• Tidak ada hasil yang ditemukan

Strategi Pengembangan Pemasaran Produk Usaha Kecil (Studi Pada UD Kreasi Lutvi Jl. Tunas Mekar No. 285, Desa Tuntungan II, Pancur Batu)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Strategi Pengembangan Pemasaran Produk Usaha Kecil (Studi Pada UD Kreasi Lutvi Jl. Tunas Mekar No. 285, Desa Tuntungan II, Pancur Batu)"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

KERANGKA TEORI

2.1 Strategi

2.1.1 Pengertian Strategi

Kata „strategi‟ berasal dari bahasa Yunani yang berasal dari kata stratos

yang berarti militer dan ag yang artinya memimpin. Strategi dalam konteks awal

diartikan sebagai generalship atau sesuatu yang dikerjakan oleh para jenderal dalam membuat rencana untuk menaklukkan musuh dan memenangkan perang.

Seiring dengan kemajuan zaman, strategi mengalami perkembangan dan

mengenai seluruh aspek kehidupan termasuk politik, ekonomi dan bisnis. Pada

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) tertulis bahwa pengertian strategi adalah

filsafat perang, ilmu siasat bersaing, alat untuk mencapai sasaran, dan rencana

yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran. Pengertian ini

menjelaskan bahwa strategi itu sudah melekat dalam suatu perencanaan yang

cermat dari segala kegiatan yang akan dilaksanakan agar dapat mencapai sasaran

sesuai dengan yang diharapkan.

Siagian (2004:57) menyatakan bahwa strategi adalah serangkaian keputusan dan tindakan mendasar yang dibuat oleh manajemen puncak dan diimplementasikan oleh seluruh jajaran suatu organisasi dalam rangka pencapaian tujuan organisasi tersebut.

Chandler (dalam Kuncoro 2006:1) menyebutkan strategi adalah penentuan

tujuan dan sasaran jangka panjang perusahaan, diterapkannya aksi dan alokasi

(2)

Menurut pendapat lain, Hamel dan Prahalad (dalam Grant 1997:10) strategi

merupakan bentuk atau rencana yang mengintegrasikan tujuan-tujuan utama,

kebijakan-kebijakan, dan rangkaian tindakan dalam suatu organisasi menjadi satu

kesatuan yang utuh. Strategi yang diformulasikan dengan baik akan membantu

penyusunan dan pengalokasian sumber daya yang dimiliki perusahaan menjadi

suatu bentuk yang unik dan dapat bertahan. Strategi yang baik disusun

berdasarkan kemampuan internal dan kelemahan perusahaan dan antisipasi

perubahan dalam lingkungan.

2.1.2 Tipe-Tipe Strategi

Menurut Rangkuti (2009:6) pada prinsipnya strategi dapat dikelompokkan

berdasarkan tiga tipe strategi, yaitu:

1. Strategi Manajemen

Strategi manajemen meliputi strategi yang dapat dilakukan oleh

manajemen dengan orientasi pengembangan strategi secara makro.

Misalnya strategi pengembangan produk, strategi penetapan harga, strategi

akuisisi, strategi pengembangan pasar, strategi mengenai keuangan dan

sebagainya.

2. Strategi Investasi

Strategi ini merupakan kegiatan yang berorientasi pada investasi. Misalnya

apakah perusahaan ingin melakukan strategi pertumbuhan yang agresif

atau berusaha mengadakan penetrasi pasar, strategi bertahan, strategi

pembangunan kembali suatu divisi baru atau strategi divestasi, dan

(3)

3. Strategi Bisnis

Strategi bisnis ini sering juga disebut strategi bisnsi secara fungsional

karena strategi berorientasi pada fungsi-fungsi kegiatan manajemen,

misalnya strategi pemasaran, strategi produksi atau operasional, strategi

distribusi, strategi organisasi, dan strategi-strateg iyang berhubungan

dengan keuangan.

