• Tidak ada hasil yang ditemukan

150460591 Referat Neuropati Diabetik

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "150460591 Referat Neuropati Diabetik"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

NEUROPA

NEUROPATI DIABETTI DIABETIK IK 

Definisi Definisi

 Nyeri neuropati diabetika merupakan salah sa

 Nyeri neuropati diabetika merupakan salah satu komplikasi yang sangat memberatkantu komplikasi yang sangat memberatkan pe

pendnderierita ta didiababeteetes s memelitlitusus. . BiBiasasanyanya a nynyeri eri sansangagat t teterasrasa a papada da ananggggotota a gegerarak k babawawah,h, walaupun pada kasus yang lebih berat dapat timbul pada jari dan tangan. Beberapa penderita walaupun pada kasus yang lebih berat dapat timbul pada jari dan tangan. Beberapa penderita mengalami nyeri di seluruh tubuh yang bertambah di malam hari.

mengalami nyeri di seluruh tubuh yang bertambah di malam hari.  Nyeri

 Nyeri bisa bisa saja saja menyerang menyerang sangat sangat hebat hebat sehingga sehingga seorang seorang penderita penderita tidak tidak tahantahan terhadap sentuhan kain sutera sekalipun. Gejala yang umumnya terjadi adalah rasa nyeri terhadap sentuhan kain sutera sekalipun. Gejala yang umumnya terjadi adalah rasa nyeri terbakar, rasa seperti tertusuk pisau, rasa terkena listrik; rasa seperti diperas, rasa menciut, terbakar, rasa seperti tertusuk pisau, rasa terkena listrik; rasa seperti diperas, rasa menciut, terluka, membeku, berdebar-debar, allodynia (nyeri karena sentuhan pakaian). omplikasi terluka, membeku, berdebar-debar, allodynia (nyeri karena sentuhan pakaian). omplikasi dia

diabetbetes es ini ini mermerupupakan akan kelkelainainan an yanyang g proprogregresi! si! dan dan berberlanlanjutjut, , sehisehingngga ga menmengakgakibaibatkatkann tur

turunnunnya ya sensensasi sasi perperi!er i!er samsampai pai hilhilangangnynya a samsama a sekasekali li sensensasi sasi terhterhadaadap p panpanas, as, dindingingin,, tek

tekanaanan n maumaupun pun nynyeri. eri. elelainainan an ini ini berberkaitkaitan an pulpula a dendengan gan menmenuruurunnynnya a kuakualitalitas s hidhidupup  penderita,

 penderita, mempengaruhi mempengaruhi kegiatan kegiatan sehari-hari sehari-hari baik baik dalam dalam perasaan perasaan maupun maupun kenyamanankenyamanan hidup.

hidup.

"i #merika $erikat, sekitar %& sampai '&  dari * juta penderita diabetes melitus "i #merika $erikat, sekitar %& sampai '&  dari * juta penderita diabetes melitus menga

mengalami neuropati diabetiklami neuropati diabetika a dan dari dan dari jumlah itu sekitar jumlah itu sekitar + + juta penderita mengalamjuta penderita mengalami i nyerinyeri neu

neuropropati ati diadiabetbetikaika. . eskeskipuipun n teltelah ah menmenjadjadi i perperhathatian ian daldalam am penpenelitelitian ian akhakhir-ir-akhakhir ir iniini,, etiologi dari nyeri neuropati diabetika belum dapat ditentukan secara pasti. api diperkirakan etiologi dari nyeri neuropati diabetika belum dapat ditentukan secara pasti. api diperkirakan  bersi!at

 bersi!at multi!aktorial multi!aktorial dengan dengan hiperglikemia hiperglikemia sebagai sebagai !aktor !aktor resiko resiko yang yang primer. primer. aktor aktor lainlain yang mungkin pula berpengaruh adalah !aktor neuro/askuler yang menyebabkan kerusakan yang mungkin pula berpengaruh adalah !aktor neuro/askuler yang menyebabkan kerusakan  pada

 pada pembuluh darah pembuluh darah yang membawa yang membawa oksigen dan oksigen dan 0at 0at makanan ke makanan ke sel sel sara!, sara!, !aktor !aktor otoimunotoimun yang menyebabkan in!lamasi pada sara!, !aktor mekanis seperti pada

yang menyebabkan in!lamasi pada sara!, !aktor mekanis seperti pada carpal tunnel scarpal tunnel syndromeyndrome,, !aktor keturunan dan !aktor gaya hidup seperti merokok atau minum minuman keras.

