• Tidak ada hasil yang ditemukan

LKP : Rancang Bangun Sistem Informasi Filing System Pada PT. Varia Usaha Beton Berbasis Web.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "LKP : Rancang Bangun Sistem Informasi Filing System Pada PT. Varia Usaha Beton Berbasis Web."

Copied!
72
0
0

Teks penuh

(1)

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI FILING SYSTEM PADA PT. VARIA USAHA BETONBERBASIS WEB

Nama : Farid Ardi Wijaya

NIM : 08.41010.0052

Program Studi : Strata 1

Jurusan : Sistem Informasi

SEKOLAH TINGGI

MANAJEMEN INFORMATIKA & TEKNIK KOMPUTER SURABAYA

(2)

iv

PT Varia Usaha adalah salah satu anak perusahaan PT Semen Gresik (Persero) Tbk. yang bergerak di bidang usaha logistik barang-barang curah, bahan-bahan bangunan dan kebutuhan industri yang berdaya saing tinggi dan berkualitas terjamin. Didirikan pada tahun 1974 dengan misi awal sebagai strategic partner PT Semen Gresik (Persero) Tbk. untuk mengirimkan, memasarkan dan mendistribusikan produk Semen Gresik ke seluruh penjuru tanah air. Saham perusahaan ini dimiliki oleh Dana Pensiun Semen Gresik sebesar 49%, Koperasi Warga Semen Gresik sebesar 26% dan PT Semen Gresik (Persero) Tbk. sebesar 25%. PT Varia Usaha saat ini berkembang dan maju pesat dengan menjalankan empat bisnis utama yang terdiri dari :

1. Divisi Transportasi

2. Divisi Perdagangan Semen dan Bahan Bangunan 3. Divisi Pertambangan

4. Divisi Barang Industri

5. Dilengkapi divisi pemeliharaan yang memadai guna menunjang bisnis transportasi.

(3)

v

Dari beberapa berita dan penjelasan diatas, maka perusahaan layak membutuhkan sebuah sistem yang menangani untuk memberi nama pada berkas dan meletakkannya pada media penyimpanan.

Sistem yang dibutukan mampu menghasilkan laporan dan mampu memberikan informasi yang dibutuhkan untuk perubahan pada suatu dokumen aktif menjadi tidak aktif serta pengarsipan dokumen tersebut.

Arsip Aktif menurut International Council On Archives / ICA(1988) adalah informasi yang terekam (records) yang secara tetap digunakan untuk mendukung pelaksanaan kegiatan badan, lembaga, organisasi.

(4)

viii

ABSTRAKSI ... iv

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 3

1.3 Batasan Masalah ... 3

1.4 Tujuan ... 4

1.5 Sistematika Penulisan ... 4

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... 6

2.1 Gambaran Umum PT. Varia Usaha Beton ... 6

2.1.1 Sejarah Singkat PT. Varia Usaha Beton ... 6

2.2 Tujuan Perusahaan ... 9

2.2.1 Tujuan Jangka Pendek ... 10

(5)

ix

2.3.2 Faktor Sekunder ... 12

2.4 Struktur Organisasi ... 13

BAB III LANDASAN TEORI ... 20

3.1 Konsep Dasar Sistem Informasi ... 20

3.1.1 Sistem ... 20

3.1.2 Sistem Informasi ... 20

3.1.3 Sistem Informasi Manajemen ... 21

3.1.4 Analisa dan Perancangan Sistem ... 22

3.2 Konsep Dasar Basis Data... 22

3.2.1 Sistem Basis Data ... 22

3.2.2 Database ... 23

3.2.3 Database Management System ... 24

3.3 Interaksi Manusia Dan Komputer ... 24

3.4 PHP ... 25

3.4.1 Sejarah PHP ... 26

3.4.2 Fitur-Fitur PHP ... 26

(6)

x

3.5.2 Artifak UML ... 29

BAB IV DESKRIPSI SISTEM ... 31

4.1 Analisis Sistem ... 31

4.2 Analisa Dan Perancangan Sistem Yang Sedang Berjalan ... 31

4.3 Diagram Input Proses Output (IPO) ... 32

4.4 Diagram UML ... 32

4.4.1 Busines Actor ... 32

4.4.2 Use Case Diagram... 33

4.4.3 Activity Diagram ... 37

4.4.4 Sequence Diagram ... 42

4.4.5 Class Diagram ... 45

4.5 Testing dan Implementasi Sistem ... 45

4.5.1 Hasil Testing ... 45

4.5.2 Peralatan Yang Dibutuhkan ... 58

4.5.3 Cara Instalasi Program ... 59

BAB V PENUTUP ... 60

(7)

xi

LAMPIRAN ... 62

Lampiran 1: Kartu Bimbingan ... 62

Lampiran 2: Biodata Acuan Kerja ... 63

Lampiran 3: Garis Besar Rencana Kerja Mingguan ... 64

Lampiran 4: Log Harian dan Catatan Perubahan Acuan Kerja ... 65

Lampiran 5: Kehadiran Kerja Praktek ... 66

(8)

xii

Tabel 3.1 Keuntungan dan Kerugian Sistem Basis Data ... 23

Tabel 4.1 Diagram Input Process Output ... 32

Tabel 4.2 Dokumentasi Login Filing System ... 34

Tabel 4.3 Dokumentasi Mengakses Sirkulasi Filing System ... 34

Tabel 4.4 Dokumentasi Mengakses Katalog Filing System ... 35

Tabel 4.5 Dokumentasi Mengakses Admin Filing System ... 36

Tabel 4.6 Dokumentasi Lihat Laporan Filing System ... 36

Tabel 4.7 Pengujian Login ... 46

Tabel 4.8 Pengujian Menu Sirkulasi ... 48

Tabel 4.9 Pengujian Menu Katalog Filing System ... 50

Tabel 4.10 Pengujian Menu Admin ... 52

Tabel 4.11 Pengujian Menu Laporan ... 56

(9)

xiii

Gambar 2.1 Struktur Organisasi PT. Varia Usaha Beton Waru ... 15

Gambar 3.1 Management Information System ... 21

Gambar 4.1 Business Actor... 33

Gambar 4.2 Use Case Diagram ... 33

Gambar 4.3 Activity Diagram Login Filing System ... 37

Gambar 4.4 Activity Diagram Akses Menu Sirkulasi ... 38

Gambar 4.5 Activity Diagram Akses Menu Katalog Filing System ... 39

Gambar 4.6 Activity Diagram Akses Menu Admin ... 40

Gambar 4.7 Activity Diagram Laporan ... 41

Gambar 4.8 Sequence DiagramLogin Aplikasi ... 42

Gambar 4.9 Sequence Diagram Akses Sirkulasi pada Filing System ... 43

Gambar 4.10 Sequence Diagram Akses Katalog Filing System ... 43

Gambar 4.11 Sequence Diagram Akses Admin pada Filing System ... 44

Gambar 4.12 Sequence Diagram Laporan Trafik ... 44

Gambar 4.13 Class Diagram Filing System ... 45

Gambar 4.14.1 Tampilan Login ... 46

(10)

xiv

Gambar 4.16.1 Tampilan Halaman Sirkulasi (Tab Hasil Pencarian) ... 49

Gambar 4.16.2 Tampilan Halaman Sirkulasi (Tab info Anggota) ... 49

Gambar 4.17 Tampilan Halaman Katalog Filing System (Tab Cari) ... 50

Gambar 4.17.1 Tampilan Katalog (Tab Hasil Pencarian) ... 50

Gambar 4.17.2 Tampilan Halaman Katalog (Kearsipan baru) ... 51

Gambar 4.17.3 Tampilan Halaman Katalog (Info Arsip) ... 51

Gambar 4.18.1 Tampilan Halaman Admin (Tab Ringkasan Admin) ... 53

Gambar 4.18.2 Tampilan Halaman Admin (Tab Administrasi Staf) ... 53

Gambar 4.18.3 Tampilan Halaman Admin (Tab Seting Filing System)... 54

Gambar 4.18.4 Tampilan Halaman Admin (Tab Jenis Anggota) ... 54

Gambar 4.18.5 Tampilan Halaman Admin (Tab Cantuman Anggota) ... 54

Gambar 4.18.6 Tampilan Halaman Admin (Tab Tipe Filing System) ... 55

Gambar 4.18.7 Tampilan Halaman Admin (Tab Koleksi) ... 55

Gambar 4.18.8 Tampilan Halaman Admin (Tab Hak Pinjam) ... 55

Gambar 4.18.9 Tampilan Halaman Admin (Tab Tema) ... 56

Gambar 4.19.1 Tampilan Laporan (report list) ... 57

(11)
(12)

1

1.1 Latar Belakang

Perusahaan saat ini tidak hanya menjalankan suatu aktivitas bisnis yang dinilai dari tingkat keuntungan dan kerugian namun juga membutuhkan keseluruhan data yang berkaitan dengan aktivitas bisnisnya. Keseluruhan data disusun secara sistematis menjadi informasi yang bermanfaat untuk masing-masing objek pengguna. Informasi terbagi-bagi menjadi beberapa bagian sesuai tingkatan penggunaan dalam tingkatan organisasi. Informasi yang sifatnya detil ditujukan untuk manajemen tingkat bawah atau teknis, informasi yang sifatnya umum ditujukan untuk manajemen tingkat atas yang tidak membutuhkan terlalu banyak informasi. Sedangkan untuk manajemen tingkat menegah, informasi yang disajikan merupakan gabungan informasi detil dan informasi umum.

