• Tidak ada hasil yang ditemukan

P U T U S A N Nomor : PUT/23-K/PM.II-10/AD/IV/2010 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "P U T U S A N Nomor : PUT/23-K/PM.II-10/AD/IV/2010 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

PENGADILAN MILITER II-10 S E M A R A N G

P U T U S A N

Nomor : PUT/23-K/PM.II-10/AD/IV/2010

“ DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA “

Pengadilan Militer II-10 Semarang yang bersidang di Semarang dalam memeriksa dan mengadili perkara pidana pada tingkat pertama, telah menjatuhkan putusan sebagaimana tercantum di bawah ini dalam perkara Terdakwa :

Nama lengkap : Turmudi Pangkat / NRP : Kopka/540252

Jabatan : Ta Provost

Kesatuan : Bintaldam IV/Diponegoro Tempat, tanggal lahir : Semarang, 20 Juni 1963

Jenis kelamin : Laki-laki Kewarganegaraan : Indonesia

Agama : Islam

Tempat tinggal : Pongangan RT. 1 RW. 1 Gunung Pati, Semarang. Terdakwa dalam perkara ini tidak ditahan.

Pengadilan Militer II-10 Semarang tersebut diatas ;

Membaca : Berkas acara pemeriksaan permulaan dalam perkara ini.

Memperhatikan : 1 Surat Keputusan Penyerahan perkara dari Pangdam-IV/Diponegoro selaku Papera Nomor : Kep/54/III/2010 tanggal 22 Maret 2010.

2. Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor : Sdak/19/IV/2010 tanggal 13 April 2010.

3. Surat Penetapan dari :

a. Kadilmil II-10 Semarang tentang Penunjukan Hakim Nomor : Tap/30/PM.II-10/AD/ IV /2010 tanggal 15 April 2010.

b. Hakim Ketua Sidang tentang Hari Sidang Nomor : Tap/ 30/PM.II-10/AD/ IV /2010 tanggal 16 April 2010.

4. Relas Penerimaan Surat Panggilan untuk menghadap sidang kepada Terdakwa dan para Saksi.

5. Surat-surat lain yang berhubungan dengan perkara ini.

Mendengar : 1. Pembacaan Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor : Sdak/19/IV/2010 tanggal 13 April 2010 didepan persidangan yang dijadikan dasar pemeriksaan perkara ini.

2. Hal-hal yang diterangkan oleh Terdakwa di persidangan serta keterangan para Saksi dibawah sumpah.

Memperhatikan : 1. Tuntutan Pidana (Requisitoir) Oditur Militer yang diajukan kepada Majelis yang pada pokoknya Oditur Militer menyatakan

(2)

bahwa Terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah telah melakukan tindak pidana :

“ Karena kealpaannya menyebabkan orang lain luka-luka sedemikian rupa, sehingga timbul halangan menjalankan pekerjaan, selama waktu tertentu ”

Sebagaimana diatur dan diancam dengan pidana dalam

pasal 360 ayat (2) KUHP.

Dan oleh karenanya Oditur Militer mohon agar Terdakwa dijatuhi pidana sebagai berikut :

a. Pidana penjara selama 3 (tiga) bulan

b. Menetapkan barang bukti berupa : Surat-surat :

- Foto 1 (satu) Unit kendaraan SPM Honda Vario warna hitam merah, Nopol H-2214-UG tahun pembuatan 2007, tahun perakitan 2007, Nomor rangka : MH1JF12107K053045, Nomor Mesin : JF12E1052680.

- Foto Copy 1 (satu) lembar STNK SPM Honda vario warna hitam merah, Nopol H-2214-UG. - Foto Copy 1 (satu) lembar SIM C A.n. Kopka

Turmudi.

- Foto Copy 1 (satu) lembar KTP A.n. Kopka Turmudi.

- 2 (dua) lembar Visum Et Repertum Nomor : 370/1618/X/2009 tanggal 31 Oktober 2009. Tetap dilekatkan dalam berkas perkara.

Barang-barang : Nihil.

c. Membayar biaya perkara sebesar Rp. 10.000 (sepuluh ribu rupiah)

2. Permohonan Terdakwa yang menyatakan bahwa ia merasa bersalah dan sangat menyesal serta berjanji tidak akan berbuat lagi, oleh karenanya memohon supaya dijatuhi pidana seringan-ringannya.

Menimbang : Bahwa menurut Surat Dakwaan Oditur diatas, Terdakwa pada pokoknya didakwa sebagai berikut :

Primer :

Bahwa Terdakwa pada waktu-waktu dan di tempat-tempat sebagaimana tersebut di bawah ini yaitu pada hari Kamis tanggal 22 Oktober 2009 setidak-tidaknya dalam tahun 2009 di Jalan Raya Kol. R.W. Sugiyanto km-2 Gunung Pati Semarang setidak-tidaknya di tempat lain yang termasuk daerah hukum Pengadilan Militer II-10 Semarang telah melakukan tindak pidana :

(3)

“ Barang siapa karena kealpaannya menyebabkan orang lain luka berat ”.

Perbuatan tersebut dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut : 1. Bahwa Terdakwa masuk menjadi prajurit TNI-AD sejak tahun 1983 melalui pendidikan Secata di Dodik Gombong, setelah lulus dilantik dengan pangkat Prada dan ditugaskan di Yonif 412 Kostrad Purworejo, pada tahun 1985 dipindahtugaskan di Yonif 413 Kostrad Solo kemudian pada tahun 1994 dipindahtugaskan lagi di Kodam IV/Diponegoro hingga sekarang, ketika kasus ini terjadi Terdakwa berpangkat Kopka NRP. 540252.

2. Bahwa pada hari Kamis tanggal 22 Oktober 2009 sekira pukul 12.15 WIB Terdakwa datang dari arah Desa Ngerembel menuju ke rumah di Ds. Pongangan Gunung Pati Semarang dengan mengendarai kendaraan sepeda motor Honda Vario warna merah Nopol. H-2214-UG pada waktu itu keadaan cerah, keadaan jalan lurus dan datar beraspal, lalu lintas sepi dan setibanya di Jalan Raya Kol. R.W. Sugianto KM-2 Gunung Pati Terdakwa melihat kendaraan Bus P.O. Umbul Mulyo berhenti lalu Terdakwa melewati kendaraan Bus Umbul Mulyo yang sedang berhenti dengan mengendarai SPM Honda Vario dan dari dalam kendaraan Bus tersebut turun Saksi Korban (Saksi-1 Sdr. Sukiman) yang bermaksud mengambil cangkul yang disepuhkan di tempat Pande Besi (Saksi-2 Sdr. Sasmito) disekitar tempat tersebut, ketika itu Saksi korban menyebrang atau akan menyebarang jalan lewat depan kendaraan Bus P.O. Umbul Mulyo lalu tertabrak kendaraan yang dikendarai oleh Terdakwa.

