• Tidak ada hasil yang ditemukan

Identifikasi Dan Analisa Risiko Konstruksi Pada Proyek Pembangunan Hotel Saka Medan Chapter III V

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Identifikasi Dan Analisa Risiko Konstruksi Pada Proyek Pembangunan Hotel Saka Medan Chapter III V"

Copied!
39
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Pendahuluan

Menurut Soerjono Soekanto 2010, penelitian adalah suatu kegiatan ilmiah yang didasarkan kepada suatu analisis serta konstruksi yang dilakukan dengan secara sistematis, metodologis dan juga konsisten serta bertujuan untuk dapat mengungkapkan kebenaran. Dalam penelitian dibutuhkan metode untuk melakukan penelitian dan untuk mendapatkan hasil dari sebuah penelitian. Metode penelitian adalah tata cara suatu penelitian yang akan dilaksanakan. Metode penelitian ini menjelaskan alat-alat yang digunakan untuk mengukur atau mengumpulkan data penelitian. Dengan demikian, metode penelitian melingkupi prosedur penelitian dan teknik penelitian.

3.1.1. Konsep Penelitian

Penelitian ini menggunakan konsep deskriptif kualitatif. Menurut Sugiyono (2012), penelitian deskriptif yaitu, penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkan dengan variabel yang lain. Metode penelitian kualitatif adalah penelitian tentang riset yang bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis. Proses dan makna (perspektif subjek) lebih

ditonjolkan dalam penelitian kualitatif. Landasan teori dimanfaatkan sebagai

pemandu agar fokus penelitian sesuai dengan fakta di lapangan

(2)

serta pandangan pelaku yang diamati, pengaruh terhadap suatu kondisi, dan lain-lain. Kegiatan penelitian ini meliputi pengumpulan data, menganalisis data dan diakhiri dengan sebuah kesimpulan yang mengacu pada penganalisisan data tersebut.

Adapun judul dalam penelitian ini adalah Identifikasi dan Analisa Risiko Konstruksi Pada Proyek Pembangunan Hotel Saka Medan. Dimana tingkat risiko adalah gabungan dari tingkat kemungkinan dan tingkat dampak. Penelitian ini menggunakan metode wawancara dan kuesioner. Tahapan penelitian yang akan dilakukan adalah dengan mengidentifikasi, menganalisa dan memberikan respon terhadap risiko yang paling dominan untuk terjadi serta memiliki dampak yang signifikan terhadap waktu dan biaya.

3.1.2. Lokasi Penelitian

Hotel Saka ini terletak di Jalan Gajah Mada Medan. Lokasi proyek dapat dilihat pada gambar berikut.

Lokasi Proyek

(3)

3.2. Tahapan Penelitian

Metode penelitian menentukan bagaimana suatu proses penelitian dilakukan dari pengumpulan data, pengolahan data menjadi informasi untuk dianalisa dan akhirnya menghasilkan temuan yang dapat ditarik kesimpulan. Kerangka pembahasan bab ini dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

Gambar 3.2. Diagram alir penelitian Mulai - Mencari data yang mewakili dari jawaban responden dengan Severity Index

(4)

3.3. Proses Identifikasi Risiko

Tahap identifikasi risiko ini dilakukan melalui observasi, wawancara/diskusi dan mencari variabel risiko yang biasa terjadi pada pembangunan gedung melalui studi literatur. Kemudian proses identifikasi risiko dilakukan dengan menyebarkan kuesioner pendahuluan pada responden yang sudah terpilih.

3.3.1 Survei Pendahuluan

Survei pendahuluan dilakukan untuk memverifikasi, mengklarifikasi dan mengetahui relevan atau tidaknya variabel-variabel risiko yang di dapat melalui studi literatur pada proyek yang ditinjau. Survei pendahuluan juga berguna untuk mendapatkan variabel risiko yang ada di lapangan berdasarkan pengalaman responden, yang nantinya akan ditambahkan kedalam form kuesioner utama.

Survei pendahuluan ini menggunakan metode skala Guttman yaitu responden memilih jawaban ‘ya’ atau ‘tidak’ terhadap variabel-variabel risiko

yang ada. Untuk jawaban positif seperti benar, ya atau setuju diberi skor 1, sedangkan untuk jawaban negatif seperti salah atau tidak diberi skor 0. Skor dari jawaban tersebut kemudian ditotal, apabila total skor tersebut > setengah dari jumlah total responden maka jawaban yang didapatkan adalah positif (ya,benar atau setuju) dan sebaliknya apabila skor dari jawaban < setengah dari total responden maka jawaban yang didapatkan adalah negatif (tidak atau salah).

3.3.2. Variabel Penelitian

(5)

risiko dikelompokkan dalam 4 bagian yaitu risiko force majeure, risiko material & tenaga kerja, risiko manajemen dan risiko pelaksanaan.

Tabel 3.1. Variabel-variabel risiko teknis proyek konstruksi gedung berdasarkan referensi.

