• Tidak ada hasil yang ditemukan

Macam Macam Pendekatan dalam Pembelajara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Macam Macam Pendekatan dalam Pembelajara"

Copied!
63
0
0

Teks penuh

(1)

Pendekatan

Pembelajaran

(2)

Pengertian pendekatan

pembelajaran

Istilah pendekatan berasal dari bahasa Inggris “approach”

Dalam pengajaran, approach diartikan sebagai “a way of

(3)

Pendekatan berarti seperangkat asumsi mengenai cara belajar-mengajar.

Pendekatan dipilih berdasarkan model dan strategi yang sudah ditetapkan.

Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita

(4)

Pendekatan

pembelajaran

Student

Centered

Approach

(5)

Fungsi Pendekatan

dalam Pembelajaran

Sebagai pedoman umum dalam menyusun langkah-langkah

metode pembelajaran yang akan digunakan

Memberikan garis-garis rujukan untuk perancangan

pembelajaran

Menilai hasil-hasil pembelajaran yang telah dicapai

Mendiaknosis masalah-masalah belajar yang timbul

Menilai hasil penelitian dan pengembangan yang telah

(6)

Macam-macam Pendekatan

dalam Pembelajaran

o Konstruktivisme

o CTL

o RME

o Problem Solving

o Open-Ended

o Problem Posing

o Tematik

(7)

Pengertian Konstruktivisme

Pendekatan konstruktivisme merupakan

(8)

Prinsip-prinsip pembelajaran

konstruktivisme menurut Suparno

Pengetahuan dibangun oleh siswa secara aktif

Tekanan dalam proses pembelajaran terletak pada siswa

Mengajar adalah proses membantu siswa

Tekanan dalam proses belajar lebih pada proses bukan

pada hasil akhir

Kurikulum menekan pada orientasi siswa

(9)

Ciri-ciri pendekatan kontruktivisme

menurut Suparno

- Belajar berarti membentuk makna

- Belajar bukanlah kegiatan mengumpulkan fakta, melainkan lebih sebagai

perkembangan pemikiran dengan membuat pengertian baru

(10)

• Mendorong siswa berfikir kreatif dan imajinatif

• Memberi kesempatan kepada siswa untuk mencoba gagasan baru

• Mendorong siswa untuk memikirkan perubahan gagasan mereka

• Memberikan lingkungan belajar yang kondusif yang mendukung siswa

(11)

Kelebihan pembelajaran

Konstruktivisme

• Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengungkapkan gagasan secara eksplisit dengan menggunakan bahasa siswa sendiri

(12)

Kekurangan pembelajaran

konstruktivisme

• Terjadinya miskonsepsi

(13)

o

Kontekstual/Contextual Teaching

and Learning (CTL)

 merupakan pendekatan yang membantu

guru mengaitkan antara materi yang

diajarkanya dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang

dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota

(14)

5 bentuk belajar dalam pengajaran

kontekstual adalah:

(15)

Hal-hal yang perlu diperhatikan

dalam pendekatan kontekstual

Guru yang berwawasan

Materi dalam pembelajaran

Strategi, metode, dan teknik belajar dan

(16)

Media pendidikan

Fasilitas

Kancah pembelajaran

Penilaian

(17)

Karakteristik pembelajaran CTL

• Kerjasama

• Saling menunjang • Menyenangkan

• Belajar dengan bergairah • Pembelajaran terintegrasi

(18)

• Siswa aktif

• Sharing dengan teman • Siswa kritis guru kreatif

• Dinding dan lorong-lorong penuh dengan hasil kerja siswa, peta-peta, gambar,

artikel, humor dan lain-lain.

(19)

Kelebihan pendekatan

kontekstual

Pembelajaran menjadi lebih bermakna

dan riil

Pembelajaran lebih produktif dan mampu

(20)

Kelemahan pendekatan

kontekstual

- Guru lebih intensif dalam membimbing - Guru memberikan kesempatan kepada

siswa untuk menemukan atau

menerapkan sendiri ide–ide dan mengajak siswa agar dengan menyadari dan

(21)

o

Realistik/Realistic Mathematics

Education (RME)

RME dikembangkan oleh Hans Frudenthal di Belanda.

RME adalah pendekatan pembelajaran yang menggunakan masalah sehari-hari sebagai sumber inspirasi dalam

(22)

Tujuan pendekatan Realistik

(RME)

Menjadikan matematika lebih

menarik,relevan dan bermakna,tidak terlalu formal dan tidak terlalu abstrak.

Mempertimbangkan tingkat kemampuan

(23)

Menekankan belajar matematika “learning

by doing”.

Memfasilitasi penyelesaian masalah

matematika tanpa menggunakan penyelesaian yang baku.

