• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERANAN SISTEM INOVASI DAERAH (SIDa) DALAM PERCEPATAN PEMBANGUNAN DAERAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERANAN SISTEM INOVASI DAERAH (SIDa) DALAM PERCEPATAN PEMBANGUNAN DAERAH"

Copied!
37
0
0

Teks penuh

(1)

“PERANAN SISTEM INOVASI DAERAH (SIDa)

DALAM PERCEPATAN PEMBANGUNAN DAERAH”

Focussed Group Discussion (FGD) Forum Kelitbangan Se-Wilayah Subosukowonosraten

Sragen, 19 Oktober 2017

Gunarto

LPPSP Semarang

(2)

Pengantar Inovasi Daerah 1

(3)

Majunya suatu bangsa sangat ditentukan oleh inovasi yang dilakukan bangsa tersebut. Untuk itu maka diperlukan adanya perlindungan terhadap kegiatan yang bersifat inovatif yang dilakukan oleh aparatur sipil negara di Daerah dalam memajukan Daerahnya.

Perlu adanya upaya memacu kreativitas Daerah untuk meningkatkan daya saing Daerah. Untuk itu perlu adanya kriteria yang obyektif yang dapat dijadikan pegangan bagi pejabat Daerah untuk melakukan kegiatan yang bersifat inovatif.

Dengan cara tersebut inovasi akan terpacu dan berkembang tanpa ada kekhawatiran menjadi obyek pelanggaran hukum.

(Penjelasan UU No 23/2014)

Inovasi dalam UU No. 23 Tahun 2014

(4)

NAWA CITA

9 AGENDA PRIORITAS

(5)

NAWA CITA

9 AGENDA PRIORITAS

(6)

Inovasi Daerah adalah semua bentuk

pembaharuan dalam penyelenggaraan

Pemerintahan Daerah.

Inovasi Daerah bertujuan untuk meningkatkan kinerja

penyelenggaraan Pemerintahan Daerah.

Untuk mencapai tujuan tersebut, sasaran Inovasi Daerah diarahkan untuk mempercepat terwujudnya

kesejahteraan masyarakat melalui: (1) Peningkatan Pelayanan Publik; (2)

Pemberdayaan dan Peran Serta masyarakat, (3) Peningkatan Daya Saing Daerah.

• Inovasi Daerah diselenggarakan berdasarkan prinsip:

– peningkatan efisiensi;

– perbaikan efektivitas;

– perbaikan kualitas pelayanan;

– tidak menimbulkan konflik

kepentingan;

– berorientasi kepada

kepentingan umum;

– dilakukan secara terbuka;

– memenuhi nilai kepatutan; dan

– dapat

dipertanggungjawabkan hasilnya tidak untuk

kepentingan diri sendiri.

Inovasi Daerah

(UU No 23 Tahun 2014 Pasal 386 s.d 390)

(7)

Bentuk Inovasi Daerah

semua bentuk pembaharuan untuk peningkatan kinerja dalam penyelenggaraan Pemerintahan Daerah.

Inovasi

(8)

8

Kriteria Inovasi Daerah

(pasal 6 PP 38 /2017]

1. Mengandung pembaharuan sebagian atau seluruh unsur

inovasi38

2. Memberi manfaat bagi Daerah dan/atau masyarakat

3. Tidak mengakibatkan pembebanan/pembatasan pada

masyarakat

4. Merupakan Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan

Daerah

(9)

Peningkatan Produktivitas Nasional/Daerah Melalui Inovasi

 Peningkatan produktivitas nasional dan peningkatan kualitas penyelenggaraan urusan publik dapat dicapai melalui penguatan sumber daya berbasiskan inovasi.

 Warisan ekonomi berbasis SDA yang bertumpu pada labor intensive perlu ditingkatkan secara bertahap menuju skilled labor intensive dan kemudian menjadi human capital

intensive.

 Peningkatan kemampuan modal manusia yang menguasai Iptek sangat diperlukan ketika Indonesia memasuki tahap innovation-driven economies.

