• Tidak ada hasil yang ditemukan

RUMAH CERIA PROGRAM PENDIDIKAN NONFORMAL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "RUMAH CERIA PROGRAM PENDIDIKAN NONFORMAL"

Copied!
37
0
0

Teks penuh

(1)

KARYA TULIS ILMIAH BIDANG PENDIDIKAN

RUMAH CERIA: PROGRAM PENDIDIKAN NONFORMAL BAGI ANAK USIA 4-12 TAHUN UNTUK MEMBENTUK LINGKUNGAN

BERKARAKTER DI DAERAH PUNGGUR, BATAM, KEPULAUAN RIAU

Oleh :

Yoga adhiyatma TP (4211301024) Tahun Angkatan 2013 Tia Ariyanti (4211301041) Tahun Angkatan 2013 NaningWakhidya Rahmawati (4311401075) Tahun Angkatan 2014

POLITEKNIK NEGERI BATAM BATAM

(2)

ii KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis hanturkan kehadiran tuhan YME, karena dengan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah yang berjudul “Rumah Ceria: Program Pendidikan Nonformal untuk Membentuk Lingkungan Berkarakter di Daerah Punggur, Batam, Kepulauan Riau”. Meskipun pada awalnya banyak hambatan yang dialami penulis dalam proses pengerjaannya, tetapi penulis berhasil menyelesaikan karya ilmiah ini tepat waktu.

Tidak lupa penulis sampaikan ucapan terima kasih kepada dosen yang telah membantu dalam proses pengerjaan karya ilmiah ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman mahasiswa yang juga memberikan kontribusi baik secara langsung maupun tidak langsung dalam proses pembuatan karya ilmiah ini. Tentunya besar harapan yang ingin penulis berikan kepada masyarakat dari hasil Karya Tulis Ilmiah ini. Karena itu penulis berharap semoga karya ilmiah ini dapat menjadi sesuatu yang berguna bagi kita bersama.

Penulis menyadari bahwa dalam menyusun karya tulis ilmiah ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna sempurnanya Karya Tulis Ilmiah ini. Penulis berharap semoga karya tulis ini bisa bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.

(3)

iii

1.4 MANFAAT PENELITIAN... 5

BAB II ... 6

LANDASAN TEORI ... 6

2.1 Perkembangan Anak ... 6

2.1 METODE PENELITIAN ... 13

2.2TEKNIK PENELITIAN ... 13

3.2.1 Teknik Pengumpulan Data ... 13

3.3 POPULASI DAN SAMPLE ... 14

3.3.1 POPULASI ... 14

3.3.2 SAMPLE ... 15

BAB IV ... 16

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 16

4.2 Pembahasan Hasil Penelitian ... 19

4.2.1 Kondisi Lingkungan di daerah Punggur. ... 19

4.2.2 Kondisi Orang Tua Anak ... 20

4.2.3 Program Rumah Ceria ... 21

4.2.4 Sistematis Rumah Ceria ... 21

BAB V ... 26

(4)

iv

5.1 Kesimpulan ... 26

5.2 Saran ... 26

DAFTAR PUSTAKA ... 27

LAMPIRAN... 28

(5)

v DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Peta Wilayah KotaBatam ... 2

Gambar 2.1 Alur Pikir Pembangunan Karakter Berdasarkan alur pikir ... 9

Gambar 2.2 Konfigurasi Pendidikan Karakter……….24

Gambar 4.1 Bimbingan Belajar ... 243

Gambar 4.2 Kreativitas Anak ... 23

DAFTAR TABEL Table 4.1 Hasil Kuesioner I ... 16

Tabel 4.2 Hasil Kuesioner II ... 18

Tabel 4.1 . Diagram Jumlah anak usia 4-12 Tahun di daerah punggur ... 20

(6)

1

Abstrak

Kepulauan Riau merupakan salah satu Provinsi di Indonesia yang memiliki letak geografis yang sangat strategis. Kepulauan Riau berada pada pintu masuk Selat Malaka, Singapura dan Malasiya sehingga mengakibatkan mobilisasi penduduk yang besar. Hal ini membuat banyak permasalahan timbul, salah satunya karena sulitnya menyaring budaya yang baik dari luar daerah. Sulitnya menyaring budaya yang baik menyebabkan terbentuknya lingkungan pergaulan yang kurang kondusif untuk perkembangan psikologis anak. Maka dari itu perlu adanya tindakan dari seluruh elemen masyarakat, pemerintah, dan juga termasuk mahasiswa untuk memperbaiki moral generasi dan menciptakan generasi berkarakter khususnya di daerah Punggur, Kecamatan Nongsa, Kota Batam. Hal ini yang menjadi latar belakang penulis mengajukan Rumah Ceria sebagai program pendidikan nonformal untuk membentuk lingkungan berkarakter di daerah Punggur, Kota Batam.