2.1.3 Jenis-Jenis Alternatif Strategi

Alternatif strategi atau strategi ekonomi adalah proses mempertemukan

antara kesempatan lingkungan dengan kemampuan perusahaan pada tingkat resiko

yang dapat diterima . Dalam menentukan alternatif strategi hendaknya tidak

terlalu banyaka atau terlalu sedikit. Alternatif yang terlalu banyak memerlukan

waktu, tenaga dan biaya penyusunan yang tinggi. Sebaliknya, alternatif yang

terlalu sedikit juga dapat berakibat menghilangkan kemungkinan pilihan strategi

yang paling cocok untuk perusahaan.

Menurut Sofyan (2015:80), dalam mengembangkan alternatif strategi

penyusunan strategi menghadapi berbagai jenis alternatif sebagai berikut.

1. Strategi Stabilitas

Strategi stabilitas adalah strategi bertahan dimana perusahaan berusaha

untuk memepertahankan hasil-hasil yang telah dicapai di masa lalu,

termasuk mempertahankan lini produk yang sudah ada,

mempertahankan pasar yang ada sekarang, dan tidak mengadakan

perubahan dari fungsi usaha yang ada.

(4)

Strategi pencuitan adalah adalah strategi yang dilakukan karena terpaksa

akibat tekanan lingkunga yang sangat kuat dan perusahaan tidak mampu

mengatasinya.

3. Strategi Ekspansi

Strategi ekspansi merupakan strategi utama atau sering disebut grand

strategy. Perusahaan melakukan strategi ekspansi dengan alasan untuk

menambah lini produk atau jasa, serta menambah pasar dan fungsi

usahanya

4. Strategi Kombinasi

Strategi perusahaan menggunakan lebih dari satu strategi dalam kurun

waktu yang bersamaan. Straegi ini dilakukan dengan pertimbangan

karen akebimbangan perusahaan dengan hanya menggunakan satu

strategi. Selain itu, strategi kombinasi digunakan pada perusahaan yang

berskala besar.

2.2 Pemasaran

2.2.1 Pengertian Pemasaran

Kegiatan pemasaran yang kita pahami adalah berupa aktivitas pertukaran

antara dua pihak. Seseorang berusaha menawarkan sejumlah barang atau jasa

dengan sejumlah nilai ke berbagai macam kelompok sosial untuk memenuhi

kebutuhannya. Sehingga pemasaran dapat diartikan sebagai kegiatan manusia

yang diarahkan untuk memuaskan keinginan dan kebutuhan melalui proses

(5)

Gozali (2013:3) mengemukakan pemasaran adalah sebuah sistem yang

menyeluruh dalam bentuk berbagai kegiatan usaha dari sebuah perusahaan dengan

cara perencanaan, penentuan harga, promosi dan pendistribusian barang atau jasa

yang dapat memuaskan kebutuhan pembeli, konsumen dan pelanggan.

Pemasaran menurut Kotler dan Armstrong (2008:6) adalah proses dimana perusahaan menciptakan nilai bagi pelanggan dan membangun hubungan yang kuat dengan pelanggan dengan tujuan untuk menangkap nilai dari pelanggan sebagai imbalannya.

Sedangkan menurut Tjiptono (2008:5) adalah fungsi yang memiliki kontak yang paling besar dengan lingkungan eksternal, padahal perusahaan hanya memiliki kendali yang terbatas terhadap lingkungan eksternal. Oleh karena itu, pemasaran memainkan peranan penting dalam pengembangan strategi.

(6)

2.2.2 Konsep Pemasaran

Seiring perkembangan zaman, konsentrasi kebanyakan organisasi bisnis

yang berpusat pada produksi, produk dan penjualan, kini telah berubah tidak

hanya berupaya untuk memenuhi kperluan pelanggan tetapi juga memenuhi

kesejahteraan seluruh masyarakat. Kadir (2013:7) mengemukakan bahwa konsep

pemasaran terus berkembang dan dibedakan atas :

1. Konsep Produksi

Konsep produksi menyatakan bahwa orang akan membeli produk yang

baik dan harganya terjangkau. Akibatnya, perusahaan cenderung berfokus

pada kemampuan internalnya daripada kebutuhan pelanggan. Produsen

berkonsentrasi pada pembuatan dan distribusi agar lebih efisien.

