BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kebugaran fisik secara umum adalah keadaan kemampuan untuk
melakukan pekerjaan fisik berkelanjutan ditandai dengan integrasi yang efektif
dari daya tahan kardiorespirasi, kekuatan, fleksibilitas, koordinasi, dan komposisi
tubuh (Miller et al, 1997). Jasmani yang selalu segar (bugar) dibutuhkan manusia
agar dapat melakukan aktivitasnya seoptimal mungkin. Berbagai penelitian
sekarang ini telah menunjukkan bahwa orang yang mempertahankan kebugaran
tubuh yang sesuai, menggunakan beragam latihan secara bijaksana dan melakukan
pengaturan berat badan memiliki keuntungan tambahan, yaitu hidup lebih
panjang. Studi terbaru juga telah menyatakan bahwa semakin bugar seseorang
pada usia paruh baya, maka semakin kecil kemungkinan orang tersebut untuk
menderita demensia pada kemudian hari (Defina et al., 2013).
Menurut The Physical Guidelines for Americans usia dewasa (18-64
tahun) disarankan untuk melakukan aktifitas fisik paling tidak 150 menit setiap
minggunya dengan intestitas aktifitas fisik sedang. Salah satu komponen dalam
kebugaran jasmani adalah daya tahan kardiovaskular. Komponen ini
menggambarkan kemampuan dan kesanggupan melakukan kerja dalam keadaan
aerobik, artinya kemampuan dan kesanggupan sistem peredaran darah mengambil
dan mengadakan penyediaan oksigen yang dibutuhkan (Nieman, 2011).
Ketahanan kardio-respirasi dapat diukur dengan mengetahui nilai
konsumsi oksigen maksimal (VO2 max). Nilai VO2 max didapat melalui rumus
yang telah ditentukan berdasarkan jumlah denyut nadi. Untuk mengukur tingkat
kebugaran dapat dilakukan dengan berbagai macam tes kebugaran, yaitu dengan
menggunakan tes lapangan (tes Cooper, tes Bleep, dan tes Balke) atau
menggunakan tes laboratorium (tes bangku Queen’s College, tes sepeda, dan tes
treadmill metode Bruce) (Astrand & Rodahl,1986). Step test merupakan salah satu
jenis pengukuran tingkat kebugaran seseorang, antara lain dengan metode Mc
Ardle Step Test atau Queens College Step Test yang menggunakan tinggi bangku
41,3 cm (Ashok, 2008).
Menurut studi WHO menyatakan bahwa gaya hidup duduk terus menerus
dalam bekerja merupakan 1 dari 10 penyebab kematian dan kecacatan di dunia,
setiap tahun lebih dari 2 juta kematian disebabkan karena kurang melakukan
aktifitas fisik. Dengan berkembangnya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam bekerja memberi pengaruh yang
kurang menguntungkan bagi kesehatan, pemanfaatan anggota tubuh dalam
melaksanakan aktivitas sehari-hari kurang sehingga tingkat kebugaran jasmaninya
menjadi rendah. The World Health Organization (WHO) juga memprediksi
angka berat badan berlebih dan obesitas pada dewasa akan meningkat mencapai
2,3 miliar dan 700 juta, masing-masing, pada akhir 2015 (WHO, 2010).
Kebugaran fisik berperan penting dalam kehidupan, tidak hanya
diperlukan oleh seorang olahragawan untuk penampilan yang lebih baik, tetapi
juga oleh bukan olahragawan untuk mempertahankan kesehatan. Kebanyakan
orang tidak menyempatkan diri melakukan latihan untuk memelihara kebugaran
jasmaninya, akibatnya orang cenderung merasa kelelahan saat melakukan
aktivitas hidupnya. Kebugaran yang kurang akan mencerminkan kekurangan pula
dalam kemampuan bekerja, baik lama maupun daya tahannya untuk bekerja
ataupun prestasi kerjanya (Turhayati, 2000).
1.2 Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang masalah di atas, maka dapat dirumuskan
pertanyaan penelitan sebagai berikut :
Bagaimana gambaran tingkat kebugaran pegawai laki-laki PT Perkebunan
Nusantara IV (PTPN IV) Medan 2014?
1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum
Penelitian ini secara umum bertujuan untuk mengetahui bagaimana
gambaran tingkat kebugaran pegawai laki-laki PT. Perkebunan Nusantara IV
Medan.
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui Indeks Massa Tubuh pegawai laki-laki di kantor
pusat PT. Perkebunan Nusantara IV Medan
2. Untuk mengetahui gambaran tingkat kebugaran fisik pegawai
laki-laki di kantor pusat PT. Perkebunan Nusantara IV Medan
1.4 Manfaat Penelitian
1. Di bidang pendidikan penelitian ini diharapkan dapat menjadi data
pendukung bagi penelitian selanjutnya tentang kebugaran fisik.
2. Bagi perusahaan penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi
produktifitas kerja pegawai.
3. Bagi masyarakat penelitian ini diharapkan menjadi sumber informasi
akan pentingnya berolahraga.
4. Bagi peneliti diharapkan menjadi sarana melatih diri dalam
keterampilan meneliti.