Jenis risiko Variabel risiko Sumber referensi

Force majeure Gempa Contractor All Risk

(CAR)

Banjir Contractor All Risk

(CAR)

Kebakaran Contractor All Risk

(CAR)

Kerusuhan dan huru hara Iman Soeharto (2001)

Badai Iman Soeharto (2001)

Cuaca yang tidak menentu Iman Soeharto (2001) Tersambar petir Iman Soeharto (2001) Resiko material Produktifitas tenaga kerja yang

rendah

Soeharto, 2001 Pengiriman peralatan dan

material yang cukup lama

Soeharto, 2001

Kenaikan harga material Touran,Paul and Scott 1994

(6)

Kekurangan tempat penyimpanan Perselisihan pekerja Soemarno, 2007 Pemogokan tenaga kerja Soemarno, 2007 Tenaga kerja yang tidak terampil Soemarno, 2007 Resiko

manajemen

Alokasi sumber daya manusia yang kurang baik

PMBOK

Kuranganya manajemen proyek PMBOK Konflik keuangan di dalam

perusahaan

PMBOK

Kesalahan estimasi waktu Soeharto, 2001 Kesalahan estimasi biaya Soeharto, 2001 Kurangnya kontrol dan

koordinasi dalam tim

Soeharto, 2001

Arus keuangan yang tidak memadai

Syed,Kalaikumar and Nalayan 2010

Resiko pelaksanaan

Kerugian akibat kesalahan desain Contractor All Risk (CAR)

Keretakan dan kebocoran Contractor All Risk (CAR)

Keruntuhan struktur Contractor All Risk (CAR)

Kerusakan peralatan/mesin konstruksi dan elektrikal

Contractor All Risk (CAR)

Pemadatan yang tidak merata pada saat pengecoran

Contractor All Risk (CAR)

Terjadinya lendutan pada balok struktur

(7)

3.4. Populasi dan Sampel

Menurut Sugiyono (2012), Populasi adalah sekumpulan data yang mempunyai karakteristik yang sama dan menjadi objek inferensi. Sampel adalah bagian dari populasi yang ingin diteliti, dipandang sebagai suatu pendugaan terhadap populasi, namun bukan populasi.

Tidak persisnya kolom struktur Contractor All Risk (CAR)

Mutu beton tidak sesuai spesifikasi

Contractor All Risk (CAR)

Kesalahan dalam perhitungan struktur dan analisa

PMBOK

Kesalahan asumsi pada tahap perencanaan

PMBOK

Teknologi proyek yang rumit dan kompleks

PMBOK

Kemacetan di sekitar lokasi proyek

Syed,Kalaikumar and Nalayan 2010

Kesulitan transportasi alat berat ke lokasi proyek

(8)

Dalam penentuan ukuran sampel, peneliti menggunakan metode snowball sampling, yaitu teknik penarikan sampel yang dilakukan secara berantai, mulai dari responden yang sedikit kemudian responden dimintai pendapat mengenai responden lain yang dianggap otoritatif untuk dimintai informasi.

Sumber : Sugiyono (2001)

Gambar 3.3. Snowball Sampling

Dalam proyek pembangunan Hotel Saka Medan ini populasi yang diambil yaitu, pihak owner, kontraktor dan konsultan. Responden yang dituju sebagai sampel adalah responden yang berada di lapangan, memiliki jabatan minimal setingkat dengan pengawas, berkompeten dan memahami teknis pelaksanaan proyek, antara lain adalah sebagai berikut :

1. General Manager

2. Project Manager

3. Site Manager

4. Site Engineer

5. Quality and Quantity Engineer

(9)

3.5. Pengumpulan Data

Data adalah fakta atau fenomena yang sifatnya mentah atau belum dianalisis, seperti angka, nama, keterangan, dan sebagainya. Dalam studi ini diperlukan data-data untuk mendukung keakuratan dari hasil penelitian ini. Berdasarkan cara memperoleh data maka dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan 2 (dua) jenis data yaitu data primer dan data sekunder.

3.5.1. Data Primer

Metode pengumpulan data primer pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan cara penyebaran kuisioner serta wawancara/diskusi dengan beberapa staff di proyek tersebut yang sudah dipilih sebagai responden yang berkompeten.

Penyebaran kuisioner dan wawancara tersebut dilakukan untuk mendapatkan hasil mengenai risiko yang mungkin terjadi pada proyek yang ditinjau dan seberapa besar dampaknya.

3.5.2. Data Sekunder

Data sekunder yang digunakan adalah data yang berasal dari pengkajian studi-studi literatur, penelitian sejenis sebelumnya dan dari historical data berupa data-data risiko dari proyek sejenis sebelumnya.

3.6. Instrumen Penelitian

(10)

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Serta merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang diharapkan dari responden (Sugiyono 2012).

Terdapat 2 (dua) jenis kuesioner berdasarkan keleluasaan reponden untuk memberikan jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan yang diajukan, yaitu:

1. Kuesioner terbuka (kuesioner tidak terstruktur), ialah kuesioner yang dibuat sedemikian rupa sehingga jawaban yang diperoleh dapat bermacam-macam.

2. Kuesioner tertutup (kuesioner berstruktur), kuesioner yang dibuat sedemikian rupa sehingga responden dibatasi dalam memberi jawaban kepada beberapa alternatif ataupun kepada satu jawaban saja.

Metode pengisian kuesioner yang digunakan adalah kusioner tertutup, dimana jawaban dalam kuesioner sudah disediakan, sehingga responden tinggal memilih berdasarkan jawaban yang telah tersedia.

