• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan Paparan Gas Karbon Monoksida (CO) dengan Tekanan Darah pada Pekerja Perparkiran Sun Plaza Medan Tahun 2017

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Hubungan Paparan Gas Karbon Monoksida (CO) dengan Tekanan Darah pada Pekerja Perparkiran Sun Plaza Medan Tahun 2017"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi keselamatan dan kesehatan tenaga kerja melalui upaya pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja (PP RI No. 50 Tahun 2012). Keselamatan dan Kesehatan Kerja mengandung nilai perlindungan tenaga kerja dari kecelakaan atau penyakit akibat kerja. Dalam undang-undang nomor 36 tahun 2009 pasal 164 mengenai kesehatan kerja dijelaskan bahwa upaya kesehatan kerja ditujukan untuk melindungi pekerja agar hidup sehat dan terbebas dari gangguan kesehatan serta pengaruh buruk yang diakibatkan oleh pekerjaan.

(2)

kimia, (c) faktor biologi, (d) faktor ergonomi dan (e) faktor psikologis (Santoso, 2004).

Salah satu kondisi lingkungan kerja yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan bagi pekerjanya adalah lingkungan kerja yang terpapar oleh gas karbon monoksida (CO). Gas tersebut merupakan racun yang berasal dari mesin berbahan bakar bensin, selain itu gas CO dapat pula terbentuk dari proses industri (Saputra, 2009). Konsentrasi tinggi gas karbon monoksida dalam darah seseorang dalam hitungan menit dapat menyebabkan distress pernapasan dan kematian. Dilaporkan banyak terjadi keracunan gas CO setiap tahunnya berupa kasus kematian, baik keracunan karna kecelakaan atau bahkan dijadikan salah satu metode bunuh diri dan pembunuhan, di dalam rumah atau garasi mobil maupun pencemaran udara oleh gas buang industri. Di dunia diperkirakan 1.500 orang mati setiap tahunnya karena gas CO (Depkes RI,2009).

Pencemaran udara sebagian besar muncul karena adanya proses pembakaran. Adapun pengertian dari pembakaran adalah proses oksidasi yang cepat suatu bahan bakar dan pembakaran yang komplit hanya mungkin terjadi jika ada oksigen yang cukup. Tujuan dari pembakaran yang baik adalah melepaskan seluruh panas yang terdapat dalam bahan bakar. Hal ini dilakukan dengan pengontrolan “tiga T” pembakaran yaitu temperature atau suhu yang cukup tinggi

(3)

mengakibatkan tidak terbakarnya bahan bakar dan terbentuknya karbon monoksida (Anggraeni, 2009).

Komponen utama bahan bakar fosil, yang beberapa di antaranya digunakansebagai bahan bakar kendaraan bermotor adalah hidrogen (H) dan karbon (C). Pada pembakaran bahan bakar yang sempurna maka yang dihasilkan adalah gas CO2 dan H2O. Pembakaran yang sempurna ini terjadi hanya jika ada pasokan oksigen yang cukup. Jika tidak sempurna, maka akan dihasilkan senyawa hidrokarbon (HC), karbon monoksida (CO), karbon dioksida (CO2), timbal, serta nitrogen oksida (NOx) pada kendaraan berbahan bakar bensin.sedangkan pada kendaraan berbahan bakar solar, gas buangnya mengandung sedikit HC dan CO tetapi lebih banyak sulfur oksida (SOx) (Anggraeni, 2009).

Diantara gas-gas yang beracun tersebut, yang perlu lebih banyak mendapat perhatian adalah gas CO (karbon monoksida) karena pengaruhnya yang besar terhadap kesehatan manusia (Anggraeni, 2009). Gas karbon monoksida yang diabsorpsi tubuh, memiliki afinitas dengan hemoglobin yang sangat kuat di darah sehingga membentuk ikatan karboksihemoglobin (COHb). Akibatnya terjadi kompetisi dengan O2 untuk berikatan dengan Hb sehingga konsentrasi COHb di darah meningkat, sehingga meningkatkan kekentalan darah yang berdampak pada gangguan aliran darah. Hal ini menyebabkan terjadinya peningkatan pada tekanan darah (Harrianto, 2009).

(4)

oleh aktivitas fisik, dimana akan lebih tinggi pada saat melakukan aktivitas dan lebih rendah ketika beristirahat. Tekanan darah dalam satu hari berbeda, paling tinggi di waktu pagi hari dan paling rendah pada saat tidur malam hari (Joyce dkk, 2008).

Berdasarkan hasil penelitian Ningsih (2012) di terminal Tirtonadi Surakarta, diperoleh kadar paparan gas karbon monoksida yang ada di lingkungan terminal tersebut rata-rata 21 ppm dan melebihi baku mutu udara di lingkungan, sedangkan hasil pengukuran tekanan darah responden, sebanyak 38 dari 60 responden mengalami tekanan darah tinggi. Hasil uji chi square menunjukan terdapat pengaruh yang signifikan antara paparan gas karbon monoksida dengan tekanan darah pekerja jasa becak di terminal tirtonadi surakarta (p = 0,001).

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Hayati (2016) di Pusat Grosir Solo, dengan menggunakan Uji Korelasi Pearson kadar COHb dengan kelelahan menunjukkan bahwa ada korelasi signifikan (p value = 0.009, r = 0.418) dengan nilai arah korelasi positif (+) atau searah dan kekuatan korelasi sedang antara kedua variabel. Hal tersebut mempunyai arti bahwa ada hubungan yang signifikan antara kadar COHb dengan kelelahan pada pedagang kuliner di depan PGS Surakarta.

