“PERANAN SISTEM INOVASI DAERAH (SIDa)
DALAM PERCEPATAN PEMBANGUNAN DAERAH”
Focussed Group Discussion (FGD) Forum Kelitbangan Se-Wilayah Subosukowonosraten
Sragen, 19 Oktober 2017
Gunarto
LPPSP Semarang
Pengantar Inovasi Daerah 1
Majunya suatu bangsa sangat ditentukan oleh inovasi yang dilakukan bangsa tersebut. Untuk itu maka diperlukan adanya perlindungan terhadap kegiatan yang bersifat inovatif yang dilakukan oleh aparatur sipil negara di Daerah dalam memajukan Daerahnya.
Perlu adanya upaya memacu kreativitas Daerah untuk meningkatkan daya saing Daerah. Untuk itu perlu adanya kriteria yang obyektif yang dapat dijadikan pegangan bagi pejabat Daerah untuk melakukan kegiatan yang bersifat inovatif.
Dengan cara tersebut inovasi akan terpacu dan berkembang tanpa ada kekhawatiran menjadi obyek pelanggaran hukum.
(Penjelasan UU No 23/2014)
Inovasi dalam UU No. 23 Tahun 2014
NAWA CITA
9 AGENDA PRIORITAS
NAWA CITA
9 AGENDA PRIORITAS
Inovasi Daerah adalah semua bentuk
pembaharuan dalam penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah.
Inovasi Daerah bertujuan untuk meningkatkan kinerja
penyelenggaraan Pemerintahan Daerah.
Untuk mencapai tujuan tersebut, sasaran Inovasi Daerah diarahkan untuk mempercepat terwujudnya
kesejahteraan masyarakat melalui: (1) Peningkatan Pelayanan Publik; (2)
Pemberdayaan dan Peran Serta masyarakat, (3) Peningkatan Daya Saing Daerah.
• Inovasi Daerah diselenggarakan berdasarkan prinsip:
– peningkatan efisiensi;
– perbaikan efektivitas;
– perbaikan kualitas pelayanan;
– tidak menimbulkan konflik
kepentingan;
– berorientasi kepada
kepentingan umum;
– dilakukan secara terbuka;
– memenuhi nilai kepatutan; dan
– dapat
dipertanggungjawabkan hasilnya tidak untuk
kepentingan diri sendiri.
Inovasi Daerah
(UU No 23 Tahun 2014 Pasal 386 s.d 390)
Bentuk Inovasi Daerah
semua bentuk pembaharuan untuk peningkatan kinerja dalam penyelenggaraan Pemerintahan Daerah.
Inovasi
8
Kriteria Inovasi Daerah
(pasal 6 PP 38 /2017]1. Mengandung pembaharuan sebagian atau seluruh unsur
inovasi38
2. Memberi manfaat bagi Daerah dan/atau masyarakat
3. Tidak mengakibatkan pembebanan/pembatasan pada
masyarakat
4. Merupakan Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan
Daerah
Peningkatan Produktivitas Nasional/Daerah Melalui Inovasi
Peningkatan produktivitas nasional dan peningkatan kualitas penyelenggaraan urusan publik dapat dicapai melalui penguatan sumber daya berbasiskan inovasi.
Warisan ekonomi berbasis SDA yang bertumpu pada labor intensive perlu ditingkatkan secara bertahap menuju skilled labor intensive dan kemudian menjadi human capital
intensive.
Peningkatan kemampuan modal manusia yang menguasai Iptek sangat diperlukan ketika Indonesia memasuki tahap innovation-driven economies.
