• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ekspor Impor Indonesia Jerman

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Ekspor Impor Indonesia Jerman"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

Jerman merupakan sebuah negara dengan pemerintahan berbentuk Republik

Federal yang dipimpin Presiden sebagai Kepala Negara dan Kanselir sebagai Kepala

Pemerintahan. Luas wilayah Jerman sebesar 357.022 kilometer persegi, penduduk

sekitar 82 juta, dan 16 negara bagian (lander) telah menjadi kunci kekuatan masyarakat ekonomi Eropa yang kemudian berubah menjadi Uni Eropa pada tahun

1993. Jerman merupakan kekuatan Eropa dan dunia di bidang ilmu pengetahuan,

teknologi, ekonomi, perdagangan, memiliki standar hidup yang sangat tinggi dan

sistem jaringan pengaman sosial yang sangat baik.

Indonesia adalah negara mitra global Jerman. Kedua negara menjalin

kerjasama dalam G-20 yaitu 20 negara industri dan berkembang terpenting.

Kementerian Luar Negeri Jerman memperhitungkan Indonesia sebagai negara

pemrakarsa global. Diharapkan hubungan Indonesia-Jerman tetap terjalin dengan baik

di bidang ekonomi, politik, sosial-budaya, investasi, maupun perdagangan.

2. Permasalahan

1. Bagaimanakah aktivitas ekspor-impor Indonesia Jerman serta perbandingan

nilai mata uang kedua Negara tersebut sejak tahun 2008-2013?

2. Bagaimanakah kurs mata uang Indonesia terhadap Jerman jika dikaitkan

(2)

2

BAB II PEMBAHASAN

1. Ekspor Impor Indonesia Jerman 2008-2013

Tahun Ekspor Impor Trade Balance % Pertumbuhan

2008 2,465,159,396 3,068,793,273 (603,633,877) 0.061 0.354 2009 2,326,669,088 2,373,528,170 (46,859,082) -0.060 -0.293 2010 2,984,670,615 3,006,656,359 (21,985,744) 0.220 0.211 2011 3,304,651,447 3,393,814,360 (89,162,913) 0.097 0.114 2012 3,074,975,923 4,188,549,129 (1,113,573,206) -0.075 0.190 2013 2,883,422,566 4,426,341,994 (1,542,919,428) -0.066 0.054

Tabel 1. Ekspor Impor Indonesia Jerman 2008-2013

Secara keseluruhan nilai ekspor Indonesia Jerman pada tahun 2008-2009 cukup stabil. Rata-rata nilai ekspor pada tahun 2008-2013 adalah sebesar 2,765,080,338 dengan rata-rata tingkat pertumbuhan sebesar 2.9%. Sayangnya, kestabilan nilai ekspor Indonesia ke jerman tidak diikuti oleh nilai impornya. Nilai impor dari jerman ke Indonesia selalu lebih besar daripada nilai ekspornya yang mengakibatkan Indonesia lebih banyak mengalami deficit, bahkan sejak tahun 2011 sampai 2013 nilai impor berkembang terlalu jauh dibandingkan dengan nilai ekspor dengan tingkat pertumbuhan rata-rata sebesar 14.2%.

Selain itu, terjadi ketidak cocokan antara teori dan transaksi perdagangan yang dilakukan oleh Indonesia. Terlihat pada gambar 1, terjadi flukstuasi nilai tukar Rupiah terhadap Euro, sejak tahun 2008 hingga pertengahan tahun 2010 rupiah mengalami apresiasi terhadap Euro. Pada periode tersebut Indonesia menaikan kemampuan ekspornya dan menaikkan kemampuan impornya. Meskipun impor yang dilakukan Indonesia tetap lebih besar dibandingkan dengan ekspor.

Gambar 1. Ekspor Impor Indonesia Jerman 2008-2013

(Source: Statisitik perdagangan luar negeri impor Indonesia Jerman)

2008 2009 2010 2011 2012 2013

Ekspor

Impor

(3)

3 Sedangkan pada tahun 2012 sampai pada tahun 2013 dimana rupiah mengalami depresiasi, Indonesia lebih banyak melakukan impor dari pada ekspor. Padahal berdasarkan teori, seharusnya nilai ekspor terus meningkat untuk meraih keuntungan yang lebih besar dan mengurangi impor untuk meminimalisir pengeluaran. Pada tahun 2013 Rupiah mengalami depresiasi terhadap Euro sebesar 23,84% jika dibangkan dengan tahun sebelumnnya, ekspor Indonesia malah menurun sebesar 6,6% dan impor meningkat sebesar 5,4%. Dimana seharusnya secara teori pertumbuhan nilai ekspor akan meningkat dan pertumbuhan nilai impor sebaliknya akan menurun.

Tabel 2. Prediksi nilai tukar rupiah terhadap Euro berdasarkan teori PurchasePower parity

(4)

4

2. Defisit Indonesia

Indonesia lebih banyak mengalami kerugian dalam perdagangan bebas karena Indonesia lebih banyak mengekspor sumber daya alam (bahan metah) dibandingkan manufaktur. Hal ini membuat Indonesia kurang mendapat nilai lebih dalam perdagangan bebas.

