• Tidak ada hasil yang ditemukan

2005-07-Penerapan K3 Dalam Pekerjaan Konstruksi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "2005-07-Penerapan K3 Dalam Pekerjaan Konstruksi"

Copied!
84
0
0

Teks penuh

(1)

KONSTRUKSI

KONSTRUKSI

PELATIHAN

PELATIHAN

AHLI K3 KONSTRUKSI

AHLI K3 KONSTRUKSI

DEP

DEP

ARTEMEN PE

ARTEMEN PE

KERJAAN UMUM

KERJAAN UMUM

BADAN

BADAN PEMBINAAN KONSTRUPEMBINAAN KONSTRUKSI DAN KSI DAN SUMBER DASUMBER DAYYA MA MANUSIAANUSIA

PUSAT PEM

(2)

iiii

KATA PENGANTAR

KATA PENGANTAR

Modul CSE – 07 = Penerapan K3 dalam pelaksanan konstruksi merupakan salah satu modul Modul CSE – 07 = Penerapan K3 dalam pelaksanan konstruksi merupakan salah satu modul yang cukup penting dalam satu kesatuan modulmodul pelatihan Ahli K3 Konstruksi!

yang cukup penting dalam satu kesatuan modulmodul pelatihan Ahli K3 Konstruksi!  Apa"ila

 Apa"ila dalam dalam pelaksanapelaksanaan an konstruksi konstruksi ini ini telah telah tersusun tersusun metode metode ker#a ker#a $ $ pelaksanaapelaksanaan n yangyang "etul"etul "er"asis K3% kemudian metode k

"etul"etul "er"asis K3% kemudian metode ker#a lengkap dengan instruksi ker#a er#a lengkap dengan instruksi ker#a dilaksanadilaksanakankan dengan disiplin dan konsisten% diharapkan citacita nihil k

dengan disiplin dan konsisten% diharapkan citacita nihil k ecelakaan dapat tercapai!ecelakaan dapat tercapai!

&engan tercapainya nihil kecelakaan termasuk nihil penyakit ker#a akan mem"a'a &engan tercapainya nihil kecelakaan termasuk nihil penyakit ker#a akan mem"a'a perusahaan mencapai prestasi dan reputasi yang "aik se"agai modal utama untuk perusahaan mencapai prestasi dan reputasi yang "aik se"agai modal utama untuk "erkompetensi dalam arena persaingan yang sangat ketat!

"erkompetensi dalam arena persaingan yang sangat ketat!

(iarpun telah dipersiapkan secara matang yang mengacu kepada SKK)* +Standar (iarpun telah dipersiapkan secara matang yang mengacu kepada SKK)* +Standar Kompetensi Ker#a )asional *ndonesia, dan S-K +Standar -atihan Ker#a, yang sudah di"ahas Kompetensi Ker#a )asional *ndonesia, dan S-K +Standar -atihan Ker#a, yang sudah di"ahas dalam kon.ensi nasional yang dihadiri para pakar atau ahlinya dan asosiasi pro/esi% dalam kon.ensi nasional yang dihadiri para pakar atau ahlinya dan asosiasi pro/esi% dimaklumi "ah'a materi pelatihan ini dimasa mendatang perlu terus disempurnakan!

dimaklumi "ah'a materi pelatihan ini dimasa mendatang perlu terus disempurnakan! Sehu"ungan dengan itu sum"ang saran dan koreksi dari semua pihak sangat diharapkan! Sehu"ungan dengan itu sum"ang saran dan koreksi dari semua pihak sangat diharapkan!

erima kasih erima kasih Tim Penyusun Tim Penyusun

(3)

iiii

KATA PENGANTAR

KATA PENGANTAR

Modul CSE – 07 = Penerapan K3 dalam pelaksanan konstruksi merupakan salah satu modul Modul CSE – 07 = Penerapan K3 dalam pelaksanan konstruksi merupakan salah satu modul yang cukup penting dalam satu kesatuan modulmodul pelatihan Ahli K3 Konstruksi!

yang cukup penting dalam satu kesatuan modulmodul pelatihan Ahli K3 Konstruksi!  Apa"ila

 Apa"ila dalam dalam pelaksanapelaksanaan an konstruksi konstruksi ini ini telah telah tersusun tersusun metode metode ker#a ker#a $ $ pelaksanaapelaksanaan n yangyang "etul"etul "er"asis K3% kemudian metode k

"etul"etul "er"asis K3% kemudian metode ker#a lengkap dengan instruksi ker#a er#a lengkap dengan instruksi ker#a dilaksanadilaksanakankan dengan disiplin dan konsisten% diharapkan citacita nihil k

dengan disiplin dan konsisten% diharapkan citacita nihil k ecelakaan dapat tercapai!ecelakaan dapat tercapai!

&engan tercapainya nihil kecelakaan termasuk nihil penyakit ker#a akan mem"a'a &engan tercapainya nihil kecelakaan termasuk nihil penyakit ker#a akan mem"a'a perusahaan mencapai prestasi dan reputasi yang "aik se"agai modal utama untuk perusahaan mencapai prestasi dan reputasi yang "aik se"agai modal utama untuk "erkompetensi dalam arena persaingan yang sangat ketat!

"erkompetensi dalam arena persaingan yang sangat ketat!

(iarpun telah dipersiapkan secara matang yang mengacu kepada SKK)* +Standar (iarpun telah dipersiapkan secara matang yang mengacu kepada SKK)* +Standar Kompetensi Ker#a )asional *ndonesia, dan S-K +Standar -atihan Ker#a, yang sudah di"ahas Kompetensi Ker#a )asional *ndonesia, dan S-K +Standar -atihan Ker#a, yang sudah di"ahas dalam kon.ensi nasional yang dihadiri para pakar atau ahlinya dan asosiasi pro/esi% dalam kon.ensi nasional yang dihadiri para pakar atau ahlinya dan asosiasi pro/esi% dimaklumi "ah'a materi pelatihan ini dimasa mendatang perlu terus disempurnakan!

dimaklumi "ah'a materi pelatihan ini dimasa mendatang perlu terus disempurnakan! Sehu"ungan dengan itu sum"ang saran dan koreksi dari semua pihak sangat diharapkan! Sehu"ungan dengan itu sum"ang saran dan koreksi dari semua pihak sangat diharapkan!

erima kasih erima kasih Tim Penyusun Tim Penyusun

(4)

iii iii

LEMBAR TUJUAN

LEMBAR TUJUAN

JUDUL PELATIHAN : AHLI K3 KONSTRUKSI JUDUL PELATIHAN : AHLI K3 KONSTRUKSI

TUJUAN PELATIHAN : TUJUAN PELATIHAN : A.

A. Tujun Tujun Umum Umum Pe!"i#nPe!"i#n

Setelah mengikuti peserta diharapkan mampu 1 Setelah mengikuti peserta diharapkan mampu 1

Merencanakan% melaksanakan% mengem"angkan dan menge.aluasi penerapan Merencanakan% melaksanakan% mengem"angkan dan menge.aluasi penerapan ketentuan K3 untuk mencapai tingkat e/ekti.itas dan e/isien penyelenggara konstruksi ketentuan K3 untuk mencapai tingkat e/ekti.itas dan e/isien penyelenggara konstruksi mencapai nihil kecelakaan ker#a dan penyakit aki"at ker#a!

mencapai nihil kecelakaan ker#a dan penyakit aki"at ker#a!

B.

B. Tujun Tujun K#usus K#usus Pe!"i#nPe!"i#n

Setelah mengikuti pelatihan peserta mampu 1 Setelah mengikuti pelatihan peserta mampu 1 2!

2! Menerapkan Menerapkan ketentketentuan uan peraturan peraturan perundangundangperundangundangan an K3 K3 KonstruksKonstruksii !

! Mengka#i Mengka#i dokumen dokumen kontrak dan kontrak dan metode kemetode ker#a pelar#a pelaksana konsksana konstruksitruksi 3!

3! Merencanakan Merencanakan dan dan menyusun menyusun program program K3K3 4!

4! Mem"uat proseMem"uat prosedur ker#a dur ker#a dan instruksi dan instruksi ker#a peneraker#a penerapan ketentuan pan ketentuan K3K3 5!

5! Melakukan sosialisasi dan Melakukan sosialisasi dan penga'asan pelaksanaan program% penga'asan pelaksanaan program% prosedur ker#a prosedur ker#a dandan instruksi ker#a K3

instruksi ker#a K3 6!

6! Melakukan e.aluasi dan Melakukan e.aluasi dan mem"uat laporan penerapan mem"uat laporan penerapan SMK3 SMK3 dan pedoman dan pedoman teknis K3teknis K3 yang mengacu peraturan perundangundangan yang "erlaku

yang mengacu peraturan perundangundangan yang "erlaku 7!

7! Mengusulkan per"aikan metode ker#a pelaksanaan Mengusulkan per"aikan metode ker#a pelaksanaan konstrukkonstruksi "er"asis si "er"asis K3% #ikaK3% #ika diperlukan

diperlukan !

! Melakukan penanganan kecelakaan ker#a Melakukan penanganan kecelakaan ker#a dan penyakit adan penyakit aki"at ker#a serta ki"at ker#a serta keadaankeadaan darurat

darurat

Se$i % Ju&u!

Se$i % Ju&u! M'&u! ( )SE * +,

M'&u! ( )SE * +, : Pene$-n K3 &!m Pe!snn K'ns"$usi

: Pene$-n K3 &!m Pe!snn K'ns"$usi

TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM /TIU0

TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM /TIU0

Setelah selesai mengikuti modul ini% peserta mampu melakukan penerapan K3 dalam Setelah selesai mengikuti modul ini% peserta mampu melakukan penerapan K3 dalam pelaksanaan konstruksi dengan metode ker#a dan instruksi k

(5)

i. i.

TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS /TIK0

TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS /TIK0

Setelah modul ini dia#arkan% peserta mampu Setelah modul ini dia#arkan% peserta mampu 2!

