• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kata kunci: pengembangan, RPP K-13, bahasa Arab SMA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Kata kunci: pengembangan, RPP K-13, bahasa Arab SMA"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

1

Pengembangan Pedoman Desain Rencana Pelaksanaan Pembelajaran K-13 Pelajaran Bahasa Arab untuk SMA

Rusdiah Guru SMAN 1 Mataraman Banjar Kalimantan Selatan email: dra.rusdiah@gmail.com

ABSTRAK: Penelitian ini bertujuan menghasilkan buku petunjuk teknis

penyusunan RPP K-13 pelajaran Bahasa Arab SMA dan pedoman penilaian autentik pada proses pembelajaran yang teruji secara empirik. Ahli kurikulum menyatakan bahwa produk: pedoman desain RPP K-13 pelajaran Bahasa Arab SMA, adalah: baik. Ahli desain pembelajaran menyatakan bahwa produk: pedoman desain RPP K-13 pelajaran Bahasa Arab SMA adalah: sangat baik. Ahli isi pembelajaran menyatakan bahwa: pedoman desain RPP K-13 pelajaran Bahasa Arab SMA adalah: sangat baik. Kepala sekolah SMA menyatakan bahwa produk: pedoman desain RPP K-13 pelajaran Bahasa Arab SMA adalah: baik.

Jenis penelitian adalah penelitian pengembangan jenis prosedural. Sedangkan model pengembangan yang digunakan pada penelitian ini adalah model pengembangan delapan langkah, yaitu: (1) melihat potensi dan masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, (6) ujicoba produk, (7) revisi produk, dan (8) validasi pengguna. Tanggapan pengguna produk menunjukkan bahwa: (1) nilai rata-rata dari hasil isi angket yang dilakukan oleh pengguna setelah menggunakan produk hasil pengembangan adalah 42 (Baik) pada rentang angka 0-50. Artinya rata-rata pengguna mengganggap bahwa produk hasil pengembangan sudah baik dan dapat digunakan, (2) pada penjaringan data dalam penelitian ini, angka yang sering muncul pada jawaban responden (user) adalah 41,5. Pada rentang skala likert angka 41,5 memiliki nilai Baik. Artinya, secara umum responden (user) menganggap bahwa produk hasil pengembangan sudah baik dan dapat digunakan, dan (3) hasil hitung median menunjukkan angka 21,5. Artinya berada pada interval 20-29. Dengan demikian hasil hitung median menunjukkan bahwa data berdristribusi normal.

Kata kunci: pengembangan, RPP K-13, bahasa Arab SMA PENDAHULUAN

Konsep kurikulum selalu mengalami perkembangan dan perubahan seiring kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Robert S. Zais (1976) menyatakan bahwa kurikulum merupakan kumpulan mata pelajaran yang harus disampaikan oleh guru dan harus dipelajari oleh siswa, “ a racecourse of subject matters to be mastered” (dalam Sukmadinata, 2012). Dalam konteks pendidikan di Indonesia, UU No. 20 Tahun 2003, kurikulum sebagai seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta tata cara yang digunakan sebagai

(2)

2

pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran. Sukmadinata (2012) menyatakan kurikulum merupakan syarat mutlak bagi pendidikan dalam mencapai tujuan, sekaligus merupakan pedoman dalam pelaksanaan pembelajaran pada semua jenis dan jenjang pendidikan.

Berkaitan dengan perkembangan kurikulum di Indonesia, isu yang paling mutakhir adalah perubahan Kurikulum 2013 (K-13). Pengembangan tersebut diharapkan mampu menumbuhkan nilai-nilai Pancasila, mengembangkan dan membentuk watak dan peradaban bangsa yang bermartabat, mengembangkan segenap potensi peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Karakteristik Kurikulum 2013 mengacu pada penggunaan pendekatan saintifik dan penilaian autentik. Pendekatan saintifik adalah kegiatan yang berpusat pada siswa (student centered learning), sedangkan penilaian autentik mengarah kepada pemberdayaan kemampuan siswa yang beragam serta penilaian sikap dan prilaku dalam kehidupan sehari-hari. Pengembangan silabus diambil alih pemerintah—kecuali untuk mata pelajaran tertentu yang secara khusus dikembangkan satuan pendidikan namun, guru tetap dituntut dapat menerjemahkan silabus dalam sebuah perencanaan dan skenario pembelajaran yang baik, mengembangkan aspek-aspek yang dapat menunjang efektifitas dan efisiensi pembelajaran, seperti pengembangan buku ajar, media dan LKS (student worksheet). Khusus Kurikulum 2013 revisi 2017 terdapat penambahan empat komponen yang harus dimunculkan dalam aktifitas pembelajaran, yaitu; (1) Penguatan Pendidikan Karakter, (2) literasi, (3) 4C dan (4) HOTS. Cepatnya perubahan Kurikulum, mengakibatkan tema pengembangan menjadi menarik. Salah satunya adalah hasil kajian forum MGMP Bahasa Arab se Kabupeten Banjar menyimpulkan bahwa konsep K-13 cukup baik, tetapi impentasinya sulit dalam mengintegrasikan materi dengan PK, Literasi, 4C dan HOTS dalam sebuah kegiatan pembelajaran Fakta tersebut terkonfimasi oleh hasil studi prapenelitian yang dilakukan di SMA se Kabupaten Banjar dengan metode penyebaran angket tanggapan terhadap desain RPP K-13 revisi 2017 pelajaran Bahasa Arab, menyimpulkan bahwa kendala yang paling dominan adalah ketika

