• Tidak ada hasil yang ditemukan

KONSEP & IMPLEMENTASI SIDa

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KONSEP & IMPLEMENTASI SIDa"

Copied!
41
0
0

Teks penuh

(1)

KONSEP & IMPLEMENTASI SIDa

Untuk Peningkatan Daya Saing Daerah

Idris

Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro

(2)
(3)

Daya Saing Indonesia

▪ Data dari World Economic Forum (WEF) tentang Global Competitiveness Index (GCI) atau Indeks Daya Saing Global.

12 Pilar GCI yaitu institutions, infrastructure, macro economic

environment, health and primary education, higher education and training, good market eficiency, labor market eficiensy, financial market

development, technological readiness, market size, business sophistication, dan innovation.

Peringkat Indonesia: tahun 2013 (50-144;4,4), 2014 (38-148;4,5), 2015 (34-144;4,6), 2016 (37-140;4,5), dan 2017 (41-138;4,5). Di ASEAN

Indonesia berada di bawah Singapura, Malaysia dan Thailand.

11-Jul-17

(4)

Implikasi Inovasi thd Ekonomi

Peningkatan inovasi dan GDP per kapita memiliki hubungan eksponensial dimana semakin

tinggi indeks inovasi suatu negara maka peningkatan GDP per kapita negara tersebut akan semakin

signifikan (∆y > ∆x).

▪ Inovasi tidak terlepas dari

pembiayaan litbang, terutama pembiayaan litbang swasta

11-Jul-17

(5)

Implikasi Infrastruktur thd Ekonomi

Anggaran insfrastruktur dalam APBD: 2014 (178 T), 2015 (290 T), 2016 (314 T), 2017 (346 T). Jokowi: “Infrastruktur dapat menekan biaya

produksi, menekan biaya transportasi, menekan ongkos distribusi, menekan biaya distribusi dan padat modal”.

▪ World Bank (1994): elastisitas Produk Domestik Bruto terhadap infrastruktur di suatu negara adalah 0,07 s.d 0,44. Kenaikan 1%

ketersediaan infrastruktur menyebabkan pertumbuhan PDB sebesar 7% s.d 44%, variasi angka yang cukup signifikan.

▪ Pembangunan infrastruktur sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi (secara makro dan mikro) dalam perkembangan suatu negara.

11-Jul-17

(6)

Inovasi Indonesia

Data

Global Innovation Index 2016

, kerjasama

Cornell University,

Insead

, dan

World Intellectual Properti Organization

(WIPO).

Indonesia menduduki peringkat 88 dengan skor 29,07, jauh tertinggal

dari negara ASEAN lainnya, Filipina (74;31,83), Vietnam (59;35,37),

Thailand (52l;36,51), Malaysia (35;43,36), dan Singapura (6;59.16).

Francis Gurry, Direktur Jenderal WIPO: “

Investasi dalam inovasi

sangat kritikal untuk menggenjot pertumbuhan ekonomi jangka

panjang

”. Penyusunan indeks inovasi global didasarkan pada

sejumlah faktor, antara lain, infrastruktur, kepuasan bisnis dan pasar,

produk kreatif dan riset.

11-Jul-17

(7)

Sejarah SIDa

Pengembangan daya saing bangsa, melalui

Masterplan Perluasan

dan Percepatan Pembangunan Ekonomi Indonesia

(MP3EI),

diperlukan

Sistem Inovasi Nasional

(SINas)

Digagas oleh Kemristek/ BPPT, selama ini kerjasama dengan

Lembaga Pemerintah Non Kementerian dan Balitbangda

Diperluas membangun

Sistem Inovasi Daerah

(SIDa) kerjasama

Kemristek/ BPPT dengan Kemdagri

SIDa akan semakin berkembang di daerah, didukung pula dengan

kontribusi perguruan tinggi, untuk pengembangan potensi daerah

(8)

