PEMETAAN BASIS DATA SMA/SMK/MA DI KABUPATEN BOALEMO BERBASIS WEB Arif Kurniawan, Fitryane Lihawa*, Daud Yusuf**
Jurusan Fisika, Program Studi Pendidikan Geografi (S1) F.MIPA Universitas Negeri Gorontalo
Email: [email protected]
Intisari : Penelitian ini bertujuan untuk memetakan sebaran SMA/SMK/MA di Kabupaten Boalemo serta menampilkan sarana dan prasarananya dalam bentuk Sistem Informasi dengan menggunakan GoogleMaps API. Metode yang digunanakan dalam pengambilan data ialah observasi langsung, dengan alat Global Positioning System (GPS) untuk mengambil data titik koordinat dari populasi penelitian yakni seluruh SMA/SMK/MA di Kabupaten Boalemo. Dari hasil penelitian, diketahui sebagian besar SMA/SMK/MA yang ada di Kabupaten Boalemo belum memenuhi kriteria sarana dan prasarana minimal. Sebanyak 30% dari total populasi penelitian atau 6 (enam) unit sekolah sama sekali tidak memiliki laboratorium. Sedangkan secara keseluruhan, sebagian besar sarana dan prasarana di populasi penelitian, belum memenuhi kriteria minimal sebagaimana dalam Permendiknas Nomor 24 Tahun 2007.
Kata Kunci : Pemetaan, Sarana, Prasarana, GoogleMaps, Kabupaten Boalemo
1. Pendahuluan
Berbagai upaya dilakukan pemerintah Indonesia ataupun pemerintah daerah khususnya untuk dapat memeratakan pendidikan dan meningkatkan kualitas pendidikan. Telah demikian nampak dengan adanya pendidikan gratis di beberapa daerah hingga ke jenjang sekolah menengah atas. Program ini tentu cukup membantu masyarakat dari sisi finansial tentunya.
Akan tetapi permasalahan dalam dunia pendidikan tidak sesempit (hanya masalah finansial) itu saja. Tirtaraharjo dalam (Karno, 2007: 79-80) menyebutkan ada empat masalah pokok pendidikan yang telah menjadi
kesepakatan nasional yang perlu diprioritaskan penanggulangannya yaitu masalah pemerataan pendidikan, masalah mutu pendidikan, masalah efisiensi pendidikan, dan masalah relevansi pendidikan. Dalam pendapat lain, secara lebih rinci disebutkan beberapa permasalahan pendidikan. Masalah-masalah ini banyak sekali macamnya, di antaranya yang terpenting adalah sebagai berikut:
a. Rendahnya kualitas sarana fisik b. Rendahnya kualitas guru c. Rendahnya kesejahteraan guru d. Rendahnya prestasi siswa
e. Kurangnya pemerataan kesempatan pendidikan
f. Rendahnya relevansi pendidikan dengan kebutuhan
g. Mahalnya biaya pendidikan
Kabupaten Boalemo sebagai salah satu daerah administrasi Provinsi Gorontalo tentu tidak lepas dari pokok permasalahan di atas. Dengan luas 2.362,58 km2, Kabupaten Boalemo dibagi ke dalam 7 kecamatan, yaitu Kecamatan Mananggu, Kecamatan Tilamuta, Kecamatan Botumoito, Kecamatan Dulupi, Kecamatan Paguyaman, Kecamatan Paguyaman Pantai dan Kecamatan Dulupi. Ditambah lagi dengan kondisi geografis yang jika dilihat dari topografinya sebagian besar wilayah Kabupaten Boalemo merupakan perbukitan, yaitu terletak pada 0 – 2000 mdpl. Dengan realitas seperti ini tentu topografi dapat menjadi salah satu faktor penghambat adanya pemerataan, serta pemantauan terhadap sekolah-sekolah yang ada di Kabupaten Boalemo oleh pemerintah setempat.
