• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ekspor Buah Manggis Segar di Provinsi Sumatera Utara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ekspor Buah Manggis Segar di Provinsi Sumatera Utara"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Pustaka

2.1.1 Manggis

Manggis merupakan tanaman buah tropis yang asal usul nya tidak disebutkan secara pasti. Satu kepustakaan menyebutkan bahwa tanaman manggis berasal dari Malaysia, hal ini dinyatakan oleh Steenis pada tahun 1949. Sumber lain juga menyebutkan bahwa tanaman manggis berasal dari Semenanjung Malaya. Perdagangan di masa lalu menyebabkan tanaman manggis menyebar dari satu benua ke benua lain, dari satu daerah ke daerah lain, dari Malaysia, ke Indonesia, terus ke Philipina, Vietnam, Thailand, Burma dan Srilanka.

Pada sekitar tahun 1925, sebuah perusahaan besar bernama The United Fruit Coy di Honduras membudidayakan tanaman manggis secara besar-besaran yang bersifat komersial dalam bentuk perkebunan. Hasil budidaya manggis tersebut diperdagangkan oleh perusahaan tersebut dan membawa kesejahteraan bagi masyarakatnya. Kini tanaman manggis sudah menyebar dan dibudidayakan antara lain di Myanmar, Indo-cina, Australia, dan Amerika Tengah. Di Indonesia sendiri, tanaman manggis terdapat di hampir semua provinsi, dari barat sampai ke ujung timur, dari Sabang sampai Merauke.

(2)

Kingom : Plantae

Divisio : Spermatophyta Sub Divisio : Angiospermae Class : Dicotyledonae

Mahkota daun (kanopi) tampak indah menyerupai setengah kerucut. Daunnya lebar dan tebal. Batang dan cabang banyak, tumbuh condong mendatar, tetapi umumnya tidak rata dan banyak benjolan.

b. Bunga

Bunga berukuran besar. Kelopak tebal terdiri dari empat helai dan berwarna hijau. Putik pendek. Bakal buah bulat besar dan berwarna hijau. Kepala putik bercabang 4-8 yang tetap melekat pada ujung buah.

c. Buah

(3)

2.1.1.2 Agroekologi

Tanaman manggis dapat hidup pada dataran rendah hingga ketinggian 600 m dpl dengan tipe iklim basah. Curah hujan antara 1.500-3.000 mm/tahun dan merata sepanjang tahun. Suhu udara rata-rata 20-30o C, pH tanah 5-7, tetapi lebih toleran pada pH rendah (masam) di lahan gambut. Daunnya peka sekali terhadap sinar matahari langsung karena mudah terbakar. Di daerah beriklim agak lembap hingga agak kering, tanaman manggis masih mampu hidup asalkan air tanah agak dangkal. Bibit yang baru dipindah ke kebuh harus diberi naungan. Bila tidak, hidupnya akan merana dan daunnya terbakar matahari.

2.1.1.3 Varietas unggul

Menurut Sobir dan Mega Amaliya (2013), varietas unggul manggis yang telah dilepas adalah kaligesing (Purworejo). Namun, karena manggis masih dianggap monoklonal (genetik seragam) maka pelepasan varietas unggul lokal yang lain masih perlu dipertimbangkan. Hal ini disebabkan biji yang terbentuk tanpa melalui pembuahan (perkawinan).

(4)

2.1.1.4 Budidaya

Sumber: mitrabibit.com

Gambar 1. Benih Manggis Siap Semai

Sumber: tokopedia.com

Gambar 2. Bibit Manggis Siap Tanam

(5)

Sumber: klatenherbal.com

Gambar 3. Pohon Manggis

Sumber: omkicau.com

Gambar 4. Proses Pematangan Buah Manggis

(6)

2.1.1.5 Manfaat

Beragam manfaat buah manggis diantaranya adalah:

a. Air rebusan akar manggis dapat digunakan untuk menyebuhkan penyakit disentri dan mengatasi haid yang tidak teratur.

b. Akar kulit batang digunakan sebagai obat sakit perut.

