• Tidak ada hasil yang ditemukan

TUGAS AKHIR (LENGKAP)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "TUGAS AKHIR (LENGKAP)"

Copied!
100
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS FAKTOR KETERLAMBATAN PADA

ANALISIS FAKTOR KETERLAMBATAN PADA

PROYEK BANGUNAN KEAIRAN

PROYEK BANGUNAN KEAIRAN

(2)
(3)

KATA PENGANTAR 

KATA PENGANTAR 

Alhamdulillah, segala puji dan syukur penulis hanturkan kepada

Alhamdulillah, segala puji dan syukur penulis hanturkan kepada Allah SWTAllah SWT

Tuhan yang maha esa atas limpahan rahmat, karunia dan hidayahNya serta hanya Tuhan yang maha esa atas limpahan rahmat, karunia dan hidayahNya serta hanya dengan ridhaNya sehingga penulisan tugas akhir ini dapat terselesaikan dengan baik. dengan ridhaNya sehingga penulisan tugas akhir ini dapat terselesaikan dengan baik. Tak lupa salawat dan salam dihanturkan kepada Nabi Besar 

Tak lupa salawat dan salam dihanturkan kepada Nabi Besar  Muhammad SAWMuhammad SAW,, keluarga serta pengikut-pengikut beliau yang setia.

keluarga serta pengikut-pengikut beliau yang setia.

Penulisan ini merupakan salah satu persyaratan guna untuk menyelesaikan Penulisan ini merupakan salah satu persyaratan guna untuk menyelesaikan studi di Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Sipil Program Studi Strata Satu (S-1) studi di Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Sipil Program Studi Strata Satu (S-1) Universitas Tadulako.

(4)

- Bapak 

- Bapak Ir. Burhan TatongIr. Burhan Tatong selaku Pembantu Dekan I, Ibuselaku Pembantu Dekan I, Ibu Ir. Hajatni Hasan,Ir. Hajatni Hasan, M.Si

M.Si selaku Pembantu Dekan II dan Bapak selaku Pembantu Dekan II dan Bapak Ir. Faturrahman MansyurIr. Faturrahman Mansyur SelakuSelaku Pembantu Dekan II Fakultas Teknik Universitas Tadulako.

Pembantu Dekan II Fakultas Teknik Universitas Tadulako. - Bapak 

- Bapak Nur Hidayat, ST, MTNur Hidayat, ST, MT selaku Ketua dan Ibuselaku Ketua dan Ibu Sriyati Ramadhani, ST, MTSriyati Ramadhani, ST, MT

selaku sekertaris Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Tadulako. selaku sekertaris Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Tadulako. - Bapak 

- Bapak Kusnindar A. Chauf, ST, MTKusnindar A. Chauf, ST, MT selaku Ketua dan Bapak selaku Ketua dan Bapak Hendra Setiawan,Hendra Setiawan, ST, MT

ST, MTselaku Sekertaris Program Studi Teknik Sipil Strata Satu Fakultas Teknik selaku Sekertaris Program Studi Teknik Sipil Strata Satu Fakultas Teknik  Universitas Tadulako.

Universitas Tadulako. - Bapak 

- Bapak  Ir. James Nurtanio, M.SiIr. James Nurtanio, M.Si ; Bapak ; Bapak Ir. Armin Basong, M.SiIr. Armin Basong, M.Si ; Bapak ; Bapak 

Ruslan M. Yunus, ST, MT

Ruslan M. Yunus, ST, MT ; Ibu; Ibu Mastura Labombang, ST, MTMastura Labombang, ST, MT ; Bapak ; Bapak AndiAndi Asnudin, ST, MT

(5)

Raihlah ilmu, dan untuk meraih ilmu belajarlah untuk tenang dan sabar 

Berusahalah untuk tidak menjadi manusia yang berhasil 

(6)

ABSTRAK 

FRANGKY KAMPEY, “Analisis Faktor-faktor Keterlambatan Pada Proyek   Bangunan Keairan”

(Dibimbing oleh Donny Mangitung dan Adnan Fadjar).

Setiap proyek konstruksi lazimnya mempunyai rencana pelaksanaan dan   jadwal pelaksanaan yang tertentu, kapan pelaksanaan proyek tersebut harus dimulai, kapan harus diselesaikan dan bagaimana proyek tersebut akan dikerjakan, serta   bagaimana penyediaan sumber dayanya. Namun, tidak semua proyek konstruksi

dapat selesai tepat pada waktu sesuai yang telah ditetapkan dalam dokumen kontrak. Untuk itu, dalam penelitian ini diteliti faktor-faktor yang dapat menyebabkan terjadinya keterlambatan pada proyek konstruksi bangunan keairan yang ada di Kota

(7)

ABSTRACT

FRANGKY KAMPEY, “Delay Factors Analysis on Water Building Project” (Supervised by Donny Mangitung dan Adnan Fadjar).

Each construction project, generally has certain plan and schedule, when to start the project, when to complete and how the project will be conducted, and how to   provide the resources. However, not all construction projects can be completed as  planned in contract document. Therefore, this research will study about delay factors

on water building project in Palu and Donggala.

The chosen respondents in this research were the project owner, site consultant and contractor, who were involved in the on-going project. The methods used were

(8)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

LEMBAR PERSETUJUAN ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

ABSTRAK ... vi

ABSTRACT ... vii

(9)

BAB III METODE PENELITIAN

A. Umum ... 24

B. Lokasi Penelitian ... 24

C. Sampel Penelitian ... 24

D. Tahapan Penelitian ... 25

E. Perancangan Kusioner dan Sampel ... 26

F. Validasi Kusioner ... 26

G. Proses Pengumpulan Data ... 27

a. Data Sekunder ... 27

  b. Data Primer ... ... 27

(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Kuesioner Penelitian ... 55

Lampiran 2. Matriks Kusioner ... 61

Lampiran 3. Bagan Alir Proses Pengumpulan Data ... 64

Lampiran 4. Data-data Proyek Yang Diteliti ... 66

Lampiran 5. Rekap Jawaban Responden ... 69

Lampiran 6. Tabel RRI dan Rangking Secara Umum (Overall) ... 73

(11)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Tujuan dan motivasi peserta yang terlibat dalam proyek ... 13

Tabel 2.2. Faktor yang menyebabkan keterlambatan pada proyek-proyek 

di Indonesia ... ... 17 Tabel 2.3. Faktor penyebab dari variasi kualitas ... 18

Tabel 2.4. Faktor penyebab dari variasi biaya yang dapat disebabkan oleh

  pengguna jasa ... 18

Tabel 2.5. Faktor penyebab dari variasi biaya yang disebabkan oleh

(12)

Tabel 4.5. Korelasi Spearmans Rank Berdasarkan Faktor-faktor yang

Paling mempengaruhi keterlambatan Proyek Bangunan Keairan ... 47

Tabel 4.6. Korelasi Spearmans Rank Berdasarkan Kategori Proyek 

Yang Dikerjakan (U3) ... 49

Tabel 4.7. Korelasi Spearmans Rank Berdasarkan Kategori Sumber 

Dana (U5) ... ... 49

Tabel 4.8. Korelasi Spearmans Rank Berdasarkan Kategori Pendidikan

Terakhir (U6) ... 49

Tabel 4.9. Korelasi Spearmans Rank Berdasarkan Kategori Lama

Pengalaman Kerja (U7) ... 50 Tabel 4.10. Korelasi Spearmans Rank Berdasarkan Kategori Status

(13)

DAFTAR GAMBAR 

DAFTAR GAMBAR 

Gambar

Gambar 2.1. 2.1. Konsep/Proses Konsep/Proses manajemen manajemen dalam dalam melaksanakan melaksanakan proyek ... proyek ... 99 Gambar

Gambar 2.2. 2.2. Sasaran Sasaran proyek proyek yang yang juga juga merupakan merupakan tiga tiga kendalakendala (triple constraint)

(triple constraint) ... 11... 11 Gambar

Gambar 3.1. 3.1. Bagan Bagan Alir Alir Proses Proses Penelitian Penelitian ... ... 2525 Gambar

Gambar 3.2. 3.2. Skala Skala Ordinal Ordinal ... 29... 29 Gambar

Gambar 4.1. 4.1. Persentase Persentase Berdasarkan Berdasarkan Pemilihan Pemilihan Kontraktor Kontraktor ... ... 3535 Gambar

(14)
(15)

BAB I BAB I

PENDAHULUAN PENDAHULUAN

A.

A. Latar Latar BelakangBelakang

Industri kontruksi merupakan salah satu industri yang memberikan kontribusi Industri kontruksi merupakan salah satu industri yang memberikan kontribusi signifikan terhadap

signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi suatu pertumbuhan ekonomi suatu negara. negara. Kontribusi industrKontribusi industri melaluii melalui  penyediaan tenaga kerja kepada masyarakat dapat menurunkan jumlah pengangguran  penyediaan tenaga kerja kepada masyarakat dapat menurunkan jumlah pengangguran atau meningkatkan jumlah pendapatan dan konsumsi masyarakat yang akhirnya akan atau meningkatkan jumlah pendapatan dan konsumsi masyarakat yang akhirnya akan memberikan

memberikan sumbangan positsumbangan positif if terhadap terhadap pembangunan. pembangunan. Agar Agar industri industri kontruksikontruksi memberikan nilai tambah bagi pembangunan maka sistim pengelolaan industri harus memberikan nilai tambah bagi pembangunan maka sistim pengelolaan industri harus

(16)

Semakin besar suatu proyek, berarti semakin kompleks mekanismenya yang   berarti semakin banyak masalah yang harus di hadapi, jika tidak ditangani dengan   benar berbagai masalah tersebut akan mengakibatkan dampak berupa keterlambatan   penyelesaian proyek, penyimpangan mutu hasil, pembiayaan membengkak,   pemborosan sumber daya, persaingan tidak sehat diantara para pelaksana, serta

kegagalan untuk mencapai tujuan dan sasaran yang diinginkan.