(5)

5

3. Ketergantungan Indonesia Terhadap Komodiatas Impor Jerman

Ketergantungan indonesia terhadap komoditas impor Jerman dapat dilihat pada Gambar 1. secara keseluruhan impor menjadi dominasi dari grafik tersebut setiap tahunnya. Ketergantungan ini mempengaruhi konsumen terhadap produk impor, ketimbang produk dalam negeri dan sebagian konsumen di Indonesia masih impor minded, menganggap bahwa produk dalam negeri rendah kualitasnya ketimbang produk luar negeri. Kebijakan impor telah menjadi komoditas politik dan keuntungan personal. Tidak sedikit masuknya barang impor akibat permainan di kalangan elit. Padahal kondisi tersebut merugikan industri dalam negeri serta konsumen Indonesia.

Gambar. Komoditi Impor Barang Jerman ke Indonesia tahun 2008-2012 (Source: Statisitik perdagangan luar negeri impor Indonesia Jerman)

(6)

6 Komoditas peralatan telekomunikasi menjadi penyumbang terbesar kedua untuk indonesia. Hal ini karena jerman merupakan negara maju dalam penggunaan teknologi yang ramah lingkungan dan dapat ditunjukkan dengan adanya perusahaan-perusahaan telekomunikasi jerman yang berada di Indonesia seperti perusahaan-perusahaan siemens, T-mobile dan lain-lain. Komoditas peralat mesin juga merupakan komoditas yang terbesar yang diimpor oleh indonesia dari jerman.

Jerman sebagai negara yang memiliki potensial yang sangat besar dalam memproduksi manufaktur daripada indonesia menjadi alasan mengapa komoditas ini sangat besar impornya. Keterbatasan indonesia dalam memproduksi mesin dan barang manufaktur ini lah yang menjadi penyebab indonesia mengimpor komoditas tersebut dari jerman, selain itu kualitas produk yang dimiliki jerman lebih baik daripada negara lain.

(7)

7

BAB III PENUTUP 1. Kesimpulan

Dapat disimpulkan dari hasil pembahasan neraca perdagangan Indonesia yang selalu mengalami defisit menunjukkan bahwa Indonesia belum siap untuk menghadapi pasar persaingan bebas. Ketidaksiapan ini dapat dilihat dari rendahnya kualitas produk yang dihasilkan oleh Indonesia. Sehingga barang tersebut belum mampu bersaingan dengan produk dari luar.

Selain itu, kondisi industri manufaktur di Indonesia belum mendukung secara kualitas atau belum memenuhi persyaratan perdagangan bebas karena kurang kesiapan infrastruktur, produktivitas yang rendah, bunga kredit yang tinggi, biaya transportasi yang tinggi, Kesiapan Sumber Daya Manusia (SDM) di Indonesia. Faktor utamanya, Indonesia belum mampu memenuhi kebutuhan barang modal, sehingga untuk memenuhinya Indonesia harus impor barang dari luar termasuk Jerman.

2. Saran

Indonesia perlu mempersiapkan diri untuk mengembangkan industri manufaktur dalam negeri dan untuk menekan impor barang modal dapat dilakukan dengan berbagai strategi yang memperkuat industri dan fokus pada pengembangan sektor hulu seperti indutri manufaktur maka indonesia akan mampu memenuhi permintaan dalam negeri dengan produk dalam negeri.

Gambar

Tabel 1. Ekspor Impor Indonesia Jerman 2008-2013
Tabel 2. Prediksi nilai tukar rupiah terhadap Euro  berdasarkan teori PurchasePower parity
Gambar. Komoditi Impor Barang Jerman ke Indonesia tahun 2008-2012 (Source: Statisitik perdagangan luar negeri impor Indonesia Jerman)

Referensi

Dokumen terkait

Untuk perancangan perangkat lunak, sistem informasi ini terdiri dari rancangan antar muka yang akan menggambarkan rancangan tampilan yang akan diimplementasikan pada

Selain itu juga dapat menambah wawasan bidang studi teknik pertambangan dalam bentuk penelitian praktis dilapangan mengenai analisis dan kajian tingkat keberhasilan reklamasi

Jumlah air yang perlu di tambahkan untuk pencampuran castable adalah salah satu hal yang sangat penting dalam instalasi atau pemasangan refractory, khususnya untuk tipe Low

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis mencoba menggali lebih dalam mengenai karakteristik permukiman yang terjadi pada masyarakat petani garam di Desa Pinggir

RSIA KENARI GRAHA MEDIKA Dapat memberikan pelayanan Rawat Inap tidak hanya untuk Ibu dan Anak tetapi juga untuk Laki - Laki dan Perempuan Dewasa (selain kasus kebidanan) RS ABDI

sangat dipercaya dalam memeriksa kehamilan.Data Puskesmas Pal IV Pijorkoling Wilayah Desa Labuhan Labo Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara jumlah ibu hamil 621 jiwa

Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1983 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1983

Pemesanan Edit Produk Pemesanan Member Login Admin Admin Logout <<include>> Beranda Produk Shopping card Guestbook Registrasi Bantuan Non Member