• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perlindungan Hukum Bagi Nasabah Debitur Dalam Perjanjian Kredit Bank Dikaitkan Dengan Keadaan Memaksa Akibat Bencana Alam Dan Kepastian Hukum Hak Kreditur

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perlindungan Hukum Bagi Nasabah Debitur Dalam Perjanjian Kredit Bank Dikaitkan Dengan Keadaan Memaksa Akibat Bencana Alam Dan Kepastian Hukum Hak Kreditur"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

PERLINDUNGAN HUKUM BAGI NASABAH DEBITUR

DALAM PERJANJIAN KREDIT BANK DIKAITKAN

DENGAN KEADAAN MEMAKSA AKIBAT BENCANA

ALAM DAN KEPASTIAN HUKUM HAK KREDITUR

DISERTASI

Untuk Memperoleh Gelar Doktor dalam Bidang Ilmu Hukum

Pada Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara

Di Bawah Pimpinan Rektor Universitas Sumatera Utara

Untuk Dipertahankan di Hadapan Sidang Terbuka Senat

Universitas Sumatera Utara

Oleh :

RUDY HAPOSAN SIAHAAN

118101012/S3 HK

PROGRAM DOKTOR (S-3) ILMU HUKUM

FAKUTAS HUKUM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(2)

PERLINDUNGAN HUKUM BAGI NASABAH DEBITUR

DALAM PERJANJIAN KREDIT BANK DIKAITKAN

DENGAN KEADAAN MEMAKSAAKIBAT BENCANA

ALAM DAN KEPASTIAN HUKUM HAK KREDITUR

DISERTASI

Untuk Memperoleh Gelar Doktor Dalam Bidang ilmu Hukum

Pada Fakultas Hukum Sumatera Utara

Dibawah Pimpinan Rektor Universitas Sumatera Utara

Untuk Dipertahankan Dihadapan Sidang Terbuka Senat

Oleh :

RUDY HAPOSAN SIAHAAN

118101012/S3HK

PROGRAM DOKTOR (S-3) ILMU HUKUM

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(3)

LEMBARAN PENGESAHAN

JUDUL DISERTASI : PERLINDUNGAN HUKUM BAGI NASABAH DEBITUR

DALAM PERJANJIAN KREDIT BANK DIKAITKAN

DENGAN KEADAAN MEMAKSA AKIBAT BENCANA

ALAM DAN KEPASTIAN HUKUM HAK KREDITUR

NAMA : Rudy Haposan Siahaan

Nomor Pokok Mahasiswa : 118101012/S3HK

Program Studi : Doktor Ilmu Hukum

Menyetujui

Komisi Pembimbing

(Prof. Dr. Tan Kamello.,SH.,MS

Promotor

)

(Prof. Dr. Djuhaeandah Hasan.,SH) (Prof. Dr. Budiman Ginting.,SH., M. Hum

Ko Promotor Ko Promotor

)

Ketua Program Studi Dekan

(4)
(5)
(6)
(7)

PERLINDUNGAN HUKUM BAGI NASABAH DEBITUR DALAM

PERJANJIAN KREDIT BANK DIKAITKAN DENGAN KEADAAN

MEMAKSA AKIBAT BENCANA ALAM DAN KEPASTIAN HUKUM HAK

KREDITUR

Indonesia dilihat dari letak geografis merupakan suatu negara yang rawan akan bencana alam. Akibat dari bencana alam ini juga akan membawa dampak terhadap dunia perbankan, khususnya bidang perkreditan. Permasalahan hukum yang terjadi adalah debitur belum dapat dikatakan wanprestasi karena debitur pada saat terjadinya peristiwa bencana dalam keadaan belum jatuh tempo waktu kreditnya tetapi debitur tidak mampu lagi membayar kreditnya kepada bank karena telah terjadi peristiwa keadaan memaksa (force majeure).

Penelitian ini memfokuskan bagaimana peranan perjanjian kredit bank dengan klausul force majeure yang tidak dapat diberdayakan pasca terjadinya bencana alam, bagaimana perlindungan hukum bagi debitur akibat bencana alam dapat memberikan kepastian hukum serta model penyelesaian kredit bermasalah akibat bencana dapat memberikan perlindungan hukum bagi debitur dan kepastian hukum hak kreditur. Oleh karena itu, penelitian ini dapat menemukan dan memberikan jawaban permasalahan yang ada sehingga dapat menjadi sumbangan pemikiran yang konsepsual bagi pemerintah dalam rangka pembentukan Undang-Undang Perkreditan Perbankan, dan juga dapat dijadikan pedoman bagi perbankan dalam menyelesaikan kredit bermasalah pasca bencana alam.

