• Tidak ada hasil yang ditemukan

S PPB 1201916 Abstract

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S PPB 1201916 Abstract"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

Sanri Nurseni Lanuari, 2016

KERANGKA BIMBINGAN UNTUK PENGEMBANGAN KETERLIBATAN BELAJAR SISWA (STUDENT ENGAGEMENT)

Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

Sanri Nurseni Lanuari. 2016 . Kerangka Bimbingan untuk Pengembangan Keterlibatan Belajar Siswa (Student Engagement). (Studi Survei pada siswa kelas VII tahun Ajaran 2015/2016 di SMP Negeri 26 Bandung). Skripsi dibimbing oleh. Dr. Ilfiandra, M.Pd. Departemen Psikologi Pendidikan dan Bimbingan. Fakultas Ilmu Pendidikan. Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung.

Penelitian dilakukan untuk mendeskripsikan tingkat keterlibatan siswa (student engagement) serta kerangka model pengembangannya. Keterlibatan siswa (student engagement) merupakan sebuah konstruk yang dibentuk dari dua dimensi yaitu keterlibatan afektif/psikologis dan kognitif serta dapat dikembangkan melalui pengaruh-pengaruh intervensi. Metode penelitian menggunakan metode deskriptif. Partisipan berjumlah 197 siswa kelas VII SMP Negeri 26 Bandung tahun ajaran 2015/2016 yang terdiri dari 92 siswa laki-laki dan 105 siswa perempuan. Instrumen yang digunakan untuk mengungkap keterlibatan siswa (student engagement) merupakan adaptasi dari

Student Engagement Instrument (SEI) dari Appleton & Christenson (2006) yang telah diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia dan terdiri dari 26 item. Adapun dimensi yang diungkap meliputi keterlibatan kognitif dan keterlibatan psikologis/afektif. Analisis data menggunakan perhitungan statistika deskriptif dan independent sample t-test untuk mengetahui perbedaan tingkat keterlibatan siswa laki-laki dan perempuan. Hasil penelitian ini mengungkap bahwa tingkat keterlibatan siswa (student engagement)

berada pada kategori cukup atau sedang yaitu 67.51 % dari total populasi. Penelitian mengungkapkan adanya perbedaan tingkat keterlibatan psikologis/afektif yaitu siswa laki-laki lebih tinggi daripada siswa perempuan khususnya pada subtipe hubungan guru-siswa. Tidak terdapat perbedaan tingkat keterlibatan kognitif antara siswa laki-laki dan siswa perempuan. Hasil penelitian dilengkapi dengan kerangka model pengembangan keterlibatan siswa (student engagement).

(2)

Sanri Nurseni Lanuari, 2016

KERANGKA BIMBINGAN UNTUK PENGEMBANGAN KETERLIBATAN BELAJAR SISWA (STUDENT ENGAGEMENT)

Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRACT

Sanri Nurseni Lanuari. 2016. Guidance Development Framework of Student Engagement. (Survey Study of Grade VII 2015/2016 in SMP Negeri 26 Bandung).

This research aims to describe about level of student engagement and make the model development framework of student engagement. Student engagement has indentified two constructs dimention, mainly, psychological/affective and cognitive engagement, and then those can be developed through the intervention. The descriptive study was used as the research method, then a test was implemented as technique to collect the data. The partisipans in this study were 197 the first grade students of SMP Negeri 26 Bandung consist of 92 male students and 105 female students. The instrument that used for the study was adaptation from Student Engagement Instrument (SEI) by Appleton & Christenson (2006). It was translated of 26 items from English Language to Indonesia Language. The data were processed by SPSS 22 and the results in this study revealed that the level of student engagement in the enough category it was 67.51% from the population. The study also revealed differences in the level of psychological or affective engagement that male students are higher than female students, especially the subtypes of teacher-student relationship. The study revealed that there is no difference in the level of cognitive engagement between male students and female students. The output of the study is equipped with the Model Development Framework of Student Engagement.

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbandingan antara kemampuan bekerjasama siswa laki-laki dan siswi perempuan dalam kemampuan bekerjasama pada pembelajaran bola basket

Subjek penelitian ini dilakukan pada siswa kelas V disalah satu Sekolah Dasar di Kota Bandung yang berjumlah 23 siswa, terdiri dari 17 siswa laki-laki dan 6 siswa

Hasil penelitian, motivasi belajar siswa laki-laki dan perempuan dalam pembelajaran penjas mempunyai tingkat motivasi yang menciptakan cara belajar siswa. Dengan demikian

Kecenderungan minat paling rendah sendiri menunjukkan hasil yang sama antara siswa laki-laki dan perempuan pada masing-masing jenjang di SMP klaster atas dan di

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan dari peningkatan penguasaan konseptual antara kelas perempuan dan anak laki-laki dengan

Gambar 4.6 Profil Distribusi Mahasiswa Kerjasama Laki-laki dan Perempuan asal Kabupaten Siak Tahun Akademik 2016/2017 Berdasarkan Status Identitas

Perbandingan anatara peserta didik perempuan dan laki-laki menunjukan peserta didik perempuan lebih baik dalam hal penerimaan dirinya, dibuktikan dari presentase

Pada aspek afektif siswa perempuan memiliki kemampuan berkonsentrasi yang lebih dibandingkan siswa laki-laki sehingga ketika pembelajaran berlangsung pada umumnya siswa perempuan akan