• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dampak Kebiasaan Merokok Terhadap Pergau (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Dampak Kebiasaan Merokok Terhadap Pergau (1)"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

Dampak Kebiasaan Merokok

Terhadap Pergaulan Remaja

Untuk Menyelesaikan Tugas Bahasa Indonesia

Disusun oleh :

1. Agnes Restyane P.

2. Charlotte E.L

3. Daud Marusoni.

4. Defista Profit.

5. Ivan Samuel.

6. Yohanes.

XI IPS 2

SMA MARDIYUANA DEPOK

2016-2017

KATA PENGANTAR

(2)

merokok pada pergaulan remaja”. Dan juga kami berterima kasih pada Ibu Kundarti selaku guru Bahasa Indonesia, anggota, serta keluarga kami yang telah mendukung penulisan karya tulis kami.

Kami sangat berharap karya tulis ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai dampak kebiasaan merokok. Kami menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa yang kita harapkan. Untuk itu, kami berharap adanya kritik, saran, dan usulan, demi perbaikan dimasa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa sarana yang membangun.

Semoga karya tulis sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya karya tulis yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kirtik dan saran yang membangun demi perbaikan dimasa depan.

Depok, Februari 2017

Penyusun

Daftar Isi

BAB I Pendahuluan

1.1. Latar Belakang

masalah………...4 1.2. Rumusan

masalah………....5 1.3. Batasan

(3)

1.4. Tujuan……….. 5

1.5. Manfaat

Penelitian………...6

BAB II Tinjauan Pustaka 2.1 Pengertian rokok………7

2.2 Zat – zat yang terkandung………..8

2.3 Definisi pergaulan………..9

2.4 Kategori remaja……….10

BAB III Metode Penelitian 3.1 Pustaka………..11

3.2 Observasi………...11

BAB IV Pembahasan 4.1 Perilaku merokok pada kalangan remaja………...12

4.2 Alasan remaja merokok………...13

4.3 Jenis-jenis perokok remaja………...13

4.4 Dampak rokok bagi remaja………..13

4.5 Cara untuk berhenti merokok di kalangan remaja………...14

4.6 Manfaat setelah berhenti merokok………...15

BAB V Penutup 5.1 Kesimpulan………...17

5.2 Saran……….18

Daftar Pustaka………..19

BAB I

Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

(4)

berbagai bahan kimia yang dapat membuat seseorang ketagihan, walaupun mereka tidak ingin mencobanya lagi.

Sangat ironis memang bahwa manusia sangat memperhatikan keseimbangan alam akibat proses pembakaran bahan bakar oleh industri yang mengeluarkan polusi tetapi dilain pihak orang-orang dengan sengaja mengalirkan gas polusi pembakaran rokok ke paru-paru mereka.

katindividu mengalami peralihan dari satu tahap ketahap berikutnya dan mengalami perubahan baik emosi, tubuh, minat pola perilaku,dan juga penuh denga masalah-masalah.

Oleh karenanya, remaja sangat rentan sekali mengalami psikososial, yakni masalah psikis atau kejiwaan yang timbul sebagai akibat terjadinya perubahan sosial. Sebenarnya seorang pelajar belum boleh merokok di kalangan sekolah, masyarakat atau kalangan yang lainnya. Karena hal ini dapat berdampak buruk pada kesehatannya, sekolahnya dan lain-lain. Biasanya hal ini dilakukan oleh para pelajar karena kondis emosi mereka yang tidak stabil membuat mereka melakukan segala hal untuk melampiaskan emosinya. Populasi merokok pada usia dini sangatlah tinggi. Hal ini disebabkan karena kurangnya penyuluhan tentang bahaya rokok di kalangan sekolah atau masyarakat, atau mungkin juga kurangnya kesadaran pada diri mereka sehingga mereka tidak memperhatikan bahayanya dan juga nanti ke depannya.

Kebiasaan merokok di indonesia sangat memprihatinkan. Setiap saat kita dapat menjumpai masyarakat dari berbagai usia,termasuk pelajar. Padahal, berbagai penelitiandan kajian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa rokok juga sangat berbahaya apabila dihirup oleh oran-orang yang berada di sekitarnya.

