• Tidak ada hasil yang ditemukan

PETUNJUK PERBAIKAN POMPA GRUNDFOS. Hydro MPC. Petunjuk pengoperasian dan pemasangan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PETUNJUK PERBAIKAN POMPA GRUNDFOS. Hydro MPC. Petunjuk pengoperasian dan pemasangan"

Copied!
70
0
0

Teks penuh

(1)

Hydro MPC

Petunjuk pengoperasian dan pemasangan

(2)

Bahasa Indo

nesia (ID)

Bahasa Indonesia (ID) Petunjuk pengoperasian dan pemasangan

Terjemahan dari versi asli bahasa Inggris.

DAFTAR ISI

Halaman

1. Simbol yang digunakan dalam dokumen ini

2. Pengenalan produk

Sebagai standar, sistem booster Hydro MPC terdiri dari dua hingga enam pompa CRI(E) atau CR(E) yang dipasang paralel di atas bingkai dasar beserta semua perlengkapan penting dan kontrol kabinet.

Gbr. 1 Sistem booster Hydro MPC

1. Simbol yang digunakan dalam dokumen ini 2

2. Pengenalan produk 2

2.1 Varian kontrol 3

3. Identifikasi 3

3.1 Pelat label 3

3.2 Label perangkat lunak 3

3.3 Pengenal tipe 4

4. Uraian varian kontrol 5

5. Pengiriman dan penanganan 6

5.1 Pengiriman 6 5.2 Penanganan 6 6. Pemasangan 6 6.1 Pemasangan mekanik 6 6.2 Menghubungkan ke listrik 7 6.3 Memulai 7 7. Panel kontrol 8 7.1 Layar 8

7.2 Tombol dan lampu indikator 9

8. Fungsi 10 8.1 Diagram fungsi 10 8.2 Uraian 12 8.3 Keterangan fungsi 14 8.4 Status (1) 14 8.5 Operation (2) 18 8.6 Alarm (3) 24 8.7 Settings (4) 26 8.8 Komunikasi data 61 9. Pencarian masalah 63 10. Pemeliharaan 64 10.1 CU 352 64 10.2 Pompa 64 10.3 Bantalan pompa 64

11. Perlindungan dari beku 64

12. Mematikan 64 13. Data teknis 64 13.1 Tekanan 64 13.2 Suhu 64 13.3 Kelembapan relatif 64 13.4 Kebisingan suara 64 14. Data kelistrikan 65

15. Dokumentasi produk tambahan 65

16. Pembuangan 65

Peringatan

Sebelum dipasang, bacalah petunjuk pemasangan dan pengoperasian ini.

Pemasangan dan pengoperasian harus sesuai dengan regulasi setempat serta pedoman penggunaan yang benar.

Peringatan

Jika petunjuk keselamatan ini tidak diperhatikan, dapat mengakibatkan luka badan.

Peringatan

Jika petunjuk keselamatan ini tidak diperhatikan, dapat mengakibatkan kejutan listrik yang berisiko luka badan serius atau kematian.

Hati-hati

Jika petunjuk keselamatan ini tidak diperhatikan, dapat mengakibatkan alat tidak berfungsi atau rusak.

Catatan

Catatan atau petunjuk yang disediakan dapat mempermudah pekerjaan dan memastikan keselamatan dalam mengoperasikan.

Catatan Tangki diafragma harus disertakan pada pemasangan tertentu.

TM0 4 4 110 07 09

Pos. Keterangan Jumlah

1 Kabinet kontrol 1

2 Pelat label 1

3 Muara hisap (stainless steel) 1

4 katup isolasi 2 per pompa

5 Bingkai dasar (stainless steel) 1

6 Katup satu arah 1 per pompa

7 Muara pelepasan (stainless steel) 1

(3)

Bahasa Indon

esia (ID)

2.1 Varian kontrol

Sistem booster Hydro MPC dibagi ke dalam tiga kelompok berdasarkan varian kontrol:

Kode Desain E -I hanya menggunakan pompa CR yang terhubung ke konverter frekuensi Grundfos CUE (satu per pompa).

Lihat juga bagian 4. Uraian varian kontrol.

Sistem booster Hydro MPC selalu dilengkapi perangkat lunak pengoptimal pemakaian untuk mengatur sistem booster ke pemakaian yang dimaksud.

3. Identifikasi

3.1 Pelat label

Pelat label dipasang pada rangka dudukan. Lihat posisi 2 dalam

gbr. 1.

Gbr. 2 Pelat label

3.2 Label perangkat lunak

Label perangkat lunak ada di bagian belakang pengontrol CU 352.

Gbr. 3 Label perangkat lunak

* Berlaku hanya untuk sistem booster.

** Berlaku hanya untuk pompa CR, CRI, CRE dan CRIE. Varian

kontrol Keterangan

-E

Dua sampai enam pompa yang dikontrol secara elektronis.

Dari 0,37 hingga 22 kW, Hydro MPC-E dilengkapi pompa CR(I)E dengan konverter frekuensi terpadu. Mulai dari 30 kW, Hydro MPC-E dilengkapi pompa CR yang terhubung ke konverter frekuensi Grundfos CUE (satu per pompa).

-F

Dua sampai enam pompa CR(I) yang terhubung ke konverter frekuensi Grundfos CUE.

Pengoperasian yang dikontrol kecepatan ini saling bergantian antar pompa.

-S Dua sampai enam pompa listrik CR(I).

TM 06 27 91 461 4 Pos. Keterangan 1 Tipe produk

2 Kode untuk model

3 Nomor seri

4 Pasokan daya

5 Tekanan maksimal operasi

6 Suhu cairan, medium

7 Laju maksimum aliran [m3/jam]

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 13 12 14 15 T M 03 17 42 31 0 5 Pos. Keterangan

1 Nomor berkas Control MPC - GSC

2 Nomor berkas opsi Control MPC - GSC

3 Nomor berkas Hydro MPC - GSC*

4 Nomor berkas opsi Hydro MPC - GSC*

5 Data pompa - nomor berkas GSC**

Catatan Berkas GSC (Grundfos Standard Configuration) adalah berkas data konfigurasi.

1. Control MPC 3. Hydro MPC

5. Pump data

96586126

4. H-MPC options 2. C-MPC options

CONFIGURATION STEPS - PLEASE FOLLOW THE NUMBERS

1 2

3

(4)

Bahasa Indo

nesia (ID)

3.3 Pengenal tipe

Contoh Hydro MPC -E 6 CRE 150-4-5 U1 A- A- A- ABCD

Cakupan tipe Tipe sistem

E: Semua pompa, motor E atau CUE F: Pompa dengan kecepatan tetap, 1 CUE S: Pompa dengan kecepatan tetap X: Pompa dengan sistem disesuaikan Jumlah pompa utama

Tipe pompa Kode tegangan U1 = 3 x 380-415, N, PE, 50/60 Hz U2 = 3 x 380-415, PE, 50/60 Hz U3 = 3 x 380-415, N, PE, 50 Hz U4 = 3 x 380-415, PE, 50 Hz U5 = 3 x 380-415, N, PE, 60 Hz U6 = 3 x 380-415, PE, 60 Hz U7 = 1 x 200-240, PE, 50/60 Hz U8 = 1 x 200-240, N, PE, 50/60 Hz U9 = 3 x 220-240, PE, 60 Hz UA = 3 x 440-480, PE, 60 Hz UB = 1 x 220-240, N, PE, 50/60 Hz UC = 1 x 220-240, N, PE, 50 Hz Desain

A: Sistem dengan kabinet kontrol dipasang di atas bingkai dasar seperti pompa B: Sistem dengan kabinet kontrol dipasang di tengah bingkai dasar

C: Sistem dengan kabinet kontrol dipasang di atas bingkai dasarnya sendiri untuk pemasangan di lantai* D: Sistem dengan kabinet kontrol dipasang di atas bingkai dasarnya sendiri*

E: Sistem dan desain ASEAN dengan kabinet kontrol dipasang di atas bingkai dasar seperti pompa F: Sistem dan desain ASEAN dengan kabinet kontrol dipasang di tengah bingkai dasar

G: Sistem dan desain ASEAN dengan kabinet kontrol dipasang di atas bingkai dasarnya sendiri untuk pemasangan di lantai*

H: Sistem dan desain ASEAN dengan kabinet kontrol dipasang di atas bingkai dasarnya sendiri* I: Sistem dan desain ASEAN dengan kabinet kontrol disiapkan untuk pemasangan di lantai* W: Sistem dengan kabinet kontrol disiapkan untuk pemasangan di lantai*

Metode memulai A: E

N: DOL C: SD

Kombinasi material

A: Muara stainless-steel, bingkai dasar dan katup standar B: Muara stainless-steel, bingkai dasar dan katup standar C: Muara baja sepuh, bingkai dasar dan katup standar

D: Muara stainless-steel dan bingkai dasar baja sepuh serta katup standar H: Muara baja sepuh dan bingkai dasar dicat hitam dan katup standar I: Muara baja stainless-steel dan bingkai dasar dicat hitam dan katup standar X: Kombinasi material disesuaikan

Opsi

A: Hidrolik standar B: Pompa pengendali C: Pintas

D: Katup satu arah E: Muara siku

F: Muara hisap tidak ada G: Tangki diafragma

H: Perlindungan dry-running (pompa bekerja tanpa cairan) I: Sakelar perbaikan

J: Sensor berlebih K: Satu posisi bebas

(5)

Bahasa Indon

esia (ID)

4. Uraian varian kontrol

Tabel berisi contoh.

Sistem dengan pompa yang dikontrol-kecepatan.

Sistem dengan pompa dihubungkan ke

satu konverter frekuensi CUE. Sistem dengan pompa listrik.

Hydro MPC-E Hydro MPC-F Hydro MPC-S

Sistem booster Hydro MPC dengan tiga pompa CR(I)E.

