ASUHAN KEPERAWAT
ASUHAN KEPERAWAT
AN BAYI NORMAL APLI
AN BAYI NORMAL APLI
KASI
KASI
NANDA, NOC, NIC
NANDA, NOC, NIC
Diposkan olehDiposkan olehRizki KurniadiRizki Kurniadi
A.
A. PendahuluanPendahuluan
Bayi baru lahir (BBL) dengan kondisi normal merupakan dambaan setiap pasangan
Bayi baru lahir (BBL) dengan kondisi normal merupakan dambaan setiap pasangan
orang tua.
orang tua. Sebagian besar BBL Sebagian besar BBL (< 8!) akan lahir dengan kondis(< 8!) akan lahir dengan kondisi normal. "al ini sebagiani normal. "al ini sebagian
besar merupakan kelan#utan keberhasilan hasil konsepsi dan
besar merupakan kelan#utan keberhasilan hasil konsepsi dan indikator pelayanan kesehatanindikator pelayanan kesehatan
mater
maternalnal$neo$neonatal yang natal yang baik dan baik dan berkberkualiualitas. tas. %am%amun un ada kalanya bayi ada kalanya bayi yang lahir yang lahir daladalamm
kead
keadaan aan normnormal al daladalam m per#per#alanalanan an hiduhidupnya pnya kemukemudian dian men#men#adi adi bermbermasalasalah. &ntuk ah. &ntuk ituitu
diperlukan ke'ermatan dan perhatian dalam peraatan BBL meskipun terlahir normal.
diperlukan ke'ermatan dan perhatian dalam peraatan BBL meskipun terlahir normal.
%asib anak yang dilahirkan dengan seksio sesarea (S*) banyak tergantung dari
%asib anak yang dilahirkan dengan seksio sesarea (S*) banyak tergantung dari
kead
keadaan aan yang men#adi alasan untuk yang men#adi alasan untuk melamelakukan S*. kukan S*. +enu+enurut rut statistatistik di stik di neganegara$nra$negaregaraa
deng
dengan an pengpengaasaasan an anteantenatanatal l dan intranatdan intranatal al yang baik yang baik kemakematian tian periperinatanatal l pas'pas'a a S*S*
berkisar ,$-!.
berkisar ,$-!.
B.
B. Kriteria Bayi NormalKriteria Bayi Normal
a.
a. +asa gestasi 'ukup bulan +asa gestasi 'ukup bulan /-$, minggu/-$, minggu
b.
b. Berat lahir 01$, gramBerat lahir 01$, gram
'.
'. Lahir tidak dalam keadaan as2iksia (lahir menangis keras na2as spontan dan teratur skor Lahir tidak dalam keadaan as2iksia (lahir menangis keras na2as spontan dan teratur skor
3pgar 4-.
3pgar 4-.
d.
d. 5idak terdapat kelainan kongenital berat5idak terdapat kelainan kongenital berat
C.
C. Langkah Langkah Promotif/PrevPromotif/Preventif entif
a.
a. +e+empempersirsiapkapkan an kehkehamiamilalan n ibibu u dendengagan n baibaik k dendengagan n memmemperperhathatikaikan n stastatus tus nutnutrisrisii
kesehatan dan kese#ahteraan ibu hamil
kesehatan dan kese#ahteraan ibu hamil
b.
b. +elaksanaka+elaksanakan peraatan antenatal n peraatan antenatal yang teratur yang teratur
'.
'. +elakukan peraatan perinatal esensial+elakukan peraatan perinatal esensial
d.
d. +en'egah persalinan prematur +en'egah persalinan prematur
e.
e. +elakukan resusitasi dengan baik dan benar.+elakukan resusitasi dengan baik dan benar.
D.
D. Langkah DiagnosisLangkah Diagnosis
6.
6. 3namnesis 3namnesis
a.
a. Riayat peraatan antenatal yang teratur Riayat peraatan antenatal yang teratur
b.
b. Riayat "7+5 hari pertama haid terakhir)Riayat "7+5 hari pertama haid terakhir)
'.