(2)

NEUROPATI DIABETIK 

Definisi

 Neuropati diabetik merupakan gangguan sara! peri!er pada penderita diabetes melitus akibat penyakit tersebut, setelah kemungkinan penyebab lain neuropati dapat disingkirkan. erjadi pada sekitar 1& pemderita ". elainan ini dapat ditemukan pada penderita diabetes tipe 2 yang telah menjadi " tipe 2 lebih dari 1 tahun, dan pada seluruh penderita diabetes tipe 22. Neuropati diabetik pada " tipe 22 ini seringkali terjadi lebih dini dalam  perjalanan penyakit.

Gejala dan Tanda

3enderita neuropati diabetik sering kali hanya memiliki sedikit atauu sama sekali tidak   bergejala, tetapi pada pemeriksaan dapat ditemukan tanda-tanda gangguan sistem sara! yang

nyata. Gejala neuropati diabetik sangat ber/ariasi, mulai dari tanpa keluhan,kesemutan, mati rasa, hingga keluhan nyeri hebat dan impotensi. Gejala yang muncul tergantung pada lokasi dan jenis sara! yang mengalami nuropati.

Bentuk yang sering terjadi adalah4

  Neuropati sensori-motorik (persara!an yang mengatur berbagai sistem sensorik5persepsi dan pergerakan).

Gejala sensorik 4 kesemutan, baal, kebas, mati rasa, nyeri, sensasi tertusuk5terbakar. Gejala motorik 4 kelemahan otot

  Neuropati otonom ( persara!an yang mengatur berbagai sistem dalam tubuh dan  bekerja diluar kesadaran)

Gejala tergantung pada persara!an otonom sistem organ apa yang mengalami neuropati.

(3)

Gejala kardioaskuler 4 lemah, pusing, sakit kepala, gangguan irama jantung, kaki terasa dingin, hipotensi ortostatik 

Gejala saluran cerna 4 kembung, mual, muntah, diare, konstipasi, nyeri ulu hati, nyeri  perut.

Gejala sistem urinari 4 hilangnya kontrol berkemih.

Gejala !ungsi seksual 4 dis!ungsi ereksi, penurunan libido, dispareuni, anorgasme. Gejala kulit 4 gatal, kulit kering, hilangnya rambut-rambut halus kulit.

6ain- lain 4 depresi, ansietas, gangguan tidur.

Patogenesis

$elama lebih dari 7& tahun, ada tiga teori utama untuk menjelaskan neuropati diabetik, yaitu teori  polyol pathway, teori mikro/askuler, dan teori produk akhir glikosilasi. Namun ternyata tidak hanya teori itu saja. erlalu sederhana untuk menjelaskan berbagai gambaran klinis dan penemuan patologis dari neuropati diabetik dengan hanya satu, dua, atau tiga teori. Teori polyolpathway

#mbilan glukosa di sara! peri!er tidak hanya bergantung pada insulin. 8leh karena itu, kadar gula darah yang tinggi pada pasien diabetes menyebabkan konsentrasi glukosa yang tinggi di sara!. 9al itu kemudian menyebabkan kon/ersi glukosa menjadi sorbitol melalui  jalur polyol melalui reaksi beruntun dikatalisasi oleh aldose reductase. adar fruktose sara!   juga meningkat.  Fruktose dan sorbitol sara! yang berlebihan menurunkan ekspresi dari

kotransporter sodium5myoinositol  sehingga menurunkan kadar myoinositol .

9al ini menyebabkan penurunan kadar  phosphoinositide, bersama-sama dengan akti/asi pompa Na dan penurunan akti/itas Na5 #3ase. #kti/asi aldose reductase mendeplesi ko!aktornya, N#"39, yang menghasilkan penurunan kadar nitric oxide dan  glutathione, yang berperan dalam melawan perusakan oksidati!. urangnya nitric oxide juga

menghambat relaksasi /askuler yang dapat menyebabkan iskemia kronik.

 Perubahan Iskemik Mikrovaskuler 

3erubahan patologis pada sara! diabetik meliputi penebalan membran basal kapiler, hiperplasia sel endotelial, dan in!ark dan iskemia neuronal.

