• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan Galeri Paradise of North Sumatera di Kota Medan ( Tema : Asitektur Metafora )

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perancangan Galeri Paradise of North Sumatera di Kota Medan ( Tema : Asitektur Metafora )"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Provinsi Sumatera Utara merupakan salah satu provinsi dari sekian banyak provinsi di Indonesia yang memiliki budaya yang kental. Banyak kebudayaan yang tertinggal seiring perkembangan ke jaman modern. Kebudayaan dan peninggalan yang ada di Sumatera Utara semakin terlupakan dan perlahan menjadi hilang, sehingga perlunya pendidikan kebudayaan melalui suatu wadah yang dapat berupa bangunan. Menurut Effendy Naibaho (Surat Kabar Analisa, Desember 2016) mengatakan bahwa perkembangan dunia seni di Sumatera Utara dinilai masih kalah dengan kota-kota yang ada di pulau jawa. Maka dari itu perlunya penambahan fasilitas dan wadah yang benar – benar mendukung produksi seniman di Sumatera Utara.

Dalam Kutipan surat kabar Tribun Medan 13 juni 2016, Togu Sinambela, pendiri Galeri Payung teduh mengatakan bahwa kurangnya ruang atau wadah untuk menampung karya seniman medan dan sekitarnya. Togu menilai bahwa minimnya pembeli karya seni di Medan bukan melambangkan minimnya apresiasi. Apresiasi yang minim mengakibatkan produktifitas Togu menurun karena peminat seni sudah berkurang. Hal ini akan disimpulkan bahwa nilai karya seni pada sumatera utara akan menurun menurut peninjauannya.

Dalam forum ArtIndonesia, banyak pengamat seniman berpendapat bahwa galeri di Sumatera Utara belum memiliki banyak wadah yang layak untuk menginterprestasikan karya seninya dan pemerintah dinilai kurang peduli dengan perkembangan bidang seni. Hal ini mengakibatkan menurunnya tingkat produktivitas hasil karya seniman medan dan dapat disimpulkan akan berkurangnya peminat seni di Sumatera Utara ini.

(2)

Akibatnya sebagian besar dari kegiatan yang dilakukan kurang mendapat perhatian dari masyarakat.Berikut ini tabel yang berisi beberapa galeri yang berada dikota Medan.

Tabel 1.1. Daftar Galeri yang Terdapat di Kota Medan dan Sekitarnya

No Nama Galeri Alamat

1 Galeri Seni Payung Teduh Jl. Sei Bengei, no 1, Medan 2 Galeri lindi Jl. T. Cik Ditiro, Medan 3 Galeri simpassri Jl. Sudirman, Medan

4 TO2 Fine Art Gallery Grand Palladium Mall, Medan 5 Julie Art and Painting Gallery Jl. Gajah mada, Medan

6 Galeri Tondi Jl. Keladi buntu, Medan

7 A1 Galeri Uniland building

8 Sanggar Rowo Kompleks Mesjid PTPN 2, Tj. Morawa 9 Taman Sri Binjai Jl. Danau Tempe Km 18, no. 109 A, Binjai 10 Galeri Seni Rupa UNIMED Kampus UNIMED

11 Galeri Seni Rajawali Jl. Rajawali, Medan

12 Taman budaya Sumatera Utara Jl. Perintis kemerdekaan, no. 33, Medan

Galeri-galeri yang disebutkan diatas, adalah beberapa galeri yang berada dikota Medan. Dan galeri tersebut sangat tidak layak, yang hanya menggunakan ruang-ruang yang ada, dan tidak memiliki standart sebuah wadah/galeri seni rupa yang representatif. Terkadang para seniman melakukan pameran seni rupanya ditempat lain, seperti mall dan hotel. Hal ini dikarenakan kurangnya fasilitas yang memadai untuk menampung kegiatan seni rupa tersebut.

Galeri memang bukan termasuk tempat destinasi yang utama bagi pengunjung, pendatang atau masyarakat awam dalam mencari hiburan dan melepas kepenatan. Eksistensi Galeri dapat dikatakan kurangnya preminat dibandingkan dengan tempat-tempat seperti bioskop, mall, café, dan lain-lain. Padahal jika dirancang secara baik, galeri dapat menjadi salah satu potensi wisata yang mampu meningkatkan jumlah pengunjung.

(3)

Sementara itu, Medan adalah kota yang kompleks dalam hal seni rupa. Sebenarnya, posisi Medan dalam khasanah seni rupa nasional maupun internasional masih sangat terbuka luas. Hal ini dikarenakan letak geografis Medan yang sangat berdekatan dengan Malaysia dan Singapura yang sudah lama disebut-sebut sebagai salah satu negara di Asia Tenggara yang memiliki denyut seni yang sangat kuat. Ini menjadi peluang besar bagi seniman rupa lokal, sekaligus motivasi untuk terus berkarya untuk mampu menunjukkan gaungnya di jajaran seni rupa nasional maupun internasional.

Kebudayaan Sumatera Utara juga terkenal dengan beragamnya suku bangsanya. Berdasarkan hasil sensus penduduk tahun 2010 dari data BPS (Badan Pusat Statistik), persentase etnis di Sumatera Utara adalah suku Batak (Karo, Simalungun, Tapanuli/Toba, Mandailing dan Pakpak) adalah 44,75 persen, suku Jawa (Betawi, Banten, Sunda, Jawa dan Madura) 33,40 persen, Nias 6,36 persen, Cina 2,71 persen, Minang 2,66 persen dan Aceh 0,97 persen. Dari keberagaman ini banyak seniman yang beragam pun tercipta. Galeri ini diharapkan dapat menampilkan sisi seni dari keberagaman suku tersebut agar dapat memperlihatkan identitas Sumatera Utara yang sejati.

Galeri ini diharapkan menjadi tempat penyimpanan, pameran dan penjualan koleksi dan produksi kebudayaan Sumatera Utara, sekaligus menjadi tempat yang menarik sebagai obyek wisata. Dengan demikian, galeri tersebut dapat menjadi tempat promosi atau wakil untuk memperkenalkan Kebudayaan yang terdapat di Sumatera Utara.Dengan adanya galeri tersebut, diharapkan dapat mempertegas citra Sumatera Utara sebagai pulau yang kaya akan kebudayaan dari masing-masing suku yang ada, sehingga dapat menarik para wisatawan untuk datang ke Sumatera Utara.

1.2 Permasalahan Perancangan

Rumusan permasalahan yang timbul untuk tema dan kasus pada perancangan proyek ini adalah :

(4)

2. Pemilihan lokasi proyek disesuaikan dengan peruntukan fungsi bangunan berdasarkan literatur dan tata ruang pada kawasan lokasi.

3. Bagaimana memahami dan menerapkan tema yang dipilih dan mewujudkannya pada lingkungan dan bangunan melalui proses perancangan 4. Cara untuk meningkatkan citra dan potensi lingkungan setempat sebagai

kontribusi dari sebuah fasilitas ‘Galeri Paradise of North Sumatera’ di Kota Medan, Sumatera Utara.

5. Bagaimana memahami maksud dari wisata budaya berdasarkan tujuan dari perpaduan konsep edukatif, rekreatif dengan kebudayaan yang ada dan perwujudannya dalam sebuah proses perancangan.

6. Bagaimana memahami dan menerapkan tema yang diangkat dan mewujudkannya pada lingkungan dan bangunan melalui proses perancangan. 7. Bagaimana menjadikan Galeri Paradise of North Sumatera menjadi pusat

pengembangan kebudayaan daerah sekaligus menjadi tempat umum (public spacedi wilayah perancangannya)

8. Menggabungkan keberagaman fungsi ruang didalam massa bangunan. (bangunan memiliki fungsi penunjang lain selain sebagai galeri).

9. Bagaimana pengolahan ruang dalam yang saling berintegrasi antar berbagai fungsi kegiatan yang berbeda.

1.3. Tujuan Perancangan

Tujuan dilakukannya perancangan Galeri Paradise of North Sumatera

adalah sebagai berikut:

1. Sebagai perwujudan kepedulian terhadap kebudayaan dan barang produksi lokal sekaligus untuk menyadarkan kembali masyarakat Indonesia khususnya Sumatera Utara yang terbuai akan arus ‘modernisasi’ terutama bagi para generasi muda yang akan berperan penerus bangsa yang terlebih dahulu harus mengetahui dan memiliki jati diri bangsa Indonesia.

2. Menambah tujuan destinasi berwisata di Sumatera Utara terutama pada Kota Medan.

3. Melestarikan budaya dan barang produksi lokal.

(5)

5. Memberikan sumbangsih penambahan Objek Tujuan Wisata di daerah Sumatera Utara pada umumnya dan Kota Medan pada khususnya.

6. Berperan sebagai sumber andalan Pendapatan Asli Daerah (PAD) daerah Kota Medan.

1.4. Sistematika Pembahasan

Sistematika pembahasan ini meliput bagian sebagai berikut:

BAB 1

Meliputi garis besar dasar perancangan proyek yang terdiri dari: latar belakang, permasalahan perancangan, tujuan perancangan, sistematika pembahasan dan kerangka berfikir.

BAB 2

Meliputi kajian tinjauan pustaka perancangan proyek yang berupa: terminologi judul, kriteria pemilihan lokasi, deskripsi pengguna dan kegiatan, deskripsi kebutuhan ruang dan besaran ruang, deskripsi pendekatan struktur dan utilitas, Studi banding arsitektur fungsi sejenis, dan Tinjauan Tema.

BAB 3

Metodologi pemilihan lokasi dan pendekatan perancangan proyek

BAB 4

Deskripsi proyek dan data-data site yang berupa: luasan, batasan dan fungsi sekitar/eksisting.

BAB 5

Analisa perancangan yang meliputi: kegiatan/program ruang, perancangan tapak, tata ruang dalam, massa dan perwajahan, struktur/konstruksi, dan utilitas.

BAB 6

Konsep perancangan Proyek yang terdiri dari: konsep dasar, kegiatan/program ruang, tapak, tata ruang dalam, massa dan perwajahan, struktur/konstruksi, dan utilitas.

BAB 7

(6)

Pengumpulan Data 1.5. Kerangka Berfikir

Latar Belakang

1. Modernisasi yang meninggalkan kebudayaan.

2. Merancang wadah yang layak untuk seniman memamerkan hasil karyanya

3. Mengedukasi secara non formal tentang kesenian kepada khalayak banyak.

4. Meningkatkan daya produktivitas dan minat seniman lokal untuk berkarya lagi.

5. Menciptakan tempat rekreasi sekaligus.

Masalah

Lokasi Tapak yang sesuai.Penataan ruang yang efisien.

∑ Penerapan tema dan desain yang efisien dan sesuai dengan proyek.

∑ Pengolahan ruang dalam yang berbeda fungsi.

STUDI

LITERATUR/DATA SEKUNDER

1. Studi banding 2. Literatur

SURVEY/DATA PRIMER

1. Peta Lokasi 2. Kondisi Tapak 3. Kumpulan gambar

survey

ANALISIS DATA

Gambar

Gambar 1.1. Kerangka Berpikir

Referensi

Dokumen terkait

Melalui proses pengkaderan inilah Hidayah Centre Foundation memainkan peranan sebagai sebuah organisasi yang mempunyai visi dan misi yang jelas akan kebenaran yaitu

Dalam rangka pelaksanaan pelelangan paket pekerjaan pada Pokja Pengadaan Barang dan Jasa Deputi IGT Badan Informasi Geospasial Tahun Anggaran 2016 , dengan ini kami

Kita bisa menggunakan mikrofon (jenis transducer yang mengubah energi suara menjadi sinyal listrik) untuk mempelajari sinyal suara dengan memasangnya ke Osiloskop... Aplikasi

Penelitian ini dilakukan untuk meningkatkan Kecerdasan Spiritual Siswa melalui Model Pembelajaran Terpadu Tipe Shared pada siswa kelas XI IPA Madrasah Aliyah PUI Maja

Kemasan makanan dan edible film (film plastik yang terbuat dari bahan yang dapat dimakan) adalah dua aplikasi utama dari polimer biodegradable berbasis pati dalam

peningkatan sikap ilmiahtergolong kategori sedang untuk kelas eksperimen (N- Gain X-4= 0,31), kategori rendah kelas kontrol (N-GainX-3=0,20), Program praktikum

Dalam menggunakan layanan kesehatan tradisional dipengaruhi oleh faktor sosiologi seperti keluarga dan luar lingkungan keluarga, namun yang didapatkan pada wawancara yang

Dari Gambar 4.7 diatas dapat dilihat munculnya puncak serapan pada bilangan gelombang 3537 cm -1 dan 3579 cm -1 yang terdapat pada biokomposit tanpa penambahan asam