Peranan Inovasi

Negara Modern

Pengembangan produk inovasi dimotori perusahaan

swasta

Membutuhkan kelitbangan berinvestasi besar dan berisiko tinggi

Memiliki

link and match

lembaga kelitbangan dengan industri

Indonesia

Pengembangan produk inovasi (R & D) digerakan oleh

Pemerintah

Pengembangan sistem inovasi, mengajak semua unit kelitbangan

Memberikan nilai tambah bagi pembangunan

(9)

Investasi (Anggaran) Inovasi

Rasio Belanja Litbang Nasional terhadap PDB, sekitar 0,09%. Persentase Pembiayaan Litbang Daerah Terhadap PDRB, di bawah 0,01%

▪ Persentase belanja litbang:

perguruan tinggi (35%), swasta

(26%), dan pemerintah (39%)  di negara maju ±70% dari swasta, di Singapura dan Malaysia ±80%

11-Jul-17

(10)
(11)

Konsep Inovasi

▪ Inovasi adalah kegiatan penelitian, pengembangan, penerapan, pengkajian, perekayasaan, dan pengoperasian yang selanjutnya

disebut kelitbangan yang bertujuan mengembangkan penerapan praktis nilai dan konteks ilmu pengetahuan yang baru atau cara baru untuk

menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah ada ke dalam produk atau proses produksi.

▪ Sebagai “proses” dan/atau “hasil” pengembangan dan/atau pemanfaatan/ mobilisasi pengetahuan, keterampilan dan pengalaman untuk

menciptakan atau memperbaiki produk, proses, dan/atau sistem yang baru, yang memberikan nilai yang berarti atau secara signifikan.

(12)

Lanjutan

▪ Sebagai “obyek” dari suatu produk atau praktik baru yang tersedia bagi aplikasi, umumnya dalam suatu konteks komersial. Sebagai “aktivitas” merupakan proses penciptaan inovasi, identik dengan komersialisasi invensi.

▪ Ciptaan-ciptaan baru (tangible atau intangible) yang memiliki nilai

ekonomi yang berarti, yang umumnya dilakukan oleh perusahaan atau kadang-kadang oleh para individu

▪ Penelitian, pengembangan, dan/atau perekayasaan yang bertujuan

mengembangkan penerapan praktis nilai dan konteks ilmu pengetahuan yang baru, atau cara baru untuk menerapkan ilmu pengetahuan dan

teknologi yang telah ada ke dalam produk atau proses produksi

(13)

Konsep Sistem Inovasi

▪ Suatu kesatuan dari sehimpunan aktor, kelembagaan atau proses produktif yang mempengaruhi arah perkembangan dan kecepatan

inovasi dan difusinya (termasuk teknologi dan praktik baik/ terbaik), serta proses pembelajarannya

▪ Tidak hanya untuk kemajuan IPTEK, tetapi juga untuk peningkatan daya guna IPTEK dalam pembangunan, dan sebaliknya

▪ SIDa adalah keseluruhan proses dalam satu sistem untuk menumbuh-kembangkan inovasi yang dilakukan antarinstitusi pemerintah,

pemerintahan daerah, lembaga kelitbangan, lembaga pendidikan, lembaga penunjang inovasi, dunia usaha, dan masyarakat di daerah.

(14)

Fungsi Sistem Inovasi

▪ Menciptakan pengetahuan baru.

▪ Memandu arah proses pencarian

penyedia dan pengguna teknologi, yaitu mempengaruhi arah agar para pelaku mengelola dan memanfaatkan sumber dayanya.

▪ Memasok/menyediakan sumber daya, yaitu modal, kompetensi dan sumber daya lainnya.

▪ Memfasilitasi penciptaan ekonomi eksternal yang positif (dalam bentuk pertukaran informasi, pengetahuan dan visi).

▪ Memfasilitasi formasi pasar.

Johnson dan Jacobson (2001)

▪ Riset (dasar, pengembangan, dan rekayasa);

▪ Implementasi (misalnya manufaktur);

▪ Penggunaan akhir/end-use (pelanggan dari produk atau output proses);

▪ Keterkaitan/linkage (menyatukan pengetahuan yang saling

komplementatif); dan

▪ Pendidikan.

