• Tidak ada hasil yang ditemukan

AR CSAP 2014 Bilingual

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "AR CSAP 2014 Bilingual"

Copied!
188
0
0

Teks penuh

(1)

annual report

1966

1983

1997

1990

2007

2009

(2)

1966

(3)
(4)
(5)

Laporan Dewan Komisaris

Board of Commissioners Report

10

Laporan Direksi

Board of Directors Report

12

Ringkasan Keuangan

Financial Highlights

06

04

08

17

23

32

35

39

42

46

53

54

55

56

57

58

60

Visi, Misi & Nilai

Vision, Missions & Values

Kebijakan Dividen Dividend Policy

Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Analysis and Overview

Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

Sumber Daya Manusia Human Resources

Profil Dewan Komisaris

Profile of Board of Commissioners

Profil Dewan Direksi Profile of Board of Directors

Profil Chief Operating Officer Profile of Chief Operating Officers

Profil Perseroan Company Profile

Struktur Pemegang Saham Capital Stock Structure

Struktur Organisasi Organization Structure

Struktur Bisnis Business Structure

PT Catur Sentosa Adiprana Tbk & Entitas Anak PT Catur Sentosa Adiprana Tbk & Subsidiaries

Lembaga Penunjang Supporting Institutions

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Pertanggungjawaban Terhadap Laporan Tahunan 2014

Daftar Isi

(6)

Visi dan Misi

Vision and Mission

01

Menjadi Perusahaan Nasional terdepan

di bidang Distribusi & Logistik, dan Ritel

di Indonesia dan Asia Tenggara

To be the leading Indonesian Company in Distribution & Logistic,

and Retail in Indonesia and South East Asia

• Mengutamakan kepentingan bersama bagi semua pihak terkait

• Memberikan pelayanan terbaik

• Meningkatkan Manajemen Supply Chain dan Inovasi Produk secara berkesinambungan

• Kepedulian terhadap lingkungan dan masyarakat

• Mengoptimalkan sumber daya manusia

• Prioritizing mutual benefits among stakeholders

• Providing excellent service

• Continuously improving Supply Chain Management and Product Innovation

• Caring for the environment and society • Optimizing human capital

Misi .

Missions

• Integritas

• Inovatif

• Penghargaan kepada sumber daya manusia

• Integrity

• Innovative

• Rewarding people

Nilai .

Values

A

W

ARDS

2011

2012

2012-2013

Best Distributor FY 2012-2013 (P&G) Service Quality Award 2011 (Mitra10)

Best of the Best 2012

(7)

Peristiwa Penting

Milestones

1966-1970

1983

1990

1997

2007

2009

2010

2015

02

The origin of CSAP: Sentosa Paint Shop (40m2)

Establishment of Consumer Goods distribution areas and PT Eleganza Tile Indonesia Establishment of Atria marked

CSAP’s entry into Home Furnishings Modern Retail

• 48 Building material distribution branches in 39 cities

• 4 Chemicals distribution branches

• 15 Consumer Goods distribution areas

• 21 Mitra10 stores

• 10 Atria showrooms Establishment

Chemicals distribution Establishment of CSAP

as distribution materials company

• IPO of CSAP

• Establishment of HCG Indonesia

Establishment Mitra10 marked CSAP’s entry into Building Materials & Home Improvement Modern Retail

2013

2014

2015

Corporate Image Award

Superbrands 2014 (Mitra10)

(8)

Ringkasan Keuangan

Volume Harian Rata-rata (Lembar)

Average Daily Volume (Shares)

1,103,596

Volume Harian Rata-rata (Lembar)

Average Daily Volume (Shares)

2,016,133

Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Des

900

Graik Pergerakan Harga Saham 2014

(9)

2,265,881

Property and Equipment - Net

Other Non - Current Assets

Total Assets Consolidated Statements of Financial Position (In million Rupiah)

Other Non - Current Liabilities

Total Liabilities

Consolidated Statements of Financial Position

Rasio Keuangan

Laba Bersih terhadap Total Aset Laba Bersih terhadap Total Ekuitas Laba Bersih terhadap Penjualan*

Ringkasan Keuangan .

Financial Highlights

Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian

Consolidated Statements of Comprehensive Income

2012

Profit for the year attributable to:

- Owners of the Parent Entity

- Non - Controlling Interests

Total Profit for the year

Total Comprehensive Income for the year attributable to:

- Owners of the Parent Entity

- Non - Controlling Interests

Total Comprehensive Income for the year

Earnings per Share attributable to Owners of the Parent Entity (In full amount) (In million Rupiah)

Penjualan* Laba Kotor

Laba Tahun Berjalan yang dapat diatribusikan kepada:

- Pemilik Entitas Induk - Kepentingan Nonpengendali

Total Laba Tahun Berjalan

Total Laba Rugi Komprehensif Tahun Berjalan yang dapat diatribusikan kepada:

- Pemilik Entitas Induk - Kepentingan Nonpengendali

(10)

Seluruh saham Perseroan yang telah ditempatkan dan disetor penuh, termasuk saham yang ditawarkan dalam Penawaran Umum ini, mempunyai hak yang sama dan sederajat termasuk hak atas pembagian dividen.

Sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku, pembayaran dividen harus disetujui oleh pemegang saham dalam RUPS tahunan berdasarkan usulan dari Direksi. Anggaran dasar Perseroan menyatakan bahwa dividen hanya dapat dibayarkan sesuai dengan kemampuan keuangan Perseroan berdasarkan keputusan yang diambil dalam Rapat Umum Pemegang Saham.

Manajemen Perseroan bermaksud untuk mengusulkan pembayaran dividen kas setiap tahun atas laba bersih setelah pajak mulai tahun buku 2008 kepada pemegang saham yang namanya tercantum pada Daftar Pemegang Saham, dan pelaksanaannya akan dilakukan dengan memperhatikan dan mempertimbangkan tingkat kesehatan keuangan Perseroan, tingkat kecukupan modal, kebutuhan dana Perseroan untuk ekpansi usaha lebih lanjut, dan tanpa mengurangi hak dari Rapat Umum Pemegang Saham Perseoran untuk menentukan lain sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan dengan kisaran sebagai berikut:

All shares that have been issued and fully paid, including the shares offered in the public offering, are eligible and entitled to dividend payout.

In accordance with the legislation in force, dividend payout must be approved by the shareholders at the Annual General Meeting of Shareholders (AGMS) based on the proposal from the Board of Directors. The Company’s Article of Association states that dividend payout can only be executed depending on the Company’s financial ability, which is decided at the AGMS.

Starting from 2008, Management proposes annual cash dividend payout based on the net income after tax to shareholders whose names are listed on the Register of Shareholders. The cash dividend payout is executed by taking into account the Company’s financial capability, capital adequacy, and the Company’s funding needs for future business expansion, without detracting AGMS’ rightful claim to state otherwise, based on the following guidelines as stated on the Company’s Article of Association:

Kebijakan Dividen

Dividend Policy

Rasio Pembayaran Dividen

Dividend Payout Ratio

- Sampai dengan Rp 20.000.000.000

- Lebih dari Rp 20.000.000.000 sampai dengan Rp 40.000.000.000

- Lebih dari Rp 40.000.000.000

- Up to IDR 20.000.000.000

- Between IDR 20.000.000.000 up to IDR 40.000.000.000

- More than IDR 40.000.000.000

Laba Bersih Setelah Pajak Net Income After Tax

5,00%

10,00%

20,00% Rasio Pembayaran Dividen/

Dividend Payout Ratio

Pembayaran dividen kas tahun buku 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:

Details of cash dividend paid in the financial years 2013 and 2012 were as follows:

Tahun Buku

Dana hasil IPO pada tahun 2007 digunakan seluruhnya untuk perluasan usaha di ritel moderen.

IKATAN MATERIAL UNTUK INVESTASI BARANG MODAL

Pada tanggal 31 Desember 2014, Perseroan memiliki ikatan material dengan beberapa suplier terkait pembelian barang dagang dalam mata uang IDR dan USD.

USE OF IPO PROCEEDS

All the proceeds from the IPO in 2007 were used for business expansion in the modern retail segment.

MATERIAL COMMITMENTS

(11)

INFORMASI DAN FAKTA MATERIAL YANG TERJADI SETELAH TANGGAL LAPORAN AKUNTAN

Tidak ada informasi dan fakta material yang terjadi setelah tanggal penyelesaian Laporan Keuangan Konsolidasian tahun 2014.

PERUBAHAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN YANG BERPENGARUH SIGNIFIKAN TERHADAP PERSEROAN

Selama tahun 2014, Perusahaan telah menerapkan semua peraturan perundang-undangan yang relevan terhadap Perseroan.

PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI

Selama tahun 2014, Perseroan telah menerapkan semua standar baru dan revisi serta interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan dari Ikatan Akuntan Indonesia dan relevan dengan operasinya. Penerapan standar baru dan revisi serta interpretasi berikut berdampak pada penyajian dan pengungkapan Laporan Keuangan Konsolidasian tanggal 31 Desember 2014, penjelasan dapat dilihat

pada Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada Catatan 2 Ikhtisar Kebijakan Akuntansi Penting.

TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI DAN TRANSAKSI YANG MENGANDUNG BENTURAN KEPENTINGAN

Dalam kegiatan usahanya, Perseroan melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi, utamanya dalam transaksi penjualan, pembelian dan transaksi keuangan lainnya. Terkait hal tersebut, Perseroan memberlakukan kebijakan atas pelaksanaan transaksi tersebut harus dilakukan sesuai dengan prinsip kewajaran yang berlaku di pasar dan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Informasi lebih lanjut mengenai transaksi afiliasi dan transaksi yang mengandung benturan kepentingan dapat dilihat pada Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada Catatan Transaksi dan Saldo dengan Pihak-Pihak Berelasi & Perjanjian-Perjanjian dan Perikatan.

PROSPEK TAHUN 2015

Menyongsong 2015, kami optimis namun tetap berhati hati dalam melihat prospek yang ada. Perkiraan iklim investasi di Indonesia tetap positif dan menjanjikan. Namun, akan ada tantangan utama bagi bisnis kami, berupa ancaman inflasi akibat tekanan nilai tukar mata uang asing, dampak dari kenaikan upah pekerja dan suku bunga yang masih cukup tinggi, kenaikan tarif dasar listrik serta kemungkinan kenaikan harga BBM.

Kendati mengalami banyak tantangan, kami memperkirakan pertumbuhan konsumsi akan tetap tinggi, dipicu oleh meningkatnya kelas menengah di Indonesia dan kebutuhan rumah di Indonesia yang terus bertambah setiap tahunnya. Disinilah letak peluang yang utama yang menjadikan Indonesia prospek yang menarik bagi bisnis usaha property dan

MATERIAL INFORMATION AND SUBSEQUENT INFORMATION TO THE DATE OF ACCOUNTANT’S REPORT

There is no material information and subsequent information to be reported that occured after the date of completion of the Consolidated Financial Statements 2014.

CHANGES IN REGULATIONS THAT HAD SIGNIFICANT IMPACT ON THE COMPANY

During 2014, the Company has adopted all the regulations that were relevant to the Company.

CHANGES IN ACCOUNTING POLICIES

During 2014 , the Company has adopted a new and revised standards and interpretations issued by the Financial Accounting Standards Board of the Indonesian Institute of Accountants that were relevant to its operations. Application of the new and revised standards and interpretations had an impact on the presentation and disclosure of the Consolidated Financial Statements as of December 31, 2014, for further explanations please refer to the Notes to the Consolidated Financial Statements under Note No. 2 Summary of Significant Accounting Policies.

RELATED PARTY TRANSACTIONS AND TRANSACTIONS WITH CONFLICT OF INTEREST

In conducting operations, the Company enters into transactions with related parties, primarily consisting of sales, purchases and other financial transactions. It is the policy of the Company that such transactions are entered into on an arm’s length basis and in compliance with the applicable regulations. Further information on related party transactions and transcations with conflict of interest is explained further in the Notes to the Consolidated Financial Statements under Note Balances and Transactions with Related Parties & Agreements and Commitments.

OUTLOOK FOR 2015

Looking ahead to 2015, we try to be cautious but stay optimistic about the prospects as the overall investment outlook for Indonesia remains positive. Key challenges for our business, however, will be the threat of inflation influenced by the foreign currency exchange rates, the impact of wage hike and high interest rate still remain, increases in electricity tariffs, as well as potential increase in fuel cost.

Despite the challenges, we expect the consumption growth to remain strong, which is driven by the the rise of Indonesia’s middle class and the growing housing needs in Indonesia. This puts Indonesia in the spotlight as an attractive investment opportunity for property and consumer business. Though we expect competition to intensify going forward, we believe in

Kebijakan Dividen . D

(12)

Laporan Dewan

Komisaris

Board of Commissioners Report

(13)

Para pemegang saham yang terhormat,

Perusahaan berhasil melalui tahun 2014 dengan prestasi yang baik, yang ditopang oleh kerja keras dari pihak managemen dan seluruh team terkait. Di dalam kondisi pertumbuhan perekonomian global dan Indonesia yang belum stabil dan tahun 2014 adalah tahun pemilu, perseroan telah berupaya keras agar supaya penjualan tetap bisa tumbuh dan memberikan kontribusi keuntungan yang baik.

Realisasi peningkatan kinerja Perseroan adanya peningkatan Penjualan Perseroan dari Rp.6,44 triliun di tahun 2013 menjadi Rp.7,14 triliun di tahun 2014 atau mengalami pertumbuhan sebesar 11%. Demikian juga adanya peningkatan Laba Bersih Perseroan dari Rp. 71 milyar di tahun 2013 menjadi Rp.105 milyar di tahun 2014 atau mengalami pertumbuhan Laba Bersih sebesar 47%.

Industri properti secara jangka panjang masih sangat menjanjikan, kebutuhan akan perumahan masih tinggi, mengingat total penduduk Indonesia dan pertumbuhannya cukup tinggi. Berdasarkan data dari REI, backlog perumahan saat ini sudah mencapai 13,5 juta unit, dan setiap

tahunnya bertambah 800.000 unit. Berbagai upaya yang berkesinambungan dari pemerintah terus diupayakan untuk memenuhi kebutuhan ini. Tingginya akan kebutuhan rumah termasuk rutinitas dari kegiatan renovasi rumah yang sudah ada sangat berpeluang mendongkrak prospek Perseroan kedepan baik dari segi segmen distribusi juga dari segmen ritel modern-nya.

Seiring dengan berjalannya waktu, tata kelola Perseroan, produktifitas, dan efisiensi baik dari sudut kinerja dan People pada Perseroan semakin baik dan meningkat. Penerapan KPI dan terjalinnya kerjasama team work antar bisnis unit juga semakin baik. Perseroan juga berkesinambungan menerapkan Good Corporate Governance.

Dewan Komisaris mengingatkan selalu kepada Direksi untuk tetap konsisten dan focus dalam penerapan Top 3 Priorities yaitu menanamkan pola pikir (One CSA/Unity), pelanggan sebagai jantung (Customer Focus), dan Penghargaan, Pengakuan, dan Saling Melayani (Performance Delivery).

Tantangan kedepan dalam pemerintah yang baru ini, meskipun program perekonomian belum dapat seluruhnya terealisasi, investor local maupun internasional tetap optimis bahwa program ini akan terealisasi. Kenaikan upah regional,

penghapusan subsidi bahan minyak bakar (BBM) dan kenaikan Tarif Dasar Listrik (TDL) dapat menekan laju konsumsi

masyarakat. Oleh karena itu, kegiatan operasional harus semakin efisien, inovatif, dan produktif sehingga kinerja Perseroan semakin baik dari waktu ke waktu dan berkembang pesat. Semua ini kita upayakan bersama-sama untuk mencapai Visi menjadi Perusahaan Nasional terdepan di bidang Distribusi & Logistik, dan Ritel di Indonesia dan Asia Tenggara.

Kami atas nama Dewan Komisaris mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Direksi dan segenap karyawan Perseroan di tahun 2014, yang telah membawa Perseroan mencapai hasil yang terbaik dan ke era yang lebih baik. Penghargaan ini juga kami tujukan kepada para pemegang saham dan stakeholder untuk dukungannya, kerjasama dan kepercayaan yang telah diberikan kepada Perseroan.

Dear shareholders,

In 2014, the Company performed well with tremendous support from the management team and their hard work. In spite of the unstable Indonesian economic growth in 2014 due to the legislative and presidential election, the Company tried its best to keep up the sales growth and give significant contribution to its shareholders.

The Company achieved total revenue of IDR 7.14 trillion in 2014, which increased by 11% from IDR 6.44 trillion in 2013. Net profit grew by 24%, from IDR 71 billion in 2013 to IDR 105 billion in 2014.

With the growing Indonesian population as well as its housing needs, Indonesian property industry has been quite promising, especially in the long run. According to REI, Indonesia’s housing backlog currently stands at 13.5 million units, which exponentially increased by 800,000 units every year. The Indonesian government has put so much effort into trying to meet the housing needs. The increasing demand for housing, including maintenance and renovation of existing houses, gives the Company ample opportunity to expand its business in both distribution and modern retail segments.

Therefore, the Company has been improving its business performance, as well as its productivity and efficiency in managing its employees. KPI standards have been set and cooperation between business units has been improved. The Company has also been consistent in delivering good corporate governance.

The Board of Commissioners always reminds the Board of Directors to stay consistent and focused on the implementation of our Top 3 Priorities, which are Unity as One CSA, Customer Focus, and Performance Delivery.

Facing the challenges in the new era in Indonesian government, the local and international investors are still optimistic that the economic program will come to fruition. The increase in minimum wage and electricity tariff, as well as fuel subsidy cut, may reduce consumption rate. However, to overcome these challenges, the Company must improve its efficiency, innovation, and productivity in order to expand its business. The goal is to achieve the Company’s vision of becoming the leading company in Distribution & Logistics and Retail in Indonesia and South East Asia.

(14)

Laporan Dewan

Direksi

Board of Directors Report

(15)

Dengan mengucapkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, perseroan dapat mencapai kinerja dan pertumbuhannya dengan baik di tahun 2014, dengan kerjasama yang solid dari seluruh bisnis unit dan oleh karena rasa memiliki, Unity/ One CSA. Penjualan tahun 2014 mencapai Rp.7,14 triliun atau mengalami pertumbuhansebesar 11%.

