• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penentuan Harga Dan Batas Eksekusi Opsi Tipe Amerika Model Black Scholes Menggunakan Finite Element Methods (FEM)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Penentuan Harga Dan Batas Eksekusi Opsi Tipe Amerika Model Black Scholes Menggunakan Finite Element Methods (FEM)"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

Makalah dipresentasikan dalam Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika

dengan tema

Ko

K

on

nt

tr

ri

ib

bu

us

si

i

Pe

P

en

nd

di

id

di

ik

ka

an

n

Ma

M

at

te

em

ma

at

ti

ik

ka

a

d

da

an

n

Ma

M

at

te

em

ma

at

ti

ik

ka

a

d

da

al

la

am

m

M

M

em

e

mb

ba

an

ng

gu

un

n

K

Ka

ar

ra

ak

kt

te

er

r

Gu

G

ur

ru

u

da

d

an

n

Si

S

is

sw

wa

a"

"

pada tanggal 10 November 2012 di Jurusan Pendidikan

Penentuan Harga Dan Batas Eksekusi Opsi Tipe Amerika Model

Black-Scholes

Menggunakan

Finite Element Methods

(

FEM

)

Ade Latif. S.Si., Nikenasih Binatari M.Si, Rosita Kusumawati M.Sc.

Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA

UNY

Abstrak

Opsi dapat digunakan untuk memperoleh keuntungan dan membatasi jumlah kerugian akibat perubahan harga saham yang acak. Opsi tipe Amerika merupakan opsi yang paling banyak diperdagangkan di bursa opsi. Agar investor dapat membuat keputusan yang tepat di real market, harga dan batas eksekusi opsi tipe Amerika perlu ditentukan secara teoritis. Kerangka pemodelan Black-Scholes dapat digunakan untuk memodelkan opsi tipe Amerika dengan pembagian dividen. Solusi analitik model ini belum ditemukan karena memuat batas eksekusi. Finite Elements Method (FEM) merupakan salah satu metode numerik yang dapat digunakan menyelesaikan model Black-Scholes opsi tipe Amerika. Diperoleh algoritma penentuan harga dan batas eksekusi opsi untuk opsi beli dan opsi jual tipe Amerika.

Kata kunci : Opsi tipe Amerika, dividen, Black-Scholes, FEM.

1. PENDAHULUAN

Investor memiliki kesempatan untuk mendapatkan keuntungan pada setiap situasi pasar apabila tepat memilih strategi berinvestasi pada kontrak opsi. Kunci untuk memperoleh keuntungan dari opsi tipe Amerika adalah ketepatan penentuan harga dan batas eksekusi opsi. Model Black-Scholes merupakan model yang telah digunakan secara luas sebagai pendekatan untuk menyelesaikan masalah tersebut. Model Black-Scholes untuk opsi tipe Amerika dengan pembagian dividen berupa persamaan diferensial parsial orde dua non-linier non-homogen yang disertai nilai awal, syarat batas dan free boundary. Akibat adanya free boundary, belum ditemukan solusi analitik dari model tersebut.

Berbagai macam metode numerik sudah lazim digunakan untuk menyelesaikan persamaan diferensial parsial, salah satunya adalah FEM (Finite Elements Method). FEM memiliki beberapa kelebihan jika dibandingkan dengan metode numerik lain, seperti FDM. Diantara kelebihan FEM adalah mudah diaplikasikan pada setiap jenis syarat batas. Selain itu, FEM dapat diaplikasikan pada permasalahan dengan domain irregular. Pada karya ilmiah ini, model Black-Scholes untuk opsi tipe Amerika dengan pembagian dividen akan diselesaikan menggunakan FEM.

Pada awal pembahasan, akan dibahas mengenai model Black-Scholes untuk opsi tipe Amerika dengan pembagian dividen, dilanjutkan dengan pembentukan weak formuation dari model yang telah diperoleh. Pembahasan diakhiri dengan penyelesaian model menggunakan FEM.