Area Inovasi : pada Semua Urusan Pemberintahan Daerah (UU NO 23 Tahun 2014)
Urusan Pemerintahan
Absolut Concurrent
Pilihan Wajib
SPM
(Standar Pelayanan Minimal)
- Pertahanan - Keamanan - Moneter dan Fiscal Nasional - Yustisi - Politik Luar Negeri - Agama Umum - Pembinaan Wawasan Kebangsaan - Pembinaan Persatuan dan Kesatuan - Pembinaan Kerukunan - Penanganan Konflik
- Koordinasi tugas antar instansi - Pengembangan Kehidupan Demokrasi Pancasila - Semua urusan pemerintah bukan kewenangan Daerah dan instansi Vertikal. Pasal 25 Ayat 1 UU No.23/2014 -Kelautan dan perikanan -Pariwisata -Pertanian -Kehutanan -ESDM -Perdagangan -Perindustrian -Transmigrasi -Pendidikan -Kesehatan -Pekerjaan Umum -Perumahan -Tramtibum Linmas -Sosial -Tenaga Kerja -Pemberday Perempuan -Pangan -Pertanahan -Lingk hidup -dan lainnya Pelayanan Dasar Non Pelayanan Dasar Inovasi dapat diterapkan di semua urusan konkuren 10
Inovasi Hasil Kelitbangan
(Permendagri 17 Tahun 2016 Tentang Pedoman Kelitbangan di Lingkungan Kemendagri dan Pemerintahan Daerah)
1. Penelitian
2. Pengkajian
3. Pengembangan
4. Perekayasaan
5. Penerapan
6. Pengoperasian
7. Evaluasi Kebijakan
MENG-HASILKAN Inovasi 11Sistem Inovasi Daerah (SIDa) 2
UU No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
Permendagri 17/2016 (Kelitbangan)
Kelitbangan Perencanaan
Pembangunan
Pengembangan Tema-tema Unggulan dan Isu Inovasi Kabupaten/Kota dan Provinsi UU No. 18 Tahun 2002 UU No. 25 Tahun 2004 SIDa PerBer KEMENDAGRI dan RISTEK No.
3 /2012 & No. 36/2012 13 PP 38/2017 Inovasi Daerah
• kegiatan penelitian, pengembangan, penerapan, pengkajian, perekayasaan, dan pengoperasian (yang selanjutnya disebut kelitbangan yang bertujuan mengembangkan) penerapan praktis nilai dan konteks ilmu pengetahuan yang baru atau cara baru untuk menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah ada ke dalam produk atau proses produksi
Inovasi
• keseluruhan proses dalam satu sistem untuk
menumbuhkembangkan inovasi yang dilakukan
antar
institusi
pemerintah,
pemerintahan
daerah,
lembaga
kelitbangan,
lembaga
pendidikan, lembaga penunjang inovasi, dunia
usaha, dan masyarakat di daerah
Sistem
Inovasi
Daerah
(SIDa
)
Perber Menristek dan Mendagri No 03 Tahun 2012 dan No 36 tahun 2012 tentang Penguatan Sistem Inovasi Daerah. (pasal 1)
Pengertian Inovasi dan Sistem Inovasi Daerah
Amanat Perber Menristek No 03 dan Mendageri No 36 Tahun 2012
Pasal 6
(1) Gubernur dan Bupati/walikota menugaskan tim koordinasi melakukan
penyusunan Roadmap penguatan SIDa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (2) huruf a.
(2) Roadmap penguatan SIDa sebagaimana dimaksud pada ayat (1), memuat:
a. kondisi SIDa saat ini:
b. tantangan dan peluang SIDa
c. kondisi SIDa yang akan dicapai:
d. arah kebijakan dan strategi penguatan SIDa:
e. fokus dan program prioritas SIDa; dan
f. rencana aksi penguatan SIDa.
(3) Roadmap penguatan SIDa sebagaimana dimaksud pada ayat (2) mengakomodasi seluruh program dan kegiatan yang didanai dari anggaran pendapatan dan belanja negara, anggaran pendapatan dan belanja daerah provinsi, anggaran pendapatan dan belanja daerah kabupaten/kota dan lain-lain pendapatan yang sah dan tidak mengikat
ROADMAP PENGUATAN SISTEM INOVASI DAERAH DIINTEGRASIKAN KE DALAM DOKUMEN :
• RPJMDJika RPJMD sudah ditetapkan, maka pemerintah daerah melakukan perubahan Perda tentang RPJMD.
• RKPD Khusus muatan Rencana Aksi Jika RKPD sudah ditetapkan, maka pemerintah daerah melakukan perubahan Peraturan Kepala Daerah tentang RKPD.
