• Tidak ada hasil yang ditemukan

EVALUASI PROGRAM PENYEDIAAN AIR BERSIH D (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "EVALUASI PROGRAM PENYEDIAAN AIR BERSIH D (1)"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

EVALUASI PROGRAM PENYEDIAAN AIR BERSIH DI

KELURAHAN GEBANG PUTIH DAN KEPUTIH

KECAMATAN SUKOLILO, SURABAYA

Fitri Dwi Agus Maulidyah1, Dewi Arimbi2. Bayu Arifianto Muhammad3

Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

Abstrak

Air adalah zat yang sangat penting bagi kehidupan semua makhluk yang berada di bumi.. Masalah air bersih merupakan masalah yang vital bagi kehidupan manusia. Setiap hari kita membutuhkan air bersih untuk keperluan sehari-hari seperti minum, memasak, mandi, mencuci, kakus dan sebagainya. Sistem penyediaan air bersih di kota Surabaya telah mensuplai air kepada lebih dari 1,6 juta penduduk yang merupakan 64% dari seluruh total penduduk yang ada di kota Surabaya. penyediaan air bersih bagi masyarakat harus dievaluasi dengan baik, sebagai alat pengawasan dan kualitas kontrol melalui kinerjanya. Evaluasi ini dilakukan untuk melihat kepuasan pelanggan terhadap hasil implementasi kebijakan berupa rencana, program, ataupun strategi penyediaan air bersih menggunakan Importance Performance Analysis (IPA). Berdasarkan hasil dari keempat kuadran yang telah dijelaskan diatas tersebut, maka dapat ditarik kesimpulan dari indikator kualitas, kecukupan dan pemerataan, faktor yang paling dianggap penting oleh masyarakat adalah faktor kelancaran air yang didistribusikan dan juga biaya tarif air yang terjangkau oleh masyarakat. Hal ini perlu dilakukan program penyediaan air bersih yang harus mencukupi kebutuhan masyarakat dan juga dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat di Kelurahan Gebang Putih dan Keputih.

Keywords : air bersih, evaluasi kinerja, Importance Performance Analysis (IPA)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Air adalah zat yang sangat penting bagi kehidupan semua makhluk yang berada di bumi. Sekitar 71 persen bumi mengandung air dan tubuh kita sendiri juga mengandung air sekitar 80 persen. Maka dari itu, air adalah barang yang sangat berharga karena air memiliki kegunaan yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Dewasa ini, sangat

disayangkan karena banyak masalahmasalah yang timbul akibat dari kurangnya air bersih. Semakin hari air bersih semakin langka, baik di perkotaan maupun di pedesaan.

(2)

penghujan dan tambah lagi timbulnya manusia. Setiap hari kita membutuhkan air bersih untuk keperluan sehari-hari seperti minum, memasak, mandi, mencuci, kakus dan sebagainya. Karena itu, penyediaan air bersih menjadi hal yang sangat penting untuk dikaji mengingat air merupakan kebutuhan pokok yang selalu dikonsumsi oleh masyarakat dan dapat berpengaruh besar pada kelancaran aktivitas masyarakat tersebut. Keterbatasan penyediaan air bersih masyarakat yang berkualitas dapat mempengaruhi kesehatan masyarakat, produktifitas ekonomi dan kualitas kehidupan masyarakat secara keseluruhan. Persyaratan teknis penyediaan air bersih yang baik, apabila memenuhi tiga syarat yaitu : (1) ketersediaan air dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, (2) kualitas air yang memenuhi standar (dalam hal ini Peraturan Menteri Kesehatan No.416/PerMenKes/IX/1990 tentang Pedoman Kualitas Air, serta (3) kontinuitas dalam arti air selalu tersedia ketika diperlukan.

