• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ruang Lingkup Perawatan dan Perbaikan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Ruang Lingkup Perawatan dan Perbaikan"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS PERAWATAN MESIN

OTOMOTIF

Perawatan Pompa Injeksi Mesin Diesel

Tipe In-line

Nama :Raisul Khalish

NIM :085524247

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK

(2)
(3)

Ruang Lingkup Perawatan dan Perbaikan

Setiap perusahaan otomotif ingin selalu mendapatkan keuntungan. Kehilangan atau penurunan jumlah produksi mengakibatkan kehilangan keuntungan atau kerugian. Dengan merawat mesin dalam kondisi pengoperasian yang baik dapat menjaga dari kemungkinan kerusakan dan menekan penurunan kerusakan seminimum mungkin. Kelompok teknik perawatan di showroom atau bengkel bertanggung jawab untuk menjaga produknya (mesin mobil), dan melayani kebutuhan pengoperasian, pengunaan dan menjaga masalah yang timbul setiap hari.

Ruang lingkup pekerjaan perawatan dan perbaikan disetiap showroom atau bengkel tidak sama tergantung dari produk yang dihasilkan, tergantung pada jenis dari perusahaan. Umumnya, aktifitasnya dapat dikelompokan dalam dua klasifikasi :

1. Fungsi pokok diperlukan pekerjaan setiap hari oleh Perawatan dan perbaikan - Merawat peralatan/perlengkapan bengkel.

- Pemeriksaan peralatan, pelumasan, pembersihan, check-up, dan overhaul. - Kesiapan alat-alat.

- Perbaikan komponen-komponen peralatan dan mesin yang digunakan. 2. Fungsi tambahan

- Menjaga persediaan. - Perlindungan bengkel. - Pembuangan sisa (oli). - Keselamatan pekerja.

- Gudang guna untuk menyimpan suku cadang.

Pelaksanaan Perawatan dan Perbaikan

a. Rasa hormat terhadap hukum yang dipakai, peraturan dan batasan-batasan ukuran.

(4)

c. Harus memperhatikan instruksi dan buku manual sebelum membongkar mesin atau peralatan/kelengkapannya, bacalah cara-cara menginstalasi, pengoperasian dan perawatannya.

Tujuan Perawatan dan Perbaikan

Tujuan utama dari perawatan dan perbaikan adalah: 1. Untuk memperpanjang usia alat.

2. Untuk menjamin ketersediaan optinum peralatan yang dipasang untuk produksi (jasa) dan mendapatkan laba investasi maksimum yang memungkinkan.

3. Untuk menjamin kesiapan operasional dari seluruh peralatan yang diperlukan dalam keadaan darurat setiap waktu, misalnya : unit cadangan, unit pemadam kebakaran, dan penyelamat.

4. Untuk menjamin keselamatan orang yang menggunakan sarana teresebut.

Faktor Penentu Keberhasilan Perawatan dan Perbaikan

Untuk mencapai keberhasilan dari suatu Perawatan dan perbaikan, maka diperlukan beberapa faktor dibawah ini :

1. Kemampuan personil untuk merawat

Maksudnya adalah bahwa semua anggota yang terlibat dalam kegiatan perawatan dan perbaikan harus benar-benar mempunyai keterampilan dan kemampuan serta pengetahuan mengenai kegiatan baik secara teoritis maupun prakteknya.

2. Ketersediaan Data Mesin

Tersedianya data mesin yang lengkap akan berpengaruh sekali terhadap keberhasilan perawatan dan perbaikan. Kita tidak mungkin melakukan suatu tindakan perawatan dan perbaikan, apabila tidak adanya data yang dilengkapi dari mesin yang dirawat dan diperbaiki. Untuk Injection Pump pelumasan didapat langsung dari oli mesin sehinga data setiap pengantian oli mesin sangat memudahkan pengontrolan.

(5)

Standar pengerjaan ini dibutuhkan sebagai pedoman bagi teknisi perawatan dan perbaikan atas tindakan yang dilakukan telah sesuai dengan yang diharapkan atau tidak, biasanya standar pengerjaan pada sebuah mesin dapat berpedoman pada buku manual dari mesin tersebut.

