pemetaan adanya hasil analisa

Perancangan peningkatan kapasitas adanya rancangan kegiatan Memfasilitasi hasil perancangan laporan fasilitasi Pemberdayaan organisasi masyarakat untuk mendukung pengembangan SIDa laporan pemberdayaan Penataan peraturan Penataan terhadap peraturan baru, merubah peraturan, dan mencabut peraturan yang tidak sesuai terkait SIDa

Terwujudnyaq penataan peraturan sehingga memiliki keberpihakan terhadap penguatan kelembagaan SIDa Inventarisasi peraturan peraturan yang berhubungan dengan penguatan SIDa

hasil inventarisasi SKPD terkait

SKPD/lembaga terkait

Pemetaan peraturan adanya peta peraturan

Analisis hasil analisa

Perancangan hasil perancangan

Fasiltasi penyusunan draft peraturan baru, revisi atau pencabutan peraturan yang tidak sesuai.

laporan fasilitasi

Penetapan peraturan baru dan pencabutan peraturan yang tidak sesuai dengan pengembangan SIDa

(28)

22

Sub Kegiatan Sasaran/ output Tahapan Indikator Output/

kriteria keberhasilan

Pelaksana Mitra

pengembangan profesionalisme dan internalisasi nilai-nilai sosial bagi penguatan SIDa Terwujudnya sikap profesionalisme dan internalisasai nilai-nilai sosial dalam penguatan SIDa. Inventarisasi sertifikat pengembangan

profesionalisme yang ada dan yang belum

hasil inventarisasi SKPD terkait

SKPD/lembaga terkait Pemetaan sertifikat profesionalisme

adanya peta kondisi sertifikasi

profesionalisme

Analisis kebutuhan adanya hasil analisa

rancang agenda pemenuhan sertifikasi profesionalisme adanya agenda pemenuhan sertifikasi Fasiltasi pelaksanaan pemenuhan sertifikasi laporan fasilitasi memberdayakan semangat profesionalisme laporan pemberdayaan

(29)

23

PENGUATAN JARINGAN SIDa

Penguatan Jaringan SIDa bertujuan untuk mensinergikan kemampuan yang dimiliki masing-masing lembaga/organisasi SIDa dalam satu rantai kegiatan.

Adapun yang disebut lembaga/ organisasi SIDa sesuai dengan Peraturan bersama adalah institusi pemerintah, pemerintahan daerah, lembaga kelitbangan, lembaga pendidikan, lembaga penunjang inovasi, dunia usaha, dan organisasi kemasyarakatan di daerah.

Dalam rangka pengembangan Jaringan SIDa, perlu dilakukan langkah-langkah dalam menata Jaringan SIDa seperti :

A.

Membangun komunikasi intensif antara lembaga SIDa:

Pemerintah daerah harus memfasilitasi terjalinnya komunikasi yang intensif antar lembaga/organisasi SIDa di daerah. Komunikasi yang intensif tersebut dimaksudkan untuk membangun konsensus, menyamakan persepsi, berbagi ide dan gagasan, menyusun strategi bersama, menetapkan tujuan dan sasaran bersama, menyusun program/ kegiatan, serta melakukan monitoring dan evaluasi atas pelaksanaan kegiatan/program yang disepakati.

Fasilitasi komunikasi tersebut dikoordinasikan oleh tim koordinasi SIDa yang pelaksanaannya melalui SKPD kelitbangan. Kegiatan membangun komunikasi tersebut dilakukan dengan cara seperti di di bawah ini.

a) menyelenggarakan kelompok diskusi terfokus, seminar, lokakarya, dan kegiatan sejenisnya.

Kegiatan ini dilakukan secara rutin (bulanan / dua bulanan), dan diarahkan untuk membahas tema/isu tertentu yang memerlukan intervensi teknologi ataupun kegiatan kelitbangan untuk menyelesaikannya dengan melibatkan seluruh stakeholder SIDa, termasuk forum-forum kelitbangan, dan forum-forum klaster industri. Sebelum melaksanakan kegiatan tersebut dilakukan identifikasi dan pemetaan stakeholder SIDa. Hasil kegiatan dibuat dalam laporan dan didokumentasikan. Jika diperlukan, dapat menghadirkan narasumber yang kompeten dalam bidang yang dibahas. Agar pendanaannya tersedia, kegiatan tersebut sebaiknya dimasukkan ke dalam agenda kegiatan SKPD kelitbangan ataupun bekerjasama dengan Perguruan tinggi. {disesuaikan dengan matrik}.