Ketidaklancaran pekerjaan akan menyebabkan kerugian, baik moril maupun materil. Pihak yang terkena dampak tersebut adalah pihak pemakai, dalam hal ini

masyarakat pengguna jasa konstruksi. Disisi lain, pihak kontraktor dan pihak 

konsultan pun juga akan mengalami kerugian. Keterlambatan pelaksanaan pekerjaan   juga tak luput berdampak pada pemilik proyek ( project owner ) yang mengakibatkan

(17)

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis mencoba untuk merumuskan masalah yang menjadi perhatian dalam penelitian ini adalah potensi faktor-faktor yang dapat menyebabkan keterlambatan proyek bangunan keairan berdasarkan persepsi dari   pengawas kontraktor, konsultan pengawas dan pemilik proyek ( project owner ) yang  berada di lokasi proyek.

C. Batasan Masalah

(18)

E. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian tugas akhir ini adalah :

1. Memberikan informasi tentang potensi-potensi faktor yang dapat menyebabkan keterlambatan proyek bangunan keairan berdasarkan persepsi dari pengawas kontraktor, konsultan pengawas dan pemilik proyek ( project owner ) yang berada di Kota Palu dan sekitarnya.

2. Sebagai bahan atau referensi untuk menentukan kebijakan bagi pihak pengawas kontraktor, konsultan pengawas dan pemilik proyek (  project owner ), sehingga  proyek yang ditangani dapat selesai tepat waktu.

(19)

G. Sistematika Penulisan

Sistimatika penulisan ini terdiri dari lima bab dan tersusun sebagai berikut :

1. BAB I. Pendahuluan

Bab ini berisikan hal-hal yang melatar belakangi penulis untuk mengetahui   potensi-potensi yang menyebabkan keterlambatan proyek bangunan keairan

yang berada di Kota Palu dan sekitarnya yang dapat mengakibatkan kerugian  bagi pihak-pihak yang terlibat.

Dari latar belakang masalah dapat dirumuskan masalah serta batasan-batasan masalahnya, sedangkan bertolak dari adanya masalah, dapat dirumuskan tujuan yang hendak dicapai melalui penelitian, serta berisi penjelasan singkat tentang

(20)

5. BAB V. Penutup

Bab ini menjelaskan tentang kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian sehubungan dengan tujuan penelitian yang telah ditetapkan, serta saran-saran yang dapat dikemukakan berdasarkan hasil penelitian dan pertimbangan yang ditujukan kepada pihak-pihak yang mempunyai peranan dalam bidang konstruksi bangunan keairan, juga kepada para peneliti untuk melanjutkan ataupun mengembangkan penelitian tersebut.

(21)
(22)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Manajemen Proyek Konstruksi

Manajemen adalah proses merencanakan, mengorganisir, memimpin, dan mengendalikan kegiatan anggota serta sumber daya yang lain untuk mencapai sasaran organisasi (perusahaan) yang telah ditentukan. (H. Koontz, 1982).

Pengertian proyek banyak terdapat dalam berbagai buku yang di kemukakan oleh beberapa ahli, diantaranya adalah :

(23)

Berdasarkan pengertian dari manajemen dan proyek, maka manajemen proyek  konstruksi dapat di definisikan sebagai suatu proses merencanakan ( plan), mengelola (organise), dan mengendalikan (control ) sumber daya tenaga kerja (man), peralatan (machine), material (material ) dan biaya (money) dengan mengunakan metode (method ) dan ruang ( space) yang tersedia secara efektif (effective) dan efisien (efficient ) dalam rangka menyelesaikan (complete) rangkaian kegiatan (activties) untuk mencapai tujuan tertentu (objectives) dan memenuhi persyaratan (requirements) tertentu yang telah didefinisikan sebelumnya (defining ). (Mangitung, 2006).

1. Tenaga kerja (man)

Dalam hal ini, yang dimaksud dengan man adalah tenaga kerja dan orang yang terlibat dalam pelaksanaan konstruksi. Tenaga kerja merupakan salah satu factor 

(24)

5. Biaya (money)

Money atau Uang, menjadi salah satu factor penting yang harus diperhatikan   pengaturannya selain keempat factor yang telah disebutkan sebelumnya. Apabila   pengaturan keuangan dalam pelaksaan proyek kurang baik maka dapat

menyebabkan terlambatnya proyek tersebut. 6. Ruang ( space)

Dalam hal ini adalah ruang atau tempat, dimana ruang atau tempat tersebut digunakan untuk meletakkan dan menyimpan bahan/material yang akan digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi serta tempat pelaksanaan   pekerjaan. Pemanfaatan ruang yang telah tersedia secara efektif dan efisien

(25)

Manajemen konstruksi mempunyai ruang lingkup yang cukup luas karena mencakup tahapan kegiatan sejak awal pelaksanaan sampai dengan akhir pelaksanaan yang berupa hasil pembangunan. Menurut Asnudin (2005), fungsi pokok manajemen terdiri atas beberapa tahapan yaitu :

1. Penetapan tujuan

Tahapan ini merupakan langkah awal dalam proses manjemen dimana tujuan merupakan sasaran yang ingin dicapai. Untuk menentukan tujuan yang akan dicapai berdasarkan atas batasan-batasan yang telah ditetapkan seperti standar  mutu, jumlah biaya, dan waktu.

2. Perencanaan

(26)

5. Pengendalian (Controlling )

Pengendalian adalah proses untuk memantau, menganalisis, dan melakukan koreksi agar kegiatan yang dilakukan dapat memenuhi apa yang telah di tetapkan   berdasarkan batasan-batasan seperti anggaran, standar mutu, dan jadwal  penyelesaian pekerjaan.

6. Pengawasan (Supervision)

Pengawasan di definisikan sebagai proses interaksi langsung antar individu-individu dalam suatu organisasi untuk mencapai kinerja optimum dan tujuan organisasi tersebut.

(27)

Berdasarkan gambar 2.2 sasaran proyek yang juga merupakan tiga kendala, yaitu Anggaran, Jadwal dan Mutu. Ketiga hal tersebut dapat dijabarkan sebagai  berikut:

1. Anggaran.

Anggaran proyek harus diselesaikan dengan biaya yang tidak melebihi anggaran. Untuk proyek-proyek yang melibatkan dana dalam jumlah besar dan jadwal   bertahun-tahun, anggarannya bukan hanya ditentukan untuk total proyek tetapi

dipecah bagi komponen-komponennya, atau per periode tertentu (misalnya per 

kwartal) yang jumlahnya disesuaikan dengan keperluan. Dengan demikian,

  penyelesaian bagian-bagian proyek pun harus memenuhi sasaran anggaran per   periode.

(28)

Tabel 2.1. Tujuan dan motivasi peserta yang terlibat dalam proyek 

Sasaran proyek Pemilik Konsultan Kontraktor

Jadwal penyelesaian

Cepat selesai agar hasil  proyek dapat segera

dipergunakan

Cepat selesai, minimal sesuai kontrak 

Cepat selesai, minimal sesuai kontrak 

Biaya proyek 

Harga terendah, memenuhi persyaratan teknik. Minimal tidak  melewati anggaran

Mendapat keuntungan sebaik mungkin

Mendapat keuntungan sebaik mungkin

Mutu pekerjaan dan  peralatan

Berfungsi sesuai harapan. Minimal sesuai spesifikasi

Memenuhi spesifikasi dan kriteria dalam kontrak 

Memenuhi spesifikasi dan kriteria dalam kontrak 

Sumber : Soeharto, 1995.

(29)

1.

1. AnggaranAnggaran

Proyek harus diselesaikan dengan biaya yang tidak melebihi anggaran. Untuk  Proyek harus diselesaikan dengan biaya yang tidak melebihi anggaran. Untuk    proyek-proyek yang melibatkan dana dalam jumlah yang besar dan jadwal yang   proyek-proyek yang melibatkan dana dalam jumlah yang besar dan jadwal yang sampai bertahun-tahun, anggarannya bukan hanya ditentukan untuk total proyek, sampai bertahun-tahun, anggarannya bukan hanya ditentukan untuk total proyek, tetapi dipecah bagi komponen-komponennya, atau tiap periode tertentu yang tetapi dipecah bagi komponen-komponennya, atau tiap periode tertentu yang  jumlahnya disesuaikan dengan keperluan.

 jumlahnya disesuaikan dengan keperluan. 2.

2. JadwalJadwal

Proyek harus dikerjakan sesuai kurun waktu dan tanggal akhir yang telah Proyek harus dikerjakan sesuai kurun waktu dan tanggal akhir yang telah ditentukan. Bila hasil akhir adalah produk baru, maka penyerahannya tidak boleh ditentukan. Bila hasil akhir adalah produk baru, maka penyerahannya tidak boleh melebihi batas waktu yang telah ditentukan.

melebihi batas waktu yang telah ditentukan. 3.

(30)

 b.

 b. BirokrasiBirokrasi

Birokrasi dapat menjadi penghambat dalam pelaksanaan konstruksi karena Birokrasi dapat menjadi penghambat dalam pelaksanaan konstruksi karena apabila birokrasi yang terlalu kompleks dan administrasi yang belum lengkap apabila birokrasi yang terlalu kompleks dan administrasi yang belum lengkap maka proyek belum dapat dilaksanakan.

maka proyek belum dapat dilaksanakan. c.

c. Kemampuan keuanganKemampuan keuangan

Dana merupakan salah satu faktor yang dapat menghambat pekerjaan Dana merupakan salah satu faktor yang dapat menghambat pekerjaan konstruksi. Apabila suatu proyek mengalami kekurangan dana atau kurang konstruksi. Apabila suatu proyek mengalami kekurangan dana atau kurang   baik dalam mengatur keuangan maka hal tersebut akan berdampak pada   baik dalam mengatur keuangan maka hal tersebut akan berdampak pada  bertambahnya waktu pelaksanaan konstruksi dengan kata lain proyek tersebut  bertambahnya waktu pelaksanaan konstruksi dengan kata lain proyek tersebut

akan terlambat dari jadwal yang telah ditentukan. akan terlambat dari jadwal yang telah ditentukan. d.

