Studi Evaluasi dan Perencanaan Sistem Penyediaan Air Bersih PDAM
Unit Pakis Menggunakan Paket Program WaterCAD
Suci Rahmawati1, Ussy Andawayanti2, Linda Prasetyorini2
1)
Mahasiswa Program Sarjana Teknik Jurusan Pengairan Universitas Brawijaya 2)
Dosen Jurusan Teknik Pengairan Fakultas Teknik Universitas Brawijaya
Teknik Pengairan Universitas Brawijaya-Malang, Jawa Timur, Indonesia Jln. MT.Haryono 167 Malang 65145 Indonesia
e-mails: dwirahmasuci@gmail.com
ABSTRAK
PDAM Unit Pakis Kabupaten Malang saat ini masih menjumpai beberapa hambatan dalam memenuhi kebutuhan air bersih pada konsumen. Salah satunya adalah kehilangan air cukup besar yaitu 32% dari jumlah produksi. Kajian evaluasi ini bertujuan untuk mengetahui kondisi existing dan kondisi pengembangan sampai dengan tahun 2029 dengan kondisi hidrolis yang ada. Simulasi jaringan pipa dilakukan dengan bantuan program WaterCAD V8i. Besarnya kebutuhan air disesuaikan dengan permintaan daerah yang dilayani. Perencanaan yang akan dilakukan adalah meningkatkan pelayanan dengan meminimalkan kehilangan air, mengoptimalkan debit dari Sumber Jengglong, pemasangan pipa baru untuk penambahan jaringan daerah pelayanan, serta direncanakan perubahan diameter pipa pada pipa yang memiliki headloss yang cukup besar.
Berdasarkan hasil analisis, metode yang digunakan untuk proyeksi jumlah penduduk adalah Metode Aritmatik, dengan metode tersebut didapatkan bahwa pelayanan sistem jaringan pipa distribusi air bersih yang dikaji hingga tahun 2029 mengalami perkembangan signifikan sebesar 69,62%. Dari hasil simulasi dengan bantuan program WaterCAD v8i, menunjukkan bahwa komponen-komponen sistem distribusi pada kondisi existing maupun pada kondisi pengembangan telah memenuhi persyaratan teknis perencanaan sistem jaringan distribusi pada umumnya yaitu kecepatan 0,1-2,5 m/dt, headloss gradient 0-15 m/km dan tekanan 0,5-16 bars.
Kata kunci: air bersih, jaringan pipa, jaringan perpipaan, simulasi program ABSTRACT
PDAM Unit Pakis of Malang this time is face some problem to fulfill the need of clean water from the consumer. One of them is the amount of water losses is about 32% from the production. The purpose of this assessment is to determine the condition of existing and increase the availability of water in Jengglong source with the existing hydraulic condition until the year of 2029. To apply the simulation of the pipeline by using WaterCAD V8i program. The amount of clean water need is adjusted to the demand of the served area.
The plan of develop stage is increase the service by minimizing lose water optimize discharge from Jengglong source, the installation of new pipe to expand the regional network services, and devise to change the diameter of the pipe which have large headloss. Based on the results of the analysis methods used to population projection is a method of Aritmatik, with the methods were obtained system that service pipe network clean water distribution examined until 2029 year undergo development significantly by 69,62%. From the result with Watercad V8i program, show the result of distribution components system on the existing and the development conditions fulfill the requirement based from The Technical Planning of distribution systems generally that is speed 0,1-2,5 m/s, headloss gradient 0-15 m/km and pressure 0,5-16 bars.
1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
Penggunaan air bersih sangat penting untuk konsumsi rumah tangga, kebutuhan
industri dan tempat umum. Karena
pentingnya kebutuhan akan air bersih, maka penyediaan air bersih menjadi perhatian khusus. Hal ini menjadikan kualitas layanan perusahaan penyedia dan pengelola air bersih sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Sampai saat ini penyediaan air bersih untuk masyarakat di Indonesia masih dihadapkan pada beberapa permasalahan yang cukup kompleks dan sampai saat ini masih belum dapat diatasi sepenuhnya. Salah satu masalah yang dihadapi sampai saat ini yakni masih tingginya kehilangan air.
Studi evaluasi pada kondisi existing bertujuan untuk mengevaluasi kondisi jaringan distribusi serta mengoptimalkan debit untuk rencana pengembangan jaringan distribusi yang ada pada Sumber Jengglong. Debit existing pada Sumber Jengglong 300 lt/dt dan PDAM Unit Pakis sendiri saat ini mendapat debit sebesar 90 lt/dt.
1.2. Identifikasi Masalah
Kondisi existing dengan debit
terpasang di Tandon Ireng sebesar 90 lt/dt belum memenuhi kriteria perencanaan yang
bertumpu pada kebutuhan pelanggan,
karena masih ada beberapa permasalahan antara lain :
1. Ada beberapa pelanggan yang masih belum mendapatkan jumlah air yang
cukup sehingga masih perlu
mengoperasikan pompa sumur milik pribadi.
2. Cakupan pelayanan masih 90%, hal ini disebabkan karena masih ada daerah pelayanan yang sulit dijangkau.
3. Kehilangan air masih lebih dari 30% dari total produksi yaitu 32%, padahal harapan PDAM untuk kehilangan air
maksimal harus 20% dari total
produksi.