Agenda pelaksanaan diskusi/seminar/lokakarya dan hasil aktifitas dapat dituangkan dalam format seperti di bawah ini.

Tabel 3 Agenda Diskusi/Seminar/workshop/lokakarya Tahun …….. No SKPD / Koordinator Topik diskusi / seminar / lokakarya Pihak Terkait

(30)

24

Tabel 4Hasil aktifitas forum komunikasi kelitbangan

No Tanggal pertemuan Topik bahasan Nama-nama

Peserta

Hasil pertemuan

b) menjalin kerjasama kelitbangan antar lembaga/organisasi SIDa.

Agar kerjasama kelitbangan berlangsung secara efektif dan efisien, diwajibkan membentuk sejenis konsorsium kelitbangan. Konsorsium kelitbangan dimaksud melibatkan unsur kelitbangan dengan pengguna hasil litbang (koperasi, industri dll), dimana masing-masing pihak memiliki tujuan yang sama, serta terikat dengan komitmen termasuk dalam hal sharing pendanaan. Komitmen tersebut dituangkan dalam Kesepakan Bersama (MoU) dan Perjanjian Kerja Sama. Koordinator konsorsium sebaiknya dari pihak pengguna (industri). Jika tidak memungkinkan bisa dari perguruan tinggi, dengan difasilitasi oleh pemerintah daerah. Konsorsium menyepakati tema, menentukan roadmap kegiatan serta agenda secara bersama-sama, yang diturunkan dalam bentuk skema pembagian kerja atau yang biasa disebut Work Breakdown Structure (WBS). WBS adalah suatu metode pengorganisasian kegiatan menjadi struktur pelaporan berjenjang (hirarkis). WBS menentukan siapa melakukan apa, kapan, berapa biayanya, serta apa keluarannya. Masing-masing anggota konsorsium memasukkan kegiatan konsorsium dalam WBS yang terkait dengannya dalam program/kegiatan di lembaganya masing-masing. Pemerintah daerah (melalui Tim Koordinasi Penguatan SIDa Daerah c.q. SKPD kelitbangan)perlu mengorganisasikan agar konsorsium tetap hidup dan berkembang, antara lain dengan membuat sistem insentif yang dikompetisikan untuk menumbuhkembangkan konsorsium-konsorsium kelitbangan di daerah, sesuai tema yang tercantum dalam roadmap SIDa.

Tabel 5 Isian konsorsium / kerjasama litbang:

No Nama Konsorsium Topik / Bidang (sesuai roadmap SIDa) Nama Institusi yang terlibat Sharing anggaran (Rp) A*) B*) G*) A*) B*) G*)

*)A: Akademisi, B: Bisnis, G: Government (pemerintah)

c) membentuk dan memberdayakan forum komunikasi penelitian dan pengembangan daerah.

Pembentukan forum dimulai dengan menginventarisasi institusi di daerah yang memiliki aktifitas kelitbangan, atau potensial untuk melakukan kelitbangan. Setelah data terkumpul, tim koordinasi SIDa c.q. SKPD Kelitbangan dibantu oleh Dewan Riset Daerah menentukan perwakilan dari institusi-institusi tersebut yang akan dimasukkan sebagai anggota forum. Usulan calon anggota forum disampaikan ke Sekda untuk dibuat surat keputusan. SKPD kelitbangan memfasilitasi forum melalui pertemuan-pertemuan rutin, maupun komunikasi melalui media elektronik (seperti miling list). Contoh tabel Forum Komunikasi Kelitbangan Daerah dapat dilihat di bawah ini,

(31)

25 Kelitbangan yang ada di atas .

Tabel 6Forum Komunikasi Kelitbangan Daerah

No. Nama Forum No dan Tgl SK

Penetapan

Nama Anggota Asal Instansi Nama milist/ media

komunikasi lain yang dimiliki 1. 1.………. 2.………. 3.……… 4.Dst… 1.………. 2.………. 3.……… 4.Dst… 2.