(31)

c.

c. Staf manajerialStaf manajerial

Apabila anggota didalam tim tidak dapat diajak bekerjasama untuk  Apabila anggota didalam tim tidak dapat diajak bekerjasama untuk  mendapatkan hasil yang maksimal maka hal tersebut dapat menyebabkan mendapatkan hasil yang maksimal maka hal tersebut dapat menyebabkan terlambatnya suatu pekerjaan pada proyek.

terlambatnya suatu pekerjaan pada proyek. d.

d. PengalamanPengalaman

Pengalaman dari kontraktor juga memegang peranan penting dalam Pengalaman dari kontraktor juga memegang peranan penting dalam  pelaksanaan suatu proyek. Semakin berpengalaman dan semakin beragam jenis  pelaksanaan suatu proyek. Semakin berpengalaman dan semakin beragam jenis   proyek yang pernah dikerjakan oleh kontraktor maka dapat membantu dalam   proyek yang pernah dikerjakan oleh kontraktor maka dapat membantu dalam

mengurangi resiko terjadinya keterlambatan yang mungkin dapat

mengurangi resiko terjadinya keterlambatan yang mungkin dapat terjadi.terjadi. e.

e. Kemampuan keuanganKemampuan keuangan Selain pemilik proyek (

(32)

keterlambatan dari suatu proyek karena harus melakukan perencanaan kembali.

Sedangkan pada proyek-proyek konstruksi di Indonesia, faktor perubahan desain merupakan faktor yang paling berpengaruh di antara sepuluh faktor lainnya yang dapat menyebabkan keterlambatan pada proyek-proyek konstruksi di Indonesia, dapat dilihat pada Tabel 2.2 berikut :

Tabel 2.2. Faktor yang menyebabkan keterlambatan pada proyek-proyek di Indonesia

Faktor Penyebab

Kondisi cuaca yang tidak tetap/berubah-ubah Perkiraan material yang kurang akurat

(33)

Tabel 2.3. Faktor penyebab dari variasi kualitas

Variasi kualitas yang dapat disebabkan oleh pengguna jasa

Perubahan desain

Variasi kualitas yang dapat disebabkan oleh kontraktor

Pengerjaan yang dibawah standard

Kurangnya metode pelaksanaan pekerjaan/ buruknya pelaksanaan pekerjaan Penyelesaian proyek yang kurang baik 

Minimnya pengawas lapangan Perubahan cuaca yang tidak terduga

kondisi yang tidak terlihat sebelumnya pada saat survey. Sumber : Mangitung, 2005.

(34)

Tabel 2.5. Faktor penyebab dari variasi biaya yang disebabkan o leh kontraktor 

Faktor yang menyebabkan peningkatan biaya Faktor penyebab

Estimasi yang kurang

Tambahan pekerjaan/biaya yang disebabkan karena kondisi yang tidak terlihat Perubahan desain

Faktor yang menyebabkan penurunan biaya

Menggunakan material alternatif  Sumber : Mangitung, 2005.

(35)

Tabel 2.8. Faktor penyebab dari variasi waktu yang disebabkan oleh kontraktor 

Faktor yang menyebabkan penambahan waktu Faktor penyebab

Kurangnya perencanaan dan koordinasi Kurangnya sumber daya

Kurangnya waktu pelaksanaan

Minimnya metode pelaksanaan pekerjaan Keterlambatan material

Faktor yang dapat mempersingkat waktu Faktor penyebab

(36)

D. Hambatan Dalam Pelaksanaan Proyek Konstruksi Bangunan Keairan

Penelitian dalam temuan faktor-faktor yang menyebabkan keterlambatan diharapkan dapat menjadi rujukan bagi pemilik atau kontraktor untuk menyusun  perencanaan dan penjadwalan proyek yang lebih seksama, sebagai upaya awal untuk 

menghindari dan atau mengendalikan keterlambatan pelaksanaan proyek.

Penyusunan klasifikasi dan peringkat penyebab-penyebab ini diharapkan bisa dimanfaatkan untuk mengatasi kekurangan-kekurangan yang ada pada proses   perencanaan dan penjadwalan pekerjaan, sehingga keterlambatan dapat dikendalikan

lebih dini dalam tahap pelaksanaan proyek.

(37)

Tabel 2.10. Matriks Hubungan Antara Jenis Keterlambatan dengan Sebab-sebab Keterlambatan Waktu Pelaksanaan Proyek untuk proyek Bangunan Keairan.

No Tinjauan Penyebab Keterlambatan

Kategori Sumber Keterlambatan Pengguna Jasa Penyedia Jasa Non Para Pihak 

A Menurut Hasil Kusioner yang dilakukan olehHidayat Rahmat (2007)

1 Tenaga kerja yang digunakan kurang terampil 2 Peluang terjadinya kejadian yang tak terduga

3 Peralatan yang digunakan sering mengalami kerusakan

(38)

Tabel 2.10. Matriks Hubungan Antara Jenis Keterlambatan dengan Sebab-sebab Keterlambatan Waktu Pelaksanaan Proyek untuk proyek Bangunan

Keairan(Lanjutan)

No Tinjauan Penyebab Keterlambatan

Kategori Sumber Keterlambatan Pengguna Jasa Penyedia Jasa Non Para Pihak  7 Alokasi dana yang tidak cukup

8 Kesalahan yang terjadi selama pelaksanaan  proyek sehingga harus dikerjakan kembali

9 Material yang digunakan jarang ditemui dipasaran

(39)
(40)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Umum

Setiap proyek konstruksi lazimnya mempunyai rencana pelaksanaan dan   jadwal pelaksanaan yang tertentu, kapan pelaksanaan proyek tersebut harus dimulai, kapan harus diselesaikan dan bagaimana proyek tersebut akan dikerjakan, serta   bagaimana penyediaan sumber dayanya. Mengacu pada judul penelitian tugas akhir 

ini, maka dibutuhkan data primer dan data sekunder dalam menyusun penelitian ini. Data primer dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh melalui jawaban

(41)

D. Tahapan Penelitian

Untuk mencapai tujuan penelitian, maka tahap-tahap kegiatan penelitian akan mengikuti bagan alir penelitian seperti yang diperlihatkan pada bagan alir berikut

Latar Belakang Masalah

Tinjauan Pustaka

(42)

E. Perancangan Kuesioner dan Sampel

Kuesioner dibuat menjadi dua bagian, yaitu kuesioner bagian umum dan kuesioner bagian utama. Pada kuesioner bagian umum ditanyakan mengenai data-data proyek (seperti nama proyek, lokasi proyek, sumber dana, nilai proyek, institusi   pemilik proyek, sistem pemilihan kontraktor, jenis kontrak, jenis proyek yang

dikerjakan) dan data responden (seperti tingkat pendidikan terakhir, lama pengalaman kerja, serta status responden pada proyek). Sedangkan bagian utama kuisioner berupa   pertanyaan-pertanyaan mengenai seberapa besar suatu faktor berpengaruh

menyebabkan terlambatnya suatu proyek bangunan keairan Pertanyaan terdiri dari 25 (dua puluh lima) pertanyaan/faktor.

(43)

G. Proses pengumpulan data

Proses pengumpulan data ini dimaksudkan untuk memudahkan memperoleh data yang dibutuhkan guna menunjang penulisan tugas akhir ini. Data yang diambil  berupa data primer dan data sekunder.

a. Data Sekunder.

Data sekunder merupakan data yang diperoleh dalam bentuk yang sudah jadi yang sudah diolah oleh pihak lain. Data sekunder merupakan data   pendukung yang diperoleh dari instansi terkait yang menangani proyek tersebut,

untuk mengetahui proyek-proyek bangunan keairan yang sedang berlangsung pada tahun anggaran 2008.

(44)

Hasil nilai   Relatif Rank Index (RRI) menghasilkan rangking secara   berurut faktor yang dominan berpotensi menyebabkan terlambatnya suatu   pekerjaan konstruksi. Nilai korelasiSpearsmans Rank  menggambarkan tingkat

signifikasi data dalam hubungannya antara satu variabel dengan variabel yang lainnya sedangkan nilai frekuensi digunakan untuk melihat perbandingan  persentase setiap variabel dari setiap faktor.

H. Analisa Data

a. Statistik Deskriptif 

(45)

1). Statistik Nonparametrik 

Statistik Nonparametrik digunakan untuk menganalisa data yang   berbentuk nominal dan ordinal. Data nominal, yaitu data yang hanya dapat

digolongkan secara terpisah secara diskrit atau kategori data ini diperoleh dari hasil menghitung dan Data ordinal, yaitu data yang berbentuk rangking atau   peringkat, data ini bisa dinyatakan dalam skala, maka jarak satu data dengan

data yang lain tidak sama. Data hasil penelitian terbagi dua kelompok, yaitu

data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif adalah data yang

  berbentuk kalimat, kata atau penggambaran, sedangkan data kuantitatif  adalah data yang berbentuk angka atau data kualitatif yang diangkakan (skoring).

(46)

aspek yang diukur tidak berubah). Sebelum melakukan analisa, terlebih dahulu dilakukan pengujian keandalan terhadap jawaban responden. Keandalan menunjukkan seberapa jauh suatu alat ukur mengandung kesalahan ukur. Faktor-faktor menyebabkan kesalahan dapat bersumber  dari kesalahan dalam instruksi yang diajukan peneliti, angket yang membingungkan responden, atau kesulitan teknis lainnya (Ilyas dan Arif  Tiro, 2002).