Oleh karena itu, dengan semakin bertambahnya penduduk Kecamatan Pakis, maka PDAM Unit Pakis melakukan upaya
perencanaan pengembangan maupun
perbaikan jaringan distribusi air bersih
supaya memenuhi kebutuhan penduduk secara optimal dan merata. Pengembangan jaringan dilakukan pada Desa Saptorenggo.
.
1.3. Tujuan
Tujuan dari diadakannya studi ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui proyeksi kebutuhan air bersih di daerah yang dikaji hingga tahun 2029.
2. Mengetahui kondisi sistem jaringan
distribusi air bersih dengan
menggunakan WaterCAD V8i pada kondisi existing.
3. Mengetahui kondisi sistem jaringan
distribusi air bersih dengan
menggunakan WaterCAD V8i tahap pengembangan.
2. KAJIAN PUSTAKA
2.1. Proyeksi Pertumbuhan Jumlah
Penduduk
Agar dapat menentukan kebutuhan air bersih pada masa mendatang perlu terlebih dahulu diperhatikan keadaan yang ada pada saat ini dan proyeksi jumlah penduduk di masa mendatang Metode yang digunakan untuk memproyeksikan jumlah penduduk di masa mendatang yaitu:
1. Metode Eksponensial 2. Metode Geometrik 3. Metode Aritmatik
2.2. Analisa Hidrolika Pada Sistem
Jaringan Pipa Air Bersih a. Hukum Bernoulli
Aliran dalam pipa memiliki tiga macam energi yang bekerja didalamnya, yaitu :
1. Energi ketinggian 2. Energi tekanan 3. Energi kecepatan
Hal tersebut dikenal dengan prinsip Bernoulli bahwa tinggi energi total pada sebuah penampang pipa adalah jumlah energi kecepatan, energi tekanan dan energi ketinggian yang dapat ditulis sebagai berikut :
ETot = Energi ketinggian + Energi
ETot = h + 2g V2 + w γ p
Menurut teori kekekalan energi dari hukum Bernoulli yakni apabila tidak ada energi yang lolos atau diterima antara dua titik dalam satu sistem tertutup, maka energi totalnya tetap konstan. Hal tersebut dapat dijelaskan pada gambar di bawah ini:
Gambar 2.1. Garis Tenaga dan Tekanan Sumber: Priyantoro (1991:7)
Adapun Persamaan Bernoulli dalam gambar diatas dapat ditulis sebagai berikut (Priyantoro, 1991:8): dengan: w 1 γ p , w 2 γ p
= Tinggi tekan di titik 1 dan 2 (m)
2g V12
,
2g V22
=Tinggi energi dititik 1 dan 2 (m p1, p2 = Tekanan di titik 1 dan 2 (kg/m2)
w = Berat jenis air (kg/m3)
V1,V2=Kecepatan aliran di titik 1 dan 2
(m/dt); g = Percepatan gravitasi (m/det2);
h1, h2 = Tinggi elevasi di titik 1 dan 2
dari garis yang ditinjau (m); Hf =
Kehilangan tinggi tekan dalam pipa (m) b. Hukum Kontinuitas
Hukum kontinuitas yang dituliskan : Q1 = Q2
A1.V1 = A2.V2 dengan:
Q1 = debit pada potongan 1(m3/det)
Q2 = debit pada potongan 2 (m3/det)
A1 = luas penampang pada potongan 1 (m2)
A2 = luas penampang pada potongan 2 (m2)
V1 = kecepatan pada potongan 1 (m/det)
V2 = kecepatan pada potongan 2 (m/det)
Pada aliran percabangan pipa juga berlaku hukum kontinuitas dimana debit yang masuk pada suatu pipa sama dengan debit yang keluar pipa. Hal tersebut diilustrasikan sebagai berikut:
Q1 = Q2 + Q3
A1.V1 = (A2.V2) + (A3.V3) dengan:
Q1, Q2, Q3 = Debit yang mengalir pada
penampang 1, 2 dan 3 (m3/det)
V1, V2, V3 = Kecepatan pada penampang
1,2 dan 3 (m/det)
c. Kehilangan Tekanan ( Head Loss) Secara umum didalam suatu instalasi
jaringan pipa dikenal dua macam
kehilangan energi :
- Kehilangan Tinggi Tekan Mayor
Ada beberapa teori dan formula untuk menghitung besarnya kehilangan tinggi tekan mayor ini yaitu dari Hazen-Williams,
Darcy-Weisbach, Manning, Chezy,
Colebrook-White dan Swamme-Jain. Dalam kajian ini digunakan persamaan Hazen-Williams yaitu: 54 , 0 63 , 0 354 . 0 C A R S Q hw 54 , 0 63 , 0 354 . 0 C R S V hw dengan:
V = Kecepatan aliran pada pipa (m/det)
Chw = Koefisien kekasaran
A = Luas penampang aliran (m2)
Q = Debit aliran pada pipa (m3/det)
S = Kemiringan hidraulis
= hf / L
R = Jari-jari hidrolis (m)
Untuk Q = V/A, didapat Kehilangan Tinggi Tekan Mayor menurut Hazen-Williams sebesar (Webber 1971:121)
85 , 1 .Q k hf k 1,85 4,87 . 7 , 10 D C L hw dengan: f
h = Kehilangan tinggi tekan mayor (m)
D = Diameter pipa (m)
k = Koefisien karakteristik pipa
L = Panjang pipa (m) HGL EGL V1 2 2 g a P1 V2 2 2 g P2 a b b V1 V2 h1 h2 hL L 2 2 2 2 2 1 1 1 h 2g v γ P h 2g v γ p h
Q = Debit aliran pada pipa (m3/det) - Kehilangan Tinggi Tekan Minor
Ada berbagai macam kehilangan tinggi tekan minor sebagai berikut:
1. Kehilangan Tinggi Minor karena
Pelebaran Pipa
2. Kehilangan Tinggi Minor karena
Penyempitan Mendadak pada Pipa 3. Kehilangan Tinggi Minor karena Mulut
Pipa
4. Kehilangan Tinggi Minor karena
Belokan pada Pipa
5. Kehilangan Tinggi Minor karena
Sambungan dan Katup pada Pipa
Pada pipa-pipa yang panjang,
kehilangan minor ini sering diabaikan tanpa kesalahan yang berarti (L/D >>1000), tetapi dapat menjadi cukup penting pada pipa
yang pendek (Priyantoro,1991:37).