Metode penelitian yang dipakai adalah yuridis normatif, artinya data penelitian dianalisis menurut norma-norma hukum yang tertentu dalam peraturan perundang-undangan. Sebagai penelitian yuridis normatif, penelitian ini mencakup penelitian terhadap asas hukum dan sinkronisasi dalam hukum perjanjian dan peraturan perundangan-undangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor hukum belum cukup berperan dan dapat mengakomodir permasalahan-permasalahan yang ada pasca bencana alam, karena pengaturani perkreditan masih tersebar diberbagai

1

Notaris dan PPAT Kota Medan.

2

Guru Besar pada Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara Medan.

3

Guru Besar Emeritus pada Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran Bandung.

4

(8)

peraturan, sehingga kasus-kasus gugatan dari pihak debitur, advokasi dengan melibatkan pihak ketiga (Lembaga Swadaya Masyarakat/LSM) dan pengajuan rekomendasi ke Dewan Perwakilan Rakyat untuk meminta pemutihan/penghapusan atas kredit kepada pemerintah.

Model penghapustagihan dengan persyaratan tertentu bagi debitur yang terkena dampak langsung dari bencana merupakan bentuk perlindungan hukum pemerintah bagi debitur dan sebagai wujud perlindungan negara pada rakyatnya sebagaimana tertuang dalam tujuan negara pada Pembukaan UUD 1945 melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum. Penghapustagihan dengan persyaratan tertentu juga memberikan kepastian hukum bagi kreditur/bank, dan merupakan sikap baik bank yang dapat meningkatkan kepercayaan debitur, sehingga bank dapat lebih leluasa dalam memperluas ekspansi dalam menjalankan bisnisnya sekaligus bertujuan mensejahterakan masyarakat dalam rangka ketahanan ekonomi nasional.

(9)

LEGAL PROTECTION FOR DEBTORS IN BANK CONTRACT RELATED TO FORCE MAJEURE DUE TO NATURAL DISASTERS AND LEGAL

CERTAINTY OF CREDITORS RIGHTS

ABSTRACT

Rudy Haposan Siahaan5

Tan Kamello6

Djuhaendah Hasan7

Budiman Ginting8

Indonesia, geographically,is a country precariously close to natural disasters. These natural disasters will also affect banking world, particularly in the sector of credit. The legal problem occurring is debtors cannot be categorized as out of performance because their credits, when the disasters occur, are not due, however,the debtors are unable to repay the credits to banks because occurrence out of human capability or forcing circumstances arise (force majeure).

This study focuses on how the invalid role of bank credit contract with force majeureclause works in post-disaster time, how the legal protection for disaster-affected debtors is to be able to give legal certainty,and how the model of settlement of non-performing loan due to disasterscan provide debtors’ legal protectionandlegal certainty of creditors rights.Therefore, this studymay find and give answersto existing problems so that it can be conceptual beneficial ideas for the government in the attempt of the creation of Law of Banking Credit, and this also can be a banking guidanceto settling post-disaster non-performing loans.

The research methodology isnormative judicial, means that the data was analyzed according to legal norms specified in the legislation. As a normative study, this research includes a study of the principles of law and the legal synchronization in agreement and in the related legislation.The result of the study shows thatlegal factorshave not given enough rolesand not been able toaccommodatepost-disaster problemsbecause credit regulations are still varied. As a result, there appears to be lawsuits from affected debtors, settlement through the help of third party (Public Interest Group)and recommendation submissionto The House of Representativesto ask for credit termination to the government.

The model of conditional write-off for affected debtorsis a form of government’s legal protectionfor the debtors and as a form of state protectionto its peopleas stated in the purpose of nation inthe Preamble of 1945 Constitution which is to protect the whole country of Indonesia and the whole homeland of Indonesia, and to promote public welfare. Conditional write-off also gives legal certainty to creditors/banksand is

5

Notary Public and PPAT Medan City

6

Profesor, Faculty of Law Sumatera Utara University Medan.

7

Profesor Emeritus, Faculty of Law, Padjadjaran University Bandung.

