• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Kelayakan Usaha Pengolahan dan Nilai Tambah Pada Mie Iris Ubi Hasil Olahan Ubi Kayu

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Kelayakan Usaha Pengolahan dan Nilai Tambah Pada Mie Iris Ubi Hasil Olahan Ubi Kayu"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

LAMPIRAN

Lampiran 1. Identitas Responden yang Menjadi Sampel Berdasarkan Umur, Pendidikan, dan Lama Berusaha

No Sampel Umur

(Tahun)

(2)

Lampiran 2. Status Pengolahan Ubi Kayu Sebagai Mata Pencaharian Utama dan Jumlah Unit Usaha yang Dimiliki Responden yang Menjadi Sampel

No Sampel Status Usaha Pengolahan Ubi Kayu Sebagai Mata Pencaharian Utama

(3)

Lampiran 3. Jumlah Tanggungan Responden yang Menjadi Sampel

No Sampel Jumlah Tanggungan

(Orang)

1 4

2 5

3 1

4 1

5 3

6 Tidak Ada Tanggungan

7 3

8 2

9 1

10 Tidak Ada Tanggungan

11 2

12 2

13 1

14 1

15 4

16 2

17 3

18 Tidak Ada Tanggungan

19 2

20 2

21 2

22 1

23 2

24 Tidak Ada Tanggungan

25 2

26 2

27 2

28 2

29 Tidak Ada Tanggungan

(4)

Lampiran 4. Pekerjaan Lain dan Pendapatan Rata-Rata per Bulan Responden yang Menjadi Sampel

No Sampel Pekerjaan Lain Selain Mengolah Mie Iris

Pendapatan Rata-Rata per Bulan

(Rp)

1 Tidak Ada -

2 Peternak, Agen Ubi Kayu 3.000.000

3 Peternak, Pensiun Kebun 350.000

4 Tidak Ada -

5 Tidak Ada -

6 Agen Kereta 500.000

7 Pedagang Kedai 1.000.000

8 Petani Penggarap 200.000

9 Karyawan Kebun 1.600.000

10 Tidak Ada -

11 Peternak 50.000

12 Agen Besar Ubi Kayu dan Hasil Olahan Ubi, dan Jambi

> 15.000.000

13 Tidak Ada -

14 Pekerja Bangunan 1.000.000

15 Peternak, Pensiunan Kebun 500.000

16 Peternak 1.500.000

17 Peternak 100.000

18 Pensiunan Kebun 400.000

19 Agen Bahan Baku Ubi Kayu, Bengkel

10.000.000

20 Tidak Ada -

21 Pengolah balengkuo, opak 4.000.000

22 Karyawan Kebun 1.600.000

23 Petani padi, Peternak 1.200.000

24 Tidak Ada -

25 Kepala Dusun, Agen Kereta, Petani padi dan ubi

1.700.000 26 Petani Ubi, Agen Besar

Bahan Baku, dan Hasil Olahan Ubi

> 15.000.000

(5)

Lampiran 5. Banyaknya Proses Produksi Per Minggu dan Per Bulan yang Dilakukan Responden yang Menjadi Sampel

No Sampel Proses Produksi/Minggu

(6)

Lampiran 6. Rincian Kebutuhan Bahan Baku Ubi Kayu, Harga Beli Ubi Kayu, dan Biaya Pembelian Ubi Kayu tiap Responden yang Menjadi Sampel Untuk Sekali Produksi

(7)

Lampiran 7. Jumlah Penggunaan Alat-Alat Produksi Ubi Kayu yang Digunakan Responden yang Menjadi Sampel

No Samepel Penggunaan Alat-Alat Produksi

(8)

Lampiran 8. Rincian Biaya Pembelian Alat-Alat yang Digunakan dalam Proses Produksi Ubi Kayu Menjadi Mie Iris Ubi Oleh Responden yang Menjadi Sampel

No Sampel Harga Alat-Alat Produksi

(9)
(10)

Lampiran 9. Rincian Rata-Rata Biaya Penyusutan Peralatan dalam Pengolahan Ubi Kayu Menjadi Mie Iris Ubi Per Produksi Untuk 30 Sampel

No. Jenis Alat Jumlah

(Satuan)

Harga per Satuan

Nilai Awal (Rp)

Umur Ekonomis (Bulan)

Nilai Akhir (Rp)

Penyusutan (Rp /Produksi)

