• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II TINJAUAN PUSTAKA"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

14 II.1. Sistem

Definisi sistem sesuai dengan konteks dimana pengertian sistem itu digunakan. Berikut akan diberikan beberapa definisi sistem secara umum :

1. Kumpulan dari bagian-bagian yang bekerja sama untuk mencapai tujuan yang sama.

2. Sekumpulan obyek - obyek yang saling berelasi dan berinteraksi serta hubungan antar obyek bisa dilihat sebagai satu kesatuan yang dirancang untuk mencapai satu tujuan.

Dengan demikian, secara sederhana sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur atau variabel - variabel yang saling terorganisasi, saling berinteraksi dan saling bergantung satu sama lain (Hanif Al Fatta; 2007 : 3).

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi yang saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Berikut ini adalah komponen-komponen sistem :

1. Batas sistem (Boundry) merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem lainnya.

2. Lingkungan luar sistem (Environment) dari suatu sistem adalah apapun yang diluar batas sistem yang mempengaruhi operasi sistem.

(2)

3. Penghubung sistem (Interface) merupakan media pendukung antara satu subsistem dalam subsistem yang lainnya.

4. Masukan sistem (Input) adalah energi yang dimasukkan kedalam sistem.

5. Keluaran sistem (Output) adalah hasil dari sistem yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna.

6. Pengolahan Sistem: Suatu sistem mempunyai suatu bagian pengolahan yang akan merubah masukan menjadi keluaran.

7. Sasaran Sistem: Jika suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan nada gunanya.

II.2. Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support System)

DSS merupakan sistem informasi interaktif yang menyediakan informasi, pemodelan, dan pemanipulasian data (Kusrini, 2007:15). Sistem ini digunakan untuk membantu pengambilan keputusan dalam situasi yang semi terstruktur dan situasi yang tidak terstruktur, dimana seorang pun tahu secara pasti bagaimana keputusan seharusnya dibuat.

DSS biasanya dibangun untuk mendukung solusi atas suatu masalah atau untuk mengevaluasi suatu peluang. Aplikasi DSS menggunakan data, memberikan antarmuka pengguna yang mudah dan dapat menggabungkan pemikiran pengambilan keputusan.

Tujuan dari DSS adalah (Kusrini,2007:15) :

1. Membantu manajer dalam pengambilan keputusan atas masalah semi terstruktur.

(3)

2. Memberikan dukungan atas pertimbangan amanjer dan bukunya dimaksudkan untuk menggantikan fungsi manajer.

3. Meningkatkan efektifitas keputusan yang diambil manajer lebih dari pada perbaikan efesiensinya.

4. Kecepatan komputasi. Komputer memungkinkan para pengambilan keputusan untuk melakukan banyak komputasi secara cepat dengan biaya yang rendah.

5. Peningkatan produktivitas. 6. Dukungan Kualitas. 7. Berdaya saing.

8. Mengatasi keterbatasan kognitif dalam pemrosesan dan penyimpanan.

Selain manfaat, Sistem Pendukung Keputusan juga memiliki beberapa kelemahan, dari diantaranya :

1. Promosi Sementara, Seorang karyawan untuk sementara karena adanya karyawan kosong diisi.

2. Promosi Tetap, Seorang karyawan dipromosikan dari suatu karyawan yang lebih tinggi karena karyawan tersebut telah memenuhi syarat untuk dipromosikan, sifat promosi ini adalah tetap.

3. Promosi Kecil, Seorang Karyawan dari karyawan yang tidak sulit dipindahkan ke jabatan yang sulit meminta keterampilan tertentu, tetpi tidak disertai dengan peningkatan wewenangan, tanggung jawab dan gaji.

(4)

4. Promosi Kering, Seorang karyawan yang lebih tinggi disertai dengan peningkatan pangkat, wewenang, dan tanggung jawab tetapi tidak disertai dengan promosi karyawan.

Sistem Pendukung Keputusan memiliki beberapa ciri - ciri, diantanya sebagai berikut :

1. Sistem Pendukung Keputusan ditujukan untuk membantu keputusan - keputusan yang kurang terstruktur dan umumnya dihadapi oleh para manajer yang berada di tingkat puncak.

2. Sistem Pendukung Keputusan merupakan gabungan antara kumpulan model kualitatif dan kumpulan data.

3. Sistem Pendukung Keputusan memiliki fasilitas interaktif yang dapat mempermudahkan hubungan antara manusia dengan komputer.

4. Sistem Pendukung keputusan bersifat luwes dan dapat menyesuaikan dengan perubahan-perubahan yang terjadi.

Konsep dasar Sistem Pendukung Keputusan meliputi tiga hal sebagai berikut ini :

1. Sistem Pendukung Keputusan dirancang untuk mendukung seluruh tahap pengambilan keputusan mulai dari mengidentifikasi masalah.

2. Memilih data relevan, dan

3. Menentukan pendekatan yang digunakan dalam proses pengambilan keputusan,sampai mengevaluasi pemilihan alternatif.

(5)

Aplikasi sistem pendukung keputusan bisa terdiri dari beberapa subsistem, yaitu :

1. Subsistem Manajemen Data

Susbsistem Manajemen Data memasukkan satu database yng berisi data yang relevan untuk situasi dan dikelola oleh perangkat lunak yang disebut sistem manajemen database (DBMS).