Kehilangan minor pada umumnya akan lebih besar bila terjadi perlambatan kecepatan aliran didalam pipa dibandingkan
peningkatan kecepatan akibat adanya
pusaran arus yang ditimbulkan oleh pemisahan aliran dari bidang batas pipa (Linsley, 1989:273).
2.3. Kriteria Jaringan Pipa Air Bersih Dalam perencanaan jaringan pipa harus memenuhi kriteria-kriteria agar pada saat pengoperasian dapat berjalan sesuai dengan standar yang ada. Adapun kriteria jaringan pipa ditampilkan pada tabel di bawah ini: Tabel 2.1. Kriteria jaringan pipa
Sumber: SNI 06-4829-2005
3. METODOLOGI PENELITIAN
Untuk mencapai tujuan yang
diharapkan maka diperlukan suatu langkah
pengerjaan secara sistematis. Adapun
langkah-langkah pengerjaan studi sebagai berikut:
a. Melakukan pengumpulan data-data
sekunder yang berupa data teknis dan data pendukung lainnya yang digunakan dalam analisa sistem jaringan distribusi air bersih.
b. Mengolah data penduduk dan jumlah layanan.
c. Menghitung kebutuhan air bersih. d. Batas kondisi hidrolis yang akan diuji
adalah headloss, tekanan, dan kecepatan aliran.
e. Melakukan simulasi sistem jaringan
distribusi air bersih dengan
menggunakan program WaterCAD V8i. Untuk simulasi sistem jaringandistribusi
air bersih pada WaterCAD V8i
diperlukan tahapan-tahapan sebagai
berikut:
a. Membuka dan memberi nama file baru sistem jaringan distribusi air bersih dalam format WaterCAD (xxx.wtg). b. Mengisi tahap pembuatan file baru
dengan cara:
- Memilih Satuan yang digunakan dalam sistem operasi program.
- Memilih rumus kehilangan tinggi
tekan. Program WaterCAD V8i
menyediakan beberapa pilihan rumus kehilangan tinggi tekan diantaranya: Darcy-Weisbach, Hazen-Williams dan Manning.
- Penggambaran pipa dapat secara
Schematic (skema) dan Schalatic
(sebenarnya sesuai dengan skala). c. Menggambar sistem jaringan distribusi
air bersih dengan memodelkan
komponen seperti reservoir, titik
simpul, pipa dan katup.
d. Melakukan simulasi sistem jaringan distribusi air bersih serta menganalisa hasil yang diperoleh dan apabila hasil yang didapat tidak sesuai maka dapat dilakukan perbaikan pada komponen sistem jaringan
Perubahan
1. Kecepatan 0,1-2,5 m/detik - Kecepatan kurang dari 0,1 m/detik
a. Diameter pipa diperkecil b. Ditambahkan pompa
c. Elevasi hulu pipa hendaknya lebih tinggi (disesuaikan di lapangan)
- Kecepatan lebih dari 2,5 m/detik a. Diameter pipa diperbesar b. Elevasi pipa bagian hulu terlalu besar
dibandingkian dengan hilir 2. Headloss Gradient 0 – 15 m/km
- Headloss Gradient lebih dari 15 m/km a. Diameter pipa diperbesar b. Elevasi pipa bagian hulu terlalu besar
dibandingkan dengan hilir pipa 3. Tekanan 16 Bar (163,2 mH2O)
- Tekanan kurang dari 0 Bar a. Diameter pipa diperbesar b. Ditambahkan pompa
c. Pemasangan pipa yang kedua di bagian atas, sebagian atau keseluruhan dari panjang pipa - Tekanan lebih dari 16 Bar (163,2 mH2O)
a. Diameter pipa diperkecil
b. Ditambahkna bangunan bak pelepas tekan c. Pemasangan Pressure Reducer Valve (PRV)
distriusi air bersih sehingga didapatkan hasil yang sesuai.
Parameter yang diperlukan pada simulasi kondisi tidak permanen pada program WaterCAD V8i adalah:
a. Start Time, waktu yang digunakan untuk memulai melakukan simulasi.
b. Duration, sistem akan disimulasikan selama 24 jam.
c. Hydraulic Time Step, tahapan waktu untuk simulasi adalah 24 jam dengan interval 1 jam.