Untuk pengukuran kuesioner ini digunakan desain pengukuran dengan skala likert dan menggunakan skala interval, skala interval merupakan skala yang membedakan kategori dengan selang atau jarak tertentu.

(11)

Adapun contoh format kuesioner/instrumen penelitian untuk responden dibuat seperti berikut :

Tabel 3.2. Contoh Kuesioner

3.6.1. Skala Pengukuran

Berdasarkan Project Management Body Of Knowledge (PMBOK), 2004, skala probabilitas dan dampak risiko terhadap waktu dan biaya adalah sebagai berikut :

Tabel 3.3. Skala dampak risiko pada tujuan umum proyek

(12)

Tabel 3.4. Tabel probabilitas dan dampak

Sumber : PMBOK 2004

Kriteria skala yang digunakan dalam memberi penilaian potensi probabilitas dan dampak risiko terhadap waktu dan biaya di dalam kuesioner adalah skala likert. Berdasarkan data PMBOK,2004 dilakukan diskusi dan wawancara dengan responden untuk menetapkan kriteria skala penilaian agar sesuai dengan kondisi proyek. Dari hasil diskusi dan wawancara didapat asumsi kriteria skala penilaian sebagai berikut :

Skala penilaian probabilitas risiko:

Sangat Jarang(SJ) = kemungkinan terjadi risiko 0 – 10 % Jarang(J) = kemungkinan terjadi risiko 11 – 30 % Cukup(C) = kemungkinan terjadi risiko 31 – 50 % Sering(S) = kemungkinan terjadi risiko 51 – 70 % Sangat Sering(SS) = kemungkinan terjadi risiko 71 – 90 %

Skala penilaian dampak risiko terhadap biaya: Sangat Rendah(SR) = 0 - 25 juta

(13)

Sedang(S) = 50 - 100 juta Tinggi(T) = 100 - 200 juta Sangat Tinggi(ST) = 200 - 400 juta

Skala penilaian dampak risiko terhadap waktu: Sangat Rendah(SR) = 0 - 10 hari

Rendah(R) = 10 - 20 hari Sedang(S) = 20 - 30 hari Tinggi(T) = 30 - 40 hari Sangat Tinggi(ST) = 40 - 50 hari

3.7. Analisa Data

Setelah mendapatkan data dari kuesioner utama, dilakukan analisa untuk mendapatkan data yang mewakili dari beberapa responden menggunakan metode

severity index. Severity Index (SI) dihitung dengan rumus berikut :

Dimana,

ai = Konstanta penilaian

xi = Frekuensi responden

i = 0, 1, 2, 3, 4,..., n

Dengan,

x0, x1, x2, x3, x4 adalah respon frekuensi responden a0 = 0; a1 = 1 ; a2 = 2 ; a3 = 3 ; a4 = 4

Maka,

x0 = Frekuensi responden ‘sangat jarang/sangat rendah’ dari survey, maka a0 = 0

(14)

x2 = Frekuensi responden ‘cukup/sedang’ dari survey, maka a2 = 2

x3 = Frekuensi responden ‘sering/tinggi’ dari survey, maka a3 = 3

x4 = Frekuensi responden ‘sangat sering/sangat tinggi’ dari survey, maka a4 = 4

Kemudian setelah mendapatkan nilai SI, dilanjutkan dengan mengkategorikan risiko berdasarkan besar nilai SI yang didapat. Berdasarkan : (Majid and McCaffer, 1997)

Sangat Jarang/Rendah (SJ/SR) = 0,00 < SI < 12,5 Jarang/Rendah (J/R) = 12,5 < SI < 37,5 Cukup/Sedang (C/S) = 37,5 < SI < 62,5 Sering/Tinggi (S/T) = 62,5 < SI < 87,5 Sangat Sering/Tinggi (SS/ST) = 87,5 < SI < 100

Setelah mendapatkan hasil yang mewakili dari beberapa responden dalam bentuk kategori SI dari masing2 variabel risiko, kemudian dirubah kembali kedalam skala likert dalam rentang angka 1 sampai dengan 5 agar dapat dilakukan analisa risiko menggunakan Matriks Probabilitas dan Dampak.

Skala penilaian probabilitas risiko (P) : Sangat Jarang(SJ) = 1

Jarang(J) = 2

Cukup(C) = 3

Sering(S) = 4

Sangat Sering(SS) = 5

Skala penilaian dampak risiko terhadap biaya dan waktu (I) : Sangat Rendah(SR) = 1

Rendah(R) = 2

Sedang(S) = 3

Tinggi(T) = 4

(15)

Dilakukan perkalian PxI dari masing-masing variabel risiko kemudian dilanjutkan dengan cara memplot nilai PxI ke dalam tabel matriks probabilitas dan dampak untuk mengetahui peringkat nilai risiko yang terjadi. Nilai risiko diperoleh dari perkalian antara probabilitas dan dampak risiko diilustrasikan dalam tabel matriks sebagai berikut.