Bahkan sebagai penelitian menunjukkan bahwa para perokok pasif memiliki resiko kesehatan lebih tinggi daripada perokok itu sendiri. Penyakit-penyakit mulai dari menderita batuk hingga kanker paru-paru mengancam para perokok aktif maupun pasif.

Kami menyadari bahwa informasi tentang bahaya merokok bagi kesehatan sangat penting untuk di ketahui bagi masyarakat luas, khususnya para pelajar, hal ini yang mendorong kami untuk menyusun karya ilmiah tentang bahaya merokok. Kami harap, dengan mengetahui informasi para pelajar dapat mengurungkan niatnya untuk mengonsumsi rokok atau bahkan berhenti merokok.

(5)

Berdasarkan uraian dalam latar belakang di atas, maka penulis merumuskan beberapa masalah yang akan dibahas, antara lain :

1. Bagaimana penyebab perilaku merokok pada kalangan remaja ? 2. Apa saja alasan remaja merokok ?

3. Apa saja jenis-jenis perokok remaja ? 4. Apa saja dampak dari merokok ?

5. Bagaimana tips untuk berhenti merokok pada kalangan remaja ? 6. Apa saja manfaat setelah berhenti merokok ?

1.3 Batasan masalah

Dikarenakan kami adalah pelajar SMA yang tergolong dalam umur remaja. Dalam proposal ini kami hanya membahas dan mengulas dalam segi kehidupan remaja, yang dimana merupakan kehidupan kami. Setelah kami lihat, ternyata telah banyak remaja yang sudah merokok. Jadi kami memasukkan beberapa informasi mengenai dampak merokok terhadap pergaulan reamaja beserta cara penanggulangannya.

1.4 Tujuan penelitian

Untuk mengetahui dampak rokok dan mengetahui tujuan para siswa mengapa mereka lebih senang membeli rokok daripada membeli barang yang lebih penting. Ingin mengetahui mengapa rokok tidak boleh dikonsumsi oleh para remaja, ingin mengetahui dampak dari merokok bagi perokok itu sendiri, ingin mengetahui ciri-ciri seorang perokok, ingin mengetahui upaya apa saja yang dapat dilakukan oleh pemerintah, dan ingin mengetahui upaya apa yang dapat dilakukan oleh sekolah.

1.5 Manfaat penelitian

(6)

BAB II

Tinjauan Pustaka

2.1 Pengertian Rokok

Rokok adalah silinder dari kertas berukuran panjang antara 70 hingga 120 mm (bervariasi tergantung negara) dengan diameter sekitar 10 mm yang berisi daun – daun tembakau yang telah dicacah. Rokok dibakar pada salah stau ujungnya dan dibiarkan membara agar asapnya dapat dihirup lewat mulut pada ujung lainnya.

Rokok biasanya dijual dalam bungkusan berbentuk kotak atau kemasan kertas yang dapat dimasukkan dengan mudah ke dalam kantong. Sejak beberapa tahun terakhir, bungkusan – bungkusan tersebut juga umumnya disertai pesan kesehatan yang memperingatkan perokok akan bahaya kesehatan yang dapat ditimbulkan dari merokok, misalnya kanker paru – paru atau serangan jantung (walaupun pada kenyataannya itu hanya tinggal hiasan, jarang sekali dipatuh).

(7)

bangsa Eropa menemukan benua Amerika, sebagian dari para penjelajah Eropa itu ikut mencoba – coba menghisap rokok dan kemudian membawa tembakau ke Eropa. Kemudia kebiasaan merokok mulai muncul di kalangan bangsawan Eropa. Tapi berbeda dengan bangsa Indian yang merokok untuk keperluan ritual, di Eropa orang merokok hanya untuk kesenangan semata – mata. Abad 17 para pedagang Spanyol masuk ke Turki dan saat itu kebiasaan merokok mulai masuk negara – negara Islam.