'. Riayat kehamilan ibu baik9 tidak ada D+ preeklamsia : eklamsia hipertensi perdarahanRiayat kehamilan ibu baik9 tidak ada D+ preeklamsia : eklamsia hipertensi perdarahan
antepartum
antepartum
d.
d. Riayat persalinan normalRiayat persalinan normal
e.
e. Riayat bayi lahir langsung menagisRiayat bayi lahir langsung menagis
0.
0. Pemeriksaan fisik :Pemeriksaan fisik :
a.
a. Berat lahir 01$, gramBerat lahir 01$, gram
b.
b. 5idak di#umpai tanda$tanda prematuritas5idak di#umpai tanda$tanda prematuritas
'.
'. Bayi bugar menangis keras tonus otot baik kulit kemerahan dan denyut #antung 46Bayi bugar menangis keras tonus otot baik kulit kemerahan dan denyut #antung 46
kali:menit
kali:menit
d.
d. 5idak di#umpai kelainan kongenital5idak di#umpai kelainan kongenital
/.
Biasanya tidak diperlukan pemeriksaan penun#ang ke'uali dalam keadaan ragu dan atau untuk menghitung masa gestasi maka dapat dilakukan pemeriksaan skor ballard atau duboitz
!. Penatalaksanaan +ana#emen BBL normal
6 7eraatan esensial pas'a persalinan yang bersih dan aman serta inisiasi perna2asan spontan (resusitasi) dilan#utkan dengan
a. Stabilisasi suhu atau #aga agar suhu badan bayi tetap hangat dengan #alan membungkus badan dengan kain selimut atau pakaian kering dan hangat memakai tutup kepala segera meletakkan pada dada atau puting susu ibu tidak memandikan sebelum berumur ; #am. b. 7emeriksaan asi dini dan eksklusi2 dimulai pada / menit pertama
0 7en'egahan terhadap in2eksi dan pemberian imunisasi
/ 7emberian itamin K se'ara intramuskuler atau oral dosis in#eksi 6 mg sekali pemberian atau oral 0 mg sekali pemberian atau 6 mg / kali pemberian (saat lahir umur /$6 hari dan umur ,$; minggu).
, 7eraatan mata dengan pemberian tetes mata antibiotika tetrasiklin atau klorampenikol. 1 7eraatan tali pusat dengan men#aga kebersihan dan agar tetap kering tidak lembab. ; 7emberian aksin polio dan hepatitis B pertama.
". Pemantauan 5erapi
6. Bayi normal biasanya tidak memerlukan terapi lebih lan#ut 7emantauan lain
0. +eskipun bayi normal tetap harus dipantau selama minimal ; #am untuk melihat kemungkinan timbulnya bahaya terutama hipotermi dan hipoglikemia sertagangguan nafas.
Pemantauan tum#uh kem#ang:
/. 7erlu kun#ungan tindak lan#ut pada bidan atau dokter ,. 7emeriksaan imunisasi B*= pada usia 6 bulan
1. 7eriksa teratur di klinik tumbuh kembang pos yandu puskesmas bidan atau dokter praktek untuk memantau tumbuh kembangnya.