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian deskriptif yaitu metode yang digunakan untuk mencari unsur-unsur, ciri-ciri, sifat-sifat suatu fenomena. Metode ini dimulai dengan mengumpulkan data, menganalisis data, dan menginterprestasikannya. Dimana dalam metode penelitian ini pelaksanaannya dengan menyebarkan kuisioner kepada masyarakat Punggur dan menggunakan studi dokumenter. Sampel dari populasi merupakan 20% dari total 200 kepala keluarga yaitu 40 responden. Kuisioner yang digunakan merupakan kuisioner dalam bentuk pertanyaan ya atau tidak dan pernyataan sikap. Kuisioner yang disebarkan kepada masyarakat bertujuan untuk mengetahui pandangan masyarakat mengenai lingkungan pergaulan anak-anak di sekitar dan apakah masyarakat setuju dengan ide diadakannya Rumah Ceria.

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa masyarakat sekitar juga mulai khawatir dengan lingkungan pergaulan anak-anak mereka. Hasil survei tersebut menunjukkan rawannya lingkungan pergaulan di masyarakat terhadap perkembangan psikologi anak-anak. Dengan demikian Rumah Ceria merupakan solusi yang cukup baik untuk diterapkan di daerah Punggur, Kota Batam untuk membentuk lingkungan berkarakter.

(7)

2

BAB I

PENDAHULUAN

1.1LATAR BELAKANG

Kota Batam merupakan daerah bagian dari provinsi kepulauan Riau, yang secara geografis terletak dijalur pelayaran internasional. Kota Batam berdasarkan perda nomer 2 tahun 2004 tentang rancana tata ruang wilayah Kota Batam tahun 2004-2014 ,terletak antara 0° 25’ 29 ”-1° 15' 00” Lintang Utara dan 103° 34'35” - 104° 26' 04” bujur timur dengan total wilayah darat dan laut seluas 3.990,00 Km2 dan berbatasan di wilayah utara dengan Singapura dan Malaysia, bagian selatan dengan Kabupaten Lingga, bagian barat dengan Kabupaten Karimun dan laut internasional dan di bagian timur berbatasan dengan Kabupaten Bintan dan Tanjung Pinang. (regional.coremap)

Gambar 1.1 Peta Wilayah KotaBatam

(8)

3 penduduk yang mendiami Kota Batam membuat perkembangan, pergaulan yang berada di Kota Batam berkembang dengan sangat cepat. Diantaranya pertumbuhan penduduk yang cepat mengakibatkan baby boom yang terjadi di Kota Batam. Tercatat pada akhir bulan oktober terjadi peningkatan jumlah kelahiran yang ada di Kota Batam. Hal ini membuat banyaknya anak-anak berusia dini yang terdapat di Kota Batam yang berusia 4-12 tahun. Pertumbuhan dan perkembangan anak pada usia ini sangat memerlukan pengawasan yang sangat ketat dari kedua orang tua anak. Hal ini menjadi sangat penting mengingat wilayah Batam merupakan daerah yang perbatasan yang menjadi tempat pertukaran budaya yang cepat dan tidak dapat menyaring budaya yang masuk. Sehingga hal tersebut menimbulkan tindakan yang melanggar nilai-nilai dan Norma yang berlaku.

(9)

4 Sehingga sangat di perlukannya pengawasan dan pengajaran yang lebih untuk anak-anak pada usia tersebut.

Berdasarkan pemaparan yang telah di sampaikan untuk anak-anak pada usia 4 -12 tahun yang berada di daerahpunggur, Batam kepulauan riau memerlukan tempat untuk di bentuknya karakter yang dapat memberikan pengetahuan tentang norma, nilai-nilai dan menamkan nilai-nilai-nilai-nilai agama dalam tumbuh kembangnya. Sehingga peran mahasiswa sangat di perlukan untuk merubah keadaan semacam ini, untuk itu kami memiliki pemikiran untuk membuat penelitian ini dengan judul “Rumah Ceria: Program Pendidikan Nonformal bagi anak usia 4-12 Tahun untuk Membentuk

Lingkungan Berkarakter di Daerah Punggur, Batam, Kepulauan Riau” Dimana dengan adanya rumah pintar ini dapat menjadi tempat berkumpul dan belajar anak-anak usia dini di daerah punggur.

1.2 RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah di uraikan diatas, maka hal yang menjadi pokok masalah dalam karya ilmiah ini adalah “Bagaimana Memperbaiki Moral dan Menciptakan Generasi yang Berkarakter di Daerah Punggur, Kota Batam.” Dengan rumusan masalah sebagai berikut:

1. Apa saja program pendidikan yang di terapkan di Rumah Ceria?

(10)

5 1.3TUJUAN PENELITIAN

Tujuan yang ingin di capai dalam penelitian ini adalah menciptakan metode untuk memperbaiki moral generansi yang ada di daerah Punggur, Kota Batam, Kepulauan Riau yang dalam hal ini target pengajaran adalah anak-anak usia 4-12 tahun.