2. Subsistem Manajemen Modal

Merupakan paket perangkat lunak yang memasukkan model keuangan, statistik, ilmu manajemen, atau model kuantatif lain yang memberikan kapabilitas analitik dan manajemen perangkat lunak yang tepat.

3. Subsistem Antarmuka Pengguna

Pengguna berkomunikasi dengan memerintahkan sistem pendukung keputusan melalui subsistem tersebut.

4. Subsistem Manajemen Berbasis Pengetahuan

Subsistem tersebut mendukung semua subsistem lain atau bertindak langsung sebagai suatu komponen independen dan bersifat opsional.

Secara garis besar DSS dibangun oleh tiga komponen besar, yaitu : 1. Database

2. Model Base 3. Software System

Sistem database berisi kumpulan dari semua data bisnis yang dimiliki perusahaan, baik yang berasal dari transaksi sehari - hari, maupun data besar. Untuk keperluan DSS, diperlukan data yang relevan dengan permasalahan yang

(6)

hendak dipecahkan melalui simulasi. Komponen kedua adalah Model Base atau suatu model yang mereprentasikan permasalahan kedalam format kuantatif sebagai dasar simulasi atau pengambilan keputusan termasuk didalamnya tujuan dari permasalahan, komponen - komponen terkait, batasan-batasan yang ada. Kedua komponen tersebut kemudian disatukan dalam komponen ketiga yaitu Software System, setelah sebelumnya direprentasikan dalam bentuk model yang dimengerti komputer.

II.3. Pengertian Promosi Karyawan

Promosi Karyawan adalah hal yang menjadi impian setiap karyawan. Menurut Prof. Sondang p. Siagian (2009:169), Promosi Karyawan adalah pemindahan karyawan, dari suatu jabatan / tempat kepada karyawan lain yang lebih tinggi serta diikuti oleh tugas, tanggung jawab, dan wewenang yang tinggi dari karyawan yang diduduki sebelumnya. Dan pada umumnya promosi yang diikuti dengan peningkatkan income serta fasilitas yang lain. Penghargaan atas hasil kinerja biasanya dinyatakan dalam bentuk promosi karyawan. Seorang karyawan memandang promosi sebgai sesuatu yang paling menarik dibandingkan dengan komperensasi lain hal ini disebabkan karena promosi karyawan dinaikan karyawan dari posisi yang rendah ke posisi yang lebih tinggi kenaikan gaji dan tanggung jawab bisanya turut menertai promosi karyawan.

(7)

Menurut Henry Simamora (1999:587) manfaat dari promosi karyawan adalah sebagai berikut:

1. Promosi karyawan memungkinkan perusahaan untuk mendayagunakan keahlian dan kemampuan karyawan setinggi mungkin.

2. Promosi karyawan seringkali diberikan mengimbali karyawan yang berkinerja sangat baik. Karyawan yang dihargai promosi karyawan akan termotivasi untuk memberikan kinerja yang lebih tinggi lagi jika mereka merasa bahwa kinerja yang efektif menyebabkan promosi karyawan.

3. Riset memperlihatkan bahwa kesempatan untuk promosi karyawan dan tingkat kepuasan kerja yang sangat tinggi berkorelasi secara signifikan. Sistem promosi karyawan yang efektif dapat menyebabkan efisiensi organisasional yang lebih besar dan tingkat moral kerja karyawan yang tinggi.

Menurut Mangkuprawira (2004:196), promosi karyawan memiliki manfaat baik bagi perusahaan maupun karyawan, antara lain :

1. Promosi dapat memungkinkan perusahaan memanfaatkan kemampuan karyawan untuk memperluas usahanya.

2. Promosi dapat mendorong tercapainya kinerja karyawan yang baik. Karyawan umumnya berupayah melakukan pekerjaan sebaik mungkin jika mereka percaya bahwa kinerja tinggi mengarah pada adanya promosi. 3. Terdapat korelasi signifikan antara kesempatan untuk kenaikan pangkat dan

(8)

Menurut Prof. Sondang P.Siagian (2009), syarat - syarat promosi adalah sebagai berikut:

1. Pengalaman

Dengan pengalaman yang lebih banyak diharapkan kemampuan yang lebih tinggi, ide - ide yang lebih banyak dan sebagainya.

2. Tingkat pendidikan

Ada juga perusahaan yang mensyaratkan minimal pendidikan untuk dapat dipromosikan pada karyawan tertentu. Alasannya adalah bahwa dengan pendidikan yang lebih tinggi diharapkan pemikiran yang lebih baik.

3. Loyalitas

Dengan loyalitas yang tinggi dapat diharapkan antara lain tanggung jawab yang lebih besar.

4. Kejujuran

Untuk promosi karyawan tertentu mungkin masalah kejujuran merupakan syarat yang penting. Misalnya untuk karyawan kasir pada umumnya syarat kejujuran merupakan syarat utama yang harus diperhatikan.