4. Kemampuan, Kemauan Melakukan Perawatan

Dengan adanya suatu kemauan untuk membuat rencana perawatan dan perbaikan maka akan diketahui pemakaian peralatan dengan baik, serta diketahui besarnya biaya perawatan dan juga tentang bagian-bagian yang harus diperhatikan untuk diganti karena umur dan kondisinya.

5. Kedisiplinan personil Perawatan

Setiap personil yang terlibat harus benar-benar menerapkan kedisiplinan dalam setiap kegiatan yang dilaksanakan sehingga akan mengurangi resiko dan keselamatan kerja maka resiko kecelakaan dapat dicegah.

7. Kelengkapan Fasilitas Kerja

(6)

Hubungan Berbagai Bentuk Pemeliharaan

(7)

Pemeliharaan terencana

Pemeliharaan terencana adalah pemeliharaan yang ditentukan dan harus dilakukan dengan pemikiran jauh ke depan, dengan tujuan untuk mengurangi kerusakan dan mempertahankan fungsi aset yang tersedia. Pemeliharaan ini dilakukan dengan berkala berdasarkan kondisi dan waktu yang telah ditentukan sebelumnya, misalnya pemeliharaan yang dilakukan perjam, perhari,perbulan dan pertahun. Yang perlu diperhatikan dalam pemeliharaan terencana di Injection Pump ini seperti saringan minyak harus selalu dibersihkan setiap 10.000 kilometer dan diganti setiap 40.000 kilometer atau tergantung dari pemekaian, cuaca, jarak tempuh, serta kondisi jalan yang dilaluinya.

Pemeliharaan jenis ini dibagi menjadi dua bagian yaitu : 1. Pemeliharaan pencegahan (preventive maintenance)

Pemeliharaan jenis ini dilakukan menurut waktu yang telah direncanakan dan ditujukan untuk mengurangi kemungkinan–kemungkinan adanya bagian– bagian yang tidak memenuhi syarat kondisi yang dapat diterima. Pemeliharaan pencegahan dilakukan berdasarkan “dilihat, dengar dan rasakan”, melakukan penyetelan minor serta melakukan pengantian komponen minor yang ditemukan saat melakukan pemeriksaan. Pemeliharaan pada Injection Pump

disini pemeriksaan yang bertujuan untuk pencegahan seperti adanya getaran, bunyi yang diakibatkan adanya baut–baut yang longar pada saat mesin beroperasi, tindakan ini dilakukan saat mesin dalam kondisi beroperasi dan lebih dikenal dengan istilah perawatan berjalan (running maintenance).

Untuk pelumasan pada Injection Pump dilakukan secara langsung oli dari mesin, keadaan oli harus tetap dicek kecukupannya serta diganti setiap 2500 – 3000 kilometer untuk oli pertamina, untuk oli khusus keluaran Mitsubishi (Mitsubishi oil) diganti setiap 5000 kilometer dan tergantung dengan cuaca, jarak tempuh serta kondisi jalan yang dilaluinya.

2. Pemeliharaan korektif

(8)

timbul diantara pemeriksaan termasuk penggantian seluruh komponen yang rusak, terencana yang merupakan tindakan yang direncanakan untuk jangka panjang sebagai tindakan dari hasil pemeriksaan pencegahan.

Pemeriksaan korektif berfungsi dalam menaikkan kembali daya guna fasilitas. Pemeliharaan korektif merupakan tindak lanjut dari pemeliharan pencegahan yaitu pengantian beberapa komponen baru sehubung dengan

inspeksi,seperti adanya bunyi mesin yang tidak baik (merepet) hal ini biasa diakibatkan oleh adanya saluran bahan bakar yang tersumbat, saringan yang kotor, plunger yang aus sehinga tidak bekerja dengan baik, dan nozzle yang tersumbat. Hal ini dilakukan saat mesin tidak berada dalam kondisi operasi dan dikenal dengan Shutdown maintenance.