Sistem dengan tiga pompa CR

dihubungkan ke satu konverter frekuensi Grundfos CUE.dalam kabinet kontrol. Pengoperasian yang dikontrol kecepatan ini saling bergantian antar pompa.

Sistem dengan tiga pompa listrik CR(I).

T M 03 09 93 09 05 T M 03 12 65 15 05 T M 03 09 99 09 05

Satu pompa CR(I)E sedang beroperasi.

Satu pompa CR yang dihubungkan ke satu konverter frekuensi Grundfos CUE.sedang beroperasi.

Satu pompa listrik CR(I) sedang beroperasi. TM 00 79 95 22 96 TM 00 79 95 22 96 TM 03 92 04 35 07

Tiga pompa CR(I)E sedang beroperasi.

Satu pompa CR yang dihubungkan ke satu konverter frekuensi Grundfos CUE.dan dua pompa listrik CR sedang beroperasi.

Tiga pompa listrik CR(I) sedang beroperasi. TM 00 79 96 22 96 TM 00 79 98 22 96 TM 03 90 03 35 07

• Hydro MPC-E menjaga tekanan tetap konstan dengan pengaturan

kecepatan pompa secara terus menerus.

• Kinerja sistem diatur sesuai kebutuhan dengan menghidupkan/ mematikan jumlah pompa yang dibutuhkan melalui kontrol pompa yang beroperasi secara paralel. • Peralihan pompa berjalan secara

otomatis dan tergantung pada beban, jam operasi dan kegagalan.

• Semua pompa yang beroperasi akan bekerja pada kecepatan sama.

• Hydro MPC-F menjaga tekanan yang konstan dengan selalu menyesuaikan kecepatan pompa CR yang

tersambung ke konverter frekuensi Grundfos CUE. Pengoperasian yang dikontrol kecepatan ini saling bergantian antar pompa.

• Satu pompa CR yang dihubungkan ke satu konverter frekuensi Grundfos CUE.selalu dihidupkan lebih dahulu. Jika tekanan tidak mampu dijaga oleh pompa tersebut, satu atau dua pompa CR akan dihidupkan.

• Peralihan pompa berjalan secara otomatis dan tergantung pada beban, jam operasi dan kegagalan.

• Hydro MPC-S menjaga tekanan hampir tetap konstan dengan menghidupkan/mematikan jumlah pompa yang dibutuhkan.

• Kisaran operasi pompa adalah antara

Hatur dan Hmati (tekanan pemutus).

• Peralihan pompa berjalan secara otomatis dan tergantung pada beban, jam operasi dan kegagalan.

PT PT PT Q H Hset Q H Hset Q H Hmati Hatu Q H Hat Q H Hat Q H Hmat Hatur

(6)

Bahasa Indo

nesia (ID)

5. Pengiriman dan penanganan

5.1 Pengiriman

Tergantung ukurannya, sistem booster dikirimkan dalam kotak kayu atau kotak kartus yang dirancang untuk diangkut dengan truk forklift atau kendaraan sejenis.

Panjang garpu pada truk fork-lift minimal dua meter.

5.2 Penanganan

Sistem booster Hydro MPC dengan pompa CR 120 atau 150

memiliki mata baut pada bingkai dasarnya. Lihat gbr. 4.

Titik angkat harus selalu di atas titik tengah sistem booster. Panjang setiap tali pengangkat minimal tiga meter.

Gbr. 4 Pengangkatan Hydro MPC XL yang benar

Gunakanlah alat pengangkat yang sesuai dan kondisinya bagus dan disetujui untuk mengangkat beban seberat itu.

Beratnya tertera pada pelat label sistem booster.

6. Pemasangan

Sebelum pemasangan, pastikan:

• Bahwa sistem booster sesuai dengan yang dipesan. • Bahwa tidak terlihat adanya kerusakan.

6.1 Pemasangan mekanik

6.1.1 Lokasi

Sistem booster harus dipasang dalam ruang berventilasi baik untuk memastikan cukupnya pendinginan pada pompa dan kabinet kontrol.

Sistem booster harus diberi jarak 1 meter dari depan dan kedua sisinya untuk memudahkan pemeriksaan dan pembongkaran. 6.1.2 Pipa

Tanda panah pada bingkai dasar menunjukkan arah aliran air melalui pompa.

Ukuran pipa yang disambungkan ke sistem booster harus sesuai. Pipa disambungkan ke muara pada sistem booster. Salah satu ujungnya dapat digunakan. Gunakan lem pada ujung muara yang tidak digunakan, lalu pasang penutup sekrup.

Untuk muara dengan flensa, pasang flensa penguras dengan gasket.

Agar pengoperasian maksimal sementara meminimalkan bising dan getar, perlu dipasang peredam getaran pada sistem booster. Bising dan getaran ditimbulkan oleh rotasi motor dan pompa serta oleh aliran dalam pipa dan sambungan. Efek terhadap lingkungan tidak pasti dan tergantung pada pemasangan yang benar serta kondisi komponen lain pada sistem.

Jika sistem booster dipasang di satu blok rumah susun atau ada yang tinggal dekat dengan sistem booster tersebut, sebaiknya dipasang expansion joint pada pipa hisap dan pipa pelepasan untuk mencegah getaran.

Gbr. 5 Maket memperlihatkan posisi expansion joint,

tahanan pipa dan sepatu mesin

Semua mur harus dikenangkan sebelum sistem dihidupkan. Kencangkan pipa ke tembok bangunan untuk memastikan tidak akan goyah atau melengkung.

Sistem booster Hydro MPC dengan pompa CR 120 atau CR 150 diikat dengan menggunakan tali pengangkutan. Jangan lepas tali pengangkutan ini sampai sistem booster selesai dipasang.

TM

04 41

88 100

9

Peringatan

Ketika mengangkat sistem booster Hydro MPC dengan pompa CR 120 atau CR 150, jangan pernah gunakan mata baut motor.

Jangan angkat sistem booster dengan

mengangkat muaranya, tetapi harus sesuai gbr. 4.

Hati-hati

Jangan gunakan rantai untuk mengangkat sistem booster dengan pompa CR 120 atau CR 150, karena dapat merusak motor pompa.

Hati-hati

Hydro MPC tidak dirancang untuk dipasang di luar rumah dan tidak boleh terkena sinar matahari langsung. T M 03 21 54 38 05 Pos. Keterangan 1 Expansion joint 2 Tahanan pipa 3 Sepatu mesin Catatan

Expansion joint, tahanan pipa dan sepatu mesin tidak dalam gambar di atas tidak disediakan bersama sistem booster standar.

2 1 1

3 3

(7)

Bahasa Indon

esia (ID)

6.1.3 Dudukan

Sistem booster harus diletakkan di permukaan yang rata dan kokoh, misalnya lantai atau fondasi beton. Jika sistem booster tidak pas dengan sepatu mesin, maka mesin harus dibaut ke lantai atau fondasi.

6.1.4 Peredam getaran

Untuk mencegah getaran merambat ke bangunan, kamis sarankan Anda memisah dudukan sistem booster dari bagian gedung dengan menggunakan peredam getaran.

Peredam getaran bervariasi tergantung pada pemasangannya, dan peredam getaran yang salah dapat menambah tingkat getaran. Oleh karena itu peredam getaran harus diukur oleh pemasok peredam getaran. Jika sistem booster dipasang pada bingkai dasar dengan peredam getaran, expansion joint harus selalu dipasang pada muara. Hal ini penting untuk mencegah sistem booster "menggantung" pada jalur pipa.

6.1.5 Expansion joint

Expansion joint dipasang dengan tujuan berikut ini:

• untuk menyerap pergeseran/konstraksi dalam jalur pipa akibat perubahan suhu cairan.

• untuk mengurangi ketegangan mekanis yang berkaitan dengan lonjakan tekanan dalam pipa.

• untuk mengisolir bunyi bising yang timbul dari struktur mekanis dalam pipa (hanya bellow expansion joint karet).

Pasanglah expansion joint dalam jarak minimal 1 hingga 1 1/2 kali diameter flensa nominal dari muara hisap dan muara pelepasan. Hal ini akan mencegah timbulnya turbulensi dalam expansion joint, sehingga kualitas hisapan lebih baik dan meminimalkan tekanan yang hilang di sisi pelepasan.

Gbr. 6 Contoh-contoh bellow expansion joint karet dengan

dan tanpa tali pembatas

Expansion joint dengan tali pembatas dapat digunakan untuk mengurangi tenaga yang ditimbulkan oleh expansion joint. Kami selalu menyarankan expansion joint dengan tali pembatas untuk ukuran flensa yang lebih besar dari DN 100.

Pipa harus dibaut sehingga tidak membebani expansion joint dan pompa. Ikuti petunjuk dari pihak pemasok lalu berikan kepada mandor atau pemasang pipa.

6.1.6 Pra-pengisian tangki diafragma (jika ada)

Jika tangki diafragma disambungkan ke sistem, isi terlebih dahulu tangki tersebut dengan nitrogen hingga tekanan:

• 0,7 x tekanan yang dikehendaki (sistem Hydro MPC-E dan F) • 0,9 x tekanan yang dikehendaki (sistem Hydro MPC-S)

6.2 Menghubungkan ke listrik

• Pemasangan listrik pada sistem harus sesuai dengan lampiran class IP54.

• Pastikan bahwa sistem telah sesuai dengan suplai daya yang hendak digunakan pada pompa.

• Pastikan pertemuan antar kabel sesuai dengan spesifikasi dalam diagram pengaturan kabel.

• Jika sistem tidak dapat dipasang dengan alat pemutus arus yang diletakkan minimal 0,6 m dari tingkat ground (permukaan tanah), pasanglah sistem dengan "alat pemutus arus" eksternal eksternal yang dibuat sesuai dengan EN 60204-1, paragraf 5.3.2. Sistem harus disediakan dengan cara yang memungkinkannya dikunci dalam posisi MATI (diisolasi). Berdasarkan penilaian risiko yang dilakukan oleh petugas pemasangan/pengguna, alat ini harus dipasang dengan posisi yang sesuai dengan EN 60204-1, paragraf 5.3.4. Sistem harus disambungkan ke alat penghenti darurat atau alat pemutus arus darurat sesuai dengan ketentuan EN ISO 13850.