8

(10)

widely expand their business and also aim the people’s prosperity in the frame of national economic sustainability.

(11)

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kepada Tuhan. Dia adalah sumber segala kasih karunia, yang

telah memberi berkat dan anugerah yang berkelimpahan kepada saya, sehingga saya

berhasil menyelesaikan karya ilmiah ini, suatu disertasi di bidang Ilmu Hukum,

khususnya Hukum Perbankan di bidang Perkreditan.

Tulisan ini telah diilhami oleh salah satu pasal mengenai penghapustagihan

kredit akibat force majeure dalam Rancangan Undang-Undang Perkreditan

Perbankan yang hampir lebih sepuluh tahun telah diberikan pemerintah kepada

Dewan Perwakilan Rakyat dan sampai saat ini belum dibahas bahkan bukan pula

merupakan Rancangan Undang-Undang yang menjadi prioritas prolegnas.

Berdasarkan hal tersebut, maka berkembanglah pemikiran dan gagasan mengenai

model penghapustagihan dalam penyelesaian kredit bermasalah akibat bencana alam

sebagai keadaan memaksa (force majeure).

Indonesia dilihat dari letak geografis merupakan suatu negara yang rawan

akan bencana alam, karena itu perlu ada pengaturan mengenai penghapustagihan

dalam perkreditan perbankan yang dikaitkan dengan bencana alam. Tulisan ini

diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi gagasan dan dasar pemikiran bagi

Rancangan Undang-Undang Perkreditan Perbankan.

Tulisan ini tidak mungkin dapat diselesaikan tanpa bantuan, dorongan serta

bimbingan dari berbagai pihak. Banyak sekali pribadi dan lembaga yang turut

(12)

menggunakan kesempatan ini untuk menyampaikan penghargaan dan terima kasih

saya kepada mereka semua dan tidaklah mungkin

saya dapat sebutkan semuanya satu persatu dan terperinci, hanya sebagian kecil yang

dapat disebutkan disini. Semoga Tuhan Yang Esa akan membalas dengan kebaikan

yang berlipat ganda untuk semuanya itu.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa hormat dan ucapan terima

kasih serta penghargaan yang setinggi-tingginya kepada yang amat terpelajar Profesor

Dr.Tan Kamello, SH, MS, selaku Promotor dan Guru Besar pada Fakultas Hukum

Universitas Sumatera Utara, yang telah membimbing penulis dari sejak penulis

masuk sebagai mahasiswa program Doktor Ilmu Hukum sampai selesainya penulisan

disertasi ini.

Yang amat terpelajar Profesor Dr. Djuhaendah Hasan, SH, selaku Ko

Promotor dan Guru Besar Emeritus pada Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran

Bandung, yang membimbing saya dengan penuh kesabaran dan telah memungkinkan

karya tulis ini berhasil diselesaikan pada waktunya. Dalam kesibukan sehari-hari dan

keterbatasan waktu, beliau masih memberikan kesempatan diskusi dan konsultasi

yang berharga sehingga disertasi ini dapat diselesaikan

Yang amat terpelajar Profesor Dr. Budiman Ginting, SH, M.Hum, selaku Ko

Promotor dan Guru Besar pada Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, yang

telah banyak memberi bimbingan, kritik yang membangun dan memotivasi penulis

untuk memperkaya hasil penelitian disertasi ini.

(13)

kepada:

1. Pejabat Rektor Universitas Sumatera Utara, yang amat terpelajar

ProfesorSubhilhar, Ph.D dan mantanRektorUniversitasSumateraUtara yang amat

terpelajar Profesor dr. Syahril Pasaribu, D.T.M & H, M.Sc (C.T.M), Sp.A (K)

atas kesempatan dan fasilitas yang diberikan kepada penulis untuk dapat

mengikuti dan menyelesaikan pendidikan pada Program Doktor Ilmu Hukum

(S3) Universitas Sumatera Utara.

2. Dekan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, yang amat terpelajar

Profesor Dr. Runtung, SH, M.Hum, atas kesempatan dan fasilitas yang diberikan

kepada penulis untuk dapat mengikuti dan menyelesaikan pendidikan pada

Program Doktor Ilmu Hukum (S3) Universitas Sumatera Utara dan sekaligus

selaku Penguji yang telah banyak memberikan masukkan dan saran dalam

memperkaya disertasi ini.