A. Pengetesan Penyemprotan Minyak Untuk Injection Pump tipe Inline.

Gambar 3.2 Memasang Injection Pump pada test stand

1. Dengan automatik timer dilepaskan pasang dan round nut (special tool) dan pasang pada injection pump tester.

(9)

Lepaskan kontrol racks cover dan pasang position measuring device

(special tool). Kendorkan idling set bolt dan full speed set bolt. Dorong control rack ke arah governor dengan penuh dan setkan posisi ini pada “O” dari rack position measuring device (special tool).

2. Memeriksa langkah control rack.

Gambar 3.4 Melepas delivery spring

Lepaskan delivery valve spring dan stoper dari delivery valve holder. Beri oli pada injection pump dan buang angin (air bleeding). Periksa control rack dari gerakan kembalinya saat ditekan ke arah

governor dengan penuh dan dilepaskan. Rack dalam keadaan baik bila dapat kembali dengan baik dan lancar, serta stroke pengembalian sesuai dengan ketentun yang ditetapkan.

3. Mengukur prestroke.

Gambar 3.5 Memasang prestroke measuring device.

(10)

Gambar 3.6 Minyak tetap mengalir jika belum ditemukan Prestroke

Dengan memakai cylinder no.1 pada BDC alirkan fuel dengan tekanan kepada Injection Pump dengan high pressuring pump dari pump tester. Biarkan nozzle mengalir dari cover flow pipe pada nozzle.

Gambar 3.7 Minyak berhenti jika prestroke telah didapatkan.

Putar coupling pada tester perlahan-lahan sampai fuel berhenti mengalir dari cover flow pipe. Langkah plunger dari BDC hingga fuel

benar-benar berhenti mengalir, hal ini disebut dengan prestroke. Baca

prestroke pada dial indikator. Catatan: Pada saat mengukur prestroke,

yakinkan bahwa adjusting lever pada posisi full load. Bila prestroke diluar ketentuan, setel seperti berikut ini.

4. Menyetel prestroke.

Dengan tappet pada TDC, masukkan spring holder antara lower spring seat dan tappet. Putar camshaft dan akan didapat clearence antara

lower spring seat dan tappet. Tambahkan atau kurangi ketebalan shim

untuk dimasukkan pada clearence guna penyetelan prestroke. Bila shim

terlalu tebal maka stroke menjadi kecil, sebaliknya bila shim terlalu tipis

prestroke menjadi besar.

(11)

Bila injection star silinder nomor satu digunakan sebagai patokan, baca injection interval dari tiap-tiap silinder sesuai dengan urutan penginjeksian dengan memakai skala pada tester. Bila interval diluar dari ketentuam stel seperti penyetelan pada prestroke. Urutan penginjeksian : 1 - 3 - 4 – 2.

6. Mengukur tappet clearence.

Pasang prestroke measung devide (special tool), putar camshaft agar

tappet mencapai TDC Gunakan tappet clearence bar (special tool), dorong

tappet ke atas dan ukur terangkatnya sampai plunger flange bagian atas berhubungan dengan plunger barrel. Bila tappet clearence delevery

ketentuan, stel hingga batas limit yang diperbolehkan dari ijection interval.

Bila penyetean tidak dapat mendekati limit yang diperbolehkan, stel kembali prestroke pada silinder no.1 denga maximal nilai nominal.

7. Penyetelan injction rate.

Ukur injection rate pada posisi rack dan speed yang berbeda-beda. Bila injection rate diluar ketentuan stel seperti berikut :

a. Kendorkan sedikit pinon clamp screw.

b. Dengan control rock dikunci putar control sleeve dengan adjusting rod.

c. Kencangkan pinion clamp screw.

Catatan: Berhati-hatilah melakukan penyetelan. Kesalahan atau tidak tepatnya penyetelan akan mempengaruhi kemampuan engine. Amati kondisi pengukuran dengan cermat penggunaan fuel pipe dan nozzle yang berbeda akan merubah injection rate. Perbandingan tidak merata sama dengan maximal injection rate dalam tiap silinder dikurangi minimum

injction rate dalam tiap silinder.

Pemeliharaan tak terencana

(12)

1. Berdasarkan permintaan

Apabila ada permintaan untuk melakukan tindakan perawatan maka perawatan baru akan dilakukan sesuai dengan ada atau tidaknya permintaan. 2. Troubleshooting

Troubleshooting adalah perbaikan darurat yang dilakukan bila terdapat kerusakan yang terdeteksi pada peralatan. Perawatan ini harus segera dilaksanakan tanpa penundaan lagi setelah terjadinya breakdown, biasa dikatakan bahwa troublle shooting merupakan perbaikan darurat.

