• Tidak ada hasil yang ditemukan

MANAJEMEN KEUANGAN SUMBER DANA PERUSAHAAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MANAJEMEN KEUANGAN SUMBER DANA PERUSAHAAN"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

MANAJEMEN KEUANGAN SUMBER DANA PERUSAHAAN

OLEH :

I.B. GEDE AGASTYA MAHARDIKA (1515351172)

PROGRAM EKSTENSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS UDAYANA

(2)

A. Sumber Dana Menurut Asalnya

Riyanto (2001) mengungkapkan sumber dana ditinjau dari asalnya pada dasarnya dibedakan menjadi sumber intern (internal sources) dan sumber ekstern (external sources)

1. Sumber Intern (internal sources)

Dana yang berasal dari sumber intern adalah dana atau modal yang dibentuk atau dihasilkan sendiri di dalam perusahaan seperti laba ditahan (retained earning) dan penyusutan (depreciation) atau bisa juga disebut sebagai dana dari hasil operasional perusahaan. Besarnya laba ditahan tergantung dividen policy dan plowing back policy yang dijalankan oleh perusahaan. Sedangkan untuk besar kecilnya depresiasi tergantung metode depresiasi yang digunakan.

2. Sumber Ekstern (external sources)

Sumber ekstern adalah sumber yang berasal dari luar perusahaan. Dana yang berasal dari sumber ekstern adalah terdiri dari modal asing dan modal sendiri. Modal asing meliputi modal yang berasal dari kreditur yang merupakan hutang bagi perusahaan. Modal sendiri meliputi modal yang berasal dari pemilik, peserta atau pengambil bagian di dalam perusahaan.

Pada dasarnya pihak – pihak pemberi dana atau modal ekstern yang utama dapat terdiri dari : Supplier, Bank dan Pasar Modal.

1) Supplier

Memberikan dana kepada suatu perusahaan di dalam bentuk penjualan barang secara kredit, baik itu jangka pendek maupun jangka menengah.

2) Bank

Lembaga kredit yang mempunyai tugas memberikan kredit disamping pemberian jasa-jasa lain dibidang keuangan.

3) Pasar Modal

Merupakan sumber dana ekstern bagi suatu perusahaan, dimana secaraabstrak mempertemukan kedua kelompok yang saling berhadapan tetapi yang kepentingannya saling mengisi, yaitu investor di satu pihak dan emiten di pihak lain.

B. Sumber Dana Menurut Jangka Waktunya 1. Sumber dana jangka pendek

Sumber dana jangka pendek merupakan sumber dana yang tertanam didalam perusahaan maksimum satu tahun. Ada beberapa jenis sumber dana jangka pendek

(3)

yang sering dipergunakan oleh perusahaan seperti : accrual account, hutang dagang, hutang bank, commercial paper, factoring, dan lain-lainnya (Sartono : 2001).

1) Accrual account, adalah merupakan hutang jenis bebas bunga, seperti misalnya kebiasaan perusahaan membayar gaji karyawan mingguan, atau bulanan. Dengan demikian dalam neracanya akan tampak rekening upah sebagai utang gaji yang belum dibayar, rekening ini akan meningkat secara otomatis jika kegiatan perusahaan juga meningkat. Sebelum waktu pembayar gaji tersebut, perusahaan dapat menggunakan dana tersebut tanpa biaya bunga, dalam arti bahwa perusahaan tidak perlu membayar bunga atas hutang gaji

2) Hutang dagang, adalah sumber pembiayaan jangka pendek yang paling besar bagi perusahaan.

3) Hutang bank, adalah sumber dana jangka pendek yang biasanya dikelarkan oleh bank – bank komersial.

4) Commercial paper, satu bentuk promissory note tanpa jaminan yang dikeluarkan oleh perusahaan besar, profitable dan dijual kepada perusahaan lain seperti asuransi, pensiun funds,money market mutual funds dan kepada bank. Commercial paper ini biasanya dikeluarkan dalam satuan yang relatif besar dengan bunga yang lebih rendah dari pada prime rate. Commercial peper ini biasanya jatuh tempo dalam jangka waktu satu hingga sembilan bulan.