 Produk Akhir Glikosilasi Tahap Lanjut 

9iperglikemia intraseluler kronik menyebaban pembentukkan agen pengglikasi yang dikenal dengan produk akhir glikosilasi tahap lanjut. 9asil akhir glikosilasi tahap lanjut dapat  bersama-sama dengan transpor aksonal, menyebabkan perlambatan kecepatan konduksi sara!.

(4)

9al itu juga dapat turut mendeplesi N#"39 dengan mengakti/asi oksidase N#"39,  berkontribusi pada pembentukan peroksida hidrogen dan stres oksidati! lebih jauh. :

 Peradangan Mikrovaskulopati 

"itemukan banyak tambahan bukti ilmiah bahwa neuropati asimetris, amiotropi diabetik dan bentuk mononeuritis multipleks dari neuropati diabetik disebabkan oleh  peradangan /askulopati atau /askulitis. $ara! diabetik tampak mengalami peningkatan kerentanan baik terhadap !aktor seluler dan !aktor imun humoral, termasuk akti/asi lim!osit, deposisi immunoglobulin, dan akti/asi komplemen.

 Defisiensi Insulin dan aktor Pertumbuhan

ungsi !aktor neurotropik untuk menjaga struktur dan !ungsi sara! sama pentingnya dengan !ungsinya untuk memperbaiki sara! setelah terjadi trauma. adar yang rendah dari !aktor pertumbuhan menyerupai insulin telah dibuktikan berkorelasi dengan keparahan neuropati diabetik pada model hewan. 2nsulin sendiri memiliki e!ek neurotropik dan de!isiensinya berkontribusi pada pembentukkan neuropati. itamin B dan B% memperkuat kerja insulin.

ungsi !anal Ion Membran "euronal 

#kti/itas kanal ion memainkan peran penting pada perlukaan seluler dan kematian pada  berbagai macam kelainan. 3eningkatan akti/itas kanal kalsium yang bergantung tegangan telah dibuktikan pada gastroparesis diabetik, yang menyebabkan perlukaan jaringan. "is!ungsi kanal sodium memegang peranan penting pada terjadinya neuropati yang nyeri, yang sering terjadi pada diabetes.

 Asam Lemak #sensial 

3enelitian menunjukkan bahwa jalur asam lemak esensial dari asam linolenat menjadi  prostaglandin dan tromboksan telah dirusak pada pasien diabetes, yang menyebabkan  berbagai dis!ungsi seluler pada multipel area seperti abnormalitas cairan membran,  perubahan pada membran sel darah merah, dan penurunan prostaglandin <7, sebuah

(5)

Pemeriksaan Neuropati

$asaran pemeriksaan neuropati sara! tepi adalah menetapkan diagnosis neuropati  peri!eral, menentukan apakah proses aksonal atau demielinati!, serta mencari penyebabnya. $ecara klinis, neuropati menyebabkan kelemahan serta atro!i otot, hilangnya sensasi atau  perubahan sensasi (nyeri, parestesia), dan kelemahan atau hilangnya re!leks tendon.

3emeriksaan konduksi sara! dapat membedakan neuropati demielinati! (perlambatan kecepatan konduksi atau blok konduksi) pada neuropati aksonal (amplitudo potensial aksi rendah). <lektromielogra!i (<G) dapat membedakan atro!i dener/asi dari kelainan otot  primer. 3emeriksaan =$$ membantu terutama pada neuropati demielinati! in!lamatori. arena akar kranial dan spinal terendam pada =$$, neuropati demielinati! yang mengenai akar akan menyebabkan peninggian protein =$$. 2n!lamasi akar sara! juga menyebabkan  pleositosis =$$.

3engambilan riwayat teliti dengan penekanan pada riwayat keluarga, paparan lingkungan, serta penyakit sistemik, dikombinasi dengan pemeriksaan neurologis serta laboratorium dapat menentukan etiologi pada kebanyakan neuropati sara! tepi. Bila diagnosis meragukan, biopsi sara! dengan mikroskop cahaya, mikroskop elektron, mor!ometri, dan  preparat berkas serabut dapat memberikan in!ormasi de!initi! lebih banyak. $ara! neuural  biasanya dipilih untuk biopsi karena letaknya super!isial serta mudah ditemukan dan merupakan sara! yang predominan sensori. Biopsi sara! sural meninggalkan bercak hipestesia  pada aspek lateral kaki yang biasanya ditolerasi dengan baik.

