ANALISIS ZONASI KAWASAN TELUK BUNGUS DALAM
RANGKA ARAHAN PENATAAN RUANG PESISIR
KOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT
AHMAD
SEKOLAH PASCA SARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR 2009
SURAT PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis Analisis Zonasi Kawasan Teluk Bungus Dalam Rangka Arahan Penataan Ruang Pesisir Kota Padang Provinsi Sumatera Barat adalah karya saya sendiri dan belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir tesis ini.
Bogor, Januari 2009
Ahmad
ABSTRACT
AHMAD. Zoning Analysis of Bungus Bay for Spatial Planning of Coastal Area in Padang City, West Sumatera Province. Supervised by: DWI PUTRO TEJO BASKORO and DARMAWAN.
The objectives of this study are to evaluate land utilization in Bungus bay based on Regional Spatial Planning map (RTRW) and Coastal Zoning map and to set up spatial utilization by considering integration of upstream and downstream area including coastal area. To meet the objective biophysical and perception anaysis with reference to laws and regulations are performed.
Data are analized using methods of: (1) overlay, (2) descriptive analysis and (3) process hierarchical analysis. The result shows that inconsistency exists between RTRW and coastal zoning map particularly in allocating protected area. The RTRW is not fully considering biophysical condition and existing land use in allocating various land utilization. Some existing land utilizations such as Bungus harbor, mangrove are not allocated in RTRW. Whereas some land uses were placed on unsuitable land. The result also shows that institutional aspect is given higher priority with weighted score of (0,454), followed by social economy (0,246), environment (0,168), biophysical aspect (0,133). Subcriteria with the highest and the the lowest point are conflict of utilization with weighted score of (0,287) followed by land suitability (0,060), repectively.
Zoning recommendation in the study area are: (1) protected area consisting of forest protection, beach border and river, mangrove belt and coral reef, (2) cultivation area/common utilization consisting of perennial plant, seasonal plant, harbor, industry, settlement, marine tourism, mariculture, and (3) special area / shipping zones of Teluk Bungus harbor and Pertamina harbor.
RINGKASAN
AHMAD. Analisis Zonasi Kawasan Teluk Bungus Dalam Rangka Arahan Penataan Ruang Pesisir Kota Padang Provinsi Sumatera Barat. Dibimbing oleh DWI PUTRO TEJO BASKORO dan DARMAWAN.
Kawasan Teluk Bungus merupakan salah satu kawasan di Kota Padang yang memiliki sumberdaya alam dan daya dukung lingkungan yang dapat dikembangkan untuk menggerakkan perekonomian di Kota Padang. Potensi sumberdaya yang terdapat di Kawasan Teluk Bungus, meliputi sumberdaya lahan untuk aktifitas pertanian, pemukiman, industri, pelabuhan, kawasan lindung, pariwisata, dan budidaya laut. Selain sumberdaya lahan, di daerah ini juga terdapat ekosistem pesisir, yaitu terumbu karang dan mangrove. Salah satu upaya agar pemanfaatan lahan di Kawasan ini lebih terarah dan dapat memberikan manfaat baik masa sekarang, maupun masa yang akan datang maka perlu disusun zonasi setiap peruntukan ruang berdasarkan kesesuaian lahan dengan berpedoman aturan perundang-undangan.
Penelitian ini bertujuan: untuk melakukan evaluasi peruntukan ruang di Kawasan Teluk Bungus menurut Peta Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dan Peta Zonasi Pesisir serta menyusun zonasi peruntukan ruang yang memperhatikan keterpaduan hulu-hilir di wilayah darat hingga pesisir dengan pendekatan analisis biofisik dan analisis persepsi dengan berpedoman pada aturan perundang-undangan.
Teknik pengolahan dan analisis data melalui: (1) tumpang susun, (2) deskriptif, dan (3) analisis hirarkhi proses. Hasil analisis konsistensi terhadap
peruntukan ruang di Kawasan Teluk Bungus menunjukkan bahwa antara Peta RTRW dan Peta Zonasi Pesisir tidak konsisten. Selain tidak konsisten juga terjadi penyimpangan peruntukan ruang terhadap kondisi biofisik. Peruntukan kawasan di daerah penelitian terdiri dari: kawasan lindung dengan luas 3.668 ha atau 59,2 %, kawasan budidaya tanaman tahunan dengan luas 1.593 ha atau 25,6 %, dan kawasan budidaya tanaman semusim dengan luas 959,4 ha atau 15,4 %. Hasil analisis hirarkhi proses (AHP) menunjukkan bahwa sektor pertanian dan perikanan lebih prioritas dikembangkan di Kawasan Teluk Bungus, bila dibandingkan pemukiman, pariwisata, industri, dan budidaya laut (keramba jaring apung).
