Pendekatan
Pembelajaran
Pengertian pendekatan
pembelajaran
Istilah pendekatan berasal dari bahasa Inggris “approach”
Dalam pengajaran, approach diartikan sebagai “a way of
Pendekatan berarti seperangkat asumsi mengenai cara belajar-mengajar.
Pendekatan dipilih berdasarkan model dan strategi yang sudah ditetapkan.
Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita
Pendekatan
pembelajaran
Student
Centered
Approach
Fungsi Pendekatan
dalam Pembelajaran
Sebagai pedoman umum dalam menyusun langkah-langkah
metode pembelajaran yang akan digunakan
Memberikan garis-garis rujukan untuk perancangan
pembelajaran
Menilai hasil-hasil pembelajaran yang telah dicapai
Mendiaknosis masalah-masalah belajar yang timbul
Menilai hasil penelitian dan pengembangan yang telah
Macam-macam Pendekatan
dalam Pembelajaran
o Konstruktivisme
o CTL
o RME
o Problem Solving
o Open-Ended
o Problem Posing
o Tematik
Pengertian Konstruktivisme
Pendekatan konstruktivisme merupakan
Prinsip-prinsip pembelajaran
konstruktivisme menurut Suparno
Pengetahuan dibangun oleh siswa secara aktif
Tekanan dalam proses pembelajaran terletak pada siswa
Mengajar adalah proses membantu siswa
Tekanan dalam proses belajar lebih pada proses bukan
pada hasil akhir
Kurikulum menekan pada orientasi siswa
Ciri-ciri pendekatan kontruktivisme
menurut Suparno
- Belajar berarti membentuk makna
- Belajar bukanlah kegiatan mengumpulkan fakta, melainkan lebih sebagai
perkembangan pemikiran dengan membuat pengertian baru
• Mendorong siswa berfikir kreatif dan imajinatif
• Memberi kesempatan kepada siswa untuk mencoba gagasan baru
• Mendorong siswa untuk memikirkan perubahan gagasan mereka
• Memberikan lingkungan belajar yang kondusif yang mendukung siswa
Kelebihan pembelajaran
Konstruktivisme
• Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengungkapkan gagasan secara eksplisit dengan menggunakan bahasa siswa sendiri
Kekurangan pembelajaran
konstruktivisme
• Terjadinya miskonsepsi
o
Kontekstual/Contextual Teaching
and Learning (CTL)
merupakan pendekatan yang membantu
guru mengaitkan antara materi yang
diajarkanya dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang
dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota
5 bentuk belajar dalam pengajaran
kontekstual adalah:
Hal-hal yang perlu diperhatikan
dalam pendekatan kontekstual
Guru yang berwawasan
Materi dalam pembelajaran
Strategi, metode, dan teknik belajar dan
Media pendidikan
Fasilitas
Kancah pembelajaran
Penilaian
Karakteristik pembelajaran CTL
• Kerjasama
• Saling menunjang • Menyenangkan
• Belajar dengan bergairah • Pembelajaran terintegrasi
• Siswa aktif
• Sharing dengan teman • Siswa kritis guru kreatif
• Dinding dan lorong-lorong penuh dengan hasil kerja siswa, peta-peta, gambar,
artikel, humor dan lain-lain.
Kelebihan pendekatan
kontekstual
Pembelajaran menjadi lebih bermakna
dan riil
Pembelajaran lebih produktif dan mampu
Kelemahan pendekatan
kontekstual
- Guru lebih intensif dalam membimbing - Guru memberikan kesempatan kepada
siswa untuk menemukan atau
menerapkan sendiri ide–ide dan mengajak siswa agar dengan menyadari dan
o
Realistik/Realistic Mathematics
Education (RME)
RME dikembangkan oleh Hans Frudenthal di Belanda.
RME adalah pendekatan pembelajaran yang menggunakan masalah sehari-hari sebagai sumber inspirasi dalam
Tujuan pendekatan Realistik
(RME)
Menjadikan matematika lebih
menarik,relevan dan bermakna,tidak terlalu formal dan tidak terlalu abstrak.
Mempertimbangkan tingkat kemampuan
Menekankan belajar matematika “learning
by doing”.
Memfasilitasi penyelesaian masalah
matematika tanpa menggunakan penyelesaian yang baku.