2. Konsep Produk

Konsep produk menyatakan bahwa konsumen akan membeli produk yang

menawarkan kualitas dan keutamaan yang lebih. Asumsi yang yang

digarisbawahi adalah bahwa “barang yang bagus menjual diri mereka

sendiri. Konsentrasi adalah membuat barang lebih besar, lebih baik atau

lebih cepat tanpa mengetahui kebutuhan pelanggan.

3. Konsep Penjualan

Konsep penjualan meyakini bahwa konsumen tidak akan membeli produk

perusahaan kecuali perusahaan telah melakukan promosi dan usaha

penjualan yang sungguh-sungguh. Filosofinya adalah bahwa perusahaan

menjual produk yang tidak sesuai dengan keinginan pelanggan.

(7)

Konsep pemasaran menyatakan bahwa perusahaan harus menentukan

kebutuhan dari pelanggan mereka dalam upaya mencapai tujuan

perusahaan. Tiga keutamaan dasar dari konsep ini yaitu kepuasan

pelanggan, usaha koordinasioleh setiap unit perusahaan untuk memenuhi

kepuasan pelanggan, dan penekanan pada tujuan profit jangka panjang.

5. Konsep Pemasaran Kemasyarakatan

Konsep pemasaran mengalami perkembangan bersamaan dengan semakin

majunya masyarakat dan teknologi. Kalau perusahaan ingin berhasil dan

dapat hidup terus, ia harus dapat menanggapi cara-cara atau

kebiasaan-kebiasaan dalam masyarakatnya. Perusahaan tidak lagi berorientasi kepada

pembeli saja, tetapi kepada masyarakat.

2.2.3 Lingkungan Pemasaran

Menurut Kotler dan Armstrong (dalam Kadir 2013:22), lingkungan

pemasaran terbentuk dari lingkungan mikro (microenvironment) dan lingkungan

makro (macroenvironment). Berikut penjelasan lebih lanjut.

1. Lingkungan mikro terdiri atas kekuatan terdekat pada perusahaan yang

memainkan peran penting pada kemampuan perusahaan untuk

memenuhi kebutuhan pelanggan. Unsur-unsur lingkungan mikro yang

mempengaruhi lingkungan adalah sebagai berikut.

a. Perusahaan, adalah lingkungan internal dari perusahaan yaitu

pemasaran produk. Perusahaan terdiri dari depatemen-departemen

berbeda dan hubungan tiap departemen itu memebentuk lingkungan

(8)

b. Pasar Pelanggan

Pelanggan adalah orang yang memebeli produk. Pelanggan sebuah

perusahaan dapat dikelompokkan mnjadi lima yaitu pasar konsumen,

pasar bisnis, pasar pengecer, pasar pemerintah dan pasar

internasional.

c. Publik (Masyarakat)

Publik adalah setiap kelompok yang memiliki ketertarikan atau

pengaruh aktual atau potensial dalam sebuah organisasi untuk

mencapai tujuannya.

d. Pemasok (Supplier)

Pemasok adalah penyedia sumber daya yang dibutuhkan oleh

perusahaan untuk memproduksi barang dan jasanya.

e. Kompetitor / Pesaing

Kompetitor adalah organisasi lain yang bersaing dengan perusahaan

untuk merebut konsumen yang sama dengan tujuan untuk memenuhi

kebutuhan dan keinginan yang sama.

f. Perantara Pemasaran

Perantara pemasaran adalah orang yang membantu perusahaan untuk

mempromosikan, menjual dan mendistribusikan barangnya kepada

pengguna terakhir.