2! Mem"aca dan Mem"aca dan meneliti metode ker#a meneliti metode ker#a dan instruksi ker#a dan instruksi ker#a sudah "er"asis sudah "er"asis K3 atau K3 atau "elum"elum !

! Memper"aiki metode ker#a dan instruksi ker#a pelaksanaan konstruksi yang "elumMemper"aiki metode ker#a dan instruksi ker#a pelaksanaan konstruksi yang "elum "er"asis K3

"er"asis K3 3!

3! Mem"uat dan Mem"uat dan mengusulkmengusulkan an pem"uatan metode pem"uatan metode ker#a dan ker#a dan instruksi ker#a instruksi ker#a "er"asis K3"er"asis K3 4!

4! Menerapkan SMK3 +Sistem Mana#emen Keselamatan dan Menerapkan SMK3 +Sistem Mana#emen Keselamatan dan Kesehatan Ker#a, dalamKesehatan Ker#a, dalam pelaksanaan konstruksi!

(6)

.

DA1TAR ISI

KAA PE)8A)A9 !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! i -EM(A9 :;:A) !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! ii &A<A9 *S* !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! iii &A<A9 M&:- !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! i. PA)&:A) PE9>:(:)8A) &A<A9 8AM(A9 !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! .i (A( 2 PE)&A>:-:A)

2!2! -atar (elakang !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! 22 2!! -ingkup Peker#aan Sum"er &aya Air !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! 2 2!3! Proses Penyusunan Modul !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! 2

(A(  *)E89AS* KEPAS*A) M::% K3 &A) PE9-*)&:)8A) -*)8K:)8A) &A-AM PE-AKSA)AA) K)S9:KS*

!2 Pengertian !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! 2 ! Kepastian Mutu !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! 2 !!2 Sistem Mana#emen Mutu!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! 2 !! anggung #a'a" mana#emen !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! 6 !3 Sistem Mana#emen K3 !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! 7 !4 Sistem Mana#emen -ingkungan !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! 2

!4!2 Prinsip &asar Pengelolaan -ingkungan !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! 2 !4! Komponen peker#aan konstruksi yang menim"ulkan

dampak lingkungan !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! 24 !4!3 &ampak yang tim"ul pada peker#aan konstruksi !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! 25 !4!4 Ke"i#akan dan peraturan perundangundangan !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! 25

(A( 3 S*E P-A) +9E)CA)A AA -EAK -APA)8A),

3!2 :mum !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! 32 3! Metode Pelaksanaan Peker#aan yang "aik !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! 3 3!3 -ingkup Peker#aan Sum"er &aya Air !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! 33 3!4 -ingkup Peker#aan Sum"er &aya Air !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! 33 3!5 &alam -ingkup Peker#aan Sum"er &aya Air dalam Koridor Site Plan !!!!!! 33 3!6 Peker#aan &e'atering !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! 32 3!7 Peker#aan Pemancangan !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! 327 3! Peker#aan anah !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! 30

(7)

.i

3!? Peker#aan (eton !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! 3 3!20 Peker#aan unnel !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! 330 3!22 Pem"uatan &a/tar Simak !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! 340

(A( 4 PE)E9APA) K3 PA&A PEMAKA*A) A)88A &A) PE9A)CA>

4!2 >alhal penting dalam pemasangan perancah!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! 42 4! Standar Aturan pemasangan peker#aan perancah !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! 42 4!3 Pem"uatan &a/tar Simak !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! 47

9A)8K:MA)

(8)

.ii

DESKRIPSI SINGKAT

PENGEMBANGAN MODUL PELATIHAN

2! Kompetensi ker#a yang disyaratkan untuk #a"atan ker#a @Ahli K3 Konstruksi di"akukan dalam SKK)* +Standar Kompetensi Ker#a )asional *ndonesia, yang didalamnya sudah dirumuskan uraian #a"atan% unitunit kompetensi yang harus dikuasai% elemen kompetensi lengkap dengan kriteria un#uk ker#a +per/ormance criteria, dan "atasan "atasan penilaian serta .aria"el.aria"elnya!

! Mengacu kepada SKK)*% disusun S-K +Standar -atihan Ker#a, dimana uraian #a"atan dirumuskan se"agai u#uan :mum Pelatihan dan unitunit kompetensi dirumuskan se"agai u#uan Khusus Pelatihan% kemudian elemen kompetensi yang dilengkapi dengan Kriteria :n#uk Ker#a +K:K, dika#i dan dianalisis kompetensinya yaitu ke"utuhan 1 pengetahuan% keterampilan dan sikap perilaku ker#a% selan#utnya dirangkum dan dituangkan dalam suatu susunan kurikulum dan sila"us pelatihan yang diperlukan!

3! :ntuk mendukung tercapainya tu#uan pelatihan terse"ut% "erdasarkan rumusan kurikulum dan sila"us yang ditetapkan dalam S-K% disusunlah seperangkat modulmodul pelatihan seperti tercantum dalam @&A<A9 M&:- di"a'ah ini yang dipergunakan se"agai "ahan pem"ela#aran dalam pelatihan @Ahli K3 Konstruksi!

DA1TAR MODUL

N'. K'&e Ju&u! M'&u!

2! CSE – 02 ::;K% Etos Ker#a dan Etika Pro/esi ! CSE – 0 Mana#erial dalam Penerapan K3 3! CSE – 03 Peraturan Perundang:ndangan K3 4! CSE – 04 Pengetahuan &asar K3

5! CSE – 05 eknik Konstruksi

6! CSE – 06 Mana#emen dan Administrasi K3

,. )SE * +, Pene$-n K3 &!m Pe!snn K'ns"$usi ! CSE – 0 Penerapan K3 dalam Pengoperasian Peralatan ?! CSE – 0? Kesiagaan dan anggap &arurat

20! CSE – 20 Sosialisasi dan Audit Penerapan K3

(9)

.iii

DA1TAR GAMBAR

N'. N'. Gm2$ Ju&u! Gm2$ 2! ! 3! 4! 5! 6! 7! !

(10)

iB

PANDUAN PEMBELAJARAN

A. BATASAN

N'. I"em B"sn U$in

Ke"e$nn 2! Seri $ ;udul CSE – 07= Penerapan K3 dalam

Pelaksanan Konstruksi

! &eskripsi Materi ini terutama untuk pem"entukan kemampuan untuk menerapkan ketentuan K3 dalam pelaksanan konstruksi K3 dalam pelaksanaan konstruksi secara disiplin dan konsisten

3! empat kegiatan &i dalam ruang kelas% lengkap dengan /asilitasnya!

4! aktu

pem"ela#aran

4 #am pela#aran +2 ;P = 45 menit,

atau sampai tercapainya minimal kompetensi yang telah ditentukan +khususnya domain kogniti/,

(11)

B

B. PROSES PEMBELAJARAN

Kei"n Ins"$u"u$ Kei"n Pese$" Pen&uun 2! Ceramah pem"ukaan

 Men#elaskan pengantar   Men#elaskan *K dan

*:% pokok "ahasan

 Merangsang moti.asi

dan minat peserta untuk mengerti $ memahami dan mem"andingkan pengalamannya serta "ertanya

 aktu = 20 menit

 Mengikuti pen#elasan pengantar%

*: % *K dan pokok "ahasan

 Menga#ukan pertanyaan%

apa"ila kurang #elas

>2 ! Ceramah (a" * Pendahuluan   :mum  -ingkup peker#aan  aktu = 0 menit

 Mengikuti pen#elasan dan

terangsang untuk "erdiskusi

 Mencatat halhal yang penting   Menga#ukan pertanyaan "ila

perlu

>

3! (a"  *ntegrasi Kepastian Mutu% K3 dan -ingkungan

  Pengertian  Kepastian mutu   SMK3  Sistem Mana#emen -ingkungan  aktu = 40 menit

 Mengikuti pen#elasan dan

terangsang untuk "erdiskusi

 Mencatat halhal yang penting   Menga#ukan pertanyaan "ila

perlu

>3

*lustrasi pem"uktian ke"enaran rumus

(12)

Bi

Kei"n Ins"$u"u$ Kei"n Pese$" Pen&uun 4! Pen#elasan 1 (a" 3

Pem"uatan Metoda

Pelaksanaan (er"asis K3

  :mum

 Metode ker#a

 -ingkup peker#aan S&A  Peker#aan de'atering  Peker#aan tanah  Peker#aan "eton  aktu = 20 menit

 Mengikuti pen#elasan dan

terangsang untuk "erdiskusi

 Mencatat halhal yang penting  (ertanya "ila perlu

>4

5! (a" 4 Penerapan K3 pada Pemakaian angga dan Perancah  >alhal penting  Standar aturan pemasangan perancah  &a/tar simak  aktu = 45 menit

 Mengikuti pen#elasan dan

terangsang untuk "erdiskusi

 Mencatat halhal yang penting  (ertanya "ila perlu

>5

6! Penutup

 Merangkum semua "a"  anya #a'a"

  &iskusi

 aktu = 30 menit

 Peserta di"eri kesempatan "ertanya #a'a" $ diskusi dan ditanya oleh instruktur secara lisan $ tertulis

(13)

Bii

(14)

1-1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Umum

Modul ini berisi prosedur standar dan pedoman yang perlu diikuti dalam pelaksanaan pembangunan proyek SDA. Penggunaan metode konstruksi atau metode pelaksanaan yang berbasis mutu, K3 dan perlindungan lingkungan akan menyakinkan bahwa pelaksanaan pekeraan akan terselesaikan dalam batas waktu dan dana yang tersedia serta mutu yang ter!antum di dalam spesi"ikasi. Peningkatan mutu proses pelaksanaan pekeran akan mengurangi pekeraan perbaikan atau pengeraan kembali penyelesaiannya.