3. Bahwa Terdakwa pada saat melewati kendaraan Bus P.O Umbul Mulyo yang sedang berhenti di Jalan raya Kol. Sugianto Km-2 Gunung Pati, seharusnya tahu bahwa pada waktu itu Saksi korban (Saksi-1) jalan kedepan bus tersebut, Terdakwa seharusnya bersikap hati-hati karena ada pejalan kaki (Saksi korban) yang menyebarang jalan namun kendaraan Terdakwa tetap melaju melewati bus dengan tidak mengurangi kecepatan, justru tetap dengan kecepatan 60 Km/jam tanpa berpikir atau memperkirakan akan terjadi kecelakaan lalu menabrak saksi korban hingga jatuh dan pingsan.

4. Bahwa akibat dari kecelakaan lalu lintas tersebut Saksi korban (Saksi-1) mengalami luka kepala bengkak samping kanan ukuran 0,3 cm, mata bengkak kelopak mata kanan atas dan bawah, mulut luka robek atas kanan 3x1x1 cm dan tungkai kaki kiri patah tulang terbuka tungkai bawah, sesuai dengan Visum Et Repertum Nomor : 370/1618/X/2009 tanggal 31 Oktober 2009 yang dikeluarkan oleh Dokter Rumah Sakit Umum Ungaran Semarang dan ditanda tangani oleh Dr. Niken W.A (Dokter Umum) dan dengan kejadian yang dialami oleh Saksi korban (Saksi-1) tersebut sehingga tidak mampu terus-menerus untuk menjalankan pekerjaan mata pencahariannya sebagai buruh tani.

Subsider :

Bahwa Terdakwa pada waktu-waktu dan di tempat-tempat sebagaimana tersebut di bawah ini yaitu pada hari Kamis tanggal 22 Oktober 2009 setidak-tidaknya dalam tahun 2009 di Jalan Raya

(4)

Kol. R.W. Sugiyanto km-2 Gunung Pati Semarang, setidak-tidaknya di tempat-tempat lain yang termasuk wewenag Pengadilan Militer II-10 Semarang telah melakukan tindak pidana :

“ Barang siapa karena kealpaannya menyebabkan orang lain luka-luka sedemikian rupa, sehingga timbul penyakit atau halangan menjalankan pekerjaan, jabatan atau pencaharian selama waktu tertentu ”.

Perbuatan tersebut dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut : 1. Bahwa Terdakwa masuk menjadi prajurit TNI-AD sejak tahun 1983 melalui pendidikan Secata di Dodik Gombong, setelah lulus dilantik dengan pangkat Prada dan ditugaskan di Yonif 412 Kostrad Purworejo, pada tahun 1985 dipindahtugaskan di Yonif 413 Kostrad Solo kemudian pada tahun 1994 dipindahtugaskan lagi di Kodam IV/Diponegoro hingga sekarang, ketika kasus ini terjadi Terdakwa berpangkat Kopka NRP. 540252.

2. Bahwa pada hari Kamis tanggal 22 Oktober 2009 sekira pukul 12.15 WIB Terdakwa datang dari arah Desa Ngerembel menuju ke rumah di Ds. Pongangan Gunung Pati Semarang dengan mengendarai kendaraan sepeda motor Honda Vario warna merah Nopol. H-2214-UG pada waktu itu keadaan cerah, keadaan jalan lurus dan datar beraspal, lalu lintas sepi dan setibanya di Jalan Raya Kol. R.W. Sugianto KM-2 Gunung Pati Terdakwa melihat kendaraan Bus P.O. Umbul Mulyo berhenti lalu Terdakwa melewati kendaraan Bus Umbul Mulyo yang sedang berhenti dengan mengendarai SPM Honda Vario dan dari dalam kendaraan Bus tersebut turun Saksi Korban (Saksi-1 Sdr. Sukiman) yang bermaksud mengambil cangkul yang disepuhkan di tempat Pande Besi (Saksi-2 Sdr. Sasmito) disekitar tempat tersebut, ketika itu Saksi korban menyebrang atau akan menyebarang jalan lewat depan kendaraan Bus P.O. Umbul Mulyo lalu tertabrak kendaraan yang dikendarai oleh Terdakwa.

3. Bahwa Terdakwa pada saat melewati kendaraan Bus P.O Umbul Mulyo yang sedang berhenti di Jalan raya Kol. Sugianto Km-2 Gunung Pati, seharusnya tahu bahwa pada waktu itu Saksi korban (Saksi-1) jalan kedepan bus tersebut, Terdakwa seharusnya bersikap hati-hati karena ada pejalan kaki (Saksi korban) yang menyebarang jalan namun kendaraan Terdakwa tetap melaju melewati bus dengan tidak mengurangi kecepatan, justru tetap dengan kecepatan 60 Km/jam tanpa berpikir atau memperkirakan akan terjadi kecelakaan lalu menabrak saksi korban hingga jatuh dan pingsan.

4. Bahwa akibat dari kecelakaan lalu lintas tersebut Saksi korban (Saksi-1) mengalami luka kepala bengkak samping kanan ukuran 0,3 cm, mata bengkak kelopak mata kanan atas dan bawah, mulut luka robek atas kanan 3x1x1 cm dan tungkai kaki kiri patah tulang terbuka tungkai bawah, sesuai dengan Visum Et Repertum Nomor : 370/1618/X/2009 tanggal 31 Oktober 2009 yang dikeluarkan oleh Dokter Rumah Sakit Umum Ungaran Semarang dan ditanda tangani oleh Dr. Niken W.A (Dokter Umum) dan dengan kejadian yang dialami oleh Saksi korban (Saksi-1)

(5)

tersebut sehingga timbul penyakit atau halangan menjalankan pekerjaan, jabatan atau pencaharian selama waktu tertentu.

Berpendapat bahwa perbuatan Terdakwa tersebut telah cukup memenuhi unsur-unsur tindak pidana sebagaimana dirumuskan dan diancam dengan pidana yang tercantum dalam :

Primer : Pasal 360 ayat (1) KUHP. Subsider : Pasal 360 ayat (2) KUHP.

Menimbang : Bahwa atas dakwaan tersebut, Terdakwa mengerti dan mengakui telah melakukan tindak pidana yang didakwakan kepadanya dan membenarkan semua dakwaan yang didakwakan kepadanya.

Menimbang : Bahwa dalam menghadapi pemeriksaan di persidangan ini, Terdakwa tidak bersedia didampingi oleh penasihat Hukum.