3. Ketua Program Studi Magister dan Doktor Ilmu Hukum Fakultas Hukum

Universitas Sumatera Utara, yang amat terpelajar Profesor Dr. Suhaidi, SH, MH,

atas kesempatan dan fasilitas yang diberikan kepada penulis untuk dapat

mengikuti dan menyelesaikan pendidikan pada Program Doktor Ilmu Hukum

(S3) Universitas Sumatera Utara sekaligus selaku Penguji yang telah banyak

memberikan masukkan dan saran dalam memperkaya disertasi ini.

4. Dr. Siti Malikhatun Badriyah, SH.M.Hum, Dosen Fakultas Hukum Universitas

Diponegoro Semarang, selaku Penguji yang telah banyak memberikan

(14)

5. Seluruh staf pengajar pada Program Studi Doktor Ilmu Hukum Fakultas Hukum

Universitas Sumatera Utara yang telah memberi ilmu dan motivasi dalam setiap

perkuliahan.

6. Seluruh staf administrasi pada Program Studi Doktor Ilmu Hukum Fakultas

Hukum Universitas Sumatera Utara yang telah membantu dalam bidang

administrasi sejak perkuliahan sampai selesainya disertasi ini

7. Bapak Abdul Yusuf, Bagian Informasi, Administrasi dan Publikasi Bank

Indonesia Perwakilan IX Medan yang membantu penulis memperoleh data-data

kredit bermasalah yang sangat dibutuhkan penulis.

8. Ibu Warangkana Imudom, Chief, Sectoral Analysis Division Macroeconomic and

Monetary Policy Departemen Monetary Policy Group, Bank of Thailand (BOT)

di Bangkok yang telah memberikan ijin penulis untuk berdiskusi dan

memberikan bahan-bahan dan peraturan-peraturan yang berkaitan dengan kredit

bermasalah akibat bencana banjir di Bangkok serta memberikan ijin untuk

melakukan studi pustaka di Bank of Thailand Library.

9. Bapak Prayoon Damrongchietanon, Vice President The Eastern Region

Corporation Bangkok dan juga pengurus The Thai Chamber of Commerce and

The Board of Trade of Thailand, yang memberikan waktu dan ijin penulis untuk

berdiskusi mengenai ekonomi dan perbankan pasca bencana banjir nasional

tahun 2011 di Bangkok.

10. Ibu Supeeporn Chaleauka, International Coordinator Chulalongkorn Bussiness

(15)

berdiskusi masalah kredit perbankan.

9. Maythavee Buasomboon, Lecturer of Law Siam University Bangkok, Thailand

yang memberikan ijin untuk berdiskusi masalah The Civil and Commercial Code

Thailand.

10. Ibu Datin Paduka Dr. Rohani Abdul Rahim, LLB Hons, LL.M, Ph.D, Senior

Lecturer, Faculty of Law, Universiti Kebangsaan Malaysia yang memberi ijin

untuk berdiskusi mengenai hukum perdata dan perbankan Malaysia.

11. Ibu Dr Rika Fatimah P.L. ST, MSc, Ph.D, Senior Lecturer School Management

Faculty of Economics and Management Universiti Kebangsaan Malaysia,

Faculty of Economics and Business Universitas Gajah Mada yang membimbing

penulis dalam penulisan Journal Internasional.

12. Dr. Ivan Lanovara Jafilus, Executive Director Think Smart Technology

Resources SDN BHD Kajang Selangor Malaysia dan PT Thinksmart Teknosensa

Sleman Yogyakarta yang membantu penulis dalam memberikan bantuan dan

informasi dalam melakukan publish Journal Internasional.

13. Rekan-rekan Mahasiswa Program Studi Doktor Ilmu Hukum Fakultas Hukum

Universitas Sumatera Utara Angkatan 2011 yaitu Dr. Nurnaningsih Amriani, SH,

MH, Dr. Feri Tanjung, SH, MM, MKn, Dr Maswar, SH, M.Hum, Dr.Tommy

Leonard, SH, MKn, Dr Fuadi, SH, MH, Rizkan Zulyadi, SH, M.Hum, Amrizal,

SH, LLM, Alm. Salahuddin, SH, M.Hum, Maria Kaban, SH, M.Hum, Zaidar,

SH. M.Hum, Shopia, SH, M.Hum, Solistis PO Dachi, SH, M.Hum, Noor

(16)

SH, MH serta rekan-rekan angkatan 2009, 2010, 2012 dan 2013 yang tidak dapat

disebutkan satu persatu yang senantiasa berdiskusi dan berkerja sama dalam

perkuliahan dan penelitian/penulisan disertasi.