Melihat kenyataan tersebut perlu suatu sistem informasi yang dapat menyajikan informasi secara visual tentang kondisi sekolah-sekolah yang ada dengan memanfaatkan perkembangan dunia teknologi saat ini. Sesuai dengan perkembangan teknologi, khususnya di bidang teknologi informasi, (perangkat keras dan lunak) komputer grafik, basis data (DBMS), dan teknologi satelit inderaja, maka kebutuhan mengenai penyimpanan, analisis, dan penyajian data yang berstruktur kompleks dengan jumlah besar makin mendesak. Dengan demikian diharapkan keberadaan suatu sistem yang efisien dan mampu mengelola data dengan struktur yang kompleks dan dengan jumlah
yang besar ini dapat membantu dalam proses pengambilan keputusan yang jitu (Prahasta, 2009: 19-20).
Dengan dasar inilah maka penulis bermaksud untuk menyajikan informasi spasial mengenai persebaran sekolah menengah atas dan sederajat yang ada di Kabupaten Boalemo, Provinsi Gorontalo yang diformulasikan dalam judul Pemetaan Basis Data Sarana dan Prasarana SMA/SMK/MA Di Kabupaten Boalemo Berbasis Web.
2. Metode Penelitian
2.1 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di semua jenjang SMA/SMK/MA yang ada di Kabupaten Boalemo. Kabupaten Boalemo merupakan satu dari 6 (enam) daerah administrasi yang ada di Provinsi Gorontalo. Kabupaten ini dibagi ke dalam 7 (tujuh) wilayah administratif yakni kecamatan; Mananggu, Botumoito, Tilamuta, Dulupi, Wonosari, Paguyaman, dan Paguyaman Pantai, dengan Ibu Kota Kabupaten berada di Kecamatan Tilamuta.
2.2 Alat dan Bahan
a. Laptop sebagai perangkat keras (hardware) untuk mengolah data.
b. Global Positioning System (GPS) untuk menentukan koordinat titik-titik sampel c. Ms.Excel 2007 untuk meng-input data
sekolah dan koordinat
d. ArcGIS 9.3 sebagai perangkat lunak (software) pemetaan
e. XAMPP sebagai aplikasi freeware f. Notepad ++ sebagai framework
g. Peta Rencana Tata Ruang Kabupaten Boalemo tahun 2011 – 2031 dengan skala 1 : 75000 sebagai dasar pembuatan peta tematik sebaran sekolah.
2.3 Teknik Pengumpulan Data
Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data secara observasi, dan dokumentasi, yakni suatu teknik dengan melakukan pengamatan dan pencatatan langsung secara sistematis terhadap gejala atau fenomena yang ada pada objek penelitian.
2.4 Tahapan Analisis 2.4.1 Analisis Sistem
1) Analisis Permasalahan
Ketersediaan sarana dan prasarana sekolah cenderung pada sekolah-sekolah yang berada di pusat-pusat kecamatan. Pelayanan dan pembangunan sarana dan prasarana sekolah seyogyanya dilaksanakan secara merata, baik di sekolah-sekolah yang dekat ataupun jauh dari pusat kecamatan. Sehingga atmosfer kegiatan belajar mengajar di tiap-tiap sekolah terselenggara dengan baik. Kurangnya media informasi yang dapat memberikan gambaran secara visual tentang sarana prasarana, merupakan salah satu penyebab belum
meratanya pelayanan serta pembangunan sarana dan prasarana. Oleh karenanya perlu dibangun sebuah sistem informasi geografis yang dapat menyajikan kondisi tersebut, sehingga pemerintah dapat mengontrol dan menrencanakan pembangunan sarana dan prasarana di masa-masa mendatang.
