• Tidak ada hasil yang ditemukan

S GEO 1200547 Chapter1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S GEO 1200547 Chapter1"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

1 Ghina Fadhillah, 2016

EVALUASI RUTE TRANSPORTASI ANGKUTAN KOTA DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Transportasi merupakan kegiatan yang berperan sebagai penggerak pembangunan dan perekonomian suatu daerah. Upaya pengembangan pembangunan dan perekonomian dalam transportasi harus didukung dengan adanya jalur pergerakan secara nasional atau internasional, baik melalui transportasi darat, laut maupun udara agar terciptanya suatu tujuan pembangunan dan perekonomian dapat berjalan dengan tertib, aman, lancar dan nyaman.

Transportasi merupakan permintaan dan penawaran jasa. Permintaan jasa dapat digunakan untuk pemindahan barang atau manusia dari suatu wilayah ke wilayah lainnya. Permintaan jasa transportasi ini akan timbul apabila ada hal-hal di balik permintaan itu, misalnya keinginan untuk rekreasi, keinginan untuk ke sekolah atau untuk berbelanja, keinginan untuk menengok keluarga yang sakit dan sebagainya. Hal ini sesuai dengan pernyataan yang diungkapkan oleh Nasution (2004, hlm. 15). Oleh karena itu, untuk penawaran jasa transportasi dilihat dari aspek kapasitas fasilitas transportasi yang mampu melayani permintaan transportasi.

Salah satu prasarana transportasi perkotaan bagi masyarakat yaitu angkutan umum. Angkutan umum ini memegang peranan yang penting dalam melayani pengguna, dimana dalam pemilihan penggunaan jenis moda transportasi perlu dipersiapkan untuk tempat moda tersebut seperti jalan raya, rel kereta api, pelabuhan laut dan bandar udara. Pemilihan moda dan penggunaan jenis moda dapat dipergunakan pula untuk pemilihan rute.

(2)

Ghina Fadhillah, 2016

EVALUASI RUTE TRANSPORTASI ANGKUTAN KOTA DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

baik dapat dilihat dari faktor waktu tempuh dan faktor biaya perjalanan dari suatu asal tinggal ke tujuan tempat.

Kota Bogor merupakan salah satu kota besar di Indonesia dengan jumlah penduduk yang terus mengalami peningkatan pada tiap tahunnya. Data penduduk dari Kota Bogor Dalam Angka pada tahun 2011 jumlah penduduk di Kota Bogor hanya 987.315 jiwa, tahun 2012 meningkat menjadi 1.004.831 jiwa, tahun 2013 pun meningkat menjadi 1.013.019 sehingga tahun 2014 Kota Bogor memiliki jumlah penduduk menjadi 1.030.720 jiwa. Apabila di suatu wilayah perkotaan tersebut mengalami peningkatan jumlah penduduk yang tinggi maka angkutan umum yang sudah ada perlu ditingkatkan lagi untuk jumlah angkutannya agar apabila penduduk yang akan menggunakan angkutan umum untuk melakukan perjalanan tidak terjadi kekurangan moda transportasi, hal ini sesuai yang diungkapkan oleh Warpani (1990, hlm. 4) yaitu kebutuhan bergerak dari suatu tempat ke tempat lainnya merupakan kebutuhan dalam kehidupan manusia. Perpindahan manusia tersebut didasari kenyataan bahwa sumber kehidupan manusia tidak terdapat di sembarang tempat. Untuk itu diperlukan sarana atau transportasi guna mendukung pergerakan manusia dalam pemenuhan kebutuhannya.

Selain dari kebutuhan transportasi maka dari segi infrasktur harus diperhatikan juga seperti jalan. Menurut Undang-Undang No. 13 Tahun 1980 tentang jalan, jalan merupakan suatu prasarana perhubungan darat dalam bentuk apapun yang meliputi segala bagian jalan termasuk bangunan pelengkap dan perlengkapannya yang diperuntukan bagi lalulintas. Berdasarkan data untuk panjang jalan menurut keadaan dan status jalan di Kota Bogor sampai akhir 2015 yaitu 757.393 km. Pelayanan transportasi di Kota Bogor ini didukung oleh sistem angkutan umum salah satunya adalah angkutan kota.