Sumber : PMBOK

Gambar 3.4. matriks probabilitas dan dampak Terdapat 3 (tiga) peringkat risiko, yaitu :

1. Risiko rendah (low) 2. Risiko sedang (medium) 3. Risiko tinggi (high)

(16)

3.8. Respon risiko

Untuk mengetahui kemungkinan penyebab terjadinya risiko dan bagaimana respon yang diberikan pada suatu risiko yang dominan, dilakukan wawancara respon risiko pada responden yang telah terpilih sebelumnya. Pada dasarnya agar respon risiko dapat dilakukan secara efektif dan optimal terdapat tiga pertimbangan penting yaitu dampak risiko, biaya penanganan risiko, serta kemampuan perusahaan dalam menangani risiko.

Tabel 3.5. Tabel Matriks Mitigasi Risiko

Sumber : Manajemen proyek indonesia 2013

(17)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Pendahuluan

Pada bab ini akan dibahas hasil analisis data untuk memperoleh jawaban

(output) dari penelitian ini berdasarkan survei kuesioner dan meliputi hasil perhitungan dari analisa risiko dan respon risiko pada proyek. Output yang dicari adalah risiko yang kemungkinannya paling besar untuk terjadi dan memiliki dampak yang signifikan terhadap biaya dan waktu.

Untuk memperoleh hasil analisis data dilakukan proses pengumpulan dan pengolahan data yang berlangsung selama penelitian dilaksanakan. Data di analisis dengan menggunakan metode severity index dan matriks probablitas dan dampak.

4.2 Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan 2 tahap penyebaran kuesioner, tahap pertama dilakukan survei pendahuluan untuk mengidentifikasi risiko dan juga menguji relevansi variabel risiko yang didapat melalui studi literatur terhadap proyek yang sedang berlangsung. Tahap kedua dilakukan perhitungan menggunakan metode severity index untuk mendapatkan data yang mewakili dari hasil jawaban responden, kemudian analisa risiko dengan perkalian probability x impact untuk mengetahui tingkat probabilitas dan dampak risiko yang signifikan terhadap biaya dan waktu untuk kemudian diberikan respon risiko.

4.3. Hasil Pengumpulan Data

(18)

4.3.1. Survei Pendahuluan

Proses identifikasi risiko dilakukan pada tahap ini dengan cara membagikan kuesioner untuk memverifikasi, mengklarifikasi dan mengetahui relevan atau tidaknya variabel-variabel risiko yang di dapat melalui studi literatur pada proyek yang ditinjau. Berdasarkan survei pendahuluan yang dilakukan didapatkan hasil uji relevansi variabel risiko. Data yang diperoleh dari hasil jawaban responden kemudian dikumpulkan untuk dirangkum.

Tabel 4.1. Profil Responden

Dalam tahap uji relevansi variabel risiko ini peneliti menggunakan skala

Guttman, responden diberikan pertanyaan setuju atau tidak terhadap kemungkinan risiko tersebut di dalam proyek. Dengan keterangan setuju adalah variabel risiko tersebut ada kemungkinan akan terjadi pada proyek ini atau sudah pernah terjadi, sedangkan keterangan tidak setuju adalah variabel risiko tersebut tidak memiliki kemungkinan akan terjadi atau tidak pernah terjadi pada proyek pembangunan Hotel Saka Medan. Untuk jawaban positif atau setuju diberi skor 1, sedangkan untuk jawaban negatif atau tidak diberi skor 0. Skor dari jawaban tersebut kemudian ditotal, apabila total skor tersebut > setengah dari jumlah total responden maka jawaban yang didapatkan adalah positif (setuju) dan sebaliknya No Pihak Responden

(19)

apabila skor dari jawaban < setengah dari total responden maka jawaban yang didapatkan adalah negatif (tidak).

Tabel 4.2. Hasil perhitungan uji relevansi variabel risiko

Kode Risiko

Variabel Risiko Setuju Tidak Ket

A. Force majeure B2. Kurang tersedianya jumlah tenaga kerja 9 - relevan B3. Produktifitas tenaga kerja yang rendah 9 - relevan B4. Pengiriman alat dan material yang lama 8 1 relevan

B5. Kenaikan harga material 9 - relevan

B6. Volume material yang dikirim tidak tepat 9 - relevan B7. Kerusakan atau kehilangan material 9 - relevan B8. Kekurangan tempat penyimpanan

material

8 1 relevan

B9. Kekurangan tempat pembuangan sampah material

C3. Konflik keuangan di dalam perusahaan 9 - relevan

C4. Kesalahan estimasi waktu 9 - relevan

C5. Kesalahan estimasi biaya 9 - relevan

C6. Kurangnya kontrol dan koordinasi 8 1 relevan C7. Arus keuangan yang tidak memadai 7 2 relevan D. Risiko pelaksanaan

D1. Kerugian akibat kesalahan desain 8 1 relevan

D2. Keretakan dan kebocoran 9 - relevan

D3. Keruntuhan struktur 9 - relevan

(20)

Selain untuk mengetahui relevansi variabel risiko di atas, survei pendahuluan juga bertujuan untuk mendapatkan variabel risiko yang ada di lapangan berdasarkan pengalaman responden, yang nantinya akan ditambahkan kedalam form kuesioner utama. Didapatkan variabel risiko sebagai berikut : 1. Perubahan desain/spesifikasi oleh owner.