Berdasarkan Undang-undang No.7 tahun 1971 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Kearsipan, dinyatakan bahwa arsip adalah :

a. Naskah-naskah yang dibuat dan diterima oleh Lembaga-lembaga dan Badan-badan pemerintahan dalam bentuk corak apapun, baik dalam keadaan tunggal maupun berkelompok dalam rangka pelaksanaan kegiatan pemerintahan; b. Naskah-naskah yang dibuat dan diterima oleh Badan-badan Swasta atau

(13)

Ditinjau dari segi hukum dan perundangan, terdapat dua jenis arsip yaitu arsip otentik dan arsip tidak otentik.

1. Arsip otentik adalah arsip yang di atasnya terdapat tanda tangan asli dengan tinta (bukan fotokopi atau film) sebagai tanda keabsahan dari isi arsip bersangkutan. Arsip otentik dapat dipergunakan sebagai bukti hukum yang sah. 2. Arsip tidak otentik adalah arsip yang di atasnya tidak terdapat tanda tangan asli dengan tinta. Arsip ini dapat berupa fotokopi,film, mikrofilm, keluaran (print-out) komputer, dan media komputer seperti disket,dan sebagainya.

Secara sederhana dapat dinyatakan bahwa yang dimaksud dengan arsip adalah setiap catatan (record/warkat) tertulis atau tercetak dalam bentuk huruf, angka atau gambar yang mempunyai arti dan tujuan tertentu sebagai bahan komunikasi dan informasi, yang terekam pada kertas, film, media komputer atau lainnya.

Arsip Aktif menurut International Council On Archives / ICA(1988) adalah informasi yang terekam (records) yang secara tetap digunakan untuk mendukung pelaksanaan kegiatan badan, lembaga, organisasi.

Arsip Aktif menurut Association Of Records Managers and Administrator / ARM (1984) adalah Arsip yang secara tetap (regulary) masih dirujuk dan diperlukan untuk kegunaan organisasi saat ini.

(14)

sedia saat diperlukan, dengan demikian hal yang terpenting dalam hal ini adalah kecepatan, ketepatan penemuan kembali (retrieval) arsip saat diperlukan.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, perumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana merancang filing system yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan khususnya pihak kearsipan.

2. Bagaimana merancang filing system dengan menyajikan data yang relevan dan akurat

3. Bagaimana menangani masalah arsip bersifat dinamis karena arsip akan terus berkembang seiring perkembangan organisasi.

1.3 Batasan Masalah

Pembuatan sistem dalam kerja praktek ini dibatasi pada hal-hal sebagai berikut:

1. Sistem yang dibangun sesuai dengan data produk yang berlaku di PT. Varia Usaha Beton.

2. Sistem yang dibangun merupakan aplikasi filing system dalam bentuk katalog yang digunakan untuk melihat hasil dari kearsipan dokumen perusahaan dalam kurun waktu tahunan

(15)

5. Aplikasi yang dibangun menggunakan HTML,CSS,JQUERY,PHP dan Database MySQL.

1.4 Tujuan

Tujuan dari kerja praktek ini adalah menghasilkan aplikasi untuk informasi kegiatan dokumen kearsipan perusahaan dalam bentuk katalog.

Pembuatan sistem ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain:

1. Membuat sistem informasi pengarsipan untuk memberikan informasi yang sesuai dengan kebutuhan kearsipan perusahaan.

2. Dengan menggunakan sistem informasi pengarsipan dapat menyajikan data yang relevan dan akurat.

3. Membuat sistem informasi pengarsipan dengan menyediakan sarana dan

penyimpanan arsip seta pengisian personil pengelola arsip

1.5 Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan di dalam memahami persoalan dan pembahasannya, maka penulisan Laporan Kerja Praktek ini dibuat dengan sistematika sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

(16)

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Pada bab ini membahas tentang gambaran umum PT. Varia Usaha Beton, struktur organisasi, dan deskripsi tugas setiap jabatan.

BAB III LANDASAN TEORI

Bab ini membahas mengenai teori-teori yang berkaitan dengan penyelesaian tugas kerja praktek, yang didapatkan dari berbagai macam buku serta sumber-sumber terkait lainnya yang berhubungan dengan pembuatan aplikasi filing sistem.

BAB IV DESKRIPSI SISTEM

Bab ini membahas mengenai perancangan sistem, meliputi perancangan hierarki, perancangan proses, dan perancangan user interface.

BAB V PENUTUP

(17)

6

2.1Gambaran Umum PT. Varia Usaha Beton

PT Varia Usaha Beton adalah perusahaan manufaktur berskala nasional

yang bergerak di bidang pengadaan beton dan bangunan. Produk yang dihasilkan

yaitu beton siap pakai ( ready mix concrete ), beton masonry (concrete masonry)

dan beton pra cetak.

2.1.1 Sejarah Singkat PT Varia Usaha Beton

PT Varia Usaha Beton adalah perusahaan industri yang bergerak dalam

bidang pengadaan beton dan bangunan. Pada tahap awal, yaitu pada 1 November

1978, PT Varia Usaha Beton merupakan Unit Usaha Samping PT Semen Gresik

(Persero)yang meliputi :

1. Unit Usaha Beton Siap Pakai ( Remicon)

2. Unit Usaha Tegel dan Beton Ringan

3. Unit Usaha Pemecah Batu

Pada 1 Agustus 1988, PT Semen Gresik (Persero) menyerahkan Unit

Usaha Samping tersebut kepada salah satu anak perusahaan yaitu PT Varia Usaha,

sebagai salah satu divisi dari PT Varia Usaha yaitu Divisi Bahan Bangunan untuk

dikelola dan dikembangkan.

Pada 3 Mei 1991, PT Varia Usaha memisahkan Unit Beton Siap Pakai

(18)

Usaha Beton berdasarkan Akte Notaris Suyati Subadi, SH, Nomor 18/1991,

dengan susunan pemegang saham sebagai berikut :

1. PT. Varia Usaha sebesar 63,3 %.

2. Yayasan Dana Pensiun Karyawan PT. Semen Gresik (Persero) sebesar

36,7 %.

PT Varia Usaha Beton mulai beroperasi pada 1 Juni 1991 sesuai dengan

keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tanggal 31 Mei 1991. Pada

tahun 1992, PT Varia Usaha menyerahkan pengelolaan Unit Usaha Batu (

Crushed Stones) yang berlokasi di Pandaan untuk dikelola oleh PT Varia Usaha

Beton. Unit usaha ini mempunyai peranan yang sangat penting bagi perusahaan

karena sebagian besar produktivitas perusahaan ini menggunakan batu pecah.

Tujuan jangka panjang perusahaan diantaranya melakukan perluasan atau

ekspansi untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Dalam usaha untuk

meningkatkanproduktivitas perusahaan, maka pada September 1994, PT Varia

Usaha Beton melakukan perluasan usaha pertama pabrik Beton Ringan (Concrete

Masonry) yang berlokasi di Ujung Pandang. Kemudian pada November 1994,

dilakukan perluasan pabrik Beton Siap Pakai yang berlokasi di Semarang.

Pada April 1995, PT Varia Usaha Beton mulai mengembangkan

berbagaikegiatan Usaha Jasa (Services), yang bertujuan untuk mendukung usaha

pokok, yang meliputi pengoperasian pengelolaan Gudang Semen di Semarang,

dan produksi TiangPancang Beton di Semarang serta ditunjuk sebagai agen

produk Thermalite Block diIndonesia.

Pada tahun 1997, PT Varia Usaha Beton memperoleh Sertifikat Sistem

(19)

memperkuat kedudukan PT Varia Usaha Beton sebagai salah satu penghasil beton

siap pakai terkemuka di Indonesia. Pada tahun yang sama, perusahaan ini

membuka unit usaha baru yaitu Unit Usaha Beton Pracetak / Prategang yang

meliputi Tiang Pancang, Girder, Beam, Sleeper, dan lain-lain di Gresik serta

mengadakan perluasan pabrik Beton Ringan di Semarang.

Seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi dan pesatnya

perkembangan sektor konstruksi, khususnya pembangunan infrastuktur dan

properti, PT Varia Usaha Beton ikut berpartisipasi melalui usaha penyediaan

produk-produk Beton Siap Pakai, Beton Pracetak, Beton Masonry dan Batu Pecah

Mesin (Base Coarse) serta bahan bangunan lainnya yang berbahan baku semen.

Dengan dukungan staf dan karyawan yang berpengalaman di bidang beton,

peralatan-peralatan yang tepat sertafasilitas grup, PT Varia Usaha Beton

senantiasa mengutamakan kepuasan dan kepercayaan pelanggan, dengan

menjamin bahwa produk yang dihasilkan dapat memenuhi mutu yang

dipersyaratkan, penyerahan produk tepat waktu serta harga yang bersaing, maka

PT Varia Usaha Beton dapat memperkuat hubungan bisnisnya.

Seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi dan pesatnya

perkembangan sektor konstruksi, khususnya pembangunan infrastruktur dan

properti, PT Varia Usaha Beton ikut berpartisipasi melalui usaha penyediaan

produk-produk beton siap pakai, beton masonry dan batu pecah, mesin/base

coarse, serta bahan bangunan lainnya yang berbahan baku semen.

Bisnis utama dari PT Varia Usaha Beton adalah menyediakan beton dan

bahan bangunan kebutuhan di Jawa Timur yang meliputi pasokan batu pecah dan

(20)

memperluas layanan menyediakan beton pracetak seperti pile, girder, collar,

saddle, dll. Perusahaan juga menyediakan berbagai produk beton masonry seperti

tile, hollow block dan paving block. Sebagai pendukung bisnis utama, perusahaan

juga menawarkan beberapa layanan seperti pergudangan semen, pompa beton dan

pengerjaannya.

Dengan didukung staf karyawan yang berpengalaman di bidang beton,

peralatan-peralatan yang tepat serta fasilitas group, perusahaan senantiasa

mengutamakan kepuasan dan kepercayaan pelanggan, dengan menjamin bahwa

produk yanh dihasilkan dapat memenuhi mutu yang dipersyaratkan, penyerahan

produk tepat waktu serta harga yang bersaing.

Sejak tahun 1998 perusahaan telah memenuhi banyak kebutuhan akan

bahan baku dan beton siap pakai di daerah Jawa Timur. Dengan pasokan bahan

baku seperti semen dan aggregat yang dilakukan Semen Gresik selaku induk

perusahaan dan bahan baku pasir serta batu pecah yang dipenuhi dari quarry

sendiri. Perusahaan telah mengembangkan area bisnis kami hingga Jawa Tengah,

Ujung Pandang dan Bali.

2.2Tujuan Perusahaan

Dalam menjalankan operasinya, setiap perusahaan pasti mempunyai

tujuanyang merupakan sasaran maupun target yang hendak dicapai dalam batas

waktu tertentu. Pada dasarnya setiap perusahaan industri mempunyai suatu tujuan

yaitu untuk memperoleh keuntungan ( profit) yang sebesar-besarnya untuk

kelangsungan hidup perusahaan. Demikian halnya dengan PT Varia Usaha Beton

(21)

2.2.1 Tujuan Jangka Pendek

Tujuan jangka pendek merupakan tujuan yang ingin dicapai perusahaan

dalam jangka waktu kurang dari satu tahun. Adapun tujuan tersebut adalah :

1. Mendapatkan laba yang wajar untuk pengembangan perusahaan.

2. Menjaga kontinuitas operasi perusahaan.

3. Meningkatkan sumber daya manusia dalam usaha meningkatkan produktivitas

kerja.

4. Meningkatkan pengawasan dan pengendalian terhadap kegiatan perusahaan.

5. Menaikkan omset penjualan.

6. Memenuhi kebutuhan bahan bangunan yang bermutu dengan layanan yang

baik dengan harga yang bersaing.

7. Memberikan manfaat bagi masyarakat sekitarnya.

2.2.2 Tujuan Jangka Panjang

Tujuan jangka panjang ini merupakan kelanjutan dari tujuan jangka

pendek yang hendak dicapai perusahaan dalam waktu lebih dari satu tahun.

Tujuan tersebut yaitu :

1. Meningkatkan mutu hasil produksi secara terus-menerus.

2. Mengembangkan daerah pemasaran termasuk ke berbagai kota di Indonesia.

2.3Lokasi Perusahaan

Pemilihan lokasi perusahaan merupakan hal yang sangat penting dan

harus diperhatikan oleh perusahaan. Lokasi yang tepat akan mempengaruhi

(22)

Beton yang memiliki lokasi strategis di Jalan Letjend. S. Parman 38 Waru,

Sidoarjo yang merupakan pusat administrasi PT Varia Usaha Beton. Adapun

penentuan lokasi perusahaan ini berdasarkan pertimbangan sebagaiberikut :

2.3.1 Faktor Primer

Faktor primer adalah faktor-faktor yang langsung mempengaruhi

tujuanperusahaan, baik tujuan jangka pendek maupun tujuan jangka panjang.

Adapun faktor-faktor yang termasuk dalam faktor utama, yang perlu diperhatikan

dalam penataansuatu lokasi perusahaan adalah sebagai berikut:

1. Faktor Bahan Baku

Bahan baku merupakan salah satu faktor yang sangat penting

dalammenjalankan aktivitas produksi. Oleh karena itu, penentuan lokasi yang

strategis akan memudahkan perusahan dalam mendapatkan bahan baku

yangdiperlukan. Bahan baku untuk kegiatan produksi diperoleh dari fly ash di

PT Paiton dan PT Tjiwi Kimia, pasir di Lumajang, pasir Brantas di

Mojokerto,batu pecah di Pandaan dan PT Semen Gresik.

2. Faktor Tenaga Kerja

Masalah tenaga kerja merupakan masalah yang sangat penting selain

bahanbaku. Tersedianya tenaga kerja yang cukup akan mempengaruhi

kelancaranproses produksi serta aktivitas perusahaan. Karena letak

perusahaan dekatdengan pemukiman penduduk, yang berada di daerah Waru

dan sekitarnya,maka kebutuhan tenaga kerja cukup tersedia. Untuk kegiatan

produksi menggunakan tenaga kerja yang berasal dari daerah sekitar maupun

(23)

3. Faktor Transportasi

Pengangkutan dan transportasi merupakan suatu faktor yang penting

karenaberhubungan dengan pengangkutan bahan baku serta pengangkutan

hasilproduksi ke daerah pemasaran. Dengan adanya sarana transportasi

sertakelancaran arus barang yang diproduksi maka akan memperlancar

kegiatan usaha perusahan, karena perusahaan tersebut terletak dekat dengan

jalanprotokol..

4. Faktor Pemasaran

Pemasaran hasil produksi PT Varia Usaha Beton selama ini berjalan

lancar.Dalam memproduksi sebagian besar didasarkan atas pesanan dari

konsumen. Untuk itu, volume produksi tergantung pada pasar, dengan adanya

kondisi tersebut perusahaan sangat dominan untuk mengoptimalkan kegiatan

pemasaran dengan meningkatkan volume penjualan.

2.3.2 Faktor Sekunder

Faktor sekunder adalah faktor-faktor yang secara tidak langsung

mempengaruhi tujuan dari perusahaan. Faktor-faktor sekunder antara lain:

1. Fasilitas Modal

Untuk memenuhi kebutuhan modal perusahaan, maka PT Varia Usaha Beton

menggunakan modal sendiri dan modal dari luar yang berupa pinjaman dari

bank. Untuk keperluan tersebut, perusahaan tidak mengalami kesulitan

dalampendanaan, karena perusahaan tersebut cukup dikenal oleh bank-bank

yangada di wilayah sekitarnya. Dan juga banyak lembaga perbankan yang

(24)

2. Kemungkinan Ekspansi

Mengingat area tanah disekitar perusahaan masih cukup luas dan didukung

kemudahan tenaga kerja, bahan baku dan perkembangan pasar, dan adanya

hasil riset pasar yang potensial di wilayah tersebut, maka perusahaan

mendapat kemungkinan untuk melakukan ekspansi atau perluasan. Ekspansi

ini tidak hanya dapat dilakukan di daerah yang berdekatan dengan

perusahaan,tetapi juga dapat dilakukan di daerah yang jauh.

PT Varia Usaha Beton memiliki lima lokasi pabrik antara lain :

1). Pabrik Beton Siap Pakai I, Beton Pracetak, dan Beton Ringan di desa

Segoromadu, Gresik..

2). Pabrik Beton Siap Pakai II dan Beton Ringan II yang terletak di

JalanLetjen. S. Parman 38 Waru, Sidoarjo.

3). Pabrik Pemecah Batu di desa Sumbersuko, kecamatan Gempol,

Pasuruan..

4). Pabrik Beton Siap Pakai dan Beton Ringan II dan Pergudangan Semen

didesa Sayung km.10 Jalan Raya Semarang – Demak..

5). Pabrik Beton Ringan III di kawasan Industri Makasar (KIMA),

JalanKima Raya 2, Ujung Pandang.

2.4Struktur Organisasi

Struktur organisasi merupakan alat terpenting bagi perusahaan

dalammencapai tujuannya, dengan adanya struktur organisasi yang jelas, maka

dapatmenggambarkan kedudukan atau bagian yang dilibatkan dalam operasi

(25)

maka akan adapemisahan bagian, tanggung jawab, dan wewenang masing-masing

bagian yang jelasdengan tujuan agar tidak menimbulkan penumpukan perkerjaan

atau tugas.

Setiap perusahaan atau organisasi memerlukan suatu susunan atau

struktur tertentu untuk fungsi wewenang dan tanggung jawab bagi setiap individu

yang terlibat dalam organisasi tersebut. Dengan adanya struktur tersebut

diharapkan kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh setiap bagian yang ada dalam

organisasi dapat diarahkansecara terpadu untuk mencapai tujuan organisasi.

