• Tidak ada hasil yang ditemukan

Oleh : Eddy R. Sumaatmadja : S A R I

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Oleh : Eddy R. Sumaatmadja : S A R I"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

PEMAPARAN HASIL KEGIATAN LAPANGAN SUBDIT BATUBARA – 2005 BATUBARA - LONGIRAM

S

S

U

U

R

R

V

V

E

E

Y

Y

P

P

E

E

N

N

D

D

A

A

H

H

U

U

L

L

U

U

A

A

N

N

B

B

A

A

T

T

U

U

B

B

A

A

R

R

A

A

D

D

A

A

E

E

R

R

A

A

H

H

L

L

O

O

N

N

G

G

I

I

R

R

A

A

M

M

D

D

A

A

N

N

M

M

E

E

N

N

T

T

A

A

W

W

I

I

R

R

K

K

A

A

B

B

U

U

P

P

A

A

T

T

E

E

N

N

K

K

U

U

T

T

A

A

I

I

B

B

A

A

R

R

A

A

T

T

D

D

A

A

N

N

P

P

A

A

S

S

E

E

R

R

P

P

E

E

N

N

A

A

J

J

A

A

M

M

U

U

T

T

A

A

R

R

A

A

P

P

R

R

O

O

V

V

I

I

N

N

S

S

I

I

K

K

A

A

L

L

I

I

M

M

A

A

N

N

T

T

A

A

N

N

T

T

I

I

M

M

U

U

R

R

Oleh :

Eddy R. Sumaatmadja :

S A R I

Inventarisasi dan Evaluasi Endapan batubara di dalam Cekungan Kutai dimaksudkan untuk mempelajari keadaan geologi secara umum, khususnya terhadap formasi pembawa endapan batubara, salah satunya yang menjadi sasaran inventarisasi adalah Formasi Pamaluan.

Daerah penyelidikan termasuk dalam wilayah Propinsi Kapimantan Timur yang mencakup 2 (dua) Kabupaten yaitu :

• Blok Longiram secara administratif termasuk Kecamatan Longiram dan Barongtongkok, Kabupaten

Kutai Barat; secara geografis terletak antara koordinat 00000’00’’–00007’00’’ LS dan 115029’00’’– 115040’00’’ BT.

• Blok Mentawir secara administratif termasuk Kecamatan Sepaku, Kabupaten Paser Penajam Utara,

Provinsi Kalimantan Timur; secara geografis Daerah Mentawir terletak antara koordinat 00050’00’’– 00059’00’’ LS dan 116040’00’’–116051’00’’ BT.

Daerah inventarisasi adalah bagian Cekungan Kutai bagian barat dan tengah yang diisi oleh batuan sedimentasi sejak Oliosen Awal hingga Plio Plistosen yang menghasilkan Formasi Pamluan, Pulubalang, Balikpapan dan Kampungbaru yang semuanya mengandung batubara.

Hasil interpretasi dii kedua blok yaitu : Dalam Blok Longiram batubara ditemukan dalam Formasi Pamaluan dan Tuyu dengan ketebalan berkisar dari beberapa cm sampai dengan 4,40 meter, kemiringan 60 - 260 dan paling tidak terdapat 3 (tiga) lapian Utama ; sedangkan dalam Blok Mentawir batubara ditemukan dalam Formasi Pulubalang dengan ketebalan berksar dari beberapa cm sampai 1,70 meter, kemiringan 50 – 380 dan terdapat 3 (tiga) lapisan batubara dalam Formasi Pulubalang ; da ;am Formasi Pama ;uan tidak diketemukan lapisan batubara.

.

Hasil analisa kimia batubara menunjukan Formasi Pamaluan nilai kalori sekitar 5210 kal/gram dan dalam Formasi Pulubalang sekitar 5.183 – 7.256 kal/gram.

Sumberdaya yang dihitung hanya Blok Longiram sebesar 10.276.500 ton, sedangkan Blok Mentawir sekitar 155.376 ton.

1. PENDAHULUAN

Untuk membantu Pemerintah Daerah dalam membantu penyediaan data-data mengenai sumberdaya batubara, maka dalam Tahun anggaran 2005 Daftar Isian Kegiatan (DIPA) Direktorat Inventarisasi Sumberdaya Mineral melakukan Inventarisasi dan Evaluasi Batubara daerah Longiram dan Mentawir, Kabupaten Kutai Barat dan Penajam Paser Utara selama 40 hari dari tanggal 23 Mei sampai dengan tanggal 1 Juli 2005.