B.

Mobilisasi sumber daya manusia;

Mobilisasi sumberdaya manusia yang dimaksud adalah perpindahan, maupun penempatan sementara SDM litbang dari suatu lembaga/organisasi SIDa ke lembaga/organisasi SIDa yang lain. Contohnya adalah perpindahan/penempatan sementara SDM dari perguruan tinggi atau lembaga litbang ke industri/IKM, atau sebaliknya. Mobilisasi SDM juga dapat dilakukan dari daerah tertentu ke daerah lain atau dari daerah ke pusat, baik antara lembaga pemerintahan maupun lembaga non pemerintahan. Mobilisasi SDM dilakukan melalui kerjasama kepakaran, keahlian, kompetensi, maupun keterampilan SDM.

Mobilisasi SDM bertujuan untuk optimalisasi pemanfaatan SDM litbang antar-lembaga litbang/perguruan tinggi maupun antara lembaga litbang/perguruan tinggi dengan industri, mempercepat proses alih teknologi dari lembaga litbang/perguruan tinggi ke industri, meningkatkan kompetensi SDM litbang, dan sinkronisasi aktifitas kelitbangan dengan kebutuhan pengguna/industri. Disamping itu, untuk meningkatkan kolaborasi antar lembaga litbang maupun antara lembaga litbang dengan industri, serta memperkuat SIDa antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah, antar kabupaten/kota dalam satu provinsi, dan antara lembaga pemerintahan dan lembaga non pemerintahan.

Untuk mendorong terjadinya mobilisasi SDM, pemerintah daerah (Gubernur/ Bupati/ Walikota) perlu menetapkan aturan-aturan pelaksanaan mobilisasi SDM Iptek, yang antara lain mencantumkan mekanisme, tata cara, dan aspek lainnya yang dipandang perlu diatur khususnya ke badan usaha. Pemerintah daerah c.q SKPD kelitbangan perlu menginventarisasi basis data SDM kelitbangan di daerah (liihat Sistem Informasi Penataan Sumberdaya SIDa). Basis data tersebut dipublikasikan secara luas ke masyarakat, baik melalui media brosur maupun website.

Selanjutnya, pihak-pihak yang memerlukan dukungan SDM litbang yang dipublikasikan tersebut dapat menghubungi pengelola dengan mencantumkan spesifikasi SDM yang dibutuhkan.Atas permintaan tersebut, Tim Koordinasi Penguatan SIDa c.q. SKPD Kelitbangan memfasilitasi mobilisasi SDM iptek sesuai dengan aturan pelaksanaan yang dibuat, dan data-data tersebut di \intertarisasi dalam tabel seperti contoh di bawah ini.

(32)

26

Tabel 7 Data / informasi basis data mobilitas SDM iptek ke industri

No Nama Perusahaan Nama SDM

Iptek yang ditempatkan di Industri Instansi Asal SDM Iptek No Perjanjian Kerjasama Jangka waktu kerjasama

C.

Optimalisasi pendayagunaan HKI, informasi, serta sarana dan prasarana ilmu

pengetahuan dan teknologi melalui pemanfaatannya;

Optimalisasi pendayagunaan HKI, informasi, serta sarana-prasarana iptek dilakukan melalui pemanfaatan HKI, pemanfaatan informasi SIDa, dan pemanfaatan sarana-prasarana SIDa.Penjelasan lebih rinci mengenai HKI, informasi SIDa dan sarana-prasarana Iptek diiuraikan pada bagian Sumber daya SIDa.

Secara umum, otimalisasi pendayagunaan HKI, informasi, serta sarana dan prasarana ilmu pengetahuan dan teknologi dimaksudkan untuk mendorong komersialisasi HKI, optimalisasi dan efisiensi pemanfaatan sarpras litbang, serta membangun dan memanfaatkan basis data iptek terpadu di daerah.