Untuk mencapai hal tersebut, dilakukan uji reliabilitas dengan menggunakan metode Alpha Cronbach, diukur berdasarkan skala alpha Cronbach 0 sampai 1. Jika skala itu itu dikelompok ke dalam lima kelas dengan reng yang sama, maka ukuran kemantapan alpha dapat

(47)

Dimana :

n : Angka tertinggi skala Likert  N  : Jumlah Responden

i : 1,2,3...n

l i : Skala Likert dimana l i skala paling rendah dan l n skala paling

tinggi

 xi : Frekuensi nilai skala yang dipilih responden dari i = 1 sampai

dengan n

Relatif Rank Indeks (RRI) pada penelitian ini diuraikan menjadi : a). Frekuensi kejadian penyebab keterlambatan

(48)
(49)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Validasi Kusioner

Dari hasil pilot studi yang dilakukan oleh peneliti diketahui bahwa kuesioner  yang dibuat layak diajukan/disebar kepada para responden, karena berdasarkan hasil validasi sebagian besar responden tidak mengalami kesulitan serta telah mengerti dalam melakukan pengisian kuesioner. Untuk lebih jelasnya berikut hasil validasi terhadap kelayakan kuesioner dapat dilihat pada tabel 4.1 :

(50)

Adapun data-data umum untuk masing-masing 5 orang responden yang memberikan jawaban pilot study diatas, yaitu untuk Responden 1 memiliki latar   belakang tingkat pendidikan terakhir Strata I (S-I) dengan pengalaman kerja diatas 5

tahun, untuk Responden 2 memiliki latar belakang tingkat pendidikan terakhir  Diploma III (D3) dengan pengalaman kerja diatas 5 tahun, sedangkan untuk  Responden 3 memiliki latar belakang tingkat pendidikan terakhir Diploma III (D3) dengan pengalaman kerja diatas 5 tahun, Responden 4 memiliki latar belakang tingkat   pendidikan terakhir Diploma III (D3) dengan pengalaman kerja diatas 5 tahun, dan untuk Responden 5 memiliki latar belakang tingkat pendidikan terakhir Diploma III (D3) dengan pengalaman kerja diatas 5 tahun,

(51)

yang menangani proyek tersebut. Untuk lebih jelasnya proses pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti dapat dilihat pada lampiran hal 64. Adapun jumlah kusioner  yang disebarkan oleh peneliti sebanyak 25 kusioner dari 10 Proyek, hal tersebut disebabkan ada 5 proyek yang tidak menggunakan jasa Konsultan Pengawas. Berdasarkan hasil wawancara terhadap pemilik peroyek, 5 proyek tersebut tidak  memerlukan pekerjaan yang spesifik sehingga lebih efesien bila di awasi dari pihak    pengelola proyek (Balai Wilayah Sungai Sulawesi III) yang kesemuanya rata-rata sudah berpengalaman di atas 10 tahun. Adapun kusioner yang tidak kembali ada 1, sehingga kusioner yang kembali berjumlah 24 kusioner. Data-data untuk kesepuluh  proyek yang kami teliti dapat dilihat pada lampiran halaman 66.

(52)

kendala-C. Karateristik Responden

1. Pemilihan Kontraktor (U1).

PEMILIHAN KONTRAKTOR

Pelelangan Prakualifikasi 62,5% Pelelangan Pascakualifikasi 37,5%

(53)

Dari Gambar 4.2. dapat dilihat bahwa Jenis Kontrak yang digunakan pada   proyek yang diteliti adalah 75% untuk Harga Satuan (18 responden) dan 25%

untuk Lump Sump (6 responden).

3. Proyek Yang Dikerjakan (U3).

PROYEK YANG DIKERJAKAN

Proyek Lanjutan 8%

(54)

Gambar 4.4. memperlihatkan bahwa Nilai Kontrak Proyek untuk skala Non Kecil (> 1M) sebesar 75% (18 responden) sedangkan untuk skala Kecil (< 1M) sebesar 25% (6 responden).

5. Sumber Dana (U5).

SUMBER DANA

DAU 13%

(55)

Berdasarkan gambar 4.6. Tingkat Pendidikan Terakhir responden terdiri dari STM dan Sederajat sebesar 54% (13 responden), D3 sebesar 21% (5 responden) dan S1 sebesar 25% (6 responden) sedangkan untuk tingkat pendidikan S2 sebesar 

0%. Tingkat pendidikan dalam pelaksanaan konstruksi banguan keairan di

dominasi oleh responden dengan tingkat pendidikan STM dan sederajat, S1 dan yang terakhir D3.

7. Lama Pengalaman Kerja (U7).

LAMA PENGALAMAN KERJA

(56)

8. Status Responden di Proyek (U8).

Gambar 4.8. Persentase Berdasarkan Status Responden di P royek 

STATUS RESPONDEN DI PROYEK

Konsultan Pengaw as 13% Pengelola Teknis (PU) 33% Tenaga Teknis Kontraktor 

46% Pemilik ProyekPengaw as 8%

(57)

1. Hasil Analisa Realibility Cronbach’s Alpha

Sebelum melakukan analisis RRI, maka dilakukan analisa  Reliability Cronbach’s Alpha. Teknik perhitungan koefisien Cronbach's Alpha digunakan untuk menguji reliabilitas. Untuk menguji reliabilitas digunakan bantuan program SPSS versi 15,0.

Tabel 4.2. Realibility Statistics Untuk Tingkat Frekuensi Terjadinya Faktor 

Cronbach's

Alpha  N of Items

(58)

tingkat frekuensi terjadinya faktor, level dampak terhadap keterlambatan proyek, serta nilai indeks kritis, sehingga diperoleh hasil akhir berupa ranking dari faktor-faktor tersebut dengan menggunakan program SPSS, disini peneliti mengunakan SPSS versi 15,0. Kesepuluh faktor tersebut dapat dilihat di bawah ini.

Dari hasil analisis kusioner dengan menggunakan program SPSS, diperoleh hasil rangking faktor-faktor berdasarkan nilai indeks kritis faktor tersebut terhadap masing-masing proyek yang diteliti, Kondisi cuaca yang tak terduga sebelumnya  berada pada peringkat pertama untuk nilai Indeks Kritis, tingkat frekuensi dan level dampak. Kondisi cuaca yang tak terduga sebelumnya merupakan faktor yang frekuensinya paling sering terjadi selama pelaksanaan proyek dan juga sangat memberikan dampak terhadap keterlambatan proyek yang diteliti. Berdasarkan

(59)

Untuk Faktor Kontraktor menangani proyek di berbagai tempat berada pada  peringkat ketiga untuk nilai Indeks Kritis, peringkat kedua untuk tingkat Frekuensi dan peringkat ketujuh untuk level Dampak. Pada proyek bangunan keairan yang kami teliti, kontraktor rata-rata dalam waktu yang bersamaan mengerjakan dua  proyek sekaligus bahkan lebih, akibatnya sangat berdampak keterlambatan proyek 

yang sedang ditangani, hal tersebut terjadi karena ketidak jujuran pihak penyedia  jasa atau panitia tender pada proses pelelangan. Akibat dari kontraktor menangani   proyek diberbagai tempat terjadi keterbatasan tenaga kerja, peralatan, keuangan

sehingga mempengaruhi waktu penyelesaian pekerjaan. (lihat lampiran hal. 62). Pada peringkat keempat ditempati oleh faktor kekurangan tenaga kerja/personil untuk nilai indeks kritis, sedangkan untuk tingkat Frekuensi berada

(60)

Faktor kekurangan peralatan berada pada peringkat keenam untuk nilai Indeks kritis, peringkat kelima untuk tingkat frekuensi sedangkan level dampak    berada pada peringkat keenam. Akibat utama kekurangan peralatan dilokasi   pekerjaan terjadi akibat terlalu banyak proyek yang ditangani oleh kontraktor  sehingga peralatan yang digunakan di lokasi proyek jadi berkurang, akibatnya keterlambatan terjadi karena harus menunggu peralatan selesai dipakai di lokasi  proyek yang lain dan terkadang alat menjadi rusak sehingga harus menunggu untuk 

diperbaiki. Hal tersebut mengakibatkan faktor kekurangan peralatan masuk 

kedalam sepuluh peringkat penyebab keterlambatan proyek bangunan keairan. (lihat lampiran hal. 61).

(61)

harga BBM sehingga material yang akan dipasok oleh subkontraktor seperti besi dan semen menjadi terlambat. Penyebab lainnya adalah, karena faktor cuaca yang tidak menentu sehingga proses pengiriman besi ulir melalui ekspedisi menjadi terlambat. Pada faktor material yang digunakan jarang ditemui dipasaran berada   pada peringkat kesepuluh untuk nilai indeks kritis, peringkat kesembilan untuk 

tingkat frekuensi, sedangkan level dampak berada pada peringkat ke-15 besar. Perubahan kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah seperti menaikkan harga BBM pada saat itu berimbas kepada sulitnya material ditemui dipasaran.

a). Hasil Analisa Relative Rank Indeks dan Rangking Secara Umum Berdasarkan SPSS

(62)

Tabel. 4.4. RRI dan Rangking Faktor Penyebab Keterlambatan Responden

Secara Umum (Overall). (Lanjutan)

Indeks Kritis Tingkat Frekuensi Level Dampak  No Kode

Faktor

Faktor-faktor Penyebab

Keterlambatan RRI Rank RRI Rank RRI Rank 

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

7 B9 Ketidak patuhan terhadap

kontrak kerja 0,4800 7 0,4300 8 0,5600 8 8 C16

Adanya perubahan kebijakan  pemerintah (mis : kenaikan

BBM, nilai tukar mata uang)

0,4600 8 0,3600 17 0,6300 5

9 C18

Keterlambatan yang disebabkan oleh

subkontraktor atau pemasok 

0,4500 9 0,4800 6,5 0,4300 19

10 C20 Material yang digunakan

(63)

yang digunakan sering mengalami kerusakan, kekurangan peralatan, ketidak    patuhan terhadap kontrak kerja, adanya perubahan kebijakan pemerintah,

keterlambatan yang disebabkan oleh subkontrkator/pemasok dan material yang digunakan jarang ditemui dipasaran.