(3)

3

mendesain RPP K-13 revisi 2017, kesulitan mengintegrasikan PPK, Literasi, 4C dan HOTS dalam kegiatan pembelajaran dan masih kesulitan dalam melakukan penilaian autentik pada proses pembelajaran (wawancara 10 Juni 2017).

Berdasar pada permasalahan tersebut maka dilakukan penelitian pengembangan ini. Untuk mendesain RPP K-13 yang dikembangkan digunakan konsep pengembangan kurikulum Hilda Taba (1962) adalah: mengadakan unit-unit eksperimen, mendiagnosis kebutuhan, merumuskan tujuan khusus, memilih isi, mengorganisasi isi, pengalaman belajar, dan mengevaluasi. Meningat luasnya domain pengembangan kurikulum beserta perangkat-perangkatnya, maka dalam penelitian ini hanya dilakukan pengembangan pada desain Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kurikulum 2013 (RPP K-13) pelajaran Bahasa Arab untuk SMA, pada bagian proses pelaksanaan pembelajaran dengan mengitegrasikan pendekatan saintifik, (PPK), Literasi, 4C dan HOTS dengan penilaian autentik. Selain itu pengujian yang dilakukan hanya sebatas pada uji ahli dan uji lapangan terbatas. Keterbatasan mungkin berdampak ketidaksempurnaan implementasinya, karena belum diuji dalam skala luas. Namun demikian, langkah kerja pengembangan secara substatif sudah dilakukan untuk memastikan bahwa hasil pengembangan dapat digunakan oleh pengguna dengan baik.

Keunggulan produk pengembangan ini jika dibandingkan dengan desain sebelum dikembangkan terletak pada bagian langkah-langkah pelakasanaan pembelajarannya. Desain RPP sebelum pengembangan belum mengintaegrasikan pendekatan saintifik dan PPK, Lireasi, 4C dan HOTS, di samping tidak memiliki acuan penilaian autentik pada proses pembelajaran. Sedangkan pada produk pengembangan ini, kegiatan pembelajaran pendekatan saintifik dan PPK, Literasi, 4C dan HOTS dapat dilakukan secara bersamaan serta dilengkapi dengan panduan penilain autentik pada proses selama pembelajaran berlangsung.

(4)

4

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan. Borg dan Gall (1983) mengemukakan prosedur pengembangan pada dasarnya terdiri dari dua tujuan utama, yaitu mengembangkan produk dan memvalidasi produk. Mengembangkan produk adalah menghasilkan sebuah produk baru atau memodifikasi produk yang sudah ada untuk dapat disesuaikan dengan pengguna atau memudahkan pengguna. Sedangkan menurut Sugiono (2008) penelitian pengembangan adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dengan menggunakan pendekatan penelitian analisis kebutuhan dan menguji keefektifannya agar dapat digunakan secara luas. Metode yang digunakan adalah Sugiono (2008) yaitu: melihat potensi dan masalah, mengumpulkan data, mendesain produk, memvalidasi desain, merevisi desain, mengujicoba produk, merevisi produk, mengujicoba pemakaian, Pada penelitian ini hanya dilakukan sampai pada tahap ke 7. Prosedur pengembangan 8 langkah dapat dilihat dalam bentuk mind mapping pada gambar berikut.