Untuk mengoptimalkan pendayagunaan HKI, informasi, serta sarana dan prasarana ilmu pengetahuan dan teknologi, Tim koordinasi c.q. SKPD Kelitbangan harus dilakukan analisis atas HKI yang potensial untuk dikomersialisasikan, dan mempromosikan HKI potensial ke Industri, melalui kegiatan temu bisnis atau investor forum. Tim Koordinasi melalui SKPD Kelitbangan juga harus melakukan analisis sarana-prasarana litbang yang dibutuhkan oleh institusi/lembaga di daerah, serta mengatur mekanisme pemanfaatannya.

Selanjutnya, pihak-pihak yang berminat mengkomersialisasikan HKI atau memerlukan sarana-prasarana iptek yang tersedia dapat menghubungi pengelola.Atas permintaan tersebut, SKPD Kelitbangan memfasilitasi pendayagunaan HKI dan pemanfaatan sarpras litbang sesuai dengan aturan pelaksanaan yang dibuat.

(33)

27

Sub Kegiatan Sasaran/ output tahapan Indikator output/

kiteria keberhasilan Pelaksana Mitra Membangun komunikasi intensif antara lembaga SIDa

terjalinnya forum komunikasi penelitian dan

pengembangan daerahdalam peningkatan daya saing daerah

identifikasi stakeholder SIDa di

daerah yang memiliki aktifitas kelitbangan, atau potensial untuk melakukan kegiatan kelitbangan

hasil identifikasi Ketua tim

koordinasi SIDa dibantu oleh SKPD yang terkait

SKPD/lembagayang terkait

menentukan perwakilan dari institusi-institusi yang akan dimasukkan sebagai anggota forum

daftar perwakilan

menyampaikan usulan calon anggota forum ke Sekda untuk dibuat surat keputusan.

SK Sekda tentang anggota forum kelitbangan Menyusun rencana kerja forum

komunikasi penelitian dan pengembangan

Daftar rencana kerja

memfasilitasi pertemuan rutin, maupun komunikasi melalui media

elektronik (seperti miling list).

laporan fasilitasi

Menyusun pelaporan hasil pertemuan rutin serta pencapaian rencana kerja

Hasil evaluasi pelaksanaan terlaksananya kelompok

diskusi terfokus, seminar, lokakarya, dan kegiatan sejenisnya;

Melakukan identifikasi dan

pemetaan stakeholder SIDa

hasil identifikasi dan pemetaan Ketua tim koordinasi SIDa dibantu oleh SKPD yang terkait SKPD/lembagayang terkait

memfasilitasi pertemuan lembaga

SIDa

(34)

28

Sub Kegiatan Sasaran/ output tahapan Indikator output/

kiteria keberhasilan

Pelaksana Mitra

menyusun agenda diskusi terfokus, seminar, lokakarya, dan kegiatan sejenisnya

daftar agenda

pelaksanaan agenda diskusi terfokus, seminar, lokakarya, dan kegiatan sejenisnya

laporan pelaksanaan

menyusun pelaporan setiap diskusi terfokus, seminar, lokakarya, dan kegiatan sejenisnya laporan keseluruhan tahunan terlaksananya kerjasama kelitbangan antar lembaga/organisasi SIDa

Melakukan penentuan tema kerjasama kelitbangan

berdasarkan tema strategik daerah

adanya tema kerjasama Ketua tim koordinasi SIDa dibantu oleh SKPD yang terkait SKPD/lembagayang terkait

Melakukan identifikasi dan

pemetaan stakeholder SIDa

berdasarkan tema yang ditentukan

hasil identifikasi dan pemetaan

memfasilitasi terbentuknya konsorsium kelitbangan

laporan fasilitasi Konsorsium kelitbangan

menentukan roadmap kegiatan

serta agenda yang tercenmin dalam kesepakatan bersama

roadmap dan agenda kegiatan

Konsorsium kelitbangan menyusun skema pembagian kerja atau yang

biasa disebut Work Breakdown

Structure (WBS) berdasarkan roadmap

(35)