Komponen-komponen jaringan distribusi air bersih mempunyai beberapa kata kunci dalam pemrogramannya, yaitu:
a. Presure Pipe, data pipa, nomer titik, titik
simpul awal dan akhir, panjang,
diameter, koefisien kekasaran serta bahan pipa.
b. Pressure Junction, titik simpul, nomer titik, elevasidebit kebutuhan.
c. Tank, data tandon, nomer identitas, elevasi dasar, dimensi tandon, elevasi HWL dan LWL.
d. Reservoir, data sumber, elevasi,
diasumsikan konstan.
e. Pump, data pompa, elevasi, tinggi tekan, kapasitas pompa, nomer titik simpul awal dan akhir.
f. Valve, data katup, diameter, jenis, koefisien kekasaran, nomer titik simpul awal dan akhir.
g. Compute, melakukan proses simulasi. h. Report, hasil dari simulasi, titik simpul,
pipa.
4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Proyeksi Jumlah Penduduk
Perhitungan proyeksi penduduk dapat dilakukan dengan 3 metode, yaitu metode geometrik, metode aritmatik, dan metode eksponensial. Setelah diketahui hasil dari
perhitungan masing-masing metode,
ditentukan nilai standart deviasi terkecil
dari masing-masing metode, untuk
menentukan metode mana yang akan di
pakai untuk menghitung proyeksi
kebutuhan air. Sehingga pada studi ini metode yang digunakan adalah metode aritmatik. Pada studi ini perhitungan
proyeksi penduduk dilakukan sampai
dengan 15 tahun kedepan mulai dari tahun 2014 sampai dengan tahun 2029.
Tabel 4.1. Proyeksi Pertumbuhan Penduduk Metode Aritmatik
4.2. Proyeksi Kebutuhan Air Bersih Perhitungan Proyeksi kebutuhan air bersih pada PDAM Unit Pakis Kecamatan Pakis Kabupaten Malang:
a. Kebutuhan Domestik dan Non
Domestik
Macam kebutuhan air bersih terdiri dari 2 macam yaitu, kebutuhan domestik dan kebutuhan non domestik. Berdasarkan asumsi PDAM Unit Pakis kebutuhan air
bersih sebesar 90 liter/orang/hari.
Berdasarkan Permen PU Tentang
Penyelenggaraan Pengembangan SPAM tingkat pelayanan air untuk kebutuhan non domestik sebesar 15% dari kebutuhan domestik.
b. Fluktuasi Kebutuhan Air
Besarnya pemakaian air pada daerah studi berbeda pada setiap jamnya, hal ini dikarenakan terjadinya fluktuasi pada setiap jam dipengaruhi oleh pemakaian/faktor beban konsumen.
c. Kehilangan Air
Kehilangan air memiliki 2 jenis, yaitu: Kehilangan Non Fisik (Komersial) dan Kehilangan Fisik/Teknis. Angka kehilangan air yang dianggap wajar atau dalam batas toleransi adalah 20%.
Berdasarkan hasil perhitungan
kebutuhan air bersih yang telah dilakukan, dengan debit yang tersedia sebesar 90
Sukoanyar Sumber Pasir Pakis Kembar Pakis Jajar Bunut Wetan Ampeldento Sumber KradenanSaptorenggo 2010 6114 5706 7607 9680 8622 5251 5201 11874 2011 6114 5706 7607 9680 8622 5251 6105 11874 2012 6126 5750 7620 9685 8948 5338 6120 12112 2013 6126 5750 7620 9685 8948 5338 6120 12112 2014 6130 5765 7624 9687 9057 5367 6423 12191 2015 6134 5779 7629 9688 9165 5396 6729 12271 2016 6138 5794 7633 9690 9274 5425 7035 12350 2017 6142 5809 7637 9692 9383 5454 7340 12429 2018 6146 5823 7642 9693 9491 5483 7646 12509 2019 6150 5838 7646 9695 9600 5512 7951 12588 2020 6154 5853 7650 9697 9709 5541 8257 12667 2021 6158 5867 7655 9698 9817 5570 8563 12747 2022 6162 5882 7659 9700 9926 5599 8868 12826 2023 6166 5897 7663 9702 10035 5628 9174 12905 2024 6170 5911 7668 9703 10143 5657 9479 12985 2025 6174 5926 7672 9705 10252 5686 9785 13064 2026 6178 5941 7676 9707 10361 5715 10090 13143 2027 6182 5955 7681 9708 10469 5744 10396 13223 2028 6186 5970 7685 9710 10578 5773 10702 13302 2029 6190 5985 7689 9712 10687 5802 11007 13381 Standart Deviasi 23,735 87,030 25,713 9,890 644,81 172,08 1746,96 470,75
Sumber: Hasil Perhitungan
Tahun
Desa
liter/detik pada kondisi existing, debit terpasang ditandon mampu memenuhi
kebutuhan air bersih rata-rata bagi
penduduk dengan pelayanan 90% terlayani, namun pelayanan pada jam puncak hanya mampu melayani 72,64% dari total jumlah penduduk 90% terlayani.
4.3. Evaluasi Hasil Simulasi Program
WaterCAD V8i untuk Kondisi
Existing (Tahun 2014)
Dari hasil simulasi dengan bantuan program WaterCAD V8i didapat headloss yang cukup bervariasi dan kecepatan yang cukup tinggi pada setiap pipa dalam sistem jaringan distribusi. Hal ini terjadi karena debit yang mengalir pada pipa mengalami perubahan baik dari diameter pipa maupun topografi daerah studi yang relatif naik turun dan curam.