Desain Produk (Model Hilda Taba, 1962) Mendiagnosis kebutuhan

Merumuskan tujuan-tujuan khusus Memilih isi

Mengorganisasi isi Memilih pengalaman belajar Mengadakan unit eksperimen Mengevaluasi

Format RPP tetap mengacu pada Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 Produk Berupa Buku Panduan menyusun RPP K-13 Potensi dan Masalah Implemantasi RPP K-13 Bahasa Arab dan Penilaian Autentik Pengumpulan Data tentang landasan hukum dan kajian teoretik tentang pengembangan kurikulum

Revisi Produk Berdasar hasil uji coba pada guru Mapel Bahasa Arab SMA

Ujicoba Produk Guru Mata Pelajaran Bahasa Arab SMA

Revisi Desain Berdasarkan hasil Validasi Ahli

Gambar 3.1 Mind Mapping Prosedur Pengembangan Desain RPP K-13 Bahasa Arab SMA & Pedoman penilaian autentik proses pembelajaran

Ujicoba Pengguna (user)

Guru Pelajaran Bahasa Arab SMA yang menggunakan

Validasi Desain Ahli Kurikulum Ahli Desain Ahli Isi

(5)

5 Data dan Teknik Pengambilan Data

Jenis Data

Data yang diperoleh berupa tanggapan langsung dari ahli kurikulum dan penilaian dari ahli desain, ahli isi serta kepala sekolah. Keseluruhan data yang diperoleh berupa data qualitatif maupun data kuantitatatif yang diolah sebagai landasan pada tahap revisi desain. Sedangkan data yang diperoleh dari hasil ujicoba produk berupa tanggapan responden berupa angket dengan menggunakan skala 5 (likert): 1 = tidak baik; 2 = kurang kurang baik; 3 = cukup baik; 4 = baik; dan 5 = sangat baik.

Teknik Pengambilan Data

1. Instrumen yang digunakan untuk validasi ahli kurikulum berupa kolom tanggapan langsung terhadap kualitas produk (data kualitatif). Sedangkan untuk ahli desain, ahli isi dan kepala sekolah berupa angket skala 5 (likert) dengan kode format: 1; dari ahli isi dengan kode format: 2; kepala SMA kode format: 3 (data kuantitatif).

2. Untuk uji coba produk kepada guru SMA pengampu bidang studi Bahasa Arab. Ujicoba dilakukan dua tahap, yaitu uji kelompok kecil dilakukan pada dua orang guru pengampu Bahasa Arab SMAN 1 Mataraman dan SMAN 1 Martapura dan uji lebih luas dilakukan pada seluruh guru pengampu pelajaran Bahasa Arab di wilayah Kabupaten Banjar. Seluruh responden diminta mempraktikkan pembuatan RPP K-13 hasil pengembangan. Kemudian diminta memberikan tanggapannya. Uji coba dilakukan untuk mendapatkan data apakah produk hasil pengembangan, layak digunakan, layak digunakan dengan revisi, atau tidak layak digunakan.

3. Penentuan sampel berdasarkan nomogram Herry King untuk taraf kesalahan 5% dengan jumlah populasi 12 orang maka sampel dibulatkan menjadi 10 orang (Sugiono, 2008: 128). 4. Wawancara dilakukan untuk menadapatkan informasi langsung yang lebih akurat terhadap

produk yang sudah digunakan.

Teknik Analisis Data

Analisis data kuantitatif deskriptif, yaitu analisis data statistik deskriptif, analisis dengan cara mendiskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi (Sugiono, 2008: 147). Data yang diperoleh ditabulasi dan dianalisis menggunakan analisis mean (rata-rata), modus (skor yang sering muncul), dan median (tengah-tengah). Kemudian seluruh hasil

(6)

6

analisis data dideskripsikan dalam bentuk paparan narasi untuk menjelaskan temuan-temuan penelitian. Berikut rumus penhitungan mean, modus dan median:

1. Penghitungan mean merupakan nilai rata-rata dari data. Nilai mean dapat ditentukan dengan cara membagi jumlah data dengan banyaknya data. Untuk mendapatkan nilai dari mean maka harus mencari nilai tengah dan nilai hasil kali nilai tengah dengan frekuensi.

f1x1 adalah jumlah hasil dari nilai tengah dikali frekuensi. f1 adalah jumlah frekuensi.

2. Penghitungan modus merupakan nilai yang paling sering muncul. Apabila ada data data frekuensi jumlah dari suatu nilai dari kumpulan data, maka bisa memakai modus. Untuk bisa melihat modus maka harus menentukan kelas pada tabel dengan memilih frekuensi yang paling banyak.

Berikut rumusnya.