14. Rekan-rekan peserta Workshop Journal International oleh Think Smart

Technology Resources SDN BHD di Universiti Kebangsaan Malaysia yang

saling membantu dan membagi ilmu serta memberikan informasi dalam

penulisan dan publish journal Internasional.

15. Perpustakaan Universitas Sumatera Utara (USU), Perpustakaan Mochtar

Kusumaatmadja Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran Bandung (Unpad),

Perpustakaan Faculty of Law Chulalongkorn University Bangkok Thailand,

Perpustakaan Central Library SiamUniversity Bangkok Thailand, Perpustakaan

Universiti Malaya Kuala Lumpur Malaysia (UM), Perpustakaan Faculti

Undang-Undang Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM), Library International Islamic

University Malaysia (UIA), C J KOH Law Library National University of

Singapore (NUS) Singapore, terima kasih telah memberikan ijin penulis atas

fasilitas dan waktu serta literatur disertasi pada penulis.

16. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan atas publikasi paper penulis

berkaitan dengan penelitian ini, diantaranya pada: Harian Analisa Medan terbitan

Selasa, 11 Maret 2014; Mediterranean Journal of Social Sciences MCSER

Publishing (Scopus), (Rome-Italy) Vol 5, September 2014, ISSN 2039-2227

(online), ISSN 2029-9340 (print); Brawijaya Law Journal (Indonesia) Journal,

(17)

Economics and Law (Malaysia), Vol 5 Issue 4 (Dec2014), ISSN 2289-1555; dan

The International Journal of Humanities & Social Studies (India), ISSN

2321-9203 Vol 3 Issue2, Febuary 2015.

17. Dr Yohanes Suhardin, SH, M.Hum, yang senantiasa memberikan semangat

dan motivasi penulis serta waktu untuk berdiskusi dan membantu mengedit

dalam penulisan disertasi ini.

18. Raja Butar-Butar, S.E yang membantu penulis dalam berdiskusi terjemahan

masalah literatur textbook hukum dan Esther T. Meryolin Siahaan, S.Sos serta

David Bastian Situmorang, S.Si, yang membantu dalam pengetikan dan

pengeditan disertasi ini.

19. Ayahanda Hasoloan Siahaan,SH sebagai pensiunan hakim yang selalu

mendukung dan menjadi teman diskusi semenjak penulis menjadi mahasiawa

Fakultas Hukum dan Ibunda Triene Elvi Ujung yang juga pensiunan jaksa

sebagai ibu yang bijaksana yang selalu mengingatkan penulis untuk tetap

menjaga kesehatan serta selalu mendoakan penulis dengan penuh kasih sayang.

20. Ibu Mertua Ny. PH.Parapat Br Sitompul dan Keluarga Abang S.P.

Marpaung/Kakak T.O Br Parapat yang selalu mendoakan serta memperhatikan

penulis selama penulis melakukan bimbingan kepada Ko Promotor di Bandung.

21. Saudara-saudaraku Keluarga Ir.Santun Hutagalung/ Dra Theresia Oktaviana

Siahaan (Jakarta), Keluarga Drs Freddy Martin Panggabean, MA/ Imelda

(18)

M.Si/Sandra Tarigan (Jakarta) dan Keluarga Pdt Bona Tua Siregar, STH/Dra

Friska Adelaide (Jakarta) yang selalu mendukung dan mendoakan penulis.

22. Teristimewa khusus buat Isteri tercinta Rumia Parapat, SH yang yang telah

mengijinkan penulis melanjutkan studi Program Doktor (S3) dan sangat

pengertian serta mendampingi penulis pada saat duka dan suka serta

mengingatkan selalu penulis dalam beristirahat. Terima kasih isteriku tercinta.

Kepada kedua anakku Ruben Nathan Siahaan dan Reagan Brian Siahaan

tersayang, yang selalu mengingatkan penulis kapan papanya selesai sekolah

Doktor. Papa minta maaf karena selama dalam menempuh kuliah dan penelitian

serta penulisan disertasi membuat kurang perhatian dan kurang memberikan

kasih sayang yang cukup.