Struktur organisasi menurut pola hubungan kerja dan tanggung jawab dari

pimpinan sampai pada satuan-satuan terbawah PT Varia Usaha Beton menerapkan

struktur organisasi yang berbentuk garis (lineorganization). Hal ini karena secara

umum terdapat pengendalian yang terencana dan menyeluruh atas semua aktivitas

serta berada di bawah pengawasan pimpinan. Alur wewenang dan tanggung jawab

tersebut untuk menjamin kelancaran aktivitas yangdilakukan.

Pada struktur organisasi garis, kekuasaan dan tanggung jawab bercabang

pada setiap tingkat pimpinan dari yang teratas sampai yang terbawah. Setiap

atasan mempunyai sejumlah bawahan tertentu dan masing-masing memberi

pertanggung jawaban tugasnya kepada atasan tersebut. Disini, seseorang hanya

bertanggung jawab kepada satu orang atasan saja. Oleh karena itu, setiap atasan

dituntut berpengetahuan yang serba guna, karena atasan tersebut tidak mempunyai

pembantu ahli. Keuntungan dari struktur organisasi garis yaitu disiplin dan

pengawasan menjadi mudah karena jelasnya saluran perintah serta garis tanggung

(26)

Dengan sistem desentralisasi, sedapat mungkin diperlukan kesatuan

perintah dan pengawasan agar nantinya dapat menghasilkan divisi yang

benar-benar terarah dan dapat terkendali dengan jelas.

Adapun bagan organisasi PT Varia Usaha Beton nampak pada Gambar 2.1 berikut

ini.

Sumber : data intern PT Varia Usaha Beton

Gambar 2.1 Struktur Organisasi PT. Varia Usaha Beton Waru

Adapun tugas dan wewenang dari masing-masing bagian adalah sebagai berikut:

a. Direktur Utama

1) Memimpin perusahaan, mengelola dan mengkoordinir setiap organ

yangada di perusahaan dan seluruh kegiatan yang ada dibawahnya.

2) Menetapkan tujuan dan sasaran perusahaan yang hendak dicapai beserta

kebijakan umumnya serta merencanakan dan menyusun rencana kerja dan

pelaksanaannya.

(27)

4) Memilih bawahan yang sesuai dengan kebutuhan yang ada

dalamperusahaan.

5) Mewakili perusahaan dalam hal-hal tertentu yang ada hubungannyadengan

kepentingan perusahaan baik internal maupun eksternal.

b. Kepala Bagian Sumber Daya Manusia dan Umum

1) Melakukan penerimaan karyawan baru dengan mengadakan seleksi

calokaryawan terlebih dahulu.

2) Mengadakan pelatihan (training) dan diklat kepada karyawan dan bertanggung jawab atas penegakkan peraturan dalam perusahaan.

c. Kepala Bagian Keuangan dan Akuntansi

1) Membuat rencana anggaran penerimaan dan pengeluaran kas.

2) Memonitor dan mengevaluasi mengenai penerimaan dan pengeluaran kas.

3) Memberikan argumentasi kepada Direksi mengenai posisi

laporankeuangan yang telah dibuat serta merencanakan kegiatan keuangan

dan akuntansi.

4) Mengorganisasikan dan mengkoordinasikan seluruh sumber daya yangada

untuk menjamin kelancaran kegiatan akuntansi dan keuangan.

5) Mengarahkan dan mengendalikan seluruh kegiatan akuntansi

dankeuangan.

d. Kepala Bagian Pergudangan dan Pengadaan

1) Merencanakan kegiatan pengadaan dan pergudangan.

2) Mengorganisasikan dan mengkoordinasikan seluruh sumber daya yangada

(28)

3) Menetapkan dan mengevaluasi supplier terseleksi, memastikan

kelengkapan operasi dan menjamin tersedianya stok material yang aman

dan tepat serta menjamin prosedur penanganannya.

4) Mengevaluasi dan melaporkan seluruh kegiatan pengadaan dan

pergudangan.

e. Kepala Bagian Sistem Informasi dan ISO

1) Menyusun rencana kerja dan pengembangan sistem serta pengendaliannya.

2) Melaksanakan koordinasi dalam penyelesaian setiap kegiatan system

perusahaan.

3) Menyusun sistem evaluasi laporan perusahaan.

4) Melaksanakan tugas-tugas sesuai dengan penugasan Direksi.

5) Merencanakan kegiatan pengembangan program komputerisasi dan

pemeliharaannya.

6) Mengorganisasikan dan mengkoordinasikan seluruh sumber daya yangada

untuk menjamin kelancaran kegiatan komputerisasi.

f. Kepala Bagian Jaminan Mutu dan Penelitian Pengembangan

1) Melaksanakan kegiatan pengendalian seluruh proses produksi yang

meliputi:

(1) Pengendalian mutu seluruh produksi termasuk persiapan bahan

bakudan pengadaan bahan (proportioning mixing, including, curring)

sesuai hasil penelitian dan percobaan di laboratorium intern.

(2) Monitoring dan melaksanakan pengujian yang berhubungan dalam

(29)

2) Melaksanakan penelitian dan pengembangan produk yang meliputi:

(1) Meneliti keunggulan dan kelemahan produk-produk pesaing agar

produk yang dihasilkan perusahaan dapat bersaing di pasaran.

(2) Melaksanakan pengembangan-pengembanagn terhadap

produk-produk yang dihasilkan perusahaan agar memiliki

keunggulan-keunggulansecara tepat dalam menghadapi produk pesaing.

g. Kepala Bagian Pemeliharaan

1) Mengkoordinir, merencanakan, mengarahkan dan mengawasi kegiatan

pemeliharaan alat produksi.

2) Merencanakan dan mengatur jadwal pemeliharaan alat produksi agar

selalu tetap dan beroperasi secara maksimal.

3) Menyusun rencana kerja anggaran perusahaan untuk bidang pemeliharaan.

4) Mengevaluasi dan membuat laporan kegiatan pemeliharaan.

h. Kepala Bagian Pemasaran

1) Membuat kebijakan di bagian pemasaran untuk masa mendatang.

2) Membuat laporan penjualan pada periode tertentu.

3) Melakukan evaluasi terhadap keberhasilan pemasaran dalam periode

tertentu.

i. Satuan Pengawas Intern

1) Memberikan masukan kepada Direktur dalam membuat suatu kebijakan

yang akan ditetapkan.

(30)

3) Melakukan pengembangan sistem terhadap sistem yang lama bila

diperlukan.

4) Merencanakan kegiatan pengawasan intern.

5) Mengarahkan dan mengendalikan seluruh kegiatan-kegiatan pengawasan

intern.

6) Mengkoordinasikan dan mengkombinasikan seluruh sumber daya yang

(31)

20

BAB III

LANDASAN TEORI

3.1 Konsep Dasar Sistem Informasi

3.1.1 Sistem

Menurut Herlambang (2005:116), definisi sistem dapat dibagi menjadi

dua pendekatan, yaitu pendekatan secara prosedur dan pendekatan secara

komponen. Berdasarkan pendekatan prosedur, sistem didefinisikan sebagai

kumpulan dari beberapa prosedur yang mempunyai tujuan tertentu. Sedangkan

berdasarkan pendekatan komponen, sistem merupakan kumpulan dari

komponen-komponen yang saling berkaitan untuk mencapai tujuan tertentu.

Dalam perkembangan sistem yang ada, sistem dibedakan menjadi dua

jenis, yaitu sistem terbuka dan sistem tertutup. Sistem terbuka merupakan sistem

yang dihubungkan dengan arus sumber daya luar dan tidak mempunyai elemen

pengendali. Sedangkan sistem tertutup tidak mempunyai elemen pengontrol dan

dihubungkan pada lingkungan sekitarnya.

3.1.2 Sistem Informasi

Menurut Herlambang (2005:121), data adalah fakta-fakta atau

kejadian-kejadian yang dapat berupa angka-angka atau kode-kode tertentu. Data masih

belum mempunyai arti bagi penggunanya. Untuk dapat mempunyai arti data

diolah sedemikian rupa sehingga dapat digunakan oleh penggunanya. Hasil

pengolahan data inilah yang disebut sebagai informasi. Secara ringkas, Informasi

(32)

sistem informasi dapat didefinisikan sebagai prosedur-prosedur yang digunakan

untuk mengolah data sehingga dapat digunakan oleh penggunanya.

3.1.3 Sistem Informasi Manajemen

Menurut Bagus Kurniawan (2002:1) menyatakan bahwa sistem informasi

manajemen (SIM) merupakan sebuah sistem terstruktur yang digunakan untuk

mengelola data secara terkomputerisasi. Informasi yang dihasilkan dari suatu

sistem informasi manajemen menjelaskan mengenai berbagai hal yang telah

terjadi di masa lalu, yang sedang terjadi sekarang dan yang mungkin terjadi di

masa depan. Didalam sistem informasi manajemen terdapat level atau tingkatan

manajemen yang dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

MIS for strategic

and policy planning

and decision making

Management Information for

tactical planninga and decision

making

Management information for operational

planning , decision making and control

[image:32.595.93.508.293.708.2]

Transaction processing inquiry response

(33)

3.1.4 Analisa dan Perancangan Sistem

Analisis sistem dilakukan dengan tujuan untuk dapat mengidentifikasi

dan mengevaluasi permasalahan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan,

sehingga dapat diusulkan perbaikannya.