Menggunakan konteks sebagai titik awal

(24)

Tiga prinsip kunci dalam pendekatan

realistik menurut Gravemeijer adalah:

• Penemuan kembali secara terbimbing/ matematika secara progresif

• Didaktif yang bersifat fenomena

(25)

Karakteristik pendekatan

Realistik

Menurut Grafemeijer (dalam fitri, 2007: 13) ada 5 karakteristik pembelajaran

matematika realistik, yaitu sebagai berikut:

(26)

Menggunakan kontribusi siswa

Interaktivitas

Terintegrasi dengan topik pembelajaran

(27)

Kelebihan pembelajaran

realistik

- Pelajaran menjadi cukup menyenangkan bagi siswa dan suasana tegang tidak

tampak

(28)

- Alat peraga adalah benda yang berada di sekitar, sehingga mudah didapatkan.

- Guru ditantang untuk mempelajari bahan. - Guru menjadi lebih kreatif membuat alat

peraga.

(29)

Kelemahan pembelajaran

matematika realistik

Sulit diterapkan dalam suatu kelas yang

besar(40- 45 orang).

Dibutuhkan waktu yang lama untuk

memahami materi pelajaran.

Siswa yang mempunyai kecerdasan

(30)

o

Problem Solving

Menurut Polya (1973) terdapat empat langkah pokok memecahkan suatu

masalah, yaitu :

(31)

• Merencanakan Penyelesaiannya (The Vising a Plan)

• Menyelesaikan masalah sesuai rencana (Carring out The Plan)

(32)

Karakteristik khusus pendekatan

pemecahan masalah (dalam Taplin,

2000):

Adanya interaksi antar siswa dan interaksi

guru dan siswa.

Adanya dialog matematis dan konsensus

(33)

Guru menyediakan informasi yang cukup

mengenai masalah, dan siswa

mengklarifikasi, menginterpretasi, dan mencoba mengkonstruksi

penyelesaiannya.

Guru membimbing, melatih dan

menanyakan dengan

(34)

Guru menerima jawaban ya-tidak bukan

untuk mengevaluasi.

guru mengetahui kapan campur tangan

dan kapan mundur membiarkan siswa menggunakan caranya sendiri.

(35)

Pendekatan problem posing ternyata sesuai dengan salah satu teori tentang berpikir matematis.

Berpikir matematis terdiri atas beberapa komponen, yaitu:

•Memahami masalah atau perkara

(36)

• Menemukan kekeliruan yang ada • Meminimumkan pembilangan

• Meminimumkan tulis-menulis dalam perhitungan

• Gigih dalam mencari strategi pemecahan masalah

(37)

o

Pendekatan Open-Ended

Menurut Suherman dkk (2003; 123) problem yang diformulasikan memiliki multijawaban yang benar disebut

(38)

Kelebihan pendekatan Open–

Ended:

- Siswa memiliki kesempatan untuk berpartisipasi secara lebih aktif

- Siswa memiliki kesempatan lebih banyak menerapkan pengetahuan serta

(39)

- Siswa dari kelompok lemah sekalipun tetap memiliki kesempatan untuk mengekspresikan penyelesaian masalah yang diberikan

dengan cara mereka sendiri

- Siswa terdorong untuk membiasakan diri

memberikan bukti atas jawaban yang mereka berikan

- Siswa memiliki banyak pengalaman, baik

(40)

Kelemahan Pendekatan Open–

Ended:

Sulit membuat atau menyajikan situasi

masalah matematika yang bermakna bagi siswa.

Mengemukakan masalah yang langsung

dapat dipahamai siswa sangat sulit

sehingga banyak siswa yang mengalami kesulitan bagaimana merespon

(41)

Karena jawaban bersifat bebas, siswa

dengan kemampuan tinggi bisa merasa ragu atau mencemaskan jawaban

mereka.

Mungkin ada sebagian siswa yang

(42)

o

Problem Posing

Problem posing merupakan

(43)

Stoyanova (1996) dalam Abdussakir

mengklasifikasikan informasi atau situasi problem posing menjadi 3, yaitu :

1.situasi problem posing yang bebas

(44)

Pedoman pelaksanaan problem posing menurut Suryanto (1998) dalam Siregar (2011) :

•Problem posing dilakukan sebelum, selama, atau sesudah penyelesaian masalah matematika.

(45)

• Agar kemampuan problem posing siswa berkembang dari situasi yang telah

disediakan, maka sebaiknya guru

menyediakan situasi yang cukup dekat bagi siswa

(46)

o

Tematik

Pembelajaran tematik merupakan suatu proses untuk mengaitkan dan

memadukan materi ajar dalam suatu

mata pelajaran atau antar mata pelajaran dengan semua aspek perkembangan

(47)

Karakteristik Pembelajaran

Tematik

Pembelajaran tematik berpusat pada

siswa (student centered).

Pembelajaran tematik dapat memberikan

pengalaman langsung kepada siswa (direct experiences).

Dalam pembelajaran tematik pemisahan

(48)

Pembelajaran tematik menyajikan

konsep-konsep dari berbagai mata pelajaran dalam suatu proses

pembelajaran.