2. PEMBAHASAN

(2)

2 2 2

2

1

(

)

(

) (

( ))

2

c

C

C

C

S

r

q

S

rC

qS

rE H S

S t

t

S

S

 

 

, (1.1)

2 2 2

2

1

(

)

(

) (

( ))

2

P

P

P

P

S

r

q

S

rP

rE

qS H S

S t

t

S

S

 

 

, (1.2)

dengan

H

adalah fungsi Heaviside yang didefinisikan sebagai

0, untuk

0

( )

1, untuk

0

x

H x

x

 

. (1.3)

Persamaan (1.1) dan (1.2) berturut-turut disebut sebagai Persamaan Jamshidian opsi beli dan opsi jual tipe Amerika (Kang et al, 2008:272).

Persamaan (1.1) dan (1.2) memuat batas eksekusi opsi jual dan opsi beli. Belum ada formula eksplisit dari batas eksekusi, sehingga batas eksekusi sering disebut sebagai syarat batas bebas. Meskipun demikian, ada sifat-sifat batas eksekusi yang telah diketahui dan dapat dimanfaatkan untuk mencari pendekatan numerik dari nilai batas eksekusi. Batas eksekusi opsi beli dan opsi jual dapat didefinisikan sebagai berikut

( ) inf{ | ( , )

}

c

S t

S C S t

 

S

E

, (1.4)

( ) inf{ | ( , )

}

P

S t

S P S t

 

E S

. (1.5)

Sifat-sifat dari batas eksekusi adalah sebagai berikut,

( )

( )

1

c c c

E

S T

E

S t

S

 

0

S t

P

( )

S T

P

( )

E

,

dengan

2 2

2 2

2

(

)

(

)

2

2

q r

r

q

2

r

  

 

. (1.6)

Didefinisikan

S

maxsebagai batas atas dari harga saham yang memenuhi

S

c

S

max. Akibatnya, Persamaan (1.1) dan (1.2) terdefinisi pada daerah

D

,

D

( , ) | 0

S t

 

t

T

;0

 

S

S

max

.

Selain batas eksekusi, nilai awal dan syarat batas yang harus dipenuhi Persamaan (1.1) adalah sebagai berikut.

1. Pada saat tanggal kadaluwarsa, harga opsi memenuhi

max

( , )

max(

, 0), 0

C S T

S

E

 

S

S

(1.7)
(3)

(0, )

0, 0

C

t

 

t

T

(1.8)

3. Pada saat harga saham mencapai harga maksimal, maka harga opsi beli mencapai titik tertinggi yakni,

max max

(

, )

, 0

C S

t

S

E

 

t

T

(1.9)

Nilai awal dan syarat batas yang harus dipenuhi Persamaan (1.2) adalah

1. Pada saat tanggal kadaluwarsa harga opsi beli memenuhi

max

( , )

max(

, 0), 0

P S T

E

S

 

S

S

(1.10)

2. Pada saat harga saham sama dengan nol, harga opsi jual mencapai titik maksimal yakni sebesar harga eksekusi

E

.

(0, )

, 0

P

t

E

 

t

T

(1.11)

3. Pada saat harga saham mencapai harga maksimal, maka harga opsi beli sama dengan nol.

max

(

, )

0, 0

P S

t

 

t

T

(1.12)

Diperoleh model Black-Scholes opsi beli dan opsi jual tipe Amerika yang direpresentasikan dalam Sistem (1.13) dan (1.14)

2 2 2

2

1

(

)

(

) (

( ))

2

c

C

C

C

S

r

q

S

rC

qS

rE H S

S t

t

S

S

 

 

max

( , )

max(

, 0), 0

C S T

S

E

 

S

S

( )

inf{ | ( , )

}

c

S t

S C S t

 

S

E

( )

c

S T

E

(0, )

0, 0

C

t

 

t

T

max max

(

, )

, 0

C S

t

S

E

 

t

T

(4)

Finite Element Methods (FEM) adalah suatu teknik untuk mencari solusi hampiran dari masalah nilai awal dan syarat batas. Pada metode ini, langkah awal penentuan solusi adalah merubah masalah nilai awal dan syarat batas ke bentuk weak formulation, kemudian dilanjutkan dengan membagi domain solusi menjadi sejumlah berhingga subdomain. Langkah diakhiri dengan mencari solusi hampiran pada setiap subdomain yang diasumsikan sebagai anggota ruang fungsi tertentu.