3. Penggantian sebagian

Penggantian sebagian dilakukan bila ada suku cadang yang rusak dan tidak memungkinkan lagi untuk dilakukan perbaikan terhadap suku cadang tersebut, atau biaya untuk melakukan perawatan terhadap suku cadang tersebut lebih besar dari pada melakukan penggantian.

4. Penghapusan

Dilakukan dengan menyingkirkan fasilitas yang rusak dari tempat kerja dengan pertimbangan yang matang, bahwa semua usaha pemeliharaan yang dilakukan tidak mampu untuk mengembalikan fasilitas sampai kondisi yang dapat diterima dan bila fasilitas telah sampai atau melewati batas usia pemakaian.

5. Unit siaga

Unit siaga adalah suku cadang peralatan yang sengaja disediakan untuk menghadapai kejadian–kejadian yang tidak terduga. Unit siaga berfungsi mengambil alih fungsi suku cadang aktif yang tiba–tiba berhenti beroperasi. Berdasarkan atas Permintaan konsumen, Troubleshooting, pengantian sebagian,Penghapusan dan unit siaga maka tugas dari Maintanance adalah melakukan apa yang menjadi tuntutan dari konsumen dan mesin untuk mengembalikan mesin kepada keadaan semula yang dapat diterima.

Kerusakan emergency yang terjadi pada Injection Pump tipe Inline adanya

plunger yang macet akibat adanya kotoran yang ikut terbawa oleh bahan bakar, bocornya sil stang gas yang disebabkan oleh gesekan dengan as stang gas

(13)

plunger. Dikarenakan pada Injection Pump tipe Distributor cocok untuk digunakan untuk kecepatan maka kerusaka emergency yang sering terjadi adalah sering patahnya spring plunger yang diakibatkan oleh putaran tinggi.

Faktor Penentu Keberhasilan Perawatan

Untuk mencapai hasil maksimum suatu pemeliharaan maka beberapa faktor dibawah ini harus dipenuhi :

1. Kemampuan personil untuk merawat

Semua anggota yang terlibat dalam kegiatan perawatan dan perbaikan memiliki keterampilan dan kemampuan, baik secara praktis dan teoritis.

2. Ketersedian data mesin

Tersedia data lengkap dari sebuah mesin akan memudahkan dalam melakukan perawatan dan perbaikan pada mesin karena acuan tidak ada, walaupun seorang tenaga ahli dan berpengalaman yang melakukan, tetap saja membutuhkan waktu yang lebih lama.

3. Keterbatasan standar pengerjaan

Syarat–syarat yang harus dipenuhi dalam melakukan perawatan terhadap suatu mesin harus tersedia special tool yang lengkap untuk pedoman bekerja. 4. Kemauan, kemampuan merencanakan perawatan

Kemauan dan kemampuan yang baik dalam membuat suatu rencana perawatan dan perbaikan yang baik lengkap beserta peralatan dan perhitungan lainnya menghasilkan pelaksanaan yang baik pula.

5. Kedisiplinan personil perawatan

Setiap personil yang terlibat harus menerapkan disiplin yang baik dalam melakukan pekerjaanya sehingga dapat mengurangi resiko kegagalan dalam melaksanakan perawatan dan perbaikan terhadap suatu mesin.

6. Kesehatan dan keselamatan kerja

(14)

7. Kelengkapan fasilitas kerja

Semakin lengkap fasilitas kerja yang tersedia maka kerja perawatan dan perbaikan yang dilakukan akan menjadi lebih mudah dan lancar.

Perbaikan

Perbaikan adalah usaha untuk mengembalikan kemampuan kerja ke kondisi yang dapat diterima, hal ini dilakukan bila peralatan atau mesin mengalami kerusakan baik yang besar maupun yang kecil, atau merupakan upaya memperbaiki suatu komponen yang dirasakan akan menganggu kerja komponen lain atau kerja mesin secara keseluruhan.