$. Asuhan kepera%atan #ayi #aru lahir normal Pengkaian
6. 7engka#ian 2isik a. 7engukuran umum
Lingkar kepala //$/1 'm
Lingkar dada /1$// 'm
Lingkat kepala 0$/ 'm 4 dari linkar dada
7an#ang kepala ke tumit ,8$1/ 'm
BBL 0-$, gram b. 5anda ital
Suhu /;1*$/-* (aksila)
>rekensi #antung 60$6, ?:m (api'al)
5ekanan darah '. Kulit
Saat lahir merah terang menggembung halus
"ari kedua$ketiga merah muda mengelupas kering
@ernik kaseosa
Lanugo
Adema sekitar mata a#ah kaki punggung tangan telapak dan skrotum atau labia. d. Kepala
>ontanel anterior bentuk berlian 01$, 'm
>ontanel posteriorbentuk segitiga 1$6 'm
>ontanel harus datar lunak danpadat
Bagian terlebar dari 2ontanel diukur dari tulang ke tulang bukan dari sututa ke sutura. e. +ata
Kelopak biasanya edema mata tertutup
arna agak abu$abu biru gelap 'oklat
5ida ada air mata
3da re2leks merah re2lek pupil (repon 'ahaya) re2leks berkedip (respon 'ahaya atau sentuhan)
>iksasi rudimenter pada obyek dan kemampuan mengikuti ke garis tengah. 2. 5elinga
7osisi pun'ak pinna berada pada garis horizontal bersama bagian luar kantus mata
Re2lek moro atau re2leks terke#ut ditimbulkan oleh bunyi keras dan t iab$tiba
7ina lentur adanya kartilago. g. "idung
patensi nasal rabas nasal$mukus putih en'er bersin h. +ulut dan tenggorok
&tuh palatum arkus$tinggi uula di garis tengah 2renulum lidah 2renulum bibir atas
Re2lek menghisap kuat dan terkoordinasi re2lek rooting
Re2leks gag re2leks ekstrusi
Saliasi minimal atau tidak ada menangis keras. i. Leher
7endek gemuk biasanya dikelilingi oleh lipatan kulir re2lek leher tonik re2leks ne'k$righting re2leks otolith righting
#. Dada
Diameter anterior posteriordan lateral sama
Retraksi sternal sedikit terlihat selama inspirasi
5erlihat prosesus?i2oideus pembesaran dada. k. 7aru$paru
7erna2asan utamanya adalah perna2asan abdominal
Re2lek batuk tidak ada saat lahir ada setelah 6$0 hari.
Bunyi na2as bron'hial sama se'ara bilateral l. Cantung
3peks ruang inter'ostal ke,$1 sebelah lateral batas kiri sternum
%ada S0 sedikit lebih ta#am dan lebih tinggi daripada S6 m. 3bdomen
Bentuk silindris
Limpa pun'ak dapat diraba pada akhir minggu pertama
=in#al dapat diraba 6$0 'm diatas umbili'aus
7usat umbili'us putih kebiruan pada saat lahir dengan 0 arteri dan 6 ena
%adi 2emoral bilateral sama n. =enetalia anita
Labia dan klitoris biasanya edema
Labia minora lebih besar dari labia mayora
+eatus uretral di belakang klitoris
@erniks kaseosa di antara labia
Berkemih dalam 0, #am o. =enetalia pria
p. 7unggung dan rektum
Spina utuh tidak ada lubang masa atau kura menon#ol
Re2leks melengkung batang tubuh
ink anal
Lubang anal paten
Lintasa mekonium dalam /; #am . Akstrimitas
6 #ari kaki dan tangan
rentang gerak penuh
punggung kuku merah muda dengan sianosis sementara segera setelah lahir
2leksi ekstremitas atas dan baah
telapak biasanya datar
ekstrimitas simetris
tonus otot sama se'ara bilateral terutama tahanan pada 2leksi berlaanan
nadi brakialis bilateral sama. r. Sistem neuromuskuler
Akstrimitas biasanya mempertahankan dera#at 2leksi
Akstensi ekstrimitas diikuti dengan posisi 2leksi sebelumnya.
Kelambatan kepala saat duduk tetapi mampu menahan kepala agar tetap tegak alaupun sementara
+ampu memutar kepala dari satu sisi kesisi lain ketika tengkuran
+ampu menahan kepala dalam garis horizontal dengan punggung bila tengkurap. 0. 7engka#ian usia gestasi
/. Ebserasi status tidur dan aktiitas
5idur regular ,$1 #am:hari 6$0 menit:siklus mata tertutup perna2asan regular 5ak ada gerakan ke'uali sentakan tubuh yang tiba$tiba.
5idur ireguler 60$61 #am:hari 0$,1 menit:siklus tidur mata tertutup perna2asan tidak teratur sedikit kedutan pada otot.
+engantuk berariasi mata mungkin terbuka perna2asan ireguler gerakan tubuh akti2.
Fnaktiitas sadar 0$/ #am:hari. Berespon terhadap lingkungan dengan gerakan akti2 dan men'ari obyek pada rentang dekat.