Akhirnya penulis menyampaikan permohonan maaf apa bila ada kesalahan

baik perbuatan maupun ucapan kepada semua pihak yang telah memiliki andil dalam

proses penelitian dan penulisan hasil disertasi ini, semoga Tuhan Yang Maha Esa

membalas amal baik bapak/ibu/saudara sekalian.

Medan, 2015

(19)

DAFTAR ISI

DAFTAR SINGKATAN ………...………. xix

BAB I PENDAHULUAN

(20)

3. Teknik pengumpulan bahan hukum ………...…………..…... 97

4. Analisis bahan hukum ………...………...…... 98

BAB II KAJIANTERHADAPPERJANJIANKREDITPADABANK YANG DIKAITKAN DENGANKLAUSULKEADAANMEMAKSAAKIBAT BENCANA ALAM HUKUMDAN KEPASTIAN HUKUM A. Perjanjian Kredit Pada Bank ……...………...…... 99

1. Perjanjian pada umumnya ….………... 101

2. Perjanjian dalam perjanjian kredit ………... 105

3. Perjanjian kredit sebagai perjanjian pokok ………... 112

4. Perjanjian kredit bank sebagai perjanjian baku danklausul baku .... 117

B. Klausul Baku (Standar) Dalam Perjanjian Kredit Pada Bank …... 126

1. Keseimbangan klausul-klausul dalam perjanjian kreditbank ... 134

2. Asas kebebasanberkontrak dalamklausulperjanjiankredit bank ... 144

C. Klausul Keadaan Memaksa (Force Majeure) Dalam Perjanjian Kredit Bank …...………..…... 150

1. Keadaan memaksa(force majeure) dalam peraturan perundangan-undangan ... 150

2. Keadaan memaksa (force majeure)dalam perjanjiandan perkembangannya ... 158

3. Keadaan memaksa (force majeure) dalam putusanhakim …... 177

4. Bencana alam sebagai keadaan memaksa (force majeure) …... 197

D. Keadaan Memaksa(Force Majeure) Sebagai Klausul BakuDalam Perjanjian Kredit ... 201

1. Pencantuman klausul keadaan memaksa (force majeure)dalam perjanjian kredit bank ... 202

2. Pencantuman klausul keadaan memaksa(force majeure) sebagai klausul baku ... 210

E. Klausul Keadaan Memaksa (Force Majeure) Dalam Perjanjian Kredit BankyangDikaitkan DenganKeadaan Tidak Mampunya Nasabah DebiturMembayar Kreditnya Pada Bank SebagaiKreditur ... 225

(21)

2. KlasulKeadaan memaksa (forcemajeure) dalam perjanjian kredit bank tidak dapat diperdayakan oleh nasabahdebiturdalam

membebaskandarikewajibannya... 233

BAB IIIPERLINDUNGANHUKUM BAGI NASABAH DEBITURDALAM PENYELESAIANKREDIT MACETDIKAITKANDENGAN

KEADAANMEMAKSAAKIBATBENCANAALAM DALAM MEMPEROLEHKEPASTIAN HUKUM.

A. Kredit Macet PadaBankDalamKaitannya Dengan KeadaanMemaksa

Akibat Bencana Alam ... 245

1. Kredit macet merupakan bagian dari kredit bermasalah pada bank. 249

2. Bencana alam sebagai keadaan memaksa dansalahsatufaktor

penyebab kredit macet pada bank ... 252

B. Penyelamatan yang Dilakukan oleh Bank Apabila Terjadi Kredit

Bermasalah oleh Nasabah Debitur ………... 253

C. Kebijakan Bank Dalam Menyelesaikan Kredit Macet Sebagai

KeadaanMemaksaAkibatBencanaAlamDalamUpayaMemberikan PerlindunganHukumBagiNasabahDebiturdan Berkaitan Dengan

Kepastian Hukum ... 279

1. Kredit macet akibat peristiwa bencana alam tsunami di Aceh ... 285

2. Kredit macet akibat peristiwa bencana alam gempabumi di Nias

Sumatera Utara ... 298

3. Kredit macet akibat peristiwa bencana alam GunungMerapi

diYogyakarta ... 310

4. Kredit macet akibat peristiwa bencana erupsi Gunung Sinabung di

Kabupaten Karo Sumatera Utara dan bencana banjir di Menado pasca Undang-Undang nomor 21tahun 2011tentang Otoritas Jasa