(10)

Area Inovasi : pada Semua Urusan Pemberintahan Daerah (UU NO 23 Tahun 2014)

Urusan Pemerintahan

Absolut Concurrent

Pilihan Wajib

SPM

(Standar Pelayanan Minimal)

- Pertahanan - Keamanan - Moneter dan Fiscal Nasional - Yustisi - Politik Luar Negeri - Agama Umum - Pembinaan Wawasan Kebangsaan - Pembinaan Persatuan dan Kesatuan - Pembinaan Kerukunan - Penanganan Konflik

- Koordinasi tugas antar instansi - Pengembangan Kehidupan Demokrasi Pancasila - Semua urusan pemerintah bukan kewenangan Daerah dan instansi Vertikal. Pasal 25 Ayat 1 UU No.23/2014 -Kelautan dan perikanan -Pariwisata -Pertanian -Kehutanan -ESDM -Perdagangan -Perindustrian -Transmigrasi -Pendidikan -Kesehatan -Pekerjaan Umum -Perumahan -Tramtibum Linmas -Sosial -Tenaga Kerja -Pemberday Perempuan -Pangan -Pertanahan -Lingk hidup -dan lainnya Pelayanan Dasar Non Pelayanan Dasar Inovasi dapat diterapkan di semua urusan konkuren 10

(11)

Inovasi Hasil Kelitbangan

(Permendagri 17 Tahun 2016 Tentang Pedoman Kelitbangan di Lingkungan Kemendagri dan Pemerintahan Daerah)

1. Penelitian

2. Pengkajian

3. Pengembangan

4. Perekayasaan

5. Penerapan

6. Pengoperasian

7. Evaluasi Kebijakan

MENG-HASILKAN Inovasi 11

(12)

Sistem Inovasi Daerah (SIDa) 2

(13)

UU No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah

Permendagri 17/2016 (Kelitbangan)

Kelitbangan Perencanaan

Pembangunan

Pengembangan Tema-tema Unggulan dan Isu Inovasi Kabupaten/Kota dan Provinsi UU No. 18 Tahun 2002 UU No. 25 Tahun 2004 SIDa PerBer KEMENDAGRI dan RISTEK No.

3 /2012 & No. 36/2012 13 PP 38/2017 Inovasi Daerah

(14)

• kegiatan penelitian, pengembangan, penerapan, pengkajian, perekayasaan, dan pengoperasian (yang selanjutnya disebut kelitbangan yang bertujuan mengembangkan) penerapan praktis nilai dan konteks ilmu pengetahuan yang baru atau cara baru untuk menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah ada ke dalam produk atau proses produksi

Inovasi

• keseluruhan proses dalam satu sistem untuk

menumbuhkembangkan inovasi yang dilakukan

antar

institusi

pemerintah,

pemerintahan

daerah,

lembaga

kelitbangan,

lembaga

pendidikan, lembaga penunjang inovasi, dunia

usaha, dan masyarakat di daerah

Sistem

Inovasi

Daerah

(SIDa

)

Perber Menristek dan Mendagri No 03 Tahun 2012 dan No 36 tahun 2012 tentang Penguatan Sistem Inovasi Daerah. (pasal 1)

Pengertian Inovasi dan Sistem Inovasi Daerah

(15)

Amanat Perber Menristek No 03 dan Mendageri No 36 Tahun 2012

Pasal 6

(1) Gubernur dan Bupati/walikota menugaskan tim koordinasi melakukan

penyusunan Roadmap penguatan SIDa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (2) huruf a.

(2) Roadmap penguatan SIDa sebagaimana dimaksud pada ayat (1), memuat:

a. kondisi SIDa saat ini:

b. tantangan dan peluang SIDa

c. kondisi SIDa yang akan dicapai:

d. arah kebijakan dan strategi penguatan SIDa:

e. fokus dan program prioritas SIDa; dan

f. rencana aksi penguatan SIDa.