Langkah pertama yang dilakukan dalam melakukan perbaikan adalah dengan menganalisa penyebab terjadinya kerusakan, untuk mengetahui seorang

maintenance dapat menggunakan panca indra atau dengan melihat, mendengar dan merasakan. Setelahmengetahui dimana sumber kerusakan pada mesin maka barulah tindakan perbaikan dapat dilakukan. Hal yang perlu disiapkan adalah peralatan yang akan membantu dalam melaksanakan perbaikan.

ANALISA INJECTION PUMP TIPE INLINE

Injection Pump

(15)

c. Cara kerjanya sederhana. d. Harga suku cadangnya mahal.

e. Penyetelan minyaknya lebih rumit (dilakukan satu persatu) f. Memiliki empat buah plunger untuk mobil yang empat piston. B. Dilihat berdasarkan pemakaiannya :

Dikarenakan tipe inline memiliki dan menghasilkan tekanan penyemprotan yang tinggi maka tipe inline ini cocok digunakan untuk mobil tranportasi ukuran besar yang memerlukan tenaga yang besar seperti colt diesel dan fuso. C. Dilihat berdasarkan cara kerjanya:

berputar plunger bergerak ke atas dan ketika kepala plunger berada pada posisi segaris dengan suction/discharge port maka bahan bakar mulai di kompresikan. Ketika plunger bergerak ke atas lebih jauh, tekanan bahan bakar naik sampai delivery valve terdorong ke atas melawan dan mengalahkan

delivery valve spring. Saat delivery valve terdorong ke atas bahan bakar mengalir masuk ke injection pipe untuk dikompresikan pada nozzle masuk kedalam silinder engine. Ketika plunger bergerak lebih jauh ke atas dan potongan groove pada plunger bertemu dengan suction/dicharge port, tekanan bahan bakar yang tinggi mengalir melaui lubang pada plunger dan bergerak melalui groove kembali ke suction/discharge port.

Untuk Injection Pump tipe Inline kerusakan yang sering terjadi adalah :

1. Pada plunger kerusakan yang sering terjadi yaitu tergores.

Penyebab: pemakaian bahan bakar yang terkontamiasi dengan bahan lain, adanya kotoran yang mengendap pada tangki bahan bakar, saringan bahan bakar yang tidak bekerja dengan baik (lama tidak diganti).

(16)

2. Delivery valve yang aus.

Penyebab: dikarenakan Injection Pump tipe inline ini memiliki tekanan yang tinggi dan pemakaian yang telah lama, maka katup delivery ini akan aus akibat fungsi kerjanya untuk menahan tekanan yang dihasilkan.

Perbaikan: delivery valve ini jika terjadi keausan maka perbaikanya diganti dengan yang baru.

3. Bearing aus.

Penyebab: adanya getaran, putaran kejut saat Injection Pump beroperasi. Perbaikan: jika terjadi keausan pada bearing ganti dengan yang baru. 4. Sliding block yang aus.

Penyebab: fungsi dari sliding block mengatur keluarnya bahan bakar yang memiliki gigi-gigi pinion yang berubungan dengan plunger barrel, jika pemakaiannya telah lama gigi-giginya akan aus.

Perbaikan: ganti dengan yang baru. 5. Busing stang gas aus.

Penyebab: fungsi dari busing stang gas adalah untuk kedudukan as stang

gas. Karena telah lama dipakai dan adanya gesekan dengan as stang gas maka

busing tersebut akan aus.

(17)

Urutan Pembongkaran Injection Pump

Pertama kita lepaskan injection pump dari engine dengan cara : Tahan

injection pump dengan tangan, lepaskan lima buah baut pengikat injection pump flage plat. Kemudian lepaskan injection pump ke arah belakang, gunakan alat khusus untuk memudahkan pelepasan.

(18)

Langkah-langkah Pembongkaran Ijection Pump tipe Inline.

1. Dengan auto timer telah dilepaskan, pasang injection pump pada mounting base

dan pump setting angle (special tool)

2. Gunakan box wrench untuk melepas feed pump.

Gambar 4.2 Memasang Injection Pump pada mounting base

dan melepas priming pump.