Misalkan

(0,

S

max

)

dan

V

H

01

(0,

S

max

)

adalah ruang Hibert. Diasumsikan solusi Sistem (3.44) merupakan elemen dari ruang

V

. Agar memenuhi syarat batas Dirichlet homogeny pada

V

, dilakukan transformasi pada harga opsi beli

C S t

( , )

sebagai berikut,

( , )

( )

( , )

U S t

y S

C S t

(1.15)

dimana

max max

( )

S

E

y S

S

S

. (1.16)

Akibatnya, Sistem (1.13) menjadi

2 2 2

2

1

(

)

(

)

( ( )

)

2

c

P

P

P

S

r

q

S

rP

qS

rE H S t

S

t

S

S

 

 

( )

sup{ | ( , )

}

p

S t

S P S t

 

E

S

max

( , )

max(

, 0), 0

P S T

E

S

 

S

S

( )

p

S T

E

(0, )

, 0

P

t

E

 

t

T

max

(

, )

0, 0

P S

t

 

t

T

(5)

Didefinisikan operator diferensial

2 2 2

2

1

(

)

2

S

S

r

q

S

rI

 

. (1.17)

Akibatnya diperoleh persamaan

( ,

c

( ))

U

F

U

t

S S t

. (1.18)

Diberikan operasi hasil kali

 

,

dalam dalam ruang

L

2

(0,

S

M

)

yang didefinisikan dengan

max max

[0, ] 0

,

( ), ( )

S S

( ) ( )

u v

u S v S

u S v S dS

Mengalikan Persamaan (1.18) dengan fungsi tes

v V

, diperoleh

,

,

,

U

v

U

v

F v

t

. (1.19)

Hasil operasi

U v

,

dijabarkan sebagai berikut,

2

2

,

(

)

,

,

,

2

U

v

U

S

S

r

q

S

v

r U v

S

S

S

U v

 

  

. (1.20)

Permasalahan pada Persamaan (1.18) menjadi mencari

U

V

yang memenuhi Persamaan (1.29) untuk

 

v V

.

2 2 2

2

1

(

)

( ,

( ))

2

c

U

U

U

S

r

q

S

rU

F S S t

t

S

S

 

( )

inf{ |

( , )

( , )}

c

S t

S U S t

U S T

max

( , )

( ) max(

, 0), 0

U S T

y s

S

E

 

S

S

( )

c

S T

E

(0, )

0, 0

U

t

 

t

T

max

(

, )

0

U S

t

untuk

( , )

S t

D

.

(3.66)

D

(6)

Diberikan

N M

,

, domain

t

akan dibagi menjadi

N

subdomain sedangkan domain

S

akan dibagi menjadi

M

subdomain. Misalkan ukuran tiap interval subdomain

t

adalah

k

dan ukuran

tiap interval subdomain

S

adalah

h

, akibatnya diperoleh

k

T

N

dan

h

S

max

M

. Dipilih

V

h

sebagai subruang

V

yang terdiri dari polinominal-polinominal berderajat satu, kontinu sepotong-sepotong dan jumlahnya berhingga. Subruang

V

hterdiri dari semua fungsi

v

yang memenuhi

1

1

[Si ,Si]

([

i1

,

i

]),

v

P

S

S

v

(0)

v S

(

M

)

0

,

v

C S

[

i1

, ]

S

i

Pembagian ruang

V

menjadi subruang

V

hmengakibatkan permasalahan pada Persamaan (1.19) berubah menjadi mencari

u

h

V

h sedemikian sehingga

,

,

,

h

h h h h

u

v

F v

t

u v

฀

, (1.21)

untuk

 

v

h

V

h. Subruang

V

hmemiliki basis

1

1

( )

M

i

S

i

 , sehingga

V

h

span{ ,...,

1

M1

}

.