29

kiteria keberhasilan

Konsorsium menyepakati sharing

pendanaan dan sarana prasarana kelitbangan

daftar sharing

WBS dan sharing pendanaan maupun sarana prasarana tertuang dalam perjanjian kerjasama

adanya perjanjian kerjasama

Melaksanakan kegiatan sesuai pembagian kerja laporan pelaksanaan per triwulan Mobilisasi sumber daya manusia Terwujudnya Kerjasama Kepakaran, keahlian, kompetensi, keterampilan SDM untuk penguatan SIDa antara pemerintah pusat, dan pemerintah daerah

Menyusun dan menetapkan aturan pelaksanaan mobili-tas SDM Iptek, yang antara lain mencan-tumkan mekanisme, tata cara, dan aspek lainnya yang dipan-dang perlu diatur.

hasil penetapan Ketua tim

koordinasi SIDa dibantu oleh SKPD yang terkait SKPD/lembagayang terkait menginventarisasi dan

mempublikasikan basis data SDM kelitbangan di daerah secara luas ke masyarakat, baik melalui media

brosur maupun website.

hasil inventarisasi

dan laporan

publikasi

memfasilitasi mobilisasi SDM

kelitbangan berdasarkan

permintaan dari pihak yang

memerlukan dukungan SDM kelitbangan. laporan fasilitasi Optimalisasi pendayagunaan peningkatan komersialisasi HKI

inventarisasi HKI potensial untuk dikomersialisasikan

hasil inventarisasi Ketua tim

koordinasi

SKPD/lembagayang terkait

(36)

30

Sub Kegiatan Sasaran/ output tahapan Indikator output/

kiteria keberhasilan

Pelaksana Mitra

HKI, informasi, serta sarana dan prasarana ilmu pengetahuan dan teknologi melalui pemanfaatannya

penyusunan dan publikasi

database HKI potensial melalui sistem informasi SIDa

laporan publikasi SIDadibantu oleh

SKPD yang terkait Memfasilitasi temu bisnis dalam

rangka mengupayakan

pemanfaatan HKI potensial

laporan fasilitasi

termanfaatkannya sarana dan prasarana Iptek

melakukan analisis

sarana-prasarana litbang yang dibutuhkan oleh institusi/lembaga di daerah

hasil analisa mengatur mekanisme pemanfaatan sarana-prasarana litbang dokumen alur mekanisme memfasilitasi pendayagunaan HKI

dan pemanfaatan sarpras litbang atas permintaan pihak yang akan mengkomersialisasikan HKI atau memerlukan sarana-prasarana iptek yang tersedia

(37)

31

PENATAAN SUMBERDAYA SIDa

Penataan sumberdaya SIDa dimaksudkan untuk meningkatkan daya guna dan nilai guna sumber daya SIDa yang ada pada kelembagaan SIDa (lihat bab Penataan Kelembagaan SIDa).

Sumberdaya SIDa terdiri dari:

a. kepakaran, keahlian, kompetensi, keterampilan manusia dan pengorganisasiannya; b. kekayaanintelektualdaninformasi; dan

c. sarana dan prasarana ilmu pengetahuan dan teknologi.

Sumber daya pakar, kekayaan intelektual, dan sarana prasarana iptek terdapat baik pada lembaga-lembaga litbang pemerintah, swasta, maupun perguruan tinggi, ataupun perorangan. Penataan sumber daya SIDa meliputi:

a. pemanfaatan keahlian dan kepakaran yang sesuai dengan tematik dan/atau spesifik sumber daya SIDa;

b. pengembangan kompetensi manusia dan pengorganisasiannya;

c. pengembangan struktur dan strata keahlian jenjang karir;

d. peningkatan pengelolaan dan pemanfaatan kekayaan intelektual; e. pemanfaatan data daninformasi; dan

f. pengembangan sarana dan prasarana ilmu pengetahuan dan teknologi.