Menurut riset 51,1% rakyat Indonesia adalah perokok aktif dan parahnya lagi 40% diantaranya adalah kaum remaja, angka tersebut tertinggi di ASEAN dan sangat jauh bedanya dengan negara – negara tetangga, misalnya : Brunei Darusallam 0,06% dan Kamboja 1,15%. Pada tahun 2013, 43,8% perokok berasal dari golongan lemah; 37,7% perokok hanya memiliki ijazah SD; petani, nelayan dan buruh mencakup 44,5% perokok aktif. 33,4% perokok aktif berusia di antara 30 hingga 34 tahun. Bagusnya hanya 1,1% perempuan Indonesia adalah perokok aktif, walaupun tentunya perokok pasif akan lebih banyak.

Telah banyak riset yang membuktikan bahwa rokok sangat menyebabkan ketergantungan, di samping menyebabkan banyak tipe kanker, penyakit jantung, penyakit pernapasan, penyakit pencernaan, efek buruk bagi kelahiran, dan emfisema.

2.2 Zat – zat yang terkandung

Pernahkah anda membayangkan bahwa kandungan zat kimia yang terdapat didalam sebatang rokok itu berjumlah tiga ribu macam menurut Terry dan Horn. Tetapi hanya tujuh ratus macam zat saja yang dikenal.

Disini ada 15 macam zat berbahaya yang bisa anda ketahui yaitu :

1. ACROLEIN ; zat berbentuk cair tidak berwarna diperoleh dengan mengambil cairan dari glyceril atau dengan mengeringkannya. Pada dasarnya zat ini mengandung alkohol yang pasti sangat mengganggu kesehatan.

2. KARBON MONOXIDA ; gas yang tidak berbau. Zat ini dihasilkan dari

pembakaran yang tidak sempurna dari unsur zat karbon. Jika karbon monoxida ini masuk ke dalam tubuh dan dibawa oleh hemoglobin ke dalam otot-otot tubuh. Satu molekul hemoglobin dapat membawa empat molekul oksigen. Apabila didalam hemoglobin itu terdapat karbon monoxida, berakibat seseorang akan kekurangan oksigen.

(8)

4. AMMONIA ; gas yang tidak berwarna, terdiri dari nitrogen dan hidrogen. Memiliki bau yang sangat tajam dan merangsang. Zat ini sangat cepat memasuki sel-sel tubuh dan kalau disuntikkan sedikit saja pada aliran darah akan membuat pingsan atau koma.

5. FORMIC ACID ; cairan tidak berwarna, tajam baunya, bisa bergerak bebas dan dapat membuat lepuh.

6. HYDROGEN CYANIDE ; gas tidak berwarna, tidak berbau dan tidak ada rasa. Zat ini paling ringan dan mudah terbakar. Cyanide mengandung racun berbahaya dan jika dimasukkan langsung ke dalam tubuh akan berakibat kematian.

7. NITROUS OXIDE ; gas tidak berwarna dan jika diisap dapat menyebabkan hilangnya pertimbangan dan membuat rasa sakit. Zat ini awalnya adalah untuk zat pembius pada saat operasi.

8. FORMALDEHYDE ; gas tidak berwarna dan berbau tajam. Gas ini bersifat pengawet dan pembasmi hama.

9. PHENOL ; zat ini terdiri dari campuran kristal yang dihasilkan dari distilasi zat-zat organik misalnya kayu dan arang. Phenol bisa terikat didalam protein dan

menghalangi kerja enzyme.

10. ACETOL ; zat ini adalah hasil dari pemanasan aldehyde dan menguap dengan alkohol.

11. HYDROGEN SULFIDE ; gas yang mudah terbakar dan berbau keras. Zat ini menghalangi oxidasi enxym (zat besi berisi pigmen).

12. PYRIDINE ; cairan tidak berwarna dan berbau tajam. Zat ini mampu mengubah alkohol sebagai pelarut dan pembunuh hama.

13. METHYL CHLORIDE : merupakan campuran zat-zat bervalensa satu atas mana hidrogen dan karbon sebagai unsur utama. Zat ini merupakan compound organis yang sangat beracun dan uapnya bersifat sama dengan pembius.

14. METHANOL ; cairan ringan yang mudah menguap dan terbakar. Jika diminum dan diisap dapat berakibat pada kebutaan dan kematian.