Fungsi

iadalah fungsi “hat” dimana

i

(

S

j

)

ij untuk setiap

i

dan

j

, dengan

ijdelta kronecker.

Fungsi

u

hj merupakan elemen subruang

V

h, sehingga

u

hj merupakan kombinasi linier dari basis

V

h, yakni

1

1

( )

( ),

M

j j

h i i

i

u S

 

S

(1.22)

Solusi Persamaan (1.21) pada saat

t

jcukup dengan menentukan nilai

ijpada Persamaan (1.22). Dalam notasi vektor,

ij dapat dinyatakan sebagai

1

,

2

,...,

1

T

j j j j

M

 

 

. (1.23)

1. Perhitungan pada saat

t

N

Batas eksekusi numerik

S

cN, diperoleh dari batas eksekusi pada saat

T

, yakni

( )

c

S T

E

. Agar lebih memudahkan perhitungan, digunakan titik nodal

S

lsedemikian sehingga

N c l

S

S

(1.24)

dimana

S

l1

S T

c

( )

S

l,

l

0,1, 2,...,

M

. Pemilihan ini didasarkan pada

|

( )

N

|

c c

S T

S

h

.

Pada saat

T

harga

U S T

( , )

dapat dihitung menggunakan Persamaan (1.15), sedangkan

solusi hampiran

u

hN dicari dengan memililih

u

hN sebagai proyeksi orthogonal dari

U S T

( , )

di ruang

V

h. Didefinisikan

u

hNsebagai

1

1

( )

( )

M

N N

h i i

i

u

S

 

S

(7)

Akibat dari

U S T

( , )

V

, dengan Teorema Proyeksi Orthogonal diperoleh persamaan

1

1

( , )

,

0

M N i i l i

U

T

  

. (1.26)

2. Perhitungan pada saat

t

N1

Turunan parsial

U

tehadap

t

dihampiri menggunakan rumus selisih mundur dua titik

Euler. Hampiran turunan

U

terhadap

t

pada saat

t

N1

didefinisikan dengan

1 1

( ,

N

)

( ,

N

)

( ,

N

)

U S t

U S t

U S t

t

k

 

. (1.27)

Subtitusi hampiran turunan

U

terhadap

t

pada Persamaan (1.27) ke Persamaan (1.18) diperoleh

1

( )

( )

( ,

)

N N N N

h h h c

u

u

S

k u

S

kF S S

, (1.28)

dengan

u

hN1adalah solusi hampiran

U

N1

( )

S

V

pada subruang

V

h. Dipilih fungsi

i

V

h sebagai fungsi tes, dan mengalikannya ke kedua ruas Persamaan (1.28), diperoleh

1

,

( ,

),

N N N N

h i h h c i

u

u

k u

kF S S

2

2

(1

)

,

,

(

)

,

2

N N

N h i h

h i i

u

u

k

kr u

S

S

k r

q

S

S

S

S

 

 

( ,

N

),

c i

k F S S

. (1.29)

Akibat dari 1 1 1 1

,

,

M N N

h i j j i

j

u

 

 

, (1.30)

maka N 1

,

h i

u

dapat dinyatakan dalam bentuk matriks, yakni

1

,

N h i

u

A

. (1.31)

Matriks

A

memiliki entri-entri

2

,

3

i i

h

 

, 1

,

6

i i

h

 

, 1

,

1

6

i

h

 

Bagian ruas kanan Persamaan (1.29) yakni

2

2

(1

)

,

,

(

)

,

2

N N

N h i h

h i i

u

u

k

kr u

S

S

k r

q

S

S

S

S

 

(8)

2

(1

)

,

,

2

j i

ij j i

k

b

kr

S

S

S

S

 

 

2

(

)

j

,

i

k r

q

S

S

 

.

