• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V PENUTUP. publik dan alokasi RTH 10% untuk privat. Sekarang ini DKP dalam upaya

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB V PENUTUP. publik dan alokasi RTH 10% untuk privat. Sekarang ini DKP dalam upaya"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

165

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kesimpulan yang bisa diambil dari hasil penelitian bahwa Manajemen Ruang Terbuka Hijau oleh Dinas Kebersihan dan Pertamanan kota Surakarta sudah cukup baik, walaupun dalam sisi kinerja atau pencapaian masih belum memenuhi target yakni RTH sebesar 20% untuk publik dan alokasi RTH 10% untuk privat. Sekarang ini DKP dalam upaya untuk mengarah pencapaian target tersebut dengan kegiatan-kegiatan pengelolaan RTH, dengan menerapkan fungsi-fungsi manajemen di dalam DKP secara baik. Proses manajemen pengelolaan RTH oleh DKP masih ditemui kendala-kendala yang menyebabkan pengelolaan selama ini kurang optimal. Manajemen Ruang terbuka hijau oleh DKP kota Surakarta dijalankan berdasarkan target yang direncanakan selama ini sudah jelas namun belum tercapai secara optimal, Adanya fokus pengelolaan RTH seperti Pemeliharaan RTH adalah bukti bahwa DKP kota Surakarta berorientasi pada pemfokusan kegiatan untuk pencapaian tujuan.

Departementalisasi sudah diterapkan dengan baik, kesatuan dinas dibagi menjadi beberapa bidang unit kerja yang memiliki tugas dan fungsi masing-masing kemudian untuk seksi pertamanan departementalisasi dilakukan dengan dibagi-bagi per kemandoran teknis yang memiliki urusan masing-masing. Kejelasan koordinasi atasan dan bawahan selama commit to user

(2)

ini sudah berjalan dengan baik. Koordinasi dengan unit-unit sederajat dalam konteks kemandoran sudah berjalan dengan baik begitu pula antar bidang yang ada, hanya permasalahan timbul apabila intesitas komunikasi diantara satuan/ bidang kurang. Untuk koordinasi dengan instansi lain sejauh ini berjalan baik. Mekanisme pengawasan yang dilakukan sejauh ini sudah berjalan dengan baik. pengawasan dilakukan untuk mengetahui kejelasan standar hasil yang direncanakan dalam kaitannya dengan hal ini DKP melakukan kegiatan-kegiatan baik pengelolaan RTH maupun kegiatan lain didasarkan RKA (Rencana Kerja Anggaran) yang telah ditetapkan sebelumnya. Mekanisme kejelasan anggaran sudah diterapkan dengan baik, pengawasan dengan mekanisme laporan, seluruh jajaran dalam lingkungan DKP mulai dari Kepala dinas hingga tenaga lapangan diwajibkan membuat laporan harian. Kemudian auditing dilakukan oleh inspektorat sebagaimana instansi-instansi lain. Pengawasan terkait observasi langsung ke lapangan untuk urusan pengelolaan RTH , Kepala Bidang Pertamanan dan Penerangan Jalan mendelegasikan wewenang dan fungsi pengawasan ke Kepala Seksi Pertamanan.

Hasil penelitian juga menganalisa faktor-faktor penghambat dan pendukung manajemen ruang terbuka hijau sebagai berikut :

1. Kemampuan manajerial dalam organisasi menjalankan fungsi-fungsi manajerialnya.

Prinsip kerjasama telah menjadi budaya kerja yang terefleksi melalui praktek yang selama ini menjadi rutinitas kegiatan para

(3)

personel di DKP. Dengan adanya jenjang jabatan yang memiliki tugas dan fungsi masing-masing diharapkan arus komunikasi berupa perintah, arahan maupun tugas bisa terdistribusi dengan baik, karena masing-masing jabatan paham akan fungsinya, kegiatan pun dijalankan sesuai instruksi dari atas. Secara garis besar kemampuan manajerial telah berjalan dengan baik.

2. Tersedianya tenaga operasional yang matang secara teknis dan mempunyai ketrampilan yang sesuai dengan tuntutan tugas yang harus diselenggarakan.