Kinerja Kegiatan Usaha Perseroan 2014

Perseroan selalu fokus pada 2 segmen usaha yaitu segmen distribusi dan segmen ritel. Kontribusi penjualan segmen distribusi adalah sebesar 73% dan ritel moderen memberikan kontribusi sebesar 27%. Kontribusi penjualan ritel moderen bertumbuh lebih cepat seiring dengan pertumbuhan penjualan ritel moderen sebesar 19%, sedangkankan pertumbuhan penjualan segmen distribusi adalah sebesar 8%.

Segmen Distribusi

Penjualan pada segmen usaha distribusi pada periode 2014 memberikan kontribusi sebesar Rp.5,2 triliun atau sebesar 73% dari penjualan konsolidasian perseroan, yang mengalami peningkatan sebesar 8% dibandingkan tahun 2013.

Sampai dengan saat ini total cabang distribusi bahan bangunan yang dimiliki adalah 48 cabang di 39 kota di Indonesia,

sehingga perseroan dapat dikategorikan sebagai perusahaan distribusi bahan bangunan terbesar di Indonesia baik secara skop dan skalanya. Kontribusi penjualan distribusi bahan bangunan ini sebesar 57% dari total penjualan perseroan, dan masih menjadi segmen yang terbesar di perseroan.

Pada segmen distribusi bahan kimia yang mencakup kebutuhan industry makanan &minuman, keramik, cat, tekstil, kulit, karet, plastic, dan farmasi, perseroan melakukan konsolidasi dengan memperkuat Sales Task Force dan meningkatkan Service Level kepada para pelanggannya. Pada tahun 2014, mengfokuskan pangsa pasarnya di Jakarta, Bandung, Semarang, dan Surabaya. Kontribusi penjualan segmen ini sebesar 4% dari total penjualan perseroan.

Pada segmen distribusi consumer goods, team penjualan semakin kokoh dan sampai dengan akhir 2014 kontribusi segmen ini sudah mencapai 12% dari penjualan perseroan hanya dalam kurun waktu 4 tahun. Saat ini, segmen distribusi consumer goods memiliki 15 are distribusi coverage yang tersebar terutama di Jabotabek, Bandung dan Bali. Kedepan, perseroan akan menambah lagi prinsipal baru yang memiliki brand yang kuat dan menambah area coverage distribusinya yang lebih luas.

Segmen Ritel Moderen

Penjualan pada segmen ritel moderen pada periode 2014 memberikan kontribusi sebesar Rp. 1,9 triliun atau sebesar 27% dari penjualan konsolidasian perseroan, yang mengalami peningkatan sebesar 19% dibandingkan tahun 2013.

Dengan pertumbuhan ritel moderen sebesar 19% di tahun 2014, segmen ini menjadi fokus utama Perseroan dalam ekspansi agresifnya ke depan. Lokasi menjadi sangat penting pada segmen usaha ini. Mitra10 dan Atria memiliki konsep ritel

We thank God for what has been accomplished in our fiscal year 2014. As a testament to our solid teamwork and strong sense of belonging as One CSA, we achieved a total Sales of IDR 7.14 trillion, which was 11% higher than prior year.

2014 Business Performance

The Company’s business is divided into two segments: distribution and retail. Distribution segment’s and Retail segment’s contributions to total Sales are 73% and 27%, respectively. In 2014, Distribution segment increased by 8%, and Retail segment grew by 19% from prior year.

Distribution Segment

In 2014, Sales generated from the Distribution Segment amounted to IDR 5,2 trillion, which grew by 8% from prior year and accounts for 73% of the total Sales.

As of now, we operate 48 building material distribution branches in 39 cities in Indonesia, which makes us the leading building material distribution company in Indonesia. As the biggest business segment, building material distribution segment accounts for 57% of the total Sales.

The Company’s continuous improvements for its Chemical distribution segment, which supplies industrial chemicals for food and beverage, ceramics, paints, textiles, leather, rubber, plastics, and pharmaceuticals, include consolidating and strengthening its Sales Task Force and improving service quality. In 2014, the Company focused on increasing its market share in Jakarta, Bandung, Semarang, and Surabaya. Chemical distribution segment’s contribution to total Sales is 4%.

After a four-year period of rapid growth, the Sales contribution made by our Consumer goods distribution segment has reached 12% of the total Sales. Currently this segment has 15 areas distribution coverage spreading throughout the Greater Jakarta area, Bandung, and Bali. Going forward, the Company will be taking actions to improve the segment’s performance by adding new principals with strong brand image and expanding its distribution coverage area.

Modern Retail Segment

In 2014, Sales generated from retail segment was IDR 1.9 trillion (27% of the total Sales), which increased by 19% from 2013.

(16)

Laporan Dewan Dir

eksi .

Board of Dir

ectors Report

Di tahun 2013 dan 2014 Mitra10 tidak membuka gerainya, perseroan mengfokuskan dalam pengembangan gerai-gerai yang sudah ada dengan cara menambahkan jumlah pilihan produk (non-keramik dan cat), yang fast moving dan menarik, remodeling, memperbaiki inventory management-nya agar supaya lebih efisien, serta pengembangan “people”nya melalui pelatihan dan sertifikasi.

Di tahun 2014, Atria membuka 1 showroom nya di Mitra10 Gatot Subroto, Denpasar, Bali. Untuk kedepan, pembukaan Atria akan lebih difokuskan dengan konsep berdampingan/ berada di dalam outlet Mitra10 untuk saling meningkatkan volume trafic. Selain membuka showroom barunya, Atria juga selalu berupaya melakukan pengembangan produk baru, peningkatan, dan perbaikan dalam sistim operasinya yang belum sempurna, perbaikan service level kepada pelanggannya, dan juga People.

Corporate Social Responsibility

Selama 2014, Perseroan bekerja sama dengan CSA Melayani yaitu suatu wadah untuk membantu karyawan dan masyarakat yang membutuhkan bantuan dalam hal kesehatan, perumahan, dan lingkungan dan Obor Berkat Indonesia (OBI) dalam gerakan bakti sosial dalam Pengobatan Umum dan Gigi Gratis yang terdiri dari para karyawan dan warga lingkungan kami di daerah Surabaya, Semarang, Makassar, dan Bandung. Dan secara rutin setiap 3 bulanan Perseroan juga bekerjasama dengan Jamsostek mengadakan Donor darah dan pemeriksaan Darah Gratis bagi karyawan.Perseroan juga bersama dengan CSA Melayani melakukan Program Bedah Rumah yang diberikan kepada salah satu karyawannya membangun rumah tinggalnya yang rusak akibat badai puting beliung.Perseroan tetap berkomitmen dan akan menambah kegiatannya dalam program CSR kedepan.

Sekilas pandang 2015

Secara jangka panjang prospek berinvestasi di Indonesia masih menjanjikan, karena Indonesia memiliki potensi baik itu sumber daya alamnya dan jumlah penduduk yang cukup besar.

Meskipun pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini berada di level 5%, suku bunga pinjaman belum mengalami penurunan, dan kurs US dolar yang masih berfluktuasi, prospek akan kebutuhan dan renovasi rumah masih tinggi, backlog perumahan kurang lebih 13,5 juta unit, dan sesuai

Although there was no new store opened in 2013 and 2014, Mitra10 focused on developing existing stores by adding more fast moving and new products, remodeling, increasing efficiency through improved inventory management, and developing people through trainings and certification programs.

In 2014, Atria opened 1 new showroom in Mitra10 Gatot Subroto, Denpasar, Bali. Going forward, Atria will focus on opening more showrooms attached to Mitra10 stores to create one-stop-shopping concept and to increase traffic for both Atria and Mitra10. In addition, Atria continuously add new product assortment, and improve its operation system, service quality, and people.

Corporate Social Responsibility

In 2014, we worked with Obor Berkat Indonesia (OBI) through our program “CSA Serves” to actively aid our employees and local residents in Surabaya, Semarang, Makassar, and Bandung with free medical and dental care and housing. In addition, blood donation drive was organized quarterly with Jamsostek, as well as free blood test for our employees. Our house renovation program has awarded a free construction to one of our employees whose house was damaged by storm. Going forward, we are committed to increase our philanthropic activities through our CSR programs.

2015 Outlook

Indonesia is full of prospects for a long term investment due to its abundant natural resources and its growing population.

(17)

dengan program pemerintah dalam percepatan program infrastrukturnya, maka Perseroan masih optimis dan yakin, dan akan dapat memenuhi pertumbuhan penjualannya tahun ini. Perseroan memastikan untuk membentuk posisi keuangan yang kuat, dan dari waktu ke waktu manajemen membangun pondasi yang kuat atas perseroan ini dengan cara meningkatkan manajemen supply chain, menambah gerai/ showroom di segmen ritel modern, menambah prinsipal dan produk-produknya, dan juga yang tidak kalah pentingnya adalah meningkatkan sumberdaya manusianya (People).

Melihat kesempatan dari perkembangan industri properti maka Perseroan juga banyak melakukan persiapan menghadapi pangsa pasar yang lebih besar. Sesuai dengan strategi Perseroan, ritel moderen akan lebih ditingkatkan, pembukaan Mitra10 diharapkan lebih agresif yaitu 2-3 outlet per tahunnya.