c. Daun manggis digunakan untuk meredakan demam dan gangguan kencing, serta ekstraknya digunakan sebagai salep luka.

d. Jus daging buah digunakan sebagai obat diare, radang amandel, keputihan, disentri, wasir, borok, peluruh dahak, dan sakit gigi.

e. Kulit buah sebagai obat anti kanker, anti tumor, anti inflamasi/anti radang, diabetes, antioksidan, mengatasi TBC, mengatasi Retinoblastoma (kanker retina), penyehat jantung, anti arthritis, anti antiosteoporosis, penenang syaraf (anti alzheimer), mencegah penuaan dini, anti malaria, anti alergi, penghilang jerawat, dan anti HIV (Warisno dan Kres Dahana, 2012).

2.1.2 Prospek Ekspor Manggis

Di pasar internasional manggis dikelompokkan ke dalam kategori buah – buahan eksotik. Bagi masyarakat luar negeri buah ini sangat bergengsi dan belum memasyarakat secara luas. Harganya pun relatif mahal karena jumlah yang tersedia di pasar terbatas sehingga hanya kalangan tertentu saja yang dapat menikmatinya.

(7)

domestik akan meningkat seiring dengan meningkatnya pengetahuan akan gizi dan pendapatan.

Menurut Satuhu (1997), masih banyak kendala dalam penyediaan buah manggis segar yang berkualitas ekspor. Walaupun total produksi manggis Indonesia cukup tinggi, namun mutunya rata-rata masih rendah. Rendahnya mutu manggis umumnya karena manggis kebanyakan masih merupakan tanaman hutan yang belum dibudidayakan dengan benar. Untuk meningkatkan mutu buah manggis yang layak diekspor, pemeliharaan tanaman dan pemanenan harus dilakukan dengan hati-hati. Pengemasan dan pengangkutan pun harus diperhatikan. Dengan meningkatkan kualitas buah maka permintaan ekspor manggis akan dapat terpenuhi.

2.1.3 Syarat Mutu dan Penanganan Ekspor

Buah manggis segar yang akan diekspor warna sepalnya hijau segar. Jumlah sepal lengkap, meskipun ada toleransi maksimal satu sepal. Warna kulit buah manggis hijau keunguan sampai merah ungu. Tangkai buah berwarna hijau segar. Kulit buah mulus tidak cacat, baik cacat mikrobiologis atau cacat mekanik seperti burik dan tidak bergetah. Kadar burik maksimum yang masih dapat diterima adalah 5-10% (Satuhu, 1997).

Ukuran buah manggis untuk ekspor terbagi dalam beberapa grade, yaitu: 1. Grade super A: setiap kg terdiri 6-8 buah.

(8)

Ada beberapa proses yang terlibat dalam penanganan buah manggis untuk ekspor mulai dari panen manggis setelah berumur 5 tahun lalu dilakukan sortasi buah yang meliputi kontrol mengenai kulit, sepal, tangkai, tekstur, daging dan ukuran buah. Buah yang telah disortasi kemudian dipilah-pilah berdasarkan ukuran buahnya (grading). Grading buah manggis dapat dilakukan secara manual dengan tangan atau dengan menggunakan alat (mesin grading). Setelah dilakukan grading, buah manggis siap ekspor dikemas dengan keranjang plastik yang berlubang dengan kapasitas 10 kg berukuran 45,8 x 32,4 x 16,3 cm dengan bagian bawah keranjang diberi alas kertas minyak. Lalu buah dimasukkan dan ditutup dengan selembar busa tipis untuk mencegah kerusakan buah akibat benturan, kemudian keranjang diikat dengan kuat dan dibungkus plastik.