Keuangan ... 315

D.Penyelesaian Permasalahan dan Sengketa Atas Kredit SebagaiAkibat

Bencana Alam ... 323

1. Penyelesaian melalui pelelangan agunan via lelang eksekusi

melalui balai lelang negara (KP2LN/KPKLN) atas kredit macet

akibat bencana alam... 327

2. Penyelesaian melalui lembaga mediasi terhadapkredit macet akibat

bencana alam... 334

(22)

klaim asuransi ... 348

E. Perlindungan Hukum Dalam Kaitannya Kedudukan Jaminan Kredit

Debitur Bank Yang Terkena Dampak Bencana Alam …... 366

F. PerlindunganHukumBagiNasabahDebiturDalam Menyelesaikan

Kredit Macet Akibat BencanaAlamdanKaitannyadenganKepastian

Hukum ... 375

G.Penyelesaian KreditBermasalah Akibat Bencana Banjir diBangkok-

Thailand Sebagai Suatu Perbandingan ... 386

1. Prinsip-prinsip hukum kontrak dalam sistem hukumdi Thailand .... 390

2. Peran dan kebijakan Bank of Thailand (BOT) dalampenyelesaian

kredit bermasalah... 398

1. Penyelesaian kredit bermasalah di Thailand ……...……….. ... 399

2. Kredit bermasalah akibat dampak bencana banjir Thailand

tahun 2011 ... 411

BAB IV MODELPENYELESAIANKREDITBERMASALAHAKIBAT BENCANA ALAMSEBAGAIKEADAANMEMAKSA DALAM PEMBERIANPERLINDUNGANHUKUMBAGINASABAH DEBITURDANKEPASTIAN HUKUMHAKKREDITUR

A. Pelaksanaan Perjanjian Kredit Dalam Hal Terjadi Perubahan Keadaan

(Changed Circumstances) ... 413

B. PenerapanPrinsipItikadBaikTerhadapPerjanjianKredit Dan

KaitannyaDenganPenyelesaianKreditMacetSebagai Keadaan MemaksaAkibatBencanaAlamDalamUpaya Memberikan

PerlindunganBagiNasabahDebitur ... 433

C. PerlindunganHukumBagiNasabahDebiturAtasKreditBermasalah

SebagaiKeadaanMemaksaAkibatBencanaAlam Dalam Kerangka

SistemHukumPerbankan di Indonesia ... 458

1. Unifikasi hukumdan harmonisasi sertasinkronisasipengaturan

dibidangperkreditandalamhukumperbankan ... 461

2. Percantuman klausulkeadaanmemaksa (force majeure)

bencanaalamdalamperjanjiankreditbank ... 471

3. Pembentukanbadan penyelesaian kredit bermasalah akibat

bencana alam sebagaikeadaanmemaksa ... 478

D. Penghapusan Utang Kredit Bank SebagaiKeadaanMemaksa Akibat

(23)

1. Dasar filsafat penghapusan utang akibat bencana alam sebagai

faktor keadaan memaksa ... 493

2. Pengaturan hukum penghapusan utang sebagaikeadaan memaksa akibatbencana ... 503

3. Penghapusan utang kredit bank akibat bencana alamdalam negara kesejahteraan ... 515

E. PenghapusanUtang Sebagai Model PenyelesaianKreditBermasalah Akibat Bencana Alam Dalam Upaya Perlindungan Hukum Bagi NasabahDebitur Dalam Negara Kesejahteraan(Welfare State) ... 520

1. Penghapusan utang kredit bank akibat bencana alam merupakan bagian dari manajemen risiko bank... 523

2. Penghapustagihan bersyarat sebagai modelpenyelesaian kredit macetakibatbencanaalamdapatmemberikan kepastian hukum bagi nasabah debitur bank ... 533

3. Penghapustagihan bersyarat dalam penyelesaian kreditbermasalah akibat bencana alam merupakan pencerminan good governance dalam negara kesejahteraan ... 549

1. Klausulkeadaanmemaksa (force majeure) dalamperjanjian kredit bank diikuti dengan pengaturan mengenai penghapusan utang meningkatkan kepercayaan nasabah debiturdan memberikan kepastian hukum bagi para pihak... 552