Hasil yang diharapkan adalah untuk melengkapi data geologi tentang batubara dalam Cekungan Kutai, pemutahiran BANK DATA DIM, terutama dalam rangka pembaharuan data Neraca Sumberdaya dan Cadangan Batubara Indonesia., membantu PEMDA dalam penyediaan data-data mengenai sumberdaya batubara untuk dapat

dijadikan bahan pertimbangan dalam penentuan kebijaksanaan dan perencanaan di sektor pertambangan.

Secara administratif daerah inventarisasi termasuk wilayah Propinsi Kapimantan Timur yang mencakup 2 (dua) Kabupaten yaitu : (Gambar 1) • Blok Longiram secara administratif termasuk

Kecamatan Longiram dan Barongtongkok, Kabupaten Kutai Barat; secara geografis terletak antara koordinat 00o00’00’’–00o07’00’’ LS dan 115o29’00’’–115o40’00’’ BT.

• Blok Mentawir secara administratif termasuk Kecamatan Sepaku, Kabupaten Paser Penajam Utara, Provinsi Kalimantan Timur; secara geografis Daerah Mentawir terletak antara koordinat 00o50’00’’–00o59’00’’ LS dan 116o40’00’’–116o51’00’’ BT.

(2)

2. KEADAAN GEOLOGI

Daerah penyelidikan merupakan sebagian dari Peta Geologi Lembar Longiram dan Balikpapan.

Blok Longiram terletak + 375 km sebelah barat kota Samarinda dan disusun oleh Formasi Pamaluan (formasi yang dijadikan sasaran penyelidikan), Formasi Merogoh), Formasi Kampungbaru dan Endapan Aluvial (Tabel 1).

Formasi Tuyu (Toty) litologi penyusunnya terdiri

dari napal, batulempungdengan sisipan batugamping dan tipis batubara. Umur formasi Tuyu adalah Oligosen Awal, yang diendapkan dalam Lingkungan laut terbuka.

Formasi Pamaluan (Tomp) litologi penyusunnya

terdiri dari Batupasir dengan sisipan batulempung, serpih napal, batulanau, tuf, lensa batugamping, oksida besi, perselingan batulempung dan batupasir; sisipan tipis batubara. Umur formasi Pamaluan adalah Oligosen Akhir – Miosen Awal, yang diendapkan dalam Lingkungan neritik. Batubara yang ditemukan ketebalannya berkisar dari beberapa cm sampai dengan 4,40 meter; kemiringan berkisar 6o – 31o dengan arah hampir barat – timur dan hampir utara-selatan.

Formasi Merogoh (Tmm) merupakan batuan

gunungapi dengan litologinya berupa lava, diabas, tuf, breksi gunungapi dan aglomerat; umurnya diperkirakan Miosen tengah – Miosen Awal. Batuan ini diperkirakan merupakan hasil kegiatan unungapi yang berasal dari G. Merogoh.

Formasi Kampungbaru (Tpkb) litologi penyusunnya

terdiri dari Batupasir kuarsa sisipan batulempung, batulanau, konglomerat aneka bahan, mengandung oksida besi; sisipan tipis batubara. Umur formasi ini diperkirakan Pliosen yang diendapkan dalam Lingkungan sungai atau darat.

Endapan Aluvial (Qa), berupa hasil pelapukan

batuan yang lebih tua dan

Blok Mentawir (Tabel 2) terletak + 75 km sebelah barat kota Samarinda dan disusun oleh Formasi Pamaluan (formasi yang dijadikan sasaran penyelidikan), Formasi Pulubalang dan Formasi Balikpapan.

Formasi Pamaluan (Tomp) tersingkap di bagian

tengah; litologi penyusunnya terdiri dari Batupasir dengan sisipan batulempung, serpih napal, batulanau, tuf, lensa batugamping, oksida besi, perselingan batulempung dan batupasir; sisipan tipis batubara. Umur formasi Pamaluan adalah Oligosen Akhir – Miosen Awal, yang diendapkan dalam Lingkungan neritik. Lapisan batubara yang ditemukan ketebalannya berkisar dari beberapa cm sampai dengan > 4,40 meter; kemiringan berkisar 6o – 31o dengan arah hampir barat – timur.