(3) Roadmap penguatan SIDa sebagaimana dimaksud pada ayat (2) mengakomodasi seluruh program dan kegiatan yang didanai dari anggaran pendapatan dan belanja negara, anggaran pendapatan dan belanja daerah provinsi, anggaran pendapatan dan belanja daerah kabupaten/kota dan lain-lain pendapatan yang sah dan tidak mengikat

ROADMAP PENGUATAN SISTEM INOVASI DAERAH DIINTEGRASIKAN KE DALAM DOKUMEN :

• RPJMDJika RPJMD sudah ditetapkan, maka pemerintah daerah melakukan perubahan Perda tentang RPJMD.

• RKPD Khusus muatan Rencana Aksi  Jika RKPD sudah ditetapkan, maka pemerintah daerah melakukan perubahan Peraturan Kepala Daerah tentang RKPD.

(16)

Isu Kebijakan Sistem Pendidikan dan Litbangyasa Pendidikan dan Pelatihan Profesi Pendidikan Tinggi dan Litbangyasa Litbang Pemerintah Sistem Industri Perusahaan Besar UKM “Matang/ Mapan” PPBT Intermediaries Lembaga Litbangyasa Brokers

Konsumen (permintaan akhir) Produsen (permintaan antara)

Permintaan (Demand)

Framework Conditions

Kondisi Umum dan Lingkungan Kebijakan pada Tataran Internasional, Pemerintah Nasional, Pemerintah Provinsi, dan Pemerintah Kabupaten/Kota

Perbankan Modal Ventura Supra- dan Infrastruktur Khusus

HKI dan Informasi Dukungan Inovasi dan

Bisnis Standar dan

Norma

Budaya • Sikap dan nilai • Keterbukaan terhadap

pembelajaran dan perubahan • Kecenderungan terhadap

Inovasi dan kewirausahaan • Mobilitas dan interaksi Kebijakan Ekonomi

• Kebijakan ekonomi makro • Kebijakan moneter • Kebijakan fiskal • Kebijakan pajak • Kebijakan perdagangan

• Kebijakan persaingan Kebijakan Industri/ Sektoral Kebijakan Keuangan Sistem Politik Pemerintahan Penadbiran (Governance) Kebijakan RPT

Kebijakan Promosi &

Investasi Infrastruktur Umum/ Dasar Kebijakan Pendidikan

SDA dan Lingkungan Isu Kebijakan Budaya Inovasi 4 Global Keselarasan dengan Tantangan Global 6 Lingkungan / Kerangka Umum 1

Isu Pokok Kebijakan Inovasi

Interaksi & Pelayanan

3

Kelembagaan & Daya Dukung Iptek serta Absopsi oleh Industri

2 Fokus & Keterpaduan Rantai

Nilai12

5

(17)

5 Pilar Penguatan Sistem Inovasi

Potensi Terbaik Rantai Nilai :

Penciptaan/Peningkatan Nilai Tambah (Produktivitas) Klaster

Industri Unggulan

Kerjasama IPTEKIN Jaringan Inovasi : Kawasan Terpadu untuk kemitraan, pelayanan

dan dukungan Iptek & Inovasi Pengembangan Bisnis inovatif Kebutuhan Strategis: Tematis :Pemenuhan Kebutuhan Dasar

Ekosistem Inovasi untuk

lingkungan kondusif; infrastruktur, regulasi, budaya

(18)

Kerangka Generik Penguatan Sistem Inovasi Di Daerah Otonom

(Dengan Berlandaskan Kepada UUD 1945 Pasal 18 Ayat 5)

1. Memperbaiki iklim kondusif bagi inovasi & bisnis

2. Memperkuat daya dukung(supply)

dan pemanfaatan(demand) IPTEKIN 3. Meningkatkan kemitraan(lingkages)

dan pelayanan berbasis pengetahuan

4. Mengembangkan budaya inovasi

5. Memperbaiki koherensi kebijakan & program

6. Meningkatkan penyelarasan dengan perkembangan global

Pe ng ua ta n Si st em In ov as iD ae ra h Pe ng em ba ng an K la st er In du st ri Pe ng em ba ng an Ja ri ng an In ov as i Pe ng em ba ng an Te kn op re ne r Pe ng em ba ng an Te m a tik Industri Inovatif/ Berdaya Saing yang berbasis Potensi Terbaik Setempat Berkembang Kebutuhan Dasar Rakyat Terpenuhi secara Adil Daerah Cerdas & Berkelanjutan --- Smart & Green/Sustainable Regions