Perancangan sistem merupakan penguraian suatu sistem informasi yang

utuh ke dalam bagian komputerisasi yang dimaksud, mengidentifikasi dan

mengevaluasi permasalahan, menentukan kriteria, menghitung konsistensi

terhadap kriteria yang ada, serta mendapatkan hasil atau tujuan dari masalah

tersebut serta mengimplementasikan seluruh kebutuhan operasional dalam

membangun aplikasi.

Menurut Kendall (2003:7), Analisa dan Perancangan Sistem

dipergunakan untuk menganalisis, merancang, dan mengimplementasikan

peningkatan-peningkatan fungsi bisnis yang dapat dicapai melalui penggunaan

sistem informasi terkomputerisasi.

3.2 Konsep Dasar Basis Data

3.2.1 Sistem Basis Data

Menurut Marlinda (2004:1), sistem basis data adalah suatu sistem

menyusun dan mengelola record-record menggunakan komputer untuk

menyimpan atau merekam serta memelihara dan operasional lengkap sebuah

organisasi/perusahaan sehingga mampu menyediakan informasi optimal yang

diperlukan pemakai untuk proses mengambil keputusan.

Pada sebuah sistem basis data terdapat komponen-komponen utama yaitu

(34)

(Database), Sistem (Aplikasi atau Perangkat Lunak) Pengelola Basis

Data(DBMS), Pemakai (User), dan Aplikasi (Perangkat Lunak) lain (bersifat

[image:34.595.93.517.169.555.2]

opsional).

Tabel 3.1 Keuntungan dan Kerugian Sistem Basis Data

Keuntungan Sistem Basis Data Kerugian Sistem Basis Data

Mengurangi Kerangkapan data, yaitu

data yang sama disimpan dalam berkas

data yang berbeda-beda sehingga

update dilakukan berulang-ulang

Diperlukan tempat penyimpanan yang

besar

Mencegah ketidakkonsistenan Diperlukan tenaga yang terampil dalam

mengolah data

Keamanan data dapat terjaga, yaitu data

dapat dilindungi dari pemakai yang

tidak berwenang

Perangkat lunaknya mahal

Integritas dapat dipertahankan Kerusakan sistem basis data dapat

mempengaruhi department yang terkait

3.2.2 Database

Menurut Yuswanto (2005:2), database merupakan sekumpulan data yang

berisi informasi yang saling berhubungan. Pengertian ini sangat berbeda antara

database Relasional dan Non Relasional. Pada database Non Relasional, sebuah

(35)

Menurut Marlinda (2004:1), database adalah suatu susunan/kumpulan

data operasional lengkap dari suatu organisasi/perusahaan yang

diorganisir/dikelola dan disimpan secara terintegrasi dengan menggunakan

metode tertentu menggunakan komputer sehingga mampu menyediakan informasi

optimal yang diperlukan pemakainya.

Penyusunan satu database digunakan untuk mengatasi masalah-masalah

pada penyusunan data yaitu redundansi dan inkonsistensi data, kesulitan

pengaksesan data, isolasi data untuk standarisasi, multiple user (banyak pemakai),

masalah keamanan (security), masalah integrasi (kesatuan), dan masalah data

independence (kebebasan data).

3.2.3 Database Management System

Menurut Marlinda (2004:6), Database Management System (DBMS)

merupakan kumpulan file yang saling berkaitan dan program untuk pengelolanya.

Basis Data adalah kumpulan datanya, sedang program pengelolanya berdiri

sendiri dalam suatu paket program yang komersial untuk membaca data,

menghapus data, dan melaporkan data dalam basis data.

3.3 Interaksi Manusia dan Komputer

Menurut Rizky (2006:4), Interaksi Manusia dan Komputer (IMK) adalah

sebuah disiplin ilmu yang mempelajari desain, evaluasi, implementasi dari sistem

komputer interaktif untuk dipakai oleh manusia, beserta studi tentang

faktor-faktor utama dalam lingkungan interaksinya.

Deskripsi lain dari IMK adalah suatu ilmu yang mempelajari

(36)

sehingga manusia dapat merasa puas dengan cara yang paling efektif. Dikatakan

juga bahwa sebuah desain antar muka yang ideal adalah yang mampu memberikan

kepuasan terhadap manusia sebagai pengguna dengan faktor kapabilitas serta

keterbatasan yang terdapat dalam sistem.

Pada implementasinya, IMK dipengaruhi berbagai macam faktor antara

lain organisasi, lingkungan, kesehatan, pengguna, kenyamanan, antar muka,

kendala dan produktifitas.

3.4 PHP

Menurut Rasmus Lerdorf, Kevin Tatroe dan Peter Maclntyre (2006:5),

PHP (akronim dari PHP Hypertext Preprocessor) merupakan bahasa

pemrograman berbasis web yang memiliki kemampuan untuk memproses data

dinamis. PHP dikatakan sebagai sebuah server-side embedded script language

artinya sintaks-sintaks dan perintah yang kita berikan akan sepenuhnya

dijalankan oleh server tetapi disertakan pada halaman HTML biasa.

Aplikasi-aplikasi yang dibangun oleh PHP memberikan hasil pada web browser, tetapi

prosesnya secara keseluruhan dijalankan di server. Pada prinsipnya server akan

bekerja apabila ada permintaan dari client. Dalam hal ini client menggunakan

kode-kode PHP untuk mengirimkan permintaan ke server. Ketika menggunakan

PHP sebagai server-side embedded script language maka server akan melakukan

hal-hal sebagai berikut:

1. membaca permintaan dari client/browser

2. mencari halaman/page di server

3. melakukan instruksi yang diberikan oleh PHP untuk melakukan modifikasi

(37)

4. mengirim kembali halaman tersebut kepada client melalui internet atau

intranet.

3.4.1 Sejarah PHP

Menurut Rasmus Lerdorf, Kevin Tatroe dan Peter Maclntyre (2006:2),

PHP diciptakan oleh Rasmus Lerdorf, seorang programmer Unix dan Perl. Semula

PHP hanya digunakan untuk mencatat jumlah pengunjung yang melihat resume

Rasmus Lerdorf. Skrip ini selanjutnya dikemas menjadi tool yang disebut

Personal Home Page”. Paket inilah yang menjadi cikal bakal PHP.

Pada bulan September-Oktober 1995, Rasmus menciptakan PHP/FI

Versi 2.0. Pada versi ini programmer dapat menempelkan kode terstruktur di

dalam tag HTML dan kode ini juga bisa berkomunikasi dengan database dan

melakukan perhitungan-perhitungan yang kompleks sambil jalan. Pada tanggal 6

Juni 1998, PHP versi 3.0 berhasil dirilis. PHP 3 ini mempunyai kinerja yang lebih

tinggi, berkemampuan object-oriented , syntax highlighting, array multidimensi

dan dapat diperluas melalui mekanisme extension. Dukungan dan fiturnya pun

jauh bertambah. PHP merupakan salah satu bahasa yang populer.

3.4.2 Fitur-Fitur PHP

Menurut Rasmus Lerdorf (2006:4), Fitur-fitur yang dimiliki PHP antara lain:

1. Acces Logging

2. Access Restriction

3. mSQL Support

4. postgre support

(38)

6. RFC-1867 file upload support

7. Variable, arrays, associative arrays

8. User defined function with static variable and recursion

9. Conditional while and loops

10.Extended regular expressions

11.Raw HTTP header control

12.Dynamic GIF image creation

3.4.3 Cara Kerja PHP

Model kerja HTML diawali dengan permintaan suatu halaman web oleh

browser. Berdasarkan URL (Uniform Resource Locator) atau dikenal dengan

sebutan alamat internet, browser mendapatkan alamat dari web server,

mengidentifikasi halaman yang dikehendaki, dan menyampaikan segala informasi

yang dibutuhkan oleh web server. Informasi yang disampaikan ke web server

antara lain adalah nama browser, versinya dan sistem operasinya.

Selanjutnya, web server akan mencarikan berkas yang diminta dan

memberikan isinya ke browser. Browser yang medapatkan isinya segera

melakukan proses penerjemahan kode HTML dan menampilkannya ke layar

pemakai. Jika yang diminta adalah sebuah halaman PHP, maka prinsipnya serupa

dengan kode HTML hanya saja, ketika berkas PHP yang diminta didapatkan oleh

web server, isinya segera dikirimkan ke mesin PHP dan mesin inilah yang

memproses dan memberikan hasilnya (berupa kode HTML) ke web server,

(39)

3.5 Unified Modelling Language (UML)

3.5.1 Sejarah Unified Modelling Language (UML)

Menurut Martin Fowler (2004:1), Unified Modelling Language (UML)

adalah sebuah "bahasa" yang telah menjadi standar dalam industri untuk

menentukan, visualisasi, merancang dan mendokumentasikan artifact dari sistem

software, untuk memodelkan bisnis dan sistem non software lainnya. UML

merupakan suatu kumpulan teknik terbaik yang telah terbukti sukses dalam

memodelkan sistem yang besar dan kompleks. Dengan menggunakan UML kita

dapat membuat model untuk semua jenis aplikasi piranti lunak, dimana aplikasi

tersebut dapat berjalan pada piranti keras, sistem operasi dan jaringan apapun,

serta ditulis dalam bahasa pemrograman apapun. Tetapi karena UML juga

menggunakan class dan operation dalam konsep dasarnya, maka ia lebih cocok

untuk penulisan piranti lunak dalam bahasa-bahasa berorientasi objek seperti C++,

Java, VB.NET. Walaupun demikian, UML tetap dapat digunakan untuk modeling

aplikasi prosedural dalam VB atau C.