3. Lepaskan governor.

4. Ukur kontrol rack sliding resistance.

Gambar 4.3 Mengukur kontrol rack sliding resistance.

Putar camshaft untuk meyakinkan bahwa resistensi mencapai nilai yang telah ditetapkan pada segala posisi.

Apabila melebihi nilai yang telah ditetapkan mungkin penyebabnya adaah :

1. Control rack atau giginya rusak

(19)

Gambar 4.4 Memutar camshaft untuk mengetahui nilai resistance.

4. Lepaskan cover plate dan gunakan coupling dengan round nut serta holding wrench. Putar camshaft dengan plunger pada tiap-tiap cylinder berada pada TDC, pasang tappet insert pada lubang tappet satu persatu.

Gambar 4.5 Mengukur end play.

5. Pasang camshaft clereance gauge pada camshaft untuk mengukur end play.

Gambar 4.6 Melepas camshaft.

6. Lepaskan camshaft, pukul perlahan dengan hamer plastik dari sisi governor.

Catatan : Pastikan bahwa cam pada camshaft tidak menyentuh dengan tappet. Dan pasang flyweight round nut pada ujung camshaft guna melindungi ulir dari

kerusakan.

(20)

Gambar 4.7 Melepas tappet.

Masukkan roller clamp untuk mendorong tappet keatas. Dengan tappet dalam keadaan terdorong lepaskan tappet insert dan masukkan tappet clamp melalui

camshaft hole, lalu jepit tappet dan tarik keluar.

8. Masukkan plunger clamp (special tool) dari bagian bawah pompa dan cocokkan ujung plunger clamp ke lower spring seat. Kemudian tarik plunger clam ke luar maka plunger akan terlepas.

Catatan : Ketika melepas plunger, pastikan bahwa lower spring menghadap keatas guna mencegah terjatuhnya plunger.

Gamabr 4.8 Melepas valve holder.

9. Lepaskan lock plate dan lepaskan delivery valve holder dengan box wrench

kemudian lepaskan stopper delivery valve dan spring.

Gambar 4.9 Melepas delivery valve.

(21)

Gambar 4.10 Melepas plunger barrel.

11. Lepaskan plunger barrel.

Catatan: Tempatkan plunger pada plunger barrel.

Pemeriksaan terhadap komponen–komponen Injection pump tipe Inline.

1. Plunger dan barrel.

2.

Gambar 4.11 Memeriksa kondisi plunger.

Setelah membersihkan dengan solar periksa apakah plunger bisa turun dengan lembut pada barrel dengan sendirinya.

Dengan cara :

a. Miringkan barrel 600

b. Tarik plunger sekitar 10 – 15 mm dan lepaskan.

c. Putar plunger pada barrel apakah tidak mengalami sendat atau macet. d. Ganti plunger bila tidak bisa turun dengan sendirinya.

(22)

Gambar 4.12 Memeriksa kondisi delivery valve.

Bersihkan delivery valve dan bersihkan dengan solar kemudian periksa dari kerusakan. Tutup bagian bawah valve seat dengan jari dan tekan piston dengan jari lain. Bila piston melambung kembali ketika jari-jari dilepaskan maka

valve dalam kondisi baik jika tidak kembali maka ganti valve.

3. Tappet

Pasang dial gauge pada teppet roller dan periksa clereance dengan menggerakkan roller keatas dan kebawah rod. Bila clerence melebihi limit ganti

tappet dengan yang baru. 4. Lower spring seat

Periksa permukaan lower spring seat yang berhubungan dengan plunger

darikerusakkan bila telah melebihi limit ganti lower spring seat.

5. Plunger spring dan delivery valve spring.

Perhatikan spring dan spring delivery valve bila tidak bagus ganti dengan yang baru.

6. Menganti tappet roller bearing

Gambar 4.13 Melepas bearing.

(23)

Memasang Injection Pump tipe Inline.

1. Pasang control rack dan kencangkan rack guide screw.

Catatan: Pastikan bahwa rack dapat bergerak dengan lancar dan periksa juga untuk memastikan rack tidak berputar.