5. Tanggung jawab

Kadang-kadang sering kali suatu perusahaan diperlukan suatu tanggung jawab yang cukup besar, sehingga masalah tanggung jawab merupakan syarat utama untuk promosi karyawan.

6. Kepandaian bergaul

Misalnya karyawan untuk salesman adalah sangat penting untuk menetapkan kepandaian bergaul sebagai suatu syarat promosi karyawan.

(9)

7. Prestasi kerja

Pada umumnya setiap perusahaan selalu mencantumkan syarat untuk prestasi kinerjanya.

8. Inisiatif dan kreatif

Untuk syarat promosi karyawan terhadap jabatan tertentu, mungkin syarat tingkat inisiatif dan kreatif merupakan syarat yang harus diperhatikan. Hal ini disebabkan karena untuk jabatan tersebut sangat diperlukan inisiatif dan kreatif.

II.4. AHP (Analytical Hierarchy Process)

AHP (Analytical Hierarchy Process) adalah merupakan suatu model pendukung keputusan yang dikembangkan oleh Thomas L. Saaty. Model pendukung keputusan ini akan menguraikan masalah multi faktor atau multi kriteria yang kompleks menjadi suatu hirarki, menurut Saaty (1993), hirarki didefinisikan sebagai suatu representasi dari sebuah permasalahan yang kompleks dalam suatu struktur multi level dimana level pertama adalah tujuan, yang diikuti level faktor, kriteria, sub kriteria, dan seterusnya ke bawah hingga level terakhir dari alternatif. Dengan hirarki, suatu masalah yang kompleks dapat diuraikan ke dalam kelompok - kelompoknya yang kemudian diatur menjadi suatu bentuk hirarki sehingga permasalahan akan tampak lebih terstruktur dan sistematis.

AHP sering digunakan sebagai metode pemecahan masalah dibanding dengan metode yang lain karena alasan - alasan sebagai berikut :

1. Struktur yang berhirarki, sebagai konsekuesi dari kriteria yang dipilih, sampai pada subkriteria yang paling dalam.

(10)

2. Memperhitungkan validitas sampai dengan batas toleransi inkonsistensi berbagai kriteria dan alternatif yang dipilih oleh pengambil keputusan.

3. Memperhitungkan daya tahan output analisis sensitivitas pengambilan keputusan.

Layaknya sebuah metode analisis, AHP pun memiliki kelebihan dan kelemahan dalam system analisisnya. Kelebihan - kelebihan analisis ini adalah : 1. Kesatuan (Unity)

AHP membuat permasalahan yang luas dan tidak terstruktur menjadi suatu model yang fleksibel dan mudah dipahami.

2. Kompleksitas (Complexity)

AHP memecahkan permasalahan yang kompleks melalui pendekatan sistem dan pengintegrasian secara deduktif.

3. Saling ketergantungan (Inter Dependence)

AHP dapat digunakan pada elemen - elemen sistem yang saling bebas dan tidak memerlukan hubungan linier.

4. Struktur Hirarki (Hierarchy Structuring)

AHP mewakili pemikiran alamiah yang cenderung mengelompokkan elemen sistem ke level-level yang berbeda dari masing-masing level berisi elemen yang serupa.

5. Pengukuran (Measurement)

AHP menyediakan skala pengukuran dan metode untuk mendapatkan prioritas.

(11)

6. Konsistensi (Consistency)

AHP mempertimbangkan konsistensi logis dalam penilaian yang digunakan untuk menentukan prioritas.

7. Sintesis (Synthesis)

AHP mengarah pada perkiraan keseluruhan mengenai seberapa diinginkannya masing - masing alternatif.

Tiga Prinsip – prinsip memecahkan persoalan dengan AHP, yaitu prinsip menyusun hirarki, prinsip menentukn prioritas, dan prinsip mengukur konsistensi (Kusrini, 2005).

Ada dua cara dalam mendapatkan tingkat keyakinan dari sebuah metode AHP, yaitu:

1. Metode AHP‟ Mencari nilai Consistency Index (CI) yaitu dengan Persamaaan :

……….. 1

Keterangan :

 CI = Consistency Index

 λmaks - n = Nilai rata-rata dari keseluruhan kriteria subkriteria

 n = Jumlah matrik perbandingan suatu kriteria subkriteria

(12)

2. Metode AHP‟Mencari Consistency Ratio (CR) dengan mengacu pada nilai index random dengan persamaan :

……… 2 Keterangan :

 CR = Consistency Ratio

 CI = Consistemcy Index

 RI = Random Indeks

3. Metode AHP‟ Melakukan perhitungan nilai keseluruhan dari alternatif suatu subkriteria, yaitu dengan melakukan penggabungan antara metode AHP seperti pada persamaan :

……… 3 Keterangan :

Vi = Nilai keseluruhan dari alternatif pilihan suatu Subkriteria.

WJ = TPV (Bobot Prioritas) Subkriteria yang didapat dengan menggunakan metode AHP.

Xij = Nilai alternative pilihan subkriteria i = Alternatif pilihan

(13)

j = Subkriteria

4. Dengan cara yang mewawancarai seorang sistem pendukung keputusan Nilai Consistency Index (CI) didapat dari interprestasi “term” dari SPK, yang diubah menjadi nilai Consistency Ratio (CR) tertentu.