15. TAR ; cairan kental berwarna coklat tua atau hitam didapatkan dengan cara distilasi kayu dan arang juga dari getah tembakau. Zat inilah yang menyebabkan kanker paru-paru

(9)

Pergaulan merupakan jalinan hubungan sosial antara seseorang dengan orang lain yang berlangsung dalam jangka relatif lama sehingga terjadi saling mempengaruhi satu dengan lainnya. Pergaulan merupakan kelanjutan dari proses interaksi sosial yang terjalin antara individu dalam lingkungan sosialnya. Kuat lemahnya suatu interaksi sosial mempengaruhi erat tidaknya pergaulan yang terjalin. Seorang anak yang selalu bertemu dan berinteraksi dengan orang lain dalam jangka waktu relatif lama akan membentuk pergaulan yang lebih. Beda dengan orang yang hanya sesekali bertemu atau hanya melakukan interaksi sosial secara tidak langsung.

Dalam kehidupan sosial ada berbagai bentuk pergaulan, ada yang sehat ada pula yang dikategorikan pergaulan yang tidak sehat. Pergaulan sehat adalah pergaulan yang membawa pengaruh positif bagi perkembangan kepribadian seseorang. Sebaliknya pergaulan tidak sehat mengarah kepada pola perilaku yang merugikan bagi perkembangan dirinya sendiri maupun dampaknya bagi orang lain.

Pergaulan yang sehat adalah pergaulan yang mengarah kepada pembentukan kepribadian yang sesuai dengan nilai dan norma sosial, kesusilaan dan kesopanan yang berlaku.

2.4 Kategori remaja

Masa remaja berlangsung antara umur 12 tahun sampai dengan 21 tahun bagi wanita dan 13 tahun sampai dengan 22 tahun bagi pria. Sedangkan menurut Zakiah Darajat (1990: 23) remaja adalah: Masa peralihan di antara masa kanak-kanak dan dewasa. Dalam masa ini anak mengalami masa pertumbuhan dan masa perkembangan fisiknya maupun perkembangan psikisnya. Mereka bukanlah anak-anak baik bentuk badan ataupun cara berfikir atau bertindak, tetapi bukan pula orang dewasa yang telah matang. Hal senada diungkapkan oleh Santrock (2003: 26) bahwa remaja (adolescene) diartikan sebagai masa perkembangan transisi antara masa anak dan masa dewasa yang mencakup perubahan biologis, kognitif, dan sosial-emosional. Batasan usia remaja yang umum digunakan oleh para ahli adalah antara 12 hingga 21 tahun.

Rentang waktu usia remaja ini biasanya dibedakan atas tiga, yaitu:

 Masa remaja awal, 12 – 15 tahun

 Masa remaja pertengahan, 15 – 18 tahun

 Masa remaja akhir, 18 – 21 tahun

(10)

dan Santrock tersebut menggambarkan bahwa masa remaja adalah masa peralihan dari masa anak-anak dengan masa dewasa dengan rentang usia antara 12-22 tahun, dimana pada masa tersebut terjadi proses pematangan baik itu pematangan fisik, maupun psikologis.

BAB III Metode Penelitian

3.1 Metode Penelitian  Pengertian

Metode yang dilakukan dengan mempelajari dan mengumpulkan data dari pustaka yang berhubungan dengan alat, baik berupa buku maupun informasi di internet.

 Sumber yang digunakan Internet

3.2 Metode Observasi  Pengertian

Aktivitas yang dilakukan makhluk cerdas, terhadap suatu proses atau objek dengan maksud merasakan dan kemudian memahami pengetahuan dari sebuah fenomena

berdasarkan pengetahuan dan gagasan yang sudah diketahui sebelumnya, untuk mendapatkan informasi-informasi yang dibutuhkan untuk melanjutkan suatu penelitian. Ilmu pengetahuan biologi dan astronomi mempunyai dasar sejarah dalam pengamatan oleh amatir. Di dalam penelitian, observasi dapat dilakukan dengan tes, kuesioner, rekaman gambar dan rekaman suara.

Cara observasi yang paling efektif adalah melengkapinya dengan pedoman observasi/pedoman pengamatan seperti format atau blangko pengamatan. Format yang disusun berisi item-item tentang kejadian atau tingkah laku yang digambarkan akan terjadi. Setelah itu, peneliti sebagai seorang pengamat tinggal memberikan tanda cek ( ) pada kolom yang dikehendaki pada format tersebut.