5erbangun dan menangis 6$, #am:hari. +ungkin dengan merengek dan sedikit gerakan tubuh berlan#ut pada menangis keras dan marah serta gerakan ekstrimitas yang tidak terkoordinasi.
Bila bayi dibaa ke orang tua apakah mereka meraih anak dan memanggil namanyaG
3pakah orang tua membi'arakan tentang anaknya dalam hal identi2ikasi:
Kapan orang tua menggendong bayi kontak tubuh seperti apa yang ter#adiG
Ketika bayi bangun stimulasi apa yang dilakukanG
Seberapa nyaman keleihatan orang tua dalam meraat bayiG
5ipe a2eksi apa yang ditun#uukan pada bayi baru lahir seperti tersenyum membelai men'ium atau menimangG
Bila bayi reel tehnik kenyamanan apa yang dilakukan orang tuaG Diagnosa Kepera%atan &ang 'ungkin 'un(ul
6. Bersihan #alan na2as tidak e2ekti2 b.d. mu'us berlebihan posisi tidak tepat
0. Risiko in2eksi b.d. kurangnya pertahanan imunologis 2aktor lingkungan penyakit ibu.
/. "ipotermi b.d berada di lingkungan yang dingin:se#uk pakaian yang tidak memadai eaporasi kulit di lingkungan yang dingin.
,. Risiko trauma berhubungan dengan ketidakberdayaan 2isik
1. 7erubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh (resiko tinggi) b.d. imaturitas kurang pengetahuan orang tua.
;. 7erubahan oroses keluarga b.d krisis maturasi kelahiran 'ukup bulan perubahan dalam unit keluarga
-. 7K "ipoglikemi
Diagnosa kepera%atan yang sering mun(ul
6. bersihkan #alan na2as tidak e2ekti2 sampai dengan obstruksi #alan na2as banyaknya mukus. 0. resiko in2eksi
/. resiko ketidakseimbangan suhu tubuh dengan 2aktor resiko paparan dingin:se#uk perubahan suhu in2ra uteri ke e?tra uteri.
)en(ana Kepera%atan
No Dianogsa
Keperawatan
1. Bersihan jalan nafas tak efektif b.d obstruksi jalan nafas : banyaknya
mucus.
Batasan karakteristik : Dyspuea Cyanosis
Kelainan suara nafas (kracles)
Mata melebar roduksi sputan !elisah
erubahan frek"ensi dan irama nafas
#etelah dilakukan tindakan kepera"atan selama $ % &' jam klien diharapkan mampu menunjukan jalan nafas yan paten denan indicator :
Status Respirasi : Patensi Jalan Nafas (0!0" :
asien tampak tenan (tidak cemas)
**: +,-,%/menit 0rama nafas teratur
eneluaran sputum pada jalan nafas
idak ada suara nafas tambahan
2arna kulit kemerahan
#anaje$en Jalan Nafas (%!0" : 1. Buka jalan nafas
&. osisikan klien untuk memak-simalkan 3entilasi
+. 0dentifikasi klien perlunya pema-sanan alat jalan nafas buatan
'. Keluarkan sekret denan suction
4. 5uskultasi suara nafas catat adanya suara tambahan
. Monitor respirasi dan ststus 6&
Su&tion Jalan Nafas (%!'0" :
1. 5uskultasi suara nafas sebelum dan sesudah suctionin
&. 0nformasikan pada keluara tentan suctionin
+. Berikan 6&denan menunakan nasal
untuk memfasilitasi suction nasotracheal '. !unakan alat yan steril setiap melakukan
tindakan
4. Berikan "aktu istirahat pada klien setelah kateter dikeluarkan dari naso trakeal
. 7entikan suction dan berikan 6& jika
klien menunjukan bradikadi
&.*esiko infeksi Batasan karakteristik: rosedur in3asif Malnutrisi Ketidakadekuatan imun buatan
#etelah dilakukan tindakan kepera"atan selama$% &' jam pasien diharapkan terhindar dari tanda dan ejala infeksi denan indicator :