Menimbang : Bahwa para Saksi dipersidangan menerangkan dibawah sumpah sebagai berikut :

SAKSI – 1 :

Nama lengkap : Sukiman

Pekerjaan : Buruh Tani

Tempat, tanggal lahir : Semarang, 3 September 1960 Jenis kelamin : Laki-laki

Kewarganegaraan : Indonesia

Agama : Islam.

Tempat tinggal : Ds. Desel RT. 03 RW. 03 Sadeng, Gunung Pati Semarang.

Keterangan Saksi-1 dalam persidangan pada pokoknya sebagai berikut :

1. Bahwa Saksi sebelumnya tidak kenal dengan Terdakwa namun sejak terjadinya kecelakaan pada bulan Oktober 2009 Saksi kenal di Rumah Sakit Umum Ungaran namun tidak ada hubungan keluarga.

2. Bahwa pada hari Kamis tanggal 22 Oktober 2009 sekira pukul 08.00 Saksi pergi dari rumahnya Desa Desel Kel. Sadeng menuju Gunung Pati hendak menyepuhkan cangkul di pandai besi Sdr. Sasmito (Saksi-2), karena proses penyepuhan lama Saksi tinggal dan pergi untuk membeli makanan burung sambil ngobrol. 3. Bahwa sekira pukul 12.15 Saksi kembali ke tempat Saksi-2 dengan naik angkutan Bus Umbul Mulyo, sesampainya di Jalan Raya Kol. R.W Sugiarto Km 12 Gunung Pati Semarang tepatnya didepan pandai besi Bapak Sasmito (Saksi-2) Saksi turun dari bus sambil membayar ongkos karena dirasa jalan sudah sepi kemudian Saksi menyebrang jalan melewati depan bus yang masih berhenti dan pada saat sampai di depan marka jalan tiba-tiba dari belakang bus muncul sepeda motor Honda Vario melaju kencang yang dikemudikan oleh anggota TNI (yang kemudian diketahui bernama Sdr. Turmudi/Terdakwa), karena jarak sudah sangat dekat baik Saksi maupun pengemudi tidak bisa menghindar

(6)

akhirnya pengemudi sepeda motor menabrak Saksi hingga pingsan.

4. Bahwa pada hari Sabtu tanggal 23 Oktober 2009 Saksi baru sadar dan ternyata sudah berada di RS Kab. Ungaran selama 2 hari dan mengalami luka robek pada bibir kanan dan dijahit 3 jahitan, alis kanan luka 2 jahitan, kepala memar dan patah tulang kaki kiri, karena tidak punya uang untuk operasi kemudian Saksi dan Istri pulang dan menjalani pengobatan alternatif ke sangkal putung di Ungaran dan saat ini Saksi sudah dapat menjalani / melakukan aktifitas sehari-hari walaupun sempat istirahat selama 7 (tujuh) bulan.

6. Bahwa pada saat terjadi kecelakaan, keadaan cuaca cerah, keadaan sepi, jalan beraspal lurus serta mendatar.

7. Bahwa Saksi telah menerima bantuan dana pengobatan dari Terdakwa sebesar Rp. 11.500.000,- (sebelas juta lima ratus ribu rupiah) dan tidak menuntut dan memaafkan Terdakwa karena kejadian ini merupakan musibah.

Atas keterangan Saksi tersebut Terdakwa Membenarkan seluruhnya.

Menimbang : Bahwa Saksi- 2 dan Saksi-3 sudah dipanggil berdasarkan ketentuan undang-undang, namun sampai waktu yang ditentukan Saksi-5 tersebut tidak dapat hadir tanpa alasan yang sah dan Oditur sudah tidak sanggup lagi untuk menghadirkannya, oleh karenanya dengan berpedoman pada pasal 155 Undang-undang Nomor 31 Tahun 1997, maka keterangan para Saksi dalam Berita Acara Permulaan yang disertai dengan Berita Acara Pengambilan Sumpah dan atas persetujuan Terdakwa tidak keberatan untuk dibacakan sebagai berikut:

SAKSI – 2 :

Nama lengkap : Sasmito

Pekerjaan : Tukang Pande Besi

Tempat, tanggal lahir : Semarang, 22 Agustus 1982 Jenis kelamin : Laki-laki

Kewarganegaraan : Indonesia

Agama : Islam.

Tempat tinggal : Kp. Kaligetas RT. 5 RW. 01 Kel. Purwosari Kec. Mijen, Kota Semarang. Keterangan Saksi-2 dalam persidangan pada pokoknya sebagai berikut :

1. Bahwa pada hari Kamis tanggal 22 Oktober 2009 sekira pukul 12.30 sewaktu Saksi sedang duduk-duduk dengan seorang pembantu Saksi di bengkel Pande besi menunggu langganan tepatnya di Jl. Kol. Sugiyanto Km.2 Gunung Pati Semarang ada bus PO. Umbul Mulyo yang datang dari arah Gunung Pati menuju Semarang menurunkan penumpang yaitu pelanggan Saksi bernama Sdr. Sukiman (Saksi-1).

(7)

2. Bahwa selanjutnya Saksi-1 menyebrang jalan akan menuju ketempat Saksi mengambil cangkul yang sedang diperbaiki dari arah depan bus yang sedang berhenti dan setelah melewati depan bus tiba-tiba dari belakang bus datang sepeda motor Honda Vario Nopol : H-2214-UG dengan kecepatan antara 60 s/d 80 km/jam yang dikemudikan Kopka Turmudi (Terdakwa) langsung menabrak badan Saksi-1 hingga terpental 3 m kesebelah kanan/pinggir jalan dalam keadaan pingsan sedangkan Terdakwa juga terpental kedepan sebelah kanan jalan kurang lebih 20 m dan dalam keadaan pingsan selanjutnya baik Saksi-1 dibawa ke RS Ungaran.

3. Bahwa akibat dari kecelakaan tersebut, Saksi-1 mengalami kaki kiri patah, bibir luka berdarah, sekitar mata kanan membiru dan kepala sebelah kanan luka lecet sedangkan Terdakwa mengalami luka lecet pada pipi sebelah kiri, siku kanan luka lecet, dan ubun-ubunnya luka lecet dan sepeda motor Terdakwa mengalami kerusakan pada tebeng bagian kiri bawah pecah, tebeng kanan bagian bawah juga pecah dan body sebelah kanan lecet.

4, Bahwa kondisi jalan saat terjadi kecelakaan cuaca cerah, jalan lurus mulus beraspal, badan jalan cukup lebar.

Atas keterangan Saksi tersebut Terdakwa membenarkan seluruhnya.