6.3 Memulai

1. Nyalakan suplai daya.

2. Tunggu sampai muncul tampilan awal.

3. Ketika pertama kali CU 352 dihidupkan, wizard persiapan akan memandu pengguna melakukan pengaturan dasar. 4. Ikuti petunjuk dalam setiap tampilan.

5. Setelah wizard selesai, pastikan semua pompa sudah diatur ke "Auto" dalam menu "Status".

6. Buka menu "Operation".

7. Pilih mode operasi "Normal" lalu tekan [ok]. 8. Sistem sekarang siap dioperasikan.

Catatan Sebagai pegangan, berat fondasi beton harus 1,5 x berat sistem booster.

Catatan

Expansion joint tidak boleh dipasang untuk menggantikan ketidakakuratan dalam pemipaan seperti pergeseran flensa tengah.

TM 02 49 81 19 02 - TM0 2 4 9 7 9 1 9 0 2

Catatan Nitrogen perlu digunakan untuk mencegah karat.

Peringatan

Pemasangan listrik harus dilakukan oleh orang ahli sesuai dengan regulasi setempat serta mengikuti diagram pengaturan kabel.

(8)

Bahasa Indo

nesia (ID)

7. Panel kontrol

Panel kontrol di bagian depan penutup kabinet kontrol memiliki layar tampilan, sejumlah tombol dan dua lampu indikator. Dengan panel kontrol dapat dilakukan pengaturan manual dan pemantauan kinerja sistem.

Gbr. 7 Panel kontrol

7.1 Layar

Gbr. 8 Desain layar

7.1.1 Baris menu

Baris menu (A) diilustrasikan dalam gbr. 8.

Layar memiliki empat menu utama:

7.1.2 Baris atas

Baris atas (B) diilustrasikan dalam gbr. 8. Baris tersebut

menampilkan:

• nomor dan judul layar (sisi kiri) • menu yang dipilih (sisi kiri)

• simbol sandainya muncul alarm (sisi kanan)

• simbol sandainya muncul peringatan (sisi kanan)

• simbol jika bahasa layanan telah dipilih (sisi kanan).

7.1.3 Ilustrasi grafis

Ilustrasi grafis (D) dapat menunjukkan status, indikasi atau elemen lain, tergantung posisi dalam struktur menu.

Ilustrasi tersebut dapat menggambarkan seluruh sistem atau komponennya serta berbagai pengaturan.

7.1.4 Bilah gulir

Jika daftar ilustrasi elemen melebihi ukuran layar, simbol dan

akan muncul di bilar gulir sebelah kanan. Menggeser ke atas dan ke bawah dalam daftar dengan simbol-simbol ini.

7.1.5 Baris bawah

Baris bawah (C) menampilkan tanggal dan waktu.

TM 05 30 43 08 12 Pos. Keterangan 1 Layar 2 Panah kanan 3 Bantuan 4 Atas 5 Bawah 6 Plus 7 Minus 8 Kembali 9 Beranda 10 OK

11 Lampu indikator, operasi (hijau):

12 Lampu indikator, masalah (merah)

13 Kecerahan 1 11 109 8 7 6 4 5 3 2 12 13 CU 352

Status Indikasi status sistem

Operation Perubahan parameter operasi seperti tekanan yang dikehendaki

Alarm Log alarm untuk pencarian masalah

Settings Perubahan pengaturan (opsi sandi)

A B

D

(9)

Bahasa Indon

esia (ID)

7.2 Tombol dan lampu indikator

Tombol (pos. 2 hingga 10 dalam gbr. 7) pada CU 352 aktif ketika

menyala.

7.2.1 Panah kanan (pos. 2)

Tekan [>] untuk membuka menu berikutnya dalam struktur menu. Jika Anda menekan [>] ketika menu "Settings" sedang disorot, Anda akan membuka menu "Status".

7.2.2 Bantuan (pos. 3)

Ketika simbol ini menyala, teks bantuan di layar akan muncul jika Anda menekan tombol tersebut.

Tutup teks tersebut dengan .

7.2.3 Naik dan turun (pos. 4 dan 5)

Menggeser ke atas dan ke bawah dalam daftar dengan [∨ ] dan [

∧ ].

Anda dapat memilih teks dengan [ok] bila teks ada dalam kotak.

Jika Anda menandai teks kemudian menekan [∧ ], maka teks di

atasnya yang akan ditandai. Jika Anda menekan [∨ ], maka teks

di bawahnya yang akan ditandai.

Jika Anda menekan [∨ ] di baris terakhir, maka baris pertama

yang akan ditandai.

Jika Anda menekan [∧ ] di baris pertama, maka baris terakhir

yang akan ditandai.

7.2.4 Plus dan minus (pos. 6 dan 7)

Menambah dan mengurangi nilai dengan [+] dan [-]. Simpan dengan [ok].

7.2.5 Kembali (pos. 8)

Tekan untuk mundur satu tampilan dalam menu.

Jika suatu nilai telah Anda ubah lalu Anda menekan , maka

nilai baru tersebut tidak akan disimpan. Lihat juga bagian

7.2.7 OK (pos. 10).

Jika Anda menekan [ok] sebelum menekan , maka nilai baru

tersebut akan disimpan. Lihat juga bagian 7.2.7 OK (pos. 10).

7.2.6 Beranda (pos. 9)

Tekan untuk kembali ke menu "Status".

7.2.7 OK (pos. 10)

Gunakan tombol ini sebagai tombol enter.

Tombol ini juga digunakan untuk memulai pengaturan nilai. Jika suatu nilai Anda ubah, maka Anda menekan [ok] untuk menyimpan perubahan tersebut.

7.2.8 Lampu indikator (pos. 11 dan 12)

Panel kontrol dilengkapi lampu indikator hijau dan merah. Lampu indikator hijau akan menyala ketika sistem sedang beroperasi dan akan berkedip ketika sistem telah diatur untuk berhenti.

Lampu indikator merah akan menyala jika ada alarm atau peringatan. Masalah dapat dikenali dari daftar alarm. 7.2.9 Kecerahan (pos. 13)

Anda dapat mengubah kecerahan layar dengan tombol ini. 1. Tekan .

2. Atur kecerahan dengan [+] dan [-]. 7.2.10 Lampu latar

Jika selama 15 menit tidak ada tombol yang disentuh, lampu latar pada layar akan meredup, dan layar pertama dalam menu "Status" akan ditampilkan.

(10)

Bahasa Indo

nesia (ID)

8. Fungsi

8.1 Diagram fungsi

Fungsi-fungsi ini tergantung pada konfigurasi sistem.

Tombol menuju empat menu.

* Jika IO 351 terpasang.

1. Status 2. Operation 3. Alarm Bersambung ke halaman 11

1. Status 2. Operation 3. Alarm status

3.1 Actual alarms 2.1 Further settings

3.1 Actual alarms 3.1.1 Actual alarms 2.1.1 System operating mode

3.2 Alarm log

1.2 System 2.1.2 Control mode

3.3 Service contact information 1.2.1 Operating mode 2.1.3 Alternative setpoints

1.2.2 Setpoint 2.1.4 Individual pump control 1.2.3 Setpoint influence 2.1.4.1 Pump 1-6 1.2.4 Measured values 2.1.4.7 Pilot pump 1.2.5 Analog inputs 2.1.4.8 Backup pump 1.2.6 Log graph 1.2.7 Battery status 1.3 Pump 1 1.4 Pump 2 1.5 Pump 3 1.6 Pump 4 1.7 Pump 5 1.8 Pump 6 1.9 Pilot pump 1.10 Backup pump Status

Menu menampilkan alarm, status sistem dan gambar data yang dicatat. Catatan: Pengaturan dalam menu ini tidak dapat diubah.

Operation

Dalam menu ini, Anda dapat mengatur parameter dasar, seperti tekanan yang dikehendaki, mode operasi, mode kontrol dan kontrol masing-masing pompa.

Alarm

Menu ini memberikan uraian alarm dan peringatan.

Anda dapat mengatur ulang alarm dan peringatan dalam menu ini. Settings

Dalam menu ini, Anda dapat mengatur berbagai fungsi: • Primary controller

PI controller, Alternative setpoints, External setpoint influence, Primary sensor, Clock program, Proportional pressure, S-system configuration, Setpoint ramp.

• Pump cascade control

Min. time between start/stop, Max. number of starts/hour, Number of standby pumps, Forced pump changeover, Pump test run, Pump stop attempt, Pump start and stop speed, Min. performance, Compensation for pump start-up time.

• Secondary functions

Stop function, Soft pressure build-up, Digital inputs, Analog inputs, Digital outputs*, Analog outputs, Emergency run, Min., max. and user-defined duty, Pump curve data, Control source, Fixed inlet pressure, Flow estimation, Reduced operation.

• Monitoring functions

Dry-running protection, Min. pressure, Max. pressure, External fault, Limit 1 exceeded, Limit 2 exceeded, Pumps outside duty range, Pressure relief, Log values, Fault, primary sensor.