2. Lingkungan makro adalah lingkungan yang tidak dapat dikendalikan

dimana pemasar tidak memiliki pengaruh. Lingkungan makro meliputi

keseluruhan peluang usaha. Unsur-unsur lingkungan makro antara lain

(9)

a. Ekonomi, terdiri dari keseluruhan ekonomi termasuk siklus usaha,

pendapatan konsumen dan pola pengeluaran.

b. Demografi, adalah studi mengenai populasi manusia dalam

kaitannya dengan ukuran, kepadatan, lokasi, usia, jenis kelamin, ras,

asal mula, pekerjaan dan statistik lainnya.

c. Teknologi, yang digunakan untuk meningkatkan kualitas produk dan

jasa yang dihasilkan oleh organisasi. Perkembangan teknologi

memberikan informasi dan peluang penting untuk memenuhi

kebutuhan pelanggan.

d. Hukum dan Politik, termasuk di dalamnya regulasi dan tekanan

sosial yang mempengaruhi pasar. Hukum dan regulasi mencakup

banyak area yang relevan dengan pemasar, termasuk pengemasan,

penetapan harga, periklanan dan penjualan.

e. Budaya, didefinisikan sebagai institusi dan kekuatan lain yang

memepengaruhi nilai dasar masyarakat, persepsi, pilihan dan

kelakuan masyarakat. Termasuk di dalamnya kode etik, pakaian,

bahasa, agama, ritual, norma perilaku seperti jukum dan moral, serta

sistem kepercayaan dan seni.

2.3 Strategi Pemasaran

2.3.1 Pengertian Strategi Pemasaran

Semua organisasi membutuhkan pemasaran untuk mencapai tujuan dan

objektifnya, jadi perusahaan memerlukan strategi yang berbeda-beda guna jangka

(10)

Tull dan Kahle dalam Tjiptono (2015:17) mendefinisikan strategi

pemasaran sebagai alat fundamental yang direncanakan untuk mencapai tujuan

perusahaan dengan mengembangkan keunggulan bersaing yang

berkesinambungan melalui pasar yang dimasuki dan program pemasaran yang

digunakan untuk melayani pasar sasaran yang bersangkutan.

Menurut Tjiptono dan Chandra (2012:193), strategi pemasaran merupakan

rencana yang menjabarkan ekspektasi perusahaan akan dampak dari berbagai

aktifitas atau program pemasaran terhadap permintaan produk atau lini produknya

di pasar sasaran tertentu. Perusahaan bisa menggunakan dua atau lebih program

pemasaran secara bersamaan, sebab setiap jenis program seperti periklanan,

promosi penjualan, personal selling, layanan pelanggan, atau pengembangan produk memiliki pengaruh yang berbeda-beda terhadap permintaan. Oleh sebab

itu, dibutuhkan mekanisme yang dapat mengkoordinasikan program-program

pemasaran agar program-program itu sejalan dan terintegrasi dengan sinergistik.

Mekanisme ini disebut sebagai strategi pemasaran.

Menurut Kotler dan Armstrong (2008:58), strategi pemasaran adalah logika

pemasaran dan berdasarkan itu, unit bisnis diharapkan untuk mencapai sasaran

pemasarannya. Strategi pemasaran didasarkan analisis manajer perusahaan akan

(11)

Menurut Radiosunu (2001:27), strategi pemasaran didasarkan atas lima konsep strategi berikut:

a. Segmentasi pasar. Tiap pasar terdiri dari bermacam-macam pembeli yang

mempunyai kebutuhan, kebiasaan membeli dan reaksi yang berbeda-beda.

Perusahaan tak mungkin dapat memenuhi kebutuhan semua pembeli.

Karena itu perusahaan harus mengkelompok-kelompokkan pasar yang

bersifat heterogen ke dalam satuan–satuan pasar yang bersifat homogen. b. Market positioning. Perusahaan tak mungkin dapat menguasai pasar

keseluruhan. Maka prinsip strategi pemasaran kedua adalah memilih pola

spesifik pemusatan pasar yang akan memberikan kesempatan maksimum

kepada perusahaan untuk mendapatkan kedudukan yang kuat. Dengan kata

lain perusahaan harus memilih segmen pasar yang dapat menghasilkan

penjualan dan laba yang paling besar.

c. Targeting adalah strategi memasuki segmen pasar yang dijadikan sasaran

penjualan.

d. Marketing mix strategy. Kumpulan variabel-variabel yang dapat

digunakan perusahaan untuk mempengaruhi tanggapan konsumen.