Liu dan White (2001)

(15)
(16)

Kebijakan Inovasi

Himpunan kebijakan (regulasi) untuk mendukung pengembangan/

penguatan sistem inovasi

Langkah yang dilakukan adalah

perbaikan dalam peraturan

perundang-undangan

, infrastruktur (fasilitas), dan sistem

pendidikan (formal, non formal, informal), serta tenaga pendidik

yang mendukung ketersediaan, aksesibilitas, afordabilitas

(kemampuan) bagi seluruh masyarakat terhadap pendidikan yang

berkualitas di seluruh wilayah Indonesia

(17)

Kerangka Regulasi Inovasi

▪ UU 18/2002, ttg Sistem Nasional Penelitian, Pengembangan, dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

UU 32/2004 juncto UU 23/2014 ttg Pemerintahan Daerah

▪ UU 39/2008 ttg Kementerian Negara

▪ PP 79/2005 ttg Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

▪ Perpres 32/2011 ttg Masterplan Percepatan Dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia 2011-2025

▪ Permendagri 20/2011 ttg Pedoman Penelitian dan Pengembangan di Lingkungan Kemendagri dan Pemerintahan Daerah

Perber Menristek dan Mendagri 03/2012 dan 36/2012 ttg Penguatan Sistem Inovasi Daerah (SIDa)

▪ Permendagri 17/2017 ttg Pedoman Litbang di Kementerian dan Pemda

11-Jul-17

(18)

Kebijakan Penguatan SiDA

PerBer Menristek dan Mendagri 3/2012 dan 36/2012

Pasal 3 Ayat (1) dan Pasal 5 Ayat (1)

Kebijakan Penguatan

SIDa, di Pusat oleh Kemristek dan Kemdagri

Renstra

Kementerian (5 tahun)

Pasal 3 Ayat (1) dan (2) dan Pasal 5 Ayat (2) Kebijakan Penguatan

SIDa, di Daerah oleh Gubernur di Provinsi dan Bupati/Walikota di

Kabupaten/Kota

Roadmap Penguatan SIDa

RPJMD (5

tahun) dan RKPD (1 tahun)

Kebijakan Penguatan SIDa bersifat

komprehensif

, meliputi semua

aspek terkait dengan pengembangan SIDa

11-Jul-17

(19)

Inovasi Daerah

▪ UU 23/2014 ttg Pemerintahan Daerah, Bab XX, Inovasi Daerah

▪ Pasal 386, inovasi untuk peningkatan kinerja penyelenggaraan Pemda; inovasi berupa semua bentuk pembaharuan dalam penyelenggaraan urusan Pemda

▪ Pasal 387, prinsip dalam perumuan kebijakan inovasi di lingkungan Pemda: (a) peningkatan efisiensi; (b) perbaikan efektivitas; (c) perbaikan kualitas pelayanan; (d) tidak ada konflik kepentingan; (e) berorientasi

kepada kepentingan umum; (f) dilakukan secara terbuka; (g) memenuhi nilai-nilai kepatutan; dan (h) dapat dipertanggungjawabkan hasilnya tidak untuk kepentingan diri sendiri.

11-Jul-17

(20)

Lanjutan

Pasal 388, antara lain diatur tentang jenis, prosedur dan metode

Penyelenggaraan Pemda yang bersifat inovatif (Perkada);

pelaporan inovasi memuat cara, dokumentasi dan hasil inovasi;

penilaian inovasi, dan lain-lain

IGA (Innovative Government

Award) Kemdagri

Pasal 389, pelaksanaan inovasi yang telah menjadi kebijakan

Pemda, dan tidak mencapai sasaran yang dtetapkan, ASN tidak

dapat dipidana

11-Jul-17

(21)

Tahapan Penguatan SIDa

Sosialisasi Penguatan SIDa Audiensi Kepala Daerah Komitmen (Tim Koordinasi) Penataan Kelembagaan, Jaringan dan Sumber Daya Penyusunan Kebijakan Sosialisasi Tim dan Pembagian Tugas Penetapan Dokumen Penguatan SIDa Pengembangan SIDa Monitoring dan Evaluasi SIDa 11-Jul-17

(22)

Kelitbangan Daerah

▪ Permendagri 17/2017 ttg Pedoman Litbang di Kementerian dan Pemda

▪ Pasal 4: Kelitbangan utama dan pendukung; dengan tahapan

perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, evaluasi dan pelaporan

▪ Pasal 5: Kelitbangan Utama  penelitian, pengkajian, pengembangan, perekayasaan, penerapan, pengeoperasian, dan evaluasi kebijakan.