(11)

BAB IV

Pembahasan

4.1 Perilaku merokok pada kalangan remaja

Pada umumnya remaja memiliki rasa ingin tahu yang tinggi (high curiosity). Karena didorong oleh rasa ingin tahu yang tinggi remaja cenderung ingin berpetualang menjelajah segala sesuatu dan mencoba segala sesuatu yang belum pernah dialaminya. Selain itu didorong juga oleh keinginan seperti orang dewasa, menyebabkan remaja ingin mencoba melakukan apa yang sering dilakukan oleh orang dewasa. Akibatnya tidak jarang secara sembunyi-sembunyi remaja pria mencoba merokok karena sering meihat orang dewasa melakukannya. Seolah-olah dalam hati kecilnya berkata bahwa remaja ingin membuktikan bahwa seebenarnya dirinya mampu berbuat seperti yang dilakukan orang dewasa. Seringkali remaja melakukan perbuatan-perbuatan menurut normanya sendiri karena terlalu banyak menyaksikan ketidakkonsistenan di masyarakat yang dilakukan oleh orang dewasa atau orang tua antara apa-apa yang sering dikataan dalam berbagai forum dengan kenyataan nyata dilapangan. Kata-kata moral didengungkan dimana-mana tetapi kemaksiatan juga disaksikan dimana-mana oleh remaja.

Berdasarkan penelitian melalui observasi, wawancara, dokumentasi dan pengolahan data angket terhadap 40 siswa SMK Insan Cendekia, yaitu 15 siswa laki-laki dan 25 siswa perempuan kelas X dan XI pada hari Kamis tanggal 6 Desember 2011, berikut ini adalah hasilnya:

1. Siswa yang Merokok

Berdasarkan wawancara secara langsung dan data yang diperoleh dari angket dengan siswa/siswi SMK Insan Cendekia diketahui bahwa terdapat 21 siswa atau 52,5% yang pernah merokok, sedangkan yang belum pernah merokok sebanyak 19 orang atau 47,5%.

(12)

laki-laki dan 6 siswa perempuan.

4.2 Alasan Remaja Merokok

Peneliti mendapati dua alasan pertama kali mereka merokok, yaitu sebagian besar alasan mereka karena penasaran atau sekedar ingin coba-coba dan satu orang karena depresi. Seperti pengakuan dari Fauzul, siswa yang diwawancarai, mengaku merokok pertama kali karena coba-coba. “saya merokok karena ingin coba-coba saja, lagian juga kata temen ga ngerokok ga gaul”.

4.3 Jenis- jenis perokok remaja

Peneliti mengkategorikan siswa menjadi 3 yaitu: Perokok pasif, perokok aktif, perokok pecandu. Perokok pasif adalah orang yang tidak merokok tapi terpaksa ikut menghirup asap rokok karena tidak bisa menghindar lagi. Adapun indikator dari perokok pasif:

1. Belum pernah merokok.

2. Merasa terganggu dengan lingkungan perokok. 3. Mengetahui bahaya merokok.

Perokok aktif adalah orang yang merokok tetapi tidak merasa rokok menjadi kebutuhan. Adapun indikator dari perokok aktif:

1. Merokok tidak menjadi kebutuhan. 2. Tahan jika tidak merokok dalam sehari.

3. Dapat menahan diri jika tidak mempunyai rokok.

Perokok pecandu adalah orang yang merokok karena kecanduan dan sudah menjadi kebutuhan. Adapun indikator dari perokok pecandu:

1. Merokok merupakan kebutuhan. 2. Setiap hari pasti merokok.

3. Jika kehabisan rokok, maka tidak tahan sampai memperolehnya.

4.4 Dampak rokok bagi remaja

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO Pada 1998) melakukan penelitian tentang tembakau dan rokok melontarkan 6 hal:

(13)

2. Rokok merupakan pembunuh nomor 3 setelah jantung dan kanker 3. 1 batang rokok menyebabkan umur seseorang memendek 12 menit 4. Di dunia 10 orang perhari mati karena rokok

5. Di Indonesia 57.000 orang mati karena merokok

6. Menurut para ahli seorang perokok atau yang menghisap asap rokok secara sengaja atau tidak sengaja akan mudah terserang penyakit, terutama pernafasan, jantung, paru-paru, kanker, pembuluh darah, impotensi, gangguan kehamilan, dan janin.