Seperti syntax/semantik. Notasi UML merupakan sekumpulan bentuk

khusus untuk menggambarkan berbagai diagram piranti lunak. Setiap bentuk

memiliki makna bahasa-bahasa lainnya, UML mendefinisikan notasi dan

syntax/semantik. Notasi UML merupakan sekumpulan bentuk khusus untuk

menggambarkan berbagai diagram piranti lunak. Setiap bentuk memiliki makna

tertentu, dan UML syntax mendefinisikan bagaimana bentuk-bentuk tersebut

dapat dikombinasikan. Notasi UML terutama diturunkan dari 3 notasi yang telah

(40)

OMT (Object Modeling Technique), dan Ivar Jacobson OOSE (Object-Oriented

Software Engineering).

3.5.2 Artifak UML

UML menyediakan beberapa notasi dan artifact standar yang bisa

digunakan sebagai alat komunikasi bagi para pelaku dalam proses analisis dan

desain. Menurut Martin Fowler (2004:3), Artifak didalam UML didefinisikan

sebagai informasi dalam bentuk yang digunakan atau dihasilkan dalam proses

pengembangan perangkat. Contohnya adalah source code yang dihasilkan oleh

proses pemrograman. Yang harus diperhatikan untuk menjaga konsistensi antar

artifak selama proses analisis dan desain adalah bahwa setiap perubahan yang

terjadi pada satu artifact harus juga dilakukan pada atifact sebelumnya. Untuk

membuat suatu model, UML memiliki diagram grafis sebagai berikut :

1. use case diagram

2. class diagram

3. behavior diagram

4. statechart diagram

5. activity diagram

6. interaction diagram

a. sequence diagram

b. collaboration diagram

13.implementation diagram

14.component diagram

(41)

Diagram-diagram tersebut diberi nama berdasarkan sudut pandang yang

berbeda-beda terhadap sistem dalam proses analisis atau rekayasa. Dibuatnya

berbagai jenis diagram diatas karena setiap sistem yang kompleks selalu paling

baik jika melalui pendekatan himpunan berbagai sudut pandang yang kecil yang

satu sama lain hampir saling bebas (independent). Sudut pandang tunggal

senantiasa tidak mencukupi untuk melihat sistem yang besar dan kompleks.

Diagram yang beda tersebut dapat menyatakan tingkatan yang

berbeda-beda dalam proses rekayasa. Diagram-diagram tersebut dibuat agar model yang

(42)

31

4.1Analisis Sistem

Berdasarkan hasil analisis terhadap laporan hasil kegiatan bisnis perusahaan,

informasi yang disajikan dalam laporan tersebut belum dapat membantu

perusahaan dalam melakukan Dari beberapa berita dan penjelasan diatas, maka

perusahaan layak membutuhkan sebuah sistem yang menangani untuk memberi

nama pada berkas dan meletakkannya pada media penyimpanan.

Oleh karena itu dirancanglah sebuah sistem yang sesuai dengan hasil

pembahasan terhadap pihak PT. Varia Usaha Beton, yaitu rancang bangun sistem

informasi filing system yang dapat menyajikan informasi Sistem yang dibutukan

mampu menghasilkan laporan dan mampu memberikan informasi yang

dibutuhkan untuk perubahan pada suatu dokumen aktif menjadi tidak aktif serta

pengarsiapn dokumen tersebut.

4.2Analisa dan Perancangan Sistem yang Sedang Berjalan

Analisa dan Perancangan sistem menggunakan beberapa bahasa

pemodelan untuk mempermudah analisa terhadap sistem. Pemodelan sistem yang

digunakan adalah Use Case Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram dan

(43)
[image:43.595.97.518.128.523.2]

4.3Diagram Input Process Output (IPO)

Tabel 4.1 Diagram Input Process Output

Input Process Output

Variabel bagian

kepegawaian

Proses menampilkan

Filing System pada tiap

dokumen arsip di tiap

bagian kepegawaian sehingga mempermudah dalam proses peminjaman pada dokumen kearsipan Menampilkan informasi status peminjaman dokumen kearsipan Variabel Katalog Variabel JRA Proses menyimpaan dokumen dan keterangan dokumen

kearsipan pada tiap

bagian perusahaan

sesuai dengan JRA

(Jarak Retensi Arsip)

Menampilkan informasi

laporan JRA serta letak

penyimpanan dokumen

kearsipan

4.4Diagram UML

UML dapat digunakan untuk memodelkan berbagai jenisistem, seperti

sistem software, sistem hardware dan organisasi.Namun secara umum UML

sekarang ini digunakan untuk dua kepentingan yaitu :

1. Untuk membuat model dalam proses software development.

2. Untuk memodelkan bisnis (business modeling)

4.4.1 Business Actor

(44)
[image:44.595.94.504.272.630.2]

Gambar 4.1 Business Actor

4.4.2 Use Case Diagram

Use Case Diagram menggambarkan tentang tindakan apa saja yang dapat aktor (user) lakukan terhadap aplikasi yang dibangun (fungsionalitas sistem).

Gambar 4.2 Use Case Diagram

Use case filing system pada gambar 4.2 menjelaskan hubungan antara aktor dengan fungsionalitas aplikasi. Dokumentasi mengenai use case yang dibuat

adalah sebagai berikut.

business actor

PT VARIA USAHABETON

Kepala

kearsipan Karyawan

Kabag

Karyawan

(from business a...)

Kabag

(from business actor)

Kepala kearsipan

(from business a...)

Sirkulasi

Katalog

Laporan

Login

<<extend>>

<<extend>>

<<extend>>

Admin

(45)
[image:45.595.95.517.89.755.2]

1. Dokumentasi Login Filing System

Tabel 4.2 Dokumentasi Login Filing System

USECASE Login Filing System

DESCRIPTION Use case ini menjelaskan mengenai fungsionalitas sistem

untuk melakukan login.

ACTOR Kepala Kearsipan

PRECONDITION  Kepala Kearsipan dapat mengakses halaman login Filing

System.

MAINFLOW  Sistem akan menampilkan tampilan login untuk masuk

ke dalam Filing System.

 Kepala Kearsipan mengisikan username dan password

pada textbox yang disediakan.

 Sistem akan melakukan proses validasi user dan

password.

POST

CONDITION

 Sistem akan menampilkan Filing System.

2. Dokumentasi Mengakses Sirkulasi Filing System

Tabel 4.3 Dokumentasi Mengakses Sirkulasi Filing System

USECASE Mengakses Menu Sirkulasi Filing System

DESCRIPTION Use case ini menjelaskan mengenai fungsionalitas sistem

untuk mengakses Sirkulasi pada Filing System.

ACTOR Kepala Kearsipan

PRECONDITION  Kepala Kearsipan dapat mengakses Filing system

MAINFLOW  Kepala Kearsipan memilih menu sirkulasi pada navigasi

yang disediakan.

 Secara default sistem akan menampilkan pencarian

sirkulasi berdasarkan nomer kartu dan nama belakang

dari anggota.

 Sistem akan mengolah data sirkulasi dari database Filing

(46)

 Kepala Kearsipan dapat mengubah informasi sirkulasi

pada tiap anggota yang melakukan peminjaman

dokumen kearsipan.

POST

CONDITION

 Sistem akan menampilkan informasi sirkulasi Filing

System dengan modul yang dipilih.

[image:46.595.94.518.218.670.2]

3. Dokumentasi Mengakses Katalog Filing System

Tabel 4.4 Dokumentasi Mengakses Katalog Filing System

USECASE Mengakses Menu Katalog Filing System

DESCRIPTION Use case ini menjelaskan mengenai fungsionalitas sistem

untuk mengakses Katalog Filing System.

ACTOR Kepala Kearsipan

PRECONDITION  Kepala Kearsipan dapat mengakses Filing system

MAINFLOW  Kepala Kearsipan memilih menu Katalog Filing System

pada navigasi yang disediakan.

 Secara default sistem akan menampilkan pencarian

berdasarkan nomer barcode dan frasa (Judul, Penulis,

Obyek).

 Sistem akan mengolah data katalog dari database Filing

System.

 Kepala kearsipan dapat melakukan penyimpanan

dokumen kerasipan dengan menentukan Jarak Retensi

Arsip (JRA) dan mengubah informasi kearsipan.

POST

CONDITION

 Sistem akan menampilkan laporan Katalog untuk

dokumen kearsipan per cabang.

 Laporan katalog adalah informasi dokumen kearsipan

(47)
[image:47.595.94.517.94.741.2]

4. Dokumentasi Mengakses Admin Filing System

Tabel 4.5 Dokumentasi Mengakses Admin Filing System

USECASE Mengakses Menu Admin Filing System

DESCRIPTION Use case ini menjelaskan mengenai fungsionalitas sistem

untuk mengakses menu admin pada Filing System

ACTOR Kepala Kearsipan

PRECONDITION  Kepala Kearsipan dapat mengakses Filing System.