1.4 MANFAAT PENELITIAN

1. Teoritis

Hasil penelitian ini di harapkan dapat menyumbangkan pemikirian dan dapat memperkaya wawasan tentang keadaan sosial yang ada di masyarakat sekitar, dan dapat menjadi awal yang baik untuk membentuk generasi yang berkarakter di daerah Punggur, Kota Batam.

2. Praktis

(11)

6 BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Perkembangan Anak

A. Pengertian Perkembangan Anak

Perkembangan anak merupakan pusat perhatian bagi orang tuanya. Salah satu yang patut diberikan perhatian lebih adalah perkembangan anak usia 4-12 tahun. Menurut Harlimsyah (2007) perkembangan anak adalah segala perubahan yang terjadi pada diri anak dilihat dari berbagai aspek antara lain aspek fisik (motoric), emosi, kognitif, dan psikososial (bagaimana anak berinteraksi dengan lingkungannya). Berdasarkan UU Peradilan Anak. Anak dalam UU No.3 tahun 1997 tercantum dalam pasal 1 ayat (2) yang berbunyi: “Anak adalah orang dalam perkara anak nakal yang telah mencapai umur 8 (delapan) tahun tetapi belum mencapai umur 18 tahun (delapan belas) tahun dan belum pernah menikah (id.wikipedia.org).

B. Aspek-Aspek Perkembangan Anak

Aspek-aspek perkembangan anak yang perlu diperhatikan orang tua (belajarpsikologi.com), diantaranya:

1. Aspek Perkembangan Kognitif

(12)

7 2. Aspek Perkembangan Fisik

Perkembangan motorik merupakan perkembangan pengendalian gerakan jasmaniah melalui kegiatan pusat syaraf, urat syaraf dan otot terkoordinasi (Hurlock: 1998). Keterampilan motorik anak terdiri atas keterampilan motorik kasar dan keterampilan motorik halus. Keterampilan motorik anak usia 4-5 tahun lebih banyak berkembang pada motorik kasar, setelah usia 5 tahun baru.terjadi perkembangan motorik halus.

3. Aspek Perkembangan Bahasa

Hart & Risley (Morrow, 1993) mengatakan umur 2 tahun, anak-anak memproduksi rata-rata dari 338 ucapan yang dapat dimengerti dalam setiap jam, cakupan lebih luas adalah antara rentangan 42 sampai 672. 2 tahun lebih tua anak-anak dapat mengunakan kira-kira 134 kata-kata pada jam yang berbeda, dengan rentangan 18 untuk 286.

4. Aspek Perkembangan Sosio-Emosional

(13)

8 2.2 Pentingnya Pendidikan Karakter

A. Hakikat Pendidikan Karakter

Pembangunan karakter yang merupakan upaya perwujudan amanat Pancasila dan Pembukaan UUD 1945 dilatar belakangi oleh realita permasalahan kebangsaan yang berkembang saat ini, seperti: disorientasi dan belum dihayatinya nilai-nilai Pancasila; keterbatasan perangkat kebijakan terpadu dalam mewujudkan nilai-nilai Pancasila; bergesernya nilai etika dalam kehidupan berbangsa dan bernegara; memudarnya kesadaran terhadap nilai-nilai budaya bangsa; ancaman disintegrasi bangsa; dan melemahnya kemandirian bangsa (Sumber: Buku Induk Kebijakan Nasional Pembangunan Karakter Bangsa 2010-2025). Semangat itu secara implisit ditegaskan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) tahun 2005-2025, dimana pendidikan karakter ditempatkan sebagai landasan untuk mewujudkan visi pembangunan nasional, yaitu “Mewujudkan masyarakat berakhlak

mulia, bermoral, beretika, berbudaya, dan beradab berdasarkan falsafah Pancasila.”

Terkait dengan upaya mewujudkan pendidikan karakter sebagaimana yang diamanatkan dalam RPJPN, sesungguhnya hal yang dimaksud itu sudah tertuang

dalam fungsi dan tujuan pendidikan nasional, yaitu “Pendidikan nasional berfungsi

(14)

9 Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional --UUSPN).

Atas dasar yang telah diungkapkan di atas, pendidikan karakter bukan hanya sekedar mengajarkan mana yang benar dan mana yang salah. Lebih dari itu, pendidikan karakter adalah usaha menanamkan kebiasaan-kebiasaan yang baik (habituation) sehingga peserta didik mampu bersikap dan bertindak berdasarkan nilai-nilai yang telah menjadi kepribadiannya. Dimana pendidikan karakter yang baik harus melibatkan pengetahuan yang baik (moral knowing), perasaan yang baik atau loving good (moral feeling) dan perilaku yang baik (moral action) sehingga terbentuk perwujudan kesatuan perilaku dan sikap hidup peserta didik.