 Neuropati diabetik dan lainnya mengenai terutama serabut kecil bermielin dan yang tidak bermielin yang menghantar sensasi nyeri dan suhu. "egenerasi pada >neuropati serabut kecil ini mengenai serabut sara! bagian yang paling distal yang dijumpai pada berbagai organ dan jaringan (serabut somatik) dibanding serabut pada sara! utama. 3emeriksaan konduksi sara! serta <G pada setiap kasus mungkin normal dan biopsi sara! sural bisa sulit diinterpretasikan. "iagnosis bisa ditegakkan dengan biopsi kulit. $ekitar +-: mm kulit diambil dengan punch dan dipotong dengan mikrotom. 3otongan diuji dengan antibodi terhadap 3rotein Gene 3roduct ?.1 yang menampilkan serabut sara! kecil yeng menembus epidermis. epadatan serabut ini berkurang pada neuropati.

3erubahan patologis pada kebanyakan neuropati sara! tepi (degenerasi aksonal, demielinasi aksonal atau kombinasinya) tidak spesi!ik. 3ada neuropati akti! makro!ag membuang debris

(6)

mielin dan akson. ebanyakan neuropati aksonal lanjut memperlihatkan hilangnya akson yang bermielin serta bertambahnya kolagen endoneurial. Beberapa neuropati demielinati!  kronik memperlihatkan perubahan hipertro!ik. arenanya pada kebanyakan neuropati, biopsi sara! sural hanya dapat menentukan diagnosis neuropati dan membedakan neuropati aksonal dari demielinati! serta neuropati akut dari yang kronis, namun tidak dapat menentukan  penyebab neuropati. 9anya beberapa neuropati memperlihatkan perubahan patologis yang khas untuk kelainannya setelah diagnosis yang spesi!ik. Neuropati ini antaranya neuropati demielinati! in!lamatori akut dan kronik, neuropati motor dan sensori herediter, /askulitis, neuropati sarkoid, leprosi, neuropati amiloid, in/asi neoplastik kesara! tepi, leukodistr!i metakhromatik, adrenomieloneuropati, dan neuropati aksonal raksasa.7,+

#. <#N2$< N@<A2 N<A83#2 "2#B<2 

3ertanyaan kritis yang muncul adalah mengapa dapat muncul nyeri pada neuropati diabetikaC engapa gejala positi! (nyeri) dapat muncul bersama-sama dengan gejala negati! (baal dan hipestesia) C Nyeri neuropatik merupakan akibat dari !ungsi abnormal sistem sara!. #bnormalitas !ungsi sistem sara! peri!er, sentral, maupun simpatis dapat menyebabkan munculnya nyeri neuropatik. asus nyeri neuropatik  (tanpa memandang kausa) menunjukkan mekanisme5 pato!isiologi dan gambaran klinis yang hampir serupa. Nyeri neuropatik merupakan sindroma nyeri kronik yang sangat mempengaruhi segala aspek dari kehidupan pasien (eng and ekhail, 7&&+). ekanisme yang mendasari munculnya nyeri neuropati adalah4 sensitisasi peri!er, ectopic discharge, sprouting, sensitisasi sentral, dan disinhibisi. 3erubahan ekspresi dan distribusi saluran ion natrium dan kalium terjadi setelah cedera sara!, dan meningkatkan eksitabilitas membran, sehingga muncul akti/itas ektopik yang  bertanggung jawab terhadap munculnya nyeri neuropatik spontan (Dool!, 7&&:).  Neuron sensorik nosisepti! berakhir pada bagian lamina paling super!isial dari medula spinalis. $ebaliknya, serabut sensorik dengan ambang rendah (raba, tekanan, /ibrasi, dan gerakan sendi) berakhir pada lapisan yang dalam. 3enelitian eksperimental pada tikus menunjukkan adanya perubahan !isik sirkuit ini setelah cedera pada sara!. 3ada  beberapa minggu setelah cedera, terjadi pertumbuhan baru atau sprouting a!!reen

dengan non noksious ke daerah-daerah akhiran nosiseptor. $ampai saat ini belum diketahui benar apakah hal yang serupa juga terjadi pada pasien dengan nyeri neuropati. 9al ini menjelaskan mengapa banyak kasus nyeri intraktabel terhadap

(7)

terapi. Aasa nyeri akibat sentuhan ringan pada pasien nyeri neuropati disebabkan oleh karena respon sentral abnormal serabut sensorik non noksious. Aeaksi sentral yang abnormal ini dapat disebabkan oleh !aktor sensitisasi sentral, reorganisasi struktural, dan hilangnya inhibisi (Dool!,7&&:).+,:

2mpuls peri!er yang datang di kornu dorsalis biasanya berupa eksitasi. 2mpuls tersebut sebelum dijalankan ke otak selalu dimodi!ikasi oleh serabut sara! intersegmental atau serabut sara! desendens yang bersi!at inhibisi. 3ada tingkat medula spinalis, proses inhibisi ini diperantarai oleh neuron-neuron inhibisi yang melepaskan glysin dan G#B#. 8bat anti depressan bekerja dengan meningkatkan sistem inhibisi (penghambatan nyeri) dengan menghambat ambilan kembali serotonin dan norepine!rin.+

3roses sensitisasi sentral akan menghasilkan hipersensiti/itas nyeri secara langsung dengan meningkatkan eksitasi, hal serupa teramati pula pada keadaan disinhibisi. "isinhibisi terutama terjadi karena kematian interneuron G#B# setelah cedera sara!. 3ada nyeri kronik khususnya nyeri neuropatik terlihat adanya penurunan akti/itas inhibisi yang berarti eksitasi. eadaan ini dapat menyebabkan allodinia.

B. ##6#$#N# N@<A2 N<A83#2 "2#B<2#

3rinsip utama penatalaksanaan nyeri neuropati diabetika adalah pengendalian kadar  gula darah. 3engendalian kadar gula darah akan menghambat progresi/itas neuropati diabetika. 3enelitian pada :: pasien dengan diabetes tipe  menunjukkan bahwa  pengendalian kadar gula darah e!ekti! untuk memperlambat progresi/itas neuropati

diabetika. 

erapi lain yang umum digunakan untuk mengatasi nyeri adalah anti depresan dan anti kon/ulsan. #nti kon/ulsan mempunyai kemampuan untuk menekan kepekaan abnormal dari neuron-neuron di sistem sara! sentral yang menjadi dasar bangkitan epileps. <pilepsi dan nyeri neuropatik sama-sama timbul karena adanya akti/itas abnormal sistem sara!. <pilepsi dipicu oleh hipereksitabilitas sistem sara! sentral yang dapat menyebabkan bangkitan spontan yang paroksismal, dan hal ini sama dengan kejadian nyeri spontan yang paroksismal pada nyeri neuropatik. 3eran reseptor   N"# dalam in!luks =a7E merupakan dasar proses kindling, yang sama dengan

(8)

3rinsip pengobatan epilepsi adalah penghentian proses hiperakti/itas terutama dengan  blok $-Na atau pencegahan sensitisasi sentral dan peningkatan inhibisi. 9al yang

sama juga dilakukan untuk nyeri neuropatik (=hong and $mith, 7&&&). <!ek  analgetika anti kon/ulsan tidak hanya dengan memblok $i-Na, namun juga dengan menghambat pelepasan neurotransmiter eksitatori, memblok $i-=a, dan peningkatan  jalur inhibisi (Aowbotham, et.al. 7&&&, =hong and $mith, 7&&&). #nti depressan memperkuat sistem inhibisi dengan meningkatkan ambilan kembali serotonin dan norepine!rin. 3erbaikan tidur yang signi!ikan dicapai dengan pemberian anti depressan.:

erdapat beberapa cara pengobatan dalam penatalaksanaan nyeri neuropati diabetika4

. edikamentosa seperti

- N$#2" (2bupro!en %&& mg :F5hari, $ulindac 7&& mg 7F5hari)

- #ntidepresan trisiklik (#mitriptilin 1&-1& mg malam hari, 2mipramin && mg5hari, Nortriptilin 1&-1& mg malam hari, 3aroFetine :& mg5hari)

- #ntikon/ulsan (Gabapentin ?&& mg +F5hari, arbama0epin 7&& mg :F5hari) - #ntiaritmia (eFilletin 1&-:1& mg5hari), luphena0ine 2 mg +F5hari.

- "apat pula diberikan codein untuk waktu singkat untuk menanggulangi nyeri yang hebat.

7. opikal4 =apsaicin &,&'1  :F5hari.