Agar dapat menata sumberdaya SIDa dengan baik, maka Tim koordinasi penguatan SIDa propinsi/ kabupaten/ kota c.q. SKPD Kelitbangan harus membuat peta sumber daya (baik yang dimiliki maupun kebutuhan kompetensi SDM yang dibutuhkan tetapi belum dimiliki) dalam bentuk Sistem Informasi Sumberdaya yang dimiliki dan dapat diakses oleh pemanggung kepentingan SIDa. Khusus untuk kebutuhan kompetensi SDM yang dibutuhkan, dapat diinventarisasi pada saat pertemuan-pertemuan Penguatan Jaringan SIDa.

Beberapa tahapan yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut: Tim koordinasi c.q. SKPD Kelitbangan bersama-sama stakeholder SIDa lainnya (termasuk centra HKI jika ada) setempat, melakukan inventarisasi dan membuat basis data SDM, HKI dan sarana-prasarana litbang yang tersedia di daerah, baik yang dikelola oleh pemerintah, lembaga non pemerintah, perguruan tinggi, maupun swasta.Basis data tersebut dipublikasikan secara luas ke masyarakat, baik melalui media brosur maupun website.

Informasi penting yang minimal harus ada pada Sistem informasi Sumber daya SIDa adalah: 1. Pakar a. Nama b. pendidikan c. Keahlian d. Kompetensi e. Institusi f. Karya

(38)

32 2. Kekayaan intelektual dan informasi

a. Jenis Kekayaan intelektual

b. Manfaat dan kegunaan Kekayaan intelektual c. Pemegang Hak Kekayaan intelektual

d. Nomor Kontak pemegang hak kekayaan intelektual 3. Sarana prasarana Iptek

a. Nama sarana dan prasarana

b. Lokasi beradaaan sarana dan prasarana c. Kondisi sarana dan prasarana

d. Nama penanggungjawab sarana dan prasarana e. Nomor Kontak penanggung jawab sarpras

Tabel 9Data ahli dan pakar Kelitbangan (contoh)

No Nama Pendidikan Keahlian Kompeternsi Institusi Alamat

/ No. Telp / e-mail Produk (tulisan dan bukan tulisan)

Tabel 10Informasi kebutuhan KompetensiSDM iptek pada industri (Contoh) No Nama Perusahaan Jenis

usaha Teknologi yang dibutuhkan Kompetensi SDM Iptek yang diperlukan

Sumber daya SIDa di atas diklasifikasikan berdasarkan tema-tema strategik/ klaster dari propinsi/ kabupaten/ kota.

(39)

33

Sub Kegiatan Sasaran/ output tahapan Indikator Output/ kriteria

keberhasilan Pelaksana Mitra Sistem Informasi Sumberdaya SIDa adanya Sistem Informasi Sumberdaya SIDa

Mendesain sistem informasi sumberdaya SIDa

adanya desain sistem informasi sumberdaya SIDa

Ketua tim koordinasi SIDa dibantu oleh SKPD yang terkait SKPD/lembagayang terkait Melakukan inventarisasi dan

identifikasi data.

data inventarisasi dan identifikasi

Melakukan input dan update

data.

data yang ter-update

Melakuan sosialisasi dan evaluasi.

laporan hasil sosialisasi dan evaluasi

Melakukan pemantauan dan

maintenance

laporan hasil pemantauan dan

maintenance pengembangan kompetensi manusia dan pengorganisasiannya termanfaatkannya keahlian dan

kepakaran yang sesuai dengan tematik dan/atau spesifik sumber daya SIDa

Melakukan klasifikasi data kompetensi.

data hasil klasifikasi kompetensi Ketua tim koordinasi SIDa dibantu oleh SKPD yang terkait SKPD/lembagayang terkait Melakukan identifikasi kebutuhan kompetensi

data kebutuhan kompetensi Menyampaikan rekomendasi

penetapan kompetensi sumberdaya manusia dan pengorganisasiannya kepada Kepala Daerah.

laporan penyampaian rekomendasi

Melaksanakan pengembangan kompetensi manusia dan pengorganisasian.

laporan pelaksanaan pengembangan kompetensi manusia dan

pengorganisasian

(40)

34

Sub Kegiatan Sasaran/ output tahapan Indikator Output/ kriteria

keberhasilan

Pelaksana Mitra

pengembangan struktur dan strata

keahlian jenjang karir

adanya model pengembangan struktur dan strata keahlian jenjang karir yang mendorong seseorang berkontribusi maksimal

Identifikasi dan pemetaan kebutuhan struktur dan strata keahlian jenjang karir.