Variabel-variabel yang dapat mempengaruhi pembeli adalah

variabel-variabel yang berhubungan dengan product, place, promotion danprice (4P).

e. Timing strategy. Penentuan saat yang tepat dalam memasarkan produk

merupakan hal yang peru diperhatikan. Meskipun perusahaan melihat

adanya kesempatan baik. Terlebih dulu harus dilakukan persiapan baik

(12)

2.3.2 Pemilihan Strategi Pemasaran

Tjiptono dan Chandra (2012:200) menyatakan bahwa proses pemilihan

strategi pemasaran membutuhkan pertimbangan cermat atas sejumlah tipe

informasi, yaitu:

1. Tujuan atau sasaran produk

Tujuan produk harus dijadikan pedoman dalam menentukan tipe dasar

strategi yang dibutuhkan. Sebagai contoh, jika tujuan utama produk adalah

meningkatkan volume penjualan atau pertumbuhan pangsa pasar, maka

biasanya alternatif utama yang dipertimbangkan adalah strategi

permintaan selektif yang berfokus pada upaya merebut pelanggan dari

pesaing atau memperluas pasar yang dilayani.

2. Peluang pasar

Karakteristik dan besarnya peluang pasar harus ditetapkan secara jelas

berdasarkan analisis pasar dan pengukuran pasar. Analisis pasar

memberikan informasi mengenai siapa yang membeli bentuk produk (dan

siapa yang tidak membelinya), berbagai situasi pakaian produk (dan juga

situasi yang tidak menggunakan produk).

3. Kesuksesan pasar

Manajer pemasaran harus memahami jenis keunggulan bersaing dan

tingkat pengeluaran pemasaran yang diperlukan untuk mencapai

kesuksesan pasar. Melalui analisis persaingan, perusahaan dapat

memahami siapa pesaingnya, seberapa besar tingkat intensitas persaingan

(13)

bersaing secara selektif menghadapi para pesaing merek langsung atau

para pesaing kelas produk yang tidak langsung.

2.3.3 Bauran Pemasaran

Setelah memutuskan target pasarnya, perusahaan memnutuskan rencana

detail untuk bauran pemasaran. Menurut Kotler (2008:48) bauran pemasaran

adalah seperangkat taktik pemasaran yang dapat dikontrol meliputi produk, harga,

tempat, dan promosi yang dipadukan perusahaan untuk menciptakan respon dari

target marketnya. Bauran pemasaran juga dikenal dengan 4P yang didefinisikan

sebagai berikut:

1. Produk (product)

Produk adalah kombinasi benda atau jasa dari perusahaan yang

ditawarkan ke target pasar untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan.

Produk secara luas meliputi desain, merk, hak paten, positioning, dan pengembangan produk baru.

2. Harga (price)

Harga adalah sejumlah uang yang harus dikeluarkan konsumen untuk

mendapatkan suatu produk atau jasa. Harga juga merupakan pesan yang

menunjukan bagaimana suatu brand memposisikan dirinya di pasar.

3. Distribusi (place)

Distibusi meliputi aktivitas perusahaan dalam membuat produknya

tersedia di target pasar. Strategi pemilihan tempat meliputi transportasi,

pergudangan, pengaturan persediaan, dan cara pemesanan bagi

(14)

4. Promosi (promotion)

Promosi adalah aktivitas perusahaan untuk mengkomunikasikan produk

dan jasanya dan mempengaruhi target konsumen untuk membeli.

Kegiatan promosi antara lain, iklan, personal selling, promosi penjualan

dan public relation.