Menggunakan konteks sebagai titik awal
Tiga prinsip kunci dalam pendekatan
realistik menurut Gravemeijer adalah:
• Penemuan kembali secara terbimbing/ matematika secara progresif
• Didaktif yang bersifat fenomena
Karakteristik pendekatan
Realistik
Menurut Grafemeijer (dalam fitri, 2007: 13) ada 5 karakteristik pembelajaran
matematika realistik, yaitu sebagai berikut:
Menggunakan kontribusi siswa
Interaktivitas
Terintegrasi dengan topik pembelajaran
Kelebihan pembelajaran
realistik
- Pelajaran menjadi cukup menyenangkan bagi siswa dan suasana tegang tidak
tampak
- Alat peraga adalah benda yang berada di sekitar, sehingga mudah didapatkan.
- Guru ditantang untuk mempelajari bahan. - Guru menjadi lebih kreatif membuat alat
peraga.
Kelemahan pembelajaran
matematika realistik
Sulit diterapkan dalam suatu kelas yang
besar(40- 45 orang).
Dibutuhkan waktu yang lama untuk
memahami materi pelajaran.
Siswa yang mempunyai kecerdasan
o
Problem Solving
Menurut Polya (1973) terdapat empat langkah pokok memecahkan suatu
masalah, yaitu :
• Merencanakan Penyelesaiannya (The Vising a Plan)
• Menyelesaikan masalah sesuai rencana (Carring out The Plan)
Karakteristik khusus pendekatan
pemecahan masalah (dalam Taplin,
2000):
Adanya interaksi antar siswa dan interaksi
guru dan siswa.
Adanya dialog matematis dan konsensus
Guru menyediakan informasi yang cukup
mengenai masalah, dan siswa
mengklarifikasi, menginterpretasi, dan mencoba mengkonstruksi
penyelesaiannya.
Guru membimbing, melatih dan
menanyakan dengan
Guru menerima jawaban ya-tidak bukan
untuk mengevaluasi.
guru mengetahui kapan campur tangan
dan kapan mundur membiarkan siswa menggunakan caranya sendiri.
Pendekatan problem posing ternyata sesuai dengan salah satu teori tentang berpikir matematis.
Berpikir matematis terdiri atas beberapa komponen, yaitu:
•Memahami masalah atau perkara
• Menemukan kekeliruan yang ada • Meminimumkan pembilangan
• Meminimumkan tulis-menulis dalam perhitungan
• Gigih dalam mencari strategi pemecahan masalah
o
Pendekatan Open-Ended
Menurut Suherman dkk (2003; 123) problem yang diformulasikan memiliki multijawaban yang benar disebut
Kelebihan pendekatan Open–
Ended:
- Siswa memiliki kesempatan untuk berpartisipasi secara lebih aktif
- Siswa memiliki kesempatan lebih banyak menerapkan pengetahuan serta
- Siswa dari kelompok lemah sekalipun tetap memiliki kesempatan untuk mengekspresikan penyelesaian masalah yang diberikan
dengan cara mereka sendiri
- Siswa terdorong untuk membiasakan diri
memberikan bukti atas jawaban yang mereka berikan
- Siswa memiliki banyak pengalaman, baik
Kelemahan Pendekatan Open–
Ended:
Sulit membuat atau menyajikan situasi
masalah matematika yang bermakna bagi siswa.
Mengemukakan masalah yang langsung
dapat dipahamai siswa sangat sulit
sehingga banyak siswa yang mengalami kesulitan bagaimana merespon
Karena jawaban bersifat bebas, siswa
dengan kemampuan tinggi bisa merasa ragu atau mencemaskan jawaban
mereka.
Mungkin ada sebagian siswa yang
o
Problem Posing
Problem posing merupakan
Stoyanova (1996) dalam Abdussakir
mengklasifikasikan informasi atau situasi problem posing menjadi 3, yaitu :
1.situasi problem posing yang bebas
Pedoman pelaksanaan problem posing menurut Suryanto (1998) dalam Siregar (2011) :
•Problem posing dilakukan sebelum, selama, atau sesudah penyelesaian masalah matematika.