Isu Kebijakan Sistem Pendidikan dan Litbangyasa Pendidikan dan Pelatihan Profesi Pendidikan Tinggi dan Litbangyasa Litbang Pemerintah Sistem Industri Perusahaan Besar UKM “Matang/ Mapan” PPBT Intermediaries Lembaga Litbangyasa Brokers
Konsumen (permintaan akhir) Produsen (permintaan antara)
Permintaan (Demand)
Framework Conditions
Kondisi Umum dan Lingkungan Kebijakan pada Tataran Internasional, Pemerintah Nasional, Pemerintah Provinsi, dan Pemerintah Kabupaten/Kota
Perbankan Modal Ventura Supra- dan Infrastruktur Khusus
HKI dan Informasi Dukungan Inovasi dan
Bisnis Standar dan
Norma
Budaya • Sikap dan nilai • Keterbukaan terhadap
pembelajaran dan perubahan • Kecenderungan terhadap
Inovasi dan kewirausahaan • Mobilitas dan interaksi Kebijakan Ekonomi
• Kebijakan ekonomi makro • Kebijakan moneter • Kebijakan fiskal • Kebijakan pajak • Kebijakan perdagangan
• Kebijakan persaingan Kebijakan Industri/ Sektoral Kebijakan Keuangan Sistem Politik Pemerintahan Penadbiran (Governance) Kebijakan RPT
Kebijakan Promosi &
Investasi Infrastruktur Umum/ Dasar Kebijakan Pendidikan
SDA dan Lingkungan Isu Kebijakan Budaya Inovasi 4 Global Keselarasan dengan Tantangan Global 6 Lingkungan / Kerangka Umum 1
Isu Pokok Kebijakan Inovasi
Interaksi & Pelayanan
3
Kelembagaan & Daya Dukung Iptek serta Absopsi oleh Industri
2 Fokus & Keterpaduan Rantai
Nilai12
5
5 Pilar Penguatan Sistem Inovasi
Potensi Terbaik Rantai Nilai :
Penciptaan/Peningkatan Nilai Tambah (Produktivitas) Klaster
Industri Unggulan
Kerjasama IPTEKIN Jaringan Inovasi : Kawasan Terpadu untuk kemitraan, pelayanan
dan dukungan Iptek & Inovasi Pengembangan Bisnis inovatif Kebutuhan Strategis: Tematis :Pemenuhan Kebutuhan Dasar
Ekosistem Inovasi untuk
lingkungan kondusif; infrastruktur, regulasi, budaya
Kerangka Generik Penguatan Sistem Inovasi Di Daerah Otonom
(Dengan Berlandaskan Kepada UUD 1945 Pasal 18 Ayat 5)
1. Memperbaiki iklim kondusif bagi inovasi & bisnis
2. Memperkuat daya dukung(supply)
dan pemanfaatan(demand) IPTEKIN 3. Meningkatkan kemitraan(lingkages)
dan pelayanan berbasis pengetahuan
4. Mengembangkan budaya inovasi
5. Memperbaiki koherensi kebijakan & program
6. Meningkatkan penyelarasan dengan perkembangan global
Pe ng ua ta n Si st em In ov as iD ae ra h Pe ng em ba ng an K la st er In du st ri Pe ng em ba ng an Ja ri ng an In ov as i Pe ng em ba ng an Te kn op re ne r Pe ng em ba ng an Te m a tik Industri Inovatif/ Berdaya Saing yang berbasis Potensi Terbaik Setempat Berkembang Kebutuhan Dasar Rakyat Terpenuhi secara Adil Daerah Cerdas & Berkelanjutan --- Smart & Green/Sustainable Regions
SDA dikembangkan dan dimanfaatan secara cerdas tanpa
merusak kelestarian lingungan hidup
SDMdilindungi, diberdayakan dan dikembangkan agar mampu memenuhi kebutuhan dasar dan menjadi manusia yang kreatif-inovatif serta unggul
IPTEKINdikuasi, dikembangkan dan dimanfaatkan secara bersistem untuk memenuhi kebutuhan, meningkatkan keunggulan daya saing dan memperkuat kohesi sosial, serta memperkokoh