Gambar 2.1 Alur Pikir Pembangunan Karakter Berdasarkan alur pikir pada Bagan di atas, pendidikan merupakan salah satu strategi dasar dari pembangunan

(15)

10 dengan melibatkan keluarga, satuan pendidikan, pemerintah, masyarakat sipil, anggota legislatif, media massa, dunia usaha, dan dunia industri (Sumber: Buku Induk Pembangunan Karakter, 2010).

B. Tujuan, Fungsi dan Media Pendidikan Karakter

Pendidikan karakter bertujuan mengembangkan nilai-nilai yang membentuk karakter bangsa yaitu Pancasila, meliputi : (1) mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia berhati baik, berpikiran baik, dan berprilaku baik; (2) membangun bangsa yang berkarakter Pancasila; (3) mengembangkan potensi warganegara agar memiliki sikap percaya diri, bangga pada bangsa dan negaranya serta mencintai umat manusia.

Pendidikan karakter berfungsi (1) membangun kehidupan kebangsaan yang multikultural; (2) membangun peradaban bangsa yang cerdas, berbudaya luhur, dan mampu berkontribusi terhadap pengembangan kehidupan ummat manusia; mengembangkan potensi dasar agar berhati baik, berpikiran baik, dan berperilaku baik serta keteladanan baik; (3) membangun sikap warganegara yang cinta damai, kreatif, mandiri, dan mampu hidup berdampingan dengan bangsa lain dalam suatu harmoni. Pendidikan karakter dilakukan melalui berbagai media yaitu keluarga, satuan pendidikan, masyarakat, pemerintah, dunia usaha, dan media massa.

(16)

11 Satuan pendidikan sebenarnya selama ini sudah mengembangkan dan melaksanakan nilai-nilai pembentuk karakter melalui program operasional satuan pendidikan masing-masing. Nilai prakondisi yang dimaksud seperti: keagamaan, gotong royong, kebersihan, kedisiplinan, kebersamaan, peduli lingkungan, kerja keras, dan sebagainya. Implementasi nilai-nilai karakter yang akan dikembangkan dapat dimulai dari nilai-nilai yang esensial, sederhana, dan mudah dilaksanakan, seperti: bersih, rapi, nyaman, disiplin, sopan dan santun.

C. Proses Pendidikan Karakter

Proses pendidikan karakter didasarkan pada totalitas psikologis yang mencakup seluruh potensi individu manusia (kognitif, afektif, psikomotorik) dan fungsi totalitas sosiokultural pada konteks interaksi dalam keluarga, satuan pendidikan serta masyarakat. Totalitas psikologis dan sosiokultural dapat dikelompokkan sebagaimana yang digambarkan dalam Bagan 3 berikut:

(17)
(18)

13 BAB III

METODE DAN TEKNIK PENELITIAN

2.1 METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan metode penelitian desriptif yaitu metode yang digunakan untuk mencari unsur-unsur, ciri-ciri, sifat-sifat suatu fenomena. Metode ini dimulai dengan mengumpulkan data, menganalisis data dan menginterprestasikannya. Dimana dalam metode deskkriptif dalam pelaksanaan meggunaan teknik survey, studi kasus, dan analisis documenter (Suryana, 2010). Dalam penelitian ini data akan di kumpulka dalam bentuk kuesioner dan juga data kuantitatif.

Kuesioner atau angket merupakan metode pengumpulan data yang di lakukan dengan memberikan pertanyaan yang harus di jawab oleh orang yang mendapatkan angket tersebut. Dengan metode ini di harapakan akan mendapatkan hasil perlu atau tidaknya di dirikannya rumah ceria yang merupakan tempat untuk memberikan pendidikan nonformal ana usia 4-12 tahun yang berada di daerah punggur, Batam , Kepulauan Riau.

2.2

TEKNIK PENELITIAN

3.2.1 Teknik Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data yang digunakan dengan penyebaran kuesioner pada warga masyarakat yang berada di RW 13 wilayah Punggur, Batam Kepulauan Riau. Dengan metode pemberian kuesioner dengan random sampling.

(19)

14 memberikan tanda benar pada jawaban yang di anggap tepat oleh responden. Jumlah pertanyaan pada kuesioner pertama berjumlah 20 pertanyaan. Dari jawaban yang di dapat akan mendapatkan jawaban tentang memperlihatkan hubungan pentingnya pendidikan karakter pada anak usia 4-12 tahun.

Dan untuk kuesioner jenis kedua merupakan pertanyaaan yang di jawab dengan memilih jawaban sangat setuju, setuju, tidak setuju, dan sangat tidak setuju. Dalam pertanyaan yang terdapat dalam kuesioner ini terdapat 10 pertanyaan. Dan hasil yang di dapatkan dalam kriteria penilaian ini akan mendapat persetujuan di bentuknya Rumah Ceria yang akan di bangun.