Dalam Annual Conference 2015 di Serpong yang diadakan pada bulan Februari 2015, selain membicarakan target kinerja operasional dan keuangan, manajemen juga mencanangkan tema Proud to be CSA yang artinya yaitu proses perbaikan yang perlu ditingkatkan sebagai berikut:

• Productive, karyawan grup CSA selalu memberikan produktivitas yang tinggi.

• Responsive, karyawan grup CSA selalu tanggap dalam memenuhi kebutuhan pelanggan.

• Optimist, karyawan grup CSA selalu berfikir positif dan optimis baik terhadap pekerjaan maupun kehidupan pribadi.

• Unity, karyawan grup CSA wajib menjunjung tinggi rasa kesatuan dalam grup CSA.

• Discipline, karyawan grup CSA harus dapat menjadi pribadi yang disiplin dalam menjalani tugasnya di grup CSA.

Manajemen masih melanjutkan dan menerapkan beberapa corporate strategi: Expansion Strategy, Efficiency Strategy, Corporate Culture Development, dan Corporate Image Development (2EC) dengan didukung oleh peningkatan produktifitas, leadership, penetrasi pasar dengan kampanye strong brand, service enhancement, system yang terintegrasi, efisiensi biaya, dan program pelatihan yang terstruktur.

Perseroan juga selalu fokus pada suatu kebijakan tata kelola yang baik atau dikenal dengan Good Corporate Governance (GCG).Prinsip CGC ini diperlukan sebagai bentuk tanggungjawab dan guna mendapatkan kepercayaan dari stakeholders.Prinsip dasar dan acuan GCG yaitu transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, independensi, kewajaran dan kesetaraan menjadi acuan bagi setiap langkah yang dibuat oleh manajemen dan karyawan perseroan sehari-hari.

Demikian laporan yang dapat kami sampaikan, manajemen menyambut tahun 2015 sebagai tahun yang penuh tantangan dengan tetap bersemangat. Atas nama seluruh anggota dewan direksi perseroan, kami sampaikan terima kasih kepada seluruh stakeholder khususnya kepada mitra bisnis, dewan komisaris dan karyawan di seluruh Indonesia atas dedikasinya yang tanpa henti dan kinerja yang baik selama tahun lalu. Keberhasilan ini sudah kita capai bersama-sama.

Terima Kasih

that its sales growth target will be achieved this year by having a strong financial position, improving supply chain management, adding new modern retail stores and showrooms, acquiring new principals and products, as well as improving the quality of human resources.

With the opportunities presented by the property development, the Company has also prepared to gain larger market share. Strategically, the Company will expand its modern retail segment by opening 2-3 Mitra10 stores every year.

At the 2015 Annual Conference held in Serpong, the management team not only discussed financial and operational targets and performances, but also launched new motto: PROUD TO BE CSA, which means improvement in several aspects:

• Productive: Always achieve high productivity

• Responsive: Always be responsive in serving customers

• Optimist: Always think positive and be optimistic in both work and personal life

• Unity: Always think as one unit, CSA

• Discipline: Always maintain discipline in carrying out duties

The Company continues to implement its corporate strategy, which includes: Expansion strategy, Efficiency Strategy, Corporate Culture Development, and Corporate Image Development (2EC). These strategies are supported by enhanced productivity, leadership, market penetration through strong brand campaign, service enhancement, integrated system, cost efficiency, and structured training programs.

In addition, the Company also focuses on implementing Good Corporate Governance (GCG). As a commitment to its stakeholders, GCG reflects the Company’s ability to attain transparency, accountability, responsibility, independence and fairness in conducting its business.

(18)

Tan Alexander Song Chairman Tan Alexander Song

Chairman Selama tahun 2014, Komite Audit telah melakukan

kegiatan-kegiatan utama sebagai berikut:

• Membahas dengan Internal Auditor hasil pemeriksaan aktivitas operasional Perseroan.

• Menelaah independensi dan obyektifitas serta melakukan pertemuan dengan Eksternal Auditor untuk membahas kecukupan proses audit.

• Melakukan pertemuan dengan manajemen Perseroan

untuk membahas hasil temuan Internal Auditor dan Eksternal Auditor sehubungan dengan Laporan Keuangan Konsolidasian 2014 Perseroan.

• Melakukan review per kuartal Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan Maret 2014, Juni 2014, September 2014, dan Desember 2014.

Demikian Laporan Komite Audit ini dibuat dan ditandatangani oleh Komite Audit PT Catur Sentosa Adiprana Tbk.

In 2014, the Audit Committee had performed several main activities as follows:

• Discussed with the Internal Auditor the audit results of the Company’s operational activities.

• Reviewed the independence and objectivity as well as conducted meetings with the External Auditor to discuss the adequacy of the audit processes.

• Conducted meetings with the Company’s management to discuss the results of the Internal Auditor and External Auditor regarding the Company’s 2014 Consolidated Financial Statements.

• Conducted quarterly review of the Company’s Consolidated Financial Statements as of March 2014, June 2014, September 2014, and December 2014.

This Audit Committee Report has been submitted and signed by the Audit Committee of PT Catur Sentosa Adiprana Tbk.

Laporan

Komite Audit

Audit Committee Report

(19)

A. Tinjauan Umum

Di tahun 2014, Perseroan berhasil mencatat Penjualan tertingginya sepanjang sejarah berdirinya Perseroan yaitu sebesar Rp 7,1 triliun, dengan kontribusi terbesar berasal dari segmen distribusi (73%). Keberhasilan ini didukung oleh keadaan ekonomi makro yang kondusif dan penerapan strategi Perseroan yang tepat selama tahun buku 2014.

Untuk tahun 2015, Perseroan telah mempersiapkan diri dengan beberapa rencana kerja untuk menghadapi perkembangan pasar dan persaingan usaha yang semakin ketat, antara lain sebagai berikut:

1. Penerapan strategi secara konsisten sesuai dengan Visi, Misi dan Nilai Perseroan.

2. Penambahan cabang, toko, dan showroom baru di lokasi-lokasi yang strategis untuk memperluas jaringan segmen distribusi dan untuk mengembangkan segmen ritel moderen.

3. Mengembangkan program-program strategi pemasaran yang agresif, menarik, dan sesuai dengan keadaan pasar, sehingga meningkatkan jumlah pelanggan dan jumlah pembelian pelanggan.

4. Penambahan prinsipal baru dan keanekaragaman & kelengkapan produk yang menarik, inovatif dan sesuai dengan keadaan pasar dengan tetap mempertahankan kerja sama distribusi yang sudah ada melalui peningkatan standar mutu pelayanan.

5. Program pelatihan sumber daya manusia untuk menunjang pengembangan bisnis Perseroan.

6. Pembangunan dan perbaikan sarana dan fasilitas gedung perkantoran, pergudangan, cabang, toko, showroom serta peremajaan kendaraan operasional dan infrastruktur lainnya 7. Integrasi sistem manajemen rantai pasokan untuk

meningkatkan efisiensi dan efektivitas operasi Perseroan. 8. Memanfaatkan keunggulan teknologi informasi di semua

aspek Perseroan.

9. Meningkatkan efisiensi biaya operasional. 10. Pengelolaan modal kerja dengan manajemen kas

yang sehat.

Dengan melaksanakan rencana kerja sebagaimana tersebut di atas, Perseroan yakin akan mampu untuk terus meningkatkan kinerjanya di tahun mendatang.

B. Keuangan

Sehubungan dengan pencapaian kinerja tahun 2014 sebagaimana tercermin dalam Laporan Keuangan

Konsolidasian yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman & Surja dengan opini audit Wajar Tanpa Pengecualian, dalam semua hal yang material, berikut beberapa pokok analisis yang dapat kami sajikan.

Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian

A. General Overview

In 2014, the Company recorded Sales of IDR 7.1 trillion, the highest in the Company’s history, with significant contribution from the distribution segment of 73%. This achievement was a result of conducive macro-economic situation and strong strategic positioning.

For the year of 2015, The Company is prepared with several work plans to anticipate market development and tight business competition, such as:

1. Alignment between organizational strategy and the Company’s Vision, Mission and Values.

2. Adding new branches, stores, and showrooms in strategic locations to broaden distribution network and to develop our modern retail segment.

3. Developing aggressive and strategic marketing program to seize market opportunities, to attract new customers, and to increase sales.

4. Adding new principals and achieving product diversity, as well as maintaining existing distribution network by improving quality of service.

5. Human resources training programs to support business development.

6. Constructing and renovating infrastructures and facilities, such as office buildings, warehouses, branches, stores, showrooms, and operational vehicles.

7. Integrating supply chain management system to improve efficiency and effectiveness.

8. Utilizing information technology in all business aspects.

9. Improving operational costs efficiency.

10. Managing working capital to generate strong cash flow.

By executing the work plans mentioned above, the Company is confident with its ability to keep improving in the upcoming years.

B. Financial

In relation to 2014 financial performance, as reflected in the Company’s Consolidated Financial Statements which is audited by Purwantono, Suherman & Surja, with Unqualified Opinion, we present the following key analysis.