SAKSI - 3 :

Nama lengkap : Nedi

Pekerjaan : Tukang tambal ban (wiraswasta) Tempat, tanggal lahir : Ciamis, 26 Juni 1976

Jenis kelamin : Laki-laki Kewarganegaraan : Indonesia

Agama : Islam.

Tempat tinggal : Kali Segoro RT. 04 RW. 02 Kel. Kalisegoro, Kec. Gunung Pati, Kota Semarang.

Keterangan Saksi-3 dalam persidangan pada pokoknya sebagai berikut :

1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa sejak tahun 2003 karena tetangga kampung akan tetapi tidak ada hubungan keluarga.

2. Bahwa pada hari Kamis tanggal 22 Oktober 2009 sekira pukul 12.30 WIB, sewaktu Saksi sedang bekerja sebagai penambal ban sepeda motor di pinggir jalan jl. Kampung Noko Mulyo melihat ada Bus Umbul Mulyo sedang berhenti dan menurunkan penumpang yang kemudian diketahui bernama Sdr. Sukiman (Saksi-1) lalu Saksi-1 (korban) berjalan menyeberang jalan lewat depan Bus yang masih berhenti tiba-tiba dari arah selatan datang sepeda motor Vario warna merah yang dikemudikan oleh Kopka Turmudi (Terdakwa) langsung menabrak Saksi-1 dan langsung pingsan sedangkan Terdakwa oleng ke kanan dan terjatuh kemudian pingsan.

(8)

3. Bahwa penyebab kecelakaan tersebut, karena Saksi-1 menyebrang jalan lewat depan bus sehingga tidak terlihat oleh Terdakwa.

4. Bahwa akibat dari kecelakaan tersebut, Saksi-1 mengalami luka kaki sebelah kiri patah, tangan kanan lecet-lecet, pelipis mata sebelah kanan bengkak, pipi sebelah kanan lecet-lecet dan dirawat di RS Ungaran sedangkan Terdakwa mengalami luka tangan sebelah kanan lecet, pipi sebelah kiri lecet, kepala memar dan sepeda motor mengalami kerusakan pada slebor depan lecet-lecet dan body bagian samping lecet-lecet.

Atas keterangan Saksi tersebut Terdakwa membenarkan seluruhnya.

Menimbang : Bahwa didalam persidangan Terdakwa menerangkan sebagai berikut :

1. Bahwa Terdakwa masuk menjadi prajurit TNI-AD sejak tahun 1983 melalui pendidikan Secata di Dodik Gombong, setelah lulus dilantik dengan pangkat Prada dan ditugaskan di Yonif 412 Kostrad Purworejo, pada tahun 1985 dipindahtugaskan di Yonif 413 Kostrad Solo kemudian pada tahun 1994 dipindahtugaskan lagi di Bintaldam- IV/Diponegoro sampai saat melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini dengan pangkat Kopka NRP. 540252.

2. Bahwa selama Terdakwa berdinas pernah melaksanakan tugas operasi militer sebanyak 2 kali ke Timor Timur yaitu pada tahun 1984-1985 dan tahun 1986-1989.

3. Bahwa pada hari Kamis tanggal 22 Oktober 2009 sekira pukul 12.15 WIB, Terdakwa ijin pulang mendahului karena malamnya ada pengajian dengan menggunakan sepeda motor jenis Honda Vario warna merah Nopol : H-2214-UG.

4. Bahwa sesampainya di Jl. Kolonel RW Sugiyanto dekat Desa Tegal Gunung Nangka Sawit Ke. Gunung Pati (tepatnya didepan pande besi Pak Sasmito/Saksi-2) ada bus Umbul Mulyo berhenti dan menurunkan penumpang kemudian Terdakwa menyalip dari sebelah kanan bus sambil membunyikan klakson, bersamaan dengan itu tiba-tiba ada orang yang kemudian diketahui bernama Sukiman (Saksi-1) menyebrang jalan keluar dari depan bus umbul mulyo, karena jaraknya sudah sangat dekat Terdakwa tidak dapat mengendalikan sepeda motornya kemudian menabrak Saksi-1 hingga jatuh sedangkan sepeda motor oleng kekanan dan Terdakwa terjatuh juga kemudian pingsan.

5. Bahwa pada saat mengendarai sepeda motor Terdakwa dilengkapi dengan surat-surat yang masih berlaku bagi kendaraannya, dengan kecepatan kendaraan 60 km/jam.

6. Bahwa keadaan jalan lurus datar beraspal, lalu lintas sepi, cuaca siang hari cerah.

(9)

7. Bahwa akibat dari kecelakaan lalu lintas tersebut, Saksi-1 (korban) mengalami luka pada kaki sebelah kiri patah, pelipis mata sebelah kiri bengkak, pipi sebelah kanan lecet-lecet sedangkan Terdakwa mengalami luka pada tangan sebelah kanan lecet, pipi sebelah kiri lecet, kepala memar sepeda motorpun kondisi rusak slebor depan lecet-lecet serta body motor sebelah kiri lecet-lecet serta body sepeda motor bagian samping lecet-lecet.

8. Bahwa Terdakwa telah memberikan bantuan biaya pengobatan kepada Saksi-1 sebesar Rp 11.500.000,- (Sebelas juta lima ratus ribu rupiah).

Menimbang : Bahwa dari barang-barang bukti yang diajukan oleh Oditur Militer persidangan berupa :

Surat-surat :

- Foto 1 (satu) Unit kendaraan SPM Honda vario warna hitam merah, Nopol H-2214-UG tahun pembuatan 2007, tahun perakitan 2007, Nomor rangka : MH1JF12107K053045, Nomor Mesin : JF12E1052680. - Foto Copy 1 (satu) lembar STNK SPM Honda vario

warna hitam merah, Nopol H-2214-UG.

- Foto Copy 1 (satu) lembar SIM C A.n. Kopka Turmudi. - Foto Copy 1 (satu) lembar KTP A.n. Kopka Turmudi. - 2 (dua) lembar Visum Et Repertum Nomor :

370/1618/X/2009 tanggal 31 Oktober 2009.

Telah diperlihatkan kepada Terdakwa dan Saksi-1 serta telah diterangkan sebagai barang bukti atas tindak pidana yang dilakukan oleh Terdakwa dalam perkara ini, ternyata berhubungan dan bersesuaian dengan bukti-bukti lain, maka oleh karenanya dapat memperkuat pembuktian atas perbuatan-perbuatan yang didakwakan.