4.3.1. Evaluasi Tekanan pada Titik Simpul Kondisi Existing
Dari hasil simulasi tekanan pada titik simpul secara keseluruhan telah memenuhi kriteria perencanaan yaitu tekanan minimal 0,5 bars dan tidak lebih dari 16 bars. Tekanan rendah dimulai saat kebutuhan akan air meningkat yaitu pada pukul 00.00-07.00. Tekanan meningkat saat kebutuhan air mulai menurun yaitu pada pukul 08.00-13.00. Kemudian tekanan menurun pada pukul 14.00-17.00. Berikut ini contoh hasil
simulasi pada titik simpul jaringan
distribusi air bersih kondisi existing pada titik simpul J-89:
Gambar 4.1. Grafik Fluktuasi Tekanan J-89 Sumber: Hasil Perhitungan WaterCAD V8i
Dari hasil simulasi program WaterCAD V8i dapat diketahui:
Contoh titik simpul J-89 diperoleh
tekanan maksimum terjadi pada saat kebutuhan air minimal yaitu pukul 00.00 yaitu sebesar 7,64 bars. Sedangkan tekanan minimum terjadi pada saat jam puncak yaitu pukul 07.00 sebesar 5,45 bars.
Berikut ini contoh hasil simulasi pipa kondisi existing pada P-10:
Kemiringan garis gradien hidrolis
mengalami peningkatan pada pukul 00.00-07.00 yaitu dari 0,222 m/km menjadi 5,243 m/km. Penurunan terjadi
pukul 07.00-13.00 dari headloss
gradient 5,243 m/km menjadi 3,80 m/km. Headloss gradient terbesar terjadi pada pukul 07.00 sebesar 3,058 m/km,
hal ini terjadi seiring dengan
menurunnya tekanan pada titik simpul tersebut yang disebabkan karena jumlah permintaan air bersih yang meningkat dibandingkan pada jam-jam sebelumnya.
Gambar 4.2. Grafik Fluktuasi Headloss
Gradient P-10
Sumber: Hasil Perhitungan WaterCAD V8i
Kecepatan yang terjadi pada P-10
berkisar antara 0,27-1,48 m/dt.
Kecepatan tertinggi terjadi pada saat pukul 07.00 sebesar 1,48 dan kecepatan terendah terjadi pada pukul 00.00 sebesar 0,27 m/detik dimana kebutuhan akan air bersih paling rendah. Dengan luas penampang yang tetap dan debit
yang berubah tiap jamnya maka
kecepatan aliran yang terjadi juga akan berubah.
Gambar 4.3. Grafik Fluktuasi Kecepatan Sumber: Hasil Perhitungan WaterCAD V8i
Gambar 4.4. Grafik Fluktuasi Muka Air Dalam Tandon Kondisi Existing
Sumber: Hasil Perhitungan
Gambar 4.5. Grafik Inflow Dan Outflow Kondisi Existing
Sumber: Hasil Perhitungan
4.4. Evaluasi Kondisi Tahap
Pengembangan Sistem Jaringan Distribusi Air Bersih
Pada tahap pengembangan terjadi penambahan jumlah pelanggan, sehingga
pengembangan daerah yang dikaji
direncanakan berdasarkan kondisi daerah
existing yang ada, dengan tahap
pengembangan lima tahun yaitu tahap I pada tahun 2019, tahap II pada tahun 2024,
dan tahap III pada tahun 2029. Kondisi existing (Tahun 2014), daerah studi mampu memenuhi 90% dari total jumlah penduduk,
pada tahap pengembangan ini akan
direncanakan 100% penduduk terlayani dan
pengembangan jaringan pada Desa
Saptorenggo.
Dalam setiap pengembangan,
kapasitas air bersih yang tersedia saat kondisi existing dipergunakan seluruhnya hingga kebutuhan pada tahap I terpenuhi. Jika terjadi kekurangan air bersih pada tahap pengembangan, maka perlu dilakukan upaya-upaya dalam memenuhi kebutuhan air bersih, yaitu dengan penambahan, perubahan maupun penggantian elemen-elemen sistem jaringan distribusi air bersih. 4.4.1. Analisa Perencanaan Jaringan Pipa
Distribusi Tahap Pengembangan I (Tahun 2019)
Perencanaan pengembangan tahap I (Tahun 2019) debit yang akan ditambahkan adalah sebesar 40 liter/detik, penggantian pipa pada pipa yang memiliki headloss besar (pipa 129-pipa 133) dari diameter 10 inchi menjadi 12 inchi, dan pada tahap pengembangan I ini akan ditambahkan jaringan baru untuk pelayanan Desa Saptorenggo. Berikut hasil simulasi dengan bantuan program WaterCAD V8i sebelum dan sesudah penggantian pipa:
Tabel 4.2. Hasil Simulasi pada Junction Sebelum dan Sesudah Penggantian Pipa Pukul 07.00 Tahap I (Tahun 2019)