Consolidated Statements of Comprehensive Income

Analisis dan Pembahasan Manajemen

Management Analysis and Overview

(20)

Analisis dan Pembahasan Manajemen .

Management Analysis and Over

view

Laba Kotor

Pada tahun 2014, Laba Kotor Perseroan meningkat dari Rp 835 miliar pada tahun 2013 menjadi Rp 932 miliar pada tahun 2014. Kenaikan Laba Kotor sebesar 12% seiring dengan Penjualan yang tumbuh sebesar 11% pada tahun 2014 dan naiknya prosentase Laba kotor terhadap Penjualan Perseroan dari 12,97% pada tahun 2013 menjadi 13,04% pada tahun 2014.

Gross Profit

In 2014, Gross Profit increased from IDR 835 billion in 2013 to IDR 932 billion in 2014. The 12% increase in Gross Profit was in line with the 11% increase in Sales, and the increase in Gross Profit Margin from 12.97% in 2013 to 13.04% in 2014. in Consignment Sales of IDR 33 billion from IDR 142 billion in 2013 to IDR 175 billion in 2014. The overall sales growth was contributed by sales growth in both distribution segment and modern retail segment of 8% and 19%, respectively.

In 2014, distribution segment’s and modern retail segment’s contributions to total Sales are 73% and 27%, respectively. 2014 Sales continued to be dominated by Ceramic Tiles (36%) and Paints (22%).

Putus sebesar Rp 672 milyar, dari Rp 6,3 triliun di tahun 2013 menjadi Rp 6,9 triliun di tahun 2014; dan juga dikarenakan meningkatnya Penjualan Konsinyasi sebesar Rp 33 milyar, dari Rp 142 miliar di tahun 2013 menjadi Rp 175 miliar di tahun 2014. Kenaikan Penjualan diperoleh dari pertumbuhan Penjualan masing-masing segmen distribusi dan ritel moderen sebesar 8% dan 19%.

Kontribusi Penjualan masing-masing segmen pada tahun 2014 adalah 73% untuk segmen distribusi dan 27% untuk segmen ritel moderen. Penjualan tahun 2014 ini masih didominasi oleh produk-produk Keramik (36%) dan Cat (22%).

Laba Usaha

Pada tahun 2014, Laba Usaha Perseroan sebesar Rp 242 miliar, meningkat 36% atau sebesar Rp 63,5 miliar dari Rp 178 miliar di tahun 2013. Marjin Laba Usaha juga meningkat dari 2,8% di tahun 2013 menjadi 3,4% di tahun 2014 terutama dikarenakan oleh menurunnya Rugi Selisih Kurs dari

Rp 17 miliar di tahun 2013 menjadi Rp 2,9 miliar di tahun 2014, dan juga meningkatnya Laba Penjualan Aset Tetap sebesar Rp 29 miliar (termasuk laba penjualan tanah dan bangunan non produktif di tahun 2014 sebesar Rp 28 miliar).

Income from Operations

In 2014, Income from Operations was IDR 242 billion, which increased by 36% or IDR 63.5 billion from IDR 178 billion in 2013. Operating profit margin also increased from 2.8% in 2013 to 3.4% in 2014, mainly due to the decrease in Loss on foreign exchange from IDR 17 billion in 2013 to IDR 2.9 billion in 2014, and also due to the increase in Gain on Sale of Property and Equipment of IDR 29 billion, which included the IDR 28 billion gain from the sale of nonproductive land and building in 2014. Penjualan* | Sales*

10.000.000

8.000.000

6.000.000

4.000.000

2.000.000

0

2013

2014 2012

* Termasuk Penjualan Konsinyasi

* Includes Consignment Sales

6.438.747

7.143.925

5.021.151

dalam jutaan Rupiah

in million Rupiah

Laba Kotor | Gross Profit

1.000.000

800.000

600.000

400.000

200.000

0

2013

2014 2012

835.335

931.739

632.322

dalam jutaan Rupiah

(21)

Analisis dan Pembahasan Manajemen .

Management Analysis and Over

view

Laba Usaha | Income from Operations

250.000

200.000

150.000

100.000

50.000

0

2013

2014 2012

178.173

241.725

150.078

dalam jutaan Rupiah

in million Rupiah

Laba Tahun Berjalan

Laba Tahun Berjalan Perseroan naik sebesar Rp 39 miliar atau 51%, dari Rp 76 miliar di tahun 2013 menjadi Rp 115 miliar di tahun 2014. Kenaikan Laba Tahun Berjalan (51%) lebih besar secara signifikan daripada kenaikan Penjualan (11%) pada tahun 2014 terutama dikarenakan adanya kenaikan Laba Penjualan Aset Tetap sebesar Rp 29 miliar (termasuk laba penjualan tanah dan bangunan non produktif di tahun 2014 sebesar Rp 28 miliar), dan juga karena adanya penurunan Rugi selisih kurs yang signifikan dari Rp 17 miliar di tahun 2013 menjadi Rp 2,9 miliar di tahun 2014.

Profit for the year

The Company’s Profit for the year increased by IDR 39 billion or 51%, from IDR 76 billion in 2013 to IDR 115 billion in 2014. The 51% increase in Profit for the year was significantly higher than the 11% Sales increase in 2014 mainly due to the increase in Gain on Sale of Property and Equipment of IDR 29 billion, which included the IDR 28 billion gain from the sale of nonproductive land and building in 2014, and also due to the significant decrease in Loss on foreign exchange from IDR 17 billion in 2013 to IDR 2.9 billion in 2014.

Pendapatan Komprehensif Lainnya

Pada tahun 2014, Pendapatan Komprehensif Lainnya Perseroan menurun sebesar Rp 2,9 miliar dari Rp 3,3 miliar pada tahun 2013 menjadi Rp 405 juta pada tahun 2014. Pendapatan Komprehensif Lainnya menurun sebesar 88% seiring dengan turunnya nilai pasar saham dari pemilikan surat berharga tersedia untuk dijual Perseroan.

Other Comprehensive Income

In 2014, Other Comprehensive Income decreased by IDR 2.9 billion from IDR 3.3 billion in 2013 to IDR 405 million in 2014. The 88% decrease in Other Comprehensive Income was in line with the decrease in market value of the Company’s investment in available-for-sale marketable securities.

Laba Tahun Berjalan | Profit for the Year

120.000

80.000

40.000

0

2013

2014 2012

75.880

114.689

63.072

dalam jutaan Rupiah

in million Rupiah

Pendapatan Komprehensif Lainnya | Other Comprehensive Income

4.000

3.000

2.000

1.000

3.303

405

2.604

dalam jutaan Rupiah

(22)

Analisis dan Pembahasan Manajemen .

Management Analysis and Over

view

LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Perseroan pada tanggal 31 Desember 2014 menunjukkan posisi Total Aset sebesar Rp 3,3 triliun, Total Liabilitas Rp 2,5 triliun, dan Total Ekuitas Rp 819 miliar, sedangkan pada tanggal 31 Desember 2013 menunjukkan posisi masing-masing sebesar Rp 3,1 triliun, Rp 2,4 triliun dan Rp 717 miliar. Sehubungan dengan Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Perseroan ini, beberapa hal pokok yang perlu dikemukakan antara lain sebagai berikut:

Total Aset Lancar

Total Aset Lancar mengalami peningkatan sebesar Rp 276 miliar dari Rp 2,3 triliun pada akhir tahun 2013 menjadi Rp 2,5 triliun pada akhir tahun 2014. Peningkatan ini terutama dikarenakan naiknya Piutang Usaha - Neto dan Persediaan - Neto masing-masing sebesar Rp 137 miliar dan Rp 152 miliar. Kenaikan ini mencerminkan pertumbuhan Penjualan dan usaha Perseroan di tahun 2014.

Total Aset Tidak Lancar

Posisi Total Aset Tidak Lancar pada akhir tahun 2014 tercatat sebesar Rp 767 miliar, menurun sebesar Rp 75 miliar dari Rp 842 miliar di tahun 2013. Penurunan ini disebabkan oleh turunnya Aset Tetap - Neto sebesar Rp 92 miliar dari Rp 734 miliar pada akhir tahun 2013 menjadi Rp 642 miliar pada akhir tahun 2014. Penurunan ini terutama dikarenakan oleh Penjualan Aset Tetap berupa tanah dan bangunan yang non produktif di tahun 2014 dengan tujuan meningkatkan produktivitas aset Perseroan. Sebagian dari hasil Penjualan Aset Tetap tersebut digunakan untuk melunasi sebagian fasilitas Kredit Investasi dari PT Bank Central Asia Tbk (BCA).

Total Liabilitas

Total Liabilitas mengalami peningkatan sebesar Rp 99 miliar dari Rp 2,4 triliun pada akhir tahun 2013 menjadi Rp 2,5 triliun pada akhir tahun 2014. Penyebab utama dari naiknya posisi Total Liabilitas ini adalah naiknya Utang Usaha sebesar Rp 231 miliar dari Rp 1,2 triliun pada 31 Desember 2013 menjadi Rp 1,5 triliun pada 31 Desember 2014. Kenaikan Utang Usaha terjadi karena naiknya nilai Pembelian Perseroan, seiring dengan naiknya nilai Penjualan Perseroan.

CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION

The Company’s Consolidated Statements of Financial Position as of 31 December 2014 shows position of Total Assets amounted to IDR 3.3 trillion, Total Liabilities amounted to IDR 2.5 trillion, and Total Equity amounted to IDR 819 billion; while as of 31 December 2013, these figures were respectively amounted to IDR 3.1 trillion, IDR 2.4 trillion, and IDR 717 billion. In relation to the Company’s Consolidated Statements of Financial Position, there are several key points which need to be highlighted, such as:

Total Current Assets

Total Current Assets increased by IDR 276 billion, from IDR 2.3 trillion at the end of 2013 to IDR 2.5 trillion at the end of 2014. The increase was mainly due to the increases in Trade Receivables - Net of IDR 137 billion, and Inventories - Net of IDR 152 billion. The increase was mostly due to the increasing Sales and the growing business in 2014.

Total Non-Current Assets

Total Non-Current Assets position at the end of 2014 was IDR 767 billion, which decreased by IDR 75 billion from IDR 842 billion at the end of 2013. The decrease was due to the decrease of Property and Equipment - Net of IDR 92 billion from IDR 734 billion at the end of 2013 to IDR 642 billion at the end of 2014. The decrease was mostly due to Sale of Property and Equipment in the form of nonproductive land and building in 2014 for the purpose of increasing the

productivity of the Company’s assets. A portion of the proceeds from Sale of Property and Equipment was used to pay off one of the outstanding Investment Loans from PT Bank Central Asia Tbk (BCA).

Total Liabilities

Total Liabilities position increased by IDR 99 billion from IDR 2.4 trillion at the end of 2013 to IDR 2.5 trillion at the end of 2014. The main reasons for the increase in Total Liabilities were due to the increase in Trade Payables of IDR 231 billion from IDR 1.2 trillion as of 31 December 2013 to IDR 1.5 trillion as of 31 December 2014. The increase in Trade Payables was due to the increase in Purchase, which was in line with the increase of Sales.

Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian | Consolidated Statements of Financial Position

3.500.000

(23)

Analisis dan Pembahasan Manajemen .

Management Analysis and Over

view

Total Ekuitas

Posisi Total Ekuitas naik sebesar 14% dari Rp 717 miliar pada 31 Desember 2013 menjadi Rp 819 miliar pada 31 Desember 2014. Kenaikan ini terutama disebabkan kenaikan Saldo Laba sebesar 31% setelah dikurangi dividen tunai sebesar Rp 14,5 miliar.

LIKUIDITAS

Likuiditas adalah kemampuan Perseroan untuk memenuhi Liabilitas Jangka Pendek yang diukur dengan perbandingan Total Aset Lancar terhadap Total Liabilitas Jangka Pendek.

Tingkat likuiditas Perseroan relatif sama yaitu sebesar 1,13x pada tanggal 31 Desember 2014 dan 1,07x pada tanggal 31 Desember 2013.

SOLVABILITAS

Solvabilitas adalah kemampuan Perseroan untuk membayar Liabilitasnya yang dihitung berdasarkan perbandingan Total Liabilitas terhadap Total Aset (Debt to Assets ratio = DAR) atau dari perbandingan Total Utang Bank terhadap Total Aset (Interest-Bearing Debt to Assets ratio = IBDA).

Tingkat solvabilitas juga bisa dihitung berdasarkan perbandingan Total Liabilitas terhadap Total Ekuitas (Debt to Equity ratio = DER) atau dari perbandingan Total Utang Bank terhadap Total Ekuitas (Interest-Bearing Debt to Equity ratio = IBDE).

DAR Perseroan mengalami sedikit penurunan dari 0,77x pada tanggal 31 Desember 2013 menjadi 0,75x pada tanggal 31 Desember 2014. IBDA Perseroan juga mengalami penurunan dari 0,30x pada tanggal 31 Desember 2013 menjadi 0,24x pada tanggal 31 Desember 2014.

DER dan IBDE Perseroan mengalami penurunan masing-masing dari 3,34x dan 1,31x pada tanggal 31 Desember 2013 menjadi 3,04x dan 0,99x pada tanggal 31 Desember 2014.

Penurunan pada DAR, IBDA, DER, dan IBDE tersebut terutama disebabkan oleh turunnya Utang Bank dan Pinjaman Lainnya – Neto sebagai akibat dari pelunasan sebagian fasilitas Kredit Investasi dari BCA.

IMBAL HASIL ASET DAN EKUITAS

Imbal hasil Aset (Return on Assets = ROA) menunjukan kemampuan aset produktif Perseroan untuk menghasilkan Laba Tahun Berjalan yang dapat diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk yang dihitung dengan membandingkan Laba Tahun Berjalan yang dapat diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk terhadap Total Aset.

Imbal hasil Ekuitas (Return on Equity = ROE) adalah kemampuan Perseroan dalam menghasilkan Laba Tahun Berjalan yang dapat diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk dihitung dengan membandingkan Laba Tahun Berjalan yang dapat diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk terhadap Total Ekuitas.

ROA Perseroan mengalami kenaikan dari 2,29% pada tanggal 31 Desember 2013 menjadi 3,16% pada tanggal 31 Desember 2014. ROE Perseroan juga naik dari 9,92% pada tanggal 31 Desember 2013 menjadi 12,78% pada tanggal 31 Desember 2014.

Total Equity

Position of Total Equity increased by 14%, from IDR 717 billion as of 31 December 2013 to IDR 819 billion as of 31 December 2014. This was primarily due to the 31% increase in Retained Earnings after being deducted by Cash Dividend of IDR 14.5 billion.

LIQUIDITY

Liquidity is the capability of the Company to fulfill all the Current Liabilities which is measured by comparing Total Current Assets with Total Current Liabilities.

The liquidity level of the Company was relatively stable at 1.13x on 31 December 2014 and at 1.07x on 31 December 2013.

SOLVABILITY

Solvability is the capability of the Company to pay all its Liabilities which is measured by comparing Total Liabilities with Total Assets (Debt to Assets ratio = DAR) or by comparing Total Interest-Bearing Debt with Total Assets (Interest-Bearing Debt to Assets ratio = IBDA).

The level of solvability can also be calculated by comparing Total Liabilities with Total Equity (Debt to Equity ratio = DER) or by comparing Total Interest-Bearing Debt with Total Equity (Interest-Bearing Debt to Equity ratio = IBDE).

DAR of the Company slightly decreased from 0.77x on 31 December 2013 to 0.75x on 31 December 2014. IBDA of the Company also decreased from 0.30x on 31 December 2013 to 0.24x on 31 December 2014.

DER and IBDE of the Company decreased from 3.34x and 1.31x on 31 December 2013 to 3.04x and 0.99x on 31 December 2014, respectively.

The decrease in DAR, IBDA, DER, and IBDE was mainly due to the decrease in Bank Loans and Other Borrowing – Net upon paying off one of the outstanding Investment Loans from BCA.

RETURN ON ASSETS AND EQUITY

Return on Assets (ROA) shows the capability of the productive assets of the Company to produce Profit for the year

attributable to Owners of the Parent Entity which is measured by comparing Profit for the year attributtable to Owners of the Parent Entity with Total Assets.

Return on Equity (ROE) is the capability of the Company to produce Profit for the year attributable to Owners of the Parent Entity which is measured by comparing Profit for the year attributable to Owners of the Parent Entity with Total Equity.

(24)

Board of

Directors &

(25)

Sebagai sebuah entitas bisnis dan sebagai perusahaan publik, PT Catur Sentosa Adiprana Tbk menyakini bahwa penerapan Good Corporate Governance (GCG) yang baik sangatlah penting untuk dilakukan, bukan hanya sekedar memenuhi peraturan yang diamanatkan oleh Bursa Efek Indonesia dan Peraturan Bapepam-LK serta ketentuan perundangan lainnya yang berlaku di Indonesia maupun internasional, namun merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari praktik bisnis, sebagai sebuah sistem yang mengarahkan dan mengendalikan Perseroan untuk senantiasa memelihara pertumbuhan yang menguntungkan dan berkelanjutan serta meningkatkan nilai pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya.

Penerapan GCG yang baik tercermin dalam lima prinsip dasar (prinsip transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, independensi, kewajaran dan kesetaraan), yang menjadi acuan bagi setiap langkah yang dibuat oleh manajemen dan karyawan Perseroan sehari-hari.

Perwujudan prinsip-prinsip tersebut di lingkungan Perseroan dilakukan melalui perangkat tata kelola perusahaan yang terdiri dari Rapat Umum Pemegang Saham, Dewan Komisaris, Direksi, dan dibantu oleh berbagai komite dan perangkat fungsional lainnya.

Rapat Umum Pemegang Saham

Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) merupakan forum yang memiliki wewenang tertinggi dalam proses pengambilan keputusan di Perseroan, yang ketentuannya telah diatur di dalam UUPT dan/atau Anggaran Dasar Perseroan. RUPS wajib diselenggarakan sedikitnya sekali dalam setahun, dan paling lambat dalam jangka 6 (enam) bulan setelah ditutupnya tahun buku Perusahaan, serta harus dihadiri oleh pemegang saham yang mewakili lebih dari setengah bagian dari jumlah seluruh saham yang dikeluarkan oleh Perusahaan.