Seiring dengan pertambahan jumlah penduduk yang terus menerus terjadi, mendorong pertumbuhan dan perkembangan permukiman yang cepat pula, hal ini digambarkan dengan adanya peningkatan kegiatan ekonomi masyarakat seperti pertumbuhan industri baik kecil maupun besar, perkembangan fasilitas umum seperti tempat rekreasi, pertokoan dan sebagainya serta peningkatan di bidang pembangunan lainnya. Perkembangan permukiman tersebut tidak

diikuti oleh penyediaan prasarana yang mencukupi, sehingga prasarana yang ada tidak dapat memenuhi kebutuhan, termasuk salah satunya prasarana air bersih. Prasarana persediaan air bersih tidak dapat memenuhi semua permintaan masyarakat disebabkan berbagai faktor seperti: pencemaran air sungai, kerusakan hutan, kerusakan situ/ waduk yang tak terpelihara sehingga sumber air baku menjadi sulit.

Penyediaan air bersih dalam permukiman merupakan prasarana untuk mendukung perkembangan penghuninya. Air bersih di permukiman harus tersedia dengan baik dalam arti kualitas memenuhi standar, jumlah cukup, tersedia secara terus menerus dan cara mendapatnya mudah dan terjangkau, dimana menjadikan penghuni permukiman akan nyaman tinggal (Sastra M, 2005). Dengan kondisi ini menjadikan masyarakat yang tinggal di permukiman tersebut dapat beraktivitas dengan baik tanpa tergganggu dengan masalah air bersih. Karena itu, kebutuhan masyarakat mengenai air bersih semakin bertambah pula sehingga membutuhkan usaha yang sadar dan sengaja agar sumber daya air dapat tersedia secara berkelanjutan.. Namun bila tidak dikelola dengan baik air bisa menjadi bencana. Kelebihan air permukaaan bisa menimbulkan banjir, genangan dan kelongsoran. Kekurangan air bisa menjadi bencana kekeringan (Kodoatie, 2002).

(3)

dicari dan mahal harganya. Hal ini menjadikan masyarakat yang tidak mendapatkan akses air akan membeli air dengan harga yang lebih mahal dibandingkan dengan yang dapat akses.

Sistem penyediaan air bersih di kota Surabaya telah mensuplai air kepada lebih dari 1,6 juta penduduk yang merupakan 64% dari seluruh total penduduk yang ada di kota Surabaya. Kota Surabaya menerima sekitar 95% air kenaikan yang cukup besar seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk di kota Surabaya. Maka dari itu, perlu adanya pemikiran untuk pemenuhan kebutuhan air bersih pada tahun mendatang sehingga dapat diambil langkah langkah yang diperlukan sesuai dengan perkembangan sosial ekonomi masyarakat kota yang perkembangannya sangat pesat dimana kebutuhan air bersih adalah salah satu kebutuhan yang sangat mutlak bagi kebutuhan masyarakat kota Surabaya.Saat ini tercatat terdapat 15 daerah yang mengalami krisis air bersih pada musim kemarau, salah satunya adalah daerah Kelurahan Keputih. Ditambahkannya lagi letak Keputih yang berdekatan dengan daerah perindustrian dan daerah pesisir pantai di Surabaya, menjadikan daerah Keputih tercemari oleh limbah-limbah cair (kompasiana.com, April 2015).

Sampai saat ini, penyediaan air bersih untuk masyarakat di wilayah Kelurahan Gebang Putih dan Kelurahan Keputih, Kecamatan Sukolilo masih dihadapkan pada beberapa permasalahan yang cukup kompleks dan belum dapat

diatasi sepenuhnya.Salah satu masalah yang masih dihadapi sampai saat ini yakni masih rendahnya tingkat pelayanan air bersih untuk masyarakat dan mutu air bersih di permukiman masyarakat.Kelurahan Keputih belum sepenuhnya dialiri oleh pipa PDAM sehingga untuk mencukupi kebutuhan air bersih warga hanya menggantungkan kiriman air bersih dari PDAM Surya Sembada, keengganan PDAM Surya Sembada untuk memasang pipa saluran air dikarenakan status tanah yang merupakan milik pemerintah (Surabaya.bisnis.com , 2014). Dalam dokumen Musrenbang 2011 yang dilaksanakan oleh pemerintah Surabaya, Kelurahan Gebang Putih dan Kelurahan Keputih Sukolilo mendapat prioritas tinggi untuk pemasangan pipa air bersih, tetapi tahapan masih berhenti di tahap menunggu survey (musrenbang.surabaya.go.id, 2011)