Kelebihan dari metode AHP adalah:

1. Struktur yang berhierarki sebagai konskwensi dari kriteria yang dipilih sampai pada sub-sub kriteria yang paling dalam.

2. Memperhitungan validitas sampai batas toleransi inkonsentrasi sebagai kriteria dan alternatif yang dipilih oleh para pengambil keputusan.

3. Memperhitungkan daya tahan atau ketahanan output analisis sensitivitas pengambilan keputusan.

Sedangkan kekurangan metode AHP adalah:

1. Ketergantungan Model AHP pada input utamanya.Input utama ini berupa persepsi seorang ahli sehingga dalan hal ini melibatkan subyektifitas sang ahli selain itu juga model menjadi tidak berarti jika ahli tersebut memberikan penilaian yang keliru.

2. Metode AHP ini hanya metode matematis tanpa ada pengujian secara statistik sehingga tidak ada batas kepercayaan dari kebenaran model yang terbentuk.

(14)

II.5. Database

Database (Basis Data) adalah suatu pengorganisasian sekumpulan data yang saling terkait sehingga memudahkan aktivitas untuk memperoleh informasi. Basis data dimaksudkan untuk mengatasi problem pada sistem yang memakai pendekatan berbasis berkas (Abdul Kadir ; 2003 : 254).

Elemen - elemen data di suatu berkas (file) database harus digunakan untuk membuat suatu output. Demikian juga input yang direkam di database, file - file database harus mempunyai elemen - elemen yang menampung input yang dimasukkan.

Hirarki atau tingkatan data dalam database yaitu : 1. Database

Suatu Database menggambarkan data yang saling berhubungan antara satu dengan yang lainnya.

2. File

Suatu File menggambarkan satu kesatuan data yang sejenis, dimana kumpulan dari file membentuk suatu database.

3. Record

Suatu Record menggambarkan suatu unit data individu yang tertentu dimana kumpulan dari record membentuk suatu field.

4. Field

Suatu Field menggambarkan suatu atribut dari Record yang menunjukan suatu item dari data seperti nama, alamat, dimana kumpulan dari field membentuk suatu record.

(15)

5. Byte

Merupakan atribut dari Field yang berupa huruf yang membentuk nilai dari sebuah field.

6. Bit

Merupakan bagian terkecil dari data secara keseluruhan yaitu berupa karakter ASCII (American Standart Code Form Information Interchange) nol atau satu yang merupakan komponen pembentuk Byte.

II.6. UML (Unified Modelling Language)

UML (Unified Modelling Language) adalah salah satu alat bantu yang sangat handal di dunia pengembangan sistem yang berorientasi objek. Hal ini disebabkan karena UML menyediakan bahasa pemodelan visual yang memungkinkan bagi pengembangan sistem untuk membuat cetak biru atas visi mereka dalam bentuk yang baku, mudah dimengerti serta dilengkapi dengan mekanisme yang efektif untuk berbagi (Sharing) dan mengkomunikasikan rancangan dengan baik (Munawar;2005:17).

UML merupakan kesatuan bahasa pemodelan yang dikembangkan oleh Booch, Object Modeling Technique (OMT) dan object Oriented Engineering (OOSE). Metode Booch dari Grady Booch sangat terkenal dengan nama metode Design Object Oriented. Metode ini menjadikan proses analisis dan design ke dalam empat tahapan iteratif, yaitu: identifikasi kelas-kelas dan objek-objek, identifikasi semantik dari hubungan objek dan kelas tersebut, perincian interface dan implementasi. Keunggulan metode Booch adalah pada detil dan kayanya

(16)

dengan notasi dan elemen. Pemodelan OMT yang dikembangkan oleh Rumbaugh didasarkan pada analisis terstruktur dan pemodelan entity - relationship. Tahapan utama dalam metodologi in adalah analisis, desain sistem, desain objek dan impelmentasi. Keunggulan motode ini adalah dalam penotasian yang mendukung semua konsep OO. Metode OOSE dari Jacobson lebih memberi penekanan dan use case. OOSE memiliki tiga tahapan yaitu membuat model requirement dan analisis, desain dan implementasi dan model pengujian (test Model). Keunggulan metode ini adalah mudah dipelajari karena memiliki notasi yang sederhana namun mencangkup seluruh tahapan dalam rekayasa perangkat lunak.