RUPS merupakan bentuk pertanggungjawaban Dewan Komisaris dan Direksi kepada pemegang saham sehubungan dengan pelaksanaan tugas serta kinerjanya dalam pengelolaan Perseroan.

RUPS Tahunan (RUPST) dan RUPS Luar Biasa (RUPSLB) Perusahaan telah diselenggarakan pada tanggal 13 Mei 2014. Keputusan lengkap RUPST dan RUPSLB tersebut telah diumumkan dalam surat kabar harian Bisnis Indonesia dan Investor Daily pada tanggal 16 Mei 2014, sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Tingkat kehadiran pemegang saham Perseroan dalam RUPST dan RUPSLB tersebut diatas adalah 78,73%.

Dewan Komisaris

As a business entity and a public company, PT Catur Sentosa Adiprana Tbk believes that the implementation of Good Corporate Governance (GCG) is important to do, not only follows the Indonesia Stock Exchange regulations and Bapepam-LK regulations and also other regulations applicable in Indonesia as well as internationally, but is also an inseparable part of a business practice, which acts as a system that directs and controls the Company in order to sustain profitable growth and increase shareholders and other stakeholders value.

The implementation of GCG involves five core principles (the principles of transparency, accountability, responsibility, independency, fairness and equality), which are used as guidance for every actions made by the management and employees of the Company in daily activities.

Manifestation of these core principles in the Company’s environment is done through the corporate governance framework, which consists of the General Meeting of Shareholders, the Board of Commissioners, the Board of Directors, and assisted by various committees and functional units.

General Meeting of Shareholders

General Meeting of Shareholders (GMS) is a forum that holds the highest authority in the Company’s decision making process, which has been regulated in the Law on Limited Liability Company and/or the Articles of Association of the Company. GMS shall be held at least once a year, and no later than 6 (six) months after the closing of the Company’s fiscal year, and also attended by shareholders representing more than half of the total shares issued by the Company.

GMS is as a form of accountability of the Board of Commissioners and Board of Directors to the shareholders regarding their work and performance of duties in running the Company.

The Company’s Annual General Meeting of Shareholders (AGMS) and Extraordinary General Meeting of Shareholders (EGMS) were held on May 13th, 2014. Decisions of the AGMS and EGMS were announced in the newspapers Bisnis Indonesia and Investor Daily on May 16th, 2014, in accordance with applicable regulations. The attendance rate of the Company’s shareholders at these AGMS and EGMS was 78,73%.

Board of Commissioners

Tata Kelola Perusahaan

Good Corporate Governance

(26)

Tata Kelola Perusahaan .

Good Corporate Gover

nance

Komisaris dapat menjalankan fungsi dan tanggungjawabnya secara profesional dan independen, sehingga kepentingan seluruh pemegang saham dan pemangku kepentingan dapat terjaga dengan baik. Anggota Dewan Komisaris diangkat dan diberhentikan oleh RUPS, dan bertanggung jawab secara kolektif kepada RUPS.

Proil Dewan Komisaris Perseroan telah dilampirkan dalam Laporan Tahunan ini.

Secara umum, Dewan Komisaris bertanggung jawab dalam memberikan masukan, arahan dan pengawasan atas jalannya Perseroan yang diselenggarakan oleh Direksi. Integritas, penuh pertimbangan, bertanggung jawab dan selalu berpegang teguh pada prinsip-prinsip GCG merupakan hal pokok yang diperlukan oleh Dewan Komisaris dalam mengawasi jalannya Perusahaan agar sesuai dengan Visi, Misi, dan Nilai yang telah ditetapkan oleh Perseroan.

Selama tahun 2014, Perusahaan mengadakan rapat bulanan dan juga menyelenggarakan rapat triwulanan, yang mengharapkan kehadiran lengkap seluruh anggota Dewan Komisaris. Tingkat kehadiran anggota Dewan Komisaris Perseroan dalam rapat tersebut di atas berkisar antara 85% - 100%.

Direksi

Direksi Perseroan terdiri dari 4 orang yaitu seorang Direktur Utama, seorang Wakil Direktur Utama, seorang Direktur dan seorang Direktur Independen. Komposisi dan banyaknya Direksi ditentukan sedemikian rupa sehingga memungkinkan Perseroan melakukan pengambilan keputusan secara tepat. Pengangkatan dan pemberhentian anggota Direksi ditetapkan dalam RUPS.

Profil Direksi Perseroan telah dilampirkan dalam Laporan Tahunan ini.

Tanggung jawab utama Direksi adalah memimpin, mengurus dan mengendalikan Perseroan agar sesuai dengan Visi, Misi, Nilai, Strategi dan Tujuan Perseroan, serta memastikan penerapan prinsip-prinsip GCG konsisten dilakukan.

Sepanjang tahun 2014, Direksi telah mengadakan rapat secara berkala. Tingkat kehadiran anggota Direksi Perseroan dalam rapat tersebut di atas berkisar antara 95% - 100%.

Pelatihan Dewan Komisaris dan Direksi

Dalam rangka peningkatan dan pengembangan kompetensi untuk menunjang tugas pengelolaan Perusahaan, anggota Dewan Komisaris dan Direksi diwajibkan mengikuti berbagai program pelatihan yang diselenggarakan oleh CSA Training Center. Program-program pelatihan ini dibuat dalam format CSA Academy secara berkelanjutan yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan manajerial maupun kepemimpinannya.

Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi

RUPS Tahunan memberikan wewenang kepada Dewan Komisaris untuk menetapkan remunerasi bagi Direksi, sedangkan penetapan remunerasi bagi Dewan Komisaris mengacu pada hasil keputusan RUPS Tahunan. Prosedur

perform their functions and responsibilities professionally and independently, so that all shareholders and stakeholders interests are well protected. The members of the BOC are appointed and dismissed by the GMS, and are collectively responsible to RUPS.

Profile of the Board of Commissioners are attached in this Annual Report.

Generally, the BOC is responsible for providing input, guidance, and oversight the management of the Company by the

Directors. Have integrity,thoughtful, responsible and holding on to the principles of GCG are the key things that required by the BOC in managing the Company according to the Vision, Missions, and Values set by the Company.

In 2014, the Company held monthly meetings and also quarterly meetings, where full attendance of the BOC is expected. The attendance rate of the BOC at these meetings was 85% - 100%.

Board of Directors

The Company’s Board of Directors (BOD) consists of 4 individuals: one President Director, one Vice President Director, one Director, and one Independent Director. The composition and the number of the BOD members have been determined such that the Company is able to make decisions accurately. The members of the BOD are appointed and dismissed by the GMS.

Profile of the BOD are attached in this Annual Report.

The main responsibilities of the BOD are leading, managing, and controlling the Company in accordance with the Company’s Vision, Missions, Values, Strategies and Goals, and to ensure the GCG is consistently implemented.

In 2014, the BOD held meetings periodically. The attendance rate of the BOD at these meetings was 95% - 100%.

Training for BOC and BOD

In order to improve and develop the competencies to support the duties of managing the Company, members of the BOC and BOD are required to participate in training programs administered by CSA Training Center. This training programs are embodied in CSA Academy and conducted periodically which aimed at improving their managerial and leadership capacity.

Remuneration of the BOC and the BOD

(27)

Tata Kelola Perusahaan .

Good Corporate Gover

nance

dan dasar penetapan remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi ditetapkan berdasarkan kinerja Perseroan dan kinerja masingmasing individu serta disesuaikan dengan standar industri dan peraturan yang berlaku.

Komite Audit

Komite Audit adalah pihak independen dan profesional yang dibentuk oleh dan bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris, dalam rangka membantu pelaksanaan tugas pengawasan Perseroan, dengan cara memberikan pendapat profesional dan independen atas laporan dan/atau hal-hal yang disampaikan oleh manajemen, mengidentifikasi hal-hal yang perlu mendapat perhatian Dewan Komisaris dan menjalankan tugas-tugas lain yang diberikan Dewan Komisaris, dengan berpegang pada Pedoman Kerja.

Pembentukan keanggotaan Komite Audit telah didasarkan pada Peraturan OJK No.IX.I.5 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit. Seluruh anggota Komite Audit merupakan para profesional di bidangnya dan dipilih antara lain, berdasarkan integritas, kompetensi, pengalaman dan pengetahuan di bidang keuangan. Anggota Komite juga telah memenuhi persyaratan independensi, yaitu anggota tidak memiliki hubungan keuangan, manajerial, kepemilikan dan/atau hubungan keluarga dengan anggota Dewan Komisaris, Direksi dan/atau Pemegang Saham utama dan/atau dengan Perseroan.

Berikut susunan keanggotaan Komite Audit:

Ketua : Tan Alexander Song

Anggota : Fitria Anggota : Suhardi

Tan Alexander Song

Profil dapat dilihat di bagian Profil Dewan Komisaris dalam Laporan Tahunan ini.

Fitria

Menjabat sebagai anggota Komite Audit Perseroan sejak tahun 2010. Meraih gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas

Tarumanagara. Memiliki pengalaman di bidang Akuntasi, Keuangan, dan Audit lebih dari 25 tahun.

Suhardi

Menjabat sebagai anggota Komite Audit Perseroan sejak tahun 2010. Meraih gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Jayabaya. Memiliki pengalaman di bidang Akuntansi dan Perpajakan lebih dari 20 tahun.