(4)

Millenium Development Goals (MDGs)

Melihat hal tersebut, kebutuhan air bersih akan berpengaruh terhadap kehidupan sehari-hari masyarakat yang bertempat tinggal di wilayah Kelurahan Gebang Putih dan Kelurahan Keputih. Efek yang akan ditimbulkan akan berdampak pada tahun yang akan datang, Tujuan dan sasaran merupakan penjabaran visi dan misi Tujuan memenuhi hak dasar masyarakat atas air bersih dan sanitasi yang layak adalah untuk pemenuhan sarana air bersih bagi masyarakat dan pemenuhan sarana prasarana sanitasi yang layak bagi masyarakat baik di perkotaan maupun perdesaan untuk menuju taraf hidup yang sehat. Sasaran meningkatnya cakupan pelayanan saran air bersih dilihat dari persentasi KK yang mendapat layanan air bersih, dan terpenuhinya sarana prasarana air bersih (PU CKTR Provinsi Jatim, 2015) Untuk itu program penyediaan air bersih bagi masyarakat harus dievaluasi dengan baik, sebagai alat pengawasan dan kualitas kontrol melalui kinerjanya. Evaluasi ini dilakukan untuk melihat kepuasan pelanggan terhadap hasil implementasi kebijakan berupa rencana, program, ataupun strategi penyediaan air bersih.

1.2. Tujuan Penelitian

 Untuk mengetahui bagaimana kinerja penyediaan prasarana air bersih di Kelurahan Gebang Putih dan Kelurahan Keputih

 Untuk mengetahui permasalahan penyediaan air bersih pada

masyarakat di Kelurahan Gebang Putih dan Kelurahan Keputih

 Untuk mengetahui tingkat kepuasan pelanggan terhadap penyediaan air bersih yang dilaksanakan di Kelurahan Gebang Putih dan Kelurahan Keputih

1.3. Sasaran

 Mengidentifikasi faktor penentu kepuasan pelanggan terhadap ketersediaan air bersih di Kelurahan Gebang Putih dan Kelurahan Keputih

 Merumuskan kriteria evaluasi kepuasan pelanggan terhadap penyediaan air bersih di Kelurahan Gebang Putih dan Kelurahan Keputih

 Membuat evaluasi kepuasan pelanggan terhadap penyediaan air bersih di Kelurahan Gebang Putih dan Kelurahan Keputih

BAB II

METODE PENELITIAN

(5)

logic, dan etik dengan menggunakan argumentasi dan pemaknaan atas empiris (Muhadjir, 1996). Teknik pengumpulan data menggunakan kuisioner, wawancara (lampiran 2.1). Penelitian ini bertujuan untuk melihat tingkat kepuasan pelayanan air bersih oleh masyarakat dengan menggunakan Importance Performance Analysis (IPA). Pengambilan sampel responden pelanggan air bersih ditentukan menggunakan teknik proportionate area accidental sampling yaitu siapa saja pelanggan yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang cocok sebagai sumber data (Sugiyono, 2012). Metode Importance Performance Analysis digunakan untuk melihat sejauh mana tingkat kepuasan masyarakat terhadap penyediaan air oleh Pemkot Surabaya di Kelurahan Keputih dan Kelurahan Gebang Putih. Metode analisis yang digunakan adalah analisis kuadran (Supranto,1997). Analisis kuadran merupakan suatu bangun yang dibagi atas empat bagian yang

dibatasi oleh dua buah garis yang berpotongan tegak lurus pada (X, Y) sesuai gambar dibawah ini.