3.2.2 Teknik Pengolahan Data

Data dalam penelitian ini diolah dengan menggunakan teknik statistik. Pengolahan data dengan menggunakan teknik statistik berupa nilai mentah dari angket/kuesioner yang berbentuk pilihan iya atau tidak, dan sangat setuju, setuju, tidak setuju, sangat tidak setuju. Nilai tersebut akan disusun dengan menghitung nilai rata-rata (mean).

3.3 POPULASI DAN SAMPLE

3.3.1 POPULASI

(20)

15 3.3.2 SAMPLE

(21)

16

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengumpulan Data

Dalam penyusunan penelitian ini peneliti melakukan studi survei pada warga yang berada di RW 13 punggur, Kota Batam , untuk mengetahui pertumbuhan dan pergaulan anak-anak pada usia 4-12 tahun yang berada di wilayah tersebut dengan meminta bantuan pada warga untuk mengisi kuesioner. Total kuesioner yang di bagikan berjumlah 20 eksampler untuk 20 responden yang berada di daerah punggur, Kota Batam. Dan jumlah kuesioner yang terkumpul adalah 20 eksampler yang di peroleh dari 20 responden. Hal ini berarti tingkat pengembalian sebesar 100 %. Hasil pengumpulan kuisioner dengan jumlah total pertanyaan 30 pertanyaan dengan di bagi menjadi dua tipe kuesioner. Hasil pengumpulan data dari 20 responden dengan kumpalh total pertanyaan 30 dapat dilihat di table 4.1 berikut:

Table 4.1 Hasil Kuesioner I

NO PERTANYAAN Ya Tidak JML

1 Apakah di wilayah anda terdapat anak-anak usia 4-12 tahun 40 0 40

2 Apakah anda memiliki anak dengan usia 4-12 tahun? 29 11 40

3 Apakah ada seorang anak/beberapa anak yang sempat

meresahkan warga dengan perilakunya?

12 28 40

(22)

17 5 Apakah pelaku criminal di daerah anda termasuk anak di bawah

umur?

6 34 40

6 Apakah anda dan pasangan anda bekerja semua? 15 25 40

7 Apakah anda terlalu disibukkan dengan pekerjaan anda? 13 27 40

8 Apakah anda memilik cukup waktu untuk berinteraksi dengan

anak anda?

39 1 40

9 Apakah anda sering/selalu mengajari anak anda tetang

pelajarannya disekolah?

33 7 40

10 Apakah anda pernah menitipkan anak anda kepada pengasuh? 5 35 40

11 Apakah ada keluhan dari anak anda tentang teman di sekolah? 16 24 40

12 Apakah ada keluhan dari anak anda tentang guru/proses

pembelajaran di sekolah?

13 27 40

13 Apakah pendidikan formal di sekolah sudah cukup untuk

membentuk kepribadian seorang anak?

20 20 40

14 Apakah ada geng anak dengan usia belasan tahun di daerah

anda?

12 28 40

15 Apakah geng motor/geng anak tersebut meresahkan anda? 15 25 40

16 Apakah geng motor/geng anak tersebut pernah melakukan

tindakan yang meresahkan warga?

(23)

18 17 Apakah keadaan pergaulan di daerah anda cukup baik untuk

perkembangan kepribadian anak usia 4-12 tahun?

29 11 40

18 Apakah lingkungan anda cukup kondusif untuk perkembangan

kepribadian anak usia 4-12 tahun?

29 11 40

19 Apakah perlu dibentuk lembaga informal untuk membentuk

kepribadian anak usia 4-12 tahun?

38 2 40

20 Apakah anda mendukung jika dibentuk lembaga pembentuk

kepribadian untuk anak usia 4-12 tahun?

40 0 40

Tabel 4.2 Hasil Kuesioner II

NO PERTANYAAN SS S TS STS JML

1 Perlu di adakannya Pendidikan karakter Pada anak Usia 4-12 tahun

18 22 0 0 40

2 Dibangunnya "Rumah Ceria" yang menjadi tempat pendidikan nonformal untuk anak usia 4-12 di daerah punggur

15 25 0 0 40

3 Mengembangkan kecerdasan emosional anak 16 24 0 0 40 4 Mengembangkan kecerdasan spiritual anak 15 25 0 0 40 5 Mengajarkan norma-norma sosial di masyarakat 14 26 0 0 40 6 Menanamkan jiwa kepemimpinan pada anak 15 25 0 0 40 7 Meringankan atau mengatasi masalah-masalah yang tejadi

dengan anak usia 4-12 tahun.

(24)

19 8 Mempersiapkan anak usia 4-12 tahun untuk dapat menyambut

masa remajanya dengan bekal kepribadian yang baik

22 18 0 0 40

9 Perlunya peran aktif para mahasiswa untuk menyelesaikan permasalahan sosial yang terjadi di masyarakat

15 25 0 0 40

10 Mahasiswa merupakan agen of change yang dapat menjadi salah satu factor pendukung untuk dibentuknya Rumah Ceria ini.

18 22 0 0 40

Hasil pengumpulan data pada kuesioner pertama dan kedua ini kemudian akan diolahpeneliti untuk menguji program yang telah di ajukan pada latar belakang permasalah peneliti, Dan mendukung program yang telah di tawarkan pada tujuan penelitian.