2. Keterlambatan pembayaran oleh owner. 3. Gangguan keamanan di lokasi proyek. 4.3.2. Survei Utama

Setelah mendapatkan identifikasi risiko yang relevan pada proyek pembangunan Hotel Saka Medan ini dilakukan suvei kuesioner tahap kedua atau tahap utama untuk melakukan analisa risiko. Tahap analisa risiko dimulai dengan melakukan penyebaran kuesioner probabilitas dan dampak risiko terhadap biaya dan waktu dengan kesembilan responden yang sama sebelumnya.

dan elektrikal

D5. Pemadatan yang tidak merata pada saat pengecoran

9 - relevan

D6. Terjadinya lendutan pada balok struktur 9 - relevan D7. Tidak persisnya kolom struktur 9 - relevan D8. Terjadi patahan pada balok atau kolom 9 - relevan D9. Kemiringan struktur setelah mencapai

ketinggian tertentu

7 2 relevan

D10. Mutu beton tidak sesuai spesifikasi 9 - relevan D11. Kesalahan dalam perhitungan struktur

dan analisa

D14. Terjadi kemacetan dilokasi proyek 8 1 relevan D15. Kesulitan transportasi alat berat ke lokasi

proyek

(21)

Setelah data tersebut didapat, selanjutnya hasil survei utama dianalisa dengan menggunakan metode Severity Index (SI). Tujuannya adalah untuk mendapatkan hasil kombinasi penilaian probabilitas dan dampak risiko terhadap aspek biaya dan waktu.

Berikut ini merupakan contoh perhitungan menggunakan metode Severity Index (SI). Berdasarakan data yang didapat melalui kuesioner probabilitas terjadinya risiko “ Permintaan kenaikan upah lembur “ didapat data sebagai

berikut, yaitu 3 responden menyatakan bahwa probabilitas terjadinya gempa Sangat Jarang (SJ), 3 responden menyatakan Jarang (J), 2 responden menyatakan Cukup (C), dan 1 responden menyatakan Sering (S).

SI = Ʃ ai . xi (100) 4 Ʃ xi

Dimana : ai = konstanta penelitian xi = frekuensi responden i = 0,1,2,3,4,….,n

Dengan : a0 = 0 x0 = untuk jawaban SJ (Sangat Jarang) a1 = 1 x1 = untuk jawaban J (Jarang)

a2 = 2 x2 = untuk jawaban C (Cukup) a3 = 3 x3 = untuk jawaban S (Sering)

a4 = 4 x4 = untuk jawaban SS (Sangat Sering)

SI = {(0x3) + (1x3) + (2x2) + (3x1) + (4x0)} (100) 4x(9)

SI = 27,777

(22)

Sangat Jarang/Rendah (SJ/SR) = 0,00 < SI < 12,5 Jarang/Rendah (J/R) = 12,5 < SI < 37,5 Cukup/Sedang (C/S) = 37,5 < SI < 62,5 Sering/Tinggi (S/T) = 62,5 < SI < 87,5 Sangat Sering/Tinggi (SS/ST) = 87,5 < SI < 100

Berdasarkan kriteria di atas maka kategori probabilitas dari risiko “Permintaan kenaikan upah lembur” adalah Jarang. Cara yang sama juga

digunakan untuk perhitungan metode severity index terhadap dampak risiko. Berdasarkan data yang didapat melalui kuesioner, hasil analisa penilaian probabilitas dan dampak risiko terhadap biaya dan waktu untuk seluruh variabel risiko dengan menggunakan metode Severity Index (SI) dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4.3. Hasil penilaian probabilitas variabel risiko dengan SI

a b c d e

No. Variabel Risiko Probabilitas

SI B9 Kekurangan tempat pembuangan sampah

material

5 4 11,1 SJ

(23)

Tabel 4.4. Hasil penilaian dampak risiko terhadap biaya dengan SI D9 Kemiringan struktur setelah mencapai

ketinggian tertentu

7 2 5,5 SJ

D10 Mutu beton tidak sesuai spesifikasi 3 4 2 22,2 J D11 Kesalahan dalam perhitungan struktur

dan analisa D15 Kesulitan transportasi alat berat ke lokasi

(24)

A6 Cuaca yang tidak menentu 7 2 5,5 SR B9 Kekurangan tempat pembuangan sampah

material D9 Kemiringan struktur setelah mencapai

ketinggian tertentu

4 2 2 1 27,7 R

D10 Mutu beton tidak sesuai spesifikasi 3 2 3 1 30,5 R D11 Kesalahan dalam perhitungan struktur

dan analisa

D15 Kesulitan transportasi alat berat ke lokasi proyek

7 2 5,5 SR

E1 Perubahan desain/spesifikasi oleh owner 1 2 3 2 1 50 S E2 Keterlambatan pembayaran oleh owner 2 2 2 2 1 44,4 S

(25)

Tabel 4.5. Hasil penilaian dampak risiko terhadap waktu dengan SI

a b c d e

No. Variabel Risiko Dampak

SI B9 Kekurangan tempat pembuangan sampah

material D9 Kemiringan struktur setelah mencapai

ketinggian tertentu

3 3 2 1 30,5 R

(26)

Keterangan dari tabel di atas adalah sebagai berikut : Kolom a = nomor variabel risiko