kemandirian Pesan Pembangunan Nasional (RPJPN -UU 17/2007) UUD 1945 • Psl 18 ayat 5 •Psl 31 ayat 5 • Psl 28c ayat 1 •Psl 33 Pilar-pilar Penguatan Sistem Inovasi (Flagship Programs) Ekosistem Inovasi di Daerah Meningkat Kemitraan IPTEKIN & Kapasitas Inovatif Menguat Perusahaan (bisnis-bisnis) Inovatif Tumbuh Kerangka Kebijakan Inovasi Sumber : BPPT, 2017 18
Roadmap Sistem Inovasi Daerah (SIDa) 3
Kedudukan Roadmap Penguatan SIDa Dalam Simrenas/Da Sumber : BPPT, 2017 20 MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL RENCANA PEMBANGUNAN
JANGKA PANJANG NASIONAL 2005-2025 RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH NASIONAL RENCANA PEMBANGUNAN
JANGKA PANJANG DAERAH
ROADMAP PENGUATAN SISTEM INOVASI
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH
RENCANA AKSI
DAERAH PEMBANGUNAN DAERAHRENCANA KERJA
Diintegrasikan Diintegrasikan Dijabarkan Diperhatikan Pedoman Pedoman Dijabarkan
Tahapan Penyusunan Roadmap
Tahap 3 : Penyusunan Rancangan Awal RoadmapPenguatan SIDa Tahap 1 : Persiapan dan Pengorganisasian Proses Penyusunan Tahap 2 : Penetapan Tema Prioritas Penguatan Sistem Inovasi Daerah Tahap 5 : Penyusunan Rancangan Akhir RoadmapPenguatan SIDa Tahap 4: Forum SKPD + Stakeholders Tahap 6 : Penyiapan dan Penetapan Peraturan Kepala Daerah tentangRoadmapPenguatan SIDa
PENYUSUNAN ROADMAP PENGUATAN SIDa
Sistematika
o BAB I PENDAHULUAN
o BAB II KONDISI SIDa KABUPATEN/KOTA SAAT INI
o BAB III TANTANGAN DAN PELUANG SIDa
o BAB IV KONDISI SIDa KABUPATEN/KOTA YANG AKAN DICAPAI
o BAB V STRATEGI DAN ARAH KEBIKJAKAN PENGUATAN SIDa
o BAB VI FOKUS DAN PROGRAM PRIORITAS SIDa
o BAB VII RENCANA AKSI PENGUATAN SIDa`
BAB I. PENDAHULUAN
o
Latar Belakang
o
Landasan Hukum
o
Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran
Pembangunan Provinsi/Kabupaten/Kota
dengan
Roadmap
SIDa
o
Sistematika
BAB II KONDISI SIDA PROVINSI/KABUPATEN/KOTA SAAT INI
Profil daerah
Potensi ekonomi (PDRB, pertumbuhan), potensi SDA (unggulan daerah) dan aspek daya saing
Kondisi SIDa saat ini dijabarkan menggunakan kerangka roadmap sbb. ;
Lingkup SIDa Kebijakan, Penataan Unsur (Kelembagaan, jaringan, sumber Daya) dan Pengembangan SIDa (Pembangunan Komitmen, pemetaan Potensi dan Analisis SIDa, Pemberlakuan SIDa)
5 (Lima) pilar prakarsa penguatan sistem inovasi yaitu : o Penguatan Ekosistem Inovasi Daerah.
o Pengembangan Klaster Industri Unggulan Daerah.
o Pengembangan Jaringan IPTEKIN.
o Pengembangan Teknoprener
o Pengembangan bidang-bidang IPTEKIN strategis daerah (tematik daerah).
6 (enam) elemen/agenda kerangka kebijakan inovasi yaitu : o Kerangka umum yang kondusif bagi inovasi dan bisnis.
o Kelembagaan dan daya dukung ilmu pengetahuan, teknologi dan inovasi (IPTEKIN) atau penelitian, pengembangan dan perekayasaan (litbangyasa) serta kemampuan absorpsi industri, khususnya usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).
o Kolaborasi bagi inovasi dan difusi inovasi.
o Budaya inovasi.
o Keterpaduan/koherensi pemajuan sistem inovasi di daerah.
BAB III. TANTANGAN DAN PELUANG SIDa
Bab ini menguraikan isu-isu strategis yang penting dan sangat menentukan dalam Penguatan SIDa di masa datang, dimana apabila tidak diantisipasi akan menimbulkan kerugian yang lebih besar; atau sebaliknya, jika tidak dimanfaatkan akan menghilangkan peluang untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam jangka panjang.