1 Pisau Kupas 2 unit 25.300 50.600 24 5.600 104,17

2 Parutan 1 unit 1.420.000 1.420.000 120 142.000 591,67

3 Kuali 1 unit 850.000 850.000 60 85.000 708,33

4 Pisau Iris 2 unit 5.000 10.000 24 1.000 20,83

5 Ampia 1 unit 2.850.000 2.850.000 120 285.000 1.187,50

6 Plastik 11 bks 2.900 31.900 6 3.190 265,83

7 Tikar Jemur 11 glg 100.000 1.100.000 48 110.000 1.145,83

8 Ember 9 unit 38.500 346.500 24 34.650 721,89

9 Rak Bambu 25 unit 4.100 102.500 6 10.250 854,17

Jumlah 5.600,22

Sumber: Data Primer Diolah, Tahun 2014 Keterangan:

Penyusutan dihitung dengan menggunakan pendekatan garis lurus: Nilai Penyusutan = Harga Awal – 10% harga awal

Nilai Ekonomis

Biaya Penyusutan per produksi = Rp. 5.600 untuk memproduksi 568 kg ubi kayu 1 kg ubi kayu mengeluarkan biaya = Rp. 5.600/568 kg

(11)

Lampiran 10. Rincian Jumlah Bahan Penolong Kayu Bakar dan Brondolan Sawit yang Digunakan Tiap Pengolah yang Menjadi Sampel untuk Sekali Produksi

No

Keterangan Jumlah

Brondolan

pelepah tanpa biaya

25 25.000

6 500 0,15 90.000 13.500 Seluruhnya dibeli 25 25.000

7 500 0,15 125.000 13.500 Seluruhnya dibeli 25 25.000

8 500 0,10 70.000 7.000 Ditambah kayu ranting dan

pelepah tanpa biaya

25 25.000

9 500 - - - Seluruhnya dicari 25 25.000

10 500 0,10 90.000 9.000 Ditambah kayu ranting dan

pelepah tanpa biaya

25 25.000

11 600 0,10 70.000 7.000 Ditambah kayu ranting dan

pelepah tanpa biaya

25 25.000

(12)

Lanjutan Lampiran 10.

Keterangan Jumlah

Brondolan

pelepah tanpa biaya

25 25.000

18 1000 0,20 90.000 18.000 Ditambah kayu ranting dan

pelepah tanpa biaya

50 50.000

pelepah tanpa biaya

25 25.000

25 350 - - - Seluruhnya dicari 25 25.000

26 500 0,15 90.000 13.500 Seluruhnya dibeli 25 25.000

27 500 0,15 125.000 13.500 Seluruhnya dibeli 25 25.000

28 500 0,10 75.000 7.500 Ditambah kayu ranting dan

pelepah tanpa biaya

25 25.000

29 700 0,20 90.000 18.000 Seluruhnya dibeli 25 25.000

30 500 0,15 90.000 12.750 Seluruhnya dibeli 25 25.000

(13)

Lanjutan Lampiran 10.

Keterangan:

Biaya Kayu Bakar per produksi = Rp. 9.320 untuk memproduksi 568 kg ubi kayu 1 kg ubi kayu mengeluarkan biaya = Rp. 9.320/568 kg

1 kg ubi kayu = Rp. 16,40

Biaya Brondolan Sawit per produksi = Rp. 27.500 untuk memproduksi 568 kg ubi kayu 1 kg ubi kayu mengelurakan biaya = Rp. 27.500/568 kg

1 kg ubi kayu = Rp. 48,40

Total Biaya Bahan Bakar = Rp. 16,40 + Rp. 48,40

(14)

Lampiran 11. Pemberian Upah Tenaga Kerja yang Digunakan Responden yang Menjadi Sampel dalam Satu Kali Produksi

Keterangan Produksi Ubi Kayu (kg/produksi)

Pengupas

(Rp/produksi)

Pencetak

(Rp/produksi)

Penjemur

(Rp/produksi)

Total Upah

(Rp/produksi)

568 28.400 45.440 20.000 93.840

Rata-Rata Kebutuhan TK

2 2 2

Upah per TK 14.200 22.720 10.000

Keterangan:

Pemberian upah tenaga kerja dilakukan dengan sistem borongan untuk sekali kerja yang dipatokkan pada jumlah bahan baku yang akan diolah. Dengan kata lain, pemberian upah tidak dipengaruhi jumlah tenaga kerja yang digunakan. Selanjutnya dijelaskan melalui perincian di bawah ini:

Pengupasan = Rp. 50 / kg Pencetakan = Rp. 80 / kg

(15)

