• Tidak ada hasil yang ditemukan

Profil Pelayanan Swamedikasi Terhadap Penderita Sakit Gigi Pada Apotek-Apotek Di Kota Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Profil Pelayanan Swamedikasi Terhadap Penderita Sakit Gigi Pada Apotek-Apotek Di Kota Medan"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

PROFILPELAYANAN SWAMEDIKASI TERHADAP PENDERITA SAKIT GIGI PADA APOTEK-APOTEK DI KOTA MEDAN

ABSTRAK

Swamedikasi merupakan salah satu upaya untuk mengobati diri sendiri. Swamedikasi dapat dilakukan untuk mengatasi penyakit ringan salah satunya sakit gigi. Sakit gigi merupakan gangguan yang terjadi pada gigi seperti nyeri gigi, karies gigi dan inflamasi pada gigi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran patient assessment, rekomendasi dan informasi obat dan non-obat yang diberikan oleh petugas apotek di apotek-apotek kota medan terhadap penderita sakit gigi.

Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dengan menggunakan metode simulasi pasien. Penelitian ini dilakukan pada apotek-apotek di 21 kecamatan di kota Medan, dengan jumlah sampel sebanyak 86 apotek. Pada penelitian ini patient assessment merujuk kepada WWHAM (Who is the patient?, what are the symptoms?, How long have the symptoms?, Action taken?, Medication being taken? Pengumpulan data menggunakan observasi dalam bentuk lembar checklist dan data yang diproleh diolah dengan menggunakan microsof excel.

Hasil penelitian inimenunjukkan bahwa dari profil patient assessmentterdapat54,65% petugas apotek menggali informasi tentanggejala yang dialami. Namun, tidak satupun petugas apotek menggali patient asessment tentang obat lain yang sedang digunakan, 100% petugas apotek memberikan rekomendasi obat, petugas apotek menggali informasi mengenaidosis serta 1,16% petugas apotek memberikan informasi non farmakologi makanan dan minuman.

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa masih banyak profilpatient assessment dan informasi obat serta informasi non farmakologi yang belum diberikan oleh petugas apotek kepada pasien swamedikasi sehingga pelayanan kefarmasian petugas apotek di wilayah Medan terhadap pasien swamedikasi sakitgigi masih perlu ditingkatkan.

Kata kunci: apotek, pelayanan swamedikasi, sakitgigi

(2)

SELF-MEDICATION SERVICE PROFILE OFTOOTHACHE PATIENT IN COMMUNITY PHARMACIES AT MEDAN CITY

ABSTRACT

Self-medication is one of attempts to self-medicate. Self-medication could be done to overcome mild ailments such as toothache. Toothache is a disorder that occurs in the teeth such as pain, caries and inflammation in the teeth.This research purposed to describe the patient assessment, recommendation, information of drug and non-drug provided by pharmaceutical technical personnel in pharmacies at Medan for the toothache patient.

This descriptive research used patients simulation method. This research was conductedin pharmacies at 21 districts in Medan, with total sample as much as 86 pharmacies.In this research, patient assesment was undertaken based on WWHAM questions (Who is the patient?, what are the symptoms?, How long have the symptoms been present?, Action taken?, Medication being taken?).Data were collected by observation in the checklist form and analyzedusing Microsof excel program.

The study indicated that54.65% of the pharmacies officer asked information about the symptoms experienced, but none of the pharmacies asked about what other drugs are being used by patients, 100% pharmacies officer provided medicine, 32.55%pharmacies officer digged up information about dose, and only 1.16% provided non-pharmacological information of food and beverages.

The research showed that there were still many profiles of patient assessment, drug information, and non-pharmacological information that have not been given by the pharmacists to the patients, so that pharmacy services of pharmacies officer to self-medication of toothachepatients in Medan is still need to be improved.

Key words:pharmacies, self-medication services, toothache

Referensi

Dokumen terkait

Kelompok Kerja (Pokja) 1 Unit Layanan Pengadaan (ULP) Kantor Pusat Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Tahun Anggaran 2016 akan melaksanakan Pelelangan Sedehana dengan

Pada tabel 5.3 ditampilkan bahwa dari 16 sampel penelitian didapatkan bakteri penyebab infeksi setelah tindakan cerebrospinal fluid shunt paling banyak pada anak – anak

sebelumnya tentang pengendalian penyakit layu fusarium pada tanaman semangka didapatkan hasil bahwa dosis 12,5 g/tanaman adalah dosis yang paling baik untuk

Interaksi antara bakteri yang tergolong dengan mikoriza dapat melalui beberapa tahap yang berbeda, yaitu (1) pada pertumbuhan jamur saprofit dalam tanah, (2) pada

Gambar 2a dan 2b. gmnampora Gunung Prau Desa Pranten Kecamatan Bawang, G4 = N. gymnampora Petung Kriono Pekalongan, Dieng lereng utara).. gymnampora Petung

[r]

______ murid dapat mencapai objektif yang ditetapkan dan ______ murid yang tidak mencapai objektif akan diberi bimbingan khas dalam sesi akan datang. PdP

Ada 43 genotip ubi jalar berdaging jingga yang telah terseleksi dari penelitian pendahuluan untuk diuji komponen hasil umbi dan kandungan fisikokimianya di lahan