3. Penghitungan median adalah cara untuk menentukan letak tengah data setelah data disusun menurut urutan nilainya. Simbol untuk median ini yaitu Me. Median memiliki rumus yang sama dengan mencari Q2 (Kuartil 2) seperti rumus di bawah ini:

PAPARAN DATA DAN HASIL

Paparan Data

Potensi dan Masalah Penerapan Kurikulum 2013 Pelajaran Bahasa Arab SMA di Kabupaten Banjar

(7)

7

No Potensi Masalah Keterangan

1 Semua sekolah meggunakan

K-13 Pengembangan model dan metode pembelajaran dengan pendekatan saintifik dengan PK,

Literasi, 4C dan HOTS Potensi dan masalah yang tersaji memungkinkan

pengembang melakukan kajian yang lebih mendalam dengan mengambil data-data untuk mendapatkan solusi permasalahan. 2 K-13 sudah digunakan cukup

lama Kesulitan dalam melaksanakan penilaian autentik pada proses pembelajaran

3 Silabus dikembangkan oleh pemerintah, guru hanya membuat RPP

Kompetensi profesional guru berlum memadai dalam mengembangkan K-13 terutama dalam mengaplikasikan pembelajara

4 K-13 memudahkan guru dan meningkatkan hasil belajar siswa

K-13 sulit dalam proses administrasinya

5 Evaluasi dan supervisi dilakukan secara terstruktur

Guru melakukan pengembangan mandiri melalui forum MGMP, workshop, seminar dll. Tabel display data potensi dan masalah penerapan K-13

Berdasarkan data yang sudah diperoleh pada studi lapangan, maka pengembangan diperlukan pada langkah-langkah proses pembelajaran yaitu mengintegrasikan pendekatan saintifik, PK, literasi, 4C, HOTS dan penilaian autentik pada proses pembelajaran.

1. Pengumpulan Data

Data-data yang dikumpulkan berupa kajian-kajian hukum, perundangan dan kajian teoretik mengenai pengembangan kurikulum 2013.

a. Kajian hukum dan perundangan adalah UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,

b. Pengembangan produk menggunakan model Hilda Taba (1962).

2. Desain Produk

Tahap desain produk menggunakan konsep pengembangan kurikulum Hilda Taba (1962) dengan tahapan: diagnosis kebutuhan, merumuskan tujuan-tujuan khusus, memilih

(8)

8

isi, mengorganisasi, memilih pengalaman belajar, mengadakan unit-unit eksperimen bersama dengan guru-guru, dan mengevaluasi.

3. Validasi Desain

Hasil produk yang sudah dikembangkan diajukan kepada ahli untuk divalidasi. Validasi dilakukan oleh satu orang ahli kurikulum yaitu Prof. Dr. Syafiuddin Sabda, (wawancara langsung). Satu orang ahli desain, yaitu Dr. Waljuni Asturahman (angket). Satu orang ahli isi, yaitu Dr. Amir Hamzah (angket) dan kepala sekolah, yaitu Bapak Topan Rahardjo, M. Pd.(angket).

4. Display Data

Data disajikan dalam bentuk matrik untuk memudahkan mencermati validasi dari para ahli dan kepala sekolah pada desain Kurikulum 2013 pelajaran Bahasa Arab SMA yang sudah dikembangkan. Display data pada tabel berikut.

Validasi Desain oleh Ahli dan Kepala Sekolah

No Validator Saran-saran Katerangan

1 Ahli Kurikulum

Dapat menggunakan model selain Taba atau memodifikasi

Penggunaan evaluasi autentik tidak terpisah dari RPP

Produk harus dijelaskan menggunakan contoh untuk memudahkan pengguna

Pengembang tetap menggunakan model Taba 2 Ahli Desain

Desain tetap mengacu pada peraturan yang berlaku

Diberikan petunjuk pengembangan indikator

Diberikan petunjuk penggunaan metode Diberikan petunjuk dalam penggunaan penilaian autentik Desain memperhatikan peraturan-peraturan yang ada

3 Ahli Isi Isi produk harus ditunjukkan dengan jelas sebelum dan sesudah pengembangan Memberikan pilihan-pilihan metode pembelajaran

Desain format penilaian harus fleksibel dan mudah digunakan

Isi produk pengembangan berlandaskan pada teori-teori yang relevan

(9)

9 4 Kepala

Sekolah

Hasil pengembangan harus lebih sederhadana dan mudah digunakan

Integrasi pendekatan saintifik dan PK, literasi, 4C dan HOTS yang ditonjolkan

Hasil pengembangan dapat mempermudah pengguna 5. Verifikasi Data

Berdasarkan data validasi dapat disimpulkan bahwa Ahli kurikulum menyatakan bahwa produk pengembangan adalah: baik. Ahli desain ahwa produk pengembangan adalah: sangat baik. Ahli isi menyatakan bahwa produk adalah: sangat baik. Kepala sekolah SMA menyatakan bahwa produk pengembangan adalah: baik.