Arahan Zonasi di daerah penelitian, terdiri dari: (1) Kawasan lindung/konservasi, terdiri dari: hutan lindung, sempadan pantai dan sungai, hutan bakau, dan terumbu karang, (2) Kawasan budidaya/pemanfaatan umum, terdiri dari: tanaman tahunan, tanaman semusim, pelabuhan, industri, pemukiman, pariwisata pantai, budidaya keramba jaring apung, dan (3) Kawasan khusus/zona alur, terdiri dari: alur pelayaran pelabuhan Teluk Bungus dan alur pelayaran pelabuhan Pertamina.
© Hak cipta milik IPB, tahun 2009 Hak cipta dilindung Undang-undang
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan atau menyebutkan sumbernya. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik, atau tinjauan suatu masalah; dan Pengutipan tersebut tidak merugikan kepentingan yang wajar IPB
Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh Karya tulis dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB
ANALISIS ZONASI KAWASAN TELUK BUNGUS DALAM
RANGKA ARAHAN PENATAAN RUANG PESISIR
KOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT
AHMAD
Tesis
Sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Magister Sains pada
Program Studi Ilmu Perencanaan Wilayah
SEKOLAH PASCA SARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2009
Disetujui
Komisi Pembimbing
Tanggal Ujian: 27 Januari 2009 Tanggal Lulus:
Judul Tesis : Analisis Zonasi Kawasan Teluk Bungus Dalam Rangka Arahan Penataan Ruang Pesisir Kota Padang Provinsi Sumatera Barat
Nama : Ahmad
NRP : A353060201
Program Studi : Ilmu Perencanaan Wilayah
Dr. Ir. Dwi Putro Tejo Baskoro, M.Sc Ketua
Dr. Ir. Darmawan, M.Sc Anggota
Diketahui
Ketua Program Studi
Ilmu Perencanaan Wilayah Sekolah Pasca Sarjana IPB Dekan
Dr.Ir. Ernan Rustiadi, M.Agr Prof. Dr. Ir. Khairil Anwar Notodiputro, MS
Teruntuk:
Ayahanda H. Djamhari dan Ibunda Wambe
Ayahanda H. Zubaer Batubara dan Ibunda Hj. Tuti Zahara Harahap Adinda Liza Damayanti, SH
Ananda Rafie Zuhairi Ahmad
PRAKATA Assalamu’alaikum Wr.Wb
Alhamdulillah penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini dengan judul: Analisis Zonasi Kawasan Teluk Bungus Dalam Rangka Arahan Penataan Ruang Pesisir Kota Padang Provinsi Sumatera Barat. Proses penyusunan karya ilmiah ini tidak terlepas dari dukungan dan bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada:
1. Ayah dan Ibu atas segala doa dan kasih sayang yang senantiasa mengiringi langkah penulis;
2. Istri tercinta Liza Damayanti, SH dan anak tersayang Rafie Zuhairi;
3. Bapak Dr. Dwi Putro Tejo Baskoro, M.Sc dan Bapak Dr. Ir. Darmawan, M.Sc, selaku Komisi Pembimbing atas arahan dan bimbingannya;
4. Bapak Dr. Ir. Ernan Rustiadi, M.Agr beserta segenap staf pengajar dan staf administrasi Program Studi Ilmu Perencanaan Wilayah (PWL) Sekolah Pasca Sarjana IPB;
5. Pimpinan dan staf Badan Riset Kelautan dan Perikanan atas kesempatan beasiswa dan bantuan pengurusan administrasi selama penulis menempuh pendidikan di Ilmu Perencanaan Wilayah, IPB;
6. Mahasiswa Pasca Sarjana IPB, khususnya Program Studi PWL IPB Program Reguler Angkatan 2006 atas segala bantuan yang diberikan kepada penulis; 7. Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian penulisan karya ilmiah
ini.
Akhir kata semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak Wassalamu’Alaikum Wr.Wb.
Bogor, Januari 2009
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Bau-Bau pada tanggal 06 Januari 1975 dari Ayah bernama Djamhari dan Ibu bernama Wambe. Penulis merupakan putra ketujuh dari tujuh bersaudara, dan mempunyai istri bernama Liza Damayanti serta seorang putra bernama Rafie Zuhairi Ahmad.
Pendidikan Sekolah Dasar (SD) sampai Sekolah Menengah Atas (SMA) diselesaikan penulis di Kota Bau-Bau, Sulawesi Tenggara. Pendidikan sarjana ditempuh di Jurusan Teknik Geologi, Universitas Hasanuddin – Makassar yang ditamatkan pada tahun 2001.