2) Analisis Kebutuhan Sistem a. Kebutuhan fungsional
Admin dan user merupakan 2 (dua) komponen dalam pembangunan sistem informasi ini. Kegiatan admin meliputi proses login, input data (data umum sekolah, data sarana dan prasarana) tiap-tiap sekolah sesuai dengan data yang diperoleh. Sedangkan user (pengguna) dalam hal ini dapat menggunakan sistem, dan melihat informasi sekolah, serta melakukan zoom in atau zoom out pada lokasi yang disukai. b. Kebutuhan non-fungsional
1. Aplikasi ini berjalan di sistem operasi windows 7
2. Dapat diakses melalui web browser firefox, google chrome, internet explorer dan sejenisnya
3. Butuh koneksi internet yang cukup untuk dapat menampilkan peta
3. Hasil dan Pembahasan 3.1 Hasil
Data kuantitas sarana dan prasarana dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui sekolah-sekolah dengan sarana dan prasarana yang telah lengkap ataupun dikatakan telah baik untuk menunjang proses kegiatan belajar mengajar. Semakin lengkap sarana dan prasarana yang dimiliki sebuah sekolah, akan semakin baik untuk menunjang proses pembelajaran. Semakin kurang sarana dan prasarana yang dimiliki, akan berdampak kurang baik untuk pembelajaran (meski tak selamanya demikian).
Data sarana dan prasarana SMA/SMK/MA yang ada di Kabupaten Boalemo ditunjukan pada tabel 4.1
Tabel 4.1 Data Sarana dan Prasarana SMA/SMK/MA di Kabupaten Boalemo
Keterangan Tabel :
1 Nama Kecamatan 8 Ruang Pimpinan
2 Nama Sekolah 9 Ruang Guru
3 Jumlah Siswa 10 Ruang Tata Usaha
4 Jumlah Guru 11 Tempat Ibadah
5 Jumlah Ruang Kelas 12 Ruang Konseling
6 Perpustakaan 13 Ruang UKS
7 Laboratorium ; 14 Ruang OSIS
a Ruang Praktek Siswa (RPS) untuk SMK 15 Jamban
b Biologi 16 Gudang
c Fisika 17 Ruang Sirkulasi
d Kimia 18 Kursi
e Komputer 19 Meja
f Bahasa 20 Tempat Bermain
* ruang kelas pinjaman
3.2 Implementasi Sistem
Gambar 4.2 Halaman Beranda
Gambar 4.4 Halaman Basis Data Sekolah
Gambar 4.5 Halaman Admin
3.3 Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian, ketersediaan tenaga pengajar di sebagian besar sekolah terdapat kesenjangan rasio murid-guru. Hampir di setiap kecamatan mengalami kelebihan guru. Sebanyak 10% sekolah yang memenuhi rasio minimal atau hanya 2 (dua) sekolah saja (rasio berdasarkan PP no 74 tahun 2008). Untuk SMALB penulis tidak memasukkan perhitungan jumlah rasio murid guru dengan alasan dalam peraturan tersebut tidak dicantumkan rasio murid guru bagi SMALB. Terlepas dari itu, rasio murid guru tentunya patut dicermati pemerintah, serta dilakukan analisis yang mendalam terhadap rasio murid guru dengan memperhatikan peraturan-peraturan yang terkait.
Untuk sarana dan prasarana sendiri, sebagian besar sekolah menengah atas/ sederajat di Kabupaten Boalemo belum memenuhi kriteria minimal sarana dan prasarana sebagaimana dalam Permendiknas nomor 24 tahun 2007. Data penelitian menunjukan 30% (6 unit) sekolah di Kabupaten Boalemo belum memiliki laboratorium. Sedangkan secara rata-rata, sekolah-sekolah yang dimaksud dalam penelitian ini belum memenuhi kriteria minimal, karena belum memiliki setidaknya 1 (satu) saja ruang sarana dan prasarana yang telah ditetapkan. Untuk SMK Negeri 1 Dulupi, ruang kelas yang digunakan masih merupakan ruang kelas pinjaman. Hal ini dikarenakan unit sekolah untuk sekolah tersebut sementara dibangun.