Tabel 4.3. Hasil Simulasi Pipa Sebelum dan Sesudah Penggantian Diameter Pipa Pukul 07.00 Tahap I (Tahun 2019)
Sumber: Hasil Perhitungan Program WaterCAD V8i
Tinggi Hidrolis (m) Tekanan (bars) Tinggi Hidrolis (m) Tekanan (bars)
J129 543 589,11 4,51 589,64 4,56
J130 543 588,20 4,42 589,27 4,53
J131 540 587,29 4,63 588,89 4,79
J132 540 586,38 4,54 588,52 4,75
J133 537 585,47 4,74 588,14 5,01
Titik Simpul Elevasi (m)
Sebelum Penggantian Pipa (10in) Sesudah Penggantian Pipa (12in)
Kecepatan (m/s) Headloss Gradient (m/km) Kecepatan (m/s) Headloss Gradient (m/km) P129 50 PVC 150 130,66 2,58 18,20 1,79 7,49 P130 50 PVC 150 130,66 2,58 18,20 1,79 7,49 P131 50 PVC 150 130,66 2,58 18,20 1,79 7,49 P132 50 PVC 150 130,66 2,58 18,20 1,79 7,49 P133 50 PVC 150 130,66 2,58 18,20 1,79 7,49 Sumber: Hasil Perhitungan
Panjang (m) Pipa Bahan Hazen-Williams C Flow (L/s)
Tabel 4.4. Pemasangan Pipa Baru Pada Pengembangan Tahap I (Tahun 2019)
Gambar 4.6. Grafik Fluktuasi Muka Air Dalam Tandon Tahap Pengembangan I
Sumber: Hasil Perhitungan
Gambar 4.7. Grafik Inflow Dan Outflow Tahap Pengembangan I
Sumber: Hasil Perhitungan
4.4.2. Analisa Perencanaan Jaringan Pipa Distribusi Tahap Pengembangan II Perencanaan pengembangan tahap II (Tahun 2024) debit yang akan ditambahkan adalah sebesar 5 liter/detik dan penggantian pipa yang memiliki headloss cukup besar
(pipa 135-pipa 181) dari diameter 10 inchi menjadi 12 inchi. Berikut hasil simulasi dengan bantuan program WaterCAD V8i sebelum dan sesudah penggantian pipa: Tabel 4.5. Rekapitulasi Hasil Simulasi pada Junction Sebelum dan Sesudah Penggantian Pipa Pukul 07.00 Tahap II (Tahun 2024)
Tabel 4.6. Rekapitulasi Hasil Simulasi Pipa
Sebelum dan Sesudah Penggantian
Diameter Pipa Pukul 07.00 Tahap II
Gambar 4.8. Grafik Fluktuasi Muka Air Dalam Tandon Tahap Pengembangan II
Sumber: Hasil Perhitungan
No. Pipa Panjang
(m) Diameter (in) Titik Simpul Dari Ke P252 50 8 J250 J252 P253 50 8 J252 J253 P254 50 8 J253 J254 P255 50 8 J254 J255 P256 50 8 J255 J256 P257 50 8 J256 J257 P258 50 8 J257 J258 P259 50 8 J258 J259 P260 50 8 J259 J260 P261 50 8 J260 J261 P262 50 8 J261 J262 P263 50 8 J262 J263 P264 50 8 J263 J264 P265 50 8 J264 J265 P266 50 8 J265 J266 P267 50 8 J266 J267 P268 50 8 J267 J268 P269 50 8 J268 J269 P270 50 8 J269 J270 P271 50 8 J270 J271 P272 50 8 J271 J272 P273 50 8 J272 J273 P274 50 8 J273 J274 P275 50 8 J274 J275 P276 36 8 J275 J276
Sumber: Hasil Perhitungan Program WaterCAD V8i
Tinggi Hidrolis (m) Tekanan (bars) Tinggi Hidrolis (m) Tekanan (bars)
J156 519 569,30 4,92 579,92 5,96 J157 518 568,47 4,94 579,59 6,03 J158 517 567,65 4,96 579,25 6,09 J159 516 566,83 4,97 578,91 6,16 J160 515 566,01 4,99 578,57 6,22 J161 515 565,19 4,91 578,23 6,19 J162 514 564,37 4,93 577,90 6,25 J163 514 563,55 4,85 577,56 6,22 J164 513 562,73 4,87 577,22 6,29 J165 512 561,91 4,88 576,88 6,35 J166 511 561,09 4,90 576,55 6,41 J167 511 560,27 4,82 576,21 6,38 J168 511 559,45 4,74 575,87 6,35 J169 510 558,62 4,76 575,53 6,41 J170 509 557,80 4,78 575,20 6,48 J171 509 556,98 4,70 574,86 6,45 J172 508 556,16 4,71 574,52 6,51 J173 508 555,34 4,63 574,18 6,48 J174 508 554,52 4,55 573,84 6,44 J175 507 553,70 4,57 573,51 6,51 J176 506 552,88 4,59 573,17 6,57 J177 505 552,06 4,61 572,83 6,64 J178 505 551,24 4,53 572,49 6,61 J179 503 550,42 4,64 572,16 6,77 J180 502 549,59 4,66 571,82 6,83 J181 501 548,77 4,68 571,48 6,90
Sumber: Hasil Perhitungan Titik Simpul Elevasi (m)
Sebelum Penggantian Pipa (10in) Sesudah Penggantian Pipa (12in)