dimana X merupakan rata-rata dari skor tingkat kinerja, dan Y merupakan rata-rata dari skor tingkat kepentingan. Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat Kelurahan Gebang Putih dan Kelurahan Keputih. Sampel yang diambil sebanyak 15 sampel untuk Kelurahan Gebang Putih dan 15 sampel untuk Kelurahan Gebang Putih. Berikut indikator penelitian yang terdiri dari Kriteria dan Variabel yang digunakan dalam analisis disimpulkan pada tabel 2.1 berikut ini

Tabel 2.1. Sintesa Indikator Evaluasi dan Variabel

Tujuan Sasaran Kriteria Evaluasi Variabel

Mengevaluasi kepuasan pelanggan terhadap ketersediaan air bersih di Kelurahan Gebang Putih dan Kelurahan Keputih

 Merumuskan kriteria evaluasi kepuasan pelanggan terhadap

Kualitas

Program

penyediaan air bersih di Kelurahan Gebang Putih dan Kelurahan

Keputih sudah menepati standar kualitas air bersih

 Kejernihan air

 Rasa Air

(6)

penyediaan air bersih di Kelurahan Gebang Putih dan Kelurahan Keputih

 Membuat evaluasi kepuasan pelanggan terhadap penyediaan air bersih di Kelurahan Gebang Putih dan Kelurahan Keputih

Kecukupan Program

penyediaan air bersih di Kelurahan Gebang Putih dan Kelurahan

Keputih sudah mencukupi

kebutuhan masyarakat

 Kuantitas air

 Ketersediaan air pada jam aktifitas

kehidupan

 Kelancaran air yang

didistribusikan

Pemerataan Program

penyediaan air bersih di Kelurahan Gebang Putih dan Kelurahan

Keputih dapat dinikmati oleh seluruh

masyarakat.

 Sumber air dapat diakses semua

masyarakat

 Biaya tarif air dapat dijangkau oleh masyarakat

Sumber : Hasil Analisis Penulis, 2015

BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

Sebelum dapat melakukan analisis dengan menggunakan Important Performance Analysis dilakukan uji validitas dan reliabilitas instrument penelitian. Berdasarkan hasil uji validitas dan reliabilitas didapat bahwa semua butir-butir instrument penelitian ini telah dinyatakan valid dan reliabel , sehingga instrument penelitian tersebut dapat

digunakan untuk analisis selanjutnya. Untuk menerapkan analisis kuadran yaitu dengan menghitung rata-rata skor kinerja dan kepentingan.

Analisis GAP

(7)

Berdasarkan tabel diatas, maka dapat diketahui bahwa semua atribut memiliki nilai negatif yang berarti bahwa setiap atribut tersebut belum memenuhi harapan pelanggan. Dari data tersebut maka perlu analisis lebih lanjut untuk menentukan skala prioritas dalam usaha perbaikan dari setiap atribut yang ada, adapun cara untuk menentukan skala prioritas pembenahan yang ada adalah dengan menggunakan metode Importance Performance Analysis (IPA).

Importance Performance Analysis (IPA)

Pada bagian ini dibahas mengenai pemetaan dari nilai kinerja (x) dan harapan (y), dari hasil tersebut maka akan terbentuk matriks yang terdiri dari empat buah kuadran yang masing-masing kuadran menggambarkan skala prioritas dalam mengambil kebijakan baik berupa peningkatan kinerja atau mempertahankan kinerja perusahaan. Berikut adalah data sebaran kinerja dan harapan pelanggan:

Interpretasi Matriks

KUADRAN I

Kuadran A menunjukkan faktor atau atribut yang dianggap penting oleh pelanggan namun tidak terlaksana dengan

(8)

KUADRAN IV

Kuadran D menunjukkan faktor atau atribut yang dianggap kurang penting oleh perusahaan namun dilaksanakan secara berlebihan dengan perusahaan. variabel yang termasuk dalam kuadran ini adalah: kuantitas air, kelancaran air yang didistribusikan dan juga biaya tarif air yang terjangkau oleh masyarakat.