Penjelasan diatas dapat digambarkan empat variabel bauran pemasaran

dalam gambar berikut :

Gambar 2.1 Bauran Pemasaran

(15)

2.4. Usaha Kecil dan Menengah (UKM) 2.4.1 Pengertian UKM

Berikut merupakan beberapa pengertian UKM:

1. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) dikutip dari situs www.bps.go.id,

Pengertian Usaha Kecil Menengah dikelompokkan berdasarkan

kuantitas tenaga kerja. Usaha kecil merupakan entitas usaha yang

memiliki jumlah tenaga kerja 5 s.d 19 orang, sedangkan usaha

menengah merupakan entitias usaha yang memiliki tenaga kerja 20 s.d.

99 orang.

2. UU No 20 Tahun 2008 tentang UMKM, dikutip dari situs

www.bpkp.go.id, membagi ke dalam dua pengertian yakni:

a. Usaha Kecil adalah entitas yang memiliki kriteria sebagai berikut :

- Kekayaan bersih lebih dari Rp 50.000.000,00 (lima puluh juta

rupiah) sampai dengan paling banyak Rp 500.000.000,00 (lima

ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat

usaha.

- Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp 300.000.000,00

(tiga ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp

2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus juta rupiah).

b. Usaha Menengah adalah entitas usaha yang memiliki kriteria

sebagai berikut :

- Kekayaan bersih lebih dari Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta

(16)

(sepuluh milyar rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan

tempat usaha.

- Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp2.500.000.000,00

(dua milyar lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak

Rp 50.000.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah).

Dikutip dari situs resmi Kementrian Koperasi dan UKM

(www.depkop.go.id) UKM dibagi menjadi 3 kelompok berdasarkan total aset,

total penjualan tahunan dan status usaha dengan kriteria sebagai berikut:

a. Usaha Mikro, adalah suatu kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil

dan bersifat tradisional dan informal, yang belum terdaftar, tercatat, atau

berbadan hukum yang memiliki pendapatan paling banyak Rp 100 juta /

tahun atau Rp 8 juta / bulan.

b. Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri yang

dilakukan oleh orang per orangan atau badan usaha yang bukan

merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki,

dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari

usaha menengah atau besar yang memenuhi kriteria usaha kecil

sebagaimana dimaksud dalam UU No. 20 tahun 2008.

c. Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri

yang dilakukan oleh orang per orangan atau badan usaha yang bukan

merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan, yang dimiliki,

(17)

usaha kecil atau besar yang memenuhi kriteria usaha menengah sesuai

dengan UU No.20 tahun 2008.

2.4.2 Tujuan dan Peranan UKM

Dikutip dari situs www.bpkp.go.id, tujuan usaha mikro menurut

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah, yaitu

bertujuan menumbuhkan danmengembangkan usahanya dalam rangka

membangun perekonomian nasional berdasarkan demokrasi ekonomi yang

berkeadilan.

Lumbanraja (2011:88) menyatakan usaha mikro mempunyai peran yang

penting dalam pembangunan ekonomi. UKM merupakan jenis usaha yang

menyerap banyak tenaga kerja dan memiliki daya tahan dan fleksibilitas yang

lebih baik dalam menghadapi dinamika kehidupan ekonomi. Perkembangan UKM

terus meningkat merupakan wujud keberhasilan para dari pelaku-pelaku UKM

yang tersebar diseluruh pelosok wilayah Indonesia, yang mengindikasikan bahwa

betapa pentingnya peranan UKM di tengah-tengah perekonomian Indonesia.

Peran UKM dalam perekonomian Indonesia dapat dilihat dari Kementerian

Koperasi dan UKM tahun 2005 dalam Neddy (2006:32) yaitu:

1. Kedudukannya sebagai pemain utama dalam kegiatan ekonomi di berbagai

sektor penyedia lapangan kerja yang terbesar.

2. Pemain penting dalam pengembangan kegiatan ekonomi lokal dan

pemberdayaan masyarakat.

(18)

4. Sumbangannya dalam menjaga neraca pembayaran melalui kegiatan

ekspor.