Dengan UML, metode Booch, OMT dan OOSE digabungkan dengan membuang elemen - elemen yang tidak praktis ditambah dengan elemen - elemen dari metode lain yang lebih efektif dan elemen - elemen baruyang belum ada pada metode terdahulu sehingga UML lebih ekspresif dan seragam daripada metode lainnya. Unsur - unsur yang membentuk UML ditunjukkan dalam Gambar II.1

Gambar II.1. Unsur-unsur yang membentuk UML (Sumber : Munawar;2005:18)

(17)

UML adalah hasil kerja dari konsorsium berbagai organisasi yang berhasil dijadikan sebagai standar baku dalam OOAD (Object Oriented Analysis dan Design ). UML tidak hanya dominan dalam penotasian di lingkungan OO tetapi juga populer di luar lingkungan OO. Ada tiga karakter penting yang melekat di UML yaitu sketsa, cetak biru dan bahasa pemrograman. Sebagai sebuah sketsa UML bisa berfungsi sebagai sebuah cetak biru kerena sangat lengkap dan detail. Dengan cetak biru ini maka akan bisa diketahui informasi detail tentang coding program (Forward engineering) atau bahkan membaca program dan mengiterpretasikannya kembali ke dalam diagram (reverse engineering). Reverse engineering sangat berguna pada situasi dimana kode program yang tidak terdokumentasi asli hilang atau bahkan belum dibuat sama sekali. Sebagai bahasa pemrogaraman, UML dapat menterjemahkan diagaram yang ada di UML menjadi kode program siap untuk dijalankan.

UML dibangun atas model 4+1 view. Model ini didasarkan pada fakta bahwa struktur sebuah sistem dideskripsikan dalam view dimana salah satu diantaranya use case view. Use case view ini memegang peran khusus untuk mengintegrasikan content ke view yang lain. Model 4+1 view ditunjukkan pada gambar II.2

Gambar II.2. Model 4+1 View (Sumber : Munawar ; 2005 : 20)

(18)

Kelima view tersebut tidak berhubungan dengan diagram yang dideskripsikan di UML. Setiap view berhubungan dengan perspektif tertentu dimana sistem akan diuji. View yang berbeda akan menekankan pada aspek yang berbeda dari sistem yang mewakili tentang sistem bisa dibentuk dengan menggabungkan informasi-informasi yang ada pada kelima view tersebut.

Use case view mendefinisikan perilaku eksternal sistem. Hal ini menjadi daya tari bagi end user, analis dan tester. Pandangan ini mendefinisikan kebutuhan sistem karena mengandung semua view yang lain yang mendeskripsikan aspek-aspek tertentu dari peran dan sering dikatakan yang mendrive proses pengembangan perangkat lunak.

Design view mendeskripsikan struktur logika yang mendukung fungsi-fungsi yang dibutuhkan di use case. Design view ini berisi definisi komponen program, class - class utama bersama-sama dengan spesifikasi data, perilkau dan interaksinya. Informasi yang terkandung di view ini menjadi perjatian para programer karena menjelaskan secara detil bagaimana fungsionalitas sistem akan diimplementasikan.

Implementasi view menjelaskan komponen - komponen fisik dari sistem yang akan dibangun. Hal ini berbeda dengan komponen logik yang dideskripsikan pada design view. Termasuk disini diantaranya file exe, library dan database. Informasi yang ada di view dan integrasi sistem.

Proses view berhubungan dengan hal - hal yang berkaitan dengan concurrency do dalam sistem. Sedangkan deployment view menjelaskan bagaimana komponen - komponen fisik didistribusikan ke lingkungna fisik seperti

(19)

jaringan komputer dimana sistem akan dijalankan. Kedua view ini menunjukkan kebutuhan non fungsional dari sistem seperti toleransi kesalahan dan hal - hal yang berhubungan dengan kinerja (Munawar;2005:17-21).

Terdapat Beberapa Digunakan Pada Metode UML, yaitu sebagai berikut : 1. Use Case Diagram

Use case adalah deskripsi fungsi dari sebuah sistem dari perspektif pengguna. Use case bekerja dengan cara deskripsikan tipikal interaksi antara user (pengguna) sebuah sistem dengan sistemnya sendiri melalui sebuah cerita bagaimana sebuah sistem dipakai. Urutan langkah-langkah yang menerangkan antara pengguna dan sistem disebut scenario. Setiap scenario mendeskripsikan urutan kejadian. Setiap urutan diinisialisasi oleh orang, sistem yang lain, perangkat keras atau urutan waktu. Dengan demikian secara singkat bisa dikatakan use case adalah serangkaian scenario yang digabungkan bersama - sama oleh tujuan umum pengguna.

Dalam pembicaraan tentang use case, pengguna biasanya disebut dengan actor. Actor adalah sebuah peran yang bisa dimainkan oleh pengguna dalam interaksinya dengan sistem.

Model use case adalah bagai dari model requirement. Termasuk disini adalah problem domain object dan penjelasan tentang user interface. Use case memberikan spesifikasi fungsi-fungsi yang ditawarkan oleh sistem dari perspectif user.

(20)

Notasi use case menunjukkan 3 aspek dari sistem yaitu actor use case dan system/sub system boundary. Actor mewakili peran orang, system yang lain atau alat ketika berkomunikasi dengan use case. Ilustrasi actor, usecase dan system ditunjukkan pada gambar II.3

Gambar II.3. Use Case Diagram (Sumber : Munawar;2005:64)

Untuk mengidentifikasi actor, harus ditentukan pembagian tenaga kerja dan tugas-tugas yang berkaitan dengan peran pada konteks targer sistem. Actor adalah abstraction dari orang dan sistem yang lain yang mengaktifkan fungsi dari target sistem. Orang atau sistem bisa muncul dalam beberapa peran. Perlu dicatat bahwa actor berinteraksi dengan use case, tetapi tidak memiliki kontrol atas use case.