Metode konstruksi pada hakekatnya adalah penabaran tata !ara dan teknik-teknik pelaksanaan pekeraan, merupakan inti dari seluruh kegiatan dalam system manaemen konstruksi. Metode pelaksanaan konstruksi merupakan kun!i untuk dapat mewuudkan seluruh peren!anaan menadi bentuk bangunan"isik. Pada dasarnya metode konstruksi merupakan penerapan konsep rekayasa berpiak pada keterkaitan antara persyaratan dalam dokumen kontrak, keadaan teknis dan ekonomis yang ada dilapangan dan seluruh sumber daya termasuk pengalaman kontraktor. Kombinasi dan keterkaitan ketiga elemen se!ara interakti" membentuk kerangka gagasan dan konsep metode optimal yang diterapkan dalam pelaksanaan konstruksi. #iasanya dituangkan dalam bentuk bagan. Konsep metode pelaksanaan men!akup pemilihan dan penetapan yang berkaitan dengan keseluruhan segi pekeraan termasuk system manaemen mutu SMK3 $Sistem Manaemen Keselamatan dan Kesehatan Kera% dan system manaemen lingkungan serta pemilihan dan penetapan sarana dan prasarana yang bersi"at sementara sekalipun.

(15)

1-& 1.2 Lingkup Pekerjaan Sumber Daya Air

'ang menadi lingkup pekeraan SDA adalah pekeraan yang umum dilaksanakan yang meliputi tahapan dan metode konstruksi $metode pelaksanaan% untuk pekeraan sebagai berikut (

1. Pekeraan Dewatering &. Pekeraan )anah

3. Pekeraan Dam dan *o""erdam +. Pekeraan #eton

. Pekeraan #atu dan Pasangan #atu . Pekeraan Peman!angan

. Pekeraan )unnel

/. Pekeraan Pintu0 idromekanikal 2. Pekeraan alan 4nspeksi

1.3 Proses Penyusunan Mou!

Penyusunan modul akan selalu diupayakan menga!u kepada S5K $Standar 5atihan Kera% sedangkan Standar 5atihan Kera disusun menga!u kepada SKK64 $Standar Kompetensi Kera 6asional 4ndonesia%.

Didalam proses penyusunan modul sering teradi mun!ul elemen kompetensi yang perlu dimasukan dan dituangkan dalam pokok bahasan biarpun tidak tertuang dalam silabus Standar 5atihan Kera.

Seperti halnya untuk mempelaari dan meneliti metode kera pelaksanaan item pekeraan sudah berbasis K3 atau belum, ternyata didalam metode kera uga harus berbasis sistem mutu dan pengendalian dampak lingkungan.

Sesuai kenyataan ini, maka sebagai Ahli K3 Konstruksi uga perlu kompetensi untuk mengenali teknik-teknik atau metoda penerapan sistem manaemen mutu dan perlundungan lingkungan yang akan lebih baik, e"ekti" dan e"isien apabila dapat diintegrasikan se!ara sinergi dengan penerapan ketentuan K3.

(16)

2-1

BAB 2

INTEGRASI KEPASTIAN MUTU, K3 DAN

PERLINDUNGAN LINGKUNGAN DALAM PELAKSANAAN KONSTRUKSI

2.1 Pengertian

Didalam pelaksanaan konstruksi yang mengacu kepada dokumen kontrak dipastikan ada unsur-unsur yang harus dilaksanakan secara disiplin, konsisten dan mendasar sebagai suatu prinsip yang tidak boleh di langgar, antara lain :

1. Kepastian mutu !uality assurance" produk konstruksi

2. Kepastian penerapan ketentuan K3 Keselamatan dan Kesehatan Ker#a" 3. Kepastian perlindungan dan pelestarian lingkungan

2.2 Kepastian Mt

2.2.1 Siste! Mana"e!en Mt #$a%it& Manage!ent S&ste!'

$istem %ana#emen %utu dalam suatu perusahaan pelaksana konstruksi me&a#ibkan mana#emen untuk menetapkan standard ' prosedur operasional yang diberlakukan diseluruh perusahaan. (ntuk memastikan bah&a standard ' prosedur diterapkan dan diikuti maka harus di-dokumentasi-kan.

$ecara hirarki maka dokumen sistem mutu )uality $ystem" adalah sebagai berikut :

a. %anual %utu )uality %anual"

%anual %utu berisi ringkasan dari sistem mutu perusahaan, dan harus dapat menya#ikan gambaran yang #elas mengenai $istem %utu yang diterapkan diperusahaan.

%anual %utu tersebut terdiri dari :

 *n+ormasi mengenai perusahaan dan lingkup bisnisnya

 Kebi#aksanaan mengenai pengendalian atas manual ' prosedur

perusahaan

 Kebi#akan %utu dari perusahaan yang ditandatangani oleh Pimpinan

Perusahaan op %ana#emen"

 $truktur rganisasi perusahaan dan typical organisasi lapangan  (raian ugas ob descriptions" dari personil kunci key personel"  %ana#emen /epresentati+ )uality $ystem Assurance %anager"

 /e0ie& atas $istem %utu yaitu %ana#emen, /e0ie& ' Audit %utu

(17)

2-2

b. Prosedur %utu )uality Procedures"

Perusahaan harus menetapkan prosedur-prosedur yang akan dibuat, yaitu yang terkait langsung dan berpengaruh pada mutu produk#asa.

ara yang baik untuk memulai adalah dengan membuat +lo& chart dari kegiatan-kegiatan perusahaan dan mengidenti+ikasi kegiatan kunci key acti0ities".

*dealnya prosedur-prosedur ini dibuat oleh personil yang ditugaskan pada masing-masing kegiatan person in charge" sehingga akan menghasilkan prosedur-prosedur yang real dan applicable.

Prosedur-prosedur tersebut meliputi :

1" %aksud ' tu#uan dan lingkup kegiatan yang akan dibuat prosedurnya 2" $egmen-segmen dari kegiatan, guna menun#ukkan bagaimana kegiatan

tersebut harus dilaksanakan.

3" Personil yang bertanggung #a&ab dalam kegiatan tersebut person in charge"

" Personil yang bertanggung #a&ab atas inspeksi ' tes

4" /e+erensi sebagai tambahan literatur seperti produk hukum yang terkait, standard dsb.

5" heck list atau +orm-+orm dari setiap kegiatan, termasuk contoh +orm harus dilampirkan pada prosedur.

6" indakan yang harus dilakukan #ika timbul non-con+ormance selama pelaksanaan peker#aan.

c. /encana %utu Kontrak /%K" ontract )uality Plan"

Dokumen /encana %utu kontrak berisikan strategi perusahaan untuk mencapai mutu hasil ker#a yang sesuai persyaratan seperti yang ditetapkan didalam spesi+ikasi teknis, dan menya#ikan gambaran secara ringkas summary" dari peker#aan yang in+ormati0e.

Dokumen ini harus disiapkan setelah dinyatakan sebagai pemenang tender untuk peker#aan yang bersangkutan dalam hal ini sesuai amanat Keputusan %enteri Kimpras&il 7omor : 352KP$%288, tentang $istem %ana#emen %utu Konstruksi, Departemen Permukiman dan Prasarana 9ilayah.

(18)

2-3

Dokumen $istem %utu untuk Kontraktor

Dokumen $istem %utu untuk Kontraktor rancang  bangun design ' built"

Dalam Dokumen /encana %utu Kontrak tersebut tercantum secara rinci mengenai hal-hal sebagai berikut :

1" ;agan Alur <lo& hart" kegiatan pelaksanaan peker#aan

2" Penetapan Prosedur dan instruksi ker#a yang akan dipergunakan sesuai dengan alur kegiatan tersebut diatas.

Manual & Prosedur Mutu Perusahaan Prosedur Mutu Proyek Prosedur Mutu Kantor Rencana Mutu Kontrak Manual & Prosedur Mutu Perusahaan Prosedur Mutu Desain Prosedur Mutu Kantor Prosedur Mutu Konstruksi Rencana Mutu Kontrak Rencana Mutu Kontrak

(19)

2-

3" Penetapan peker#aan yang akan dilaksanakan oleh sub-kontraktor.

" /encana *nspeksi dan est yang meliputi : kegiatan yang perlu diperiksa mutu peker#aannya sebelum kemudian dilan#utkan keproses selan#utnya, type dan +rekuensi inspeksi dan #enis recordnya.

4" Kriteria keberterimaan acceptance criteria" atas kegiatan tersebut diatas dan toleransi penerimaan yang dii#inkan

5" Da+tar peralatan pokok yang akan dipergunakan b. *nstruksi Ker#a

%enurut Kepmen Kipras&il 7o. 352KP$%288, yang dimaksud dengan instruksi ker#a seperti tertuang dalam ;ab * (mum, huru+ < : Dokumentasi $istem %ana#emen %utu Konstruksi, butir : 5 *nstruksi Ker#a sebagai berikut: a. *nstruksi ker#a berisi cara atau petun#uk teknis dari suatu akti0itas atau kegiatan yang berkaitan dengan pen#aminan mutu konstruksi pada tingkat (nit Pelaksana di lingkungan Departemen Kimpras&il.

b. *nstruksi Ker#a minimal mencakup :

1" Pe#abat yang membuat memeriksa dan mengesahkan instruksi ker#a,

2" /i&ayat perubahan instruksi ker#a 3" Da+tar distribusi instruksi ker#a " =ingkup penerapan instruksi ker#a

4" /e+erensi atau acuan yang digunakan dalam instruksi ker#a 5" ahapan proses, akti0itas atau kegiatan sesuai instruksi ker#a

6" Da+tar lampiran berupa +ormat catatan mutu yang merupakan pencatatan dari pelaksanaan kegiatan sesuai instruksi ker#a.

>" Alur ker#a dari akti0itas

?" Da+tar peralatan yang dipergunakan 18" Da+tar rincian kegiatan atau akti0itas 11" Da+tar simak atau da+atr periksa

(20)

2-4

<ormat pembuatan *nstruksi Ker#a dapat diikuti sebagai berikut :

INSTRUKSI KER(A gl. @disi Pertama : 7o. Kopi : 7o. @disi : gl. /e0isi : 7o. Dokumen : alaman Ke : ALAT BA)AN LOKASI PEKER(AAN

N*. LANGKA) PEKER(AAN KRITERIA KEBERTERIMAAN

STATUS BAIK TDK. atatan : Kriteria keberterimaan mungkin dapat disamakan dengan kriteria kiner#a

)uality $istem %anager menyimpan da+tar seluruh /ekaman %utu dan mengetahui dimana dan siapa yang memegang

Perusahaan menetapkan masa berlakunya rekaman tersebut dan menginstruksikan kepada petugas pengendali dokumen PPD" di site agar setelah proyek selesai maka semua rekaman mutu diserahkan kepada PPD perusahaan untuk didokumentasikan.