BAB IV KESIMPULAN

(9)
(10)

Lampiran 1

Kuisoner Penelitian

Berikut kami lampirkan kuisioner kepada bapak/ibu sebagai bahan analisa kepuasan masyarakat terhadap pelayanan PDAM Kota Surabaya. Mohon dipilih salah satu diantara empat pilihan pada tingkat kepentingan dan satu diantara empat pilihan pada tingkat kinerja.

Data Responden :

1. Bagaimana pendapat saudara mengenai kejernihan air yang didistribusikan PDAM Kota Surabaya?

o Tidak Penting

o Kurang Penting 2. Bagaimana pendapat saudara mengenai

rasa air yang didistribusikan PDAM Kota Surabaya?

o Tidak Penting

o Kurang Penting 3. Bagaimana pendapat saudara mengenai

bau air yang didistribusikan PDAM Kota Surabaya?

o Tidak Penting

o Kurang Penting

4. Bagaimana pendapat saudara mengenai kuantitas air yang didistribusikan oleh PDAM Kota Surabaya?

o Tidak Penting

o Kurang Penting 5. Bagaimana pendapat saudara mengenai

ketersediaan air pada jam aktifitas kehidupan warga?

o Tidak Penting

o Kurang Penting 6. Bagaimana pendapat saudara mengenai

kelancaran air yang didistribusikan oleh PDAM Kota Surabaya?

o Tidak Penting

(11)

Pemerataan Sumber Air bersih

7. Bagaimana pendapat saudara mengenai jangkauan aksesbilitas air kepada masyarakat?

o Tidak Penting

o Kurang Penting

o Penting

o Sangat Penting

o Tidak Baik

o Kurang Baik

o Baik

o Sangat Baik 8. Bagaimana pendapat saudara mengenai

biaya tarif yang ditentukan oleh PDAM Kota Surabaya?

o Tidak Penting

o Kurang Penting

o Penting

o Sangat Penting

o Tidak Baik

o Kurang Baik

o Baik

o Sangat Baik

Gambar

Tabel 2.1. Sintesa Indikator Evaluasi dan Variabel

Referensi

Dokumen terkait

Pekerjaan pada divisi LCDM I secara keseluruhan berkaitan dengan dokumen. Dokumen tentunya memiliki keterkaitan yang erat dengan kearsipan, serta bidang peralatan

Pendidikan Nasional bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusi yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Mahan Esa ,berakhlak mulia, sehat

Gajah Sumatera membutuhkan jumlah konsumsi makanan yang banyak untuk mencukupi kebutuhan energi sesuai dengan ukuran tubuhnya yang besar (Seidensticker, 1984). Ketika kebutuhan

satelit.Pada awalnya siaran melalui antena parabola masih menggunakan sistem analog yang kemudian berubah menjadi format digital setelah menggunakan sistem MPEG2 (Motion Pictures

Kepuasan atau ketidakpuasan yang dirasakan oleh pemirsa setelah menonton acara di Indosiar, akan membentuk persepsi pemirsa atas image positif maupun negatif dari program

Keragaan diseminasi yang baru dan lanjutan relatif sama yaitu termasuk dalam kategori nilai cukup dengan kisaran nilai rata-rata 285,2 ± 292,9, (c) Untuk meningkatkan

Dalam rangka menegakkan supremasi hukum dalam konteks kesatuan hukum nasional, Peraturan Pemerintah Pengganti Undang- Undang ini mengatur penyelesaian baik penyelesaian

Kawasan kota lama merupakan saksi bisu mengenai perkembangan kota semarang dan telah menjadi sebuah kota yang berkembang dari multi etnis dan dulunya merupakan pusat pemerintahan