Peran UKM selama ini diakui memiliki dampak besar dalam perekonomian

nasional. Beberapa peran strategis UKM menurut Bank Indonesia yaitu :

1. Jumlahnya yang besar dan terdapat dalam setiap sektor ekonomi.

2. Menyerap banyak tenaga kerja dan setiap investasi menciptakan lebih

banyak kesempatan kerja.

3. Memiliki kemampuan untuk memanfaatkan bahan baku lokal dan

menghasilkan barang dan jasa yang dibutuhkan masyarakat luas dengan

harga terjangkau.

2.5 Penelitian Terdahulu

Berikut merupakan beberapa penelitian terdahulu yang digunakan peneliti

sebagai referensi dalam melakukan penerlitian.

1. Chresy Novalina Hutagalung, Nusril dan Teguh Adiprasetyo, tahun

2012 dengan judul Strategi Pengembangan Pemasaran Makanan Khas

Bengkulu Pada Sentra Oleh-Oleh Anggut Kota Bengkulu. Hasil

penelitian menunjukkan lingkungan internal dan eksternal digunakan

dalam SWOT matriks analisis. Strategi pengembangan pemasaran Cita

Rasa memberikan insentif harga untuk konsumen, perluasan pasar,

menjaga dan mempertahankan kualitas, rasa dan lokalitas produk, dan

menghias layout pada tampilan menarik. Pengembangan strategi

(19)

iklan, pemberian insentif harga untuk konsumen, perluasan pasar, dan

menghias tampilan kemasan agar menarik. Strategi pengembangan

pemasaran Arzel adalah meningkatkan promosi dan iklan, memberikan

harga insentif bagi konsumen, perluasan pasar, meningkatkan kualitas,

kebersihan dan rasa produk, dan menghias tampilan agar menarik.

2. Dewi Yuliati, tahun 2012 dengan judul Analisis Strategi Pemasaran

Pada UMKM Subsistem Agribisnis Bandeng (Chanos-chanos) Presto Di

Kota Semarang. Hasil penelitian menunjukkan analisis SWOT

menunjukkan posisi UMKM berada pada kuadran I yaitu Strategi

Agresif, yang merupakan situasi yang menguntungkan dalam agribisnis

Pengolahan Bandeng Presto. Strategi Agresif merupakan strategi yang

menguntungkan karena terdapat banyak peluang (oportunity) yang dapat

dimanfaatkan oleh UMKM dengan menggunakan kekuatan (strength)

internalnya, sehingga didapat hasil yang optimal dalam pemasaran

bandeng presto. Rekomendasi Strategi yang sesuai dengan kondisi

UMKM skala mikro dan kecil saat ini adalah pembuatan sentra bandeng

presto, meningkatkan kualitas produk dengan penerapan sistem jaminan

mutu dan keamanan produk, pembangunan rumah kemasan,

diversifikasi dan inovasi produk, meningkatkan promosi penjualan,

meningkatkan kualitas SDM. Rekomendasi Strategi yang sesuai dengan

kondisi UMKM skala menengah saat ini adalah meningkatkan kualitas

produk dengan jaminan mutu dan keamanan, meningkatkan status

(20)

3. Agus Athori dan Supriyono, tahun 2013 dengan judul Analisis Strategi

Pemasaran Dalam Meningkatkan Volume Penjualan Produk Pada

Perusahaan Snack Lucky Olympic Kediri. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa (1) strategi pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan Snack Lucky Olympic Kediri adalah Strategi Stabilitas (Stability) yaitu menekankan pada tidak bertambahnya produk, pasar dan fungsi-fungsi

perusahaan, lebih pada upaya peningkatan efesiensi dalam rangka

peningkatan kinerja dan keuntungan. Strategi ini relatif memiliki resiko

yang rendah. (2) melalui analisa EFAS (External Strategic Factor Analisys Summary) diperoleh skor total 2,40 dan melalui analisa IFAS (Internal Strategic Factor Analisys Summary) diperoleh skor total 2,50.