Secara kuantitas atau jumlah Tenaga lapangan yang dimiliki DKP khususnya Seksi pertamanan sudah mencukupi. Namun untuk kualitas dan produktivitas mereka masih kurang dikarenakan beberapa faktor, seperti gengsi bekerja di lapangan karena sudah menjadi PNS sehingga produktivitas turun. Selain itu faktor latar belakang pendidikan dan kondisi tenaga lapangan yang tua-tua menyebabkan tingkat pemahaman akan instruksi yang diberikan menjadi rendah ditambah kemampuan fisik mereka yang terbatas karena umur. imbasnya produktivitas dilapangan menjadi lemah. Jadi sejauh ini SDM belum memadahi.

3. Tersedianya anggaran yang memadai untuk pembiayaan berbagai kegiatan yang telah ditetapkan untuk diselenggarakan.

Untuk anggaran selama ini dioptimalkan untuk kegiatan-kegiatan pengelolaan RTH. Namun selama ini dengan anggaran yang

(4)

begitu besar menurut anggota dewan masih belum mengakomodir keseluruhan RTH yang dikelola DKP, jadi masih ada beberapa titik atau lokasi RTH yang terkesan tidak terawat dan gersang. Jadi sejauh ini anggaran yang diberikan belum memadahi.

4. Tersedianya sarana dan prasarana kerja yang jenis, jumlah, dan mutunya sesuai dengan kebutuhan.

Sarana-prasarana yang dimilki DKP secara keseluruhan belum bisa menunjang kegiatan pengelolaan khususnya dalam urusan penyiraman, DKP belum bisa mengakomodir luas area yang dikelola . 5. Kejelasan mekanisme kerja yang tingkat formalisasinya disesuaikan

dengan kebutuhan organisasi

DKP Kota Surakarta ,memiliki kejelasan dalam hal mekanisme kerja hal tersebut ditunjukkan dari pedoman pengelolaan yang berupa dokumen yang bersifat nasional yang didalamnya mengatur cara dan bagaimana kegiatan pengelolaan dilakukan. Kemudian dalam hal jadwal kerja adanya kejelasan tentang jam berapa masuk, istirahat dan kapan selesai membuat kegiatan sehari-hari dibatasi dengan waktu yang jelas. Mekanisme kerja sudah diterapkan dengan baik.

6. Situasi Iklim kerja organisasi yang mendorong terwujudnya kerja sama yang harmonis.

Iklim kerja di DKP sudah berjalan dengan baik, Kerja sama antar bidang antar atasan dan bawahan sudah menjadi budaya kerja selama ini. Aspirasi dari para pekerja lapangan dibutuhkan untuk

(5)

materi perbaikan kedepan, instruksi dari atasan diterima dengan baik, tanpa ada penolakan dari bawahan. Departementalisasi yang dilakukan bukan berarti kegiatan-kegiatan berdiri sendiri namun dibutuhkan kerjasama dengan bidang lain agar kegiatan berjalan dengan baik. 7. Situasi lingkungan yang diharapkan mendukung pelaksanaan kegiatan

operasional yang menjadi tanggung jawab organisasi.

Keberpihakan pemimpin dalam hal ini Kepala daerah masih kurang selama ini setelah bergantinya pemimpin dari Bapak Joko Widodo ke Bapak FX Rudyatmo memang berdampak pada kebijakan dan orientasi pengelolaan RTH, belakangan memang DKP mengalami gesekan sedikit dengan DPRD dikarenakan perbedaan persepsi. Hal tersebut bisa disimpulkan keterkaitan lingkungan politik dengan DKP selama ini berdampak kurang bagus karena perbedaan persepsi antara DKP dengan DPRD dan walikota. Faktor lingkungan yang lainnya adalah faktor iklim dan binatang yang selama ini berpengaruh pada pengelolaan RTH. Faktor masyarakat selama ini perhatian dan kepedulian masyarakat terkait keberadaan RTH masih kurang.