Menimbang : Bahwa berdasarkan keterangan Terdakwa dan keterangan para Saksi dibawah sumpah dipersidangan serta bukti-bukti dan petunjuk lain dan setelah menghubungkan satu dengan yang lainnya maka diperoleh fakta-fakta hukum sebagai berikut :

1. Bahwa benar Terdakwa masuk menjadi prajurit TNI-AD sejak tahun 1983 melalui pendidikan Secata di Dodik Gombong, setelah lulus dilantik dengan pangkat Prada dan ditugaskan di Yonif 412 Kostrad Purworejo, pada tahun 1985 dipindahtugaskan di Yonif 413 Kostrad Solo kemudian pada tahun 1994 dipindahtugaskan lagi di Bintaldam- IV/Diponegoro sampai saat melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini dengan pangkat Kopka NRP. 540252.

2. Bahwa benar selama Terdakwa berdinas pernah melaksanakan tugas operasi militer sebanyak 2 kali ke Timor Timur yaitu pada tahun 1984-1985 dan tahun 1986-1989.

3. Bahwa benar pada hari Kamis tanggal 22 Oktober 2009 sekira pukul 12.15 WIB, Terdakwa ijin pulang mendahului karena malamnya ada pengajian dengan menggunakan sepeda motor jenis Honda Vario warna merah Nopol : H-2214-UG.

(10)

4. Bahwa benar sesampainya di Jl. Kolonel RW Sugiyanto Km 12 dekat Desa Tegal Gunung Nangka Sawit Gunung Pati Semarang (tepatnya didepan pande besi Pak Sasmito/Saksi-2) ada bus Umbul Mulyo berhenti dan menurunkan penumpang yaitu Sdr. Sukiman (Saksi-1)

5. Bahwa benar karena ada bus berhenti kemudian Terdakwa menyalip dari sebelah kanan bus sambil menyalakan klakson, bersamaan dengan itu tiba-tiba Saksi-1 menyebrang jalan keluar dari depan bus umbul mulyo, karena jaraknya sudah sangat dekat Terdakwa tidak dapat mengendalikan sepeda motornya kemudian menabrak Saksi-1 hingga terpental 3 m kesebelah kanan/pinggir jalan dalam keadaan pingsan sedangkan Terdakwa juga terpental kedepan sebelah kanan jalan kurang lebih 20 m dan dalam keadaan pingsan.

6. Bahwa benar akibat dari kecelakaan lalu lintas tersebut Saksi korban mengalami luka kepala bengkak samping kanan ukuran 0,3 cm, mata bengkak kelopak mata kanan atas dan bawah, mulut luka robek atas kanan 3x1x1 cm dan tungkai kaki kiri patah tulang terbuka tungkai bawah, sesuai dengan Visum Et Repertum Nomor : 370/1618/X/2009 tanggal 31 Oktober 2009 dari RSU Ungaran dan ditanda tangani oleh dr. Niken W.A.

7. Bahwa setelah kecelakaan tersebut, Saksi-1 berobat ke RSU Ungaran dan dirawat selama 2 (dua) hari, karena tidak ada biaya untuk operasi kakinya Saksi-1 pulang selanjutntya berobat alternatif ke Sangkal Putung Ungaran dan istirahat selama 7 (tujuh) bulan namun saat persidangan ini Saksi-1 sudah dapat bekerja kembali sebagai petani.

8, Bahwa benar kondisi jalan saat terjadi kecelakaan cuaca cerah, jalan lurus mulus beraspal, badan jalan cukup lebar dan Terdakwa mengemudikan kendaraan dengan kecepatan antara 40 s/d 60 km /jam dan dilengkapi dengan surat-surat yang berlaku bagi kendaraannya.

9. Bahwa Terdakwa telah memberikan bantuan biaya pengobatan kepada Saksi-1 sebesar Rp 11.500.000,- (Sebelas juta lima ratus ribu rupiah).

Menimbang : Bahwa lebih dahulu Majelis akan menanggapi beberapa hal yang dikemukakan oleh Oditur Militer dalam tuntutannya dengan mengemukakan pendapat sebagai berikut :

1. Bahwa Majelis sependapat dengan Tuntutan Oditur Militer mengenai keterbuktian unsur-unsur tindak pidana yang didakwakan, selanjutnya Majelis akan membuktikan sendiri dalam putusan ini sesuai dengan fakta-fakta yang terungkap di persidangan.

2. Bahwa mengenai pidana yang dijatuhkan terhadap diri Terdakwa, Majelis akan mempertimbangkan sendiri dalam Putusannya.

(11)

Menimbang : Bahwa Terdakwa berdasarkan surat dakwaan Oditur Militer dihadapkan kedepan persidangan dengan dakwaan yang disusun secara Alternatif Subsidaritas yang terdiri dari :

DAKWAAN PRIMAIR :

1. Unsur ke-1 : “ Barang siapa ”.

2. Unsur ke-2 : “ Karena kealpaannya ”.

3. Unsur ke-3 : “ Menyebabkan orang lain luka berat ” DAKWAAN SUBSIDAIR :

1. Unsur ke-1 : “Barang siapa”.

2. Unsur ke-2 : “Karena kealpaannya”

3. Unsur ke-3 : “Menyebabkan orang lain luka-luka sedemikian rupa sehingga timbul penyakit atau halangan menjalankan pekerjaan jabatan atau pencaharian selama waktu tertentu”.

Menimbang : Bahwa sesuai dengan tertib hukum acara pidana maka terlebih dahulu Majelis akan membuktikan dakwaan Primair sesuai Pasal 360 ayat (1) KUHP.

Menimbang : Bahwa selanjutnya Majelis akan membuktikan satu persatu unsur-unsur tindak pidana dalam dakwaan Primair Pasal 360 ayat (1) KUHP yang mengandung unsur-unsur sebagai berikut :

1. Mengenai Unsur ke-1 : Barang siapa

Bahwa yang dimaksud dengan “ barang siapa “ dalam pengertian KUHP adalah orang atau badan hukum sedangkan yang dimaksud dengan orang yaitu seperti yang dimaksud dalam pasal 2 s/d pasal 9 KUHP dalam hal ini adalah semua orang WNI & WNA yang termaksud dalam syarat-syarat pasal 2 s/d pasal 9 KUHP termasuk pula Anggota Angkatan Perang (Anggota TNI).

Bahwa unsur barang siapa adalah untuk mengetahui siapa atau siapa saja orangnya yang didakwa atau akan dibertanggungjawabkan dari perbuatannya yang telah dilakukan sebagaimana dirumuskan dalam surat Dakwaan.