Dari hasil perbandingan diatas, terlihat bahwa ke sembilan faktor  tersebut merupakan faktor-faktor yang berpengaruh untuk menyebabkan keterlambatan pada proyek bangunan keairan.

3. Analisa Korelasi Spearman’s Rank 

Besarnya koefisien korelasi berkisar antara +1 s/d -1. Koefisien korelasi menunjukkan kekuatan (strength) hubungan linier dan arah hubungan kedua variabel acak. Jika koefisien positif, maka kedua variabel mempunyai hubungan

(64)

Tabel 4.5. Korelasi Spearmans Rank Berdasarkan Faktor-faktor yang Paling Mempengaruhi Keterlambatan Proyek Bangunan Keairan

B.3 B.6 B.7 B.8 B.9 B.11 C.16 C.18 C.19 C.20 Correlation Coefficient B.3 1 Sig. (2-tailed) . Correlation Coefficient B.6 0,21274 1 Sig. (2-tailed) 0,31825 . Correlation Coefficient B.7 0,28700 0,61395** 1 Sig. (2-tailed) 0,17391 0,00142 . Correlation Coefficient 0,46465* 0,19656 0,25391 1

(65)

Keterangan :

B3 = Kekurangan peralatan

B6 = Kekurangan tenaga kerja / personil

B7 = Tenaga kerja yang digunakan tidak terampil

B8 = Peralatan yang digunakan sering mengalami kerusakan B9 = Ketidak patuhan terhadap kontrak kerja

B11 = Kontraktor menangani proyek di berbagai tempat

C16 = Adanya perubahan kebijakan pemerintah (mis : kenaikan BBM) C18 = Keterlambatan yang disebabkan oleh subkontraktor atau pemasok  C19 = Kondisi cuaca yang tidak terduga sebelumnya

(66)

faktor ketidak patuhan terhadap kontrak kerja dan faktor material yang digunakan   jarang ditemui di pasaran, faktor ketidak patuhan terhadap kontrak kerja memiliki

hubungan yang signifikasi dengan faktor material yang digunakan jarang ditemui di   pasaran, faktor Adanya perubahan kebijakan pemerintah memiliki hubungan yang

signifikasi dengan faktor Keterlambatan yang disebabkan oleh subkontraktor atau  pemasok.

Tabel 4.6. Korelasi Spearmans Rank Berdasarkan Kategori Proyek Yang Dikerjakan (U3)

Proyek Baru Proyek Lanjutan Proyek Baru

Correlation Coefficient 1.000 .620(**)

Sig. (2-tailed) . 0.001

(67)

Tabel 4.9. Korelasi Spearmans Rank Berdasarkan Kategori Lama Pengalaman Kerja (U7) 1 - 5 Tahun > 5 Tahun 1 - 5 Tahun Correlation Coefficient 1.000 .783(**) Sig. (2-tailed) . 0.000  N 25 25 > 5 Tahun Correlation Coefficient .783(**) 1.000 Sig. (2-tailed) 0.000 .  N 25 25

** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Tabel 4.10. Korelasi Spearmans Rank Berdasarkan Kategori Status Responden Di Proyek (U8)

Penyedia Jasa Pengguna Jasa

(68)
(69)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai potensi faktor-faktor yang menyebabkan keterlambatan Proyek Bangunan Keairan di Kota Palu dan Sekitarnya secara keseluruhan (overall ), faktor-faktor yang masuk dalam 10 (sepuluh) besar nilai indeks kritis adalah : Kondisi cuaca yang tidak terduga

sebelumnya(*), Tenaga kerja yang digunakan tidak terampil, kontraktor 

(70)

korelasi yang kuat / signifkan pada level 0,01. Hal ini menunjukkan bahwa hasil   peringkat dari faktor-faktor penelitian ini sudah mewakili untuk semua kategori

yang telah kami susun sebelumnya.

B. Saran

1. Dari kesepuluh peringkat potensi penyebab keterlambatan proyek bangunan keairan di kota Palu dan sekitarnya yang kami teliti, perlu di tambahkan faktor  ketersediaan suku cadang peralatan dikarenakan faktor tersebut juga sangat   berpotensi menyebabkan keterlambatan. Peralatan yang digunakan terutama alat  berat yang digunakan oleh kontraktor di kota Palu sebagian besar adalah alat yang

(71)

DAFTAR PUSTAKA

Dipohusodo, Istimawan. (1996). Manajemen Proyek dan Konstruksi. Jilid 1. Kanisius. Yogyakarta.

Dipohusodo, Istimawan. (1996). Manajemen Proyek dan Konstruksi. Jilid 2. Kanisius. Yogyakarta.

Elinwa, A. U., Joshua, M. (2001). ”Time-Overrun Factors In Nigerian Construction  Industry.” Journal Of Construction Engineering and Management., 419 – 

425.

(72)

Mangitung, D. M. (2006). ”Pengendalian Waktu Proyek.” Catatan Perkuliahan. Manajemen Konstruksi. Jurusan Teknik Sipil. Fakultas Teknik. Universitas Tadulako.

Online. (http://www.damandiri.or.id/file/dasminsiduipbbab4.pdf ), diakses 23/09/09  pukul 11:45 WITA)

Prabowo, Budiman. (1999).   Keterlambatan Waktu Pelaksanaan Proyek Klasifikasi dan Peringkat dari Penyebab-Penyebabnya. Dimensi Teknik Sipil Vol. 1 Sarwono, Jonathan. (2008).   Panduan Lengkap Untuk Belajar Komputasi Statistik .

Andi. Yogyakarta.

Siegel, S., and Castellan, N. J. (1988).   Nonparametric statistics for the behavioral   sciences, 2nd ed. McGraw-Hill, New York, USA.

(73)
(74)

KUESIONER PENELITIAN

Nama : FRANGKY KAMPEY

Judul TA : Analisa Potensi Penyebab Keterlambatan Proyek Bangunan Keairan Jurusan : Sipil (S1)

Fakultas : Teknik 

(75)

Identitas Responden :

1.   Nama Responden : ……… ……….

2. Jabatan dalam perusahaan/instansi : ……… ……….

3.   Nama perusahaan : ……… ……….

4. Tanggal Mengisi : ……… ……….

Tanda Tangan Stempel

(76)

B. DATA RESPONDEN

1. Apakah tingkat pendidikan terakhir anda ?

STM dan Sederajat D3 S1 S2 …………

2. Sudah berapa lama anda terlibat dalam pelaksanaan proyek (pengalaman kerja di  proyek) ?

 1 tahun 2 tahun 3 tahun 4 tahun 5 tahun >5 tahun

3. Status anda (responden) di Proyek ?

Konsultan

Pengawas  Pengelola teknis (PU)

 Tenaga teknis kontraktor 

…………

Kuesioner Bagian Utama (  pilih salah satu dengan memberi tanda kali : X atau lingkaran : O)

(77)

NO

Faktor-Faktor Yang Dapat Menjadi Potensi Penyebab Keterlambatan Proyek  Bangunan Keairan

Tingkat Frekuensi Penyebab Keterlambatan

Level Dampak Terhadap Keterlambatan Proyek  Bangunan Keairan

1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6

A. Kategori Jenis Keterlambatan Yang Disebabkan Oleh Pengguna Jasa 1 Perencanaan yang kurang lengkap

2 Perubahan desain berdasarkan keinginan pemilik proyek 

B. Kategori Jenis Keterlambatan Yang Disebabkan Oleh Kontraktor 3 Kekurangan Peralatan

4  pelaksanaan proyek sehingga harusKesalahan yang terjadi selama dikerjakan kembali

(78)

NO

Faktor-Faktor Yang Dapat Menjadi Potensi Penyebab Keterlambatan Proyek  Bangunan Keairan

Tingkat Frekuensi Penyebab Keterlambatan

Level Dampak Terhadap Keterlambatan Proyek  Bangunan Keairan

1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6

18 Keterlambatan yang disebabkan oleh subkontraktor atau pemasok  19 Kondisi cuaca yang tidak terduga

sebelumnya

20 Material yang digunakan jarang ditemui di pasaran

D. Kategori Jenis Keterlambatan Yang Disebabkan Oleh Pengguna Jasa dan Kontraktor 21 Alokasi dana yang tidak cukup

22  pihak yang terlibat dalamBuruknya koordinasi antara pihak- pelaksanaan proyek 

(79)

Kuesioner Pilot Study

Hal ini dilakukan untuk mendapatkan masukkan/saran dan informasi mengenai kuesioner. Hal umum mengenai kuesioner :

1. Berapa lama waktu yang anda butuhkan untuk mengisi kuesioner ini ?

... 2. Apakah instruksi dalam kuesioner ini sudah cukup jelas ?

Ya Tidak 

Jika tidak alasannya :

... ... Mengenai pertanyaan kuesioner :

(80)

MATRIKS KUSIONER 

Proyek Bangunan Keairan

Berdasarkan Keterangan Responden

No. Kusioner Kode Faktor Uraian 1, 2, 6, 7, 9, 14, 20

B.3

Keterlambatan terjadi karena proyek yang ditangani oleh kontraktor  lebih dari satu dalam waktu yang bersamaan, sehingga peralatan yang digunakan di lokasi proyek jadi berkurang, akibatnya harus

menunggu peralatan selesai dipakai di lokasi proyek yang lain, dan  juga terkadang alat menjadi rusak sehingga harus menunggu untuk 

(81)

No. Kusioner

Kode

Faktor Uraian

5, 6, 9

B.8

Molen dan alat berat excavator yang digunakan merupakan alat yang sudah cukup tua, sehingga sering mengalami kerusakan.