Pasal 7: Kelitbangan Pendukung  kapasitas kelembagaan,

ketatalaksanaan, kapasitas SDM, kualitas renval program, fasilitasi

inovasi daerah, basis kelitbangan, kerjasama kelitbangan, sumber daya organisasi lainnya

▪ Pasal 10: Rencana Induk Kelitbangan ditetapkan dengan PerKada dan dimasukkan dalam RPJMD

11-Jul-17

(23)

Sistematika RIK

BAB I. PENDAHULUAN: 1.1. Latar Belakang, 1.2. Dasar Hukum, 1.3. Tujuan dan Sasaran,

1.4. Sistematika Penulisan

BAB II. GAMBARAN UMUM KELITBANGAN: 2.1. Gambaran Umum Wilayah, 2.2. Kondisi

Sumber Daya Kelitbangan (Kelembagaan, Sumber Daya Manusia, Pendanaan, Kerjasama), 2.3.

Potensi dan Permasalahan, 2.4. Peluang dan Tantangan

BAB III ARAH KEBIJAKAN KELITBANGAN: 3.1. Arah Kebijakan Pembangunan Daerah (Arah Kebijakan dan Strategi Jangka Panjang Pembangunan Daerah, Visi dan Misi), 3.2. Arah Kebijakan dan Strategi Kelitbangan Daerah (Arah Kebijakan, Strategi), 3.3. Indikasi Program Prioritas Kelitbangan Daerah (Bidang Tata Kelola Pemerintahan dan Pelayanan Publik, Bidang Sosial dan Kemasyarakatan, Bidang Ekonomi dan Pembangunan Daerah, Inovasi dan

Pengembangan Iptek)

BAB IV STRATEGI PELAKSANAAN: 4.1. Kelembagaan (Koordinasi Pelaksanaan, Keterlibatan Institusi Kelitbangan, Kerjasama dan Sinergitas Pelaksanaan) 4.2. Evaluasi Pelaksanaan

BAB V PENUTUP

11-Jul-17

(24)
(25)

Kelembagaan Inovasi

Penataan terbuka luas, amanat UU 20/2003 tentang Sisdiknas, UU

18/2002 tentang Sisnas Litbangrap Iptek

Link and match

lembaga pendidikan dan industri (dunia usaha),

mengurangi pengangguran terdidik, meningkatkan hilirisasi hasil

litbang

Jaringan inovasi

merupakan interaksi antar individu atau lembaga

dalam pengembangan inovasi, terbentuk karena saling memiliki

Dalam kerangka system inovasi merupakan interakhi antara

perguruan tinggi, swasta dan pemerintah (

triple helix

)

(26)

Kelembagaan SIDa

Permendagri 20/2011 ttg Pedoman Penelitian dan Pengembangan di Lingkungan Kemendagri dan Pemda

▪ Pemda membentuk Balitbang sebagai SKPD paling lambat 2 tahun setelah diundangkannya peraturan menteri ini.