• Agar kemampuan problem posing siswa berkembang dari situasi yang telah
disediakan, maka sebaiknya guru
menyediakan situasi yang cukup dekat bagi siswa
o
Tematik
Pembelajaran tematik merupakan suatu proses untuk mengaitkan dan
memadukan materi ajar dalam suatu
mata pelajaran atau antar mata pelajaran dengan semua aspek perkembangan
Karakteristik Pembelajaran
Tematik
Pembelajaran tematik berpusat pada
siswa (student centered).
Pembelajaran tematik dapat memberikan
pengalaman langsung kepada siswa (direct experiences).
Dalam pembelajaran tematik pemisahan
Pembelajaran tematik menyajikan
konsep-konsep dari berbagai mata pelajaran dalam suatu proses
pembelajaran.
Pembelajaran tematik bersikap luwes
(fleksibel)
Hasil pembelajaran dapat berkembang
Kelebihan
Pembelajaran Tematik
• Pembelajaran tematik menuntut tersedianya peran guru yang memiliki pengetahuan dan wawasan yang luas, kreatifitas tinggi, dsb. • Pembelajaran tematik termasuk memiliki
peluang untuk mengembangkan kreatifitas
• Pembelajaran tematik memerlukan bahan bacaan atau sumber informasi yang
cukup banyak dan berguna seperti yang dapat menunjang dan memperkaya serta mempermudah pengembangan wawasan dan pengetahuan yang diperlukan.
• Pembelajaran tematik memerlukan jenis kurikulum yang terbuka untuk
• Pembelajaran tematik membutuhkan system penilaian dan pengukuran
(objek, indicator, dan prosedur) yang terpadu.
• Pembelajaran tematik cenderung mengakibatkan penghilangan
Manfaat Pembelajaran Tematik
• Dengan menggabungkan berbagai mata
pelajaran akan terjadi penghematan karena tumpang tindih materi dapat dikurangi bahkan dihilangkan
• Siswa dapat melihat hubungan-hubungan yang bermakna sebab materi pembelajaran lebih
berperan sebagai sarana atau alat dari pada tujuan akhir itu sendiri.
• kemungkinan pembelajaran yang
terpisah-pisah sedikit sekali terjadi, karena siswa dilengkapi dengan pengalaman
belajar yang lebih tematik.
• pembelajran tematik memberikan penerapan-penerapan dunia nyata sehingga dapat mempertinggi
• Dengan pemanduan pembelajaran antar mata pelajaran diharapkan penguasan matri pembelajaran akan semakin
meningkat.
• pengalaman belajar antar mata pelajaran sangat positif untuk membentuk
pendekatan menyeluruh pembelajaran terhadap ilmu pengetahuan.
• Pembelajaran tematik membantu menciptakan struktur kognitif.
• melalui pembelajaran tematik terjadi
kerjasama yang lebih meningakat antara para guru, para siswa, guru-siswa dan
Model-Model Pembelajaran
Tematik
Ditinjau dari cara memadukan konsep, keterampilan, topic dan unit tematisnya,
Forgaty (1991) mengemukakan bahwa ada sepuluh cara atau model dalam
merencanakan pembelajaran tematik : •Model penggalan (fragmented).
• Model urutan / rangkaian (Sequenced) • Model bagian (Shared)
• Model jarring laba-laba (Webbed) • Model galur (Thereaded)
• Model ketematikan (Integrated) • Model celupan (Immerrsed)
Kelemahan
Pembelajaran Tematik
Kelemahan pembelajaran tematik terjadi apabila
o
Pendekatan Saintific
Proses pembelajaran pada Kurikulum
2013 untuk semua jenjang dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan
Tujuan Pembelajaran Saintific
• untuk meningkatkan kemampuan intelek, khususnya kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa.
• terciptanya kondisi pembelajaran
dimana siswa merasa bahwa belajar itu merupakan suatu kebutuhan.
• diperolehnya hasil belajar yang tinggi. • untuk melatih siswa dalam
mengomunikasikan ide-ide, khususnya dalam menulis artikel ilmiah
Prinsip pendekatan sientific:
• pembelajaran berpusat pada siswa.
• pembelajaran memberikan kesempatan pada siswa untuk mempelajari,
menganalisis, menyimpulkan konsep, pengetahuan, dan prinsip.
• pembelajaran mendorong terjadinya