SDA dikembangkan dan dimanfaatan secara cerdas tanpa

merusak kelestarian lingungan hidup

SDMdilindungi, diberdayakan dan dikembangkan agar mampu memenuhi kebutuhan dasar dan menjadi manusia yang kreatif-inovatif serta unggul

IPTEKINdikuasi, dikembangkan dan dimanfaatkan secara bersistem untuk memenuhi kebutuhan, meningkatkan keunggulan daya saing dan memperkuat kohesi sosial, serta memperkokoh

kemandirian Pesan Pembangunan Nasional (RPJPN -UU 17/2007) UUD 1945 • Psl 18 ayat 5 •Psl 31 ayat 5 • Psl 28c ayat 1 •Psl 33 Pilar-pilar Penguatan Sistem Inovasi (Flagship Programs) Ekosistem Inovasi di Daerah Meningkat Kemitraan IPTEKIN & Kapasitas Inovatif Menguat Perusahaan (bisnis-bisnis) Inovatif Tumbuh Kerangka Kebijakan Inovasi Sumber : BPPT, 2017 18

(19)

Roadmap Sistem Inovasi Daerah (SIDa) 3

(20)

Kedudukan Roadmap Penguatan SIDa Dalam Simrenas/Da Sumber : BPPT, 2017 20 MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL RENCANA PEMBANGUNAN

JANGKA PANJANG NASIONAL 2005-2025 RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH NASIONAL RENCANA PEMBANGUNAN

JANGKA PANJANG DAERAH

ROADMAP PENGUATAN SISTEM INOVASI

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH

RENCANA AKSI

DAERAH PEMBANGUNAN DAERAHRENCANA KERJA

Diintegrasikan Diintegrasikan Dijabarkan Diperhatikan Pedoman Pedoman Dijabarkan

(21)

Tahapan Penyusunan Roadmap

Tahap 3 : Penyusunan Rancangan Awal RoadmapPenguatan SIDa Tahap 1 : Persiapan dan Pengorganisasian Proses Penyusunan Tahap 2 : Penetapan Tema Prioritas Penguatan Sistem Inovasi Daerah Tahap 5 : Penyusunan Rancangan Akhir RoadmapPenguatan SIDa Tahap 4: Forum SKPD + Stakeholders Tahap 6 : Penyiapan dan Penetapan Peraturan Kepala Daerah tentang

RoadmapPenguatan SIDa

(22)

PENYUSUNAN ROADMAP PENGUATAN SIDa

Sistematika

o BAB I PENDAHULUAN

o BAB II KONDISI SIDa KABUPATEN/KOTA SAAT INI

o BAB III TANTANGAN DAN PELUANG SIDa

o BAB IV KONDISI SIDa KABUPATEN/KOTA YANG AKAN DICAPAI

o BAB V STRATEGI DAN ARAH KEBIKJAKAN PENGUATAN SIDa

o BAB VI FOKUS DAN PROGRAM PRIORITAS SIDa

o BAB VII RENCANA AKSI PENGUATAN SIDa`

(23)

BAB I. PENDAHULUAN

o

Latar Belakang

o

Landasan Hukum

o

Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran

Pembangunan Provinsi/Kabupaten/Kota

dengan

Roadmap

SIDa

o

Sistematika

(24)

BAB II KONDISI SIDA PROVINSI/KABUPATEN/KOTA SAAT INI

Profil daerah

Potensi ekonomi (PDRB, pertumbuhan), potensi SDA (unggulan daerah) dan aspek daya saing

Kondisi SIDa saat ini dijabarkan menggunakan kerangka roadmap sbb. ;