PerBer Menristek dan Mendagri 3/2012 dan 36/2012 ttg Penguatan Sistem Inovasi Daerah

▪ Pasal 31 dan Pasal 31, pembentukan Tim Koordinasi SIDa Nasional dan Tim Koordinasi SiDA Provinsi dan Kabupaten/Kota

UU 23/2014 ttg Pemerintahan Daerah

▪ Pasal 209, perangkat daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota

▪ Pasal 219, Badan melaksanakan fungsi penunjang, salah satunya Litbang

11-Jul-17

(27)

Lanjutan

Kelembagaan SIDa terdiri atas: lembaga/organisasi, peraturan, norma/etika/budaya

▪ Lembaga/organisasi meliputi instansi pemerintah, Pemda, lembaga kelitbangan, lembaga pendidikan, lembaga penunjang inovasi, dunia usaha, ormas di daerah

▪ Peraturan merupakan ketentuan yang mendukung terciptanya kondisi yang kondusif

▪ Norma/etika/budaya merupakan nilai-nilai profesional dalam mendukung terciptanya kondisi yang kondusif

Menristek dan Mendagri 3/2012 dan 36/2012

11-Jul-17

(28)

Penataan Kelembagaan SIDa

NO. KOMPONEN PENATAAN

1. Lembaga/organisasi

a. Institusi pemerintah Peningkatan sinergitas program dan kegiatan

b. Pemerintahan daerah Pembentukan BPPD, Peningkatan kapasitas dan peran BPPD sbg koordinator

c. Lembaga kelitbangan Peningkatan kapasitas dan peran iptek

d. Lembaga pendidikan Peningkatan kemampuan kelitbangan sesuai kebutuhan daerah e. Lembaga penunjang

inovasi

Peningkatan sinergitas program dan kegiatan semua lembaga f. Dunia usaha Pemanfaatan hasil kelitbangan, Peningkatan kemitraan dengan

lembaga

g. Ormas Peningkatan pemberdayaan ormas secara sinergis

2. Peraturan Pembuatan peraturan baru, Perubahan peraturan, Pencabutan peraturan

3. Norma/etika/budaya Pengembangan profesionalisme dan internalisasi nilai sosial

11-Jul-17

(29)

Aktor Inovasi

▪ Jaringan para aktor dalam suatu sistem kolektif penciptaan (kreasi), penyebaran (difusi), dan

penggunaan (utilisasi) ilmu pengetahuan untuk mencapai inovasi, bergerak secara interaktif dan saling sinergi.

Aktor Utama Inovasi:

▪ Sub-sistem politik terdiri dari aktor pemerintah legislatif, eksekutif dan yudikatif,

▪ Sub-sistem pendidikan, penelitian dan pengembangan yang dapat terdiri dari aktor pendidikan dan pelatihan profesi, pendidikan tinggi dan lembaga riset industri/swasata maupun riset pemerintah,

▪ Sub-sistem industri terdiri dari perusahaan besar, menengah dan UMKM.

Aktor Pendukung Inovasi:

▪ Aktor yang terlibat dalam pengembangan infrastruktur pendukung seperti institusi perbankan dan institusi HKI dan informasi,

▪ Aktor yang terlibat dalam proses intermediary yaitu institusi independen yang bergerak sebagai penghubung kegiatan riset dengan kegiatan produktif/industri

(30)

Indikator Interaksi

Industri - Lembaga Riset

▪ Frekuensi kerjasama riset, teknikal dan pelatihan / tahun (antar Perusahan dan terhadap institusi litbang pemerintah/ PT).

▪ Frekuensi pemanfaatan jasa pemasaran / tahun.

▪ Angka indeks pemanfaatan dana institusi perbankan / tahun.

▪ Frekuensi implementasi kerjasama riset / teknikal ke dalam produk akhir.

▪ Frekuensi perolehan (legal) HKI / tahun.

▪ Angka indeks nilai ekspor / tahun.

Antar Lembaga Riset

▪ Angka indeks penyerapan dana riset / tahun.

▪ Frekuensi kerjasama riset, teknologi, dan pelatihan / tahun (antar PT dan terhadap Perusahan/ institusi litbang pemerintah).

▪ Frekuensi perolehan (legal) HKI / tahun.

▪ Angka indeks penyaluran dana riset daerah / tahun (untuk PT dan litbang pemerintah).

▪ Jumlah nilai belanja pemerintah untuk

memfasilitasi pemasaran produk industri daerah / tahun.

▪ Jumlah kebijakan pemerintah daerah yang mampu mendorong keberhasilan sistem inovasi.