5) Factoring, yang sering diterjemahkan dengan anjak piutang. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan No 1251/KMK.013/1988 tanggal 20 Desember 1988, yang dimaksud dengan perusahaan anjak piutang adalah badan usaha yang melakukan usaha pembiayaan dalam bentuk pembelian dan atau pengalihan serta pengurusan piutang atau tagihan jangka pendek suatu perusahaan dari transaksi perdagangan dalam atau luar negeri, disamping pinata usahaan penjualan kredit serta penagihan piutang perusahaan nasabah.

2. Sumber Dana Jangka Menengah

Sumber dana jangka menengah adalah sumber dana yang tertanam di dalam perusahaan lebih dari 1 tahun dan kurang dari 10 tahun. Jenis sumber dana jangka menengah terdiri dari term loan, equipment loan, leasing, modal ventura dan lain-lain.

(4)

1) Term loan, merupakan salah satu jenis pembiayaan jangka menengah. Term loan ini biasanya disediakan oleh bank komersial, perusahaan asuransi, dana pensiun, lembaga pembiayaan pemerintah dan supplier perlengkapan. Dipandang dari dari biaya modalnya, term loan ini memiliki biaya yang lebih rendah dari pada modal saham ataupun obligasi. Disbanding dengan hutang jangka pendek, term loan lebih baik karena tidak segera jatuh tempo dan peminjam memberikan jaminan pembayaran secara periodik yang mencakut pokok dan bunga pinjaman.

2) Equipment loan, adalah pembiayaan yang pergunakan untuk pengadaan perlengkapan baru. Equipment loan ini biasanya diberikan oleh bank komersial, penjual perlengkapan, perusahaan asuransi, dana pensiun dan lembaga pembiayaan lainnya. Ada dua instrument yang dapat dipergunakan untuk membiayai equipment ini yaitu melalui kontrak penjualan kondisional dan hipotek barang bergerak.

3) Leasing, adalah suatu kontrak antara pemilik aktiva yang disebut dengan lessor dan pihak lain yang memanfaatkan aktiva tersebut yang disebut lessee untuk jangka waktu tertentu. Bentuk-bentuk leasing adalah sale and lease back, operating leases, dan financial and capital leases.

(1) Sale and lease back

Perusahaan yang memiliki aktiva seperti tanah, bangunan dan peralatan pabrik menjual aktiva tersebut kepada perusahaan lain dan sekaligus menyewa kembali aktiva tersebut untuk periode tertentu. Manfaat dari sale and lease back adalah penjual atau lessee menerima pembayaran segera sebagai tambahan dana yang dapat di investasikan ke investasi lain ; bersamaan dengan itu lessee masih dapat menggunakan aktiva tersebut dalam jangka waktu perjanjian leasing.

(2) Operating leases

Pihak lessor menyediakan pendanaan sekaligus biaya perawatan yang keseluruhannya tercakup dalam pembayaran leasing.

(3) Financial leasing

Bentuk leasing ini berbeda dengan operating leases, karena lessor tidak menanggung biaya perawatan, tidak dapat dibatalkan dan diamortisasikan secara penuh. Dengan demikian lessor menerima pembayaran harga perolehan aktiva ditambah tingkat keuntungan yang disyaratkan.

4) Modal Ventura, adalah merupakan bentuk pembiayaan pernyataan modal yang bersifat sementara ke dalam Perusahaan Pasangan Usaha(PPU). Setelah PPU tersebut mandiri baik dari segi pasar, pengelolaan serta telah memiliki modal

(5)

usaha yang cukup, maka saham PPU yang dimiliki oleh Perusahaan Modal Ventura akan dijual kembali kepada PPU atau pihak lain.

Karakteristik Modal Ventura

(1) Pembiayaan modal ventura merupakan modal yang disertakan sebagai risk capital kepada seorang pengusaha individu atau suatu perusahaan yang mempunyai gagasan, akan tetapi tanpa disertai dengan jaminan seperti halnya pinjaman pada lembaga perbankan.