Sepanjang tahun 2014 ini, Komite Audit telah mengadakan 4 kali pertemuan bersama Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan, dengan tingkat kehadiran anggota Komite Audit dalam rapat kerja tersebut di atas berkisar antara 80% - 100%.

Pokok-pokok yang dibahas pada pertemuan Komite Audit adalah mengenai Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan, hasil evaluasi Internal Auditor dan Eksternal Auditor, dan isu- isu penting lainnya yang ditemukan dalam proses audit.

are set based on the performance of the Company and the individual employees as well as the Industry standard and the prevailing regulations.

Audit Committee

Audit Committee is an independent and professional party which is formed by and is responsible to the BOC, in assisting the implementation of supervisory duties of the Company, by giving professional and independent opinions on reports and/ or other matters submitted by the management, identification of issues that require the BOC’s attention, and performing other duties assigned by the BOC, by referring to the Work Guidelines.

The formation of the Audit Committee is based on the OJK No.IX.I.5 regulation regarding the Formulation and Working Guidelines of the Audit Committee. All members of the Audit Committee are professionals in their field and selected based among others, on integrity, competence, experience and knowledge in financial matters. Committee members also have met the independency requirements namely, the member must be free from any financial, managerial, shareholding and/ or familial relationship with the BOC, BOD and/or controlling shareholders and/or the Company.

The structure of the Audit Committee are as follows:

Chairman : Tan Alexander Song Member : Fitria

Member : Suhardi

Tan Alexander Song

Profile is presented in the Profile of BOC section in this Annual Report.

Fitria

Has been a member of the Audit Committee since 2010. Received a Bachelor of Economics degree from the Tarumanagara University. She has more than 25 years of experience in Accounting, Finance, and Audit.

Suhardi

Has been a member of the Audit Committee since 2010. Received a Bachelor of Economics degree from Jayabaya University. He has more than 20 years of experience in Accounting and Taxation.

In 2014, the Audit Committee conducted four meetings with the BOC and BOD, with the attendance rate of the Audit Committee members at these meetings was 80% - 100%.

(28)

Tata Kelola Perusahaan .

Good Corporate Gover

nance Internal Audit

Fungsi utama Internal Audit (IA) adalah membantu Direksi dalam memberikan penilaian yang independen mengenai kondisi sistem pengendalian internal Perseroan, kebijakan Direksi, serta kepatuhan atas sistem, prosedur, peraturan Perusahaan dan perundangan lainnya yang berlaku, dengan tujuan untuk memberikan nilai tambah, meningkatkan efisiensi dan efektifitas operasional, menguji dan mengevaluasi kecukupan fungsi manajemen risiko.

Sesuai dengan Peraturan Bapepam, dalam melaksanakan tugasnya, IA berpedoman pada Piagam Audit Internal, yang menggunakan metodologi audit berbasis risiko, yang dilaksanakan berdasarkan standar internasional dari Institute of Internal Audit (IIA) dan the Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway Commission (COSO). Dengan metodologi ini, dilakukan pemetaan terhadap semua aktivitas yang dilakukan dalam suatu proses operasional Perusahaan, kemudian dilakukan penilaian dan ditentukan aktivitas mana yang dianggap memiliki risiko tinggi dan akan menjadi fokus perhatian dalam audit. Rencana kerja ini kemudian dikonsultasikan dengan Direksi Perseroan untuk mendapatkan persetujuannya. Hasil temuan, impact dan rekomendasi audit dikomunikasikan secara rutin kepada Dewan Komisaris, Direksi, serta Komite Audit agar dapat segera ditindaklanjuti untuk perbaikan ke depan.

IA dipimpin oleh Eko Yanto yang dibantu oleh 10 staf audit. Menjabat sebagai Corporate Internal Audit Manager Perseroan sejak tahun 2010. Meraih gelar Sarjana Ekonomi dari

Universitas Trisakti dan Magister Manajemen dari Lembaga Pendidikan Manajemen PPM. Memiliki Gelar Profesi Akuntan dari Program Pendidikan Profesi Akuntansi (Ak), Universitas Trisakti. Sebelumnya menjabat sebagai Manager di Kantor Akuntan Publik Osman Bing Satrio & Rekan - a member firm of Deloitte Touche Tohmatsu (2003-2010).

Sekretaris Perusahaan

Berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) No. 35/ POJK.04/2014, fungsi Sekretaris Perusahaan pada hakekatnya menjadi penghubung Perseroan dengan OJK, Bursa Efek Indonesia, pemegang saham, publik, serta pihak-pihak lain yang berkepentingan. Sekretaris Perusahaan juga bertanggung jawab untuk menyampaikan informasi yang bersifat material terkait dengan kondisi Perseroan secara tepat waktu, akurat, bertanggungjawab, serta menjunjung asas keterbukaan kepada para pemangku kepentingan. Disamping itu, Sekretaris Perusahaan juga harus selalu menjaga ketaatan Perseroan terhadap peraturan-peraturan yang berlaku baik terhadap Anggaran Dasar, Peraturan Pasal Modal, maupun Peraturan Pemerintah yang berlaku.

Idrus Hermawan Widjajakusuma

Sekretaris Perusahaan

Menjabat sebagai Sekretaris Perseroan sejak 2008. Warga Negara Indonesia, lahir di Malang tahun 1969. Memperoleh gelar Bachelor of Science di Business Administration dari The Ohio State University, Columbus, Ohio, USA di tahun 1992. Berpengalaman selama 14 tahun bekerja di beberapa perusahaan yang bergerak di industri perbankan/keuangan dan pasar modal. Mengawali karirnya di Perseroan sebagai Direktur Tidak Terafiliasi (2008-2009).

Internal Audit

The main function of Internal Audit (IA) is to assist the BOD in providing independent evaluation of the Company’s internal control condition, BOD Policies, and to ensure the Company’s compliance with systems, procedures and regulations, and all applicable regulations, in order to provide added value, increase operational efficiency and effectiveness, test and evaluate the adequacy of risk management function.

In compliance with Bapepam regulations, IA is guided by the Internal Audit Charter in performing its duties, which conducted based on risk-based audit methodology, which carried out based on international standards from the Institute of Internal Audit (IIA) and the Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway Commission (COSO). In this methodology, all of the Company’s operational activities are mapped, then followed by an assessment of which activities are considered high risk, and will be determined as the audit focus. This work plans are then consulted with the BOD to obtain the BOD’s approval. The findings, impacts, and audit recommendations are communicated regularly to the BOC, BOD, and Audit Committee, so that it can be followed up immediately for future improvement.

Internal Audit is led by Eko Yanto, who is assisted by ten audit staffs. Has been acting as Corporate Internal Audit Manager since 2010. Received a Bachelor of Economics degree from Trisakti University and a Master of Management degree from Lembaga Pendidikan Manajemen PPM. He also has a Professional Accountant Certification from Program Pendidikan Profesi Akuntansi (Ak), Trisakti University. Previously held the position as Manager of Osman Bing Satrio & Rekan - a member firm of Deloitte Touche Tohmatsu Public Accounting Firm (2003-2010).

Corporate Secretary

Based on Indonesia Financial Services Authority (OJK) Regulation No. 35/POJK.04/2014, the Corporate Secretary principally serves as a liaison between the Company and OJK , Indonesia Stock Exchange, shareholders, public, as well as other stakeholders. Corporate Secretary is also responsible to convey material information related to the Company’s condition accurately, accountably, transparently, and in a timely manner to stakeholders. In addition, the Corporate Secretary has to ensure the Company’s compliance with regulations applied in not only the Articles of Association of the Company, but also all applicable Government regulations and Capital Market regulations.

Idrus Hermawan Widjajakusuma

Corporate Secretary

(29)

Referensi

Dokumen terkait

Dispensasi adalah ketetapan untuk memperkenankan diadakan suatu perkecualian terhadap larangan tersebut, misalnya : pegawai honorer berbeda status hukumnya dengan PNS, tetapi

Penulis yang melakukan kerja magang pada kanal Life memiliki tugas untuk menulis dan memasukkan gambar dalam artikel berdasarkan liputan dan ide yang diajukan penulis kepada

Pada metode ini, pengukuran yangdilakukan hanya pengukuran sudut. Bentukyang digunakan metode ini adalah bentuksegitiga. Akibat dari sudut yang diukur adalah sudut

Tu- juan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran kejadian hipertensi berdasarkan karak- teristik responden dan menganalisis besar risiko kejadian hipertensi

Tribuana (2000) menyebutkan bahwa pada tahun 1987 UNEP (United Nations Environment Programme), WHO (World Health Organization), dan IRPA (International Radiation

Berdasarkan penjelasan yang diuraikan diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dan menjadikan permasalahan yang terjadi sebagai topik penelitian

Penelitian yang dilakukan mampu memecahkan kerumitan proses pendaftaran pengguna pada jaringan hotspot Mikrotik dan.. ijns.org - 55 FreeRadius dengan memberikan solusi aplikasi

6) Sebagai langkah awal maka akan kita bentuk Tim Kelompok Kerja yang bertugas mempersiapkan segala data dukung yang berkaitan dengan penilaian Zona Integritas