Kolom b = jenis variabel risiko

Kolom c = jumlah responden yang memilih skala probabilitas/dampak Kolom d = hasil analisa menggunakan metode SI

Kolom e = kategori risiko dari SI

Berdasarkan hasil tersebut, analisa selanjutnya dilakukan dengan merubah kategori risiko dari tiap variabel yang di dapat sebelumnya dengan kategori sebagai berikut :

Kategori Probabilitas (P): Sangat Jarang (SJ) = 1 Jarang (J) = 2

Cukup (C) = 3

Sering (S) = 4 Sangat Sering (SS) = 5

dan analisa

D12 Kesalahan asumsi pada tahap perencanaan

2 4 2 1 30,5 R

D13 Teknologi proyek yang rumit dan kompleks

7 2 8,3 SR

D14 Terjadi kemacetan dilokasi proyek 9 0 SR

D15 Kesulitan transportasi alat berat ke lokasi proyek

9 0 SR

E1 Perubahan desain/spesifikasi oleh owner 1 4 3 1 38,8 S E2 Keterlambatan pembayaran oleh owner 2 3 2 1 1 38,8 S

(27)

Kategori Dampak (I) terhadap biaya dan waktu : Sangat Rendah (SR) = 1

Rendah (R) = 2 Sedang (S) = 3 Tinggi (T) = 4 Sangat Tinggi (ST) = 5

Setelah kategori risiko dirubah kedalam bentuk angka tersebut, maka dapat dilakukan analisa risiko perhitungan probability x impact (PxI) dengan bantuan Matriks Probabilitas dan Dampak seperti pada gambar berikut.

Sumber : PMBOK

Gambar 4.1. Tabel Matriks Probabilitas dan Dampak

(28)

Tabel 4.6. Tabel Probability x Impact terhadap biaya B9 Kekurangan tempat pembuangan sampah material 1 1 1 Low

B10 Kecelakaan tenaga kerja 3 2 6 Medium D9 Kemiringan struktur setelah mencapai ketinggian

(29)

Tabel 4.7. Tabel Probability x Impact terhadap waktu

D15 Kesulitan transportasi alat berat ke lokasi proyek 1 1 1 Low E1 Perubahan desain/spesifikasi oleh owner 3 3 9 Medium E2 Keterlambatan pembayaran oleh owner 3 3 9 Medium B9 Kekurangan tempat pembuangan sampah material 1 1 1 Low

B10 Kecelakaan tenaga kerja 3 1 3 Low D9 Kemiringan struktur setelah mencapai ketinggian

tertentu

(30)

Keterangan dari tabel di atas adalah sebagai berikut : Kolom a = nomor variabel risiko

Kolom b = jenis variabel risiko Kolom c = nilai probabilitas risiko Kolom d = nilai dampak risiko

Kolom e = hasil perkalian probabilitas dan dampak

Kolom f = kategori risiko berdasarkan tabel matriks probabilitas dan dampak, yaitu rendah - sedang - tinggi (low-medium-high)

4.4. Hasil Penelitian

Dari hasil analisa risiko pada tabel 4.6. dan tabel 4.7. didapatkan beberapa variabel risiko yang memiliki nilai yang cukup besar dibandingkan risiko-risiko lainnya yaitu kategori sedang - tinggi(medium-high) terhadap aspek biaya dan waktu. Risiko-risiko inilah yang memiliki kemungkinan paling besar untuk terjadi dan menimbulkan dampak yang cukup signifikan terhadap biaya dan waktu pengerjaan proyek.

Pada tabel di bawah ini adalah jenis-jenis risiko yang merupakan risiko berkategori sedang (medium) pada skala probability x impact dan akan diberikan respon risiko.

(31)

Tabel 4.8. Risiko yang signifikan terhadap biaya

Tabel 4.9. Risiko yang signifikan terhadap waktu

4.5. Respon Risiko

Dari risiko-risiko yang telah didapatkan melalui perhitungan probability x impact dan memplotkannya ke dalam tabel matriks probabilitas dan dampak kemudian penelitian dilanjutkan ke tahap selanjutnya. Sebagai risiko yang kemungkinannya paling besar untuk terjadi dan menimbulkan dampak yang cukup signifikan maka dilakukanlah wawancara dan diskusi dengan responden untuk mengetahui kemungkinan penyebab terjadinya risiko tersebut, dan respon apa yang harus diberikan terhadap risiko tersebut. Hasilnya adalah sebagai berikut:

No. Variabel Risiko P I PxI Kategori

risiko

B7 Kerusakan atau kehilangan material 3 2 6 Medium

B10 Kecelakaan tenaga kerja 3 2 6 Medium

C4 Kesalahan estimasi waktu 3 2 6 Medium

C5 Kesalahan estimasi biaya 3 3 9 Medium

D4 Kerusakan peralatan/mesin konstruksi 3 3 9 Medium E1 Perubahan desain/spesifikasi oleh owner 3 3 9 Medium E2 Keterlambatan pembayaran oleh owner 3 3 9 Medium

No. Variabel Risiko P I PxI Kategori

risiko

B7 Kerusakan atau kehilangan material 3 2 6 Medium

C4 Kesalahan estimasi waktu 3 2 6 Medium

C5 Kesalahan estimasi biaya 3 3 9 Medium

(32)

Tabel 5. Respon terhadap risiko yang signifikan terhadap biaya

No. Jenis Risiko Penyebab Terjadinya Respon

1. Kerusakan atau kehilangan material

-Kurang ketatnya penjagaan security terhadap material yang berada di lokasi proyek -Penempatan material yang kurang baik

-Memperketat penjagaan material

-Melakukan penyusunan material dengan baik -Mengatur penempatan material pada gudang penyimpanan dengan manajemen kesehatan dan keselamatan kerja (SMK3).