Lampiran 12. Kebutuhan Tenaga Kerja

No Uraian Pekerjaan Jumlah Bahan Baku (Kg/Produksi)

Jumlah Tenaga Kerja

Upah Tenaga Kerja Waktu Yang Digunakan

(Jam)

HOK (Hari Orang Kerja) Rp/Tenaga

Kerja

Total Upah

1 Pengupasan 568 2 14.200 28.400 3 0,60

2 Pencetakan 568 2 22.720 45.440 3 0,60

3 Penjemuran 568 2 10.000 20.000 2 0,48

Total: 46.950 93.840 1,68

Rata-Rata: 15.650

Keterangan:

Pekerjaan pengupasan dan pencetakan biasa dilakukan dengan tenaga kerja wanita Pekerjaan penjemuran dilakukan dengan tenaga kerja pria dan wanita.

HOK = Jumlah Tenaga Kerja x hari kerja x jam kerja per hari x variabel 7 jam

Dengan :

(16)

Lampiran 13. Kebutuhan Bahan Baku, Hasil Olahan Mie Iris Ubi, Harga Jual dan Penerimaan Total untuk Sekali Produki yang Diterima Responden yang Menjadi Sampel

No Sampel Kebutuhan Bahan Baku untuk sekali produksi

(kg/produksi)

Hasil Olahan Mie Iris Ubi Kayu

(kg/produksi)

Harga Jual Mie Iris Ubi Kayu

(Rp/kg)

Penerimaan Total

(Rp/bulan)

(a) b = (30% x a) (c) d = (b x c)

1 500 150 5.800 870.000

2 600 180 5.800 1.044.000

3 500 150 5.400 810.000

4 600 180 5.500 990.000

5 400 120 5.900 708.000

6 500 150 5.500 825.000

7 500 150 5.500 825.000

8 500 150 5.500 825.000

9 500 150 5.500 825.000

10 500 150 5.500 825.000

11 600 180 5.500 990.000

12 500 150 6.500 975.000

13 500 150 5.500 825.000

14 700 210 5.400 1.134.000

15 1000 300 5.500 1.650.000

16 500 150 5.500 825.000

(17)

Lanjutan Lampiran 13.

No Sampel Kebutuhan

Bahan Baku (kg/produksi)

Hasil Olahan Mie Iris Ubi Kayu

(kg/produksi)

Harga Jual Mie Iris Ubi Kayu

(Rp/kg)

Penerimaan Total

(Rp/bulan)

(a) b = (30% x a) (c) d = (b x c)

18 1000 300 5.600 1.680.000

19 500 150 6.000 900.000

20 500 150 5.500 825.000

21 1000 300 5.900 1.770.000

22 500 150 5.500 825.000

23 600 180 5.500 990.000

24 500 150 5.800 870.000

25 350 105 5.900 619.500

26 500 150 6.500 975.000

27 500 150 6.000 900.000

28 500 150 5.800 870.000

29 700 210 5.500 1.155.000

30 500 150 7.000 1.050.000

17.050 5.115 172.100 29.245.500

Referensi

Dokumen terkait

Untuk melihat pengaruh PDRB, Pengangguran dan Indeks Pembangunan Manusia, maka digunakan metode analisis regresi berganda ( Multiple Regression) terhadap tingkat kemiskinan

Prosiding Seminar Nasional Geografi UMS 2015 | Peran Geograf dan Peneliti dalam Menghasilkan I Penelitian dan Pengabdian yang Berdayaguna Bagi Masyarakat I. ISSN:

[r]

Bila hal ini terjadi terus menerus, anak merasa tidak disayangi oleh orang tuanya dan dia akan bertingkah macam-macam untuk mendapatkan perhatian sesuai dengan pikiran

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa mayoritas nasabah menyatakan setuju terhadap instrumen kesigapan petugas frontliner dalam menangani masalah nasabah telah

Dalam menyusun penulisan ilmiah ini penulis menetapkan batasan permasalahan yaitu mengenai perbandingan perhitungan harga jual yang dilakukan CV.Mardonuts dan perhitungan harga

Dengan menggunakan gabungan nama Simon Petrus, para pem- baca bisa terbantu, bahwa di antara ba- nyak nama Simon yang disebut dalam Kitab Suci, Simon Petruslah yang lebih memain-

Hal tersebut sejalan dengan data kelompok penelitian yang menyatakan bahwa nilai konsumsi bahan kering (BK) akibat perlakuan kipas angin dan nozzle tidak menunjukkan perubahan