Seorang yang kecanduan rokok jika dihentikan akan mengalami gejala ketagihan rokok antara lain:

1. Perasaan tidak pada mulut (kecuten) 2. Emosional

3. Cemas dan gelisah 4. Konsentrasi terganggu 5. Kepala nyeri

6. Mengantuk 7. Pening

8. Gangguan pencernaan

4.5 Cara untuk berhenti merokok di kalangan remaja

Berikut kiat-kiat agar para remaja dapat menghindari rokok:

1. Hindari Berkumpul Dengan Teman-teman Perokok Mungkin banyak dari teman-teman anda yang sudah merokok. Anda boleh saja berteman-teman dengan mereka, namun usahakan anda tidak berkumpul saat temen-teman anda merokok. Cukup anda berikap baik dan berteman sewajarnya saja.

2. Jangan Malu Untuk Mengatakan Bahwa Anda Bukan Perokok Ya, kebanyakan dari para remaja yang tidak merokok malu mengatakan kalo dia tidak merokok apabila sedang ditawari rokok oleh teman-temannya. Hal tersebut yang seharusnya dihindari agar anda tidak terjerumus dalam bahaya rokok.

3. Sadar Akan Bahaya Rokok Tanamkan pada diri anda bahwa merokok itu memang akan memberikan dampak yang sangat berbahaya bagi kesehatan. Dengan cara itu anda dapat lebih menjaga diri dari pengaruh-pengaruh yang diberikan oleh teman anda.

(14)

kesempatan untuk anda ingin merokok juga akan berkurang. Anda dapat melakukan kegiatan-kegiatan postif seperti olah raga, membaca, atau melakukan kegiatan lain yang anda senangi.

4.6 Manfaat setelah berhenti merokok

Warna Kulit Lebih Segar dan Moist

Saat merokok, karbondioksida yang terdapat pada asap rokok mengunci aliran oksigen dalam darah. Proses ini mengakibatkan kelembapan kulit tidak terjaga sehingga memberikan dampak warna kulit yang lebih kusam serta kering. Sebaliknya, saat berhenti merokok warna kulit akan berubah menjadi lebih segar, memiliki rona merah dan lebih moist.

Aroma Tubuh dan Nafas yang Segar

Bila Anda amati, aroma badan seorang perokok akan lebih mengganggu daripada mereka yang tidak pernah tersentuh asap tembakau. Aroma asap rokok dapat menempel pada tubuh sehingga susah untuk dihilangkan. Apalagi aroma nafas, pastinya pekat dengan aroma tembakau yang kuat. Hal ini sering rasa percaya diri menurun bukan? Oleh karena itu, keuntungan yang bisa didapatkan dari berhenti merokok adalah aroma tubuh dan nafas yang lebih fresh. Komunikasi jadi semakin nyaman!

Gigi Terlihat Lebih Putih

Sudah ada banyak contoh orang-orang yang giginya menghitam dan rapuh karena volume merokok yang sangat tinggi. Dilansir dari Mag For Women, merokok secara berlebihan mampu merampas kecemerlangan dan kesehatan gigi. Ini karena zat nikotin dalam sebatang rokok bisa merusak gigi putih Anda. Untuk memutihkan gigi setelah berhenti merokok memang memerlukan proses yang lebih lama. Konsultasikan hal ini dengan dokter gigi ya!

Menghilangkan Kulit Keriput

Orang yang tidak merokok akan terlihat lebih awet muda daripada mereka yang terus terpapar asap rokok. Dilansir dari Boldsky, merokok adalah penyumbang terbesar penuaan dini pada kulit dibandingkan paparan sinar matahari. Hal ini dikarenakan racun dalam rokok tersebut mengganggu peredaran oksigen dalam darah Anda sehingga kulit menjadi kusam, tidak segar,dan mudah berkeriput.