(3)

masing-Ghina Fadhillah, 2016

EVALUASI RUTE TRANSPORTASI ANGKUTAN KOTA DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

masing, suatu rute angkutan kota yang optimal dapat dilihat dari segi jarak ataupun waktu tempuh hal ini didasari oleh pendapat Tamin (2000, hlm. 45) bahwa penentuan rute optimal berdasarkan waktu tempuh dilakukan dengan memperhatikan kepadatan jalan yang terjadi. Kepadatan jalan pada waktu tertentu dapat mempengaruhi cepat atau lambatnya waktu tempuh yang dibutuhkan selama perjalanan. Jika, kepadatan jalan melampaui kapasitas ruas jalan maka akan menimbulkan masalah transportasi yaitu kemacetan sesuai dengan pendapat yang dijelaskan oleh Susantono (2014, hlm. 108-109) mengatakan bahwa kemacetan terjadi akibat pertambahan kendaraan yang terus menerus dengan kondisi penambahan jaringan jalan relatif tetap.

Dari permasalahan kemacetan, Menurut Adler (1983, hlm. 67) menyatakan ada beberapa faktor penyebab kemacetan yaitu keadaan prasarana jalan raya pada umumnya kurang memuaskan yaitu sempit dan kualitasnya di bawah standar, jumlah kendaraan bermotor bertambah terus setiap tahunnya dengan laju pertumbuhan yang sangat pesat tidak sebanding dengan jalan yang tersedia, banyaknya kendaraan yang berkecepatan lambat seperti dokar dan becak seringkali menimbulkan terjadinya kemacetan dan kecelakaan lalu lintas, kedisiplinan kesopanan dan kesadaran lalu lintas para pemakai jalan raya masih kurang sehingga seringkali mengakibatkan kesemerawutan lalu lintas dan sebagian pengaturan lalu lintas masih dirasakan belum mampu menjamin kelancaran arus lalu lintas.

(4)

Ghina Fadhillah, 2016

EVALUASI RUTE TRANSPORTASI ANGKUTAN KOTA DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

angkutan kota 07, di ruas Jalan Otto Iskandardinata yang dilewati oleh enam angkutan kota seperti angkutan kota 01, angkutan kota 21, angkutan kota, 03, angkutan kota 06, angkutan kota 11 dan angkutan kota 13, di ruas jalan Ir.H.Juanda yang dilewati oleh delapan angkutan kota seperti angkutan kota 01, angkutan kota 02, angkutan kota 03, angkutan kota 05, angkutan kota 06, angkutan kota 07, angkutan kota 08 dan angkutan kota 13, dan di ruas Jalan Pajajaran dilewati oleh lima angkutan kota seperti angkutan kota 21, angkutan kota 06, angkutan kota 08, angkutan kota 11 dan angkutan kota 13.

Kemacetan lalu lintas yang terjadi ini sangat merugikan bagi pengguna kendaraan karena jika dilihat dari waktu maka akan menggunakan waktu yang lebih lama di perjalanan, kerugian ekonomi seperti biaya bahan bakar (BBM) maka akan mengeluarkan beberapa liter bensin dan mahal. Hal ini sesuai yang diungkapkan oleh Wardana (2012, hlm.2), bahwa kemacetan lalu lintas memberikan dampak negatif yang sangat besar bagi penduduk, seperti pemborosan bahan bakar, terbuangnya waktu secara percuma, dan kerusakan lingkungan akibat polusi udara yang dikeluarkan oleh kendaraan bermotor.

Kemudian setelah dilihat dari masalah pada bidang transportasi seperti kemacetan lalu lintas ini, Aplikasi Sistem Informasi Geografis dapat membantu untuk memecahkan masalah tersebut untuk kemacetan lalu lintas ini menggunakan analisis jaringan (network analysis). Hal ini sesuai yang diungkapkan oleh Prahasta (2014, hlm. 330) bahwa pada aplikasi Sistem Informasi Geografis untuk mengurangi kemacetan lalu lintas menggunakan analisis spasial sistem jaringan yaitu analisis jaringan (network analysis). Sub-analisis spasial yang ada di dalamnya yaitu penentuan jalur terpendek atau penentuan jalur optimum dan terbaik dari jarak tempuhnya. Selain itu juga Soesono (2012, hlm.14) mengungkapkan pendapatnya bahwa analisi jaringan sangat berguna untuk inventarisasi jaringan transportasi publik, kesesuaian rute alternatif, perencanaan perluasan sistem jaringan jalan, analisis kawasan rawan kemacetan dan kecelakaan.