Bahwa dari Keterangan Terdakwa dan para Saksi di bawah sumpah dipersidangan serta barang bukti yang diajukan ke persidangan telah terungkap fakta-fakta sebagai berikut :

- Bahwa benar Terdakwa masuk menjadi anggota TNI sejak tahun 1983 melalui pendidikan Secata di Dodik Gombong, setelah lulus dilantik dengan pangkat Prada. - Bahwa benar, selanjunya Terdakwa ditugaskan di Yonif 412 / kostrad Purworejo, pada tahun 1985 dipindahkan ke kostrad 413 / Kostrad Solo dan pada tahun 1994 dipindahkan ke Bintaldam IV / Diponegoro sampai saat melakukan perbuatan nyg menjadi perkara ini dengan pangkat Kopka NRP. 540252.

(12)

- Bahwa benar dengan status kepangkatan tersebut ketika melakukan perbuatan yang didakwakan ini dan sampai saat ini masih berstatus sebagai militer aktif maka selain diberlakukan ketentuan hukum pidana militer juga dapat diberlakukan ketentuan hukum pidana umum.

- Bahwa benar selama pemeriksaan berlangsung ternyata tidak ada orang lain lagi selain Terdakwa An. Turmudi Kopka NRP 540252 yang diajukan sebagai Terdakwa yang akan di buktikan perbuatannya.

Dengan demikian Majelis berpendapat bahwa unsur ke-1 “ Barang siapa telah terpenuhi.

2. Mengenai Unsur ke-2 : Karena kealpaannya

Bahwa yang dimaksud Karena kealpaannya adalah suatu peristiwa yang terjadi / sesuatu akibat yang timbul tanpa dikehendaki oleh si Pelaku, karena si Pelaku bertindak sembrono atau kurang waspada atau kurang hati-hati, dengan perkataan lain apabila si Pelaku bertindak cermat, waspada atau hati-hati maka peristiwa atau akibat yang tidak dikehendaki itu tidak akan terjadi atau dapat dihindari.

Bahwa dari keterangan Terdakwa dan para Saksi dibawah sumpah dipersidangan serta barang bukti yang diajukan telah terungkap fakta-fakta sebagai berikut :

- Bahwa benar pada hari Kamis tanggal 22 Oktober 2009 sekira pukul 12.15 WIB, Terdakwa ijin pulang mendahului karena malamnya ada pengajian dengan menggunakan sepeda motor jenis Honda Vario warna merah Nopol : H-2214-UG.

- Bahwa benar sesampainya di Jl. Kolonel RW Sugiyanto Km 12 dekat Desa Tegal Gunung Nangka Sawit Gunung Pati Semarang (tepatnya didepan pande besi Pak Sasmito/Saksi-2) ada bus Umbul Mulyo berhenti dan menurunkan penumpang yaitu Sdr. Sukiman (Saksi-1) - Bahwa benar karena ada bus berhenti kemudian Terdakwa menyalip dari sebelah kanan bus sambil menyalakan klakson, bersamaan dengan itu tiba-tiba dari depan bus umbul mulyo Saksi-1 menyebrang jalan, karena jaraknya sudah sangat dekat Terdakwa tidak dapat mengendalikan sepeda motornya kemudian menabrak Saksi-1 hingga terpental 3 m kesebelah kanan/pinggir jalan dalam keadaan pingsan demikian juga Terdakwa.

- Bahwa benar pada saat mengemudikan sepeda motor tersebut Terdakwa dilengkapi dengan surat-surat yang berlaku bagi kendaraannya, keadaan jalan lurus beraspal, cuaca terang dan arus lalu lintas sepi.

- Bahwa benar sekiranya Terdakwa lebih berhati-hati dan waspada terhadap munculnya penyeberang jalan yang

(13)

muncul dari depan bus maka tidak akan terjadi kecelakaan, walaupun Terdakwa dalam posisi yang benar.

Dengan demikian Majelis berpendapat bahwa unsur ke-2 : “ Karena kealpaannya “ telah terpenuhi.

3. Mengenai Unsur ke-3 : Menyebabkan orang lain luka berat.

Bahwa yang dimaksud dengan luka berat adalah seperti yang tercantum dalam pasal 190 KUHP yaitu :

- Jatuh sakit atau mendapat luka yang tidak memberi harapan akan sembuh sama sekali atau yang menimbulkan bahaya maut.

- Tidak mampu secara terus menerus menjalankan tugas jabatan atau pekerjaan pencaharian.

- Kehilangan salah satu panca indra. - Mendapat cacat berat.

- Menderita sakit lumpuh.

- Terganggunya daya pikir selama empat minggu lebih. - Gugur atau matinya kandungan seseorang perempuan.

Sedangkan yang dimaksud dengan “ orang lain “ adalah orang yang selain diri Terdakwa.

Bahwa dari keterangan Terdakwa dan para Saksi dibawah sumpah dipersidangan serta barang bukti yang diajukan telah terungkap fakta-fakta sebagai berikut :

- Bahwa benar akibat kecelakaan tersebut, Saksi-1 mengalami luka kepala bengkak samping kanan ukuran 0,3 cm, mata bengkak kelopak mata kanan atas dan bawah, mulut luka robek atas kanan 3x1x1 cm dan tungkai kaki kiri patah tulang terbuka tungkai bawah sesuai VER dari RSU Ungaran Semarang No. 370/1618/X/2009 tanggal 31 Oktober 2009 yang ditanda tangani dr. Niken W. A. - Bahwa benar setelah kecelakaan tersebut, Saksi-1 berobat ke RSU Ungaran dan dirawat selama 2 (dua) hari, karena tidak ada biaya untuk operasi kakinya Saksi-1 pulang selanjutntya berobat alternatif ke Sangkal Putung Ungaran dan istirahat selama 7 (tujuh) bulan namun saat persidangan ini Saksi-1 sudah dapat bekerja kembali sebagai petani.

- Bahwa benar Saksi-1 bukan adik atau kakak maupun saudara Terdakwa tetapi orang lain.

- Bahwa benar, Saksi-1 maupun keluarganya menerima kejadian tersebut sebagai musibah dan tidak menuntut kejadian ini secara hukum.

Dengan demikian Majelis berpendapat bahwa unsur ke-3 : “ Menyebabkan orang lain luka berat “ tidak terpenuhi.

Menimbang : Bahwa oleh karena dakwaan Oditur Militer bersifat alternatif Subsidaritas, sedangkan semua unsur-unsur dalam dakwaan

(14)

Primair tidak terbukti secara sah dan meyakinkan maka dakwaan Primair tidak terbukti secara sah dan meyakinkan, oleh karena itu Terdakwa harus dibebaskan dari dakwaan Primair.

Menimbang : Bahwa oleh karena itu dakwaan Primair tidak terbukti secara sah dan meyakinkan untuk itu Majelis akan membuktikan dakwaan Subsidair.