Data hasil identifikasi dan pemetaan kebutuhan struktur dan strata keahlian jenjang karir Ketua tim koordinasi SIDa dibantu oleh SKPD yang terkait SKPD/lembagayang terkait

Menganalisa hasil pemetaan tersebut pada angka 1 dalam FGD.

Hasil analisa pemetaan kebutuhan struktur dan strata keahlian jenjang karir

Menyusun rancang bangun model

model struktur dan strata keahlian jenjang karir

Uji coba model hasil ujicoba model struktur

dan strata keahlian jenjang karir

Menetapkan model

kebutuhan struktur dan strata keahlian jenjang karir melalui Keputusan Pejabat

Berwenang.

Surat Keputusan terkait model struktur dan strata keahlian jenjang karir

Melaksanakan Surat Keputusan terkait model struktur dan strata keahlian jenjang karir

Laporan hasil pelaksanaan Surat Keputusan terkait model struktur dan strata keahlian jenjang karir peningkatan pengelolaan dan pemanfaatan kekayaan intelektual adanya peningkatan pengelolaan dan pemanfaatan kekayaan intelektual Menjajaki kerjasama

pengelolaan dan pemanfaatan HKI dengan sentra-sentra HKI.

data kerjasama pengelolaan dan pemanfaatan HKI dengan sentra-sentra HK Ketua tim koordinasi SIDa dibantu oleh SKPD yang terkait SKPD/lembagayang terkait

Melakukan inventarisasi dan identifikasi HKI terdaftar.

data hasil inventarisasi dan identifikasi HKI

Melakukan survey identifikasi kebutuhan pasar atas HKI terdaftar.

data hasil survey identifikasi kebutuhan pasar atas HKI terdaftar

Gambar

Tabel 2  Kegiatan Penataan Kelembagaan SIDa (contoh)
Tabel 4Hasil aktifitas forum komunikasi kelitbangan  No  Tanggal pertemuan  Topik bahasan  Nama-nama
Tabel 6Forum Komunikasi Kelitbangan Daerah
Tabel 7  Data / informasi basis data  mobilitas SDM iptek ke industri  No  Nama Perusahaan  Nama SDM
+4

Referensi

Dokumen terkait

Tekan tombol scan dan arahkan ke QR Code yang berada pada kartu identitas juru parkir, jika identitas yang ada pada aplikasi sama dengan identitas yang ada pada juru parkir berarti

Observasi yang telah dilaksanakan oleh observer menghasilkan refleksi pada siklus I bahwa masih terdapat beberapa anak didik yang tergolong dalam kriteria Mulai Berkembang

Jika menggunakan perlakuan zakat sebagai pengurang penghasilan kena pajak, maka pengeluaran atas kewajiban pajak dan zakat yang harus dikeluarkan adalah sebesar

19. Nosel yang memiliki lubang banyak pada ujungnya disebut : a. Tipe throttle b. Tipe Pintle c. Tipe single hole d. Tipe multi hole e. Tipe multi

 Menyajikan hasil telaah model teks laporan percobaan dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik dari kelompok lainnya sehingga diperoleh sebuah pengetahuan baru yang

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa perkiraan model ARIMAX terbaik untuk meramalkan kedatangan wisatawan adalah model ARIMAX(2,1,2) dengan persamaan

(www.alc.co.jp) Keishikimeishi koto pada kalimat tersebut menempel pada verba kau untuk menjelaskan perihal membeli. Keishikimeishi koto menempati fungsi predikat. Makna

Prosedur pelaksanaan PTK ini dapat dilakukan secara berulang (siklus) hingga mencapai tingkat ketuntasan yang diharapkan. Prosedur penelitian dilaksanakan berdasarkan