Formasi Pulubalang, tersingkap disebelah

tengah dan timur daerah penyelidikan membentuk suatu antiklin dan sinklin, litologinya berupa perselingan antara greywacke dan batupasir kuarsa dengan sisipan batugamping, batulempung, batubara dan tufa dasitik; tebal ± 2750 m, berumur Miosen Tengah, diendapkan pada lingkungan laut dangkal.

Formasi Balikpapan, tersingkap di bagian

timur daerah penyelidikan, membentuk suatu antiklin dan sinklin, litologinya berupa perselingan batupasir dan batulempung dengan sisipan batulanau, serpih, batugamping dan batubara, tebal ± 1200 – 2000 m, berumur Miosen Tengah – Miosen Akhir yang diendapkan dalam lingkungan delta.

Struktur geologi yang mempengaruhi di daerah penyelidikan berupa sesar dan perlipatan. Didaerah Blok Longiram struktur sesar berupa sesar turun dengan arah hampir utara selatan terletak disebalah timur daerah penyelidikan dan sesar geser dengan arah baratdaya-timur laut terletak dibagian tengah daerah penyelidikan; sedangkan struktur perlipatan berupa antiklin dan sinklin dengan araha hampir barat-timur.

Didaerah Blok Mentawir struktur perlipatan berupa antikin dan sinklin dengan arah hampir utara – selatan.

3. HASIL PENYELIDIKAN 3.1. Endapan Batubara

Daerah Penyelidikan seperti telah disebutkan sebelumnya meliputi 2 (dua) kabupaten yaitu Kabupaten Kutai Barat (Blok Longiram) dan Penajam Pasir Utara (Blok Mentawir); untuk lebih jelasnya akan diuraikan sebagai berikut

:

BLOK LONGIRAM

Hasil inventarisasi di daerah Blok Longiram (Gambar 2) ditemukan 20 lokasi singkapan batubara dengan ketebakan berkisar dari beberapa cm sampai 4,40 meter dan kemiringan berkisar dari 60 – 260 yang terdapat dalam Formasi Tuyu dan Pamaluan.

Dalam Formasi Tuyu, terdapat 2 (dua) lapisan batubara yang sebarannya tidak menerus. Lapisan 1, ketebalan 0,60 meter dengan kemiringan 120 dan Lapisan 2, ketebalan 0,55 meter dengan kemiringan 240.

Dalam Formasi Pamaluan, terdapat 3 (tiga) lapisan batubara. Lapisan 1 ketebalan 4,40 meter, dengan kemiringan 80; Lapisan 2 ketebalan 1,00 meter dengan kemiringan 70 dan Lapisan 3 ketebalan 1,50 meter dengan kemiringan 60.

BLOK MENTAWIR

Hasil inventarisasi di daerah Blok Mentawir (Gambar 3) tidak ditemukan lapisan batubara di dalam Formasi Pamaluan (yang dijadikan sasaran inventarisasi) dan di luar wilayah yaitu dalam Formasi Pulubalang ditemukan 4 (empat) singkapan batubara dengan ketebalan dari beberapa cm sampai >0,50 cm dan dalam Formasi Balikpapan ditemukan 5 (lima) singkapan batubara dengan ketebalan dari beberapa cm sampai 1,70 meter.

(3)

PEMAPARAN HASIL KEGIATAN LAPANGAN SUBDIT BATUBARA – 2005 BATUBARA - LONGIRAM 3.2. Kualitas Batubara

Hasil analisa kimia batubara dari masing-masing Blok adalah sebagai berikut :

Blok Longiram IM (adb) 12,05 – 19,86 % Ash (adb) 2,70 – 23,25 % S tot (adb) 0,19 - 0,30 % CV (adb) 4.159 – 5.210 cal/gram Blok Mentawir IM (adb) 4,47 – 16,19 % Ash (adb) 3,93 – 4,23 % S tot (adb) 0,30 - 0,45 % CV (adb) 5.183 – 7.256 cal/gram 3.3. Sumberdaya Batubara

Perhitungan sumberdaya batubara berdasarkan singkapan yang ditemukan (terindikasi) dan data hasil pemboran inti, dengan kriteria sebagai berikuti :

• Sebaran ke arah jurus perlapisan batubara didasarkan atas singkapan batubara dan bor yang dapat dikorelasikan, dibatasi sampai 1.000 meter dari singkapan.