Sumber: mahkotamanggissehati.com

Gambar 5. Keranjang Plastik untuk Pengemasan Ekspor Buah Manggis

(9)

Gambar 6. Bagan Proses Penanganan Buah Manggis untuk Ekspor

2.2 Landasan Teori

2.2.1 Perdagangan Internasional

Menurut Purwito (2015), Perdagangan Internasional adalah kegiatan yang terkait dengan perdagangan antara suatu tempat dengan tempat lain dan melewati batas-batas negara, bersifat interdependensi dengan menerapkan aturan tradisional, bilateral, regional maupun yang telah disepakati secara internasional melalui perjanjian atau dalam keanggotan dalam suatu institusi global. Perdagangan ini merupakan suatu kejadian dari eksistensi pelaku bisnis, individu dan pemerintah yang ingin melakukan transaksi jual beli barang atau jasa yang diproduksi di negara lain. Kebebasan untuk memilih dan menentukan produk-produk tersebut ditentukan oleh kondisi ketersediaan serta harga barang dan jasa.

(10)

Perdagangan internasional memberikan manfaat kepada negara-negara yang mempunyai sumber daya alam yang besar. Sehingga dapat menjamin adanya pasar yang lebih stabil dan berpotensi untuk dapat bersaing dalam pasar internasional dengan fluktuasi harga yang terkendali dan stabil, terutama dalam era perdagangan bebas. Kelancaran produksi dan didistribusikan ke negara yang memerlukan, perdagangan menjadi lebih bermakna bagi masing-masing negara, melalui pemerintahannya. Kebijakan perdagangan merupakan suatu tindakan yang diambil oleh pemerintah guna mengantisipasi kepentingan negara dalam mempercepat pertumbuhan ekonomi dalam upaya memperoleh nilai tambah bagi produk yang dihasilkan di dalam negeri, terutama untuk meningkatkan daya saing.

2.2.2 Ekspor

Ekspor diartikan sebagai kegiatan penjualan atau pengiriman barang, jasa atau modal yang berasal dari daerah pabean ke luar daerah pabean melalui perjanjian atau tidak, yang dilakukan oleh orang, badan hukum atau negara, sesuai dengan peraturan yang berlaku. Pengertian daerah pabean adalah seluruh wilayah perairan, daratan maupun sungai dan zona eksklusif dari suatu negara, baik yang ditetapkan dan diakui secara internasional maupun didasarkan atas kedaulatan dan undang-undang serta batas-batas suatu negara.

Sesuai dengan praktik ekspor dapat dibagi menjadi:

(11)

b. Ekspor tidak langsung, dilakukan melalui pihak ketiga, yang disebabkan beberapa hal yang melatarbelakangi, seperti lokasi pasar, ketersediaan sarana dan prasarana (telekomunikasi, perbankan, transportasi) serta networking.

c. Re-ekspor adalah kegiatan yang dilakukan oleh importir untuk mengekspor barang-barang yang telah dipesan/dibeli dan sampai di pelabuhan tujuan.

d. Diekspor kembali suatu kegiatan yang dilakukan oleh importir dengan menggunakan fasilitas impor sementara dan mendapatkan penangguhan pembayaran bea masuk dan pajak dalam rangka impor (Purwito, 2015).

Menurut Krugman dan Obstfeld (2000), secara teoritis ekspor suatu barang dipengaruhi oleh suatu penawaran (supply) dan permintaan (demand). Dalam teori Perdagangan Internasional (Global Trade) disebutkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi ekspor dapat dilihat dari sisi permintaan dan sisi penawaran. Dari sisi permintaan, ekspor dipengaruhi oleh harga ekspor, nilai tukar riil, pendapatan dunia dan kebijakan devaluasi. Sedangkan dari sisi penawaran, ekspor dipengaruhi oleh harga ekspor, harga domestik, nilai tukar riil, kapasitas produksi yang bisa diproduksi melalui investasi, impor bahan baku dan kebijakan deregulasi.

(12)

karena ia dibutuhkan baik oleh negara sedang berkembang maupun oleh negara maju (Jhingan, 2014).