Pembelajaran tematik bersikap luwes

(fleksibel)

Hasil pembelajaran dapat berkembang

(49)

Kelebihan

Pembelajaran Tematik

• Pembelajaran tematik menuntut tersedianya peran guru yang memiliki pengetahuan dan wawasan yang luas, kreatifitas tinggi, dsb. • Pembelajaran tematik termasuk memiliki

peluang untuk mengembangkan kreatifitas

(50)

• Pembelajaran tematik memerlukan bahan bacaan atau sumber informasi yang

cukup banyak dan berguna seperti yang dapat menunjang dan memperkaya serta mempermudah pengembangan wawasan dan pengetahuan yang diperlukan.

• Pembelajaran tematik memerlukan jenis kurikulum yang terbuka untuk

(51)

• Pembelajaran tematik membutuhkan system penilaian dan pengukuran

(objek, indicator, dan prosedur) yang terpadu.

• Pembelajaran tematik cenderung mengakibatkan penghilangan

(52)

Manfaat Pembelajaran Tematik

• Dengan menggabungkan berbagai mata

pelajaran akan terjadi penghematan karena tumpang tindih materi dapat dikurangi bahkan dihilangkan

• Siswa dapat melihat hubungan-hubungan yang bermakna sebab materi pembelajaran lebih

berperan sebagai sarana atau alat dari pada tujuan akhir itu sendiri.

(53)

• kemungkinan pembelajaran yang

terpisah-pisah sedikit sekali terjadi, karena siswa dilengkapi dengan pengalaman

belajar yang lebih tematik.

• pembelajran tematik memberikan penerapan-penerapan dunia nyata sehingga dapat mempertinggi

(54)

• Dengan pemanduan pembelajaran antar mata pelajaran diharapkan penguasan matri pembelajaran akan semakin

meningkat.

• pengalaman belajar antar mata pelajaran sangat positif untuk membentuk

pendekatan menyeluruh pembelajaran terhadap ilmu pengetahuan.

(55)

• Pembelajaran tematik membantu menciptakan struktur kognitif.

• melalui pembelajaran tematik terjadi

kerjasama yang lebih meningakat antara para guru, para siswa, guru-siswa dan

(56)

Model-Model Pembelajaran

Tematik

Ditinjau dari cara memadukan konsep, keterampilan, topic dan unit tematisnya,

Forgaty (1991) mengemukakan bahwa ada sepuluh cara atau model dalam

merencanakan pembelajaran tematik : •Model penggalan (fragmented).

(57)

• Model urutan / rangkaian (Sequenced) • Model bagian (Shared)

• Model jarring laba-laba (Webbed) • Model galur (Thereaded)

• Model ketematikan (Integrated) • Model celupan (Immerrsed)

(58)

Kelemahan

Pembelajaran Tematik

Kelemahan pembelajaran tematik terjadi apabila

(59)

o

Pendekatan Saintific

Proses pembelajaran pada Kurikulum

2013 untuk semua jenjang dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan

(60)

Tujuan Pembelajaran Saintific

• untuk meningkatkan kemampuan intelek, khususnya kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa.

(61)

• terciptanya kondisi pembelajaran

dimana siswa merasa bahwa belajar itu merupakan suatu kebutuhan.

• diperolehnya hasil belajar yang tinggi. • untuk melatih siswa dalam

mengomunikasikan ide-ide, khususnya dalam menulis artikel ilmiah

(62)

Prinsip pendekatan sientific:

• pembelajaran berpusat pada siswa.

• pembelajaran memberikan kesempatan pada siswa untuk mempelajari,

menganalisis, menyimpulkan konsep, pengetahuan, dan prinsip.

• pembelajaran mendorong terjadinya

(63)

Referensi

Dokumen terkait

agroindustri mengaku bahwa modal yang digunakan untuk biaya produksi bersal dari pribadi, dengan alasan lebih baik menggunakan modal sendiri walaupun cukup dalam arti

(2015) juga menyatakan bahwa model pembelajaran berbasismasalah berbantuan media komputer berpengaruh terhadap kemampuan berpikir kritis siswa karena, selama proses

Tonsilektomi secara Diseksi ini umumnya dilakukan pada penderita dengan dugaan jaringan tonsil sudah mengadakan perlengketan dengan jaringan sekitarnya sehingga

Namun masih terdapat dengan nilai terendah yaitu indikator beda dengan organisasi lain, sehingga dapat disimpulkan secara umum bahwa responden (karyawan) setuju

hlm.. demikian apa yang sebenarnya dipelajari dan dipahami tidak pernah dicapai oleh siswa. 2) Penilaian yang diberikan dalam strategi pembelajaran kooperatif

Berdasarkan analisis data, hasil persentase tingkat keberhasilan servis yang ditinjau dari Jenis kegagalan pada keseluruhan servis yang dicapai atlet tenis lapangan

Health Behaviors and Risk Factors Associated with Chronic Kidney Disease in Korean Patients with Diabetes: The Fourth Korean National Health and Nutritional Examination

Standar Kompetensi : Mahasiswa mampu membangun sebuah simulator 3D dengan memanfaatkan metode-metode pada Pemrograman Grafis.. Kompetensi Dasar : Mahasiswa mampu