(5)

Ghina Fadhillah, 2016

EVALUASI RUTE TRANSPORTASI ANGKUTAN KOTA DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

di Kota Bogor agar tidak terjadi overlapp rute dan kemacetan lalu lintas. Oleh karena itu, penelitian kali ini akan mengambil judul “EVALUASI RUTE TRANSPORTASI ANGKUTAN KOTA DENGAN MENGGUNAKAN

(6)

Ghina Fadhillah, 2016

EVALUASI RUTE TRANSPORTASI ANGKUTAN KOTA DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 1.1

Peta Overlay Rute Angkutan Kota dan Titik Kemacetan B. Rumusan Masalah Penelitian

Permasalahan utama pada latar belakang penelitian adalah masalah transportasi seperti kemacetan lalu lintas di Kota Bogor. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini yang hendak dikaji antara lain sebagai berikut:

1. Bagaimana rute angkutan kota eksisting di Kota Bogor menggunakan indeks konektivitas?

2. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pemilihan rute angkutan kota di Kota Bogor?

3. Bagaimana rekomendasi rute angkutan kota di Kota Bogor berdasarkan analisis Sistem Informasi Geografis?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini antara lain sebagai berikut:

1. Mengetahui rute angkutan kota di Kota Bogor

2. Mengidentifikasi pemilihan rute angkutan kota di Kota Bogor

3. Memberikan rekomendasi rute angkutan kota yang baik untuk Kota Bogor

D. Manfaat Penelitian

Sebuah penelitian dianggap baik ketika memang mempunyai manfaat bagi setiap elemen masyarakat, dilihat dari urgensinya ada beberapa manfaat yang dapat diantaranya sebagai berikut:

(7)

Ghina Fadhillah, 2016

EVALUASI RUTE TRANSPORTASI ANGKUTAN KOTA DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Hasil penelitian ini diharapakan dapat memberikan manfaat untuk memperkaya konsep atau teori ilmu geografi khususnya di bidang Geografi Transportasi dan Sistem Informasi Geografis.

2. Manfaat praktis a. Untuk masyarakat

Hasil penelitian ini untuk masyarakat sebagai bahan masukan masyarakat setempat dalam mengevaluasi rute agar menjadi efisien dan efektifitas bagi pengguna angkutan kota

b. Untuk pemerintahan

Hasil penelitian ini untuk pemerintahan yang diharapkan dapat diketahui hasilnya oleh Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan untuk memberikan solusi maupun perbaikan bagaimana upaya yang seharusnya digunakan untuk menentukan rute terbaik dan optimal sehingga tidak memunculkan masalah kemacetan lalu lintas.

c. Untuk peneliti lain

Hasil dari penelitian ini dapat dijadikan bahan atau referensi dalam penelitian yang akan dilakukan di tempat lain yang meneliti tentang evaluasi rute transportasi angkutan kota dengan menggunakan Sistem Informasi Geografis.

E. Definisi Operasional

1. Evaluasi

Menurut buku Metode Riset Evaluasi, Hadi (2011, hlm13) mendefinisikan evaluasi sebagai proses mengumpulkan informasi mengenai suatu objek, menilai suatu objek dan membandingkannya dengan kriteria, standar dan indikator.

2. Rute Transportasi

(8)

Ghina Fadhillah, 2016

EVALUASI RUTE TRANSPORTASI ANGKUTAN KOTA DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mempunyai asal dan tujuan perjalanan yang tetap sehingga dapat menempuh kesatu jalan yang akan dituju, kemudian untuk rute transportasi harus memiliki lintasan yang tetap, jadwal perjalanan tetap atau tidak terjadwal, klasifikasi jalan yang sesuai dengan jumlah transportasi.

3. Angkutan Kota

Menurut Setijowarno dan Frazila (2001, hlm.211) angkutan kota adalah angkutan dari suatu tempat ke tempat lain dalam wilayah suatu kota dengan menggunakan mobil bis umum dan atau mobil penumpang umum yang terikat pada trayek tetap dan teratur. Dapat juga angkutan kota berupa angkutan massal atau mass rapid transit yang dapat mengangkut penumpang dalam jumlah banyak dalam satu kali perjalanan.

4. Sistem Informasi Geografis

Menurut Prahasta (2014, hlm.101) Sistem Informasi Geografis adalah sistem komputer untuk memanipulasi data geografis. Sistem ini diimplemantasikan dengan menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak komputer yang berfungsi untuk: (a) akusisi dan verifikasi data, (b) kompilasi data, (c) penyimpanan data, (d) perubahan dan updating data, (e) manajemen dan pertukaran data, (f) manipulasi data, (g) pemanggilan dan presentasi data dan (h) analisa data.