(5)

penduduk setempat bahkan sebelum diadakannya grand launching. Sun Plaza

dibangun di atas lahan seluas lebih dari 29.000 m2. Total luas bangunan adalah

lebih dari 87.000 m2 dengan total area yang disewakan lebih dari 62.000 m2.

Bangunan yang megah dan fasilitas yang tersedia di plaza ini menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat menengah keatas untuk berbelanja di plaza tersebut. Kebanyakan dari pengunjung Sun Plaza memiliki kendaraan pribadi. Kendaraan pribadi tersebut tentunya diparkirkan di tempat parkir yang sudah di sediakan oleh pihak perusahaan. Parkiran ini dibangun satu ruangan dengan 6 lantai. Dalam area parker tersebut tidak tersedia alat penghisap udara (exhaust fan) yang berfungsi untuk mengatur sirkulasi udara dalam ruangan. Pada akhir pekan, biasanya jumlah kendaraan yang diparkirkan di parkiran ini bisa mencapai 2000 kendaraan. Namun juga tidak menutup kemungkinan jumlah mobil yang dipakirkan dapat lebih dari jumlah lot yang disediakan oleh pihak plaza. Semakin banyak kendaraan yang di parkirkan maka semakin tinggi juga kadar CO di parkiran tersebut.

Pekerja perpakiran yang bekerja di Sun Plaza berjumlah 76 orang. Mereka umumnya sudah bekerja selama 1 bulan hingga 1 tahun. Mereka dibagi menjadi 3

(6)

Selama jam kerja, pekerja berada di area parkir tanpa menggunakan APD seperti masker yang dapat menurunkan resiko terhirupnya gas karbon monoksida oleh pekerja. Pada masing-masing shift, pekerja dibagi menjadi 4 sampai 6 orang di setiap lantai.

Berdasarkan survey awal yang dilakukan peneliti pada pekerja parkir Sun Plaza di kota Medan, peneliti mengemukakan beberapa pertanyaan. Dari pertanyaan tersebut, mereka mengaku sering mengalami pusing, berkunang-kunang, cepat merasa lelah dan tidak nyaman. Gejala tersebut sering dirasakan khususnya pada saat ramai pengunjung yaitu di hari Jumat, Sabtu dan Minggu. Dari informasi yang didapatkan dari pihak pengelola perparkiran di Sun Plaza ini, jumlah kendaraan yang biasa diparkirkan pada hari Jum’at, Sabtu dan Minggu

bisa mencapai 400 lebih kendaraan setiap jamnya. Hal ini akan konstan terjadi khususnya pada pukul 10.00 WIB hingga 18.00 WIB yaitu di jam kerja middle shift. Oleh karena itu, peneliti berkeinginan untuk melakukan suatu penelitian yang berjudul “Hubungan Paparan Gas Karbon Monoksida dengan Tekanan Darah pada Pekerja Perparkiran di Sun Plaza Medan Tahun 2017”.

1.2 Rumusan Masalah

(7)

1.3 Tujuan penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya hubungan paparan gas karbon monoksida dengan tekanan darah pada pekerja perparkiran Sun Plaza Medan tahun 2017.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Untuk mengetahui besarnya paparan gas karbon monoksida di area parkir Sun Plaza Medan.

2. Untuk mengetahui besarnya tekanan darah pada pekerja di area parkir Sun Plaza Medan.

3. Untuk mengetahui hubungan paparan gas karbon monoksida dengan tekanan darah pada pekerja perparkiran Sun Plaza Medan.

1.4 Hipotesis

Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian, maka hipotesis penelitian ini adalah terdapat hubungan paparan gas karbon monoksida dengan tekanan darah pada pekerja perparkiran Sun Plaza Medan tahun 2017.

Tolak hipotesis nol (H0) apabila nilai signifikansi chi square <0,05 atau nilai chi square hitung lebih besar (>) dari nilai chi square tabel.

H0 : Tidak ada hubungan antara paparan gas karbon monoksida dengan tekanan darah pekerja.

(8)

1.5 Manfaat Penelitian

Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada berbagai pihak yaitu :

1. Memberikan informasi kepada tenaga kerja perparkiran di Sun Plaza Medan tentang hubungan paparan gas karbon monoksida terhadap gangguan kesehatan seperti tekanan darah. Dengan begitu, diharapkan pekerja dapat meningkatkan kesehatannya.

2. Memberikan masukan bagi perusahaan agar dapat melakukan tindakan preventif terhadap pekerja perparkiran Sun Plaza Medan dalam hal pengendalian terjadinya penyakit akibat kerja.

Referensi

Dokumen terkait

[r]

[1] Hamka Ikhlasul Amal NZ, Arfianto Fahmi dan Yuyu Wahyu, 2016, Perancangan dan Realisasi Sistem RF Energy Harvesting pada Frekuensi UHF, Bandung,

Alhamdulillahi Robbil Alamin, segala puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang selalu melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis akhirnya

Aditya Ardiyanto, 2011, “Analisis dan Perancangan Pembuatan Website Sebagai Media Informasi dan Promosi Pada Toko Asyik Souvenir”.

Dengan demikian, galeri tersebut dapat menjadi tempat promosi atau wakil untuk memperkenalkan Kebudayaan yang terdapat di Sumatera Utara.Dengan adanya galeri tersebut,

Bahan kanji adalah unsur dari beberapa bahan kimia yang berguna sebagai bahan pembantu langsung yang digunakan dalam proses produksi yang dikenakan langsung terhadap bahan

Djamil Padang terhadap rekam medik penyandang AIDS dengan penyebab kematian infeksi oportunistik pada

prosedur yang digunakan dalam sistem informasi pembelian bahan.