20 Peralatan yang sering mengalami kerusakan, yaitu Concreate Mixer.

23 Peralatan yang sering mengalami kerusakan, yaitu Dozer.

3, 4, 5

B.9

Ketidak patuhannya yaitu terhadap SPEK yang a da, contohnya  pernah pasangan beton disuruh bongkar oleh pengawas PU karna

campuran betonnya dibuat tidak berdasarkan SPEK yang ada. 1, 6, 19,

20, 22, 23

B.11

Selain sedang mengerjakan proyek dilokasi ini Kontraktor juga mengerjakan paket di lokasi lain.

1, 2, 3, 5,

9

B.14

Perselisihan tersebut kadang terjadi antar buruh harian dengan  pengawas kontraktor, terkadang juga antar pengawas kontraktor 

dengan pengawas konsulltan, hal tersebut cukup ber dampak terhadap tertundanya pekerjaan.

(82)

No. Kusioner

Kode

Faktor Uraian

1, 2, 6, 9

C.17

Hambatan tersebut dikarenakan untuk memasuki ke lokasi proyek  harus melewati area bandara, dimana untuk memasuki area bandara harus menunggu pesawat landing atau tackoff.

20 Membuat jalan inspeksi ke lokasi proyek, tetapi masyarakat setempat tidak mau lahannya dijadikan jalan inspeksi.

1, 2, 4, 5, 6, 7, 8, 9,

10

C.19

Kondisi cuaca di lokasi proyek yang tiba-tiba hujan membuat kontraktor enggan untuk bekerja. Terkadang di lokasi proyek tidak  hujan tetapi di hulu sungai terjadi hujan deras sehingga ketinggian air  dilokasi proyek menjadi naik.

11

Kondisi cuaca di lokasi proyek yang tiba-tiba hujan membuat kontraktor enggan untuk bekerja. Terkadang di lokasi proyek tidak  hujan tetapi di hulu sungai terjadi hujan deras sehingga ketinggian air  dilokasi proyek menjadi naik.

12

Kondisi cuaca di lokasi proyek yang tiba-tiba hujan membuat kontraktor enggan untuk bekerja. Terkadang di lokasi proyek tidak  hujan tetapi di hulu sungai terjadi hujan deras sehingga ketinggian air 

(83)

Bagan Alir Proses Pengumpulan Data

Membuat Surat Permintaan Data di Fakultas Menunjukkan Surat Permintaan Data ke Instansi Terkait

(84)

Kemudian surat tersebut diproses oleh pihak yang berwenang menangani surat-surat di kantor PU tersebut, waktu untuk memproses surat tersebut berkisar antara 1 sampai 2 minggu.

Setelah mendapat jawaban maka barulah peneliti boleh bertemu dengan Kepala Instansi tersebut, kemudian Kepala Instansi tersebut memberikan surat disposisi kepada stafnya yang memegang file proyek-proyek keairan yang sedang   berlangsung dan nama-nama perusahaan konsultan dan kontraktor yang sedang

menangani proyek tersebut.

Setelah peneliti mengetahui dimana saja proyek-proyek yang sedang  berlangsung, kemudian peneliti mulai menyebarkan kusioner kepada Pemilik Proyek, Konsultan dan kontraktor pengawas yang berada dilapangan dengan cara

(85)

DATA-DATA PROYEK YANG DI TELITI

1. Nama Proyek : Pembuatan Talud Pada Daerah Perpanjangan

Landasan Pacu 2.732,5 m2

Lokasi Proyek : Bandar Udara Mutiara

  Nilai Proyek : Rp. 998.700.000

Sumber Dana : APBN

Tahun Anggaran : 2008

Pemilik Proyek : Departemen Perhubungan

Konsultan Pengawas : CV. Konsultan Citra Pratama

(86)

5. Nama Proyek : Pembuatan Check Dam DPS 3 C Sungai Sombe Lewara

Lokasi Proyek : Sungai Sombe Lewara Kab. Donggala

  Nilai Proyek : Rp. 2.700.000.000

Sumber Dana : APBN

Tahun Anggaran : 2008

Pemilik Proyek : Dinas Balai Wilayah Sungai Sulawesi III

Konsultan Pengawas : Tidak Ada(*)

Kontraktor : PT. Masara Bulava Lestari

6. Nama Proyek : Pembuatan Embung Ngia

Lokasi Proyek : Ngata Baru Kab. Donggala

  Nilai Proyek : Rp. 3.696.648.000

Sumber Dana : APBN

(87)

9. Nama Proyek : Pembuatan Embung Watutela

Lokasi Proyek : Watutela Kab. Donggala

  Nilai Proyek : Rp. 3.808.407.000

Sumber Dana : APBN

Tahun Anggaran : 2008

Pemilik Proyek : Dinas Balai Wilayah Sungai Sulawesi III

Konsultan Pengawas : CV. Mukti Nugraha

Kontraktor : PT. Karya Rejeki

10. Nama Proyek : Normalisasi Up Stream Bendung Gumbasa

Lokasi Proyek : Gumbasa Kab. Donggala

  Nilai Proyek : Rp. 1.920.012.000

Sumber Dana : APBN

Tahun Anggaran : 2008

(88)

HASIL DATA KUSIONER 

N = 24 A A B B B B B B B B B B B B B C C C C C D D D D D 1F 2F 3F 4F 5F 6F 7F 8F 9F 10F 11F 12F 13F 14F 15F 16F 17F 18F 19F 20F 21F 22F 23F 24F 25F 4 1 1 1 1 1 6 4 1 3 1 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 1 1 3 4 1 1 1 1 1 5 3 1 1 1 1 3 1 1 1 1 1 3 4 1 1 4 1 1 4 4 1 1 1 1 1 1 4 2 1 2 4 2 6 2 3 3 4 3 4 2 1 4 3 1 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 2 1 2 4 3 1 1 2 3 4 1 4 4 3 3 3 3 4 2 2 1 1 1 1 3 4 2 1 3 1 1 2 4 2 1 2 4 1 6 3 3 3 4 3 4 2 1 4 3 1 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 1 1 1 1 1 6 4 1 3 4 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 1 1 3 4 1 1 1 1 1 5 3 3 2 4 2 3 3 2 3 3 2 4 3 3 3 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 1 1 1 1 3 1 1 1 1 1 1 3 4 1 1 1 1 3 3 1 1 4 1 1 1 4 1 1 1 1 3 1 4 1 1 1 1 3 2 3 1 1 1 1 3 1 1 1 1 1 3 4 1 1 4 1 1 4 4 1 1 1 1 1 1 3 2 3 2 1 1 6 2 2 2 2 1 1 3 3 3 3 3 3 2 2 2 1 3 1 2 4 3 3 2 2 2 2 3 2 3 2 1 3 6 3 3 3 3 3 2 5 5 3 3 3 4 2 3 3 1 2 2 3 5 3 3 3 2 2 4 3 2 1 2 1 3 6 2 2 1 2 2 1 3 4 2 2 2 3 2 2 2 1 3 1 3 4 2 3 2 2 1 2 3 2 1 2 1 1 6 3 3 3 3 3 2 4 4 3 3 3 3 2 2 2 1 2 2 3 4 2 2 3 2 2 3 3 2 1 2 1 2 6 2 1 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 1 1 1 1 1 3 2 1 2 1 2 6 3 2 3 3 2 2 2 3 3 3 2 3 1 1 2 1 2 2 3 4 3 2 2 2 1 1 3 2 1 2 1 2 6 2 1 2 3 3 3 4 4 4 3 3 4 1 3 3 4 3 3 3 4 3 1 1 1 1 1 3 2 1 2 1 1 6 3 1 1 3 3 3 3 3 3 2 2 3 1 2 2 3 2 1 2 3 2 1 1 1 1 2 3 2 1 2 1 1 6 2 2 2 3 2 1 3 5 3 3 3 4 2 2 2 1 1 2 3 5 3 3 3 3 2 3 3 2 1 2 1 1 6 3 2 3 3 3 1 4 5 4 4 3 5 2 2 2 1 2 1 3 5 3 3 3 2 2 3 3 2 1 2 1 2 6 2 1 1 4 3 1 4 4 3 2 3 4 3 3 3 3 1 3 1 4 3 1 1 1 1 1 3 2 1 2 1 1 5 3 2 2 3 2 2 3 3 3 3 2 3 1 2 2 2 2 2 2 4 2 2 1 1 1 1 3 2 1 2 1 3 2 1 3 3 4 3 1 4 5 3 3 3 4 2 2 2 1 2 2 3 5 3 3 3 2 2 3 3 2 1 2 1 1 6 2 1 1 4 3 3 4 4 3 2 3 4 1 3 3 3 3 3 3 4 3 1 1 1 1 1 3 2 1 2 1 1 6 3 2 1 3 2 2 3 3 3 2 1 3 1 1 1 1 1 3 2 5 2 1 2 2 1 1 24 U.8 22 23 Respon

den U.1 U.2 U.3

16 17 18 19 20 21 10 11 12 13 14 15 4 5 6 7 8 9

Pertanyaan Bagian Umum Frekuensi Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keterlambatan Proyek Konstruksi Bangunan Keairan

1 2 3

(89)