MAINFLOW  Kepala Kearsipan memilih menu admin pada navigasi

yang disediakan.

 Secara default sistem akan menampilkan ringkasan

admin yang dapat dilakukan.

 Sistem akan mengolah data admin dari database Filing

System.

 Kepala Kearsipan dapat mengubah tampilan Filing

System, penambahan staff, pengaturan Filing System

dan informasi admin yang tersedia .

POST

CONDITION

 Sistem akan menampilkan informasi admin pada Filing

System.

5. Dokumentasi Lihat Laporan Filing System

Tabel 4.6 Dokumentasi Lihat Laporan Filing System

USECASE Lihat Laporan Filing System

DESCRIPTION Use case ini menjelaskan mengenai fungsionalitas sistem

untuk mengakses laporan Jarak Retensi Arsip pada Filing

System.

ACTOR Kepala Kearsipan

PRECONDITION  Kepala kearsipan dapat mengakses Filing System.

MAINFLOW  Kepala Kerasipan memilih menu laporan pada navigasi

yang disediakan.

(48)

Filing System.

 Sistem akan mengolah data laporan dari database Filing

System.

 Kepala Kearsipan melihat konfigurasi periode laporan

JRA yang akan ditampilkan pada combo box periode.

POST

CONDITION

 Sistem akan menampilkan laporan JRA untuk per

periode.

4.4.3 Activity Diagram

Pada sistem informasi eksekutif ini, activity diagram berfungsi untuk

mendeskripsikan suatu alur proses aktivitas yang terjadi, mulai dari awal sampai

akhir. Masing-masing aktivitas yang terjadi akan dijelaskan sebagai berikut.

1. Activity DiagramLogin Filing System

[image:48.595.90.505.288.628.2]

Activity diagram untuk login Filing System adalah seperti yang ditunjukkan pada gambar 4.3.

Gambar 4.3 Activity Diagram Login Filing System.

Alur aktivitas yang terjadi akan dijelaskan sebagai berikut.

a. Kepala Kearsipan memasukkan username dan password pada halaman

login Filing System.

Start Login Memasukan Username dan Password Menampilakan Hal. Login Mencocokkan Username dan Password validasi Redirect ke Menu Admin ya end login Tampilan Halaman Login tidak Sistem

(49)

b. Pada proses selanjutnya sistem akan mencocokkan username dan

password. Username dan password tersebut akan dicocokkan dengan

daftar user yang ada.

c. Apabila username dan password benar maka sistem akan me-redirect

halaman ke halaman Filing System Filing System dan sebaliknya

apabila username dan password salah maka pesan kesalahan login

akan ditampilkan dan Kepala Kearsipan harus mengisikan username

dan password kembali pada halaman login.

2. Activity Diagram Akses Menu Sirkulasi pada Filing System.

Activity diagram untuk akses menu Sirkulasi pada Filing System adalah seperti yang ditunjukkan pada gambar 4.4.

[image:49.595.87.506.316.555.2]

Gambar 4.4 Activity Diagram Akses Menu Sirkulasi.

Alur aktivitas yang terjadi akan dijelaskan sebagai berikut.

a. Aktivitas dimulai dari Kepala Kearsipan yang mengakses Filing

System.

b. Selanjutnya Kepala Kearsipan akan memilih menu sirkulasi yang

terdapat pada halaman Filing System.

c. Kemudian Kepala Kearsiapan akan mengolah data sirkulasi dari

database. Data yang diolah tersebut disesuaikan dengan anggota yang

pilih Menu Sirkulasi Maitenance Anggota Maintenance Anggota Input Anggota Baru Pengembalia n tidak

Input Data Anggota Baru

Maitenance pengembalian

(50)

dipilih. Secara default sistem akan menampilkan pencarian berdasarkan nomer kartu dan nama belakang dari anggota.

d. Data yang telah diolah tersebut kemudian akan ditampilkan dalam

bentuk tabel.

3. Activity Diagram Katalog Filing System.

[image:50.595.92.507.235.498.2]

Activity diagram untuk menu Katalog Filing System adalah seperti yang ditunjukkan pada gambar 4.5.

Gambar 4.5 Activity Diagram Akses Menu Katalog Filing System.

Alur aktivitas yang terjadi akan dijelaskan sebagai berikut.

a. Aktivitas dimulai dari Kepala Kearsipan yang mengakses Filing

System.

b. Selanjutnya Kepala Kearsipan akan memilih menu Katalog Filing

System yang terdapat pada halaman Filing System.

c. Kemudian Kepala Kearsiapan akan mengolah data katalog dari

database. Data yang diolah tersebut disesuaikan dengan dokumen kearsipan yang dipilih dan menentukan Jarak Retensi Arsip tiap

dokumen kearsipan. Secara default sistem akan menampilkan

pencarian berdasarkan nomer barcode dan frasa (Judul, Penulis,

Obyek).

d. Data yang telah diolah tersebut kemudian akan ditampilkan dalam

bentuk tabel. Maintenance Kearsipan cari arsip Pilih Menu Katalog tidak Tambah Arsip tidak Menampilkan Maintenance kearsipan ya Simpan Data ya Menampilkan Katalog Kearsipan Katalog Kearsipan Karyaw an : Karyaw an Sistem

(51)

4. Activity Diagram Admin

[image:51.595.93.530.123.736.2]

Activity diagram untuk menu Admin adalah seperti yang ditunjukkan pada gambar 4.6.

Gambar 4.6 Activity Diagram Akses Menu Admin

Alur aktivitas yang terjadi akan dijelaskan sebagai berikut.

a. Aktivitas dimulai dari Kepala Kearsipan yang mengakses Filing

System.

b. Selanjutnya Kepala Kearsipan akan memilih menu admin yang

terdapat pada halaman Filing System.

c. Kemudian sistem secara otomatis akan mengolah data admin dari

database. Data yang diolah tersebut disesuaikan kebutuhan admin

dalam pengaturan filing system. Secara default sistem akan

menampilkan ringkasan admin maka Kepala Kearsipan dapat

melakukan pemilihan menu admin pada halaman Filing System.

d. Data yang telah diolah tersebut kemudian akan ditampilkan dalam

bentuk laporan tabel.

5. Activity Diagram Laporan

Activity diagram untuk laporan adalah seperti yang ditunjukkan pada gambar 4.7.

pilih menu Admin

admin staf f tidak tampilan tidak Jenis Anggota tidak Jabatan Anggota tidak Jenis tidak Koleksi tidak Hak Pinjam tidak Theme tidak Maintenance admin staf f

Maintenance Tampilan Maintenance Jenis Anggota Maintenance Jenis Maintenance Koleksi Maintenance Hak Pinjam Maintenance Theme Maintenance Jabatan Anggota Menampilkan Maintenance admin staf f y a Menampilkan Maintenance Tampilan y a Menampilkan Maintenance Jenis Anggota y a Menampilkan Maintenance Jabatan Anggota y a Menampilkan Maintenance Jenis y a Menampilkan Maintenance Koleksi y a Menampilkan Maintenance Hak Pinjam y a Menampilkan Maintenance Theme y a Simpan Data Sistem

(52)
[image:52.595.92.510.75.693.2]

Gambar 4.7 Activity Diagram Laporan Alur aktivitas yang terjadi akan dijelaskan sebagai berikut.

a. Aktivitas dimulai dari Kepala Kearsipan yang mengakses Filing

System.

b. Selanjutnya Kepala Kearsipan akan memilih menu laporan yang

terdapat pada halaman Filing System.

c. Kemudian sistem secara otomatis akan mengolah data laporan sesuai

dengan penyimpan kearsipan pada katalog. Data yang diolah tersebut

disesuaikan dengan periode yang dipilih berdasarkan tahun. Secara

default sistem akan menampilkan daftar laporan maka Kepala Kearsipan dapat memilih melakukan pemilihan periode pada halaman

Filing System.

d. Data yang telah diolah tersebut kemudian akan ditampilkan dalam

bentuk laporan tabel.

Mengakses Menu Laporan

Memilih Menu JRA

Memilih Periode

Laporan JRA

Menyerahkan Laporan JRA

Menapilkan laporan JRA

Laporan JRA Kabag : Kabag Sistem

(53)

4.4.4 Sequence Diagram

Sequence Diagram merupakan salah satu dari diagram UML (Unified

Modelling Language) dan diagram ini menggambarkan mengenai

hubungan/interaksi yang dilakukan antar obyek yang ada serta komunikasi yang

dilakukan antar obyek tersebut. Melalui sequence diagram, alur interaksi dan

komunikasi yang dilakukan antar obyek dalam rancang bangun sistem informasi

eksekutif PT. Varia Usaha Beton dapat lebih dipahami. Sequence diagram yang

dirancang terdiri dari login, akses Filing System, dan proses lihat laporan yang ada

dalam Filing System.

Berikut adalah sequence diagram dari sistem informasi eksekutif yang

dirancang.