Kecepatan (m/s) Headloss Gradient (m/km) Kecepatan (m/s) Headloss Gradient (m/km) P156 50 PVC 150 123,58 2,44 16,42 1,69 6,76 P157 50 PVC 150 123,58 2,44 16,42 1,69 6,76 P158 50 PVC 150 123,58 2,44 16,42 1,69 6,76 P159 50 PVC 150 123,58 2,44 16,42 1,69 6,76 P160 50 PVC 150 123,58 2,44 16,42 1,69 6,76 P161 50 PVC 150 123,58 2,44 16,42 1,69 6,76 P162 50 PVC 150 123,58 2,44 16,42 1,69 6,76 P163 50 PVC 150 123,58 2,44 16,42 1,69 6,76 P164 50 PVC 150 123,58 2,44 16,42 1,69 6,76 P165 50 PVC 150 123,58 2,44 16,42 1,69 6,76 P166 50 PVC 150 123,58 2,44 16,42 1,69 6,76 P167 50 PVC 150 123,58 2,44 16,42 1,69 6,76 P168 50 PVC 150 123,58 2,44 16,42 1,69 6,76 P169 50 PVC 150 123,58 2,44 16,42 1,69 6,76 P170 50 PVC 150 123,58 2,44 16,42 1,69 6,76 P171 50 PVC 150 123,58 2,44 16,42 1,69 6,76 P172 50 PVC 150 123,58 2,44 16,42 1,69 6,75 P173 50 PVC 150 123,58 2,44 16,42 1,69 6,76 P174 50 PVC 150 123,58 2,44 16,42 1,69 6,76 P175 50 PVC 150 123,58 2,44 16,42 1,69 6,76 P176 50 PVC 150 123,58 2,44 16,42 1,69 6,76 P177 50 PVC 150 123,58 2,44 16,42 1,69 6,76 P178 50 PVC 150 123,58 2,44 16,42 1,69 6,76 P179 50 PVC 150 123,58 2,44 16,42 1,69 6,76 P180 50 PVC 150 123,58 2,44 16,42 1,69 6,76 P181 50 PVC 150 123,58 2,44 16,42 1,69 6,76 Sumber: Hasil Perhitungan
Sebelum Penggantian Pipa (10 in) Sesudah Penggantian Pipa (12 in) PipaPanjang (m) Bahan
Hazen-Williams
C Flow (L/s)
Gambar 4.9. Grafik Inflow Dan Outflow Tahap Pengembangan II
Sumber: Hasil Perhitungan
4.4.3. Analisa Perencanaan Jaringan Pipa Distribusi Tahap Pengembangan III (Tahun 2029)
Untuk perencanaan pengembangan
pada tahap III adalah hanya penambahan debit pada tandon sebesar 5 liter/detik, saat ini debit terpasang ditandon sebesar 140 liter/detik untuk memenuhi konsumsi air bersih sesuai dengan target konsumsi rata-rata, karena hasil evaluasi dari perencanaan tahap I maupun tahap II sudah memenuhi kriteria untuk tahap pengembangan III, yaitu jaringan pipa untuk pipa distribusi tekanan minimal yang diijinkan adalah sebesar 0,5 bars dan Headloss tidak lebih dari 15 m/km.
Gambar 4.10. Grafik Fluktuasi Muka Air Dalam Tandon Tahap Pengembangan III
Sumber: Hasil Perhitungan
Gambar 4.11. Grafik Inflow Dan Outflow Tahap Pengembangan III
Sumber: Hasil Perhitungan
Tabel 4.7. Contoh Hasil Simulasi Junction J-275 Tahap III (Tahun 2029)
Tabel 4.8. Contoh Hasil Simulasi Pada Pipa P-10 Selama 1 Hari Tahap III (Tahun 2029)
5. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan
Berdasarkan rumusan masalah dan hasil analisa yang telah dilakukan, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. a. Metode yang digunakan untuk
prediksi jumlah penduduk dan jumlah kebutuhan air bersih dengan jangka waktu 5 tahun adalah Metode Aritmatik.
Waktu (jam) Tinggi Hidrolis (m) Tekanan (bars)
0,00 595,49 12,28 1,00 594,55 12,19 2,00 593,26 12,06 3,00 590,21 11,76 4,00 578,99 10,67 5,00 561,69 8,97 6,00 551,14 7,94 7,00 546,32 7,47 8,00 549,66 7,80 9,00 554,89 8,31 10,00 559,03 8,71 11,00 563,75 9,18 12,00 566,98 9,49 13,00 567,71 9,56 14,00 566,74 9,47 15,00 565,51 9,35 16,00 562,21 9,02 17,00 557,95 8,61 18,00 559,57 8,77 19,00 569,60 9,75 20,00 582,49 11,01 21,00 590,46 11,79 22,00 593,26 12,06 23,00 595,04 12,24 24,00 595,49 12,28
Sumber: Hasil Perhitungan Program WaterCAD V8i
Waktu (Jam) Debit (L/s) Headloss Gradient (m/km) Kecepatan (m/s) 0 28,07 0,43 0,38 1 34,09 0,62 0,47 2 41,11 0,88 0,56 3 54,64 1,49 0,75 4 89,73 3,73 1,23 5 127,83 7,19 1,75 6 146,88 9,30 2,01 7 154,90 10,26 2,12 8 149,39 9,60 2,05 9 140,36 8,55 1,92 10 132,84 7,72 1,82 11 123,82 6,78 1,70 12 117,30 6,13 1,61 13 115,80 5,99 1,59 14 117,81 6,18 1,61 15 120,31 6,43 1,65 16 126,83 7,09 1,74 17 134,85 7,94 1,85 18 131,84 7,61 1,81 19 111,79 5,61 1,53 20 80,21 3,03 1,10 21 53,64 1,44 0,74 22 41,11 0,88 0,56 23 31,08 0,52 0,43 24 28,07 0,43 0,38
b. Proyeksi jumlah penduduk terlayani didaerah pelayanan sistem jaringan pipa distribusi air bersih yang dikaji
hingga tahun 2029 mengalami
perkembangan yang signifikan yaitu sebesar 69,62 %.