Saran-saran tersebut dapat disimpulkan sebagai berikut:

a. penilaian autentik tidak boleh terpisah dari kerangka RPP yang dikembangkan karena merupakan kesatuan dalam proses pembelajaran.

b. pengembangan RPP tidak boleh keluar dari aturan perundang-undangan yang berlaku. c. pengembangan harus berlandaskan pada teori-teori kurikulum dan pembelajaran

bahasa.

d. pengembangan harus memperhatikan prinsip flesibel dan mudah digunakan. e. pengembangan menyertakan petunjuk penggunaan beserta contoh-contohnya.

6. Revisi Desain

Berdasarkan pada hasil validasi para ahli dan kepala sekolah, maka pengembang melakukan revisi desain sebagai berikut:

a. Mengintegrasikan penilaian autentik pada proses pembelajaran dalam desain RPP yang semula terpisah.

b. Menambah petunjuk membuat indikator pembelajaran yang semula tidak ada.

c. Menambah pilihan metode pembelajaran pendekatan saintifik yang semula tidak ada. d. Menyajikan contoh mendesain RPP K-13 dengan mengintegrasikan pendekatan

saintifik, PK, literasi, 4C dan HOTS yang semula tidak ada.

e. Memperbaiki format penyajian dalam bentuk buku pedoman desain Rencana Pelaksanaan Pembelajaran K-13 pelajaran Bahasa Arab SMA dengan memperhatikan prinsip fleksibel dan mudah digunakan.

(10)

10

Produk hasil pengembangan diujicoba pada kelompok kecil, yaitu dua orang guru Bahasa Arab SMA (guru SMAN 1 Mataraman dan guru SMAN1 Martapura). Adapun hasil uji kelompok kecil dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel Tabel ujicoba produk kelompok kecil

Berdasarkan data yang diperoleh dari kedua responden dihitung rata-rata jawaban responden maka hasil penghitungan mean, modus dan median pada data:

Hasil penghitungan mean

Dengan demikian maka 110 : 13 = 8,46 : 2 = 4, 2.

Berdasarkan angket skala likert yang diisi maka nilai 4 adalah BAIK.

8. Analisis data

Hasil sebaran angket keseluruhan menunjuk kreteria BAIK, namun data menunjukkan bahwa pada pertanyaan poin 8, 9 dan 10 memperoleh nilai rendah, yaitu pada bagian: (1) kesesuaian cara pengembangan 4 komponen (PPK, Literasi, 4C, HOTS) dengan kurikulum, (2) kepraktisan pelaksanaan pengembangan (PPK, Literasi, 4C, HOTS) dalam pembelajaran, dan (3) kesesuaian rincian (PPK, Literasi, 4C, HOTS) dengan proses pembelajaran.

Dapat disimpulkan kelemahan pada desaian RPP K-13 pelajaran Bahasa Arab SMA yang sudah dikembangkan terletak pada bagian mengintegrasikan pembelajaran dengan pendekatan saintifik dengan PPK, Literasi, 4C dan HOTS. Dengan demikian maka kelemahan tersebut menjadi perhatian pengembang untuk melakukan revisi produk berikutnya. No soal Rsp den 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 JM L 1 5 5 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 56 2 4 5 4 5 5 5 5 3 3 3 4 4 4 54 9 10 8 9 9 9 9 6 6 6 8 8 8 110

(11)

11 9. Revisi Produk

Revisi produk dilakukan dengan memerhatikan hasil ujicoba produk. Hasil analisis data pada uji kelompok kecil menjadi perhatian dalam revisi produk. Perbaikan dilakukan secara teliti dan menyeluruh untuk mengatasi kelemahan yang ditemukan dengan harapan akan mendapatkan hasil yang lebih baik.

10. Ujicoba Pengguna (user)

Setelah produk direvisi secara teliti, maka dilakukan ujicoba ulang pada pengguna (user). Hal tersebut dilakukan untuk memastikan bahwa produk yang sudah diperbaiki betul-betul memenuhi harapan dari para pengguna dan dapat dipergunakan dengan lebih mudah. Ujicoba dilakukan dalam kelompok besar yang diujikan pada seluruh populasi guru pengampu Bahasa Arab se Kabupaten Banjar dengan menggunakan teknik sampling. Pada ujicoba produk dalam kelompok besar ditetapkan sampling 10 orang guru.