Gambar 4.14 Memasang kontrol rack

2. Pada saat memasang plunger barrel yakinkan bahwa knock pin yang terpasang pada housing dalam keadaan lurus dengan lokasi notch pada plunger barrel.

Pastikan bahwa tonjolan knock pin projection sekitar 0,7 mm dari housing. Apabila tonjolan lebih kecil dari 0,7 mm, keluarkan sedikit dari housing.

Gambar 4. 15 Memasang plunger barrel.

3. Dengan gasket baru terpasang pada delivery valve masukkan valve pada tempatnya hingga kuat dan bertemu dengan permukaan plunger barrel. Gunakan

delivery valve gasket installer. (special tool)

Gambar 4.16 Memasang delivery valve dan stopper.

(24)

delivery valve holder.

Gambar 4.17 Memasang kontrol pinion dan kontro sleeve

5. Dengan control rack tepat ditegah-tengah pasang control pinion dan control sleeve.

6. Memasang plunger

Gambar 4.18 Memasang plunger.

Pasang plunger clamp (special tool) kedalam keadaan lower spring seat dan pasangkan plunger kedalam lower spring seat. Masukkan plunger kedalam

plunger barrel dan hati-hati jangan sampai ujung plunger membentur dengan

pump housing dan plunger spring.

(25)

7. Jepit tappet dengan tappet clamp dengan memakai tappet guide luruskan dengan housing groove dan masukkan tappet kedalam rumah pompa.

Gambar 4.20 Melepas tappet insert.

8. Gunakan roller clamp dorong tappet pada TDC. Kemudian masukkan eppet insert (special tool) dan lepaskan roller camp (special tool). Pastikan bahwa tanda dengan part number pada plunger flange adalah terletak pada sisi cover plate. Untuk tiap-tiap silinder, periksa kondisi gerakkan kontrol rack setiap kali tappet insert (special tool) dimasukkan.

Gambar 4.21 Mengencangkan delivery valve.

9. Kencangkan delivery valve holder sesuai dengan ketentuan. Periksa juga gerakkan control rack setip kali valve holder dikencangkan.

Gambar 4.22 Cara memasang roller bearing.

(26)

Gambar 4.23 Mengukur end play

11. Dengan bearing cover terpasang sementara ukur end play pada camshaft

dengan menggunakan camshaft clearence gauge. Bila end play melebihi limit stel dengan shim atau ganti bearing .

12. Pasang governor

Gambar

Gambar 3.3 Memasang measuring device
Gambar 3.4 Melepas delivery spring
Gambar 3.6 Minyak tetap mengalir jika belum ditemukan Prestroke
Gambar 4.1 Bagian–bagian dari Injection Pump tipe inline
+7

Referensi

Dokumen terkait

Suatu unit mer trifungsional yang memiliki tiga ikatan kovalen aktif dan membentuk jaringan tiga dimensi seperti pada Gambar 2.10 (d). Material polimer dengan

Namun terhadap putusan yang sudah memiliki kekuatan hukum tetap, hanya ada dua upaya hukum luar biasa yang dapat dilakukan yaitu, Kasasi demi kepentingan hukum

a) Unit Level Activities, adalah aktivitas-aktivitas yang dilakukan setiap kali memproduksi satu unit produk atau aktivitas-aktivitas yang melekat dan mempengaruhi pada satu

70 Dari uraian diatas, faktor utama yang menyebabkan tingginya perkawinan anak di Kabupaten Sleman karena Kehamilan Tidak Diinginkan (KTD). Hal tersebut

dalam bidang usaha, atau dengan kata lain wirausahawan adalah orang-. orang yang mempunyai sifat-sifat kewirausahaan atau

Pada tahap pengolahan citra dilakukan penelitian tentang cara konversi dari ruang warna RBG ke ruang warna HSV, kemudian hasil dari konversi citra digunakan untuk proses

Pada tahun 2012, Perseroan melakukan aktivitas lindung nilai arus kas atas beberapa instrumen liabilitas yang ada di Perseroan yaitu Obligasi Rupiah senilai Rp 2 triliun dan

Beberapa hal sebagai rekomendasi adalah: (1) sebagai program rintisan, indikator keberhasilan yang terpenting adalah terimplementasinya semua konsep, strategi serta