(15)

Ini adalah hal yang terpenting yang harus Anda pahami. Merokok adalah salah satu penyebab utama terjadinya kanker serta berbagai macam penyakit komplikasi lainnya. Vinit Talwar dari Institut Kanker Rajiv Gandhi menyebutkan hampir 60-70 persen kasus sakit kanker pada pria disebabkan oleh tembakau akibat merokok. Walaupun banyak perokok menyadari risiko terkena sakit kanker, kebanyakan dari mereka tidak bisa lepas dari kebiasaan ini karena tingkat kecanduan yang tinggi dan akhirnya cenderung pasrah.

Bebas dari Stres

Merokok akan memberikan efek tenang dan menghilangkan stres? Pada penelitian yang dilakukan oleh British Journal of Psychiatry terhadap 500 perokok di klinik perokok Inggris malah menunjukkan hal yang sebaliknya. Hasil penelitian ini mengungkapkan jika berhenti merokok dapat membuat mood lebih rileks dan terhindar dari stres. Hal ini disebabkan perokok dapat terbebas dari nikotin yang memberikan efek candu yang mengakibatkan stres berkelanjutan.

Produktivitas Belajar Meningkat

(16)

BAB V

Penutup

5.1 Kesimpulan

Dari hasil pembahasan tentang dampak kebiasaan merokok terhadap pergaulan remaja, maka diambil kesimpulan :

Kebiasaan merokok dikalangan remaja amat membahayakan baik ditinjau dari segi pendidikan maupun kesehatan serta sosial ekonomi. Dipandang dari segi pendidikan sudah jelas bahwa hal ini akan mengganggu studinya, sedangkan dari segi kesehatan akibat kebiasaan merokok akan menyebabkan berbagai penyakit (serangan jantung, gangguan pernafasan, dan sebagainya). Dari segi ekonomi merupakan pengeluaran anggaran yang tidak perlu atau memboroskan.

Berdasarkan penelitian melalui observasi, wawancara, dokumentasi dan pengolahan data angket terhadap 40 siswa SMK Insan Cendekia, yaitu 15 siswa laki-laki dan 25 siswa perempuan kelas X dan XI pada hari Kamis tanggal 6 Desember 2011, diketahui bahwa angka siswa yang merokok lebih tinggi dari pada yang tidak merokok. Hal tersebut merupakan angka perokok aktif yang cukup tinggi dan harus menjadi perhatian sekolah.

Alasan remaja merokok dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Penasaran atau sekedar ingin coba-coba

2. Rokok sebagai objek pelampiasan depresi

3. Remaja ingin membuktikan bahwa sebenarnya dirinya mampu berbuat seperti yang dilakukan orang dewasa

4. Remaja ingin dianggap gaul dan maco

Perokok pada kalangan remaja dibagi menjadi tiga yaitu, perokok pasif, perokok aktif, dan perokok pecandu.

Untuk menghindari perilaku merokok pada diri anda, dapat dilakukan dengan cara :

1. Hindari Berkumpul Dengan Teman-teman Perokok

2. Jangan Malu Untuk Mengatakan Bahwa Anda Bukan Perokok

(17)

4. Perbanyak Melakukan Hal-hal Positif

Ada banyak manfaat yang didapatkan setelah berhenti merokok, diantaranya :

1. Warna kulit lebih segar

2. Aroma tubuh dan nafas segar

3. Gigi terlihat lebih putih

Para remaja harus lebih sadar akan bahaya merokok, di tengah pergaulan yang serba bebas ini, remaja harus selektif dalam mencerna suatu informasi, remaja harus mampu memilah mana yang baik dan mana yang buruknya suatu tindakan. Memperkuat iman akan Tuhan juga merupakan jurus yang jitu dalam menangkal segala tindakan yang negatif, seperti merokok.

Bagi para Orangtua, jadilah contoh yang baik bagi anaknya, janganlah merokok. Karena sikap serta perilaku seorang anak ditentukan oleh perilaku orangtuanya. Selain itu, berikanlah hukuman/sanksi yang tegas jika anaknya ketahuan merokok.