2.2.3 Gross Domestic Product (GDP)

Menurut Supriana (2013), Produk Domestik Bruto (PDB)/Gross Domestic Product (GDP) dapat diartikan sebagai barang dan jasa yang diproduksi (dengan menggunakan faktor produksi milik warga negara maupun milik warga negara asing yang ada di negara tersebut) dalam satu negara pada tahun tertentu. Dalam buku indikator ekonomi yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik, dikenal indikator ekonomi (termasuk PDB) riil dan nominal. PDB riil adalah produk domestik yang dihitung berdasarkan harga konstan atau harga tahun tertentu yang disebut sebagai tahun dasar. PDB dapat memberikan gambaran umum perekonomian suatu negara/daerah melalui beberapa indikator ekonomi seperti laju pertumbuhan ekonomi, struktur perekonomian, dan PDB per kapita.

Adapun GDP Perkapita riil negara tujuan ekspor manggis Sumatera Utara yaitu China sebagai berikut:

Tabel 4. GDP Perkapita Riil China (US $) Tahun 2005-2014

(13)

Dari tabel diatas dapat kita lihat bahwa GDP perkapita riil negara China sepanjang tahun 2005-2014 mengalami peningkatan. Dimana peningkatan terbesar terjadi pada tahun 2010-2011 yaitu sebesar 1.059,3 US $. Peningkatan GDP perkapita riil China meningkat disebabkan karena China terkenal dengan negara yang mampu memanfaatkan seluruh sumber daya yang ada dalam memproduksi barang dan jasa. Pernyataan ini didukung publikasi oleh Setiyadi (2015), bahwa dengan memainkan berbagai peran, sebagai konsumen, produsen, pesaing, pembaharu dan penyedia sumber daya manusia yang handal negara China mampu membentuk perekonomian dunia. China menjadi negara yang tangguh dalam penekanan biaya produksi, peningkatan teknologi dan jasa, serta memiliki pertahanan yang kuat dalam memajukan negara.

2.2.4 Nilai Tukar

(14)

Amerika Serikat dibutuhkan 9.400 Rupiah Indonesia. Nilai tukar antara dua negara akan berubah seiring berubahnya waktu.

Adapun nilai tukar nominal mata uang rupiah terhadap dollar Amerika Serikat

2.2.5 Harga domestik dan Luar negeri

Jika mengetahui kurs antara dua mata uang dari dua negara, kita dapat menghitung harga ekspor salah satu negara dalam uang negara lain. Bila mata uang suatu negara mengalami depresiasi, ekspornya bagi pihak luar negeri menjadi makin murah, sedangkan impor bagi penduduk negara itu makin mahal. Apresiasi menimbulkan dampak yang sebaliknya: harga produk negara itu bagi pihak luar negeri makin mahal, sedangkan harga impor bagi penduduk domestik menjadi lebih murah.

(15)

banyak. Naik turunnya harga disebabkan oleh keadaan perekonomian negara pengekspor dan harga di pasaran internasional semakin meningkat. Akibat dari kedua hal tersebut akan mendorong ekspor komoditi tersebut (Krugman, 1999).

2.3 Penelitian Terdahulu

Amalia Pradipta dan Muhammad Firdaus (β014) dalam penelitian berjudul “Posisi

Daya Saing dan Faktor-Faktor yang Memengaruhi Ekspor Buah-Buahan

Indonesia” diketahui bahwa hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor yang memengaruhi aliran ekspor buah Indonesia ke negara tujuan meliputi harga ekspor, populasi, jarak ekonomi, GDP riil dan per kapita, nilai tukar riil, indeks harga konsumen Indonesia, dan variabel dummy krisis yang terjadi di Eropa.

Arlisda Febriana Setyo (β009) dalam penelitian berjudul “Analisis Aliran

Perdagangan Manggis Indonesia” diketahui bahwa hasil analisis regresi gravity model aliran perdagangan manggis Indonesia menunjukkan koefisien variabel GDP negara tujuan (Yj) memberikan pengaruh positif terhadap peningkatan volume ekspor manggis Indonesia ke negara tujuan dengan nilai koefisien sebesar 0,2676.