Lingkup SIDa Kebijakan, Penataan Unsur (Kelembagaan, jaringan, sumber Daya) dan Pengembangan SIDa (Pembangunan Komitmen, pemetaan Potensi dan Analisis SIDa, Pemberlakuan SIDa)

5 (Lima) pilar prakarsa penguatan sistem inovasi yaitu : o Penguatan Ekosistem Inovasi Daerah.

o Pengembangan Klaster Industri Unggulan Daerah.

o Pengembangan Jaringan IPTEKIN.

o Pengembangan Teknoprener

o Pengembangan bidang-bidang IPTEKIN strategis daerah (tematik daerah).

6 (enam) elemen/agenda kerangka kebijakan inovasi yaitu : o Kerangka umum yang kondusif bagi inovasi dan bisnis.

o Kelembagaan dan daya dukung ilmu pengetahuan, teknologi dan inovasi (IPTEKIN) atau penelitian, pengembangan dan perekayasaan (litbangyasa) serta kemampuan absorpsi industri, khususnya usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).

o Kolaborasi bagi inovasi dan difusi inovasi.

o Budaya inovasi.

o Keterpaduan/koherensi pemajuan sistem inovasi di daerah.

(25)

BAB III. TANTANGAN DAN PELUANG SIDa

Bab ini menguraikan isu-isu strategis yang penting dan sangat menentukan dalam Penguatan SIDa di masa datang, dimana apabila tidak diantisipasi akan menimbulkan kerugian yang lebih besar; atau sebaliknya, jika tidak dimanfaatkan akan menghilangkan peluang untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam jangka panjang.

Karakteristik suatu isu strategis Penguatan SIDa adalah kondisi atau hal yang bersifat penting, mendasar, berjangka panjang, mendesak, bersifat kelembagaan/keorganisasian, dan menentukan tujuan Penguatan SIDa di masa yang akan datang.

Misalnya terkait MEA, Kemiskinan, Mutu pendidikan, daya dukung IPTEK, UU 3/2014, Green Industry/economy, Kemajuan TIK.

(26)

BAB IV. KONDISI SIDA YANG AKAN DICAPAI

Bab ini berisi kondisi SIDa yang akan dicapai dalam

beberapa tahun ke depan (misalkan 5 tahun yang

akan datang) berdasarkan hasil analisis kondisi SIDa

saat ini serta hasil analisis tantangan dan peluang

Penguatan SIDa.

Cakupan analisis kondisi SIDa yang akan dicapai juga

berkaitan

dengan

KKI

sebagaimana

telah

dikemukakan di atas.

Bab ini juga merupakan rencana capaian dari Bab I

dengan indikator capaian yang telah ditentukan.

(27)

BAB V. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

PENGUATAN SIDa

Bab ini menjelaskan keterkaitan Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran serta pencapaian target penguatan SIDa.

Strategi penguatan SIDa digambarkan melalui pilar-pilar atau 5 (lima) prakarsa strategis.

Arah kebijakan Penguatan SIDa adalah pedoman untuk mengarahkan rumusan strategi yang dipilih agar lebih terarah dalam mencapai tujuan dan sasaran penguatan SIDa. Arah kebijakan merasionalkan pilihan strategi agar memiliki fokus dan sesuai dengan pengaturan pelaksanaannya yang dibuat dalam beberapa tahap (setiap tahun) dengan menggunakan 6 (enam) elemen KKI.

(28)

VISI : ………..