• Functions, CU 352

(11)

Bahasa Indon

esia (ID)

Sambungan dari halaman 4. Settings

4.1 Primary controller 4.1.1 PI controller 4.1.2 Alternative setpoints

4.1.2.1 Alternative setpoints 2-7 4.1.3 External setpoint influence

4.1.3.1 Input value to be influenced by

4.1.3.2 Setting of influence 4.1.4 Primary sensor 4.1.6 Clock program 4.1.7 Proportional pressure 4.1.8 S-system configuration 4.1.9 Setpoint ramp 4.2 Pump cascade control

4.2.1 Min. time between start/stop Max. number of starts/hour 4.2.3 Standby pumps 4.2.4 Forced pump changeover 4.2.5 Pump test run 4.2.7 Pump stop attempt 4.2.8 Pump start and stop speed 4.2.9 Min. performance

4.2.10 Compensation for pump start-up time 4.3 Secondary functions

4.3.1 Stop function

4.3.1.1 Stop parameters 4.3.3 Soft pressure build-up 4.3.5 Emergency run 4.3.7 Digital inputs

Function, DI1 (CU 352) - DI3, [10, 12, 14] Function, DI1 (IO 351-41) - DI9, [10 - 46] Function, DI1 (IO 351-42) - DI9, [10 - 46] 4.3.8 Analog inputs

Setting, AI1 (CU 352), [51] - AI3, [51, 54, 57] Function, AI1 (CU 352) - AI3 [51, 54, 57] Setting, AI1 (IO 351-41), [57] - AI2 [57, 60]

Function, AI1 (IO 351-41) - AI2 , [57, 60] Setting, AI1 (IO 351-42), [57] - AI2 [57, 60]

Function, AI1 (IO 351-42) - A2 [57, 60] 4.3.9 Digital outputs

DO1 (CU 352), [71] is signalling - DO2 [71, 74] DO1 (IO 351-41), [77] is signalling - DO7 [77 - 88] DO1 (IO 351-42), [77] is signalling - DO7 [77 - 88] 4.3.10 Analog outputs

AO1 (IO 351-41) [18] - AO3 [18, 22, 26] AO1 (IO 351-42) [18] - AO3 [18, 22, 26] 4.3.14 Min., max. and user-defined duty

4.3.14.1 Min. duty 4.3.14.2 Max. duty 4.3.14.3 Set user-defined duty 4.3.19 Pump curve data

4.3.23 Flow estimation 4.3.20 Control source

4.3.22 Fixed inlet pressure 4.3.23 Flow estimation 4.3.24 Reduced operation 4.4 Monitoring functions

4.4.1 Dry-running protection

4.4.1.1 Pressure/level switch 4.4.1.2 Measurement, inlet pressure 4.4.1.3 Measurement, tank level 4.4.2 Min. pressure

4.4.3 Max. pressure 4.4.4 External fault 4.4.5 Limit 1 exceeded 4.4.6 Limit 2 exceeded 4.4.7 Pumps outside duty range 4.4.8 Pressure relief 4.4.9 Log values 4.4.10 Fault, primary sensor

(12)

Bahasa Indo

nesia (ID)

8.2 Uraian

Bagian Tampilan dan nomor tampilan. Lihat halaman

8.4 Status (1) 14 8.4.1 Actual alarms (3.1) 14 8.4.2 System (1.2) 15 8.4.3 Operating mode (1.2.1) 15 8.4.4 Setpoint (1.2.2) 16 8.4.5 Setpoint influence (1.2.3) 16 8.4.6 Measured values (1.2.4) 16 8.4.7 Analog inputs (1.2.5) 16 8.4.8 Log graph (1.2.6) 17 8.4.9 Battery status (1.2.7) 17

8.4.10 Pump 1-6, Pilot pump, Backup pump (1.3 - 1.10) 17

8.5 Operation (2) 18

8.5.1 Operation (2) 18

8.5.2 System operating mode (2.1.1) 18

8.5.3 Control mode (2.1.2) 19

8.5.4 Alternative setpoints (2.1.3) 21

8.5.5 Individual pump control (2.1.4) 21

8.5.6 Pump 1-6 (2.1.4.1 - 2.1.4.6) 22

8.5.7 Operation, pilot pump (2.1.4.7) 22

8.5.8 Operation, backup pump (2.1.4.8) 23

8.6 Alarm (3) 24

8.6.1 Alarm status (3) 24

8.6.2 Actual alarms (3.1) 25

8.6.3 Alarm log (3.2) 25

8.6.4 Service contact information (3.3) 25

8.7 Settings (4) 26

8.7.1 Primary controller (4.1) 26

8.7.2 PI controller (4.1.1) 27

8.7.3 Alternative setpoints (4.1.2) 27

8.7.4 Alternative setpoints 2-7 (4.1.2.1 - 4.1.2.7) 28

8.7.5 External setpoint influence (4.1.3) 28

8.7.6 Setting of influence function (4.1.3.2) 29

8.7.7 Primary sensor (4.1.4) 29

8.7.8 Clock program (4.1.6) 30

8.7.9 Proportional pressure (4.1.7) 30

8.7.10 S-system configuration (4.1.8) 31

8.7.11 Setpoint ramp (4.1.9) 31

8.7.12 Pump cascade control (4.2) 31

8.7.13 Min. time between start/stop (4.2.1) 32

8.7.14 Max. number of starts/hour (4.2.1) 32

8.7.15 Standby pumps (4.2.3) 33

8.7.16 Forced pump changeover (4.2.4) 33

8.7.17 Pump test run (4.2.5) 34

8.7.18 Pump stop attempt (4.2.7) 34

8.7.19 Pump start and stop speed (4.2.8) 35

8.7.20 Min. performance (4.2.9) 35

8.7.21 Compensation for pump start-up time (4.2.10) 36

(13)

Bahasa Indon

esia (ID)

8.7.31 Digital outputs (4.3.9) 42

8.7.32 Function of digital outputs (4.3.9.1 - 4.3.9.16) 43

8.7.33 Analog outputs (4.3.10) 43

8.7.34 Output signal (4.3.10.1 - 4.3.10.3) 44

8.7.35 Min., max. and user-defined duty (4.3.14) 44

8.7.36 Min. duty (4.3.14.1) 45

8.7.37 Max. duty (4.3.14.2) 45

8.7.38 User-defined duty (4.3.14.3) 46

8.7.39 Pump curve data (4.3.19) 46

8.7.40 Control source (4.3.20) 48

8.7.41 Fixed inlet pressure (4.3.22) 48

8.7.42 Flow estimation (4.3.23) 49

8.7.43 Reduced operation (4.3.24) 49

8.7.44 Monitoring functions (4.4) 50

8.7.45 Dry-running protection (4.4.1) 50

8.7.46 Pressure/level switch (4.4.1.1) 51

8.7.47 Measurement, inlet pressure (4.4.1.2) 51

8.7.48 Measurement, tank level (4.4.1.3) 52

8.7.49 Min. pressure (4.4.2) 52

8.7.50 Max. pressure (4.4.3) 53

8.7.51 External fault (4.4.4) 53

8.7.52 Limit 1 exceeded (4.4.5 - 4.4.6) 54

8.7.53 Pumps outside duty range (4.4.7) 55

8.7.54 Pressure relief (4.4.8) 55

8.7.55 Log values (4.4.9) 56

8.7.56 Fault, primary sensor (4.4.10) 56

8.7.57 Functions, CU 352 (4.5) 57

8.7.58 Display language (4.5.1) 57

8.7.59 Units (4.5.2) 58

8.7.60 Date and time (4.5.3) 59

8.7.61 Password (4.5.4) 59

8.7.62 Ethernet (4.5.5) 60

8.7.63 GENIbus number (4.5.6) 60

8.7.64 Software status (4.5.9) 60

(14)

Bahasa Indo

nesia (ID)

8.3 Keterangan fungsi

Keterangan fungsi ini berdasarkan keempat menu utama pada unit kontrol CU 352:

• Status • Operation • Alarm • Settings.

Fungsi-fungsi ini berlaku untuk semua varian kontrol yang tidak disebutkan.

8.4 Status (1)

Tampilan status pertama dapat dilihat di bawah ini. Tampilan ini ditampilkan ketika daya diaktifkan, dan muncul jika tombol pada panel kontrol tidak disentuh selama 15 menit.

Gbr. 9 Status

Keterangan

Pengaturan dalam menu ini tidak dapat diubah.

Nilai parameter kontrol aktual (nilai proses, PV), selalu tekanan pelepasan, ditampilkan di sudut kanan atas (G) beserta pilihan tekanan yang dikehendaki (SP) (H).

Bagian atas layar (A) menunjukkan ilustrasi grafis dari sistem pompa. Parameter ukuran yang dipilih ditampilkan dengan simbol sensor dan nilai sebenarnya.

Dalam sistem MPC-E, di mana tekanan diferensial di seluruh pompa dan data kurva pompa diketahui, tampilan menunjukkan perkiraan laju aliran ketika laju aliran dan kecepatan pompa berada dalam kisaran yang memungkinkan estimasi laju aliran.

≈ : Menunjukkan bahwa laju aliran adalah nilai estimasi.

Di bagian tengah layar, bidang informasi (I) akan ditampilkan jika terjadi hal berikut:

• Limited operation due to standby pump • Proportional-pressure influence active • External setpoint influence active • Alternative setpoint active • Low flow boost active • Pressure relief active • Clock program active

• Remote-controlled via Ethernet • Remote-controlled via GENI (RS-485)

Tampilan bagian bawah (B) menampilkan:

• alarm terakhir, jika ada, dan penyebab masalah dengan kode masalah dalam tanda kurung

• status sistem dengan mode operasi dan sumber kontrol • status pompa dengan mode operasi.

Jika masalah berkaitan dengan salah satu pompa, simbol atau

juga akan ditampilkan di bagian depan baris status (D) pompa yang dimaksud. Pada saat bersamaan, indikator status pompa (E) akan berubah warna menjadi kuning atau merah seperti

dijelaskan dalam tabel di bawah. Simbol atau akan

ditampilkan di baris kanan atas tampilan (F). Selama ada masalah, simbol ini akan ditampilkan di baris atas semua tampilan.

Untuk membuka baris menu, pilih baris tersebut dengan [∨ ] atau

[∧ ] lalu tekan [ok].