4.2 Pembahasan Hasil Penelitian

4.2.1 Kondisi Lingkungan di daerah Punggur.

(25)

20 Tabel 4.1 . Diagram Jumlah anak usia 4-12 Tahun di daerah punggur

4.2.2 Kondisi Orang Tua Anak

Berdasarkan hasil penggumpulan data yang telah di lakukan, mendapatkan bahwa tingkat perhatian orang tua anak untuk memperhatikan pertumbuhan anak-anaknya pada di daerah punggur sebesar 64,16 %, dimana tingkat kepedulian orang tua untuk pendidikan anak-anak mereka yang merasa masih kurangnya pembelajaran di sekolah untuk membentuk karakter anak sebesar 50 %.

Tabel 4. 2. Perbandingan kepedulian orang tua terhadap anak-anaknya Memiliki anak

usia 4-12 tahun

Tidak memiliki anak usia 4-12 tahun

Kepedulian Orang Tua Kepada Anak

(26)

21 Dengan hal semacam itu sebesar 95 % merasa perlunya di didirikannya rumah ceria ini sebagai sarana untuk membentuk karakter anak-anak pada usia 4-12 tahun yang berada di punggur di mana sebanyak 100 % mendukung jika rumah ceria ini di dirikan di punggur.

4.2.3 Program Rumah Ceria

Berdasarkan pengumpulan data yang telah di lakukan 100 % responden meyatakan sangat setuju dan setuju di dirikannya rumah ceria yang berada di daerah punggur. Hal yang sama juga di dapatkan dari hasil pengumpulan data untuk materi yang di ajarkan meliputi pembentukan karakter anak baik di dalam membentuk kecerdasan anak secara emotional (EQ), spiritual (SQ) dan mengajarkan jiwa kepemimpinan maupun norma-norma sosial yang ada di masyarakat , masyarakat punggur menyatakan 100% sangat setuju,dan setuju dengan materi yang ditawarkan rumah ceria ini.

4.2.4 Sistematis Rumah Ceria

(27)

22 Visi

Terwujudnya masyarakat yang cerdas, terampil, dan berkarakter dimulai dari pendidikan pada anak sejak usia dini.

Misi

Memberdayakan dan mengembangkan program pendidikan melalui kolaborasi antara pihak masyarakat, mahasiswa, dan pemerintah. Kontribusi mahasiswa dalam pelaksanaan pendidikan di Rumah Ceria diharapkan menjadi motor penggerak utama menyumbangkan tenaga dan pikiran dalam rangka mewujudkan tercapainya tujuan Rumah Ceria.

Tujuan

1. Mengembangkan potensi yang dimiliki anak usia dini secara optimal

2. Membatasi anak-anak dari pengaruh pergaulan lingkungan yang merusak moral generasi penerus

3. Membantu pemerintah memberikan tambahan pendidikan nonformal bagi anak-anak di daerah

4. Menciptakan generasi emas berkarakter dan berakhlak mulia sekaligus memutus mata rantai rusaknya moral bangsa

Fungsi

(28)

23 Bentuk Kegiatan

1. Bimbingan belajar gratis dan taman baca anak gratis

Gambar 4.1. Bimbingan Belajar

Bimbingan belajar gratis yang diadakan oleh Rumah Ceria nantinya diharapkan dapat membantu anak-anak dalam proses belajar. Bimbingan yang dilakukan tidak hanya mengacu pada pelajaran yang diterima di sekolah tetapi juga memberikan wawasan mengenai lingkungannya. Taman baca yang ditujukan kepada anak juga diharapkan dapat menarik minat baca anak-anak. Dengan demikian anak-anak akan memiliki wawasan yang luas serta rasa ingin tahu yang kuat.

2. Sanggar seni dan kreativitas

Gambar 4.2 Kreativitas anak

(29)

24 berkomunikasi bersama rekan-rekan seusianya, dan belajar menghargai perbedaan dengan bermain bersama.

3. Layanan konseling

Layanan konseling merupakan Dengan layanan konseling diharapkan dapat membantu menyelesaikan permasalahan anak dalam kesehariannya. Selain itu konseling juga dapat membantu anak dalam pengembangan dirinya dan menyesuaikan diri dengan lingkungan di sekitarnya.

Prosedur dan Langkah Penerapan Pendidikan

Kegiatan program pendidikan Rumah Ceria akan dilakukan bertahap dengan langkah-langkah sebagai berikut:

Gambar 4.3 Diagram Alir Prosedur dan Langkah Penerapan Pendidikan 1. Tahapan Perencanaan

 Setelah pendirian Rumah Ceria maka akan dibentuk tim perintis pelaksanaan pendidikan karakter untuk menyusun program kegiatan berikut rencana dan strategi yang akan dikembangkan sesuai dengan Visi, Misi, dan Tujuan.