Penulis saat ini bekerja sebagai salah satu staf di Pusat Riset Wilayah Laut dan Sumberdaya Nonhayati, Badan Riset Kelautan dan Perikanan Departemen Kelautan dan Perikanan. Pada tahun 2006, penulis memperoleh kesempatan untuk melanjutkan pendidikan Program Pascasarjana IPB pada Program Studi Ilmu Perencanaan Wilayah (PWL) melalui bantuan beasiswa pendidikan dari Badan Riset Kelautan dan Perikanan, Departemen Kelautan dan Perikanan.
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR TABEL ………. xiii
DAFTAR GAMBAR ………... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ………... xv PENDAHULUAN Latar Belakang ……….... 1 Perumusan Masalah ……….... 2 Tujuan Penelitian ……….... 3 TINJAUAN PUSTAKA Ruang dan Penataan Ruang ……….………... 4
Perencanaan Tata Ruang ………. 5
Zonasi ………... 7
Kawasan Budidaya dan Kawasan Lindung ………. 8
METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian ... 13
Jenis dan Sumber Data ... 15
Tahapan Penelitian ... 17
Analisis Data ... 17
KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN Letak Geografi dan Administrasi ... 25
Demografi dan Sosial Ekonomi... 25
Kondisi Fisik Wilayah ... 27
HASIL DAN PEMBAHASAN Konsistensi Peruntukan Ruang di Kawasan Teluk Bungus ... 35
Evaluasi Penyimpangan Peruntukan Ruang dalam RTRW berdasarkan kondisi biofisik ... 46
Peruntukan Kawasan dan Kesesuaian Lahan ... 50
Persepsi Mengenai Peruntukan Ruang di Kawasan Teluk Bungus ... 61
Arahan Zonasi di Kawasan Teluk Bungus ... 64
KESIMPULAN DAN SARAN ... 71
DAFTAR PUSTAKA ... 72
DAFTAR TABEL
Halaman
1. Jenis dan sumber data yang digunakan dalan penelitian ……….... 15
2. Kegunaan dari masing-masing software yang digunakan dalam penelitian 18 3. Kriteria kesesuaian lahan yang digunakan dalam penelitian ... 20
4. Skala perbandingan secara berpasangan (Saaty 1993) ……….. 22
5. Perbandingan jumlah, kepadatan dan laju pertumbuhan penduduk serta sex ratio di Kecamatan Bungus Teluk Kabung dan Kota Padang tahun 2006 ... 26
6. Struktur mata pencaharian penduduk tahun 2000 ... 27
7. Kondisi topografi daerah penelitian ... 28
8. Satuan lahan dan tanah yang terdapat di Kawasan Teluk Bungus ... 30
9. Luas peruntukan ruang berdasarkan Peta RTRW Kota Padang 2004-2013 di daerah penelitian ... 35
10. Luas peruntukan ruang berdasarkan Peta Zonasi Pesisir (MCRMP 2004) di Kawasan Teluk Bungus... 36
11. Konsistensi peruntukan ruang berdasarkan Peta Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dan Peta Zonasi Pesisir di Kawasan Teluk Bungus .... 41
12. Luas dari setiap penggunaan/tutupan di daerah penelitian ... 42
13. Konsistensi tutupan/penggunaan lahan terhadap RTRW ... 44
14. Peruntukan pemukiman dalam RTRW berdasarkan kelas lereng ... 46
15. Peruntukan industri dalam RTRW berdasarkan kelas lereng ... 46
16. Peruntukan perkebunan dalam RTRW berdasarkan kelas lereng ... 47
17. Peruntukan kawasan di daerah penelitian berdasarkan kriteria Departemen Pertanian dan Keputusan Presiden Nomor 32 tahun 1990 ... 50
18. Luas areal kesesuaian lahan untuk pemukiman ... 52
19. Luas areal kesesuaian lahan untuk industri ... 54
20. Luas areal kesesuaian lahan untuk budidaya keramba jaring apung (KJA) 59
21. Nilai gabungan persepsi berdasarkan aspek kriteria dalam peruntukan ruang di Kawasan Teluk Bungus ... 61
22. Persepsi berdasarkan aspek sub kriteria dalam peruntukan ruang di Kawasan Teluk Bungus ... 62
23. Prioritas peruntukan ruang di Kawasan Teluk Bungus ... 62
DAFTAR GAMBAR
Halaman 1. Hirarkhi perencanaan pengelolaan wilayah pesisir (Departemen Kelautan
dan Perikanan 2008) ……….. 6
2. Lokasi daerah penelitian ………..………..………... 14
3. Diagram alir pendekatan penelitian ……….. 16
4. Tahapan analisis penetapan kawasan ... 19
5. Struktur hirarkhi prioritas arahan peruntukan ruang ……….. 23
6. Singkapan batuan vulkanik yang termasuk dalam Formasi Tufa Kristalin (QTt) di daerah penelitian ………... 29