MISI yang berkaitan dengan penguatan SIDa : Menggairahkan perekonomian daerah, melalui berbagai program pengungkit, dan optimalisasi pengembangan SDM serta pengelolaan SDA yang berwawasan lingkungan;

Tujuan Sasaran Strategi Arah kebijakan

(1) (2) (3) (4)

Tujuan x : yang berkaitan dengan Penguatan SIDa

1. Sasaran 1 1. Prakarsa (Pilar) 1

1. Elemen 1 2. Elemen 2 3. Elemen 3 4. Elemen 4 5. Elemen 5 6. Elemen 6 2. Sasaran 2 1. Prakarsa (Pilar) 2

3. Sasaran 3 1. Prakarsa (Pilar) 3 4. Sasaran 4 1. Prakarsa (Pilar) 4

5. Sasaran 5 1. Prakarsa (Pilar) 5

Tujuan 2 dst Dst Dst Dst

STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

(29)

BAB VI. FOKUS DAN PROGRAM PRIORITAS SIDa

Fokus penguatan SIDa merupakan uraian rinci dari setiap elemen KKI sebagai contoh untuk menyusun fokus program di setiap elemen KKI.

Kondisi Sistem Inovasi Daerah yang akan dicapai tetap perlu mempertimbangkan kewenangan yang dimiliki daerah berdasarkan peraturan perundangan yang berlaku.

(30)

TABEL FOKUS DAN PROGRAM

PRIORITAS SIDa

No Sasaran SIDa Strategi dan Arah Kebijakan Indikator Kinerja (Outcome) Capaian Kinerja Program SIDa Bidang Urusan Institusi/ Lembaga Penanggung Jawab Kondisi Awal Kondisi Akhir (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) 30

(31)

BAB VII. RENCANA AKSI PENGUATAN SIDa

Rencana aksi Penguatan SIDa merupakan wujud implementasi strategi Penguatan SIDa dalam jangka waktu tertentu yang mencakup berbagai arah kebijakan, fokus, program prioritas, dan kegiatan serta dilengkapi dengan indikator kinerja penguatan SIDa, pendanaan, dan penanggung jawab.

Penetapan indikator kinerja Penguatan SIDa dan pencapaian Penguatan SIDa pada akhir periode perencanaan. Hal ini ditunjukkan dari akumulasi pencapaian indikator outcome program/kegiatan penguatan SIDa setiap tahun, sehingga kondisi kinerja yang diinginkan pada akhir periode perencanaan dapat dicapai.

(32)

TABEL RENCANA AKSI PENGUATAN SIDa

No. Strategi (5 Pilar) Program/Kegiatan/ Indikator SIDa Kondisi SIDa Saat Ini

Target Capaian Setiap Tahun

Kondisi SIDa yang akan Dicapai Arah Kebijakan

(6 Elemen KKI) Tahun 0 Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) 1. Pilar 1 Elemen 1 Elemen 2 dst Pilar 2 Elemen 1 Elemen 2 dst 2. Dst 3. Dst Dst… 32

(33)

Sistematika RPJMD

BAB 1 PENDAHULUAN

BAB 2 GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

BAB 3 GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DAN KERANGKA PENDANAAN

BAB 4 ANALISA ISU STRATEGIS

BAB 5 VISI,MISI, TUJUAN, DAN SASARAN PEMBANGUNAN BAB 6 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN BAB 7 KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN BAB 8 PROGRAM PEMBANGUNAN DAN KEBUTUHAN

PENDANAAN

BAB 9 PENTAHAPAN PEMBANGUNAN DAN PENETAPAN INDIKATOR KINERJA

BAB 10 KAIDAH PELAKSANAAN DAN PEDOMAN TRANSISI BAB 11 PENUTUP

BAB I. PENDAHULUAN

BAB II. KONDISI SIDa SAAT INI

BAB III. TANTANGAN DAN PELUANG SIDa

BAB IV. KONDISI SIDa YANG AKAN DICAPAI

BAB V. ARAH KEBIJAKAN DAN

STRATEGI PENGUATAN SIDa BAB VI. FOKUS DAN PROGRAM

PRIORITAS SIDa

BAB VII. RENCANA AKSI PENGUATAN SIDa

Integrasi Roadmap SIDa ke dalam RPJMD

Sistematika Roadmap

Penguatan SIDa,

(34)

Penutup: Prasyarat Keberhasilan 4

(35)