Menimbang : Bahwa mengenai Dakwaan Subsidair, Majelis

mengemukakan pendapatnya sebagai berikut :

1. Mengenai unsur ke-1 : Barang siapa dan unsur ke-2 : Karena kealpaannya Majelis mengemukakan pendapatnya sebagai berikut

Bahwa kedua unsur ini telah dipertimbangkan dalam mempertimbangkan dakwaan Primair dan dalam pertimbangan tersebut telah terbukti maka tidak perlu dipertimbangkan lagi dan oleh Majelis telah diambil alih secara utuh dalam mempertimbangkan unsur ke satu dan kedua dakwaan Subsidair. 2. Mengenai Unsur ke-3 : Menyebabkan orang lain luka-luka sedemikian rupa sehingga timbul penyakit atau halangan menjalankan pekerjaan jabatan atau pencaharian selama waktu tertentu

Bahwa yang dimaksud dengan “Penyakit” adalah gangguan pada bagian-bagian atau organ tubuh hingga menyebabkan luka dan atau sakit, sedangkan yang dimaksud “Halangan” adalah rintangan yang dikarenakan adanya gangguan pada bagian-bagian (berupa penyakit) itu menjadikan rintangan bagi seseorang untuk melakukan pekerjaan atau pencahariannya.

Yang dimaksud “Selama waktu tertentu” adalah dalam waktu yang relatif terbatas atau tidak selamanya.

Bahwa dari keterangan Terdakwa dan para Saksi dibawah sumpah dipersidangan serta barang bukti yang diajukan telah terungkap fakta-fakta sebagai berikut :

- Bahwa benar akibat dari tertabraknya Sdr. Sukanto (Saksi-1) oleh Spm yang dikemudikan Terdakwa, Saksi-1 menderita luka di kepala bengkak samping kanan ukuran 0,3 cm, mata bengkak kelopak mata kanan atas dan bawah, mulut luka robek atas kanan 3x1x1 cm dan tungkai kaki kiri patah tulang terbuka tungkai bawah, sesuai dengan VER No. 370/1618/X/2009 tanggal 31 Oktober 2009 dari RSU Ungaran Semarang yang ditanda tangani oleh Dr. Niken W. A.

- Bahwa benar akibat luka-luka yang dideritanya tersebut, Saksi-1 tidak dapat (mendapatkan halangan) menjalankan pekerjaan dan pencaharian selama 7 (tujuh) bulan.

Dengan demikian Majelis berpendapat bahwa unsur ke-3 : “Menyebabkan orang lain luka-luka sedemikian rupa sehingga

(15)

timbul penyakit dan halangan menjalankan pekerjaan selama waktu tertentu” telah terpenuhi.

Menimbang : Bahwa berdasarkan hal-hal yang diuraikan diatas yang merupakan fakta-fakta yang diperoleh dalam persidangan, Majelis berpendapat terdapat cukup bukti yang sah dan meyakinkan bahwa Terdakwa telah melakukan tidank pidana :

Barang siapa karena kealpaannya menyebabkan orang luka-luka sedemikian rupa, sehingga timbul penyakit dan halangan menjalankan pekerjaan selama waktu tertentu

Menimbang : Bahwa Terdakwa mampu bertanggung jawab dan tidak ditemukan adanya alasan pemaaf maupun alasan pembenar pada diri Terdakwa, oleh karena Terdakwa dinyatakan bersalah maka harus dipidana.

Menimbang : Bahwa sebelum sampai pada pertimbangan terakhir dalam mengadili perkara ini Majelis ingin menilai sifat hakikat dan akibat dari sifat dan perbuatan Terdakwa serta hal-hal lain yang mempengaruhi sebagai berikut :

- Bahwa yang menyebabkan tindak pidana ini terjadi karena Terdakwa kurang hati-hati atau kurang waspada akan kemungkinan adanya penyebrang jalan yang keluar dari arah depan bus, hal ini mencerminkan Terdakwa ceroboh dalam mengemudikan kendaraan.

- Bahwa perbuatan Terdakwa tersebut di atas, seharusnya tidak perlu terjadi apalagi Terdakwa seorang anggota TNI, seharusnya menjadi contoh dan tauladan bagi masyarakat di sekelilingnya terutama dalam berkendara di jalan.

- Bahwa kesalahan ini bukan semata-mata ada pada Terdakwa tetapi juga ada pada Saksi-1 (Sdr. Sukamto). - Bahwa akibat dari perbuatan Terdakwa tersebut, membuat Saksi-1 dan keluarganya menderita walaupun sudah menerima kejadian ini sebagai musibah dan memaafkan serta tidak menuntut Terdakwa.

- Bahwa atas kesalahannya, Terdakwa telah memberi biaya pengobatan kepada keluarga korban hingga sampai saat perkara ini disidangkan hubungan Terdakwa dengan keuarga masih baik.

- Bahwa dengan demikian, hal-hal tersebut diatas dapat dijadikan alasan untuk pertimbangan yang lebih meringankan pidana yang dijatuhkan guna memenuhi keadilan sosiologis (Restorative Justice) yaitu suatu proses melalui mana si Pelaku kejahatan yang telah menyesali perbuatannya, menerima tanggung jawab atas kesalahannya kepada mereka yang dirugikan dan kepada masyarakat.

Menimbang : Bahwa tujuan Majelis tidaklah semata-mata hanya memidana orang-orang yang bersalah melakukan tindak pidana,

(16)

tetapi juga mempunyai tujuan untuk mendidik agar yang bersangkutan dapat kembali ke jalan yang benar menjadi warga negara dan Prajurit yang baik sesuai dengan falsafah Pancasila dan Sapta Marga.

Oleh karena ia sebelum Majelis menjatuhkan pidana atas diri Terdakwa dalam perkara ini perlu lebih dahulu memperhatikan hal-hal yang dapat meringankan dan memberatkan pidananya yaitu :

Hal-hal yang meringankan :

- Terdakwa telah memberi biaya pengobatan kepada keluarga Saksi-1 sebesar Rp. 11.500.000 (sebelas juta lima ratus ribu rupiah)

- Keluarga Saksi-1/korban sudah tidak menuntut dan menerima kejadian ini dengan ikhlas.

- Kesalahan bukan semata-mata ada pada Terdakwa tetapi juga ada pada Saksi-1.

Hal-hal yang memberatkan :

- Perbuatan Terdakwa membuat derita bagi orang lain (Saksi-1 dan keluarganya)

Menimbang : Bahwa berdasarkan hal-hal yang telah diuraikan diatas yaitu mengenai hal-hal yang meringankan dan juga fakta yang terungkap dalam persidangan maka menurut Majelis penjatuhan pidana bersyarat akan lebih bermanfaat untuk mendidik Terdakwa agar lebih berdisiplin dalam menjalankan tugasnya daripada Terdakwa berada dalam tahanan.