(31)

Pemetaan Jaringan Inovasi

Identifitasi tujuan, tema dan agenda

: studi literatur (review tujuan

dan prioritas pengembangan)

Pemetaan aktor/ lembaga terkait

: identifikasi aktor dan kapasitas

Pemetaan pola keterkaitan antar aktor/ lembaga

: identifikasi pola

interaksi, kerjasama dan difusi teknologi, identifikasi knowledge flow

Pemetaan infrastruktur jaringan inovasi

: identifikasi status dan

kapasitas teknologi

Perumusan strategi penguatan jaringan inovasi

: strukturisasi

masalah, pengembangan model, perumusan strategi/ skenario

(32)

Penataan Jaringan SIDa

Jaringan merupakan interaksi antar lembaga/organisasi

utk

mensinergikan kemampuan yang dimiliki masing-masing

lembaga/organisasi dalam satu rantai kegiatan

Penataan jaringan SIDa dilakukan melalui:

Komunikasi intensif antarlembaga

Mobilisasi SDM

Optimalisasi pendayagunaan HKI, informasi, sarpras iptek

11-Jul-17

(33)

Lanjutan

NO. KOMPONEN PENATAAN

1. Komunikasi intensif Penyelenggaraan klp diskusi, seminar, lokakarya, dst; Penngkatan jainan kerjasama kelitbangan; Pengadaan forum komunikasi kelitbangan

2. Mobilisasi SDM Kerjasama kepakaran, keahlian,kompetensi,

ketrampilan SDM  untuk penguatan SIDa antar Pusat-Daerah, antardaerah, antarKabupaten/ Kota dalam satu Provinsi, antar lembaga pemerintah dengan lembaga non pemerintah

3. Optimalisasi

pendayagunaan HKI, informasi, sarpras iptek

Pemanfaatan HKI, Pemanfaatan informsi SIDa, Pemanfaatan sarpras SIDa,

11-Jul-17

(34)
(35)

Rekomendasi Kebijakan

▪ Peningkatan pentingnya inovasi dalam pembangunan, khususnya dalam peningkatan kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah

▪ Penguatan sistem kebijakan berbasis inovasi (sejak formulasi hingga evaluasi) didukung sistem manajemen pemerintahan berbasis inovasi (sejak perencanaan hingga pengawasan)

▪ Pelaksanaan Regulatory Impact Assessment (RIA) bidang inovasi, sebelum melakukan formulasi kebijakan  Perda Inovasi Daerah

▪ Penyusunan dokumen perencanaan inovasi daerah secara

komprehensif (Roadmap SIDa), dilanjutkan dengan integrasi dalam RPJMD dan RKPD  Program Inovasi Daerah

11-Jul-17

(36)

Rekomendasi Kelembagaan

▪ Penegasan “nyawa/roh inovasi” masuk dalam skenario kelembagaan pemerintahan daerah dalam pencapaian visi dan misi daerah  posisi strategis

▪ Pembentukan dan penguatan kelembagaan inovasi pada berbagai lini  struktural (Balitbang), non struktural (DRD), Tim Koordinasi SIDa

▪ Pengembangan jejaring kelitbangan daerah  Perguruan Tinggi (akademik), Pemerintah, dan Swasta (bisnis)  Triple Helix

▪ Penegasan peranan lembaga kelitbangan dalam penentuan kebijakan pembangunan berbasis kelitbangan  SOP Kebijakan/ Perencanaan Kelitbangan Daerah

11-Jul-17

(37)

Rekomendasi Program

▪ Penyusunan/ Evaluasi Roadmap Penguatan SIDa

Regulatory Impact Assessment

(RIA) Inovasi Daerah

▪ Pembentukan Perda Inovasi Daerah

▪ Penyusunan Pedoman Kelitbangan Daerah

▪ Pembentukan Dewan Riset Daerah

▪ Pembentukan Tim Kelitbangan Daerah

▪ Pengembangan Jejaring Kelitbangan Daerah

Need Assessment (Pemetaan) Kelitbangan Daerah

▪ Pemberdayaan Masyarakat SIDa

▪ Pengembangan Klaster Inovasi Daerah

▪ Penguatan Kapasitas Kelembagaan dan SDM Inovasi Daerah

▪ Kompetisi Best Practice Inovasi Penyelenggaraan Pemerintahan (Anugerah Inovasi Daerah)