Prasyarat Keberhasilan Penguatan SIDa

1. Komitmen tinggi Pimpingan Daerah

2. Dukungan aparatur birokrasi daerah & seluruh stakeholdernya

3. Keberhasilan integrasi PSIDa dalam dokumen perencanaan daerah (RPJMD; dan RKPD, RENSTRA dan Renja OPD)

4. Adanya tokoh-tokoh lokal yang gigih mewujudkan Inovasi di Daerah

5. Partisipasi perguruan tinggi dan NGO serta masyarakat yang tinggi

6. Peran Lembaga litbang dan semangat para tokoh pada lembaga litbang daerah.

(36)

Negeri ini bernama Indonesia

Pulau berjajar menyambung lautan

Cukup sekian materi dari saya

Kurang dan lebihnya mohon dimaafkan

Terimakasih ...

...

Gunarto W Taslim 08122877120 Email: g_gunarto@yahoo.com http://www.gunartotaslim.com 36

(37)

DRS. H. GUNARTO W TASLIM, MM

Staf Ahli LPPSP – Semarang (Lembaga Pengkajian dan Pengembangan Sumberdaya Pembangunan) , 2004-sekarang. (Salah satu pendiri LPPSP Semarang)

Ketua Tim Konsultan Penyusun SIDa Kab Sragen 2017.

Tenaga Ahli Unicef Kantor Cabang Jawa Tengah dalam Pendampingan Kab/Kota

dalam PUHA dan Pengembangan Kelembagaan PKSAI (Perlindungan dan

Kesejahteraan Anak Integratif) 2014-2016.

Ketua Tim Konsultan Penyusun RPJMD Provinsi Jawa Tengah 2013-2018, RPJMD Provinsi Kepri 2016-2021, Renstra Dispenda Jawa Tengah, Rensta BPKAD Kepri. dll

Trainer Bintek Penyusunan Renstra PD untuk SKPD Provinsi Jawa Tengah, Provinsi Kepulauan Riau, Kota Samarinda, Kota Surakarta, Kota Bekasi, Kab. Kendal. Dll

Address : Bumi Wana Mukti A4/29 Semarang

Phone : 024-6712454 ; Fax : 024-6701321 HP : 08122877120

Email : g_gunarto@yahoo.com dan gunarto.semarang@gmail.com

 Pati, 15-Pebruari -1963

 S1 FISIP Administrasi Negara, S2 Magister

Management

 Mahasiswa S3 Administrasi Publik Undip Semarang

Gambar

TABEL FOKUS DAN PROGRAM  PRIORITAS SIDa No Sasaran  SIDa Strategi dan Arah  Kebijakan Indikator Kinerja  (Outcome) Capaian Kinerja Program SIDa Bidang Urusan Institusi/ Lembaga Penanggung  JawabKondisi AwalKondisi Akhir (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
TABEL RENCANA AKSI PENGUATAN SIDa No. Strategi (5 Pilar) Program/Kegiatan/ Indikator SIDa KondisiSIDa Saat Ini

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui dampak ketebalan abu vulkanik pada erupsi Gunung Sinabung terhadap sifat biologi tanah di Kecamatan Naman Teran,

Pengisian nilai siswa semester ganjil pada buku Induk. Rapat

Berdasarkan perhitungan Somatotip pada pemain sepakbola SSB Mitra Bangkalan keseluruhan dari pemain dapat jelaskan bahwa pada komponen Endomorphy berjumlah sebesar

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa perkiraan model ARIMAX terbaik untuk meramalkan kedatangan wisatawan adalah model ARIMAX(2,1,2) dengan persamaan

Menurut kamus besar Bahasa Indonesia kemandirian diartikan sebagai keadaan dapat berdiri sendiri, tidak bergantung kepada orang lain dan kata kemandirian sebagai kata siswa

(2) Walikota menginventarisir laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan digabungkan dengan laporan pelaksanaan kebijakan inovasi daerah dan penguatan SIDa Kota

Nama NIP Jabatan Tanda

Retina terdiri dari lima lapisan dari tipe-tipe neuron yang berbeda yaitu: • Receptors  1.