Menimbang : Bahwa setelah meneliti dan mempertimbangkan hal-hal tersebut diatas, Majelis berpendapat bahwa pidana sebagaimana tercantum pada diktum ini adalah adil dan seimbang dengan kesalahan Terdakwa

Menimbang : Bahwa oleh karena Terdakwa harus dipidana, maka ia harus dibebani membayar biaya perkara.

Menimbang : Bahwa barang-barang bukti dalam perkara ini berupa : Surat-surat :

- Foto 1 (satu) Unit kendaraan SPM Honda vario warna hitam merah, Nopol H-2214-UG tahun pembuatan 2007, tahun perakitan 2007, Nomor rangka : MH1JF12107K053045, Nomor Mesin : JF12E1052680. - Foto Copy 1 (satu) lembar STNK SPM Honda vario

warna hitam merah, Nopol H-2214-UG.

- Foto Copy 1 (satu) lembar SIM C A.n. Kopka Turmudi. - Foto Copy 1 (satu) lembar KTP A.n. Kopka Turmudi. - 2 (dua) lembar Visum Et Repertum Nomor :

370/1618/X/2009 tanggal 31 Oktober 2009.

Adalah bukti yang sejak semula merupakan kelengkapan administrasi berkas perkara maka perlu ditentukan statusnya yaitu tetap terlampir dalam berkas perkara.

(17)

Mengingat : Pasal 360 ayat (2) KUHP jo pasal 14 a KUHP dan Ketentuan perundang undangan lain yang bersangkutan.

M E N G A D I L I 1. Menyatakan :

Terdakwa TURMUDI KOPKA NRP 540252, tidak terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana sebagaimana dalam dakwaan primair.

Membebaskan ia oleh karenanya dari dakwaan tersebut.

Menyatakan Terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana :

“ Karena kealpaannya menyebabkan orang lain luka-luka sedemikian rupa, sehingga timbul penyakit dan halangan menjalankan pekerjaan selama waktu tertentu ,” sebagaimana didakwakan dalam dakwaan subsidair.

2. Memidana Terdakwa oleh karena itu dengan :

Pidana penjara selama 3 (tiga) bulan dengan masa percobaan selama 6 (enam) bulan.

Dengan perintah supaya pidana tersebut tidak usah dijalani kecuali apabila dikemudian hari ada putusan Hakim yang menentukan lain disebabkan karena Terpidana melakukan tindak pidana lain atau pelanggaran disiplin Militer yang tercantum dalam Undang-Undang Nomor 26 Tahun 1997 sebelum masa percobaannya tersebut diatas habis.

3. Menetapkan barang-barang bukti berupa : Surat-surat:

- Foto 1 (satu) Unit kendaraan SPM Honda vario warna hitam merah, Nopol H-2214-UG tahun pembuatan 2007, tahun perakitan 2007, Nomor rangka : MH1JF12107K053045, Nomor Mesin : JF12E1052680.

- Foto Copy 1 (satu) lembar STNK SPM Honda vario warna hitam merah, Nopol H-2214-UG.

- Foto Copy 1 (satu) lembar SIM C A.n. Kopka Turmudi. - Foto Copy 1 (satu) lembar KTP A.n. Kopka Turmudi.

- 2 (dua) lembar Visum Et Repertum Nomor : 370/1618/X/2009 tanggal 31 Oktober 2009.

Tetap dilekatkan dalam berkas perkara.

4. Membabankan biaya perkara kepada Terdakwa dalam perkara ini sebesar Rp10.000,- (Sepuluh Ribu Rupiah).

(18)

Demikian diputuskan pada hari ini Kamis tanggal 29 April 2010 dalam musyawarah Majelis Hakim oleh Letnan Kolonel Chk Hariyadi Eko Purnomo, S.H. NRP 33653 sebagai Hakim Ketua, serta Mayor Chk (K) Detty Suhardatinah, S.H. NRP 561645 dan Kapten Laut (KH/W) Koerniawaty S.,S.H. NRP 13712/P sebagai Hakim Anggota dan diucapkan pada hari yang sama oleh Hakim Ketua di dalam sidang yang terbuka untuk umum dengan dihadiri oleh para Hakim Anggota tersebut diatas, Oditur Militer Mayor Chk Sentot Rahadiyono, S.H. NRP 522893 dan Panitera Kapten Chk Eddy Susanto, S.H. NRP 548425 di hadapan Terdakwa dan umum.

Hakim Ketua

CAP/TTD

Hariyadi Eko Purnomo, S.H. Letnan Kolonel Chk NRP. 33653

Panitera

CAP/TTD

Eddy Susanto, S.H. Kapten Chk NRP 548425

Disalin sesuai denganaslinya oleh ; Panitera

Eddy Susanto, S.H. Kapten Chk NRP 548425

Hakim Ketua

CAP/TTD

Hariyadi Eko Purnomo, S.H. Letnan Kolonel Chk NRP. 33653 Panitera

CAP/TTD

Eddy Susanto, S.H. Kapten Chk NRP 548425

Referensi

Dokumen terkait

Metoda e.aluasi dampak yang la7im digunakan dalam studi untuk mengkaji dampak !esar dan penting usaha dan*atau kegiatan terhadap lingkungan hidup secara holistik

Para staff administrasi Program Pasca Sarjana Magister Manajemen Universitas Mercubuana yang telah banyak membantu dan mempermudah penulis dalam menyelesaikan studi di Program

(1) Pengumuman pendaftaran penerimaan calon peserta didik baru sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 ayat (1) huruf a dilakukan oleh Pemerintah Daerah Provinsi

Variabel empati merupakan salah satu dari aspek tingkat kepuasan pasien terhadap kualitas pelayanan kesehatan terhadap pasien rawat jalan tanggungan BPJS di Rumah

Zefanya Budijono 1 *, I Made Ronyastra 1 , Stefanus Soegiharto 1   1 

Pada saat mode non shoot through zero states (8 mode tradisional) maka arus pada induktor akan berkurang secara linear dan nilai tegangan induktor tidak sama

Untuk mewujudkan peranan organisme tanah tersebut perlu diikuti pemberian bahan organik ataupun pupuk sebagai sumber hara dan energi, serta pengendalian jenis dan jumlah

Dekomposisi bahan organik yang lambat, erosi tanah yang rendah, adanya pasokan C-organik dari biomassa tanaman maupun dari eksudat organisme tanah dengan diikuti tingginya