Berdasarkan hal tersebut, maka peneliti membangun Sistem Informasi Geografis Sebaran Basis Data SMA/SMK/MA Kabupaten Boalemo berbasis web dengan memanfaatkan peta google maps. Data spasial berupa titik koordinat lokasi
menjadi data primer yang harus dimiliki. Karena data ini akan dimasukkan ke dalam peta googlemaps melalui input data admin sehingga titik-titik lokasi penelitian dapat ditampilkan di googlemaps.
Sistem yang dibangun dapat menjadi tolak ukur untuk peningkatan pembangunan sarana dan prasarana sekolah di Kabupaten Boalemo, karena memberikan informasi sebaran sekolah serta sarana dan prasarana sekolah. Sistem ini bersifat dinamis, yang artinya sistem ini mampu mengikuti perubahan data sarana dan prasarana sekolah secara real time selama didukung oleh jaringan internet. Sehingga sistem ini dapat membantu pemerintah dalam hal pengawasan dan pengambilan keputusan untuk peningkatkan pelayanan dan pembangunan sarana prasarana sekolah di Kabupaten Boalemo.
4. Kesimpulan
Berdasarkan tujuan, hasil penelitian dan pembahasan pada bab-bab sebelumnya, penulis menarik beberapa simpulan yakni ;
1) Sebagian besar SMA/SMK/MA yang ada di Kab. Boalemo tidak memiliki kelengkapan sarana dan prasarana minimal sebagaimana peraturan pemerintah yang berlaku. Dari hasil penelitian, 30% dari jumlah sekolah yang tidak memiliki labolatorium. Hal ini belum termasuk kekurangan di prasarana lainnya.
2) Sistem informasi yang dibangun dapat menjadi media informasi yang mampu memberikan gambaran secara visual tentang kondisi relistis terkini dari tiap-tiap sekolah yang ada di Kab. Boalemo.
Ucapan Terimakasih
Penelitian ini mendapat bantuan teknis dari Pak Yanto, Staf Pengajar/ Koordinator IT di MAN Insan Cendekia Gorontalo, Serta Feriyanto Ndjou selaku rekan se-angkatan di Prodi Pendidikan Geografi, UNG
References
[1] Badan Pusat Statistik. 2012. Boalemo Dalam Angka. Boalemo, Gorontalo [2] Healey, R.G. 1991. Database Management Systems (online).
http://www.colorado.edu/geography/class_homepages/geo_4103_s07/docs/Healey91.pdf
[3] Indarto. 2010. Dasar-dasar Sistem Informasi Geografis (Buku Ajar). Jember: Jember University Press. [4] Karno, Edy. 2007. Permasalahan Pendidikan Di Indonesia (online). SELAMI IPS Edisi Nomor 22 Volume II Thaun XII. http://isjd.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/222077884.pdf
[5] Paryono, Petrus. 1994. Sistem Informasi Geografis. Yogyakarta: ANDI [6] Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008. (online)
[7] Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2013. (Online)
[8] Prahasta, Edy. 2011. Tutorial ArcGIS Desktop untuk Bidang Geodesi & Geomatika. Bandung: Informatika
[9] ___________. 2009. Konsep Dasar Sistem Informasi Geografis. Bandung: Informatika
[10] Permendiknas RI Nomor 24 Tahun 2007 tentang Standar Sarana Dan Prasarana Untuk Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI), Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTS), Dan Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA). (Online)
[11] Sariyono, E., dan Nursa’ban, M. 2010. Kartografi Dasar. (online)
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan/Drs.%20Kimpul%20Endro%20Sariyono/Kartografi%20D asar.pdf
[12] Setiawan, I., dan Rabbasa, H.N. 2005. Aplikasi OpenSource untuk Pemetaan Online. Makalah (Online) http://mysetiawan.files.wordpress.com/2009/08/pemetaan_online_iwan_s.pdf
[13] Siddiq, M.A. 2006. Pendidikan Di Indonesia: Masalah dan Solusinya (online). http://khalifah1924.org/index2.php?option=com_content&do_pdf=1&id=227 [14] Sugiyono. 2011. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta