ii ABSTRAK
Kota Medan merupakan kota dengan masyarakat yang plural dari segi etnisitas dan juga agama. Kota Medan juga disebut-sebut sebagai kota yang masyarakatnya hidup harmonis dalam toleransi beragama. Hal ini bisa dilihat dari rumah ibadah yang berdiri di tengah-tengah masyarakat, sebagian ada yang berdampingan antara rumah ibadah dari umat yang satu dengan yang lainnya, tetapi hal itu tidak memicu sebuah gesekan konflik.Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) dibentuk dengan tujuan untuk menjaga keharmonisan sosial yang saat ini masih terjalin dengan baik dalam masyarakat Kota Medan. Hal itu lah yang membuat peneliti memilih untuk meneliti tentang bagaimana peran FKUB tersebut dalam menjaga keharmonisan kehidupan bermasyarakat dan apa perubahan yang terjadi.
Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi keharmonisan sosial yang terjalin di antara umat agama Islam, Kristen Protestan, Katholik, Hindu, Buddha dan juga Konghuchu di Kota Medan. Selain itu juga mengetahui apa itu FKUB (Forum Kerukunan Umat Beragama) dan bagaimana perannya dalam menjaga keharmonisan dan kerukunan umat beragama. Metode yang peneliti pakai dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif agar data yang didapat lebih mendalam. Lokasi penelitian ini dilakukan di Kota Medan, khususnya di kantor FKUB dan juga hotel-hotel atau tempat dimana FKUB mengadakan kegiatan dialog dengan masyarakat lintas agama di Kota Medan. Informan yang dipilih oleh peneliti adalah anggota kepengurusan FKUB Kota Medan, tokoh agama, dan juga para peserta dialog yang diadakan oleh FKUB. Teknik Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, observasi partisipatif, wawancara mendalam dan studi kepustakaan.
Peneliti menemukan bahwa keenam umat agama yakni Islam, Kristen Protestan, Katholik, Hindu, Buddha dan Konghuchu hidup harmonis berdampingan dalam satu wilayah yang sama yaitu Kota Medan. Hal ini bisa dilihat dari kegiatan FKUB yang selalu mengadakan suatu dialog dengan mengundang masyarakat lintas agama. Masyarakat Kota Medan dari keenam agama tersebut berkumpul dalam suatu dialog yang diadakan FKUB dengan tujuan untuk saling memahami agama yang satu dengan yang lain dengan cara berdiskusi. Hal inilah yang menjadikan FKUB sangat berperan penting dalam menjaga keharmonisan masyarakatnya, karena mereka selalu menyelesaikan masalah yang ada dengan cara berdiskusi dalam sebuah dialog yang bersifat transparan. Hanya saja sering muncul pergesekan konflik di saat salah satu umat mendirikan rumah ibadah tanpa memiliki izin resmi dari pemerintah yang direkomendasikan oleh FKUB.Disinilah letak peran FKUB dalam menjalankan tugasnya sebagai pelopor keharmonisan sosial.