3. Kesalahan estimasi waktu terhadap estimasi waktu pelaksanaan pekerjaan -Mendiskusikan dengan pihak owner mengenai perubahan schedule karena faktor eksternal yang tidak dapat diprediksi.

-Melakukan pengawasan mutu pekerjaan yang lebih ketat

4. Kesalahan estimasi biaya biaya yang belum terpakai -Mengajukan perubahan draft kontrak kepada owner karena faktor

-Kondisi alat/mesin yang dipakai sudah usang

-Menggunakan tenaga kerja lapangan yang lebih terampil

-Melakukan perawatan atau service terhadap peralatan/mesin yang sudah usang

6. Perubahan

desain/spesifikasi oleh owner

-Permintaan dari pihak owner

-Adanya kesalahan design dari pihak perencana

(33)

-Melakukan perubahan pada shop drawing

-Mendiskusikan dengan pihak owner untuk melakukan perubahan harga pada draft kontrak 7. Keterlambatan

pembayaran oleh owner

-Masalah keuangan dari pihak owner

-Membuat termin pembayaran yang disepakati oleh kedua belah pihak

-Mendesak pihak owner untuk segera membayar apa yang sudah harus segera dibayarkan

Tabel 5.1. Respon terhadap risiko yang signifikan terhadap waktu

No. Jenis Risiko Penyebab Terjadinya Respon

1. Kerusakan atau kehilangan material

-Kurang ketatnya penjagaan security terhadap material yang berada di lokasi proyek -Penempatan material yang kurang baik

-Memperketat penjagaan material

-Melakukan penyusunan material dengan baik -Mengatur penempatan material pada gudang penyimpanan dengan efektif

2. Kesalahan estimasi waktu terhadap estimasi waktu pelaksanaan pekerjaan -Mendiskusikan dengan pihak owner mengenai perubahan waktu penyelesaian pekerjaan karena faktor eksternal yang tidak dapat diprediksi.

-Melakukan pengawasan mutu pekerjaan yang lebih ketat

(34)

draft kontrak kepada

-Kondisi alat/mesin yang dipakai sudah usang

-Menggunakan tenaga kerja lapangan yang lebih terampil

-Melakukan perawatan atau service terhadap peralatan/mesin yang sudah usang

-Membeli/menyewa peralatan/mesin yang mengalami kerusakan agar pekerjaan tidak terlambat

5. Perubahan

desain/spesifikasi oleh owner

-Permintaan dari pihak owner secepat mungkin untuk mengurangi waktu yang hilang waktu pengerjaan pada draft kontrak

6. Keterlambatan

pembayaran oleh owner

-Masalah keuangan dari pihak owner

-Membuat termin pembayaran yang disepakati oleh kedua belah pihak

(35)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian ini. Maka, dapat diambil suatu kesimpulan dari penelitian Identifikasi dan Analisa Risiko Konstruksi Pada Proyek Pembangunan Hotel Saka Medan adalah sebagai berikut :

1. Setelah diidentifikasi diperoleh 45 variabel risiko yang relevan pada pengerjaan proyek Hotel Saka Medan ini, variabel-variabel risiko tersebut terbagi kedalam 4 kelompok, yaitu :

a. Risiko force majeure

b. Risiko material dan tenaga kerja c. Risiko manajemen

d. Risiko pelaksanaan

2. Setelah dilakukan analisa risiko menggunakan tabel matriks probabilitas dan dampak terhadap variabel-variabel risiko tersebut, maka didapat risiko yang kemungkinannya paling besar untuk terjadi dan memiliki dampak yang signifikan terhadap biaya. Dari analisa tersebut diperoleh 7 risiko yang dominan, risiko tersebut adalah :

a. Kerusakan atau kehilangan material b. Kecelakaan tenaga kerja

c. Kesalahan estimasi waktu d. Kesalahan estimasi biaya

(36)

f. Perubahan desain/spesifikasi oleh owner g. Keterlambatan pembayaran oleh owner

3. Sedangkan risiko-risiko yang kemungkinannya paling besar untuk terjadi dan memiliki dampak yang signifikan terhadap waktu. Dari analisa tersebut diperoleh 6 risiko yang dominan, risiko tersebut adalah :

a. Kerusakan atau kehilangan material b. Kesalahan estimasi waktu c. Kesalahan estimasi biaya

d. Kerusakan peralatan/mesin konstruksi e. Perubahan desain/spesifikasi oleh owner f. Keterlambatan pembayaran oleh owner

4. Respon risiko terhadap risiko-risiko yang kemungkinannya paling besar untuk terjadi dan memiliki dampak yang signifikan pada proyek pembangunan Hotel Saka Medan ini diharapkan dapat meminimalisir risiko yang mungkin terjadi atau dapat menghilangkan risiko tersebut. Berikut ini adalah respon risiko terhadap aspek biaya:

a. Kerusakan atau kehilangan material adalah dengan memperketat penjagaan material, melakukan penyusunan material dengan baik dan mengatur penempatan material pada gudang penyimpanan dengan efektif. b. Kecelakaan tenaga kerja adalah dengan menambah peralatan safety K3 yang dibutuhkan, dan memberikan himbauan terhadap tenaga kerja untuk menggunakan peralatan safety K3.