Use case adalah abstraksi dari interaksi antara sistem dan actor. Oleh karena itu sangat penting untuk memilih abstraksi yang cocok. Use case dibuat berdasarkan keperluan actor. Use case harus merupakan „apa‟ yang dikerjakan software aplikasi, bukan „bagaimana‟ software aplikasi mengerjakannya. Setiap use case harus diberi nama yang menyatakan apa hal yang dicapai dari hasil interaaksinya dengan actor. Namun use case boleh terdiri dari beberapa kata dan tidak boleh ada dua use case yang memiliki nama yang sama (Munawar;2005:63-66).

(21)

2. Class Diagram

Class adalah sebuah spesifikasi yang jika diinstansiasi akan menghasilkan sebuah objek dan merupakan inti dari pengembangan dan desain berorientasi objek. Class menggambarkan keadaan (atribut / properti) suatu sistem, sekaligus menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut (metoda / fungsi). Class diagram menggambarkan struktur dan deskripsi class, package dan objek beserta hubungan satu sama lain seperti containment, pewarisan, asosiasi, dan lain-lain. Class memiliki tiga area pokok :

a. Nama kelas b. Atribut c. Metode

Atribut dan metode dapat memiliki salah satu sifat berikut : a. Private, tidak dapat dipanggil dari luar class yang bersangkutan. b. Protected, hanya dapat dipanggil oleh class yang bersangkutan. c. Public, dapat dipanggil oleh siapa saja.

Class dapat merupakan implementasi dari sebuah interface, yaitu class abstrak yang hanya memiliki metode. Interface tidak dapat langsung diinstansiasikan, tetapi harus diimplementasikan dahulu menjadi sebuah class. Contoh diagram class dapat dilihat pada gambar II.4 dibawah ini:

(22)

Gambar II.4. Class Diagram (Sumber : Munawar;2005:220)

3. Activity Diagram

Activity Diagram adalah teknik untuk mendiskripsikan logika prosedural, proses bisnis dan aliran kerja dalam banyak kasus. Activity Diagram mempunyai peran seperti halnya flowchart, akan tetapi perbedaannya dengan flowchart adalah activity diagram bisa mendukung perilaku paralel sedangkan flowchart tidak bisa. Adapun simbol activity diagram dapat dilihat pada tabel II.2 :

Tabel II.1. Simbol Activity Diagram

Notasi Keterangan

Titik Awal Titik Akhir Activity

(23)

Forkdigunakan untuk menunjukkan kegiatan yang dilakukan secara paralel atau untuk

menggabungkan dua kegiatan paralel menjadi satu Rakemenunjukkan adanya dekomposisi

Tanda waktu Tanda pengiriman Tanda penerimaan

Aliran Akhir (Flow Final)

(Sumber : Munawar;2005:110)

4. Sequence Diagram

Sequence diagram digunakan untuk menggambarkan perilaku pada sebuah sekenario. Diagram ini menunjukkan sejumlah contoh objek dan pesan yang diletakkan diantaran objek - objek ini di dalam use case.

Komponen utama sequence diagram terdiri atas objek yang ditulisakan dengan kotak segiempat bernama. Messege diwakili oleh garis dengan tanda panah dan waktu yang ditunjukkan dengan progress vertical.

a. Objek / participant

Objek diletakkan di dekat bagian atas diagram dengan urutan dari kiri ke kanan. Mereka diatur dalam urutan guna menyederhanakan diagram. Setiap participant dihubungkan dengan garis titik-titik yang disebut lifeline. Sepanjang lifeline ada kotak yang disebut activation. Activation mewakili sebuah eksekusi

(24)

operasi dari participant. Panjang kotak ini berbanding lurus dengan durasi activation. Bentuk participant dapat dilihat pada gambar II.5

Gambar II.5. Bentuk Participant (Sumber : Munawar;2005:88) b. Messege

Sebuah messsage bergerak dari satu participant ke participant yang lain dan dari satu lifeline ke lifeline yang lain. Sebuah participant bisa mengirim sebuah message kepada dirinya sendiri. Sebuah message bisa jadi simple, synchronous atau asynchoronous. Message yang simple adalah sebuah perpindahan (transfer), contoh dari satu participant ke participantyang lainnya. Jika sebuah participant mengirimkan sebuah messagae tersebut akan ditunggu sebelum diproses dengan urusannya. Namun jika message asynchoronous yang dikirimkan, maka jawabannya atas message tersebut tidak perlu ditunggu. Simbol message pada sequnence diagram dapat dilihat pada gambar II.6

Gambar II.6. Bentuk Messege (Sumber : Munawar,2005:88)

(25)

c. Time

Time adalah diagram yang mewakili waktu pada arah vertikal. Waktu dimulai dari ata ke bawah. Message yang lebih dekat dari atas akan dijalankan terlebih dahulu dibanding message yang lebih dekat ke bawah.