TAHAPAN PERENCANAAN

TAHAPAN PELAKSANAAN

(30)

25

 Sosialisasi kepada mahasiswa sebagai tenaga pendidik dan masyarakat sebagai pengawas.

 Membuat komitmen bersama yang ditandatangani seluruh pihak terkait. 2. Tahapan Pelaksanaan

Pelaksanaan kegiatan pendidikan sesuai dengan strategi yang telah disusun sebelumnya oleh tim perintis dan disetujui berdasarkan kepentingan masyarakat dan pemerintah.

3. Tahapan Penilaian

Evaluasi bersama antara pihak mahasiswa sebagai tenaga pendidik, masyarakat, dan perwakilan pemerintah dalam kurun waktu periode tertentu 4. Tahapan Pengembangan

(31)

26

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, masyarakat Punggur 100% setuju dan membutuhkan Rumah Ceria untuk membentuk karakter anak dengan usia 4-12 tahun. Peneliti menggunakan metode deskriptif dengan teknik statistic berupa nilai mentah dari hasil kuesioner, kemudian dihitung rata-ratanya. Materi yang diajarkan dalam Rumah Ceria meliputi pembentukan karakter anak berupa kecerdasan emotional (EQ), spiritual (SQ) dan mengajarkan jiwa kepemimpinan maupun norma-norma sosial yang ada di masyarakat. Bentuk kegiatan yang akan dilakukan adalah 1) Bimbingan belajar gratis dan taman baca anak gratis, 2) Sanggar seni dan kreativitas, 3) Layanan Konseling. Penulis mengharapkan orang tua dan pemetintah turut andil dalam program ini. Orang tua diharapkan percaya sepenuhnya kepada pengurus Rumah Ceria yang tidak lain adalah mahasiswa. Sedangkan pemerintah diharapkan dapat memberikan izin dan mendukung sepenuhnya program Rumah Ceria ini.

5.2 Saran

1. Orang tua diharapkan dapat menjaga komunikasi dan lebih mengawasi pergaulan anak-anaknya, terutama usia 4-12 tahun. Karena tahap ini merupakan gerbang anak untuk menjemput masa remajanya.

(32)

27 DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi.2006. Prosedur Penelitian

Saskiawan, Iwan.2010. Pengenalan Metodologi Penelitian. Sutrisno, Hadi.2004. Pengolahan dan Analisa Data.

Semiun, yustinus.2006. Kesehatan Mental. Covey, Stephen R.2005. The 8th Habit.

Pustaka Kemdiknas (2011). Panduan Pelaksanaan Pendidikan Karakter. Jakarta http://repository.upi.edu/4955/4/S_PAI_0906592_Chapter1.pdf Diakses 27 -11-2014 http://regional.coremap.or.id/downloads/GAMBARAN_UMUM_KONDISI_DAER AH_1171591504.pdf Diakses 27 November 2014

http://kppn-Batam.net/berita-letak-astronomis.html Diakses 27 November 2014 http://skpd.BatamKota.go.id/kependudukan/files/2014/09/rekapauto_multi2014-10-31.pdf Diakses 27 November 2014

http://m.inilah.com/news/detail/1818301/Batam-harus-segera-miliki-bapas Diakses 27 November 2014

(33)

28

LAMPIRAN

LAMPIRAN 1: KUESIONER PENELITIAN

Kepada Yang Terhormat

Bapak/Ibu/Sdr (i) Warga Danau Indah Punggur di

Tempat

Warga Danau Indah Punggur yang terhormat,

Demi meningkatkan nilai pendidikan karakter pada anak usia 4-12 tahun yang berada di daerah punggur, dengan merancang sebuah Rumah Ceria yang mengajarkan nilai pendidikan secara nonformal untuk membentuk karakter anak-anak pada usia 4-12 tahun. Peneliti sangat berbesar hati apabila bapak/ibu/sdr (i) bersedia meluangkan waktunya untuk menyampaikan pendapat dengan mengisi daftar pertanyaan yang menyangkut rumah ceria.

Akhir kata peneliti mengucapkan terima kasih atas perhatian dan peran serta bapak/ibu/sdr(i) dalam penelitian ini.

Batam, November 2014

(34)

29 Usia :

Jenis Kelamin : Kuesioner I

Cara mengisi kuesioner dengan memberikan tanda benar (√)

NO PERTANYAAN Ya Tidak

1 Apakah di wilayah anda terdapat anak-anak usia 4-12 tahun 2 Apakah anda memiliki anak dengan usia 4-12 tahun?

3

Apakah ada seorang anak/beberapa anak yang sempat meresahkan warga dengan perilakunya?