HASIL DATA KUSIONER 

N = 24 A A B B B B B B B B B B B B B C C C C C D D D D D 1D 2D 3D 4D 5D 6D 7D 8D 9D 10D 11D 12D 13D 14D 15D 16D 17D 18D 19D 20D 21D 22D 23D 24D 25D 4 1 1 1 1 1 6 4 2 3 6 4 5 5 5 5 4 4 5 4 3 5 6 6 5 3 4 2 5 4 5 2 3 4 1 1 1 1 1 5 3 3 3 5 4 6 3 6 6 4 3 4 1 4 5 6 6 6 2 4 3 6 3 6 1 2 4 2 1 2 4 2 6 2 4 4 3 4 2 3 6 6 6 2 2 4 2 6 5 3 4 3 4 3 3 4 4 3 4 4 2 1 2 4 3 1 1 4 3 4 4 3 2 4 5 5 3 4 4 3 3 6 4 2 2 5 4 4 4 3 4 2 4 2 1 2 4 1 6 3 4 4 3 4 2 3 6 6 6 2 2 4 3 6 5 2 2 2 5 3 3 4 4 3 3 4 1 1 1 1 1 6 4 2 3 5 3 5 5 5 6 3 4 5 3 4 2 6 6 5 3 5 4 5 4 5 3 4 4 1 1 1 1 1 5 3 4 3 6 2 2 4 4 2 2 2 3 2 2 2 2 6 2 3 5 3 6 4 6 2 3 4 1 1 1 1 3 1 1 1 1 1 1 5 5 1 1 1 1 3 3 1 1 5 1 1 1 4 1 1 1 1 3 1 4 1 1 1 1 3 2 3 3 3 5 4 6 3 6 6 4 3 4 1 2 5 6 6 6 4 5 2 3 3 6 3 2 3 2 3 2 1 1 6 2 2 2 3 1 1 3 4 3 3 3 3 1 2 2 1 3 1 2 5 3 3 2 2 2 2 3 2 3 2 1 3 6 3 3 3 3 3 2 6 6 4 4 4 4 3 3 3 1 5 1 4 6 3 2 4 2 2 4 3 2 1 2 1 3 6 2 2 1 3 3 1 3 5 3 3 2 4 2 2 2 1 3 1 3 5 2 3 3 3 1 2 3 2 1 2 1 1 6 3 2 2 3 3 2 4 5 3 3 3 3 2 2 3 1 5 2 3 6 2 3 3 2 2 3 3 2 1 2 1 2 6 2 1 2 5 3 2 4 5 3 3 3 4 3 3 3 2 3 4 3 4 3 1 1 1 1 1 3 2 1 2 1 2 6 3 3 2 3 3 3 4 3 2 2 2 2 3 2 2 1 3 2 3 5 3 3 2 2 2 1 3 2 1 2 1 2 6 2 2 2 3 3 3 4 4 3 2 2 4 2 2 2 1 2 3 2 4 3 1 1 2 2 2 3 2 1 2 1 1 6 3 1 1 3 2 2 3 3 3 3 2 3 2 2 2 2 3 2 2 4 2 2 2 2 2 2 3 2 1 2 1 1 6 2 2 2 3 2 1 3 5 3 3 4 4 2 2 2 1 4 1 2 5 2 3 3 3 2 3 3 2 1 2 1 1 6 3 2 3 3 4 1 4 5 4 4 3 5 2 2 2 1 5 1 3 5 3 3 3 2 2 3 3 2 1 2 1 2 6 2 1 1 6 4 1 6 6 5 4 4 5 3 3 3 3 1 6 1 5 4 1 1 1 1 1 3 2 1 2 1 1 5 3 2 2 3 2 3 4 4 3 2 2 2 3 2 2 1 3 2 3 4 3 2 2 2 2 2 3 2 1 2 1 3 2 1 3 3 4 3 1 5 6 4 4 4 5 2 2 2 1 5 2 3 6 3 3 3 2 2 4 3 2 1 2 1 1 6 2 2 2 2 3 3 3 3 5 3 3 5 3 4 2 1 3 4 3 6 3 2 2 2 2 3 3 2 1 2 1 1 6 3 2 2 3 1 1 3 4 4 2 2 2 2 2 1 2 3 1 2 5 2 2 2 2 2 2 24 U.8 22 23 Respon

den U.1 U.2 U.3

16 17 18 19 20 21 10 11 12 13 14 15 4 5 6 7 8 9

Pertanyaan Bagian Umum Level Dampak Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keterlambatan Proyek Konstruksi Keairan

1 2 3

(90)

Keterangan :

Kuesioner Bagian Umum

U.1 Pemilihan Kontraktor U.2 Jenis Kontrak 

1 = Penunjukan Langsung 1 = Lump Sump

2 = Pemilihan Langsung 2 = Harga Satuan

3 = Pelelangan Prakualifikasi U.4 Nilai Proyek Konstruksi

4 = Pelelangan Pascakualifikasi 1 = Skala Kecil ( < Rp. 1 M)

U.3 Proyek yang Dikerjakan 2 = Skala non Kecil ( ≥ Rp. 1 M)

1 = Proyek Baru U.6 Tingkat Pendidikan Terakhir Responden

2 = Proyek Rehabilitasi 1 = STM dan Sederajat

3 = Proyek Lanjutan 2 = D3

4 = Lain-lain 3 = S1

U.5 Sumber Dana 4 = S2

1 = APBN 5 = Lain-lain

2 = APBD U.8 Status Responden Di Proyek 

3 = ADB 1 = Konsultan Pengawas

4 = DAU 2 = Pengelola Teknis (PU)

5 = Lain-lain 3 = Tenaga Teknis Kontraktor 

U.7 Pengalaman Kerja Responden Di Proyek  4 = Lain-lain

1 = 1 Tahun Recode U6 : 1 = Non Sarjana (1,2)

(91)

Kuesioner Bagian Utama

Tingkat Frekuensi (F) Level Dampak (D)

  Pemilihan skala untuk frekuensi mulai dari : Pemilihan skala untuk probabilitas dampak mulai dari :

1 = Sangat Jarang 1 = Sangat tidak memberi dampak 

2 = Antara 1 dan 3 2 = Hampir Tidak memberi dampak 

3 = Jarang 3 = Tidak memberi dampak 

4 = Sering 4 = Hampir memberi dampak 

5 = Antara 4 dan 6 5 = Memberi dampak 

(92)

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keterlambatan Proyek Konstruksi

A1 = Perencanaan yang kurang lengkap

A2 = Perubahan desain berdasarkan keinginan pemilik proyek  B3 = Kekurangan peralatan

B4 = Kesalahan yang terjadi selama pelaksanaan proyek sehingga harus dikerjakan kembali B5 = Mobilisasi peralatan yang terlambat

B6 = Kekurangan tenaga kerja / personil

B7 = Tenaga kerja yang digunakan tidak terampil

B8 = Peralatan yang digunakan sering mengalami kerusakan B9 = Ketidak patuhan terhadap kontrak kerja

B10 = Terlambat membayar upah pekerja

B11 = Kontraktor menangani proyek di berbagai tempat

B12 = Menggunakan metode/teknik pelaksanaan yang baru dan belum umum digunakan B13 = Perkiraan penggunaan material yang tidak akurat

B14 = Perselisihan yang terjadi di lapangan

C15 = Terjadinya kejadian yang tak terduga(mis:kerusuhan, bencana alam di lokasi proyek) C16 = Adanya perubahan kebijakan pemerintah (mis : kenaikan BBM, nilai tukar mata uang)

C17 = Banyaknya hambatan untuk menuju ke lokasi proyek (mis: belum adanya jalan yang memadai) C18 = Keterlambatan yang disebabkan oleh subkontraktor atau pemasok 

C19 = Kondisi cuaca yang tidak terduga sebelumnya C20 = Material yang digunakan jarang ditemui di pasaran D21 = Alokasi dana yang tidak cukup

(93)
(94)

RANGKING FAKTOR TIAP KATEGORI

Pelelangan Prakualifikasi Pelelangan Pascakualifikasi

Faktor Frekuensi Dampak Indeks kritis Faktor Frekuensi Dampak Indeks kritis

C19 1 1 1 C19 1 4 1 B7 2 2 2 C15 4 1 2 B6 4 3 3 B5 2 8.5 3 B11 3 4 4 B11 4 14 4 B8 6 5 5 B8 9 2.5 5 B3 5 7 6 B3 8 7 6 B9 7 8 7 B6 7 12.5 7 B10 9.5 9 8 C16 15.5 5.5 8 C20 8 10 9 B9 11.5 10.5 9 C16 14.5 6 10 C18 4 25 10 C18 9.5 12 11 D21 15.5 8.5 11 B4 11 11 12 D22 10 15 12 B13 13 14 13 B12 6 19 13 B14 12 18.5 14 B14 15.5 10.5 14 C17 14.5 18.5 15 B7 24 2.5 15 D21 17 16.5 16 D23 24 5.5 16 D25 18.5 14 17 A2 15.5 17.5 17 D22 18.5 16.5 18 C17 19.5 12.5 18 A2 16 21 19 D25 11.5 22.5 19 B12 23 14 20 C20 15.5 20 20 A1 20.5 21 21 B4 21.5 16 21 B5 20.5 23.5 22 B13 15.5 22.5 22 D23 24 21 23 A1 24 17.5 23 D24 25 23.5 24 B10 21.5 22.5 24 C15 22 25 25 D24 19.5 22.5 25

(95)

Lump Sump Harga Satuan

Faktor Frekuensi Dampak Indeks kritis Faktor Frekuensi Dampak Indeks kritis C15 2.5 1.5 1 C19 1 1 1 C19 1 6.5 2 B7 2.5 2 2 B5 6 3.5 3 B11 2.5 5 3 B11 4.5 12 4 B6 4 4 4 B6 7 10.5 5 B8 6 3 5 C16 10 1.5 6 B3 5 7.5 6 C18 2.5 19 7 B9 7 6 7 D21 10 8.5 8 C20 8.5 10 8 B3 15.5 5 9 B4 10 9 9 B7 20.5 6.5 10 C18 8.5 14.5 10 B8 15.5 8.5 11 C16 16.5 7.5 11 B12 4.5 24.5 12 B10 11 11 12 D22 10 14 13 B14 12.5 12 13 C17 20.5 10.5 14 B13 12.5 18 14 D23 24 3.5 15 D22 18 14.5 15 B14 10 13 16 A2 14.5 21 16 B10 15.5 17 17 D25 19.5 16.5 17 B9 15.5 15.5 18 D21 19.5 16.5 18 D25 10 22 19 B12 23 13 19 B13 15.5 19 20 C17 16.5 21 20 C20 15.5 22 21 A1 21.5 19 21 A2 20.5 19 22 B5 14.5 25 22 B4 23 15.5 23 D23 24 21 23 D24 20.5 24.5 24 C15 21.5 24 24 A1 25 22 25 D24 25 23 25