$eperti diuraikan didepan bah&a instruksi ker#a berisi instruksi-instruksi tertulis yang harus dilakukan atau bisa dipakai sebagai pedoman untuk men#a&ab : ;ABA*%A7A %@=AK(KA7 CC

$emua item peker#aan harus ditulis dalam *nstruksi Ker#aE, sehubungan dengan itu harus sudah ada dan apabila belum ada harus dipertanyakan, karena dengan instruksi ker#a berarti ada pedoman tertulisE untuk melakukan semua unsur-unsur item peker#aan.

$ebagai contoh instruksi ker#a seperti contoh berikut :

Dalam hal ini mengingatkan kembali aFas kepastian mutu !uality assurance" yaitu :

- ulis yang akan diker#akan dan - Ker#akan yang telah ditulis

Penerapan aFas kepastian mutu ini antara lain dibuat :

 %anual  metode ker#a

 Panduan atau $P $tandard perational Procedure"  *nstruksi ker#a

(21)

2-5

a. $tatistik pengendalian proses atau sering disebut $P $tatistical Process ontrol" yang didukung dengan teori he Deming ycle dengan teori Plan- Do  heck  Act.

b. Perbaikan secara terus menerus continuous impro0ement"

- Adanya an#uran perbaikan secara terus menerus mengisyaratkan bah&a apa yang pernah dihasilkan tidak selalu sempurna dan masih perlu adanya penyempurnaan terus menerus untuk mencapai hasil seperti ariginasi perencanaannya.

-2.2.2 Tanggng (a+a Mana"e!ent #Manage!ent Resp*nsii%it&'

Perencanaan dan implementasi %ana#emen %utu dimulai dari tanggung #a&ab %ana#emen %anagement /esponsibility" yang dalam hal ini adalah Kebi#akan %utu )uality Policy".

Komitmen dan keterlibatan dan top mana#emen adalah sangat penting dalam memacu perusahaan untuk mencapai mutu produk  #asa yang sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan.

a. Kebi#akan %utu

$ebagai landasan dimulainya kegiatan penerapan system mana#emen mutu yang ditandatangani Pimpinan Perusahan sebagai mani+estasi komitmen dari top mana#emen dan seluruh #a#arannya untuk menerapkan system mana#emen mutu.

b. rganisasi

Dalam upaya mencapai tu#uan ob#ecti0e" yang telah ditetapkan oleh perusahaan maka diperlukan organisasi yang mencakup :

1. ;agan organisasi yang mencerminkan alur &e&enang authority" dan tanggung #a&ab responsibility".

Didalam menulis tanggung #a&ab responsibility" diharapkan sudah mencantumkan 3 unsur yaitu tentang :

 $istem mana#emen mutu  $istem mana#emen K3

 $istem mana#emen lingkungan

2. (raian tugas #ob description" yang berisi tugas-tugas, &e&enang dan tanggung #a&ab untuk #abatan  tugas tertentu.

Ke#elasan clarity" akan tugas yang diberikan dan dipercayakan kepada seseorang merupakan tiang utama bagi keberhasilan pelaksanaan tugas itu nantinya. Dengan ke#elasan atas tugas seseorang, maka akan mudahlah bagi si pengemban tugas untuk menyiapkan dirinya guna

(22)

2-6

melaksanakan tugas-tugasnya sesuai dengan lingkup, tanggung #a&ab dan &e&enangnya.

 Adalah mutlak bagi seorang pe#abat #abatan apapun ada pada le0el manapun yang diserahkan kepadanya" untuk mengenali, memahami dan mampu melaksanakan dengan baik +ungsi, lingkup tugas dan bagaimana dia akan melaksanakannya, disamping mengenali +ungsi, lingkup tugas pe#abat lain. Dan #uga tidak boleh dilupakan $asaran Ker#a *ndi0idu $K*" dan $asaran Ker#a Kelompok $KK" serta target yang harus dicapai.

*n+ormasi mengenai hal-hal tersebut tadi antara lain terdapat pada uraian tugas dan #abatan #ob description", serta pada prosedur procedure" dan petun#uk ker#a &ork instruction" yang ada.

c. in#auan %ana#emen %anagement /e0ie&"

$tandard menyebutkan bah&a rapat tin#auan mana#emen diselenggarakan secara berkala, dipimpin oleh op %ana#emen sesuai dengan stratanya yang tu#uannya untuk melihat kesesuaian dan ke+ekti+an penerapan prosedur instrkuksi ker#a dalam memenuhi standard.

2.3 Siste! Mana"e!en K3

Dalam rangka penerapan system mana#emen K3 sudah ada dasar hukumnya yaitu :

 (ndang-undang 7omor : 1 tahun 1?68 tentang : Keselamatan Ker#a.

 (ndang-undang lainnya yang terkait dengan Keselamatan dan Kesehatan Ker#a  Peraturan %enteri enaga Ker#a tentang : $istem %ana#emen Keselamatan dan

Kesehatan Ker#a

Khusus tentang peraturan perundang-undangan terkait dengan peker#aan konstrksi antara lain :

 (ndang-undang /* nomor : 1> tahun 1???, tentang : asa Konstruksi

;ab G Penyelenggara Peker#aan Konstruksi pasal 23 ayat 2" : Penyelenggara peker#aan konstruksi &a#ib memenuhi ketentuan tentang keteknikan, keamanan, keselamatan dan kesehatan ker#a, perlindungan tenaga ker#a, serta tata lingkungan setempat untuk men#amin ter&u#udnya tertib penyelenggara peker#aan konstruksi.

 (ndang-undang /* nomor : 16 tahun 288, tentang : $umber Daya Air ;ab G**

Pelaksanaan konstruksi, operasi dan pemeliharaan pasal 53 ayat 1" : Pelaksanaan konstruksi prasarana sumber daya air dilakukan berdasarkan norma, standar, pedoman dan manual dengan meman+aatkan teknologi dan sumber daya lokal serta mengutamakan keselamatan, keamanan ker#a dan keberlan#utan +ungsi ekologis sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

(23)

2->

$esuai amanat undang-undang tersebut diatas, bah&a keselamatan dan kesehatan ker#a supaya men#adi perhatian dan diterapkan ketentuan dan persyaratan-persyaratan dipenuhi.

$ehubungan dengan itu setiap menyusun rencana program, prosedur metode  instruksi ker#a harus selalu menerapkan ketentuan persyaratan K3 Keselamatan dan Kesehatan Ker#a" memantapkan penerapan ketentuan K3, dilingkungan Departemen Peker#aan (mum telah ditertbitkan beberapa pedoman teknis, antara lain salah satunya dituangkan dalam Keputusan %enteri Kimpras&il sekarang Dep. P(" nomor : 3>KP$%288, tentang : Pedoman eknis Keselamatan dan Kesehatan Ker#a pada tempat Kegiatan Konstruksi ;endungan yang isinya sebagai berikut :

DA<A/ *$* Kata Pengantar Da+tar *si Da+tar $ingkatan ;ab 1 Pendahuluan 1.1 =atar belakang 1.2 Dasar

1.3 %aksud dan tu#uan 1. Pengertian

1.4 /uang lingkup

1.5 Ketentuan umum untuk semua orang ;ab 2 %ana#emen K3 Konstruksi ;endungan

2.1 Pembina K3 Konstruksi ;endungan 2.2 rganisasi K3

2.3 /encana Ker#a dan pelatihan

2. Pelaksanaan sistem mana#emen K3 $%K3" 2.4 Audit

2.5 Pelaporan ;ab 3 Petun#uk K3 (mum

3.1 Petun#uk umum bagi semua tenaga ker#a proyek tenaga ker#a, umum dan tamu proyek

Pintu masuk dan keluar =ampu penerangan

Gentilasi dan sirkulasi udara  Alat pemanas

3.2 Pencegahan erhadap ;ahaya Kebakaran dan  Alat pemadam kebakaran

(24)

2-?

;ahan bahan yang mudah terbakar

=ingkungan dan pemakaian bahan bahan kimia %udah terbakar

airan mudah terbakar *nspeksi dan penga&asan Perlengkapan dan peringatan 3.3 Perlindungan peker#a

Perlindungan terhadap benda #atuh dan bagian ;angunan rubuh

Perlindungan agar orang tidak #atuh =antai terbuka lubang pada lantai =ubang pada dinding

empat ker#a yang tinggi 3. Kesehatan

Ke&a#iban perusahaan

enaga ker#a yang harus diperiksa Penga&asan kegiatan kesehatan ker#a Perselisihan

Pemeriksaan kesehatan berkala Pemeriksaan kesehatan berkala Pemeriksaan khusus

Ke&a#iban melaporkan penyakit akibat ker#a indakan pencegahan

Ke&a#iban tenaga ker#a Peran serta hyperkes

3.4 =ingkungan di sekitar daerah ker#a bendungan Kebersihan lokasi ker#a

Kebisingan Gibrasi

3.5 Penanganan keadaan darurat sistem tanggap darurat" 3.6 Pertolongan pertama pada kecelakaan

3.> empat ker#a dan alat-alat ker#a

Kebersihan dan kerapihan tempat ker#a Pencegahan dari bahaya ke#atuhan benda =arangan memasuki lokasi ker#a

3.? anda peringatan dan rambu Penempatan tanda bahaya

(25)

2-18

 Alat pelindung diri

;A;  P@K@/AA7 BA=*A7 P7DA$* ;@7D(7BA7 .1 $ite plan peker#aan bendungan

.2 Persyaratan tata letak material dan tempat ker#a .3 Persyaratan rencana penggalian