+. rancutaneous <lectrical Ner/e $timulation5<N$ :. 9ipnosis, latihan relaksasi, biofeedback 

1. #kupunktur 

"alam praktek sehari-hari, jarang ada obat tunggal mampu mengatasi nyeri neuropati diabetika. eskipun demikian, pengobatan nyeri umumnya dimulai dengan obat anti depresan atau anti kon/ulsan tergantung ada tidaknya e!ek samping. "osis obat dapat ditingkatkan hingga dosis maksimum atau sampai e!ek samping muncul. adang-kadang kombinasi anti depresan dan anti kon/ulsan cukup e!ekti!. Bila dengan rejimen ini belum atau kurang ada perbaikan nyeri, dapat ditambahkan obat topikal. Bila tetap tidak atau kurang berhasil, kombinasi obat yang lain dapat dilakukan.+

=. 8362#$2

(9)

- "iabetic !oot 4 akibat dari hilang atau brkurangnya kemampuan kaki merasakan nyeri bila terjadi trauma, disertai perubahan tertentu pada kulit dan otot kaki yang  juga mempermudah terjadinya ulkus (luka yang dalam)

- $ilent miocardial in!arct 4 pada penderita neuropati diabetik, serangan jantung sering tidak disertai nyeri dada seperti yang la0imnya dialami pasien serangan  jantung. Gejala sering tidak khas, dapat hanya berupa sesak, lelah atau nyeri ului

hati.

- Batu empedu 4 akibat menurunnya gerak kontraksi kandung empedu, sehingga terjadi perlambatan aliran cairan empedu yang memudahkan terbentuknya batu empedu.

- Gastritis 4 akibat menurunnya gerak kontraksi lambung karena gangguan otonom saluran cerna, asam lambung menggenang lebih lama dalam lambung dan mengiritasi lambung.

". 3<N=<G#9#N

"eteksi dini diabetes, diagnosis dini neuropati diabetik, dan mengurangi5menghilangkan !aktor resiko terjadinya neuropati (merokok,penggunaan alkohol, hipertensi) dapat mencegah atau memperlambat perkembangan neuropati diabetik.+

3enderita " dapat memeriksa tanda-tanda yang dapat menunjukan telah terjadinya neuropati diabetik.

=ontoh pemeriksaan mudah yang dapat dilakukan sendiri 4

- Aaba denyut arteri radialis ada pergelangan tangan, lalu tarik na!as dan tahan. 3ada kondisi normal, saat menarik na!as, denyut nadi akan bertambah cepat. Bila tidak demikian, kemungkinan telah terjadi neuropati diabetik.

- Aaba denyut arteri dorsalis pedis pada punggung kaki, bandingkan dengan arteri radialis, bila terdapat perbedaan kekuatan antara kaki kanan dam kiri atau dengan arteri radialis, kmungkinan telah terjadi neuropati diabetik.+

(10)

BAB III PENUTUP

"iabetes mellitus merupakan penyakit kronis yang berlangsung seumur hidup. $emakin lama seseorang menderita penyakit ini, semakin besar kemungkinannya akan mengalami neuropati yang umumnya secara klinis tertampak dalam & tahun pertama setelah diagnosis ditegakkan.Nyeri neuropati diabetika merupakan salah satu komplikasi yang sangat mengganggu kehidupan penderita diabetes. 3enurunan kadar  gula darah sehingga mencapai kadar yang normal merupakan hal utama dalam  pengobatan nyeri neuropati diabetika di samping pemberian obat-obat anti nyeri. erdapat beberapa prinsip pengobatan dalam penatalaksanaan nyeri neuropati diabetika seperti N$#2" (2bupro!en %&& mg :F5hari, $ulindac 7&& mg 7F5hari), #ntidepresan trisiklik (#mitriptilin 1&-1& mg malam hari, 2mipramin && mg5hari,  Nortriptilin 1&-1& mg malam hari, 3aroFetine :& mg5hari), #ntikon/ulsan (Gabapentin ?&& mg +F5hari, arbama0epin 7&& mg :F5hari), #ntiaritmia (eFilletin 1&-:1& mg5hari), luphena0ine 2 mg +F5hari. "apat pula diberikan codein untuk  waktu singkat untuk menanggulangi nyeri yang hebat, opikal4 =apsaicin &,&'1  :F5hari, trancutaneous <lectrical Ner/e $timulation5<N$, 9ipnosis, latihan relaksasi, biofeedback , #kupunktur 

"alam beberapa penelitian telah terbukti bahwa akupunktur memberikan e!ek   perbaikan yang bermakna dalam pengurangan nyeri neuropati diabetika. $elain itu

akupunktur memberikan man!aat lain seperti perbaikan kualitas hidup, menyebabkan tidur yang lebih baik dan peningkatan mobilitas. 8leh karena itu akupunktur dapat menjadi salah satu pilihan dalam pengobatan nyeri neuropati diabetika mendampingi

(11)

cara pengobatan lainnya. Beberapa komplikasi yang paling serius adalah diabetik  !oot, silent miokard in!ark, gastroparesis diabetik dan batu empedu.