Tampilan ini dapat membuka tampilan status yang menampilkan: • alarm saat ini

• status sistem • status setiap pompa. Keterangan status pompa

8.4.1 Actual alarms (3.1)

Gbr. 10 Actual alarms Keterangan

Tampilan ini menampilkan alarm dan peringatan yang masih aktif.

Untuk informasi lebih lanjut, lihat bagian 8.6.2 Actual alarms (3.1)

dan 8.6.3 Alarm log (3.2).

Catatan Estimasi laju aliran bisa berbeda dari nilai terukur.

A B C D E F G H I Catatan

Jika terjadi masalah, simbol peringatan atau

simbol alarm akan ditampilkan dalam baris (C)

beserta penyebab dan kode masalah, misalnya "Overtemperature (64)".

Indikator status pompa Keterangan

Berputar, hijau Pompa bekerja.

Menyala hijau Pompa siap (tidak bekerja).

Berputar, kuning Peringatan. Pompa bekerja.

Menyala kuning Peringatan. Pompa siap (tidak bekerja).

(15)

Bahasa Indon

esia (ID)

8.4.2 System (1.2)

Gbr. 11 System

Keterangan

Tampilan ini menampilkan status operasi sistem. RIncian subtampilan juga bisa dibuka dari tampilan ini. Tampilan ini dapat membuka tampilan berikut: • Operating mode • Setpoint • Setpoint influence • Measured values • Analog inputs • Log graph • Battery status. 8.4.3 Operating mode (1.2.1) Gbr. 12 Operating mode Keterangan

Tampilan ini menampilkan mode operasi sistem yang dapat digunakan untuk mengontrolnya.

Mode operasi

Sistem memiliki enam mode operasi: 1. Normal

– Kinerja pompa disesuaikan dengan kebutuhan. 2. Max.

– Pompa bekerja konstan dengan kecepatan tinggi. Biasanya, semua pompa bekerja pada kecepatan maksimum. 3. User-defined

– Pompa bekerja konstan dengan kecepatan yang diatur oleh pengguna. Kinerjanya biasanya antara "Max." dan "Min.". 4. Min.

– Pompa bekerja konstan dengan kecepatan rendah. Biasanya, satu pompa bekerja pada kecepatan 70 %. 5. Stop

– Semua pompa sudah dimatikan. 6. Emergency run

– Pompa bekerja sesuai dengan pengaturan yang dibuat

dalam tampilan Emergency run (4.3.5).

Kinerja yang dibutuhkan dalam mode operasi ini dapat diatur dalam menu "Settings":

• Max. • Min. • User-defined • Emergency run.

Lihat bagian 8.7.35 Min., max. and user-defined duty (4.3.14) dan

8.7.25 Emergency run (4.3.5).

Mode operasi saat ini dapat dikontrol dari empat sumber berbeda: • masalah • sinyal eksternal • CU 352 • bus. Control source

Sistem dapat diatur ke kontrol jarak jauh dengan bus eksternal (opsional). Dalam hal ini, Anda harus mengatur tekanan yang

(16)

Bahasa Indo

nesia (ID)

8.4.4 Setpoint (1.2.2)

Gbr. 13 Setpoint Keterangan

Tampilan ini menampilkan pilihan tekanan yang dikehendaki dan apakah bersumber dari CU 352 atau bus eksternal.

Tampilan ini menampilkan juga tujuh tekanan yang dikehendaki dari CU 352 (untuk kontrol loop-tertutup dan loop-terbuka). Pada saat yang sama, ditampilkan juga pilihan tekanan yang dikehendaki.

Oleh karena ini hanya tampilan status, tidak ada pengaturan yang dapat diubah.

Tekanan yang dikehendaki dapat diubah dalam menu "Operation" atau "Settings".

Lihat bagian 8.7.3 Alternative setpoints (4.1.2).

8.4.5 Setpoint influence (1.2.3)

Gbr. 14 Setpoint influence Keterangan

Tekanan yang dikehendaki dapat dipengaruhi oleh parameter. Parameter ini ditampilkan sebagai persentase dari 0 hingga 100 % atau sebagai tekanan yang diukur dalam bar.

Parameter hanya dapat mengurangi tekanan yang dikehendaki, karena pengaruhnya dalam persentase yang dibagi 100 akan dikalikan tekanan yang dipilih:

Tekanan aktual yang dikehendaki (SP) = tekanan yang dipilih x pengaruh (1) x pengaruh (2) x...

Tampilan ini menampilkan parameter yang mempengaruhi

8.4.6 Measured values (1.2.4)

Gbr. 15 Measured values Keterangan

Tampilan ini memberikan status umum semua parameter yang diukur dan dihitung. Dalam sistem MPC-E dengan flowmeter, energi tertentu ditampilkan sebagai nilai rata-rata dan nilai sebenarnya (nilai rata-rata dalam menit terakhir). Nilai rata-rata berdasarkan akumulasi arus yang ditunjukkan sebagai volume total. Volume total dan rata-rata energi dapat diatur ulang dalam tampilan ini.

8.4.7 Analog inputs (1.2.5)

Gbr. 16 Analog inputs Keterangan

Tampilan ini menampilkan uraian dari input analog dan nilai

terukur pada setiap input. Lihat bagian 8.7.28 Analog inputs

(4.3.8), 8.7.29 Analog inputs (4.3.8.1 to 4.3.8.7) dan

8.7.30 Analog inputs and measured value (4.3.8.1.1 - 4.3.8.7.1).

Catatan

Baris "Power consumption" dan "Energy consumption " hanya ditunjukkan dalam sistem MPC-E.

(17)

Bahasa Indon

esia (ID)

8.4.8 Log graph (1.2.6)

Gbr. 17 Log graph Keterangan

Tampilan ini dapat menampilkan data log yang disimpan dalam kontroler.

Pilih nilai log dalam tampilan Log values (4.4.9). Berbagai nilai

dapat ditampilkan, dan ukuran waktu dapat diubah. Pengaturan melalui panel kontrol

Status > System > Log graph 1. Atur sebagai persentase: • Zoom begins at

• Zoom ends at

2. Select values to be shown. 8.4.9 Battery status (1.2.7)

Gbr. 18 Battery status Keterangan

DI sini Anda dapat melihat status baterai cadangan, bila dipasang.

8.4.10 Pump 1-6, Pilot pump, Backup pump (1.3 - 1.10)

Gbr. 19 Pump 1 Keterangan

Tampilan ini menampilkan status operasi masing-masing pompa.

Pompa dapat memiliki beberapa mode operasi: • Auto

– Bersama-sama dengan pompa lain dalam operasi otomatis, pompa dikendalikan oleh kontroler PI yang memastikan bahwa sistem memberikan kinerja yang dibutuhkan. • Manual

– Pompa todak dikendalikan oleh kontroler PI. Dalam operasi manual, pompa memiliki salah satu mode operasi berikut: • Max.

– Pompa bekerja pada kecepatan maksimum yang telah diatur. (Mode operasi ini hanya dapat dipilih untuk pompa dengan kecepatan-bervariasi.)

• Normal

– Pompa bekerja pada kecepatan yang telah diatur. • Min.

– Pompa bekerja pada kecepatan minimum yang telah diatur. (Mode operasi ini hanya dapat dipilih untuk pompa dengan kecepatan-bervariasi.)

• Stop

– Pompa telah dimatikan.

Selain informasi tentang mode operasi, Anda dapat membaca berbagai parameter dalam tampilan status, seperti:

• mode operasi aktual • sumber kendali

• kecepatan (hanya 0 atau 100 % ditampilkan untuk pompa listrik).

• daya (hanya MPC-E)

• konsumsi daya (hanya MPC-E) • jam operasi.

Catatan

Tampilan untuk pompa cadangan dan pompa pengendali hanya ditampilkan jika pompa tersebut dipasang.

(18)

Bahasa Indo

nesia (ID)

8.5 Operation (2)

Dalam menu ini, Anda dapat mengatur parameter dasar, seperti tekanan yang dikehendaki, mode operasi, mode kontrol dan kontrol masing-masing pompa.

8.5.1 Operation (2)

Gbr. 20 Operation Keterangan

Kolom ini menampilkan kisaran pengaturan. Dalam kontrol loop-tertutup, ia berhubungan dengan kisaran sensor utama, di sini 0-16 bar.

Dalam kontrol loop-terbuka, kisaran pengaturannya adalah 0-100 %.

Di sebelah kiri kolom, ditampilkan nilai yang dipilih 1 (A), yaitu nilai yang ditetapkan dalam tampilan. Di sebelah kanan kolom, ditampilkan nilai aktual (B), yaitu nilai yang ditetapkan sebagai rujukan untuk kontroler PI. Jika pengaruh nilai eksternal yang dikehendaki tidak dipilih, maka kedua nilai tersebut akan sama. Nilai terukur (tekanan pelepasan) ditampilkan sebagai kolom

abu-abu (C). Lihat bagian 8.7.5 External setpoint influence (4.1.3) dan

8.7.6 Setting of influence function (4.1.3.2).

Di bawah tampilan adalah baris menu untuk pengaturan tekanan yang dikehendaki 1 dan pemilihan mode operasi, termasuk mode operasi "Normal" dan "Stop". Pengaturan lebih lanjut dapat dilakukan: mode operasi sistem, mode kontrol, tekanan yang dikehendaki untuk kontrol loop-tertutup dan loop-terbuka serta kontrol masing-masing pompa.

Kisaran pengaturan Setpoint:

Pengaturan melalui panel kontrol Setpoint

• Operation > Set setpoint 1, open loop / Set setpoint 1, closed loop.

Atur nilainya. Operating mode • Operation Pilih: Normal / Stop. Further settings

• Operation > Further settings.

Pilih salah satu pengaturan berikut: • System operating mode

(lihat bagian 8.5.2 System operating mode (2.1.1)).

• Control mode

(lihat bagian 8.5.3 Control mode (2.1.2)).

• Alternative setpoints

(lihat bagian 8.5.4 Alternative setpoints (2.1.3)).