Karakteristik suatu isu strategis Penguatan SIDa adalah kondisi atau hal yang bersifat penting, mendasar, berjangka panjang, mendesak, bersifat kelembagaan/keorganisasian, dan menentukan tujuan Penguatan SIDa di masa yang akan datang.
Misalnya terkait MEA, Kemiskinan, Mutu pendidikan, daya dukung IPTEK, UU 3/2014, Green Industry/economy, Kemajuan TIK.
BAB IV. KONDISI SIDA YANG AKAN DICAPAI
Bab ini berisi kondisi SIDa yang akan dicapai dalam
beberapa tahun ke depan (misalkan 5 tahun yang
akan datang) berdasarkan hasil analisis kondisi SIDa
saat ini serta hasil analisis tantangan dan peluang
Penguatan SIDa.
Cakupan analisis kondisi SIDa yang akan dicapai juga
berkaitan
dengan
KKI
sebagaimana
telah
dikemukakan di atas.
Bab ini juga merupakan rencana capaian dari Bab I
dengan indikator capaian yang telah ditentukan.
BAB V. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
PENGUATAN SIDa
Bab ini menjelaskan keterkaitan Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran serta pencapaian target penguatan SIDa.
Strategi penguatan SIDa digambarkan melalui pilar-pilar atau 5 (lima) prakarsa strategis.
Arah kebijakan Penguatan SIDa adalah pedoman untuk mengarahkan rumusan strategi yang dipilih agar lebih terarah dalam mencapai tujuan dan sasaran penguatan SIDa. Arah kebijakan merasionalkan pilihan strategi agar memiliki fokus dan sesuai dengan pengaturan pelaksanaannya yang dibuat dalam beberapa tahap (setiap tahun) dengan menggunakan 6 (enam) elemen KKI.
VISI : ………..
MISI yang berkaitan dengan penguatan SIDa : Menggairahkan perekonomian daerah, melalui berbagai program pengungkit, dan optimalisasi pengembangan SDM serta pengelolaan SDA yang berwawasan lingkungan;
Tujuan Sasaran Strategi Arah kebijakan
(1) (2) (3) (4)
Tujuan x : yang berkaitan dengan Penguatan SIDa
1. Sasaran 1 1. Prakarsa (Pilar) 1
1. Elemen 1 2. Elemen 2 3. Elemen 3 4. Elemen 4 5. Elemen 5 6. Elemen 6 2. Sasaran 2 1. Prakarsa (Pilar) 2
3. Sasaran 3 1. Prakarsa (Pilar) 3 4. Sasaran 4 1. Prakarsa (Pilar) 4
5. Sasaran 5 1. Prakarsa (Pilar) 5
Tujuan 2 dst Dst Dst Dst
STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
BAB VI. FOKUS DAN PROGRAM PRIORITAS SIDa
Fokus penguatan SIDa merupakan uraian rinci dari setiap elemen KKI sebagai contoh untuk menyusun fokus program di setiap elemen KKI.
Kondisi Sistem Inovasi Daerah yang akan dicapai tetap perlu mempertimbangkan kewenangan yang dimiliki daerah berdasarkan peraturan perundangan yang berlaku.
TABEL FOKUS DAN PROGRAM
PRIORITAS SIDa
No Sasaran SIDa Strategi dan Arah Kebijakan Indikator Kinerja (Outcome) Capaian Kinerja Program SIDa Bidang Urusan Institusi/ Lembaga Penanggung Jawab Kondisi Awal Kondisi Akhir (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) 30BAB VII. RENCANA AKSI PENGUATAN SIDa
Rencana aksi Penguatan SIDa merupakan wujud implementasi strategi Penguatan SIDa dalam jangka waktu tertentu yang mencakup berbagai arah kebijakan, fokus, program prioritas, dan kegiatan serta dilengkapi dengan indikator kinerja penguatan SIDa, pendanaan, dan penanggung jawab.
Penetapan indikator kinerja Penguatan SIDa dan pencapaian Penguatan SIDa pada akhir periode perencanaan. Hal ini ditunjukkan dari akumulasi pencapaian indikator outcome program/kegiatan penguatan SIDa setiap tahun, sehingga kondisi kinerja yang diinginkan pada akhir periode perencanaan dapat dicapai.