Status I$un (00)" : ** : +,-,%/menit 0rama napas teratur #uhu +-+8H C 0nteritas kulit baik 0nteritas nukosa baik 9eukosit dalam batas normal
#engontrol Infeksi ('*0" :
1. Bersihkan bo / incubator setelah dipakai bayi lain
&. ertahankan teknik isolasi bai bayi ber- penyakit menular
+. Batasi penunjun
'. 0nstruksikan pada penunjun untuk cuci tanan sebelum dan sesudah berkunjun 4. !unakan sabun antimikrobia untuk cuci
tanan
. Cuci tanan sebelum dan sesudah mela-kukan tindakan kepera"atan
8. akai sarun tanan dan baju sebaai pelindun
;. ertahankan linkunan aseptik selama pemasanan alat
<. !anti letak 0= perifer dan line kontrol dan dressin sesuai ketentuan
1,. inkatkan intake nutrisi 11. Beri antibiotik bila perlu. #en&ega+ Infeksi ('**0"
1. Monitor tanda dan ejala infeksi sistemik dan lokal
&. Batasi penunjun
+. #krinin penunjun terhadap penyakit menular
'. ertahankan teknik aseptik pada bayi beresiko
4. Bila perlu pertahankan teknik isolasi . Beri pera"atan kulit pada area eritema 8. 0nspeksi kulit dan membran mukosa
terhadap kemerahan panas dan drainase ;. Doron masukan nutrisi yan cukup <. Berikan antibiotik sesuai proram
+. *esiko
ketidakseimbanan suhu tubuh b.d faktor resiko paparan dinin / sejuk : perubahan suhu
intrauteri ke etrauteri.
#etelah dilakukan tindakan kepera"atan selama$% &' jam diharapkan klien terhindar dari ketidak-seimbanan suhu tubuh denan indicator : Ter$oregulasi Neonatus (0,0!" : #uhu aila +-+8H C ** : +,-, %/menit 7* 1&,-1', %/menit 2arna kulit merah muda idak ada distress respirasi
7idrasi adekuat idak meniil Bayi tidak elisah
Bayi tidak letari
#engatur te$perature (%-00" :
1. Monitor temperatur klien sampai stabil &. Monitor nadi pernafasan
+. Monitor "arna kult
'. Monitor tanda dan ejala hipotermi / hipertermi
4. erhatikan keadekuatan intake cairan
. ertahankan panas suhu tubuh bayi (missal : seera anti pakaian jika basah)
8. Bunkus bayi denan seera setelah lahir untuk menceah kehilanan panas
;. >elaskan kepada keluara tanda dan ejala hipotermi / hipertermi
<. 9etakkan bayi setelah lahir di ba"ah lampu sorot / sumber panas
1,. >elaskan kepada keluara cara untuk menceah kehilanan panas / menceah panas bayi berlebih
11. empatkan bayi di atas kasur dan berikan selimut.
DA"*A) P+,*AKA
IIIIIIIII 681 Buku Kuliah 1, Ilmu Kesehatan Anak, Bagian Flmu Kesehatan 3nak >akultas Kedokteran &niersitas Fndonesia Cakarta.
FE3 Eut'omes 7ro#e't Nursing Outcomes Classification (NOC) Adisi 0 0 +osby FE3 Eut'omes 7ro#e't Nursing Interventions Classification (NIC) Adisi 0 0 +osby %elson 60 Ilmu Kesehatan Anak Bagian 0 A=* Cakarta
7usponegoro.".D. dkk 0, Standar ela!anan "edis Kesehatan anak Adisi F Fkatan Dokter 3nak Fndonesia.
Ralph J Rosenberg 0/ Nursing #iagnoses$ #efinition % Classification &''&''* 7hiladelphia &S3 ong 0/ Ke+eraatan ediatrik A=* Cakarta
*arpenito rencana Asuhan dan dokumentasi Ke+eraatan Adisi 0 61 A=* Cakarta
%oer. S. aspad#i.S. Ra'hman.+. Lesmana.L.3 idodo.D. Fsbagio.F. 3li.F. "usodo.&.B.6; Buku A-ar Ilmu en!akit #alam .ilid 1 Balai 7enerbit >K&F Cakarta.