(37)

owner mengenai perubahan schedule karena faktor eksternal yang tidak dapat diprediksi, dan melakukan pengawasan mutu pekerjaan yang lebih ketat.

d. Kesalahan estimasi biaya adalah dengan melakukan revisi terhadap biaya-biaya pengeluaran, menggunakan cadangan biaya yang belum terpakai, dan mengajukan perubahan draft kontrak kepada owner karena faktor eksternal.

e. Kerusakan peralatan/mesin konstruksi adalah dengan menggunakan tenaga kerja lapangan yang lebih terampil, dan melakukan perawatan atau service terhadap peralatan/mesin yang sudah usang.

f. Perubahan desain/spesifikasi oleh owner adalah dengan meminta surat resmi yang menyatakan perubahan tersebut agar dapat ditagihkan kepada pihak owner, melakukan perubahan pada shop drawing, dan mendiskusikan dengan pihak owner untuk melakukan perubahan harga pada draft kontrak.

g. Keterlambatan pembayaran oleh owner adalah dengan membuat termin pembayaran yang disepakati oleh kedua belah pihak dan mendesak pihak owner untuk segera membayar apa yang sudah harus segera dibayarkan. 5. Sedangkan respon risiko terhadap aspek waktu adalah sebagai berikut :

(38)

owner mengenai perubahan waktu penyelesaian pekerjaan karena faktor eksternal yang tidak dapat diprediksi, dan melakukan pengawasan mutu pekerjaan yang lebih ketat.

c. Kesalahan estimasi biaya adalah dengan melakukan revisi terhadap biaya-biaya pengeluaran, menggunakan cadangan biaya yang belum terpakai, dan mengajukan perubahan draft kontrak kepada owner karena faktor eksternal.

d. Kerusakan peralatan/mesin konstruksi adalah dengan menggunakan tenaga kerja lapangan yang lebih terampil, melakukan perawatan atau service terhadap peralatan/mesin yang sudah usang, dan membeli/menyewa peralatan/mesin yang mengalami kerusakan agar pekerjaan tidak terlambat

e. Perubahan desain/spesifikasi oleh owner adalah dengan melakukan review design seawal dan secepat mungkin untuk mengurangi waktu yang hilang, melakukan perubahan pada shop drawing, dan mendiskusikan dengan pihak owner untuk melakukan perubahan waktu pengerjaan pada draft kontrak.

f. Keterlambatan pembayaran oleh owner adalah dengan membuat termin pembayaran yang disepakati oleh kedua belah pihak dan mendesak pihak owner untuk segera membayar apa yang sudah harus segera dibayarkan, 5.2. Saran

(39)

dapat mengganggu proses konstruksi yang sedang berlangsung dan memberikan dampak yang negatif terhadap biaya dan waktu. Untuk itu diperlukan juga langkah pencegahan untuk mengantisipasi risiko-risiko tersebut.

Gambar

Gambar 3.1. Lokasi penelitian
Gambar 3.2. Diagram alir penelitian
Tabel 3.1. Variabel-variabel risiko teknis proyek konstruksi gedung berdasarkan
Tabel 3.2. Contoh Kuesioner
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dalam BMT Amanah Madinah mempunyai macam-macam produk, tapi yang digunakan disini hanya satu macam produk saja yang ditawarkan oleh nasabah yaitu ijar&gt; ah multijasa dimana BMT

Syukur Alhamdulillah penulis haturkan pada sang Pencipta Alam Semesta Allah SWT yang telah memberikan petunjuk, kekuatan, dan rahmat-Nya, serta yang telah

1. Moral ekonomi berpengaruh terhadap perilaku ekonomi nelayan di Kabupaten Sampang Madura. Meningkatnya moral ekonomi nelayan di Kabupaten Sampang Madura yang meliputi

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas salep ekstrak daun sirsak pada luka yang terinfeksi bakteri Staphylococcus aureus dan untuk mengetahui perbedaan efektivitas

Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa kelimpahan fitoplankton di Perairan Teluk Kodek adalah 6557 ind./l yang terdiri dari 20 spesies yang digolongkan

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mendeskripsikan produksi ikan pelagis besar di wilayah perairan Teluk Bone Provinsi Sulawesi Selatan; (2) menentukan hubungan antara

Hasil observasi awal pada tanggal 15 Februari 2018 di Kecamatan Terangun Kabupaten Gayo Lues masih ada ditemukan problem yang terjadi dalam rumah tangga pasangan

Keberagaman kopi Indonesia yang telah memiliki reputasi di mata konsumen m anca negara, mendorong pemerintah daerah utamanya sentra produksi kopi untuk melindungi