. Peker#aan galian dan timbunan Perlindungan galian terbuka

Persyaratan umum peker#aan galian tanah Peker#aan galian dan sumuran

Perkuatan dinding galian tanah Gentilasi udara

Pencegahan bahaya kebakaran di dalam galian tanah <asilitas keselamatan di dalam galian tanah

Pergerakan selama penggalian sumuran Penyelamatan dalam keadaan darurat ;eker#a di ruangan bertekanan

;A; G P@K@/AA7 @/97BA7 4.1 Peraturan umum

4.2 Penerangan 4.3 Keadaan darurat

4. Peledakan didalam tero&ongan 4.4 ransportasi hasil peledakan

4.5 Kesehatan lingkungan didalam tero&ongan 4.6 Pelaksanaan galian tero&ongan

4.> Disain penyangga dan pemasangannya 4.? Pengontrol debu di dalam tero&ongan

;A; G* P@K@/AA7 D/*==*7B, ;/*7B DA7 B/(*7B 5.1 Persiapan

5.2 Pelaksanaan

;A; G** P@K@/AA7 ;@7 DA7 PA$A7BA7 ;A( 6.1 Peker#aan cetakan beton

6.2 Peker#aan pembesian 6.3 Peker#aan beton

6. Peker#aan shcortcrete 6.4 Peker#aan di tempat tinggi ;A; G*** P@K@/AA7 P@/A7A

(26)

2-11

>.2 ;ahan-bahan

>.3 Konstruksi perancah

>. Pemeriksaan dan pemeliharaan

>.4 Perlengkapan pengangkat pada perancah >.5 Kerangka siap pasang

>.6 Penggunaan perancah >.> Pelataran tempat ker#a

>.? ;alustrade, pengaman dan papan pengaman kaki >.18 Bang, ramp dan #alur pengangkut bahan

;A; *H P@K@/AA7 ;=A$*7B DA7 P@7A7BA7A7 ;AA7 P@=@DAK ?.1 Perakitan dan peledakan

?.2 Petun#uk keamanan gudang bahan peledak ?.3 Pengangkutan bahan peledak di #alan raya

;A; H P@K@/AA7 K7$/(K$* ;AA DA7 P@7B@=A$A7 18.1 alan hantar dan #alan ker#a

18.2 %aterial pra cetak

18.3 Penyaringan dan pencampuran tanah, pasir dan gra0el 18. Penimbunan dan pemadatan

18.4 Peker#aan pemancangan (mum

Pemeriksaan dan pemeliharaan mesin pancang Pengoperasian

%esin pancang

%esin pancang terapung Pemancangan turap ba#a

;A; H* P@K@/AA7 K7$/(K$* ;AA DA7 P@7B@=A$A7 11.1 Konstruksi ba#a

11.2 Peker#aan pengelasan

11.3 Peker#aan mekanikal  elektrikal 11. Peker#aan hidro mekanikal

11.4 Peker#aan pengecatan

11.5 Peker#aan pengakhiran +inishing" ;A; H** P@7BB@7A7BA7

;A; H*** P@7BB(7AA7 P@/A=AA7 K7$/(K$* 13.1 Alat angkat

13.2 Peralatan peker#aan tanah 13.3 %esin pemecah batu

(27)

2-12

13. $oil  road compactor 13.4 %esin pengaduk beton 13.5 Peralatan pemindah tanah 13.6 Po&er shoe0el dan eIca0ator 13.> ;ulldoFer

13.? %esin penggilas #alan 13.18 Alat-alat pemuat 13.11 raktor dan truk

13.12 raktor dan truk pengangkut Kabin

/em

Pipa knalpot

13.13 ruk pengangkat dan truk untuk keperluan lainnya Konstruksi

ara penggunaan

13.1 Penggunaan alat bantu ker#a konstruksi

;A; H*G P@%@7(A7 <A$*=*A$ KA7/, ;A/AK K@/A, ;@7BK@=  %/ P=, B(DA7B DA7 P@7B@P/A$*A77JA

1.1 Pemenuhan +asilitas kesehatan, kebersihan kantor dan barak ker#a 1.2 ;engkel dan motor pool

=ampiran

/ambu-rambu  Alat pelindung diri

 Alat pemadam kebakaran 2.- Siste! Mana"e!en Lingngan

2.-.1 Prinsip Dasar Penge%*%aan Lingngan )i/p 1. Prinsip Penge%*%aan Lingngan.

Pengelolaan lingkungan adalah upaya terpadu dalam melaakukan peman+aatan, penataan, pemeliharaan, penga&asan, pengendalian dan pengembangan lingkungan hidup, sehingga pelestarian potensi sumber daya alam dapat tetap dipertahankan, dan pencemaran atau kerusakan lingkungan dapat dicegah.

Per&u#udan dari usaha tersebut antara lain dengan menerapkan teknologi yang tepat dan sesuai dengan kondisi lingkungan.

(ntuk itu berbagai prinsip yang dipakai untuk pengelolaan lingkungan antara lain :

(28)

2-13

a. Pre0enti+ pencegahan", didasarkan atas prinsip untuk mencegah timbulnya dampak yang tidak diinginkan,

b. Kurati+ penanggulangan", didasarkan atas prinsip menanggulangi dampak yang ter#adi atau yang diperkirakan akan ter#adi, namun karena keterbatasan teknologi, hal tesebut tidak dapat dihindari.

c. *nsenti+ kompensasi", didasarkan atas prinsip dengan mempertemukan kepentingan 2 pihak yang terkait, disatu pihak pemrakarsapengelola kegiatan yang mendapat man+aat dari proyek tersebut harus memperhatikan pihak lain yang terkena dampak, sehingga tidak merasa dirugikan.

2. Pen/eatan Penge%*%aan Lingngan

/encana pengelolaan lingkungan, harus dilakukan dengan mempertimbangkan pendekatan teknologi, yang kemudian harus dapat dipadukan dengan pendekatan ekonomi, serta pendekatan institusional sebagai berikut :

a. Pen/eatan Ten*%*gi.

;erupa tata cara teknologi yang dapat dipergunakan untuk melakukan pengelolaan lingkungan, seperti :

1. %elakukan perbaikan kerusakan lingkungan, antara lain dengan : a. %elakukan reklamasi lahan yang rusak.

b. %emperkecil erosi dengan sistem terasering dan penghi#auan. c. Penanaman pohon-pohon kembali pada lokasi bebas !uary dan

tanah kosong.

d. ata cara pelaksana konstruksi yang tepat.

2. %enanggulangi menurunnya potensi sumber daya alam, antara lain dengan :

a. %encegah menurunnya kualitaskesuburan tanah, kualitas air dan udara.

b. %encegah rusaknya kondisi +lora yang men#adi habitat +auna. c. %eningkatkan di0ersi+ikasi penggunaan bahan material

bangunan.

3. %enanggulangi limbah dan pencemaran lingkungan, antara lain dengan :

a. %endaur ulang limbah, hingga dapat memperkecil 0olume limbah.

(29)

2-1

b. %engencerkan kadar limbah, baik secara alamiah maupun secara engineering.

c. %enyempurnakan design peralatanmesin dan prosesnya, sehingga kadar pencemar yang dihasilkan berkurang.

. Pen/eatan E*n*!i.

Pendekatan ekonomi yang dapat dipakai dalam pengelolaan lingkungan antara lain:

1. Kemudahan dan keringanan dalam proses pengadaan peralatan untuk pengelolaan lingkungan.

2. Pemberian ganti rugi atau kompensasi yang &a#ar terhadap masyarat yang terkena dampak.

3. Pemberdayaan masyarakat dalam proses pelaksanaan kegiatan dan penggunaan tenaga ker#a.

. Penerapan teknologi yang layak ditin#au dari segi ekonomi.

0. Pen/eatan Institsi*na% Ke%e!agaan.

Pendekatan institusional yang dipakai dalam pengelolaan lingkungan, antara lain :

1. %eningkatkan koordinasi dan ker#asama dengan instansi terkait, dan masyarakat setempat dalam pengelolaan lingkungan.

2. %elengkapi peraturan, dan ketentuan serta persyaratan pengelolaan lingkungan termasuk sanksi-sanksinya.

3. Penerapan teknologi yang dapat didukung oleh institusi yang ada.

2.-.2 K*!p*nen Peer"aan K*nstrsi ang Meni!%an Da!pa

Komponen peker#aan konstruksi dapat menimbulkan dampatk terhadap lingkungan hidup, sangat dipengaruhi oleh #enis besaran dan 0olume peker#aan tersebut serta kondisi lingkungan yang ada di sekitar lokasi kegiatan.

Pada umumnya komponen peker#aan konstruksi yang dapat menimbulkan dampak antara lain :

1. Persiapan Pe%asanaan K*nstrsi.

a. %obilitas peralatan berat, terutama untuk #enis kegiatan konstruksi yang memerlukan banyak alat-alat berat, dan terletak atau melintas areal permukiman, serta kondisi prasarana #alan yang kurang memadai.

b. Pembuatan dan pengoperasian bengkel, basecamp dan barak ker#a yang besar dan terletak di areal pemukiman.

(30)

2-14

c. Pembukaan dan pembersihan lahan untuk lokasi kegiatan yang cukup luas dan dekat areal pemukiman.

2. Pe%asanaan Kegiatan K*nstrsi.

a. Peker#aan tanah, mencakup penggalian dan penimbunan tanah. b. Pengangkutan tanah dan material bangunan.

c. Pembuatan pondasi, terutama pondasi tiang pancang. d. Peker#aan struktur bangunan, berupa beton, ba#a dan kayu. e. Peker#aan #alan dan peker#aan #embatan.

+. Peker#aan pengairan seperti saluran dan tanggul irigasiban#ir, sudetan sungai, bendung serta bendungan.

2.-.3 Da!pa ang Ti!% Pa/a Peer"aan K*nstrsi

Pada suatu peker#aan konstruksi perlu dipertimbangkan adanya dampak-dampak yang timbul akibat peker#aan tersebut serta upaya untuk menanganinya.