• Individual pump control

(lihat bagian 8.5.6 Pump 1-6 (2.1.4.1 - 2.1.4.6)).

Pengaturan pabrik

Tekanan yang dikehendaki adalah tekanan yang sesuai dengan sistem yang dimaksud. Pengaturan pabrik mungkin sudah diubah dalam menu awal.

8.5.2 System operating mode (2.1.1)

Gbr. 21 System operating mode Keterangan

Sistem dapat diatur ke enam mode operasi berbeda. "Normal"

adalah pengaturan yang biasa. Lihat bagian 8.4.3 Operating

mode (1.2.1).

Kinerja mode operasi ini dapat diatur dalam menu ini: • Max. • Min. • User-defined • Emergency. Kisaran pengaturan • Normal • Max. • Min. • User-defined • Stop • Emergency.

Pengaturan melalui panel kontrol

• Operation > Further settings > System operating mode > Operating mode.

Pilih baris yang dikehendaki di bagian bawah tampilan untuk mengatur kinerja untuk min., maks., tugas atau fungsi darurat

yang ditetapkan pengguna. Lihat bagian 8.7.35 Min., max. and

user-defined duty (4.3.14) dan 8.7.25 Emergency run (4.3.5).

Pengaturan pabrik Normal.

Kontrol loop-tertutup:Mengukur kisaran sensor utama Kontrol loop-terbuka:0-100 %

A C

(19)

Bahasa Indon

esia (ID)

8.5.3 Control mode (2.1.2)

Gbr. 22 Control mode Keterangan

Terdapat dua mode kontrol, yaitu loop-tertutup dan loop-terbuka. Closed loop

Mode kontrol biasa adalah loop-tertutup di mana kontroler PI bawaan akan memastikan bahwa sistem mencapai dan selalu berada dalam tekanan yang dikehendaki. Kinerja tersebut berdasarkan nilai yang ditetapkan untuk loop-tertutup. Lihat gbr

23 dan 24.

Gbr. 23 Sistem booster dikontrol oleh kontroler PI bawaan (loop-tertutup)

Gbr. 24 Kurva regulasi untuk loop-tertutup Pengaturan melalui panel kontrol

• Operation > Further settings > Control mode > Closed loop. Tetapkan tekanan yang dikehendaki. Lihat bagian

8.5.4 Alternative setpoints (2.1.3) dan 8.5.1 Operation (2).

Open loop

Dalam kontrol loop-tertutup, pompa bekerja pada kecepatan yang tetap.

Kecepatan pompa dihitung dari kinerja yang diatur oleh pengguna (0-100 %). Kinerja pompa dalam persentase sebanding dengan laju aliran.

Kontrol loop-terbuka biasanya digunakan ketika sistem

dikendalikan oleh kontroler eksternal yang mengontrol kinerjanya melalui sinyal eksternal. Kontroler eksternal misalnya dapat berupa sistem manajemen gedung yang terhubung ke sistem MPC. Dalam hal ini MPC berfungsi seperti penggerak. Lihat gbr

25 dan 26.

Gbr. 25 Sistem booster dengan kontroler eksternal (loop-terbuka)

Gbr. 26 Kurva regulasi untuk loop-terbuka

Gbr. 27 Kurva regulasi untuk sistem MPC-E dalam loop terbuka T M 03 22 31 39 0 5 T M 03 23 90 41 05 P [bar] Waktu [dtk] Tekanan yang dikehendaki T M 03 22 32 39 05 TM 03 23 91 36 07 TM 03 99 77 48 07 0 5 Input [%] dari kontroler eksternal

Laju aliran [m3/jam]

100 50 70.7 5 25 50 75 100 86.6

Laju aliran [m3/jam]

Input [%] dari kontroler eksternal Pompa 1 Pompa 4 Pompa 3 Laju aliran Pompa 2

(20)

Bahasa Indo

nesia (ID)

Gbr. 28 Kurva regulasi untuk sistem MPC-F dalam loop terbuka

Gbr. 29 Kurva regulasi untuk sistem MPC-S dalam loop terbuka

Kisaran pengaturan

Pengaturan ini harus dilakukan sesuai dengan loop terbuka: • Open loop

• Set setpoint 1, open loop • External setpoint influence • Normal.

Pengaturan melalui panel kontrol

Lakukan yang berikut untuk mengatur sumber kontrol eksternal untuk mengontrol sistem:

• Operation > Further settings > Control mode. • Pilih: Open loop.

• Pilih: Stop

1. x 2.

2. Atur ke 100 %: Set setpoint 1, open loop.

3. Settings > Primary controller > External setpoint influence > Go to setting of analog input.

4. Pilih input analog dan kisaran. 5. Pilih:

• Measured input value. Tampilan 4.3.8.1.1 muncul. • Pilih: 0-100 % signal.

6. .

7. Atur nilai sensor minimum dan maksimum.

8. x 2.

9. Pilih:

• Input value to be influenced by • 0-100 % signal.

10. .

11. Pilih: Set the influence function.

(Lihat juga bagian 8.7.6 Setting of influence function

(4.1.3.2).)

12. Atur jumlah poin.

13. Atur: External input value. (Poin 1.)

14. Atur sebagai persentase: Reduce setpoint to. (Poin 1.) 15. Ulangi langkah 13 dan 14 untuk semua poin yang dipilih.

16. .

17. Atur sebagai detik: Filter time. 18. Pilih: Enabled.

19. x 2.

20. Pilih: • Operation • Normal.

Sistem booster sekarang dapat dikontrol oleh kontroler eksternal. Pengaturan pabrik Kontrol loop-tertutup. TM 03 997 5 480 7 TM 03 99 74 48 07 100 50 70.7 5 25 50 75 100 86.6 Input [%] dari kontroler

Laju aliran [m3/jam]

Pompa 1 Pompa 2 Pompa 3 Laju aliran Pompa 4 100 50 70.7 5 25 50 75 100 86.6

Laju aliran [m3/jam]

Input [%] dari kontroler eksternal Pompa 1 Pompa 4 Pompa 3 Laju aliran Pompa 2

(21)

Bahasa Indon

esia (ID)

8.5.4 Alternative setpoints (2.1.3)

Gbr. 30 Alternative setpoints Keterangan

Selain nilai utama 1 yang dikehendaki (ditunjukkan dalam tampilan 2 pada menu "Operation"), ada enam nilai alternatif yang dapat diatur untuk kontrol loop-tertutup. Untuk selanjutnya dapat ditetapkan tujuh tekanan yang dikehendaki untuk kontrol loop-terbuka.

Pengaktifan salah satu alternatif tekanan yang dikehendaki bisa

dilakukan dengan kontak eksternal. Lihat bagian 8.7.3 Alternative

setpoints (4.1.2) dan 8.7.4 Alternative setpoints 2-7 (4.1.2.1 -

4.1.2.7).

Kisaran pengaturan

Kisaran pengaturan tekanan yang dikehendaki untuk kontrol loop-tertutup tergantung pada kisaran sensor utama. Lihat bagian

8.7.7 Primary sensor (4.1.4).

Dalam kontrol loop-terbuka, kisaran pengaturannya adalah 0-100 %.

Pengaturan melalui panel kontrol

• Operation > Further settings > Alternative setpoints. Tetapkan tekanan yang dikehendaki.

Pengaturan pabrik

Tekanan yang dikehendaki 1 adalah nilai yang cocok untuk sistem yang dimaksud.

Nilai alternatif yang dikehendaki untuk kontrol loop-tertutup adalah 3 bar.

Semua tekanan yang dikehendaki untuk kontrol loop-tertutup adalah 70 %.

8.5.5 Individual pump control (2.1.4)

Gbr. 31 Individual pump control Keterangan

Perubahan mode operasi dapat dilakukan dari operasi otomatis ke salah satu mode operasi manual.

Auto

Pompa dikontrol oleh kontroler PI, dengan memastikan bahwa sistem memberikan kinerja yang dibutuhkan.

Manual

Pompa tidak dikontrol oleh kontroler PI, tetapi diatur ke salah satu mode operasi manual berikut:

• Max.

– Pompa bekerja pada kecepatan maksimum yang telah diatur. (Mode operasi ini hanya dapat dipilih untuk pompa dengan kecepatan-bervariasi.)

• Normal

– Pompa bekerja pada kecepatan yang telah diatur. • Min.

– Pompa bekerja pada kecepatan minimum yang telah diatur. (Mode operasi ini hanya dapat dipilih untuk pompa dengan kecepatan-bervariasi.)

• Stop

– Pompa telah dimatikan.

Pompa yang berada dalam operasi manual tidak menjadi bagian dari jenjang pompa biasa dan kontrol kecepatan. Pompa manual merupakan "gangguan" pada operasi sistem normal.

Jika satu atau lebih pompa berada dalam operasi manual, sistem tidak akan dapat memberikan kinerja yang ditetapkan.

Terdapat dua tampilan untuk fungsi ini. Dalam tampilan pertama, dipilih pompa yang akan diatur, lalu dalam tampilan berikutnya, dipilih mode operasi.

Kisaran pengaturan Semua pompa dapat dipilih. Pengaturan melalui panel kontrol

(22)

Bahasa Indo

nesia (ID)

8.5.6 Pump 1-6 (2.1.4.1 - 2.1.4.6)

Gbr. 32 Pump 1-6 Keterangan

Tampilan ini ditampilkan untuk masing-masing pompa dan dapat mengatur mode operasi.

Kisaran pengaturan

Anda dapat memilih "Auto" atau "Manual" serta mode operasi pompa untuk operasi manual - "Max.", "Normal", "Min." atau "Stop". Untuk pompa listrik, hanya "Normal" atau "Stop" dapat dipilih.

Pengaturan melalui panel kontrol

• Operation > Further settings > Individual pump control. 1. Pilih pompa.