Dalam hal ini pemerintah selaku Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan, wajib mengatakan tidak pada rokok di kalangan remaja serta di lingkungan sekolah. Sosialisasi kesehatan perihal bahaya merokok harus segera dilaksanakan. Kurikulum belajar juga harus disertai dengan pembangunan moral siswa, dengan begitu siswa bukan hanya mendapatkan ilmu belajar, melainkan sikap dan moral baik mereka dapat tumbuh dan berkembang, sehingga mereka terhindar dari hal-hal yang negatif di masa yang mendatang.

Pelajar berarti berkewajiban untuk belajar. Jadi janganlah isi waktu luang anda dengan hal-hal yang tidak berguna, manfaatkan waktu luang tersebut dengan belajar. Sebagai pelajar kita harus saling mengingatkan jika ada teman kita yang sedang terjerumus ke hal-hal yang negatif seperti merokok ini.

(18)

Daftar Pustaka

Anjuniawan. 2008. “rokok”. Diambil dari: http://rokokaanjuniawan.blogspot.co.id/2008/04/ (29 April 2008)

TEMPO.CO. 2015. "Research: 51.1 percent of Indonesians are Active Smokers". Diambil dari: https://en.tempo.co/read/news/2015/02/06/055640531/Research-511-percent-of-Indonesians-are-Active-Smokers (6 Februari 2015)

https://nervouzer.wordpress.com/info-kesehatan/rokok/

Wikipedia. 2016. “Pergaulan”. Diambil dari: https://id.wikipedia.org/wiki/Pergaulan (9 Juni 2016)

Belajatpsikologi.com. 2010. “Pengertian Remaja Menurut Para Ahli”. Diambil dari: http://belajarpsikologi.com/pengertian-remaja/ (11 Maret 2010)

Dharmayati. 2011.” Jumlah Perokok Remaja Meningkat”. Diambil dari: www.yudiblablabla-pergaulanremaja.blogspot.com. (8 Desember 2011).

Mahanani, Fauzan A. 2011. “Hubungan Antara Sikap Terhadap Merokok Dengan Kebiasaan Merokok Pada Remaja”. Diambil dari: : www.fauzan.smkdarunnajah.sch.id.

Pratama, Vito Arya. 2014. “Cara Efektif Berhenti Merokok di Kalangan Remaja”. Diambil dari: http://www.kompasiana.com/vitoaryapratama/cara-efektif-berhenti-merokok-di-kalangan-remaja_54f96229a33311ef048b4d16 (07 Oktober 2014)

Allianz. 2015. “7 Manfaat Berhenti Merokok Bagi Kesehatan”. Diambil dari:

(19)

Referensi

Dokumen terkait

Selda çok güzel yemek pişir , ama bu akşam biraz rahatsız, bunun için bu akşam bize yemek pişir. Her akşam yatmadan önce mutlaka kitap

Sungai yang menjadi fokus penelitian ini adalah sungai di sepanjang jalan Veteran yang juga di kenal sebagai sungai Tapekong, sungai ini berfungsi sebagai saluran drainase

Berdasarkan kutipan tersebut, dapat diketahui bahwa raja tidak mampu memberikan rasa keadilan kepada rakyatnya. Justru, raja dengan sengaja melakukan pembiaran

Bagian modul training yang dilakukan perbaikan adalah flow proses dan prosedur operasi suatu proses produksi, pembaruan gambar yang sudah tidak sesuai dengan keadaan di

Eko Waskito Wibowo, yang selalu dengan sabar dan penuh pengertian, mendampingi dengan penuh cinta dan kasih sayang yang tulus dalam suka dan duka, juga kepada kedua saudara

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Benjamin mengenai “Faktor Risiko Kejadian Penyakit Kusta di Wilayah Kerja Puskesmas Saumlaki Kabupaten Maluku Tenggara

diusahakan untuk lewat jalur lingkar luar agar tidak menambah beban jalur lalulintas dalam kota, ini dapat dilihat lalulintas pada ruas jalan Magelang dan jalan Godean semakin

sesuatu yang dikerjakan/dilakukan oleh penduduk permukiman nelayan di pantai Kenjeran-surabaya (RW II-Desa Kejawan Lor) yang sebagian besar penduduknya bermata pencaharian utama