Ujicoba dilakukan dengan cara memberikan buku pedoman kepada para pengguna dan dimimta untuk membuat RPP K-13 sesuai petunjuk yang ada, kemudian dilakukan peer teaching secara bergantian. Setelah kegiatan dilakukan, pengguna diminta untuk memberikan tanggapan dalam bentuk angket dan dilakukan pula wawancara untuk memperdalam temuan. Angket menggunakan skala likert

Data hasil tanggapan kemudian ditabulasikan untuk mencari mean, modus dan median. Hal tesebut dilakukan untuk dapat menemukan makna dari hasil tanggapan responden secara kuantitatif maupun secara kualitatif. Adapun langkah-langkah kerjanya sebagai berikut:

a. Membuat tabulasi data b. Mencari nilai frekuensi

c. Mencari nilai tengah frekuensi dan tepi kelas.

(12)

12 NO/ NO SOAL 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 1 5 5 4 5 4 4 4 5 4 5 5 3 4 53 2 2 5 4 5 5 4 5 5 2 5 3 5 3 50 3 5 4 5 4 5 4 3 5 4 3 4 4 4 50 4 4 4 3 3 4 4 5 3 2 4 5 4 4 45 5 5 5 4 4 3 3 4 4 5 4 2 4 5 47 6 4 4 3 3 5 5 4 4 2 3 4 5 2 46 7 3 4 4 3 4 4 4 5 4 4 5 3 4 47 8 5 3 4 5 3 4 5 4 3 5 5 4 2 50 9 4 4 5 4 5 3 3 5 4 5 4 3 4 49 10 4 3 4 4 5 4 5 4 4 5 3 5 5 50 41 41 40 40 43 39 42 44 34 43 40 40 37 524 Tabel Tabulasi data hasil ujicoba produk kelompok besar

Nilai frekuensi Nilai Frekuensi 0-9 - 10-19 - 20-29 - 30-39 3 40-49 10 Total 13

Tabel nilai frekuensi

(13)

13 Nilai Nilai tengah Frekuensi Frekuensi

kumulatif F1X1 Tepi kelas 0-9 0+9 /2 = 4.5 0 0 0x4.5 = 0 0.5-9.5 10-19 10+19/2 = 14.5 0 0 0x14.5 = 0 9.5-19-5 20-29 20+29/2 = 24.5 0 0 0x24.5 = 0 19.5-29.5 30-39 30+39/2 = 34.5 3 0+3 = 3 3x34.5 = 103 29.5-39.5 39-49 39+49/2 = 44.5 10 3+ 10 = 13 10x44.5 = 445 39.5-49.5 Total 13 548 P=5

Tabel nilai tengah, frekuensi komulatif dan tepi kelas Penghitungan Mean

Mean merupakan nilai rata-rata dari data. Nilai Mean dapat ditentukan dengan cara membagi jumlah data dengan banyaknya data. Untuk mendapatkan nilai dari Mean maka harus mencari nilai tengah dan nilai hasil kali nilai tengah dengan frekuensi.

Jadi Mean = 548 13 = 42 Interpretasi Hasil

Nilai rata-rata dari hasil isi angket yang dilakukan oleh pengguna setelah menggunakan produk hasil pengembangan adalah 42 (Baik) pada rentang angka 0-50. Artinya rata-rata pengguna mengganggap bahwa produk hasil pengembangan sudah baik dan dapat digunakan.

Penghitungan Modus

Modus merupakan nilai yang paling sering muncul. Apabila ada data data frekuensi jumlah dari suatu nilai dari kumpulan data, maka bisa memakai modus. Untuk bisa melihat modus maka harus menentukan kelas pada tabel dengan memilih frekuensi yang paling banyak.

Modus = tb + ( ∆𝐹1 ∆𝐹1+∆𝐹2)= 39.5 + ( 10−3=7 10−3=7+10−0=10) 5 39.5 +( 7 7+10)5 = 41.5 Jadi modusnya ada pada angka 41.5

(14)

14 Interpretasi Hasil

Modus adalah angka atau nilai yang sering muncul dari sebuah data. Pada penjaringan data dalam penelitian ini, angka yang sering muncul pada jawaban responden (user) adalah 41,5. Pada rentang skala likert angka 41,5 memiliki nilai Baik. Artinya, secara umum responden (user) menganggap bahwa produk hasil pengembangan sudah baik dan dapat digunakan.