Disesuaikan dengan #enis dan besaran peker#aan konstruksi serta kondisi lingkungan di sekitar lokasi kegiatan, penentuan #enis dampak lingkungan yang cermat dan teliti, atau melakukan analisis secara sederhana dengan memakai data sekunder.

;erdasarkan pengalaman selama ini berbagai dampak lingkungan yang dapat timbul pada peker#aan konstruksi dan perlu diperhatikan cara penanganannya adalah sebagai berikut :

1. %eningkatnya Pencemaran (dara dan Debu.

2. er#adinya erosi dan longsoran tanah serta genangan air. 3. Percemaran kualitas air.

. Kerusakan prasarana #alan dan +asilitas umum. 4. Bangguan =alu =intas.

5. ;erkurangnya keaneka-ragaman +lora dan +auna.

2.-.- Kei"aan /an Peratran Pern/angn/angan

Kebi#akan-kebi#akan pemerintah di bidang lingkungan hidup tersebut diatas, selan#utnya di#abarkan dalam berbagai peraturan perundangan seperti :

1. (ndang-(ndang 7o.  ahun 1?>2 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Pengelolaan =ingkungan idup.

2. Peraturan Pemerintah 7o. 2? ahun 1?>5 yang kemudian disempurnakan dengan PP 7o. 41 ahun 1??3 tentang Analisis %engenai Dampak =ingkungan.

(31)

2-15

3. ;erbagai Keputusan %enteri 7egara =ingkungan idupKepala ;appedal tentang Pedoman (mum Pelaksanaan A%DA=, sebagai pen#abaran dari PP 7o. 41 ahun 1??3.

. ;erbagai Keputusan %enteri-%enteri $ektoral tentang Pedoman eknis Pelaksanaan A%DA= untuk masing-masing sektor sebagai pen#abaran dari Pedoman (mum Pelaksanaan A%DA= dari %enteri 7egara =ingkungan idup.

$elain itu berbagai peraturan perundangan yang diterbitkan akhir-akhir ini #uga banyak yang mengacu pada permasalahan =ingkungan idup seperti (ndang-(ndang Penataan /uang, (ndang-(ndang-(ndang-(ndang Konser0asi $umber Daya ayati dan @kosistemnya, Peraturan Pemerintah tentang Pengelolaan Ka&asan =indung dan sebagainya.

Khususnya untuk peker#aan konstruksi dapat mengacu kepada :

1. Keputusan %enteri Peker#aan (mum 7omor. 431KP$1?>? tentang Pedoman Penyaringan Amdal Proyek ;idang Peker#aan (mum

2. Keputusan %enteri Peker#aan (mum 7omor 446KP$1?>? tentang Petun#uk ata =aksana Analisis %engenai Dampak =ingkungan Departemen Peker#aan (mum.

(32)

3-1

BAB 3

PEMBUATAN METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI BERBASIS K3

3.1 Umum

Sebelum mempelajari dan meneliti metoda kerja pelaksanaan konstruksi sebaiknya dapat memahami lebih dahulu tentang pembuatan metoda kerja.

Metode pekerjaan atau yang biasa disebut ’CM’ !onstru!tion method" merupakan urutan pelaksanaan pekerjaan yang logis dengan teknik sehubungan dengan tersedianya sumber daya yang dibutuhkan dalam kondisi medan kerja# guna memperoleh !ara pelaksanaan yang e$ekti$ dan e$isien# selain itu harus menga!u kepada ketentuan K3 dan perlindungan lingkungan.

Metode pelaksanaan pekerjaan tersebut# sebenarnya telah dibuat oleh kontraktor yang bersangkutan pada %aktu membuat ataupun mengajukan pena%aran pekerjaan. &engan demikian ’CM’ tersebut telah teruji saat melakukan klari$ikasi atas dokumen tendernya terutama !onstru!tion methodnya# namun demikian tidak tertutup kemungkinan bah%a pada %aktu menjelang pelaksanaan atau pada %aktu pelaksanaan pekerjaan# CM perlu atau harus dirubah.

Metode pelaksanaan yang ditampilkan dan diterapkan merupakan !erminan dari pro$esionalitas dari tim pelaksana proyek# yaitu manajer proyek dan perusahaan yang bersangkutan. Karena itu dalampenilaian untuk menentukan pemenang tender# penyajian metode pelaksanaan mempunyai bobot penilaian yang tinggi. 'ang diperhatikan bukan rendahnya nilai pena%aran harga# meskipun kita akui bah%a rendahnya nilai pena%aran merupakan jalan untuk memperoleh peluang ditunjuk menjadi pemenang tender(pelelangan.

&okumen metode pelaksanaan pekerjaan terdiri dari)  Proje!t plan

 &enah $asilitas proyekjalan kerja# bangunan $asilitas dan lain-lain"  *okasi pekerjaan

 +arak angkut

 Komposisi alat singkat(produkti,itas alatnya"

 Kata-kata singkat bukan kalimat panjang"# dan jelas mengenai urutan pelaksanaan

 Sket atau gambar bantu penjelasan pelaksanaan pekerjaan.  raian pelaksanaan pekerjaan.

 rutan pelaksanaan seluruh pekerjaan dalam rangka penyelesaian proyek urutan se!ara global"

(33)

3-

 rutan pelaksanaan per pekerjaan atau per kelompok pekerjaan yang perlu penjelasan lebih detail. /iasanya yang ditampilkan adalah pekerjaan penting atau pekerjaan yang jarang ada# atau pekerjaan yang mempunyai nilai besar# pekerjaan dominan ,olume kerja besar". Pekerjaan ringan atau umum dilaksanakan biasanya !ukup diberi uraian singkat mengenai !ara pelaksanaannya saja tanpa perhitungan kebutuhan alat dan tanpa gambar(sket penjelasan !ara pelaksanaan pekerjaan

  Perhitungan kebutuhan peralatan konstruksi dan jad%al kebutuhan peralatan konstruksi dan jad%al kebutuhan peralatan

 Perhitungan kebutuhan tenaga kerja dan jad%al kebutuhan tenaga kerja tukang dan pekerja"

 Perhitungan kebutuhan material dan jad%al kebutuhan material

 &okumen lainnya sebagai penjelasan dan pendukung perhitungan dan kelengkapan yang diperlukan

3.2 Metode Pelaksanaan Peke!aan "an# Ba$k  Memenuhi syarat teknis

 &okumen metode pelaksanaan pekerjaan lengkap dan jelas memenuhi in$ormasi yang dibutuhkan

 /isa dilaksanakan dan e$ekti$  Aman untuk dilaksanakan

- 0erhadap bangunan yang akan dibangun

- 0erhadap para pekerja yang melaksanakan pekerjaan yang bersangkutan - 0erhadap bangunan lainnya

- 0erhadap lingkungan sekitarnya

 Memenuhi standar tertentu yang ditetapkan atau disetujui tenaga teknik yang berkompeten pada proyek tersebut# misalnya memenuhi tonase tertentu# memenuhi mutu tegangan ijin tertentu dan telah memenuhi hasil testing tertentu.

 Memenuhi syarat ekonomis  /iaya murah

 %ajar dan e$isien

(34)

3-3

3.3 Aman untuk d$laksanakan

Pembuatan metoda pelaksanaan pekerjaan konstruksi harus aman untuk dilaksanakan merupakan butir penting meneliti metode kerja sudah berbasis K3 atau belum merupakan tugas Ahli K3 Konstruksi untuk mempelajari# memeriksa dan meneliti se!ara !ermat semua metode kerja per item pekerjaan.

3.% L$n#ku& Peke!aan Sum'e Da(a A$ 

'ang menjadi lingkup pekerjaan sda adalah pekerjaan yang umum dilaksanakan meliputi tahapan dan metode pelaksanaan konstruksi untuk pekerjaan sebagai berikut ) 1. pekerjaan de%atering

. pekerjaan peman!angan 3. pekerjaan tanah

. pekerjaan dam dan !o$$erdam 2. pekerjaan beton

. pekerjaan batu dan pasangan batu

4. pekerjaan tunel dan pekerjaan diba%ah tanah 5. pekerjaan pintu ( hiromekanikal

6. pekerjaan jalan inspeksi

3.) Dalam l$n#ku& &eke!aan Sum'e Da(a A$ se&et$ tese'ut d$atas akan d$ *o+e dalam ko$do S$te Plan ,Ren*ana Tata Letak

La&an#an-Medan kerja yang akan menjadi lokasi konsentrasi kegiatan selama pembangunan perlu dipahami dengan !ermat agar semua pelaksanaan pekerjaan nantinya berjalan lan!ar# aman# selamat dan sehat. 7al ini men!akup baik untuk kepentingan bangunan yang akan didirikan ataupun $asilitas maupun bangunan sementara yang diperlukan selama berlangsungnya pekerjaan.

0ujuan kegiatan ini ialah agar bisa menyusun 0ata *etak *apangan Site Plan" yang dapat menjamin rasa aman bagi seluruh pekerja( karya%an sebagai dasar untuk mengatur tata letak $asilitas maupun bangunan-bangunan sementara yang diperlukan selama pekerjaan proyek tersebut seperti kantor# gudang# bengkel# laboratorium lapangan# pos keamanan# pagar keliling dan sebagainya. 0ata *etak dilokasi proyek itu sangat berpengaruh dalam e$isiensi pekerjaan selama proses konstruksi. 7al-hal yang memerlukan perhatian dalam hal ini ialah )

 7ubungan antara gambar ren!ana dan hasil penhge!ekan lapangan8 sejauh mana

terdapat penyimpangan dan apa saja !atatan yang didapatkan dalam hubungan kedua hal tersebut dilihat dari segi K3.

(35)

3-

 Akses untuk keluar masuk lokasi kegiatan utama proyek perlu pemikiran tersendiri

dalam men!apai seoptimal mungkin penerapan ketentuan K3 dengan tetap menjamin e$isiensi transportasi bahan# peralatan ataupun juga pekerja.