Didefinisikan

f

iN

 

k F S S

( ,

cN

),

i , untuk

i

1, 2,...,

M

1

. Ada tiga

kemungkinan harga

S

i terkait dengan

S

cN, akibanya nilai

f

iN menjadi

1, 1,

1, , , 1,

1, 1,

1 [ ]

1 [ ] 2 [ ]

2 [ ]

,

,

,

,

i i

i i i i

i i

N

i S S i c

N N

i i S S i S S i c

N i c i S S

k F

S

S

f

k F

k F

S

S

S

S

k F

     



 



(1.32) dengan max 1 max

(

E

S

)

F

qS

S

(1.33)

max 2

max

(

E

S

) (

)

F

qS

qS

rE

S

. (1.34)

Diperoleh max 2 max max

,

,

2

6

2

,

N

i i c

N i i N

i i c

N

i i c

qE

k q

hS

S

S

S

hS

h

qEhS

rEh

f

k

q

S

S

S

qE

k

hS

rEh

S

S

S

 

 

 

 

 

. (1.35)

Misalkan

f

N merupakan vektor kolom sedemikian sehingga

1

,

2

,...,

1

T

N N N N

M

f

 

f

f

f

. (1.36)

Persamaan (1.29) menjadi

1

N N N

A

B

f

. (1.37)
(9)

Batas ekseskusi pada saat

t

N1 ditentukan dengan mendefinisikan parameter relaksasi

yang dikaitkan dengan

k

dan

h

,  didefinisikan sebagai

min

2

,10

4

,10

8

maks

k

k h

 

 

. (1.38)

Batas ekseskusi numerik ditentukan sebagai berikut,

1 1

1

min

1

|

( )

( , )

N N N

c i c h i

i M

S

S

S

u

S

U T S

  

. (1.39)

3. Perhitungan pada saat

t

j,

j

 

N

2,...,1, 0

Solusi hampiran

U S

j

( )

dihitung dengan skema yang hampir sama dengan perhitungan pada saat

t

N1. Perbedaannya terletak pada penggunaan skema tiga titik untuk hampiran turunan

U

terhadap

t

di titik

t

j(Kang et al, 2008:279). Persamaan (1.18) menjadi

2

2 1

( )

( )

1

( )

( )

( ,

)

2

2

j j

j j j

h h

h h c

u

S

u S

u

S

u S

F S S

k

 

(1.40)

dimana

u

hj2dan

S

cj1telah diketahui nilainya dari perhitungan sebelumnya. Dari Persamaan (1.40) diperoleh

2 1

(

)

j

( )

(

)

j

( ) 2

( ,

j

)

h h c

I

k

u S

 

I

k

u

S

kF S S

 . (1.41)

Dipilih fungsi

i

V

hsebagai fungsi test dan mengalikan

i pada kedua ruas Persamaan (1.41) diperoleh

2 1

(

)

j

,

(

)

j

,

2

( ,

j

),

h i h i c i

I

k

u

I

k

u

kF S S

. (1.42)

Subtitusi Persamaan (1.29) ke Persamaan (1.41) diperoleh

2

2

(1

)

,

,

(

)

,

2

j j

j h i h

h i i

u

u

k

kr u

S

S

k r

q

S

S

S

S

 

2 2 2 2 2

(1

)

,

,

(

)

,

2

j j

j h i h

h i i

u

u

k

kr u

S

S

k r

q

S

S

S

S

 

 

2 2 2 2 2

(1

)

,

,

(

)

,

2

j j

j h i h

h i i

u

u

k

kr u

S

S

k r

q

S

S

S

S

 

 

1

2

( ,

j

),

c i

k F S S

. (1.43)
(10)

2

2

(1

)

,

,

(

)

,

2

j j

j h i h

h i i

u

u

k

kr u

S

S

k r

q

S

S

S

S

 

2

2

,

(1

)

,

,

2

j

j j h i

h i h i

u

k

u

kr u

S

S

S

S

 

2

(

)

,

j h i

u

k r

q

S

S

 

2

j

A B

. (1.44)

Sedangkan ruas kanan Persamaan (1.43) menjadi

2 2

2

2 2

(1

)

,

,

(

)

,

2

j j

j h i h

h i i

u

u

k

kr u

S

S

k r

q

S

S

S

S

 

1 2 1

2

k F S S

( ,

cj

),

i

B

j

2

f

j

  

(1.45)

dengan j 1j

,

2j

,...,

j 1 T M

 

 

, untuk

j

 

N

2,..., 2,1,0

.