Terdapat dua dimensi pada sequence diagram yaitu dimensi dari kiri ke kanan menunjukkan tata letak participant dan dimensi dari atas ke bawah menunjukkan lintasan waktu. Simbol-simbol yang ada pada sequence diagram ditunjukkan pada gambar II.7

Gambar II.7. Sequence Diagaram (Sumber : Munawar,2005:89)

II.7. ERD (Entity Relationship Diagram)

ERD (Entity Relationship Diagram) dikembangkan berdasarkan teori himpunan dalam bidang matematika. ERD (Entity Relationship Diagram) digunakan untuk pemodelan basis data relasional. Sehingga jika penyimpanan

(26)

basis data menggunakan OODBMS maka perancangan basis data perlu menggunakan ERD (Entity Relationship Diagram) (Rosa A.S-M. Shalahuddin;2011:49).

II.7.1. Simbol-simbol ERD ( Entity Relationship Diagram )

Adapaun simbol-simbol ERD (Entity Relationship Diagram) ditunjukkan pada tabel II.3

Tabel II.2. Simbol-simbol ERD (Entity Relationship Diagram)

Simbol Deskripsi

Entitas/ entity Entitas merupakan data inti yang akan disimpan; bakal tabel pada basis data

Atribut Field atau kolom data yang perlu disimpan dalam suatu entitas

Atribut kunci primer Field atau kolom data yang butuh disimpan dalam suatu entitas dan digunakan sebagai kunci akses record yang diinginkan; biasanya berupa id

Atribut multinal/ multivalue Field atau kolom data yang butuh disimpan dalam suatu entitas yang dapat memiliki nilai lebih dari satu

Relasi Relasi yang menghungkan antarentitas; relasi biasanya diawali dengan kata kerja

Nama_entitas

Nama_atribut

Nama_kunci Primer

Nama_atribut

(27)

Asosiasi/ Association

1 0..*

Penghubung antar relasi dan entitas dimana di kedua ujungnya memiliki multiplicity kemungkinan jumlah pemakaian

(Sumber : Rossa A.S-M. Shalahuddin;2011:49-50)

II.8. Normalisasi

Proses normalisasi merupakan proses pengelompokan elemen data menjadi tabel - tabel yang menunjukkan entitas dan relasinya. Proses ini selalu diuji pada beberapa kondisi. Apakah da kesulitan pada saat menambah (insert), menghapus (delete), mengubah (update), membaca (retrieve) pada suatu database. Bila ada kesulitan pada pengujian tersebut maka relasi dapat dipecahkan pada beberapa table lagi. Dengan kata lain perancangan belum mendapat database yang optimal ( Tata Sutabri ; 2004 : 202).

Ada beberapa macam kunci (key function) yang digunakan untuk proses pencarian, penyaringan, penghapusan, dan lainnya yaitu sebagai berikut :

1. Candidate Key (Kunci Kandidat)

Kunci Kandidat adalah atribut atau satu set minimal atribut yang mengidentifikasikan secara unik suatu kejadian yang spesifik dari suatu entitas. Satu minimal set dari atribut menyatakan secara tak langsung dimana anda tidak dapat beberapa atribut dalam set tanpa merusak kepemilikan yang unik. Jika satu

(28)

kunci kandidat berisi lebih dari satu atribut, biasanya disebut sebagai composite key (Kunci Gabungan).

2. Primary Key (Kunci Primer)

Kunci Primer adalah satu atribut atau satu set minimal atribut yang tidak hanya mengidentifikasi secara unik suatu kejadian yang spesifik, akan tetapi dapat mewakili setiap kejadian dari suatu entitas. Setiap kunci kandidat punya peluang menjadi Primer key, akan tetapi sebaiknya dipilih satu saja dapat mewakili entitas yang ada secara menyeluruh.

3. Alternate Key (Kunci Alternatif)

Kunci Alternatif adalah kunci kandidat yang tidak dipakai sebagai Primery Key. Kerapkali kunci alternative ini dipakai sebagai kunci pengaturan dalam pembuatan laporan.

4. Foreign Key ( Kunci Tamu)

Kunci Tamu adalah satu atribut atau satu set atribut yang melengkapi satu relationship (Hubungan) yang menunjukan ke induknya. Kunci tamu ditempatkan pada entitas anak dan sma dengan kunci Primery Key induk direlasikan. Gabungan antara entitas induk dengan anak adalah hubungan satu lawan banyak (one to many relationship). Kunci tamu adalah No. induk, karena gaji berhubungan dengan file pegawai, Sedangkan kunci Primery Key untuk file transaksi gaji adalah No.

(29)

Berikut adalah definisi dari tahap-tahap normalisasi yaitu sebagai berikut : 1. Bentuk Tidak Normal (Unnormalized Form)

Bentuk ini merupakan kumpulan data yang direkam, tidak ada keharusan untuk mengikuti suatu format tertentu, dapat saja data tidak lengkap atau terduplikasi. Data dikumpulkan apa adanya sesuai dengan kedatangannya.