 9asilitas untuk menyimpanan atau lapangan penumpukan bahan harus mudah

dibongkar dan diangkat untuk keperluan penggunaan dalam proses konstruksi.

 Akomodasi untuk keperluan karya%an atau /edeng sementara untuk pekerja.

Perlu juga dipertimbangkan kesehatan dan higiene lingkungan proyek keleluasaan pandangan dari kantor keseluruh lokasi proyek# $asilitas air berih atau pembuangan limbah.

 +enis-jenis peralatan yang diperkirakan akan digunakan dan lapangan atau $asilitas

untuk meletakkannya.

 Pagar untuk lokasi-lokasi yang memerlukan pengamanan ekstra.

 9asillitas dan tenaga keamanan untuk men!egah pen!urian maupun perampokan

yang merugikan.

 Penerangan bagi lokasi kegiatan utama proyek diperlukan terutama bila harus ada

kegiatan di malam hari.

 Kantor Proyek# termasuk penyimpanan alat-alat Pertolongan Pertama Pada

Ke!elakaan P3 K.

7al-hal lain yang juga memerlukan perhatian ialah tentang pembinaan hubungan dengan masyarakat sekitar lokasi proyek termasuk para pemuka masyarakat dan tokoh Agama dan lain-lain. 0ujuannya ialah untuk mendapatkan dukungan atau sedikitnya tidak akan mendapat gangguan keamanan# keselamatan dan kesehatan dari anggota masyarakat sekitar proyek. 'ang sangat diinginkan ialah bila kebetulan bisa pendapatkan sumber daya manusia disekitar lokasi proyek yang dapat direkrut dan dilibatkan selama periode pembangunan. /isa dalam bentuk turut bekerja atau anggota masyarakat itu membuka usaha dagang kebutuhan sehari-hari bagi para tukang bangunan# seperti restoran sementara# %arung kopi dan %arung rokok dsb. Se!ara ideal hendaknya tumbuh rasa ikut memiliki atau sekadar ikut menjaga proyek tersebut %alaupun setelah selesai nantinya.

Masalah yang juga sangat penting ialah mengetahui lokasi dan alamat terdekat Klinik# Paramedis# &oker atau :umah Sakit serta kantor &inas 0enaga Kerja dan kantor +amsostek berikut tilpon dan tilpon genggam untuk bisa se%aktu-%aktu dihubungi dalam hal diperlukan bila terjadi ke!elakaan kerja.

(36)

3-2

3.).1 Ke'es$an Lokas$ Ke!a

a. /ahan-bahan yang tidak terpakai dan tidak diperlukan lagi harus dipindahkan ketempat yang aman# seperti )

1. Semua paku yang menonjol harus disingkirkan atau dibengkokan untuk men!egah terjadinya ke!elakaan

. Peralatan dan benda ke!il tidak boleh dibiarkan karena benda-benda tersebut dapat menyebabkan ke!elakaan# misalnya membuat orang jatuh atau tersandung terantuk".

3. Sisa-sisa barang alat-alat dan sampah tidak boleh dibiarkan tertumpuk ditempat kerja.

. 0empat-tempat kerja dan gang-gang passage%ays" yang li!in karena oli atau sebab lain yang dibersihkan atau disiram pasir# abu atau sejenisnya

2. Alat-alat yang mudah dipindah-pindahkan setelah dipakai harus dikembalikan pada tempat penyimpanan semula.

b. 0empat Pembuangan disposal area"

1. /ahan bongkaran dan lain-lain yang sudah tidak terpakai tersebut harus dibuang ( diangkut keluar lokasi pekerjaan atau ke tempat pembuangan yang aman.

. 0idak diperbolehkan membuang bahan kimia dan bahan bera!un dan berbahaya atau bahan( sisa bahan yang mengandung ;at tersebut yang dapat men!emari tanah dan lingkungan

3. 0idak diijinkan membuang sisa material ke dalam saluran drainase alami )

. *imbah sebelum dibuang harus dipisahkan dan diperlakukan sesuai peraturan penanganan limbah.

 *imbah kertas# sampah dibakar atau dikubur

 *imbah pelumas bekas# !at dan bahan yang bersi$at korosi$ lainnya

harus disimpan di dalam drum yang ditutup rapat dan ditanam

3.).2 Ke'$s$n#an

a. Kebisingan dan getaran yang membahayakan bagi tenaga kerja harus dikurangi sampai di ba%ah nilai ambang batas

b. Kebisingan dan getaran di tempat kerja tidak boleh melebihi ketentuan nilai ambang batas yang berlaku

(37)

3-

!. +ika bekerja pada atau dekat mesin yang bising# yakinkan bah%a mesin yang bising diletakan antara tanggul timbunan atau diantara tanggul( tembok bata atau penyekat lainnya untuk sedapat mungkin mengisolasi kebisingan dari pekerja

d. Kebisingan dan getaran yang timbul# tidak boleh se!ara terus menerus dalam jangka panjang pada setiap jangka %aktu tertentu harus diistirahatkan

e. 0anyakan apakah tingkat kebisingan telah diukur dan bagaimana hasilnya8 kebisingan yang kontinu pada 52 dba" atau lebih menyebabkan kerusakan pendengaran".

$. +ika kebisingan tidak dapat diatasi se!ara teknis# maka tenaga kerja harus memakai alat pelindung telinga ear prote!tors".

g. Mintalah agar ear mu$$s atau ear plugs yang tepat dan yakinkan bah%a terpasang baik dan !o!ok

h. Pakailah alat pelindung telinga selama berada pada tempat kerja dengan kebisingan

i. +ika alat pelindung telinga tidak digunakan# agar selalu dalam keadaan bersih dan disimpan pada tempat yang aman

 j. Masukan sumbat telinga dengan tangan bersih

k. Perhatikan bila rusak 8 jika ear mu$$s sudah longgar atau sumbar telinga menjadi keras dan rusak# mintalah penggantinya.

3.).3 Penan#anan Keadaan Dauat ,S$stem Tan##a&

Dauat-a. Suatu ren!ana e,akuasi untuk keadaan dan pertolongan pertama harus dibuat sebelumnya untuk setiap daerah tempat bekerja meliputi seluruh pega%ai( petugas# Pertolongan Pertama Pada Ke!elakaan P3K" dan peralatan# alat-alat komunikasi# alat-alat jalur transportasi harus telah dipersiapkan dan tersedia

b. Persiapan-persiapan harus dilakukan untuk memungkinkan mengangkut dengan !epat# jika diperlukan untuk petugas yang sakit atau mengalami ke!elakaan ke rumah sakit atau tempat berobat sema!am ini.

!. Petunjuk( in$ormasi harus diumumkan ditempel di tempat yang baik strategis" yang memberitahukan )

1. 0empat yang terdekat dengan kotak obat-obatan# alat-alat P3K# ruang P3K# ambulans# kereta untuk orang sakit dan tempat dimana dapat di!ari orang yang bertugas untuk urusan ke!elakaan

(38)

3-4

. 0empat telepon terdekat untuk menelepon( memanggil ambulans# nomor telepon dan nama orang yang bertugas dan lain-lain.

3. <ama# alamat# nomor telepon dokter# rumah sakit dan tempat penolong yang dapat segera dihubungi dalam keadaan darurat( emergen!y.

3.).% Tem&at Ke!a dan Alat/alat Ke!a

a. &isetiap tempat kerja harus dilengkapi dengan sarana untuk keperluan keluar masuk bagi pekerja dan karya%an yang bekerja ditempat tersebut. b. 0empat-tempat kerja# tangga-tangga# lorong-lorong dan gang-gang tempat

orang bekerja atau tempat-tempat yang sering dilalui# harus diberi penerangan yang !ukup.

!. Semua tempat kerja harus mempunyai ,entilasi yang !ukup sehingga dapat mengurangi bahaya akibat debu# uap dan bahaya lainnya.

3.).) Ke'es$an dan Kea&$an Tem&at Ke!a

a. Kebersihan dan kerapian di tempat kerja harus dijaga dengan baik

b. /ahan bangunan# peralatan dan lain-lain diatur( ditempatkan sehingga tidak merintangi lalu lintas yang dapat menimbulkan ke!elakaan

3.).0 Pen*e#aan dan Baa(a Ke!atuan Benda

a. 0indakan pen!egahan harus dilakukan untuk menjamin bah%a peralatan peran!ah# alat-alat kerja# bahan-bahan dan benda-benda lainnya tidak dilemparkan# dilun!urkan ke ba%ah yang dapat menyebabkan ke!elakaan b. &ilokasi yang mungkin terjadi seperti itu# harus diberi pagar( tali( tanda

pengaman dan rambu-rambu

!. Pada lokasi terbuka yang !ukup luas# harus dipasang jaring( net sepanjang areal kerja

d. Pengamanan pada daerah terbuka( lubang# diberikan# rambu-rambu peringatan# batasan masuk ke lokasi( atau daerah terlarang.

3.). Laan#an Memasuk$ Lokas$ Ke!a

a. =rang yang tidak berkepentingan dilarang memasuki tempat kerja

b. Apabila karena alasan tertentu harus memasuki( mele%ati tempat kerja harus )

1. Memakai Alat Pelindung &iri AP&"

. Ada ijin dari petugas atau didampingi petugas yang lebih mengetahui kondisi tempat kerja

(39)

3-5

3. 0idak boleh memba%a benda atau peralatan yang dapat menimbulkan bahaya

. 0indakan harus dilakukan untuk men!egah bahaya terhadap orang yang disebabkan oleh runtuhnya bagian yang lemah dari bangunan darurat atau bangunan yang tidak stabil.

3.). Tanda Pe$n#atan dan Ram'u/am'u a. Penempatan 0anda /ahaya

1. 0anda keselamatan kerja yang standar harus digunakan di tempat kerja) - &itempat dimana bahaya tidak mudah diketahui seperti pada

pekerjaan penggalian dan kegiatan-kegiatan di bagian atas

- &itempat dimana terdapat sudut( bagian tersembunyi di lapangan yang mungkin menimbulkan bahaya tikungan" bagi kendaraan harus dipasang ka!a.