(6)

B. Saran

Saran yang bersifat membangun sangat penting untuk kemajuan Dinas kebersihan dan Pertamanan Kota Surakarta agar pengelolaan ruang terbuka hijau bisa menjadi lebih baik. Saran yang diberikan penulis ada empat point penting guna meningkatkan kualitas manajemen ruang terbuka hijau adalah :

1. Meningkatkan koordinasi internal dengan lebih mengintensifkan komunikasi Kepala Bidang Pertamanan dengan para mandor beserta pekerja lapangan. Mengintensifkan kerja sama dan komunikasi bidang pertamanan dan penerangan jalan dengan bidang persampahan juga Bidang Pemakaman umum, agar masing-masing individu dan bidang bisa bekerja sama dan lebih paham mana tugas kelompok dan mana tugas organisasi, sehingga tujuan organisasi secara keseluruhan bisa tercapai. Meningkatkan koordinasi dengan BLH, Dinas Pertanian, DTRK agar kebijakan pelestarian RTH bisa berjalan sinergi, meningkatkan koordinasi dengan Satpol PP dalam hal penindakan bagi oknum-oknum yang melanggar dan merusak keberadaan RTH.

2. Meningkatkan Kualitas Sumber daya manusia, dengan menambah tenaga landscaping yang ahli di bidang pertamanan. Meningkatkan kualitas tenaga operasional. Kedisiplinan dan produktivitas kerja harus ditingkatkan dengan melakukan pelatihan khusus untuk upaya rekomitmen dan peningkatan kedisiplinan dan melakukan perekrutan pekerja dengan sistem outsourcing yang didasarkan latar belakang commit to user

(7)

pendidikan dan pertimbangan umur. Selain itu pengawasan di lapangan perlu ditingkatkan.

3. Menambah sarana prasarana penunjang kegiatan penyiraman, menambah tangki penyiraman, sumur tancap dan sumur duduk di titik-titik RTH. Dengan cara membuat skala prioritas dalam pengalokasian anggaran untuk lebih diperuntukan pada penambahan sarana prasarana pendukung kegiatan penyiraman.

4. Meningkatkan sosialisasi kepada masyarakat terkait pentingnya menjaga dan memelihara ruang terbuka hijau kota, dengan membuat forum diskusi antara DKP dengan stakeholder lain juga masyarakat yang dilakukan secara regular. Memperbanyak papan regulasi di area-area RTH yang berisi himbauan menjaga kelestarian RTH disertai uraian mengenai sanksi yang tegas bagi oknum yang melanggar, langkah lain bisa dilakukan dengan meningkatkan koordinasi dengan panitia event yang acara dan kegiatannya melakukan kontak langsung dengan keberadaan RTH agar sebelum dan selama acara berjalan selalu mensosialisasikan pentingnya menjaga keberadaan RTH sekitar.

Referensi

Dokumen terkait

Fakultas MIPA Universitas Islam Indonesia akan mengadakan Ujian Ulang PDQ di Semester Pendek 2019/2020 (Bulan Agustus 2021) untuk mengakomodasi mahasiswa angkatan

7) Terlaksananya Tes mutasi PNS yang masuk ke Pemerintah Provinsi Jawa Tengah 7) 250 orang 8) Terlaksananya Pemberkasan Pensiun PNS 8) 6 kegiatan 9) Terlaksanannya koordinasi

Permasalahan yang dihadapi guru di Indonesia sangatlah komplek khususnya pada kepuasan kerja yang dirasa kurang bagi para guru sekarang ini, ketidak hadiran guru

Aliran fluida ke atas dengan kecepatan tertentu dan tetap, sehingga untuk butiran dengan ukuran atau densitas tertentu terbawa ke atas, ukuran atau densitas yang lebih besar

Pada sisi yang lain, secara ideologi Muhammadiyah beresiko dapat tergerus atau terpengaruh ideologi lain, sehingga menjadi tantangan bagi warganya karena terlalu terbuka

Salah satu praktik walimah yang tidak sama dengan ajaran dalam Islam adalah walimah yang dilangsungkan sebelum akad nikah karena mengikuti perhitungan neptu,

Oleh sebab itu, menarik perhatian penulis untuk menganalisis upaya-upaya apa yang dapat disumbangkan kepada suatu rencana dan pelaksanaan di masa depan berkenaan dengan

Elemen penyusun lanskap yang ada pada setting yang berlandaskan teori lanskap yang membagi elemen lanskap menjadi 3 (Burton, 1995) yaitu bentang alam, vegetasi