Misalkan

1 1 1 1

1

,

2

,...,

1

T

j j j j

M

f

 

f

f

f

(1.46)

dimana 2 max 2 1 2 max 2 max

,

,

2

6

2

,

j

i i c

j i i j

i i c

j

i i c

qE

k q

hS

S

S

S

hS

h

qEhS

rEh

f

k

q

S

S

S

qE

k

hS

rEh

S

S

S

   

 

 

 

 

 

. (1.47)

Persamaan (1.43) akan menjadi

2 1

(2

)

j j

2

j

A B

B

f

 (1.48)

untuk

j

 

N

2,...,1,0

. Persamaan (1.48) dapat diselesaikan dengan menggunakan berbagai

metode eliminasi sehingga diperoleh nilai

j.
(11)

0

( , 0)

i

( )

i h

( )

i

C S

y S

u S

(1.49)

Batas eksekusi pada saat

j

 

N

2,...,1,0

ditentukan sebagai berikut,

1 1

1

min

1

|

( )

( )

j j j j

c i c h i h i

i M

S

S

S

u S

u

S

  

. (1.50)

Penentuan harga dan batas eksekusi pada opsi jual dapat dilakukan secara analog. Transformasi harga opsi jual

P

menjadi

( , )

P

( )

( , )

W S t

y S

P S t

(3.51)

dimana max

max

( )

P

S

S

y S

E

S

. (3.52) [image:11.595.167.430.393.565.2]

Diperoleh suatu kasus dimana diketahui parameter-parameter input perhitungan sebagai sebagai berikut :

T

1

,

0.32

,

r

0.1

,

q

0.05

E

10

. Dipilih

M

365

dan

N

365

. Sebagian hasil perhitungan harga dan batas eksekusi opsi beli pada saat

t

0

, disajikan pada Tabel 1 berikut,

Tabel 1. Hasil perhitungan numerik opsi beli

Dari Tabel 4, diperoleh harga opsi sebesar $1.8 (dengan pembulatan). untuk harga saham $15.5. Gambar 1 memperlihatkan mesh hasil perhitungan numerik harga opsi beli di seluruh domain

D

, sedangkan Gambar 2 memperlihatkan batas eksekusi opsi beli

S

C

S

c

14.0000 15.0548

15.5342

16.0137

1.1400 1.5775

1.7994

2.0355

(12)
[image:12.595.137.506.102.307.2]

Gambar 1. Mesh hasil numerik harga opsi beli

Pada Gambar 15, fungsi payoff opsi beli ditunjukan dengan kurva berwarna hitam. Dapat dilihat bahwa harga opsi beli lebih besar atau sama dengan nilai fungsi payoff opsi beli. Selain itu, harga opsi beli monoton naik terhadap harga saham, dan monoton turun terhadap waktu. Pada saat

t

0

, kurva harga opsi beli berupa kurva lengkung. Semakin mendekati tanggal kadaluwarsa kurva harga opsi beli memiliki bentuk mendekati kurva fungsi payoff opsi beli, sedangkan pada saat

t

T

, kurva harga opsi beli merepresentasikan fungsi payoff opsi beli.

Gambar 2. Plot hasil numerik batas eksekusi opsi beli

Pada domain waktu terdapat 365 titik nodal, sedangkan umur opsi selama satu tahun. Akibatnya, setiap titik nodal pada domain waktu menunjukkan satu satuan hari. Pada Gambar 16, dapat dilihat perilaku monoton turun dari batas eksekusi opsi beli terhadap waktu, dapat dilihat pada hari opsi akan dibeli (

t

0

) sampai opsi berumur 217 hari (

t

217

), batas eksekusi opsi bernilai $21.5 (dengan pembulatan). Selanjutnya batas eksekusi opsi akan terus turun sampai titik terendah, yakni pada tanggal kadaluwarsa opsi (

t

365

) sebesar $16.