. Papan pengumuman atau rambu petunjuk dipasang pada tempat-tempat yang menarik perhatian8 tempat-tempat yang strategis yang menyatakan dimana kita dapat menemukan )

a. Alarm kebakaran

b. <omor telepon dan alamat-alamat &inas Pemadam Kebakaran yang terdekat

Data S$mak Keselamatan dan Keseatan Ke!a 4en$s Peke!aan 5 S$te Plan ,Ren*ana Tata Letak La&an#an-Lokas$ 5 ...

No. Data Petan(aan "a T$dak 1. Ke'es$an Lokas$ Ke!a

1.1 /ahan-bahan yang tidak terpakai dan tidak diperlukan lagi harus dipindahkan ketempat yang aman# seperti )

1. Semua paku yang menonjol harus disingkirkan atau dibengkokan untuk men!egah terjadinya ke!elakaan

. Peralatan dan benda-benda ke!il tidak boleh dibiarkan karena benda-benda tersebut dapat menyebabkan ke!elakan# misalnya membuat orang jatiuh atau tersandung terantuk"

1. 0empat Pembuangan disposal area"

(40)

3-6

No. Data Petan(aan "a T$dak tidak terpakai tersebut harus dibuang(

diangkut keluar lokasi pekerjaan atau ke tempat pembuangan yang aman

. 0idak diperbolehkan membuang bahan kimia dan bahan bera!un dan berbahaya atau bahan( sisa bahan yang mengandung ;at tersebut yang dapat men!emari tanah dan air dan lingkungan

3. 0idak diijinkan membuang sisa material ke dalam saluran drainase alami )

. *imbah sebelum dibuang harus dipisahkan dan diperlakukan sesuai peraturan penanganan limbah )

i. *imbah kertas# sampah dibakar atau dikubur

ii. *imbah pelumas bekas !at dan bahan yang bersi$at korosi$ lainnya harus disimpan didalam drum yang ditutup rapat dan ditanam.

. Ke'$s$n#an dan 6etaan

.1 Kebisingan dan getaran yang membahayakan bagi tenaga kerja harus dikurangi sampai di ba%ah nilai ambang batas.

. Kebisingan dan getaran di tempat kerja tidak boleh melebihi ketentuan nilai ambang batas yang berlaku

.3 +ika bekerja pada atau dekat mesin yang bising# yakinkan bah%a mesin yang bising diletakan antara tanggul( tembok atau penyekat lainnya untuk sedapat mungkin mengisolasi kebisingan dari pekerja

. Kebisingan dan getaran yang timbul# tidak boleh se!ara terus menerus dalam jangka %aktu tertentu harus diistirahatkan.

.2 0anyakan apakah tingkat kebisingan telah diukur dan bagaimana hasilnya8 kebisingan yang kontinu pada 52 dba" atau lebih menyebabkan kerusakan pendengaran".

(41)

3-1>

No. Data Petan(aan "a T$dak maka tenaga kerja harus memakai alat pelindung

telinga ear prote!tors"

.4 Mintalah agar ear mu$$s atau ear plugs yang tepat dan yakinkan bah%a terpasang baik dan !o!ok .5 Pakailah alat pelindung telinga selama berada

pada tempat kerja dengan kebisingan

.6 +ika alat pelindung telinga tidak digunakan# agar selalu dalam keadaan bersih dan disimpan pada tempat yang aman

.1> Masukan sumbat telinga dengan tangan bersih .11 Perhatikan bila rusak 8 jika ear u$$s sudah longgar

atau sumbat telinga menjadi keras dan rusak# mintalah penggantinya

3. Penan#anan Keadaan Dauat ,S$stem Tan##a&

Dauat-3.1 Suatu ren!ana e,akuasi untuk keadaan darurat dan pertolongan pertama harus dibuat sebelumnya untuk setiap daerah tempat bekerja meliputi seluruh pega%ai( petugas# pertolongan pertama pada ke!elakaan P3K" dan peralatan# alat-alat komunikasi# alat-alat jalur transportasi harus telah dipersiapkan dan tersedia8

3. Persiapan-persiapan harus dipersiapkan untuk memungkinkan mengangkut dengan !epat# jika diperlukan untuk petugas yang sakit atau mengalami ke!elakaan kerumah sakit atau tempat berobat sema!am ini.

3.3 Petunjuk( in$ormasi harus diumumkan ditempel di tempat yang baik strategis" yang memberitahukan)

1. 0empat yang terdekat dengan kotak obat-obatan# alat-alat P3K# ambulans# kereta untuk orang sakit dan tempat dimana dapat di!ari orang yang bertugas untuk urusan ke!elakaan.

. 0empat telepon terdekat untuk menelepon( memanggil ambulans# nomor telepon dan nama orang yang bertugas dan lain-lain.

(42)

3-11

No. Data Petan(aan "a T$dak sakit dan tempat penolong yang dapat segera

dihubungi dalam keadaan darurat( emergen!y. . Tem&at Ke!a dan Alat/alat Ke!a

.1 &isetiap tempat kerja harus dilengkapi dengan sarana untuk keperluan keluar masuk bagi pekerja dan karya%an yang bekerja ditempat tersebut. . 0empat-tempat kerja# tangga-tangga#

lorong-lorong dan gang-gang tempat orang bekerja atau tempat-tempat yang sering dilalui# harus diberi penerangan yang !ukup.

.3 Semua tempat kerja harus mempunyai ,entilasi yang !ukup sehingga dapat mengurangi bahaya akibat debu# uap dan bahaya lainnya.

2. Ke'es$an dan Kea&$an Tem&at Ke!a

2.1 Kebersihan dan kerapian di tempat kerja harus dijaga dengan baik

2. /ahan bangunan# peralatan dan lain-lain diatur( ditempatkan sehingga tidak merintangi lalu lintas yang dapat menimbulkan ke!elakaan.

. Pen*e#aan da$ Baa(a Ke!atuan Benda

.1 0indakan pen!egahan harus dilakukan untuk menjamin bah%a peralatan peran!ah# alat-alat kerja# bahan-bahan dan benda-benda lainnya tidak dilemparkan# dilun!urkan atau dijatuhkan keba%ah yang dapat menyebabkan ke!elakaan . &ilokasi yang mungkin terjadi seperti itu# harus

diberi pagar( tali( tanda pengaman dan rambu-rambu

.3 Pada lokasi terbuka yang !ukup luas# harus dipasang jaring( net sepanjang areal kerja

. Pengamanan pada daerah terbuka( lubang# diberikan# rambu-rambu peringatan# batasan masuk kelokasi atau daerah terlarang.

4. Laan#an Memasuk$ Lokas$ Ke!a

4.1 =rang yang tidak berkepentingan dilarang memasuki tempat kerja

4. Apabila karena alasan tertentu harus memasuki( mele%ati tempat kerja harus )

(43)

3-1

No. Data Petan(aan "a T$dak . Ada ijin dari petugas atau didampingi petugas

yang lebih mengetahui kondisi tempat kerja. 3. 0idak boleh memba%a benda atau peralatan

yang dapat menimbulkan bahaya

. 0indakan harus dilakukan untuk men!egah bahaya terhadap orang yang disebabkan oleh runtuhnya bagian yang lemah dari bangunan darurat atau bangunan yang tidak stabil.

&ibuat =leh ) 0anggal ) &iketahui )

3.0 Peke!aan De7ate$n#

&e%atering ada beberapa sistem )

a. &e%atering sistim pompa biasa kapasitas sesuai kebutuhan b. &e%atering sistim submersible pump# kapasitas menyesuaikan !. &e%atering sistim bertingkat

d. &e%atering sistim penggalian ( aliran ( sodetan

Metoda pelaksanaan adalah sebagai berikut ) a. &e%atering sistim pompa biasa

- *ubang galian yang tergenang air siap dikeringkan

- /uat sumuran dipinggir galian yang posisinya lebih dalam dari ele,asi galian yang ada dan terletak diluar ren!ana bangunannya

- Penempatan pompa dibuat yang strategis agar tidak mengganggu operasi pekerjan yang lain.

- Apabila lubang galian !ukup dengan panjang slang air maka pompa !ukup diletakkan di permukaan tanah

- System pemompaan dimulai ( diperhitungkan sebelum jam kerja sampai kering# sehingga pelaksanaan pekerjaan tidak kehilangan %aktu.

b. &e%atering Sistim submersible pump

- /iasanya pengeringan dengan submersible pump digunakan dalam pemompaan yang ,olume airnya !ukup besar

- *ubang galian yang tergenang air# siap untuk dikeringkan

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil analisis data tentang pengaruh likuiditas, solvabilitas, rentabilitas dan kebijakan dividen secara parsial maupun secara simultan terhadap nilai

Dengan mempelajari mata kulah ini, mahasiswa mampu mengambil keputusan secara tepat dalam konteks penyelesaian masalah di bidang keahliannya, berdasarkan hasil

Pada saat Peraturan Daerah ini mulai berlaku, Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 7 Tahun 2001 tentang Retribusi dan Sewa Pemakaian Kekayaan Daerah (Lembaran Daerah

dengan visualisasi rambut yang tergerai indah dan seakan-akan menghipnotis para penontonnya untuk menginginkan dapat memiliki rambut indah seperti Anggun.. endorser yang

bila tidak tersedia tempat tidur pada unit yang dituju maupun di seluruh rumah sakit. Ada pelaksanaan proses penerimaan pasien rawat inap dan pendaftaran rawat jalan.

Mendirikan anak perusahaan pemasaran yang dimiliki secara penuh akan lebih baik daripada pengaturan ventura bersama dan menggunakan agen pemsaran asing,

Resep adalah suatu permintaan tertulis Resep adalah suatu permintaan tertulis dari dokter, dokter gigi atau dokter hewan dari dokter, dokter gigi atau dokter hewan kepada apoteker

&#34;roses pengeluaran sputum dari paruparu, bronkus dan trakea yang dihasilkan oleh klien &#34;roses pengeluaran sputum dari paruparu, bronkus dan trakea yang dihasilkan oleh