(96)

Proyek Baru Proyek Lanjutan

Faktor Frekuensi Dampak Indeks kritis Faktor Frekuensi Dampak Indeks kritis

C19 1 1 1 C19 1 1 1 B7 4 2 2 B7 2.5 2 2 B11 2 7 3 B6 2.5 3 3 B6 3 4.5 4 B11 4 6.5 4 B8 7 3 5 B8 7.5 6.5 6 B3 5 6 6 B9 7.5 6.5 6 B9 8.5 8 7 B10 7.5 6.5 6 C16 17.5 4.5 8 C16 14.5 4 8 C18 6 20 9 C20 7.5 11 10 C15 10 11.5 10 D25 7.5 11 10 B5 8.5 16 11 C18 14.5 11 12 B4 12 9.5 12 D22 14.5 11 12 C20 11 16 13 B3 14.5 11 14 B10 13.5 16 14 D21 7.5 16 14 B14 15 14 15 A1 14.5 16 17 C17 17.5 13 16 A2 14.5 16 17 D21 21.5 11.5 17 B13 14.5 16 17 D22 19.5 18 18 B14 14.5 16 17 B12 13.5 19 19 B4 20.5 20.5 20 B13 16 21 20 D23 20.5 20.5 20 A2 19.5 23.5 21 D24 20.5 20.5 20 D25 21.5 22 22 B12 20.5 20.5 22 D23 24 9.5 23 B5 23.5 23 23 A1 23 23.5 24 C17 23.5 24.5 24 D24 25 25 25 C15 25 24.5 25

(97)

Skala Kecil ( < Rp. 1M ) Skala Non Kecil ( ≥ Rp. 1M )

Faktor Frekuensi Dampak Indeks kritis Faktor Frekuensi Dampak Indeks kritis C15 2.5 1.5 1 C19 1 1 1 C19 1 6.5 2 B7 2.5 2 2 B5 6 3.5 3 B11 2.5 5 3 B11 4.5 12 4 B6 4 4 4 B6 7 10.5 5 B8 6 3 5 C16 10 1.5 6 B3 5 7.5 6 C18 2.5 19 7 B9 7 6 7 D21 10 8.5 8 C20 8.5 10 8 B3 15.5 5 9 B4 10 9 9 B7 20.5 6.5 10 C18 8.5 14.5 10 B8 15.5 8.5 11 C16 16.5 7.5 11 B12 4.5 24.5 12 B10 11 11 12 D22 10 14 13 B14 12.5 12 13 C17 20.5 10.5 14 B13 12.5 18 14 D23 24 3.5 15 D22 18 14.5 15 B14 10 13 16 A2 14.5 21 16 B10 15.5 17 17 D25 19.5 16.5 17 B9 15.5 15.5 18 D21 19.5 16.5 18 D25 10 22 19 B12 23 13 19 B13 15.5 19 20 C17 16.5 21 20 C20 15.5 22 21 A1 21.5 19 21 A2 20.5 19 22 B5 14.5 25 22 B4 23 15.5 23 D23 24 21 23 D24 20.5 24.5 24 C15 21.5 24 24 A1 25 22 25 D24 25 23 25

(98)

APBN DAU

Faktor Frekuensi Dampak Indeks kritis Faktor Frekuensi Dampak Indeks kritis

C19 1 1 1 C19 2 6 1 B7 3 2 2 B7 24.5 3.5 2 B11 2 5 3 B11 5 20.5 3 B6 4 3 4 B6 13.5 20.5 4 B3 6 6.5 5 B3 2 14.5 5 B8 7 6.5 6 B8 4 1.5 6 C16 16.5 4 7 C16 20 17.5 7 C18 5 16 8 C18 8 24 8 B9 8 8 9 B9 8 1.5 9 B10 10 9.5 10 B10 24.5 24 10 C20 9 14.5 11 C20 13.5 14.5 11 B4 11.5 12.5 12 B4 20 8.5 12 B5 13.5 14.5 13 B5 2 24 13 D21 18.5 9.5 14 D21 20 14.5 14 B14 13.5 17.5 15 B14 20 5 15 C15 11.5 19.5 16 C15 8 3.5 16 B13 16.5 19.5 17 B13 13.5 20.5 17 C17 18.5 12.5 18 C17 20 20.5 18 D22 21 17.5 19 D22 8 8.5 19 B12 15 22 20 B12 13.5 8.5 20 D25 21 21 21 D25 13.5 17.5 21 A2 21 23 22 A2 8 11.5 22 D23 24 11 23 D23 20 11.5 23 A1 23 24 24 A1 13.5 8.5 24 D24 25 25 25 D24 20 14.5 25

(99)

Non Sarjana Sarjana

Faktor Frekuensi Dampak Indeks kritis Faktor Frekuensi Dampak Indeks kritis

C19 1 1 1 C19 1 1 1 B7 4.5 2 2 B7 4 2 2 B11 2 7 3 B11 2.5 4 3 B6 4.5 4.5 4 B6 2.5 4 4 B8 4.5 3 5 B8 11 6 5 B3 4.5 4.5 6 B3 6.5 8.5 6 B9 8 8 7 B9 11 7 7 C16 16 6 8 C20 16 20.5 8 C18 7 20.5 9 B4 19.5 11 10 B5 10.5 20.5 10 B10 11 14 10 C15 10.5 16.5 11 C16 22 4 11 B14 12.5 12.5 12 C18 5 14 12 D21 20.5 9 13 C17 25 24.5 13 C20 9 14 14 B13 19.5 24.5 14 D22 20.5 16.5 15 B14 22 17 15 B10 14 15 16 D25 11 20.5 16 B4 12.5 12.5 17 B12 6.5 20.5 17 B12 18.5 18.5 18 A2 16 23 19 D25 22 22 19 D21 16 17 19 D23 23.5 10.5 20 D22 11 11 19 A2 18.5 23 21 A1 16 17 21 B13 16 18.5 22 B5 8 11 22 C17 16 10.5 23 D23 24 14 23 A1 23.5 24 24 C15 16 8.5 24 D24 25 25 25 D24 22 20.5 25

(100)

1-5 Tahun > 5 Tahun

Faktor Frekuensi Dampak Indeks kritis Faktor Frekuensi Dampak Indeks kritis

C19 1 1 1 C19 1 1 1 B7 9 2.5 2 B7 3 2 2 B11 2 10.5 3 B11 2 5 3 B6 4 8 4 B6 4 4 4 B8 10.5 5.5 5 B8 5 3 5 B3 8 4 6 B3 6 6.5 6 C20 16 18 7 B9 8.5 8 7 B9 10.5 12 8 C16 14.5 6.5 8 B4 23.5 15.5 9 C18 7 17.5 9 B10 16 20 10 D22 20 14.5 10 C15 6 5.5 11 B14 11.5 11 11 C17 23.5 13 12 C20 8.5 12 12 B5 6 8 13 D21 20 14.5 13 C16 20.5 2.5 14 B10 11.5 10 14 C18 3 20 15 B4 10 9 15 B13 20.5 24 16 B5 14.5 23.5 16 B14 23.5 15.5 17 C15 17.5 21 17 D21 16 10.5 18 D25 20 19.5 18 B12 6 24 19 B12 22 14.5 19 A2 16 20 20 A2 17.5 22 20 D22 12 15.5 21 B13 13 19.5 21 D25 16 24 22 D23 24 17.5 22 D23 23.5 8 23 A1 23 23.5 23 A1 16 15.5 24 C17 16 14.5 24 D24 16 22 25 D24 25 25 25

Gambar

Tabel 2.1. Tujuan dan motivasi peserta yang terlibat dalam proyek 
Tabel 2.3. Faktor penyebab dari variasi kualitas
Tabel 2.5. Faktor penyebab dari variasi biaya yang disebabkan o leh kontraktor  Faktor yang menyebabkan peningkatan biaya
Tabel 2.10. Matriks  Hubungan  Antara  Jenis  Keterlambatan  dengan  Sebab-sebab Keterlambatan  Waktu  Pelaksanaan  Proyek  untuk  proyek  Bangunan Keairan.
+6

Referensi

Dokumen terkait

Hendaklah Pemerintah Kabupaten Sidoarjo lebih bijaksana dalam mengambil sebuah keputusan, karena dapat dimengerti dengan adanya relokasi Pedagang Kaki Lima (PKL) Alun-

:ari pengertian kompon&#34; diketahui bah*a dalam proses pembuatannya digunakan baha-bahan kimia yang ditambahkan pada bahan baku karet untuk  memperoleh si'at 'isik

Hasil analisis post-test pada kelas eksperimen (XII IPA 5) dengan jumlah 30 orang siswa menunjukkan bahwa siswa yang memperoleh nilai pada interval skor 71-74 hanya

Jumlah artikel yang terbit pada nomor ini sebanyak 8 judul artikel meliputi bidang-bidang teknik sipil, teknik perencanaan wilayah dan kota, teknik geodesi, teknik lingkungan,

Menurut PSAK No.34 paragraf 10 pendapatan kontrak terdiri dari : 1. Nilai pendapatan semula yang disetujui dalam kontrak. Penyimpangan dalam pekerjaan kontrak, klaim dan

Undang-Undang Dasar 1945 secara hukum menempatkan UUD 1945 sebagai kaidah hukum adalah resultance dari berbagai kekuatan politik, ekonomi dan sosial yang ada pada

Proses penentuan kelayakan usaha penangkapan dengan menggunakan alat tangkap dogol di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Ujung Batu ditinjau dari aspek teknis yaitu

Teknik analisis data yang digunakan untuk menjawab masalah tentang kesesuaian prosedur penentuan tarif antara LPK dengan kajian teori, adalah dengan mendiskripsikan penentuan