0 50 100 150 200 250 300 350 400 16

17 18 19 20 21 22

Waktu (t)

B

a

ta

s

E

k

s

e

k

u

s

i

(S

c

[image:12.595.183.439.415.624.2]
(13)

3. KESIMPULAN

1. Penentuan batas eksekusi opsi tipe Amerika model Black-Scholes menggunakan Finite Elements Method dibagi menjadi beberapa tahap sebagai berikut :

a. Memformulasikan batas eksekusi opsi secara matematis berdasarkan sifat-sifat yang telah diketahui.

b. Memilih parameter relaksasi untuk mengubah formula batas eksekusi opsi yang telah diperoleh menjadi formula batas eksekusi opsi numerik.

c. Menentukan batas eksekusi opsi numerik sepanjang umur opsi.

2. Penentuan harga opsi tipe Amerika model Black-Scholes menggunakan Finite Elements Method

dibagi menjadi beberapa tahap berikut :

a. Memodelkan opsi tipe Amerika berdasarkan kerangka pemodelan Black-Scholes. Model yang diperoleh berupa sistem persamaan yang terdiri atas persamaan diferensial parsial orde dua nonhomogen, nilai awal dan syarat batas.

b. Mengasumsikan solusi dari sistem sebagai anggota ruang Hilbert. Trasnformasi sistem agar solusi memenuhi syarat keanggotaan ruang Hilbert. Mengubah model ke bentuk weak formulation.

c. Mencari solusi hampiran sistem pada subruang berdimensi hingga dengan basis fungsi hat.

4. DAFTAR PUSTAKA

Anton, H. 1987. Elementary Algebra with Application. 5th.ed. New Jersey : John Wiley & Sons, Inc.

Ben-Yu, Guo. 1998. Spectral Methods and Their Applications. Singapore : World Scientific Publishing.

Bierens, Herman J., 2007. Introduction to Hilbert Space. Lecture note. Pennsylvania State University.

Black. F dan Scholes. M. 1973. The Pricing of option dan Corporate Liabilities. The Journal of Political Economy Vol. 81, no 3. JSTOR

Brenner, Susanne.C. 2008. The Mathematical Theory of Finite Element Methods.3rd edition.New York : Springer.

Bronson, R dan Costa,G. 2006. Schaum’s Outline of Differential Equations. 3th.ed. New York : McGraw Hill Professional.

Coelen, Nathan. 2002. Black-Scholes Pricing Model. Trinity University

Courant, R. 1943. Variational Methods for The Solution of Problems of Equilibrium and Vibrations. Bulletin of the American Mathematical Society.

Evans, Lawrence. 2002. An Introduction to Stochastic Differential Equations. UC Berkeley.

Fabozzi, Frank J. 2000. The Handbook of Financial Instrument. New Jersey : John Wiley & Sons, Inc.

Friedberg, Stephen H. 1989. Linier Algebra. 2nd.ed. New Jersey :Prentice Hall.

Goldberg, Ricard R. 1976. Methods of Real Analysis. 2nd.ed. New Jersey : John Wiley & Sons, Inc.

Grimmett, G dan Stirzaker. 2001. Probability and Random Processes. 3th.ed. New York : Oxford University Press Inc.

Gunzburger, Max.D dan Peterson, Janet.S. 2009. Finite Element Methods. Jurnal.

Haugen, Robert.A. 1997. Modern Invesment Theory.4th edition. Upper Saddle River, New Jersey: Prentice-Hall.

(14)

Hull, John. 2006. Option, Futures, and Other Derivative Securities. New Jersey: Prentice Hall.

Husnan, Suad. 1994. Dasar - Dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. Yogyakarta: AMPYKPN.

Kang, S. Kim dan T. Kwon, Y. 2008. Finite Element Methods for The Price and The Free Boundary of American Call and Put Option. J.KSIAM Vol 12, No.4.

Kishimoto, Manabu. 2008. On the Black-Scholes Equation: Various Derivations. MS&E Term Paper.

Kiusalaas, Jaan. 2005. Numerical Methods In Engineering with MATLAB. Cambrigde : Cambrigde University Press.