7. Profil tanah yang terdapat di daerah penelitian ... 31
8. Tipe pantai di daerah penelitian. ... 33
9. Peta Rencana Pemanfaatan Lahan di daerah penelitian (RTRW Kota Padang 2004-2013) ... 37
10. Peruntukan ruang berdasarkan Peta Zonasi Pesisir di daerah penelitian (MCRMP 2004) ... 38
11. Konsistensi antara Peta RTRW (RTRW Kota Padang 2004-2013) dan Peta Zonasi Pesisir (MCRMP 2004) mengenai peruntukan ruang di Kawasan Teluk Bungus ... 40
12. Kondisi penggunaan/ tutupan lahan di Kawasan Teluk Bungus ... 43
13. Perbandingan luas peruntukan ruang dalam RTRW, Peta Zonasi Pesisir dan Penggunaan/ Tutupan Lahan ... 45
14. Inkonsistensi peruntukan ruang antara Peta RTRW dengan Penggunaan/ Tutupan Lahan di daerah penelitian ... 48
15. Evaluasi peruntukan ruang antara Peta Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW Kota Padang 2004-2013) dengan kelas lereng ... 49
16. Peta Peruntukan Kawasan di daerah penelitian ... 51
17. Peta Kesesuaian Lahan untuk pemukiman di daerah penelitian ... 53
18. Peta kesesuaian Lahan untuk industri di daerah penelitian ... 55
19. Peta Kesesuaian Lahan untuk pelabuhan di daerah penelitian ... 57
20. Peta Kesesuaian pariwisata pantai di daerah penelitian ... 58
21. Peta Kesesuaian Lahan untuk budidaya keramba jaring apung ... 60
22. Nilai persepsi peruntukan ruang di Kawasan Teluk Bungus ... 63
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
1. Peta Satuan Lahan daerah penelitian ...………. 76
2. Peta Kelas Lereng daerah penelitian ... 77
3. Peta Geologi daerah penelitian ……….……….. 78
4. Peta Kedalaman Laut daerah penelitian …………... 79
5. Peta Sebaran Sedimen Dasar Laut daerah penelitian ... 80
6. Peta Karakteristik Pantai daerah penelitian ... 81
7. Rata-rata curah hujan dan banyaknya hari hujan bulanan dan tahunan di Kawasan Teluk Bungus - Kota Padang (2006) ... 82
8. Rata-rata iklim tahunan di Kawasan Teluk Bungus (2006) ... 82
9. Kriteria kawasan lindung menurut Keputusan Presiden Nomor 32 Tahun 1990) ... 83
10. Kriteria kawasan budidaya tanaman tahunan (Keputusan Presiden Nomor 32 Tahun 1990) ... 84
11. Kriteria kawasan budidaya tanaman semusim (Keputusan Presiden Nomor 32 Tahun 1990) ... 84
12. Klasifikasi dan nilai skor kelerengan lapangan ... 85
13. Klasifikasi dan nilai skor jenis tanah menurut kepekaannya terhadap erosi 85
14. Klasifikasi dan nilai skor intensitas hujan harian rata-rata ... 85
15. Penentuan dan klasifikasi kawasan ... 85
16. Kriteria kesesuaian lahan untuk kawasan pemukiman ... 86
17. Kriteria kesesuaian lahan untuk kawasan pelabuhan ... 86
18. Kriteria kesesuaian lahan untuk kawasan pariwisata pantai ... 87
19. Kriteria kesesuaian lahan untuk kawasan industri ... 87
20. Kriteria kesesuaian lahan untuk keramba jaring apung (KJA) ... 88
21. Klasifikasi konsistensi peruntukan ruang antara Peta Zonasi Pesisir (MCRMP 2004) dengan Peta Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW Kota Padang 2004 – 2013) ... 88
22. Klasifikasi konsistensi peruntukan ruang antara penggunaan/ tutupan lahan dengan Peta Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) ... 88
23. Klasifikasi konsistensi peruntukan ruang untuk pemukiman dan industri dalam Peta Rencana Tata Ruang Wilayah dengan kondisi biofisik ... 89
24. Klasifikasi konsistensi peruntukan ruang untuk perkebunan dalam Peta Rencana Tata Ruang Wilayah dengan kondisi biofisik ... 89
25. Daftar responden analisis persepsi arahan dan prioritas peruntukan ruang di Kawasan Teluk Bungus ……….. 89
26. Klasifikasi zona berdasarkan Undang-Undang Tata Ruang No. 26 Tahun 2007 dan Undang-Undang No. 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil ... 90
27. Deskripsi tanah di daerah penelitian ... 91
28. Padanan nama tanah di daerah penelitian ………... 93
29. Data kualitas air laut di Teluk Bungus tahun 2006 ……… 94