2. Bentuk Normal Kesatu (1NF / First Normal Form)

Bentuk normal kesatu mempunyai ciri yaitu bahwa setiap data dibentuk dalam flat file (file / data / rata), data dibentuk dalam satu record demi record dan nilai dari field berupa atomic value. Tidak ada set atribut yang berulang atau atribut yang bernilai ganda (multivalue). Tiap field hanya mempunyai satu pengertian, bukan merupakan sekumpulan kata yang mempunyai arti mendua, hanya satu arti saja dan juga bukanlah pecahan kata sehingga memiliki arti yang lain. Atom adalah zat terkecil yang masih memiliki sifat induknya, bila pecahan lagi maka ia tidak akan lagi memiliki sifat induknya.

3. Bentuk Normal Kedua (2NF/ Second Normal Form)

Bentuk normal kedua mempunyai syarat, yaitu bentuk data telah memenuhi kriteria bentuk normal kesatu. Atribut bukan kunci haruslah bergantung secara fungsi pada kunci utama/ Primery Key. Dengan demikian untuk membentuk normal kedua haruslah sudah ditentukan kunci field. Kunci Field haruslah unik dan dapat mewakili atribut lain menjadi anggotanya.

4. Bentuk Normal Ketiga (3NF/ Third Normal Form)

Untuk menjadi bentu normal ketiga maka relasi haruslah dalam bentuk normal kedua dan semua atribut bukan primer tidak punya hubungan yang

(30)

transitif. Dengan kata lain, setiap atribut bukan kunci haruslah bergantung hanya pada Primery Key secara menyeluruh. Contoh pada bentuk kedua diatas termasuk juga bentuk normal ketika.Seluruh atribut yang ada disitu bergantungan penuh pada kunci primernya.

5. Boyce - Codd Normal Form (BCNF)

Boyce -Codd Normal Formmempunyai paksaan yang lebih kuat dari bentuk normal ketiga. Untuk menjadi BCNF, relasi harus dalam bentuk normal kesatu dan setiap atribut harus bergantung fungsi pada atribut superkey.

II.9. SQL Server 2008

SQL Server 2008 adalah sebuah RDBMS (Relational Database Management System) yang sangat powerful dan telah terbukti kekuatannya dalam mengolah data. Dalam versi terbaru ini, SQL Server 2008 memiliki banyak fitur yang bisa dihandalkan untuk meningkatkan performa database (Aryo Nugroho;2009:1).

SQL Server 2008 memiliki suatu GUI (Graphic User Interface) yang dapat digunakan untuk melakukan aktivitas sehari-hari berkaitan dengan database, seperti menulis T-SQL, melakukan backup dan restore database, melakukan security database terhadap aplikasi dan sebagainya. Pada GUI tersebut terdapat setingan terhadap SQL Server untuk bekerja lebih optimal. Settingannya juga bisa dilakukan dengan menggunakan script untuk memudahkan developer mengubah setting pada SQL Server 2008.

(31)

II.10. Microsoft Visual Studio 2010

Microsoft Visual Studio 2010 Profesional adalah alat penting untuk individu melakukan tugas-tugas pembangunan dasar. Ini menyederhanakan penciptaan, debugging, dan penyebaran aplikasi pada berbagai platform, termasuk SharePoint dan Cloud. Visual Studio 2010 Profesional dilengkapi dengan dukungan terpadu untuk pengembangan uji-didorong, serta alat debugging yang membantu memastikan solusi berkualitas tinggi. Menulis kode aplikasi sering membutuhkan banyak memiliki desainer dan editor terbuka sekali.

Gambar

Gambar II.1. Unsur-unsur yang membentuk UML           (Sumber : Munawar;2005:18)
Gambar II.2. Model 4+1 View  (Sumber : Munawar ; 2005 : 20)
Gambar II.3. Use Case Diagram  (Sumber : Munawar;2005:64)
Gambar II.4. Class Diagram  (Sumber : Munawar;2005:220)
+3

Referensi

Dokumen terkait

Fokus penelitian ini yaitu pada pendaftaran pasien rawat jalan pada perusahaan tersebut pada RSIA Preatiwi administrasi pendaftaran pasien rawat jalan masih

Praktek penggunaan media komunikasi primer maupun sekunder seperti diataspun tidak sepenuhnya dapat dilakukan tanpa hambatan, karena hambatan dalam komunikasi juga

Di samping nilai yang menjadi dasar usaha koperasi dan nilai yang diyakini anggota koperasi, beberapa prinsip koperasi dapat dijadikan mahasiswa berlatih berwirausaha

Letakkan oven di atas permukaan yang rata dan stabil. Jenis oven ini dapat berdiri sendiri dan sebaiknya tidak ditaruh di dalam kabinet. Jangan meletakkan oven di tempat yang

Berbeda dengan reaktor 150 ml reaktor 16,6 ml baik tanpa pengadukan maupun dengan pengadukan cenderung menghasilkan volume gas dalam jumlah yang besar di hari awal

a) Membaca adalah proses konstruktif Pengertian atau pemahaman pembaca mengenai suatu tulisan merupakan hasil pengolahan berdasarkan informasi yang terdapat dalam

Sehubungan dengan permasalahan di atas, maka penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui persepsi staf mengenai perceived susceptibility (pelaksanaan), perceived

Theses orthodoxae, de justificatione hominis peccatoris coram Deo , quas … sub praesidio … Davidis PAREI … publici examinis censurae subjicit Stephanus KATONA GELEINUS Ungarus,