Kolgomorov,A.N, Fomin, S.V. 1980. Introductory Real Analysis. New York : Dover Publications

Kwok, Yeu.K . 2008. Mathematical Model of Financial Derivatif, 2nd .ed. Berlin : Spinger.

Kwok, Yeu.K dan Dai, Min. 2004. Knok-In American option. Jurnal of Futures Markets. Wiley Periodicals.

Mikhlin, S.G. 1967. Linier Equations of Mathematical Physics. New York : Holt, Rinehart and Winston.

Oliver, Pauly. 2004. Numerical Simulations of American Option.Universität Ulm. Diplomarbeit in Wirtschaftsmathematik.

Pham, Keith. 2007. Finite Element Modelling of Multi-Asset Barrier options. Desertasi, University of Reading.

Pinsky, Mark. A dan Karlin, S. 2010. An Introduction to Stochastic Modeling. 4th.ed. Academic Press.

Ross, Shepley L. 1984. Differential Equations. 3th.ed. New York : John Wiley & Sons, Inc.

Sahid. 2005. Pengantar Komputasi Numerik dengan MATLAB. Yogyakarta: Andi Offset.

Santosa, Widiarti. 1998. Persamaan Diferensial Biasa. Jakarta :Dirjen Dikti

Salsa, Sandro. 2008. Partial Differential Equations In Action. Milan: Springer-Verlag.

Süli, Endre. 2007. Finite Element Methods for Partial Differential Equations. Lecture Notes : Cambridge University.

. An Intoduction to Computational Finace. Imperial College.http://www.worldscibook.com/economics/p556.html, diakses tanggal 11 September 2011.

Süli, Endre dan Mayers, David. 2003. An Introduction to Numerical Analysis. Cambrigde : Cambrigde University Press.

Topper, Jürgen. 2005. Option Pricing with Finite Element. Wilmott Magazine.

Wilmott, Paul dan Howison, Jeff D. S. Option Pricing, Mathematical Model and Computation.

Zanten, Harry V. 2004. An Introduction to Stochastic Processes in Continuous Time. Lecture notes.

Zhang, Jin. 2007. Some Innovative Numerical Approaches for Pricing American Option. Master Thesis. University of Wollongong.

Gambar

Tabel 1. Hasil perhitungan numerik opsi beli
Gambar 2. Plot hasil numerik batas eksekusi opsi beli

Referensi

Dokumen terkait

Dapat dilihat bahwa DFD level 1 (satu) memiliki beberapa proses untuk diagnosa mata diantaranya adalah proses pemasukkan data gejala dilakukan oleh admin sistem,

mhasiat dan terutama dosisnya, juga toleransi untuk obat-obat ini adalah sangat individual; suatu antihistaminika yang manjur untuk mengobati A dengan dosis kecil, mungkin sama

8QWXN PHQJXML KLSRWHVLV SHQHOLWLDQ GLJXQDNDQ DQDOLVLV UHJUHVL EHU JDQGD GHQJDQ YDULDEHO EHEDVQ\D DGDODK VLNDS QRUPD VXE\HNWLI GDQ SHUVHSVL SHQJHQGDOLDQ SHULODNX VHGDQJNDQ

Single linkage clustering Complete linkage clustering Centroid linkage clustering Average linkage clustering Ward linkage clustering In order to calculate the similarity value,

Pengelolaan kelas adalah keterampilan guru untuk menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal dan mengembalikannya bila terjadi gangguan dalam proses

Berdasarkan hasil penelitian dan analisa data yang telah didapatkan, maka dapat disimpulkan bahwa pemberian jus buah dewandaru dapat meningkatkan pertumbuhan

Dari hasil praktikum dan pengamatan yang telah dilakukan pada sampel es kelapa yang berasal dari Lodaya Maupun Baranangsiang menunjukkan bahwa bakteri koliform non fekal lebih

Suatu perubahan terjadi karena keterlibatan peserta didik sebagai faktor atau pelaku melalui pengalaman dan penghayatan secara langsung dalam pengalaman gerak sementara