3enderita " dapat memeriksa tanda-tanda yang dapat menunjukan telah terjadinya neuropati diabetik, yaitu dengan meraba denyut arteri radialis, lalu tarik na!as dan tahan. 3ada kondisi normal, saat menarik na!as, denyut nadi akan bertambah cepat. Bila tidak demikian, kemungkinan telah terjadi neuropati diabetik 

Daftar Pustaka

.$ubekti 2. Buku #jar 2lmu 3enyakit "alam. Hilid 222 <disi 2. Hakarta 4 akultas edokteran ni/ersitas 2ndonesia; 7&&%.h.?&7-:

7. $unaryo.. 3olineuropati "iabetika. "iunduh dari http455eprints.undip.ac.id5+&%*'5+5BabI7.pd! , % ei 7&1

+.National "iabetes 2n!ormation =learinghouse. "iabetic Neuropathies4 he Ner/e

"amage o! "iabetes. "iunduh dari

http455diabetes.niddk.nih.go/5dm5pubs5neuropathies5neuropathies.pd! , % ei 7&1 :.3riyantono . aktor-!aktor Aesiko yang Berpengaruh erhadap imbulnya

3olineuropati pada 3enderita "iabetes elitus ipe 7. <disi 7&&1. "iunduh dari http455eprints.undip.ac.id51&&%557&&1:'1.pd! , ' ei 7&1

1. 3erhimpunan "okter $pesialis $ara! 2ndonesia. onsensus Nasional  "iagnostik dan 3enatalaksanaan Nyeri Neuropatik. $urabaya 4 3usat 3enerbitan dan 3ercetakan nair; 7&.h.++-%

%.Neuropati "iabetik. "iunduh dari http455www.scribd.com5doc5'%?:':5N<A83#2-"2#B<2 , 1 ei 7&1

'.Dibowo $, Go!ir #. armakoterapi dalam Neurologi. Hakarta 4 3enerbit $alemba edika; 7&&.h.:1-'

*.#dams and ictors. 3rinciples o! Neurology. nited $tates o! #merica 4 3alatino; 7&&?.p.7''-?,+?

?.$idharta 3. ata 3emeriksaan linis "alam Neurologi. Hakarta 4 "ian Aakyat; 7&&.h.7-7

&. inik 2, =asellini =, Ne/oret . "iabetic Neuropathies. <disi "ecember 7&. "iunduh dari http455www.endoteFt.org5diabetes5diabetes+5diabetes+.htm, 1 ei 7&1

. 9# ing. Neuropati "iabetic. "iunduh dari http455www.answers.com5topic5diabetic-neuropathy, % ei 7&1

7. Gunawan $G, $etiabudy A. armakologi dan erapi <disi 1. Hakarta 4 2; 7&&%.h.'7-:, 7+&-+

(12)

Referensi

Dokumen terkait

“ Motivasi belajar mahasiswa akan meningktat setelah mengikuti acara dari sng motivator Mario Teguh.. Buat kesimpulan dari

Born into a family of tribal desert nomads in Somalia, she told her story in the worldwide best–seller Desert Flower: enduring female circumcision at the age of five; running

Hendro Gunawan, MA

1) Pertumbuhan dan perkembangan hewan dan tumbuhan: pertumbuhan dan perkembangan hewan, pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan, reproduksi hewan dan

Berdasarkan hasil observasi, hasil evaluasi dan hasil ulangan harian siswa tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa siswa masih belum memahami dengan baik materi bilangan berpangkat,

Hipotesis dalam penelitian ini adalah terdapat peningkatan yang signifikan antara hasil belajar fisika peserta didik yang ditinjau dari aspek kognitif, afektif dan

Koordinasi perencanaan untuk pembiayaan KIA belum berjalan optimal, walaupun perencanaan kese- hatan ditingkat puskesmas dan kabupaten sudah dilakukan, namun organisasi

Musyarakah.. Dana yang diajukan oleh nasabah hanya dipakai selama 2 bulan saja dengan pengembalian pokok dan bagi hasil langsung diberikan kepada pihak BPRS investama