2. a. Hasil evaluasi kebutuhan air bersih pada kondisi existing (tahun 2014) dengan debit sebesar 90 liter/detik PDAM Unit Pakis hanya mampu melayani 90% dari jumlah penduduk,
dan pada jam puncak mampu
melayani 72,64% dari jumlah
penduduk yang terlayani.
b. Hasil evaluasi sistem jaringan pipa pada kondisi existing (tahun 2014) dengan bantuan program Watercad V8i didapatkan bahwa sistem jaringan distribusi pada daerah studi masih layak dan berfungsi dengan baik
sehingga mampu memenuhi
kebutuhan pelanggan. Hal ini
ditunjukkan dengan nilai tekanan yang menunjukkan angka minimal untuk standar nilai tekanan minimum yaitu sebesar 0,5 bars yang berarti aliran air mengalir 24 jam/hari dengan tekanan yang cukup.
3. a. Untuk tahap pengembangan jaringan distribusi air bersih PDAM Unit Pakis direncanakan berdasarkan kondisi daerah existing yang ada, dengan tahap pengembangan lima tahun yaitu tahap I pada tahun 2019, tahap II pada tahun 2024, dan tahap III pada tahun 2029, direncanakan daerah terlayani mampu melayani 100% dari jumlah konsumen, dengan meminimalisir
jumlah kehilangan air yaitu
kehilangan air maksimal
direncanakan sebesar 20% sesuai dengan target PDAM, penambahan debit pada konsumsi rata-rata sesuai dengan target konsumsi rata-rata,
pengembangan jaringan dan
penggantian diameter pipa dengan diameter yang lebih besar. Berikut adalah tahap pengembangan yang dilakukan:
Pada tahap pengembangan tahap I
(tahun 2019) dilakukan
penambahan debit sebesar 40
liter/detik dari debit existing
sebesar 90 liter/detik menjadi sebesar 130 liter/detik, dengan
debit sebesar 130 liter/detik
mampu melayanai 89,21% jumlah penduduk pada waktu jam puncak, dan penggantian pipa dari diameter 10 inchi menjadi diameter 12 inchi (pipa 129 – pipa 133).
Pada tahap pengembangan tahap II
(tahun 2024) dilakukan
penambahan debit sebesar 5
liter/detik, dengan debit terpasang pada tahap pengembangan II sebesar 135 liter/detik mampu
melayanai 88,90% jumlah
penduduk pada waktu jam puncak, dan penggantian pipa dari diameter 10 inchi menjadi diameter 12 inchi (pipa 135 – pipa 181).
Pada tahap pengembangan tahap III
(tahun 2029) hanya dilakukan
penambahan debit pada tandon sebesar 5 liter/detik, kini debit terpasang ditandon sebesar 140
liter/detik untuk memenuhi
konsumsi air bersih sesuai dengan target konsumsi rata-rata, karena hasil evaluasi dari perencanaan tahap I maupun tahap II sudah memenuhi kriteria untuk tahap pengembangan III
b. Hasil evaluasi sistem jaringan pipa pada kondisi pengembangan tahap I (tahun 2019), tahap II (tahun 2024) dan tahap III (tahun 2029) setelah direncanakan pengembangan jaringan
dan penggantian pipa dengan
diameter lebih besar dengan bantuan program Watercad V8i didapatkan bahwa sistem jaringan distribusi pada
daerah studi layak dan dapat
berfungsi dengan baik sehingga
mampu memenuhi kebutuhan
pelanggan. Hal ini ditunjukkan
dengan headloss yang kurang dari 15 m/km serta nilai tekanan yang
menunjukkan angka minimal untuk standar nilai tekanan minimum pada pipa distribusi yaitu sebesar 0,5 bars yang berarti aliran air telah mengalir 24 jam/hari dengan tekanan yang cukup.
5.2. Saran
Kualitas pada suatu perencanaan sistem jaringan pipa ditentukan oleh tingkat
akurasi data-data pendukung yang
diperlukan. Guna mendapatkan hasil yang lebih baik, maka PDAM Unit Pakis sebaiknya melakukan pendataan tentang penyambungan pipa, titik-titik pengambilan data, dan fluktuasi pemakaian air harian setiap jamnya oleh pelanggan secara berkala. Pendataan tersebut sangat berguna
karena PDAM Unit Pakis dapat
menggunakan data tersebut untuk
perencanaan pada masa mendatang. Dalam perencanaan suatu sistem jaringan distribusi air bersih untuk mendapatkan hasil yang
optimal akan lebih baik untuk
mempertimbangkan suatu program seperti WaterCAD.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2005. SNI 06-4829-2005, Jakarta: Badan Standarisasi Nasional
Priyantoro, Dwi. 1991. Hidraulika Saluran Tertutup. Malang: Jurusan Pengairan Fakultas Teknik Universitas Brawijaya. Linsley, Ray K, dan Yoseph B. Franzini. 1996. Teknik Sumber Daya Air. Jilid I. Jakarta: Erlangga.
Webber, N. B. 1971. Fluid Mechanics For Civil Engineering, S. I Edition. London: Chapman and Hall Ltd.