2. Pilih pengaturan ulang: Auto / Manual. 3. Manual: Pilih mode operasi.

Normal: Tetapkan tekanan yang dikehendaki. Pengaturan pabrik

Auto.

8.5.7 Operation, pilot pump (2.1.4.7)

Gbr. 33 Operation, pilot pump Keterangan

Tampilan ini hanya ada pada sistem yang telah dikonfigurasi dengan pompa pengendali.

Anda dapat mengatur mode operasi dan tekanan pada pompa pengendali.

Kisaran pengaturan Auto

Pompa pengendali dapat digunakan sebagai pompa cadangan. Jika dipilih sebagai pompa cadangan, pompa pengendali akan hidup jika pompa utama bekerja pada kecepatan 100 % hingga tidak mampu mencapai atau menjaga tekanan yang dikehendaki. Tekanan yang dikehendaki pada pompa pengendali dapat diatur ke nilai yang sama dengan pompa utama dengan memilih "Use system setpoint" atau diatur ke nilai lainnya.

Manual

Max., Normal, Min., Stop.

Pengaturan melalui panel kontrol

• Operation > Further settings > Individual pump control > Pilot pump.

Pilih pengaturan ulang: Auto / Manual. Auto

1. Pilih jika pompa juga akan digunakan sebagai pompa cadangan (dapat dilakukan jika sistem belum menambahkan pompa cadangan).

2. Pilih "Use system setpoint" atau masukkan tekanan yang dikehendaki.

Manual

1. Pilih mode operasi.

2. Normal: Tetapkan tekanan yang dikehendaki. Pengaturan pabrik

Auto.

(23)

Bahasa Indon

esia (ID)

8.5.8 Operation, backup pump (2.1.4.8)

Gbr. 34 Operation, backup pump Keterangan

Tampilan ini hanya ada pada sistem dengan pompa cadangan. Anda dapat mengatur mode operasi, penundaan waktu hidup dan batas penghentian pompa.

Fungsi ini hanya tersedia dalam pemakaian pendorong tekanan. Kisaran pengaturan

Auto

Penundaan waktu hidup bisa diatur. Pompa cadangan akan hidup setelah waktu penundaan jika pompa utama bekerja pada kecepatan 100 % dan tidak mampu menjaga tekanan yang dikehendaki.

Dua parameter penghentian dapat dipilih untuk pompa cadangan: • Max. pressure limit

– Pompa cadangan akan dihentikan jika tekanan melebihi batas yang ditetapkan.

• Number of main pumps stopped

– Pompa cadangan akan dimatikan ketika sejumlah pompa utama yang ditetapkan telah mati.

Manual

Max., Min., Normal, Stop.

Pengaturan melalui panel kontrol • Operation > Individual pump control. 1. Pilih pompa cadangan.

2. Pilih: Auto / Manual. Auto

1. Atur: • Start delay • Stop conditions. Manual

1. Pilih mode operasi.

2. Pilih tekanan yang dikehendaki jika Anda memilih "Normal". Pengaturan pabrik

Tunda waktu hidup (otomatis): 2 menit. Stop limit: 5 bar.

(24)

Bahasa Indo

nesia (ID)

8.6 Alarm (3)

Menu ini memberikan uraian alarm dan peringatan. Alarm bisa disetel ulang.

8.6.1 Alarm status (3)

Gbr. 35 Alarm status Keterangan

Masalah dalam sistem atau salah satu komponen yang dimonitor

dapat mengakibatkan alarm atau peringatan . Selain sinyal

masalah melalui relai sinyal alarm/peringatan serta lampu indikator merah pada CU 352, alarm juga dapat mengakibatkan pergantian mode operasi, misalnya dair "Normal" ke "Stop". Peringatan hanya mengakibatkan indikasi masalah.

Tabel berikut ini menunjukkan kemungkinan penyebab masalah beserta kode alarm, dan apakah menghasilkan alarm atau peringatan.

Tabel ini juga menunjukkan perubahan modus operasi oleh sistem jika muncul alarm, serta apakah sistem dihidupkan ulang dan alarm diatur ulang secara manual atau otomatis.

Tabel ini juga menunjukkan bahwa reaksi terhadap sebagian penyebab masalah dapat diatur dalam menu "Settings".

Lihat bagian 8.7.24 Soft pressure build-up (4.3.3) dan

8.7.44 Monitoring functions (4.4) sampai 8.7.54 Pressure relief

(4.4.8). Masa lah Peringatan ( ) Alar m ( ) Perubahan mode op e ras i ke Mengatur ulang a larm Menghidupkan u lang Atur da lam menu "Setting s " Kode al arm

Kekurangan air Man/oto X 206

Kekurangan air Stop Man/oto X 214

Tekanan tinggi Stop Man/oto X 210

Tekanan rendah

Man/oto

X 211

Stop Man/oto

Melepas tekanan Oto X 219

Alarm, semua

pompa Stop Oto 203

Masalah eksternal Man/oto X 3

Stop Man/oto

Perbedaan sinyal

sensor Oto 204

Masalah, sensor

utama Stop Oto 89

Masalah, sensor Oto 88

Masalah komunikasi Oto 10

Masalah fase Oto 2

Tegangan kurang, pompa Oto 7, 40, 42, 73 Tegangan berlebih, pompa Oto 32 Beban berlebih, pompa Oto 48, 50, 51, 54 Temperatur motor

terlalu tinggi. Oto

64, 65, 67, 70

Masalah lain, pompa Oto 76, 83

Masalah internal, CU 352 Oto 83, 157 Masalah internal, IO 351 Stop Oto 72, 83, 157

VFD belum siap Oto 213

Masalah, Ethernet Oto 231, 232

Batas 1 terlewati Man/oto X 190

Batas 2 terlewati Man/oto X 191

Masalah menghasilkan tekanan

Man/oto X 215

(25)

Bahasa Indon

esia (ID)

8.6.2 Actual alarms (3.1)

Gbr. 36 Actual alarms Keterangan

Submenu ini menampilkan:

• Peringatan disebabkan oleh masalah yang masih ada.

• Peringatan disebabkan oleh masalah yang telah hilang,

tetapi peringatan harus diatur ulang secara manual.

• Alarm disebabkan oleh masalah yang masih ada.

• Alarm disebabkan oleh masalah yang telah hilang, tetapi

alarm harus diatur ulang secara manual.

Semua peringatan dan alarm dengan pengaturan ulang otomatis akan secara otomatis dihapus dari menu setelah masalah menghilang.

Alarm yang harus diatur ulang secara manual dapat diatur ulang dalam tampilan ini dengan menekan [ok]. Alarm tidak dapat diatur ulang sebelum masalahnya menghilang.

Pada setiap peringatan atau alarm, akan ditampilkan yang berikut ini:

• Baik itu sebuah peringatan ataupun alarm .

• Di mana terjadinya masalah: System, Pump 1, Pump 2, ... • Jika masalah terkait dengan input, maka input tersebut akan

ditampilkan.

• Penyebab masalah dan kode alarm dalam tanda kurung, mis. "Kekurangan air (214)".

• Kapan terjadinya masalah: Tanggal dan waktu.

• Kapan masalah tersebut menghilang: Tanggal dan waktu. Jika masalah tetap ada, tanggal dan waktunya akan ditampilkan sebagai --...--.

Peringatan/alarm terbaru akan ada di tampilan teratas.

8.6.3 Alarm log (3.2)

Log alarm dapat menyimpan hingga 24 peringatan dan alarm.

Gbr. 37 Alarm log Keterangan

Di sini peringatan dan alarm ditampilkan.

Pada setiap peringatan atau alarm, akan ditampilkan yang berikut ini:

• Baik itu sebuah peringatan ataupun alarm .

• Di mana terjadinya masalah. System, Pump 1, Pump 2, ... • Jika masalah terkait dengan input, maka input tersebut akan

ditampilkan.

• Penyebab masalah dan kode alarm dalam tanda kurung, mis. "Kekurangan air (214)".

• Kapan terjadinya masalah: Tanggal dan waktu.

• Kapan masalah tersebut menghilang: Tanggal dan waktu. Jika masalah tetap ada, tanggal dan waktunya akan ditampilkan sebagai --...--.

Peringatan/alarm terbaru akan ada di tampilan teratas. 8.6.4 Service contact information (3.3)

Gbr. 38 Service contact information Keterangan

Tampilan ini menampilkan informasi kontak pemasang jika informasi tersebut dimasukkan saat pemasangan.

(26)

Bahasa Indo

nesia (ID)

8.7 Settings (4)

Gbr. 39 Settings

Dalam menu ini, Anda dapat mengatur fungsi-fungsi berikut: • Primary controller

PI controller, Alternative setpoints, External setpoint influence, Primary sensor, Clock program, Proportional pressure, S-system configuration, Setpoint ramp.

• Pump cascade control

Min. time between start/stop, Max. number of starts/hour, Number of standby pumps, Forced pump changeover, Pump test run, Pump stop attempt, Pump start and stop speed, Min. performance, Compensation for pump start-up time.

• Secondary functions

Stop function, Soft pressure build-up, Digital inputs, Analog inputs, Digital outputs, Analog outputs, Emergency run, Min., max. and user-defined duty, Pump curve data, Control source, Fixed inlet pressure, Flow estimation, Reduced operation. • Monitoring functions

Dry-running protection, Min. pressure, Max. pressure, External fault, Limit 1 exceeded, Limit 2 exceeded, Pumps outside duty range, Pressure relief, Log values, Fault, primary sensor. • Functions, CU 352

Display language, Units, Date and time, Password, Ethernet, GENIbus number, Software status. Bahasa servis, Inggris Britania, dapat dipilih untuk tujuan servis. Semua fungsi ini biasanya diatur dengan benar ketika sistem dihidupkan.

8.7.1 Primary controller (4.1)

Gbr. 40 Primary controller Keterangan

Fungsi-fungsi yang terkait dengan kontroler utama dapat diatur. Pengaturan dalam menu ini hanya perlu jika fungsinya akan diperluas, misalnya alternatif tekanan yang dikehendaki, pengaruh tekanan eksternal, program jam atau tekanan proporsional.