(16)

Lisa Marlina dalam penelitian berjudul “Analisis Ekspor Kopi Sumatera Utara

dan Pengaruhnya terhadap Tingkat Pendapatan Petani Kopi serta Kaitannya

dengan Pengembangan Wilayah” disimpulkan bahwa Pendapatan petani kopi

tidak hanya didasarkan kepada jumlah produksi kopi yang dihasilkan tetapi juga tergantung pada harga kopi yang terjadi pada tingkat petani. Harga kopi pada tingkat petani sangat tergantung pada perubahan harga pada tingkat ekspor yang memperlihatkan adanya pengaruh tidak langsung kegiatan ekspor terhadap pendapatan petani.

2.4 Kerangka Pemikiran

Manggis adalah buah yang kaya akan khasiat untuk kesehatan tubuh manusia. Karena kaya akan manfaat, buah manggis memiliki permintaan yang tinggi di pasar domestik maupun internasional. Petani manggis juga dituntut untuk mampu memproduksi manggis skala besar dengan tetap memenuhi standar ekspor manggis Indonesia khususnya Sumatera Utara.

Untuk memenuhi standar ekspor dan kuota ekspor tentunya petani, pelaku tata niaga dan pihak eksportir dihadapkan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi ekspor manggis seperti GDP per kapita riil negara tujuan, nilai tukar rupiah terhadap dollar, volume ekspor dan harga ekspor manggis.

(17)

internasional akan menyebabkan petani bersemangat untuk memproduksi manggis berkualitas ekspor sehingga jumlah komoditi yang diekspor akan meningkat.

Adapun skema kerangka pemikiran sebagai berikut:

(18)

2.5 Hipotesis Penelitian

Berdasarkan uraian identifikasi masalah dan landasan teori, maka hipotesis dari penelitian ini adalah:

1. GDP perkapita riil negara tujuan, Nilai tukar nominal rupiah terhadap dollar, Volume ekspor manggis, Harga ekspor manggis secara serempak berpengaruh nyata terhadap Nilai ekspor manggis di Provinsi Sumatera Utara. GDP perkapita riil negara tujuan berpengaruh positif terhadap nilai ekspor manggis, Nilai tukar nominal rupiah terhadap dollar berpengaruh positif terhadap nilai ekspor, Volume ekspor manggis berpengaruh positif terhadap nilai ekspor manggis, Harga ekspor manggis berpengaruh negatif terhadap nilai ekspor manggis di Provinsi Sumatera Utara.

2. Terdapat hubungan kausalitas antara harga ekspor manggis dengan harga domestik manggis tingkat petani di Provinsi Sumatera Utara.

Gambar

Gambar 2. Bibit Manggis Siap Tanam
Gambar 4. Proses Pematangan Buah Manggis
Gambar 5. Keranjang Plastik untuk Pengemasan Ekspor Buah Manggis
Gambar 6. Bagan Proses Penanganan Buah Manggis untuk Ekspor
+4

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Dalam proses editing iklan, ada yang dinamakan editing offline dimana iklan tersebut bisa langsung diedit dilokasi shooting untuk langsung dipresentasikan kepada klien.

31 Roudlotul Ulum BULAK BANTENG BARU GG KAMBOJA II/44 Kenjeran DAFTAR NAMA MI YANG BELUM MELAPORKAN LPJ BOS SEMESTER 1..

[r]

12.Sifat cermin datar adalah tegak, terbalik, diperbesar, nyata, maya, jarak benda kecermin sama dengan jarak bayangan kecermin.. Yang bukan sifat cermind datar

Meskipun teknologi ini tetap membutuhkan kabel, namun tidak sebanyak pada jaringan lokal kabel, pada wireless hanya butuh kabel beberapa meter saja dan tidak sampai memerlukan

Didukung dengan jaringan LAN dan VLAN dari tiap lantai yang terhubung ke router black diamond untuk akses yang mudah dan tidak terlalu rumit. Pengembangan system tersebut

Tujuan penelitian adalah menganalisis kinerja router pada jaringan komputer WAN pada PT.PLN dimana fungsi router disini untuk menggabungkan jaringan komputer LAN yang berbeda