F. Strukutur Organisasi Skripsi

Struktur organisasi skripsi berisi rincian tentang urutan penulisan dari setiap bab dan bagian bab dalam skripsi, mulai dari bab I hingga bab V. Urutan penulisan bab yang akan disajikan adalah sebagai berikut:

BAB I : Pendahuluan

Merupakan garis besar, arah tujuan dan alasan penelitian yang mendorong melakukan penelitian dan meliputi: Latar Belakang Penelitian, Rumusan Masalah Penelitian, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian (Manfaat Teoritis dan Manfaat Praktis), Struktur Organisasi Skripsi serta Definisi Operasional

(9)

Ghina Fadhillah, 2016

EVALUASI RUTE TRANSPORTASI ANGKUTAN KOTA DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Mengkaji atau memperkaya lebih jauh mengenai teori yang menjadi landasan penulis yang meliputi: Teori dan konsep dalam bidang yang dikaji

BAB III : Metode Penelitian

Menguraikan tentang: Lokasi Penelitian, Metode Penelitian, Pendekatan Geografi, Populasi dan Sampel Penelitian, Desain Penelitian, Variabel Penelitian, Instrumen Penelitian, Teknik Pengumpulan Data, Teknik Analisis Data, dan Alur Penelitian

BAB IV : Temuan dan Pembahasan

Menguraikan hasil temuan dan pembahasan yang berisikan yang menjawab dari rumusan masalah.

BAB V : Simpulan, Implikasi dan Rekomendasi

Merupakan bab penutup, yang berisi simpulan, implikasi dan rekomendasi yang diambil dari hasil penelitian yang berguna bagi penyempurnaan penelitian pada skripsi ini

G. Penelitian Terdahulu (Tabel 1.1)

Keaslian penelitian ini untuk mengetahui persamaan dan perbedaan penelitian yang dilakukan dengan penelitian sebelumnya. Penelitian ini berjudul Evaluasi Rute Transportasi Angkutan Kota Dengan Menggunakan Sistem Informasi Geografis (Studi Kasus di Kota Bogor). Kota Bogor merupakan kota yang memiliki banyak rute angkutan kota, namun masih adanya rute yang overlapp dan mengalami masalah transportasi seperti kemacetan lalu lintas. Kemudian dengan bantuan aplikasi Arcgis analisis jaringan (network analysis) dapat membantu memberikan rekomendasi rute yang optimal.

(10)

Ghina Fadhillah, 2016

EVALUASI RUTE TRANSPORTASI ANGKUTAN KOTA DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

oleh Agus : 2010 dilakukan di Kabupaten Sleman, penelitian yang dilakukan Nina : 2014 dilakukan di Kota Semarang dan penelitian yang dilakukan oleh Raden : 2013 dilakukan di Kota Semarang.

(11)

11 Ghina Fadhillah, 2016

EVALUASI RUTE TRANSPORTASI ANGKUTAN KOTA DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 1.1

1. Mengetahui kinerja rute eksisting angkutan kota TST, ABG dan GM di Kota Malang

2. Mengetahui pergerakan masyarakat kota Malang pada rute TST, ABG dan GM

3. Mengertahui kinerja

(12)

Ghina Fadhillah, 2016

EVALUASI RUTE TRANSPORTASI ANGKUTAN KOTA DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Agus Kuntarto

dengan tujuan membangun basis data

jaringan jalan

dan wisata, membangun model sistem informasi rute wisata dan membuat perencanaan rute wisata menggunakan analisis jaringan SIG pemandangan samping jalan menempuh waktu 24 menit dengan jarak 19,9 km, (3) rute hambatan samping jalan menempuh waktu 33 menit dengan jarak 40 km, dan (4) rute optimal menempuh waktu 24 menit dengan jarak 18,1 km.

2014 Penentuan Jalur

Optimal Menuju

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh informasi mengenai perkiraan waktu perjalanan lalu lintas yang akan sangat berguna bagi para pengguna jalan pada rute yang telah ditentukan menuju Stasiun Kereta Api

Tawang Kota Semarang dengan

menggunakan parameter waktu tempuh kendaraan sepanjang jalan.

Hasil jalur optimal setiap rute antara lain:

a). Rute Terminal Mangkang – Stasiun Tawang : Jalur via Jl. Imam Bonjol melalui segmen jalan: Jl. Walisongo,Jl. Siliwangi, Jl. Bundaran Kalibanteng, Jl. Jend. Sudirman, Jl. Bundaran Indraprasta, Jl. Indraprasta, Jl. Imam Bonjol, Jl. Pemuda, Jl. Mpu Tantular,Jl. Merak, dan Jl. Tawang Rute Terminal Terboyo – Stasiun Tawang : Jalur via Jl. Letjend Suprapto melalui segmen jalan: Jl. Kaligawe, Jl. Raden Patah, Jl. Letjend Suprapto, Jl. Cendrawasih, Jl. Merak, dan Jl. Tawang. b). Rute Terminal Penggaron – Stasiun Tawang : Jalur via Jl. Soekarno Hatta melalui segmen jalan: Jl.Majapahit,Jl. Soekarno Hatta, Jl. Citarum,Jl.