(2) Pembiayaan oleh Perusahaan Modal Ventura bersifat aktif, artinya Perusahaan Modal Ventura terlibat atau melibatkan diri dalam kegiatan bisnis yang dibiayai.

(3) Pembiayaan yang dilakukan oleh Perusahaan Modal Ventura pada semua sektor serta pada semua tingkatan pertumbuhan usaha tersebut.

(4) Penyertaan modal ini hanya bersifat sementara namn berjangka panjang, berkisar antara 3 – 6 tahun.

(5) Keuntungan yang diperoleh Perusahaan Modal Ventura adalah atas dasar bagi hasil berdasarkan prosentase tertentu dari laba bersih perusahaan, bukanlah bunga atas modal yang ditanamkan pada perusahaan tersebut. Pada umumnya jenis pembiayaan Perusahaan Modal Ventura meliputi :

a. Penyertaan saham langsung,

b. Penyertaan melalui saham obligasi konversi, c. Penyertaan partisipasi terbatas

5) Sumber Dana Jangka Panjang

Sumber dana jangka panjang adalah sumber dana yang tertanam dalam perusahaan lebih dari 10 tahun. Terdapat berbagai jenis sumber dana jangka panjang yang tersedia bagi perusahaan seperti misalnya long term debt, saham preferen dan saham biasa. Utang jangka panjang dapat diperoleh dari pinjaman bank atau penjualan obligasi.

1) Hutang Jangka Panjang, Terdapat beberapa alternatif hutang jangka panjang seperti hutang bank, obligasi, hutang dengan tanpa jaminan dan hutang jangka panjang yang dapat diperjual belikan. Hutang jangka panjang atau long term loan adalah suatu bentuk perjanjian antara peminjam dengan kreditur dimana kreditur bersedia memberikan pinjaman tertentu dan peminjam bersedia membayar secara periodik yang mencakup bunga dan pokok pinjaman. Hutang jangka panjang mempunyai sifat yang fleksibel, cepat dan biaya yang rendah. Karena pinjaman dinegosiasikan langsung dengan kreditur.

2) Obligasi, Yaitu surat tanda hutang yang dikeluarkan oleh perusahaan sejumlah tertentu dan akan jatuh tempo pada waktu tertentu dan

(6)

memberikan pendapatan sebesar bunga tertentu. Obligasi ini penjualannya dipublikasikan dan dijual langsung kepada investor. Tingkat bunga obligasi biasanya tetap dan bibayarkan satu tahun sekali atau dua kali dalam satu tahun.

3) Saham Preferen, Seperti halnya long term debt, saham preferen juga memberikan pendapatan yang relatif konstan disamping itu biaya modal saham preferen cenderung lebih tinggi dari pada biaya hutang, karena resiko pemegang saham preferen lebih besar dari resiko pemegang obligasi. Pemegang saham preferen memiliki preferensi atau prioritas dalam pembayaran deviden.

4) Saham Biasa, adalah merupakan sumber dana yang permanen, karenakan tertanam dalam perusahaan untuk jangka waktu yang tidak terbatas selama perusahaan masih menjalankan kegiatan operasi. Pendapatan yang diterima oleh pemegang saham biasa adalah laba setelah dikurangi pajak dan deviden saham preferen secara teoritis.

C. Pendekatan Praktis Dalam Pemilihan Sumber Pendanaan Perusahaan 1. Analisis Rentabilitas Ekonomi dan Rentabilitas Modal Sendiri

Konsep analisis ini didasarkan bahwa penggunaan leverage/hutang dapat dibenarkan di dalam perusahaan sejauh penggunaan leverage tersebut diharapkan memberikan rentabilitas ekonomi yang lebih besar dari bunga hutang tersebut. Hal itu disebabkan karena penggunaan hutang tersebut diharapkan akan meningkatkan rentabilitas modal sendiri, yang menunjukkan bagian keuntungan yang menjadi hak pemilik perusahaan. Untuk memudahkan penulisan, Rentabilitas Ekonomi disingkat dengan RE dan Rentabilitas Modal Sendiri sebagai RMS, dengan formula :.