TABEL RENCANA AKSI PENGUATAN SIDa
No. Strategi (5 Pilar) Program/Kegiatan/ Indikator SIDa Kondisi SIDa Saat IniTarget Capaian Setiap Tahun
Kondisi SIDa yang akan Dicapai Arah Kebijakan
(6 Elemen KKI) Tahun 0 Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) 1. Pilar 1 Elemen 1 Elemen 2 dst Pilar 2 Elemen 1 Elemen 2 dst 2. Dst 3. Dst Dst… 32
Sistematika RPJMD
BAB 1 PENDAHULUAN
BAB 2 GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
BAB 3 GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DAN KERANGKA PENDANAAN
BAB 4 ANALISA ISU STRATEGIS
BAB 5 VISI,MISI, TUJUAN, DAN SASARAN PEMBANGUNAN BAB 6 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN BAB 7 KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN BAB 8 PROGRAM PEMBANGUNAN DAN KEBUTUHAN
PENDANAAN
BAB 9 PENTAHAPAN PEMBANGUNAN DAN PENETAPAN INDIKATOR KINERJA
BAB 10 KAIDAH PELAKSANAAN DAN PEDOMAN TRANSISI BAB 11 PENUTUP
BAB I. PENDAHULUAN
BAB II. KONDISI SIDa SAAT INI
BAB III. TANTANGAN DAN PELUANG SIDa
BAB IV. KONDISI SIDa YANG AKAN DICAPAI
BAB V. ARAH KEBIJAKAN DAN
STRATEGI PENGUATAN SIDa BAB VI. FOKUS DAN PROGRAM
PRIORITAS SIDa
BAB VII. RENCANA AKSI PENGUATAN SIDa
Integrasi Roadmap SIDa ke dalam RPJMD
Sistematika Roadmap
Penguatan SIDa,
Penutup: Prasyarat Keberhasilan 4
Prasyarat Keberhasilan Penguatan SIDa
1. Komitmen tinggi Pimpingan Daerah
2. Dukungan aparatur birokrasi daerah & seluruh stakeholdernya
3. Keberhasilan integrasi PSIDa dalam dokumen perencanaan daerah (RPJMD; dan RKPD, RENSTRA dan Renja OPD)
4. Adanya tokoh-tokoh lokal yang gigih mewujudkan Inovasi di Daerah
5. Partisipasi perguruan tinggi dan NGO serta masyarakat yang tinggi
6. Peran Lembaga litbang dan semangat para tokoh pada lembaga litbang daerah.
Negeri ini bernama Indonesia
Pulau berjajar menyambung lautan
Cukup sekian materi dari saya
Kurang dan lebihnya mohon dimaafkan
Terimakasih ...
...
Gunarto W Taslim 08122877120 Email: g_gunarto@yahoo.com http://www.gunartotaslim.com 36DRS. H. GUNARTO W TASLIM, MM
Staf Ahli LPPSP – Semarang (Lembaga Pengkajian dan Pengembangan Sumberdaya Pembangunan) , 2004-sekarang. (Salah satu pendiri LPPSP Semarang)
Ketua Tim Konsultan Penyusun SIDa Kab Sragen 2017.
Tenaga Ahli Unicef Kantor Cabang Jawa Tengah dalam Pendampingan Kab/Kota
dalam PUHA dan Pengembangan Kelembagaan PKSAI (Perlindungan dan
Kesejahteraan Anak Integratif) 2014-2016.
Ketua Tim Konsultan Penyusun RPJMD Provinsi Jawa Tengah 2013-2018, RPJMD Provinsi Kepri 2016-2021, Renstra Dispenda Jawa Tengah, Rensta BPKAD Kepri. dll
Trainer Bintek Penyusunan Renstra PD untuk SKPD Provinsi Jawa Tengah, Provinsi Kepulauan Riau, Kota Samarinda, Kota Surakarta, Kota Bekasi, Kab. Kendal. Dll
Address : Bumi Wana Mukti A4/29 Semarang
Phone : 024-6712454 ; Fax : 024-6701321 HP : 08122877120
Email : g_gunarto@yahoo.com dan gunarto.semarang@gmail.com
Pati, 15-Pebruari -1963
S1 FISIP Administrasi Negara, S2 Magister
Management
Mahasiswa S3 Administrasi Publik Undip Semarang