ABSTRAK
Line Balancing adalah teknik untuk meminimalisir ketidakseimbangan antara pekerja dan beban kerja untuk mencapai tingkat yang diperlukan. Penelitian ini dilakukan pada PT XYZ, yaitu sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang peleburan aluminium cair. Permasalah ditemukan pada saat operator helper (operator yang bertugas mengambil kerak anoda pada proses annode changing) berpindah ke bagian pengambilan batch. Perpindahan operator helper ke proses pengambilan batch disebabkan kurangnya operator pada pengambilan batch. Perpindahan operator helper dapat menghambat proses annode changing. Hal ini ditandai dengan adanya beberapa pot yang tidak selesai dalam proses annode changing. Karena permasalahan tersebut maka terjadi ketidakseimbangan lintasan, sehingga perlu dilakukan analisa dengan menggunakan metode moodie young untuk menyeimbangkan lintasan kerja. Analisa line balancing dilakukan dengan membandingkan keadaan aktual dengan usulan, serta menentukan jumlah operator yang optimal agar proses produksi selesai pada waktu yang telah ditentukan. Terdapat susunan kerja aktual pada proses annode changing dengan jumlah enam stasiun kerja. Maka diperoleh balance delay 36,14%, smoothness index 372,78%, dan efisiensi lintasan 63,85. Setelah dilakukan analisa menggunakan metode moodie young diperoleh lima stasiun kerja, balance delay 23,37%, smoothness index 372,78%, dan efisiensi lintasan 76,62%. Hasil dari penentuan jumlah tenaga kerja diperoleh penambahan tenaga kerja sebanyak satu orang.
Kata Kunci : Line Balancing, Moodie Young, Penentuan Operator