• Sebaran ke arah kemiringan dihitung sampai kedalaman 50m tegak lurus (vertikal) dari permukaan singkapan / pemboran atau dengan

kata lain lebar kearah kemiringan 50m/sinα, α adalah sudut kemiringan lapisan batubara. • Berat jenis batubara berdasarkan hasil analisa

batubara 1,30

• Tebal batubara yang dihitung lebih dari 0,50 meter.

Dari hasil perhitungan sumberdaya batubara terindikasi sampai kedalaman 50 meter adalah sebagai berikut :

Blok Longiram

Dalam Formasi Tuyu

Lapisan 1, sumberdaya batubara 494.208 ton Lapisan 2, sumberdaya batubara 175.890 ton

Jumlah sumberdaya batubara 670.098 ton

Dalam Formasi Pamaluan

• Lapisan 1, sumberdaya batubara 5.020.759 ton • Lapisan 2, sumberdaya batubara 2.717.000 ton • Lapisan 3, sumberdaya batubara 1.864.200 ton Jumlah sumberdaya batubara 9.601.959 ton Total sumberdaya batubara Blok Longiram sebesar 10.272.057 ton.

Blok Mentawir

Dalam Formasi Pulubalangu

Lapisan 1, sumberdaya batubara 119.520 ton

4. KESIMPULAN

1. Dari hasil inventarisasi dalam Blok Longiram, batubara terdapat dalam Formasi Tuyu dan Pamaluan; sedangkan Dalam Blok Mentawir batubara terdapat dalam Formasi Pulubalang.

2. Dari hasil analisa kimia batubara dalam Formasi Pamaluan (Blok Longiram) nilai kalorinya berkisar dari 4.159 – 5.210 cal/gram; sedangkan secara megascopis batubaranya diperkirakan >6,000 kal/gram, sehingga perlu dikaji ulang mengenai kualitas. Sedangkan batubara dalam Formasi Pulubalang cukup tinggi (Blok Mentawir) berkisar 5.183 – 7.256 cal/gram.

3. Dari hasil perhitungan sumberdaya batubara dalam Blok Longiram dalam Formasi pamaluan sekitar 9,60 juta ton, untuk itu di sarankan untuk dikembangkan lebih lanjut dan mengenai kualitas batubaranya perlu dikaji ulang. cukup tinggi (Blok Mentawir) berkisar 5.183 – 7.256 cal/gram.

DAFTAR PUSTAKA

Geoservice Report No.10.151, 1980; Recent Development in Indonesia Coal Geology, (Unpublished).

Hidayat. S dan Umar. I, 1994; Peta Geologi Lembar Balikpapan, skala 1 : 250.000, Kalimantan, Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi, Bandung.

Koesoemadinata, R.P., dan Hardjono., 1977; Kerangka sedimenter endapan batubara Tersier Indonesia. Pertemuan Ilmiah Tahunan ke VI, IAGI.

Roberson Research ; Coal Resources of Indonesia, volume 1 Report, Australia.

N. Suwarna dan T. Apandi, 1994; Peta Geologi Lembar Longiram skala 1 : 250.000, Kalimantan, PPPG, Bandung.

Supriatna, Sukardi dan Rustandi, 1994; Peta Geologi Lembar Samarinda skala 1 : 250.000, Kalimantan, PPPG, Bandung.

Supriatna, Sukardi dan Rustandi, 1994; Peta Geologi Lembar Samarinda skala 1 : 250.000, Kalimantan, PPPG, Bandung.

(4)
(5)

Tabel 1. Stratigrafi daerah Longiram dan Sekitarnya UMUR LITO LOGI LINGKUNGAN PENGENDAPAN TEBAL (m) K U A R T E R KETERANGAN PLISTOSEN

FORMASI KAMPUNGBARU (Tpkb) terdiri dari lempung

pasiran, batupasir dengan sisipan batubara dan tuf, setempat mengandung lapisan tipis oxida besi dan limonit.

500-800 Delta - Laut Dangkal PLIOSEN Akhir Tengah Awal M I O S E N

FORMASI Merogoh (Tmm) terdiri dari lava, diabas,

tuf, breksi gunungapi dan aglomerat; batuan diperkirakan merupakan hasil kegiatan unungapi yang berasal dari G. Merogoh.

T E R S I E R Tpkb Tmm O L I G O S E N Awal Tengah Akhir

FORMASI Pamaluan (Tomp) terdiri dari batupasir

dengan sisipan batulempung, serpih napal, batulanau, tuf, lensa batugamping, oksida besi, perselingan batulempung dan batupasir; sisipan tipis batubara. Batubara ketebalannya berkisar dari beberapa cm sampai dengan > 4,40 meter; kemiringan berkisar 6o - 31o dengan arah hampir barat - timur.