Menu-emnu berikut dapat dipilih: • PI controller

• Alternative setpoints • External setpoint influence • Primary sensor

• Clock program • Proportional pressure • S-system configuration.

(27)

Bahasa Indon

esia (ID)

8.7.2 PI controller (4.1.1)

Gbr. 41 PI controller Keterangan

Sistem ini dilengkapi pengendali PI standar yang akan

memastikan tekanannya stabil dan sesuai dengan tekanan yang dikehendaki.

Anda dapat mengatur penegndali PI jika dibutuhkan reaksi yang lebih cepat atau lebih lambat pada perubahan konsumsi.

Reaksi lebih cepat didapatkan jika Kp ditambah dan Ti dikurangi.

Reaksi lebih cepat didapatkan jika Kp dikurangi dan Ti ditambah.

Kisaran pengaturan • Gain Kp: -30 s/d 30.

Catatan: Untuk kontrol balikan, atur Kp ke nilai negatif.

• Integral time Ti: 0.1 to 3600 seconds. Pengaturan melalui panel kontrol • Settings

• Primary controller • PI controller.

1. Atur perolehan (Kp) dan waktu integral (Ti).

Catatan: Biasanya tidak perlu mengatur Kp.

Pengaturan pabrik • Kp: 0.5 • Ti: 1 detik. 8.7.3 Alternative setpoints (4.1.2) Gbr. 42 Alternative setpoints Keterangan

Dengan fungsi ini Anda dapat memilih hingga enam tekanan yang dikehendaki (2 hingga 7) sebagai alternatif dari tekanan utama (1). Nilai utama yang dikehendaki (1) diatur dalam menu "Operation".

Setiap alternatif nilai yang ditetapkan dapat diketahui secara manual untuk input digital (DI). Ketika kontak pada input ditutup, akan diterapkan alternatif tekanan yang dikehendaki.

Jika telah dipilih lebih dari satu alternatif tekanan yang dikehendaki, dan mereka diaktifkan cersamaan, CU 352 akan memilih tekanan yang dikehendaki dengan angka paling rendah. Kisaran pengaturan

• Enam tekanan yang dikehendaki, No 2 hingga 7. Pengaturan pabrik

(28)

Bahasa Indo

nesia (ID)

8.7.4 Alternative setpoints 2-7 (4.1.2.1 - 4.1.2.7)

Gbr. 43 Alternative setpoints 2-7

Untuk setiap alternatif nilai yang ditetapkan pilih input digital untuk mengaktifkan nilai tersebut.

Anda dapat mengatur tekanan yang dikehendaki untuk loop-terbuka dan loop-tertutup.

Pengaturan melalui panel kontrol

• Settings > Primary controller > Alternative setpoints. 1. Pilih alternatif tekanan yang dikehendaki.

2. Pilih: Go to setting of digital input.

Tampilan Digital inputs (4.3.7) muncul.

3. Atur input.

4. .

5. Pilih baris menu dari tekanan yang dikehendaki (loop-terbuka atau loop-tertutup).

6. Tetapkan tekanan yang dikehendaki.

Atur kedua tekanan yang dikehendaki tersebut jika sistem akan dikontrol dalam loop-terbuka dan loop-tertutup. Pengaturan pabrik

Belum diatur alternatif tekanan yang dikehendaki. 8.7.5 External setpoint influence (4.1.3)

Gbr. 44 External setpoint influence

Keterangan

Dengan fungsi ini, tekanan yang dikehendaki dapat disesuaikan dengan membiarkan parameter ukuran mempengaruhi tekanan yang dikehendaki tersebut. Biasanya sinyal analog dari sensor aliran atau temperatur, atau sensor sejenis.

Sebagai contoh, tekanan yang dikehendaki bisa disesuaikan dengan paramater yang dapat mempengaruhi tekanan pelepasan atau temperatur sistem. Parameter-parameter yang

mempengaruhi kinerja sistem ditampilkan sebagai persentase dari 0 hingga 100 %. Parameter hanya dapat mengurangi tekanan yang dikehendaki, karena pengaruhnya dalam persentase yang dibagi 100 akan dikalikan tekanan yang dipilih: Tekanan yang dikehendaki (SP) = tekanan yang dipilih x pengaruh (1) x pengaruh (2) x ...

Nilai pengaruh dapat diatur masing-masing.

Tapis lolos bawah (low-pass filter) akan memastikan ketepatan nilai yang terukur yang mempengaruhi tekanan. Ini akan menghasilkan perubahan tekanan yang stabil.

Kisaran pengaturan • 0-100 % signal • Inlet pressure • Discharge pressure • External pressure • Diff. pressure, external • Diff. pressure, pump • Flow rate

• Tank level, discharge side • Tank level, suction side • Return-pipe temp., external • Flow-pipe temperature • Return-pipe temperature • Differential temperature • Ambient temperature • Differential temperature. Pengaturan melalui panel kontrol

• Settings > Primary controller > External setpoint influence > Input value to be influenced by.

Daftar parameter yang tersedia akan muncul.

1. Pilih parameter yang akan mempengaruhi tekanan yang dikehendaki.

2. .

3. Atur fungsi pengaruh.

(Lihat bagian 8.7.6 Setting of influence function (4.1.3.2).)

4. Atur jumlah poin.

5. Atur: External input value. (Poin 1.)

6. Atur sebagai persentase: Reduce setpoint to. (Poin 1.) 7. Ulangi langkah 4 hingga 6 untuk semua parameter yang

diinginkan.

8. .

9. Atur sebagai detik: Filter time. 10. Pilih: Enabled.

Pengaturan pabrik Fungsi ini dinonaktifkan.

(29)

Bahasa Indon

esia (ID)

8.7.6 Setting of influence function (4.1.3.2)

Gbr. 45 Setting of influence function Keterangan

Anda dapat memilih relasi antara parameter ukuran yang akan mempengaruhi tekanan dan pengaruhnya yang diinginkan sebagai parameter.

Relasi ini diatur dengan memasukkan nilai-nilai dalam tabel maksimum delapan poin dengan menggunakan panel kontrol. Contoh:

Gbr. 46 Relasi antara pengaruh tekanan yang dikehendaki dan laju aliran.

Unit kontrol menarik garis lurus antara poin-poin tersebut. Garis horizontal ditarik dari nilai minimum sensor yang relevan

(0 m3/am misalnya) ke poin pertama. Begitu pula yang ditarik dari

poin terakhir ke nili maksimum sensor (misalnya 50 m3/jam).

Kisaran pengaturan

Dua hingga delapan poin dapat dipilih. Setiap poin berisi relasi antara nilai parameter yang akan mempengaruhi tekanan yang dikehendaki dan pengaruh nilai tersebut.

Pengaturan melalui panel kontrol

• Settings > Primary controller > External setpoint influence. 1. Atur fungsi pengaruh.

2. Atur jumlah poin.

3. Atur: External input value. (Poin 1.)

4. Atur sebagai persentase: Reduce setpoint to. (Poin 1.)

8.7.7 Primary sensor (4.1.4)

Gbr. 47 Primary sensor Keterangan

Anda dapat memilih parameter kontrol sistem ini dan mengatur sensor untuk mengukur nilainya.

Kisaran pengaturan • Discharge pressure • Diff. pressure, external • Diff. pressure, pump • Series 2000, diff. pressure • External pressure • Diff. pressure, inlet • Diff. pressure, outlet • Flow rate

• Series 2000, flow rate • Flow-pipe temperature • Return-pipe temperature • Differential temperature • Ambient temperature • Return-pipe temp., external • 0-100 % signal

• Not used.

Pengaturan melalui panel kontrol

• Settings > Primary controller > Primary sensor > Go to setting of analog input.

Tampilan Analog inputs (4.3.8) muncul.

1. Pilih input analog (AI) untuk sensor utama kemudian atur parameternya.

2. .

3. Pilih parameter kontrol untuk sensor utama. Pengaturan pabrik

Parameter utama adalah tekanan pelepasan. Sensor ini dihubungkan ke AI1 (CU 352). Parameter utama lainnya dapat dipilih dalam wizard persiapan.

T M 03 16 91 47 0 7 20 50 1 2 3 4 40 60 80 100

Laju aliran [m3/jam]

Gambar

Tabel berisi contoh.
Ilustrasi tersebut dapat menggambarkan seluruh sistem atau  komponennya serta berbagai pengaturan.
Tabel berikut ini menunjukkan kemungkinan penyebab masalah  beserta kode alarm, dan apakah menghasilkan alarm atau  peringatan.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil dari analisis dan pembahasan dalam penelitian ini dapat disimpulkan beberapa hal, pertama, kredit yang diberikan oleh Pemerintah Desa Beji melalui koperasi Desa

Untuk mengetahui bagaimana pengaruh penambahan Fly ash sebagai bahan tambah beton normal terhadap sifat mekanik yang ditinjau dari kuat tekan, kuat tarik belah, dan

Oleh karena antigen ini dapat disekresikan dari jaringan normal lainnya, seperti jaringan amnion, sistem organ pernafasan, dan sel epitel saluran genitalia wanita

Dari kebutuhan bersih seperti pada tabel diatas maka ditentukan kapan waktu dan kualitas pembuatan , ataupun pemesanan bahan baku yang akan digunakan untuk memproduksi mould

Hal ini dapat disimpulkan bahwa semakin besar ukuran mobile learning object dan semakin kecil bandwidth yang diberikan maka waktu yang diperlukan untuk melakukan

Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah yang mana isinya meliputi penyelenggaraan Pendaftaran Tanah, mulai dari pengukuran, pemetaan,

Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau yang selanjutnya disingkat DBH-CHT adalah bagian dari anggaran transfer ke daerah dalam belanja negara, dibagikan kepada provinsi