Pattimura,Jl. MT. Haryono, Jl.BundaranJohar,Jl.

Cendrawasih, Jl. Merak, dan Jl. Tawang. c).Rute Terminal Banyumanik–Stasiun Tawang : Jalur via Jl. MT. Haryono melalui segmen Jl.Perintis Kemerdekaan, Jl. Setiabudi, Jl. Teuku Umar, Jl. DR. Wahidin,Jl.Mataram,Jl. MT. Haryono, Jl. Bundaran Johar, Jl. Cendrawasih, Jl. Merak, dan Jl. Tawang.

(13)

Ghina Fadhillah, 2016

EVALUASI RUTE TRANSPORTASI ANGKUTAN KOTA DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dan Pemetaan

Rute Bus Damri Bandaran dengan GIS Open Source Kota Makassar

Mengidentifikasi karakteristik demand bus damri Bandara Sultan Hasanuddin, menganalisis tingkat pelayanan bus

damri Bandara Sultan Hasanudin

melayani pengguna, menganalisis biaya

operasional kendaraan dan

merencanakan rute damri dan halte

didapatkan hasil Zona dengan kepadatan tertinggi adalah zona 4, sedangkan kepadatan terendah yaitu pada zona 1. Asal tujuan dan guna lahan yang dilalui bus damri dari bandara terlihat bahwa jumlah pergerakan penduduk sangat bervariasi dengan faktor muat pada hari kerja Bus Damri bandara dari pagi – sore rata-rata adalah 41% dan diluar hari kerja rata- rata 31%

5. Raden Harya

Tujuan ini adalah untuk memudahkan dalam menentukan rute tercepat dan efektif untuk pengangkutan sampah

dengan analisis spatial yang

memperhatikan aksebilitas dan lokasi dari fasilitas

(14)

Ghina Fadhillah, 2016

EVALUASI RUTE TRANSPORTASI ANGKUTAN KOTA DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

6. Ghina Fadhillah (Universitas Pendidikan Indonesia)

2016 Evaluasi Rute

Transportasi

Angkutan Kota

dengan Menggunakan Sistem Informasi Geografis (Studi Kasus di Kota Bogor)

1. Untuk mengetahui pola rute

angkutan kota dengan indeks

konektivitas

2. Untuk mengetahui alasan supir dan penumpang dalam pemilihan rute angkutan kota

3. Merekomendasi rute optimal dengan menggunakan network analyst dari aplikasi Argis 10.2

Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu deskriptif.

Hasil yang diharapkan yaitu:

1. Peta Pola Rute eksisting yang menggunakan indeks konektivitas

2. Hasil wawancara supir/pemilik angkutan mengenai biaya dan pendapatan, serta wawancara penumpang mengenai tarif, keamanan, kenyamanan dan ketepatan waktu menggunakan angkutan kota

Gambar

Tabel 1.1 Penelitian Terdahulu

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian ini meliputi data validasi perangkat pembelajaran yang terdiri dari data validasi rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), lembar kerja siswa (LKS) dan tes

pendidikan dalam waktu 6 (enam) semester maupun karena kesalahan/pelanggaran yang dilakukan oleh Penerima Beasiswa selama masa perkuliahan yang dapat berakibat pada

Dalil tersebut tidak dapat dibantah oleh Termohon (P.T. Goro Batara Sakti). Berdasarkan perjanjian perdamaian yang telah disahkan oleh Pengadilan Niaga, seharusnya

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan referensi dan sumber informasi untuk penelitian selanjutnya, terutama bagi yang tertarik untuk meneliti

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai sumber referensi atau bahan perbandingan untuk penelitian di masa yang akan datang, serta dapat memberikan manfaat

H2 : Celebrity endorser berpengaruh positif dan signifikan terhadap niat beli.Berdasarkan penelitian terdahulu menunjukkan bahwa brand image berpengaruh terhadap

Metode Contextual Teaching and Learning (CTL) adalah suatu proses pembelajaran yang menekankan kepada peserta didik untuk terlibat secara aktif dalam menemukan

Bobot Nilai Waktu Referen si 5-6 Keseimbangan Energi  Kandungan energi makanan  Nilai energi makanan  Kebutuhan energi  Cara menaksir kebutuhan energi Ceramah,