FORMASI Tuyu (Toty) terdiri dari litologi penyusunnya

terdiri dari napal, batulempung, sisipan batugamping dan sisipan tipis batubara.

Neritik

Laut Terbuka

Tomp

Toty

Aluvial (Qa) berupa lempung dan lanau, pasir dan kerikil, merupakan endapan sungai.

Qa

HOLOSEN

-Delta - Laut Dangkal

(6)

Tabel 1. Stratigrafi daerah Mentawir dan Sekitarnya

UMUR

LITO

LOGI

LINGKUNGAN

PENGENDAPAN

TEBAL

(m)

K U A R T E R HOLOSEN

KETERANGAN

ALUVIAL (Qa), berupa lempung dan lanau, pasir dan

kerikil, merupakan endapan pantai dan sungai. - Sungai

PLISTOSEN

FORMASI KAMPUNGBARU (Tpkb) terdiri dari lempung

pasiran, batupasir dengan sisipan batubara dan tuf, setempat mengandung lapisan tipis oxida besi dan limonit.

500-800 Delta - Laut Dangkal Qa PLIOSEN Akhir Tengah Awal Tpkb M I O S E N

FORMASI BALIKPAPAN (Tmbp) terdiri dari pasir

lepas, lempung, lanau, tuf dan batubara, struktur silang silur dan perarian, setempat sisipan batubara dengan ketebalan 20-40cm.

2000 Muka daratan - Delta

FORMASI PULUBALANG (Tmpb) terdiri dari

perselingan batupasir dengan batulempung dan batulanau, setempat sisipan tipis lignit, batugamping atau batupasir gampingan.

- Pro delta Tmbp Tmpb Tmp T E R S I E R

FORMASI PEMALUAN (Tmp) terdiri batulempung

dengan sisipan napal, batupasir dan batubara, kearah bawah gampingan.

Neritik (dangkal - dalam)

(7)

-Gambar 2. Peta Geologi Blok Longiram dan Sekitarnya

Gambar 3. Peta Geologi Blok Mentawir dan Sekitarnya

Gambar

Gambar 1. Peta lokasi dan kesampaian daerah inventarisasi
Tabel 1. Stratigrafi daerah Longiram dan Sekitarnya  UMUR LITO LOGI LINGKUNGAN PENGENDAPANTEBAL(m) K U A R T E R KETERANGANPLISTOSEN
Tabel 1. Stratigrafi daerah Mentawir dan Sekitarnya UMUR LITO LOGI LINGKUNGAN PENGENDAPANTEBAL(m) K U A R T E R HOLOSEN KETERANGAN
Gambar 2. Peta Geologi Blok Longiram dan Sekitarnya

Referensi

Dokumen terkait

Analisis ini digunakan untuk menguji perbedaan dua rata- rata dari dua kelompok data yang independent yaitu jenis kelamin (laki-laki dan perempuan). Kecerdasan

Secara teoritis hasil penelitian pelatihan ladder practice berpengaruh terhadap peningkatan kecepatan dan dapat dijelaskan sebagai berikut: pelatihan ladder

Program Transisi Tahun Satu merupakan satu program yang bertujuan untuk membantu murid menghadapi perubahan daripada pendidikan tidak formal di rumah atau tadika kepada

IPAL Rusunawa Tanah Merah II terdiri dari unit anaerobic baffled reactor (ABR) dan biofilter anaerobik bermedia batu koral pada tiap blok rusunawa.. Masing-masing unit

Melakukan kegiatan yang menunjukkan anak mampu menggunakan tangan kanan dan kiri dalam berbagai aktivitas ( anak mampu memetik daun bayam ) Observasi melalui Video

Hasil uji terhadap panelis tersebut menunjukkan bahwa warna olahan pangan yang berasal dari kembang telang memiliki potensi untuk digunakan sebagai pewarna

6). Tidak memiliki hak untuk menempati lahan di kawasan perumahan, komersial, industri dan tanah negara atau tapak sarana publik di wilayah sub- proyek/program dan baru mulai

• Pemeriksaan slit lamp pada pasien yang kooperatif bisa menunjukkan kelainan yang berhubungan dengan seperti defek transiluminasi iris (red reflex gelap karena