4 Apakah pernah terjadi kasus criminal di lingkungan anda?

5 Apakah pelaku criminal di daerah anda termasuk anak di bawah umur? 6 Apakah anda dan pasangan anda bekerja semua?

7 Apakah anda terlalu disibukkan dengan pekerjaan anda?

8 Apakah anda memilik cukup waktu untuk berinteraksi dengan anak anda? 9 Apakah anda sering/selalu mengajari anak anda tetang pelajarannya disekolah? 10 Apakah anda pernah menitipkan anak anda kepada pengasuh?

11 Apakah ada keluhan dari anak anda tentang teman di sekolah?

12

Apakah ada keluhan dari anak anda tentang guru/proses pembelajaran di sekolah?

13

Apakah pendidikan formal di sekolah sudah cukup untuk membentuk kepribadian seorang anak?

14 Apakah ada geng anak dengan usia belasan tahun di daerah anda? 15 Apakah geng motor/geng anak tersebut meresahkan anda?

16

Apakah geng motor/geng anak tersebut pernah melakukan tindakan yang meresahkan warga?

17

Apakah keadaan pergaulan di daerah anda cukup baik untuk perkembangan kepribadian anak usia 4-12 tahun?

18

Apakah lingkungan anda cukup kondusif untuk perkembangan kepribadian anak usia 4-12 tahun?

19

(35)

30 20

Apakah anda mendukung jika dibentuk lembaga pembentuk kepribadian untuk anak usia 4-12 tahun?

Kuesioner II

Cara mengisi kuesioner dengan memberikan tanda benar (√)

NO PERTANYAAN SS S TS STS

1 Perlu di adakannya Pendidikan karakter Pada anak Usia 4-12 tahun 2 Dibangunnya "Rumah Ceria" yang menjadi tempat pendidikan

nonformal untuk anak usia 4-12 di daerah punggur

3 Mengembangkan kecerdasan emosional anak

4 Mengembangkan kecerdasan spiritual anak

5 Mengajarkan norma-norma sosial di masyarakat 6 Menanamkan jiwa kepemimpinan pada anak

7 Meringankan atau mengatasi masalah-masalah yang tejadi dengan anak usia 4-12 tahun

8 Mempersiapkan anak usia 4-12 tahun untuk dapat menyambut masa remajanya dengan bekal kepribadian yang baik

9 Perlunya peran aktif para mahasiswa untuk menyelesaikan permasalahan sosial yang terjadi di masyarakat

10 Mahasiswa merupakan agen of change yang dapat menjadi salah satu factor pendukung untuk dibentuknya Rumah Ceria ini.

Nb :

SS :Sangat Setuju S :Setuju

(36)

31 DOKUMENTASI

(37)

32 Automatic Charging Pada Pompong Listrik Hybrid Sebagai Alat

Transportasi Terluar dan Terdalam Provinsi Kepulauan Riau

2. Nama : Tia Ariyanti

NIM :4211301041

Tempat/Tanggal Lahir : Mataram,8 April 1995

No HP :085765154352

Tempat/Tanggal Lahir : Tulungagung, 12 Desember 1995

No HP :085765353175

Gambar

Gambar 1.1 Peta Wilayah KotaBatam
Gambar 2.1 Alur Pikir Pembangunan Karakter Berdasarkan  alur  pikir  pada
Gambar 2. 2 Konfigurasi Pendidikan Karakter
Table 4.1 Hasil Kuesioner I
+4

Referensi

Dokumen terkait

Sebesar 75% lahan perkebunan plasma Sei Pagar memiliki tingkat kesesuaian lahan S2-f, cukup sesuai dengan faktor pembatas retensi unsur hara tinggi karena pH tanah rendah..

Kesimpulan : Efektifitas daya anthelmintik perasan dan infusa rimpang temu ireng ( Curcuma aeruginosa Roxb. ) masih di bawah piperazin citrat. Daya anthelmintik infusa rimpang

Menurut Assauri (1999:4) mendefinisikan pemasaran: “Sebagai usaha menyediakan dan menyampaikan barang dan jasa yang tepat kepada orang-orang yang tepat pada tempat dan waktu

Komitmen untuk meningkatkan upaya pelayanan air minum dan sanitasi terutama kepada masyara- kat yang belum terlayani serta me- ningkatkan praktik higiene melalui kemauan

Dalam penelitian ini indikator resiko dilihat dari tindakan yang dilakukan oleh bank untuk memperkecil resiko dari penggunaan ATM, diharapkan tindakan yang dilakukan

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa kemampuan menemukan gagasan utama dalam wacana argumentasi siswa kelas VII SMP Negeri 1 Sei Rampah Kabupaten Serdang

kontrol sistem pendingin primer melebihi 100 mili detik maka sistem kontrol pada sistem pendingin primer akan mematikan suplai catu daya listrik utama PLN ke

Fixture adalah elemen penting dari proses produksi massal seperti yang diperlukan dalam sebagian besar manufaktur otomatis untuk inspeksi dan operasi perakitan