Penghitungan Median

Median adalah cara untuk menentukan letak tengah data setelah data disusun menurut urutan nilainya. Simbol untuk median ini yaitu Me. Median memiliki rumus yang sama dengan mencari Q2 (Kuartil 2) seperti rumus di bawah ini:

Mencari terlebih dahulu letak kelas dengan mencari hasil 𝑛

2 dengan n adalah = seluruh jumlah frekuensi. Jadi 𝑛

2 = 13

2 = 6.5 berarti kelasnya berada pada frekuensi ke 6.5 yaitu kelas 39-49 Jadi Median = tb+( 𝑛 2−𝐹 𝐹𝑚)P = 39.5+( 6.5−3 10 )5 = 21.5 Jadi mediannya ada pada angka 21.5

Interpretasi Hasil

Letak tengah yang dicari adalah antara nilai 0-50 atau skor nilai maksimal yang digunakan dalam pengambilan data tanggapan pada produk hasil pengembangan. Hasil hitung median menunjukkan angka 21,5. Artinya berada pada interval 20-29. Dengan demikian hasil hitung median menunjukkan bahwa data berdristribusi normal.

Hasil Penelitian

Hasil penelitian menemukan terkait pengembangan Rencana Persiapan Pembelajaran Kurikulum 2013 Revisi 2017 Pelajaran Bahasa Arab SMA di Kabupaten banjar, antara lain:

1. Pra penelitian

a. Guru kurang paham konsep pendekatan saintifik dalam pembelajaran Bahasa Arab. b. Guru masih mengalami kesulitan mengintegrasikan PPK, Literasi, 4C dan HOTS

dalam kegiatan pembelajaran.

c. Guru masih kesulitan dalam melakukan penilaian autentik pada proses pembelajaran.

(15)

15

a. Mengembangkan pedoman mendesain Rancangan Rencana Pembelajaran K-13 pelajaran Bahasa Arab SMA.

b. Pengembangan Rancangan Rencana Pembelajaran K-13 PPK, Literasi, 4C dan HOTS dalam kegiatan pembelajaran difokuskan pada proses pelakasanaan pembelajaran dengan mengintegrasikan pendekatan saintifik, PPK, Literasi, 4C dan HOTS dalam kegiatan pembelajaran serta penilaian autentik selama proses pembelajaran.

c. Pengembangan merancang langkah-langkah desaian RPP K-13 pelajaran Bahasa Arab mengintegrasikan pendekatan saintifik, PPK, Literasi, 4C dan HOTS dalam kegiatan pembelajaran serta pedoman penilaian autentik selama proses pembelajaran.

SIMPULAN DAN SARAN Simpulan

Ahli kurikulum menyatakan produk: Pengembangan Pedoman Desain Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kurikulum 2013 (RPP K-13) pelajaran Bahasa Arab untuk SMA, adalah: baik. Ahli desain pembelajaran menyatakan produk Pengembangan Pedoman Desain Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kurikulum 2013 (RPP K-13) pelajaran Bahasa Arab untuk SMA, adalah: sangat baik. Ahli isi pembelajaran menyatakan bahwa: Pengembangan Pedoman Desain Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kurikulum 2013 (RPP K-13) pelajaran Bahasa Arab untuk SMA, adalah: sangat baik. Kepala sekolah SMA menyatakan bahwa produk: Pengembangan Pedoman Desain Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kurikulum 2013 (RPP K-13) pelajaran Bahasa Arab untuk SMA, adalah: baik. Guru Bahasa Arab SMA menyatakan bahwa produk: Pengembangan Pedoman Desain Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kurikulum 2013 (RPP K-13) pelajaran Bahasa Arab untuk SMA, adalah: baik.

Hasil ujicoba kelompok kecil menyatakan bahwa Pedoman Desain Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kurikulum 2013 (RPP K-13) pelajaran Bahasa Arab untuk SMA adalah: baik; dan hasil ujicoba kelompok besar meyatakan bahwa Pedoman Desain Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kurikulum 2013 (RPP K-13) pelajaran Bahasa Arab untuk SMA adalah: baik. Dengan demikian “Buku Pedoman Desain Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kurikulum 2013 (RPP K-13) pelajaran Bahasa Arab untuk SMA” yang sudah dihasilkan dalam penelitian pengembangan ini layak digunakan.

Saran

(16)

16

Beberapa saran diajukan dalam memanfaatkan produk hasil pengembangan ini, antara lain:

a. Baca dengan seksama buku pedoman

b. Cermati langkah-langkan mendesain terutama pada bagian inti atau bagian proses pembelajaran

c. Perhatikan metode-metode pembelajaran dan pastikan metode yang digunakan sesuai dengan karakteristik materi yang akan diajarkan.

d. Produk hasil pengembangan ini tidak bersifat mutlak sehingga dimungkinkan untuk dikembangkan atau dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan pengguna.