RE = EBIT Total Aktiva

(7)

RMS = EAT Modal Sendiri

2. Analisis dari Sisi Likuiditas Analisis

Rentabilitas ekonomi dan rentabilitas modal sendiri menekankan dari sisi profitabilitas penggunaan hutang tersebut. Disamping itu juga diketahui bahwa penggunaan hutang akan menimbulkan kewajiban finansial, baik dalam bentuk pembayaran bunga maupun angsuran pokok pinjaman. Karena itu tidak diinginkan penggunaan hutang akan menimbulkan kesulitan likuiditas bagi perusahaan, dalam artian tidak mampu membayar bunga dan angsuran pokok pinjaman. Untuk memperkirakan apakah penggunaan hutang akan menimbulkan kesulitan likuiditas atau tidak, bisa ditaksir rasio keuangan yang disebut sebagai debt service coverage (DSC). DSC dirumuskan sebagai

DSC = ( EBIT + Penyusutan) Bunga + Sewaguna + (Angsuran Pokok Pinjaman/(1-t) 3. Analisis aliran kas

Analisis aliran kas hanya mempertimbangkan dari segi kemampuan untuk membayar pinjaman tersebut tepat pada waktunya. Dengan kata lain, hanya mempertimbangkan dari segi likuiditas saja. Apabila perusahaan menggunakan hutang yang makin banyak, makin besar pula beban tetap ( yang berupa bunga dan angsuran pokok pinjaman) yang harus dibayar. Dengan kata lain kas keluar ini merupakan komponen yang tetap sifatnya. Padahal kas masuk yang diperoleh perusahaan sebagian besar, kalau tidak seluruhnya tergantung pada aktivitas perusahaan. Semakin besar aktivitas persahaan semakin besar pula kas masuknya. Tetapi kas keluarnya ternyata ada unsur-unsur yang tidak terpengaruh oleh kegiatan perusahaan. Dengan demikian maka semakin besar beban finansiil yang tetap ini, semakin mudah perusahaan menjadi tidak likuid (tidak mampu membayar kewajiban finansial tepat pada waktunya), apabila kegiatan perusahaan menjadi makin berkurang (yang ditunjukkan dari menurunnya kegiatan penjualan).

(8)

Referensi

Referensi

Dokumen terkait

kebijakan akreditasi fasyankes primer kepada stakeholder terkait secara berjenjang ( Level Pusat, Provinsi, Kab/Kota, Tingkat Puskesmas) bagi 6 Provinsi tahap

Program aplikasi komputer SIMDA keuangan adalah suatu program aplikasi yang ditujukan untuk membantu pemerintah daerah dalam Pengelola keuangan daerahnya. Dengan aplikasi

PHAT Bukit Hijau Lestari bukan merupakan pemegang HGU, sehingga verifier ada serikat pekerja atau kebijakan perusahaan yang membolehkan untuk membentuk atau terlibat dalam

Metode bernyanyi yang peneliti maksudkan dalam penelitian ini adalah suatu cara kerja yang sistematis yang menggunakan nyanyian sehingga membuat suasana belajar menjadi riang

Estimasi small area dengan metode EBLUP yang diterapkan pada model regresi eror bersarang untuk mengestimasi rata-rata pengeluaran perkapita rumah tangga di domain kecamatan

Bentuk klausula-klausula yang disepakati dalam perjanjian kerja sama inokulasi gaharu alam antara PT Habibi Gaharu Persada dengan kelompok tani gaharu Inti Alim Alam

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia mengenai Standar Proses Pendidikan Khusus Tunanetra, Tunarungu, Tunagrahita, Tunadaksa dan Tunalaras.. Jakarta:

Hasil pengujian koefisien dari analisis regresi linear berganda, menunjukan variabel etika, stres dan pengalaman kerja berpengaruh signifikan terhadap