2. Penghapustagihanbersyarat melalui pendekatan negara kesejahteraan untuk memenangkan kepercayaaan rakyat dan meningkatkan ketahanan ekonomi ... 564

3. Pemerintah dan sikap bank yang baik terhadappenghapusan utang yang disebabkan olehbencanaalam ... 556

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan ………..………….. 568

B. Rekomendasi ………...……. ... 571

DAFTAR PUSTAKA………... 574

(24)

DAFTAR TABEL DAN SKEMA

Tabel 1 : Data Kredit Macet dan NPL Wilayah Nias 2

Tabel 2 : Daftar Klausul Force Majeure Dalam Perjanjian Kredit Bank 38

Tabel 3 : Piutang Bank BUMN yang Disetujui Hapus Tagih 56

Tabel 4 : Data Kredit Macet Bank BRI Nias 62

Tabel 5 : Data Kredit MacetBank BNI Nias 63

Tabel 6 : Data Kredit Macet BankSumut Nias 64

Tabel 7 : Data Kredit Macet UKM Bank BUMN 70

Pasca Bencana Gunung Merapi Yogyakarta Tabel 8 : Data NPL Bank Komersial Bangkok-Thailand 86

Skema 1 : Risiko Kredit NPL di Thailand 87

Skema 2 : Penyelesaian Kredit Bermasalah Akibat Dampak Bencana 116

Skema 3 :Penghapusan Utang Kredit Bank Akibat 539

(25)

DAFTAR SINGKATAN

ADR : Alternatif Dispute Resulation

APBN : Anggaran Pendapatan Belanja Negara

APS : Alternatif Penyelesaian Sengketa

Bank Sumut : Bank Sumatera Utara

B I : Bank Indonesia

BNI : Bank Negara Indonesia

BOT : Bank of Thailand

BRI : Bank Rakyat Indonesia

BTN : Bank Tabungan Negara

BUMN : Badan Usaha Milik Negara

BUMD : Badan Usaha Milik Daerah

DPR : Dewan Perwakilan Rakyat

DCC : Dutch Civil Code

KPKLN : Kantor PelayananKekayaandanLelang Negara

KP2LN : Kantor PelayananPiutangdanLelang Negara

KUHD : Kitab Undang-Undang Hukum Dagang

KUH Perdata : Kitab Undang-Undang Hukum Perdata

LSM : Lembaga Swadaya Masyarakat

NBW : Niew Burgerlijk Wetboek

NPL : Non Performing Loan

NRI : Negara Republik Indonesia

OJK : Otoritas Jasa Keuangan

PT : Perseroan Terbatas

PBI : Peraturan Bank Indonesia

PPA : PenyisihanPenghapusanAktiva

PPAP : Pembentukan Penyisihan Aktiva Produktif

(26)

PUJK : Pelaku Usaha Jasa Keuangan

R I : Republik Indonesia

RUPS : Rapat Umum Pemegang Saham

RUU : Rancangan Undang-Undang

Sfis : Specialized Financial Institution

TCCC : Civil and Commercial Code of Thailand

TCG : Thai Credit GuaranteCoporation

THB : Thailand Bath

UKM : Usaha Kecil Menengah

UMKM : Usaha Mikro Kredit Menengah

UNIDROIT : Intenational Institute for the Unification of Private Law

UU : Undang-Undang

UUD : Undang-UndangDasar

UUPK : Undang-Undang Perlindungan Konsumen

Referensi

Dokumen terkait

Realisasi indikator kinerja pada tahun 2016 telah sesuai dengan target. jangka menengah yang ditetapkan dalam Rencana Strategis

Panitia Penerimaan Mahasiswa Baru |alur selelsi Mandiri (SM). Program D3 Universitas Negeri Yogyakarta memberikan penghargaan

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Keputusan Bupati Bantul tentang Pembentukan Tim Operasional

Universitas Negeri

Universitas Negeri

Dalam pembahasan masalah ini yang akan dibahas adalah mengenai cara pembuatan aplikasi kumpulan soal matematika untuk anak SD kelas 4 mulai dari peta navigasi, perancangan

Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat Nomor 2 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah dan Sekretariat Dewan Perwakilan Daerah

Dengan adanya aplikasi ini diharapkan masyarakat dapat mendapatkan kemudahan dalam mencari informasi dan belajar tentang pembuatan kue Sebelum memulai pembuatan aplikasi ini,