2. Desimenasi

Proses penyebaran inovasi pada hasil pengembangan ini direncanakan, diarahkan dan dikelola pada forum MGMP Bahasa Arab SMA Kabupaten Banjar.

3. Pengembangan Produk

Suatu proses pembelajaran akan dikatakan berhasil apabila diawali dengan perencanaan yang sangat matang, maka setengah keberhasilan sudah tercapai, setengahnya lagi terletak pada pelaksanaan. Dalam proses pembelajaran, ketiga komponen saling berhubungan. Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) menggambarkan prosedur pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai satu kompetensi dasar yang ditetapkan. Ruang lingkup RPP paling luas mencakup 1 (satu) kompetensi dasar yang terdiri atas 1 (satu) atau beberapa indikator untuk 1 (satu) kali pertemuan atau lebih.

Perencanaan merupakan langkah yang sangat penting sebelum pelaksanaan kegiatan. Kegiatan belajar mengajar (KBM) membutuhkan perencanaan yang matang agar berjalan secara efektif. Perencanaan KBM dituangkan ke dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) atau beberapa istilah lain seperti desain pembelajaran, skenario pembelajaran. RPP memuat seluruh KD, indikator yang akan dicapai, materi yang akan dipelajari, langkah pembelajaran, waktu, media dan sumber belajar serta penilaian untuk setiap KD.

Rencana pelaksanaan pembelajaran harus dibuat agar kegiatan pembelajaran berjalan sistematis dan mencapai tujuan, tanpa rencana pelaksanaan pembelajaran kegiatan pembelajaran di kelas biasanya tidak terarah dan tidak mencapai tujuan yang diinginkan.

(17)

17 DAFTAR PUSTAKA

Borg, Walter R. & Meredith D. 1983. Gall. Educational Research An Intruduction. New York: Long Man Inc.

Kurikulum 2013 .Rasional, Kerangka, Struktur, Implementasi, dan Evaluasi Kurikulum. Jakarta: Kemendikbud.

Miles, M. B., & Hubermen, A.M. 1984. Analisis Data Qualitatif. Terjemahan oleh Tjetjep Rohendi Rohidi. Universitas Indonesia, Jakarta.

Nana S. Sukmadinata. 2012. Pengembangan Kurikulum: Teori dan Praktek, Remaja Rosdakarya: Bandung.

Permendikbud Nomor 59 Tahun 2014 A tentang-kurikulum-SMA/MA. Jakarta: Kemendikbud. Puskur Pengembangan dan Pendidikan Budaya & Karakter Bangsa. 2009. Jakarta: BP. Cipta

Jaya.

Revisi Kurikulum 2013 tahun 2017. Jakarta: Kemendikbud.

Sugiono. 2008. Metode Penelitian Pendidikan Kualitatif, Kuantitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Taba, Hilda.1962. Curriculum Development: Theory and Practice. New York: Harcourt, Brace and World, Inc.

(18)

Gambar

Tabel display data potensi dan masalah penerapan K-13
Tabel Tabel ujicoba produk kelompok kecil
Tabel nilai frekuensi
Tabel nilai tengah, frekuensi komulatif dan tepi kelas  Penghitungan Mean

Referensi

Dokumen terkait

• Oleh karena itu ekspresi gen dari masing-masing orang akan berbeda karena kebutuhan akan zat- zat gizi dari masing-masing orang juga bervariasi... Perbedaan nutrigenomik dan

Berdasarkan pengamatan dan analisis data yang telah diperoleh, dapat dinyatakan bahwa secara umum pelaksanaan kegiatan pembelajaran dengan menerapkan model

Mangkunegara (2004:67) mengungkapkan pengertian kinerja (prestasi kerja) adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam

Pendekatan bayani, burhani dan irfani dalam terminologi kontemporer sebagai pendekatan yang bersifat multidisipliner dan interdisipliner dalam memahami Islam sebagai

Surat Perintah Membayar Tambahan Uang Persediaan yang selanjutnya disebut SMP-RUP adalah surat perintah membayar yang diterbitkan oleh. PA/ Kuasa PA karena kebutuhan dananya

Berdasarkan uraian diatas, maka dapat dikatakan bahwa upaya administrasi merupakan prosedur yang sangat ideal dalam melakukan pembatalan keputusan tata usaha

Standar operasional prosedur merupakan pedoman kegiatan yang dilakukan anak dan guru dari kegiatan pelaksanaan toilet training. prosedur yang harus dipahami anak dari

Pada saat Peraturan Bupati ini mulai berlaku, maka Peraturan Bupati Karawang Nomor 100 Tahun 2016 tentang Pembentukan Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Unit