Sehingga nilai tersebut dimasukan pada SWOT Analisis yang

menunjukkan posisi perusahaan Snack Lucky Olympic Kediri pada

kuadran I, strategi yang sesuai adalah strategi agresif atau strategi

ekspansi artinya perusahaan dalam kondisi prima dan mantap sehingga

sangat dimungkinkan untuk terus melakukan ekspansi, memperbesar

pertumbuhan dan meraih kemajuan dengan memaksimalkan kekuatan

internal dan eksternal perusahaan dalam meningkatkan volume

penjualan dan keunggulan bersaing.

4. Moh. Halini Azhari dkk, tahun 2013, dengan judul Pengembangan

Strategi Pemasaran Produk Gula Tapo (Studi Kasus di Desa Ambesia

Kecamatan Tomini Kabupaten Parigi Moutong). Hasil analisis pada titik

koordinat diperoleh alternatif strategi berada pada kuadran I yang

(21)

(Kekuatan-Peluang) yang disebut dengan strategi agresif, yakni : (i)

meningkatkan kualitas tenaga kerja melalui pelatihan usaha sehingga

mendorong masyarakat dalam menciptakan lapangan kerja, (ii)

memaksimalkan pemanfaatan bahan baku yang cukup memadai, (iii)

mempertahankan keaslian cita rasa untuk sasaran pasar nasional dan

agrowisata, (iv) meningkatkan diversifikasi rasa produk menjadi produk

unggulan agrowisata.

5. Sulistiono dan Mumuh Mulyana, tahun 2012, dengan judul Strategi

Pengembangan Pemasaran UKM Pengrajin Sepatu Sandal. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa dengan menggunakan analisis SWOT

Strategi Pengembangan yang bisa dilakukan oleh para Pengrajin adalah

a) Peningkatan kreatifitas dalam membuat model sepatu sandal,

sehingga semakin beraneka ragam bentuk dan modenya, b) Optimalisasi

jaringan / saluran pemasaran melalui pembangunan kerjasama dengan

sesama Pengrajin atau Pengusaha dan Pemasar lainnya, c) Memperluas

jaringan relasi pemasaran, d) Pemanfaatan website atau email sebagai

sarana promosi dan pemasaran (pengembangan E-Commerce), e) Mengalokasikan dana dari hasil penjualan untuk meningkatkan

teknologi produksi yang dipergunakan, f) Bekerjasama dalam rangka

optimalisasi Koperasi yang telah dibentuk sehingga mampu

menyediakan bahan baku dan modal kerja serta mampu mengkoordinir

distribusi produk jadi dan g) Para Pengrajin bekerjasama untuk

membangun kekuatan bersama sehingga bisa saling menutupi atau

Gambar

Gambar 2.1 Bauran Pemasaran

Referensi

Dokumen terkait

Apa yang ditegaskan Suseno itu mencirikan suatu hubungan masyarakat dan politik ke dalam bentuk, singkatnya adalah negara.’ Dengan adanya negara menunjukkan

Batasan masalah pada penelitian ini yaitu mengunakan material baja tahan karat SS 304, pengelasan dilakukan menggunakan metode SMAW dan TIG, arus listrik yang digunakan saat

If this message is not eventually replaced by the proper contents of the document, your PDF viewer may not be able to display this type of document.. You can upgrade to the

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dan veriifikatif yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh pelaksanaan program pendidikan dan pelatihan terhadap prestasi kerja

This paper shows a process of generating Multidimensional Fuzzy Association Rules mining from a normalized database of medical record patients.. The process consists of two

Analisis Faktor yang Berhubungan dengan Penggunaan Alat Kontrasepsi Hormonal Pada Akseptor KB di Kelurahan Suka Raja Kecamatan Siantar Marihal Tahun 2010..

Proses SOM Training ( Clustering ): Tahap ini berfungsi untuk mengelompokkan ( clustering ) data semua pemain NBA pada musim yang telah dipilih berdasarkan statistiknya ke

Penelitian sebelumnya (Klein et al. 2006) me- nyatakan bahwa status antropometri seperti IMT, lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang pinggul (RLPP) berhubungan