[image:53.595.88.507.309.530.2]

1. Sequence DiagramLogin FILING SYSTEM

Gambar 4.8 Sequence DiagramLogin Aplikasi

Pada gambar 4.8 di atas menggambarkan mengenai interaksi yang

dilakukan oleh Kepala Kearsipan sebagai pengguna terhadap aplikasi. Pada

sequence diagram tersebut, pengguna berinteraksi dengan boundary form login

dan mengisikan username serta password yang digunakan untuk mengakses

Filing System. Data login yang masuk kemudian diproses oleh control Data User

yang mengecek kebenaran username dan mencocokkannya dengan data yang ada

pada entity user. Apabila data login yang dimasukkan benar maka pesan balik

berupa status login berhasil kepada boundary form login dan tujuan akhirnya

adalah berhasil login dan redirect ke halaman Filing System.

: Kepala

kearsipan : Form Login

: Control Data User : Users : Login Filing system 1: Input Username & Password

2: checkLogin(loginData)

3: getUserData(loginData) 4: return(loginStatus) 5: DisplayStatus(success)

(54)
[image:54.595.92.506.297.649.2]

2. Sequence Diagram Akses Sirkulasi pada Filing System

Gambar 4.9 Sequence Diagram Akses Sirkulasi pada Filing System.

Pada gambar 4.9 menggambarkan mengenai sequence diagram ketika

Kepala Kearsipan mengakses menu sirkulasi yang terdapat pada Filing System.

3. Sequence Diagram Akses Katalog Filing System.

Gambar 4.10 Sequence Diagram Akses Katalog Filing System.

Pada gambar 4.10 menggambarkan mengenai sequence diagram ketika

Kepala Kearsipan mengakses menu katalog filing system yang terdapat pada

Filing System.

: Kepala kearsipan

: Layar Utama Sistem Filing : Control Sirkulasi FS : Data Sirkulasi : DataSheetSirkulasi

1: SelectMenu

2: GetMenu

3: GetData

4: ReturnData

5: ReturnMenu

6: Display()

: Kepala

kearsipan : Layar Utama Sistem Filing : Control Katalog FS : Data Katalog FS : Filing System Report 1: SelectMenu

2: GetMenu

3: GetData

4: ReturnData 5: ReturnMenu

6: Display

7: setParameter

8: GetDrillDown

9: GetFSdetail

10: ReturnFSDetail 11: ReturnDrillDown

(55)

4. Sequence Diagram Akses Admin pada Filing System.

Gambar 4.11 Sequence Diagram Akses Admin pada Filing System.

Pada gambar 4.11 menggambarkan mengenai sequence diagram ketika

Kepala Kearsipan mengakses menu admin yang terdapat pada Filing System.

[image:55.595.91.506.311.553.2]

5. Sequence Diagram Laporan pada Filing System

Gambar 4.12 Sequence Diagram Laporan

Pada gambar 4.12 menggambarkan mengenai sequence diagram ketika

Kepala Kearsipan mengakses laporan yang terdapat pada Filing System.

4.4.5 Class Diagram

Class Diagram sistem informasi eksekutif menjelaskan hubungan antar tabel pada database yang digunakan oleh aplikasi. Berikut ini adalah gambar class

diagram yang terjadi pada Filing System.

: Kepala

kearsipan : Layar Utama Sistem Filing : Control Filing System : Data Filing System : Datasheet Filing System 1: selectMenu

2: getMenu

3: getData

4: ReturnData

5: returnMenu()

6: Display()

: Kepala

kearsipan : Layar Utama Sistem Filing : Control Filing System : Data Filing System : Filing System Report 1: SelectMenu

2: GetMenu

3: GetData

4: ReturnData

5: ReturnMenu

(56)
[image:56.595.93.557.86.547.2]

Gambar 4.13 Class Diagram Filing System

4.5 Testing dan Implementasi Sistem

Tahapan ini merupakan tahapan dimana akan dilakukan uji coba pada

sistem sehingga siap untuk diimplementasikan. Proses pengujian menggunakan

Black Box Testing dimana aplikasi akan diuji dengan melakukan berbagai

percobaan untuk membuktikan apakah aplikasi yang telah dibuat sudah sesuai

dengan tujuan yang akan dicapai.

4.5.1 Hasil Testing

1. Halaman Awal (Login)

Gambar 4.14.1 merupakan tampilan halaman awal saat pertama kali

aplikasi dijalankan. Pada tampilan ini pihak eksekutif melakukan login

sesuai dengan username dan password yang diberikan. Sistem akan

otomatis melakukan pengecekan terhadap username dan password yang

diberikan. Jika username dan password sesuai maka login session akan

disimpan dan secara otomatis halaman akan redirect ke halaman beranda

(57)
[image:57.595.96.526.95.526.2]

Pengujian

Tabel 4.7 Pengujian Login

No Tujuan Input Hasil yang

diharapkan

Output sistem

1 Uji coba sistem

login aplikasi FILING SYSTEM.

Username : Filing Systemuser

Password : Filing

Systempassword

Login berhasil dan halaman akan di-redirect ke halaman Filing System. Halaman Filing System berhasil diakses. (gambar 4.14.1)

2 Uji coba sistem

login aplikasi FILING SYSTEM.

Username : bukan Filing System user

Password : bukan Filing System password Login gagal dan pesan kesalahan

login akan muncul.

Muncul pesan kesalahan

gagal login.

(gambar 4.14.2)

Gambar 4.14.1 Tampilan Login

Gambar 4.14.1 merupakan tampilan awal ketika pengguna pertama

kali mengakses halaman FILING SYSTEM. Halaman login ini digunakan

untuk melakukan otentikasi pengguna yang ingin mengakses halaman Filing

(58)

Gambar 4.14.2 Tampilan Login Gagal

2. Halaman Beranda

Gambar 4.15 merupakan tampilan halaman beranda saat pengguna

telah berhasil masuk setelah melalui proses login. Pada halaman ini

terdapat beberapa menu navigasi, di antaranya adalah menu Home,

Sirkulasi, Katalog Filing System, Admin dan Laporan. Menu Home

digunakan untuk menampilkan halaman awal Filing System/beranda

seperti terlihat pada gambar 4.15. Menu Sirkulasi digunakan untuk

menampilkan sirkulasi anggota kearsipan yang melakukan peminjaman

dokumen kearsipan seperti terlihat pada gambar 4.16 Menu Katalog Filing

System digunakan untuk menampilkan pencarian dokumen kearsiapan

dengan katalog filing system seperti terlihat pada gambar 4.17. Menu

Admin digunakan untuk menampilkan pengaturan pada Filing System

seperti terlihat pada gambar 4.18.1. Menu Laporan digunakan untuk

menampilkan laporan dari penyimpanan kearsipan sesuai denagn Jarak

Retensi Arsip (JRA) seperti terlihat pada gambar 4.19. Selanjutnya untuk

menu OPAC (Online Public Access Catalog) digunakan untuk

menampilkan halaman Katalog Filing System untuk anggota, pada

halaman hanya disediakan pencarian katalog filing system saja seperti

(59)
[image:59.595.89.532.80.785.2]

Gambar 4.15 Tampilan Halaman Beranda

3. Halaman Sirkulasi

Halaman Sirkulasi digunakan untuk memproses hal-hal yang

berhubungan dengan keangotaan seperti menelusuri keanggotaan

berdasarkan nama atau nomor kartu, menambahbahkan anggota baru dan

sirkulasi peminjaman koleksi seperti pada gambar 4.16 Pada tampilan

tersebut terdapat beberapa fitur yang dapat dirubah sesuai kebutuhan yang

diantaranya terdiri dari pilihan untuk sirkulasi peminjaman.

Gambar 4.16 Tampilan Halaman Sirkulasi

Pengujian

Tabel 4.8 Pengujian Menu Sirkulasi

No Tujuan Input Hasil yang

diharapkan

Output sistem

Gambar

Gambar 3.1 Management Information System
Tabel 3.1 Keuntungan dan Kerugian Sistem Basis Data
Tabel 4.1 Diagram Input Process Output
Gambar 4.1  Business Actor
+7

Referensi

Dokumen terkait

Untuk aplikasi di bagian admin kantor, aplikasi di bagian ini bisa mengisi data kapal dan data penyewa kapal, admin kantor juga dapat melihat laporan dokumen

Aplikasi penggajian ini merupakan aplikasi yang menangani pengolahan dan perhitungan transaksi penggajian maupun transaksi tunjangan yang lainnya, sehingga dapat menampilkan

Sistem yang dibangun dapat mempermudah admin dan kepala sie gudang dalam pencatatan administrasi gudang dan pembuatan laporan khusus sesuai dengan kebutuhan kondisi

Dalam aplikasi jadwal kegiatan sekolah berbasis web pada SMA Negeri 1 Klakah terdapat tiga dokumen flow komputerisasi yaitu proses pencatatan absensi siswa, proses

Aplikasi yang dibangun akan mempunyai antar muka yang familiar dan mudah digunakan bagi pengguna. Halaman depan pengunjung dapat melihat berita, perencanaan dan

Berdasarkan hasil pengujian dan analisis terhadap aplikasi sistem informasi career center yang telah dilakukan, dapat diambil kesimpulan bahwa sistem yang dibangun dapat

Input data DRM Form input DRM adalah salah satu file master yang terdapat dalam sistem informasi filing yang digunakan untuk manajemen data master terkait dengan data dokumen rekam

Aplikasi yang akan dibangun berhubungan dengan pelelangan online di wilayah Indonesia bertujuan untuk membantu penjual dalam menjual barang bekas maupun baru untuk mendapatkan harga