▪ HaKI dan Hilirisasi Hasil Kelitbangan Daerah, dll

11-Jul-17

(38)

Pengembangan SIDa

NO. KOMPONEN KEGIATAN

1. Pembangunan komitmen dan konsensus unsur SIDa di daerah

Sosialisasi, fasilitasi, dan alokasi sumber daya

2. Pemetaan potensi dan analisis SIDa

Identifikasi dan pengumpulan data; Pemetaan; Analisis faktor kebijakan, unsur SIDa, program dan kegiatan 3. Pemberlanjutan penguatan

SIDa

Dilakukan berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan penguatan SIDa

11-Jul-17

(39)

Langkah Pengembangan SIDa

▪ Identifikasi Sosial Ekonomi Budaya Masyarakat

▪ Penentuan Prioritas Utama Pengembangan dan Sasaran

▪ Sosialisasi Awal Program dan Dialog Partisipatif Masyarakat

▪ Identifikasi Kebutuhan dan Masalah yang Ada

▪ Analisa SWOT

▪ Penyiapan dan Penunjukan “Champion” Program

▪ Penyiapan Pendamping

▪ Pembentukan Organisasi/Komite Tingkat Lokal

▪ Penyiapan Forum Komunikasi antar Lembaga dan Organisasi

▪ Kolaborasi, Keterlibatan, Networking Kelembagaan

▪ Pelatihan, Workshop, Seminar, dan Pendampingan

▪ Pemberian Insentif Modal/Bantuan

▪ Pengembangan Pusat Informasi dan Basis Data

▪ Pemberian Bantuan Modal Pinjaman Lunak dan Pendampingan Insentif

▪ Peningkatan Standar Mutu dan Sertifikasi

▪ Pengembangan Industri: Turunan, Terkait dan Pendukung

▪ Promosi dan Pameran Produk dan Potensi

▪ Monitoring dan Evaluasi

11-Jul-17

(40)

Terima kasih

(41)

Sistematika Penyusunan

Roadmap SIDa

Bab I. Pendahuluan

Bab II. Gambaran Umum SIDa

Bab III. Arah Kebijakan dan Strategi Penguatan SIDa

Bab IV. Fokus dan Program Prioritas SIDa

Bab V. Rencana Aksi Penguatan SIDa

Bab VI. Penutup

Rencana Induk Kelitbangan

Bab I. Pendahuluan

Bab II. Gambaran Umum Kelitbangan Bab III. Arah Kebijakan Kelitbangan Bab IV. Strategi Pelaksanaan

Bab V. Penutup

11-Jul-17

Referensi

Dokumen terkait

Jika menggunakan perlakuan zakat sebagai pengurang penghasilan kena pajak, maka pengeluaran atas kewajiban pajak dan zakat yang harus dikeluarkan adalah sebesar

Prosedur pelaksanaan PTK ini dapat dilakukan secara berulang (siklus) hingga mencapai tingkat ketuntasan yang diharapkan. Prosedur penelitian dilaksanakan berdasarkan

Pengisian nilai siswa semester ganjil pada buku Induk. Rapat

 Menyajikan hasil telaah model teks laporan percobaan dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik dari kelompok lainnya sehingga diperoleh sebuah pengetahuan baru yang

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa perkiraan model ARIMAX terbaik untuk meramalkan kedatangan wisatawan adalah model ARIMAX(2,1,2) dengan persamaan

Nama NIP Jabatan Tanda

Retina terdiri dari lima lapisan dari tipe-tipe neuron yang berbeda yaitu: • Receptors  1. 

Observasi yang telah dilaksanakan oleh observer menghasilkan refleksi pada siklus I bahwa masih terdapat beberapa anak didik yang tergolong dalam kriteria Mulai Berkembang